Universitas Kristen Petra
8
2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA
2.1. Studi Literatur
2.1.1. Mata
Menurut The World Book of Encyclopedia halaman 358, mata adalah organ
tubuh yang berfungsi untuk penglihatan. Organ ini merupakan organ tubuh yang
paling penting, karena hampir semua aktivitas memerlukan organ ini (membaca,
menonton televisi, bermain games, belajar, mengoperasikan komputer, dan masih
banyak lagi).
Kehebatan mata adalah kemampuan fleksibilitasnya. Mata dapat mengatur
fokus, menyesuaikan jarak objek pandang.
Prinsip dasar kerja mata kurang lebih dapat dijelaskan sebagai berikut.
Cahaya memasuki mata melalui lapisan tipis di luar mata. Selanjutnya, mata
mengubah cahaya itu menjadi sinyal elektrik. Sinyal dikirimkan ke otak, dan
kemudian otak menerjemahkannya menjadi suatu pencitraan visual. Ini sebabnya
mata dapat melihat hanya dalam kondisi di mana ada cahaya, baik terang maupun
redup. Dalam keadaan gelap total, mata tidak akan dapat melihat.
Sebagai sebuah organ tubuh yang penting, mata memiliki banyak bagian
yang dapat dikatakan kompleks. Di sini akan dijelaskan 3 bagian vital mata
berdasarkan The World Book of Encyclopedia halaman 358-360, sekaligus
beberapa informasi tambahan dari buku Hamparan Dunia Ilmu Life-Time: Tubuh
Manusia halaman 107:
a. Sklera dan Kornea
Sklera dan kornea terdiri dari lapisan-lapisan tipis yang menciptakan lapisan
luar dari bola mata sekaligus memberi kekuatan pada mata. Sklera melapisi 5/6
bola mata, sedangkan sisanya dilapisi kornea. Sklera merupakan bagian warna
putih dari mata dan memiliki pembuluh darah. Kornea adalah bagian depan
mata yang merupakan jalan masuk cahaya. Kornea tidak memiliki pembuluh
darah, sehingga terlihat transparan.
Universitas Kristen Petra
9
b. Uveal Tract
Uveal tract merupakan lapisan tengah bola mata yang memiliki 3 bagian: iris,
ciliary body, dan koroid.
Iris merupakan lapisan berwarna yang berada di balik kornea. Warnanya berasal
dari melanin. Semakin banyak melanin, semakin gelap warna iris. Melanin
merupakan zat yang sama yang memberi warna kulit dan rambut. Oleh karena
itu, orang yang menderita albino (kehilangan pigmen) pada umumnya memiliki
mata yang terlalu sensitif terhadap cahaya. Di tengah iris, terdapat lingkaran
kecil berwarna hitam yang disebut pupil, yang berfungsi sebagai tempat
masuknya cahaya.
Ciliary body (badan siliar) adalah bagian yang mengelilingi iris. Ciliary body
terhubung dengan lensa kristalin yang terletak dibelakang iris. Lensa ini adalah
lensa fleksibel di mana pengaturannya dilakukan oleh ciliary body. Pengaturan
lensa inilah yan menghasilkan gambar dengan tajam terfokus, serta
membedakan jarak benda. Ciliary body juga menghasilkan cairan yang disebut
aqueous humor, yang berfungsi untuk melumasi bagian luar mata, serta mengisi
ruang di antara kornea dan lensa.
Koroid membentuk bagian belakang uveal tract. Koroid memiliki banyak
pembuluh darah, yang berfungsi untuk memberi nutrisi pada bagian luar retina.
c. Retina
Retina merupakan bagian yang membentuk lapisan dalam mata, sekaligus
lapisan yang paling rentan. Sel peka cahaya dalam retina yang menangkap
cahaya masuk dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik. Ada dua sel dalam
retina: rods dan cones (penamaan sesuai dengan bentuk sel). Dalam retina
terdapat 120 juta rods dan 6 juta cones. Pigmen dalam kedua sel tersebut
menyerap partikel-partikel cahaya.
