Yang Dipindahin.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

,n,jjjjkhj

Citation preview

1

36

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN

SKRIPSI

Disusun Oleh :Erni Anggriani Sitorus1161050037

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIAJAKARTA2014

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN

SKRIPSI STUDI LITERATUR

Diajukan Ke Fakultas kedokteran UKI Sebagai pemenuhan Salah Satu SyaratMendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran

Disusun Oleh :Erni Anggriani Sitorus1161050037

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN INDONESIAJAKARTA2014PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN

Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UKISebagai Pemenuhan Salah Satu SyaratMendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran

Disusun oleh :Erni Anggriani Sitorus1161050037

Telah disetujui oleh Pembimbing 18 maret 2015

(dr. Persadaan Bukit Sp.A)NIP : 194905181982031001

Mengetahui,

(Prof. Dr.dr. Rondang Soegianto, PhD)Ketua Tim Skripsi

PERNYATAAN ORISINALITAS

Nama Mahasiswa: ERNI ANGGRIANI SITORUSNIM: 1161050037

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Skripsi berjudul pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan adalah betul-betul karya buatan sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Skripsi tersebut telah diberi tanda citation dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik.

Jakarta, 18 maret 2015Yang membuat pernyataan,

(Erni Anggriani Sitorus)NIM : 1161050037

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIRUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Kristen Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah iniNama :Erni Anggriani SitorusNIM:1161050037Program studi:S1Fakultas:KedokteranJenis karya:SkripsiDemi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberika kepada Universitas Kristen Indonesia bebas royalty noneksklusif (Non Exclusive royalty free right) atas karya ilmiah yang berjudul : Pengaruh Pemberian ASI Ekslusif terhadap Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-6 bulan. Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).Dengan hak bebas royalty noneksklusif ini, Universitas Kristen Indonesia berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnyaDibuat di JakartaPada tanggal 18 Maret 2015 Yang menyatakan, (Erni Anggriani Sitorus)

KATA PENGANTARPuji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Kristen Indonesia.Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Tuhan Yesus Kristus sebagai pembimbing utama penulis yang terus memberi hikmat, pengetahuan juga kemampuan selama penulisan skripsi hingga selesai. dr. Marwito Wijayanto, M.Biomed, AIFM, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia. Prof.Dr.dr.Rondang Soegianto, PhD selaku ketua tim P3M Fakultas Kedokteran UKI. dr. Persadaan Bukit SpA Selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah banyak menyediakan waktu,tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Dr.dr.Sahala Panggabean, SpPD selaku dosen penguji skripsi penulis. Ayahanda R. Sitorus dan ibunda M.Sirait sebagai orang tua penulis yang selalu mendukung, mendoakan dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Adik penulis Erikson sitorus, aldika martua sitorus, febriani sitorus yang telah memberi semangat dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sahabat-sahabat terkasih lydia imelda, arianny eunike sipayung,wida ratnasari,ika paula purba, sylvia ingrid, maria hutabarat, elisabeth sianipar, pujiaty natalya, grace tamba, lia sarumaha, winda siahaan, era, yang telah mendukung dan mendoakan penulis. Rekan sekerja juga sahabat terkasih dalam PM UKI calvrijne leunufna, ita sitepu, fedyyance Elyezer yang telah mendukung , memberi semangat, juga mendoakan penulis dalam menyelesaikan skrispsi ini. Adik kelompok kecil yang terkasih lina,modest,dian,nindy,esther yang terus mendukung juga mendoakan penulis. Teman terkasih marselina yumame dan aditia rachmayunda sebagai teman seperjuangan dalam penyelesaian skripsi. Teman-teman FK UKI angkatan 2011 yang telah membantu dan mendukung dalam proses penulisan skripsi ini. Setiap sanak saudara,sahabat dan teman yang tidak bisa disebut satu persatu untuk dukungan juga doa pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik juga saran yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 18 Maret 2015

Erni Anggriani Sitorus

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................iPERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................iiPERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................iiiKATA PENGANTAR .........ivDAFTAR ISI ...............................................................................................viDAFTAR TABEL........................................................................................ ixDAFTAR BAGAN ...................................................................................... xDAFTAR GAMBAR................................................................................... xiABSTRAK .................................................................................................. xiiI. PENDAHULUAN ........................................................................................1 I.1 Latar belakang masalah ...................................................................1 I.2 Rumusan masalah ..............................................................................3 I.3 Metode Penulisan ............................................................................4 I.4 Tujuan Penulisan................................................................................4 I.5 Manfaat Penulisan............................................................................. 4II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................6A. Air susu Ibu (ASI) ......................................................................................61.1 Pengertian Air susu Ibu .............................................................................. 61.2 Fisiologi Produksi ASI................................................................................. 81.2.1 Anatomi Payudara Ibu.........................................................................91.2.2 Hormon dan Refleks yang menghasilkan ASI....................................10B. Komposisi ASI ...............................................................................................132.1 Kolustrum ....................................................................................................132.2 ASI transisi .................................................................................................. 142.3 ASI matang ................................................................................................. 142.4 Karbohidrat ................................................................................................. 162.5 Lemak.......................................................................................................... 162.6 Protein..........................................................................................................182.7 Zat pelindung tubuh....................................................................................19C. Perbedaan ASI dengan susu formula...........................................................213.1 Resiko-resiko karena pemberian susu formula ...........................................223.1.1 Meningkatkan Resiko Asma............................................................233.1.2 Meningkatkan Resiko Alergi...........................................................243.1.3 Mengurangi Perkembangan Kognitif...............................................243.1.4 Meningkatkan Resiko Infeksi Saluran Pernafasan Akut .................243.1.5 Meningkatkan resiko oklusi gigi pada anak ....................................253.1.6 Meningkatkan resiko infeksi karena susu formula terkontaminasi... 263.1.7 Meningkatkan resiko kurang gizi/gizi buruk ..................................263.1.8 Meningkatkan resiko kanker pada anak ..........................................27D. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) .....................................................................28E. Manfaat ASI bagi Tumbuh Kembang Bayi .................................................315.1 ASI sebagai nutrisi .................................................................................325.2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh .................................................. 335.3. ASI ekslusif meningkatkan kecerdasan ...............................................345.4. Aspek Neurologis ................................................................................375.5. Aspek Psikologis .................................................................................37F. Manfaat ASI bagi Kesehatan Ibu ................................................................38G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI ...................................427.1 Faktor Internal ........................................................................................427.2 Faktor Eksternal ......................................................................................53

III. PEMBAHASAN .........................................................................................63IV. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 68DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70

DAFTAR TABELHalaman1.1 komposisi asi .......................................................................................151.2 perbandingan asi dengan susu sapi............................................22

DAFTAR BAGANHalaman1.1 mekanisme infertilitas laktasi ......................................................... 39

DAFTAR GAMBARHalaman 1.1 Bentuk luar payudara ............................................................................8

1.2 Anatomi kelenjar payudara...................................................................8

1.3 Reflek saat menyusui............................................................................ 10

1.4 Respon saat menyusui........................................................................... 10

ABSTRAK

Air Susu Ibu (ASI) adalah air susu yang keluar dari seorang ibu pasca melahirkan bukan sekedar sebagai makanan, tetapi juga sebagai suatu cairan yang terdiri dari sel-sel yang hidup seperti sel darah putih, antibodi, hormon, faktor-faktor pertumbuhan, enzim, serta zat-zat yang dapat membunuh bakteri dan virus.ASI Ekslusif atau lebih tepatnya Pemberian ASI secara ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI (Air susu ibu) saja, tanpa tambahan cairan lain.pemberian ASI secara ekslusif ditemukan banyak manfaatnya bagi bayi terkhusus untuk tumbuh kembang bayi dimulai dari 6 bulan pertama kelahiran yang akhirnya membuat bayi dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal baik itu secara fisik, kepandaian, emosional, spiritual, maupun sosialnya.

Kata kunci : Air susu ibu, secara ekslusif, tumbuh kembang bayi 6 bulan pertama.

ABSTRACTMother's Milk(ASI) is themilkthat comes out ofa mother's postpartumnot just as the food but also as a liquid that is composed of cellsliving like white blood cells, antibodies, hormones, growth factors, enzymes, and zat-substances that can kill bacteria and viruses. Exclusive breast feeding or rather are exclusively breastfeeding a baby is given only breast milk (mother's milk) alone, without the addition ofother liquids. Breastfeeding exclusively found many benefits fora baby's growth and development of infants especially those starting from thefirst 6 months ofa baby's birth is finally madeto grow and develop optimally be it physically, intelligence, emotional, spiritual, and social.

Keywords: Breast milk, are exclusively, growth and development ofthe baby's first 6 months.

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan merupakan tujuan nasional suatu negara yang perlu mendapat prioritas utama. Karena sangat menentukan kualitas hidup yang juga berpengaruh pada sumber daya manusia (SDM) di negara tersebut. Untuk mencapai tujuan itu, maka upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini melalui pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada bayi dan anak-anak.(1)

Upaya meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini dapat dimulai dengan pemberian ASI secara eksklusif sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal pada bayi dan anak-anak.(1)

Adapun definisi pemberian ASI eksklusif menurut WHO adalah hanya pemberian ASI kepada bayi baru lahir tanpa memberikan makanan tambahan apapun dari usia 0-6 bulan. Menteri kesehetan melalui Kepmenkes RI No.450/MENKES/SK/VI/2004 yang sesuai dengan anjuran WHO juga menetapkan perpanjangan pemberian ASI secara eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan.

