PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), PROFITABILITAS,
KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
ADI INDAWANTO
NIM 1111082000095
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
i
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS),
PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2017)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Adi Indawanto
NIM. 1111082000095
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Fitri Damayanti, SE,, M.si
NIP. 198107312006042003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 10 Juni 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
Nama : Adi Indawanto
NIM : 1111082000095
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh IOS, Profitabilitas, Keputusan Investasi dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2017)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Juni 2015
1. M. Hartana IP, M.Si
NIP. 19680605 200801 1 023
(……………………………...…)
Penguji I
2. Zuwesty Eka Putri, M.AK
NIP. 19800416 200901 2 006
(……………………………...…)
Penguji II
3. Fitri Damayanti, SE., M.Si
NIP. 19810731 200604 2 003
(……………………………...…)
Penguji II
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Adi Indawanto
NIM : 1111-082-0000-95
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan
telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juni 2018
Adi Indawanto
v
DATA RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
I. Data Pribadi
Nama : Adi Indawanto
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Januari 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Supaat
Nama Ibu : Indah Sujiati
Anak Ke Dari : 1 dari 5 bersaudara
Status : Balum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Karya Barat 1 No. 66 RT 008/03, Kel. Wijaya
Kusuma, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat,
11460
No. Telp : 0877 8673 8667
E-mail : [email protected]
II. Pendidikan Formal
SDN Wijaya Kusuma 05 Jakarta : Tahun 1999 – 2005
SMPN 89 Jakarta : Tahun 2005 – 2008
SMAN 57 Jakarta : Tahun 2008 – 2011
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2011 – 2018
III. Pengalaman Organisasi
1. Koordinator Departemen Sosial & Agama HMJ Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Periode 2013 – 2014.
2. Ketua Bidang 1 (Departemen Penelitian pengembangan & Sosial
Agama HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Periode 2014 – 2015 )
vi
IV. Pengalaman Kerja
1. Cook Helper – Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta
(2015)
2. Inventory Staff – PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk
(2015-2016)
3. General Affairs Officer – PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk
(2016-Saat ini)
V. Keahlian
1. Microsoft Office (Word, Excel, Power Point)
2. Adobe Photoshop
3. Computer Programming
vii
EFFECT OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), PROFITABILITY,
INVESTMENT DECISION, AND DIVIDEND POLICY TO THE VALUE OF
THE COMPANY
(Empirical study on manufacturing companies listed on Indonesia Stock
Exchange Period 2013-2017)
ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of Investment Opportunity Set
(IOS), Profitability, Investment Decision, and Dividend Policy on Corporate
Value. This research uses sample manufacturing company companies listed in
Indonesia Stock Exchange Period 2013-2017. The number of companies sampled
in this study is 32, with observations over 5 years, based on the judgment
sampling method. Hypothesis testing in this study using multiple linier regression
analysis method. The results of this study indicate that IOS has a positive and
significant impact on firm value, Profitability has significant and significant to
Company Value, Investment Decision has positive effect to firm value, Dividend
Policy has positive effect to Company Value. And simultaneously in this study all
independent variables affect the dependent variable.
Keywords: IOS, Profitability, Investment Decision, Dividend Policy, Firm Value
viii
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS),
PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN
DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Investment
Opportunity Set (IOS), Profitabilitas, Keputusan Investasi, dan Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2017. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah 32,
dengan pengamatan selama 5 tahun, berdasarkan metode judgment sampling.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IOS berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Profitabilitas berpengaruh dan signifikan
terhadap Nilai Perusahaan, Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan, Kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
Serta secara simultan pada penelitian ini seluruh variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Kata Kunci: IOS, Profitabilitas, Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen, Nilai
Perusahaan
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, segala puji dan syukur hanya
milik Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih
sayang-Nya kepada kita semua karena hanya dengan ridho-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Investment
Opportunity Set (IOS), Profitabilitas, Keputusan Investasi, Return On
Asset (ROA), Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia Periode
2013 – 2017)” ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari
berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang
diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan
berkat bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai
harganya dari pihak lain, yakni ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Orangtua saya, Bapak Supaat dan Ibu Indah Sujiati yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materil, selalu memberikan
kasih sayang dan doa yang terbaik untuk hidup saya.
2. Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing, yang telah
meluangkan waktu atas ilmu, saran, arahan, nasehat yang sangat
berharga selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr.
Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid.
Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil
Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr Desmadi Saharuddin,
M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan.
4. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si.Ak. selaku Ketua Jurusan Akutansi dan
x
Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., M.M.,Ak,CA. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi.
5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama menempuh masa studi.
6. Jasun, Bayu, Ade dan sahabat-sahabat yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, dalam menemani dan memotivasi penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
7. Bilal, Try, Mufti, Caesar, Reza, Rifki, Aji, Walad, Bea dan sahabat-
sahabat UIN Jakarta saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang menemani dan memotivasi penulis alam penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Akhir kata,
penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.
Jakarta, Juni 2018
Adi Indawanto
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10
A. Tinjauan Literatur................................................................................. 10
1. Teori Signal……………………………………………………… 10
2. Investement Opportunity Set ......................................................... 11
3. Profitabilitas .................................................................................. 21
4. Keputusan Investasi....................................................................... 24
5. Kebijakan Dividen......................................................................... 28
6. Nilai Perusahaan ............................................................................ 34
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 37
C. Keterkaitan antar variabel dan pengembangan hipotesis ..................... 44
D. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 47
BAB III METODOLOGI PENILITIAN ..................................................... 48
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 48
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 49
xii
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 50
1. Statistik Deskriptif ........................................................................ 50
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 50
a. Uji Normalitas ........................................................................ 51
b. Uji Multikolinieritas ............................................................... 51
c. Uji Heteroskeastisitas ............................................................. 52
d. Uji Autokorelasi ..................................................................... 52
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 53
a. Uji t ........................................................................................ 53
b. Uji F ....................................................................................... 54
c. Uji Keofisien Determinasi .................................................... 55
4. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 58
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 58
B. Analisis Hasil dan Pembahasan ........................................................... 63
1. Statistik Deskriptif......................................................................... 63
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 65
a. Uji Multikolinieritas ............................................................... 65
b. Uji Autokorelasi ..................................................................... 66
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 68
d. Uji Normalitas ........................................................................ 69
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 71
a. Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 71
b. Uji Simultan (F) ..................................................................... 72
c. Uji Parsial (t) .......................................................................... 73
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 78
A. Kesimpulan .......................................................................................... 78
B. Implikasi ............................................................................................... 80
C. Saran .................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83
LAMPIRAN .................................................................................................... 85
xiii
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 36
4.1 Kriteria Pemilihan Sampel ....................................................................... 59
4.2 Sampel Perusahaan .................................................................................. 61
4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha ............................................ 62
4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif Seluruh Sampel ......................................... 63
4.5 Tabel Multikolinieritas ............................................................................. 65
4.6 Tabel Uji Autokorelasi ............................................................................. 67
4.7 Tabel Klomogorov Smirnov .................................................................... 70
4.8 Tabel Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 71
4.9 Tabel Uji F ............................................................................................... 72
4.10 Tabel Uji t ............................................................................................... 74
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 46
4.1 Grafik Scatterplot ..................................................................................... 68
4.2 Grafik Histogram ..................................................................................... 69
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran data......................................................................................... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah perusahan memerlukan berbagai aset atau kekayaan (tanah,
gedung, mesin, persediaan bahan baku, dan sebagainya) untuk menjalankan
kegiatan operasinya. Perusahaan memerlukan sumber dana untuk membiayai
kebutuhan operasinya. Pengaturan kegiatan keuangan dalam sebuah
organisasidisebut sebagai manajemen keuangan. Manajemen keuangan dalam
suatu perusahaan atau organisasi menyangkut kegiatan perencanaan dan
pengendalian keuangan. Pihak yang melaksanakan kegiatan tersebut disebut
manajer keuangan. Oleh karena itu manajer keuangan harus mengambil 3
(tiga) pengambilan keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan
dan keputusan dividen.
Manajemen keuangan memiliki tujuan utama untuk memaksimalkan
kesejahteraan pemegang saham (nilai perusahaan). Harga saham yang
diperjual- belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan bagi
perusahaan terbuka yang menerbitkan saham di pasar modal.
Semakin banyaknya perusahaan yang go public di Indonesia semakin
banyak pula pilihan Investasi yang ada, disini Investor harus jeli dalam
mengambil keputusan Investasi agar tidak mengalami kerugian di kemudian
hari.
2
Dalam pengambilan keputusan Investasi tersebut salah satunya bisa
dipertimbangkan dari nilai dari perusahaan yang akan diberikan Investasi.
Dalam hal ini banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, seperti
Investment Opportnity set, profitabilitas, keputusan Investasi, dan kebijakan
dividen. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar
pengaruh Investment Opportnity set, profitabilitas, keputusan Investasi, dan
kebijakan dividen.
Menurut penelitian Paramitha Anggia Puteri (2012:3) IOS merupakan
nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran
yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang, yang pada saat ini
merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan
return yang lebih besar.
Menurut penelitian Dame Prawira Silaban dan Ni Ketut Purnawati
(2016:4) Profitabilitas merupakan faktor utama bagi perusahaan dalam
membagikan dividen kepada pemegang saham. Hal ini disebabkan
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit,
dan profit inilah yang akan menjadi dasar pertimbangan pembagian dividen.
Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka dividen payout rationya
juga semakin tinggi. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan
return on equity (ROE), ROE di pilih sebagai alat ukur di dalam penelitian ini
karena ROE merupakan indikator yang tepat dalam mengukur suatu
keberhasilan bisnis dengan mensejahterakan pemegang sahamnya.
3
Sedangkan menurut penelitian Ista Yansi Rinnaya dan Rita Andini,
(2016:2) perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan
diminati sahamnya oleh investor. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka
para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan
melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan
investasi perusahaan. Dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkatkan
pula nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi
serta berhasil membukukan laba yang terus meningkat akan menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut berkinerja baik, sehingga akan menciptakan
respon yang positif kepada pemegang saham dan membuat harga saham
perusahaan meningkat.
Profitabilitas yang tinggi juga menunjukkan prospek perusahaan yang
baik, sehingga akan menciptakan sentimen positif bagi pemegang saham dan
nilai perusahaan akan meningkat, Ista Yansi Rinnaya dan Rita Andini,
(2016:2). Maka profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Sedangkan profitabilitas yang diukur dengan return on asset tidak dapat
mempengaruhi nilai perusahaan dikarenakan ROA mengukur tingkat
profitabilitas berdasarkan efisiensi perusahaan dalam penggunaan asset,
Dame Prawira Silaban dan Ni Ketut Purnawati (2016:4). ROA tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan disebabkan karena pada beberapa
periode terjadi peningkatan asset yang dimiliki tanpa diikuti dengan
peningkatan laba. Sehingga pemegang saham memandang bahwa kinerja
perusahaan kurang efektif dalam menggunakan asetnya. Hal itu membuat
4
pemegang saham kurang memperhatikan indikator ROA dalam melakukan
investasi.