Pigmen yang terdapat dalam rods adalah rhodopsin (penyerap warna abu-abu
dan kemampuan melihat dalam kondisi redup)
Pigmen yang terdapat dalam cones memberi kemampuan melihat warna serta
gambar tajam dalam kondisi terang. Pigmennya sendiri terbagi dalam 3 jenis,
yaitu: Cyanolabe (penyerap sinar biru), Chlorolabe (penyerap sinar hijau), dan
Universitas Kristen Petra
10
Erythrolabe (penyerap sinar merah). Pigmen-pigmen ini membuat mata
mampu menerima 200 warna.
Di dekat pusat retina terletak macula, yang terdiri dari cones. Macula
memproduksi gambar yang tajam dari hasil penglihatan mata, terutama dalam
kondisi cukup cahaya. Bagian lainnya dari retina menghasilkan peripheral
vision, yaitu kemampuan mata melihat objek lain di sekeliling fokus
pandangan utamanya. Sebagian besar rods bersemayam di area ini. Karena
rods lebih sensitif dalam gelap daripada cones, maka dalam gelap, benda
justru bisa terlihat saat tidak terlalu fokus.
Saraf-saraf yang terhubung ke rods dan cones tergabung ke bagian belakang
retina dan membentuk saraf optik. Saraf optik sendiri bisa dikatakan sebagai
perpanjangan dari otak. Saraf inilah yang membawa sinyal elektrik dari retina
menuju ke otak untuk diterjemahkan menjadi pencitraan visual. Titik di mana
saraf optik terhubung ke mata disebut titik buta.
Bagian-bagian mata dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagian-bagian mata
Universitas Kristen Petra
11
Proses dalam melihat dapat dijelaskan dalam 2 hal dasar melihat, yaitu
sebagai berikut:
a. Focusing. Cahaya harus masuk menjadi satu titik melalui pupil.
Masalahnya, cahaya yang dipantulkan suatu objek secara alami akan
terpencar-pencar atau paralel. Di sinilah fungsi kornea dan lensa. Kedua
bagian pemfokus cahaya pada mata ini bertugas membelokkan semua
cahaya tersebut menjadi terpusat. Kornea merupakan bagian yang paling
vital dalam pembelokkan cahaya ini. Setelah melewati aqueous humor,
lensa membelokkan cahaya agar semakin terfokus. Sinar yang telah
terfokus jatuh di fovea centralis, bagian pusat macula.
Kemampuan refraksi lensa berubah secara konstan sesuai pergantian
fokus mata pada objek yang berbeda jaraknya, atau yang biasa disebut
akomodasi. Saat mata memandang benda jauh, otot siliar akan
melakukan relaksasi, dan lensa menjadi lebih rata. Sebaliknya, bila
memandang benda dekat, otot siliar akan berkontraksi, membuat lensa
menjadi lebih cembung.
Gambar 2.2. Proses focusing
b. Depth Perception. Mata memiliki kemampuan membedakan jarak dan
ketebalan benda. Pada dasarnya, sistem lensa mata sama dengan lensa
Universitas Kristen Petra
12
kamera (kamera sendiri menganut prinsip kerja mata), membalikkan
gambar. Gambar yang terbentuk pada retina sama dengan gambar yang
terbentuk pada rol kamera, terbalik dan rata (2 dimensi). Tetapi otak
mampu menerjemahkannya sesuai dengan kenyataan.
Saraf dari kedua mata bertemu di satu titik bernama optic chiasm. Kedua
sinyal elektrik dari masing-masing mata bertemu di titik ini.
Di otak, kedua pencitraan digabungkan dan menciptakan persepsi
kedalaman, atau disebut stereoscopic vision atau three dimensional
vision.