Meskipun manfaat ASI bagi tumbuh kembang anak begitu besar, terkadang banyak ibu yang tidak mau memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dengan berbagai alasan dan mengganti dengan susu formula.(2)

Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi, baik didaerah perkotaan maupun pedesaan dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain karena rendahnya pengetahuan dan kurangnya informasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.(3,54)

Adapun definisi Pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Samsudin 1985 adalahprosesyang dinamik dan berlangsung terus menerus mulai dari masa konsepsi sampai dengan dewasa.Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang berbeda yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.(4)

Dari pengertian mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Nursalam 2005, masih banyak orang tua belum memahami pentingnya memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak secara detail.(3)

Dalam pertemuan di Geneve tentang makanan bayi dan anak, WHO dan UNICEF tahun 1979 telah merekomendasikan untuk memberikan makanan bayi secara ideal dan ilmiah melalui menyusukan yang merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.(2)

ASI merupakan makanan yang ideal bagi bayi. ASI adalah cairan yang diciptakan Tuhan multifungsi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara detail. ASI juga kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel dalam tubuh termasuk sel otak dan perkembangan sistem dalam tubuh.(2)ASI adalah makanan yang menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Dan Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih baik. Sehingga bayi tumbuh menjadi sumber daya manusia yang tanggung berkualitas.(2)

I.2 Rumusan Masalah

Bagaimankah pengaruh dan manfaat pemberian ASI ekslusif terhadap tumbuh kembang bayi 0-6 bulan. I.3 Metode Penulisan

Metode penulisan berdasarkan hasil penelitian retrospektif.

I.4 Tujuan Penelitian

I.4.1 Tujuan umum :

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif pada bayi 0-6 bulan untuk tumbuh kembang anak.I.4.2 Tujuan khusus :

Mengetahui dan memahami tentang ASI dan manfaat pemberian ASI eksklusif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi 0-6 bulan.

1.5. Manfaat Penulisan

I.5.1 bagi pemerintahMenjadi masukan informasi untuk meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan yang dimulai sejak dini melalui pemberian ASI ekslusif sejak bayi lahir.

I.5.2 bagi profesi kedokteran

Dapat menjadi informasi pengetahuan untuk meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan.

I.5.3 bagi pembaca

Dapat memahami manfaat dan pengaruh mengkonsumsi ASI secara ekslusif sejak usia 0-6 bulan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

I.5.4 bagi penulis

Dapat memberikan pengetahuan yang sangat berharga tentang pengaruh pemberian ASI ekslusif terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-6 bulan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAA. Air Susu Ibu (ASI) 1.1.Pengertian Air Susu Ibu

Air Susu Ibu (ASI) adalah air susu yang keluar dari seorang ibu pasca melahirkan bukan sekedar sebagai makanan, tetapi juga sebagai suatu cairan yang terdiri dari sel-sel yang hidup seperti sel darah putih, antibodi, hormon, faktor-faktor pertumbuhan, enzim, serta zat-zat yang dapat membunuh bakteri dan virus.. ASI Ekslusif atau lebih tepatnya Pemberian ASI secara ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI (Air susu ibu) saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,biskuit, bubur nasi dan tim.(6)Pemberian ASI secara ekslusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal 4 bulan tetapi sebaiknya diberikan selama 6 bulan pertama. (mengenal asi ekslusif dr.utami roesli).Hal ini sejalan yang dianjurkan oleh World Health Organization, UNICEF (United Nations Children's Fund) dan organisasi kesehatan lainnya merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Setelah bayi berusia 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun. Rekomendasi World Health Organization/UNICEF tersebut dituangkan dalam sebuah deklarasi Innocenti (innocenti Declaration). Deklarasi yang dilahirkan di Innocenti Italia tahun 1990 ini bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada pemberian ASI. Deklarasi yang juga ditandatangani di Indonesia memuat beberapa hal antara lain : untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi secara optimal , maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi diberi ASI eksklusif sejak lahir sampai berusia 6 bulan. Bayi sehat pada umumnya tidak memerlukan makanan tambahan sampai usia 6 bulan, karena sampai usia 6 bulan , ASI cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pada keadaan-keadaan khusus dibenarkan untuk mulai memberi susu formula setelah bayi berusia 4 bulan dan sebelum mencapai usia 6 bulan. Misalnya, terjadi penurunan berat badan bayi yang kurang dari standar atau didapatkan tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik hal ini bisa terjadi karena cara menyusui yang salah ataupun waktu menyusui yang kurang.(6) Juga bila bayi menderita galaktosemia yaitu penyakit yang disebabkan tidak adanya enzim galactose-I-phosphate uridyltransferase yang diperlukan untuk mencerna galaktosa hasil penguraian laktosa (idai.or.id.pemberian susu formula pada bayi), bayi menderita Maple syrup urine disease yaitu penyakit yang dimana tubuh tidak dapat mencerna protein leusin, isoleusin dan valine bayi menderita fenilketonuria, ibu yang menderita HIV, ibu yang sedang mendapat pengobatan dengan obat-obat psikoterapi misalnya anti epilepsi dan kemoterapi sitotoksik.(7)Pemberian makanan padat / tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan padat/tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan.(8)Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui secara eksklusif dapat mengurangi terjadinya penyakit infeksi seperti miningitisdiaredan infeksi paru.(5,9)1.2 Fisiologi produksi ASI

Gambar 1.1Bentuk luar payudaraa : korpus mammaeb : areolac : papilla mammaeGambar 1.2 Anatomi kelenjar payudaraDuktulus berkumpul : duktus laktiferus, sinus laktiferus, muara (papilla).

1.2.1 Anatomi Payudara IbuPayudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan bagian dalam (internal).Bagian luar terdiri dari :a. Sepasang payudara yang terletak di dadab. Daerah kecoklatan di sekitar puting susu (areola mammae), pada aerola terdapat beberapa kelenjar montgomery yang mengeluarkan cairan untuk membuat puting lunak dan lentur. c. Papilla mammae (puting susu)Bagian dalam terdiri dari empat jaringan utama : Kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik susu Kantong susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI, terletak dibawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu. Saluran susu (duktus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu kegudang susu Jaringan penunjang dan pelindung, seperti jaringan ikat dan sel lemak yangmelindungi.(8,10

Hipofisis anteriorHipofisis posteriorOksitosin dalam darahalvelousSel myoepitel(a) Reflek prolactin(b)Reflek oksitosinProlactin dalam darahNervus vagusNervus vagus

Gambar 1.4Respons saat menyusuiGambar 1.3Refleks saat menyusui

Air susu ibu diproduksi atau dibuat oleh jaringan kelenjar susu atau pabrik ASI. Kemudian disalurkan melalui saluran susu ke dalam gudang susu yang terdapat di bawah daerah yang berwarna gelap atau coklat tua di sekitar puting susu. Gudang susu ini sangat penting artinya, karena merupakan tempat penampungan ASI. Puting susu mengandung banyak sekali saraf sensoris sehingga sangat peka.1.2.2 Hormon dan Refleks yang Menghasilkan ASIASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormon dan refleks. Selama kehamilan, terjadilah perubahan pada hormon yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Segera setelah melahirkan, bahkan kadang-kadang mulai pada usia kehamilan 6 bulan akan terjadi perubahan pada hormon yang menyebabkan payudara mulai memproduksi ASI. Pada waktu bayi mulai menghisap ASI, akan terjadi dua refleks yang akan menyebabkan ASI keluar pada saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.Dua refleks tersebut adalah (10,11)Refleks Prolaktin , yaitu refleks pembentukan/produksi ASI. Rangsangan isapan bayi melalui serabut syaraf akan memacu hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin ke dalam aliran darah. Prolaktin memacu sel kelenjar untuk sekresi ASI. Makin sering bayi menghisap makin banyak prolaktin dilepas oleh hipofise, makin banyak pula ASI yang diproduksi oleh sel kelanjar, sehingga makin sering isapan bayi, makin banyak produksi ASI sebaliknya berkurang isapan bayi menyebabkan produksi ASI kurang. Mekanisme ini disebut mekanisme supply and demand. Efek lain dari prolaktin yang juga penting adalah menekan fungsi indung telur (ovarium). Efek penekanan ini pada ibu yang menyusui secara eksklusif adalah memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Dengan kata lain, memberikan ASI Eksklusif pada bayi dapat menjarangkan kehamilan.Refleks oksitosin, yaitu reflek pengaliran/pelepasan ASI (let down reflex) Setelah diproduksi oleh pabrik susu, ASI akan dikeluarkan dari pabrik susu dan dialirkan ke gudang susu. Pengeluaran ASI ini terjadi karena sel otothalus di sekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras ASI keluar. Yangmembuat otot-otot itu mengerut adalah suatu hormon yang dinamakan oksitoksin.Banyak wanita dapat merasakan payudaranya terperas saat mulai menyusui. Halini menjelaskan bahwa ASI mulai mengalir dari pabrik susu ke gudang susu.Rangsangan isapan bayi melalui serabut syaraf memacu hipofise posterior untuk melepas hormon oksitosin dalam darah. Oksitosin memacu sel-sel myoepithel yang mengelilingi alveoli dan duktuli untuk berkontraksi, sehinggamengalirkan ASI dari alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting. Tetapi refleks pengaliran atau turunnya ASI ( Let down reflex )ini bisa juga distimulasi dengan hanya memikirkan tentang bayi, atau mendengar suara bayi, sehingga terjadi pengaliran ASI. Sering pula terjadi, payudara yang tidak menyusui bayi mengeluarkan ASI pada saat bayi menghisap payudara yang satunya lagi. Lama kelamaan, biasanya setelah dua minggu, refleks turunnya susu menjadi lebih stabil.Dengandemikian sering menyusui penting untuk pengosongan payudara agar tidak terjadi engorgement (payudara bengkak), tetapi justru memperlancar pengaliran ASI.Selain itu oksitosin berperan juga memacu kontraksi otot rahim, sehinggamempercepat keluarnya plasenta dan mengurangi perdarahan setelah persalinan.Selain refleks pada ibu dalam proses laktasi, pada bayipun terjadi 3 macam refleks pada proses tersebut yaitu:Rooting reflex, yaitu refleks mencari puting . Bila pipi bayi disentuh, ia akan menoleh ke arah sentuhan. Bila bibir bayi disentuh ia akan membuka mulut dan berusaha untuk mencari puting untuk menetek. Lidah keluar dan melengkung menangkap puting dan areola.Suckling reflex, yaitu refleks menghisap . Refleks terjadi karena rangsangan puting pada pallatum durum bayi bila aerola masuk ke dalam mulut bayi. Areola dan puting tertekan gusi, lidah dan langit-langit, sehingga menekan sinus laktiferus yang berada di bawah areola. Selanjutnya terjadi gerakan peristaltik yang mengalirkan ASI keluar/ke mulut bayi.Swallowing reflex, yaitu refelks menelan. ASI dalam mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan (6,10,11)

