1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi bagi masyarakat
sehingga merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan
meluas ke seluruh lapisan masyarakat Walaupun bahaya rokok
terhadap kesehatan tubuh pada umumnya sudah diketahui namun
kebiasaan ini sulit dihilangkan (Rusyanti Y1996)
Rongga mulut adalah merupakan pintu gerbang untuk lewat
makanan dan minuman termasuk bahan-bahan lain diantaranya
kuman penyakit serta asap rokok Bahan-bahan yang masuk akan di
tanggapi oleh tubuh baik secara lokal maupun sistemik Asap rokok
juga dapat menyebabkan kelainan pada jaringan rongga mulut dan
paru-paru (Husodo SM 2005)
Laporan WHO tahun 1996 menyatakan bahwa di Negara
berkembang sekitar 50-60 pria dan 10 wanita mempunyai
kebiasaan merokok sementara itu di Negara maju sekitar 30 pria
dan 30 wanita mempunyai kebiasaan merokok
TERIMA KASIH TELAH MENDOWLOADhellip
ajak teman2 anda kunjungi terus httptugas2kuliahwordpresscom untuk mendapatkan kebutuhan dokumen anda lainnya secara GRATISShellip
atau tolong sebarkan website inihellip see u at the tophellip
Ingathellip Hidup ini adalah memberihellip bukan menerimahellip
Jika bermanfaathellip dan jika berkenan
sedekahkan pulsa Anda seikhlasnya ke nomor kami 0813 4209 2137 hehehehe
SMS kami jika membutuhkan sebuah dokumen akan kami upload
2
Kebiasaan merokok juga merupakan salah satu penyebab
penyakit gigi dan mulut Merokok mengakibatkan gigi berwarna coklat
atau kusam mudah terkena gingivitis dan penyakit periodontal nafas
berbau tidak sedap prakanker dan kanker mulut hal ini telah diteliti
oleh banyak peneliti (Natamiharja L 2001)
Tembakau pada rokok dapat mengiritasi di rongga mulut karena
adanya hasil berupa nikotin tar karbon monoksida derivate-derivate
yang lain seperti pirimidin ammonia metal alkohol dan panas
(Husodo SM 2005) Merokok dengan tembakau menghasilkan lebih
dari 4000 bahan kimia 400 diantaranya beracun dan kira-kira 43
senyawa karsinogenik Asap rokok juga diperkirakan jumlahnya -
molekul radikal bebas setiap hisapan rokok (Dewi D 2005)
Terjadinya perubahan dalam rongga mulut dapat dipahami oleh
karena rongga mulut merupakan tempat awal pembakaran rokok
Asap panas yang menghembus kedalam mulut secara terus menerus
merupakan rangsangan fisik yang dapat berakibat buruk terhadap
jaringan mulut (Rusyanti Y 1996)
Pengaruh menghisap rokok terhadap penyakit periodontal masih
diperdebatkan jika individu yang merokok dengan individu yang tidak
merokok diperbandingkan Berdasarkan usia dan tingkat kebersihan
mulutnya tidak ditemukan adanya perbedaan tingkat inflamasi gingival
dan kerusakan jaringan periodontal Akan tetapi beberapa peneliti
menemukan gingivitis dan periodontitis yang lebih parah pada individu
yang merokok dimana hal tersebut mungkin terjadi akibat
3
meningkatnya akumulasi plak Meskipun beberapa peneliti lainnya
menemukan bahwa meningkatnya akumulasi plak Meskipun
beberapa peneliti lainnya menemukan bahwa menghisap tembakau
memiliki sedikit atau sama sekali tidak memiliki efek terhadap
kecepatan pembentukan plak (Rusyanti Y 1996)
Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada perokok
menunjukkan keadaan jaringan periodontal yang lebih parah dan
sebagian peneliti berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
bahkan ada yang mengatakan penyakit periodontal pada perokok tidak
banyak ditemukan dan jika dikaitkan dengan jumlah plak gigi yang
banyak maka pada perokok memiliki kondisi jaringan periodontal yang
rendah Berdasarkan data diatas peneliti memandang perlu
melakukan pengamatan terhadap jaringan periodontal perokok untuk
memperoleh informasi bermakna di dalam menentukan etiologi
penyakit periodontal khususnya (Rusyanti1996)
Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya menytakan bahwa
penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai adalah penyakit
periodontaltetapi perlu juga diketahui tentang adanya hubungan
antara penyakit periodontal dengan kebiasaan merokokOleh karena
itu peneliti merasa perlu untuk mengkaji tentang hubungan kebiasaan
merokok dengan tingkat keparahan penyakit periodontal Dipilihnya
Masyarakat di Lingkungan PadongkoKelurahan Mangempang
Kecamatan BarruKabupaten Barrukarena masyarakat tidak
memperhatikan kebersihan dan kesehatan giginya serta sebagian
4
besar masyarakat mengkomsumsi rokok terutama pada laki-laki hal
ini disebabkan karena masyarakat membutuhkan sesuatu yang dapat
mengurangi kejenuhan serta meningkatkan konsentrasi pada saat
melakukan aktifitasPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan
penyakit periodontal pada Masyarakat di Lingkungan Padongko
kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten BarruTahun
2011
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut
ldquoBagaimana pengaruh kebiasaan merokok terhadap jaringan
Periodontal di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru KabupatenBarru Tahun 2011
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui gambaran keparahan penyakit Periodontal
khususnya di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru Kabupaten Barruyang merokok dalam jangka
waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebiasaan
merokok dengan tingkat keparahan penyakit Periodontal di
Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru
Kabupaten Barru yang merokok dalam jangka waktu( minimal 2-3
tahun)
5
D Manfaat Penelitian
1 Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang
adanya bahaya rokok terhadap kesehatan khususnya terhadap
kesehatan gigi dan mulut
2 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi
peneliti selanjutnya di bidang ini
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Gambaran Umum Rokok
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang sekitar
12 cm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan di biarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain (Mejikuhibiniu 2007 )
Asap rokok tembakau mengandung gas dan bahan-bahan
kimia yang bersifat racun dan atau karsiogenik Komposisi kimia dari
asap rokok tergantung pada jenis tembakau disain rokok seperti ada
tidaknya filter bahan-bahan tambahan dan sebagainya pola merokok
dari individu Satu batang rokok yang dibakar atau disulut dihasilkan
kira-kira 500 mg gas (92 ) dan bahan-bahan partikel padat (8 )
