SKRIPSI
SRI DAMAYANTI PUSPA RINI
ANALISIS KUANTITATIF SAKARIN SEBAGAI
PEMANIS SINTETIS DALAM JAJANAN
TRADISIONAL DENGAN METODE KLT-
DENSITOMETRI
(Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
i
SKRIPSI
SRI DAMAYANTI PUSPA RINI
ANALISIS KUANTITATIF SAKARIN SEBAGAI
PEMANIS SINTETIS DALAM JAJANAN
TRADISIONAL DENGAN METODE KLT-
DENSITOMETRI
(Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
ii
Lembar Pengesahan
ANALISIS KUANTITATIF SAKARIN SEBAGAI
PEMANIS SINTETIS DALAM JAJANAN
TRADISIONAL DENGAN KLT-DENSITOMETRI (Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2013
Oleh:
SRI DAMAYANTI PUSPA RINI
09040003
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Harjana, MSc. Apt. Drs. H. Achmad Inoni, Apt.
NIP : NIDN : 0210124205
iii
Lembar Pengujian
ANALISIS KUANTITATIF SAKARIN SEBAGAI
PEMANIS SINTETIS DALAM JAJANAN
TRADISIONAL DENGAN KLT-DENSITOMETRI (Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji
pada tanggal 26 Juni 2013
2013
Oleh:
SRI DAMAYANTI PUSPA RINI
09040003
Tim Penguji :
Penguji I Penguji II
Drs. Harjana, MSc. Apt. Drs. H. Achmad Inoni, Apt.
NIP : NIDN : 0210124205
Penguji III Penguji IV
Engrid Juni Astuti, S.Farm, Apt Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt
NIP : NIP :
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala
nikmat, rahmat, dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Sakarin sebagai Pemanis Sintetis
dalam Jajanan Tradisional dengan Metode KLT-Densitometri (Penelitian
dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang). Tujuan dari penulisan
skripsi ini untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa apa yang tercantum dalam skripsi ini mungkin
masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki, maka penulis mengharapkan
saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun dalam memperkaya
materi skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari semua
pihak, baik secara moril maupun materi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis hendak menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Malang dan Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai hingga
penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini.
2. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat. selaku dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes selaku ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Terima kasih kepada Universitas Airlangga, khususnya kepada dekan
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah memberikan izin untuk
menggunakan laboraturium dan alat demi kelancaran penelitian ini.
5. Ibu Riesta Primaharinastiti, SSI., M.Si., Apt selaku penanggung jawab
laboraturium kimia analisis farmasi Universitas Airlangga.
6. Bapak Drs. Harjana, MSc. Apt. dan bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku
pembimbing I dan pembimbing 2 yang telah memberikan saran, bimbingan
v
serta motivasi kepada penulis sejak awal hingga akhir penelitian sehingga
penulisan skripsi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
7. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm. Apt. dan Ibu Enggrid Juni Astuti,
S.Farm. Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan
motivasi kepada penulis sehingga penulisan skripsi dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
8. Semua dosen Farmasi UMM yang telah memberikan banyak ilmu dan
pelajaran berharga selama 4 tahun penulis menempuh studi di UMM.
Rasanya tiada kata yang pantas diucapkan selain terima kasih yang tak
terhingga.
9. Ibu Ika Ratna. H, S.Farm. Apt. selaku dosen wali yang selalu memberikan
motivasi kepada semua anak bimbingnya untuk tetap berusaha dan jangan
mudah putusa asa.
10. Staf (TU) Farmasi “bu yuli”, “pak lukman”, dan “pak agus” yang sudah
membantu dalam membuat surat ijin penelitian.
11. Laboran kimia “mbak susi” yang sudah mijamin alat-bahannya dan laboran
solida “mas ferdi” yang selalu nemanin lembur dan bersedia laboraturiumnya
dikotorin dengan sampel.