Perasaan ibu yang dapat meningkatkan ASI antara lain: (6,10,11)a. Bila melihat bayib. Memikirkan bayinya dengan perasaan penuh kasih sayang c. Mendengar bayinya menangis d. Mencium bayi Ibu dalam keadaan tenang Adapun perasaan ibu yang dapat menghambat pengeluaran ASI adalah semua pikiran negatif, antara lain : a. Ibu yang sedang bingung atau pikirannya sedang kacaub. Apabila ibu khawatir atau takut ASI nya tidak cukupc. Apabila ibu merasa kesakitan, terutama saat menyusuid. Apabila ibu merasa sedih, cemas, marah atau kesale. Apabila ibu malu menyusui

B. Komposisi ASI2.1. KolostrumAdalah ASI yang keluar pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan, dan sampai hari ke empat atau hari ke tujuh berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental, lebih banyak mengandung protein dan vitamin seperti vitamin A, E dan K dan mineral seperti natrium dan Zn serta mengandung zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi. Adapun sekitar 10-17 kali lebih banyak dibanding ASI yang matang.Kolostrum merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang.(6,8,11)Berat jenis kolostrum berkisar antara 1040 sampai 1060 dan rata-rata energi 67 kcal/100 ml. Volume kolustrum antara 150-300 ml/24 jam. Volume per hari tergantung pada banyaknya bayi menyusu terutama dalam 24 jam pertama setelah melahirkan . Volume tiap menyusui bervariasi antara 2 sampai 20 ml pada 3 hari pertama.(12) Sebenarnya, meski ASI yang keluar sesudah masa persalinan sedikit menurut pemahaman banyak orang, namun volume kolustrum yang ada dalam payudara ibu mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari.(6)2.2. ASI transisi / peralihanASI peralihan adalah Air susu ibu yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang matang yaitu ASI yang keluar sejak hari ke empat atau ke tujuh sampai hari ke sepuluh atau ke empat belas. Kadar protein dan imunoglobulin makin merendah, dan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi diikuti dengan volume akan makin meningkat.(6)2.3. ASI matang ( Mature)ASI matang adalah Air susu ibu yang dikelurkan pada hari ke empat belas dan seterusnya, jika ibu yang sehat dengan produksi ASI yang cukup, ASI merupakan makanan satu-satumya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai usia 6 bulan.Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit yaitu ASI yang keluar pada 5 menit pertama dinamai foremilk yang artinya adalah mempunyai komposisi yang berbeda dengan ASI yang keluar sesudahnya yang disebut hindmilk. Bila foremilk lebih encer dan mengandung lemak yang lebih rendah dari hindmilk. Adapun hindmilk mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dari foremilk dan akan segera mengenyangkan bayi.(6)Tabel 1.1Komposisi ASIKandungan Kolustrum Transisi ASI matur

Energi (Kgkal) 57,0 63,0 65,0 Laktosa (gr/100ml) 6,5 6,7 7,0Lemak (gr/100ml) 2,9 3,6 3,8Protein (gr/100ml) 1,195 0,965 1,324Mineral (gr/100ml) 0,3 0,3 0,2 Immunoglobulin Ig A (mg/100ml) 335,9 - 119,6Ig G (mg/100ml) 5,9 - 2,9Ig M (mg/100ml) 17,1 - 2,9Lisoson (mg/100ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5Laktoferin 420-520 - 250-270

(roesli U.2008. inisiasi menyusui dini)

Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui dengan jumlah berkisar antara 450 -1200 ml dengan rerata antara 750-850 ml per hari. Banyaknya ASI yang berasal dari ibu yang mempunyai status gizi buruk dapat menurun sampai jumlah hanya 100-200 ml per hari (7)2.4. Karbohidrat Karbohidrat utama ASI adalah laktosa . ASI mengandung lebih banyak laktosa dibanding susu mamalia lainnya yaitu sekitar 20-30% lebih banyak dari susu sapi. Laktosa diperlukan untuk pertumbuhan otak. Salah satu produk dari laktosa adalah galaktosa yang merupakan makanan vital bagi jaringan otak yang sedang tumbuh yang menurut para pakar dengan tingginya kadar laktosa susu suatu jenis mamalia maka ukuran otaknya relatif makin besar.Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Selain dari pada itu laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik, lactobacillus bifidus, serta laktosa oleh fermentasi akan diubah menjadi asam laktat. Dengan adanya asam laktat dapat memberikan suasana asam didalam usus bayi yang akan memiliki keuntungan diantaranya yaitu menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya. (6)2.5. LemakAir susu ibu memasok sekitar 70-78% energi sebagai lemak, yang dibutuhkan bukan saja untuk mencukupi kebutuhan energi, tetapi juga untuk memudahkan penyerapan asam lemak esensial, vitamin yang terlarut dalam lemak, kalsium serta mineral lain, dan juga untuk menyeimbangkan diet agar zat gizi lain tidak terpakai sebagai sumber energi22. Setidaknya 10% asam lemak sebaiknya dalam bentuk tak jenuh ganda, yang biasanya dalam bentuk asam linoleat. Asam linoleat juga merupakan asam lemak esensial. Asam ini terkandung di dalam sebagian besar minyak tetumbuhan. Sayang sekali jumlah kebutuhan yang tepat belum diketahui dengan pasti. Dari air susu ibu, bayi menyerap sekitar 85-90% lemak. Enzim lipase didalam mulut (lingual lipase) mencerna zat lemak sebesar 50-70%.(13) Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang tak jenuh/LCPUFAs(long chain polyunsaturatedfatty acids (omega 3, omega 6, DHA, Arachidonic acid/AA) suatu asam lemak esensial yang merupakan komponen penting untuk myelinisasi. Myelinisasi adalah pembentukan selaput isolasi yang mengelilingi serabut syaraf yang akan membantu rangsangan menjalar lebih cepat. Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi, padahal amat penting untuk pertumbuhan otak. Komponen lemak berikutnya yang penting adalah kolesterol. Kolesterol juga meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Kandungan kolesterol ASI tergolong tinggi, sedangkan dalam susu sapi hanya sedikit.Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif mempunyai kadar kolesterol lebih tinggi yang sangat dibutuhkan pada saat pertumbuhan otak. Selain itukolesterol juga diperkirakan berfungsi dalam pembentukan enzim untuk metabolisme kolesterol yang akan mengendalikan kadar kolesterol di kemudian hari sehingga dapat mencegah serangan jantung dan penebalan pembuluh darah (arteriosclerosis)pada usia muda (6,10)Lemak ASI akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi, karena mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehinggga hanya sedikit lemak yang tidak diserap. Sangat berbeda dengan susu formula yang tidak mengandung enzim, sebab enzim hancur bila dipanaskan, dan oleh karena itu bayi akan kesukaran menyerap lemak dari susu formula.(6)2.6. ProteinProtein adalah bahan baku untuk tumbuh, kualitas protein sangat penting selama tahun pertama kehidupan bayi. Karena pada saat tahun pertama pertumbuhan bayi paling cepat. ASI mengandung protein utama yaitu whey dan kasein sama dengan yang dikandung oleh susu sapi. Whey adalah protein yang halus, lembut, dan mudah dicerna. Sedangkan kasein adalah protein yang bentuknya kasar, bergumpal dan sukar dicerna oleh usus bayi. Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein susu sapi yang utama adalah kasein. Adapun rasio whey dan kasein adalah 60:40, sedangkan pada susu sapi rasionya 20:80. ASI juga mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu sapi mengandung lactoglobullin dan bovine serum albumin yang sering menyebabkan alergi. Usus merupakan penyaring makanan yang menyalurkan protein yang benar ke darah dan menahan protein asing yang membahayakan tubuh yaitu protein yang bersifat allergen. Pada bulan-bulan pertama kehidupan, dinding usus bayi lebih terbuka sehingga dapat membocorkan protein asing ke dalam darah. Sesudah usia sekitar 6 bulan, usus pun sudah mulai matang dan dinding yang sedikit terbuka akan mulai tertutup. Sehingga saat itu, usus bayi sudah mampu menahan protein membahayakan antara lain protein yang allergen.(6)TaurinAdalah suatu bentuk zat putih telur (protein) yang hanya terdapat pada ASI. 1,20. Taurin berfungsi sebagai neuro transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa efek defisiensi akan berakibat gangguan pada retina mata. Saat ini taurin banyak ditambahkan pada susu formula karena penelitian menunjukkan bahwa kadar taurin plasma yang rendah (50%) pada bayi dengan formula dibandingkan dengan bayi menyusui.(6,10)2.7. Zat Pelindung tubuhSebagian zat Pelindung tubuh (kekebalan) terhadap beragam mikro-organisme diperoleh bayi baru lahir dari ibunya melalui plasenta, yang membantu melindungi bayi dari serangan penyakit antara lain yang penting adalah penyakit campak selama 4-6 bulan pertama sejak bayi lahir. Telah diketahui bahwa bayi yang diberi ASI lebih terlindungi terhadap penyakit infeksi terutama diare dan mempunyai kesempatan hidup lebih besar dibandingkan dengan bayi-bayi yang diberi susu formula (11). Hal ini karena adanya zat-zat imunologik antara lain :Immunoglobulin, terutama Immunoglobulin A (Ig.A), kadarnya sangat tinggi terutama dalam kolostrum. Secretory Ig A tidak diserap, tetapi melumpuhkan bakteri patogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Laktoferin, sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan dalam ASIyang mengikat zat besi (ferum) di saluran pencernaan.oleh sebab itu, laktoferin akan membiarkan bakteri usus yang baik, yang menghasilkan vitamin, untuk tumbuh, sedangkan bakteri jahat yang nantinya menyebabkan penyakit , akan dihancurkan. Lysosim, suatu enzim yang juga melindungi bayi terhadap bakteri dan virus yangmerugikan. Lysosim terdapat dalam jumlah 300 kali lebih banyak pada ASIdaripada susu sapi. Enzim ini aktif mengatasi bakteri E. Coli dan Salmonella. Sel darah putih. Sel yang sangat protektif ini jumlahnya sangat banyak padaminggu-minggu pertama kehidupan kurang lebih 4000 sel/mil, saat sistemkekebalan tubuh bayi belum mampu membentuk antibodi yang protektif dalamjumlah yang cukup. Setelah sistem kekebalan bayi matang maka jumlah sel sel ini berangsur-angsur berkurang, walaupun tetap akan ada dalam ASI sampai setidaknya 6 bulan setelah melahirkan. Selain membunuh kuman, sel-sel ini akan menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti enzim, faktor pertumbuhan, dan protein yang melawan kuman dan imunoglobulin. secara umum sel-sel tersebut dapat dibagi menjadi 3 macam :Bronchus Asosiated Lympocyte Tissue (BALT) yang menghasilkan antibodi terhadap infeksi saluran pernafasanGut Asosiated Lympocyte Tissue (GALT) yang menghasilkan antibodi terhadap infeksi saluran pencernaan Mammary Asosiated Lympocyte Tissue (MALT) yang menyalurkan antibodi melalui jaringan payudara ibu. Sel-sel ini memproduksi Ig.A, laktoferin, lysosim dan interferon. Interferon menghambat aktifitas virus tertentu. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacilus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan, sehingga kotoran bayi menjadi bersifat asam yang berbeda dari kotoran bayi yang mendapat susu formula. (11)