sebagian besar dari fase gas adalah karbondioxida oksigen dan
hidrogen Meskipun persentase karbondioxida rendah tetapi ia cukup
menaikkan tekanan darah secara bermakna yang berakibat akan
berpengaruh pada sistem pertukaran hemoglobin Tar berkisar antara
lt 1 ndash 35 mg dan dalam kelompok ini terdapat bahan karsinogen yang
paling paten Sedangkan kandungan nikotin berkisar dari lt 1 ndash 3 mg
mempunyai efek pharmakologis yang mendorong faktor
ketergantungan psikis yang merupakan suatu sebab mengapa
seorang perokok sulit untuk berhenti merokok ( Ruslan G 2006 )
7
1 Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarnaZat
ini bisa menghambat rasa lapar maka menyebabkan seseorang
merasa tidak lapar karena mengisap rokok Zat ini juga dapat
membuat kecanduan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf
mempercepat detak jantung (melebihi detak normal)sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung
2 Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakauZat
inilah yang menyebabkan kanker paru-paru Racun kimia dalam tar
juga dapat meresap kedalam aliran darah dan kemudian
dikeluarkan di urin Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih
3 Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin kedalam otot-otot tubuh Zat ini juga dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah
Selain itukarbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
2
Kebiasaan merokok juga merupakan salah satu penyebab
penyakit gigi dan mulut Merokok mengakibatkan gigi berwarna coklat
atau kusam mudah terkena gingivitis dan penyakit periodontal nafas
berbau tidak sedap prakanker dan kanker mulut hal ini telah diteliti
oleh banyak peneliti (Natamiharja L 2001)
Tembakau pada rokok dapat mengiritasi di rongga mulut karena
adanya hasil berupa nikotin tar karbon monoksida derivate-derivate
yang lain seperti pirimidin ammonia metal alkohol dan panas
(Husodo SM 2005) Merokok dengan tembakau menghasilkan lebih
dari 4000 bahan kimia 400 diantaranya beracun dan kira-kira 43
senyawa karsinogenik Asap rokok juga diperkirakan jumlahnya -
molekul radikal bebas setiap hisapan rokok (Dewi D 2005)
Terjadinya perubahan dalam rongga mulut dapat dipahami oleh
karena rongga mulut merupakan tempat awal pembakaran rokok
Asap panas yang menghembus kedalam mulut secara terus menerus
merupakan rangsangan fisik yang dapat berakibat buruk terhadap
jaringan mulut (Rusyanti Y 1996)
Pengaruh menghisap rokok terhadap penyakit periodontal masih
diperdebatkan jika individu yang merokok dengan individu yang tidak
merokok diperbandingkan Berdasarkan usia dan tingkat kebersihan
mulutnya tidak ditemukan adanya perbedaan tingkat inflamasi gingival
dan kerusakan jaringan periodontal Akan tetapi beberapa peneliti
menemukan gingivitis dan periodontitis yang lebih parah pada individu
yang merokok dimana hal tersebut mungkin terjadi akibat
3
meningkatnya akumulasi plak Meskipun beberapa peneliti lainnya
menemukan bahwa meningkatnya akumulasi plak Meskipun
beberapa peneliti lainnya menemukan bahwa menghisap tembakau
memiliki sedikit atau sama sekali tidak memiliki efek terhadap
kecepatan pembentukan plak (Rusyanti Y 1996)
Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada perokok
menunjukkan keadaan jaringan periodontal yang lebih parah dan
sebagian peneliti berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
bahkan ada yang mengatakan penyakit periodontal pada perokok tidak
banyak ditemukan dan jika dikaitkan dengan jumlah plak gigi yang
banyak maka pada perokok memiliki kondisi jaringan periodontal yang
rendah Berdasarkan data diatas peneliti memandang perlu
melakukan pengamatan terhadap jaringan periodontal perokok untuk
memperoleh informasi bermakna di dalam menentukan etiologi
penyakit periodontal khususnya (Rusyanti1996)
Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya menytakan bahwa
penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai adalah penyakit
periodontaltetapi perlu juga diketahui tentang adanya hubungan
antara penyakit periodontal dengan kebiasaan merokokOleh karena
itu peneliti merasa perlu untuk mengkaji tentang hubungan kebiasaan
merokok dengan tingkat keparahan penyakit periodontal Dipilihnya
Masyarakat di Lingkungan PadongkoKelurahan Mangempang
Kecamatan BarruKabupaten Barrukarena masyarakat tidak
memperhatikan kebersihan dan kesehatan giginya serta sebagian
4
besar masyarakat mengkomsumsi rokok terutama pada laki-laki hal
ini disebabkan karena masyarakat membutuhkan sesuatu yang dapat
mengurangi kejenuhan serta meningkatkan konsentrasi pada saat
melakukan aktifitasPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan
penyakit periodontal pada Masyarakat di Lingkungan Padongko
kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten BarruTahun
2011
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut
ldquoBagaimana pengaruh kebiasaan merokok terhadap jaringan
Periodontal di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru KabupatenBarru Tahun 2011
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui gambaran keparahan penyakit Periodontal
khususnya di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru Kabupaten Barruyang merokok dalam jangka
waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebiasaan
merokok dengan tingkat keparahan penyakit Periodontal di
Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru
Kabupaten Barru yang merokok dalam jangka waktu( minimal 2-3
tahun)
5
D Manfaat Penelitian
1 Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang
adanya bahaya rokok terhadap kesehatan khususnya terhadap
kesehatan gigi dan mulut
2 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi
peneliti selanjutnya di bidang ini
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Gambaran Umum Rokok
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang sekitar
12 cm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan di biarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain (Mejikuhibiniu 2007 )
Asap rokok tembakau mengandung gas dan bahan-bahan
kimia yang bersifat racun dan atau karsiogenik Komposisi kimia dari
asap rokok tergantung pada jenis tembakau disain rokok seperti ada
tidaknya filter bahan-bahan tambahan dan sebagainya pola merokok
