i
AANNAALLIISSIISS FFLLEEKKSSIIBBIILLIITTAASS RRAANNCCAANNGGAANN SSTTRRUUKKTTUURR TTAABBEELL DDAATTAABBAASSEE
SSeebbuuaahh KKrriittiissii RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee HHaassiill--HHaassiill PPeenneelliittiiaann PPaaddaa SSiisstteemm IInnffoorrmmaassii AAkkaaddeemmiikk
TTEESSIISS
UUnnttuukk MMeemmeennuuhhii SSeebbaaggiiaann PPeerrssyyaarraattaann MMeennccaappaaii DDeerraajjaatt SSaarrjjaannaa SSttrraattaa--22
PPrrooggrraamm SSttuuddii IIllmmuu KKoommppuutteerr JJuurruussaann IIllmmuu--IIllmmuu MMaatteemmaattiikkaa && PPeennggeettaahhuuaann AAllaamm
FFaakkuullttaass MMaatteemmaattiikkaa && IIPPAA
UUnniivveerrssiittaass GGaaddjjaahh MMaaddaa
DDiiaajjuukkaann oolleehh:: EEddhhyy SSuuttaannttaa
2200886677//II--44//11664488//0033
SSEEKKOOLLAAHH PPAASSCCAASSAARRJJAANNAA UUNNIIVVEERRSSIITTAASS GGAADDJJAAHH MMAADDAA
YYOOGGYYAAKKAARRTTAA 22000066
ii
iii
PPEERRNNYYAATTAAAANN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan di dalam Daftar Pustaka.
Yogyakarta, 10 Mei 2006
Edhy Sutanta
iv
Kupersembahkan untuk :
istriku: retno widiastuti, s.t.,
terima kasih atas segala perhatian, pengertian, dan dukungannya;
kedua putriku: safira maharani redhyndaputri,
ashifa nareswari redhyndaputri, kalian adalah sumber harapan, sumber inspirasi, dan sumber sukacita;
kedua orangtuaku
dan segenap anggota keluarga;
almamater.
v
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, nikmat, dan hidayah yang telah
diberikan-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk dapat
menyelesaikan Tesis ini. Mengenang semua pengalaman hidup ini, sekali lagi
kami panjatkan syukur kepada-Mu ya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Penyayang, Tuhan Yang Maha Pemurah, Penguasa Alam Semesta.
Ucapan terima kasih pertama-tama kami sampaikan kepada Drs. Retantyo
Wardoyo, M.Sc., Ph.D., selaku Pembimbing Utama Tesis ini yang dengan
sistematis telah memaksa kami harus belajar dan terus belajar dengan serius.
Beliau adalah salah seorang Dosen Terbaik yang pernah kami jumpai, yang selalu
ingin melihat mahasiswanya menemukan dan mencapai hal yang terbaik,
kesediaannya untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing, dan
kesediaannya untuk selalu membantu mahasiswanya akan selalu membekas dalam
ingatan kami. Di luar ruang kelas, Beliau juga telah menjadi Ayah yang sangat
baik dan penuh perhatian bagi kami.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Drs. Retantyo
Wardoyo, M.Sc., Ph.D., Dr. Ahmad Ashari, M.Kom., Drs. Agus Harjoko, M.Sc.,
Ph.D., Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D., selaku Penguji pada Ujian Tesis yang telah
banyak memberi masukan penting untuk peningkatan kualitas Tesis ini. Cecaran
pertanyaan mematikan yang diberikan selama ujian Tesis ini telah membuat kami
vi
menyadari dengan segenap hati bahwa banyak hal besar yang harus kami pelajari
dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para Dosen di Sekolah
Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga kepada
kami. Mereka itu antara lain adalah Drs. Widodo Prijodiprojo, M.Sc. EE., Drs.
Retantyo Wardoyo, M.Sc., Ph.D., Drs. GP. Daliyo, Dipl. Com., Dr. Ahmad
Ashari, M.Kom., Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D., Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D.,
Drs. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., Ph.D., Drs. Heri Pratomo, M.Kom. (almarhum).
Mereka itu adalah kelompok Dosen yang inspiratif. Keberadaan mereka telah
membuat kami memahami kualitas seorang Sarjana Stata-2 pada Sekolah
Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM. Keberadaan mereka
membuat kami yakin bahwa kualitas pendidikan Sekolah Pascasarjana, Program
Studi Ilmu Komputer, FMIPA di UGM akan terus mengalami peningkatan.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada segenap Pimpinan dan
Staf di lingkungan Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA,
UGM yang berperan besar terhadap kelancaran studi selama kami menempuh
studi jenjang Srata-2.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada kedua Orangtua kami,
atas segala doa, dukungan, dan perjuangan dalam membesarkan, mendidik, dan
membimbing kami di tengah berbagai kesulitan yang harus dihadapinya. Kepada
segenap anggota keluarga, kami sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan
yang diberikan selama ini.
vii
Untuk teman-teman seangkatan di Sekolah Pascasarjana, Program Studi
Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, kami sampaikan terima kasih atas dukungan dan
kerjasama yang diberikan semasa menempuh studi Strata-2. Secara khusus,
ucapan terima kasih kami sampaikan kepada I Wayan Candra Winetra, S.Kom.,
M.Kom. atas kesempatan yang diberikan untuk secara terus-menerus dapat
berdiskusi dan berbagi ilmu pengetahuan. Kehadirannya sangatlah lengkap dan
mengagumkan, selama menempuh studi Strata-1 ia telah hadir sebagai mahasiswa
terbaik yang pantas kami banggakan, dan selama menempuh studi S2 ia telah
menjadi adik yang menyenangkan, guru dalam menulis program, dan sahabat.
Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada istri tercinta Retno
Widiastuti, S.T. atas segala perhatian, pengertian, dan dukungan yang diberikan.
Kehadirannya telah membuat kami semakin mengerti tentang makna hidup
sebagai hamba Allah SWT dan pengikut Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
kebahagiaan selalu menyertai setiap waktu. Untuk kedua putri kami, Safira
Maharani Redhyndaputri dan Ashifa Nareswari Redhyndaputri, sungguh kalian
telah menjadi sumber harapan, inspirasi, dan sukacita. Semoga kalian bahagia
selalu.
Yogyakarta, 10 Mei 2006
Edhy Sutanta
viii
DDAAFFTTAARR IISSII
Hal: Halaman Judul Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Halaman Persembahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran INTISARI ABSTRACT
i ii iii iv v viii xi xiii xvii xx xxi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Batasan Masalah 1.4. Tujuan Penelitian 1.5. Manfaat Penelitian 1.6. Keaslian Penelitian 1.7. Organisasi Laporan Penelitian
1 1 4 5 5 6 6 7
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Tentang Konsep SIM
2.1.1. Definisi SIM 2.1.2. Tinjauan Tentang SIM 2.1.3. Tujuan SIM 2.1.4. Pengolahan Data Dalam SIM 2.1.5. Unsur-Unsur Penting Agar SIM Efektif 2.1.6. Bentuk Anatomi SIM 2.1.7. Jaringan Kerja SIM 2.1.8. Karakteristik Kebutuhan Informasi Dalam SIM 2.1.9. Metodologi Pengembangan SIM 2.1.10. Perancangan Sistem Dalam SIM 2.1.11. Kriteria Keberhasilan SIM
2.2. Tinjauan Tentang Konsep Database 2.2.1. Definisi Database 2.2.2. Tujuan Database 2.2.3. Keuntungan Database 2.2.4. Kendala Dalam Database 2.2.5. Pandangan Terhadap Database 2.2.6. Model Data 2.2.7. Relational Database Model/RDBM
2.3. Pandangan Tentang Kerjasama Sistem Informasi Akademik
8 8 8 12 16 18 21 21 22 23 28 39 46 46 46 48 49 49 51 53 53 61
ix
2.4. Database dan SIM 2.5. Perancangan Database Untuk SIM 2.6. Verifikasi Struktur Database 2.7. Schema Database Universal 2.8. Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database 2.9. Pendekatan dalam Pengukuran Kualitas Informasi 2.10. Acuan Dalam Penilaian
65 65 76 77 80 82 83
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian 3.2. Data Penelitian
3.2.1. Data Penelitian Kelompok Pertama 3.2.2. Data Penelitian Kelompok Kedua 3.2.3. Data Penelitian Kelompok Ketiga
3.3. Metode Pengumpulan Data 3.4. Langkah Penelitian
86 86 87 87 89 91 92 93
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis
4.1.1. SIM di Perguruan Tinggi (SIPT) 4.1.2. Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di Perguruan Tinggi 4.1.3. Kebutuhan Informasi (dan Data) dan Nilai Rinci Data Untuk
SIAKAD 4.1.4. Perubahan Kebutuhan Informasi (dan Data) Untuk SIAKAD 4.1.5. Langkah Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel
Database 4.1.6. Data Yang Dianalisis 4.1.7. Penilaian Untuk Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
Tabel Database 4.1.8. Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel
Database 4.2. Pembahasan
4.2.1. Statistik Tingkat Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
4.2.2. Identifikasi Penyebab Rancangan Struktur Tabel Database Tidak Fleksibel
4.2.3. Kerangka Rancangan Struktur Tabel Database Yang Relatif Fleksibel Untuk SIAKAD
4.2.4. Usulan Panduan Perancangan Struktur Tabel Database Yang Fleksibel
99 99 99 128 153 178 183 186 194 197 198 198 203 226 243
BAB V. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Perancangan Sistem
5.1.1. Perancangan Model Sistem 5.1.2. Perancangan Model Data 5.1.3. Perancangan Database
251 251 251 282 291
x
5.1.4. Perancangan HIPO (Hierarchy and Input-Process-Output) 5.1.5. Perancangan Dialog Layar Menu 5.1.6. Perancangan Input 5.1.7. Perancangan Output 5.1.8. Perancangan Teknologi
5.2. Implementasi Sistem 5.2.1. Implementasi Program Aplikasi 5.2.2. Implementasi Dialog Layar 5.2.3. Implementasi Input 5.2.4. Implementasi Output 5.2.5. Implementasi Teknologi 5.2.6. Pengujian Sistem 5.2.7. Kelemahan Sistem
308 312 318 325 336 337 337 337 345 351 353 354 355
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.2. Saran
356 356 360
DAFTAR PUSTAKA 361 LAMPIRAN-LAMPIRAN 370
xi
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
Hal: Tabel 2.1: Kebutuhan informasi menurut kategori keputusan Tabel 2.2: Perbedaan jenis keputusan pada tiga tingkat kegiatan manajemen Tabel 2.3: Kerangka Kerja Zachman Tabel 2.4: Istilah-istilah dalam terminologi RDBM Tabel 2.5: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang
sesuai untuk dilakukan pengukuran Tabel 2.6: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang
tidak sesuai untuk dilakukan pengukuran Tabel 4.1: Rambu-rambu Penyusunan Portofolio Tabel 4.2: Komponen Evaluasi Diri sebagai dimensi penilaian yang
digunakan dalam Akreditasi Program Studi Tabel 4.3: Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan borang Tabel 4.4: Matrik penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Tabel 4.5: Kebutuhan rinci data untuk SIAKAD Tabel 4.6: Perubahan pada nilai-nilai rinci data dalam SIAKAD Tabel 4.7: Mata_Kuliah (Medi, 2002, hal: 42) Tabel 4.8: Dosen (Medi, 2002, hal: 42-43) Tabel 4.9: Mahasiswa (Medi, 2002, hal: 43-44) Tabel 4.10: Mengajar (Medi, 2002, hal: 43) Tabel 4.11: Medis (Medi, 2002, hal: 44-45) Tabel 4.12: Pustaka (Medi, 2002, hal: 45) Tabel 4.13: Keamanan (Medi, 2002, hal: 45) Tabel 4.14: Beasiswa (Medi, 2002, hal: 45-46) Tabel 4.15: UPT (Medi, 2002, hal: 46) Tabel 4.16: Koperasi (Medi, 2002, hal: 46) Tabel 4.17: Mhs (Rahayuningsih, 2000, hal: 14) Tabel 4.18: Dosen (Rahayuningsih, 2000, hal: 15) Tabel 4.19: Makul (Rahayuningsih, 2000, hal: 15) Tabel 4.20: Krs (Rahayuningsih, 2000, hal: 15) Tabel 4.21: Bidang (Rahayuningsih, 2000, hal: 16) Tabel 4.22: Jurusan (Rahayuningsih, 2000, hal: 16) Tabel 4.23: FMHS (Yulia, 2000, hal: 38) Tabel 4.24: FJURUSAN (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.25: FDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.26: FMTKDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.27: FMTKULIAH (Yulia, 2000, hal: 39) Tabel 4.28: FPAKET (Yulia, 2000, hal: 40) Tabel 4.29: FKRS (Yulia, 2000, hal: 40) Tabel 4.30: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_001 Tabel 4.31: Daftar hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database keseluruhan Tabel 4.32: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
27 27 38 54 75 76 111 120 124 148 174 178 188 188 188 189 189 189 189 190 190 190 191 191 191 192 192 192 193 193 193 194 194 194 194 195 197 198
xii
database berdasarkan tingkat fleksibilitas Tabel 4.33: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database berdasarkan pendidikan perancang Tabel 4.34: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database rekapitulasi keseluruhan Tabel 4.35: Daftar faktor rancangan struktur tabel tidak fleksibel pada
setiap data yang dianalisis Tabel 4.36: Faktor umum penyebab rancangan struktur tabel fleksibel
tidak fleksibel Tabel 4.37: Kerangka rancangan struktur tabel database yang relatif
fleksibel untuk SIAKAD Tabel 5.1: TblUser.DB Tabel 5.2: TblPendidikan.DB Tabel 5.3: TblFleksibilitas.DB Tabel 5.4: TblData.DB Tabel 5.5: TblDataTabel.DB Tabel 5.6: TblDataAtribut.DB Tabel 5.7: TblHasil.DB Tabel 5.8: TblHasilDetail.DB Tabel 5.9: Diagram terinci (detailed diagram) HIPO untuk sistem
200 201 205 223 230 306 306 306 307 307 307 307 308 311
xiii
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
Hal: Gambar 2.1: SIM sebagai integrasi organisasi, teknologi, dan manajemen Gambar 2.2: Pendekatan secara kontemporer pada SIM Gambar 2.3: Bentuk pengolahan data sentralisasi Gambar 2.4: Bentuk pengolahan data desentralisasi Gambar 2.5: Bentuk anatomi SIM Gambar 2.6: Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM Gambar 2.7: Beberapa fungsi organisatoris dalam organisasi Gambar 2.8: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan sumbernya Gambar 2.9: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan luasnya Gambar 2.10: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan bentuknya Gambar 2.11: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan horison
waktu Gambar 2.12: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan keadaan
waktu Gambar 2.13: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat
kecermatan Gambar 2.14: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan frekuensi
pemakaian Gambar 2.15: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat
rincian Gambar 2.16: Karakteristik kebutuhan informasi Gambar 2.17: Paradigma prototyping Gambar 2.18: Rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral Gambar 2.19: Aktivitas utama dalam model spiral Gambar 2.20: Kombinasi beberapa paradigma rekayasa perangkat lunak SIM Gambar 2.21: Simbol external entity Gambar 2.22: Simbol repeated external entity Gambar 2.23: Simbol data flow Gambar 2.24: Simbol process Gambar 2.25: Simbol data storage Gambar 2.26: Simbol repeated data storage Gambar 2.27: Pandangan terhadap database Gambar 2.28: Subsistem dalam gagasan kerjasama Sistem Informasi
Akademik Gambar 2.29: Model database untuk kerjasama Sistem Informasi Akademik Gambar 2.30: File konvensional versus database Gambar 4.1: Analisis Sistemik mengenai komponen Evaluasi Diri Gambar 4.2: Alur kegiatan Sub Bidang Akademik di Perguruan Tinggi Gambar 5.1: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 0 atau konteks Gambar 5.2: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 1 Gambar 5.3: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 1 Gambar 5.4: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 2 Gambar 5.5: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 3
15 16 19 20 21 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 28 36 37 37 39 41 41 42 42 43 44 52 63 64 70 118 151 255 265 270 273 277
xiv
Gambar 5.6: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 4 Gambar 5.7: Model logikal data untuk sistem dalam bentuk ER_D Gambar 5.8: Diagram Kerelasian Antar Relasi Hasil Transfromasi ER_D
ke LRS Gambar 5.9: Visual Table of Contents HIPO sistem yang akan dikembangkan Gambar 5.10: Diagram ringkas (overview diagram) HIPO untuk sistem Gambar 5.11: Rancangan tampilan login ke sistem Gambar 5.12: Rancangan tampilan menu utama dengan login sebagai User Gambar 5.13: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel
Database untuk pemakai dengan login sebagai User Gambar 5.14: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan
login sebagai User Gambar 5.15: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai
dengan login sebagai User Gambar 5.16: Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login
sebagai Pakar Gambar 5.17: Rancangan tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar Gambar 5.18: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Sruktur Tabel
Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.19: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan
login sebagai Pakar Gambar 5.20: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar Gambar 5.21: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel
database untuk pemakai dengan login sebagai User Gambar 5.22: Rancangan tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk
pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.23: Rancangan tampilan input setup data pendidikan untuk
pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.24: Rancangan tampilan input setup data User untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar Gambar 5.25: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel
database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.26: Rancangan tampilan input penilaian untuk pemakai dengan
login sebagai Pakar Gambar 5.27: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang S3 Gambar 5.28: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang S2 Gambar 5.29: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang S1 Gambar 5.30: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang D3 Gambar 5.31: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Keseluruhan Gambar 5.32: Hasil Analisis Per Rancangan
282 291 297 309 310 312 314 314 315 315 316 317 317 318 318 320 321 322 322 324 325 326 327 327 327 328 328
xv
Gambar 5.33: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BAIK
Gambar 5.34: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK
Gambar 5.35: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG
Gambar 5.36: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK
Gambar 5.37: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BURUK
Gambar 5.38: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S3
Gambar 5.39: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S2
Gambar 5.40: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S1
Gambar 5.41: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang D3
Gambar 5.42: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel DatabaseDaftar Hasil Analisis Keseluruhan
Gambar 5.43: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas
Gambar 5.44: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang
Gambar 5.45: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Statistik Rekapitulasi Keseluruhan
Gambar 5.46: Implementasi tampilan login ke sistem Gambar 5.47: Implementasi tampilan menu utama dengan login sebagai User Gambar 5.48: Implementasi tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel
Database untuk pemakai dengan login sebagai User Gambar 5.49: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai
dengan login sebagai User Gambar 5.50: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai
dengan login sebagai User Gambar 5.51: Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan
login sebagai Pakar Gambar 5.52: Implementasi tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar Gambar 5.53: Implementasi tampilan sub menu Implementasi Sruktur Tabel
Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar Gambar 5.54: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar Gambar 5.55: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar
329 330 330 331 331 332 332 333 333 334 334 335 335 337 338 339 339 340 341 342 343 344 345
xvi
Gambar 5.56: Implementasi tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai User
Gambar 5.57: Implementasi tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
Gambar 5.58: Implementasi tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
Gambar 5.59: Implementasi tampilan input setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
Gambar 5.60: Implementasi tampilan input data implementasi struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
Gambar 5.61: Implementasi tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
346 347 348 349 350 351
xvii
DDAAFFTTAARR LLAAMMPPIIRRAANN
Hal: Lampiran 1: DATA_09_002 Lampiran 2: DATA_09_003 Lampiran 3: DATA_09_004 Lampiran 4: DATA_09_005 Lampiran 5: DATA_09_006 Lampiran 6: DATA_09_007 Lampiran 7: DATA_09_008 Lampiran 8: DATA_09_009 Lampiran 9: DATA_09_010 Lampiran 10: DATA_08_002 Lampiran 11: DATA_08_003 Lampiran 12: DATA_08_004 Lampiran 13: DATA_08_005 Lampiran 14: DATA_08_006 Lampiran 15: DATA_08_007 Lampiran 16: DATA_08_008 Lampiran 17: DATA_08_009 Lampiran 18: DATA_08_010 Lampiran 19: DATA_06_002 Lampiran 20: DATA_06_003 Lampiran 21: DATA_06_004 Lampiran 22: DATA_06_005 Lampiran 23: DATA_06_006 Lampiran 24: DATA_06_007 Lampiran 25: DATA_06_008 Lampiran 26: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_002 Lampiran 27: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_003 Lampiran 28: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_004 Lampiran 29: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_005 Lampiran 30: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_006 Lampiran 31: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_007 Lampiran 32: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_008 Lampiran 33: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_009 Lampiran 34: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_09_010
370 377 381 386 388 390 392 401 403 405 407 409 411 412 413 414 416 419 421 423 424 426 428 430 433 434
442
447
452
453
455
457
468
470
xviii
Lampiran 35: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_001 Lampiran 36: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_002 Lampiran 37: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_003 Lampiran 38: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_004 Lampiran 39: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_005 Lampiran 40: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_006 Lampiran 41: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_007 Lampiran 42: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_008 Lampiran 43: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_009 Lampiran 44: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_08_010 Lampiran 45: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_001 Lampiran 46: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_002 Lampiran 47: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_003 Lampiran 48: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_004 Lampiran 49: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_005 Lampiran 50: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_006 Lampiran 51: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_007 Lampiran 52: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database pada DATA_06_008 Lampiran 53: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database
Keseluruhan Lampiran 54: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database
berdasarkan Pendidikan Perancang S2 Lampiran 55: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database
berdasarkan Pendidikan Perancang S1 Lampiran 56: Contoh Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database
berdasarkan Pendidikan Perancang D3 Lampiran 57: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
472
473
475
477
479
480
481
482
484
487
489
490
492
493
494
496
498
500
501
504
506
508
509
xix
Tabel Database Per Rancangan Lampiran 58: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas Lampiran 59: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang Lampiran 60: Contoh Output Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan
Struktur Tabel Database Keseluruhan (Teringkas) Lampiran 61: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
Tabel Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas Lampiran 62: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
Tabel Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang Lampiran 63: Contoh Output Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
Tabel Database Rekapitulasi Keseluruhan
513
514
515
516
517
518
xx
IINNTTIISSAARRII
Fleksiblitas rancangan struktur tabel database merupakan salah satu faktor penentu kualitas SIM. Berdasarkan pada rancangan struktur logikal tabel database, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database, menemukan faktor umum penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel, mengembangkan kerangka rancangan struktur tabel database yang fleksibel untuk SIAKAD, serta mengembangkan panduan perancangan struktur tabel database yang fleksibel. Penelitian dilakukan pada 28 rancangan yang terdiri atas 10 hasil Penelitian Tesis, 10 hasil Penelitian Skripsi, dan 8 hasil Penelitian Tugas Akhir, di dalamnya memuat 262 tabel dan 1.906 atribut. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dilaukan dengan menggunakan pendekatan intuitive, dan selanjutnya tingkat fleksibilitas ditentukan berdasarkan pendekatan Penilaian Acuan Pokok/PAP.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 3 rancangan termasuk SANGAT BAIK, memuat 49 tabel dan 443 atribut, terdiri atas 371 (=83,75%) atribut fleksibel dan 72 (=16,25%) atribut tidak fleksibel; 15 rancangan termasuk BAIK, memuat 119 tabel dan 664 atribut, terdiri atas 464 (=69,88%) atribut fleksibel dan 200 (=30,12%) atribut tidak fleksibel; 8 rancangan termasuk SEDANG, memuat 78 tabel dan 621 atribut, terdiri atas 316 (=50,89%) atribut fleksibel dan 305 (=49,11%) atribut tidak fleksibel; 1 rancangan termasuk BURUK, memuat 10 tabel dan 137 atribut, terdiri atas 49 (=35,77%) atribut fleksibel dan 88 (=64,23%) atribut tidak fleksibel; tidak ada rancangan yang termasuk kategori SANGAT BURUK; 1 rancangan tidak dapat dianalisis. Berdasarkan tingkat pendidikan perancang, 9 rancangan S2 yang memuat 126 tabel dan 1166 atribut, terdapat 735 (=63,04%) atribut fleksibel dan 431 (=36,96%) atribut tidak fleksibel, serta 1 rancangan tidak dapat dianalisis; 10 rancangan S1 yang memuat 65 tabel dan 383 atribut, terdapat 38 (=62,14%) atribut fleksibel dan 145 (=37,86%) atribut tidak fleksibel; 8 rancangan D3 yang memuat 65 tabel dan 316 atribut, terdapat 222 (=70,25%) atribut fleksibel dan 94 (=29,75%) atribut tidak fleksibel. Secara umum, rancangan struktur tabel database tidak fleksibel diakibatkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan batasan/lingkup sistem, orientasi database, standarisasi data, kelengkapan data, pengelompokan data, penggunaan kode, penggunaan Primary Key/PK, serta penggunaan tabel logik. Kerangka rancangan struktur tabel database yang fleksibel untuk SIAKAD dapat dirancang dengan melibatkan beberapa sub sistem. Struktur tabel database yang fleksibel dapat diperoleh melalui 4 tahapan utama, yaitu 1) Analisis kebutuhan; 2) Perancangan; 3) Pengujian; dan 4) Implementasi. Kata-kata kunci: database, perancangan database, fleksibilitas, Sistem Informasi
Akademik.
xxi
AABBSSTTRRAACCTT
The flexibility of database structure design is one of decisive factor of MIS quality. Based on logical database structure, this research aim to do flexibility analyzes; finding the general factors that cause inflexible; developing the flexible database framework for Academic Information Systems; and developing guidance to get the flexible database structure. This research conducted 28 databases that consist of 10 theses, 10 scripts, and 8 final tasks, that contain 262 tables and 1906 attributes. The flexibility analyzes done by using intuitive approach, furthermore flexibility level grouped into 5 levels by using Criterion Reference Evaluation (PAP) approach.
Base on research known, there are 3 database are VERY GOOD, it contain 49 tables and 443 attributes, consist of 371 (=83,75%) flexible attributes and 72 (=16,25%) inflexible attributes; 15 database are GOOD, it contain 119 tables and 664 attributes, consist of 464 (=69,88%) flexible attributes and 200 (=30,12%) inflexible attributes; 8 database are AVERAGE, it contain 78 tables and 621 attributes, consist of 316 (=50,89%) flexible attributes and 305 (=49,11%) inflexible attributes; 1 database is BAD, it contain 10 tables and 137 attributes, consist of 49 (=35,77%) flexible attributes and 88 (=64,23%) inflexible attributes; there is neither VERY BAD; and 1 database can’t be analyzed. Base on designer educational, 9 database of MA degree that contain 126 tables and 1166 attributes are consist of 735 (=63,04%) flexible attributes and 431 (=39,996%) inflexible attributes, and 1 design can’t be analyzed; 10 database of BA degree that contain 65 tables and 383 attributes are consist of 38 (=62,75%) flexible attributes and 145 (=37,*6%) inflexible attributes; and 8 database of diploma degree that contain 65 tables and 316 attributes are consist of 222 (=70,25%) flexible attributes and 94 (=29,75%) inflexible attributes. In generally, database structure is not flexible caused by many factors that related to system boundary; data orientation; data standardization, data completeness, data group arrangement, code utilizing, primary key determining, and logic table utilizing. The framework of flexible database for Academic Information Systems can be design with involves any sub systems. The flexible database structure can obtain by 4 major stages, i.e. 1) Requirement analyzes; 2) Design; 3) Testing; and 4) Implementation.
Keywords: database, database design, flexibility, Academic Information System.
1
BBAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
11..11.. LLaattaarr BBeellaakkaanngg MMaassaallaahh
Perkembangan teknologi informasi-komputer saat ini sudah mencapai
pada tahap di mana ukurannya semakin kecil, kecepatannya semakin tinggi,
namun harganya semakin murah dibandingkan dengan kemampuan kerjanya.
Kondisi ini mendorong masyarakat berlomba-lomba memanfaatkan komputer
sebagai alat bantu pengolahan data dengan cara membangun sistem pengolahan
data terkomputerisasi untuk penyajian informasi, baik untuk keperluan pribadi
maupun organisasinya. Sekalipun kurang tepat, sistem pengolahan data
terkomputerisasi untuk penyajian informasi dalam suatu organisasi sering disebut
sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Menurut Leavitt dan Whisler (dalam Davis dan Olson, 1987) suatu sistem
organisasi terbentuk atas empat komponen atau subsistem yang saling berkaitan.
Komponen-komponen yang dimaksud adalah tujuan, teknologi, struktur, serta
sumberdaya manusia. Keempat komponen tersebut terintegrasi di dalam sebuah
sistem yang disebut organisasi. Perubahan terhadap sebuah atau lebih komponen
organisasi akan memerlukan perubahan pada komponen yang lain, dan pada
gilirannya akan mempengaruhi seluruh organisasi.
Kenyataan di lapangan menunjukkan, bahwa tidak semua organisasi
berhasil mengimplementasikan SIM dengan baik. Eko Nugroho (1991) telah
meneliti pengaruh struktur organisasi dan sumber daya manusia terhadap
keberhasilan implementasi SIM dalam organisasi dalam penelitian tesisnya. Hasil
2
penelitian tersebut membuktikan, bahwa rata-rata persentase tingkat keberhasilan
implementasi SIM, khususnya di DIY relatif rendah, hanya sekitar 60%.
Penelitian tersebut juga telah membuktikan bahwa sumberdaya manusia (para
teknisi sistem informasi, misalnya operator, analis sistem komputer, manajer unit
pemrosesan data dan lain-lain, dan para pengguna sistem informasi) merupakan
faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi SIM. Selanjutnya,
penelitian tersebut menyarankan adanya penelitian lebih lanjut pada aspek-aspek
lain yang mempengaruhi keberhasilan implementasi SIM dalam organisasi, yaitu
aspek organisasi, manajemen, perilaku, atau teknologi yang meliputi perangkat
keras, perangkat lunak, rekayasa sistem, database. Dalam sumber referensi yang
lain, Richardus Eko Indrajit (2000) menyatakan bahwa salah satu hasil audit pada
implementasi SIM di Indonesia menunjukkan bahwa yang paling sering dijumpai
adalah suatu kenyataan terjadinya fenomena “tambal sulam“ aplikasi SIM akibat
terjadinya perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk memenuhi
kepentingan manajemen. Dan menurut Zainal A. Hasibuan (2004) keberhasilan
implementasi SIM di dunia hanya berkisar antara 20-30 % saja, dan khusus untuk
Indonesia kemungkinan lebih kecil dari 20%.
Organisasi yang mengimplementasikan SIM dapat bergerak dalam bidang
apa saja, baik yang bergerak dalam bidang produksi barang maupun jasa, profit
maupun non-profit, berskala kecil, menengah, maupun besar. Salah satu contoh
organisasi yang telah mengimplementasikan SIM adalah Perguruan Tinggi (PT).
Implementasi SIM dalam lingkungan PT utamanya digunakan untuk pengolahan
data akademik yang sering dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Akademik
3
(SIAKAD). Kegagalan implementasi SIM dan fenomena “tambal sulam” aplikasi
SIM ternyata juga dapat terjadi dalam SIAKAD. Hal ini dapat dibuktikan dengan
masih adanya PT yang telah melakukan pengembangan dan implementasi
SIAKAD lebih dari satu dekade lamanya, namun hasilnya belum memuaskan
hingga saat ini.
Dalam suatu implementasi SIM, dapat dipahami bahwa kebutuhan
informasi (dan data) bagi para pengguna untuk dapat dipastikan akan mengalami
perubahan. Perubahan kebutuhan informasi (dan data) tersebut akan memerlukan
penyesuaian pada komponen SIM lainnya, termasuk database. Perubahan
kebutuhan informasi (dan data) terebut dapat terjadi, baik akibat perubahan yang
terencana maupun yang tidak terencana sebelumnya. Perubahan kebutuhan
informasi (dan data) akan memerlukan perubahan pada program aplikasi, nilai-
nilai rinci data (data items) yang perlu disimpan dalam database atau bahkan
perubahan pada struktur tabel database. Pada umumnya perubahan pada program
aplikasi diperlukan karena adanya tuntutan kebutuhan tampilan keluaran yang
lebih baik dan lebih menarik. Perubahan pada nilai-nilai rinci data (data items)
dalam database dapat dilakukan dengan cara menambahkan atau menyesuaikan
atribut dan/atau nilai-nilai rinci data (data items) dalam tabel database. Sedangkan
perubahan rancangan struktur tabel database akan relatif mahal, lama, dan hanya
dapat dilakukan dengan cara membongkar kembali definisi struktur tabel
database, kerelasian antar data dalam database, batasan-batasan nilai pada atribut
dan/atau nilai-nilai rinci data, dan sekaligus perubahan program aplikasi.
4
Salah satu peran database, yaitu sebagai sumber informasi bagi SIM,
mengimplikasikan bahwa database yang digunakan harus mampu memenuhi
kebutuhan berbagai informasi (dan data) bagi para penggunanya, baik untuk saat
ini maupun mendatang. Tanpa mengabaikan sumber daya informasi yang lainnya,
aspek rekayasa sistem, khususnya rancangan struktur tabel database akan sangat
mempengaruhi keberhasilan implementasi SIM dalam organisasi. Rancangan
struktur tabel database yang fleksibel akan meningkatkan kwalitas SIM,
sebaliknya rancangan struktur tabel database yang kurang fleksibel akan
berpotensi menimbulkan banyak masalah dan kegagalan implementasi SIM pada
suatu organisasi, termasuk Perguruan Tinggi. Dengan demikian, maka struktur
tabel database seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki sifat
fleksibel terhadap perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk memenuhi
kebutuhan kepentingan manajemen.
11..22.. RRuummuussaann MMaassaallaahh
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dipahami bahwa
fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk suatu SIM merupakan
permasalahan penting. Oleh karena itu, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: (1) bagaimana melakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database; (2) faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab rancangan struktur
tabel database tidak fleksibel; (3) seperti apakah kerangka rancangan struktur
tabel database yang fleksibel; (4) bagaimana seharusnya merancang struktur tabel
database agar diperoleh rancangan yang fleksibel.
5
11..33.. BBaattaassaann MMaassaallaahh
Analisis dalam penelitian ini difokuskan pada aspek fleksibilitas
rancangan struktur tabel database yang digunakan dalam SIAKAD, dengan
batasan sebagai berikut:
1. Analisis dilakukan pada rancangan struktur tabel database hasil-hasil
penelitian untuk SIAKAD yang pernah dilakukan dalam penelitian Tesis
jenjang S2, Skripsi jenjang S1, dan Tugas Akhir jenjang D3.
2. Analisis dilakukan pada rancangan logikal, bukan implementasi pada DBMS,
teknologi perangkat keras yang digunakan, maupun aplikasi.
3. Analisis dilakukan pada rancangan struktur tabel database untuk fungsi dan
business rule yang berlaku secara umum dalam SIAKAD.
4. Program aplikasi akan dikembangkan untuk memberikan dukungan dalam
proses analisis dalam penelitian ini.
11..44.. TTuujjuuaann PPeenneelliittiiaann
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Melakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database terhadap
berbagai kemungkinan perubahan kebutuhan informasi (dan data) bagi para
pengguna pada hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya untuk
implementasi dalam suatu SIAKAD.
2. Menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab rancangan struktur tabel
database tidak fleksibel.
6
3. Mengembangkan sebuah kerangka rancangan struktur tabel database untuk
SIAKAD yang relatif fleksibel dengan business rules yang umum digunakan
di institusi Perguruan Tinggi.
4. Mengembangkan panduan perancangan struktur tabel database agar diperoleh
rancangan yang fleksibel.
11..55.. MMaannffaaaatt PPeenneelliittiiaann
Penelitian ini memberikan informasi berupa hasil analisis fleksibilitas pada
rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD; faktor-faktor umum yang
menjadi penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel; kerangka
rancangan struktur tabel database yang fleksibel; usulan panduan umum
perancangan struktur tabel database yang fleksibel. Hasil penelitian ini
diharapkan menimbulkan kesadaran khususnya bagi para pengembang SIM,
perancang database, dan organisasi yang akan mengubah metode pengolahan
datanya dari manual atau elektromekanikal ke sistem yang berbasis komputer,
agar terhindar dari kegagalan implementasi SIM.
11..66.. KKeeaasslliiaann PPeenneelliittiiaann
Sejauh ini rancangan struktur tabel database (dan program aplikasi) untuk
SIAKAD yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, dikembangkan
dengan tujuan utama untuk membuktikan bahwa teknik dan metode yang diteliti
dapat berjalan dengan benar untuk suatu fungsi yang spesifik. Rancangan struktur
tabel database dalam penelitian-penelitian sebelumnya dikembangkan
7
menggunakan teknik normalisasi, Entity_Relationship Model, ataupun
berorientasi obyek, tanpa disertai analisis tentang aspek fleksibilitas rancangan
struktur tabel database terhadap berbagai kemungkinan perubahan kebutuhan
informasi (dan data) para pengguna. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database belum pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.
11..77.. OOrrggaanniissaassii LLaappoorraann PPeenneelliittiiaann
Laporan penelitian ini disusun menjadi 5 (lima) bab yaitu:
BAB I Pendahuluan, bagian ini berisi penjelasan tentang latar belakang
permasalahan, rumusan permasalahan, batasan permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, serta organisasi
Laporan Penelitian.
BAB II Landasan Teori, bagian ini berisi penjelasan tentang landasan teori dan
kajian pustaka yang melandasi penelitian ini.
BAB III Metodologi Penelitian, bagian ini berisi penjelasan tentang sumber data
penelitian, data penelitian, metode pengumpulan data, langkah penelitian.
BAB IV Analisis dan Pembahasan, bagian ini berisi analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD yang berhasil
dikumpulkan dan pembahasannya.
BAB V Perancangan dan Implementasi Sistem, bagian ini berisi penjelasan
tentang perancangan dan implementasi sistem/program aplikasi yang
dikembangkan.
BAB VI Kesimpulan dan Saran, bagian ini berisi kesimpulan hasil penelitian
dan saran yang terkait dengan hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Lampiran
8
BBAABB IIII LLAANNDDAASSAANN TTEEOORRII
22..11.. TTiinnjjaauuaann TTeennttaanngg KKoonnsseepp SSIIMM
Menurut Raymond McLeod dan George Schell (2001), istilah Sistem
Informasi Manajemen (SIM) telah populer dalam dunia bisnis sejak tahun 1964.
Perkembangan teknologi komputer pada saat itu telah memberikan kesadaran baru
bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Sejak itu, konsep SIM terus
berkembang seiring perkembangan dan penggunaan teknologi komputer.
22..11..11.. DDeeffiinniissii SSIIMM
Dalam lingkungan pengolahan data menggunakan komputer, sistem
pengolahan data terkomputerisasi untuk penyajian informasi bagi keperluan
manajemen dalam organisasi sering disebut sebagai “Sistem Informasi
Manajemen/SIM” (Management Informations Systems/MIS), walaupun tidak
semua orang menyetujui penggunaan istilah SIM tersebut. Istilah SIM telah
didefinisikan oleh para pakar dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian orang
menyebutnya sebagai “Sistem Informasi” saja, dan sebagian yang lain
menyebutnya sebagai “Pengolahan Data Elektronik/PDE” (Electronic Data
Processing/EDP). Namun demikian menurut Eko Nugroho (1991), pada
umumnya SIM merupakan istilah yang paling banyak dipergunakan.
Gordon B. Davis (1987) mendefinisikan SIM sebagai integrasi sistem
manusia-mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi
9
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. SIM
menggunakan hardware dan software komputer; prosedur manual; model untuk
analisis, perencanaan, kendali dan pembuatan keputusan; database.
Dalam referensi yang lain, Raymond McLeod dan George Schell (2001)
mendefinisikan SIM sebagai sistem berbasis komputer (Computer Based
Information Systems/CBIS) yang menyediakan informasi kepada pengguna yang
memiliki kebutuhan yang sama. SIM menyediakan informasi tentang masa
lampau, saat ini, dan mendatang. Kesamaan kebutuhan dapat dipandang pada
aspek area fungsional, tingkat kegiatan manajemen, dan manajer dan non-
manajer. Pengguna SIM terdiri atas entitas formal organisasi.
Sedangkan menurut Efraim Turban dan Jay E. Aronson (2001), SIM
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk kebutuhan khusus. SIM menerima input dan memproses data
untuk menyediakan informasi untuk para pengambil keputusan dan membantu
para pengambil keputusan dalam mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya.
Pengambil keputusan dapat bersifat individual atau kelompok individu.
Konsep SIM terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi
komputer, dan kemudian dikenal sebagai evolusi CBIS (McLeod dan Schell,
2001). Evolusi CBIS bermula dari konsep pengolahan data tradisional-manual.