Menurut penelitian Johan Ruth Prapaska, Siti Mutmainah (2012:3) Teori
yang mendasari keputusan investasi adalah signalling theory. Teori tersebut
menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap
pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan
harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Teori ini menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan oleh perusahaan memberikan
sinyal, khususnya kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan
tersebut akan tumbuh di masa mendatang.
Johan Ruth Prapaska, Siti Mutmainah (2012:3) menemukan bahwa
keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Investasi
merupakan pengeluaran uang pada saat ini, dimana hasil yang diharapkan dari
pengeluaran uang itu baru akan diterima di tahun akan datang. Kesempatan
investasi di dalam perusahaan adalah menyangkut pemilihan investasi yang
diinginkan dari sekelompok atau set kesempatan investasi yang ada, memilih
salah satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
Menurut Sartono (2010:281) kebijakan dividen Kebijakan dividen
tergambar pada dividend payout ratio, yaitu persentase laba yang dibagikan
dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan
mempengaruhi keputusan investasi pemegang saham dan disisi lain
berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaaan. Perusahaan yang memilih
5
untuk membagikan laba sebagai dividenakan mengurangi total sumber dana
internal. Sedangkan dengan perusahaan yang memilih untuk menahan laba
yang diperoleh akan mengakibatkan kemampuan pembentukan dana internal
yang semakin besar.
Sedangkan menurut Mudassar Hasan, Muhammad Ishfaq Ahmad
(2015:2)
“ In perfect markets, finance literature greatly promotes that the dividend
policy is irrelevant. Though this argument is often supported by some, most
still opine the argument as controversial. Assuming the presence of
transactions and taxes, the dividend payout ratio is considered to be a
dilemma. Although this argument seems appealing, most companies still tend
to pay dividends”
Di pasaran, masalah keuangan bahwa kebijakan dividen tidak relevan .
Meskipun argumen ini sering didukung oleh beberapa orang, sebagian besar
masih berpendapat argumen kontroversial. Dengan asumsi adanya transaksi
dan pajak, rasio pembayaran dividen dianggap dilema. Meskipun argumen ini
tampaknya menarik, sebagian besar perusahaan masih cenderung untuk
membayar kebijakan dividen
Dalam penelitian Mey Rianaputri Himawan dan Yulius Jogi Christiawan
(2016:2) Kebijakan dividen ialah kebijakan yang dikaitkan dengan menentuan
apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para
pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba
6
ditahan. Pembagian dividen haruslah tepat. Dividen yang terlalu tinggi akan
mengganggu ekspansi perusahaan, sedangkan dividen yang terlalu rendah
akan menurunkan minat investor. Kebijakan dividen yang tepat akan
meningkatkan harga saham yang menjadi salah satu indikator nilai
perusahaan.
Menurut penelitian ni kadek Rai (2016:5) Nilai perusahaan juga dapat
dilihat dari kemampuan membayarkan dividen. Harga saham dapat
dipengaruhi besarnya dividen. Harga saham cenderung tingi ketika dividen
yang dibayarkan tinggi, sehingga nilai perusahaan juga tinggi. begitu juga
sebaliknya. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba berhubungan
erat dengan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Kemampuan
perusahaan membayar dividen yang besar, maka perusahaan akan
memperoleh laba yang besar juga. Oleh sebab itu, peningkatan nilai
perusahaan dipengaruhi dengan dividen yang besar.
Selain itu nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain
diantaranya adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
profitabilitas serta ukuran perusahan. Manajer di satu sisi mempunyai
kewajiban untuk memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham, akan
tetapi di sisi lain manajer juga mempunyai kepentingan untuk
memaksimumkan kesejahteraan mereka. Hal inilah yang sering kali
menimbulkan masalah, yang sering disebut sebagai masalah keagenan.
Pengaruh konflik keagenan ini akan menyebabkan penurunan nilai
perusahaan.
7
Adanya perbedaan-perbedaan dari penelitian sebelumnya penelitian ini,
menyebabkan perlunya diteliti lebih lanjut hubungan antara pengaruh variabel
Investment Opportunity Set (IOS), profitabilitas, keputusan investasi
dankebijakan dividen terhadap nilai perusahaan di Indonesia, maka dalam
penelitian ini mengambil kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI periode 2013 -2017.
B. Rumusan Masalah
Menurut Sugiyono (2009:18), menjelaskan bahwa “Rumusan masalah
merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya melalui
pengumpulan data”. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan
mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya didalam tahap penelitian.
Maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan di perusahaan Jakarta?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan di
perusahaan Jakarta?
3. Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan di
perusahaan Jakarta?
4. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan di
perusahaan Jakarta?
8
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya ini :
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Investment Opportunity Set
(IOS)terhadap nilai perusahaan di perusahaan Jakarta
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai
perusahaan di perusahaan Jakarta
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh keputusan investasi terhadap
nilai perusahaan di perusahaan Jakarta
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap
nilai perusahaan di perusahaan Jakarta.
D. Manfaat penelitian
Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat yakni :
1. Kontribusi Teoritis
a. Peneliti selanjutnya, sebagai penambah wawasan dan rujukan dalam
ilmu pengetahuan berdasarkan pada teori-teori yang ada.
2. Kontribusi Akademis
a. Bagi mahasiswa, dosen, maupun masyarakat sebagai refrensi
penulisan bagi segenap pembaca.
3. Kontribusi Praktis
a. Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan
pengetahuan lebih mengenai topik yang dibahas dalam penelitian ini.
9
b. Bagi peneliti lain
Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat menjadi
rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya
agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang lainnya.
Selain itu peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat
memberikan motivasi kepada peneliti lain agar dapat lebih baik.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Signal (Signalling Theory)
Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.
Brigham dan Houston (2001:36) menyatakan bahwa sinyal adalah suatu
tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan
petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan
akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan modal
baru dengan cara-cara lain seperti dengan menggunakan hutang.
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai
dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak
eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena
terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena
perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek
yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor). Kurangnya
informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka
11
melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk
perusahaan.
2. Investment Opportunity Set (IOS)
a. Definisi Investment Opportunity Set (IOS)
Pengertian set kesempatan investasi (Investment Opportunity
Set) secara koversional adalah pembelajaran modal (new capital
expenditure ) yang dibuat untuk memperkenalkan produk baru atau
memperluas produksi dari produk yang telah ada sebelumnya.
Norpratiwi (2011:47) menyatakan nilai investment opportunity
set ini bergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen dimasa yang akan datang (future discretionary
expenditure) yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi
yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar dari biaya
modal dan dapat menghasilkan keuntungan. Secara umum dapat
dikatakan bahwa Investment Opportunity Set menggambarkan tentang
luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan,
namun sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk
kepentingan di masa yang akan datang. Maka dengan demikian
Investment Opportunity Set bersifat tidak dapat diobservasi sehingga
12
perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain
dalam profitabilitas (Norpratiwi, 2011:48).
Berdasarkan pengertian tersebut para peneliti telah mengembil
pengertian set kesempatan investasi (investment opportunity set)secara
koversional adalah pembelajaran modal(new capital expenditure)yang
dibuat untuk memperkenalkan produk baru atau memperluas produksi
dari produk yang telah ada sebelumnya.
Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk
berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat
melaksanakan semua kesempatan investasi dimasa depan. Bagi
perusahaan yang tidak dapat menggunakan semua kesempatan
investasi tersebut akan mengalami pengeluaran yang lebih tinggi
dibanding nilai kesempatan yang hilang. Nilai kesempatan investasi
merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan untuk membuat
perusahaan investasi dimasa mendatang.
Nilai IOS tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang di
tetapkan manajeman dimasa depan yang merupakan saat ini pilihan-
pilihan investasi yang diharapkan menghasilkan return yang lebih
besar dari biaya modal dan dapat menghasilkan keuntungan.
Secara umum IOS menggambarkan tentang luasnya
kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun
13
sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk
kepentingan dimasa datang. Dari berbagai penelitian tentang IOS dapat
dibuktikan bahwa IOS di jadikan sebagai dasar untuk mengklasifikasi
perusahaan sebagai katagori perusahan bertumbuh dan tidak
bertumbuh dan IOS juga memilki berbagai variabel kebijakan. Bentuk
pasar modal dapat diklasifikasikan kedalam tiga bentuk yaitu sebagai
berikut:
i) Efesiensi dalam bentuk lemah (weak form)
Pasar efesiensi dalam bentuk lemah berarti semua informasi
dimasa lalu akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang
ii) Efesiensi dalam bentuk setengah kuat(semi strong)
Pasar efesien dalam bentuk setengah kuat berarti harga pasar
saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi
historis ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan.
iii) Efesiensi dalam bentuk kuat
Pasar efesiensi dalam bentuk kuat berarti harga pasar saham yang
terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis
ditambah dan semua informasi yang di publikasikan ditambah
informasi yang tidak dipubliksikan.
14
Perusahaan juga menyatakan bahwa pengujian efesiensi pasar
bentuk setengah kuat di ubah menjadi study peristiwa (even study),
yang merupakan study untuk mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai pengumuman dan
dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi. Perbedaan harga
saham hanya terjadi bila pasar saham adalah efesien semi kuat secara
keputusan yaitu investor dapat merespon secara tepat atas informasi
yang tersedia secara penuh dipasar modal.
Proksi IOS yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah proksi
IOS yang terdapat dalam berbagai pengujian mampu dibuktikan secara
konsisten memiliki korelasi yang tinggi terhadap realisasi
pertumbuhan yaitu proksi IOS yang digunakan dalam penelitian. Nilai
buku total aktiva digunakan sebagai proksi asset in place. Alasan
pemilihan proksi IOS ini karena proksi tersebut secara konsisten dalam
berbagai penelitian terbukti memiliki korelasi yang signifikan dengan
realisasi pertumbuhan. Sedangkan pemilihan proksi IOS CAPBVA
ditunjukan untuk menghubungkan adanya aliran tambahan modal
saham perusahaan bertumbuh.
Selanjutnya IOS ini dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
klasifikasi pertumbuhan perusahaan dimasa depan apakah suatu
perusahaan masuk dalam klasifikasi yang tumbuh atau tidak tumbuh.
15
Karakteristik perusahaan yang mengalami pertumbuhan dapat diukur
antara lain dengan peningkatan penjualan, pembuatan produk baru atau
diversifikasi produk, perluasan pasar, ekspansi atau peningkatan
kapasitas, penambahan aset, mengakuisisi perusahaan lain, investasi
jangka panjang, dan lain-lain.