dari individu Satu batang rokok yang dibakar atau disulut dihasilkan
kira-kira 500 mg gas (92 ) dan bahan-bahan partikel padat (8 )
sebagian besar dari fase gas adalah karbondioxida oksigen dan
hidrogen Meskipun persentase karbondioxida rendah tetapi ia cukup
menaikkan tekanan darah secara bermakna yang berakibat akan
berpengaruh pada sistem pertukaran hemoglobin Tar berkisar antara
lt 1 ndash 35 mg dan dalam kelompok ini terdapat bahan karsinogen yang
paling paten Sedangkan kandungan nikotin berkisar dari lt 1 ndash 3 mg
mempunyai efek pharmakologis yang mendorong faktor
ketergantungan psikis yang merupakan suatu sebab mengapa
seorang perokok sulit untuk berhenti merokok ( Ruslan G 2006 )
7
1 Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarnaZat
ini bisa menghambat rasa lapar maka menyebabkan seseorang
merasa tidak lapar karena mengisap rokok Zat ini juga dapat
membuat kecanduan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf
mempercepat detak jantung (melebihi detak normal)sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung
2 Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakauZat
inilah yang menyebabkan kanker paru-paru Racun kimia dalam tar
juga dapat meresap kedalam aliran darah dan kemudian
dikeluarkan di urin Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih
3 Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin kedalam otot-otot tubuh Zat ini juga dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah
Selain itukarbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
3
meningkatnya akumulasi plak Meskipun beberapa peneliti lainnya
menemukan bahwa meningkatnya akumulasi plak Meskipun
beberapa peneliti lainnya menemukan bahwa menghisap tembakau
memiliki sedikit atau sama sekali tidak memiliki efek terhadap
kecepatan pembentukan plak (Rusyanti Y 1996)
Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada perokok
menunjukkan keadaan jaringan periodontal yang lebih parah dan
sebagian peneliti berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
bahkan ada yang mengatakan penyakit periodontal pada perokok tidak
banyak ditemukan dan jika dikaitkan dengan jumlah plak gigi yang
banyak maka pada perokok memiliki kondisi jaringan periodontal yang
rendah Berdasarkan data diatas peneliti memandang perlu
melakukan pengamatan terhadap jaringan periodontal perokok untuk
memperoleh informasi bermakna di dalam menentukan etiologi
penyakit periodontal khususnya (Rusyanti1996)
Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya menytakan bahwa
penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai adalah penyakit
periodontaltetapi perlu juga diketahui tentang adanya hubungan
antara penyakit periodontal dengan kebiasaan merokokOleh karena
itu peneliti merasa perlu untuk mengkaji tentang hubungan kebiasaan
merokok dengan tingkat keparahan penyakit periodontal Dipilihnya
Masyarakat di Lingkungan PadongkoKelurahan Mangempang
Kecamatan BarruKabupaten Barrukarena masyarakat tidak
memperhatikan kebersihan dan kesehatan giginya serta sebagian
4
besar masyarakat mengkomsumsi rokok terutama pada laki-laki hal
ini disebabkan karena masyarakat membutuhkan sesuatu yang dapat
mengurangi kejenuhan serta meningkatkan konsentrasi pada saat
melakukan aktifitasPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan
penyakit periodontal pada Masyarakat di Lingkungan Padongko
kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten BarruTahun
2011
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut
ldquoBagaimana pengaruh kebiasaan merokok terhadap jaringan
Periodontal di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru KabupatenBarru Tahun 2011
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui gambaran keparahan penyakit Periodontal
khususnya di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru Kabupaten Barruyang merokok dalam jangka
waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebiasaan
merokok dengan tingkat keparahan penyakit Periodontal di
Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru
Kabupaten Barru yang merokok dalam jangka waktu( minimal 2-3
tahun)
5
D Manfaat Penelitian
1 Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang
adanya bahaya rokok terhadap kesehatan khususnya terhadap
kesehatan gigi dan mulut
2 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi
peneliti selanjutnya di bidang ini
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Gambaran Umum Rokok
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang sekitar
12 cm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan di biarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain (Mejikuhibiniu 2007 )
Asap rokok tembakau mengandung gas dan bahan-bahan
kimia yang bersifat racun dan atau karsiogenik Komposisi kimia dari
asap rokok tergantung pada jenis tembakau disain rokok seperti ada
tidaknya filter bahan-bahan tambahan dan sebagainya pola merokok
dari individu Satu batang rokok yang dibakar atau disulut dihasilkan
kira-kira 500 mg gas (92 ) dan bahan-bahan partikel padat (8 )
sebagian besar dari fase gas adalah karbondioxida oksigen dan
hidrogen Meskipun persentase karbondioxida rendah tetapi ia cukup
menaikkan tekanan darah secara bermakna yang berakibat akan
berpengaruh pada sistem pertukaran hemoglobin Tar berkisar antara
lt 1 ndash 35 mg dan dalam kelompok ini terdapat bahan karsinogen yang
paling paten Sedangkan kandungan nikotin berkisar dari lt 1 ndash 3 mg
mempunyai efek pharmakologis yang mendorong faktor
ketergantungan psikis yang merupakan suatu sebab mengapa
seorang perokok sulit untuk berhenti merokok ( Ruslan G 2006 )
7
1 Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarnaZat
ini bisa menghambat rasa lapar maka menyebabkan seseorang
merasa tidak lapar karena mengisap rokok Zat ini juga dapat
membuat kecanduan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf
mempercepat detak jantung (melebihi detak normal)sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung
2 Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakauZat
inilah yang menyebabkan kanker paru-paru Racun kimia dalam tar
juga dapat meresap kedalam aliran darah dan kemudian
dikeluarkan di urin Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih
3 Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin kedalam otot-otot tubuh Zat ini juga dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah
Selain itukarbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
4
besar masyarakat mengkomsumsi rokok terutama pada laki-laki hal
ini disebabkan karena masyarakat membutuhkan sesuatu yang dapat
mengurangi kejenuhan serta meningkatkan konsentrasi pada saat
melakukan aktifitasPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan
penyakit periodontal pada Masyarakat di Lingkungan Padongko
kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten BarruTahun
2011
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
didapatkan rumusan masalah sebagai berikut
ldquoBagaimana pengaruh kebiasaan merokok terhadap jaringan
Periodontal di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru KabupatenBarru Tahun 2011
C Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui gambaran keparahan penyakit Periodontal
khususnya di Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang
Kecamatan Barru Kabupaten Barruyang merokok dalam jangka
waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebiasaan
merokok dengan tingkat keparahan penyakit Periodontal di
Lingkungan Padongko Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru
Kabupaten Barru yang merokok dalam jangka waktu( minimal 2-3
tahun)
5
D Manfaat Penelitian
1 Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang
adanya bahaya rokok terhadap kesehatan khususnya terhadap
kesehatan gigi dan mulut
2 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi
peneliti selanjutnya di bidang ini
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Gambaran Umum Rokok
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang sekitar
12 cm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan di biarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain (Mejikuhibiniu 2007 )
Asap rokok tembakau mengandung gas dan bahan-bahan
kimia yang bersifat racun dan atau karsiogenik Komposisi kimia dari
asap rokok tergantung pada jenis tembakau disain rokok seperti ada
tidaknya filter bahan-bahan tambahan dan sebagainya pola merokok
dari individu Satu batang rokok yang dibakar atau disulut dihasilkan
kira-kira 500 mg gas (92 ) dan bahan-bahan partikel padat (8 )
sebagian besar dari fase gas adalah karbondioxida oksigen dan
hidrogen Meskipun persentase karbondioxida rendah tetapi ia cukup
menaikkan tekanan darah secara bermakna yang berakibat akan
berpengaruh pada sistem pertukaran hemoglobin Tar berkisar antara
lt 1 ndash 35 mg dan dalam kelompok ini terdapat bahan karsinogen yang
paling paten Sedangkan kandungan nikotin berkisar dari lt 1 ndash 3 mg
mempunyai efek pharmakologis yang mendorong faktor
ketergantungan psikis yang merupakan suatu sebab mengapa
seorang perokok sulit untuk berhenti merokok ( Ruslan G 2006 )
7
1 Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarnaZat
ini bisa menghambat rasa lapar maka menyebabkan seseorang
merasa tidak lapar karena mengisap rokok Zat ini juga dapat
membuat kecanduan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf
mempercepat detak jantung (melebihi detak normal)sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung
2 Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakauZat
inilah yang menyebabkan kanker paru-paru Racun kimia dalam tar
juga dapat meresap kedalam aliran darah dan kemudian
dikeluarkan di urin Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih
3 Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin kedalam otot-otot tubuh Zat ini juga dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah
Selain itukarbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
5
D Manfaat Penelitian
1 Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang
adanya bahaya rokok terhadap kesehatan khususnya terhadap
kesehatan gigi dan mulut
2 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi
peneliti selanjutnya di bidang ini
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Gambaran Umum Rokok
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang sekitar
12 cm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan di biarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain (Mejikuhibiniu 2007 )
Asap rokok tembakau mengandung gas dan bahan-bahan
kimia yang bersifat racun dan atau karsiogenik Komposisi kimia dari
asap rokok tergantung pada jenis tembakau disain rokok seperti ada
tidaknya filter bahan-bahan tambahan dan sebagainya pola merokok
dari individu Satu batang rokok yang dibakar atau disulut dihasilkan
kira-kira 500 mg gas (92 ) dan bahan-bahan partikel padat (8 )
sebagian besar dari fase gas adalah karbondioxida oksigen dan
hidrogen Meskipun persentase karbondioxida rendah tetapi ia cukup
menaikkan tekanan darah secara bermakna yang berakibat akan
berpengaruh pada sistem pertukaran hemoglobin Tar berkisar antara
lt 1 ndash 35 mg dan dalam kelompok ini terdapat bahan karsinogen yang
paling paten Sedangkan kandungan nikotin berkisar dari lt 1 ndash 3 mg
mempunyai efek pharmakologis yang mendorong faktor
ketergantungan psikis yang merupakan suatu sebab mengapa
seorang perokok sulit untuk berhenti merokok ( Ruslan G 2006 )
7
1 Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarnaZat
ini bisa menghambat rasa lapar maka menyebabkan seseorang
merasa tidak lapar karena mengisap rokok Zat ini juga dapat
membuat kecanduan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf
mempercepat detak jantung (melebihi detak normal)sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung
2 Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakauZat
inilah yang menyebabkan kanker paru-paru Racun kimia dalam tar
juga dapat meresap kedalam aliran darah dan kemudian
dikeluarkan di urin Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih
3 Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin kedalam otot-otot tubuh Zat ini juga dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah
Selain itukarbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Gambaran Umum Rokok
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran panjang sekitar
12 cm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan di biarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain (Mejikuhibiniu 2007 )