Konsep ini mengalami perubahan dengan populernya istilah SIM pada tahun
1964. Pada saat itu perusahaan IBM telah mempromosikan konsep disk file
penjualan dan terminal. Produk IBM tersebut mendorong munculnya istilah
Otomatisasi Perkantoran (Office Automation/OA). Pada tahun 1971 lahir konsep
10
baru yang disebut Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/SPPK (Decision
Support Systems/DSS). Buku-buku teks yang beredar saat itu juga telah
membedakan antara istilah MIS dan DSS, dimana SIM digunakan untuk
memenuhi keperluan organisasi/grup, sedangkan DSS untuk memenuhi keperluan
individual yang bersifat spesifik. Dan, sejak tahun 1990-an berkembang konsep
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Sistem Pakar (Expert
Systems/ES). AI dan ES merupakan investasi besar dalam dunia bisnis.
SIM dalam organisasi memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi
tentang masa lampau, saat ini, dan mendatang. Informasi tersebut ditampilkan
dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan laporan simulasi. SIM
menyediakan informasi untuk suatu area fungsional dalam organisasi. Menurut
Raymmond McLeod dan George Shell (2001), pengguna informasi dapat meliputi
para manajer, para personal non manajer, serta para personal dan organisasi dalam
lingkungan perusahaan. Manajer memiliki tugas mengelola seluruh sumber daya
yang ada dengan cara yang paling efektif, yaitu sumber daya fisik yang terdiri atas
personal, material, mesin (termasuk fasilitas dan energi), dan uang; sumber daya
konseptual berupa informasi (dan data) (McLeod dan Schell, 2001).
Para manajer membutuhkan informasi (dan data) untuk melaksanakan
tugas-tugasnya. Informasi (dan data) telah menjadi bagian sumber daya penting
dan strategis, sehingga perlu dikelola dengan baik sebagaimana sumber daya fisik
lainnya. Perhatian khusus pada pengelolaan informasi diperlukan karena adanya
dua pengaruh, yaitu kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat;
kemampuan komputer yang semakin meningkat (McLeod dan Schell, 2001).
11
Pengelolaan informasi sebenarnya telah ada sejak lama, yang relatif baru adalah
kemudahan memperoleh informasi yang mutakhir, akurat, dan tepat waktu.
Teknologi komputer memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
SIM sebagai sebuah model memuat dua bagian utama, yaitu database dan
Sistem Informasi Interorganisasi (Interorganizational Information Systems/IOS).
Database dalam SIM menyediakan informasi (dan data) yang terkait dengan
seluruh transaksi yang terjadi dalam organisasi. Sedangkan IOS menyediakan
informasi yang terkait dengan lingkungan organisasi, misal pemasok, pelanggan,
dan lain-lain (McLeod dan Schell, 2001). Contoh IOS adalah Sistem Informasi
Eksekutif (Executive Information Systems/EIS), Sistem Informasi Pemasaran
(Marketing Information Systems), Sistem Informasi Pabrikasi (Manufacturing
Information Systems), dan lain-lain. EIS disediakan bagi para manajer pada
tingkat perencanaan strategis. Sistem Informasi Pemasaran menyediakan
informasi untuk penyelesaian masalah-masalah pemasaran, misal riset pasar,
promosi, penentuan harga, dan lainnya. Sistem Informasi Pabrikasi menyediakan
informasi untuk memecahkan masalah-masalah pabrikasi, misal teknik industri,
produksi, persediaan, kualitas, beaya, dan lainnya.
Secara fungsional, SIM dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan informasi dengan menekankan pada area fungsional penggunanya.
Penyediaan informasi ini ditangani oleh software penyusun laporan (report
writing software) yang mampu mencetak laporan-laporan periodik, khusus, dan
perbedaan. Laporan periodik dibuat secara berkala dan terjadwal, laporan khusus
12
dibuat untuk kepentingan tertentu, sedangkan laporan perbedaan dibuat apabila
terjadi sesuatu penyimpangan (McLeod dan Schell, 2001).
Cara lain untuk memahami definisi SIM adalah dengan memahami dan
menggabungkan tiga istilah penyusun SIM, yaitu sistem, informasi, dan
manajemen. Dengan menggabungkan ketiga istilah tersebut, maka SIM dapat
dipahami sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan; berkumpul
bersama-sama dan membentuk satu kesatuan; saling berinteraksi dan bekerjasama
antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk
melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data,
mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi
sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata
yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa
mendatang; mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis; dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada guna mencapai tujuan.
22..11..22.. TTiinnjjaauuaann TTeennttaanngg SSIIMM
Menurut Gordon B Davis (1987), selain dengan meggunakan definisi, SIM
dapat dijelaskan dengan menjelaskannya berdasarkan komponen fisik, fungsi
pengolahan, dan fungsi keluaran. Berdasarkan komponen fisik, SIM terdiri atas
komponen berikut (Davis, 1987):
1. Perangkat keras (hardware), meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh
sistem komputer untuk masukan dan keluaran (input/output device),
penyimpan (memory), pengolah (processor), modem, dan lainnya.
13
2. Perangkat lunak (software), meliputi program-program komputer yang terdiri
atas sistem operasi (Operating System/OS), bahasa pemrograman
(programming language), dan program aplikasi (application).
3. Berkas (file), merupakan sekumpulan data yang disimpan dengan cara-cara
tertentu dalam media penyimpan sekunder (storage) sehingga dapat
digunakan/ditampilkan kembali dengan mudah dan cepat.
4. Prosedur (procedure), meliputi prosedur pengoperasian SIM, manual, dan
dokumen-dokumen prosedur lainnya.
5. Manusia (brainware), meliputi operator, programmer, system analyst,
manajer sistem informasi, manajer pada tingkat operasional, manajer pada
tingkat manajerial, manajer pada tingkat strategis, teknisi, serta personal lain
yang terlibat di dalam SIM.
Komponen pengolah dalam SIM mempunyai tugas utama melakukan
transformasi data menjadi informasi, yaitu menerima data masukan, mengolah
data masukan sesuai dengan aturan bisnis (business rule) yang digunakan, dan
menghasilkan keluaran berupa informasi. Berdasarkan fungsi pengolahan, SIM
mempunyai fungsi sebagai berikut (Davis, 1987):
1. Mengolah transaksi, yaitu mengolah data transaksi yang terjadi dalam sistem.
Contoh transaksi adalah pemesanan, pengiringan pesanan, pembayaran,
penjualan, pembelian, pengembalian (return) barang, dan lainnya.
2. Memelihara file histori, file histori memuat rekaman data transaksi yang telah
terjadi pada masa lampau. File histori perlu dipelihara untuk memenuhi
kebutuhan informasi di masa mendatang. File histori umumnya diperlukan
14
untuk mengetahui trend data, peramalan (forecasting), perencanaan
(planning), dan lainnya. Pemeliharaan file histori memerlukan suatu
mekanisme tersistem yang mampu melindungi rekaman data agar terhindar
dari kerusakan atau kehilangan, dan agar dapat diakses dengan cepat dan
mudah saat diperlukan.
3. Menghasilkan keluaran, unit pengolah dalam SIM menghasilkan informasi-
informasi penting yang dibutuhkan para pengguna. Keluaran sistem dapat
ditampilkan dalam bentuk softcopy di layar monitor komputer, maupun dalam
bentuk hardcopy yang dicetak di atas kertas atau media lainnya. Keluaran SIM
dapat berupa dokumen, laporan, atau jawaban atas pertanyaan yang
ditampilkan secara rutin maupun adhoc.
4. Interaksi user-pengolah, merupakan mekanisme yang memungkinkan user
berinteraksi dengan sistem. Interaksi user-pengolah dapat berupa tampilan
dialog, dimana dalam dialog itu user dapat menjawab pertanyaan, memilih
proses, atau aktivitas lain selama mengoperasikan sistem.
Berdasarkan fungsi keluaran, SIM menghasilkan keluaran berupa (Davis,
1987):
1. Dokumen transaksi, yaitu dokumen yang dihasilkan sebagai bukti transaksi,
misal faktur pemesanan, nota penjualan, nota pembelian, kuitansi pembayaran,
bukti pengiriman barang, dan lainnya.
2. Laporan rutin, yaitu laporan yang dicetak secara rutin, misal laporan
pembelian, penjualan, atau lainnya.
15
3. Jawaban atas pertanyaan rutin, yaitu jawaban atas pertanyaan rutin yang
diperlukan oleh para pengguna, baik berupa informasi singkat yang
ditampilkan di layar atau lainnya, misal jumlah stok barang yang ditampilkan
secara periodik, atau lainnya.
4. Laporan adhoc, yaitu laporan-laporan yang disajikan pada waktu yang tidak
tertentu, misal laporan pembelian perlu dicetak saat ada inspeksi pimpinan.
5. Jawaban atas pertanyaan adhoc, yaitu jawaban atas berbagai pertanyaan yang
disajikan pada setiap saat diperlukan.
6. Dialog user-machine, yaitu sarana yang memungkinkan user berinteraksi
dengan peralatan yang digunakan oleh sistem, dapat berupa tampilan di layar
yang menunjukkan pesan peringatan atau progress sistem, misal pesan
“printer belum siap”, “kertas habis”, dan lainnnya.
Dalam referensi yang lain, Loudon Loudon (2004) menyatakan bahwa
SIM merupakan integrasi dari tiga buah komponen, yaitu organisasi, teknologi,
dan manajemen, seperti digambarkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1: SIM sebagai integrasi organisasi, teknologi, dan manajemen
Loudon Loudon (2004) juga menyatakan bahwa pendekatan secara
kontemporer untuk menjelaskan SIM dapat ditinjau dari sisi teknik dan sisi
16
perilaku. Pendekatan sisi teknik pada SIM dapat ditinjau dari aspek ilmu
manajemen, ilmu komputer, dan riset operasi. Sedangkan pendekatan dari sisi
perilaku pada SIM dapat ditinjau dari aspek psikologi, ekonomi, dan sosiologi.
Gambaran pendekatan kontemporer pada SIM ini ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2: Pendekatan secara kontemporer pada SIM
22..11..33.. TTuujjuuaann SSIIMM
Suatu SIM dikembangkan untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan
kebutuhan organisasi. SIM yang sederhana dikembangkan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan informasi (dan data) unit-unit fungsional organisasi. SIM
seperti ini mendukung pengolahan transaksi pada tingkat operasional dan sedikit
dukungan pada tingkat manajerial. SIM yang lebih kompleks menangani
pengolahan data transaksi pada tingkat operasional dan penekanan pada tingkat
manajerial. SIM seperti ini terdiri atas modul-modul yang masing-masing
menangani pengolahan data pada unit fungsional tertentu. Sedangkan SIM yang
kompleks dikembangkan untuk menangani kebutuhan informasi (dan data) untuk
semua pengguna pada semua tingkat kegiatan manajemen, pada semua unit
fungsional yang ada. Oleh karena itu, maka setiap SIM yang dikembangkan oleh
17
organisasi dapat mempunyai tujuan yang spesifik. Namun demikian, menurut
Charles S. Parker (1989), secara umum SIM mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Efisiensi operasional (operational efficiency). SIM mengerjakan pekerjaan
rutin secara lebih cepat dan mudah. Efisiensi dicapai berkat prestasi Sistem
Pengolahan Transaksi (Transaction Processing Systems/TPS), misal Sistem
Produksi, Sistem Pemasaran, Sistem Persediaan, dan lain-lain.
2. Efektifitas fungsional (functional effectiveness). Efektifitas merupakan target
dari SPPK (DSS). SPPK memberikan informasi khusus yang tersaring dan
model untuk simulasi yang ditampilkan secara adhoc setiap kali dibutuhkan.
SPPK membantu manajer agar dapat mengambil keputusan secara efektif.
3. Perbaikan pelayanan (better service). Perbaikan pelayanan dapat dilakukan,
misal penggunaan mesin ATM, Sistem Reservasi, dan lain-lain.
4. Peningkatan kreasi dan produk (product creation and improvement). SIM
mengintegrasikan keseluruhan informasi dalam organisasi sehingga
mendukung kreasi dan peningkatan produk, misal bank melebarkan usahanya
pada bidang asuransi, pelayanan ONH, travel agency, dan lain-lain.
5. Mengubah basis persaingan (altering the basis of competition). SIM
memudahkan perolehan informasi akurat secara cepat dan mudah, sehingga
manajer dapat mengetahui kondisi lingkungan pesaing dan pasar potensial,
dan dapat mengalihkan basis persaingannya kepada pasar potensial.
6. Spotting and taking advantage of opportunities. Keberadaan SIM
memungkinkan untuk melakukan pemusatan perhatian untuk memperoleh
keuntungan dari kesempatan-kesempatan yang ada.
18
7. Client lock in- competitor lock out. Dengan SIM maka kualitas layanan
kepada konsumen dapat ditingkatkan, sehingga konsumen merasa enggan
untuk berpindah ke organisasi lain.
22..11..44.. PPeennggoollaahhaann DDaattaa DDaallaamm SSIIMM
Menurut Gordon B. Davis (1987), pengolahan data adalah serangkaian
operasi atas informasi yang direncanakan. Proses pengolahan data dapat meliputi
sebagian atau seluruh unsur pengolahan data, yaitu pengumpulan data (data
capturing); pembacaan (reading); pemeriksaan (verifying); perekaman
(recording); pengklasifikasian (classifying); pengurutan (sorting); peringkasan
(sumarizing); perhitungan (calculating); perbandingan (comparing); pemindahan
(transmitting); penampilan kembali (retrieving); penggandaan (reproduction);
penyebarluasan (distribution).
Menurut Gordon B. Davis (1987), metode pengolahan data dalam SIM
dapat dibedakan menjadi empat kategori, yaitu metode manual; metode
elektromekanikal (electromechanical); metode sistem warkat (punched-card
equipment); metode elektronik komputer (electronic computer). Oleh karena itu,
analyst system perlu menetapkan metode pengolahan data yang tepat bagi
organisasi agar mampu memenuhi persyaratan pengolahan dan kemampuan
mencapai hasil yang diinginkan. Pemilihan metode pengolahan data perlu
mempertimbangkan volume unsur data yang dimuat; kompleksitas operasi
pengolahan data; batasan waktu pengolahan; tuntutan perhitungan.
19
Menurut Gordon B. Davis (1987), bentuk implementasi sistem pengolahan
data dalam struktur organisasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sentralisasi,
desentralisasi, dan terdistribusi. Dalam pengolahan data sentralisasi, operasi
pengolahan data dilaksanakan oleh suatu bagian terpisah dalam struktur organisasi
yang sering disebut Pengolahan Data Elektronik/PDE/EDP, atau dapat juga
dilakukan oleh suatu biro jasa atau perusahaan di luar organisasi yang
memberikan layanan pengolahan data; fasilitas pembagian waktu bersama
(timesharing) yang dibeli/disewa dari perusahaan lain; suatu susunan manajemen
fasilitas dimana suatu perusahan mengambil alih pelaksanaan operasi pengolahan
data dalam suatu organisasi. Sentralisasi pengolahan data mempunyai keuntungan
antara lain penghematan hardware dan pengadaan personalia; penghematan
karena meniadakan pengembangan sistem yang ganda; manfaat karena
standarisasi; manfaat karena sistem yang seragam (Davis, 1987). Bentuk
pengolahan data sentralisasi ditunjukkan oleh Gambar 2.3.
Gambar 2.3: Bentuk pengolahan data sentralisasi
Departemen Pengolahan Data Elektronik
Perencanaan & pengendalian operasional
Perencanaan taktis & pengendalian manajemen
Perencanaan strategis
Produksi Pemasaran ... Personalia
20
Dalam bentuk pengolahan data terdesentralisasi, operasi pengolahan data
dilakukan oleh bagian organisasi yang bersifat fungsional otonom, misal
akuntansi, keuangan, personalia, dan lainnya. Faktor pendukung desentralisasi
pengolahan data antara lain adalah pelayanan yang semakin baik karena kepekaan
terhadap kondisi lokasi; kebijakan desentralisasi dalam manajemen; kelangkaan
kesamaan fungsi di antara unit organisasi mempersulit standarisasi (Davis, 1987).
Bentuk pengolahan data desentralisasi ditunjukkan oleh Gambar 2.4.
Gambar 2.4: Bentuk pengolahan data desentralisasi
1. Dalam bentuk pengolahan data terdistribusi data-data disebar dan diolah oleh
bagian-bagian yang terpisah, dimana bagian-bagian tersebut secara logik
disatukan kembali dan diawasi oleh bagian yang lebih tinggi. Keuntungan
bentuk pengolahan data terdistribusi antara lain adalah dapat meminimalkan
beaya-beaya; mempersingkat waktu respon untuk memperoleh data-data;
pengontrolan pada data-data kritis secara lebih cermat; kemampuan back up
data yang efektif (Davis, 1987).
Perencanaan & pengendalian operasional
Perencanaan taktis & pengendalian manajemen
Perencanaan strategis
Unit pengolah data Unit pengolah data … Unit pengolah data Bagian Produksi Bagian Pemasaran Bagian Personalia
21
22..11..55.. UUnnssuurr--UUnnssuurr PPeennttiinngg AAggaarr SSIIMM EEffeekkttiiff
Agar SIM dalam organisasi dapat beroperasi secara efektif, maka proses
pengembangan SIM perlu memperhatikan unsur penting, meliputi data yang
dibutuhkan; kapan data dibutuhkan; siapa yang membutuhkan; di mana data
dibutuhkan; dalam bentuk apa data dibutuhkan; prioritas yang diberikan dari
bermacam data; prosedur/mekanisme yang digunakan untuk memproses data;
bagaimana pengaturan umpan balik; mekanisme evaluasi yang digunakan.
22..11..66.. BBeennttuukk AAnnaattoommii SSIIMM
Bentuk anatomi SIM dapat digambarkan seperti ditunjukkan pada Gambar
2.5 (Davis, 1987). Pada gambar tersebut, contoh data masukan adalah data bahan
baku, harga produk, beaya tenaga kerja, dan lain-lain. Contoh data operasi adalah
angka produksi, beaya mesin, pekerjaan proses, dan lain-lain. Sedangkan contoh
data keluaran adalah tingkat investasi, tanggal pengiriman, dan lainnya.
Gambar 2.5: Bentuk anatomi SIM
Rencana Standar (Analisis)
Manajemen (Keputusan/Kontrol)
Pengolahan
Pencatat data Pencatat data Pencatat data
Data masukan Data operasi Data keluaran
22
22..11..77.. JJaarriinnggaann KKeerrjjaa SSIIMM
SIM bekerja sebagai sebuah jaringan kerja yang tersusun atas sejumlah
bagian, masing-masing tersusun atas perencanaan strategi dan pengendalian
manajemen; fungsi operasional; unit fungsional (Davis, 1987). Hirarkhi
pengendalian dalam jaringan kerja SIM ditunjukkan oleh Gambar 2.6.
Gambar 2.6: Hirarkhi pengendalian dalam jaringan kerja SIM
Konsep jaringan kerja SIM memberikan implikasi, antara lain SIM
didesain untuk menyediakan informasi bagi setiap unit fungsional; SIM untuk unit
fungsional yang saling berhubungan dapat dikelompokkan ke dalam suatu
subsistem fungsi operasional yang melayani kelompok itu; hubungan antar unit
fungsional dapat disederhanakan dengan pemakaian hubungan informasi antar
kelompok dan pemakaian file penyangga (Davis, 1987).
Pada kenyataannya, fungsi-fungsi organisatoris pada organisasi tidak
pernah seragam, namun umumnya meliputi fungsi keuangan, SDM, layanan
informasi, pabrikasi, dan pemasaran. Fungsi-fungsi organisatoris yang bersifat
umum tersebut ditunjukkan oleh Gambar 2.7 (McLeod dan Schell, 2001).
Pengendalian operasional
Perencanaan Strategis & Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen atas fungsi
Fungsi Operasional Pengendalian manajemen
atas fungsi
Fungsi Operasional Pengendalian manajemen
atas fungsi
Fungsi Operasional
Pusat keputusan Pusat kegiatan
Pusat keputusan Pusat kegiatan
Pusat keputusan Pusat kegiatan
23
Gambar 2.7: Beberapa fungsi organisatoris dalam organisasi
22..11..88.. KKaarraakktteerriissttiikk KKeebbuuttuuhhaann IInnffoorrmmaassii ddaallaamm SSIIMM
Pada hakekatnya, kebutuhan informasi pada setiap setiap tingkat
manajemen adalah berbeda-beda, yaitu tergantung pada fungsi operasional,
kegiatan manajemen, dan pembuatan keputusan (McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.8 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan pada setiap
tingkat manajemen berdasarkan sumbernya. Tingkat manajemen yang lebih tinggi
lebih banyak menggunakan informasi yang bersumber dari lingkungan, sebaliknya
tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan informasi yang bersumber
dari internal organisasi (McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.8: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan sumbernya
24
Gambar 2.9 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan pada setiap
tingkat manajemen berdasarkan luasnya. Tingkat manajemen yang lebih tinggi
lebih banyak menggunakan informasi yang luas, sebaliknya tingkat yang lebih
rendah lebih banyak menggunakan informasi yang sangat jelas dan sempit
(McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.9: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan luasnya
Gambar 2.10 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap
tingkat manajemen berdasarkan bentuknya. Tingkat manajemen yang lebih tinggi
lebih banyak menggunakan informasi teringkas, sebaliknya tingkat yang lebih
rendah lebih banyak menggunakan informasi terinci (McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.10: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan bentuknya
Gambar 2.11 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan pada setiap
tingkat manajemen berdasarkan horison waktu. Tingkat manajemen yang lebih
25
tinggi lebih banyak menggunakan informasi terkait dengan masa depan,
sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan informasi histori
(McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.11: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan horison waktu
Gambar 2.12 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap
tingkat manajemen berdasarkan keadaan waktu. Tingkat manajemen yang lebih
tinggi lebih banyak menggunakan informasi yang terkait dengan keadaan waktu
yang lama, sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan
informasi yang sangat baru (McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.12: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan keadaan waktu
Gambar 2.13 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh setiap
tingkat manajemen berdasarkan tingkat kecermatannya. Tingkat manajemen yang
lebih tinggi lebih banyak menggunakan informasi dengan tingkat kecermatan
26
yang rendah, sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan
informasi dengan tingkat kecermatan tinggi (McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.13: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat kecermatan
Gambar 2.14 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh
masing-masing tingkat manajemen berdasarkan frekuensi pemakaian. Tingkat
manajemen yang lebih tinggi jarang menggunakan informasi yang sama,
sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih sering menggunakan informasi yang
sama (McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.14: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan frekuensi pemakaian
Gambar 2.15 menampilkan perbedaan informasi yang dibutuhkan oleh
masing-masing tingkat manajemen berdasarkan tingkat rincian. Tingkat
manajemen yang lebih tinggi lebih banyak menggunakan informasi teringkas,
27
sebaliknya tingkat yang lebih rendah lebih banyak menggunakan informasi terinci
(McLeod dan Schell, 2001).
Gambar 2.15: Kebutuhan informasi bagi manajemen berdasarkan tingkat rincian
Secara ringkas, kebutuhan informasi menurut kategori keputusan
ditunjukkan oleh Tabel 2.1, sedangkan Tabel 2.2 menunjukkan perbedaan jenis
keputusan pada tiga tingkat kegiatan manajemen (Davis, 1987).
Tabel 2.1: Kebutuhan informasi menurut kategori keputusan
Ciri Informasi Perencanaan & pengendalian operasional
Perencanaan taktis & pengendalian manajemen
Perencanaan strategis
Sumber Sebagian besar internal Eksternal Luasnya Sangat jelas, sempit Sangat luas Tingkat agregasi Sangat terinci Agregat Horison waktu Historis Masa depan Keadaan waktu Sangat baru Agak lama Kecermatan Tinggi Rendah Frek. pemakaian Sangat tinggi Tidak sering
Sumber: Gordon B. Davis, 1987
Tabel 2.2: Perbedaan jenis keputusan pada tiga tingkat kegiatan manajemen Tingkat Catatan
Perencanaan strategis Penetapan tujuan, definisi sasaran, kebijakan, pedoman umum, yang mengarahkan alur untuk organisasi, misal: bidang usaha, strategi pasar.
Perencanaan taktis & pengendalian manajemen
Perolehan sumber daya, taktik perolehan, lokasi, produk baru, pemakaian anggaran, laporan perbedaan (variance)
Perencanaan & pengendalian operasional
Pendayagunaan fasilitas & sumber daya yang ada untuk menyelenggarakan kegiatan
Sumber: Gordon B. Davis, 1987
Dalam sumber referensi yang lain, David Wilson (1993) mendeskripsikan
karakteristik kebutuhan informasi seperti digambarkan pada Gambar 2.16.
28
Gambar 2.16: Karakteristik kebutuhan informasi
22..11..99.. MMeettooddoollooggii PPeennggeemmbbaannggaann SSIIMM
Menurut J. L. Whitten dan L. D. Bentley (1998), metodologi merupakan
proses yang digunakan untuk pengembangan sistem. Seluruh metodologi
pengembangan SIM diarahkan dari sebuah sistem logik proses pemecahan
masalah yang sering disebut siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle/SDLC), kadang-kadang juga disebut siklus hidup
pengembangan aplikasi (application development life cycle). SDLC merupakan
proses logik membangun SIM dan aplikasi-aplikasi komputer untuk memecahkan
masalah yang dilakukan oleh systems analyst, software engineer, programmer,
dan end-user. Sebuah metodologi adalah implementasi fisik pada siklus hidup
logik yang menggabungkan langkah demi langkah aktivitas untuk setiap tahapan;
perseorangan dan kelompok yang menjadi pelaku dalam setiap aktivitas;
kemampuan menghasikan dan standard kwalitas untuk setiap aktivitas;
penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk setiap aktivitas (Whitten dan
Eskternal
Jarang
Lama bertahun-tahun
Tak terbatasi
Masa depan
Tidak terstruktur
Eskternal & Eksternal
Kadang-kadang
Sedang minggu/bulan
Terbatasi
Masa depan & histori
Terstruktur
Iinternal
Jarang
Singkat hari/jam
Sangat terbatas
Histori
Sangat terstruktur
Sumber informasi
Frekuensi penggunaan
Skala waktu
Lingkup
Horison waktu
Hakikat keputusan
Manajer Tertinggi Manajer Menengah Manajer Terrendah
29
Bentley, 1998). Metodologi yang benar akan memberikan arah pada SDLC.
Selanjutnya, J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998) menyampaikan delapan
prinsip pengembangan sistem, yaitu:
1. Prinsip 1: Libatkan owner dan user semaksimal mungkin.
2. Prinsip 2: Gunakan pendekatan penyelesaian masalah.
3. Prinsip 3: Susun tahapan dan aktivitas.
4. Prinsip 4: Susun standard untuk konsistensi pengembangan dan dokumentasi.
5. Prinsip 5: Tetapkan sistem sebagai investasi modal.
6. Prinsip 6: Jangan takut membatalkan atau merevisi lingkup sistem.
7. Prinsip 7: Sistem dipecah-pecah agar lebih mudah dikuasai.
8. Prinsip 8: Sistem dirancang untuk dapat tumbuh dan berubah.
Menurut J. L. Whitten dan L. D. Bentley (1998), pendekatan penyelesaian
masalah, baik untuk analisis pada sistem manual, sistem terkomputerisasi,
maupun aplikasi, dapat mengunakan sebuah kerangka kerja PIECES, yaitu
meliputi (Whitten dan Bentley, 1998):
1. Permasalahan kinerja (Performace=P), yaitu:
a. Throughput, merupakan jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam
periode waktu tertentu;
b. Response time, merupakan rata-rata penundaan yang terjadi antara saat
permintaan transaksi dan respon yang diberikan terhadap transaksi.
2. Permasalahan informasi (Information=I) (dan data), yaitu:
a. Output, meliputi: (1) Kekurangan pada beberapa informasi, (2) Kekurangan
pada informasi penting; (3) Kekurangan pada informasi yang relevan; (4)
30
Terlalu banyak informasi (information overload); (5) Informasi dalam
format yang tidak berguna; (6) Informasi tidak akurat; (7) Informasi yang
sulit diproduksi; (8) Informasi tidak sesuai urutan waktu penggunaan.
b. Input, meliputi: (1) Data tidak tertangkap; (2) Data tidak ditangkap pada
waktu yang tepat; (3) Data ditangkap secara tidak akurat, memuat
kesalahan; (4) Data sulit ditangkap; (5) Data ditangkap secara berulang;
(6) Terlalu banyak data yang ditangkap; (7) Data tidak sah ikut ditangkap.
c. Penyimpanan data, meliputi: (1) Data disimpan berulang dalam beberapa
file dan/atau database; (2) Data disimpan tidak akurat; (3) Data disimpan
secara tidak aman; (4) Data tidak diorganisasi dengan baik; (5) Data tidak
fleksibel, sulit menemukan kebutuhan informasi baru dari data yang
tersimpan; (6) Data tidak dapat diakses.
2. Permasalahan ekonomis (Economic=E), yaitu:
a. Beaya-beaya, meliputi: (1) Beaya tidak terduga; (2) Beaya di luar
kemampuan sumber daya yang tersedia; (3) Beaya terlalu tinggi.
b. Keuntungan, meliputi: (1) Pangsa pasar baru dapat dieksplorasi; (2) Pasar
yang ada saat ini dapat ditingkatkan; (3) Order dapat ditingkatkan.
3. Permasalahan kontrol (Control=C) dan keamanan, yaitu:
a. Keamanan atau kontrol terlalu minim, yaitu: (1) Data input tidak diedit
cukup memadai; (2) Pelanggaran etika pada data atau informasi; (3) Data
yang disimpan secara berulang tidak konsisten pada file-file atau database
yang berbeda; (4) Kebijakan privacy data dilanggar; (5) Kesalahan proses
(baik karena manusia, mesin, atau software); (6) Kesalahan pengambilan
31
keputusan.
b. Keamanan atau kontrol terlalu banyak, yaitu: (1) Birokrasi memperlambat
sistem; (2) Kontrol membuat para pelanggan atau karyawan. (3) Kontrol
yang ketat menyebabkan penundaan proses.
4. Permasalahan efisiensi (Eficiency=E), yaitu:
a. Pemborosan waktu pada orang, mesin, atau komputer, meliputi: (1) Data
dinputkan atau di-copy secara berulang; (2) Data diproses secara berulang;
(3) Informasi di-generate secara berulang.
b. Pemborosan material dan suplai pada orang, mesin, atau komputer.
c. Terlalu banyak upaya untuk tugas-tugas.
d. Material terlalu banyak diperlukan untuk tugas-tugas.
5. Permasalahan pelayanan (Service=S), yaitu: a. Sistem memberikan hasil yang
tidak akurat; b. Sistem memberikan hasil yang tidak konsisten; c. Sistem
memberikan hasil yang tidak dapat dipercaya (unreliable); d. Sistem sulit
dipelajari; e. Sistem sulit digunakan; f. Sistem janggal digunakan; g. Sistem
tidak fleksibel untuk hal-hal atau situasi-situasi baru; h. Sistem tidak fleksibel
untuk perubahan; i. Sistem tidak kompatibel dengan sistem lain; j. Sistem
tidak dikoordinasikan dengan sistem-sistem lain.
22..11..99..11.. SSyysstteemm DDeevveellooppmmeenntt LLiiffee CCyyccllee//SSDDLLCC
Metodologi pengembangan sistem menurut J. L. Whitten dan L. D.
Bentley (1998), meliputi 8 (delapan) tahap, yaitu:
1. Tahap survey, tahap ini memiliki tiga kegunaan, yaitu:
32
a. Menjawab pertanyaan apakah proyek memiliki nilai;
b. Mendefinisikan lingkup proyek dan permasalahan, peluang, dan arah
yang ingin dicapai;
c. Menentukan tim dan peserta, anggaran, dan jadwal untuk proyek.
2. Tahap study, tahap ini memiliki tiga kegunaan, yaitu:
a. Pemahaman kembali permasalahan bisnis oleh tim proyek;
b. Menentukan permasalahan dipecahkan dengan cara terbaik;
c. Menentukan sistem dapat dikembangkan dengan cara terbaik.
3. Tahap definition, tahap ini berguna untuk mengidentifikasi data, proses,
antarmuka, dan kebutuhan geografis untuk pengguna sistem baru.
4. Tahap targeting, tahap ini berguna untuk mengidentifikasi kandidat solusi,
menganalisis kandidat solusi, dan merekomendasikan solusi yang ditargetkan
akan dirancang dan diimplementasikan.
5. Tahap purchasing, tahap ini berguna untuk riset pasar teknologi informasi,
mengumpulkan proposal dari penjual, dan merekomendasikan proposal yang
memenuhi kebutuhan bisnis dan teknologi informasi ke manajemen.
6. Tahap design, tahap ini berguna untuk mentransformasikan kebutuhan bisnis
yang diperoleh pada tahap definisi ke dalam bentuk rancangan teknis.
7. Tahap construction, tahap ini berguna untuk membangun dan menguji
fungsional sistem yang memenuhi kebutuhan bisnis dan perancangan, dan
untuk mengimplementasikan antarmuka antara sistem lama dan baru.
8. Tahap delivery, tahap ini berguna untuk meng-install, menyebar, dan
menempatkan sistem baru ke dalam operasi atau produksi.
33
Dalam sumber referensi yang lain, Raymond McLeod, Jr. dan George
Schell (2001) menjelaskan bahwa dalam siklus hidup sistem (Systems Life
Cycle/SLC), metodologi diartikan sebagai cara yang direkomendasikan untuk
melakukan sesuatu hal. Dalam aplikasi, pendekatan pada tugas pengembangan
sistem dengan menggunakan sistem berbasis komputer seringkali disebut
pendekatan “air terjun” (waterfall) yang meliputi: (1) Perencanaan (planning); (2)
Analisis (analysis); (3) Perancangan (design); (4) Implementasi (implementation);
(5) Penggunaan (use). SDLC adalah ungkapan yang mencakup perencanaan,
analisis, perancangan, dan implementasi tahapan pada siklus hidup sistem.
Personal yang terlibat dalam SDLC meliputi para personal dalam SIM, pengguna,
dan spesialis yang dapat memberikan konsultasi. Dalam pendekatan tradisional,
para spesialis bekerjasama dengan para pengguna, sedangkan dalam pendekatan
baru menggunakan strategi outsourcing.
Tahap perencanaan memberikan beberapa keuntungan, antara lain: definisi
lingkup proyek; perhatian pada permasalahan potensial; menyusun tugas-tugas
dalam urutan; memberikan dasar untuk kontrol. Tahap perencanaan meliputi: (1)
Pengakuan permasalahan; (2) Definisi permasalahan; (3) Menetapkan himpunan
sasaran; (4) Identifikasi batasan; (5) Mengarahkan studi kelayakan (teknik,
ekonomi, hukum dan etika, operasional, jadwal); (6) Menyiapkan proposal studi
proyek; (7) Menyetujui atau menolak dilanjutkan atau tidak dilanjutkan; (8)
Memberikan mekanisme kontrol. Tahap analisis meliputi: (1) Mempublikasikan;
(2) Mengorganisasikan tim proyek; (3) Mendefinisikan kebutuhan informasi; (4)
Mendefinisikan kriteria kinerja sistem; (5) Menyiapkan proposal perancangan
34
(dibandingkan dengan proposal studi); (6) Menyetujui atau menolak ke
perancangan proyek. Tahap parancangan meliputi: (1) Menyiapkan detail
rancangan; (2) Mengidentifikasi konfigurasi alternatif sistem; (3) Evaluasi
konfigurasi; (4) Memilih konfigurasi terbaik; (5) Mempersiapkan proposal
implementasi; (6) Menyetujui atau menolak melanjutkan ke implementasi sistem.
Tahap implementasi meliputi: (1) Perencanaan implementasi; (2) Mengumumkan;
(3) Menjelaskan sumber daya hardware; (4) Menjelaskan sumber daya software;
(5) Menyiapkan database; (6) Menyiapkan fasilitas fisik; (7) Mendidik para
personal yang terlibat dan pengguna; (8) Menyiapkan proposal cutover; (9)
Menyetujui atau menolak melanjutkan ke penggunaan sistem baru; (10) Cutover
ke sistem baru. Tahap penggunaan meliputi: (1) Penggunaan; (2) Audit; (3)
Pemeliharaan; (4) Menyiapkan proposal rekayasa ulang; (5) Menyetujui atau
menolak rekayasa ulang.
Dalam sumber referensi yang lain, Avison dan Fitzgerald (1995)
menyatakan, bahwa metodologi memuat fase-fase, masing-masing fase memuat
sejumlah sub fase, yang menjadi petunjuk bagi pengembang sistem dalam
memilih teknik yang tepat pada setiap tahapan pada proyek dan membantu
perencanaan, pengelolaan, kontrol, dan evaluasi proyek Sistem Informasi.
Menurut Avison dan Fitzgerald (1995) ada ribuan metodologi pengembangan SI
yang sudah pernah dipakai, dan setiap metodologi memiliki perbedaan satu sama
lain karena adanya perbedaan penekanan, misal penekanan terhadap dimensi
manusianya; pendekatan keilmiahannya; pendekatan yang pragmatis; pendekatan
yang otomatis.
35
Niv Ahituv, Seev Neumann, dan Moshe Zviran (2002) telah melakukan
penelitian mengenai pengembangan sistem Enterprise Resources Planning (ERP).
Menurut para peneliti tersebut, saat ini pendekatan konvensional sudah tidak bisa
diandalkan lagi. Selanjutnya para peneliti tersebut mengusulkan suatu metodologi
pengembangan ERP dengan memperhatikan 9 karakteristik ERP, yaitu: (1)
Kompleksitas sistem; (2) Kepentingan strategi sistem; (3) Fleksibilitas sistem; (4)
Lingkup aplikasi; (5) Infrastruktur teknologi; (6) Perubahan proses organisasional;
(7) Kekuatan pada hubungan dengan vendor; (8) Konsultan ketenagakerjaan; (9)
Keterlibatan pengguna. Berdasarkan karakteristik tersebut Niv Ahituv, Seev
Neumann, dan Moshe Zviran (2002) mengajukan suatu metodologi
pengembangan sistem ERP yang tahapannya meliputi: (1) Seleksi; (2) Definisi
paralel pengembangan dan implementasi; (3) Operasi.
22..11..99..22.. TTeekknniikk PPrroottoottyyppiinngg
Menurut Roger S. Pressman (1997), prototyping baik digunakan jika
pengguna belum siap dengan persyaratan software secara lengkap. Prototyping
digunakan untuk menunjukkan model software SIM yang dapat terdiri atas: (1)
Model “kertas”, diperlukan agar pengguna mengerti tentang interaksi antara
pengguna dan software; (2) Model kerja, diperlukan untuk mengimplementasikan
beberapa fungsi/modul dalam software; (3) Program, dikembangkan setelah
sebagian atau semua fungsi/modul dalam software yang akan digunakan dalam
SIM telah diimplementasikan. Roger S. Pressman (1997) menggambarkan
paradigma prototyping seperti ditunjukkan Gambar 2.17.
36
Gambar 2.17: Paradigma prototyping
Prototype bukan merupakan software yang sesungguhnya. Teknik
prototyping melibatkan suatu proses iterasi yang berfokus pada penyempurnaan
prototype yang didasarkan pada persyaratan yang diminta oleh pengguna. Dalam
hal ini, pengguna harus terlibat secara aktif/intensif selama proses rekayasa
perangkat lunak SIM. Penggunaan teknik prototyping untuk rekayasa perangkat
lunak SIM menghadapi permasalahan, antara lain: (1) Ketidaksadaran pengguna
bahwa prototype hanyalah suatu model, bukan hasil akhir yang diharapkan; (2)
Umumnya pengguna tidak sabar menunggu software yang sebenarnya; (3)
Pengembang sering menggunakan teknik dan tools yang tidak optimal pada
prototype dan tetap digunakan pada software yang sebenarnya (Pressman, 1997).
22..11..99..33.. MMooddeell SSppiirraall
Menurut Roger S. Pressman (1997), model spiral menggabungkan
keuntungan pada model air terjun dan prototyping, dan memasukkan aktivitas
analisis resiko (risk analysis). Model spiral melibatkan proses iterasi, dimana
setiap iterasi bekerja pada satu ‘level produk’ dimulai dari prototype awal sampai
37
pada software SIM yang diinginkan, setiap perpindahan level didahului oleh
analisis resiko. Satu-satunya permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan
model spiral adalah tuntutan keahlian analisis resiko. Gambar 2.18 menunjukkan
rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral (Pressman,1987).
Gambar 2.18: Rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral
Rekayasa perangkat lunak SIM menggunakan model spiral terdiri atas
aktivitas utama berikut: (1) Perencanaan, meliputi: penentuan sasaran, alternatif
solusi, dan hambatan; (2) Analisis resiko, meliputi analisis alternatif solusi dan
identifikasi resiko; (3) Rekayasa, merupakan pengembangan produk pada level
berikutnya; (4) Evaluasi oleh pengguna, diterapkan pada hasil proses rekayasa.
Gambar 2.19 menunjukkan aktivitas utama dalam model spiral (Pressman,1987).