Gaver dalam Pagalung (2010) menyatakan bahwa pilihan
pertumbuhan memiliki pengertian yang fleksibel dan tidak hanya
berupa projek baru. Perusahaan yang bertumbuh tidak selalu
merupakan perusahaan kecil atau aktif melakukan penelitian dan
pengembangan. Perusahaan kecil seringkali menghadapi keterbatasan
atau kesulitan pilihan dalam menentukan dan menjalankan projek baru,
atau kesulitan dalam merestrukturisasi aset yang ada, sementara
perusahaan besar cenderung mendominasi posisi pasar dalam
industrinya (Nugroho dan Hartono 2009). Bahkan perusahaan besar
lebih memiliki keunggulan kompetitif dalam mengeksplorasi
kesempatan yang muncul.
Nilai pilihan investasi sangat tergantung pada nilai aset yang
dimiliki oleh perusahaan. Kesempatan investasi tidak selalu berwujud
secara fisik tetapi dapat berupa suatu kesempatan yang bersifat
intangible namun memiliki peluang yang memberikan keuntungan
bagi perusahaan. Sebagai contoh apabila perusahaan memiliki
16
kesempatan untuk melakukan pemelian suatu brand nama, maka
perusahaan harus dapat memanfaatkan setiap celah keunggulan dan
kelemahan brand name tersebut untuk menghasilkan keuntungan yang
besar di masa yang akan datang.
Smith &Watts dan Kester dalam Gaver & Gaver yang dikutip
Jati (2013), menyatakan bahwa dalam membuat keputusan investasi
dan employment setiap perusahaan dapat menginvestasikan dalam
bentuk modal fisik dan sumber daya manusia secara khas. Investasi
spesifik perusahaan tersebut mengakibatkan adanya variasi dalam set
kesempatan investasi antar perusahaan yang terdiri atas variasi dalam
kesempatan investasi yang prospektif serta ekspektasi distribusi hasil
dari kesempatan investasi tersebut. Perbedaan keputusan investasi
yang diambil oleh perusahaan dalam rangka menghadapi perusahaan
pesaing yang hendak memasuki pasar serta variasi pilihan-pilihan
strategi perusahaan dalam rangka memperoleh keunggulan kompetitif
mengakibatkan IOS sangat bervariasi secara cross-sectional antar
perusahaan (Gaver & Gaver dalam Nugroho dan Hartono. 2010)
Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan
tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu
perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan expenditure
perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang. Dengan
17
demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih
suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam
perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijakan dan
lain-lain.
Dari berbagai penelitian tentang IOS dapat dibuktikan bahwa
IOS dijadikan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan perusahaan
sebagai kategori perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh, dan IOS
memiliki hubungan dengan berbagai variabel kebijakan perusahaan.
b. Jenis Proksi Investment Opportunity Set
Kallapur dan Trombley dalam Anugrah (2007) menyatakan proksi
Investment Opportunity Set yang digunakan dalam bidang akuntansi
dan keuangan digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
i) Proksi IOS berbasis pada harga
Proksi IOS berbasis pada harga merupakan proksi yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian
dinyakan dalam harga pasar. Proksi berdasarkan anggapan yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial
dinyatakan dalam harga-harga saham dan perusahaan yang tumbuh
akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relative untuk
aktiva-aktiva yang dimiliki dibandingkan perusahaan yang tidak
18
tumbuh. IOS yang didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio
sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar
perusahaan
Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah :
Market value of equity plus book value of debt, Ratio of book to
market value of asset, Ratio of book to market value of equity, Ratio
of book value of property, plant and equipment to firm value, Ratio
of replacement value of assets to market value, Ratio of
depreciation expense to value dan Price Earning Ratio.
ii) Proksi IOS berbasis pada investasi
Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang
percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang
tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.
Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi adalah :
Ratio R&D expense to firm value, Ratio of R&D expense to total
assets, Ratio of R&D expense to sales, Ratio of capital addition to
firm value, dan Ratio of capital addition to asset book value
iii) Proksi IOS berbasis pada varian
19
Proksi IOS berbasis pada varian merupakan proksi yang
mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi bernilai jika
menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya
opsi yang tumbuh seperti variabilitas return yang mendasari
peningkatan aktiva. Proksi IOS berbasis varian adalah : VARRET
(variance of total return) dan Market model Beta
c. Proksi yang digunakan untuk mengukur IOS
Terdapat 3 proksi untuk mengukur IOS antara lain sebagai
berikut:
i) Rasio Market to Book Value of Equity (MKTBKEQ) Rasio nilai
buku ekuitas terhadap nilai pasar.
Chung dan Charoen Wong mendefinisikan market to book
value of equity (MKTBKEQ) dimana:
MKTBKEQ=Jumlah lembar saham beredar X harga penutupa saham
Total Ekuitas
Pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya
return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan dimasa
yang akan datang akan melebihi return dari equitas yang diinginkan.
Rasio ini dipilih karena 2 alasan, alasan yang pertama yaitu karena
20
adanya pendekatan yang berbeda dalam mengukur nilai pasar
ekuitas dan nilai buku ekuitas yang dihadapi oleh perusahaan.
Alasan yang kedua yaitu karena futur earning yang perusahaan
harapkan dan expected growth ratedari earning dan cash flow
tersebut diukur dengan jumlahgrowth opportunities.
ii) Earning Per Share / Price ratio (EPS/P)
Rasio laba per lembar saham terhadap harga saham
merupakan ukuran IOS yang menggambarkan seberapa besar
Earning Power yang dimiliki perusahaan. Beaver dan Morse
mendefinisikanEarning Per Sharedimana :
EPS/Price = Laba per lembar saham
Harga saham
Chung dan Charoen Wong (1991) mengatakan bahwa EPS/P rasio
berhubungan terbalik dengan growth opportunities, dimana semakin
tinggi Eps rasio maka semakin besar proposi dari ekuitas yang
berasal dari earning asset in place.
iii) Capital Asset to Book Value of Asset(CAPBVA)
Rasio pendapatan modal terhadap nilai aset
perusahaan.Rasio iniuntuk menghubungkan adanya aliran tambahan
modal saham perusahaan untuk aktiva produktif sehingga
berpotensi sebagai indikator perusahaan tumbuh. Para investor
21
dapat melihat seberapa besar aliran modal tambahan suatu
perusahaan dengan membagi capital Assest dengan total asset.
Semakin besar aliran tambahan modal saham, semakin besar
kemampuan perusahaan untuk memanfaatkannya sebagai tambahan
investasi sehingga perusahaan tersebut mempunyai kesempatan
untuk dapat tumbuh.
CAPBVA = Perolehan aktiva tetap dalam satu tahun
Total Assest
Keterangan :
Tambahan aktiva tetap dalam satu tahun : Dari arus kas investasi
Total Assest : Total kekayaan perusahaan
2. Profitabilitas
a. Definisi Profitabilitas
Menurut Brigham (2001), profitabilitas adalah hasil akhir dari
serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen, dimana kebijakan
dan keputusan ini menyangkut pada sumber dan penggunaan dana
dalam menjalankan operasional perusahaan yang terangkum dalam
laporan neraca dan unsur dalam neraca.
Tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah memperoleh
laba (profit), maka wajar apabila profitabilitas menjadi perhatian utama
22
para analis dan investor. Tingkat profitabilitas yang konsisten akan
mampu bertahan dalam bisnisnya dengan memperoleh return yang
memadai dibanding dengan resikonya (Toto, 2009).
Menurut Saidi (2013) profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham
pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari
yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba,
maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga
menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Profitabilitas adalah
faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibelitas kepada
manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang
saham program tanggung jawab sosial secara lebih luas (Heinze, 1976
dalam Florence, et al., 2009).
Hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi
postulat (anggapan dasar) untuk mencerminkan pandangan bahwa
reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Sehingga semakin t inggi t
ingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan
informasi sosial (Anggraini, 2009). Pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan mencerminkan suatu pendekatan manajemen
adaptive dalam menghadapi lingkungan yang dinamis dan
23
multidimensional serta kemampuan untuk mempertemukan tekanan
sosial dengan reaksi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian,
ketrampilan manajemen perlu dipertimbangkan untuk survive dalam
lingkungan perusahaan masa kini (Florence, et al., 2014).
Menurut Wahidahwati (2013) profitabilitas merupakan
gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.
Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam sepert i : laba operasi, laba
bersih, tingkat pengembalian investasi/akt iva, dan tingkat
pengembalian ekuitas pemilik. Wahidahwati (2013) mengungkapkan
bahwa rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukkan
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah bunga dan pajak.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya.Para manajer
tidak hanya mendapatkan dividen, tapi juga akan memperoleh power
yang lebih besar dalam menentukan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian semakin besar dividen (dividendpayout) akan semakin
menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer (insider) menjadi
meningkat powernya bahkan bisa meningkatkan kepemilikannya
akibat penerimaan deviden sebagai hasil keuntungan yang tinggi. Jadi,
24
profitabilitas menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam
keputusan investasinya.
Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return of
Equity. Proksi ini dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva
yang ada dan investasi yang diharapkan dimasa yang akan datang
dapat melebihi return dari ekuitas yang didinginkan. Proksi ini
mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan
dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya.
3. Keputusan Investasi
a. Definisi Keputusan Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva
yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Keputusan penanaman modal dapat dilakukan oleh perorangan
atau lembaga baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Jogiyanto (2013), investasi merupakan penundaan konsumsi
sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama
periode waktu tertentu, sedangkan Tandelilin (2011) mengemukakan
bahwa investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
25
lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh
keuntungan di masa datang.
Pihak yang melakukan investasi disebut investor. Investor
pada umumnya digolongkan menjadi dua yaitu:
i. Investor individual, terdiri dari individu-individu yang melakukan
aktivitas investasi.
ii. Investor institusional, terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi,
lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam),
lembaga dana pensiun maupun perusahaan investasi.
Terdapat dua alternatif pilihan investasi yaitu investasi pada
aktiva riil dan investasi pada aktiva finansial. Karakteristik aktiva
finansial dibandingkan dengan aktiva riil adalah sebagai berikut:
i. Mudah diperjualbelikan (liquid).
ii. Pemodal mempunyai berbagi pilihan investasi sesuai
dengan preferensi risiko mereka.
iii. Nilainya dapat berubah dengan cepat sesuai dengan kondisi
ekonomi makro dan mikro.
iv. Memiliki pasar dan regulasi kredit.
26
Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil
keuntungan yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang.
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang,
sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik,
karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Hasnawati
(2015) menyatakan bahwa nilai perusahaaan semata-mata ditentukan
oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
keputusan investasi itu penting karena untuk mencapai tujuan
perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi
perusahaan.
Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut
keputusan dalam pendanaan yang berasal dari dalam maupun dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Keputusan investasi dapat
dikelompokkan kedalam investasi jangka pendek seperti investasi
kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan
persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk tanah,
gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva tetap
lainnya. Aktiva jangka pendek didefinisikan sebagai aktiva dengan
jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus bisnis,
dana yang diinvestasikan pada aktiva jangka pendek diharapkan akan
diterima kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu tahun dan
27
diterima sekaligus. Sedangkan aktiva jangka panjang didefinisikan
sebagai aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dana yang
ditanamkan pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam
waktu lebih dari satu tahun dan kembalinya secara bertahap.
Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan
kinerja yang optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada
investor yang akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan.
Ini sesuai dengan pernyataan signaling teory yang menyatakan
pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan
perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga
saham sebagai indikator nilai perusahaan.
Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Asset
Growth (TAG). TAG merupakan pertumbuhan aset perusahaan dari
satu tahun tertentu ke tahun berikutnya. TAG merupakan besarnya
pertumbuhan investasi pada aktiva tetap yang dilakukan oleh
perusahaan. Asset Growth adalah rata-rata pertumbuhan kekayaan
perusahaan. Bila kekayaan awal suatu perusahan adalah tetap
jumlahnya, maka pada tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi berarti
besarnya kekayaan akhir perusahaan tersebut semakin besar. Demikian
pula sebaliknya. Pada tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi, bila
besarnya kekayaan akhir tinggi berarti kekayaan awalnya rendah.
28
Variabel ini juga dapat didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari
aktiva tetap.
4. Kebijakan Dividen
a. Definisi Kebijakan Dividen
Dividen adalah proporsi pembagian laba yang diperoleh
perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan.
Apabila perusahaan penerbit saham mampu menghasilkan laba yang
besar maka ada kemungkinan pemegang sahamnya akan menikmati
keuntungan dalam bentuk dividen yang besar pula. Dividen diartikan
sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan
sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing
pemilik.
Kebijakan dividen adalah merupakan keputusan yang berkaitan
dengan penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan
laba tersebut dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk
diinvestasikan kembali (Husnan, 2013). Kebijakan dividen optimal
adalah kebijakan dividen yang menghasilkan keseimbangan antara
dividen saat ini, pertumbuhan di masa depan, dan memaksimalkan harga
saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2011).
29
Dalam kebijakan dividen terdapat trade off dan merupakan
pilihan yang tidak mudah antara membagikan laba sebagai dividen atau
diinvestasikan kembali. Apabila perusahaan memilih membagikan
laba sebagai dividen maka tingkat pertumbuhan akan berkurang dan
berdampak negatif terhadap saham. Disisi lain, apabila perusahaan tidak
membagikan dividen maka pasar akan memberikan sinyal negatif kepada
prospek perusahaan. Peningkatan dividen memberikan sinyal perubahan
yang menguntungkan pada harapan manajer dan penurunan dividen
menunjukkan pandangan pesimis prospek perusahaan dimasa yang akan
datang.
Kebijakan dividen berkaitan dengan kebijakan mengenai
seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan akan didistribusikan
kepada pemegang saham (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011).
Menurut Keown (2009), rasio pembayaran dividen adalah jumlah
dividen yang dibayarkan relatif terhadap pendapatan bersih perusahaan
atau pendapatan tiap lembar. Menurut Brigham dan Houston (2011),
rasio pembayaran dividen adalah persentase laba dibayarkan kepada para
pemegang saham dalam bentuk kas.
Keputusan dividen menyangkut keputusan tentang
penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Dividen yang
dibagikan dapat berupa dividen tunai (cash dividend) atau dividen dalam
30
bentuk saham (stock dividen). Dividen tunai umumnya dibagikan secara
reguler, baik triwulanan, semesteran atau tahunan.
Kebijakan dividen dalam penelitian ini dikonfirmasi dalam
bentuk Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend payout ratio adalah
perbandingan dividen yang diberikan ke pemegang saham dan laba
bersih per saham.
Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan
jumlah laba yang akan dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang
ditahan sebagai sumber pendanaan. Dividen yang dibagikan perusahaan
ditentukan oleh para pemegang saham pada saat berlangsungnya
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
b. Teori Kebijakan Dividen
Beberapa teori mengenai kebijakan dividen diantaranya : teori
dividen irrelevan, teori bird in the hand, teori information content of
dividend, dan teori clientele effect.
i. Teori Dividen Irrelevan
Miller dan Modligiani mengemukakan teori bahwa
kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan karena rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan
tidak mempengaruhi kesejahteraan pemegang saham. Nilai suatu
31
perusahaan hanya bergantung pada laba yang dihasilkan oleh
asetnya, bukan pada bagaimana laba itu dipecah antara dividen dan
laba ditahan (Brigham dan Houston, 2011).
ii. Teori Bird in the Hand
Menurut teori bird in the hand, pemegang saham lebih
menyukai dividen tinggi dibandingkan dengan dividen yang akan
dibagikan di masa yang akan datang dan capital gains. Teori ini
mengasumsikan bahwa dividen lebih pasti daripada pendapatan
modal.
iii. Teori Information Content of Dividend
Menurut teori information content of dividend, investor
akan melihat kenaikan dividen sebagai sinyal positif atas prospek
perusahaan di masa depan. Karena pembayaran dividen ini
dapat mengurangi ketidakpastian dan mengurangi konflik
keagenan antara manajer dan pemegang saham.
iv. Clientele effect
Clientele effect adalah kecenderungan perusahaan untuk
menarik jenis investor yang menyukai kebijakan dividennya.
Miller dan Modigliani menyatakan bahwa suatu perusahaan
menetapkan kebijakan pembagian dividen khusus, yang
selanjutnya menarik sekumpulan peminat atau clientele yang
32
terdiri dari para investor yang menyukai kebijakan dividen khusus
tersebut
c. Langkah-langkah Pembayaran Dividen
Langkah-langkah atau prosedur pembayaran dividen adalah
pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada
pemegang saham yang disebut juga dengan pengumuman dividen.
Adapun rincian tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan dalam
pembayaran dividen adalah sebagai berikut:
a. Tanggal pengumuman (declaration date)
Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana
secara resmi diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya
serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan.
Pengumuman ini biasanya untuk pembagian dividen reguler. Isi
pengumuman tersebut menyampaikan hal-hal yang dixoanggap
penting yakni: tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, besarnya
dividen kas per lembar.
b. Tanggal pencatatan (date of record)
Pada tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-
nama pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada
daftar pemegang saham tersebut diberikan hak, sedangkan pemegang
33
saham yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan
hak untuk memperoleh dividen.
c. Tanggal cum-dividend
Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan
saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik
dividen tunai maupun dividen saham
d. Tanggal ex-dividend
Tanggal perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat
lagi hal untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli
saham pada tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak
dapat mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen.
e. Tanggal pembayaran (payment date)
Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh
perusahaan kepada para pemegang saham yang mempunyai hak atas
dividen. Jadi pada tanggal tersebut,para investor sudah dapat
mengambil dividen sesuai dengan bentuk dividen yang diumumkan
oleh emiten.
34
5. Nilai Perusahaan
a. Definisi Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama
beberapa tahun, yaitu sejak perusahaaan tersebut didirikan sampai
dengan saat ini. Menurut Husnan (2013) nilai perusahaan atau juga
disebut dengan nilai pasar perusahaan merupakan harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Menurut Gitosudarmo dan Basri (2000) pengertian nilai
perusahaan adalah :
“Nilai perusahaan adalah nilai perusahaan saat ini dan nilai
pada waktu dan uang yang akan datang, oleh karenanya perlu
pertimbangan nilai waktu dan uang. Pertimbangan waktu dan uang
dipergunakan untuk menilai pengeluaran atau pemasukan yang akan
diterima di waktu yang akan datang, sedangkan evaluasi dan
keputusan harus dilakukan sekarang (present value).”
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan
35
dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan
dari keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen aset.
Menurut Brigham & Ghapenski (1996) dalam Darminto
(2010), manajemen dalam mengelola aktiva secara efisien sebagai
upaya meningkatkan kinerja keuangan maupun nilai perusahaan. Salah
satu tugas mendasar dari manajer meningkatkan atau memaksimalkan
nilai perusahaan (value of the firm). Nilai perusahaan menunjukkan
nilai berbagai aset yang dimiliki perusahaan, termasuk surat-surat
berharga yang telah dikeluarkannya.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa
(2010), nilai perusahaan dapat dihitung menggunakan Price to Book
Value (PBV). Nilai pasar berbeda dari nilai buku. Jika nilai buku
merupakan harga yang dicatat pada nilai saham perusahaan, maka nilai
pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa tertentu yang
terbentuk oleh permintaan dan penawaran saham oleh para pelaku
pasar. Rasio nilai pasar memberi manajemen suatu indikasi tentang apa
yang dipikirkan oleh investor tentang kinerja masa lalu dan prospek
perusahaan di masa depan (Nurhayati, 2013).
Berdasarkan pendekatan konsep nilai pasar atau Price to Book
Value tersebut, harga saham dapat diketahui berada diatas atau
dibawah nilai bukunya. Pada dasarnya, membeli saham berarti
36
membeli prospek perusahaan. PBV yang tinggi akan membuat investor
yakin atas prospek perusahaan dimasa mendatang. Oleh karena itu
keberadaan rasio PBV sangat penting bagi para investor maupun calon
investor untuk menetapkan keputusan investasi.
37
B. PENELITIAN TERDAHULU
Berikut ini dideskripsikan dalam Tabel 2.1 tentang beberapa penelitian terdahulu sebagai pendukung dalam penelitian ini.
Tabel 2.1
No Nama Judul Penelitian Metode Variabel Hasil Penelitian 1 PARAMITHA ANGGIA
PUTERI (2012)
ANALISIS PENGARUH
INVESTMENT
OPPORTUNITY SET (IOS)
DAN MEKANISME
CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP
KUALITAS LABA DAN
NILAI PERUSAHAAN
analisis
regresi
berganda
Dependen :
Investment Opportunity
Set (Ios) Dan
Mekanisme Corporate
Governance
Independen :
Kualitas Laba Dan Nilai
Perusahaan
kualitas laba tidak
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan;
Investment Opportunity Set
(IOS) berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laba dan
nilai perusahaan; jumlah rapat
komite audit berpengaruh
signifikan terhadap kualitas
laba tetapi tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai
perusahaan; komposisi
komisaris independen tidak
berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laba tetapi
berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan
38
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Nama Judul Penelitian Metode Variabel Hasil Penelitian 2 Dame Prawira Silaban Dan
Ni Ketut Purnawati (2016)
PENGARUH
PROFITABILITAS,
STRUKTUR
KEPEMILIKAN,PERTUMBU
HAN PERUSAHAAN DAN
EFEKTIVITAS USAHA
TERHADAP KEBIJAKAN
DIVIDEN PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Model
regresi
berganda
Dependen :
Profitabilitas, struktur
kepemilikan,Pertumbuh
an perusahaan dan
efektivitas usaha
Independen :
Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Manufaktur
semakin efektif tingkat
pengembalian suatu
perusahaan maka semakin
besar dividen yang
dibagikan kepada
pemegang saham
39
Tabel 2.1 (Lanjutan)
3 Ista Yansi Rinnaya
Rita Andini, SE, MM
Dan
Abrar Oemar, SE
(2016)
PENGARUH
PROFITABILITAS, RASIO
AKTIVITAS,
KEPUTUSAN
PENDANAAN,
KEPUTUSAN INVESTASI
TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2010-
2014)
Model
regresi
berganda
Dependen :
Tingkat profitabilitas,
keputusanInvestasi,
keputusan pendanaan,
dan kebijakan
Deviden
Independen :
Nilai perusahaan
Kebijakan Deviden
yang diukur dengan
DPR berpengaruh
positif signifikan
terhadap nilai
perusahaan pada level 10
%
40
Tabel 2.1 (Lanjutan)
4 Johan Ruth Prapaska, Siti
Mutmainah (2012)
ANALISIS PENGARUH
TINGKAT
PROFITABILITAS,
KEPUTUSAN INVESTASI,
KEPUTUSAN PENDANAAN,
DAN KEBIJAKAN DEVIDEN
TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BEI
TAHUN 2009-2012
Model
regresi
berganda
Dependen :
Tingkat profitabilitas,
keputusanInvestasi,
keputusan pendanaan,
dan kebijakan
Deviden
Independen :
Nilai perusahaan
Kebijakan Deviden
yang diukur dengan
DPR berpengaruh
positif signifikan
terhadap nilai
perusahaan pada level 10
%
41
Tabel 2.1 (Lanjutan)
5 Mey Rianaputri Himawan
dan Yulius Jogi Christiawan
(2016
PENGARUH STRUKTUR
MODAL, KEBIJAKAN
DIVIDEN, DANUKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Model
regresi
berganda
Dependen :
Struktur modal,
kebijakan dividen, dan
Ukuran perusahaan
Independen :
Nilai perusahaan
Perusahaan dengan
jumlah asset yang besar
mempermudah
dalam masalah
pendanaan di pasar
modal, namun semakin
besar jumlah asset
akan menurunkan nilai
perusahaan dikarenakan
perputaran asset yang
lama.
