15
PENDAHULUAN Pengertian Pertanian Organis (PPO) Banyak ahli pertanian yang telah merumuskan tentang pertanian organis dengan pendekatan yang berbeda-beda. Salah satu rumusan yang digunakan oleh departemen pertanian tercantum dalam SNI 01-6729, yang menyatakan bahwa pertanian organic merupakan sistem manajemen produksi holistic yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem termasuk keragaman hayati, siklus biologi dan aktifitas biologi tanah. Rumusan ini tidak secara langsung berbicara tentang produk sehat tapi lebih kuat menekankan pada lingkungan dan tanah yang sehat. Berbeda dengan Roma Agatho yang selalu konsisten menekankan pertanian organis harus dikelola dengan sikap organis bukan egois. Juga bukan hanya sekedar tanpa pestisida dan pupuk buatan. Menurut pendapat mantan menteri pertanian Anton Aprianto yang membagi pertanian rganis dalam 2 pengertian yaitu po absolut dan po rasional, pengertian ini lebih lemah dan dekat dengan pengertian LEISA, SUSTAINABLE, berimbang, dan PPHT yang masih membolehkan pestisida dan pupuk buatan dalam takaran sedikit atau rendah. Menurut saya pengertian di atas masih dirumuskan yang mengarah pada perbaikan segalanya baik tanah, lingkungan dan alam termasuk didalamnya kesejahteraan manusia (petani). Pertanian diartikan sebagai upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya, hal ini menunjukkan pada

Yayasan Bina Sarana Bakti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bina sarana bakti

Citation preview

Page 1: Yayasan Bina Sarana Bakti

PENDAHULUAN

Pengertian Pertanian Organis (PPO)

Banyak ahli pertanian yang telah merumuskan tentang pertanian organis dengan

pendekatan yang berbeda-beda. Salah satu rumusan yang digunakan oleh departemen

pertanian tercantum dalam SNI 01-6729, yang menyatakan bahwa pertanian organic

merupakan sistem manajemen produksi holistic yang meningkatkan dan mengembangkan

kesehatan agroekosistem termasuk keragaman hayati, siklus biologi dan aktifitas biologi

tanah. Rumusan ini tidak secara langsung berbicara tentang produk sehat tapi lebih kuat

menekankan pada lingkungan dan tanah yang sehat. Berbeda dengan Roma Agatho yang

selalu konsisten menekankan pertanian organis harus dikelola dengan sikap organis bukan

egois. Juga bukan hanya sekedar tanpa pestisida dan pupuk buatan.

Menurut pendapat mantan menteri pertanian Anton Aprianto yang membagi pertanian

rganis dalam 2 pengertian yaitu po absolut dan po rasional, pengertian ini lebih lemah dan

dekat dengan pengertian LEISA, SUSTAINABLE, berimbang, dan PPHT yang masih

membolehkan pestisida dan pupuk buatan dalam takaran sedikit atau rendah. Menurut saya

pengertian di atas masih dirumuskan yang mengarah pada perbaikan segalanya baik tanah,

lingkungan dan alam termasuk didalamnya kesejahteraan manusia (petani).

Pertanian diartikan sebagai upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya, hal

ini menunjukkan pada tataran tingkat kehidupan. Jadi pertanian tidak bisa dipisahkan dengan

kehidupan. Dengan demikian system pertanian yang sengaja membunuh unsur-unsur

kehiduan secara otomatis telah mengingkari hakekat pertanian (sudah bukan pertanian lagi).

Kata organis berasal dari kata dasar organ (bagian/alat yang mempunyai fungsi

tertentu) dan kata pandanannya organisme(tubuh/seluruhnya). Sifat hubungan peran antara

organ dan organisme itulah yang disebut organis. Di mana organ medukung organisme agar

organisme menjaga dan memelihara organnya. Jadi Organis dapat dimengerti sebagai

kerjasama saling mendukung, melengkapi dan saling menguntungkan. Semua untung.

