12
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI PANTUN, KARMINA, SELOKA, GURINDAM, DAN SYAIR Disusun oleh: Cicilia Ingga Kusuma, S.Pd. YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected] 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

  • Upload
    lyxuyen

  • View
    340

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI

PANTUN, KARMINA, SELOKA, GURINDAM, DAN SYAIR

Disusun oleh:

Cicilia Ingga Kusuma, S.Pd.

YAYASAN WIDYA BHAKTI

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA

TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022. 4222587

http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected]

043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.

ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

Page 2: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

A. PANTUN

1. Pengertian Pantun

Pantun adalah puisi Melayu asli yang terdiri atas bagian sampiran dan isi.

2. Ciri-ciri pantun

a. Tiap bait pantun terdiri atas 4 baris.

b. Tiap baris pantun terdiri atas 8 – 12 suku kata.

c. Pantun bersajak a – a – a – a atau a –b – a – b

d. Baris pertama dan kedua berisi sampiran dan baris ketiga dan keempat

berisi isi.

Contoh:

Kalau ada sumur di ladang

Bolehlah kita menumpang mandi

Kalau ada umurku panjang

Bolehlah kita berjumpa lagi

3. Jenis-jenis Pantun

Berdasarkan usianya, pantun dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Pantun anak-anak

Contoh:

Kita menari ke luar bilik

Sembarang tari kita tarikan

Kita bernyanyi adik-beradik

Sembarang nyanyi kita nyanyikan

b. Pantun orang muda

Contoh:

Anak Islam main pedati

Burung berupa merak hinggap di jati

Kalau sungguh cinta di hati

Sampai di kubur saya menanti

c. Pantun orangtua

Contoh:

Page 3: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

Anak gajah mandi di sumur

Ambil galah dalam perahu

Orang muda jangan takabur

Cobaan Allah siapa tahu

Berdasarkan isinya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Pantun percintaan

Contoh:

Anak Sunda tegak bernyanyi

Bunga inggu berdaun lima

Di mana adinda sudah sembunyi

Saya menunggu terlalu lama

2. Pantun nasihat

Contoh:

Bunga anggrek pohon benalu

Buah berangan dari Jawa

Kalau cerdik pikir dahulu

Jangan diri dapat kecewa

3. Pantun adat

Contoh:

Orang berkain menutup aurat

Sesuai dengan Quran dan hadis

Orang muslim hidup beradat

Perangai sopan muka pun manis

4. Pantun agama

Contoh:

Ke pasar malam harus bersama

Limbahnya dibawa sampai muara

Hidup bahagia akan kita raih

Kalaulah hidup kita bertakwa

Page 4: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

5. Pantun jenaka

Contoh:

Buah kedondong buah manggis

Dimakan sambil naik andong

Semakin Budi keras menangis

Giginya terlihat semakin ompong

6. Pantun teka-teki

Contoh:

Burung bangau di batu cadas

Kupu-kupu sudah cukup umur

Kalau engkau memang cerdas

Dulu mana ayam dan telur

MENGINTERPRETASI MAKNA PANTUN

Pada umumnya, sampiran tidak ada hubungannya dengan isi. Oleh karena itu,

ketika menginterpretasi suatu pantun, kita tidak perlu memerhatikan

sampirannya. Interpretasi atau penafsiran itu kita fokuskan pada bagian isi,

yakni dengan memaknai maksud dari setiap kata atau pernyataannya.

Contoh:

PANTUN TEMA PENAFSIRAN

Rasanya kesal kalau menunggu

Sampai habis camilan di plastik

Asyiknya kalau malam minggu

Bertemu kekasih yang baik dan cantik

Percintaan Seseorang yang merasa senang

ketika malam minggu karena

bertemu dengan kekasihnya

yang baik dan cantik.

LATIHAN

Tuliskan tema dari setiap bait dan jelaskan pula maksud dari setiap isi pantun di

bawah ini!

PANTUN TEMA PENAFSIRAN

Enak benar tinggal di Batujajar

Segar udaranya indah dan permai

Anak sekolah rajinlah belajar

Page 5: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

Agar cita-citanya kelak tercapai

Pohon randu jatuh di empang

Air mendidih dibuang ke jamban

Salam rindu salam sayang

Hati sedih tak dapat jawaban

Tomat itu buat bumbu

Tidaklah enak dimakan mentah

Hormat selalu pada ibu

Jika disuruh jangan membantah

Gunakan jurus olah galah

Hingga lawan bisa lunglai

Lakukan terus berdoa dan beribadah

Menjaga hati tenang dan damai

Jalan-jalan ke Kota Sumedang

Lihat kelinci makan rumput

Anak-anak sangat senang

Pergi wisata ke pinggir laut

PENGIMAJINASIAN PANTUN

Dalam pembuatan teks pantun tentu akan dihasilkan imaji atau citraan dari

diksi dan bahasa kiasan. Oleh sebab itu, apa yang digambarkan seolah-olah

dapat dilihat (imaji visual), didengar (imaji auditif), dan dirasa (imaji taktil).

Contoh:

Jikalau gelap orang bertenun

Bukalah tingkap lebar-lebar

Jikalau lenyap tukang pantun

Sunyi senyap bandar yang besar

Imaji yang dilukiskan pada pantun tersebut adalah imaji visual dan imaji

taktil. Imaji visual dapat dilihat dari beri pertama dan kedua, jikalau gelap

orang bertenun // bukalah tingkap lebar-lebar //, seolah-olah pendengar

melihat ada orang yang sedang bertenundalam kegelapan, lalu meminta

pendengar untuk membuka jendela lebar-lebar. Sementara itu, imaji taktil

tergambar pada bagian isi, jikalau lenyap tukang pantun // sunyi senyap

Page 6: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

bandar yang besar //, hal ini membuat pendengar seolah-olah merasakan

sunyinya kota pelabuhan yang besar karena sudah tidak ada lagi orang yang

berpantun.