Kemampuan lainnya adalah binocular vision atau fusion. Dalam proses
ini, otot mata mengatur kedua mata agar cahaya masuk jatuh tepat di
retina kedua mata. Bila objek pandang dekat, mata akan sedikit terpusat
ke tengah. Bila objek pandang jauh, mata akan paralel. Bila pencitraan
tidak jatuh tepat di retina, gambar pencitraan yang dilihat mata akan
terlihat kabur.
Pada sebagian besar orang, biasanya kemampuan salah satu mata lebih
kuat dari mata lainnya. Mereka dapat diistilahkan right-eyed atau left-
eyed, ibaratnya sama dengan right-handed atau left-handed (kidal).
Gambar 2.3. Depth perception
Universitas Kristen Petra
13
c. Adaptasi Gelap Terang. Pengaturan kemampuan ini diatur oleh pupil. Bila
cahaya masuk terlampau kuat, pupil mampu mengecil sebesar jarum,
menghindarkan mata dari cedera akibat sinar yang terlalu kuat. Dalam
kondisi gelap, pupil mampu membesar sampai hampir sebesar iris,
memasukkan sebanyak mungkin cahaya.
Selain pupil, retina memegang fungsi terpenting dalam hal ini. Cahaya
akan diserap oleh pigmen sel-sel dalam retina. Pigmen sendiri terdiri dari
protein dan vitamin A. Vitamin A memberi warna, dan warna-warna
itulah yang menyerap cahaya. Cahaya akan mengubah struktur kimia
vitamin A dan memecah pigmen warna. Proses ini menghasilkan sinyal
elektrik yang aka diteruskan oleh saraf optik ke otak. Vitamin A
nantinya akan bergerak ke salah satu bagian retina yang disebut RPE
(Retinal Pigmented Epithelium). Di sini struktur kimia vitamin A akan
kembali seperti semula, dan kembali ke sel-sel retina untuk bersatu
dengan protein serta membentuk pigmen baru.
Pembaharuan rhodopsin pada puncaknya saat mata melihat dalam
kondisi minim cahaya. Oleh karena itu, saat kondisi terang mendadak,
mata akan perlu waktu untuk menyesuaikan karena rhodopsin terpecah.
Demikian sebaliknya. Bedanya, mata lebih cepat beradaptasi dengan
kondisi terang, daripada beradaptasi dengan kondisi gelap.
Kelainan penglihatan adalah masalah yang lebih banyak dan umum terjadi
daripada penyakit mata. Kelainan penglihatan tidak bisa diperbaiki, kecuali
dengan penggunaan kacamata/lensa kontak dan yang terbaru, dengan lasik
(pemotongan sedikit kornea dengan laser untuk memanipulasi pemfokusan
cahaya, agar kembali terfokus). Kelainan yang ada pada mata menurut The World
Book of Encyclopedia halaman 362 antara lain:
a. Rabun jauh (miopi/myopia)
Rabun jauh adalah kelainan mata di mana lensa terlalu cembung, sehingga
cahaya dari objek yang jauh terfokus di depan retina (bukan tepat di retina),
dan benda jauh tampak kabur. Kacamata yang digunakan penderita rabun jauh
berlensa cekung.
Universitas Kristen Petra
14
Gambar 2.4. Rabun jauh
b. Rabun dekat (hipermetropi/hyperopia)
Rabun dekat merupakan kebalikan dari rabun jauh. Karakteristiknya, lensa
mata terlalu memipih, sehingga cahaya dari objek pandang yang dekat
terlambat diokuskan tepat di retina (titik fokus ada di belakang retina).
Kacamata untuk membantu penderita rabun dekat menggunakan lensa
cembung.