Asap rokok tembakau mengandung gas dan bahan-bahan
kimia yang bersifat racun dan atau karsiogenik Komposisi kimia dari
asap rokok tergantung pada jenis tembakau disain rokok seperti ada
tidaknya filter bahan-bahan tambahan dan sebagainya pola merokok
dari individu Satu batang rokok yang dibakar atau disulut dihasilkan
kira-kira 500 mg gas (92 ) dan bahan-bahan partikel padat (8 )
sebagian besar dari fase gas adalah karbondioxida oksigen dan
hidrogen Meskipun persentase karbondioxida rendah tetapi ia cukup
menaikkan tekanan darah secara bermakna yang berakibat akan
berpengaruh pada sistem pertukaran hemoglobin Tar berkisar antara
lt 1 ndash 35 mg dan dalam kelompok ini terdapat bahan karsinogen yang
paling paten Sedangkan kandungan nikotin berkisar dari lt 1 ndash 3 mg
mempunyai efek pharmakologis yang mendorong faktor
ketergantungan psikis yang merupakan suatu sebab mengapa
seorang perokok sulit untuk berhenti merokok ( Ruslan G 2006 )
7
1 Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarnaZat
ini bisa menghambat rasa lapar maka menyebabkan seseorang
merasa tidak lapar karena mengisap rokok Zat ini juga dapat
membuat kecanduan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf
mempercepat detak jantung (melebihi detak normal)sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung
2 Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakauZat
inilah yang menyebabkan kanker paru-paru Racun kimia dalam tar
juga dapat meresap kedalam aliran darah dan kemudian
dikeluarkan di urin Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih
3 Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin kedalam otot-otot tubuh Zat ini juga dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah
Selain itukarbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
7
1 Nikotin
Nikotin adalah suatu bentuk cairan berminyak tidak berwarnaZat
ini bisa menghambat rasa lapar maka menyebabkan seseorang
merasa tidak lapar karena mengisap rokok Zat ini juga dapat
membuat kecanduan dan dapat mempengaruhi sistem syaraf
mempercepat detak jantung (melebihi detak normal)sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung
2 Tar
Tar adalah cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakauZat
inilah yang menyebabkan kanker paru-paru Racun kimia dalam tar
juga dapat meresap kedalam aliran darah dan kemudian
dikeluarkan di urin Tar yang tersisa di kantung kemih juga dapat
menyebabkan penyakit kanker kantung kemih
3 Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang tidak berbau zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
karbon Jika karbon monoxida ini masuk kedalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin kedalam otot-otot tubuh Zat ini juga dapat
meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap system peredaran darah
Selain itukarbon monoksida memudahkan penumpukan zat-zat
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
8
penyumbat pembuluh nadi yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
darah dikaki
Kandungan ketiga zat berbahaya didalam rokok tersebut
memang berbeda-beda untuk setiap merek rokok tetapi mengganti
merek rokok yang di hisap bukanlah cara yang efektif untuk
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan merokok
Cara terbaik untuk menghindari rokok adalah dengan berhenti
merokok dan jika perokok berhasil berhenti merokok maka peluang
terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti diatas akan
semakin mengecil setiap tahunnya (Kurniawan 2009)
B Gambaran Umum Jaringan Periodontal
Periodontal merupakan jaringan yang menyanggapendukung
gigi rahang atas dan rahang bawah Jaringan periodontal terdiri dari
empat komponen panting yaitu (1) Gingiva (2) Ligament periodontal
(3) Sementum (4) Tulang alveolar Pengetahuan tentang periodontal
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit
(Manson1993)
1 Gingiva
Secara awam lebih dikenal dengan istilah gusiJaringan
gingiva berjalan melapisi tonjolan alveolar dan berakhir pada leher
gigi
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
9
Gingiva yang sehat biasanya berwarna merah muda
tergantung etnis individu Makin gelap kulit seseorang makin gelap
pula warna merah gingivanya Konsistensinya padat dan melekat
pada tulang alveolar di bawahnya (Pratiwi Prosto 2007)
Pembagian gingival adalah sebagai berikut
a Marginal gingiva
Yaitu merupakan bagian dari gingiva yang mengelilingi leher
gigi yang terletak dibagian labialbukaldan lingual
b Attached gingiva
yaitu merupakan bagian dari gingiva yang melekat pada gigi
atau prosesus alveolaris yang memberikan texture (bentuk)
c Interdental gingival
Yaitu merupakan bagian gingival yang memenuhi interproximal
space ( ruang antar dua gigi )
d Sulkus gingival
Yaitu merupakan ruang antara gingiva dan gigi yang pada
keadaan normal mempunyai kedalaman kurang lebih 2 mm
(Depkes1996)
Gambaran klinis gingiva normal yaitu
a Warna
Gingiva normal berwarna merah muda tetapi banyak bervariasi
untuk tiap-tiap orang para penduduk Afrika dan Asia adalah
normal
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
10
b Ukuran
Adanya pertambahan ukuran gingiva merupakan tanda adanya
penyakit periodontal
c Kontur
Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingiva
d Konsistensi
Pada keadaan yang sehat konsistensi gingiva kenyal dan melekat
erat pada tulang di bawahnya (Fedidkk2004)
2 Ligamen Periodonsium
Ligamen periodonsium terdiri atas serabut jaringan ikat
berkolagen berwarna putih yang mengelilingi akar gigi dan
melekat ke prosesus alveolar Serabut elastis yang terdapat pada
ligamen ini relatif sedikit Elastisitas yang terjadi adalah hasil dari
konfigurasi bergelombang serabut principal yang memungkinkan
adanya sedikit pergerakan saat gigi berada di bawah tekanan
(Fedi dkk2004)
Fungsi legamen periodonsium adalah
a Memelihara aktivitas biologik sementum dan tulang
b Mensuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa melalui aliran
darah dan limfe
c Memelihara relasi gigi terhadap jaringan keras dan lunak
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
11
d Menghantarkan tekanan dan sensasi nyeri melalui jalur
trigeminal Rasa mengenai lokasi di rongga mulut diteruskan
melalui ujung saraf proprioseptif (Fedi dkk2004)
3 Sementum