B. KARMINA ATAU PANTUN KILAT

1. Pengertian Karmina

Karmina adalah puisi Melayu lama yang jumlah barisnya lebih sedikit daripada

pantun.

2. Ciri-ciri Karmina

a. Karmina terdiri atas 2 baris.

b. Baris pertama karmina merupakan sampiran dan baris kedua karmina

merupakan isi.

c. Tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.

d. Karmina memiliki pola sajak lurus (a – a).

e. Karmina dipakai untuk menyampaikan sindiran secara langsung.

Contoh:

Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu masih bertanya pula

Beli duku di kampung Dukuh

Tiada berarti cantik kalau angkuh

C. TALIBUN

1. Pengertian Talibun

Talibun adalah puisi Melayu Lama yang sampirannya bergantung pada jumlah

baris tiap baitnya.

2. Ciri-ciri Talibun

a. Jumlah baris pada tiap bait talibun minimal 4 dan maksimal 20.

b. Talibun berima abc – abc, abcd – abcd, abcde – abcde.

c. Tiap baris talibun terdiri atas sampiran dan isi.

d. Tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.

Page 7: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

e. Sampiran bergantung pada jumlah baris tiap baitnya (talibun yang memiliki

enam baris, sampirannya terdapat pada tiga baris pertama, sedangkan

isinya pada tiga baris terakhir).

f. Talibun berfungsi menerangkan perkara yang diceritakan secara terperinci.

Contoh:

Selasih di rimba Kutai

Rotan ditarik orang pauh

Putus akarnya di jerami

Kasih pun baru dimulai

Tuan bawa berjalan jauh

Itu menghina hati kami

D. SELOKA ATAU PANTUN BERKAIT

1. Pengertian Seloka

Seloka adalah puisi Melayu Klasik yang terdiri atas beberapa bait dan bait satu

dengan bait yang lainnya sambung-menyambung.

2. Ciri-ciri Seloka

a. 1 bait sekola terdiri atas 4 baris.

b. Tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.

c. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran dan baris ketiga dan

keempat merupakan isi.

d. Baris kedua dan keempat pada bait pertama seloka diulang menjadi baris

pertama dan ketiga pada bait keduanya.

e. Baris kedua dan keempat pada bait kedua seloka akan diulang pada baris

pertama dan ketiga pada bait ketiga, dan seterusnya.

Contoh:

Manggistan namanya kayu

Daunnya luruh menelentang

Mahkota Raja Melayu

Turun dari bukit Seguntang

Daunnya luruh menelentang

Daun puan diraut-raut

Turun dari bukit Seguntang

Page 8: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

Keluar dari dalam laut

Daun puan diraut-raut

Diraut permaisuri untuk obat

Keluar dari dalam laut

Sampai istana minta obat

E. GURINDAM

1. Pengertian Gurindam

Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.Dalam

kesusastraan Indonesia, Gurindam Dua Belas yang ditulis oleh Raja Ali Haji

cukup terkenal.

2. Ciri-ciri Gurindam

a. Gurindam terdiri atas dua baris tiap baitnya.

b. Baris pertama gurindam berisi sebab, soal atau permasalahan.

c. Baris kedua gurindam berisi jawaban soal atau akibat masalah pada baris

pertama.

d. Jumlah suku kata gurindam 8 – 12.

e. Gurindam berima lurus (a – a).

Contoh:

Jadilah orang iman dan bertakwa

Agar hidup selamat dan bahagia

Belajarlah ilmu agama

Agar hidupmu berjaya

F. SYAIR

1. Pengertian Syair

Syair adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang

berakhir dengan bunyi yang sama. Pada umumnya syair merupakan rangkaian

kisah yang panjang. Semua baris merupakan isi dan biasanya tidak selesai

dalam satu bait karena digunakan untuk menceritakan sesuatu.

Page 9: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

2. Ciri-ciri Syair

a. Tiap bait syair terdiri atas 4 baris.

b. Tiap baris syair terdiri atas 8 – 12 suku kata.

c. Syair memiliki rima a – a – a – a – a.

d. Semua baris syair merupakan isi.

e. Syair berisi nasihat, dongeng, dan peristiwa.

Contoh:

Dengan bismillah kami mulai

Alhamdulilah selawatnya nabi

Dengan takdir Allahurobbi

Sampailah maksud yang dicintai

Seorang anak cinta yang lama

Sekarang sudah kami terima

Seorang anak diberi nama

Kami ayunkan bersama-sama

Emas dan perak kami ayunkan

Anak ditaruh di dalam ayunan

Tali ayunan kami pegangkan

Emas dan perak kami nyanyikan

Page 10: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan

Akademik. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta

: Erlangga.

Sudaryanto. 2015. Himpunan Lengkap Peribahasa Nusantara. Yogyakarta : Sketsa.

Waridah, E. 2010. Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa untuk SD, SMP, SMA.

Jakarta : Kawan Pustaka.

Page 11: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin
Page 12: YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS · PDF file5. Pantun jenaka Contoh: Buah kedondong buah manggis Dimakan sambil naik andong Semakin Budi keras menangis Giginya terlihat semakin