Gambar 2.5. Rabun dekat
Universitas Kristen Petra
15
c. Presbiopi (presbyopia)
Presbiopi adalah kelainan mata berupa penurunan fungsi/kemampuan
akomodasi lensa mata. Oleh karena itu, gangguan ini umumnya diderita
orang-orang berumur 50 tahun ke atas. Penderita kelainan ini memakai
kacamata berlensa ganda (cekung di sisi atas dan cembung di sisi bawah).
d. Astigmatisme / Silinder (astigmatism)
Astigmatisme biasanya disebabkan kelainan bentuk kornea. Akibatnya,
pemfokusan cahaya kacau. Ada yang tepat terfokus di retina, ada yang jatuh di
depan retina, dan ada yang terlambat difokuskan. Pada umumnya, penderita
astigmatisme memiliki pandangan yang kabur, baik pada objek jauh maupun
dekat. Pada kasus lain, penderita memiliki pandangan tajam, tetapi mengalami
gangguan sakit kepala. Kacamata untuk penderita astigmatisme menggunakan
lensa silindris.
Gambar 2.6. Astigmatisme
e. Strabismus (strabismus)
Strabismus adalah kelainan di mana salah satu mata tidak mampu bekerja sama
dengan mata kedua. Salah satu mata terdeviasi/terarah terlalu jauh ke satu arah.
Kelainan ini banyak terjadi pada anak-anak. Pada penderita strabismus, masing-
masing mata menerima cahaya dari 2 sumber berbeda dari satu objek, dan
mengirimkan sinyal yang sama sekali berbeda. Akibatnya, sering terjadi
Universitas Kristen Petra
16
pandangan menjadi kabur atau double-vision. Hal ini dapat dicegah bila
diketahui sejak dini.
f. Buta warna (Color blindness)
Kelainan ini merupakan kelainan bawaan. Ada dua macam buta warna. Jenis
pertama adalah tidak mampu membedakan warna. Misalnya, warna hijau
terlihat seperti coklat. Jenis kedua adalah, penderita benar-benar tidak mampu
melihat warna. Penglihatannya hanya warna hitam-putih. Kelainan ini tidak bisa
disembuhkan, tetapi juga tak bisa bertambah parah.
Ada pula gangguan mata berupa penyakit. Mungkin penyakit mata tidak
umum terjadi, tetapi informasinya juga penting untuk diketahui. Penyakit mata
secara ringkas dapat dilihat pada daftar berikut:
a. Katarak
Kerusakan lensa mata berupa pengabutan sebagian/seluruh lensa.
b. Glaukoma
Sirkulasi aqueous humor terganggu. Akibatnya tekanan berlebihan pada
mata dan kerusakan saraf-saraf optis.
c. Penyakit pada lapisan luar
+ Sty, infeksi di tempat bulu mata
+ Chalazion, benjolan pada kelopak karena hambatan pada kelenjar
+ Conjunctivitis, iritasi mata karena gangguan dari luar (asap, debu, dll)
+ Trachoma, iritasi mata karena kuman/bakteri
d. Penyaklit pada sklera
+ Scleritis, iritasi sklera karena infeksi/alergi
e. Penyakit pada kornea
+ Iritasi karena herpes simplex virus
+ Keratoconus, perubahan struktur sel kornea, lama-kelamaan
mengerucut.
f. Penyakit pada uveal tract
+ Iritis, iritasi iris
+ Cyclitis, iritasi ciliary body
+ Choroiditis, iritasi koroid
+ Melanoma, kanker
Universitas Kristen Petra
17
g. Penyakit pada retina
+ Diabetic retinopathy, kebutaan karena tingginya gula darah
+ Macular degeneration, penuaan macula
+ Retinitis pigmentosa, gangguan pada sel-sel retina
+ Retinoblastoma, kanker retina
+ Sickle cell retinopathy, gangguan/pendarahan saluran darah mata.
+ Retrolental fibroplasia, pertumbuhan abnormal saluran darah retina
(umumnya terjadi pada bayi).
2.1.2. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan Layanan Masyarakat menurut answers.com adalah: Advertising with a
central focus on the public welfare. Bisa diartikan, bahwa iklan layanan
masyarakat adalah iklan yang mengangkat hal-hal penting yang menyangkut
kepentingan orang banyak. Iklan layanan masyarakat berfungsi menghimbau
masyarakat agar melakukan/tidak melakukan suatu hal demi keuntungan
pribadi/bersama.