12. Laboran kimia analisis farmasi UNAIR Pak Kus yang sudah bersedia bantuin
baca absorbansi, nemanin lembur, dan diizinin dua mahasiswi buat megang
alat densitometernya.
13. Kedua myhero “umi dan aji” yang selalu mendukung, mendoakan serta
memberikan semangat dan nasehat. Tiada kata yang patut diucapkan hanya
ucapan terima kasih yang sangat sangat sangat tak terhingga untuk kalian
berdua.
14. Masku “Bambang Suripto Raharjo”, adekku “Inten Manis Januarum”, mbak
Endang, mas Agus, kakak ipar dan semua keluarga yang selalu memberikan
doa dan nasehatnya.
15. Om Temarwuth Abdus Salam Jauhari terima kasih atas support, doa, dan
bantuinnya yang sudah editin daftar isi skripsinya dan selalu menjadi
pendengar yang baik kalau lagi emosi.
vi
16. Terima kasih banyak buat mybeb COCOCHIP “Eeeticha” yang selalu
nemanin, memberi semangat, bergila berdua dilaboraturium, diangkot, dibis,
dikereta, dibecak, ditaksi dan disemua tempat yang kadang itu memalukan.
17. Tante-tanteku “Sipa, Emma, Melda, Wilda, Restia, Thyka, Dita dan buat
“Radiah, Uyan, Desi, Aen, Yola, Ogik, Nia, Aida, Sari” terima kasih selama
ini telah menjadi teman terbaik selama 4 tahun di malang dan semua teman-
teman farmasi angkatan 2009. Sukses untuk kita semua.
18. Semua pihak yang berperan dalam skripsi ini yang tidak bisa disebutin satu-
satu terima kasih banyak sudah memberi semangat dan doanya.
Malang, 15 Juni 2013
Sri Damayanti Puspa Rini
vii
RINGKASAN
ANALISIS KUANTITATIF SAKARIN SEBAGAI PEMANIS SINTETIS
DALAM JAJANAN TRADISIONAL DENGAN METODE KLT-
DENSITOMETRI
(Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang)
Sakarin merupakan salah satu dari ke-13 jenis pemanis buatan yang
diizinkan oleh BPOM untuk ditambahkan dalam produk makanan dan minuman.
Sakarin tersedia dalam 3 bentuk yaitu sakarin asam, natrium sakarin, dan kalsium
sakarin. Sedangkan bentuk sakarin yang dijual di pasaran adalah natrium sakarin
(garam sakarin). Garam sakarin berbentuk kristal putih, tidak berbau atau berbau
aromatik lemah dan mudah larut dalam air serta berasa manis. Sakarin memiliki
tingkat kemanisan 300 – 500 kali dari sukrosa. Batas maksimum penggunaan
sakarin adalah 300 mg/kg bahan. Dalam beberapa penelitian penggunaan sakarin
sering ditemukan melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah dalam Permenkes : 722/MEN/PER/IX/88. Efek samping penggunaan
sakarin yang berlebih dapat menimbulkan radang tenggorokan, batuk, dan reaksi
alergi pada kulit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya penggunaan
dari pemanis buatan sakarin serta untuk mengetahui kadar dari sakarin yang
terkandung dalam jajanan tradisional yang kemudian dibandingkan dengan
Permenkes : 722/MEN/PER/IX/88, sehingga masyarakat dapat lebih selektif
dalam memilih jajanan tradisional yang sehat dan aman bagi kesehatan.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua pedagang (6
pedagang) yang menjual aneka macam jajanan tradisional di pasar Blimbing Kota
Malang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu yang memiliki
rasa manis dan paling laris, sehingga untuk masing-masing pedagang hanya
diambil 1 jenis jajanan. Penelitian ini menggunakan metode KLT-Densitometri.
Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) lebih sederhana, cepat, selektif,
penggunaan fase diam dan fase gerak yang luas, serta sampel yang ditotolkan
sedikit. Sampel terlebih dahulu diasamkan dengan HCl 10% dan diekstraksi
dengan menggunakan eter. Kemudian ditotalkan sebanyak 5 µl pada plat KLT
silika gel 60 F254beserta dengan baku standart dengan kadar 300 ppm, 600 ppm,
900 ppm, 1200 ppm, dan 1500 ppm. Dieluasi dengan fase gerak kloroform : asam
asetat glasial (7:3). Hasil pengamatan nilai Rf baku sakarin kemudian
dibandingkan dengan nilai Rf yang dimiliki oleh sampel. Nilai Rf baku sakarin
adalah 0,63 (Replikasi 1), 0,63 (Replikasi 2), 0,63 (Replikasi 3), 0,66 (Replikasi
4), 0,66 (Replikasi 5), dan 0,60 (Replikasi 6). Dari 6 sampel yang diteliti ternyata
ada 4 sampel yang menghasilkan noda dan nilai Rf yang sama dengan baku
standart sakarin yaitu Sampel1, Sampel2, Sampel3, dan Sampel4.
Hasil scanning pola spektra baku sakarin dibandingkan dengan pola
spektra sampel dan hasilnya ke-4 sampel (Sampel1, Sampel2, Sampel3, dan
Sampel4) menunjukan kemiripan dengan pola spektra yang dimiliki oleh baku
standart sakarin. Baku standart sakarin menghasilkan panjang gelombang
maksimum yang berbeda-beda pada setiap kali replikasinya yaitu 275 nm
(Replikasi 1), 274 nm (Replikasi 2), 275 nm (Replikasi 3), 272 nm (Replikasi 4),
276 nm (Replikasi 5), dan 270 nm (Replikasi 6), begitu pula dengan sampel yang
viii
memiliki panjang gelombang maksimum yang berbeda pada setiap kali replikasi.
Sedangkan untuk nilai MF (Match Factor) Sampel1, Sampel2, Sampel3, dan
Sampel4 memiliki nilai MF (Match Factor) lebih dari 900. Uji linearitas
menunjukan bahwa baku sakarin mempunyai hubungan linier dengan area (r =
0,9657 lebih besar dari r tabel (5%) = 0,878).
Berdasarkan perhitungan kadar, kadar rata-rata sakarin yang tertinggi ada
pada Sampel2 yaitu dalam 1000 gram sampel mengandung sakarin sebanyak
282,2 mg/kg, kemudian Sampel1 sebanyak 199,3 mg/kg, Sampel4 sebanyak 166,6
mg/kg, dan Sampel3 sebanyak 158,4 mg/kg. Dari hasil ini dapat disimpulkan
bahwa kadar sakarin yang terkandung dalam sampel masih memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Permenkes : 722/MEN/PER/IX/88.
Walaupun sakarin merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang diizinkan,
akan tetapi penggunaannya harus tetap diawasi dan frekuensi penggunaannya
harus dibatasi karena dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
ix
ABSTRAK
Analisis Kuantitatif Sakarin sebagai Pemanis Sintetis dalam Jajanan
Tradisional dengan Metode KLT-Densitometri
(Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang)
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya penggunaan serta untuk
mengetahui kadar dari sakarin yang terkandung dalam jajanan tradisional dengan
menggunakan metode KLT-Densitometri dengan fase gerak kloroform : asam
asetat glasial (7:3). Sampel yang digunakan adalah donat, pukis, onde-onde,
klepon, getas dan madumongso. Masing-masing sampel dilakukan replikasi
sebanyak 6 kali. Sampel diekstraksi dengan eter dan diasamkan dengan HCl 10%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 sampel yang diteliti terdapat 4 sampel
yang positif mengandung sakarin karena memiliki keterdekatan nilai Rf, pola
spektra, panjang gelombang maksimum serta nilai MF (Match Factor) lebih dari
900. Uji linearitas menunjukan bahwa sakarin mempunyai hubungan linier dengan
area (r = 0,9657 lebih besar dari r tabel (5%) = 0,878). Kadar rata-rata sakarin
yang tertinggi ada pada Sampel2 yaitu sebesar 282,2 mg/kg, Sampel1 sebesar
199,3 mg/kg, Sampel4 sebesar 166,6 mg/kg, dan Sampel3 sebesar 158,4 mg/kg.