Requirementsgethering
‘Design’strategy
Testing
Implementationusing 4 GL
Gambar 2.19: Aktivitas utama dalam model spiral
38
22..11..99..44.. KKeerraannggkkaa KKeerrjjaa ZZaacchhmmaann
Dalam artikelnya, Brian Mullen (2005) menyatakan bahwa pengembangan
SIM dapat dilakukan dengan menggunakan Kerangka Kerja Zachman yang
mengilustrasikan posisi setiap tipe metode perancangan atau representasi yang
dapat digunakan. Kerangka Kerja Zachman dapat ditunjukkan seperti Tabel 2.3.
Setiap baris dalam tabel tersebut merepresentasikan deskripsi sistem pada tingkat
selanjutnya, dan motivasi bisnis ditempatkan pada kolom pertama untuk
mengarahkan aktivitas-aktivitas lainnya dalam mendefinisikan sistem.
Tabel 2.3: Kerangka Kerja Zachman Revisi Kerangka Kerja untuk Rekayasa Sistem Informasi
Level pada abstraksi
Motivasi (mengapa?)
Personel (siapa?)
Waktu (kapan?)
Data (apa?)
Fungsi (bagaimana?)
Jaringan (dimana?)
1.Sasaran dan Lingkup
Daftar tujuan bisnis/ strategis
Daftar pada organisasi
Daftar kegiatan bisnis/siklus
Daftar data penting organisasi
Daftar proses yg disediakan oleh fungsi
Daftar lokasi operasi
2.Model Bisnis Rencana bsnis Diagram organisasi & aturannya
Master jadwal, matrik respon kegiatan
ER_D, Object diagram
Aliran proses bisnis, Diagram interaksi
Lokasi, matrik distribusi proses & data
3.Model Sistem Informasi
Aturan bisnis Arsitektur human interface (aturan, akses)
Diagram ketergantungan, sejaraj siklus hidup entitas
Data model, ER_M, Object type model
DFD, Use Case Arsitektur sistem terdistribusi
4.Model Teknologi
Aturan pelaksanaan
User interface (bagaimana sistem akan bereaksi?)
Control flow diagram
Skema arsitektur data (tabel & kolom)
Bagan struktur, Pseudo Code
Arsitektur sistem (hardware, software tool)
5.Detail Representasi
Aturan server & logik
Arsitektur keamanan (siapa dapat melihat apa)
Interrupt dan siklus mesin
Perancangan data, Perancangan storage
Detail perancangan program
Arsitektur jaringan
6.Memfungsikan Sistem Sistem dijalankan/difungsikan
Sumber: http://www2.cstudies.ubc.ca/~mullen/IEDBS.html#GeneralTables
39
22..11..99..55.. KKoommbbiinnaassii BBeebbeerraappaa PPaarraaddiiggmmaa
Kombinasi beberapa paradigma dalam rekayasa perangkat lunak SIM
dimaksudkan untuk mengambil kelebihan masing-masing metodologi. Roger S.
Presmaan (1987) menggambarkan kombinasi paradigma air terjun, prototyping,
dan spiral seperti ditampilkan oleh Gambar 2.20.
Requirements Analisys
Preliminary requirements gathering
Prototyping
4 GT
Spiral model 4 GT
Design
Coding
4 GT
Prototyping nth iteration
Testing
Design
Operastional system
Spiral modelnth iteration
Maintenance
Gambar 2.20: Kombinasi beberapa paradigma rekayasa perangkat lunak SIM
22..11..1100.. PPeerraannccaannggaann SSiisstteemm DDaallaamm SSIIMM
Perancangan sistem (system design) merupakan tahapan setelah analisis
sistem (system analysis) yang dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu
perancangan sistem secara umum (general system design) atau perancangan
konseptual (conseptual design) atau perancangan sistem logika (logical design)
dan perancangan sistem secara terinci (detail system design) atau perancangan
sistem secara fisik (physical system design) atau perancangan internal (internal
design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk
memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan untuk memberikan gambaran yang
40
jelas dan tentang rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram (programmer)
dan ahli teknik lain yang terlibat. Sehingga seorang analisis sistem harus dapat
mencapai sasaran, yaitu rancangan sistem harus: (1) Berguna, mudah dipahami,
dan mudah digunakan; (2) Mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan
yang telah didefinisikan pada tahap studi yang dilanjutkan pada analisa sistem; (3)
Efektif dan efisien untuk mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen, dan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas
lain yang dilakukan oleh komputer; (4) Dapat mempersiapkan rancang bangun
yang terinci untuk masing-masing komponen SIM yang meliputi data dan
informasi, metode, prosedur, orang, perangkat keras/lunak, dan pengendalian
sistem (Whitten dan Bentley, 1998).
Kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirement) yang harus
diperhatikan dalam merancang SIM meliputi: (1) Keandalan (reability); (2)
Ketersediaan (availability); (3) Keluwesan (fleksibility); (4) Jadwal instalasi
(installation schedule); (5) Umur yang diharapkan (life expentancy) dan potensi
pertumbuhan (growth potencial); (6) Kemudahan dipelihara (maintainability).
Model sistem secara fisik dapat digambarkan dengan bagan alir dokumen,
sedangkan model sistem secara logika dapat digambarkan dengan Diagram Arus
Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD). DFD menggambarkan secara rinci urut-
urutan langkah dari masing-masing proses yang digambarkan dalam diagram arus
data. Terdapat beberapa metodologi menggambar DFD yang dapat digunakan
dalam pemodelan sistem, salah satu diantaranya adalah SSADM (Structured
System Analysis and Design Methodology) yaitu metode analisis dan desain
41
sistem secara terstruktur. Dalam metode Gane dan Sarson, DAD digambarkan
dengan menggunakan simbol, yaitu sebagai berikut (Whitten dan Bentley, 1998):
1. External entity, merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang akan
mempengaruhi sistem, dengan memberikan input atau menerima output dari
sistem. External entity dapat berupa: orang atau sekelompok orang dalam
organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan; organisasi atau
orang yang berada di luar organisasi; kantor atau divisi dalam perusahaan
tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan; sistem informasi lain di
luar sistem yang sedang dikembangkan; sumber asli dari suatu transaksi;
penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem. External
entity digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.21.
Gambar 2.21: Simbol external entity
2. Repeated external entity, untuk menghindari keruwetan diagram, karena
banyaknya garis penghubung antara external entity, proses, maupun data
store yang saling berpotongan, maka external entity dapat digambarkan
lebih dari satu kali untuk satu nama yang disebut repeated external entity.
Repeated external entity digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.22.
Gambar 2.22: Simbol repeated external entity
Nama external entity
Nama external entity Nama external entity
42
3. Data flow, disimbolkan dengan tanda panah dimana arah panah
menunjukkan arah mengalirnya data. Data flow mengalir menuju proses
atau meninggalkan proses. Data flow yang meninggalkan external entity
selalu menuju ke proses. Arus data dapat berupa masukan untuk sistem atau
hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk formulir atau dokumen yang
digunakan sistem; laporan tercetak yang dihasilkan sistem; masukan untuk
komputer; output ke layar monitor; data yang dibaca dari suatu file atau
yang direkam ke suatu file; komunikasi ucapan; surat atau memo; suatu
isian yang dicatat pada buku agenda. Arus data diberi nama yang jelas dan
bermakna (meaningful) yang dapat mewakili data yang mengalir. Arus data
adalah arus yang mengalir menuju proses atau arus yang mengalir dari
proses atau arus yang mengalir dari proses menuju proses lain, sehingga
jika arus data tidak seperti ketentuan tersebut maka dipastikan bahwa DFD
tersebut salah. Data flow digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.23.
Gambar 2.23: Simbol data flow
4. Process, adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer
dari hasil suatu arus data yang masuk ke proses dan akan dihasilkan arus
data yang keluar dari proses. Process digambarkan dengan simbol seperti
Gambar 2.24.
Gambar 2.24: Simbol process
Nama data flow
1
Nama proses
43
Kesalahan yang sering terjadi dalam DFD adalah: (1) Proses mempunyai
input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut blackhole,
yaitu data masuk ke proses dan lenyap tidak berbekas; (2) Proses
menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini
disebut miracle (ajaib), karena sistem menghasilkan output secara ajaib
tanpa pernah menerima output.
5. Data storage, merupakan simpanan dari data yang dapat berupa File atau
database di sistem komputer; Arsip atau catatan manual; Kotak tempat data
di meja seseorang; Tabel acuan buku; Suatu agenda atau buku. Data storage
digambarkan dengan simbol seperti Gambar 2.25.
Gambar 2.25: Simbol data storage
Pengambaran data storage perlu memperhatikan hal-hal berikut: (1) Data
storage hanya berhubungan dengan proses, karena yang menggunakan atau
merubah data di data storage adalah suatu proses; (2) Arus data dari proses
menuju ke data storage menunjukkan proses update data dalam data
storage. Update data dapat berupa proses menambah atau menyimpan
record atau dokumen baru ke dalam data storage, menghapus record atau
dokumen dalam data storage, atau merubah record atau dokumen dalam
data storage; (3) Arus data dari data storage menuju ke proses dapat
diartikan sebagai proses menggunakan data dalam data storage untuk dilihat
MahasiswaD1
44
isinya; (4) Suatu proses dapat melakukan keduanya, yaitu menggunakan dan
meng-update data dalam data storage.
6. Repeated Data Storage, untuk menghindari keruwetan diagram, karena
banyaknya garis penghubung antar data storage, external entity, process,
maupun data storage yang saling berpotongan, maka data storage dapat
digambarkan lebih dari satu buah untuk satu nama yang disebut repeated
data storage. Repeated Data storage digambarkan dengan simbol seperti
Gambar 2.26.
Gambar 2.26: Simbol repeated data storage
Pedoman menggambar DFD, adalah (Whitten dan Bentley, 1998):
1. Identifikasikan semua external entity sistem yang terlibat;
2. Identisikasikan semua input dan output yang terlibat dengan external entity;
3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks atau diagram induk untuk
garis besar, kemudian dipecah untuk level-level berikutnya;
4. Gambarlah bagan berjenjang (hirarchy chart) untuk semua proses yang ada di
sistem untuk mempersiapkan penggambaran DFD level berikutnya;
5. Gambarlah sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses
bagan berjenjang;
6. Gambarlah DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level 1, kemudian dipecah
dalam level 2, dan seterusnya;
7. Setelah semua level DFD digambarkan, selanjutnya adalah menggambar DFD
untuk pelaporan manajemen yang digambarkan secara terpisah;
8. Semua level DFD yang telah digambar termasuk DFD untuk pelaporan
manajemen digabung dalam satu diagram.
Salah satu alat dokumentasi yang banyak digunakan dalam perancangan
sistem adalah diagram HIPO. Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005), HIPO
untuk sistem dapat ditunjukkan dalam tiga jenis, yaitu:
Nama data storege D1 Nama data storege D1
45
1. Diagram isi tabel visual (Visual Table of Contents/VTOC), merupakan
diagram pertama HIPO yang terdiri atas satu atau lebih diagram hirarkhi.
VTOC berisi nama dan nomor identifikasi dari semua program untuk Diagram
ringkas (Overview Diagram) dan Diagram detail (Detailed Diagram) secara
terstruktur. VTOC juga menunjukkan struktur paket diagram dan hubungan
fungsi dalam bentuk hirarkhi. Level paling tinggi pada VTOC
mengidentifikasikan fungsi sistem secara keseluruhan. Level berikutnya,
memecah fungsi sistem ke dalam sub fungsi logika.
2. Diagram ringkas (Overview Diagram), merupakan diagram yang menjelaskan
fungsi dan referensi utama yang diperlukan oleh program detail untuk
memperluas fungsi sehingga cukup detail. Diagram ringkas menerangkan
input, proses, dan output dari sistem secara garis besar, yaitu nama file/record
input atau output). Input berisikan item-item data yang dipakai oleh proses,
termasuk semua item input utama yang digunakan oleh diagram pada level
yang lebih rendah. Proses berisikan urutan langkah yang menerangkan fungsi
yang sedang dilaksanakan. Item input dihubungkan dengan suatu proses
dengan simbol anak panah. Output berisikan item data yang dibentuk atau
dimodifikasi oleh proses, termasuk semua item output utama yang ditampilkan
oleh diagram pada level yang lebih rendah. Item output dihubungkan dengan
suatu proses dengan simbol anak panah.
3. Diagram detail (Detailed Diagram), berisikan elemen-elemen dasar sistem;
menerangkan fungsi-fungsi khusus; menampilkan item-item input dan output
secara detail (yaitu nama field input yang diperlukan dan output yang
46
dihasilkan); memberikan referensi terhadap diagram HIPO yang lain, seperti
diagram alir (flowchart) dan tabel keputusan dari logika yang rumit. Diagram
detail juga berisi deskripsi yang menjelaskan langkah proses dan dapat
mereferensikan terhadap diagram HIPO. Jumlah level diagram detail HIPO
tergantung pada jumlah fungsi yang terkait, kerumitan pengolahan, dan jumlah
infomasi yang akan didokumentasikan.
22..11..1111.. KKrriitteerriiaa KKeebbeerrhhaassiillaann SSIIMM
Menurut Zainal A. Hasibuan (2004), dengan menggunakan suatu
metodologi pengembangan SI yang sistematis, maka dapat diukur tingkat
kesuksesan suatu SIM dengan menggunakan kriteria berikut:
1. Apakah penggunaan komputer sudah optimal ?
2. Apakah dokumentasinya mudah dipahami ?
3. Apakah harganya yang paling murah ?
4. Apakah waktu implementasinya singkat ?
5. Apakah mudah beradaptasi ?
6. Apakah penggunaan teknik dan tools sudah optimal ?
7. Apakah sistemnya disukai oleh pengguna ?
22..22.. TTiinnjjaauuaann TTeennttaanngg KKoonnsseepp DDaattaabbaassee
22..22..11.. DDeeffiinniissii DDaattaabbaassee
Hingga saat ini, istilah database telah didefinisikan dalam cara yang
berbeda-beda. Sebuah definisi database yang telah cukup lama, namun cukup
lengkap dan masih relevan telah diberikan oleh James Martin (1975), yaitu
47
sekumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-
sama pada suatu media tanpa “mengatap” satu sama lain atau tidak perlu suatu
kerangkapan data, kalaupun terjadi kerangkapan maka kerangkapan tersebut harus
seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy); data disimpan
dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan
kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara
optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang
akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses
penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah
dan terkontrol. C.J. Date (1995) mendefinisikan database sebagai beberapa
kumpulan data yang akan tetap tersimpan, digunakan oleh sistem-sistem aplikasi
yang diberikan oleh organisasi. J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998)
mendefinisikan database sebagai sekumpulan data dalam file yang saling
terhubung (interrelated file), record dalam file harus mengijinkan adanya
kerelesaian (dapat dibayangkan sebagai pointer) ke record-record lain dalam file
yang lain. Raghu Ramakrishnan (1998) mendefinisikan database sebagai
sekumpulan data yang saling berhubungan yang menjelaskan aktifitas-aktifitas
pada sebuah organisasi. Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan
(2001) mendefinisikan database sebagai sekumpulan data yang saling
berhubungan dan menjadi bagian dari DBMS. Sedangkan Raymond McLeod dan
George Schell (2001) mendefinisikan database sebagai keseluruhan data yang
disimpan dalam sistem komputer yang menjadi sumber daya organisasi.
48
22..22..22.. TTuujjuuaann DDaattaabbaassee
James Martin (1975) mengelompokkan tujuan database menjadi dua
kelompok, yaitu tujuan primer dan tujuan sekunder. Tujuan primer merupakan
tujuan utama yang ingin dicapai dalam perancangan dan pengembangan database.
Tujuan primer database adalah: (1) Data-data dalam database dapat digunakan
oleh banyak pengguna; (2) Menjaga investasi intelektual; (3) Penekanan biaya; (4)
Menghilangkan proliferasi; (5) Kinerja (performance); (6) Kejelasan (clarity); (7)
Kemudahan pemakaian; (8) Fleksibilitas (flexibility); (9) Kebutuhan data yang
tidak terantisipasi dapat dipenuhi dengan cepat; (10) Perubahan yang mudah; (11)
Akurasi (accuracy) dan konsistensi (consistency); (12) Privasi (privacy); (13)
Keamanan (security); (14) Ketersediaan (availability) (Martin, 1975).
Tujuan sekunder database merupakan tujuan tambahan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan primer, yaitu: (1) Kebebasan data secara fisik (physical
data independency); (2) Kebebasan data secara logik (logical data independency);
(3) Pengendalian atau minimalisasi kerangkapan (data redundancy); (4)
Kecepatan akses; (5) Kecepatan pencarian; (6) Standarisasi data; (7) Tersedianya
kamus data; (8) Antarmuka pemrogram tingkat tinggi; (9) Bahasa end-user; (10)
Pengendalian integritas (integrity); (11) Kecepatan pemulihan kembali dari
kerusakan (fast recovery from failuries); (12) Kemampuan perubahan untuk
penyesuaian (tuning); (13) Perancangan dan pengawasan alat-alat; (14)
Pengorganisasian kembali atau migrasi data dapat dilakukan secara otomatis
(Martin, 1975).
49
22..22..33.. KKeeuunnttuunnggaann DDaattaabbaassee
Penyusunan database digunakan untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan pada saat pengolahan data. Kamran Parsaye, Mark Chignell, Setrag
Khoshafian, dan Harry Wong (1989), menyatakan bahwa database memberikan
keuntungan sebagai berikut: (1) Akses bersama data untuk pengguna-pengguna
yang berbeda; (2) Keamanan data; (3) Meningkatkan kemudahan dan efisiensi
dalam update untuk pemelihaan data. Dalam referensi yang lain, C.J. Date (1995)
menyatakan bahwa pengolahan data dengan pendekatan database memberikan
keuntungan berikut: (1) Kerangkapan data dapat diminimalkan; (2) Inkonsistensi
data dapat dihindari; (3) Data dalam database dapat digunakan secara bersama
(multiuser); (4) Standarisasi data dapat dilakukan; (5) Pembatasan untuk
keamanan data dapat diterapkan; (6) Integritas data dapat terpelihara; (7)
Perbedaan kebutuhan data dapat diseimbangkan. Sedangkan Raymond McLeod
Jr. dan George Schell (2001), menyatakan bahwa database memberikan
keuntungan sebagai berikut: (1) Mengurangi kerangkapan data; (2) Menghindari
ketergantungan data; (3) Memungkinkan integrasi data dari banyak file; (4)
Pemanggilan data dan informasi lebih cepat; (5) Meningkatkan keamanan data.
22..22..44.. KKeennddaallaa DDaallaamm DDaattaabbaassee
Untuk memenuhi batasan/kriteria sebagaimana definisi database, mka
suatu proses perancangan database memiliki beberapa kendala atau aturan yang
harus ditaati, yaitu terkait dengan aspek berikut (Martin, 1975):
50
1. Kerangkapan data (data redundancy), adalah munculnya data-data secara
berlimpah/berulang pada file database yang semestinya tidak diperlukan.
Umumnya, kerangkapan data dalam database terjadi akibat penyusunan
database tidak memperhatikan batasan/kriteria database atau akibat
penyusunan database dilakukan dalam selang waktu yang lama.
2. Inkonsistensi data (data inconsistency), adalah munculnya data tidak konsisten
pada medan/kolom yang sama dalam satu atau lebih file yang berhubungan.
3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file database dimana
tedapat data yang tidak memiliki kerelasian dengan data yang lain, sehingga
program aplikasi tidak dapat mengakses data tersebut, kecuali jika program
aplikasi diubah/ditambah. Data terisolasi harus dihindari karena informasi
yang dihasilkan dari pengolahan data dalam database tidak akurat/lengkap.
4. Keamanan (security), merupakan aspek kritis dalam database. Data dalam
database merupakan sumber informasi yang penting. Oleh karena itu harus
dijaga dari berbagai hal yang mungkin dapat merusak data. Aspek keamanan
database meliputi: Recovery, Integrity, Concurency, Privacy dan Security.
5. Integrity, cara terbaik untuk menjaga integritas database adalah meyakinkan
nilai-nilai data adalah benar sejak pertama kali dimasukkan. Integritas data
dalam database, terkait dengan dua aspek, yaitu: Domain integrity dan Key
constraints (meliputi aspek entity integrity dan referential integrity).
Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan (2001) database mampu
mengatasi semua permasalahan yang terkait kendala di atas.
51
22..22..55.. PPaannddaannggaann TTeerrhhaaddaapp DDaattaabbaassee
Sebuah database dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi pengguna dan
sisi perancang. Pengguna database adalah orang atau program aplikasi yang
mengakses database, baik sendiri maupun secara bersamaan. Sedangkan
perancang adalah personal yang berperan sebagai perancang dan pengelola
database. Seorang perancang dapat memiliki dua pandangan yang berbeda, yaitu
secara konseptual dan secara fisis. Pandangan-pandangan tersebut menunjukkan
level abstraksi database yang sering disebut sebagai arsitektur database atau
abstraksi database. Dalam hal ini terdapat beberapa penyebutan yang berbeda
untuk setiap level abstraksi database.
James Martin (1975) menjelaskan bahwa abstraksi database terdiri atas
tiga level, yaitu application programmer logical file atau user view, global logical
data atau level konseptual (conceptual view), dan physical view atau level
internal. Jeffrey D. Ullman (1988) menyebutkan bahwa tiga level abstraksi
database adalah meliputi: level pandangan (view level), level database konseptual
(conceptual database level), dan level database fisik (physical database level).
Raghu Ramakrishnan (1998) membedakan level abstraksi database menjadi tiga,
yaitu: skema eksternal (external schema), skema konseptual (conceptual schema),
dan skema fisik (physical schema). Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S.
Sudarshan (2001) membedakan level abstraksi database menjadi tiga, yaitu:
pandangan eksternal (externalview) atau pandangan pengguna (user view),
pandangan konseptual (conceptual view) atau pandangan komunitas pengguna
(community user view), dan pandangan internal (internal view) atau pandangan
52
media penyimpan sekunder (storage view). Abraham Silberschatz, Henry F.
Korth, dan S. Sudarshan (2001) dan penulis buku database lainnya, umumnya
menggambarkan arsitektur database seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.27.
Gambar 2.27: Pandangan terhadap database
Level user view merupakan pandangan para pengguna database dimana
masing-masing dapat memiliki pandangan yang berbeda tergantung pada macam data
apa saja yang tersedia. Pengguna tidak perlu mengetahui teknis penyimpanan database
dalam media penyimpan. User view dijelaskan oleh schema dan subschema database,
sedangkan nilai aktual data ditunjukkan oleh instance schema. Level conceptual view
merupakan pandangan perancang database yang berkaitan dengan data apa saja yang
perlu disimpan dan penjelasan mengenai hubungan antara data yang satu dengan
lainya. Global logical data ditunjukkan oleh definisi struktur tabel database
menggunakan bahasa deskripsi data (Data Definition Language/DDL). Sedangkan
physical view merupakan implementasi conceptual view, yaitu pandangan yang
berkaitan dengan teknik penyimpanan data ke dalam fisik media penyimpanan data
yang digunakan, meliputi metoda penyimpanan dan metoda akses data dalam media
penyimpan sekunder (storage device).
53
22..22..66.. MMooddeell DDaattaa
Model data (data model) merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang
data-data yang tersimpan dalam database dan bagaimana hubungan antar data
tersebut untuk pengguna (user) secara logik. James Martin (1975)
mengelompokkan model data sebagai berikut: (1) Object Based Data
Model/OBDM, merupakan model data yang didasarkan pada obyek; (2) Record
Based Data Model/RBDM, merupakan suatu model yang didasarkan pada
record/rekaman. Model ini terdiri atas: Hierarchycal model, Network model, dan
Relational data base model/RDBM; (3) Physical based data model, model ini
didasarkan pada teknis penyimpanan record dalam database.
22..22..77.. RReellaattiioonnaall DDaattaabbaassee MMooddeell//RRDDBBMM
Menurut Paul Litwin (2003) RDBM diperkenalkan pertama kali oleh E.F.
Codd pada tahun 1969 yang kemudian menjadi salah seorang peneliti di
perusahaan IBM (http://r937.com/relational.html). Menurut James Martin (1975),
RDBM merupakan salah satu model data yang menjelaskan tentang hubungan
logik antar data dalam database kepada pengguna dengan merepresentasikannya
dalam bentuk tabel datar (flat file) yang terdiri atas sejumlah baris yang
menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut. Berkaitan dengan
penggunaan istilah, RDBM memiliki terminologi yang berbeda dengan model
data lainnya. Beberapa istilah khusus dalam RDBM, ditunjukkan pada Tabel 2.4.
54
Tabel 2.4: Istilah-istilah dalam terminologi RDBM Istilah formal Istilah
non formal Keterangan
Elemen data (data element), rinci data (data item), entri (entry)
Atribut (attribute) Kolom, medan data, medan, field
Sekelompok rinci data yang mempunyai arti. Atribut memiliki tipe, ukuran, dan domain yang sama
Record/tuple Baris/rekaman Sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan terhadap obyek tertentu
Relasi (relation) Tabel Sekumpulan record yang sejenis secara relasi Derajat (degree) Aritas (arity) Jumlah atribut dalam sebuah relasi Kardinalitas (cardinality) Jumlah record dalam sebuah relasi Kerelasian (relationship) Hubungan antar relasi Unary relation Relasi yang tersusun oleh satu atribut Binary relation Relasi yang tersusun oleh dua atribut Ternary relation Relasi yang tersusun oleh tiga atribut n-ary relation Relasi yang tersusun oleh n atribut Key Satu atau gabungan atribut bersifat unik yang digunakan untuk
mengidentifikasi setiap record dalam relasi Candidate Key/CK Satu atau gabungan minimal atribut bersifat unik yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi setiap record dalam relasi Primary Key/PK Bagian dari CK yang dipilih/digunakan sebagai kunci utama
dalam relasi Alternate Key/AK Bagian dari CK yang tidak dipilih/digunakan sebagai kunci
utama dalam relasi Foreign Key/FK Kunci tamu
/kunci asing Satu atau gabungan sembarang atribut yang menjadi PK dalam relasi lain yang mempunyai hubungan secara logik
Domain Himpunan nilai yang memenuhi syarat Schema Deskripsi hubungan logik secara global, termasuk di dalamnya
nama dan deskripsi tipe dan ukuran atribut dan hubungan logik antar relasi database dalam lingkup sebuah sistem
Subschema Deskripsi hubungan logik secara terpisah, termasuk di dalamnya nama dan deskripsi tipe dan ukuran atribut dan hubungan logik antar relasi database dalam lingkup sebuah sub sistem aplikasi database
Sumber: James Martin, 1975
Dalam RDBM, kunci relasi diperlukan untuk pengaksesan data dalam
relasi atau untuk menyusun kerelasian antar relasi. Kunci relasi merupakan satu
atau gabungan atribut yang bersifat unik dan dapat digunakan untuk
mengidentifikasi setiap record dalam relasi. Sifat unik tersebut diartikan bahwa
nilai-nilai elemen data/entri dalam atribut yang digunakan sebagai kunci relasi
tidak boleh ada yang sama untuk seluruh record dalam relasi.
55
Berdasarkan jumlah atribut penyusunnya, kunci relasi dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu: (1) Kunci sederhana (simple key), yaitu kunci yang
tersusun atas sebuah atribut; (2) Kunci komposit (composite key), yaitu kunci
yang tersusun atas gabungan atribut. Sedangkan berdasarkan macamnya, kunci
relasi terdiri atas: (1) Kunci kandidat (Candidate Key/CK), yaitu satu atau
gabungan minimal atribut unik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
setiap record dalam relasi; (2) Kunci primer (Primary Key/PK), yaitu bagian dari
CK yang dipilih sebagai kunci utama untuk mengidentifikasi/membedakan setiap
record dalam relasi; (3) Kunci alternatif (Alternate Key/AK), yaitu bagian dari CK
yang tidak digunakan sebagai PK; (4) Kunci penghubung/kunci tamu/kunci asing
(Foreign Key/FK), yaitu satu atau gabungan atribut yang menjadi PK dalam relasi
lain yang mempunyai hubungan secara logik (Martin, 1975).
Pemilihan kunci relasi memiliki beberapa aturan (rules), yaitu: (1)
Integritas kesatuan/integritas entitas (entity integrity), aturan ini memberikan
batasan bahwa secara kesatuan nilai-nilai elemen data/entri pada atribut yang
dipilih/digunakan sebagai PK tidak boleh null; (2) Integritas referensial
(referential integrity), aturan ini membatasi bahwa di dalam kerelasian antar dua
atau lebih relasi dalam database yang dihubungkan dengan suatu kunci
penghubung (foreign key/FK), maka hubungan antar relasi tersebut harus
menjamin bahwa setiap nilai elemen data/entri pada FK dalam relasi anak harus
ada record dengan nilai elemen data/entri yang sama pada relasi induk yang
menjadi referensi (Martin, 1975).
56
Relasi RDBM mempunyai beberapa karakteristik yang harus dipenuhi,
yaitu: (1) Semua elemen data/entri pada suatu relasi harus mempunyai nilai
tunggal (single value), bukan suatu larik atau grup perulangan dan harus berupa
nilai yang tidak dapat dibagi lagi (atomic value); (2) Semua elemen data/entri
pada suatu atribut tertentu dalam sebuah relasi harus mempunyai tipe dan ukuran
yang sama; (3) Masing-masing atribut dalam sebuah relasi mempunyai nama yang
unik; (4) Pada sebuah relasi tidak ada dua record data yang identik (Martin,
1975). Setiap relasi RDBM tersusun atas dua komponen, yaitu: (1) Intension,
meliputi struktur penamaan (naming structure) relasi dan batasan integritas
(integrity contraint) yaitu batasan integritas kesatuan (entity integrity) dan batasan
integritas referensial (referential integrity); (2) Extension, menunjukkan nilai-nilai
aktual elemen data/entri yang tersimpan dalam relasi pada suatu saat tertentu
(Martin, 1975).
Perancangan database utamanya dimaksudkan untuk menghindari
munculnya permasalahan pada operasi pengolahan data. Umumnya permasalahan
ini merupakan penyimpangan (anomaly) yang harus dihindari yang muncul akibat
kerangkapan data dalam database. Menurut Gio Wiederhold (1988),
penyimpangan itu meliputi: (1) Penyimpangan penghapusan (delete anomally);
(2) Penyimpangan penyisipan (insert anomally); (3) Penyimpangan pembaharuan
(update anomally) (Martin, 1975). Penyimpangan dalam pengolahan data juga
dapat terjadi akibat ketergantungan antar nilai rinci data. Ketergantungan antar
nilai rinci data menjabarkan hubungan antara atribut-atribut dalam hal bagaimana
suatu nilai menentukan nilai yang lain. Umumnya, yang paling baik dilakukan
57
adalah jika struktur relasi dirancang sedemikian rupa sehingga atribut-atribut non
kunci hanya bergantung pada PK dan tidak memiliki ketergantungan pada atribut
lainnya. Jenis-jenis ketergantungan antar nilai rinci data adalah (Martin, 1975):
1. Ketergantungan fungsional (Functionally Dependence/FD), atribut Y
dikatakan bergantung secara fungsional pada atribut X jika setiap nilai X
berkaitan dengan sebuah nilai Y, dan untuk setiap record yang memiliki
sembarang nilai X selalu berhubungan dengan nilai Y yang sama. Notasi:
FD: R.X →R.Y Keterangan:
FD : Functionally Dependence R : nama relasi X : atribut penentu (determines) Y : atribut yang bergantung (dependent)
2. Ketergantungan fungsional penuh (Full Functionally Dependency/FFD),
atribut Y mempunyai ketergantungan fungsional penuh pada atribut X jika Y
functional dependency pada X, dan Y tidak functional dependency pada
bagian tertentu dari X. Notasi:
FFD: R.X →R.Y Keterangan:
FFD : Full Functionally Dependency R : nama relasi X : atribut penentu (determines) Y : atribut yang bergantung (dependent)
3. Ketergantungan transitif (Transitive Dependency/TDF), atribut Z dikatakan
mengalami ketergantungan transitif pada X, jika Y functional dependency
pada X dan Z functionally dependency pada Y. Notasi:
TDF: R.X →R.Y→R.Z Keterangan:
TDF : Trancitive Dependency R : nama relasi X : atribut penentu (determines) Y : atribut yang bergantung (dependent) terhadap X dan sekaligus penentu terhadap Z Z : atribut yang bergantung (dependent) terhadap Y dan sekaligus bergantung pada X
58
4. Ketergantungan total (Total Dependency/TD), atribut Y dikatakan mengalami
ketergantungan total, jika Y functionally dependency pada X dan X
functionally dependency pada Y. Notasi:
TD: R.X ↔R.Y Keterangan:
TD : Total Dependency R : nama relasi X : atribut penentu (determines), sekaligus bergantung pada Y Y : atribut yang bergantung (dependent) sekaligus penentu pada X
Untuk memenuhi batasan/kriteria database, maka setiap rancangan relasi
perlu diuji untuk menentukan apakah setiap relasi yang dirancang telah berada
dalam kondisi optimal dan tidak menimbulkan permasalahan (anomalies) saat
pengolahan data. Jika relasi belum optimal, maka perlu dilakukan proses
normalisasi, yaitu suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu
untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam database
(Martin, 1975). Dalam sumber referensi yang lain, normalisasi diartikan sebagai
proses menempatkan beberapa data ke dalam tabel-tabel database anak yang
dihubungkan dengan sebuah induknya (mungkin sekaligus menjadi anak bagi
dirinya sendiri) yang memuat sebagian data ke yang mana direlasikan
(http://www.goverpub.com/pdf/pidms2.pdf). Normalisasi akan menghasilkan
relasi yang optimal, yaitu: (1) Memiliki struktur record yang konsisten secara
logik; (2) Memiliki struktur record yang mudah untuk dimengerti; (3) Memiliki
struktur record yang sederhanaa dalam pemeliharaan; (4) Memiliki struktur
record yang mudah untuk ditampilkan kembali; (5) Minimalisasi kerangkapan
data guna meningkatkan kinerja sistem (Martin, 1975).
59
Dalam sumber referensi yang lain Abraham Silberschatz, Henry F. Korth,
dan S. Sudarshan (2001) menyatakan bahwa normalisasi bertujuan untuk
memperoleh relasi-relasi dalam bentuk yang “baik”. Jika sebuah relasi R memiliki
bentuk yang “tidak baik”, maka relasi tersebut dipecah menjadi sejumlah relasi
{R1, R2, ..., Rn} dimana setiap relasi memiliki bentuk yang “baik” dan pemecahan
dilakukan tanpa terjadi kehilangan informasi saat digabungkan kembali (lossless-
join). Teori normalisasi didasarkan pada ketergantungan fungsional (functinonally
dependency/FD dan ketergantungan pada banyak nilai (multivalue dependency).
Bentuk-bentuk normal yang dikenal hingga saat ini adalah (Martin, 1975):
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form/UNF). Relasi UNF terjadi jika: (1)
Relasi mempunyai bentuk non flat file; (2) Relasi memuat set atribut berulang
(non single value); (3) Relasi memuat atribut non atomic value.
2. Bentuk 1NF. Kriteria relasi 1NF adalah: (1) Jika seluruh atribut dalam relasi
bernilai atomik (atomic value); (2) Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai
tunggal (single value); (3) Jika relasi tidak memuat set atribut berulang; (4)
Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama.
1. Bentuk 2NF. Kriteria relasi 2NF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria 1 NF; (2)
Jika semua atribut non kunci FD pada PK.
2. Bentuk 3NF. Kriteria relasi 3NF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria 2NF; (2)
Jika setiap atribut non kunci tidak TDF terhadap PK.
3. Bentuk BCNF. Kriteria relasi BCNF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria 3NF;
(2) Jika semua atribut penentu (determinan) merupakan CK.
60
4. Bentuk 4NF. Kriteria relasi 4NF adalah: (1) Jika memenuhi kriteria BCNF; (2)
Jika setiap atribut tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai.
5. Bentuk 5NF. Kriteria relasi 3NF adalah jika kerelasian antar data dalam relasi
tersebut tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat atribut
yang lebih sedikit.
6. Bentuk DKNF. Kriteria relasi DKNF adalah jika setiap batasan dapat
disimpulkan secara sederhanaa dengan mengetahui sekumpulan nama atribut
dan domainnya selama menggunakan sekumpuan atribut pada kuncinya.
Menurut James Martin (1975), penerapan normalisasi dapat
mengakibatkakn efek samping yang tidak diharapkan, yaitu: (1) Munculnya
duplikasi rinci data pada atribut FK; (2) Kemungkinan tidak terpenuhinya
integritas referensial (referential integrity); (3) Inefisiensi proses menampilkan
kembali data-data dari dalam database; (4) Batasan penerapan pada DBMS.
Kerelasian antar data yang disimpan dalam database sangatlah kompleks.
Suatu schema dan subschema diperlukan untuk mendeskripsikan hubungan logik
antar data dalam database. Schema memberikan deskripsi hubungan logik antar
data dalam database secara lengkap, termasuk di dalamnya nama dan deskripsi
dari semua atribut, record, dan batasan nilai untuk semua aplikasi yang
menggunakannya. Sedangkan subschema merupakan deskripsi terpisah dari
atribut, record, dan batasan nilai yang akan digunakan oleh sebuah program
aplikasi. Dengan demikian, dari sebuah schema dapat diturunkan ke dalam
beberapa subschema. Suatu schema menunjukkan pandangan konseptual seorang
61
perancang, sedangkan subschema menunjukkan pandangan seorang application
programer terhadap data yang digunakannya.
Raymond McLeod dan George Schell (2001) menyatakan bahwa schema
memuat deskripsi yang meliputi: (1) Nama field data; (2) Alias (nama lain yang
digunakan untuk field data yang sama); (3) Tipe data (numerik atau alphabet); (4)
Jumlah digit pada posisi angka; (5) Jumlah digit pada posisi desimal; (6) Sejumlah
aturan integritas. Sebuah relasi RDBM direpresentasikan sebagai sebuah tabel
datar yang memuat beberapa keterangan, yaitu: (1) Nama relasi; (2) Kunci-kunci
relasi (tidak selalu dituliskan); (3) Kunci-kunci indeks (tidak selalu dituliskan); (4)
Sejumlah record (elemen data/entri dalam bentuk baris-baris data); (5) Nama-
nama atribut. Notasi untuk schema dan subschema adalah sebagai berikut:
namarelasi_schema : (namaatribut1 tipe[ukuran]1, namaatribut2 tipe[ukuran]2, ...., namaatributn tipe[ukuran]n, foreign key (namaatributfk) references namarelasiinduk, primary key (namaatributpk))
Keterangan: namarelasi : menyatakan nama relasi schema : menyatakan schema (bisa juga subschema) namaatribut1, .. N : menyatakan nama-nama atribut dalam relasi yang dituliskan secara berurutan
dari kiri ke kanan tipe[ukuran]1, ..N : menyatakan batasan domain pada setiap atribut yang dituliskan secara
berurutan dari kiri ke kanan sesuai urutan nama atribut dalam relasi foreign key : menyatakan foreign key namaatributFK : menyatakan nama atribut yang digunakan sebagai FK untuk menghubungkan
dengan relasi induknya references : menyatakan mereferensi ke namarelasiinduk : menyatakan nama relasi induk yang direferensi primary Key : menyatakan primary key namaatributPK : menyatakan nama atribut yang digunakan sebagai PK dalam relasi
22..33.. Pandangan Tentang Kerjasama Sistem Informasi Akademik
Contoh-contoh implementasi SIAKAD di beberapa PT di atas,
memberikan gambaran bahwa secara garis besar fungsi pengolahan dan fungsi
keluaran dalam SIAKAD hampir sama. SIAKAD memiliki fungsi mengolah
62
transaksi terkait dengan kegiatan akademik, memelihara file histori akademik,
menghasilkan keluaran untuk keperluan di bidang akademik, dan menyediakan
interaksi user-pengolah. SIAKAD memiliki fungsi keluaran menghasilkan
berbagai dokumen transaksi, laporan rutin, jawaban atas pertanyaan rutin, laporan
adhoc, jawaban atas pertanyaan adhoc, serta dialog user-machine, yang terkait
dengan kegiatan akademik. Pada sisi lain, harapan masyarakat terhadap informasi
dalam website perguruan tinggi pada dasarnya juga hampir sama, yaitu meliputi
informasi jurnal, laporan penelitian, karya ilmiah, organisasi, perkembangan studi
mahasiswa, serta kegiatan non-akademis.
Pemahaman seperti ini memunculkan sebuah gagasan tentang
kemungkinan dikembangkannya kerjasama pengembangan dan penggunaan
SIAKAD antar PT yang dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan jaringan
internal AI3-Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai adalah memanfaatkan jaringan
internal AI3-Indonesia, menghemat biaya pengembangan aplikasi SIAKAD, dan
menjadi basis penyajian informasi lembaga, dimana informasi akademik unik
lembaga ada dalam SIAKAD. Gagasan kerjasama SIAKAD ini meliputi lima
subsistem, yaitu: Ujian Seleksi Masuk, Rencana Studi, Dosen, Perkuliahan, serta
Lulusan, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.28.