Sedangkan menurut Crompton dan Lamb, definisi ILM adalah:
An announcement for which no charge is made and which promotes
programs, activities, or services of federal, state; or local government or the
programs, activities; or services nonprofit organizations and other
announcements regarded as serving community interest, excluding tune
signals, routine weather announcement, and promotional announcement
(428)
Ciri-ciri Iklan Layanan Masyarakat yang membedakannya dengan iklan
komersial menurut Kasali pada buku Manajemen Periklanan halaman 201 adalah:
a. Segi penempatan iklan dan porsi tayangnya serta slot waktu dan
penempatannya lebih terbatas dibanding iklan komersial.
b. Ukuran ILM umumnya besar
c. Pesan berupa himbauan, ajakan, atau peringatan
d. Non-profit
e. Menciptakan goodwill dan membutuhkan image yang bagus
f. Selalu mencantumkan nama sponsor.
Universitas Kristen Petra
18
The written word is the deepest dagger you can drive into a man’s soul
(Aitchison 1). Kutipan itu menyatakan bahwa kekuatan kata-kata, yang juga
merupakan unsur dari iklan, memiliki kekuatan untuk menembus benak dan jiwa
manusia. Iklan akan menjadi efektif saat iklan itu diciptakan sesuai dengan pokok
masalah, membidik target yang tepat, dan yang paling penting, membuat iklan itu
sesuai dengan survey terhadap target, sehingga efektif dalam menyampaikan
pesannya.
Untuk menciptakan iklan yang efektif, kita perlu menggali lebih dahulu apa
yang disebut consumer insight. Consumer insight adalah pengaruh (biasanya
sudah mengendap di bawah sadar) yang mengarahkan tingkah laku (Kasilo 23).
Hal ini menjadi titik awal dalam menciptakan iklan yang mampu menancap di
benak target itu sendiri.
2.2. Identifikasi Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya mengenai masalah-
masalah mata yang banyak terjadi secara umum di Indonesia maupun secara
khusus di Surabaya, penulis melakukan survei di Rumah Sakit Mata Undaan,
rumah sakit di Surabaya yang mengkhususkan pelayanan kesehatannya di bidang
gangguan dan penyakit mata. Penulis juga mengumpulkan data dari artikel-artikel
internet.
Selama ini, Rumah Sakit Mata Undaan sempat beberapa kali meluncurkan
artikel mengenai berbagai gangguan mata dalam tabloid gratis Surabaya. Selain
sebagai promosi, artikel tersebut juga tak ubahnya iklan layanan masyarakat yang
diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan
mata.
Banyak fakta-fakta kesehatan yang bisa didapatkan dari survei di rumah
sakit serta artikel-artikel ini. Mulai dari masalah-masalah mata yang sedang
banyak terjadi, mitos-mitos klasik masyarakat mengenai kesehatan mata, dan
yang terpenting, penyakit-penyakit mata yang disebabkan kuman dan bakteri,
yang merupakan akibat dari mengucek mata, yang menjadi bahasan utama Iklan
Layanan Masyarakat penulis. Beberapa fakta yang bisa diperoleh antara lain
sebagai berikut:
Universitas Kristen Petra
19
a. Mengenai Glaukoma
Menurut Rumah Sakit Mata Undaan, dalam 3 tahun belakangan, mereka
sedang concern dengan masalah glaukoma. Yang membahayakan dari
glaukoma adalah, pada stadium awal sampai menjelang akhir, tidak ada
gejala apapun. Pada waktunya ketika sudah parah, penglihatan bisa hilang
secara tiba-tiba. Masyarakat perlu mengetahui lebih dini supaya bisa
dilakukan pencegahan awal.
b. Kaitan antara Diabetes dan Mata
Penyakit lain yang juga cukup menggelitik adalah kerusakan mata yang
disebabkan tingginya kadar gula darah (diabetes). Kasus ini juga beberapa
kali dihadapi oleh pihak rumah sakit. Akibat kadar gula yang tinggi dalam
darah, akibatnya retina (yang notabene memiliki pembuluh-pembuluh darah)
terserang. Mirip dengan glaukoma, penyakit ini juga hampir tidak terdeteksi
pada stadium awal, dan gangguan baru terlihat saat sudah stadium tinggi.