C.Perbedaan Air Susu Ibu dan Susu formula (air susu sapi)Air susu ibu adalah cairan alami tubuh ibu yang bukan sekedar sebagai makanan, tetapi juga sebagai suatu cairan yang terdiri dari sel-sel yang hidup seperti sel darah putih, antibodi, hormon, faktor-faktor pertumbuhan, enzim, serta zat-zat yang dapat membunuh bakteri dan virus yang juga bermanfaat untuk tumbuh kembang anak secara optimal. Susu formula adalah benda cair, yang ketika melalui mulut dan langsung mengalir ke kerongkongan, tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi di dalam mulut, Saat sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna dikarenakan tidak bercampur dengan enzim, yang menyebabkan tugas usus semakin berat. (14) Dan didalam susu formula terdapat protein kasar, bergumpal dan sukar dicerna oleh bayi yang menyebabkan tumbuh kembang bayi terganggu yaitu protein kasein. oleh karena itu , dapat merusak dinding usus sehingga menyebabkan diare pada anak, dan Pemberian susu formula pada bayi juga dapat menyebabkan alergi pada bayi dikarenakan didalam susu formula (susu sapi) terdapat protein lactoglobullin dan bovine serum albumin yang sering menyebabkan alergi. air susu ibu adalah cairan alami dari tubuh ibu yang kandungan Lemak didalam ASI dapat dengan mudah dicerna oleh bayi, karena maengandung enzim lipase yang memudahkan pencernaan lemak, sedangkan pada susu formula tidak terdapat enzim lipase sehingga bayi sukar mencerna yang dapat menyebabkan terganggunya tumbuh kembang bayi. Dan didalam ASI terdapat zat-zat imunologik yang memproteksi tubuh bayi dari organisme yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi yaitu seperti bakteri, virus dan organisme yang merugikan lainnya dengan adanya protein lactoferin ,lisosim, taurin, serta sel darah putih yang mengandung antibodi.(6)Perbedaan kandungan yang terdapat pada air susu ibu dan susu formula dapat dijelaskan pada tabel berikut :Tabel 1.2Perbandingan ASI dan Susu SapiZat-zat Gizi Asi Susu Sapi

Pencernaan bakteri ada Mungkin AdaZat anti infeksi Banyak Tidak AdaProteinKasein (%) 40 80 Whey (%) 60 20Taurin Cukup Tidak ada (untuk pertumbuhan otak) Lemak Ikatan Panjang Ikatan pendek (untuk pertumbuhan otak) dan sedangKolesterol Cukup Tidak cukup (untuk pertumbuhan otak) Lipase untuk mencerna Ada Tidak adaLemakLaktosa/gula (%) 7 (cukup) 3-4 (tidak cukup)Garam Tepat untuk pertumbuhan Terlalu banyakMineralKalsium 350 (tepat) 1440 ( banyak)Fosfat 150 (tepat) 900 ( banyak)Zat besi jumlahnya sedikit Jumlahnya sedikit Diserap dengan baik Diserap tidak baikVitamin cukup Tidak cukupAir cukup perlu lebih banyak Air

Dr.utami roesli(2)

3.1 Resiko-Resiko karena pemberian susu formula bagi bayi

Dan berikut beberapa resiko yang disebabkan karena pemberian susu formula pada bayi, antara lain: (31)

3.1.1 meningkatkan resiko asmaPenelitian yang dilakukan pada 2.184 anak yang dilakukan oleh Hospital for Sick Children di Toronto, Kanada menunjukkan data bahwa resiko asma dan gangguan pernapasan mencapai angka 50% lebih tinggi pada bayi yang diberi susu formula, dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI sampai dengan usia 9 bulan atau lebih.(15)Dan Para peneliti di Australia Barat melakukan penelitian terhadap 2602 anak-anak untuk melihat peningkatan resiko asma dan gangguan pernafasan pada 6 tahun pertama. Dan data yang ditemukan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan ASI beresiko 40% lebih tinggi terkena asma dan gangguan pernafasan dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan ASI eksklusif sekurangnya 4 bulan. Para peneliti ini merekomendasikan untuk memberikan ASI eksklusif sekurangnya 4 bulan untuk mengurangi resiko terkena asma dan gangguan pernafasan.(16)penelitian terbaru dilakukan untuk mengevaluasi dampak melindungi terhadap asma dan penyakit pernapasan atopik lainnya yang diberikan oleh ASI. Setelah menggunakan kriteria penilaian yang ketat, didapatkan 15 penelitian yang memenuhi persyaratan untuk dievaluasi, dan ke-15 penelitian tersebut menunjukkan manfaat/efek melindungi yang diberikan oleh ASI dari resiko asma. Dan disimpulkan bahwa tidak menyusui atau tidak memberikan ASI pada bayi akan meningkatkan resiko asma dan penyakit pernafasan atopik.(17)3.1.2 Meningkatkan Resiko AlergiBayi yang memiliki riwayat asma/gangguan pernafasan karena memiliki riwayat alergi dari keluarganya, diteliti untuk penyakit dermatitis atopik dalam tahun pertama kehidupannya. Menyusui eksklusif selama tiga bulan pertama diakui dapat melindungi bayi dari penyakit dermatitis.(18)Selain dari pada itu, protein didalam susu formula yaitu lactogllobulin yang dapat menyebabkan alergi pada tubuh anak.(6)3.1.3 Mengurangi Perkembangan Kognitif penelitian yang ditemukan untuk melihat dampak dari memberikan ASI eksklusif dengan perkembangan kognitif pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah, digunakanlah metode Bayley scale of infant development ketika bayi berumur 13 bulan dan Wechler Preschool and Primary Scales of Intelligence pada anak ketika berumur 5 tahun. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah memberikan ASI secara eksklusif (tanpa tambahan vitamin/supplemen apapun) pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah terbukti memberikan keuntungan yang signifikan pada perkembangan kognitif dan pertumbuhan fisik yang lebih baik.(19)Penelitian pada anak-anak yang lahir dari keluarga kurang mampu di Filipina membuktikan bahwa anak-anak yang mendapatkan ASI sampai umur 12-18 bulan memiliki nilai yang lebih tinggi pada nonverbal intelligence test.(20)3.1.4 Meningkatkan Resiko Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa)Anak-anak di Brazil yang tidak disusui/mendapatkan ASI beresiko 16,7 kali lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan anak-anak yang semasa bayinya disusui secara eksklusif. (21)Untuk menentukan faktor-faktor resiko dalam mendeteksi ISPA pada balita, sebuah rumah sakit di India membandingkan 201 kasus dengan 311 kunjungan pemeriksaan. Menyusui adalah salah satu dari sekian faktor yang dapat menurunkan tingkat risiko ISPA pada balita.(22).Beberapa sumber yang digunakan untuk meneliti hubungan antara menyusui dan resiko ISPA pada bayi yang lahir cukup bulan. Analisis dari data-data yang diteliti menunjukkan pada negara-negara berkembang, bayi yang diberikan susu formula mengalami 3 kali lebih sering gangguan pernafasan yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit, dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan atau lebih.(23)3.1.5 Meningkatkan resiko oklusi gigi pada anakSalah satu keuntungan menyusui adalah membuat gigi anak tumbuh rapih dan teratur. Penelitian yang dilakukan pada 1.130 balita (usia 3-5 tahun) untuk mengetahui dampak dari tipe pemberikan makanan dan aktivitas menghisap yang tidak tepat terhadap pertumbuhan gigi yang kurang baik. Aktivitas menghisap yang kurang baik (menghisap botol) memberikan dampak yang substansial pada kerusakan gigi/oklusi gigi pada anak. Terjadinya posterior cross-bite pada gigi anak lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang menggunakan botol susu serta anak-anak yang suka mengempeng. Persentase terkena cross-bite pada anak ASI yang menyusu langsung 13% lebih kecil dibandingkan mereka yang menyusu dari botol. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin awal bayi menyusu dari botol dua kali lebih besar besar terkena risiko maloklusi/kerusakan pada gigi dibandingkan bayi yang menyusu langsung/tidak menyusu dari botol.(24)3.1.6 Meningkatkan resiko infeksi dari susu formula yang terkontaminasiPada kasus tercemarnya susu formula dengan Enterobacter Sakazakii di Belgia, ditemukan 12 bayi yang menderita Necrotizing Enetrocolitis (NEC) dan 2 bayi yang meninggal setelah mengkonsumsi susu formula yang tercemar bakteri tersebut.(25)Sebuah kasus di Amerika Serikat menyebutkan bahwa seorang bayi berusia 20 hari meninggal dunia karena menderita panas, tachyardiadan mengalami penurunan fungsi pembuluh darah setelah diberikan susu formula yang tercemar bakteri E-Sakazakii di NICU.(26)3.1.7 Meningkatkan resiko kurang gizi/gizi burukPada tahun 2003 ditemukan bayi yang mengkonsumsi susu formula berbahan dasar kedelai di Israel harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat encephalopathy. Dua diantaranya meninggal akibat cardiomyopathy. Analisis dari kasus ini menyebutkan bahwa tingkat tiamin pada susu formula tidak dapat diidentifikasikan. Pada bayi yang mengkonsumsi susu formula berbasis kedelai sering ditemukan gejala kekurangan tiamin, yang harus ditangani oleh terapi tiamin.(27)3.1.8 Meningkatkan resiko kanker pada anakPusat studi kanker anak di inggris melakukan penelitian terhadap 3.500 kasus kanker anak dan hubungannya dengan menyusui. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengurangan tingkat resiko terkena leukemia dan kanker lain apabila seorang anak memperoleh ASI ketika bayi. (UK Childhood Cancer Investigators. Breastfeeding and Childhood Cancer. Br J Cancer 85: 1685-1694, 2001), juga ditemukan studi pada 117 kasus acute lymphotic leukemia yang dilakukan di United Arab Emirates menunjukkan bahwa menyusui secara eksklusif selama 6 bulan atau lebih akan meminimalkan resiko terkena kanker leukemia dan lymphoma (getah bening) pada anak.(28) Dan tidak menyusui adalah salah satu penyebab terbesar kanker pada ibu. Suatu penelitian mengemukakan tingkat kerusakan genetis yang signifikan pada bayi usia 9-12 bulan yang sama sekali tidak disusui. Para peneliti menyimpulkan bahwa kerusakan genetis berperan penting dalam pembentukan kanker pada anak atau setelah anak-anak tsb tumbuh dewasa.(29) Juga terdapat sebuah penelitian yang menggunakan bukti-bukti atas dampak menyusui pada risiko terkena leukemia mempelajari 111 kasus yang 32 diantaranya mengemukakan hal tersebut. Dari 32 kasus ini dipelajari 10 kasus utama dan ditemukan 4 kasus yang mengemukakan hubungan antara menyusui dan leukemia. Kesimpulan yang diambil adalah: semakin lama menyusui/memberikan ASI pada bayi, semakin kecil risiko terkena leukemia. Mereka mencatat, diperlukan dana sebesar USD 1,4M tiap tahunnya untuk mengobati anak-anak yang terkena leukemia.(30)