63
Gambar 2.28: Subsistem dalam gagasan kerjasama Sistem Informasi Akademik
Subsistem Ujian Seleksi Masuk dapat menggunakan contoh pada UMTPN
(sekarang SPMB). Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan meliputi pengelolaan
admistrasi bersama, sharing database peserta, ujian on-line, serta bank soal untuk
Ujian Seleksi Masuk. Kerjasama pada Subsistem Rencana Studi diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat memperoleh informasi tentang bidang studi
tertentu secara cepat tidak berdasarkan kelembagaan. Untuk menyajikan informasi
ini dapat memanfaatkan data yang sudah ada di DIKTI dan KOPERTIS.
Subsistem ini menekankan pada penyajian informasi yang informatif bagi calon
konsumen, sehingga bersifat search-able. Kerjasama pada Subsistem Dosen
menekankan pada penyajian informasi pengembangan Dosen dalam aspek
Pendidikan dan Pengajaran dan Karya Ilmiah. Dalam hal ini Dosen adalah sebagai
pribadi yang berkarya, bukan Lembaga yang mempekerjakan Dosen. Kerjasama
pada Subsistem Perkuliahan dapat dilakukan pada beberapa hal, antara lain
administrasi kegiatan perkuliahan on-line, bahan kuliah on-line, tugas on-line,
serta nilai on-line. Kerjasama pada Subsistem Lulusan terkait dengan dua hal,
64
yaitu lulusan-wisudawan merupakan tenaga kerja segar, dan alumni memerlukan
pengakuan almamater. Hal penting dalam subsistem ini adalah bahwa atribut
dalam record database untuk mahasiswa, wisudawan, dan alumni hanya berbeda
pada status_lulus (= True/False). Keputusan akhir gagasan ini masih menunggu
kebulatan kebijakan dan gerilya dalam teknis menyusun database bersama.
Strategi pengembangan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
kerjasama Sistem Informasi Akademik ini meliputi dua aspek penting, yaitu
teknologi informasi bersifat independen (terdefinisi, standard) dan berbasis web
(web-based) dan kebijakan mengenai brainware ditetapkan berdasarkan
kebutuhan teknis. Model database untuk kerjasama Sistem Informasi Akademik
ini dapat digambarkan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.29.
Gambar 2.29: Model database untuk kerjasama Sistem Informasi Akademik
Pada akhirnya realisasi dari gagasan kerjasama Sistem Informasi
Akademik ini diharapkan akan memberikan tiga kesimpulan penting, yaitu
publikasi dari data mentah Sistem Informasi Akademik bersifat independen
terhadap kebijakan lembaga, penyusunan modul-modul Sistem Informasi
Net
wor
k AI
3-In
done
sia
PTS-A
PTS-B
PTS-C DIKTI, KOPERTIS
Internet
Pelaporan,Akreditasi
WEBGateway
65
Akademik bersifat applicable di semua lembaga Perguruan Tinggi, dan
pengakuan terhadap integritas dan keberadaan pribadi dosen dan mahasiswa
(http://home.unpar.ac.id/~gatut/makalah/sia-ai3-1.ppt).
22..44.. DDaattaabbaassee ddaann SSIIMM
Dalam konsep SIM, Gordon B. Davis (1987) menyatakan bahwa salah
satu bagian penting dalam SIM adalah masukan (input), yaitu berupa data yang
kemudian akan disimpan sebagai database. Gordon B. Davis (1987) juga
menyatakan bahwa berdasarkan komponen fisik penyusunnya, SIM terdiri atas
sejumlah komponen, salah satunya adalah berkas (file), yaitu sekumpulan data
yang disimpan dengan cara-cara tertentu dalam media penyimpan sekunder
(storage) sehingga dapat digunakan/ditampilkan kembali dengan cepat dan
mudah. Terkait dengan elemen operasional fungsi pengolahan SIM, Gordon B.
Davis (1987) menyatakan bahwa salah satu fungsi pengolahan pada SIM adalah
pemeliharaan file historis yaitu data masa lampau dalam database. Sementara itu,
Raymond McLeod Jr. dan George Shell (2001) menyatakan bahwa salah satu
sumber daya konseptual informasi dalam organisasi adalah berupa database.
Dapat dipahami bahwa database merupakan sumber daya penting dalam SIM.
22..55.. PPeerraannccaannggaann DDaattaabbaassee UUnnttuukk SSIIMM
Menurut Brian Mullen (2005), penyusunan database merupakan tugas
multidisipliner. Pada satu sisi, perancang database sebagai bagian staf teknik
memahami konsep database dengan baik, tetapi sering tidak mengetahui
66
bagaimana membuat data relevan bagi orang lain dalam organisasi, atau
bagaimana data dapat disimpan dan diakses secara cepat. Pada sisi lain, para
pengguna mengetahui data apa yang dibutuhkannya, tetapi jarang yang dapat
mengkomunikasikannya dengan baik kepada perancang database, dan para
pengguna tidak mengetahui permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh
kebutuhannya. Pertemuan antara staf teknik dan para pengguna merupakan
kegiatan penting untuk mendapatkan kesamaan persepsi database untuk sistem
dalam organisasi (http://www.gowerpub.com/pdf/pidmc2.pdf). Brian Mullen
(2005) juga menyatakan, bahwa rancangan database yang benar akan
memberikan landasan yang solid untuk SIM.
Menurut Jan L. Harrington (2004), suatu rancangan database yang buruk
akan mengakibatkan efek negatif, antara lain: (1) Munculnya kerangkapan data;
(2) Munculnya inkonsistensi data; (3) Munculnya permasalahan pada penyisipan
data; (3) Munculnya permasalahan pada penghapusan data; (4) Pengunaan nama-
nama yang sulit dipahami (tidak bermakna) pada subyek data akan menyulitkan
pada saat perubahan (http://www.utexas.edu/academic/cit/howto/resources
/database/relational.answers.pdf).
Dalam referensi yang lain, Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S.
Sudarshan (2001) menyatakan bahwa perancangan database relasional diperlukan
untuk mendapatkan sekumpulan schema relasi yang baik. Rancangan yang buruk
akan mengakibatkan perulangan informasi dan tidak dapat menampilkan kembali
informasi tertentu. Tujuan utama perancangan database adalah: (1) Menghindari
kerangkapan data; (2) Menjamin bahwa kerelasian antar atribut dapat
67
direpresentasikan; (3) Memberikan fasilitas pengecekan batasan integritas pada
proses update.
Sementara itu, J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998), menyatakan bahwa
tujuan dan prasyarat perancangan database adalah: (1) Database harus
memberikan efisiensi media penyimpan (storage), update, dan penampilan
kembali data-data; (2) Database harus andal, yaitu memiliki integritas tinggi yang
memberikan kepercayaan bagi para pengguna terhadap data; (3) Database harus
dapat beradaptasi (adaptable) dan dapat berkembang (scaleable) untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan baru dan aplikasi-aplikasi.
Untuk memperoleh SIM yang baik, maka pengembang SIM perlu
memahami metode perancangan database yang baik, yaitu: (1) Mengidentifikasi
kebutuhan informasi pada sebuah bisnis; (2) Merancang database relasional yang
didasarkan pada kebutuhan bisnis; (3) Membuat dokumentasi database; (4)
Meningkatkan fleksibilitas database untuk mengantisipasi perubahan; (5)
Menyederhanakan database dengan jumlah tabel; (6) Membangun database
relasional dan menyesuaikannya untuk memperoleh kinerja yang optimal; (7)
Meningkatkan kinerja database dengan indexing dan mengkontrol kerangkapan;
(8) Mengurangi beaya pengembangan software dengan generalisasi
(http://www2.cstudies. ubc.ca/~mullen/IEDBS.html).
Menurut Jan L. Harrington (2004), sebagian besar software alat bantu
rekayasa berbantuan komputer (Computer-Aided Software Engineering/CASE)
menyediakan fasilitas untuk membuat dokumentasi rancangan database, yaitu: (1)
Kamus data (Data Dictionary/DD); (2) Kebutuhan pengguna; (3) Diagram Aliran
68
Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD); (4) Bagan struktur (structure chart); (5)
Model data (data model); (6) Prototipe tampilan layar; (7) Model keadaan (state
model); (8) Diagram tugas (task diagram); (9) Diagram kelas (class diagram);
(10) Diagram obyek (object diagram) (http://www.utexas.edu/academic/cit/howto
/resources/database/relational.answers.pdf).
Dalam referensi yang lain, Raymond McLeod dan George Schell (2001)
menyatakan bahwa penyusunan database dapat dilakukan dengan menggunakan
dua pendekatan, yaitu: (1) Pendekatan berorientasi proses (pendekatan pemecahan
permasalahan); (2) Pendekatan model perusahaan. Selanjutnya, penyusunan
database dilakukan melalui tiga langkah utama, yaitu: (1) Mendeskripsikan data;
(2) Memasukkkan data; (3) Menggunakan database (menggunakan bahasa query,
QBE, atau DML).
Menurut Jan L. Harrington (2004), sebuah entitas dalam database
relasional tidak dapat memiliki atribut banyak nilai (multivalued attribute),
solusinya adalah dengan membuat sebuah entitas baru untuk menyimpan nilai-
nilai tersebut. Entitas baru tersebut menyimpan instan yang memiliki banyak nilai
dan yang lain untuk menyimpan atribut-atributnya. Selanjutnya, indeks dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja database. Keuntungan penggunaan indeks
adalah mempercepat akses nilai-nilai data dalam satu atau gabungan beberapa
kolom. Indeks memuat sebuah daftar kunci yang memungkinkan DBMS
mengecek record dalam database secara langsung, tidak harus berurutan mulai
dari awal. Sekalipun demikian, penggunaan indeks memiliki kelemahan, yaitu
memerlukan tambahan tempat (space) dalam database. Database juga harus
69
selalu disusun kembali setiap kali dilakukan operasi data (insert, modify, atau
delete), sehingga kinerjanya menjadi lebih lambat (http://www.utexas.edu
/academic/cit/howto/resources/database/relational.answers.pdf).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brian Mullen (2005),
diketahui bahwa perbedaan tingkat kepakaran perancang database dan perbedaan
kebutuhan para pengguna merupakan penyebab utama rancangan database tidak
dapat bersifat fleksibel. Rancangan database yang tidak fleksibel akan
memberikan dampak pada dana dan waktu untuk pemeliharaan database.
Normalisasi database akan menghasilkan struktur database yang sangat banyak
dan kompleks. Meskipun demikian, sedapat mungkin database harus
dinormalisasi. Jika dua buah data dapat direlasikan ke sebuah data lain, maka
untuk memperoleh fleksibilitas struktur database, akan lebih baik menyimpan
data dalam beberapa file daripada menyimpannya di dalam sebuah file dalam
database (http://www.gowerpub.com/pdf/pidmc2.pdf).
Berikut adalah saran umum yang diberikan oleh Brian Mullen (2005)
untuk memperoleh rancangan struktur tabel database yang fleksibel, yaitu: (1)
Meningkatkan fleksibilitas database dimana kebutuhan-kebutuhan baru dapat
diakomodasi dengan tabel-tabel database yang ada; (2) Mengurangi beaya
pembuatan dan pemeliharaan aplikasi-aplikasi; (3) Meningkatkan penggunaan
kembali dan penggunaan bersama antar aplikasi; (4) Mengurangi software yang
dibutuhkan untuk membuat aplikasi; (5)Mengurangi duplikasi dan inkonsistensi
informasi (http://www2.cstudies.ubc.ca/~mullen/IEDBS.html#General Tables).
70
Menurut J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998), perancangan database
untuk CBIS berbeda dengan perancangan database konvensional (berkas). Dalam
berkas file-file database dibuat untuk masing-masing aplikasi, sedangkan dalam
database sistem-sistem aplikasi dibuat dengan memanfaatkan sebuah database,
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.30.
Gambar 2.30: File konvensional versus database
J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998) juga menyatakan bahwa keuntungan
maksimal dari database hanya bisa dicapai jika database dirancang dengan baik
dan benar. Hasil akhir sebuah rancangan database disebut sebagai schema, yaitu
sebuah blueprint untuk database. Perancangan database adalah menterjemahkan
model data yang dikembangkan pada tahap definisi ke dalam struktur tabel
database yang didukung oleh teknologi database (bahasa dan alat bantu) yang
dipilih. Database menyediakan entitas dan kerelasian antar entitas untuk
implementasi teknik. Dengan demikian, data merupakan bagian dari sumber daya
yang harus dikontrol dan dikelola dengan baik.
Information SystemFile File Information
SystemInformation
SystemDatabase
(consolidated & integrated data
from files)
File
File
Information System
Information System
71
Selanjutnya, J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998) menyatakan bahwa
prototipe bukanlah merupakan alternatif yang baik untuk menyusun schema
database, dan saat schema telah lengkap, maka suatu prototipe database biasanya
dapat dibangkitkan (generate) sangat cepat. Sebagian besar DBMS modern telah
menyediakan fasilitas yang lengkap berupa database menu-driven yang secara
otomatis akan membuat DDL dan prototipe database dari DDL tersebut.
Kemudian database dapat diuji menggunakan data-data pengujian, baik untuk
menguji prototype, input, output, tampilan layar, dan komponen sistem lainnya.
Menurut Paul Litwin (2003), perancangan database lebih merupakan suatu
seni daripada suatu ilmu pengetahuan. Sekalipun tidak mengungkap seluruh
tahapan dalam proses perancangan, Paul Litwin memberikan sebuah kerangka
kerja yang sesuai digunakan dalam perancangan database, yaitu sebagai berikut
(http://r937.com/relational.html):
1. Pelajarilah proses bisnis dan proses lain dalam organisasi untuk mencoba
membuat model.
2. Tulislah pernyataan mendasar atau misi yang harus dilakukan oleh sistem.
Kemudian dilanjutkan dengan membuat daftar kebutuhan pada sistem.
3. Mulailah membuat form entri data. Jika aturan-aturan dalam sistem
memerlukan lay out berbentuk tabel, tambahkan tabel yang diperlukan
tersebut. Jika sistem yang ada belum terkomputerisasi, maka gunakan sistem
manual yang ada sebagai dasar perancangan tabel (umumnya tabel dalam
sistem manual berada dalam bentuk tidak normal). Jika sistem telah
terkomputerisasi, maka gunakan tabel-tabel database yang ada sebagai acuan.
72
Sekalipun tabel-tabel database belum normal, ini akan lebih memudahkan
daripada dalam sistem manual. Kemudian cetaklah schema, tabel, dan form
entri data yang ada untuk digunakan dalam proses perancangan.
4. Berdasarkan form tersebut, rancanglah tabel-tabel database dengan sekaligus
mencoba menerapkan teori normalisasi. Setiap tabel hanya digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah entitas.
5. Perhatikan seluruh laporan yang tercetak pada kertas atau komputer.
6. Pastikan bahwa setiap data dalam laporan tersedia di dalam tabel. Jika data
belum tersedia, tambahkan data tersebut dalam tabel-tabel yang ada atau
buatlah tabel baru.
7. Tambahkan dan isikan beberapa baris data pada setiap tabel.
8. Mulailah melakukan proses normalisasi. Pertama, identifikasikan CK untuk
setiap tabel, dan kemudian pilihlah PK. Pilihlah PK yang minimal, stabil,
sederhanaa, dan familier. Pastikan bahwa nilai dalam PK tidak akan pernah
muncul berulang.
9. Jika diperlukan, tambahkan FK untuk merelasikan antar tabel. Gambarlah
kerelasian antar tabel. Jika kerelasian berjenis many-to-many, maka buatlah
tabel penghubung.
10. Pastikan bahwa tabel memenuhi 1NF, yaitu seluruh atribut bernilai atomik dan
tidak memuat grup perulangan. Jika diperlukan, pecahlah tabel untuk
memperoleh 1NF.
11. Pastikan bahwa tabel memenuhi 2NF, yaitu setiap tabel hanya
mendeskripsikan sebuah entitas dan semua atribut non-key bergantung
73
sepenuhnya (FFD) pada PK. Jika diperlukan, pecahlah tabel untuk
memperoleh 2NF. Jika tabel memiliki PK berupa kunci komposit, maka
pecahlah PK menjadi atribut-atribut yang seluruhnya ditempatkan pada tabel
itu juga.
12. Pastikan bahwa tabel memenuhi 3NF, yaitu hilangkan atribut yang nilainya
dapat dihitung dan hilangkan atribut yang bersifat mutual dependent dengan
cara membuat tabel lookup.
13. Gambarkan kembali kerelasian antar tabel hasil normaliasi.
14. Buatlah tabel menggunakan alat bantu yang dipilih (misal, menggunakan
Microsoft Access atau lainnya). Isikan contoh-contoh data dalam tabel.
15. Buatlah prototipe query, form, dan report. Tahap ini mungkin perlu
mendefinisikan ulang agar sesuai dengan kebutuhan.
16. Berikan kepada para pengguna agar dievaluasi. Jika diperlukan, ulangi
kembali tahap 8-12.
17. Kembali ke rancangan tabel dan aturan bisnis.
18. Buatlah form, report, dan query final. Kembangkan program aplikasi. Jika
diperlukan, ulangi kembali perancangan yang telah dibuat.
19. Pengujian oleh para pengguna. Jika diperlukan, ulangi kembali seluruh
tahapan perancangan yang telah dilakukan.
20. Serahkan hasil final.
Paul Litwin (2003) juga menyatakan bahwa penggunaan model RDBM
dalam perancangan database akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
(1) Entri data, update, dan penghapusan data akan lebih efisien; (2) Penampilan
74
kembali, peringkasan, dan pelaporan data akan lebih efisien; (3) Jika database
dirancang dengan menggunakan model yang diformulasikan dengan baik, maka
perilakunya akan dapat diprediksi; (4) Jika informasi disimpan dalam database
(bukan dalam program aplikasi) maka database memiliki dokumentasi tersendiri;
(5) Perubahan pada schema database dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Dalam referensi yang lain, Jun Yang (1999) menyatakan bahwa
penyusunan database dapat dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: (1)
Memahami domain dunia nyata yang akan ditangkap; (2) Menspesifikasikan
domain dunia nyata tersebut dengan menggunakan model data (menggunakan
ER_M atau Object Definition Language/ODL); (3) Menterjemahkan spesifikasi
ke model database (relasional, ODL); (4) Membuat schema DBMS dan mengisi
data (http://www-db.stanford.edu/~ullman/fcdb/spr99/lec2.pdf).
Dengan menggunakan meta model, penelitian Olaf Herden (2001) telah
berhasil mendefinisikan dan mengukur aspek-aspek kualitas schema berorientasi
obyek (object oriented) suatu database, dan mengusulkan sebuah proses untuk
melakukan tinjauan dan pengukuran aspek kualitas schema berorientasi obyek
suatu database. Aspek yang relevan untuk pengukuran kualitas schema
berorientasi obyek suatu database yang dimaksud ditampilkan dalam Tabel 2.5.
Sedangkan aspek-aspek relevan yang lain namun tidak sesuai untuk diukur
ditampilkan dalam Tabel 2.6. Menurut Olaf Herden (2001), pengukuran pada
aspek-aspek dimaksud tidak dapat dilakukan secara otomatis. Di sisi lain,
pengukuran harus dilakukan secara obyektif. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa
reviewer memiliki kedalaman pengetahuan dan tidak melakukan penilaian hanya
75
berdasarkan anggapan saja (prejudice). (http://www.iro.umontreal.ca/~sahraouh
/qaoose01/Herden.PDF).
Tabel 2.5: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang sesuai untuk dilakukan pengukuran
Kriteria Deskripsi Kebenaran (correctness)
Merupakan aspek teknik, apakah semua aspek dimodelkan secara benar sesuai dengan kebutuhan dan batasan sistem. Aspek ini dapat digunakan untuk mengukur semua schema. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran dengan meninjau tingkat kedalaman pengetahuan pada seluruh aspek teknik.
Konsistensi (consistency)
Merupakan aspek teknik, apakah semua aspek dalam model terbebas dari kontradiksi. Aspek konsistensi dan kebenaran sangat penting untuk mengukur apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran teknik dengan menganalisis konsistensi setiap aspek teknik pada model dan membandingkannya dengan aspek teknik berikutnya.
Relavansi (relevance)
Merupakan aspek teknik, apakah aspek-aspek teknik pada schema relevan digunakan. Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran teknik untuk menentukan seluruh aspek yang relevan dan membandingkannya dengan schema.
Jangkauan (scope)
Apakah jangkauan schema telah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Lingkup schema bersifat relatif mengacu pada tujuan proyek. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran untuk menentukan seluruh kebutuhan proyek dan membandingkannya dengan schema.
Tingkat detail (level of detail)
Apakah tingkat detail schema telah sesuai. Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dilakukan menggunakan kepakaran teknik untuk menentukan tingkat detail yang diinginkan dan membandingkannya dengan schema.
Kelengkapan (completeness)
Apakah schema telah lengkap (dengan mengacu pada kebutuhan). Aspek ini penting untuk mengetahui apakah schema dapat diterima oleh pengguna atau tidak. Pengukuran dapat dilakukan dari aspek jangkauan dan tingkat detail (sebelumnya).
Minimalitas (minimality)
Apakah schema dimodelkan secara kompak dan tidak ada perulangan. Aspek ini penting karena schema konseptual harus tepat. Pengukuran dilakukan mengunakan kepakaran teknik untuk mengecek apakah terdapat aspek-aspek yang dimodelkan secara berulang.
Kemampuan untuk diintegrasikan (ability of integration)
Apakah schema telah disesuaikan untuk standarisasi dalam organisasi secara menyeluruh atau pemodelan. Aspek ini tergantung pada konteks proyek atau organisasi, yaitu apakah lebih banyak terlibat pada asosiasi ekonomi atau berorientasi internasional, tetapi yang lebih relevan jika memiliki kemampuan untuk diiintegrasikan. Pengukuran dilakukan untuk menentukan apakah penggunaan nama-nama hanya dapat digunakan untuk cabang atau dapat diterima secara internasional.
Kemampuan untuk dibaca (readability)
Apakah semua istilah dalam schema dijelaskan atau tidak. Aspek ini penting, khususnya untuk dialog dengan staf teknik dan orang yang datang belakangan. Pengukuran dilakukan dengan meninjau dokumen untuk menentukan apakah setiap aspek mudah dipahami.
Sumber: Olaf Herden (2001)
76
Tabel 2.6: Aspek-aspek kualitas schema database berorientasi obyek yang tidak sesuai untuk dilakukan pengukuran
Kriteria Alasan ketidaksesuaian Kemampuan diperluas (extensibility) (Dapatkah kebutuhan baru dapat diintegrasikan ke dalam schema secara mudah?)
Sangat sesuai untuk setiap schema, karena 80% beaya SIM digunakan untuk pemeliharaan. Namun orientasi obyek sebagai model data untuk level konseptual baik digunakan untuk dapat diperluas.
Kemampuan digunakan kembali (reusability) (Dapatkah bagian-bagian schema digunakan untuk schema baru?)
Meskipun sangat penting untuk menjaga kemungkinan di kemudian hari, namun tidak sesuai untuk ditinjau. Mirip pada kemampuan diperluas, orientasi obyek sebagai model data level konseptual baik digunakan untuk dapat digunakan kembali.
Pengelolaan schema (Apakah adminsitrasi, penggunaaan, dan update mungkin dilakukan pada schema?)
Pengelolaan schema sangat relevan, khususnya mengacu pada pengembangan menyeluruh. Ini harus menyediakan alat bantu model atau tersimpan. Tinjauan hanya dapat dicek pada sejumlah versi.
Kemampuan dirubah (transformability) (Mungkinkah untuk mengubah schema ke lapis logik?)
Kemampuan diubah penting karena schema konseptual hanya membuat definisi saat perubahan. Algoritma perubahan khusus harus mendasari metodologi perubahan.
Normalisasi (normalisation) (Apakah schema memenuhi aturan normalisasi?)
Kriteria ini sangat relevan dalam RDBM, sehingga penggunaan ER_M atau perluasannya sebagai model konseptual pengecekan aturan normalisasi harus menjadi bagian yang ditinjau. Tetapi tidak relevan untuk schema orientasi obyek, karena tidak ada bentuk normal yang diterima untuk schema orientasi obyek.
Sumber: Olaf Herden (2001)
22..66.. VVeerriiffiikkaassii SSttrruukkttuurr DDaattaabbaassee
Verifikasi struktur database adalah suatu proses memverifikasi lay out
database apakah benar dan tepat sesuai dengan situasi-keadaannya. Verifikasi
database melibatkan pengecekan rancangan database mengikuti praktek terbaik
yang diusulkan oleh para pakar industri dan kebutuhan-kebutuhan khusus yang
meyakinkan organisasi atau proyek; serta memberikan jaminan bahwa struktur
database tidak diubah secara tidak terduga. Lebih khusus, verifikasi struktur
database adalah proses untuk mengecek bahwa item-item diindeks dengan tepat;
nilai-nilai disimpan dalam tipe data yang tepat; hubungan antar tabel-tabel
diekspresikan dengan semestinya; dan seterusnya. Jika struktur database dibuat
77
mengikuti praktek yang terbaik, maka beberapa permasalahan yang terkait dengan
database akan dapat dihindari. Sebagai contoh adalah: (1) Indeks yang tepat akan
mempercepat kecepatan query (khususnya database berukuran besar); (2)
Normalisasi database sesuai digunakan untuk menyederhanakan tabel-tabel pada
saat perancangan (namun akan menambah jumlah tabel dan akan mengurangi
integritas referensial); (3) Statemen SQL merupakan fasilitas untuk penamaan,
pembentukan, dan pencegahan kesalahan tabel dan field logik selama pengujian,
debugging, dan pemeliharaan; (4) Tipe dan ukuran data yang tepat akan
menghindari kemungkinan kehilangan dan kesalahan nilai-nilai data; (5) Nama-
nama tabel dan field yang berbeda dengan kata-kata kunci tercadang (reserved
keywords) mencegah permasalahan fungsionalitas aplikasi.
Perancangan struktur database memerlukan waktu yang lama dan upaya-
upaya perencanaan yang baik, yaitu bagaimana mengorganisasikan data ke dalam
tabel-tabel; bagaimana merelasikan antar tabel; serta field mana yang akan
diindek, disimpan, dan diakses. Jika struktur tabel perlu diubah secara tiba-tiba
dan perubahan itu tidak terdeteksi sebelumnya, maka permasalahan ini dapat lebih
mudah ditangani (http://www.parasoft.com/jsp/home.jsp).
22..77.. SScchheemmaa DDaattaabbaassee UUnniivveerrssaall
Perancangan schema database yang bersifat universal untuk memenuhi
berbagai macam kebutuhan para pengguna telah dilakukan dalam sebuah diskusi
di Internet (http://www.webservertalk.com/message1055091-2.html). Diskusi
diawali oleh pernyataan yang tidak mempercayai bahwa seseorang mampu
78
membangun tabel/view database yang multiguna dan tidak memerlukan
perancangan ulang saat terjadi perubahan kebutuhan dari para pengguna
("Chris"<[email protected]). Tanggapan pertama atas penyataan di atas
disampaikan oleh Lauri Pietarinen ([email protected]). Aspek
pertama fleksibilitas struktur database adalah permasalahan yang terkait dengan
isolasi data dalam database, yaitu kopel antar tabel dalam database. Berikut
diberikan contoh definisi tabel database sederhana, yaitu:
Ceate table OneGiantTable (row_type char(20), row_id int, column_name char(20), column_value vchar(100))
Contoh di atas memerlukan inventarisasi kembali seluruh aspek penanganan
database pada alat bantu yang digunakan. Aspek kedua, terkait dengan
penggunaan pendekatan dalam struktur data. Penggunaan XML (yang merupakan
pendekatan tidak/semi terstruktur dimana sebuah file dapat memuat berbagai
macam nilai yang dituliskan di antara tanda tag) akan menemui permasalahan jika
file memuat tag yang tidak dikenali oleh aplikasi. Sehingga di kemudian hari
perlu invetarisasi kembali konteks data dan sekaligus menjadi alasan mengapa
sebaiknya kembali ke data terstruktur menggunakan tabel. Hal ini menjadi alasan,
bahwa RDBM merupakan pendekatan paling umum untuk perancangan schema
database. Selanjutnya diberikan dua contoh definisi tabel database, yaitu:
DB1: create table Customer (cust_id integer primary key, cust_name varchar(30), voice_phone varchar(20), fax_phone varchar(20))
DB2: create table Customer
(cust_id integer primary key, cust_name varchar(30)) create table CustPhone
(phone_id integer primary key, cust_id integer references Customer, phone_number_type char(5), phone_number varchar(20))
79
Dalam contoh tersebut, DB2 lebih fleksibel daripada DB1 dan schema tidak harus
diubah apabila terjadi suatu saat terdapat tipe baru pada nomor telepon. Pada sisi
yang lain, DB1 lebih sesuai digunakan dan lebih mudah diakses (menggunakan
query) apabila aturan yang berlaku adalah customer hanya memiliki sebuah
nomor telepon. Fleksibilitas akan mengurangi kebutuhan perubahan schema,
program-program aplikasi, dan membuat schema menjadi lebih komunikatif.
Aspek ketiga adalah terkait dengan penggunaan tipe data dalam schema
tabel database. Permasalahannya adalah apakah semua tipe data harus
didefinisikan secara eksplisit dalam struktur tabel atau dapat disembunyikan.
Berikut adalah contoh yang relevan untuk dipikirkan, yaitu:
DB1: create table Picture (pict_id integer primary key, pict_name varchar(30), .. dan seterusnya ... picture image) DB2: create table Picture (pict_id integer primary key, pict_name varchar(30), .. dan seterusnya ...) create table Pixel (pict_id integer, pixel_id integer, pixel_color integer, primary key(pict_id, pixel_id))
Dalam DB1 kerumitan disembunyikan dari tipe data gambar, sedangkan dalam
DB2 tipe data dituliskan secara eksplisit. Dalam sebagian besar kasus, pendekatan
pada DB1 lebih disarankan. Pada sisi lain, tidak baik menyembunyikan tipe data
untuk kasus seperti berikut:
create table Customer cust_id integer primary key, cust_details cust_detail_datatype) select cust_details.getName() from Customer where cust_id=1
80
Sebenarnya, sah-sah saja menyembunyikan definisi tipe data, namun demikian
untuk kasus terakhir ini bukan merupakan sebuah rancangan yang baik
Pendapat tersebut disanggah oleh Kenneth Downs
(Ken)nneth@(Sec)ure(Dat)a(.com)), menurutnya pendekatan yang dipilih adalah
tergantung pada permasalahan mana yang ingin diatasi. Schema tidak fleksibel
dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhan karena jenis kebutuhan apa yang
akan terjadi di masa mendatang dan harus disiapkan dalam schema tidak
diketahui. Sebuah pendekatan dapat digunakan, yaitu schema dirancang sesuai
dengan kebutuhan dalam sistem dan mengungkapkan kelemahan-kelemahan yang
terkait dengan struktur tabel untuk kebutuhan dalam jangka panjang. Fleksibilitas
struktur database merupakan sebuah pilihan yang perlu memikirkan
keseimbangan antara beban kerja, beaya, dan waktu yang diperlukan.
22..88.. FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee
Di dalam penelitiannya, Bo P. Weidema (2004) menyatakan bahwa
perancangan struktur database yang fleksibel merupakan kriteria penting untuk
memperoleh data yang berkualitas. Database biasanya dirancang untuk kebutuhan
yang spesifik, namun akan digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Pada
saat menghubungkan antar unit proses, tidak dapat dihindari bagaimana
menentukan kebutuhan input untuk sebuah unit proses yang diperoleh dari output
unit proses lain, dan versi-versi yang berbeda. Menghubungkan input dan output
pada unit-unit proses ini akan mengimplikasikan bagaimana masing-masing unit
81
proses saling terkait satu sama lain, sebagai aliran supplay dan demand antar
proses. Apabila struktur tabel database yang digunakan untuk menyimpan data
tidak memiliki struktur yang fleksibel, maka data tidak akan dapat digunakan
untuk berbagai keperluan yang berbeda. Sebenarnya, dimungkinkan untuk
mengkombinasikan berbagai proses dalam sistem tergantung pada pemahaman
pada skenario dan kondisi relevan yang tepat. Terdapat dua persyaratan penting
untuk memperoleh rancangan struktur tabel database yang fleksibel, yaitu:
1. Seluruh unit proses harus direpresentasikan dalam database, sehingga pilihan
di antara unit proses yang men-supplay dan perubahan perilaku model dan
perluasan sistem harus dapat ditangani. Dalam prakteknya, hal ini akan
memerlukan kelengkapan data dalam database, database tidak hanya dapat
digunakan oleh sebuah unit yang dikembangkan, namun dapat digunakan oleh
unit-unit proses lainnya, sehingga keputusan-keputusan dapat diambil
berdasarkan informasi yang lengkap.
2. Unit-unit proses tidak harus disatukan, tetapi harus dipelihara dimana
hubungan antar unit proses dapat diubah sesuai kebutuhan para pengguna
(http://www.lcafood.dk/processes/energyconversion/market.pdf).
Sementara itu Bradley V. Stone (1998) menyatakan bahwa perencanaan
dan pemikiran lebih lanjut dari perencanaan merupakan elemen penting dalam
perancangan database untuk memudahkan perluasan database di kemudian hari.
Menyatukan aspek kelayakan dan kemampuan suatu database merupakan hal
yang sulit dikerjakan oleh perancang database. Pemikiran yang mendalam harus
dilakukan selama perancangan untuk menjamin rancangan database mudah untuk
82
digunakan dan mudah untuk diperluas di kemudian hari. Selanjutnya, Bradley V.
Stone (1998) memberikan arahan tentang perancangan database agar bersifat
fleksibel untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang, yaitu: (1) Memecah
database ke dalam unit-unit yang dapat dikelola; (2) Penggunaan file induk
(master); (3) Penggunaan kunci dalam file; (4) Penggunaan field referensi untuk
kemudahan pemeliharaan; (5) Penggunaan file logik terbatas; (6) Perubahan file
fisik (http://www.mcpressonline.com/[email protected] @.21d093f8).
22..99.. PPeennddeekkaattaann DDaallaamm PPeenngguukkuurraann KKuuaalliittaass IInnffoorrmmaassii
Dalam beberapa literatur, istilah kualitas data dan kualitas informasi sering
ditemukan dan digunakan sebagai sinonim. Definisi baku mengenai istilah
kualitas informasi belum ditemukan, tetapi umumnya kualitas informasi
dipandang sebagai konsep multidimensional dan bertingkat (Te’eni (1993), Wang,
Reddy and Kon (1995), Eppler and Wittig (2000)). Dalam hal ini terdapat tiga
macam pendekatan yang berbeda yang dapat digunakan untuk menspesifikasikan
kualitas informasi, yaitu (Klesse, Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier,
http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq/2004_418 _CIPACS.htm):
1. Pendekatan intuitif (intuitive approach), pendekatan ini mengusulkan atribut-
atribut kualitas informasi yang didasarkan pada wawasan/pengetahuan
subyektif seseorang. Pendekatan ini telah digunakan dalam penelitian yang
dilakukan oleh R.Y. Wang, M.P. Reddy, dan H.B. Kon (1995), H. Miller,
(1996), T.C. Redman (1996), L.P. English (1999).
83
2. Pendekatan empiris (empirical approach), pendekatan ini bersifat kuantitatif
yang diperoleh dari hasil survei. Pendekatan ini telah digunakan dalam
penelitian yang dilakukan oleh R.Y. Wang, dan D.M. Strong, (1996), M.
Helfert, G. Zellner, dan C. Sousa (2002).
3. Pendekatan teoritis (theoretical approach), pendekatan ini berusaha
memunculkan usulan teori baru didasarkan pada teori-teori yang sudah ada.
Pendekatan ini telah digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh D.P.
Ballou, dan H.L. Pazer (1985), D. Te'eni (1993), Y. Wand, dan R.Y. Wang
(1996), L. Liu dan L.N. Chi (2002), M. Klesse, C. Herrmann, P. Brändli, T.
Mügeli, D. Maier (2005).
Kelemahan utama pendekatan intuitif dan empiris adalah pengaruh tingkat
pengetahuan peneliti terhadap penilaian yang diberikan. Sedangkan kelemahan
pendekatan teoritis adalah kemungkinan terjadinya kesalahan pada teori baru yang
diusulkan (Klesse, Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis
/dbl/iqiqiq/2004_418_CIPACS.htm).
22..1100.. AAccuuaann DDaallaamm PPeenniillaaiiaann
Penilaian adalah suatu kegiatan membandingkan hasil pengukuran (skor)
prestasi suatu obyek dengan acuan yang relevan. Dalam penilaian sifat suatu
obyek, penggunaan bahan pembanding menjadi sangat penting. Bahan
pembanding ini disebut acuan penilaian. Acuan penilaian yang dipakai dalam
suatu penilaian dibedakan menjadi tiga, yaitu (diadopsi dari Blue Sheep® Ltd,
www.bluesheep.com/cgi/news /show.php4?f=010102):
84
1. Penilaian Acuan Pokok (PAP) (Criterion Reference Evaluation)
PAP adalah suatu penilaian yang membandingkan prestasi hasil pengukuran
(skor) sifat suatu obyek dengan suatu patokan yang telah ditetapkan
sebelumnya, yaitu suatu prestasi yang seharusnya dicapai. Dengan demikian
PAP berorientasi pada suatu patokan atau batas yang sifatnya pasti atau
absolut. Oleh karena itu penilaian patokan ini disebut juga Penilaian Acuan
Mutlak (PAM) atau Penilaian Acuan Absolut (PAA). Berikut adalah skor dan
peringkat yang umum digunakan dalam PAP, yaitu:
Skor Peringkat
80 – 100 Sangat Baik 70 – 79 Baik 60 – 69 Sedang / Cukup / Rata-rata 50 – 59 Buruk 0 – 49 Sangat Buruk
2. Penialaian Acuan Normal (PAN) (Normal Norm Reference Evaluation)
Penilaian Acuan Normal (PAN) adalah suatu penilaian yang membandingkan
prestasi hasil pengukuran (skor) sifat suatu obyek terhadap prestasi obyek lain
dalam kelompoknya. Jadi dalam PAN suatu prestasi yang dapat dicapai oleh
suatu obyek dalam kelompoknya baru dapat ditetapkan setelah suatu
pengukuran dilakukan. Dengan demikian, PAN berorientasi pada prestasi real
yang dapat dicapai oleh kelompok yang dinyatakan dalam rata-rata kelompok
atau Mean (=M) berserta deviasi standarnya (=S) pada kurva normal. Prestasi
rata-rata kelompok beserta deviasi standar pada kurva normal dipakai sebagai
dasar untuk menentukan batas dan skor-skor lain berikut peringkatnya.
Dengan demikian, PAN sangat bergantung pada M dan S. Prestasi rata-rata
85
kelompok (=M) dan deviasi standar sifatnya tidak pasti atau relatif. Oleh
karena itu, penilaian ini sering disebut juga Penilaian Acuan Relatif (PAR).
Dalam penggunaan PAN sebagai patokan penilaian, pertama-tama harus dicari
rata-rata kelompok (=M) dan deviasi standar (=S), baru kemudian ditentukan
rentangan konversi skor berdasarkan patokan berikut:
Skor Peringkat
Di atas M + 1.5 S Sangat Baik Antara M + 0.5 S dan M + 1.5 S Baik Antara M – 0.5 S dan M + 0.5 S Sedang / Cukup /Rata-rata Antara M – 1.5 S dan M – 0.5 S Buruk Di bawah M – 1.5 S Sangat Buruk
3. Penilaian Acuan Kombinasi (PAK)
PAK adalah suatu penilaian yang membandingkan prestasi hasil pengukuran
(skor) sifat suatu obyek dengan memperhatikan prestasi prestasi minimal yang
seharusnya dicapai suatu obyek dan memperhatikan prestasi yang dapat
dicapai oleh kelompoknya. Dalam penggunaan PAK perlu ditentukan batas
minimal prestasi dan batas nilai-nilai lainnya, yaitu:
a. Batas minimal prestasi. Batas minimal prestasi dalam PAK terletak di
antara M dan batas minimal prestasi yang seharusnya dicapai. Batas
minimal prestasi akan ditentukan lebih tepat dengan memperhatikan
perbedaan frekuensi mencolok antara M dan prestasi minimal yang
seharusnya dicapai dalam suatu distribusi frekuensi skor.
b. Batas nilai-nilai lainnya. Setelah batas minimal prestasi ditentukan, maka
dapat ditentukan batas nilai-nilai lain di atas dan di bawah batas minimal
prestasi dengan memperhatikan besar deviasi standar.
86
BBAABB IIIIII MMEETTOODDOOLLOOGGII PPEENNEELLIITTIIAANN
33..11.. SSuummbbeerr DDaattaa PPeenneelliittiiaann
Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Rancangan struktur database untuk SIAKAD kelompok Pertama, yaitu berupa
rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tesis
mahasiswa Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Komputer, Jurusan
Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Jumlah data
rancangan struktur tabel database kelompok ini sebanyak 10 (sepuluh) buah.