Lawannya Egois.

Pertanian Organis dapat dimengerti dengan memaknai unsur-unsur sebagai berikut :

Manajemen yang diterapkan bersifat holistic.

Terjaganya kesehatan agroekosistem.

Page 2: Yayasan Bina Sarana Bakti

Berdasarkan prinsip-prinsip alam dalam penerapan teknologinya.

Bermanfaat bagi keragaman hayati, siklus biologi, aktifitas biologi tanah.

Bersikap organis dalam menjaga dan memelihara kehidupan.

Meningkatkan kesejahteraan rohani dan ragawi bagi pelakunya (petani)

Mengarahkan pada kelangsungan kehidupan.

Produktifitas yang dikembangkan menuju pada optimalisasi bukan maksimalisasi.

Pembuktian produk dengan takaran kesehatan.

Pembuktian kesuburan tanah dengan keragaman miikroorganisme yang stabil.

Oleh karena itu pertanian organis dapat dinyatakan sebagai “SISTEM USAHA TANI”

yang mendasarkan pada prinsip-prinsip alam dalam menjaga agroekosistem agar dapat

bermanfaat bagi tanah, air, udara, tanaman, dan makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan

hidup khusunya bahan pangan yang sehat bagi manusia.

Page 3: Yayasan Bina Sarana Bakti

PEMBAHASAN

A. Yayasan Bina Sarana Bakti

Profil

Nama : Yayasan Bina Sarana Bakti

Alamat : Jl. Gandamanah no. 74, Cisarua, Bogor, Jawa Barat

Pendiri : Pater Agatho Elsener, OFMCap

Berdiri tanggal: 7 Mei 1984

Luas Tanah : 15 ha

Karyawan : 96 orang

Visi

“BSB berusaha memahami evolusi alam dan kenyataan pembangunan manusia.

Ternyata dua karya itu jauh sekali berbeda, hampir seperti Sang Pencipta dengan Sang

Ciptaan. Menurut Pencipta semua ada untuk melayani yang lain, sedangkan manusia mengira

semua itu ada untuk dipakai sendiri. Alam bersifat organis, manusia bersikap egois”

Misi

“Percuma kalau hanya BSB, segelintir orang saja yang berpikir seperti itu. Visi

organis harus menular, disebarkan menjadi keyakinan banyak orang”

Fasilitas Kelengkapan

Lahan Pertanian

Gedung Kantor

Gedung Pemasaran, Administrasi dan Pelatihan

3 Gedung Asrama: Asti, Merak, RBB

Perpustakaan dengan 10.000 buku (3000 buku pertanian)

Lahan Demonstrasi Plot Asti dan media budidaya Jamur

Jaringan Petani Mitra

Jaringan Agen Pemasaran

Sarana Transportasi truck dan mobil angkut

Pengairan dan sanitasi

Pembenihan lokal

Page 4: Yayasan Bina Sarana Bakti

Pembibitan

Rumah Pematangan Kompos

Ternak

Perikanan

Jalanan ke Kebun

Dapur Umum dan Jasa Catering

Toko Sayur

Yayasan Bina Sarana Bakti atau biasa disingkat dengan panggilan BSB didirikan oleh

Pater Agatho pada tahun 1984. Yayasan ini berguna sebagai media dalam studi pembangunan

pertanian. Pater Agatho memilih untuk meninjau dan mengkaji pertanian dikarenakan 3 hal

pokok, yaitu :

1. Indonesia merupakan Negara Agraris

2. Mayoritas masyarakat Indonesia yang bekerja sebagai Petani

3. Kegiatan pertanian yang ada saat ini cenderung merusak ekosistem

Pada awalnya yayasan diharapkan menjadi pusat informasi pembangunan karena pada

saat itu Pater Agatho berpendapat bahwa pembangunan yang berjalan di Indonesia terbalik

arahnya. Namun karena tema pembangunan dianggap luas dan kurang jelas, maka dipilih

pembangunan pertanian, khususnya pertanian organis (Natural Farming).