42
Tabel 2.1 (Lanjutan)
6 Ni Kadek Rai Prastuti
I Gede Merta Sudiartha
PENGARUH STRUKTUR
MODAL, KEBIJAKAN
DIVIDEN, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Model
regresi
berganda
Dependen:
Struktur Modal,
Kebijakan Dividen,
Dan Ukuran
Perusahaan
Independen :nilai
perusahaan pada
Perusahaan manufaktur
Perusahaan dengan
jumlah asset yang besar
mempermudah dalam
masalah pendanaan di
pasar modal, namun
semakin besar jumlah
asset akan menurunkan
nilai perusahaan
dikarenakan perputaran
asset yang lama
43
Tabel 2.1 (Lanjutan)
7 Mudassar Hasan,
Muhammad Ishfaq Ahmad,
Muhammad Yasir Rafiq,
Ramiz Ur Rehman
DIVIDEND PAYOUT
RATIO AND FIRM’S
PROFITABILITY.
EVIDENCE FROM
PAKISTAN
Model
regresi
berganda
Dependen :Dividend
payout ratio and firm’s
Profitability
Independen :Evidence
From Pakistan
In model 2, beta
coefficient is -0.31,
which shows a negative
impact of dividend
payout ratio on return
on asset, whereas, p-
value is 0.00 which
highly significant at 5%
level of significance. In
model 3,
R square is
comparatively low at
42% but still it is on a
higher node
44
C. KETERKAITAN ANTAR VARIABEL DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
1. Pengaruh IOS terhadap Nilai Perusahaan
Menurut penelitian Paramitha Anggia Puteri (2012:3) Berdasarkan
hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: (1) Kualitas laba (discretionary accrual) tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan; (2) Investment Opportunity Set
(IOS) secara negatif berpengaruh terhadap kualitas laba dan di sisi lain
secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H1 : IOS berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Menurut penelitian Ista Yansi Rinnaya dan Rita Andini, (2016:2)
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan
diminati sahamnya oleh investor. Apabila profitabilitas perusahaan baik
maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga
investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba
dari penjualan dan investasi perusahaan. Dengan baiknya kinerja
perusahaan akan meningkatkan pula nilai perusahaan. Perusahaan yang
memiliki profitabilitas yang tinggi serta berhasil membukukan laba
45
yang terus meningkat akan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
berkinerja baik, sehingga akan menciptakan respon yang positif kepada
pemegang saham dan membuat harga saham perusahaan meningkat.
Profitabilitas yang tinggi juga menunjukkan prospek perusahaan
yang baik, sehingga akan menciptakan sentimen positif bagi pemegang
saham dan nilai perusahaan akan meningkat, Ista Yansi Rinnaya dan
Rita Andini, (2016:2). Maka profitabilitas dapat mempengaruhi nilai
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
3. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Menurut penelitian Johan Ruth Prapaska, Siti Mutmainah (2012:3)
Teori yang mendasari keputusan investasi adalah signalling theory.
Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan
sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan
datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai
perusahaan. Teori ini menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang
dilakukan oleh perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada
investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di
masa mendatang.
46
Johan Ruth Prapaska, Siti Mutmainah (2012:3) menemukan bahwa
keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Investasi merupakan pengeluaran uang pada saat ini, dimana hasil yang
diharapkan dari pengeluaran uang itu baru akan diterima di tahun akan
datang. Kesempatan investasi di dalam perusahaan adalah menyangkut
pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok atau set
kesempatan investasi yang ada, memilih salah satu atau lebih alternatif
investasi yang dinilai paling menguntungkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H3 : keputusan Investasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
4. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Sartono (2010:281) kebijakan dividen Kebijakan dividen
tergambar pada dividend payout ratio, yaitu persentase laba yang
dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya dividend
payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi pemegang saham
dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaaan..
H4 : Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
47
D. KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan uraian tersebut, dibuat skema kerangka pemikiran sebagai
berikut :
H1
H2
H3
H4
Investment Opportunity
Set(IOS)
(X1)
Profitabilitas
(X2)
Keputusan Investasi
(X3)
Nilai Perusahaan
(Y)
Kebijakan Dividen
(X4)
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu
penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
variabel independen Investment Opportnity set, profitabilitas, keputusan
Investasi, dan kebijakan dividen terhadap variable dependen yaitu nilai
Perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013 – 2017.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yaitu kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang
dilakukan terhadap orang, benda atau tempat, sedangkan sampel yaitu
sebagian dari populasi atau dalam istilah matematik dapat disebut sebagai
himpunan bagian atau subset dari populasi.
Metode penelitian sampel yang digunakan adalah Purposive
Sampling, yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu,
umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro
dan Bambang, 2002).
49
Sampel untuk penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013 - 2017, dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2013 - 2017.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan auditan
selama empat tahun berturut-turut, yaitu dari tahun 2013 – 2017.
3. Perusahaan yang memiliki tahun tutup buku 31 Desember.
4. Perusahaan tidak keluar (delisting) di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian tahun 2013 - 2017.
5. Laporan tahunan perusahaan memiliki data-data yang berkaitan
dengan variabel penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan
perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian lapangan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan
50
tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur tahun 2013 - 2017 yang
telah dipublikasikan lengkap di Bursa Efek Indonesai (BEI).
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi
klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian
dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau
penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik (Indriantoro
dan Bambang, 2002).
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis
kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang
diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk
menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan
memberikan gambaran tentang pengaruh faktor-faktor yang
mempengaruhi financial statement fraud dengan indikator manajemen
laba akrual. Metode analisis data akan dilakukan dengan bantuan
aplikasi komputer program SPSS.
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini,
maka penelitian ini melakukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas,
51
uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Bila asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil (Ghozali, 2009). Dalam penelitian ini pengujian uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan metode uji non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
b. Uji Multikolonieritas
Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah pada model
regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen.
Model regresi yang valid adalah model regresi yang bebas dari
multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi ketika variabel
independen yang ada dalam metode berkolerasi satu sama lain,
ketika korelasi antar variabel independen sangat tinggi maka sulit
untuk memisahkan masing-masing pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Dalam melakukan pengujian
terhadap multikolinearitas. Dapat dideteksi dengan menggunakan
tolerancevalue dan varianceinflationfactor (VIF), jika nilai
52
tolerance> 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas
(Ghozali, 2009).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Dalam penelitian ini
pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
metode Uji Glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresi
nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati,
2003 dalam Ghozali, 2011).
d. Uji Autokolerasi
Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini mengunakan Uji
Lagrange Multiplier (LM test). LM test dipilih dikarenakan uji ini
lebih tepat digunakan dibanding uji Durbin–Watson terutama bila
sampel yang digunakan relatif besar (lebih dari 100) (Ghozali,
2011). Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah sebuah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Jika terjadi korelsi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
53
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)
tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini
sering ditemukan pada runtut waktu karena “gangguan” pada
seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi
“gangguan” pada individu/kelompok yang sama pada periode
berikutnya (Ghozali, 2009).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk memeriksa atau menguji apakah
koefisien regresi yang didapat signifikan (berbeda nyata). Maksudnya
dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara
statistik tidak sama dengan nol. Jika koefisien slope sama dengan nol,
berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan
variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Ada dua
jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan antara
lain:
a. Uji Signifikansi Individual (uji t)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing –
masing variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen. Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung terhadap t
table dengan ketentuan sebagai berikut:
54
1. Ho : βi = 0, berarti tidak ada pengaruh positif dari masing -masing
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
(individu).
2. Ho : βi > 0, berarti ada pengaruh positif dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
(individu).
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan
5% (α = 0,05) dengan criteria penilaian sebagai berikut:
a. Jika t hitung > t table maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada
pengaruh yang signifikan dari masing – masing variable independen
terhadap variable dependen secara parsial (individu).
b. Jika t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak
ada pengaruh yang signifikan dari masing – masing variabel
independen terhadap variable dependen secara parsial (individu).
b. Uji Signifikansi simultan (uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat
berpengaruh terhadap variable dependen. Cara yang digunakan adalah
dengan membandingkan nilai F hitung dengan F table dengan
ketentuan sebagai berikut:
55
1. Ho : βi = 0 berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-
sama).
2. Ho : βi > 0, berarti ada hubungan yang signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-
sama).
3. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau
tarafsignifikan 5% (α = 0,05) dengan kriteria penilaian sebagai
berikut:
a) Jika F hitung > F table maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti
ada variable independen secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.
b) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti
ada variable independen secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Untuk mengetahui penaksiran parameter dan standard error
bahwa model regresi estimasi cukup baik atau tidak perlu dilakukan cara
untuk mengukur seberapa dekat garis regresi yang terestimasi dengan
data. Ukuran yang biasa yang digunakan untuk keperluan ini adalah
Goodness of Fit (R2) . ukuran ini mencerminkan seberapa besar variasi
56
dari (regressand) (Y) dapat diterangkan oleh regressor (X). Bila R2 =0,
artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali.