D. Insiasi Menyusui Dini (IMD)Bagi ibu dan bayi dengan ASI ekslusif memudahkan terjalin ikatan kasih sayang yang mesra antara ibu dan bayi baru merupakan awal dari keuntungan menyusui secara ekslusif. Menyusui atau memberikan ASI secara ekslusif berarti keuntungan untuk semua , antara lain; bayi akan lebih sehat, cerdas, dan berkepribadian baik, ibu akan lebih sehat dan menarik, perusahaan , lingkungan dan masyarakat pun lebih mendapat keuntungan. (6) Cara pemberian ASI eksklusif adalah sejak lahir, sesegera mungkin (setengah jam sampai satu jam sejak lahir). Pada jam pertama bayi menemukan payudara ibunya, ini merupakan awal dari inisiasi menyusu dini dan hubungan menyusui berkelanjutan dalam kehidupan antara ibu dan bayi. Prosesnya setelah melakukan inisiasi menyusu dini maka dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan hingga dua tahun.(32,33)Inisiasi dilakukan ketika bayi lahir, tali pusat dipotong, lalu di lap kering dan langsung diberikan pada ibu. Harus ada sentuhan skin to skin contact, dimana bayi tidak boleh dipisahkan dulu dari ibu. Sampai disitu biarkan bayi di dada ibu minimal 30 menit sampai bayi mencari sendiri putting susu ibunya dan langsung diminum. Bayi menyusui bisa sampai 2 jam dan hal ini tidak menjadi masalah. Bila bayi kedinginan dada sang ibu akan meningkat hangat sampai 2 derajat, jika bayi kepanasan otomatis suhu dada ibu menurun sampai 1 derajat. Dengan inisiasi dini memberikan motivasi yang sangat besar untuk ibu menyusui bayi.(34)Pemberian ASI ekslusif dan proses menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun sumber daya manusia .Selama ini masih banyak ibu yang mengalami kesulitan untuk menyusui bayinya, hal ini disebabkan kemampuan bayi untuk menghisap ASI kurang sempurna sehingga secara keseluruhan proses menyusu terganggu. Keadaan ini ternyata disebabkan terganggunya proses alami bayi untuk menyusu sejak dilahirkan. Selama ini penolong persalinan selalu memisahkan bayi dari ibunya segera setelah lahir untuk dibersihkan, ditimbang, ditandai dan diberi pakaian, ternyata proses ini menganggu proses alami bayi untuk menyusu.(1)Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 dan 2002 memperlihatkan data yangmenarik tentang penurunan perilaku pemberian ASI kepada bayi di indonesia. Jika tahun 1997 terdapat 96,3% ibu yang pernah menyusui bayinya, namun persentasenya menurun hanya 95,9% pada tahun 2002. Jika tahun 1997 ada 8% ibu yang menyusui bayinya pada 1 jam pertama, tahun 2002 persentasenya menurun menjadi hanya 3,7%. Salah satu alasan umum para ibu berhenti menyusui adalah karena merasa ASI kurang atau tidak cukup.(36) Masalah umum dalam menyusui salah satunya adalah banyak ibu yang gagal dalam usaha memberikan ASI pada bayinya dan salah satu penyebabnya yaitu adanya kepercayaan yang salah bahwa tidak ada ASI pada hari-hari awal setelah melahirkan sehingga ibu tidak segera memberikan ASI, penundaan ini menyebabkan aliran ASI juga berkurang.(37) Dari hasil pengamatan kepada 500 bayi baru lahir di Rumah Bersalin Tri Tunggal menunjukkan bahwa bayi yangdisusukan kurang dari satu jam setelah persalinan, 95% tidak rewel pada hari pertama ASI keluar dan ASI segera keluar satu sampai tiga jam kemudian. (11)Dan menyusui pada satu jam pertama dapat menyelamatkan satu juta nyawa bayi. karena air susu ibu telah disiapkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain dari pada itu, kedekatan antara ibu dengan bayinya akan terbentuk dalam proses menyusui dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) tersebut. Sebab, dengan memisahkan ibu dengan bayinya ternyata daya tahan tubuh bayi akan turun hingga mencapai 25%.Ketika ibu bersama dengan bayinya, daya tahan bayi akan berada dalam kondisi prima, dan ibu bisa melakukan proteksi terhadap bayi. Sebanyak 50% bayi lahir normal yang dipisahkan dari ibunya saat dilahirkan tidak dapat menyusu, sedangkan bayi yang lahir dengan bantuan tindakan atau obat-obatan dan dipisahkan dari ibunya hampir semua tidak dapat menyusu .(38)Berdasarkan SDKI 2002, hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama. Sedangkan pemberian ASI pada bayi umur kurang 2 bulan sebesar 64%, antara 2-3 bulan 45,5%, antara 4-5 bulan 13,9 dan antara 6-7 bulan 7,8%. Sementara itu, cakupan pemberian susu formula meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu antara 1997 sebesar 10,8 % menjadi 32,4% pada tahun 2002. (39)Kematian bayi yang terjadi pada periode neonatal (1-4 minggu) semakin meningkat tiap tahun ( 37 % tahun 1990 menjadi 41 % ditahun 2009).(40) Tiga per empat kematian neonatal terjadi pada minggu pertama dimana merupakan risiko tinggi kematian pada awal kehidupan.(41) Sementara itu, survei Demografi kesehatan indonesia (SDKI,2007) menyebutkan angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup.(42) Berdasarkan tujuan ke-4 MDGs (millenium development goals) menargetkan indonesia dapat mengurangi AKB menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup ditahun 2005. Upaya yang dilakukan pemerintah yakni melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa studi yang melaporkan bahwa IMD dapat menurunkan angka kematian bayi (AKB).(43)Inisiasi menyusu dini adalah proses menyusui yang pertama kali dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya. Bayi pada usia 30 menit harus disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian nutrisi (NutritifSucking) tetapi untuk belajar menyusu atau membiasakan menghisap putting susu, dan juga guna mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI.Gerakan refleks untuk menghisap pada bayi baru lahir akan mencapai puncaknya pada waktu berusia 20-30 menit, sehingga apabila terlambat menyusui refleks ini akan berkurang dan tidak akan kuat lagi sampai beberapa jam kemudian.(44)Satu jam pertama setelah bayi lahir adalah kesempatan emas yang akan menentukan keberhasilan ibu untuk menyusui bayinya secara optimal karena bayi sudah terlatih secara naluriah menemukan sendiri putting susu ibunya. Bila bayi bisa menyusu dalam 20-30 menit akan membantu bayi memperoleh ASI pertamanya, membangun ikatan kasih sayang ibu dan bayi, sehingga dapat meningkatkan produksi ASI yang akhirnya proses menyusu berikutnya akan lebih baik.(35)