2. Rancangan struktur database untuk SIAKAD kelompok Kedua, yaitu berupa
rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Skripsi
mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains
& Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah data rancangan struktur tabel
database kelompok ini sebanyak 10 (sepuluh) buah.
3. Rancangan struktur database untuk SIAKAD kelompok Ketiga, yaitu berupa
rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tugas
Akhir mahasiswa Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik Komputer,
Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah data rancangan
struktur tabel database kelompok ini sebanyak 8 (delapan) buah.
87
33..22.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann
33..22..11.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann KKeelloommppookk PPeerrttaammaa
Berdasarkan Daftar Penelitian Tesis pada Program Studi Ilmu Komputer,
Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, hingga tanggal 31 Desember 2005, sedikitnya terdapat 12 (dua belas)
judul penelitian Tesis yang terkait dengan topik SIAKAD. Rancangan struktur
tabel database Kelompok Pertama yang akan dianalisis dalam penelitian ini
sebanyak 10 (sepuluh) buah, yaitu:
1. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Medi
(2002) berjudul Rancangan Web Akademik dengan Basisdata Terdistribusi,
selanjutnya disebut DATA_09_001.
2. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Asti
Dwi Irfianti (2003) berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik
Menggunakan ORACLE Tools Berbasis Web dan WAP (Studi Kasus:
STIKOM Surabaya), selanjutnya disebut DATA_09_002.
3. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Jatmika (2003) berjudul Perbandingan Analisis dan Desain Database Sistem
Informasi Akademik Menggunakan Model Relasi Entitas dengan Model
Berorientasi Obyek, selanjutnya disebut DATA_09_003.
4. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Muhamad Rifai Katili (2003) berjudul Database Terpadu untuk
Pengembangan Sistem Infomasi Akademik, selanjutnya disebut
DATA_09_004.
88
5. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Lanto Ningrayati Amali (2003) berjudul Sistem Informasi Jadwal Kuliah di
PT dengan Pendekatan Berorientasi Obyek (Studi Kasus di IKIP Negeri
Gorontalo), selanjutnya disebut DATA_09_005.
6. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Yuniansyah (2003) berjudul Sistem Informasi Akademik Berbasis Three-tier
pada STMIK SIGMA Palembang, selanjutnya disebut DATA_09_006.
7. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Susi
Erlinda (2003) berjudul Sistem Informasi Penmaru Berbasis Web pada
STMIK-AMIK Riau Pekanbaru, selanjutnya disebut DATA_09_007.
8. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Suhirman (2004) berjudul Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Program
Studi Strata-1, selanjutnya disebut DATA_09_008.
9. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Murni (2004) berjudul Sistem Manajemen Informasi Berbasis Web untuk
Pengelolaan Data Alumni STMIK Indonesia Padang, selanjutnya disebut
DATA_09_009.
10. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Nana
Katyadi Kurdi (2005) berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi
Administrasi Akademik (SIAKAD-2000) Berbasis Intranet untuk Universitas
Lampung, selanjutnya disebut DATA_09_010.
89
33..22..22.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann KKeelloommppookk KKeedduuaa
Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Kedua
diperoleh dari hasil penelitian Skripsi yang pernah dilakukan oleh mahasiswa
Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains & Teknologi
AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan struktur tabel database Kelompok Kedua
yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 10 (sepuluh) buah, yaitu:
1. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Retno
Rahayuningsih (2000) berjudul Rekayasa Komputerisasi KRS dan KHS
Universitas X, selanjutnya disebut DATA_08_001.
2. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Suhendro Yudi S. (2000) berjudul Sistem Pengolahan Data Her-Registerasi
Mahasiswa pada IST AKPRIND Yogyakarta, selanjutnya disebut
DATA_08_002.
3. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Oktavian Eka Saputra (2001) berjudul Perancangan Sistem Informasi Data
Kebutuhan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND
Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_08_003.
4. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Zaini
(2002) berjudul Perancangan Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru IST
AKPRIND Yogyakarta Melalui Internet selanjutnya disebut DATA_08_04.
5. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Suhud Baital (2003) berjudul Aplikasi Client/Server Pengolahan
90
Data Pendaftaran Praktikum pada Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND
Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_08_005.
6. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh
Sudarto (2003) berjudul Sistem Pengolahan Data Penyelenggaraan Praktikum
di Laboratorium Penelitian Operasional IST AKPRIND Yogyakarta,
selanjutnya disebut DATA_08_006.
7. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh I
Gusti Nyoman Rai Astawa (2003) berjudul Implementasi Wap pada Sistem
Informasi Akademik Online (Studi kasus di Jurusan Teknik Informatika IST
AKPRIND Yogyakarta), selanjutnya disebut DATA_08_007.
8. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi
Setya Handayani (2004) berjudul Analisis dan Perancangan Sistem
Client/Server Pendaftaran Praktikum Laboratorium Komputer IV Institut
Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta dengan Menggunakan Visual
Basic 6.0 dan MySql, selanjutnya disebut DATA_08_008.
9. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Yan
Sophian (2004) berjudul Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru di IST
AKPRIND Yogyakarta Secara Online, selanjutnya disebut DATA_08_009.
10. Rancangan struktur tabel database dalam penelitian yang dilakukan oleh Ninin
Daniati (2005) berjudul Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa
Baru IST AKPRIND Yogyakarta Secara Online, selanjutnya disebut
DATA_08_010.
91
33..22..33.. DDaattaa PPeenneelliittiiaann KKeelloommppookk KKeettiiggaa
Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Ketiga
diperoleh dari hasil penelitian Tugas Akhir yang pernah dilakukan oleh
mahasiswa Program Diploma-3, Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik
Komputer, Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan
struktur tabel database Kelompok Ketiga yang akan dianalisis dalam penelitian
ini sebanyak 8 (delapan) buah, yaitu:
1. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Elfi
Yulia (2000) berjudul Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Penerimaan
Mahasiswa di STT Komp. “TAKASINDO” Yogyakarta, selanjutnya disebut
DATA_06_001.
2. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Zainab
Immawati Rufaidah (2002) berjudul Website Informasi Jurusan Manajemen
Informatika & Teknik Komputer Program D-3 IST AKPRIND Yogyakarta,
selanjutnya disebut DATA_06_002.
3. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Ari
Susilowati (2003) berjudul Perancangan Sistem Penyeleksian Mahasiswa Baru
IST AKPRIND Yogyakarta Menggunakan Aplikasi Visual Basic 6.0,
selanjutnya disebut DATA_06_003.
4. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh
Orasafati Mendrofa (2003) berjudul Komputerisasi Data KRS Mahasiswa
pada IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_06_004.
92
5. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Ganda
Gamaliel Soritua Sinaga (2005) berjudul Sistem Kegiatan Praktikum Berbasis
Client Server di Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND Menggunakan
Delphi 7.0 dan MySql, selanjutnya disebut DATA_06_005.
6. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh M. Riza
Baihaqie (2003) berjudul Implementasi Midlet Java Sebagai Media Informasi
Akademik Kampus IST AKPRIND, selanjutnya disebut DATA_06_006.
7. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh
Muhtarom Ismani (2005) berjudul Entry KRS Melalui SMS, selanjutnya
disebut DATA_06_007.
8. Rancangan struktur tabel database dari penelitian yang dilakukan oleh Puji
Widodo (2005) berjudul Sistem Informasi Asisten Dosen Laboratorium
Keperawatan AKPER Muhammadiyah Klaten, selanjutnya disebut
DATA_06_008.
33..33.. MMeettooddee PPeenngguummppuullaann DDaattaa
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode studi pustaka, yaitu dengan cara mempelajari dokumen bahan-bahan
sumber pustaka yang terkait dengan penelitian dan masalah yang diteliti. Metode
studi pustaka dilakukan untuk memperoleh petunjuk teori yang berhubungan
dengan penelitian dan masalah yang diteliti dan data penelitian berupa data-data
rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD yang dikembangkan dalam
penelitian-penelitian sebelumnya yang akan dianalisis.
93
33..44.. LLaannggkkaahh PPeenneelliittiiaann
Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:
1. Studi pendahuluan.
Pada langkah ini dilakukan pengkajian teori/konsep SIM, SIAKAD, SIAKAD
dalam peraturan perundang-undangan, database, perancangan database, serta
fleksibilitas database. Pengkajian teori/konsep ini dilakukan sebagai dasar
analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD pada
data penelitian.
2. Pengumpulan data.
Pada langkah ini dilakukan pengumpulan data rancangan struktur tabel
database untuk SIAKAD dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan.
3. Identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi berbagai kebutuhan informasi (dan
data) dalam SIAKAD, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal, untuk
para pengguna pada seluruh tingkat kegiatan manajemen.
4. Identifikasi perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi berbagai kemungkinan perubahan
kebutuhan informasi (dan data) yang bersifat umum untuk SIAKAD, baik
perubahan untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Hasil pada tahap ini
akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD.
94
5. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database.
Pada langkah ini dilakukan analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database untuk SIAKAD pada data penelitian yang berhasil dikumpulkan.
Dalam penelitian ini, analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database
dilakukan dengan menggunakan pendekatan intuitif (intuitive approach), yaitu
penilaian yang didasarkan pada pengalaman atau pemahaman subyektif
seseorang tentang fleksibilitas rancangan struktur tabel database (Klesse,
Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq
/2004_418_CIPACS.htm).
Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dilakukan oleh seorang
Pakar dengan memberikan penilaian pada setiap atribut dalam seluruh
rancangan struktur tabel yang dianalisis. Analisis fleksibilitas pada atribut
dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Tentukan apakah nilai elemen data yang disimpan dalam atribut
memiliki kemungkinan terjadi perubahan format nilai rinci data pada
atribut ataupun perubahan nilai rinci data pada atribut yang
berpengaruh terhadap nilai rinci data pada atribut yang lain, baik yang
terencana maupun tidak terencana, dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Jika nilai elemen data yang disimpan dalam atribut
memiliki kemungkinan terjadi perubahan diberikan nilai YA (=Y).
Sebaliknya, jika nilai elemen data yang disimpan dalam atribut tidak
memiliki kemungkinan terjadi perubahan diberikan nilai TIDAK (=T).
95
b. Berikan penilaian fleksibilitas apakah rancangan atribut yang dianalisis
dapat memenuhi perubahan tersebut secara efisien/mudah. Jika atribut
bersifat fleksibel, yaitu dapat diubah secara efisien/mudah, maka sifat
fleksibel pada atribut diberikan nilai YA (=Y). Sebaliknya, jika atribut
tidak dapat diubah secara efisien/mudah, maka maka sifat fleksibel
pada atribut diberikan nilai TIDAK (=T). Selanjutnya, jika atribut
diberikan nilai TIDAK (=T), maka berikan penjelasan mengapa atribut
tersebut tidak fleksibel.
c. Ulangi langkah a dan b hingga seluruh atribut dalam seluruh rancangan
struktur tabel database selesai diberikan penilaian.
Selanjutnya, berdasarkan penilaian tersebut, tingkat fleksibilitas rancangan
struktur tabel database ditentukan secara kuantitatif (Klesse, Herrmann,
Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq/2004_418
_CIPACS.htm) dengan langkah sebagai berikut:
a. Hitung cacah seluruh atribut (=JUMLAH_ATRIBUT) dalam
rancangan struktur tabel database, cacah atribut yang memenuhi
kriteria fleksibel yaitu yang memiliki penilaian YA (=CACAH_Y) dan
cacah atribut yang tidak memenuhi kriteria fleksibel yaitu yang
memiliki penilaian TIDAK (=CACAH_T).
b. Hitung presentase atribut yang bersifat fleksibel (=PERSEN_Y).
Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang
memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_Y) dengan cacah seluruh
atribut dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel
96
database (=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan
dengan 100%. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
PERSEN_Y = (CACAH_Y / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%
c. Hitung presentase atribut yang bersifat tidak fleksibel (=PERSEN_T).
Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang tidak
memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_T) dengan cacah seluruh
atribut dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel
database (=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan
dengan 100%. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
PERSEN_T = (CACAH_T / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%
d. Tetapkan tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database.
Dalam penelitian ini, tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel
database ditentukan dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan
Pokok (=PAP), yaitu berorientasi pada suatu patokan nilai yang
sifatnya pasti atau absolut. Dalam penelitian ini, tingkat fleksibilitas
rancangan struktur tabel database ditentukan berdasarkan persentase
cacah atribut yang memenuhi kriteria fleksibel (=PERSEN_Y), dengan
membandingkan persentase cacah atribut yang memenuhi kriteria
fleksibel (=PERSEN_Y) dengan suatu patokan yang telah ditetapkan
sebelumnya, yaitu suatu tingkat fleksibilitas yang seharusnya dicapai
oleh suatu rancangan tabel database. Idealnya, tingkat fleksibilitas
yang seharusnya dicapai oleh suatu rancangan tabel database adalah
100% untuk nilai PERSEN_Y.
97
6. Perancangan usulan kerangka struktur tabel database untuk SIAKAD.
Pada langkah ini disusun sebuah usulan kerangka rancangan struktur tabel
database untuk SIAKAD yang relatif fleksibel terhadap perubahan kebutuhan
informasi (dan data) untuk business rule yang bersifat umum di Perguruan
Tinggi. Kerangka rancangan struktur tabel database yang diusulkan ini
dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria database yang baik,
yaitu berada dalam bentuk yang optimal, konsisten secara logik, sederhana
dalam pemeliharaan, serta memenuhi karakteristik RDBM.
7. Penyusunan panduan perancangan struktur tabel database yang fleksibel.
Pada langkah ini disusun suatu usulan kerangka kerja perancangan struktur
tabel database yang bersifat umum, untuk memperoleh rancangan struktur
tabel database yang bersifat fleksibel.
8. Perancangan, pengembangan, dan pengujian program aplikasi
Pada langkah ini dilakukan perancangan dan pengembangan program aplikasi
yang mendukung proses analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database. Selanjutnya program aplikasi diuji dengan menggunakan data-data
penelitian yang berhasil dikumpulkan. Program aplikasi disebut benar jika
output hasil program aplikasi sama dengan hasil analisis secara manual yang
telah dilakukan sebelumnya.
9. Penyusunan dokumentasi.
Pada langkah ini disusun dokumentasi laporan penelitian sesuai organisasi
laporan penelitian yang direncanakan.
Kriteria fleksibel untuk sebuah atribut adalah sebagai berikut:
98
1. Jika nilai elemen data dalam atribut mempunyai kemungkinan berubah [=Y],
maka atribut disebut fleksibel jika memenuhi kondisi berikut;
a. Jika atribut berupa kode, telah dilengkapi dengan tabel referensi
b. Jika atribut berupa kode blok, setiap komponen dalam kode blok telah
dipisahkan dan dilengkapi dengan tabel referensi
2. Jika nilai elemen data dalam atribut tidak mempunyai kemungkinan berubah
[T], maka atribut disebut fleksibel jika memenuhi seluruh kondisi berikut;
a. Jika atribut bernilai atomic,
b. Jika atribut bernilai single value,
c. Jika atribut disusun non repeated group,
d. Jika atribut tidak terjadi redundancy,
e. Jika atribut disusun dalam bentuk flat file,
f. Jika atribut berupa nilai-nilai yang dapat dikodekan, telah dikodekan
dan dilengkapi dengan tabel referensi sehingga tidak perlu penulisan
kembali secara berulang,
g. Jika atribut digunakan sebagai FK, telah distandarisasi, dan
h. Jika atribut telah dikelompokkan secara tepat sesuai kelompoknya.
Ketentuan tingkat fleksibilitas yang digunakan adalah sebagai berikut
(diadopsi dari Blue Sheep® Ltd, www.bluesheep.com/cgi/news/show.php4?f
=010102):
SANGAT BAIK : jika 80<PRESEN_Y<=100 BAIK : jika 60<PRESEN_Y<=80 SEDANG : jika 40<PRESEN_Y<=60 BURUK : jika 20<PRESEN_Y<=40 SANGAT BURUK: jika 0<PRESEN_Y<=20
99
BBAABB IIVV AANNAALLIISSIISS DDAANN PPEEMMBBAAHHAASSAANN
44..11.. AAnnaalliissiiss
44..11..11.. SSIIMM ddii PPeerrgguurruuaann TTiinnggggii ((SSIIPPTT))
44..11..11..11.. Kebutuhan SIM di Perguruan Tinggi (SIPT)
Kebutuhan SIM di Perguruan Tinggi (SIPT) dapat berbeda antara
Perguruan Tinggi satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini utamanya dipengaruhi
oleh 3 (tiga) hal, yaitu perbedaan aturan bisnis (business rule), perbedaaan ukuran
organisasi, dan perbedaan area fungsional dalam organisasi Perguruan Tinggi.
Perbedaan aturan bisnis terjadi karena perbedaan peraturan dan kebijakan yang
digunakan, perbedaan ukuran organisasi terjadi karena perbedaan jumlah
Fakultas, Jurusan, dan Program Studi yang diselenggarakan, serta jumlah
mahasiwa, sedangkan perbedaan area fungsional dalam organisasi terjadi karena
perbedaan kompleksitas pengolahan dan struktur organisasi. Oleh karena itu,
kebutuhan SIPT di masing-masing Perguruan Tinggi dapat memiliki fungsi,
tujuan, lingkup, definisi, serta implementasi yang berbeda-beda. SIPT dapat
berupa sebuah aplikasi terintegrasi ataupun sekumpulan aplikasi yang bersifat
otonom. Namun, di dalamnya hanya ada sebuah database yang digunakan.
Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, maka SIPT dapat tersusun atas
sejumlah sub sistem berikut:
100
1. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data Penmaru, heregisterasi,
perwalian, KRS, perkuliahan, praktikum, Kerja Praktek, Tugas Akhir, KKN,
yudisium kelulusan, wisuda, serta alumni
2. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data buku, anggota, transaksi
peminjaman, transaksi pengembalian, denda keterlambatan, dan lain-lain
3. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data anggaran, pemasukan dana
(SPP, DPP, dan lain-lain), pengeluaran dana (gaji, pengembangan, dan
lainnya), akuntansi, pelaporan, dan lain-lain
4. Sub Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEGAWAI)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data kepangkatan, pendidikan dan
pelatihan, prestasi, dan lain-lain
5. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data gaji dosen, staf administrasi,
sopir, staf keamanan, dan lain-lain
6. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data inventaris, inventori,
kendaraan, dan lain-lain
7. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data kegiatan kemahasiswaan,
ekstrakurikuler, beasiswa, prestasi mahasiswa, dan lain-lain
101
8. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS).
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data-data kegiatan kerjasama,
kehumasan, dan lain-lain
9. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data-data kegiatan penelitian dosen,
prestasi penelitian dosen, dan lain-lain
10. Sub Sistem Informasi Pengabdian Kepada Masyarakat (SIPENGABDIAN).
Sub sistem ini berfungsi untuk mengolah data-data kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen, Pengabdian Kepada
Masyarakat yang dilakukan oleh dosen, dan lain-lain
11. Sub Sistem Informasi Lainnya yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
pada masing-masing institusi
Sekalipun SIPT tersusun atas sejumlah sub sistem, namun sesuai dengan
konsep database, maka setiap sub sistem dalam SIPT akan mengakses ke sebuah
database yang sama, yaitu database Perguruan Tinggi. Database Perguruan
Tinggi ini akan melayani berbagai kebutuhan pengolahan data dan penyajian
informasi untuk seluruh pengguna pada seluruh level manajemen dan seluruh sub
sistem di sebuah Perguruan Tinggi.
44..11..11..22.. Pengguna SIM di Perguruan Tinggi (SIPT)
Berdasarkan konsep SIM, pengguna SIM dapat berupa orang-orang atau
program-program aplikasi. Pada suatu Perguruan tinggi, orang-orang yang
menggunakan SIPT dapat berupa perseorangan atau sekelompok orang yang
102
berada di dalam maupun di luar struktur organisasi Perguruan Tinggi. Dalam
SIPT, personil pengguna di dalam struktur organisasi Perguruan Tinggi dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Para pengguna pada tingkat manajemen tertinggi (perencanaan strategis),
misal Rektor pada Universitas atau Institut, Ketua pada Sekolah Tinggi,
Direktur pada Akademi, para Pembantu Rektor (Warek/Purek/PR) pada
Universitas atau Institut, para Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi, para
Pembantu Direktur pada Akademi, para Pejabat di tingkat Yayasan pada
Perguruan Tinggi Swasta, dan Pejabat lain yang setingkat
2. Para pengguna pada tingkat manajemen menengah (perencanaan taktis dan
pengendalian manajemen), misal para Dekan, para Pembantu Dekan
(Pudek/PD), dan Pejabat lain yang setingkat
3. Para pengguna pada tingkat manajemen terendah (perencanaan dan
pengendalian operasional), misal para Ketua Jurusan, para Sekretaris Jurusan,
para Ketua Program Studi, staf administrasi, dan Pejabat lain yang setingkat
Sedangkan personil atau institusi pengguna yang berada di luar struktur
organisasi Perguruan Tinggi dapat terdiri atas:
1. Dosen
2. Mahasiswa
3. Alumni
4. Masyarakat pengguna lulusan
5. Pemerintah (DIKTI/DIKNAS/BAN-PT)
6. Penyandang dana (Yayasan pada Perguruan Tinggi Swasta)
103
7. Orang tua/wali mahasiswa
8. Masyarakat umum
Selanjutnya, berdasarkan konsep database, maka pengguna SIPT juga
dapat berupa program-program aplikasi yang mengakses data-data dari dalam
database. Program-program aplikasi juga dapat mengakses data-data dalam
database pada saat bersamaan ataupun berselang waktu. Program-program
aplikasi dapat hanya yang mengakses database untuk kemudian
menampilkannya atau memanipulasi (insert, delete, update) data-data dari dalam
database.
44..11..11..33.. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk SIPT
Berdasarkan hasil identifikasi sub sistem informasi dalam SIPT pada
bagian sebelumnya, maka secara garis besar kebutuhan informasi (dan data)
dalam SIPT dapat meliputi:
1. Informasi (dan data) terinci, baik insidentil maupun rutin, dalam bentuk teks,
tabel maupun grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:
a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)
c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)
d. Sub Sistem Informasi Pegawai (SIPEGAWAI)
e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)
f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)
g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)
104
h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS)
i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)
j. Sub Sistem Informasi Pengabdian kepada Masyarakat Dosen
(SIPENGABDIAN)
k. Sub Sistem Informasi lainnya
2. Informasi (dan data) teringkas, baik insidentil maupun rutin, dalam bentuk
teks, tabel maupun grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:
a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)
c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)
d. Sub Sistem Informasi Pegawai (SIPEGAWAI)
e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)
f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)
g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)
h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS)
i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)
j. Sub Sistem Informasi Pengabdian kepada Masyarakat Dosen
(SIPENGABDIAN)
k. Sub Sistem Informasi lainnya
3. Informasi (dan data) spesifik, baik insidentil maupun rutin, dalam bentuk teks,
tabel maupun grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:
a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)
105
c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)
d. Sub Sistem Informasi Pegawai (SIPEGAWAI)
e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)
f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)
g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)
h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Kehumasan (SIKEHUMAS)
i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)
j. Sub Sistem Informasi Pengabdian kepada Masyarakat Dosen
(SIPENGABDIAN)
k. Sub Sistem Informasi lainnya
4.1.1.3.1. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Penyusunan Portofolio
Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan Portofolio Institusi
Perguruan Tinggi dapat diidentifikasikan berdasarkan Pedoman Penyusunan
Portofolio Institusi Perguruan Tinggi. Portofolio adalah dokumen yang
menggambarkan proses perkembangan dan rencana pencapaian visi di masa yang
akan datang. Dalam hal akreditasi, Portofolio digunakan sebagai instrumen
penilaian yang bersifat terbuka (open-ended) dan multipurpose. Portofolio harus
disusun berdasarkan evaluasi diri melalui suatu analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan tantangan (SWOT analysis) serta mencakup informasi komprehensif
tentang indikator kinerja kunci yang dinilai (dalam hal ini adalah
penyelenggaraan, aset fisik, aset finansial, aset sumberdaya manusia, dan aset
informasi).
106
4.1.1.3.1.1. Persyaratan Batas Ambang dan Standar Kinerja Normatif Kunci
Rancangan Borang dibuat didasarkan pada tingkat sumber informasi yang
diperlukan untuk mengisi Borang. Artinya, rancangan Borang harus membedakan
akreditasi tingkat Program Studi (PS) dan akreditasi tingkat institusi
(universitas/sekolah tinggi/institut/dll). Akreditasi tingkat PS merupakan evaluasi
kualitas proses pembelajaran ditinjau dari aspek masukan, proses, dan keluaran
(seperti tercermin dalam kisi-kisi Borang PS). Sedangkan akreditasi tingkat
institusi adalah evaluasi terhadap pemenuhan standar minimal kriteria kelayakan
(threshold) yang meliputi 5 (lima) indikator kinerja kunci. Indikator kinerja kunci
dimaksud meliputi pengelolaan/manajemen:
1. Penyelenggaraan (governance) program pendidikan tinggi seperti sistem dan
mekanisme kerja
2. Infrastruktur (physical infrastructure) seperti tanah, gedung, peralatan, dan
fasilitas lainnya
3. Finansial (financial) seperti struktur pemasukan, pengeluaran, dan
penggunaan dana
4. Aset sumberdaya manusia (human resource) seperti sistem rekruitmen
mahasiswa, rekruitmen dan pengembangan staf pengajar serta staf pendukung
5. Informasi (information) seperti on-line internal connectivity melalui sistem
manajemen informasi yang baik
Di samping persyaratan batas ambang berdasarkan indikator kinerja kunci
di atas, akreditasi tingkat institusi juga perlu memperhatikan kriteria normatif
107
(benchmark) yang dijabarkan dari kriteria nyata tersebut. Benchmarking terutama
harus menunjukkan dimensi berikut:
1. Kelayakan (appropriateness)
2. Kecukupan (adequacy)
3. Relevansi/kesesuaian (relevancy)
4. Suasana akademik (academic atmosphere)
5. Efisiensi (efficiency)
6. Keberlanjutan (sustainability)
7. Selektivitas (selectivity)
8. Produktivitas (productivity)
9. Efektivitas (effectiveness)
Seluruh dimensi tersebut di atas menunjukkan kualitas komprehensif dari
suatu penyelenggaraan program untuk menghasilkan keluaran yang berkualitas
tinggi, sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Hubungan seluruh dimensi
tersebut di atas mewujudkan prinsip RAISE (Relevance, Academic Atmosphere,
Institutional Commitment, Sustainability, and Efficiency), yaitu sebagai berikut:
1. Kelayakan (appropriateness) merupakan tingkat ketepatan unsur masukan,
proses, hasil/keluaran, maupun tujuan program ditinjau dari ukuran ideal
secara normatif
2. Kecukupan (adequacy) menunjukkan tingkat ketercapaian persyaratan
ambang yang diperlukan untuk penyelenggaraan suatu program
108
3. Relevansi/kesesuaian (relevancy) merupakan tingkat keterkaitan tujuan
maupun hasil/keluaran program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat di
lingkungannya maupun secara global
4. Suasana akademik (academic atmosphere) merujuk pada iklim yang
mendukung interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa,
maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran
5. Efisiensi (efficiency) merujuk pada tingkat pemanfaatan masukan
(sumberdaya) yang digunakan untuk proses pembelajaran
6. Keberlanjutan (sustainability) menggambarkan keberlangsungan
penyelenggaraan program yang mencakup ketersediaan masukan, aktivitas
pembelajaran, maupun pencapaian hasil yang optimal
7. Selektivitas (selectivity) menunjukkan bagaimana penyelenggara program
memilih unsur masukan, aktivitas proses pembelajaran, maupun penentuan
prioritas hasil/keluaran berdasarkan pertimbangan kemampuan/kapasitas yang
dimiliki
8. Produktivitas (productivity) menunjukkan tingkat keberhasilan proses
pembelajaran yang dilakukan dalam memanfaatkan masukan
9. Efektivitas (effectiveness) adalah tingkat ketercapaian tujuan program yang
telah ditetapkan yang diukur dari hasil/keluaran program
4.1.1.3.1.2. Portofolio
Penilaian yang bersifat kualitatif sangat berbeda hakikatnya dengan
penilaian yang bersifat kuantitatif, karena bertolak dari asumsi yang berbeda.
109
Asumsi penilaian kualitatif adalah bahwa spektrum penampilan profesional
merupakan proses yang bersifat jamak dan divergen (tidak tunggal). Hubungan
antar berbagai komponen dilandasi oleh kerangka acuan yang bersifat holistik
yang inter-relasinya ditandai oleh konteks yang bermakna, jadi tidak fragmentaris,
dan juga tidak merupakan korelasi statistik dari berbagai variabel independen
ataupun yang diturunkan dari hukum positivistis. Penilaian kualitatif seperti ini
diantaranya dapat dilakukan melalui Portofolio.
4.1.1.3.1.3. Penyusunan Portofolio Akreditasi Tingkat Institusi
Informasi untuk akreditasi tingkat institusi pada prinsipnya harus meliputi
aspek masukan, proses, dan keluaran. Informasi aspek input mencakup data
mengenai indikator kunci strategi penyelenggaraan, aset infrastruktur, aset
finansial, aset sumberdaya manusia, dan aset informasi. Sedangkan informasi
mengenai proses berfokus pada rancangan kebijakan institusi tentang hal-hal yang
akan dijadikan landasan dalam pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar
mengajar (PBM) pada tingkat PS. Informasi mengenai keluaran terutama untuk
melihat hasil PT yang dikaitkan dengan pencapaian visi dan relevansinya dengan
tuntutan stakeholders (pihak yang berkepentingan), serta kecenderungan
perkembangan IPTEK, dan globalisasi. Stakeholders antara lain meliputi dosen,
mahasiswa, alumni, masyarakat pengguna lulusan, masyarakat keilmuan,
pemerintah, penyandang dana, dan masyarakat pada umumnya.
Uraian informasi dalam Portofolio harus menjawab isu yang berkaitan
dengan pencapaian batas ambang (threshold) dan standar kinerja normatif
110
(benchmark). Secara terinci, Portofolio tersebut harus menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam Tabel 4.1. Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, penyusunan Portofolio harus didahului oleh proses evaluasi diri melalui
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) analysis yang
dilakukan oleh suatu Tim yang terdiri dari perwakilan Rektorat, Fakultas, dan
Program Studi. Uraian SWOT analysis harus mencakup aspek-aspek berikut:
1. Visi, misi, dan tujuan PS
2. Rancangan, substansi, implementasi, dan evaluasi kurikulum
3. Sistem instruksional: belajar, mengajar, dan evaluasi hasil belajar
4. Evaluasi kemajuan dan pencapaian hasil belajar
5. Bimbingan dan konseling untuk mahasiswa
6. Sumberdaya pendukung Tridharma PT
7. Suasana akademis
8. Penelitian, publikasi, pengabdian kepada masyarakat
9. Pengelolaan penyelenggaraan institusi, serta pemenuhan dan peningkatan
kualitas
Dengan demikian, bahan penilaian akreditasi tingkat institusi adalah intisari hasil
SWOT analysisdan portofolio. Secara ringkas, rambu-rambu penyusunan
Portofolio yang dapat menunjukkan kebutuhan informasi (dan data) untuk
penyusunan Portofolio ditampilkan pada Tabel 4.1 (BAN PT Depdiknas, 2001).
111
Tabel 4.1: Rambu-rambu Penyusunan Portofolio Indikator Kinerja Kunci Aspek Utama Batas Ambang Standar Kinerja Normatif
1.1. Visi, Misi, dan Tujuan Apakah visi, misi dan tujuan sudah realistis dan berorientasi ke masa depan yang lebih baik, serta konsisten dengan perkembangan sejarah, budaya, dan nilai-nilai pendidikan tinggi?
Apakah visi, misi, dan tujuan sudah dijadikan acuan dalam perencanaan kerja?
Apakah visi, misi, dan tujuan dipahami oleh seluruh staf di lingkungan institusi Anda?
Apakah visi, misi dan tujuan sudah mencerminkan standar keunggulan cita-cita tinggi serta dorongan, semangat, dan komitmen sivitas akademika dalam upaya mewujudkan perubahan tersebut?
1. Penyelenggaraan
1.2. Sistem*
Apakah sistem sudah dipahami oleh staf di lingkungan institusi Anda? Apakah sistem sudah dapat menciptakan suasana akademis yang kondusif?
Apakah sistem mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan?
Apakah sistem sudah dijalankan secara transparan? Apakah sistem didukung oleh peraturan yang jelas tentang
pengembangan kemampuan, keterampilan, sikap, dan kepedulian pengelola dalam melaksanakan tugas?
Apakah PT mempunyai unit kendali mutu yang berfungsi untuk mengkaji dan mengendalikan kualitas semua PS, sehingga konsisten dengan visi dan misi institusi?
2. Infrastruktur
2.1.Ketersediaan Prasarana tanah/gedung, dll.
Apakah sistem pemerolehan prasarana menjamin keberlanjutan (sustainability) dari ketersediaan? Bagaimana rasio ketersediaan prasarana: mahasiswa/ dosen
Apakah sistem pemerolehan prasarana sudah memadai untuk pencapaian visi, misi dan tujuan institusi?
Bagaiman tingkat kelayakan dan kesesuaian prasarana yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?
Apakah PS memiliki akses yg tinggi terhadap prasarana yg menunjukan pelaksanaan PBM maupun Tridharma PT?
Apakah PT memiliki aturan yang jelas mengenai pemanfaatan bersama sarana di lingkungan PT, maupun kerjasama untuk memanfaatkan prasarana di luar lingkungan PT?
112
2.2.Ketersediaan sarana/ fasilitas/ peralatan utama
Apakah sistem pemerolehan sarana menjamin keberlanjutan (sustainability) dari ketersediaan? Bagaimana rasio ketersediaan sarana : mahasiswa/dosen
Apakah PS memiliki akses yang tinggi terhadap sarana yang menunjukan pelaksanaan PBM maupun Tridharma PT?
Apakah PT memiliki aturan yang jelas mengenai pemanfaatan bersama sarana di lingkungan PT?
Apakah PT memiliki aturan yang jelas mengenai pemanfaatan bersama prasarana di lingkungan PT, maupun kerjasama untuk memanfaatkan sarana di luar lingkungan PT?
3. Finansial 3.1. Struktur penerimaan dan pengeluaran (revenue and expenditure structure)
Bagaimana cara pemerolehan dana yang dibutuhkan?
Bagaimana struktur penerimaan dan pengeluaran
tahunan?
Bagaimana tingkat keberlanjutan (sustainability) sumber penerimaan?
Bagaiman tingkat kelayakan struktur dana yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?
Bagaiman tingkat kelayakan dan kesesuaian prioritas dan efisiensi pendanaan untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?
Bagaimana relevansi dan efektivitas strategi investasi dengan upaya pencapaian visi?
4.1. Dosen dan karyawan Bagaimana kelayakan sistem dan strategi rekruitmen dan pembinaan karir profesi dosen
Bagaimana kesesuaian sistem, strategi, pelaksanaan rekruitmen, serta pembinaan dosen & karyawan untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi?
4.Sumberdaya Manusia
Bagaimana sistem dan strategi pemberian kesejahteraan dan sanksi (reward and punishment) bagi dosen dan karyawan
Bagaimana kesesuaian sistem, strategi, dan pelaksanaan pemberian kesejahteraan dan sanksi untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi?
Bagaimana kesesuaian profil kompetensi SDM yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi?
Rasio dosen berpendidikan S3:S2:S1?
113
4.2 Mahasiswa Bagaimana sistem dan strategi rekruitmen mahasiswa?
Bagaimana kecende-rungan jumlah pene-rimaan mahasiswa (shift intake)
Bagaimana kesesuaian sistem dan strategi rekruitmen mahasiswa dengan target mahasiswa yang diinginkan?
Bagaimana kesesuaian karakteristik mahasiswa yang diterima dengan target keluaran yang di-visi-kan?
Adakah dan bagaimanakah peraturan prosedur pelaksanaan bimbingan akademis dan nonakademis kepada mahasiswa?
Bagaimana kesesuaian dan efisiensi rasio dosen:mahasiswa untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi
4.3. Kualitas Lulusan Berapa IPK rata-rata lulusan, dan berapa persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75?
Bagaimana gambaran mengenai lama studi rata-rata?
Bagaimana pencapaian tingkat kelulusan ideal (completion/ graduation rate)?
Bagaimana kesesuaian kemampuan dan keterampilan lulusan dengan kecenderungan perkembangan IPTEK dan globalisasi?
Adakah rancangan dan program penelusuran alumni? Bagaimana kesesuaian kemampuan dan keterampilan lulusan dengan tuntutan dunia kerja (misalnya, bagaimana daya saing lulusan di pasar kerja)?
4.4. Kualitas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Bagaimana batasan ruang lingkup kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat?
Berapa jumlah hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil dipublikasikan dalam majalah ilmiah?
Bagaimana kesesuaian topik penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi
Bagaimana relevansi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan kecenderungan perkembangan IPTEK, dan tuntutan dunia kerja serta globalisasi
Berapa jumlah HAKI/Hak PATEN yang berhasil diperoleh? Berapa dana ekternal yang berhasil dihimpun untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat?
114
5. Sistem Informasi 5.1.Ketersediaan SIM yang menghubung-kan unit-unit dalam kampus (on-campus connectivity) dan jaringan informasi eksternal (Internet)
Bagaimana pemenuhan kebutuhan sarana informasi dalam lingkungan kampus?
Bagaimana sistem penghimpunan, penyimpanan, dan pengambilan data dilakukan?
Bagaimana kelayakan sistem informasi yang ada untuk mendukung PBM dalam rangka melaksanakan misi dan mencapai visi?
Bagaimana transparansi informasi untuk pengambilan keputusan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran
Bagaimana? kesesuaian strategi pengembangan sistem informasi dengan kecenderungan perkembangan IPTEK dan globalisasi?
Bagaimana efisiensi dan efektivitas pemanfaatan informasi oleh unit-unit terkait?
Bagaimana strategi pengembangan sistem informasi jangka panjang?
5.2. Rancangan dan kebijakan Proses diseminasi informasi /kebijakan pimpinan pusat institusi
Adakah sistem dan strategi diseminasi kebijakan untuk menciptakan suasana kondusif untuk kegiatan akademis?
Bagaimana sistem dan strategi diseminasi kebijakan untuk menciptakan suasana kondusif untuk kegiatan akademis?
Bagaimana kesesuaian kebijakan, strategi, dan pelaksanaan operasional untuk mendukung PBM dalam rangka pelaksanaan misi dan pencapaian visi institusi?
* Termasuk struktur organisasi, mekanisme kerja, mekanisme koordinasi antara rektorat dan fakultas/jurusan/Program Studi, mekanisme pengambilan keputusan, kepemimpinan, mekanisme penentuan kebijakan, dan mekanisme monitoring serta evaluasi dari seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi.
115
4.1.1.3.2. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Peningkatan Mutu
Pendidikan Tinggi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memicu
globalisasi di berbagai aspek kehidupan. Globalisasi ekonomi memacu PT untuk
melakukan internasionalisasi, kerjasama, serta kompetisi dalam berbagai aspek
pendidikan. Agar dapat berhasil dalam kompetisi, maka mutu harus merupakan fokus
pengembangan. Aspek mutu dalam paradigma baru Pendidikan Tinggi meliputi:
1. Otonomi, yaitu mandiri di berbagai aspek
2. Akuntabilitas, yaitu terukur dengan indikator
3. Akreditasi, yaitu dapat disetarakan
4. Evaluasi, yaitu selalu melakukan evaluasi diri
Pendidikan Tinggi dikatakan bermutu jika mampu menghasilkan lulusan yang
bermutu, yaitu (Suwardi, 2003):
1. Cepat lulus
2. Lulus dengan nilai tinggi
3. Cepat bekerja
4. Dapat diterima di banyak bidang
5. Gaji tinggi
Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi dilakukan dengan RAISE++, yaitu
(BAN PT Depdiknas, 2001):
1. Relevance
2. Academic Atmosphere
116
3. Internal management and Organization
4. Sustainability
5. Efficiency and Productivity
6. + Access Equity
7. + Leadership
Mutu lulusan Pendidikan Tinggi dapat diukur dengan indikator kinerja.