Pater Agatho sangat terinspirasi oleh sebuah buku yang dibacanya berjudul “The One

Straw Revolution” karya Masanobu Fukuoka. Pikiran utama buku tersebut menjelaskan

bahwa “alam sudah bekerja sebagaimana mestinya dan manusia hanya mendukung saja” dan

pikiran ini yang mendasari dibuatnya pertanian organis sebagai sarana pembangunan BSB.

Mulai tahun 1987 seluruh lahan BSB dimanfaatkan untuk pertanian organis, yang

berarti pertanian yang mengikuti hukum alam, dimana segala bentuk asupan kimia sintetis

(pestisida dan pupuk) dihentikan total. Dan sejak saat itu BSB dikenal sebagai salah satu

pionir pengembangan pertanian organis di Indonesia.

Ketika tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan segala

harga sarana produksi pertanian naik, keyakinan BSB tentang pertanian organis mendapat

pembenaran, karena banyak usaha pertanian dipaksa keadaan beralih ke pertanian organis.

Sejak saat itu permintaan pelatihan atau kursus di BSB semakin meningkat.

Pada masa ini juga Pater Agatho semakin menyadari bahwa bukan teknik pertanian

organis yang menjadi dasar perbaikan pembangunan pertanian, melainkan sikap petani atau

Page 5: Yayasan Bina Sarana Bakti

manusianya. Sejak saat itu Pater Agatho mulai mengarahkan BSB sebagai gerakan sikap

hidup organis, dimana orang diarahkan dari sikap hidup egois ke sikap hidup organis.

Teknik Pertanian

Teknik yang diterapkan dalam Yayasan Bina Sarana Bakti ialah “Tinggalkan

Pertanian eksploitatif. Ciptakan Pertanian Harmonis”. Maksudnya dimana pertanian

merupakan kegiatan yang menghasilkan banyak manfaat dalam hidup dan kegiatan dalam

pertanian harus selaras dengan alam.

Dalam teknik ini dikenal beberapa prinsip seperti :

Menggunakan prinsip Polykultur bukan Monokultur

Tanah merupakan Media Subur kehidupan bukan Media Tanam (memanfaatkan

mikroorganisme dan mempertahankan rantai makanan)

Sikap manusia yang memahami alam (meninggalkan sikap egois manusia)

Organis

Yayasan ini bermaksud menyediakan materi pembinaan dan sarana bagi masyarakat

agar lebih sedia berbakti dengan kualitas tinggi. Hal ini bertujuan agar dapat menciptakan

sikap organis manusia yang harmoni dengan saling melayani, menguntungkan dan

meninggalkan sikap egois.

Sayuran Organis merupakan sayuran yang dihasilkan dari sikap petani yang

menghargai alam sehingga menghasilkan produk yang sehat dan aman.

Sikap organis :

1. Sikap terhadap Tuhan

2. Sikap terhadap alam

3. Sikap terhadap manusia lain

4. Sikap terhadap barang

Nilai-nilai yang Membangun Pasar Organis:

a. Pelayanan

Tujuan menjual produk adalah tetap member pelayanan maksimal karena kita yang

menyenangi pekerjaan tersebut. Karena tindakan pelayanan inilah yang dapat membuat

keuntungan yayasan BSB. Jadi niat dalam menanam tanaman adalah melayani kebutuhan

orang lain.

b. Kepercayaan

Page 6: Yayasan Bina Sarana Bakti

Kepercayaan dibangun dari masalah kecil sehari-hari dan terus menerus melalui

proses yang panjang. Setiap orang diberi peluang dan dapat mengakses apakah produk itu

benar organis. Ajak para konsumen untuk berkunjung ke perusahaan dan jelaskan bagaiman

proses produksi, hambatan dan kesulitan, cara mengatasinya.