Bila penyakit ini dapat diketahui sejak awal, treatment dapat mencegah
gangguan mata. Namun bila sudah terlambat, akan dilakukan operasi retina
berupa penembakan laser fotokoagulasi pada bagian retina yang rusak. Hal
inipun tidak akan mengembalikan penglihatan kembali jernih, hanya
mencegah penyakit ini meluas.
Dan yang menarik, hal ini bisa diderita oleh orang yang usianya maíz muda.
Jadi anggapan bahwa diabetes hanya diderita orang berusia tua itu salah.
Pihak rumah sakit pernah menangani pasien penderita gangguan ini yang
masih berusia 17 tahun.
c. Conjunctivitis
Penyakit yang lebih dikenal dengan istilah ’belekan’ di Indonesia ini juga
masih dihadapi oleh pihak rumah sakit. Memang penyakit ini sudah sering
bermunculan dulu, tapi sekarang kondisinya berbeda. Dulu penyakit ini bisa
disembuhkan dengan semacam obat tetes mata dalam waktu dua sampai 3
hari. Sekarang, kuman penyakit ini sudah resistan terhadap obat tersebut,
dan memerlukan penanganan baru.
Universitas Kristen Petra
20
Penularan penyakit ini hampir mirip dengan penyakit flu, yaitu melalui
udara dan sentuhan (karena pada dasarnya mata, hidung, dan mulut itu
terhubung). Tangan yang terkontaminasi.
d. Kelainan refraksi (cacat mata), serta mitos dan faktanya
Seperti dijelaskan pada dasar teori, cacat mata yang umum terjadi adalah
rabun jauh / miopi, rabun dekat / hipermetropi, mata tua / presbiopi, dan
astigmatisme.
Penyebab dari semuanya pada dasarnya adalah karena usia (penurunan
kemampuan akomodasi mata, yang akhirnya lebih banyak yang berujung
pada presbiopi). Bila rabun terjadi pada usia muda, hal ini disebabkan oleh
faktor keturunan (57% orang yang menderita minus, anaknya nanti juga
akan menderita minus) dan asupan gizi (asupan gizi anak yang berlebihan
dewasa ini menyebabkan pertumbuhan berlebih, termasuk pada organ
penglihatan).
Ada mitos yang mengatakan bahwa anak bisa mengalami cacat mata bila
menonton televisi terlalu dekat / lama, membaca buku sambil berbaring,
membaca dalam kondisi gelap, dan sebagainya.. Faktanya, semua itu salah.
Yang benar, semua aktivitas tadi membuat mata cepat lelah, karena mata
bekerja keras, tetapi tidak menyebabkan cacat mata.
e. Bahaya mengucek mata
Seringkali kita selalu mengucek mata saat mata terasa gatal atau terganjal
sesuatu. Hampir semua orang melakukannya secara reflek / spontan. Bahkan
ada orang yang sampai hobi mengucek mata, karena setelah melakukan itu,
matanya terasa nyaman.
Kenyataanya sebenarnya, mengucek mata adalah kebiasaan yang buruk.
Banyak hal negatif yang akan ditimbulkan dari mengucek mata. Mulai dari
mata menjadi perih, melemahkan otot mata, dan penyakit-penyakit mata
yang disebabkan bakteri dan virus.
Menurut detikhealth.com, saat mengucek mata, kelopak mata akan
mengalami peningkatan tekanan. Cahaya yang silau juga memberikan
tekanan berlebih pada mata, tapi itu jauh lebih kecil dari tekanan yang
terjadi saat mata dikucek. Tekanan yang terjadi saat mata dikucek bisa
Universitas Kristen Petra
21
meningkat sampai 10 kali dari tekanan normal. Tekanan tersebut dapat
menimbulkan berbagai penyakit mata bila terus terjadi dalam jangka
panjang, seperti glaukoma, conical kornea, dan kebutaan.