Sementara bila R2 = 1, artinya variasi dari Y, 100% dapat diterangkan
oleh X. dengan kata lain bila R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada
pada garis regresi. Dengan demikian, ukuran goodness of fit dari suatu
model ditentukan oleh R2 yang nilainya antara nol dan satu.
a. Model Regresi Linier Berganda
Model persamaan Regresi Linier Berganda yaitu:
Yit = β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + μit………………
Model persamaan yang akan diestimasi pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
NP = β0 + β1IOS + β2P + β3INVST + β4DVD + ε…
Dimana:
NP : Nilai Perusahaan
β0 : Konstanta
IOS : Investment Opportunity Set
P : Profitabilitas
INVST : Keputusan Investasi
57
DVD : Kebijakan Dividen
ε : Koefisien Eror
Setelah model penelitian di estimasi maka akan diperoleh nilai dan besaran
dari masing – masing parameter dalam model persamaan diatas. Nilai dari
parameter positif atau negatif selanjutnya akan digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian.
58
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2013-2017. Perusahaan manufaktur tersebut telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari 2013 dan selama periode
penelitian tersebut tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia atau
mengalami delisting. Industri manufaktur dipilih karena memiliki
jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan
industri lain. Penelitian ini menguji pengaruh Investment Opportunity
Set (IOS), Profitabilitas dikproksikan dengan Return Of Equity (ROE),
Keputusan Investasi yang diproksikan dengan Total Asset Growth
(TAG), dan Kebijakan Dividen yang diproksikan menggunakan
Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel independen terhadap
Nilai Perusahaan yang dikonfirmasikan melalui Price Book Value
(PBV) sebagai variabel dependen.
Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori
perusahaan manufaktur ini didasarkan pada pertimbangan akan
homogenitas dalam aktivitas produksinya dan kelompok industri ini
yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok industri
59
yang lain di Bursa Efek Indonesia kemudian industri-industri ini
dipilih dengan regulasi yang tinggi seperti public utilities atau bank akan
mempunyai return of equity tinggi yang se-ekuivalen dengan tingginya
risiko yang melekat pada industri yang bersangkutan, sehingga
mendominasi bursa dan data tidak bias untuk menghindari adanya
perbedaan karakteristik terutama dalam pencatatan laporan keuangan.
Selain itu perusahaan manufaktur memberikan kontribusi terhadap
pendapatan domestik bruto dibandingkan sektor jasa. Jenis perusahaan
manufaktur sering mendapat perhatian yang cukup besar dari pada investor
untuk tujuan investasinya.
Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Tabel. 4.1
Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2013-
2017 150
Laporan keuangan yang tidak lengkap (25)
Perusahaan memakai US Dollar sebagai mata uang pelaporan (10)
Jumlah perusahaan yang tidak membagikan dividen selama 4
tahun berturut-turut (60)
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 32
Tahun pengamatan 5
Jumlah sampel total penelitian 160
Sumber : Data diolah
Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2013-2017 berjumlah 150 perusahaan. Dari
60
150 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 25 perusahaan yang tidak
menerbitkan laporan keuangan secara lengkap, 10 perusahaan yang
menggunakan US Dollar sebagai mata uang pelaporan, dan 60 perusahaan
yang tidak mengeluarkan dividen selama 5 tahun berturut-turut selama
periode penelitian. Sehingga perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel
adalah sebanyak 32 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang
dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 160 pengamatan.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Sampel dipilih dari perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, seperti total aset, dividen yang dibagikan selama
periode 2013 - 2017, total hutang dan total ekuitas
61
Tabel. 4.2
Sampel Penelitian
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
No Jenis Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
1 Apparel &
Other Product 2 2 2 2 2
2 Automotive &
Allied Product 3 3 3 3 3
3 Cables 2 2 2 2 2
4 Cement 2 2 2 2 2
5 Chemical &
Allied Products 2 2 2 2 2
6 Consumer
Goods 3 3 3 3 3
7 Food &
Beverages 2 2 2 2 2
8 Metal & Allied
Products 2 2 2 2 2
9 Plastics & Glass
Products 4 4 4 4 4
10 Pharmaceuticals 5 5 5 5 5
11
Stone, Clay, and
Concrete
Products
3 3 3 3 3
12 Tobacco
Manufacturer 2 2 2 2 2
Jumlah 32 32 32 32 32
Akumulasi 160
Sumber : Data diolah
62
Pada tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa sampel yang terpilih
tersebar secara acak dan hampir merata pada 12 sub sektor industri.
Perusahaan yang paling banyak berasal dari Pharmaceuticals yaitu
sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 19,23%.
Tabel. 4.3
No Jenis Usaha Junlah Presentase
1 Apparel & Other Product 2 6.25%
2 Automotive & Allied Product 3 9.38%
3 Cables 2 6.25%
4 Cement 2 6.25%
5 Chemical & Allied Products 2 6.25%
6 Consumer Goods 3 9.38%
7 Food & Beverages 2 6.25%
8 Metal & Allied Products 2 6.25%
9 Plastics & Glass Products 4 12.50%
10 Pharmaceuticals 5 15.63%
11 Stone, Clay, and Concrete Products 3 9.38%
12 Tobacco Manufacturer 2 6.25%
Jumlah 32 100.00%
Sumber : Data diolah
63
B. Hasil Uji Analisis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai pengaruh variabel Independen (Investment
Opportunity Set, Profitabilitas, Keputusan Investasi, dan Kebijakan
Dividen) terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan.
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 160
data observasi yang berasal dari hasil perkalian antara periode
penelitian yaitu selama 5 tahun dari tahun 2013 sampai 2017 dengan
jumlah perusahaan sampel yaitu sebanyak 32 perusahaan.
Tabel. 4.4
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Nilai Perusahaan 160 1.27 16.57 6.0164 3.49781
IOS 160 .20 4.86 2.0900 .97307
Profitabilitas 160 2.10 143.53 26.3366 26.73521
Keputusan Investasi 160 .01 .86 .0542 .09677
Kebijakan Dividen 160 .03 1.23 .3746 .23623
Valid N (listwise) 160
Sumber : Output SPSS
64
Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk melihat
kualitas data penelitian yang ditunjukkan dengan angka atau nilai yang
terdapat pada mean dan standar deviasi. Dapat dikatakan apabila mean
lebih besar dari pada standar deviasi atau penyimpangannya maka
kualitas data adalah lebih baik.
Tabel 4.4 menunjukkan hasil statistik deskriptif dari masing-
masing variabel penelitian. Berdasarkan tabel 4.4 hasil analisis dengan
menggunakan statistik deskriptif terhadap Investment Opportunity Set
menunjukkan nilai minimum sebesar 0,20 nilai maksimum sebesar
4,86 dengan rata-rata sebesar 6.0164 dan standar deviasi 3.49781.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
Profitabilitas (ROE) menunjukkan nilai minimum sebesar 2.10, nilai
maksimum sebesar 143.53 dengan rata-rata sebesar 26.3366 dan
standar deviasi 26.73521. Hasil analisis dengan menggunakan statistik
deskriptif terhadap Keputusan Investasi (TAG) menunjukkan nilai
minimum sebesar 0.01 nilai maksimum sebesar 0.86 dengan rata-rata
sebesar 0.542 dan standar deviasi 0.09677. Hasil analisis dengan
menggunakan statistik deskriptif terhadap Kebijakan Dividen (DPR)
menunjukkan nilai minimum sebesar 0.03 nilai maksimum sebesar
1.23 dengan rata-rata sebesar 0.3746 dan standar deviasi 0.23623.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap nilai
perusahaan (PBV) menunjukkan nilai minimum sebesar 1.27, nilai
maksimum sebesar 16.57 dengan rata-rata sebesar 6.0164 dan standar
deviasi 3.49781.
65
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui
apakah terjadi multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen dijelaskan variabel independen lainnya. Suatu
model regresi dikatakan bebas dari multikolonieritas adalah apabila nilai
tolerance diatas 0,10 dan VIF dibawah 10.
Tabel. 4.5
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constan
t)
.922 .408
2.262 .025
IOS .804 .184 .224 4.381 .000 .722 1.386
ROE .076 .007 .581 10.883 .000 .660 1.516
TAG 6.022 1.590 .167 3.788 .000 .973 1.027
DPR 2.893 .732 .195 3.953 .000 .771 1.297
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Output SPSS
66
Dari hasil pengujian nilai tolerance pada tabel 4.5 di atas, nilai
VIF terendah dimiliki oleh variabel Keputusan Investasi (TAG)
sebesar 1.027, sedangkan nilai VIF terbesar dimiliki oleh variabel
Profitabilitas (ROE) yaitu sebesar 1.516, maka nilai VIF untuk setiap
variabel bebas < 10, dengan angka tolerance berkisar antara 1,027
sampai 1,516.
Hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.5 terlihat bahwa tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10
dan hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa
persamaan model regresi yang diajukan bebas dari
multikolonieritas.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Apabila terjadi korelasi, maka dikatakan bahwa
dalam model tersebut terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. Masalah ini muncul karena residual atau
kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya.
67
Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan angka Durbin-Watson
menggunakan metode Cochrane Orcutt tampak dalam tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Model Summaryc,d
Model R R Squareb
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .884a .781 .775 1.45720 1.894
a. Predictors: Lag_x4, Lag_x3, Lag_x2, Lag_x1
b. For regression through the origin (the no-intercept model), R Square measures the
proportion of the variability in the dependent variable about the origin explained by
regression. This CANNOT be compared to R Square for models which include an intercept.
c. Dependent Variable: Lag_y
d. Linear Regression through the Origin
Sumber : Output SPSS
Nilai Durbin-Watson menunjukkan angka 1.894 Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat autokorelasi.
68
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat pada
grafik Scatterplot pada gambar 4.1 berikut ini :
Gambar 4.1
Melalui gambar ini dapat dilihat bahwa data tersebar tanpa
membentuk suatu pola tertentu sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
69
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal dan uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian dengan menggunakan
analisis grafik histogram dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:
Gambar. 4.2
Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram
70
Hasil pengujian dengan analisis grafik histogram menunjukkan
bahwa model regresi terdistribusi dengan normal karena grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal. Namun untuk
memperkuat pengujian normalitas dengan menggunakan uji One-
Sample Kolmogorov- Smirnov. Dasar pengambilan keputusan untuk
pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai
probabilitas untuk residual lebih besar dari 0,05. Tabel 4.7
menujukkan hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut:
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 160
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.88971845
Most Extreme Differences Absolute .080
Positive .080
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z 1.007
Asymp. Sig. (2-tailed) .263
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
71
Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov, terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov untuk
variabel residual sebesar 1,007 dan signifikan pada 0,263 diatas 0,05. Hal
ini mengindikasikan bahwa data residual terdistribusi normal yang
memperkuat hasil pengujian dengan menggunakan grafik histogram.
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0
< R < 1). Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin
besar variasi variabel independennya mempengaruhi variabel
dependennya.