E. Manfaat ASI bagi Tumbuh Kembang BayiIstilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Yang dimaksud dengan pertumbuhan atau disebut growth adalah hal yang berkaitan dengan masalah perubahan dalalm besar, jumlah, ukuran atau demensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,pound,kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik ( kalsium juga nitrogen tubuh).Adapun yang dimaksud dengan perkembangan atau disebut deveploment adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, serta bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit dari pada pertumbuhan.(4,45)Dan didalam hal perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya, termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkunganya.(4)Oleh sebab itu, dalam pemberian ASI secara ekslusif banyak ditemukan manfaat yang dapat dirasakan terkhusus untuk tumbuh kembang anak antara lain :5.1 ASI sebagai nutrisi Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai sepasang atau lebih kelenjar air susu. Pada saat melahirkan, kelenjar ini akan memproduksi air susu khusus untuk makanan bayinya. Adapun komposisi air susu setiap mamalia berbeda, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta laju pertumbuhan masing-masing jenis mamalia. Air susu setiap jenis mamalia memang spesifik untuk masing-masing spesies, dengan demikan Air susu sapi untuk anak sapi, Air susu gajah untuk anak gajah, dan ASI manusia tentu untuk bayi manusia. Oleh karena itu, Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang cukup bulan. Air susu ibu merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.Air susu ibu juga merupakan makanan bayi yang paling sempurna.(6)5.2. ASI meningkatkan daya tahan tubuhBayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan tubuh ( imunoglobulin) dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Dan badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada wakt berusia sekitar 9 sampai 12 bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.(6)Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare. Hal ini didukung oleh penelitian di brasil selatan pada bayi-bayi yang tidak diberi ASI mempunyai kemungkinan meninggal karena mencret 14,2 kali lebih banyak dari pada bayi ASI ekslusif. Dan ASI pun menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batu, pilek, dan penyakit alergi.(6)5.3. ASI ekslusif meningkatkan kecerdasanFaktor yang mempengaruhi kecerdasan pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu:faktor genetik dan faktor lingkungan.(6)Faktor genetik atau faktor bawaan menentukan potensi genetik atau bawaan yang diturunkan oleh orangtuanya. Faktor ini tidak dapat dimanipulasi ataupun direkayasa.Faktor lingkungan adalah faktor yang menentukan apakah faktor genetik akandapat tercapai secara optimal. Faktor ini mempunyai banyak aspek dan dapatdimanipulasi atau direkayasa.Secara garis besar terdapat tiga jenis kebutuhan faktor lingkungan, yaitu : Kebutuhan untuk pertumbuhan fisik-otak (ASUH) yaitu menunjukkan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Untuk pertumbuhan suatu jaringan sangat dibutuhkan nutrisi atau makanan bergizi. Dan ASI memenuhi kebutuhan ini.(6)Selain pemberian ASI yang meliputi ASUH antara lain yaitu imunisasi, penimbangan bayi atau anak yang teratur, pengobatan bila sakit, pemukiman yang layak, kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan yang baik, kesegaran jasmani dan rekreasi. (4) Kebutuhan untuk perkembangan emosional dan spritual (ASIH) yaitu menunjukkan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spritualnya. Yang terpenting disini adddalah pemberian kasih sayang dan perasaan aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan mampu menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi manusia dengan budi pekerti dan nurani yang baik. Selain itu, seorang bayiyang merasa aman, karena merasa dilindungi,akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dengan emosi yang stabil. Dan ASI ekslusif memenuhi kebutuhan awal dalam hal ini. (6) Oleh karena itu, penting sekali jika bayi yang baru lahir langsung berkontak fisik baik kulit atau pun mata juga psikis sedini mungkin dengan ibunya dengan cara menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir. Dan bila kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi, yang disebut dengan sindrom deprivasi mental. Kasih sayang dari orang tua baik ayah dan ibu akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust). (4) Kebutuhan untuk perkembangan intelektual dan sosialisasi (ASAH) yaitu menunjukkan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan merangsang perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Ibu yang menyusui merupakan gur pertamayang terbaik bagi bayinya. Seringnya bayi menyusu membuat terbiasa berhubungan dengan manusia lain dan dalam hal ini dengan ibunya. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan mudah berinteraksi dengan lingkungannya kelak. ASI juga memenuhi kebuhan awal dalam hal ini.Aspek kecerdasan sangat berkaitan dengan pertumbuhan otak manusia, dimana proses terbentuknya otak bayi yaitu segera setelah terjadinya pembuahan (konsepsi). Selama periode kehamilan otak tumbuh dengan sangat cepat. Pada saat lahir, otak telah mencapai pertumbuhan 25% dari otak dewasa, dan telah mengandung 100 miliar sel otak (neuron). Saat berusia 1 tahun, pertumbuhan otak telah mencapai 70% dari otak dewasa. Selain itu 70-85% sel otak yang sudah ada terbentuk secara lengkap. Pada usia 3 tahun, otak anak telah mencapai 90% dari ukuran otak dewasa. Periode awal kehamilan sampai bayi berusia 12-18 bulan merupakan periode pertumbuhan otak yang cepat. Periode ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak atau pertumbuhan otak cepat (brain growth spurt). Pada periode ini sel otak akan sangat peka terhadap lingkungan positif maupun negatif. Otak yang tumbuh optimal akan memungkinkan pertumbuhan kecerdasan yang optimal pula. Dengan demikian sangat dianjurkan untuk memanfaatkan periode lompatan pertumbuhan otak ini untuk meningkatkan kecerdasan anak.(6,11)Interaksi bayi ibu dan adanya kandungan nilai gizi ASI yang dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf otak dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-5 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI12.Dan sesuai juga yang ditemukan oleh penelitian dr.Riva tahun 1997 bahwa bayi yang diberi ASI ekslusif, ketika berusia 9,5 tahun mempunyai tingkat IQ 12,9 point lebih tinggi dibanding anak yang ketika bayi tidak diberi ASI ekslusif.(4) Hal senada juga ditunjukkan oleh sebuah analisis yang dilakukan oleh Anderson bahwa menyusui berhubungan dengan perkembangan kognitif, dimana anak yang diberi ASI mempunyai IQ lebih tinggi dibanding anak yang diberi susu formula. Selain itu beberapa manfaat tambahan dengan pemberian ASI antara lain yang pertama yaitu anak yang diberi ASI mempunyai tingkatan otak yang lebih tinggi dibanding anak yang diberi susu formula, hal ini diperlihatkan oleh kemampuan motorik anak yang diberi ASI lebih baik pada awal pertumbuhannya, dan mempunyai problem emosional, perilaku dan masalah neurologis justru lebih akhir dalam masa hidupnya, yang kedua adanya manfaat terhadap bayi berat lahir rendah bahwa dengan pemberian ASI secara spesifik menguntungkan terhadap bayi yang lahir premature, yang ketiga adanya dose effect atau peningkatan manfaat dengan lamanya paparan pemberian ASI.(46) Jikamenyusui menyebabkan perkembangan fungsi neorologis yang lebih baik, haltersebut dikarenakan manfaat nutrisi yang ada dalam susu manusia terhadapperkembangan otak antara lain kandungan long-chain polyunsaturated fatty acids (LCPUFAs), seperti docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA).(46)Penelitian yang dilakukan oleh Reynold A (2001) menunjukkan hasil yang samabahwa menyusui berhubungan dengan meningkatnya performance perkembangankognitif anak.(47)5.4. Aspek NeurologisBelum sempurnanya koordinasi saraf menelan, menghisap dan bernafas, dapat terjadi pada bayi baru lahir. Dengan menghisap payudara ketidaksempurnaan koordinasi saraf tersebut dapat menjadi lebih baik.(12)5.5. Aspek PsikologisBayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spitual yang baik.(12). Adapun manfaat lain pemberian ASI secara ekslusif pada bayi adalah dapat meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara , membantu pembentukan rahang yang baik, menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI ekslusif akan lebih cepat jalan, menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik. (12)Dengan demikian, pemberian ASI secara ekslusif akan memenuhi kebutuhan awal bayi untuk tumbuh kembang secara optimal baik fisik, kepandaian, emosional, spiritual, maupun sosialnya. Itu sebabnya, akan sangat mudah dimengerti mengapa bayi yang diberi air susu ibu secara ekslusif akan tumbuh menjadi sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas. (12)F. Manfaat ASI bagi Kesehatan IbuSelain memberi manfaat dan keuntungan bagi bayi, menyusui juga memberikan manfaat dan keuntungan pada ibu. Beberapa manfaat kesehatan bagi ibu dari pemberian ASI antara lain: Mengurangi pendarahan setelah melahirkanApabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya pendarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang, Hal ini terjadi karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunan angka kematian ibu yg melahirkan.(11,48) Mengurangi terjadinya anemia. Seperti dijelaskan di atas bahwa menyusui dapat mencegah kemungkinan terjadinya pendarahan setelah melahirkan, hal ini dapat menjadi upaya pencegahan kemungkinan terjadinya kekurangan darah/anemia karena kekurangan zat besi yang diakibatkan oleh pendarahan pasca melahirkan. (11,48) Menjarangkan kehamilanMenyusui secara eksklusif merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil, metode alat kontrasepsi alamiah ini dikenal dengan istilah Metode Amenorea Laktasi ( MAL). Mal harus memenuhi tiga kriteria yaitu :tidak haid, menyusui secara eksklusif, umur bayi kurang dari 6 bulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.(11,49) Adapun mekanisme infertilitas laktasi dapat digambarkan dalam bagan 1.1 : (50)

Bagan 1.1Mekanisme isapan bayi terhadap refleks oksitosin dan prolaktin/mekanisme infertilitas laktasi Mengecilkan rahim Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibanding ibu yang tidak menyusui. Selain itu karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mnegambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil. (9,11) Mengurangi kemungkinan menderita kanker Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif, umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara 29,30. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai sekitar 25%. Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukkan bahwa risiko terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusui berkurang sampai 20-25%.(51) Lebih cepat langsing kembaliOleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian, berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.(6) Lebih ekonomis dan murahDengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minum susu formula. Selain itu, pemberi ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi, dan biaya perawatan di rumah sakit.(6) Tidak merepotkan dan hemat waktu ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencuci botol. Dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan lembih merepotkan terutama pada malam hari. Apalagi kalau persediaan susu habis pada malam hari maka kita harus repot mencarinya. Portable dan praktis Mudah dibawa keman-mana (portable) sehingga saat berpergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. Air susu ibu dapat diberikan dimana saja, kapan saja, dalamkeaddan siap diminum, serta dalam suhu yang selalu tepat. Memberi kepuasaan bagi ibuIbu yang berhasil memberikan ASI ekslusif akan merasaka kepuasaan, kebanggan, dan kebahagiaan yang mendalam.Selain dari pada manfaat bagi bayi dan ibu, ada juga manfaat pemberian ASI secara ekslusif bagi negara yaitu dengan menghemat pengeluaran negara karena hal-hal berikut yaitu : Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu. Penghematan utnuk biaya sakit terutama sakit muntah-mencret dan sakit saluran napas atas. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi indonesia.Dan manfaat Air susu ibu juga dapat mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di dunia. Dengan hanya memberi ASI manusia tidak memerlukan kaleng susu, karton dan kertas pembungkus botol plastik dan dot karet. Dan air susu ibu tidak menambah polusi udar, karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap, tidak memerlukan alat transportasi yang juga mengeluarkan asap, juga tidak perlu menebang hutan untuk membangun pabrik susu yang besar-besar.(6)