Selain itu, tangan yang kotor dapat saja menularkan bakteri dan virus yang
dapat menyebabkan berbagai penyakit mata. Sangat banyak penyakit mata
yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Contoh paling umum yang dikenal
masyarakat Indonesia adalah conjuctivitis, atau yang sering disebut sebagai
belekan.
Karena ini masalah yang sering dianggap sepele oleh masyarakat, dan
kenyataan sangat penting, topik inilah yang akan menjadi inti dari tugas
Iklan Layanan Masyarakat ini.
Berikut adalah hasil survei kecil mengenai mengucek mata terhadap 52
responden dengan range umur antara 17-24 tahun dan kelas ekonomi menengah.
1. Apakah Anda spontan mengucek mata sewaktu mata Anda gatal?
YaTidak
Gambar 2.7. Grafik Survei Spontanitas Mengucek Mata
Ditemukan bahwa 48 orang (96 %) diantaranya berkata bahwa
mengucek mata sudah menjadi sesuatu yang wajar dilakukan secara spontan
saat mata mereka gatal, sedangkan sisanya (4 orang – 4%) mengaku tidak
spontan saja mengucek mata, atau pendeknya, sebisa mungkin menghindari
mengucek mata. Dari hasil ini, memang tampak bahwa tindakan mengucek
mata sudah menjadi kebiasaan sebagian besar orang, dan spontan saja
dilakukan saat mereka merasa mata mereka terganggu.
Universitas Kristen Petra
22
2. Berapa frekuensi Anda mengucek mata dalam sehari?
1-5 kali5-15 kalidi atas 15 kali
Gambar 2.8. Grafik Survei Frekuensi Mengucek Mata
Memang tidak angka pasti berapa kali seseorang mengucek mata
dalam sehari, tetapi setidaknya seseorang bisa memperkirakan kurang
lebihnya berapa kali dia mengucek mata dalam sehari. Dari 48 orang yang
menjawab pertanyaan nomor 2, didapat 40 orang (80 %) dari mereka
mengucek mata hanya 1-5 kali dalam sehari, yang artinya hanya sedikit
orang yang sangat sering mengucek mata dalam sehari. Sisanya, 7 orang
mengucek mata dengan frekuensi 5-15 kali, dan hanya 1 orang yang
mengucek mata sampai di atas 15 kali sehari.
3. Apakah yang Anda rasakan setelah mengucek mata?
LegaMata perihLainnya
Gambar 2.9. Grafik Survei Perasaan Setelah Mengucek Mata
Sebagian besar dari responden berkata bahwa mereka merasa mata
mereka nyaman setelah mengucek mata, yaitu sejumlah 36 orang (72%).
Hanya 6 dari mereka yang merasa matanya tetap gatal atau menjadi perih,
dan 8 orang memiliki komentar lain (merasa biasa saja, dan lain sebagainya)
Universitas Kristen Petra
23
4. Apakah Anda pernah mengalami masalah mata gara-gara mengucek
mata?
PernahTidak Pernah
Gambar 2.10. Grafik Survei Pernah Tidaknya Mendapat Masalah Dari
Mengucek Mata
Sedikit banyak, mengucek mata tidak hanya menimbulkan masalah
pada masa mendatang juga, tetapi juga memungkinkan munculnya beberapa
gangguan mata, bahkan penyakit mata.
Berdasarkan hasil survei, 30 responden mengaku pernah mengalami
masalah mata karena mengucek mata, sedangkan sisanya (22 orang)
mengaku tidak pernah mengalami masalah serius karena mengucek mata.
5. Apa masalah mata yang terjadi?
Mata perihIritasiBelekanMasalah lainnya
Gambar 2.11. Grafik Survei Masalah Mata Akibat Mengucek Mata
Masalah jangka pendek yang terjadi karena mengucek mata ada
bermacam-macam, mulai dari masalah ringan sampai penyakit mata.