Penyusunan indikator kinerja dapat dilakukan dengan Evaluasi Diri. Evaluasi Diri
dapat disusun dengan baik jika tersedia data yang lengkap dan akurat. Data-data dasar
yang perlu dianalisis sebelum penyusunan laporan Evaluasi Diri untuk keperluan
peningkatan mutu Pendidikan Tinggi meliputi (BAN PT Depdiknas, 2001):
1. IPK Lulusan
2. Waktu Tunggu Lulusan
3. Lama Studi Mahasiswa
4. Lama Skripsi Mahasiswa
5. Status Mahasiswa
6. Potret IPK Mahasiswa
7. English Proficiency Test Mahasiswa
8. Proses Pendidikan
9. Keketatan, Score dan NEM Mahasiswa Baru
10. Asal Propinsi Mahasiswa Baru
11. Asal Kodya/Kabupaten Mahasiswa Baru
12. Asal Pendaftar/Pemilih
117
13. Kerjasama
14. Pendidikan dan Umur Dosen
15. Dosen Full/Part Time dan Studi
16. SKS Dosen
17. Pendidikan dan Umur Staf Administrasi
18. Luas Gedung/Ruang
19. Kapasitas Ruang Kuliah
20. Laboratorium dan pemanfaatnya
21. Umur Koleksi di Perpustakaan
22. Koleksi untuk Mata Kuliah di Perpustakaan
23. Transaksi di Perpustakaan
24. Fasilitas
25. Anggaran dan Belanja
4.1.1.3.3. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Penyusunan Evaluasi Diri
Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan Evaluasi Diri dapat
diidentifikasikan berdasarkan Pedoman Evaluasi Diri Program Studi (BAN PT
Depdiknas, 2001). Evaluasi Diri adalah penilaian, telaah, dan analisis keseluruhan
sistem Program Studi/lembaga perguruan tinggi, yang mencakup masukan, proses,
dan keluaran berdasarkan data, informasi dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan
dengan komponen-komponen sistemik dari penyelenggaraan Program Studi seperti
dibagankan pada Gambar 4.1.
118
Gambar 4.1: Analisis sistemik mengenai komponen Evaluasi Diri
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat dijabarkan dimensi penilaian yang
digunakan dalam akreditasi Program Studi yang secara garis besar terdiri atas
komponen-komponen berikut (BAN PT Depdiknas, 2001):
A. Masukan, mencakup komponen berikut:
1. Visi dan misi Program Studi
2. Sasaran dan tujuan
3. Mahasiswa
4. Dosen dan tenaga pendukung
5. Kurikulum
6. Sarana dan prasarana
7. Biaya dan sumber dana (pendanaan)
B. Proses, mencakup komponen berikut:
8. Tata pamong (governance)
119
9. Pengelolaan program
10. Proses pembelajaran
11. Suasana Akademik
12. Penelitian dan skripsi
13. Pengabdian kepada masyarakat
C. Keluaran/Hasil, mencakup komponen berikut:
14. Lulusan
15. Keluaran lainnya: publikasi hasil penelitian dan atau produk penelitian
dalam bentuk paten, rancang bangun, prototipe, perangkat lunak, lainnya
D. Balikan dan tindak lanjut, mencakup komponen berikut:
16. Sistem informasi
17. Sistem peningkatan dan pengendalian mutu
Untuk keperluan penyusunan laporan hasil Evaluasi Diri, maka komponen-
komponen itu ditata sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4.2 (BAN PT Depdiknas,
2001).
120
Tabel 4.2: Komponen Evaluasi Diri sebagai dimensi penilaian yang digunakan dalam Akreditasi Program Studi Komponen Isi Komponen Komponen Sumber Informasi
A Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan
1. Rumusan jatidiri Program Studi, termasuk identitas fisik, legalitas, dan perkembangannya 2. Rumusan visi Program Studi yang konsisten dengan visi lembaga 3. Rumusan misi Program Studi yang diturunkan dari misi lembaga 4. Rumusan sasaran Program Studi yang relevan dengan misinya 5. Rumusan tujuan Program Studi yang merujuk tujuan lembaga & merupakan turunan misi
Statuta, Renstra, direktori Program Studi, kurikulum, peraturan perundang-undangan terkait
B Kemahasiswaan 1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa 2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk kemandirian & kreativitas) 3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan 4. Kegiatan ekstra-kurikuler 5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan
lulusan Program Studi) 6. Pelayanan untuk mahasiswa:
a. Bantuan tutorial yang bersifat akademik b. Informasi dan bimbingan karir c. Konseling pribadi dan sosial
Buku pedoman rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa, pedoman layanan mahasiswa, hasil studi pelacakan, peraturan perundang-undangan terkait
C Dosen dan Tenaga Pendukung
1. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung 2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung 3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan
(kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa) 4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya) 5. Peraturan kerja dan kode etik 6. Pengembangan staf 7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
Buku pedoman rekrutmen dan seleksi calon dosen dan tenaga pendukung, direktori Program Studi, program pengembangan staf, laporan tahunan pimpinan perguruan tinggi/Program Studi, peraturan perundang-undangan terkait
D Kurikulum 1. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan 2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders 3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi) 4. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan 5. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu) 6. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan
internal lembaga 7. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara
individual/kelompok mahasiswa tertentu 8. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri: melanjutkan studi, mengembangkan
Buku pedoman pengembangan kurikulum, hasil studi pelacakan, statuta, Renstra, kebijakan pimpinan, peraturan perundang-undangan terkait
121
pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable skills), terorientasikan ke arah karir, dan pemerolehan pekerjaan
E Sarana dan Prasarana
1. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana. 2. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dll 3. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian 4. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana 5. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya
Renstra, rencana pengembangan lembaga, peraturan perundang-undangan terkait
F Pendanaan 1. Sumber dana 2. Sistem alokasi dana 3. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana 4. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
Laporan keuangan tahunan, peraturan perundang-undangan terkait
G Tata Pamong (Governance)
1. Sistem nilai 2. Sistem pengeloaan 3. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas 4. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan
koordinasi pelaksanaan program 5. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai
dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program
Renstra, statuta, laporan tahunan, risalah rapat pimpinan, peraturan perundang-undangan terkait
H Pengelolaan Program
1. Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan 2. Evaluasi program dan pelacakan lulusan 3. Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal
dan eksternal 4. Kerjasama dan kemitraan 5. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa
Hasil studi pelacakan, rencana pengembangan program, Renstra, statuta, peraturan perundang-undangan terkait
122
I Proses Pembelajaran
1. Misi pembelajaran a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan b. Efisiensi internal dan eksternal
2. Mengajar: a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah c. Efisiensi dan produktivitas. d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar e. Penggunaan teknologi informasi
3. Belajar: a. Keterlibatan mahasiswa b. Bimbingan skripsi c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:
1) pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya 2) keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable) 3) pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri 4) kemampuan belajar mandiri 5) nilai, motivasi dan sikap
4. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar: a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa. b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada
akhir jenjang pendidikan). d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa.
Kebijakan-kebijakan mengenai pembelajaran, pedoman evaluasi hasil pembelajaran, pedoman pembelajaran, peraturan perundang-undangan terkait
J Suasana Akademik
1. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional
2. Mutu & kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mhs & civitas academica lainnya 3. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 4. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar, simposium, diskusi,
eksibisi) di kampus 5. Pengembangan kepribadian ilmiah
Hasil pengamatan, laporan tahunan, peraturan akademik yang berlaku, peraturan perundang-undangan terkait
K Sistem Informasi 1. Rancangan pengembangan sistem informasi 2. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk
Laporan tahunan, laporan khusus unit pelayanan
123
pemberdayaan sistem informasi 3. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi 4. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet 5. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)
informasi, pengamatan pemanfaatan sistem informasi, peraturan perundang-undangan terkait
L Sistem Jaminan Mutu
1. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Program Studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal)
2. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga 3. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa 4. Metodologi baku mutu (benchmarking) 5. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan 6. Evaluasi internal yang berkelanjutan 7. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan
pengembangan program 8. Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu
Hasil evaluasi internal, hasil akreditasi, pedoman pelaksanaan penjaminan mutu internal, peraturan perundang-undangan terkait
M Lulusan 1. Hasil pembelajaran: a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan b. Kesesuaian kompetensi yg dicapai dgn tuntutan & kebutuhan pemanfaat lulusan c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi
mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan) d. Kepuasan lulusan
2. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan
Laporan wisuda tahunan/tengah tahunan, transkrip hasil belajar para lulusan, direktori lulusan Program Studi, hasil studi pelacakan, peraturan perundang-undangan yg terkait
N Penelitian, Publikasi, Skripsi, Pengabdian kepada Masyarakat, dan hasil lainnya
1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 3. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama dosen dan mahasiswa 4. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa 5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 6. Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen. 7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri 8. Kualitas & kurun waktu penyelesaian skripsi (termasuk proses penulisan skripsi &
pembimbingannya) 9. Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman skripsi. 10. Produk Program Studi berupa model-model, hak paten, hasil pengembangan prosedur
kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian
Rancangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Renstra, daftar tugas pembimbingan mahasiswa, catatan mengenai penyelesaian skripsi, daftar skripsi, peraturan perundang-undangan terkait
124
4.1.1.3.4. Kebutuhan Informasi (dan Data) untuk Penyusunan Borang
Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan Borang Akreditasi
Program Studi dapat diidentifikasikan berdasarkan Panduan Pengisian Borang
Akreditasi Program Studi S1. Secara ringkas, kebutuhan informasi (dan data) untuk
penyusunan Borang Akreditasi Program Studi ditampilkan pada Tabel 4.3 (BAN PT
Depdiknas, 2001).
Tabel 4.3: Kebutuhan informasi (dan data) untuk penyusunan borang No.
Butir No. Kolom Kebutuhan Informasi (dan Data)
Identitas Program Studi dan pengisi borang
• Program Studi (PS) • Jurusan • Fakultas • Perguruan Tinggi • Bulan & Tahun Penyelenggaraan PS Pertama Kali • Nomor SK Pendirian PS • Tanggal SK • Pejabat Penandatangan SK • Visi Program Studi • Misi Program Studi • Tujuan Program Studi
(1) - (4) Nomor mata kuliah, nama mata kuliah, kelompok mata kuliah (5) – (12) Status mata kuliah: (wajib, pilihan; KURNAS, lokal; beban sks perkuliahan, praktikum, total) (13) Nama jurusan/fakultas/universitas pembina setiap mata kuliah yang digunakan oleh PS (14) Nama dosen penanggung jawab dan keahlian dosen yang menangani mata kuliah Lampiran 2 Nomor, semester, kode mata kuliah, dan nama mata kuliah pilihan yang diselenggarakan
dalam tiga tahun terakhir, bobot sks setiap mata kuliah, jurusan/fakultas yang membina mata kuliah, dan nama dosen yang mengajar
1
Lampiran 3 Nama mata kuliah praktikum dan atau praktek, pokok masalah dan jumlah jam praktikum per semester untuk setiap judul praktikum, serta tempat pelaksanaan praktek/praktikum
(1) – (5) Nama lengkap dosen tetap (tidak disingkat, gelar di belakang nama) berserta tempat dan tanggal lahir, tuliskan nomor identitas dosen, pendidikan S1, S2 dan S3 dan asal universitas, jabatan fungsional akademik
(7) Bidang keahlian dosen berdasarkan SK jabatan atau pendidikan tertinggi. (8) Bidang mata kuliah yang diajarkan dosen (9) Jumlah sks yang diajarkan dosen pada mahasiswa tahun pertama
2a
(10) - (11) Jumlah sks yang diajarkan dosen per semester pada PS yang bersangkutan pada semester ganjil dan genap untuk 3 tahun terakhir
(1) – (5) Nama lengkap dosen tidak tetap (tidak disingkat, gelar di belakang nama) berserta tempat dan tanggal lahir, nomor identitas dosen, pendidikan S1, S2 dan S3 dan asal universitas, jabatan fungsional akademik
(7) Bidang keahlian dosen berdasarkan SK jabatan atau pendidikan tertinggi
2b
(8) bidang mata kuliah yang diajarkan dosen
125
(9) Jumlah sks yang diajarkan dosen pada mahasiswa tahun pertama (10) Jumlah rata-rata sks yang diajarkan dosen per semester untuk 5 tahun terakhir (1) – (6) Jumlah karyawan menurut kualifikasinya 3 (7) Unit kerja adalah jenis tenaga penunjang yang mempunyai akses pada Program Studi yang
bersangkutan baik di Fakultas dan PS 4 Suasana akademis yang kondusif adalah iklim yang mendorong interaksi positif antara
dosen dan dosen, dosen-mahasiswa, serta mahasiswa-mahasiswa. Jenis dan mekanisme pelaksanaan upaya untuk mewujudkan suasana akademis (dalam lingkup pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masayarakat)
(1) TS adalah tahun akademik utuh terakhir sebelum saat pengisian Borang (2) Jumlah mahasiswa yang berminat/mendaftar pada setiap tahun pendaftaran (3) Daya tampung nyata PS sesuai dengan kapasitas fasilitas yang ada untuk menerima
mahasiswa baru untuk setiap tahun pendaftaran (4) Jumlah mahasiswa yang lulus seleksi dan diterima menjadi peserta PS pada setiap tahun
pendaftaran (5) Jumlah mahasiswa yang telah diterima yang benar-benar melakukan registrasi (mendaftar)
untuk mengikuti kegiatan perkuliahan (6) Jumlah lulusan tahun yang bersangkutan (7)- (9) IPK minimal yang dicapai mahasiswa yang lulus pada tahun yang bersangkutan
IPK rata-rata yang dicapai mahasiswa yang lulus pada tahun yang bersangkutan IPK maksimal yang dicapai mahasiswa yang lulus pada tahun yang bersangkutan
5a
(10) – (12) Jumlah lulusan pada tiap tahun kelulusan yang memperoleh IPK < 2,75 Jumlah lulusan pada tiap tahun kelulusan yang memperoleh IPK antara 2,75 - 3,50 Jumlah lulusan pada setiap tahun kelulusan yang memperoleh IPK > 3,50
(2) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun TS-8 (3) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun:
TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-7 TS - 7
(4) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun: TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-6 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-6 TS – 6
(5) Jumlah mahasiswa yang mendaftar pertama kali pada tahun: TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-5 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-5 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-5 TS -5
(6)
TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-4 TS -4
(7) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-3 TS -3
5b
(8) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2
126
TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS-3 yang masih teregistrasi pada tahun TS-2 TS -2
(9) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-3 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS-2 yang masih teregistrasi pada tahun TS-1 TS -1
(10) TS-8 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-7 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-6 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-5 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-4 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-3 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-2 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS-1 yang masih teregistrasi pada tahun TS-0 TS -0
(11) Jumlah lulusan total dari mahasiswa untuk setiap angkatan berdasarkan tahun masuk sampai tahun TS
(1) – (2) Jenis fasilitas/peralatan utama yang digunakan dalam proses perkuliahan yang terkait dengan mata kuliah MKK, tidak termasuk ATK (Alat Tulis Kantor) habis pakai berdasarkan kelompok jenis fasilitasnya (Prasarana atau Sarana). Prasarana adalah fasilitas yang berupa asset infrastruktur (tidak bergerak) seperti tanah, gedung, ruang perkuliahan, ruang laboratorium, ladang/lahan kebun percobaan, dll. Sarana adalah fasilitas/peralatan (bergerak) yang digunakan dalam proses pembelajaran seperti komputer, alat-alat laboratorium, media belajar, mesin-mesin, dll.
(3) Rasio masing-masing prasarana/sarana dengan mahasiswa pemakai (4) Kondisi kelayakan penggunaan (rusak, tidak rusak) (5) – (6) Kepemilikan fasilitas (milik sendiri/disewa)
6
(7) Jumlah jam penggunaan fasilitas rata-rata per minggu dalam satu semester, oleh bidang studi yang bersangkutan yang terkait dengan pelaksanaan Tridharma PT.
(2) - (3) Jumlah dan luas ruang kerja bagi dosen tetap 7 (4) - (5) Jumlah dan luas ruang kerja bagi dosen tidak tetap/luar biasa (1) – (2) Rekapitulasi jumlah ketersediaan pustaka yang relevan 8a Lampiran Judul, penulis/penerbit, dan tahun penerbitan pustaka, serta jumlah eksemplar/copy per
judul yang dimiliki oleh perpustakaan di lingkungan kampus 8b Nama perpustakaan di luar PT yang dapat diakses
(1) - (3) Daftar nama Mata kuliah kelompok MKK, MKDK, dan MKP dan bobot sks (4) – ( 10) Jumlah jam rata-rata per minggu yang dialokasikan untuk masing-masing kegiatan untuk
setiap mata kuliah
9a
(11) - (12) SAP dan modul 9b-e Mekanisme monitoring, penelaahan, dan evaluasi untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan
yang telah direncanakan pada butir 9a dilaksanakan atau tidak 10a Jenis kegiatan dalam lingkup pendidikan dan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
melibatkan dosen dan mahasiswa di luar kegiatan kuliah selama 3 tahun terakhir yang
127
memungkinkan dosen dan mahasiswa berinteraksi 10 b Kontribusi kegiatan pada butir 10.a. terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran 11a - Panduan 11b - Jumlah rata-rata mahasiswa per dosen PA 11c Jumlah pertemuan rata-rata pembimbingan per mahasiswa per dosen per semester 12a1 (1) - (4) Nama dosen tamu/tenaga ahli, tugas dan lama tugas dosen tamu, serta tugas dan lama
tugas tenaga ahli 12a2 (1) - (6) Nama dosen yang diberi tugas belajar, tempat tugas belajar (nama institusi dan negara),
jenjang studi, bidang studi, dan tahun mulai tugas belajar 12a3 (1) - (5) Nama dosen yang mengikuti kegiatan, tempat, dan waktu kegiatan, sebagai penyaji atau
sebagai peserta 12b - Tujuan, kriteria keberhasilan dan kemanfaatan upaya dalam butir 12a. 13 (1) – (6) Jenis evaluasi kesiapan awal kuliah adalah jenis penilaian yang bertujuan untuk
menentukan kemampuan awal mahasiswa pada awal perkuliahan 14 (1) - (4) Jumlah dosen tetap yang mengikuti kegiatan 15 (1) – (4) Rata-rata beban kerja per semester dosen di PT sendiri dan di luar PT, dalam satuan sks
dosen (berdasarkan SK Dirjen DIKTI No. 48 Th. 1983) (1) Kode etik akademik umum adalah suatu pedoman yang memberikan rambu-rambu
etika ilmiah dalam pelaksanaan Tridharma PT, seperti rambu-rambu information sharing, komitmen terhadap pelaksanaan tugas, akuntabilitas pelaksanaan tugas, dll.
Plagiat adalah pengakuan hasil kerja/karya ilmiah orang lain sebagai hasil karya sendiri. Misalnya, mencuplik konsep, gagasan, hubungan kesejawatan, pemikiran mengenai suatu topik secara 100% sama (persis) tanpa menyebutkan sumber aslinya.
(2) - (3) Kepemilkan pedoman yang tertera
16
(4) Metode sosialisasi pedoman yang ada, cara penanganan kasus pelanggaran 17 a. (2) - (4) Jumlah karya ilmiah dosen tetap yang sesuai dengan bidang 3 tahun terakhir (5) - (7) Jumlah karya ilmiah dosen tetap yang tidak sesuai dengan bidang 3 tahun terakhir 17 b. (2) - (4) Jumlah karya ilmiah dosen tetap maupun tidak tetap yang sesuai dalam 3 tahun terakhir (5) - (7) Jumlah seluruh karya ilmiah dosen tetap maupun tidak tetap yang tidak sesuai dalam 3
tahun terakhir 18a (2) - (4) Jumlah penelitian dosen tetap yang sesuai dalam 3 tahun terakhir (5) - (7) Jumlah penelitian dosen tetap yang tidak sesuai 18 b Jumlah dana penelitian dari luar PT, di luar dana penelitian skripsi, yang diberi sebagai
bagian dari beasiswa (2) - (4) Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen tetap yang sesuai dalam 3 tahun
terakhir 18c
(5) - (7) Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen tetap yang tidak sesuai 18d Jumlah dana pengabdian kepada masyarakat dari luar PT berdasarkan sumber dana 19 a Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan, serta informasi terkait. Contoh profil
akademis lulusan, kuesioner pelacakan alumni, bukti pertemuan dengan calon pengguna lulusan, dll
19 b Upaya pemanfaatan umpan balik bagi peningkatan PS 20 Kerjasama/kemitraan adalah bentuk kerjasama antar-institusi baik di dalam maupun di luar
negeri dalam pelaksanaan aspek-aspek Tridharma PT, misal penelitian bersama, tukar menukar dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan seminar bersama, dll
128
44..11..22.. SSiisstteemm IInnffoorrmmaassii AAkkaaddeemmiikk ((SSIIAAKKAADD)) ddii PPeerrgguurruuaann TTiinnggggii
44..11..22..11.. Implementasi Sistem Informasi Akademik
4.1.2.1.1. Sistem Informasi Akademik di UGM Yogyakarta
Penjelasan tentang Sistem Informasi Akademik di Universitas Gadjah Mada
(UGM) Yogyakarta dapat ditemukan dalam beberapa sumber referensi, yaitu Rencana
Strategis UGM tahun 2003-2007, SK Rektor UGM Nomor 259/P/SK/HT/2004,
website PPTI UGM, dan website Panduan Sistem Informasi Akademik Fakultas
Pertanian UGM. Rencana Strategis UGM tahun 2003-2007 yang disahkan oleh
Majelis Wali Amanat UGM pada tanggal 25 April 2004 memuat penjelasan tentang
beberapa hal terkait Sistem Informasi Akademik di UGM. Sasaran SIM UGM adalah
terselenggaranya SIM yang menjamin terlaksananya perencanaan dan manajemen
keuangan, SDM, sarana prasarana secara efektif dan efisien, yang meliputi subsistem
sebagai berikut: (1) Sistem Akuntansi UGM (SISKUNGAMA) dan Sistem Informasi
Kepegawaian UGM (SIMPEGAMA); (2) Sistem Informasi Akademik UGM
(SIAGAMA) dan Sistem Informasi Gedung dan Ruang (SIMGERU); (3) Sistem
Informasi Alumni UGM (SILUGAMA) dan Kemahasiswaan (SIMAWA); (4) Sistem
Informasi Perpustakaan UGM merupakan bagian terpisah.
Dalam sumber referensi yang lain, Bambang N. Prastowo (2004)
menjelaskan, bahwa penggunaan komputer untuk Sistem Informasi Akademik (SIA)
di UGM mengalami perubahan sejalan dengan perubahan teknologi informasi.
Awalnya SIA menggunakan mainframe dengan tujuan utama untuk registrasi/her-
registrasi, pendaftaran KRS, dan pencetakan presensi kuliah dan ujian yang
129
dilaksanakan terpusat di mainframe. Penggunaan mainframe yang terpusat dirasa
kurang fleksibel dalam pemenuhan kebutuhan lokal fakultas dan menyebabkan
antrian panjang pada pencetakan dokumen masal. Dengan hadirnya PC, manajemen
akademik dilaksanakan tersebar di masing-masing fakultas/jurusan. Penggunaan PC
yang dapat berdiri sendiri memberikan fleksibilitas tinggi dalam pelayanan kebutuhan
lokal pada masing-masing unit. Namun, kastemisasi yang berlebihan di tingkat
fakultas/jurusan menyulitkan proses integrasi di tingkat Universitas dan validitas
kode mata kuliah, NIP dosen, dan NIU/NIF mahasiswa tidak bisa secara langsung
terkontrol. Kehadiran jaringan komunikasi data kampus membuka jalan untuk
mengimplementasikan SIA terpadu yang dapat mengakomodasikan fleksibilitas
pelayanan kebutuhan lokal dan sekaligus kontrol validitas data secara terpusat. UPT
PUSKOM UGM telah mengembangkan SIA terpadu yang dipersiapkan untuk bisa
dioperasikan Fakultas/Jurusan/Program studi dengan kontrol validitas dan pelaporan
data secara terpadu di Universitas. Sistem ini telah diujicobakan di Fakultas
Peternakan, Fakultas Kedokteran Gigi dan program D3 Agro Industri Fakultas
Teknologi Pertanian, sedangkan Fakultas Hukum dan Isipol sedang dalam proses
migrasi dan validasi data (http://www.ppti.ugm.ac.id/).
Sementara itu, Fakultas Pertanian (FAPERTA) UGM Yogyakarta, telah
mengimplementasikan SIA untuk lingkup Fakultas. SIA FAPERTA menyediakan
layanan untuk KRS baru, Perubahan KRS, Lihat KRS, Lihat KHS, serta Transkrip
(http://www.faperta.ugm.ac.id/akademik/manual.pdf).
130
4.1.2.1.2. Sistem Informasi Akademik di UI Jakarta
Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Indonesia (UI) Jakarta
menyediakan layanan khusus untuk mahasiswa UI yang masih aktif. Setiap
mahasiswa mempunyai account (nama dan kata kunci/password) yang digunakan
untuk mengakses situs web ini. Bila login berhasil, maka mahasiswa akan masuk ke
halaman utama Sistem Informasi Akademis Mahasiswa (SIAK). Data-data di situs ini
hanya salinan dari data di server utama SIAK, sehingga ada rentang waktu antara
perubahan data di server utama SIAK dengan penyalinan data ke situs ini
(https://www.akademik.ui.ac.id/).
Selanjutnya, AAG. Indra Pramana, Cipto Asido Sidabalok, Jefri C. Sormin,
dan Minnarto Djojo (2001) melalui perusahaannya Arcle Technologies menawarkan
proyek Perancangan Software Sistem Informasi Akademik Fakultas Teknik
Universitas Indonesia (FTUI). Software yang ditawarkan berfungsi untuk
memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seminar/skripsi
di Jurusan Elektro FTUI. Software ini ditujukan untuk staf karyawan administrasi
jurusan Elektro FTUI dan mahasiswa yang ingin menggunakan informasi tersebut
untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan seminar/skripsi sehingga dapat
membantu memudahkan mahasiswa dalam mengurus seminar/skripsi
(http://www.arcle.net/).
131
4.1.2.1.3. Sistem Informasi Akademik di UAJ Jakarta
Pihak Yayasan dan Universitas Katolik Atma Jaya (UAJ) Jakarta sejak tahun
2003 sudah mencanangkan proyek komputerisasi Atma Jaya yang dikenal dengan
Amadeus yang akan berlangsung sampai tahun 2007. Tujuan dari proyek Amadeus
adalah untuk memanfaatkan sebesar-besarnya teknologi informasi untuk membantu
proses kegiatan belajar-mengajar, administrasi, dan pengambilan keputusan. Proses-
proses yang bersifat rutin dan bersifat manual akan diotomatisasi sehingga bisa
mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
tersebut. Sistem Informasi yang dibangun mencakup Sistem Informasi Akademik,
Sistem Perpustakaan, Sistem Sumber Daya Manusia, Sistem Keuangan, dan Sistem e-
Learning. Semua sistem informasi yang dibangun saling terintegrasi sehingga
informasi bisa mengalir ke seluruh bagian kampus secara real-time dan akurat.
Dengan teknologi berbasis web setiap sivitas akademika baik dosen, mahasiswa,
maupun karyawan bisa on-line ke sistem dan melakukan pekerjaannya dengan
memanfaatkan sebesar-besarnya teknologi informasi.
Situs Sistem Informasi Akademik UAJ Jakarta juga telah dikembangkan
untuk memberikan layanan informasi bagi sivitas akademika dan masayarakat umum
dengan menyediakan infromasi yang dikemas dalam empat pilihan yaitu, pilihan Info
Atma Jaya, Program Sarjana, Program Pascasarjana, Lembaga, serta Katalog. Situs
ini juga menyediakan informasi tentang Mahasiswa, Alumni, Dosen, Peneliti,
Lustrum IX, Atma Jaya Peduli. UAJ Jakarta juga memberikan layanan lain dalam
situs ini, yaitu: (1) Sintesis, untuk memberikan layanan Sistem Informasi Interaktif
132
Mahasiswa; (2) Sintedos, untuk memberikan layanan Sistem Informasi Interaktif
Dosen; (3) User Support, untuk memberikan layanan khusus bagi user di Atma Jaya
yang mengalami kesulitan/masalah tentang komputer, e-mail, network, atau aplikasi
(http://www.atmajaya.ac.id/).
4.1.2.1.4. Sistem Informasi Akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Situs Sistem Informasi Perguruan Tinggi UIN (SIMPERTI-UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta merupakan aplikasi terpadu di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah. Situs ini
mulai di-launching pada tahun 2004 dengan menyediakan enam pilihan menu, yaitu
Home, Fakultas, Lembaga Pendukung, Akademik, Kemahasiswaan, serta Kontak.
Pilihan menu Akademik menyediakan informasi Pedoman Akademik, meliputi
Pendaftaran Calon Mahasiswa; Biaya Pendidikan; Sistem Kredit Semester (SKS);
Program Pendidikan, Beban Studi, dan Bobot Kredit; Penulisan Makalah, Skripsi,
Tesis, dan Disertasi; Pengabdian pada Masyarakat; Struktur Kurikulum; Beban Studi
Setiap Semester; Mahasiswa Pendengar (Mustami'); Mahasiswa Program Sisipan
(Sandwich Program); Program Gelar Ganda (Double Degree) Bagi Program S-1;
Program Double Degree Bagi Program Magister; Program Gelar Double Degree Bagi
Program Doktor; Program Doctor By Research; Ketentuan Umum Konversi Mata
Kuliah dan Nilai; Evaluasi, Ujian, Penilaian, Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan;
Sanksi Pendidikan; Penasehat Akademik; Prosedur Administrasi dan Pelayanan
Akademik; serta Sanksi Akademik dan Non Akademik. Selain itu, situs ini
menyediakan informasi umum, yaitu Tentang UIN, Organisasi, Fasilitas, Kerjasama,
133
Jurnal, serta Favourite Links. Halaman utama situs ini juga menyediakan empat buah
link terkait, yaitu Pedoman akademik, Kalender akadmeik, Info SPMB 2004 (S.1),
serta Info SPMB 2004 Pascasarajana (S.2/S.3).
Bagi Mahasiswa, Alumni, Dosen, Staf/Karyawan serta orang tua/wali
Mahasiswa diberikan akses khusus untuk mengakses layanan yang disediakan oleh
SIMPERTI-UIN, caranya adalah dengan melakukan registrasi secara on-line untuk
mendapatkan kode akses. Layanan on-line yang telah dibuka adalah layanan
akademik yang terkait dengan perkuliahan mahasiswa, antara lain Kurikulum
Pendidikan, Dosen Pengajar, KRS, KHS, dan Status Pembayaran Mahasiswa. Untuk
sementara SIMPERTI-UIN baru dapat melayani Mahasiswa Pascasarjana Program
S.2 dan S.3, sedangkan SIMPERTI-UIN untuk mahasiswa Program S.1 masih dalam
proses pengembangan (http://www.uinjkt.ac.id/).
4.1.2.1.5. Sistem Informasi Akademik di UII Yogyakarta
Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Islam Indonesia (UII)
Yogyakarta menyediakan dua pilihan bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia yang
masing-masing menyajikan 13 pilihan menu, yaitu Sekilas UII, Program Studi,
Akademik, Layanan, Sumber Daya, Kemahasiswaan, Alumni
Beasiswa/Santunan Bagi Mahasiswa Aceh yang terkena Musibah,
FAQ, Jurnal, UII webmail, Warta-Kegiatan, Alumni Career Center, serta QuestBook.
Selain itu, situs ini juga menampilkan informasi berita-berita terbaru pada pilihan
Warta dan informasi kegiatan pada pilihan Kegiatan.
134
Pilihan menu Akademik menyajikan sebanyak 15 macam informasi seputar
kegiatan akademik, yaitu Visi dan Misi, Jurusan dan Bagian, Fasilitas, Organisasi,
Staf Pengajar, Sejarah, Proyeksi Perkembangan, Kurikulum, Perkuliahan dan
Praktikum, Ketentuan dan Prosedur, Sistem Pendidikan, Rencana Kuliah, Evaluasi
dan Penilaian, Penyelenggaraan Ujian, serta Tugas Akhir. Kalangan sivitas
akademika dapat mengakses Layanan Informasi Akademik (LIA) yang disediakan
oleh Sistem Informasi Akademik (SIMAK) setelah berhasil login ke sistem
(http://www.uii.ac.id/).
4.1.2.1.6. Sistem Informasi Akademik di UMY Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah bekerja sama dengan
beberapa pihak untuk mengembangkan sistem informasi yang menyediakan layanan
sistem informasi terpadu, meliputi: (1) Situs Resmi UMY, memuat informasi tentang
situs, maksud dan tujuan pengembangan situs, fitur dan fasilitas dalam situs, serta
Site Credit; (2) Sistem Informasi Penmaru, memuat informasi tentang Sistem
Infomasi Penmaru UMY, Maksud dan tujuan, serta Fungsi dan Fasilitas; (3) Sistem
Informasi Akademik, memuat informasi tentang Sistem Informasi Akademik (SIA),
Pendaftaran, Informasi cara pendaftaran dalam SIA, Aksesabilitas, serta Syarat dan
Kondisi; (4) Sistem Informasi Manajemen Keuangan, memuat informasi tentang SIM
Keuangan, Fungsi dan Fasilitas SIM Keuangan, serta Review Kinerja; (5) Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian, memuat informasi tentang SIM Kepegawaian,
Fasilitas dan Fungsi, Implementasi, serta Penerapan SIM Kepegawaian; (6) Sistem
135
Informasi Manajemen Perpustakaan, memuat informasi tentang SIM Perpustakaan,
Fasilitas peminjaman, Fasilitas yang disediakan dalam SIM Perpustakaan, Katalog,
serta Katalog buku (http://www.umy.ac.id/).
4.1.2.1.7. Sistem Informasi Akademik di UII ISTA
Institut Sains & Teknologi AKPRIND (ISTA) Yogyakarta bekerjasama
dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA-ISTA) berhasil mengembangkan website yang
telah di-launching sejak tahun 2002. Situs ini menyediakan layanan informasi
meliputi Warta kampus, Profil Kampus, Penerimaan MABA, Sarana dan Prasarana,
Program Studi, Kegiatan Mahasiswa, Riset dan Pengabdian, Inovasi Teknologi,
Alumni, Warnet serta BatistaNet. Situs ini juga menyajikan informasi tentang hasil
Akreditasi, Kalender Akademik, Buku Tamu, dan Kontak. Pada bagian yang lain,
situs ini menyediakan informasi lowongan kerja bagi alumni, serta fasilitas Penmaru
on-line. Dan sejak tahun 2004, ISTA menyediakan layanan informasi Pengumuman
Hasil Seleksi Penmaru melalui SMS dengan tarip khusus (http://www.akprind.ac.id/).
Jaringan intranet yang menghubungkan tiga lokasi kampus, yaitu
Laboratorium Pusat di Kotabaru, Kampus I di Balapan, dan Kampus II di Bimasakti,
disediakan untuk mendukung penerapan Sistem Informasi Akademik (SIA) di ISTA.
SIA ini dapat diakses oleh segenap sivitas akademika setelah berhasil melewati
proses login. SIA menyediakan beberapa layanan antara lain, penawaran matakuliah,
penjadwalan kuliah, Pra-KRS, KRS, perubahan KRS, KHS, yudisium, transkrip.
Sementara itu, apliaksi-aplikasi untuk penggajian, kepegawaian, perpustakaan,
136
praktikum, Penmaru, heregistrasi, SPP-DPP, KKN, PKN-KP-Merencana-TA-Skripsi,
dan beberapa aplikasi kecil pendukung evaluasi kinerja telah dikembangkan dan
diimplementasikan secara terpisah dari SIA.
Dalam dokumen Evaluasi Diri Program Studi Teknik Informatika ISTA tahun
2002, dijelaskan bahwa SIM di ISTA memiliki dua macam tujuan, yang pertama
adalah untuk memenuhi kebutuhan administrasi umum, keuangan, dan administrasi
akademik, seperti pengolahan data mahasiswa, dosen, lulusan, nilai ujian, transkip
akademik, ijasah, arsip, dan laporan; dan yang kedua adalah untuk memenuhi
kebutuhan data statistik yang diperlukan dalam pengelolaan Program Studi.
Dalam sumber referensi yang lain, yaitu Portofolio ISTA tahun 2002, dalam
Bab V tentang Sistem Informasi dijelaskan bahwa untuk menunjang sistem informasi
yang handal, diadakanlah prasarana untuk komputerisasi yang antara lain berupa
jaringan komputer berbasis LAN, server, Internet, printer, modem, router, HUB, dan
UPS. Pemanfaatan fasilitas tersebut di samping ditujukan untuk kegiatan praktikum,
penelitian, dan pengabdian masyarakat, juga dimanfaatkan untuk sistem administrasi
dengan jaringan terpadu.
4.1.2.1.8. Sistem Informasi Akademik di Pascasarjana STSI Surakarta
Situs Sistem Informasi Akademik Program Master Pascasarjana STSI
Surakarta dikembangkan untuk melengkapi sistem informasi manual yang dalam
batas tertentu masih tetap digunakan. Website ini menyediakan informasi umum
tentang Program Master Pascasarjana, Program Studi yang diselenggarakan,
137
Kurikulum, Fasilitas dan Infrastruktur, Dosen, Beaya kuliah, Syarat menjadi
mahasiswa, Waktu pendaftaran, Bentuk seleksi masuk, Pengumuman hasil seleksi,
Kegiatan seminar dan workshop, Ujian Tugas Akhir, Jurnal, Terbitan buku, serta
kegiatan akademik yang dipandang perlu. Untuk keperluan efektifitas bimbingan
Tugas Akhir serta korespondensi antar Mahasiswa, Dosen, serta masyarakat yang
berkeinginan untuk berhubungan dengan Program Master Pascasarjana disediakan e-
mail khusus dengan alamat [email protected]. Sebuah workstation khusus di
ruang Perpustakaan Pascasarjana disediakan bagi sivitas akademika Pascasarjana
STSI Surakarta untuk dapat mengakses dengan cepat seluruh informasi tersebut.
Sistem informasi yang telah dikembangkan itu pada dasarnya cukup memadai
dan merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh Program Master Pascasarjana
STSI Surakarta. Kelemahan yang tampak saat ini adalah belum seluruh sivitas
akademika memanfaatkan situs tersebut secara maksimal. Situasi demikian terjadi
akibat kesenjangan pemahaman sebagian sivitas akademika terhadap sistem informasi
yang berbasis teknologi informasi, serta masih terbatasnya tenaga teknis yang
memiliki kemampuan untuk memasukkan berbagai informasi dalam kemasan yang
menarik. Hambatan ini perlu segera mendapat perhatian secara serius
(http://www.stsi-ska.ac.id/pasca/sisteminformasi.htm).
4.1.2.1.9. Sistem Informasi Akademik di UNIBRAW Malang
Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Brawijaya (SIAKAD.UB)
Malang dikembangkan oleh Unit Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi
138
(UPPTI) UNIBRAW. SIAKAD.UB memiliki enam modul, yaitu: (1) SIAKAD
(Sistem Informasi Akademik), yaitu untuk menangani dan mengolah data akademik
secara terpadu; (2) SIREGI WEB (Sistem Registrasi Online), menyediakan layanan
pengaturan besar pembayaran dan status aktif pada registrasi mahasiswa; (3) SIMPEL
(Pelaporan Registrasi Online), menyediakan laporan hasil registrasi secara cepat dan
efisien, khusus bagi Pejabat rektorat atau fakultas, (4) SIAM (Sistem Informasi
Mahasiswa Online), memungkinkan Mahasiswa melakukan KRS online,
menyediakan informasi akademik dan registerasi; (5) SIUDA (Sistem Wisuda
Online), memungkinkan fakultas melakukan pendaftaran wisuda; (6) SMS
Akademik, memungkinkan Mahasiswa mengakses informasi IP, IPK, SKS, dan
Daftar Ulang melalui SMS. Dalam penjelasan yang lebih lanjut, SIAKAD.UB
memiliki beberapa fitur, yaitu: integrasi dengan jaringan komputer, standarisasi
aturan akademik, sinkronisasi data yang terdistribusi, analisa data secara akurat,
pencadangan (backup) data, layanan online melalui web, tingkat keamanan data
tinggi, kemudahan pengembangan lanjutan, serta adaptasi pada perubahan kurikulum
(http://www.siakad.brawijaya. ac.id/).
4.1.2.1.10. Sistem Informasi Akademik di Universitas Negeri Jember
UNEJ pada tahun 1983 membentuk Pusat Komputer dan pada tahun 1984
mendapat bantuan satu perangkat mini komputer (Mini G Honeywell Bull). Pada
tahun 1986 didirikan gedung Pusat Komputer yang bertujuan untuk mengelola dan
merawat fasilitas penunjang kegiatan pembinaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
139
Tahun 1994, fasilitas komputer selain dipergunakan sebagai sarana penunjang teknis
dalam penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, juga dipergunakan dalam
mengembangkan SIM Perguruan Tinggi, dengan harapan mampu menghasilkan
informasi dalam waktu yang singkat, mempermudah pekerjaan rutin, serta membuat
artificial integency bagi pekerjaan yang dikerjakan oleh tenaga dengan kemampuan
yang relatif rendah jika dibandingkan dengan kriteria tenaga yang dibutuhkan oleh
pekerjaan tersebut.