Menurut Permenkes RI : 722/MEN/PER/IX/88 batas maksimum penggunaan
sakarin yaitu 300mg/kg bahan, maka dapat disimpulkan kadar sakarin yang
terdapat dalam sampel jajanan tradisional masih memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Kata Kunci : Jajanan tradisional, , sakarin, KLT-Densitometri.
x
ABSTRACT
Quantitative Analysis of Saccharin as an Artificial Sweetener in a
Traditional Snack by TLC-Densitometry Method
(The Studies was Conducted at Blimbing Traditional Market in Malang City)
The purpose of this study is to determination of saccharinin traditional snacks
by Thin Layer Cromatography-Densitometry with mobile phase chloroform:
glacial acetic acid (7:3). The sample used donut, pukis, onde-onde, klepon, getas
and madumongso. Each sample was six times replicated. Samples were acidified
with HCl 10% and, then extracted with ether The results showed that out of the
six samples studied, 4 samples were positively contained saccharin because they
had the closest Rfvalueand wavelength maxima, and similarpattern of spectra, (i.e.
value of their Match Factor were more than 900).Linearity test showed that
saccharin has a linear relationship with area (rxy = 0.9657). The highest average
levels of saccharin was in Sample2 of 282.2 mg/kg, where Sample1 of 199.3
mg/kg, Sample4of 166.5 mg/kgand Sample3 of 158.3 mg/kg. According to the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia: 722/MEN/PER/IX/88 allowable
limits of saccharin in 300mg/kg material, so it can be conclude levels of saccharin
contained in the sample traditional snacks still meet the requirements set by the
government.
Key word : Traditional snack, saccharin, TLC-Densitometry.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...
RINGKASAN……………………………………………………………………
ABSTRAK………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………….………………….………...…………….……..
DAFTAR TABEL ......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
1.1. Latar Belakang ....................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................
1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………………
1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………….....
1.4.1. Bagi Masyarakat……….…………………………………
1.4.2. Bagi Penulis ..............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................
2.1. Makanan Jajanan ……………………………………………….
2.1.1. Pengertian………………………………………………….
2.1.2. Jenis Makanan Jajanan ……………………………………
2.2. Keamanan Jajanan Tradisonal …………………………….…...
2.3. Bahan Tambahan Makanan……………………………………..
2.4. Bahan Pemanis Makanan…………………………………….......
2.4.1. Pemanis Alami………………….…………………….........
2.4.2. Pemanis Buatan……………………….……………….......
2.5. Analisis Pemanis Sintetis................................................................
2.5.1. Pembagian Kromatografi………………….….………….
2.5.2. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)……..…………………….
2.5.3. Densitometri.………………………………………………
2.5.4. Analisis Kualitatif…………………………………………
2.5.5. Analisis Kuantitatif……………………………………….
2.6. Pasar Blimbing………………………………………………………
iv
vii
ix
xi
xiv
xv
xvi
1
1
5
5
6
6
6
7
7
7
7
9
10
13
13
13
19
19
20
29
30
33
34
xii
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL..................................................................
3.1. Kerangka Konsep…………….. ……………………………..…
3.2. Penjelasan dari Kerangka Konsep………………………………
BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................................
4.1. Jenis Penelitian ..............................................................................
4.2. Metode Sampling………………………………………………...
4.2.1. Populasi ...............................................................................
4.2.2. Sampel .................................................................................
4.2.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................