Sementum berasal dari jaringan mesoderm yaitu susunan
dan asal yang sama dengan jaringan tulang Sementum memiliki
kemampuan untuk melakukan regenerasi bila dihubungkan dengan
jaringan pendukung gigi sama halnya dengan dentin Tetapi
perbedaan antara dentin dan sementum secara kimia dentin lebih
keras dari sementum karena dentin lebih banyak mengandung
bahan kimia anorganik 69 persen (Pratiwi Prosto 2007)
Sementum merupakan lapisan terluar pada akar gigi yang
membatasi gigi dengan jaringan pendukungnya Bahan anorganik
pada sementum sama dengan tulang yaitu 40 persen Bila terjadi
rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi
Resorpsipenyerapan sel sementum pada sisi yang terkena
rangsang dan pada sisi yang berlawanan terbentuk sementum
baru (Pratiwi Prosto 2007)
Fungsi utama sementum adalah
a Menahan gigi pada soker tulang dengan perantaraan serabut
principal ligamen periodonsium
b Mengkompensasi keausan struktur gigi karena pemakaian
dengan pembentukan terus-menerus
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
12
c Memudahkan terjadinya pergeseran mesial fisiologis
d Memungkinkan penyusunan kembali serabut ligamen
periodonsium secara terus-menerus (Fedi dkk2004)
4 Tulang alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama
Ketebalan dan ketinggian tulang alveolar bervariasi tergantung dari
ada tidaknya gigi yang disangga Jika gigi sudah dicabut dan tidak
diganti maka tulang alveolar akan menipis dengan sendirinya
Demikian pula apabila gigi mengalami trauma atau tekanan yang
berlebihan maka tulang alveolar di sekitarnya pun akan terkikis
(Pratiwi Prosto 2007)
Dengan berkurangnya tinggi tulang alveolar gigi akan
terlihat memanjang atau seolah-olah keluar dari tempatnya
Contohnya gerakan perawatan ortodontik yang terlalu kuat
Makanan yang terlalu keras atau posisi gigi yang tidak baik akan
menimbulkan beban yang tidak dapat teratasi lagi oleh tulang
alveolar Karena itu tulang alveolar bersifat aktif dengan adanya
proses pembentukan secara kontinu (Pratiwi Prosto 2007)
Berdasarkan fungsi dan adaptasinya tulang alveolar dapat
dibagi menjadi 2 bagian
a Tulang alveolar propium
Yaitu lapisan tipis tulang yang mengelilingi akar dan
memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodonsium
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
13
b Tulang alveolar pendukung
Yaitu bagian prosesus alveolar yang mengelilingi tulang alveolar
(Fedi dkk2004)
C Penyakit ndashPenyakit Jaringan Periodontal
Penyakit periodontal dapat didefinisikan sebagai proses
patologis yang mengenai jaringan periodontalSebagian besar penyakit
periodontal disebabkan oleh infeksi bakteri Walaupun factor-faktor lain
dapat memengaruhi jaringan periodontalpenyebab utama penyakit
periodontal adalah mikroorganismeyang melekat dipermukaan gigi (
plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya)menggambarkan
interaksi factor-faktor yang menyebabkan penyakit
periodontalBeberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk
terhadap jaringan periodontaltetapi factor sistemik semata tanpa
adanya plak bakteri tidak dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit
periodontitis (Fedidkk2004)
Penyebab-penyebab lain dari penyakit periodontal adalah
berbagai macam factor risiko seperti factor sosial dan perilaku faktor
sistemikdan keaadaan gigidan lain-lainDengan memahami
pathogenesis penyakit periodontal berdasarkan berbagai macam
penyebabnya(Mustaqimah2003)
1 Gingivitis
Gingivitis adalah inflamasi gingivapada kondisi ini tidak
terjadi kehilangan perlekatanPada pemeriksaan klinis terdapat
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
14
gambaran kemerahan di margin gingivapembengkakan dengan
tingkat yang bervariasiperdarahan saat probing dengan tekanan
ringan dan perubahan bentuk gingivalTerlihat penambahan
kedalaman probingBiasanya pada gingivis tidak ada rasa sakit
(Fedidkk2004)
2 Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke apikal kehilangan perlekatan
dan puncak tulang alveolar Pada pemeriksaan klinis terdapat
peningkatan kedalaman probing perdarahan saat probing (di
tempat aktifnya penyakit) yang dilakukan dengan perlahan dan
perubahan kontur fisiologis Dapat juga ditemukan kemerahan dan
pembengkakan gingiva Biasanya tidak ada rasa sakit
Klasifikasi periodontitis meliputi periodontitis dewasa
kronisperiodontitis RefraktoriGingivo-periodontitis ulseratif
nekrosis
a Periodontitis Dewasa kronis
Yaitu tipe periodontitis yang biasanya berjalan lambatterjadi
pada usia 35 tahun keatasKehilangan tulang berkembang
lambat dan didominasi oleh bentuk horizontalFaktor etiologi
utama adalah factor local terutama bakteriPenyakit periodontal
ini adalah tipe yang paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
15
b Periodontitis awitan dini
Yaitu penyakit yang biasanya dimulai sekitar masa
puberitas hingga 35 tahunDitandai dengan resobsi
tulang alveolar yang hebatmengenai hamper seluruh
gigiBentuk kehilangan tulang yang terjadi vertical atau
horizontalatau kedua-duanya
c Periodontitis refraktori
Yaitu kondisi dimana beberapa daerah pda rongga mulut pasien
memperlihatkan kehilangan perlekatan yang berlanjutwalaupun
telah dilakukan terapi periodontal yang biasaSesuai
perawatandaerah yang terkena teyap terinfeksi oleh bakteri
d Gingivo-periodontitis ulseratif nekrosis
Yaitu bentuk periodontitis yang biasanya terjadi setelah episode
berulang dari gingivitis jangka lama yang tidak dirawat atau
dirawat tetapi tidak tuntaEfek buruk yang terjadi berulang-ulang
pada jaringan periodontalmenyebabkan kerusakan jaringan
interproksimalmembentuk lesi baik pada jaringan lunak maupun
tulang alveolarPeriodontitis ini memerlukan perawatan yang
sulit (Fedidkk2004)
DEfek Merokok Terhadap Jaringan Periodontal
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasi Perubahan
tersebut akibat iritan toksin dan karsinogen yang berasal dari rokok
Selain itu dapat juga berasal dari efek mukosa yang kering tingginya
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
16
temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap infeksi jamur dan virus
yang berubah Masalah kesehatan mulut lainnya yang dapat timbul antara
lain hilang atau berkurangnya indera peserta dan penciuman bau mulut
pewarnaan pada gigi serta beragam penyakit periodontal lainnya