Tabel. 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .841a .708 .701 1.91395 .730
a. Predictors: (Constant), DPR, TAG, IOS, ROE
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
72
Berdasarkan tabel 4.8 di atas pada kolom Adjusted R Square,
diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,701 yang berarti 70,1
persen perubahan variabel nilai perusahaan yang diproksikan price
book value dapat dijelaskan oleh perubahan variabel perubahan IOS,
Profitabilitas, Keputusan Investasi, Kebijakan Divideb, sedangkan
sisanya 29,9 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar model
penelitian, seperti faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari
tingkat inflasi, tingkat suku bunga, kurs mata uang dan situasi sosial
politik.
keputusan investasi, perubahan keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variabel nilai perusahaan. Hal ini berarti variabel tersebut dapat
dijadikan sebagai pengukur nilai perusahaan.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat atau dependen.
73
Tabel. 4.9
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1377.516 4 344.379 94.
011
.000a
Residual 567.795 155 3.663
Total 1945.311 159
a. Predictors: (Constant), DPR, TAG, IOS, ROE
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test di atas, di dapat F
hitung sebesar 94.1 dengan tingkat probabilitas 0.000 (signifikan).
Karena probabilitas jauh lebih kecil dibawah tingkat signifikansi
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perubahan
keputusan investasi, perubahan keputusan pendanaan, dan kebijakan
dividen mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel
nilai perusahaan. Hal ini berarti variabel tersebut dapat dijadikan
sebagai pengukur nilai perusahaan.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual yaitu Investment Opportunity
Set yang diproksikan IOS, Profiabilitas yang diukur dengan Return
of Equity, Keputusan Investasi yang hitung dengan Total Asset
Growth dan Kebijakan Dividen diproksi menggunakan Dividend
74
Payout Ratio dalam menerangkan variabel dependen yaitu nilai
perusahaan yang diukur dengan Price Book Value. Uji t berada pada
tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas t lebih kecil dari
0,05, maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai
probabilitas t lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima dan menolak
Ha. Berikut hasil pengujian :
Tabel. 4.10
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .922 .408 2.262 .025
IOS .804 .184 .224 4.381 .000 .722 1.386
ROE .076 .007 .581 10.883 .000 .660 1.516
TAG 6.022 1.590 .167 3.788 .000 .973 1.027
DPR 2.893 .732 .195 3.953 .000 .771 1.297
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10, terlihat
bahwa semua variabel independen menunjukkan hubungan yang
signifikan terhadap variabel dependen, yaitu nilai perusahaan
dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini dapat dilihat dari nilai
75
probabilitas signifikan untuk IOS, ROE, TAG dan DPR masing-
masing sebesar 0,000 (sig. <5%).
Berdasarkan pada tabel 4.10 dapat dilihat koefisien untuk
persamaan regresi berganda pada penelitian ini, yang dapat disusun
dalam persamaan matematis sebagai berikut :
NP = 0,922 + 0,804IOS + 0,076ROE + 6,022TAG + 2,893DPR
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
1) Koefisien konstanta sebesar 0,922 dengan nilai positif, ini dapat
diartikan bahwa nilai perusahaan akan bernilai 0,922 apabila
masing-masing variabel IOS, Profitabilitas, Keputusan
Investasi, dan Kebijakan Dividen bernilai 0.
2) Variabel IOS memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,804.
Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa keputusan
investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
menggambarkan bahwa jika variabel keputusan investasi setiap
kenaikan satu persen variabel keputusan investasi, dengan
asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai
perusahaan sebesar 0,804. Nilai koefisien β 0,224 yang berarti
variabel keputusan investasi mempengaruhi variabel dependen
sebesar 0,224. Probabilitas menunjukkan angka lebih kecil dari
0,05 yaitu 0,024.
76
3) Variabel Profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi sebesar
0,076. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa
keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel
keputusan pendanaan setiap kenaikan satu persen variabel
keputusan pendanaan, dengan asumsi variabel lain tetap maka
akan menaikkan nilai perusahaan sebesar 0,076. Nilai koefisien
β 0,581 yang berarti variabel keputusan pendanaan
mempengaruhi variabel dependen sebesar 0,581. Probabilitas
menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 yaitu 0,581.
4) Variabel Keputusan Investasi memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 6,022. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan
bahwa Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel
kebijakan dividen setiap kenaikan satu persen variabel
Keputusan Investasi, dengan asumsi variabel lain tetap maka
akan menaikkan nilai perusahaan sebesar 6,022. Nilai koefisien
β 0,167 yang berarti variabel kebijakan dividen mempengaruhi
variabel dependen sebesar 0,167.
5) Variabel Kebijakan Dividen memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 2,893.Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa
kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
77
Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel kebijakan dividen
setiap kenaikan satu persen variabel kebijakan dividen, dengan
asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan nilai perusahaan
sebesar 2,893. Nilai koefisien β 0,195 yang berarti variabel
kebijakan dividen mempengaruhi variabel dependen sebesar 0,195.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh IOS,
profiabilitas, keputusan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Data sampel perusahaan sebanyak 160 pengamatan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2013 -2017
Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat
diringkas sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IOS berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan selama lima tahun pengamatan (2013-2017).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Paramitha Anggia Puteri (2012)
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan selama lima tahun pengamatan
(2013-2017). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ista Yansi Rinnaya dan Rita Andini, (2016)
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan investasi berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan selama lima tahun pengamatan
(2013-2017). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Johan
Ruth Prapaska, Siti Mutmainah (2012)
79
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan selama lima tahun pengamatan
(2013-2017). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sartono
(2010)
80
B. Implikasi
Model teoritis yang dikembangkan dan di uji dalam penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman kita tentang
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen yang
mempengaruhi nilai perusahaan dalam laporan keuangan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini
memiliki beberapa implikasi penting bagi praktisi perusahaan, investor, dan
akademisi.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis
mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam
mempertimbangkan pengambilan keputusan keuangan perusahaan.
Karena keputusan keuangan yang diambil akan berpengaruh terhadap
keputusan keuangan lainnya dan akan berpengaruh terhadap kemajuan
dan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
2. Bagi investor
Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur
ketidakpastian. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Karena investor menghadapi
81
kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan investasi tidak dapat
hanya mengandalkan hanya pada tingkat keuntungan saja tetapi investor
harus bersedia menanggung risiko yang dihadapinya.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan
dan memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena tentunya setiap
investor menginginkan prospek yang baik bagi perusahaannya di masa
depan.
3. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
referensi untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan untuk dapat
melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan terhadap nilai perusahaan sehingga
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
C. Saran
Penelitian mengenai nilai perusahaan dimasa yang akan datang
diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas,
dengan mempertimbangkan saran dibawah ini:
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel dari seluruh
perusahaan dan menggunakan tahun pengamatan yang lebih panjang
82
sehingga hasil penelitian dapat merealisasikan kondisi pasar modal pada
seluruh perusahaan.
2. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan proksi lain
dalam keputusan investasi, seperti Market to Book Assets Ratio, Ratio
Capital Expenditure to BVA, dan Current Assets to Total Assets.
3. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan faktor
eksternal perusahaan sebagai variabel independen yang mempengaruhi
nilai perusahaan dengan model penelitian yang memadai.
83
DAFTAR PUSTAKA
Agus, R. Sartono. (2010). ”Manajemen Kauangan Teoti dan Aplikasi”. Edisi
Keempat. Yogyakarta. BPFE
Anggitasari, Niyanti & Siti Mutmainah. (2012). “Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Dan Struktur Good Corporate Govermance Sebagai Variavel
Pemoderasi”. Jurnal akuntansi.
Anwar, Samsinar, Siti Haerani dan Gagaring Pagalung. (2010), ”Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan dan Harga Saham” Simposium Nasional Akuntansi
10
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, (2001). “Manajemen Keuangan II”.
Jakarta. Salemba Empat
Gaver, J. J dan K. M Gaver. (1993).” Additional Evidence on the Association
Between the Investment Opportunity Set dan Corporate Financing,
Dividend, and Compensation Policies”. Journal Accounting & Economics.
Hartono, J. (2009). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Keenam,
BPFE,Yogyakarta
Hasan, Mudassar, Muhammad Ishfaq Ahmad, and Muhammad Yasir Rafiq.
(2015). “Dividend Payout Ratio and Firm ’ S Profitability . Evidence from
Pakistan.” Theoritical Economics Letter.
Irawati, Zulfa dan Anugrah Maya. A. (2007). “Analisis Perataan Laba (Income
Smoothing): Faktor-Faktor dan Pengaruhnya terhadap Return dan Risiko
Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta”
Ista Yansi Rinnaya, Rita Andini, Abrar Oemar, (2016), “Pengaruh
Profitabilitas,Rasio Aktivitas, Keputusan Pendanaan Keputusan Investasi
terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)”, Journal Of Accounting,
84
Prastuti, Rai Kadek Ni dan I Gede Merta Sudiartha, (2016). “Pengaruh Struktur
Modal, Kebijakan Deviden, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan”. E- jurnal manajemen Unud.
Prihadi,Toto. (2009). “Deteksi Cepat Kondisi Keuangan 7 Analisis Rasio
Keuangan”. Jakarta. PPM
Rohman, Abdul. Paramitha Anggia Puteri, (2012). “Analisis Pengaruh Invesment
Opportunity Set (IOS) dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Kualitas laba dan Nilai Perusahaan”.Jurnal Akuntansi
Silaban, Dame Prawira dan Ni Ketut Purnawati, (2016). “Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Kepemilikan, Pertumbuhan Perusahaan dan Efektivitas Usaha
Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur”. E-Jurnal
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana.
Sugiyono. (2009), “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”,
Bandung. Alfabeta.