Masalah yang terjadi antara lain mata menjadi perih (16 orang), iritasi mata
(9 orang), conjunctivitis / belekan (1 orang), dan masalah lainnya (4 orang).
Universitas Kristen Petra
24
Masalah lain yang terjadi antara lain, mata justru bertambah gatal, mata
merah, dan softlens lepas.
6. Apa yang Anda lakukan saat mata Anda gatal selain mengucek mata / bila
Anda tidak mengucek mata?
Obat tetes mataMengelap memakai tisuLainnya
Gambar 2.12. Grafik Survei Tindakan Selain Mengucek Mata
Alternatif tindakan lain selain mengucek mata yang dipilih responden
cukup bervariasi. Memakai obat tetes mata merupakan alternatif yang paling
banyak dipilih, yaitu oleh 22 orang. Ada 8 orang yang mengelap mata
dengan tisu. Sisanya, 22 orang, memiliki cara lain. Antara lain, menutup
mata keras-keras, berkedip-kedip, mengompres mata, meminta orang
meniup matanya, mencuci mata, atau bahkan membiarkan, dan berkedip
sampai air mata keluar.
Berdasarkan survei di rumah sakit mata Undaan mengenai penyakit yang
disebabkan bakteri dan virus, jumlah pasien penderitanya cukup banyak. Hasil
survei dapat dilihat dalam tabel berikut.
Universitas Kristen Petra
25
Universitas Kristen Petra
26
Universitas Kristen Petra
27
Universitas Kristen Petra
28
Universitas Kristen Petra
29
Universitas Kristen Petra
30
2.3. Organisasi Pendukung
Rumah Sakit Mata Undaan merupakan salah satu rumah sakit yang
mengkhususkan diri pada pelayanan kesehatan mata di Surabaya. Rumah Sakit
Mata Undaan telah 75 tahun berdiri untuk menyediakan pelayanan kesehatan
mata di Surabaya.
15 Oktober 1915 merupakan tonggak awal dimulainya cikal bakal Rumah
Sakit Mata Undaan. Awal mula rumah sakit ini adalah sebuah klinik mata yang
didirikan seorang Belanda untuk pribumi yang tidak mampu. Bangunan rumah
sakit mulai dibangun bulan November 1932, dan rumah sakit ini resmi dibuka
pada tanggal 29 April 1933. Pada tahun 1942-1946, yaitu pada masa pendudukan
Jepang, rumah sakit sempat ditutup karena situasi yang tidak stabil. Rumah sakit
kembali dibuka pada tanggal 8 Januari 1946, dipimpin oleh Dr. I. H. Go, seorang
Cina berkewarganegaraan Belanda. Pada tahun 1950, aliran dana pemerintah
diberhentikan dan Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata mengambil
alih pengelolaan rumah sakit ini. Tahun 1968, kepemimpinan rumah sakit ini
dilanjutkan oleh orang Indonesia, yaitu Dr. Moh. Basoeki. Demikian juga dengan
pengelolaan rumah sakit, yang sepenuhnya diserahkan pada anak bangsa. Pada
Desember 1994, Dr. Moh. Basoeki memasuki masa pensiun dan digantikan oleh
Dr. Moh. Badri sampai sekarang. Pada tahun 1998, Rumah Sakit Undaan
mendapatkan akreditasi penuh.
2.3.1 Visi
Visi Rumah Sakit Mata Undaan adalah menempatkan diri sebagai lahan
untuk berperan serta menyejahterakan masyarakat di bidang kesehatan mata.
2.3.2. Misi
Misi Rumah Sakit Mata Undaan adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan mata, baik kognitif, kuratif, edukatif,
maupun rehabilitatif secara profesional dan terjangkau oleh masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan mata yang profesional,
3. Senantiasa meningkatkan mutu pelayanan,dan
Universitas Kristen Petra
31
4. Selalu peduli akan kesehatan masyarakat yang tidak mampu.