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI7.1 Faktor internal7.1.1 Jenis Puting susu, terdiri dari 3 macam yaitu :a. Puting khasMerupakan puting yang mengulur atau menonjol ketika padat, merupakan yang paling umum. Tidak diperlukan persiapan pra lahir khusus.b. Puting datarYaitu puting yang terlihat datar atau bergerak ke arah dalam (menarik masuk) ketika padat. Bagi beberapa wanita, hal ini mungkin berubah selama hamil, karena ukuran puting bertambah dan kemampuannya untuk menonjol meningkat dalam merespon terhadap perubahan hormon.c. Puting terbalik Beberapa puting mengkerut ke dalam alveola (terbalik). Ketika padat, beberapa puting tersebut akan menonjol sementara yang lainnya tetap mengkerut ke dalam, hal ini mungkin karena jaringannya terikat ke dalam oleh ikatan-ikatan kecil (adhesi) 32. Ibu yang memiliki puting datar atau terbenam tidak perlu khawatir dalam menyusui, karena pada dasarnya apapun bentuk puting seorang ibu tetap bisa menyusui, dan bayi tetap dapat mendapatkan ASI eksklusif. Meskipun demikian, beberapa bayi yang pada awalnya mengalami kesukaran, tetapi setelah beberapa minggu dengan usaha ekstra, puting susu yang datar akan menonjol keluar sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah.(9,11)7.1.2 Faktor Psikologi IbuGangguan proses pemberian ASI pada prinsipnya berakar pada kurangnya pengetahuan, rasa percaya diri, serta kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan. Pemberian ASI sendiri sesungguhnya merupakan proses alamiah yang memerlukan persiapan, dan persiapan tersebut harus dimulai selagi hamil. Ketidaktahuan manfaat ASI, dan isu-isu dari teman sebaya dan produsen susu formula, membuat sebagian ibu enggan menyusui anaknya. Pengaruh ini akan semakin besar jika ibu masih remaja dan kelahiran anak tidak diinginkan. Masa persiapan menyusui sudah harus dimulai ketika hamil. Kepada calon ibu perlu diajarkan cara memberikan air susu pertama, upaya yang perlu dilakukan untuk memperbanyak ASI, serta cara perawatan payudara selama menyusui. Puting susu harus diperiksa terutama selama satu atau dua bulan sebelum melahirkan. Jika puting mengalami inversi, kondisi yang dapat menyusahkan bayi untuk menyusui dan dapat memfrustasikan ibu diupayakan agar kembali dalamkondisi yang baik kembali. Di samping itu kebersihan dan kelembaban payudara harus dijaga agar tidak terjangkit infeksi. Adapun beberapa faktor psikologi lain yang menjadi alasan ibu untuk tidak menyusui terutama eksklusif antara lain : ASI tidak cukupAlasan ini tampaknya merupakan alasan utama para ibu untuk tidak memberikan ASI secara eksklusif. Walaupun banyak ibu-ibu yang merasa ASI nya kurang,tetapi hanya sedikit sekali (2-5 %) yang secara biologis memang kurang produksi ASInya. Selebihnya 95-98% ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk bayinya. Harus diakui bahwa Tuhan telah menciptakan tubuh manusia yangcerdas. Tubuh ibu akan membuat ASI sesuai dengan kebutuhan bayinya. Seorangibu yang mempunyai bayi kembar, baik kembar dua atau tiga sekalipun dapatmenyusui kedua bahkan ketiga bayinya 1. Takut ditinggal suamiDari sebuah survei yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesiapada tahun 1995 terhadap ibu-ibu se-Jabotabek diperoleh data bahwa alasanpertama berhenti memberikan ASI pada anaknya adalah takut ditinggal suami.Hal ini disebabkan oleh pemahaman mitos yang salah bahwa menyusui akanmengubah bentuk payudara menjadi jelek, padahal sebenarnya yang mengubahbentuk payudara adalah kehamilan bukan menyusui.(6) Takut badan tetap gemukPendapat bahwa ibu menyusui akan sukar menurunkan berat badan adalah tidakbenar. Pada waktu hamil, badan telah mempersiapkan timbunan lemak untukmembuat ASI. Didapatkan bukti bahwa menyusui akan membuat ibu-ibumenurunkan berat badan lebih cepat daripada ibu yang tidak menyusui secaraeksklusif. Timbunan lemak yang terjadi sewaktu hamil akan dipergunakan untukproses menyusui, sedangkan wanita yang tidak menyusui akan lebih sukar untukmenghilangkan timbunan lemak ini1,24. Hal tersebut sesuai hasil penelitian yangdilakukan oleh Dewey KG, Heinig MJ, Nommsen LA (1993) bahwa denganmenyusui akan memudahkan seorang ibu untuk menurunkan berat badannyaseperti berat badan sebelum hamil.(52) Adanya anggapan Tidak diberi ASI, anak tetap tumbuh besarDengan diberi susu formula memang bayi dapat tumbuh besar, bahkan mungkin dapat sama dengan bayi dengan ASI eksklusif . Namun kalau bayi diberi ASI ekslusif maka akan lebih optimal lagi dalam tumbuh kembang bayi. Dan juga bukan tanpa alasan kalau para ahli menamakan ASI sebagai darah putih. Sebab air susu ibu bukan sekedar makanan, ASI merupakan cairan hidup yang lebih menyerupai darah. Cairan yang mengandung sel darah putih, zat kekebalan, hormon, faktor pertumbuhan, vitamin, air, protein, bahkan zat yang dapat membunuh bakteri dan virus. Saat dilahirkan bayi dalam keadaan yang masih belum matang baik pertumbuhan otak yang berkembang sejak dalam kandungan ibu dan sisanya akan dimatangkan serta tumbuh di luar kandungan ibu terutama pada tahun pertama kehidupan. Pertumbuhan otak akan optimal terutama karena nutrisi yang optimal secara kuantitas dan kualitas, diiringi dengan pemberian rangsangan emosional, fisik dan neurologik. Dan dengan meyusui berarti seorang ibu tidak hanya memberikan makanan yang optimal, tetapi juga rangsangan emosional, fisik, dan neurologik yang optimal pula. Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa bayi ASI ekslusif akan lebih sehat, lebih tinggi kecerdasaan intelektual maupun kecerdasan emosionalnya, lebih mudah bersosialisasi, dan lebih baik spiritualnya.(6) Adanya anggapan bahwa susu formula lebih praktisPendapat ini tidak benar, karena untuk membuat susu formula diperlukan api atau listrik untuk memasak air, peralatan yang harus steril, dan perlu waktu untuk mendinginkan susu formula yang baru dibuat.sedangkan ASI ekslusif langsung siap dipakai dengan suhu yang tepat setiap saat serta tidak memerlukan api, listrik, dan perlengkapan yang harus steril jauh lebih praktis daripada susu formula. (6)7.1.3 Faktor Medis yang mempengaruhi pemberi ASI eksklusifFaktor medis sering muncul pada ibu yang akan atau sedang menyusui anaknya. Tidak jarang keadaan-keadaan ini menyebabkan seorang ibu mengambil keputusan untuk menghentikan pemberian ASI bagi bayinya. Dengan penatalaksanaan dan penjelasan yang baik maka seringkali masalah ini dapat diatasi. Beberapa masalah yang sering muncul antara lain:(53)a. Puting susu lecet/nyerib. Payudara bengkak/engorgementc. Kelainan anatomis pada puting susu: terbenam/mendatar (inverted/flat nipple)d. Payudara kecil : karena faktor hormonal, gizi atau keturunane. ASI kurang karena : payudara kurang berkembang, frekuensi menyusuikurang, kelelahan, penggunaan obat-obatan, faktor gizi ibu/ibu melakukandiet ketat, menderita sakit, hormonal atau ibu hamil lagi.f. Saluran susu tersumbat : akibat tekanan jari saat menyusui, BH terlalu ketat atau akibat komplikasi payudara.g. Kelainan pada bayi : bibir sumbing, prematuritas, infeksi, bayi sakit atau kelainan bawaan.h. Penyakit kronis pada ibu7.1.4 Faktor Ketidaktahuan ibu dan keluargaManfaat pemberian ASI perlu difahami oleh seorang ibu/orang tua bayi.Penyuluhan kurang dilaksanakan oleh masyarakat, salahsatu faktornya adalah karena kurangnya petugas sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan dan dorongan tentang manfaat ASI, terlebih lagi jika ibu mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya yang penuh dengan banyak kesulitan, lebih memungkinkan ibu untuk memilih tidak memberikan ASI, hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahluwalia, I (2005), bahwa support penting sekali terutama bagi ibu-ibu yang mempunyai pengalaman menyusui yang tidak menyenangkan.(53)Demikian pula akibat perhatian yang kurang dari petugas kesehatan akan dapat mengurangi keinginan seorang ibu untuk menyusui anaknya. Bahkan anjuran atau sikap petugas akan sangat berpengaruh. Misalnya pertanyaan nanti ibu akan memberi susu merek apa untuk anaknya?, yang dilemparkan saat akan pulang dari Rumah Sakit/Rumah Bersalin, secara tidak langsung merupakan anjuran dan dorongan ibu untuk memilih memberikan pendamping ASI (PASI).(54) Selain itu pendidikan yang rendah serta banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan oleh ibu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Michelle, B dkk (2005) merupakan faktor penghalang ibu untuk menyusui bayinya jika tidak didorong oleh orang-orang disekelilingnya.(55)7.1.5 Gizi Wanita MenyusuiGizi dalam masa menyusui sangat penting, wanita menyusui membutuhkan gizi lebih banyak daripada wanita yang tidak menyusui. Wanita menyusui sesungguhnya tidak perlu diet yang sangat sempurna. Ada beberapa zat gizi yang harus banyak dimakan selama menyusui, namun kalau intinya hanya keberhasilan, komposisi zat gizi dalam ASI antara wanita yang kurang banyak makan tidak berbeda dengan ASI mereka yang banyak makan, yang tidak sama hanya volume ASI itu sendiri, karena itulah wanita menyusui dianjurkan untukmemperbanyak minum serta cukup istirahat.