4.3 Prosedur Kerja .......... .....................................................................
4.3.1. Alat – Alat……………………………….....………………
4.3.2. Bahan…………………………………....………………….
4.3.3. Pembuatan Larutan Standar Sakarin…….....…………….
4.3.4. Preparasi Sampel (Ekstraksi Cair – Cair)…....……………
4.3.5. Uji Kualitatif……………………………...………………..
4.3.6. Uji Kuantitatif………………………......………………….
4.3.7. Analisa Data……………………….....…………………......
4.3.8. Analisis Statistik…………………………………………….
BAB V HASIL PENELITIAN………………………………………………….
5.1. Tehnik Sampling…………………………………………………
5.2. Analisis Kualitatif Sakarin dalam Jajanan Tradisional………....
5.2.1. Preparasi Sampel dan Analisis KLT (Kromatografi Lapis
Tipis)……………………………………………………..
5.2.2. Penentuan Nilai Rf……………………………………....
5.2.3. Penentuan Pola Spektra………………………………….
5.2.4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum……………..
5.2.5. Penentuan Nilai MF (Match Factor)……………………..
5.2.6. Analsisis Data Sampel Jajanan Tradisional………………
5.3. Analisis Kuantitatif Sakarin dalam Jajanan Tradisional…………
5.4. Analisis Statistik…………………………………………………
35
35
36
38
38
38
38
38
38
39
39
39
39
40
41
41
42
42
43
43
43
44
45
46
47
48
49
50
54
xiii
BAB VI PEMBAHASAN……………………………………………………...
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………................................................................................
55
60
61
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Bahan pemanis sintetis (Artificial Sweetener)…………………………………
II.2 Beberapa penjerap fase diam yang digunakan pada KLT…………………....
II.3 Parameter-parameter aplikasi yang direkomendasikan……………………….
V.1 Lokasi dan penamaan sampel yang dijual di pasar tradisional Blimbing g
Kota Malang……………………………………………………………..........
V.2 Hasil pengamatan nilai Rf sakarin pada baku standart dan sampel………….
V.3 Hasil pengamatan panjang gelombang maksimum…………………………..
V.4 Hasil perhitungan nilai MF (Match Factor)…………………………………
V.5 Nilai Rf, λ max, dan Match Factor (MF) pada sampel jajanan tradisional........
V.6 Kurva Kalibrasi…………………………………………………………........
V.7 Hasil penetapan kadar sampel jajanan tradisional……………………………
V.8 Hasil perhitungan confidence interval………………………………………..
15
24
28
44
45
47
48
49
51
53
54
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Sakarin ……………………………………………………………
2.2 Instrumentasi Kromatogafi Lapis Tipis (KLT)………………….…………
2.3 Permukaan Silika……………………………………………………………
2.4 Kromatogram KLT sederhana dengan gel silica yang digunakan sebagai
fase diam………………………………………….…………………………
2.5 Peta Lokasi Pasar Blimbing……………………………………..….……….
3.1 Kerangka Konsep...…………………………………………………………
5.1 Kurva kalibrasi standart sakarin (Replikasi 1)………………………………
5.2 Kurva kalibrasi standart sakarin (Replikasi 2)………………………………
5.3 Kurva kalibrasi standart sakarin (Replikasi 3)………………………………
5.4 Kurva kalibrasi standart sakarin (Replikasi 4)………………………………
5.5 Kurva kalibrasi standart sakarin (Replikasi 5)………………………………
5.6 Kurva kalibrasi standart sakarin (Replikasi 6)………………………………
16
22
23
32
34
35
52
52
52
52
52
52
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Pernyataan…….………………………...…………………….……..