c. Keterbukaan

Etika dasar menuntut agar hal yang baik, tidak disimpan sebagai rahasia. Semakin

banyak orang yang tahu maka semakin mudah dikenal dan didukung masyarakat luas

d. Kerja Sama

Membuat pertanian organis bukan untuk bersaing, tetapi adanya kerja sama dengan

pelaku bisnis organis sehingga mudah mengatur jumlah, jenis, kemasan, tempat dan arga baik

ditingkat produsen dan konsumen agar pelayanan lebih bermanfaat

e. Tahap demi Tahap

Produksi dan pemasaran harus berjalan beriringan. Setiap ada peningkatan harus

diikuti dengan peningkatan yang lainnya, agar stabil dan kontinuitas berjalan terus.

Produk Bina Sarana Bakti

Bina Sarana Bakti menghasilkan 3 jenis produk, yaitu :

1. Sayur

2. Benih

3. Program Diklat

Konsumen meliputi :

Sayur : 24 Agen Jakarta, Serpong, Tangerang, Bogor

Benih : Nusantara

Diklat : Nusantara

B. Proses Produksi

Persiapan Lahan

Tanah atau lahan bagi pertanian organis diartikan sebagai suatu media

kehidupan sehingga memperhatikan dan menjaganya agar tetap seimbang mutlak

harus dilakukan.

Pembersihan gulma atau rumput – rumput liar merupakan langkah awal dari

penyiapan lahan. Namun, gulma yang telah dibersihkan tersebut tidak dibuang karena

dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk hijau ataupun sebagai mulsa.

Page 7: Yayasan Bina Sarana Bakti

Pengolahan tanah dilakukan pada semua lahan yang sudah dianggap subur

dengan menggemburkan tanah menggunakan garpu. Alasan mengapa di BSB tidak

menggunakan cangkul melainkan hanya memakai garpu karena garpu sifatnya tidak

memotong, sehingga tidak membunuh makroorganisme yang hidup di tanah, seperti

cacing tanah.

Pengolahan tanah diawali dengan pembongkaran tanaman pada musim tanam

sebelumnya dan membersihkan gulma yang berada di bedengan tersebut. Pengolahan

tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah. Penggemburan tanah pertama kali

dengan menggunakan garpu kemudian dilanjutkan dengan tangan sambil diratakan.

Dengan adanya penggarpuan, udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam tanah

dan memperbanyak pori mikro dalam tanah, tanah akan terbalik, dengan demikian

patogen penyebab penyakit yang ada di dalam tanah akan mati.

Lahan dibagi ke dalam blok-blok

1 Blok : 250 m 2

1 Blok : 175 – 200 bedengan

1 Bedengan : 1x10 m2

Tanaman dalam satu Bedengan 2-3 crop

Dengan sistem variasi dan rotasi tanaman

Penanaman

Sistem penanaman sayuran di BSB disesuaikan dengan kebutuhan pasar

sehingga program penanamannya dengan sistem target perminggu. Disamping itu

kami juga sangat mempertimbangkan musim hujan dan musim kemarau karena salah

satu prinsip yang dianut dalam praktik menanam di BSB mesti sesuai hukum alam

dengan keanekaragaman tanaman. Dalam teknis pelaksanaannya BSB menggunakan

pendekatan yaitu metode Polykultur. Metode polykultur mempertimbangkan beberapa

aspek:

1. Syarat tumbuh tanaman

Page 8: Yayasan Bina Sarana Bakti

2. Tanaman yang dipilih harus mempunyai fungsi khusus, misalnya repelent,

companion, atau improved fallow ( penolak hama, berteman, atau bero yang

diperbaiki )

3. Sistem perakaran tanaman

4. Pilihan model Polykultur seperti alley cropping (sisipan), tumpang sari, dan

sebagainya.