(Dewi2005)
Merokok dapat memperburuk status kebersihan mulut seseorang
individual dan bersama-sama dengan kebersihan gigi dan mulut yang
buruk ia bertindak sebagai kofaktor untuk terjadinya penyakit gingivitis
dan periodontitis
Kandungan asap rokok tembakau terdiri dari gas dan bahan-bahan kimia
yang bersifat toksik dan atau karsinogenikMerokok juga dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada jaringan didalam rongga mulutdi
samping kesehatan secara umum (Ruslan1993)
Kebiasaan menggunakan tembakau harus dihilangkan secara total
karena berbagai penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkannyaSebagai
seorang dokter gigi perlu turut aktif mencegah penyakit akibat kebiasaan
merokkokdengan memberikan peyuluhan kepada masyarakat
meningkatkan pengetahuan dan teknik untu k mendeteksi dini kanker
rongga mulut dan keahlian untuk perawatan lebih lanjut (Dewi2005)
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
17
EKerangka Konsep
1 Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel yang diukur
Variabel yang tidak diukur
Variabel kontrol
Perokok Penyakit
periodontal
1 Perdarahan
2 Karang gigi
3 Pocket
1 Pria
2 Lamanya merokok
1 Kandungan rokok
a Nikotin
b Tar
c CO
d Derivat-derivat lainnya
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
18
2 Variabel dan hubungan antar variabel
Variabel sebab (independent) = Rokok
Variabel akibat (dependent) = Penyakit periodontal
Variabel kontrol = Priausialamanya merokok
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu melakukan
pemeriksaan langsung dengan melihatmenguraikan serta mengukur
karakteristik yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan atau
pengaruh antar pariabel
B Tempat dan Waktu Penelitian
1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru
2 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung pada Tanggal 28-29 juni 2011
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi diambil dari Masyarakat di Lingkungan Padongko
Kelurahan Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang
merokok yang merokok dalam jangka waktu ( minimal 2-3 tahun)
2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling pada
masyarakat yang hadir pada saat penelitian berlangsung
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
20
D Definisi Operasional
1 Rokok adalah silinder kecil dari kertas yang berukuran panjang
sekitar 12 cm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah diolah
2 Penyakit periodontal didefinisikan sebagai proses patologis yang
mengenai jaringan periodontal yang disebabkan oleh infeksi mikro
organisme yang yang melekat dipermukaan gigi yang diukur
dengan mnggunakan kriteria penilaian CIPTN
3 Pria adalah laki-laki yang mengkomsumsi rokok dan telah
memenuhi kriteria yang telah ditentukan
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
21
E Teknik Pengumpulan Data
1 Data diperoleh dengan cara pemeriksaan sampel untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara merokok dengan penyakit penyakit
periodontal
2 Jenis data adalah data primer dan sekunder
3 Pengolahan data secara manual
4 Penyajian data dalam bentuk tabel
F Alat dan Bahan
1 Alat
a Probe Periodontal
b Pinset untuk menjepit cotton pellet
c Nierbekken untuk alat dan tampon
d Handuk putih untuk mengalas meja
e Handscoon (sarung tangan)
f Masker
g Gelas untuk berkumur
h Alat tulis menulis untuk mencatat
2 Bahan
a Alkohol 70
b Bethadineprovidon iodine
c Cotton pellet
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
22
G Cara Kerja
1 Pemilihan sampelMasyarakat di Lingkungan Padongko Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang merokok
dalam janngka waktu (minimal 2-3 tahun)
2 Pemeriksaan rongga mulut untuk mengetahui penyakit periodontal
dengan tahapan secara berikut
a Memeriksa bagian bukal gigi enam kiri dan kanan rahang atas
dan rahang bawah Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
tingkat adanya inflamasi kondisi jaringan periodontal
b Penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal
dengan menggunakan perhitungan CIPTN
3 Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
AHasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh tentang hubungan merokok dengan
keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barru sebagai berikut
Tabel 1
Rata-rata Keadaan Sampel yang Merokok Terhadap Keparahan Penyakit
Periodontal
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa keadaan jaringan
periodontal masyarakat di Lingkungan Padongko memiliki nilai rata-rata
tertinggi pada kategori berdarah parah yaitu sebesar (54)sedangkan nilai
rata-rata terendah berada pada kategori sehat yaitu sebesar (06)
Umur N
0 1+2+3+4 2+3+4 3+4 4 X
sehat Berdarah
parah
Karang
gigi
Poket
4-5 mm
Poket
6 mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
18-19
30
06
54
433
243
11
0
139
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
24
Tabel 2
Distribusi Tingkat Keparahan Penyakit Periodontal Berdasarkan Lamanya
Merokok
Lamanya
merokok
Sehat
Berdarah
Parah
Karang
Gigi
Poket
4-5mm
Poket
6mm
Tidak
diperiksa
Jumlah
2 (thn)
113
49
34
16
05
0
113
3 (thn)
013
59
53
33
16
0
1623
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan tingkat keparahan penyakit
periodontal berdasarkan lamanya merokokDari penelitian ini diperoleh
hasil bahwa masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-
rata (013) dalam kategori sehat (59) kategori berdarah parah( 53)
kategori karang gigi (33) kategori poket 4-5mm (16) dengan kategori
poket 6mmSedangkan yang telah merokok selama 2 tahun memiliki nilai
rata-rata (113) dalam kategori sehat (49) kategori berdarah parah (34)
kategori karang gigi (16) kategori poket 4-5mm (05) dengan kategori
poket 6mm
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
25
BPembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan
Padongko Kabupaten Barrudapat diketahui gambaran tentang adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat keparahan penyakit
periodontal pada masyarakat di lingkungan Padongko Kabupaten Barru
tahun 2011
Jumlah sampel yang datang pada penelitian ini adalah 30 orang
yang merokok dalam jangka 2 tahun sebanyak 15 orang sedangkan yang
merokok dalam jangka waktu 3 tahun juga sebanyak 15 orang
Tabel 1 menunjukkan keadaan jaringan periodontal masyarakat di