2. Daftar Riwayat Hidup.…………………………………………….……….
3. Surat Ijin Penelitian………………………………………………..…….…
4. Surat Ijin Peminjaman Laboraturium dan Alat Densitometer……..………
5. Surat Ijin Penelitian di Laboraturium Kimia Analisis Farmasi UNAIR…..
6. Surat Tanda Pembelian Bahan Kategori Prekursor (Diethyl Ether)……….
7. Sertifikat Analisis Sakarin………………………………….………………
8. Perhitungan Nilai Rf……………………………………………………….
9. Gambar Hasil Uji KLT Sampel Jajanan Tradisional……………..…………
10. Gambar Hasil Scanning Pola Spektra………………………………..........
11. Perhitungan MF (Match Factor)……………………………………………
12. Gambar Hasil Pengamatan Area Baku dan Sampel dengan Alat
Densitometer……………………………………………………..…………
13. Contoh Perhitungan Kadar Sakarin dalam Sampel Jajanan Tradisional……
14. Perhitungan Confidence Interval Sampel………………………………….
15. Sampel Jajanan Tradisional…………………………………………………
65
66
67
68
69
70
71
72
73
76
79
91
94
96
97
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Adams dan Motarjeni. 2004. Dasar – Dasar Keamanan Makanan Untuk Petugas
Kesehatan. Jakarta: EGC
Anwar, Faisal. dan Khomsan, Ali. 2009. Makan Tepat Badan Sehat. Hikmah PT
Mirza Publika Anggota IKAPI. Bandung. Halaman 124-129.
(Badan POM) Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Surveilan dan
Keamanan Pangan. 2005. Laporan tahunan 2011 hasil kerja BPOM.
Jakarta: Badan POM.
(Badan POM) Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat Surveilan dan
Keamanan Pangan. 2004. Surat Keputusan Kepala POM RI NO:
HK.00.05.5.1.4547 tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan
PanganPemanis Buatan Dalam Produk Pangan. Jakarta: Badan POM.
BPOM, 2013. http://pompi.pom.go.id/v4/index.php/en/tanya-jawab/item/237-
mengapa-pemanis-buatan-sakarin-dan-siklamat-sering-digunakan-dalam-
pengolahan-pjas. Diakses pada tanggal 4 juni 2013
(BSN) Badan Standarisasi Nasional. 2004. Standar Nasional Indonesia Nomor:
01-6993-2004 tentang Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan.
Jakarta: Deprindag.
(BSN) Badan Standarisasi Nasional. 2004. Standar Nasional Indonesia Nomor:
01-2893-1992 tentang Cara Uji Pemanis Buatan. Jakarta: Deprindag.
Budi, Wibowotomo. 2008. Pengembangan Metode Penetapan Kadar Siklamat
Berbasis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Guna diimplementasikan
dalam Kajian Paparan. IPB: Bogor.
Cahanar, P. dan Suhanda, Irwan. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. PT Kompas
Media Nusantara. Halaman 214-215.
Cahyadi, Wisnu. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 67-90.
Cahyadi, Wisnu. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan
Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 317-361.
Choi MMF, Hsu MY, Wong SL. 2000. Determinaton of cyclamate in low-calorie
food by high-performance liquid chromatography with indirect visible photometry. Analyst 125:217-220. http://www. ncbi.nlm.nih.
gov/sites/enrez. Diakses tanggal 26 November 2012.
Day, JR., R.A., & Underwood, A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Erlangga. Jakarta. Halaman 551-552.
xviii
Deshpande, S.S. 2002. Handbook of Food Toxicology. Marcel Dekker, Inc., New
York.
Fried, B and Sherma, J., 1994. Thin Layer Chromatography Techniques and
Applications. Ed. 4rd
, New York: Marcel Dekker, Inc., pp. 3-22.
.
Gandjar, Rahman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogjakarta.
Halaman . 353-368.
Gandjar, Rahman. 2011. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogjakarta.
Halaman 46-50, 353-368.
Horwitz, W., 2000. Official Methods of Analysis of the Association of Official
Analytical Chemsits, Ed. 17th
, Washington, DC: AOAC, pp. 47-50.