Hasil sistem polykultur yang dipraktikan di BSB antara lain:

a. Meminimalisir organisme pengganggu tanaman

b. Mengurangi risiko kegagalan panen

c. Mengefektifkan penggunaan lahan

d. Mengurangi erosi permukaan tanah

e. Hasil panen lebih variatif, misalnya sampai 30 jenis tanaman dalam satu plot

f. Kestabilan kesuburan tanah terjamin

Pembibitan dan Pembenihan

Pembibitan yang dilaksanakan BSB berkisar 30 jenis tanaman yang melalui

proses persemaian terlebih dahulu. Jumlah produksi bibit yang harus disediakan setiap

minggunya yaitu sekitar 10.000 – 11.000 bibit tanaman. Umumnya bibit disemai

selama 2 – 3 minggu pada pollybag atau soil block tergantung jenis tanamannya

sebelum dipindah ke lahan.

Media yang digunakan untuk menyemai benih adalah kotak semai, polybag

mini, dan soil block seedling. Media tanam merupakan campuran tanah, pupuk

kandang, dan kompos dengan perbandingan 1:1:2. Soil block seedling merupakan

media persemaian yang dicetak dengan soil block berbentuk bujur sangkar. Cara kerja

alat soil block adalah media atau tanah yang telah dicampur kompos dicampur lagi

dengan air lalu dicetak dan diletakkan pada papan dari bambu.

Sayuran yang disemai di media soil block antara lain brokoli, kailan, kol

bunga, kubis putih, caysim, pokcay, dan kingpak. Sedangkan tanaman yang ditanam

di polybag mini antara lain macam – macam selada, ketumbar, seledri, bit merah,

tomat buah, tomat cherry, terong ungu, lobak, cabe hijau, cabe rawit yang sebelumnya

disemai dahulu dalam kotak persemaian. Benih yang langsung ditanam di pollybag

Page 9: Yayasan Bina Sarana Bakti

mini tanpa persemaian lebih dulu antara lain jagung manis, timun lokal, timun jepang,

oyong, zucchini, dan pare.

BSB memenuhi kebutuhan benih yang bebas dari bahan kimia sintetik seperti

pestisida buatan. Dengan melakukan produksi benih sendiri BSB dapat mengetahui

dan memantau proses produksi benih yang berkualitas. Yayasan Bina Sarana Bakti

melakukan pembenihan dengan membudidayakan benih lokal.

Panen

BSB melakukan panen seminggu 5 kali yaitu Minggu, Senin, Rabu, Kamis,

Jumat terdiri dari 50 jenis sayuran dan 10 jenis Herb. Mulai Agustus 2011, BSB

memproduksi jamur tiram dengan kapasitas 20 kg/minggu.

C. Pemasaran

Pengaruh Pemasaran

I. Lingkungan Internal

Dalam penanganan panen, produk hasil Yayasan Bina Sarana Bakti di sortir dan

diseleksi sebelum dipasarkan.

Pasar Bina Sarana Bakti :

- Grade A

- Grade B

- Sisa Sayur

Packing :

- Grade A

- Grade B

- Grade C

Hasil packing Grade A diperdagangkan di outlet dan agen-agen besar, dan Grade B

diperdagangkan di took dan sekitar kawasan BSB sedangkan untuk Grade C dapat

dimanfaatkan sebagai kompos.

Page 10: Yayasan Bina Sarana Bakti

II. Lingkungan Eksternal

Agen dan Konsumen Order Bidang Pemasaran Bidang Produksi

Bidang Pemasaran : Distribusi

Dalam hal ini, bidang produksi bertugas untuk :

- Menentukan target tanam

- Infi panen

- Panen 5x per minggu

Sedangkan bidang pemasaran bertugas dalam proses distribusi atau penyaluran barang

sampai ke konsumen.

Kegiatan distribusi :

Page 11: Yayasan Bina Sarana Bakti

Manajemen