85
LAMPIRAN DATA
No Tahun Perusahaan PBV IOS ROE TAG DPR
1 2013 AMFG 1.37 1.37 17.96 0.137 0.14
2 2014 AMFG 1.33 1.33 15.32 0.133 0.13
3 2015 AMFG 1.47 1.47 14.11 0.147 0.16
4 2016 AMFG 1.1 1.16 12.26 0.011 0.2
5 2017 AMFG 1.17 1.1 14.57 0.0117 0.34
6 2013 ARNA 1.3 1.3 19.6 0.013 0.3517
7 2014 ARNA 1.39 1.39 19.86 0.0139 0.3826
8 2015 ARNA 4.98 4.98 26.24 0.0498 0.4692
9 2016 ARNA 7.83 1.96 30.93 0.0783 0.4995
10 2017 ARNA 7.51 7 26.86 0.0751 0.453
11 2013 ASII 4.48 3.76 28.79 0.0448 0.1324
12 2014 ASII 3.95 3.95 27.79 0.0395 0.4507
13 2015 ASII 3.43 0.36 25.32 0.0343 0.4503
14 2016 ASII 2.59 0.23 21 0.0259 0.4504
15 2017 ASII 1.92 0.25 12.34 0.0192 0.4559
16 2013 AUTO 2.79 2.67 31.74 0.0279 0.3726
17 2014 AUTO 2.78 0.56 23.32 0.0278 0.3675
18 2015 AUTO 2.6 0.52 20.71 0.026 0.2953
19 2016 AUTO 1.84 0.29 11.07 0.0184 0.5053
20 2017 AUTO 2.08 2 9.44 0.0208 0.5308
21 2013 BATA 2.56 2.65 18.39 0.0256 0.2772
22 2014 BATA 2.04 2.02 15.97 0.0204 0.2827
23 2015 BATA 2.01 2.01 17.9 0.0201 0.5156
24 2016 BATA 3.47 0.03 11.18 0.0347 0.8364
25 2017 BATA 3.24 0.04 16.49 0.0324 0.4
26 2013 CPIN 6.78 0.67 49.53 0.0678 0.0295
27 2014 CPIN 5.7 5.7 38.17 0.057 0.2924
28 2015 CPIN 7.32 7.32 32.79 0.0732 0.281
29 2016 CPIN 5.56 5.56 25.41 0.0556 0.298
30 2017 CPIN 5.08 4.93 14.59 0.0508 0.169
31 2013 DVLA 2.05 2.05 17.31 0.0205 0.303
32 2014 DVLA 1.77 1.77 16.61 0.0177 0.2871
33 2015 DVLA 2.25 2.25 17.69 0.0225 0.3949
86
34 2016 DVLA 2.69 2.69 13.75 0.0269 0.3072
35 2017 DVLA 1.97 1.97 8.41 0.0197 0.1661
36 2013 EKAD 1.34 1.34 24.61 0.0134 0.1706
37 2014 EKAD 1.49 1.49 17.71 0.0149 0.1871
38 2015 EKAD 1.57 1.27 18.86 0.0157 0.1544
39 2016 EKAD 1.55 1.15 16.6 0.0155 0.1619
40 2017 EKAD 1.54 1.32 14.92 0.0154 0.1571
41 2013 GDYR 1.25 1.23 16.04 0.0125 0.154
42 2014 GDYR 0.92 0.92 8.7 0.0092 0.2865
43 2015 GDYR 0.99 0.99 12.66 0.0099 0.1747
44 2016 GDYR 1.13 1.13 8.24 0.0113 0.2163
45 2017 GDYR 0.97 0.91 4.74 0.0097 0.3607
46 2013 GGRM 11.3314 3.61 49.19 0.0363 0.4084
47 2014 GGRM 10.62141 4.86 20.2 0.0486 0.3931
48 2015 GGRM 10.70661 4.07 18.29 0.0407 0.3835
49 2016 GGRM 10.99061 2.75 14.9 0.0276 0.3556
50 2017 GGRM 11.3172 3.07 46.98 0.0366 0.2867
51 2013 GJTL 2.27 2.27 23.55 0.0227 0.0503
52 2014 GJTL 2.36 2.36 15.43 0.0236 0.051
53 2015 GJTL 1.42 1.42 20.67 0.0142 0.0831
54 2016 GJTL 1.02 1.07 2.1 0.0102 0.2896
55 2017 GJTL 0.86 0.83 4.51 0.86 0.1291
56 2013 HMSP 14.9 12.08 62.88 0.011 0.87
57 2014 HMSP 15.34 16.76 79.05 0.023 0.74
58 2015 HMSP 16.3 19.73 74.73 0.023 1.23
59 2016 HMSP 15.78 19.32 76.43 0.012 0.85
60 2017 HMSP 16.12 9.96 78.73 0.014 0.98
61 2013 INDF 2.55 1.72 15.83 0.0255 0.3955
62 2014 INDF 1.29 1.28 15.47 0.0129 0.4993
63 2015 INDF 1.5 1.5 14.21 0.015 0.4981
64 2016 INDF 1.56 1.51 8.9 0.0156 0.498
65 2017 INDF 1.43 1.31 18.6 0.0143 0.4972
66 2013 INTP 4.49 1.58 24.52 0.0449 0.3002
67 2014 INTP 3.99 0.98 22.89 0.0399 0.2999
68 2015 INTP 4.26 0.94 24.53 0.0426 0.348
69 2016 INTP 3.2 1.12 21.81 0.032 0.6613
70 2017 INTP 3.96 3.71 18.25 0.0396 0.7429
71 2013 JPFA 2.12 2.12 35.5 0.0212 0.4476
87
72 2014 JPFA 2.09 2.09 17.74 0.0209 0.1495
73 2015 JPFA 2.75 2.68 22.56 0.0275 0.1386
74 2016 JPFA 2.48 0.48 12.21 0.0248 0.1791
75 2017 JPFA 1.91 299.23 8.58 0.0191 0.3415
76 2013 KAEF 0.74 79.27 7.45 0.0074 0.2002
77 2014 KAEF 1.51 150.77 13.71 0.0151 0.194
78 2015 KAEF 2.86 286 14.01 0.0286 0.1529
79 2016 KAEF 2.2 201.73 13.28 0.022 0.25
80 2017 KAEF 4.75 449.25 13.06 0.0475 0.2
81 2013 KLBF 6.14 5.71 23.28 0.0614 0.5527
82 2014 KLBF 5.3 5.3 23.37 0.053 0.6509
83 2015 KLBF 7.3 8.76 24.08 0.073 0.6677
84 2016 KLBF 6.89 7.47 23.18 0.0689 0.4497
85 2017 KLBF 9.3 1.89 21.31 0.093 0.4314
86 2013 LION 0.76 7.6 8.86 0.76 0.2693
87 2014 LION 0.9 0.9 17.39 0.9 0.297
88 2015 LION 1.45 1.45 22.96 0.0145 0.2437
89 2016 LION 1.16 1.56 15.58 0.0116 0.3213
90 2017 LION 1.14 1.09 11.04 0.0114 0.4246
91 2013 LMSH 0.98 10.26 15.71 0.0098 0.0653
92 2014 LMSH 0.84 0.87 10.5 0.0084 0.0881
93 2015 LMSH 1.03 1.08 12.33 0.0103 0.0349
94 2016 LMSH 0.7 0.72 6.2 0.007 0.1335
95 2017 LMSH 0.55 0.59 6.38 0.0055 0.2594
96 2013 MERK 5.95 5.85 32.72 0.0595 0.59
97 2014 MERK 6.01 5.9 46.78 0.0601 0.12
98 2015 MERK 8.17 8.02 25.87 0.0817 0.07
99 2016 MERK 8.27 8.12 34.25 0.0827 0.08
100 2017 MERK 6.97 6.36 30.1 0.0697 0.87
101 2013 MLBI 12.29 12.25 23.02 0.0229 0.13
102 2014 MLBI 14.26 14.22 35.68 0.0427 0.15
103 2015 MLBI 47.27 47.11 37.46 0.0527 0.3236
104 2016 MLBI 25.6 25.52 38.6 0.056 0.347
105 2017 MLBI 48.67 0.45 33.53 0.0867 0.68
106 2013 ROTI 5.89 5.89 21.91 0.0589 0.26
107 2014 ROTI 6.16 6.16 21.22 0.0616 0.3
108 2015 ROTI 10.48 10.48 22.37 0.0848 0.23
109 2016 ROTI 6.56 6.56 20.07 0.0656 0.0999
88
110 2017 ROTI 7.76 7.3 19.64 0.0776 0.0837
111 2013 SCCO 0.95 0.95 14.4 0.95 0.3035
112 2014 SCCO 1.24 1.24 21.15 0.0124 0.3182
113 2015 SCCO 1.27 1.25 25.95 0.0127 0.3028
114 2016 SCCO 1.28 1.26 14.83 0.0128 0.2947
115 2017 SCCO 1.06 1 16.9 0.0106 0.2255
116 2013 SKLT 0.82 0.82 4.09 0.0082 0.2858
117 2014 SKLT 0.79 0.79 4.86 0.0079 0.2311
118 2015 SKLT 0.96 0.96 6.15 0.0096 0.2602
119 2016 SKLT 0.89 0.89 8.19 0.0089 0.2367
120 2017 SKLT 1.36 1.35 10.75 0.0136 0.2036
121 2013 SMCB 2.53 2.53 12.17 0.0253 0.2122
122 2014 SMCB 2.21 2.21 14.13 0.0221 0.6196
123 2015 SMCB 2.64 2.64 16.05 0.0264 0.454
124 2016 SMCB 1.99 1.98 10.86 0.0199 0.7243
125 2017 SMCB 1.87 1.91 7.64 0.0187 0.3898
126 2013 SMGR 4.67 4.62 30.14 0.0467 0.5
127 2014 SMGR 4.56 4.65 27.06 0.0456 0.52
128 2015 SMGR 5.18 5.18 27.12 0.0518 0.45
129 2016 SMGR 3.85 3.85 24.56 0.0385 0.43
130 2017 SMGR 4.09 3.5 16.44 0.0409 0.57
131 2013 SMSM 2.97 2.97 31.45 0.0297 0.4803
132 2014 SMSM 2.92 2.92 32.7 0.0292 0.9849
133 2015 SMSM 4.43 4.43 32.74 0.0443 0.4289
134 2016 SMSM 4.93 4.95 33.59 0.0493 0.6546
135 2017 SMSM 5.97 5.96 36.75 0.0597 0.427
136 2013 TCID 1.53 1.53 13.86 0.0153 0.5201
137 2014 TCID 1.52 1.52 13.72 0.0152 0.531
138 2015 TCID 2.02 2.06 13.77 0.0202 0.4947
139 2016 TCID 2.8 2.03 13.54 0.028 0.4645
140 2017 TCID 2.35 2.74 13.58 0.0235 0.4499
141 2013 TKIM 0.66 0.53 6.9 0.66 0.0479
142 2014 TKIM 0.42 1.54 6.85 0.42 0.0642
143 2015 TKIM 0.35 0.35 4.5 0.35 0.0992
144 2016 TKIM 0.25 0.27 3.38 0.25 0.0403
145 2017 TKIM 0.2 0.2 2.2 0.2 0.1078
146 2013 TOTO 3.06 3.08 30.71 0.0306 0.1792
147 2014 TOTO 3.26 3.29 28.68 0.0326 0.468
89
148 2015 TOTO 3.67 3.66 26.27 0.0367 0.4199
149 2016 TOTO 3.68 3.87 22.84 0.0368 0.4188
150 2017 TOTO 3.19 1.6 23.86 0.0319 0.2866
151 2013 TSPC 2.95 2.95 19 0.0295 0.9095
152 2014 TSPC 3.77 3.77 19.25 0.0377 0.5756
153 2015 TSPC 5 5 18.94 0.05 0.5313
154 2016 TSPC 3.79 3.79 16.53 0.0379 0.5318
155 2017 TSPC 3.15 3.15 17.83 0.0315 0.517
156 2013 UNVR 21.12 31.09 83.6 0.0802 1.0002
157 2014 UNVR 28.97 38.97 23.13 0.0807 1.0006
158 2015 UNVR 30.09 40.09 31.24 0.0809 0.9996
159 2016 UNVR 36.63 46.63 25.81 0.0863 0.9993
160 2017 UNVR 35.03 51.05 22.22 0.0805 0.4467