Lingkungan Padongko Kabupaten Barru memiliki nilai rata-rata tertinggi
yaitu ( 54 ) pada kategori berdarah parahsedangkan nilai rata-rata
terendah yaitu ( 06 ) berada pada kategori sehat
Pada penelitian ini diperoleh hasil yang menggambarkan bahwa
masyarakat di Lingkungan Padongko mengalami penyakit
periodontalkarena sebagian besar masyarakat di Lingkungan Padongko
mengkomsumsi rokokHasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan
penyakit periodontal pada perokok lebih tinggi dari pada yang bukan
perokokhal ini mendukung penelitian terdahulu yng menyatakan bahwa
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
26
kebiasaan merokok dapat meningkatkan insidensi keparahan penykit
periodontal
Penyakit periodontal ternyata dipengaruhi oleh lamanya seseorang
mengkomsumsi rokokDari penelitian ini diperoleh hasil bahwa adanya
perbedaan yang nyata antara orang yang sering mengkomsumsi rokok
dengan yang tidak atau jarang mengkomsumsi rokok terhadap tingkat
keparahan penyakit periodontalDari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
masyarakat yang merokok selama 3 tahun memiliki nilai rata-rata yaitu
dengan kategori berdarah parah ( 59 )karang gigi parah ( 53 )poket 4-
5 ( 33 )poket 6 ( 16 )dibandingkan dengan yang merokok selama 2
tahun memiliki nilai rata-rata dengan kategori berdarah parah ( 49
)karang gigi parah ( 34 )poket 6 mm ( 05 )Hal ini menunjukkan bahwa
semakin lama seseorang mengkomsumsi rokok maka tingkat keparahan
penyakit periodontal juga akan semakin meningkat (Rusyanti Y1996)
Perubahan mukosa akibat merokok sangat bervariasiPerubahan
tersebut akibat iritantoksin Selain itudapat juga berasal dari efek mukosa
yang keringtingginya temperatur dalam mulut atau resistensi terhadap
infeksi jamur dan virus yang berubahMasalah kesehatan mulut lainnya
yang dapat timbul antara lain hilang atau berkurangnya indera perasaan
dan penciumanbau mulutpewarnaan pada gigiserta beragam penyakit
periodontal (Dewi D2005)
Pernyataan tersebut diatas mendukung penelitian ini bahwa
sesungguhnya asap rokok yang bersuhu 300C didalam rongga mulut
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
27
selain mempermudah penyerapan zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok oleh epitel mulutsuhu panas tersebut juga dapat mengaggu
keseimbangan dalam rongga mulutterutama yang berada didalam sulkus
dan ditambah dengan adanya karbon monoksida yang mengikat oksigen
menyebkan bakteri meningkat
Peningkatan penyakit periodontal pada perokok juga disebabkan
karena berkurangnya aliran darah pada gusi yang disebabkan oleh nikotin
yang terkandung dalam rokok Penyebab penyakit periodontal selain dari
kandungan dari rokok itu sendiri juga karena kebiasaan hidup masyarakat
yang cenderung tidak memperhatikan kebersihan rongga
mulutnya(Rusyanti1996)
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
28
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukanmaka dapat
disimpulkan bahwa
1 Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat
keparahan penyakit periodontal di Lingkungan Padongko
Kabupaten Barru
2 Tingkat keparahan penyakit periodontal di Lingkungan
Padongko dipengaruhi oleh lamanya seseorang menkomsumsi
rokok
B Saran
1 Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan dengan metode dan kriteria yang
berbeda
2 Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut berperan penting dalam menyadarkan masyarakat
terhadap bahaya merokokkhususnya kesehatan gigi dan
mulut
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
29
NO Nama Umur Lamanya Merokok
Keadaan Jaringan Periodontal
Sehat Perdarahan Ada Karang Gigi
Poket 4-5mm
Poket 6mm
Gigii tidak diperiksa
1 Adil 19 2 thn 1 1 3 1 0 0
2 Aswan 19 2 thn 2 1 3 0 0 0
3 Ardi 18 2 thn 3 3 0 0 0 0
4 Sabri 18 2 thn 3 2 0 1 0 0
5 Herman 18 2 thn 0 2 3 1 0 0
6 Risal 19 2 thn 2 1 2 1 0 0
7 Putra 19 2 thn 0 2 4 0 0 0
8 Hasrul 18 2 thn 0 2 2 2 0 0
9 Rifal 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
10 Faisal 19 2 thn 1 2 1 1 1 0
11 Ruli 18 2 thn 0 1 2 1 2 0
12 Feri 19 2 thn 0 1 2 2 1 0
13 Herul 18 2 thn 1 1 2 1 1 0
14 Firman 19 2 thn 1 1 0 4 0 0
15 Udhin 17 2 thn 3 1 1 1 0 0
16 Rasman 18 3 thn 1 2 3 0 0 0
17 Arul 19 3 thn 0 2 3 1 0 0
18 Ihsan 19 3 thn 0 2 4 0 0 0
19 Rijal 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
20 Arham 19 3 thn 0 0 3 3 0 0
21 Asmar 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
22 Ikram 18 3 thn 0 1 0 2 3 0
23 Arkam 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
24 Irfan 19 3 thn 0 0 1 2 3 0
25 Ilham 18 3 thn 0 0 2 2 2 0
26 Ismail 19 3 thn 0 0 2 1 3 0
27 Risman 18 3 thn 0 1 2 1 2 0
28 Doni 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
29 Fikri 18 3 thn 1 1 0 2 2 0
30 Aksan 19 3 thn 0 0 2 2 2 0
Jumlah
19 31 57 41 32 0
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
30
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1996) Oral DiagnostikJakartaHal34-35
Dewi DPengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Mukosa MulutDentika
Dental Jurnalvol 10no22005Hal132-133135
FediPeter Fdkk(2004)Silabus PeriodontiJakarta
EGCHal468101730
Houwink Bdkk(1993)Ilmu Kedokteran Gigi PencegahaanYogyakarta
Gadja Mada UniversityHal168-170
Herijulianti Edkk(2001)Pendidikan Kesehatan Gigiedisi ke-2Jakarta
EGCHal108-117
Husodo SMJumlah Leukosit Air Ludah Para PerokokMajalah Kesehatan
Gigi Indonesiavol 1no06juni 2005Hal18
KurniawanZat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok(httpWordprescom
diakses20090331)
Mustaqimah DNPencegahan Penyakit Periodontal yang Dapat Diterapkan
di Puskesmas dan di Tempat PraktekJurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesiavol 10no 32003Hal57
MejikuhibiniuDefinisi Rokok Sigaret dan Kretek(httpblogspotcom
diakses200709html
Manson JDEley BM(1993)Buku Ajar Periodonti Jakarta KDTHal2
Natamiharja LButar LBKebiasaan Merokok dan Karies Spesifik pada
Sopir-Sopir di MedanDentika Dental Jurnalvol
6no22001Hal284-285
Pratiwi DProsto SP(2007)Gigi SehatJakarta KompasHal61317
Ruslan GEfek Merokok Terhadap Rongga MulutJurnal Kedokteran
Gigino2tahun ke 421993Hal22-25
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39
31
Rusyanti YPengaruh Merokok Kretek Terhadap Jaringan GusiJurnal
Kedokteran Gigivol 8no1Juli 1996Hal35-39