Ihsan, Bachtiar, R.,P., 2010. Analisis Sakarin sebagai Pemanis Buatan dalam
minuman ringan berlabel dengan Metode KLT-Densitometri. UNAIR:
Surabaya.
Judarwanto, Widodo. 2004. Perilaku Makan Anak Sekolah.
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/perilaku-makan-
anak-sekolah.pdf. Diakses pada tanggal 12 November 2012.
L. F. Capita´n-Vallvey*, M. C. Valencia and E. Arana Nicola´s. 2004. Flow-
through spectrophotometric sensor for the determination of saccharin in
low-calorie products. Department of Analytical Chemistry, Faculty of
Science, University of Granada, E-18071, Granada, Spain. Food
Additives and Contaminants, Vol. 21, No. 1 (January 2004), pp. 32–4.
Moehyi, Sahmien. 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga.
Bharata. Jakarta.
Morton, R.F., Hebel, J.R., McCarter, R.J., 2009. Panduan Studi Epiodemiologi
dan Biostatistika Edisi Kelima. Apriningsih (Ahli Bahasa). EGC. Jakarta.
Mudjajanto, E. S. 2005. Keamanan Makanan Jajanan Tradisional.
Munson, W., James. 200. Analisis Farmasi Metode Modern. Halaman 13-60,
103.
Ningsih, Apriyanti. 2006. Analisis Kadar Pemanis dan Pewarna Sintetis pada
Jajanan Tradisional yang diJual di Pasar Besar Kota Malang.
Universitas Muhammadiyah Malang: Malang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/1988. Tentang Bahan
Tambahan Makanan
xix
Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004. Tentang Keamanan, Mutu, Dan Gizi
Pangan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 942/2003. Tentang
Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.
Rahayu, S. Setyowati. 2009. Ekstraksi Cair. http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/ekstraksi-cair/ .
Diakses pada tanggal 24 Januari 2013
Rowe, C.R., Sheskey J.P., and Weller P.J., 2006. Handbook of Pharmaceutical
Excipients Fifth Edition Saccharin. London: Pharmaceutical
Press.Halaman 638-640.
Saparinto, Cahyo. dan Hidayati, Diana. 2006. Bahan Tambahan Pangan.
Kanisius. Yogyakarta. Halaman 35-37, 56-59.
Schiffman, S. Susan.. 2012. Rationale for Further Medical and Health Research
on High-Potency Sweeteners. http://chemse.oxfordjournals.org/
content/early/2012/05/04/chemse.bjs053.full.pdf+html. Accepted April 8,
2012.
Skoog, D.A., and Donald, W.M., 1985. Principles of Instrumental of Analysis. Ed. 3
rd, Philadelphia: Saunders College, Stanford University., pp. 837-841.
Suprayatmi. 1996. Yang Manis Tidak Selalu Manis.
http://pagihp.tripod.com/artikel3.htm. Diakses pada tanggal 6 Februari
2013.
Tarwotjo, C. S. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kulier. Jakarta: PT Gramedia
Tranggono, dkk. 1990. Bahan Tambahan Makanan (Food Additive). Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta. Halaman 113-188.
Ulanira, 2009. http://ulanira.wordpress.com/2009/04/21/sakarin/ . Diakses pada
tanggal 16 Desember 2012
Vina, F.B. 2008. Studi Paparan dan Metabolit Sakarin (Pemanis Buatan) pada
Jajanan Anak-Anak. Universitas Indonesia: Depok
Watson, G., David. 2010. Analisis Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. Halaman 368-370.
Wasito, Hendri. S.Farm, Apt. 2011. Spektrofotometri UV-Visibel (bagian II).
Jurusan Farmasi FKIK. Universitas Jenderal Soedirman. Diakses pada
tanggal 6 Juni 2013.
Winarno,F.G. 2004. Keamanan Pangan Jilid 1. M-Brio Prees. Bogor
xx
Yuliarti, N,. 2007. Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. CV Andi Offset,
Yogyakarta