(14)Selama hamil tubuh telah disiapkan untuk menyusui dengan menyimpan tenaga dalam bentuk lemak ekstra sebanyak 2,3-3 Kg yang tidak hilang begitusaja setelah melahirkan. Untuk menghasilkan 100 cc ASI diperlukan energi sebesar 80-90 kkal. Simpanan lemak selama hamil dapat memasok energi sebanyak 100-200 kkal per hari. Berarti, untuk menghasilkan 850 cc (rata-rata volume ASI di negara berkembang) diperlukan energi sekitar 750 kkal. Penambahan kalori selama menyusui hanya 500 kkal/hari. Kekurangan 250 kkal, diambil dari cadangan kalori wanita (simpanan lemak selama hamil). Seandainya tiap wanita menyusukan anak selama paling sedikit 4 bulan saja, dia akan kehilangan 250 x 30 x 4 kkal = 45.000 kkal yang setara (9 kkal terkandung dalam 1 gram lemak) dengan 5 kg lemak, ditambah dengan materi yang dikeluarkan ketika melahirkan, maka berat wanita akan menyusut sebanyak 10,35 Kg. Dengan demikian, keteraturan memberikan ASI akan membantu penurunan berat badan. Selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein di atas kebutuhan normal sebesar 20 g/hari. Peningkatan kebutuhan ini ditujukan bukan hanya untuk transformasi menjadi protein susu, tetapi juga untuk sintesis hormon yang memproduksi (prolaktin) serta yang mengeluarkan ASI (oksitosin).(14)7.1.6 Faktor Kontra IndikasiKontra indikasi untuk menyusui antara lain kanker payudara, ibu menjalani terapi radiologi, ibu menderita virus hepatitis B maupun C, virus human T cell leukemia virus type I (HTLV-1), infeksi cytomegalivirus, infeksi streptococcal, acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)22. Sedangkan dalam sumber lain disebutkan beberapa kontra indikasi menyusui antara lain classicgalactosemia (galactose 1-phosphate uridyltransferase deficiency), active untreated tuberculosis disease, ibu yang mempunyai herpes simplex lesions padapayudaranya. Di Amerika Serikat ibu yang terinfeksi human immunodeficiencyvirus (HIV) disarankan untuk tidak menyusui bayi yang mereka, walaupun hasil penelitian di Afrika menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif 3-6 bulan oleh ibu yang terinfeksi HIV tidak meningkatkan risiko penularan HIV pada bayinya35. Kelainan bentuk puting susu bukan merupakan kontra indikasi. Pengeluaran ASI dalam hal ini dapat dibantu dengan memakai breast shield, atau dengan memompa ASI secara steril dan dimasukan ke dalam botol steril, untuk kemudian diberikan kepada bayi. Pada kelainan bayi berupa labioskisis, palatognatoskisisatau labiognatoplatoskisis dapat diberi ASI langsung dari payudara ibu ( asal sajadiberitahu caranya : posisi minum setengah duduk, bila waktu minum bayi batuk,biru, sesak nafas pemberian ASI harus dihentikan dulu dalam posisi yang sama atau didudukkan), sesudah minum, bayi didudukkan atau disandarkan di bahu ibu untuk mengeluarkan udara selama 15-20 menit, kemudian bayi ditidurkan denganposisi setengah duduk atau tengkurap, bila syarat di atas tidak mungkin dilaksanakan maka ASI dapat dipompa dan dimasukan ke botol steril dan diberikan dengan sendok atau memakai botol dengan dot panjang atau dua dot dijadikan satu.(56)7.1.7 Faktor Pekerjaan/KarirSaat ini semakin banyak wanita yang mengembangkan diri dalam bidang ekonomi, dan masyarakatpun tampaknya makin menyadari kalau kebutuhan wanita bukan hanya kebutuhan fisiologis dan reproduksi (melahirkan), namunjuga kebutuhan untuk mengembangkan intelektual dan sosialnya. Dengan adanya peran ganda seorang ibu baik ia sebagai ibu pekerja maupun sebagai ibu rumah tangga, manakala peran tersebut tidak sesuai proporsinya maka akan timbul dampak negatif. Kebutuhan dasar seorang bayi yang baru lahir adalah ASI eksklusif selama enam bulan, selain itu tidak ada jadwal khusus yang dapat diterapkan untuk pemberian ASI pada bayi, artinya, ibu harus siap setiap saat bayi membutuhkan ASI. Akibatnya jika ibu diharuskan kembali bekerja penuh sebelum bayi berusia enam bulan, pemberian ASI eksklusif ini tidak berjalan sebagaimana seharusnya, belum lagi ditambah kondisi fisik dan mental yag lelah karena harus bekerja sepanjang hari dan ditambah diet yang kurang memadai jelas akan berakibat pada kelancaran produksi ASI. Adanya peraturan cuti yang hanya berlangsung selama 3 bulan membuat banyak ibu harus mempersiapan bayinya dengan makanan pendamping ASI sebelum masa cutinya habis, sehingga pemberian ASI eksklusif menjadi tidak berhasil. Idealnya memang setiap tempat kerja yang memperkerjakan perempuan hendaknya memiliki tempat penitipan anak/bayi, serta disediakan waktu untuk menyusui sewaktu-waktu selama bayi umur 0-6 bulan. Namun hal ini terkadang tidak mungkin dilakukan oleh ibu itu sendiri karena tempat kerja yang jauh,sehingga alternatifnya adalah pemberian ASI perah, oleh karena itu diperlukan fasilitas dan peraturan-peraturan perusahaan/tempat kerja yang memungkinkan seorang ibu tetap dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, misalnya dengan penyediaan ruangan untuk memerah ASI yang memadai, memberi izin dan waktu untuk memerah ASI, dan cuti hamil yang lebih fleksibel. Ibu dapat mulai belajar memerah ASI selama kehamilan dan menerapkannya segera setelah melahirkan. Memerah ASI dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) maupun dengan alat bantu (pompa) Memerah dengan tangan merupakan cara mengeluarkan ASI yang paling baik (dan karena itu paling dianjurkan), terlembut walaupun beberapa ibu mengalami kesukaran waktu pertama-tama melakukannya. Dengan mempelajari cara yang benar dan latihan yang sering, memerah/mengeluarkan ASI dengan tangan merupakan cara yang efektif, ekonomis, dan cepat.Caranya :a. Cuci tangan sampai bersihb. Pegang cangkir yang berisi untuk menampung ASIc. Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangand. Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas aerola bagian bawah sehingga berhadapan.e. Tekan kedua jari ini ke dalam arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi f. Pijat daerah diantara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memeras dan mengeluarkan ASI yang berada di dalam sinus lactiferuosg. Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kalih. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara diputar pada sisi lain dari batas aerola dengan kedua jari selalu berhadapani. Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sehingga ASI akan terperah dari semua bagian payudaraj. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit. Selain menggunakan tangan cara mengosongkan/memerah ASI dapat pula dilakukan dengan pompa, baik yang berupa pompa manual maupun pompa elektrik. Setelah ASI terperah, maka ASI tersebut dapat menjadi stok minuman bagi bayi manakala ibu sedang bekerja, yang bisa diberikan sewaktu-waktu bayimembutuhkan, adapun beberapa prosedur penyimpanan ASI di rumah sebagai berikut:a. ASI yang disimpan di udara kamar/luar akan tahan 6-8 jam pada suhu 26 0C atau lebih rendahb. ASI yang disimpan di dalam termos es batu tahan 24 jamc. ASI yang disimpan di lemari es di tempat buah di bagian paling dalam pada susu 4 0C atau lebih rendah tahan 2-3 x 24 jamd. ASI yang disimpan di freezer yang mempunyai pintu terpisah sendiri tahan 3 bulane. ASI yang disimpan di deep freezer (-180C atau lebih rendah) tahan selama 6-12 bulan.Sebelum diminumkan dengan sendok atau gelas plastik, ASI dapat dihangatkan di dalam mangkok berisi air hangat. Jangan dihangatkan di atas api karena beberapa zat kekebalan dan enzim dapat berkurang.(6)7.2 Faktor Eksternal7.2.1 KeluargaKeluarga khususnya ayah merupakan bagian yang vital dalam keberhasilan atau kegagalan menyusui. Masih banyak pendapat yang salah bahwa ayah cukup menjadi pengamat yang pasif, padahal sebenarnya ayah mempunyai peran yang sangat menentukan dalam keberhasilan menyusui karena ayah akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI (let down refleks) yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI dengan jalan memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan praktis lainnya, seperti mengganti pokok, menyendawakan bayi, menggendong dan menenangkan bayi yang gelisah, memandikan bayi, membawa jalan-jalan, dan lain-lain. Pengertian tentang perannya yang penting ini merupakan langkah pertama bagi seorang ayah untuk dapat mendukung ibu agar berhasil menyusui secara eksklusif.(6,11)Membesarkan dan memberi makan anak adalah tugas bersama antara ayah dan ibu. Hubungan yang unik antara seorang ayah dan bayinya merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak di kemudian hari. Untuk membantu ibu agar dapat menyusui dengan baik maka ayah perlu mengerti dan memahami persoalan ASI dan menyusui.(6,11) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pisacane, A, et al, (2005) menyimpulkan bahwa mengajarkan suami/ayah bagaimana mencegah dan mengantisipasi banyaknya kesukaran dalam menyusui berhubungan dengan keberhasilan menyusui selama 6 bulan.(56)Beberapa cara yang dapat dilakukan suami untuk keberhasilan ASI Eksklusif : Setiap saat, siang atau malam, bila bayi ingin minum, ambillah bayi dan gendong ke ibunya untuk disusui. Selalu sendawakan bayi setelah menyusu. Cara sendawa yang paling tepat adalah dengan menggendong tegak kemudian perut bayi diletakkan pada pundak ayahnya. Ganti popoknya sebelum atau sesudah bayi menyusu Gendong bayi dengan kain, biarkan ia merasakan kehangatan badan ayahnya Tembangkan bayi bila ia gelisah dengan cara menggendong, menepuk-nepuk, atau menggoyang-goyang tempat tidur goyangnya Sekali-kali mandikan bayi atau bila sudah sedikit lebih besar mandilah bersama-sama Biarkan bayi berbaring di dada ayahnya agar ia dapat mendengar detak jantung sang ayah, bunyi nafas, dan kehangatan kulit ayahnyaSelain peran ayah yang dapat menentukan berhasil tidaknya pemberian ASI eksklusif, jumlah anak balita dalam keluarga juga dapat mempengaruhinya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Soeparmanto, P Dan Rahayu, S, (2001) menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jumlah anak 0-4 tahun dalam keluarga, tingkat pendidikan ibu dan umur bayi dengan pola pemberian ASI.(57)7.2.2 Pengenalan