Pengembangan komputer dalam informasi global juga telah dikembangkan
pada tahun 2000, pemasangan VSAT guna komunikasi global (Internet) dan sudah
berakhir pada tahun 2002. Visi UNEJ adalah menerapkan dan mengembangkan
teknologi informasi untuk mewujudkan UNEJ sebagai Cyber Campus and Cyber
Community. Sedangkan misi yang diemban adalah: (1) Memberikan layanan kepada
sivitas academika dalam pemanfaatan Teknologi Informasi untuk melaksanakan
program Tri Dharma Perguruan Tinggi; (2) Mewujudkan Sistem Informasi
Manajemen di UNEJ untuk mendukung kegiatan akademik dan administrasi serta
pengambilan keputusan baik di tingkat Universitas maupun level manajemen di
bawahnya; (3) Mengembangkan budaya masyarakat informasi di lingkungan kampus
UNEJ dan masyarakat Indonesia pada umumnya; (4) Berpartisipasi dalam
mengembangkan jaringan kerjasama antara UNEJ dengan pihak-pihak luar,
khususnya dalam penerapan serta pengembangan teknologi informasi
(http://www.unej.ac.id/upt/ti/).
140
4.1.2.1.11. Sistem Informasi Akademik di UNAIR Surabaya
Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Airlangga Surabaya
dikembangkan oleh UPT Puskom UNAIR. Situs ini menyajikan informasi dalam
dua pilihan bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia, dengan enam menu pilihan, yaitu:
(1) UNAIR, memiliki submenu Sejarah, Visi, Misi, Pimpinan, serta Fakultas; (2)
Akademik, memiliki submenu Kalender pendidikan, Aturan, Matakuliah,
Evaluasi, serta Mutasi; (3) PMB, memiliki submenu PMDK dan SPMB; (4)
Beasiswa, memiliki submenu Peluang dan Beasiswa UNAIR; (5) Kolom
Pembaca, memiliki submenu Surat Pembaca dan Pembaca Menulis; (6)
Perpustakaan, memiliki submenu e-Library, Catalog online, ADLN, Automation,
Psycho Corner, serta American Corner. Situs ini juga menyediakan empat pilihan
informasi yaitu Informasi, Lembaga, Berita, dan Profil. Pilihan Informasi memuat
informasi tentang Akademik, Pegawai, Alumni, Guru Besar, Warta Online, serta
e-Mail. Pilihan Lembaga memuat informasi tentang lembaga-lembaga di UNAIR,
yaitu LPPM, Puskom, Haki, Pinlab’s, TDC, JPC, serta MKU. Pilihan Berita
memuat informasi seputar kegiatan di UNAIR, sedangkan pilihan Profil
menyajikan profil personal di lingkungan UNAIR (http://www.unair.ac.id/).
4.1.2.1.12. Sistem Informasi Akademik di MMT-ITS Surabaya
Situs Sistem Informasi Akademik Magister Manajemen Teknologi ITS
(MMT-ITS) telah di-launching pertama kali pada tahun 2001. Situs ini menyajikan
informasi umum, meliputi: (1) Pendaftaran mahasiswa baru, menyediakan forum
141
diskusi dan tanya jawab seputar program pendidikan yang ditawarkan oleh MMT-
ITS, mekanisme pendaftaran mahasiswa dan fasilitas yang disediakan di MMT-ITS;
(2) Agenda kegiatan MMT-ITS, menyediakan informasi jadwal agenda kegiatan yang
diadakan MMT-ITS seperti Seminar, Kuliah Tamu, Wisuda, dan kegiatan lain; (3)
Manajemen Teknologi Lingkungan, menyediakan forum diskusi dan perbincangan
tentang dibukanya bidang keahlian baru Manajemen Teknologi Lingkungan di MMT-
ITS. Situs ini juga menyediakan informasi akademik, administrasi keuangan yang
forum tanya jawab masalah administrasi keuangan seperti SPP, Denda Mengulang,
Keterlambatan Tesis, Komplain data, dan sebagainya. SIM Akademik dan Keuangan
di MT-ITS disediakan khusus bagi para mahasiswa. Untuk bisa mengakses SIM
Akademik dan Keuangan harus melewati proses login sistem. Situs ini menyediakan
tujuh pilihan proses, yaitu FAQ, Search, Member, Group, Daftar, Data Pribadi, serta
Login (http://www.mmt.its.ac.id).
4.1.2.1.13. Sistem Informasi Akademik di UNHAS Makasar
Situs Sistem Informasi Akademik (Academic Information System/AIS)
Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar dibuat untuk memberikan informasi di
lingkungan UNHAS maupun yang membutuhkan data/informasi/kegiatan akademik
di UNHAS. Kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan di sini, dosen membuat kelas
pembelajaran menurut mata kuliah yang diajarkan dan meng-upload bahan kuliahnya,
sementara itu mahasiswa peserta mata kuliah tersebut dapat mengikuti kuliah dan
membaca bahan kuliah yang tersedia. AIS menyediakan Tampilan data seluruh Dosen,
142
Tampilan data seluruh Mahasiswa, Pencarian data (Dosen, Mahasiswa, Pegawai,
Alumni, Jurusan, Pemakai kelas, Ruangan, serta Mata kuliah), Pimpinan, dan lain-
lain. Fasilitas lainnya dan sedang diusahakan tersedia adalah e-Learning secara on-
line dengan pembuatan kelas virtual (http://www.unhas.ac.id/~ais/).
4.1.2.1.14. Sistem Informasi Akademik di Universitas Islam Sumut
Situs Sistem Informasi Akademik Universitas Islam Sumatra Utara (UISU)
merupakan website yang dibangun oleh Biro Informasi dan Perencanaan UISU
bekerja sama dengan Program Studi Teknik Informatika UISU. Website ini
memfokuskan pada penyajian pelayanan Sistem Informasi Akademik, yang
menyajikan informasi Profil, Informasi Akademik, Pustaka, dan Alumni. Pada
tanggal 8 Juni 2005, kondisi website ini masih mengandung beberapa link kosong,
dan masih dilengkapi secara bertahap.
Layanan Informasi Akademik bagi para mahasiswa UISU diberikan melalui
Anjungan Informasi, yaitu berupa PC yang didesain sedemikian rupa sehingga
mudah dioperasikan. Anjungan Informasi berjumlah 3 unit masing-masing diletakkan
di Biro Rektor, halaman depan ruang Yayasan, dan halaman depan Biro Fakultas
Hukum. Anjungan Informasi tersebut dalam waktu dekat direncanakan berjumlah 7
unit. Selain itu, Informasi Akademik juga dapat dilihat melalui website, melalui
proses login dengan cara memasukkan NPM dan password. Password default sama
dengan NPM dan dapat dirubah setelah mahasiswa berhasil masuk ke sistem setelah
melalui proses login. Website ini sedang dipersiapkan untuk prosedur penggunaan e-
143
mail bagi seluruh sivitas akademika UISU. Nantinya, setiap sivitas akademika dapat
memiliki e-mail secara cuma-cuma dengan nama [email protected]
(http://www.uisu.ac.id/).
44..11..22..22.. Sistem Informasi Akademik dalam Peraturan Perundangan
4.1.2.2.1. Sistem Informasi Akademik dalam UU SISDIKNAS
Peraturan perundang-undangan tentang Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS) di Indonesia tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia (UU SISDIKNAS)
yang disahkan di Jakarta tanggal 8 Juli 2003 oleh Presiden Republik Indonesia
Megawati Soekarnoputri. Sebenarnya UU SISDIKNAS tidak secara eksplisit
mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi Akademik, namun aturan-aturan
yang tercantum didalamnya memiliki implikasi terhadap Sistem Informasi Akademik
pada institusi Pendidikan Tinggi.
4.1.2.2.2. Sistem Informasi Akademik dalam Peraturan Pemerintah
Peraturan tentang Pendidikan Tinggi (DIKTI) di Indonesia tercantum dalam
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1999 oleh
Presiden Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie. Sebenarnya PP tersebut
tidak secara eksplisit mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi Akademik,
144
namun demikian aturan-aturan yang tercantum didalamnya memiliki implikasi
terhadap Sistem Informasi Akademik pada institusi Pendidikan Tinggi.
4.1.2.2.3. Sistem Informasi Akademik dalam KPPTJP
Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP) 1996-
2005 tidak secara eksplisit mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi
Akademik, namun demikian keterangan yang tercantum didalamnya memiliki
implikasi terhadap Sistem Informasi Akademik pada institusi Pendidikan Tinggi.
Dalam Program Utama nomor A.2.3. tentang Peningkatan Peran Perguruan
Tinggi dalam Perencanaan Pengembangannya dijelaskan bahwa Program Utama
Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Dalam Perencanaan Pengembangannya
mempunyai tujuan meningkatkan kemampuan untuk:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran;
2. Mengupayakan dan meningkatkan kelaikan memperoleh sumberdaya;
3. Merencanakan dan melaksanakan proses pencapaian tujuan.
Tolok ukur pencapaian tujuan tersebut adalah adanya Unit Kerja Tetap untuk
perencanaan pengembangan di masing-masing Perguruan Tinggi yang ditunjang oleh
Sistem Informasi Manajemen yang efektif.
Dalam Program Utama nomor A.3.1 tentang Pengembangan Pengelolaan
Sumberdaya Terpadu di Perguruan Tinggi, dijelaskan bahwa melalui
terselenggaranya sistem Penganggaran Belanja Terpadu yang menjadi bagian dari
Sistem Informasi Manajemen, Pimpinan Perguruan Tinggi dapat merencanakan dan
145
melaksanakan manajemen sumberdaya yang efisien dan efektif. Tolok ukur
pencapaian tujuan tersebut adalah adanya tata buku aliran sumberdaya terpadu di
Perguruan Tinggi dan adanya manajemen sumberdaya yang efisien dan efektif.
Dalam Program Utama nomor A.4.2 tentang Peningkatan Kesiapan PTN dan
PTS Terhadap Fungsi dan Pelaksanaan Fungsi BAN dijelaskan bahwa suatu sistem
informasi manajemen yang baik, yang mengandung unsur-unsur pengelolaan
sumberdaya terpadu akan membantu kelancaran proses akreditasi oleh BAN terhadap
Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Di samping itu hasil evaluasi-diri Perguruan
Tinggi yang bersangkutan dapat digunakan sebagai titik tolak proses akreditasi
tersebut. Bagi Perguruan Tinggi yang bersangkutan, hasil proses akreditasi, menjadi
acuan untuk merancang dan merencanakan program-program peningkatan kwalitas
kinerja. Tolok ukur pencapaian tujuan tersebut adalah tersedianya data, informasi dan
laporan evaluasi-diri di Perguruan Tinggi yang dapat digunakan sebagai titik tolak
proses akreditasi (http://www.dikti.org).
4.1.2.2.4. Sistem Informasi Akademik dalam Naskah Akademik Sistem
Akreditasi
Terkait dengan Akreditasi Instistusi Perguruan Tinggi, Badan Akrediktasi
Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
telah menerbitkan naskah Buku I tentang Naskah Akademik Sistem Akreditasi
Pendidikan Tinggi pada tahun 2002. Naskah ini tidak secara eksplisit mencantumkan
aturan tentang Sistem Informasi Akademik, namun demikian keterangan-keterangan
146
yang tercantum didalamnya memiliki implikasi terhadap Sistem Informasi Akademik
pada institusi Pendidikan Tinggi. Keterangan-keterangan yang dimaksud tercantum
pada Bagian B tentang Standar Akreditasi Institusi dan Program Studi. Dalam naskah
tersebut dijelaskan bahwa standar akreditasi institusi dan program studi terdiri atas:1).
Standar Akreditasi Institusi Peguruan Tinggi (IPT); (2) Standar Akreditasi Program
Studi. Standar yang digunakan untuk menggambarkan komitmen inti kapasitas
Institusi Perguruan Tinggi, meliputi: (1) Integritas; (2) Visi, misi, tujuan dan sasaran;
(3) Tata pamong (governance); (4) Sumberdaya manusia; (5) Sarana dan prasarana;
(6) Keuangan; (7) Sistem informasi; (8) Keberlanjutan.
Standar yang digunakan untuk menggambarkan komitmen inti terhadap
efektivitas pendidikan Perguruan Tinggi, meliputi: (9) Mahasiswa; (10) Kurikulum;
(11) Sistem pembelajaran; (12) Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat; (13)
Sistem penjaminan mutu; (14) Sistem pengelolaan; (15) Suasana akademik; (16)
Program studi. Standar tentang Sistem Informasi memiliki enam parameter, yaitu: (1)
Sistem iformasi yang telah terlembaga; (2) Implementasi rencana pengembangan
sistem informasi; (3) Kemudahan penggunaan, meliputi akses bagi mahasiswa, akses
bagi staf, dan akses dari luar kampus; (4) Penggunaan sebagai sarana informasi baik
internal (local) maupun eksternal (global); (5) Pelatihan penggunaan IT untuk sivitas
akademika dan karyawan; (6) Sarana, yang meliputi: kecukupan, yaitu rasio
mahasiswa/terminal, rasio dosen/terminal, bandwidth, serta rasio
mahasiswa/bandwidth; efisiensi penggunaan; kesesuaian, kemutakhiran.
147
4.1.2.2.5. Sistem Informasi Akademik dalam Portofolio Akreditasi
Terkait dengan Akreditasi Instistusi Perguruan Tinggi, Badan Akrediktasi
Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
telah menerbitkan naskah Buku II tentang Pedoman Penyusunan Portofolio
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2003. Naskah ini tidak secara
eksplisit mencantumkan aturan tentang Sistem Informasi Akademik, namun demikian
keterangan-keterangan yang tercantum didalamnya memiliki implikasi terhadap
Sistem Informasi Akademik pada institusi Pendidikan Tinggi. Dalam naskah ini
dijelaskan secara singkat bagaimana memberikan penjelasan pada bagian Sistem
Informasi dalam penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, yaitu
memuat uraian mengenai hal-hal berikut:
1. Sistem informasi manajemen untuk mendukung kegiatan akademik dan non-
akademik, meliputi: Pengelolaan sistem informasi; Jenis informasi yang
disediakan; Ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya
manusia; Keberadaan dan pemanfaatan jaringan lokal (LAN), serta Keberadaan
dan pemanfaatan jaringan luas (WAN)
2. Jenis informasi yang disediakan
3. Kemudahan penggunaan (akses) bagi dosen, mahasiswa, dan orang luar
4. Pemanfaatan informasi oleh pimpinan, dosen, mahasiswa, dan masyarakat
5. Kecukupan sarana informasi, yaitu rasio mahasiswa/terminal, rasio
dosen/terminal, bandwidth, serta rasio mahasiswa/bandwidth
6. Kesesuaian dengan kebutuhan
148
7. Kemutakhiran
8. Pelatihan penggunaan
4.1.2.2.6. Sistem Informasi Akademik dalam Penilaian Portofolio Akreditasi
Terkait dengan Akreditasi Instistusi Perguruan Tinggi, Badan Akrediktasi
Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
telah menerbitkan naskah Buku V tentang Matrik Penilaian Portofolio Akreditasi
Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2003. Dalam naskah ini dijelaskan bagaimana
penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dalam bentuk matrik
sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4: Matrik penilaian Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi HARKAT DAN PERINGKAT
SANGAT BAIK BAIK MEMUASKAN KURANG SANGAT KURANG KOMPONEN/ PARAMETER
5 4 3 2 1 7.1. Pengelolaan Sistem
Informasi
• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yang sangat lengkap
• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sangat akurat
• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yang lengkap
• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang akurat
• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yg cukup lengkap
• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang cukup akurat
• Memiliki organisasi pengelola sistem informasi yg kurang lengkap
• Memiliki tata cara pengumpulan, analisis & penyajian informasi yg kurang akurat
• Tidak memiliki organisasi pengelola sistem informasi
• Memiliki tata cara
pengumpulan, analisis dan penyajian informasi
7.2. Perangkat Keras
(Hardware)
• Memiliki perangkat keras yang mendukung seluruh kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal dan eksternal) bagi seluruh program studi dan unit-unit yang ada di institusi
• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, > 1:20
• Memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian besar kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal & eksternal) bagi sebagian besar program studi & unit yang ada di institusi
• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, 1:20 sampai 1: 30
• Memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal dan eksternal) bagi sebagian program studi dan unit-unit yang ada di institusi
• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, 1:30 sampai 1: 40
• Memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian kecil kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal &eksternal) bagi sebagian kecil program studi & unit-unit yang ada di institusi
• Rasio terminal terhadap terhadap mahasiswa, < 1: 40
• Tidak memiliki perangkat keras yang mendukung sebagian kecil kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Tidak memiliki perangkat keras yang menyediakan konektivitas (internal dan eksternal)
• Tidak ada terminal untuk
mahasiswa •
7.3. Perangkat Lunak (Software)
• Memiliki perangkat lunak yang mendukung seluruh kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Memiliki perangkat lunak yang mendukung sebagian besar kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Memiliki perangkat lunak yang mendukung sebagian kegiatan program akademik dan administratif di institusi
• Memiliki perangkat lunak yang mendukung seabgian kecil sebagian program akademik dan administratif di institusi
• Tidak memiliki perangkat lunak yang mendukung seluruh kegiatan program akademik dan administratif di institusi
7.4. Sumber Daya Manusia (Brainware) pendukung Sistem Informasi
• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) profesional yang lengkap (System Engineer, System Analyst, dan Programmer) dalam bidang IT
• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) profesional yang cukup lengkap (System Analyst, dan Programmer) dalam bidang IT
• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) profesional yang kurang lengkap (Programmer) dalam bidang IT
• Memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) yang bukan professional dalam bidang IT
• Tidak memiliki Sumber Daya Manusia (Brainware) dalam bidang Teknologi Informasi
7.5. Jenis Infomasi yang disediakan: Kemahasiswaan, SDM, Prasarana dan sarana, Program akademik, Organisasi, Keuangan
• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi sangat lengkap
• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi lengkap
• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi cukup lengkap
• Informasi yang tersedia dalam sistem informasi kurang lengkap
• Tidak ada sistem informasi
149
7.6. Kemudahan penggunaan fasilitas informasi
Paramater: - Adanya aturan penggunaan
fasilitas sistem informasi - Kemudahaan akses fasilitas - Akesibilitas fasilitas sistem
informasi
• Memiliki aturan tertulis yang sangat jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).
• Sivitas akademika dan masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan sangat mudah dan bebas
• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 24 jam sehari
• Memiliki aturan tertulis yang jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).
• Sivitas akademika dan masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan mudah dan bebas
• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 18 jam sehari
• Memiliki aturan tertulis yang cukup jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).
• Sivitas akademika dan masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan cukup mudah dan bebas
• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 12 jam sehari
• Memiliki aturan tertulis yang kurang jelas dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).
• Sivitas akademika dan masyarakat luas sulit mengakses informasi
• Fasilitas sistem informasi internal dapat digunakan selama 6 jam sehari
• Tidak memiliki aturan tertulis dalam mengatur penggunaan fasilitas informasi (baik LAN maupun WAN).
• Sivitas akademika dan masyarakat luas tidak dapat mengakses informasi
• Tidak tersedia fasilitas
sistem informasi internal yang dapat digunakan
7.7. Pelatihan
• Memiliki program pelatihan bagi pengguna yang diimplementasikan secara rutin berkesinambungan
• Memiliki program pelatihan bagi pengguna yang diimplementasikan secara periodik
• Memiliki program pelatihan bagi pengguna yang dilakukan secara insidental
• Memiliki program pelatihan bagi pengguna, namun tidak terimplementasikan
• Tidak memiliki program pelatihan.
Sumber: BAN PT Depdiknas RI, 2003
44..11..22..33.. Kebutuhan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi
Sebagaimana terjadi dalam SIPT, Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
sebagai bagian dari SIPT juga dapat berbeda di antara Perguruan Tinggi satu dengan
yang lainnya. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa fungsi, tujuan, lingkup,
definisi, serta implementasi SIAKAD pada masing-masing institusi Perguruan Tinggi
tidaklah seragam. SIAKAD sebagai bagian dari SIPT dapat diintegrasikan dengan
sub sistem lain dalam SIPT ataupun berupa sebuah aplikasi yang bersifat otonom.
Sebagian besar SIAKAD menangani tugas-tugas yang terkait dengan proses
perkuliahan saja. Sebagian yang lain, SIAKAD juga menangani tugas-tugas lainnya,
misal Penmaru, heregisterasi, perkuliahan, evaluasi, hingga alumni.
4.1.2.3.1. Ruang Lingkup Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Dalam penelitian ini, SIAKAD dimaksudkan sebagai sistem yang berfungsi
menerima data masukan (input), mengolahnya, dan kemudian menyajikan informasi
yang relevan dengan bidang tugas dan tanggung jawab pejabat pada Sub Bidang
Akademik. Sedangkan berbagai kegiatan yang menyangkut keuangan, misal
150
pembayaran SPP, DPP, dan lainnya merupakan beban tugas dan tanggungjawab yang
ditangani oleh Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN). SIAKAD dapat
memiliki sejumlah unit fungsional yang merupakan sub sistem dalam SIAKAD, dan
SIAKAD sendiri merupakan sub sistem dari SIPT.
Salah satu cara untuk menentukan lingkup SIAKAD pada institusi Perguruan
Tinggi adalah didasarkan pada beban tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh
Pejabat Pimpinan pada Sub Bidang Akademik pada Perguruan Tinggi. Pada tingkat
tertinggi, Pejabat Pimpinan pada Sub Bidang Akademik adalah Wakil/Pembantu
Rektor (Warek/Purek/PR) Bidang Akademik pada Universitas atau Institut, Pembantu
Ketua (Puket) Bidang Akademik pada Sekolah Tinggi. Pada beberapa Perguruan
Tinggi, Warek/Purek/PR, atau Puket tersebut juga dibantu oleh pejabat pada tingkat
yang lebih rendah, misal Pembantu Dekan (Pudek/PD) di tingkat Fakultas. Dan
secara struktural, Sub Bidang Akademik juga dapat dibantu oleh beberapa Unit Kerja
pendukung, misal Direktorat, Subdirektorat, Biro, Bagian, Biro Administrasi
Akademik (BAA), Biro Kemahasiswaan dan Alumni, atau lainnya.
Berdasarkan identifikasi beban tugas dan tanggungjawab Sub Bidang
Akademik, selanjutnya dapat diidentifikasikan proses atau alur kegiatan dalam
SIAKAD. Secara umum SIAKAD terdiri atas sejumlah sub sistem, yaitu:
1. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)
2. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)
3. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)
4. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)
151
5. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)
6. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)
7. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)
8. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)
9. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)
10. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)
11. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)
Gambar 4.2 menunjukkan proses atau alur kegiatan dalam SIAKAD.
1. Penmaru (SIPENMARU) ⇓
2. Herregisterasi (SIHEREGISTERASI) ⇓
3. Perwalian, Pra-KRS, perubahan KRS (SIKRS) 4. Perkuliahan (SIKULIAH) 5. Praktikum (SIPRAKTIKUM) 6. KP (SIKP) 7. KKN (SIKKN) 8. Tugas Akhir (SITA)
⇓ 9. Yudisium (SIYUDISIUM)
⇓ 10. Wisuda (SIWISUDA)
⇓ 11. Alumni (SIALUMNI)
Gambar 4.2: Alur kegiatan Sub Bidang Akademik di Perguruan Tinggi
152
4.1.2.3.2. Pengguna Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Sebagaimana SIPT, orang-orang yang menggunakan SIAKAD dapat
perseorangan atau sekelompok orang di dalam maupun di luar struktur organisasi
Perguruan Tinggi. Dalam SIAKAD, personil-personil pengguna di dalam struktur
organisasi Perguruan Tinggi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Para pengguna pada tingkat manajemen tertinggi (perencanaan strategis), misal
Rektor pada Universitas atau Institut, Ketua pada Sekolah Tinggi, Direktur pada
Akademi, para Pembantu Rektor (Warek/Purek/PR) pada Universitas atau
Institut, para Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi, para Pembantu Direktur pada
Akademi, para Pejabat di tingkat Yayasan pada Perguruan Tinggi Swasta, dan
Pejabat lain yang setingkat
2. Para pengguna pada tingkat manajemen menengah (perencanaan taktis dan
pengendalian manajemen), misal para Dekan, para Pembantu Dekan (Pudek/PD),
dan Pejabat lain yang setingkat
3. Para pengguna pada tingkat manajemen terendah (perencanaan dan pengendalian
operasional), misal para Ketua Jurusan, para Sekretaris Jurusan, para Ketua
Program Studi, para staf administrasi, dan Pejabat lain yang setingkat
Sedangkan personil atau institusi pengguna yang berada di luar struktur
organisasi Perguruan Tinggi dapat terdiri atas:
1. Dosen
2. Mahasiswa
3. Alumni
153
4. Masyarakat pengguna lulusan
5. Pemerintah (DIKTI/DIKNAS/BAN-PT)
6. Penyandang dana (Yayasan pada Perguruan Tinggi Saswa)
7. Orang tua/wali mahasiswa
8. Masyarakat umum
Selanjutnya, berdasarkan konsep database, maka pengguna SIPT juga dapat
berupa program-program aplikasi yang mengakses data-data dari dalam database.
Program-program aplikasi ini juga dapat mengakses data-data dalam database pada
saat bersamaan ataupun berselang waktu. Program-program aplikasi dapat
mengakses data-data dalam database untuk kemudian menampilkan, ataupun
memanipulasi (insert, delete, update) data-data dari dalam database.
44..11..33.. KKeebbuuttuuhhaann IInnffoorrmmaassii ((ddaann DDaattaa)) ddaann NNiillaaii RRiinnccii DDaattaa UUnnttuukk SSIIAAKKAADD
Berdasarkan hasil identifikasi sub sistem informasi dalam SIAKAD pada
bagian sebelumnya, maka secara garis besar kebutuhan informasi (dan data) dan nilai
rinci data untuk SIAKAD meliputi:
1. Informasi (dan data) dan nilai rinci data secara terinci, baik insidentil maupun
rutin, dalam bentuk teks, tabel maupun grafis, yang terkait dan sub sistem berikut:
a. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)
b. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)
c. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)
d. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)
154
e. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)
f. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)
g. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)
h. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)
i. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)
j. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)
k. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)
2. Informasi (dan data) dan nilai rinci data secara teringkas, baik insidentil maupun
rutin, dalam bentuk teks, tabel dan grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:
a. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)
b. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)
c. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)
d. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)
e. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)
f. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)
g. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)
h. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)
i. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)
j. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)
k. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)
3. Informasi (dan data) dan nilai rinci data secara spesifik, baik insidentil maupun
rutin, dalam bentuk teks, tabel dan grafis, yang terkait dengan sub sistem berikut:
155
a. Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)
b. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)
c. Sub Sistem Informasi Perwalian, Pra-KRS, KRS, Perubahan KRS (SIKRS)
d. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)
e. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)
f. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)
g. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)
h. Sub Sistem Informasi KKN (SIKKN)
i. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)
j. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)
k. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)
44..11..33..11.. Kebutuhan Informasi (dan Data) Untuk Setiap Sub Sistem SIAKAD
Kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD meliputi informasi (dan data)
terinci dan informasi (dan data) teringkas. Kebutuhan informasi (dan data) teringkas
pada dasarnya merupakan hasil proses pengolahan dari data terinci. Dengan
demikian, maka kebutuhan informasi (dan data) secara terinci dan informasi (dan
data) secara teringkas diperoleh dari sumber database yang sama. Perbedaan di antara
keduanya hanyalah terletak pada proses pengolahan dan penyajian informasi.
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk setiap
Sub Sistem Informasi dalam SIAKAD, maka selanjutnya dapat diidentifikasikan
kebutuhan rinci data untuk setiap Sub Sistem Informasi dalam SIAKAD. Identifikasi
156
kebutuhan informasi (dan data) dilakukan dengan asumsi bahwa SIAKAD adalah sub
sistem dari SIPT yang merupakan sistem informasi berbasis komputer (Computer
Based Information Systems/CBIS).
4.1.3.1.1. Sub Sistem Informasi Penmaru (SIPENMARU)
Sub Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU) ini
dimaksudkan untuk menangani kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru. Kebutuhan
informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIPENMARU dapat diidentifikasikan
berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan
penyusunan Portofolio, peningkatan mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan
strategis, perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan
pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk
SIPENMARU adalah sebagai berikut:
1. Daftar pembeli formulir pendaftaran keseluruhan
2. Daftar pembeli formulir pendaftaran berdasarkan tanggal
3. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar keseluruhan
4. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan Program Studi
5. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan jalur pendaftaran
6. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan tanggal pendaftaran
7. Daftar pembeli formulir yang tidak mendaftar berdasarkan gelombang
pendaftaran
8. Daftar rincian nilai ujian pendaftar keseluruhan
157
9. Daftar nilai ujian pendaftar berdasarkan mata ujian
10. Rekapitulasi pembeli formulir berdasarkan Program Studi
11. Rekapitulasi pembeli formulir berdasarkan jalur pendaftaran
12. Rekapitulasi pembeli formulir berdasarkan gelombang pendaftaran
13. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan asal Propinsi
14. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan asal Kabupaten/Kodya
15. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan jalur pendaftaran
16. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan jenis kelamin
17. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan usia
18. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan NEM
19. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan pekerjaan orang tua
20. Rekapitulasi jumlah pembeli formulir berdasarkan penghasilan orang tua
21. Daftar pendaftar keseluruhan
22. Daftar pendaftar berdasarkan Program Studi
23. Daftar pendaftar berdasarkan jalur pendaftaran
24. Daftar pendaftar berdasarkan tanggal pendaftaran
25. Daftar pendaftar berdasarkan gelombang pendaftaran
26. Rekapitulasi pendaftar berdasarkan Program Studi
27. Rekapitulasi pendaftar berdasarkan jalur pendaftaran
28. Rekapitulasi pendaftar berdasarkan gelombang pendaftaran
29. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan asal Propinsi
30. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan asal Kabupaten/Kodya
158
31. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan jalur pendaftaran
32. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan jenis kelamin
33. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan usia
34. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan NEM
35. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan nilai ujian Bahasa Inggris
36. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan rata-rata nilai ujian
37. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan pekerjaan orang tua
38. Rekapitulasi jumlah pendaftar berdasarkan penghasilan orang tua
39. Daftar pendaftar yang tidak hadir ujian masuk keseluruhan
40. Daftar pendaftar yang tidak hadir ujian masuk berdasarkan Program Studi
41. Daftar pendaftar yang tidak hadir ujian masuk berdasarkan gelombang
pendaftaran
42. Daftar pendaftar diterima keseluruhan
43. Daftar pendaftar diterima berdasarkan Program Studi
44. Daftar pendaftar diterima berdasarkan jalur pendaftaran
45. Daftar pendaftar diterima berdasarkan gelombang pendaftaran
46. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan Program Studi
47. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan jalur pendaftaran
48. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan gelombang pendaftaran
49. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan asal Propinsi
50. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan asal Kabupaten/Kodya
51. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan jalur pendaftaran
159
52. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan jenis kelamin
53. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan usia
54. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan NEM
55. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan nilai ujian Bahasa Inggris
56. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan rata-rata nilai ujian
57. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan pekerjaan orang tua
58. Rekapitulasi jumlah pendaftar diterima berdasarkan penghasilan orang tua
59. Daftar pendaftar diterima yang tidak heregisterasi keseluruhan
60. Daftar pendaftar diterima yang tidak heregisterasi berdasarkan Program Studi
61. Daftar pendaftar diterima yang tidak heregisterasi berdasarkan gelombang
pendaftaran
62. Daftar mahasiswa baru keseluruhan
63. Daftar mahasiswa baru berdasarkan Program Studi
64. Daftar mahasiswa baru berdasarkan jalur pendaftaran
65. Daftar mahasiswa baru berdasarkan gelombang pendaftaran
66. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan Program Studi
67. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan jalur pendaftaran
68. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan gelombang pendaftaran
69. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan asal Propinsi
70. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan asal Kabupaten/Kodya
71. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan jalur pendaftaran
72. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan jenis kelamin
160
73. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan usia
74. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan NEM
75. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan nilai ujian Bahasa Inggris
76. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan rata-rata nilai ujian
77. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan pekerjaan orang tua
78. Rekapitulasi mahasiswa baru berdasarkan penghasilan orang tua
79. Tingkat keketatan persaingan pendaftaran
80. Tingkat keberhasilan Penmaru
4.1.3.1.2. Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI)
Sub Sistem Informasi Heregisterasi (SIHEREGISTERASI) ini dimaksudkan
untuk menangani kegiatan heregisterasi khusus untuk mahasiswa lama (selain
mahasiswa baru). Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk
SIHEREGISTERASI dapat diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan
data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan Portofolio, peningkatan mutu,
evaluasi diri, borang, perencanaan strategis, perencanaan taktis dan pengendalian
manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil identifikasi
kebutuhan informasi (dan data) untuk SIHEREGISTERASI adalah sebagai berikut:
1. Daftar mahasiswa heregisterasi keseluruhan
2. Daftar mahasiswa heregisterasi berdasarkan Program Studi
3. Daftar mahasiswa heregisterasi berdasarkan tahun angkatan
4. Daftar mahasiswa heregisterasi berdasarkan tanggal
161
5. Daftar mahasiswa tidak heregisterasi keseluruhan
6. Daftar mahasiswa tidak heregisterasi berdasarkan Program Studi
7. Daftar mahasiswa tidak heregisterasi berdasarkan tahun angkatan
8. Daftar mahasiswa cuti keseluruhan
9. Daftar mahasiswa cuti berdasarkan Program Studi
10. Daftar mahasiswa cuti berdasarkan tahun angkatan
11. Rekapitulasi mahasiswa heregisterasi berdasarkan Program Studi
12. Rekapitulasi mahasiswa heregisterasi berdasarkan tahun angkatan
13. Rekapitulasi mahasiswa heregisterasi berdasarkan jenis kelamin
14. Tingkat keberhasilan mahasiswa heregisterasi
4.1.3.1.3. Sub Sistem Informasi KRS (SIKRS)
Sub Sistem Informasi KRS (SIKRS) ini dimaksudkan untuk menangani
kegiatan Perwalian, Pra-KRS, KRS, dan perubahan KRS untuk seluruh mahasiwa.
Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIKRS dapat
diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data
untuk keperluan penyusunan perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta
perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi
(dan data) untuk SIKRS adalah sebagai berikut:
1. Daftar Dosen Wali keseluruhan
2. Jadwal bimbingan Dosen Wali keseluruhan
3. Rekapitulasi pembimbingan oleh Dosen Wali berdasarkan Program Studi
162
4. Rekapitulasi beban bimbingan Dosen Wali berdasarkan Program Studi
5. Kalender Akademik
6. Daftar mata kuliah dan prasyarat keseluruhan
7. Daftar mata kuliah berdasarkan kelompok mata kuliah wajib
8. Daftar mata kuliah berdasarkan kelompok mata kuliah peminatan
9. Daftar mata kuliah berdasarkan kelompok mata kuliah pilihan
10. Daftar ruangan dan kapasitas ruangan kuliah dan laboratorium keseluruhan
11. Daftar penawaran mata kuliah dan praktikum
12. Jadwal kuliah dan praktikum keseluruhan
13. Jadwal kuliah dan praktikum berdasarkan Program Studi
14. Jadwal kuliah berdasarkan dosen pengampu mata kuliah
15. Jadwal praktikum berdasarkan laboratorium
16. Daftar mahasiswa tidak ikut Pra-KRS keseluruhan
17. Daftar mahasiswa tidak ikut Pra-KRS berdasarkan Program Studi
18. Daftar mahasiswa tidak ikut Pra-KRS berdasarkan Dosen Wali
19. Daftar mahasiswa peserta kuliah berdasarkan kelas mata kuliah
20. Daftar mahasiswa heregisterasi habis teori berdasarkan Program Studi
21. Daftar mahasiswa heregisterasi habis teori berdasarkan tahun angkatan
22. Daftar mahasiswa peserta KP berdasarkan Program Studi
23. Daftar mahasiswa peserta KP berdasarkan tahun angkatan
24. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan Program Studi
25. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan tahun angkatan
163
26. Daftar mahasiswa peserta TA berdasarkan Program Studi
27. Daftar mahasiswa peserta TA berdasarkan tahun angkatan
28. Jadwal kuliah berdasarkan ruangan kuliah
29. Daftar beban SKS dosen dan asisten dosen keseluruhan
30. Daftar beban SKS dosen dan asisten dosen berdasarkan Program Studi
31. Rekapitulasi beban SKS dosen dan asisten dosen keseluruhan
32. Rekapitulasi beban SKS dosen dan asisten dosen berdasarkan Program Studi
33. Rekapitulasi tingkat keberhasilan PRA-KRS keseluruhan
34. Rekapitulasi tingkat keberhasilan PRA-KRS berdasarkan Program Studi
35. Rekapitulasi tingkat keberhasilan KRS keseluruhan
36. Rekapitulasi tingkat keberhasilan KRS berdasarkan Program Studi
4.1.3.1.4. Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH)
Sub Sistem Informasi Perkuliahan (SIKULIAH) ini dimaksudkan untuk
menangani kegiatan perkuliahan teori untuk seluruh mahasiswa. Kebutuhan informasi
(dan data) dan nilai rinci data untuk SIKULIAH dapat diidentifikasikan berdasarkan
kebutuhan informasi (dan data) untuk keperluan penyusunan Portofolio, peningkatan
mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan strategis, perencanaan taktis dan
pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil
identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIKULIAH adalah sebagai berikut:
1. Daftar dosen keseluruhan
2. Daftar dosen tetap
164
3. Daftar dosen tidak tetap
4. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UTS keseluruhan
5. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UTS berdasarkan Program Studi
6. Daftar dosen hadir mengajar <5 kali sebelum UTS keseluruhan
7. Daftar dosen hadir mengajar <5 kali sebelum UTS berdasarkan Program Studi
8. Jadwal UTS berdasarkan Program Studi
9. Daftar Hadir mahasiswa peserta UTS berdasarkan mata kuliah
10. Daftar nilai UTS berdasarkan mata kuliah
11. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UAS keseluruhan
12. Daftar kehadiran mengajar dosen sebelum UAS berdasarkan Program Studi
13. Daftar dosen hadir mengajar <10 kali sebelum UAS keseluruhan
14. Daftar dosen hadir mengajar <10 kali sebelum UAS berdasarkan Program Studi
15. Daftar jumlah kehadiran kuliah mahasiswa berdasarkan mata kuliah
16. Daftar mahasiswa hadir kuliah <75% sebelum UAS berdasarkan mata kuliah
17. Jadwal UAS berdasarkan Program Studi
18. Daftar Hadir mahasiswa peserta UAS berdasarkan mata kuliah
19. Daftar rincian nilai akhir kuliah berdasarkan mata kuliah
20. Daftar rincian evaluasi prestasi akhir dosen mengajar keseluruhan
21. Daftar rincian evaluasi prestasi akhir dosen mengajar berdasarkan Program Studi
22. Daftar IPK dan batas SKS mahasiswa bimbingan berdasarkan Dosen Wali
23. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 2 semester awal
keseluruhan
165
24. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 2 semester awal
berdasarkan Program Studi
25. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 2 semester awal
berdasarkan tahun angkatan
26. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 4 semester awal
keseluruhan
27. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 4 semester awal
berdasarkan Program Studi
28. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 4 semester awal
berdasarkan tahun angkatan
29. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 8 semester awal
keseluruhan
30. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 8 semester awal
berdasarkan Program Studi
31. Daftar mahasiswa tidak memenuhi syarat IPK 2,0 pada 8 semester awal
berdasarkan tahun angkatan
32. Daftar prediksi peserta kuliah berdasarkan mata kuliah
33. Daftar prediksi peserta praktikum berdasarkan mata praktikum
34. Daftar prediksi peserta kuliah berdasarkan Program Studi
35. Daftar prediksi peserta praktikum berdasarkan Program Studi
36. Daftar nama Pengawas keseluruhan
37. Daftar materi kuliah dosen berdasarkan mata kuliah
166
38. Rekapitulasi kehadiran Pengawas UTS
39. Rekapitulasi kehadiran Pengawas UAS
40. Rekapitulasi kehadiran dosen sebelum UTS
41. Rekapitulasi kehadiran dosen sebelum UAS
42. Rekapitulasi kehadiran dosen pada akhir kuliah keseluruhan
43. Rekapitulasi kehadiran dosen pada akhir kuliah berdasarkan Program Studi
44. Rekapitulasi nilai UTS
45. Rekapitulasi Nilai Akhir mata kuliah
46. Rekapitulasi evaluasi prestasi akhir dosen mengajar keseluruhan
47. Rekapitulasi evaluasi prestasi akhir dosen mengajar berdasarkan Program Studi
48. Rekapitulasi penggunaan ruangan kuliah
4.1.3.1.5. Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM)
Sub Sistem Informasi Praktikum (SIPRAKTIKUM) ini dimaksudkan untuk
menangani kegiatan praktikum untuk seluruh mahasiswa. Kebutuhan informasi (dan
data) dan nilai rinci data untuk SIPRAKTIKUM dapat diidentifikasikan berdasarkan
kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan
Portofolio, peningkatan mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan strategis,
perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian
operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIPRAKTIKUM
adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum dan silabus praktikum
167
2. Ketersediaan dan isi Modul Pratikum
3. Daftar Asisten praktikum keseluruhan
4. Jadwal praktikum berdasarkan laboratorium
5. Jadwal praktikum berdasarkan Program Studi
6. Daftar Hadir Pre-Test mahasiswa peserta praktikum berdasarkan mata praktikum
7. Daftar Hadir mahasiswa peserta praktikum berdasarkan mata praktikum
8. Daftar jumlah kehadiran praktikum mahasiswa berdasarkan mata praktikum
9. Daftar mahasiswa hadir praktikum <75% sebelum responsi berdasarkan mata
praktikum
10. Jadwal responsi praktikum berdasarkan mata praktikum
11. Daftar Hadir mahasiswa peserta responsi berdasarkan mata praktikum
12. Daftar rincian nilai akhir praktikum berdasarkan mata praktikum
13. Daftar kehadiran asisten praktikum keseluruhan
14. Daftar kehadiran asisten praktikum berdasarkan mata praktikum
15. Daftar materi praktikum berdasarkan mata praktikum
16. Rekapitulasi kehadiran asisten praktikum berdasarkan laboratorium
17. Rekapitulasi Nilai Akhir praktikum
18. Rekapitulasi penggunaan laboratorium
4.1.3.1.6. Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP)
Sub Sistem Informasi Kerja Praktek (SIKP) ini dimaksudkan untuk
menangani kegiatan Kerja Praktek untuk seluruh mahasiswa. Kebutuhan informasi
168
(dan data) dan nilai rinci data untuk SIKP dapat diidentifikasikan berdasarkan
kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan
perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian
operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIKP adalah
sebagai berikut:
1. Daftar Pembimbing KP keseluruhan
2. Daftar Pembimbing KP berdasarkan Program Studi
3. Daftar rincian KP berdasarkan Dosen Pembimbing KP
4. Daftar rincian KP berdasarkan Program Studi
5. Daftar KP berdasarkan lokasi obyek penelitian
6. Daftar KP berdasarkan topik-tema KP dan Program Studi
7. Daftar KP berdasarkan jenis penelitian KP dan Program Studi
8. Daftar KP lamanya waktu penyelesaian KP
9. Daftar KP yang waktu penyelesaiannya melewati >1 tahun
10. Rekapitulasi jumlah bimbingan KP berdasarkan Dosen Pembimbing KP
11. Rekapitulasi KP berdasarkan lokasi obyek penelitian
12. Rekapitulasi KP berdasarkan topik-tema KP
13. Rekapitulasi Nilai Akhir KP
4.1.3.1.7. Sub Sistem Informasi Kuliah Kerja Nyata (SIKKN)
Sub Sistem Informasi Kuliah Kerja Nyata (SIKKN) ini dimaksudkan untuk
menangani kegiatan Kuliah Kerja Nyata untuk seluruh mahasiswa (S-1). Kebutuhan
169
informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIKKN dapat diidentifikasikan
berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan
penyusunan perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan
pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk
SIKKN adalah sebagai berikut:
1. Daftar Dosen Pembimbing KKN keseluruhan
2. Daftar Dosen Pembimbing KKN berdasarkan Program Studi
3. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan Program Studi
4. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan kelompok KKN
5. Daftar mahasiswa peserta KKN berdasarkan tahun angkatan
6. Daftar rincian nilai KKN keseluruhan
7. Daftar rincian nilai KKN berdasarkan Program Studi
8. Daftar rincian nilai KKN berdasarkan kelompok KKN
9. Rekapitulasi jumlah peserta KKN berdasarkan Program Studi
10. Rekapitulasi jumlah peserta KKN berdasarkan kelompok KKN
11. Rekapitulasi jumlah peserta KKN berdasarkan tahun angkatan
12. Rekapitulasi Nilai Akhir KKN
4.1.3.1.8. Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA)
Sub Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA) ini dimaksudkan untuk menangani
kegiatan Tugas Akhir/Skripsi untuk mahasiswa (S-1). Kebutuhan informasi (dan
data) dan nilai rinci data untuk SITA dapat diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan
170
informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan Portofolio,
peningkatan mutu, evaluasi diri, borang, perencanaan strategis, perencanaan taktis
dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil
identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SITA adalah sebagai berikut:
1. Daftar Pembimbing TA keseluruhan
2. Daftar Pembimbing TA berdasarkan Program Studi
3. Daftar rincian TA berdasarkan Dosen Pembimbing TA
4. Daftar rincian TA berdasarkan Program Studi
5. Daftar TA berdasarkan lokasi obyek penelitian
6. Daftar TA berdasarkan topik-tema TA dan Program Studi
7. Daftar TA berdasarkan lamanya waktu penyelesaian TA
8. Daftar TA yang waktu penyelesaiannya >1 tahun
9. Rekapitulasi jumlah bimbingan TA berdasarkan Dosen Pembimbing TA
10. Rekapitulasi TA berdasarkan lokasi obyek penelitian
11. Rekapitulasi TA berdasarkan topik-tema TA
12. Rekapitulasi Nilai Akhir TA
4.1.3.1.9. Sub Sistem Informasi Yudisium Kelulusan (SIYUDISIUM)
Sub Sistem Informasi Yudisium (SIYUDISIUM) ini dimaksudkan untuk
menangani kegiatan Yudisium kelulusan mahasiswa (S-1). Kebutuhan informasi (dan
data) dan nilai rinci data untuk SIYUDISIUM dapat diidentifikasikan berdasarkan
kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan
171
perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian
operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIYUDISIUM
adalah sebagai berikut:
1. Daftar mahasiswa peserta yudisium keseluruhan
2. Daftar mahasiswa peserta yudisium berdasarkan Program Studi
3. Daftar mahasiswa peserta yudisium berdasarkan tahun angkatan
4. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan Program Studi
5. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan tahun angkatan
6. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan lama masa Studi
7. Rekapitulasi mahasiswa peserta yudisium berdasarkan kelompok IPK
4.1.3.1.10. Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA)
Sub Sistem Informasi Wisuda (SIWISUDA) ini dimaksudkan untuk
menangani kegiatan wisuda mahasiswa (S-1) yang dinyatakan lulus dalam yudisium.
Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data untuk SIWISUDA dapat
diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data
untuk keperluan penyusunan perencanaan taktis dan pengendalian manajemen, serta
perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil identifikasi kebutuhan informasi
(dan data) untuk SIWISUDA adalah sebagai berikut:
1. Daftar mahasiswa peserta wisuda keseluruhan
2. Daftar mahasiswa peserta wisuda berdasarkan Program Studi
3. Daftar mahasiswa peserta wisuda berdasarkan tahun angkatan
172
4. Daftar mahasiswa peserta wisuda berdasarkan periode yudisium
5. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan Program Studi
6. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan tahun angkatan
7. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan lama masa Studi
8. Rekapitulasi mahasiswa peserta wisuda berdasarkan kelompok IPK
4.1.3.1.11. Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI)
Sub Sistem Informasi Alumni (SIALUMNI) ini dimaksudkan untuk
menangani pendataan alumni. Kebutuhan informasi (dan data) dan nilai rinci data
untuk SIALUMNI dapat diidentifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi (dan
data) dan nilai rinci data untuk keperluan penyusunan perencanaan taktis dan
pengendalian manajemen, serta perencanaan dan pengendalian operasional. Hasil
identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIALUMNI adalah sebagai berikut:
1. Daftar alumni keseluruhan
2. Daftar alumni berdasarkan Program Studi
3. Daftar alumni berdasarkan tahun angkatan
4. Daftar alumni berdasarkan periode yudisium
5. Daftar alumni berdasarkan periode wisuda
6. Daftar alumni berdasarkan propinsi
7. Daftar alumni berdasarkan lama waktu tunggu pekerjaan pertama
8. Daftar alumni berdasarkan tingkatan jabatan pekerjaan
9. Daftar alumni berdasarkan kelompok jumlah penghasilan
173
10. Daftar alumni berdasarkan kelompok bidang pekerjaan
11. Rekapitulasi alumni berdasarkan Program Studi
12. Rekapitulasi alumni berdasarkan tahun angkatan
13. Rekapitulasi alumni berdasarkan periode yudisium
14. Rekapitulasi alumni berdasarkan periode wisuda
15. Rekapitulasi alumni berdasarkan propinsi
16. Rekapitulasi alumni berdasarkan lama waktu tunggu pekerjaan pertama
17. Rekapitulasi alumni berdasarkan tingkatan jabatan pekerjaan
18. Rekapitulasi alumni berdasarkan kelompok jumlah penghasilan
19. Rekapitulasi alumni berdasarkan kelompok bidang pekerjaan
4.1.3.2. Kebutuhan Nilai Rinci Data untuk Setiap Sub Sistem dalam SIAKAD
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk setiap
Sub Sistem Informasi dalam SIAKAD, maka selanjutnya dapat diidentifikasikan
kebutuhan nilai rinci data untuk setiap Sub Sistem dalam SIAKAD. Identifikasi
kebutuhan informasi (dan data) dilakukan dengan asumsi bahwa SIAKAD adalah sub
sistem dari SIPT yang merupakan sistem informasi berbasis komputer (Computer
Based Information Systems/CBIS) yang terintegrasi. Hasil identifikasi kebutuhan
nilai-nilai rinci data untuk memenuhi seluruh kebutuhan informasi (dan data) seluruh
sub sistem infomasi dalam SIAKAD ditunjukkan pada Tabel 4.5.
174
Tabel 4.5: Kebutuhan rinci data untuk SIAKAD No Kebutuhan Informasi dan (data) Kebutuhan rinci data 1 Bank_Soal_Penmaru_Check_Point Mata_Ujian, Nomor_Soal, Soal, Kunci_Jawaban, Jawab_A,
Jawab_B, Jawab_C, Jawab_D, Jawab_E, Skor 2 Bank_Soal_Penmaru_Essay Mata_Ujian, Nomor_Soal, Soal, Kunci_Jawaban, Skor 3 Mata_UJian Mata_Ujian, Nama_Mata_Ujian 4 Jalur_Penmaru Jalur_Pendaftaran, Nama_Jalur_Pendaftaran,
Beaya_Pendaftaran 5 Program_Studi Program_Studi, Nama_Program_Studi, Tanggal_Berdiri,
Tanggal_SK, Nomor_SK, Status_Program_Studi, Jurusan 6 Jurusan Jurusan, Nama_Jurusan, Tanggal_Berdiri, Tanggal_SK,
Nomor_SK, Fakultas 7 Fakultas Fakultas, Nama_Fakultas, Tanggal_Berdiri, Tanggal_SK,
Nomor_SK 8 Program Program, Nama_Program 9 Jenjang_Pendidikan Jenjang_Pendidikan, Nama_Jenjang_Pendidikan, Keterangan 10 Jenis_Pendidikan Jenis_Pendidikan, Nama_Jenis_Pendidikan 11 Agama Agama, Nama_Agama 12 Kecamatan Kecamatan, Nama_Kecamatan, Kabupaten 13 Kabupaten Kabupaten, Nama_Kabupaten, Propinsi 14 Propinsi Propinsi, Nama_Propinsi 15 Kode_Pos Kode_Pos, Nama_Kota 16 Status_Program_Studi Status_Program_Studi, Nama_Status_Program_Studi 17 SPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jumlah_SPP 18 DPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jumlah_DPP 19 Angsuran_SPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, SPP, Angsuran_ke,
Jumlah_Angsuran 20 Angsuran_DPP Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, DPP, Angsuran_ke,
Jumlah_Angsuran 21 Pekerjaan Pekerjaan, Nama_Pekerjaan 22 Penjualan_Formulir Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran,
Tanggal_Jual, Nomor_Urut_Formulir 23 Pendaftar_Mahasiswa_Baru Nomor_Urut_Formulir, Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode,
Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Tanggal_Pendaftaran, Nama_Pendaftar, Jenjang_Pendidikan, Jenis_Pendidikan, Agama, Nilai_Bahasa_Inggris, Nilai_Matematika, Jumlah_NEM, Jumlah_Mata_Pelajaran_NEM, Jumlah_Nilai_STTB, Jumlah_Mata_Pelajaran_STTB, Agama, Kewarganegaraan, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, SLTA
24 Ayah_Pendaftar Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Nama_Ayah, Jenjang_Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Penghasilan
25 Ibu_Pendaftar Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Nama_Ibu, Jenjang_Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Penghasilan
26 Wali_Pendaftar Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Nama_Wali, Jenjang_Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Penghasilan
175
27 Pilihan_Pendaftaran_Mahasiswa Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Pilihan_Ke, Jumlah_Kesanggupan_DPP
28 Jawaban_Ujian_Check_Point _Penmaru
Mata_Ujian, Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Nomor_Soal, Jawaban, Skor
29 Jawaban_Ujian_Essay_Penmaru Mata_Ujian, Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Nomor_Soal, Skor
30 Kapasitas_Program_Studi Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Kapasitas
31 Batas_ Nilai_Pendaftar_Diterima Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Batas_Nilai_Minimal_Diterima
32 Pendaftar_Diterima Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Tanggal_Yudisium, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program
33 Pendaftar_Pindahan_Alih_Jalur Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, SKS_Diakui, SKS_Ditempuh, PT_Asal, Program_Studi_Asal, Status_Program_Studi_Asal
34 Konversi_Nilai_Pendaftar _Pindahan_Alih_Jalur
Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Kode_Mata_Kuliah, SKS, Nilai
35 Heregisterasi_Mahasiswa_Baru Nomor_Pendaftaran, Tahun, Periode, Gelombang_Pendaftaran, Jalur_Pendaftaran, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Nomor, Tanggal_Heregisterasi
36 Heregisterasi_Mahasiswa_Lama Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Tanggal_Registerasi, Status_Beaya_Mahasiswa
37 Status_Beaya_Mahasiswa Status_Beaya_Mahasiswa, Nama_Status_Mahasiswa 38 Dosen_Wali_Mahasiswa
Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Tahun_Akademik, Semester, Kode_Dosen
39 Jadwal_Bimbingan_Dosen_Wali Kode_Dosen, Hari, Jam_Mulai, Jam_Usai, Ruang 40 Pembimbingan_Mahasiswa Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor,
Kode_Dosen, Tanggal, Keterangan 41 Kalender_Akademik Tanggal_Mulai, Tanggal_Akhir, Kegiatan 42 Kurikulum Kurikulum, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program,
Tanggal_SK_Kurikulum, Nomor_SK_Kurikulum, Jumlah_SKS_Wajib, Jumlah_SKS_Konsentrasi_Minat, Jumlah_SKS_Pilihan, Jumlah_SKS_Total_Minimal, Tanggal_Mulai, Syarat_IPK_Lulus, Syarat_Nilai_D_Maksimal
43 Konversi_Kurikulum Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah_Lama, Kurikulum_Lama, Kode_Mata_Kuliah_Baru, Kurikulum_Baru
44 Mata_Kuliah Kode_Mata_Kuliah, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nama_Mata_Kuliah, SKS, Semester, Kelompok_Mata_Kuliah, Status_Mata_Kuliah, Jenis_Mata_Kuliah, Kurikulum
45 Kelompok_Mata_Kuliah Kelompok_Mata_Kuliah, Nama_Kelompok_Mata_Kuliah 46 Status_Mata_Kuliah Status_Mata_Kuliah, Nama_Status_Mata_Kuliah 47 Jenis_Mata_Kuliah Jenis_Mata_Kuliah, Nama_Jenis_Mata_Kuliah, Jam_Per_SKS
176
48 Prasyarat_Mata_Kuliah Kode_Mata_Kuliah_Prasyarat, Kode_Mata_Kuliah 49 Jadwal_Kuliah Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program,
Kode_Mata_Kuliah, Tahun, Semester, Kode_Dosen, Ruang, Kelas, Waktu
50 Dosen_Mengajar Kode_Dosen, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Status_Mengajar
51 Asisten_Praktikum Kode_Asisten, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Kelas, Kelompok_Praktikum
52 Ruang_Dan_Laboratorium Ruang, Kapasitas, Ukuran_Luas, Keterangan 53 Waktu Waktu, Hari, Jam_Mulai 54 Pra_KRS Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor,
Tahun_Akademik, Semester, Kode_Mata_Kuliah, Kelas 55 Kelompok_Praktikum Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor,
Tahun_Akademik, Semester, Kode_Mata_Kuliah, Kelas, Kelompok
56 Perubahan_KRS Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Tahun_Akademik, Semester, Kode_Mata_Kuliah_Dirubah, Kode_Mata_Kuliah_Baru, Kelas
57 Dosen_Tetap Kode_Dosen, NIK, Nama_Dosen, Gelar_Depan, Gelar_Belakang, Tanggal_Masuk, Nomor_SK, Bidang, Agama, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Agama, Telepon, Email
58 Dosen_Tidak_Tetap Kode_Dosen, NIK, Nama_Dosen, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Jenjang_Pendidikan, Bidang, Agama, Golongan, Ruang, Jabatan_Akademik, Telepon, Instansi_Asal, Alamat_Kantor, Kecamatan_Kantor, Telepon_Kantor, Faximili_Kantor, Email
59 Materi_Dosen_Mengajar Kode_Dosen, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Status_Mengajar, Pertemuan_ke, Tanggal_Kuliah, Jam_Masuk, Jam_Keluar, Pokok_Bahasan, Sub_Pokok_Bahasan, Ringkasan_Materi
60 Presensi_Mahasiswa_Kuliah Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Tanggal_Kuliah, Status_Presensi
61 Perolehan_Nilai_Kuliah Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Akademik, Semester, Skor_Presensi, Skor_Kuis, Skor_Tugas, Skor_UTS, Skor_UAS, Nilai
62 Bobot_Nilai_Kuliah Tahun, Tanggal_SK, Nomor_SK, Bobot_Presensi, Bobot_Kuis, Bobot _Tugas, Bobot _UTS, Bobot _UAS
63 Kerja_Praktek Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Nomor_SK_KP, Tanggal_SK_KP, Kode_Dosen, Judul_KP, Tema_Topik, Perusahaan, Alamat, Kecamatan, Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email, Jenis_Penelitian, Tanggal_Seminar, Jumlah_Peserta_Seminar, Catatan_Berita_Acara_Seminar, Nilai
64 Periode_KKN Tahun, Periode, Nomor_SK, Tanggal_SK, Tanggal_Mulai, Tanggal_Akhir, Jumlah_Kelompok, Jumlah_Dusun, Jumlah_Desa, Jumah_Kecamatan_Jumlah_Kabupaten, Jumlah_Propinsi, Jumlah_DPL
177
65 Bobot_Nilai_KKN Tahun, Periode, Bobot_Nilai_Presensi, Bobot_ Nilai_Pembekalan, Bobot_ Nilai_Bhakti_Kampus, Bobot_ Nilai_Pelaksanaan, Bobot_ Nilai_Laporan, Bobot_ Nilai_Dusun, Bobot_ Nilai_Tim_Evaluasi, Bobot_ Nilai_Koordinator_DPL, Bobot_ Nilai_Antar_Mahasiswa
66 Mahasiswa_KKN Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Periode, Kelompok, Desa, Kode_Dosen, Skor_Presensi, Skor_Pembekalan, Skor_Bhakti_Kampus, Skor_Pelaksanaan, Skor_Laporan, Skor_Dusun, Skor_Tim_Evaluasi, Skor_Koordinator_DPL, Skor_Antar_Mahasiswa, Nilai
67 Mahasiswa_KKN_Magang Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Perusahaan, Nomor_SK, Tanggal_SK, Tanggal_Mulai, Tanggal_Akhir, Kode_Dosen, Nama_Pembimbing_Lapangan, Nilai_Dosen_Pembimbing, Nilai_Pembimbing_Lapangan, Nilai
68 Tugas_Akhir Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Program, Nomor, Nomor_SK_TA, Tanggal_SK_TA, Kode_Dosen_1, Kode_Dosen_2, Judul, Judul_Inggris, Tema_Topik, Jenis_Penelitian, Nomor_Berita_Acara, Tanggal_Pendadaran, Judul_TA_Inggris, Kode_Dosen_1, Kode_Dosen_2, Kode_Dosen_3, Skor_Dosen_1, Skor_Dosen_2, Skor_Dosen_3, Nilai
69 Tema_Topik_Penelitian Tema_Topik, Nama_Tema_Topik 70 Nilai Nilai, Batas_Minimal_Skor, Batas_Maksimal_Skor, Mutu,
Predikat 71 Jabatan_Panitia_KKN Tahun, Periode, Jabatan_Panitia_KKN,
Nama_Jabatan_Panitia_KKN 72 Jabatan_Panitia_KKN_Dosen Tahun, Periode, Kode_Dosen, Jabatan_Panitia_KKN,
Tanggal_SK, Nomor_SK 73 Jabatan_Panitia_KKN_Karyawan Tahun, Periode, Kode_Karyawan, Jabatan_Panitia_KKN,
Tanggal_SK, Nomor_SK 74 Batas_Pengambilan_SKS IPK_Minimal, IPK_Maksimal, Minimal_SKS, Maksimal_SKS 75 Sejarah_Pendidikan
_Dosen_Tetap Kode_Dosen, Jenjang_Pendidikan, Kode_Sekolah, Tanggal_Lulus, Nomor_Ijazah
76 Sejarah_Jabatan_Akademik _Dosen_Tetap
Kode_Dosen, Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Akademik, Angka_Kredit
77 Sejarah_Golongan_Ruang _Dosen_Tetap
Kode_Dosen, Tanggal_SK, Nomor_SK, Golongan, Ruang
78 Bidang Bidang, Nama_Bidang 79 Golongan_Ruang Golongan, Ruang, Pangkat, Gaji_Pokok 80 Jenjang_Pendidikan Jenjang_Pendidikan, Nama_Jenjang_Pendidikan 81 Jabatan_Akademik Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Akademik,
Nama_Jabatan_Akademik, Angka_Kredit_Minimum 82 SD SD, Nama_SD, Jenis_Pendidikan, Alamat, Kecamatan,
Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email 83 SLTP SLTP, Nama_SLTP, Jenis_Pendidikan, Alamat, Kecamatan,
Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email 84 SLTA SLTA, Nama_SLTA, Jenis_SLTA, Bidang, Alamat, Kecamatan,
Kode_Pos, Telepon, Faksimili, Email 85 Perguruan_Tinggi PT, Nama_PT, Jenis_Pendidikan, Alamat, Kecamatan,
Kode_Pos, Telepon, Faksimili
178
86 Perusahaan Perusahaan, Nama_Perusahaan, Alamat_Perusahaan, Kecamatan, Kode_Pos, Jenis_Usaha, Faksimili, Email
87 Jenis_Penelitian Jenis_Penelitian, Nama_Jenis_Penelitian 88 Jabatan_Struktural_PT Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Struktural,
Nama_Jabatan_Struktural, Tingkat_Jabatan_Struktural, Tunjangan_Jabatan_Struktural, Masa_Jabatan_Struktural, Keterangan
89 Pejabat_Struktural_Dosen Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Struktural, Kode_Dosen, Tanggal_Mulai_SK, Tanggal_Akhir_SK, Keterangan
90 Pejabat_Struktural_Karyawan Tanggal_SK, Nomor_SK, Jabatan_Struktural, Kode_Karyawan, Tanggal_Mulai_SK, Tanggal_Akhir_SK, Keterangan
91 Yudisium_Lulus_Mahasiswa Tahun, Jenjang_Pendidikan, Program_Studi, Jenjang_Pendidikan, Program, Nomor, Tanggal_Yudisium, Tanggal_Wisuda, Nomor_Anggota_Alumni
92 Predikat_Kelulusan Predikat_Lulus, Nama_Predikat_Lulus, IPK_Minimal, IPK_Maksimal, Jumlah_Semester_Masa_Studi_Maksimal
93 Pekerjaan_Alumni Nomor_Anggota_Alumni, Alamat_Kerja, Kecamatan Kode_Pos, Telepon, Email, Tanggal_Mulai_Kerja, Perusahaan, Jabatan_Kerja, Gaji
94 Jabatan_Kerja_Perusahaan Jabatan_Kerja, Nama_Jabatan_Kerja, Tingkat_Jabatan_Kerja 95 Jenis_Usaha_Perusahaan Jenis_Usaha, Nama_Jenis_Usaha
44..11..44.. PPeerruubbaahhaann KKeebbuuttuuhhaann IInnffoorrmmaassii ((ddaann DDaattaa)) UUnnttuukk SSIIAAKKAADD
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) dan kebutuhan
nilai rinci data untuk SIAKAD, maka selanjutnya dapat diidentifikasikan kebutuhan
nilai-nilai rinci data yang memiliki kemungkinan perubahan di kelak kemudian hari
dan perlu diantisipasi dalam rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi
nilai-nilai rinci data dalam SIAKAD yang memiliki kemungkinan perubahan adalah
ditampilkan dalam Tabel 4.6.
Tabel 4.6: Perubahan pada nilai-nilai rinci data dalam SIAKAD No Nilai rinci data Keterangan perubahan Alternatif solusi 1 Mata_Ujian Mata ujian Penmaru dapat
berubah Dikodekan dan dibuat tabel referensi
2 Skor Skor nilai ujian Penmaru dapat berubah
Perlu disimpan pada setiap nomor soal
3 Periode Periode Penmaru dapat berubah dari 1 tahun 1x menjadi 2x
Periode perlu disimpan pada setiap Penmaru dan dibuat tabel referensi
4 Gelombang Gelombang Penmaru dapat Gelombang perlu disimpan pada
179
berubah dari 1 periode 3x menjadi 4x atau lebih
setiap Penmaru dan dibuat tabel referensi
5 Jalur_Pendaftaran Jalur pendaftaran Penmaru dapat berubah dengan pemilihan calon berprestasi tanpa ujian masuk
Dikodekan dan dibuat tabel referensi
6 Program_Studi Program Studi yang ditawarkan oleh PT dapat bertambah atau berkurang
Dikodekan dan dibuat tabel referensi
7 Program Program dapat berubah dengan penyelenggaraan program baru, misal program ekstensi
Dikodekan dan dibuat tabel referensi
8 Jenjang_Pendidikan Jenjang pendidikan yang ditawarkan oleh PT dapat berubah dengan penyelenggaraan jenjang pendidikan lain yang baru
Dikodekan dan dibuat tabel referensi
9 Alamat Alamat dapat berubah, perubahan ini akan mengubah hubungan alamat dengan kecamatan, kabupaten dan propinsi
Kecamatan, kabupaten, dan propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
10 Kabupaten Kabupaten dapat berubah, perubahan ini akan mengubah hubungan kabupaten dengan kecamatan dan propinsi
Kabupaten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
11 Propinsi Propinsi dapat berubah, perubahan ini akan mengubah hubungan propinsi dengan alamat, kecamatan, dan kabupaten
Propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
12 Status_Program_Studi Status Program Studi dapat berubah (khususnya untuk PTS) dari Terdaftar-Diakui-Disamakan menjadi Terakreditasi A-B-C-Tidak Terakeaditasi
Status Program Studi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
13 Jumlah_SPP Jumlah nominal SPP dapat berubah untuk setiap tahun angkatan
Jumlah nominal SPP perlu disimpan pada setiap Penmaru
14 Jumlah_DPP Jumlah nominal DPP dapat berubah untuk setiap tahun angkatan
Jumlah nominal DPP perlu disimpan pada setiap Penmaru
15 Angsuran_ke Jumlah frekuensi dan nominal angsuran SPP dan DPP dapat berubah untuk setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru
Jumlah frekuensi dan nominal angsuran SPP dan DPP perlu disimpan pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru
16 Pekerjaan Pekerjaan orang tua-wali mahasiswa dapat berubah dengan pengelompokkan pekerjaan baru
Pekerjaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
17 Jumlah_NEM Jumlah NEM dapat berubah, bahkan saat ini sudah tidak berlaku pada SLTA. Sekalipun demikian, data ini tetap diperlukan untuk penyusunan porfolio,
Jumlah NEM perlu disimpan, dan pada saat NEM tidak ada lagi, nilainya bisa disubstitusikan oleh nilai mata pelajaran yang setara
180
evaluasi diri, dan borang 18 Jumlah_Mata_Pelajaran
_NEM Jumlah Mata Pelajaran NEM dapat berubah untuk setiap bidang pendidikan di SLTA
Jumlah Mata Pelajaran NEM perlu disimpan untuk keperluan perhitungan selanjutnya, misal Rata-rata NEM
19 Mata_Ujian Mata Ujian Penmaru dapat berubah dengan penambahan mata ujian baru
Mata Ujian Penmaru perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
20 Kapasitas Kapasitas mahasiswa Prgram Studi dapat berubah pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru
Kapasitas perlu disimpan pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru
21 Batas_Nilai_Minimal _Diterima
Batas Nilai Minimal Diterima Penmaru dapat berubah pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru
Batas Nilai Minimal Diterima perlu disimpan pada setiap Tahun, Periode, dan Gelombang Penmaru
22 SKS_Diakui SKS Diakui bagi mahasiswa baru alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada kesesuaian mata kuliah, SKS, dan kebijakan
SKS Diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar
23 SKS_Ditempuh SKS Ditempuh bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada kesesuaian mata kuliah SKS, dan kebijakan
SKS Ditempuh perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur
24 Kode_Mata_Kuliah Kode Mata Kuliah bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada kesesuaian mata kuliah SKS, dan kebijakan
Kode Mata Kuliah yang diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan
25 SKS SKS mata kuliah bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada mata kuliah SKS, dan kebijakan
Kode Mata Kuliah yang diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan
26 Nilai Nilai mata kuliah yang diakui bagi pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan dapat berubah, tergantung pada mata kuliah SKS, dan kebijakan
Nilai yang diakui perlu disimpan pada setiap pendaftar pada jalur alih jalur atau pindahan
27 Kode_Dosen Kode Dosen-Wali mahasiswa dapat berubah karena dosen sedang studi lanjut sehingga harus dialihkan
Kode_Dosen pada dosen wali perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
28 Kurikulum Kurikulum dapat berubah, misal kebijakan perubahan kurikulum dan silabus sebagai hasil evaluasi rutin
Kurikulum perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum berikut konversi mata kuliah lama dengan mata kuliah dalam kurikulum baru
29 Kode_Mata_Kuliah Kode Mata Kuliah dapat berubah, Kode Mata Kuliah perlu disimpan
181
misal kebijakan perubahan kurikulum dan silabus sebagai hasil evaluasi rutin
pada setiap perubahan kurikulum
30 Kelompok_Mata_Kuliah Kelompok mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah
Kelompok mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
31 Status_Mata_Kuliah Status mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan
Status mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
32 Jenis_Mata_Kuliah Jenis mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan
Jenis mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
33 TIU TIU mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan
TIU mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
34 TIK TIK mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan
TIK mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
35 Silabus Silabus mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan
Silabus mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
36 GBPP GBPP mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan
GBPP mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
37 SAP SAP mata kuliah dalam kurikulum dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan
SAP mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
38 Kode_Mata_Kuliah_Prasyarat Kode Mata Kuliah Prasyarat setiap mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kurikulum
Kode Mata Kuliah Prasyarat setiap mata kuliah perlu disimpan pada setiap perubahan kurikulum
39 Ruang Ruang kuliah dapat berubah, misal pembangunan ruang kuliah baru
Kode ruang kuliah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
40 Status_Mengajar Status mengajar dosen dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Statusmengajar dosen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
41 Waktu Waktu kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan kuliah bisa sampai malam hari atau Sabtu-Minggu pada program ekstensi
Waktu kuliah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
42 Jam_Mulai Jam mulai kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Jam kuliah perlu disimpan pada setiap jadwal kuliah-praktikum
182
sesi kuliah-praktikum 43 Nilai Nilai akhir mata kuliah-praktikum-
KP-KKN-TA dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Nilai perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
44 Bobot_Presensi Bobot presensi untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot presensi perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah
45 Bobot_Kuis Bobot kuis untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot kuis perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah
46 Bobot _Tugas Bobot tugas untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot tugas perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah
47 Bobot _UTS Bobot UTS untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot UTS perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah
48 Bobot _UAS Bobot UAS untuk penilaian mata kuliah dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot UAS perlu disimpan pada setiap perolehan nilai mata kuliah
49 Tema_Topik Tema-Topik penelitian mahasiswa KP-TA dan dosen dapat berubah, misal akibat munculnya tema baru
Tema-Topik perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
50 Jenis_Penelitian Jenis penelitian mahasiswa KP-TA dan dosen dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Jensis penelitian perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
51 Bobot_Nilai_Presensi Bobot Nilai Presensi KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Presensi KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
52 Bobot_ Nilai_Pembekalan Bobot Nilai Pembekalan KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Pembekalan KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
53 Bobot_ Nilai_Bhakti_Kampus Bobot Nilai Bhakti Kampus KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Bhakti Kampus KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
54 Bobot_ Nilai_Pelaksanaan Bobot Nilai Pelaksanaan KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Pelaksanaan KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
55 Bobot_ Nilai_Laporan Bobot Nilai Laporan KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Laporan KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
56 Bobot_ Nilai_Dusun Bobot Nilai Dusun KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Dusun KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
57 Bobot_ Nilai_Tim_Evaluasi Bobot Nilai Tim Evaluasi KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Tim Evaluasi KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
58 Bobot_ Nilai_Koordinator_DPL
Bobot Nilai Koordinator DPL KKN dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Bobot Nilai Koordinator DPL KKN perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
59 Bobot_ Bobot Nilai Antar Mahasiswa KKN Bobot Nilai Antar Mahasiswa KKN
183
Nilai_Antar_Mahasiswa dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
perlu disimpan pada setiap Tahun dan Periode KKN
60 Jabatan_Panitia_KKN Jabatan Panitia KKN dosen-karyawan dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan atau SK panitia pada setiap Tahun dan Periode KKN
Jabatan Panitia KKN dosen-karyawan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
61 Minimal_SKS Minimal SKS pengambilan mata kuliah yang boleh ditempuh oleh mahasiswa dapat berubah, misal karena perubahan kebijakan
Minimal SKS perlu disimpan pada setiap perubahan kebijakan
62 Minimal_SKS Maksimal SKS pengambilan mata kuliah yang boleh ditempuh oleh mahasiswa dapat berubah, misal karena perubahan kebijakan
Maksimal SKS perlu disimpan pada setiap perubahan kebijakan
63 Jabatan_Akademik Jabatan Akademik Dosen dapat berubah, misal akibat perubahan peraturan pemerintah
Jabatan Akademik Dosen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
64 Bidang Bidang ilmu dosen-pendaftar mahasiswa baru alih jalur-pindahan dapat berubah, misal akibat munculnya pengelompokkan bidang ilmu baru
Bidang ilmu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
65 Gaji_Pokok Gaji Pokok Golongan Ruang Gaji Dosen-Karyawan dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Gaji Pokok Golongan Ruang Gaji Dosen-Karyawan perlu disimpan pada setiap perubahan kebijakan
66 Jenis_Usaha Jenis Usaha perusahaan tempat KP-TA-KKN-kerja alumni dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan atau pasar baru
Jenis Usaha perusahaan tempat KP-TA-KKN-kerja alumni perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
67 Jabatan_Struktural Jabatan Struktural Dosen-Karyawan pada PT dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Jabatan Struktural Dosen-Karyawan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
68 Predikat_Lulus Predikat Lulus yudisium kelulusan mahasiswa dapat berubah, misal akibat perubahan kebijakan
Predikat Lulus yudisium kelulusan mahasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
69 Jabatan_Kerja Jabatan Kerja alumni di perusahaan dapat berubah, misal akibat kebijakan pengelompokkan jabatan kerja baru
Jabatan Kerja alumni di perusahaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
44..11..55.. LLaannggkkaahh AAnnaalliissiiss FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee
Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD akan
dilakukan terhadap data rancangan struktur tabel database yang berhasil
184
dikumpulkan. Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD
akan dilakukan sesuai dengan langkah dalam metodologi penelitian, yaitu:
1. Tentukan apakah nilai elemen data yang disimpan dalam atribut memiliki
kemungkinan terjadi perubahan format nilai rinci data pada atribut ataupun
perubahan nilai rinci data pada atribut yang berpengaruh terhadap nilai rinci data
pada atribut yang lain, baik yang terencana maupun tidak terencana, dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Langkah ini dilakukan dengan mengisi Y/T pada
kolom Kemungkinan Berubah [Y/T] dalam tabel analisis.
2. Berikan penilaian fleksibilitas apakah rancangan atribut yang dinilai dapat
memenuhi perubahan tersebut secara efisien/mudah. Jika atribut bersifat fleksibel,
yaitu dapat diubah secara efisien/mudah, maka sifat fleksibel pada atribut
diberikan nilai YA (=Y). Sebaliknya, jika atribut tidak dapat diubah secara
efisien/mudah, maka maka sifat fleksibel pada atribut diberikan nilai TIDAK
(=T). Selanjutnya, jika atribut diberikan nilai TIDAK (=T), maka berikan
penjelasan mengapa atribut tersebut tidak fleksibel. Langkah ini dilakukan dengan
mengisi Y/T pada kolom Fleksibel [Y/T] dalam tabel analisis.
3. Ulangi langkah a dan b tersebut hingga seluruh atribut dalam seluruh rancangan
struktur tabel database selesai diberikan penilaian.
Selanjutnya, berdasarkan penilaian tersebut, maka tingkat fleksibilitas suatu
rancangan struktur tabel database ditentukan dengan langkah sebagai berikut
(Klesse, Herrmann, Brändli, Mügeli, Maier, http://wotan.liu.edu/docis/dbl/iqiqiq
/2004_418_CIPACS.htm):
185
a. Hitung cacah seluruh atribut (=JUMLAH_ATRIBUT) dalam rancangan
struktur tabel database.
b. Hitung cacah atribut yang memenuhi kriteria fleksibel yaitu yang
memiliki penilaian YA (=CACAH_Y) dan jumlah atribut yang tidak
memenuhi kriteria fleksibel yang memiliki penilaian TIDAK
(=CACAH_T) pada kolom Fleksibel [Y/T] dalam tabel analisis.
c. Hitung presentase atribut yang bersifat fleksibel (=PERSEN_Y).
Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang
memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_Y) dengan cacah seluruh atribut
dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel database
(=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100%.
Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
PERSEN_Y = (CACAH_Y / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%
d. Hitung presentase atribut yang bersifat tidak fleksibel (=PERSEN_T).
Perhitungan dilakukan dengan cara membagi cacah atribut yang tidak
memenuhi kriteria fleksibel (=CACAH_T) dengan cacah seluruh atribut
dalam seluruh tabel dalam sebuah rancangan struktur tabel database
(=JUMLAH_ATRIBUT). Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100%.
Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
PERSEN_T = (CACAH_T / JUMLAH_ATRIBUT) * 100%
e. Tetapkan tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database. Dalam
penelitian ini, tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database
186
ditentukan dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Pokok
(=PAP), yaitu berorientasi pada suatu patokan nilai yang sifatnya pasti
atau absolut. Tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database
ditentukan berdasarkan persentase cacah atribut yang memenuhi kriteria
fleksibel (=PERSEN_Y), dengan membandingkan persentase cacah
atribut yang memenuhi kriteria fleksibel (=PERSEN_Y) dengan suatu
patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu suatu tingkat fleksibilitas
yang seharusnya dicapai oleh suatu rancangan tabel database. Idealnya,
tingkat fleksibilitas yang seharusnya dicapai oleh suatu rancangan tabel
database adalah 100% untuk nilai PERSEN_Y. Ketentuan tingkat
fleksibilitas yang digunakan adalah sebagai berikut (diadopsi dari Blue
Sheep® Ltd, www.bluesheep.com/cgi/news /show.php4?f=010102):
SANGAT BAIK : jika 80<PRESEN_Y<=100 BAIK : jika 60<PRESEN_Y<=80 SEDANG : jika 40<PRESEN_Y<=60 BURUK : jika 20<PRESEN_Y<=40 SANGAT BURUK : jika 0<PRESEN_Y<=20
44..11..66.. DDaattaa YYaanngg DDiiaannaalliissiiss
Data yang dianalisis dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga),
yaitu sebagai berikut:
1. Rancangan struktur database untuk SIAKAD Kelompok Pertama, yaitu berupa
rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tesis
187
mahasiswa Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas
Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Jumlah sampel rancangan struktur tabel database kelompok ini sebanyak 10
(sepuluh) buah rancangan.
2. Rancangan struktur database untuk SIAKAD Kelompok Kedua, yaitu berupa
rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Skripsi
mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains &
Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah sampel rancangan struktur tabel
database kelompok ini sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan.
3. Rancangan struktur database untuk SIAKAD Kelompok Ketiga, yaitu berupa
rancangan struktur tabel database yang diperoleh dari hasil Penelitian Tugas
Akhir mahasiswa Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik Komputer,
Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Jumlah sampel rancangan
struktur tabel database kelompok ini sebanyak 8 (delapan) buah rancangan.
4.1.6.1. Data Penelitian Kelompok Pertama
Berdasarkan Daftar Penelitian Tesis pada Program Studi Ilmu Komputer,
Jurusan Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hingga tanggal 15
April 2005, sedikitnya terdapat 12 (dua belas) judul penelitian Tesis yang terkait
dengan topik SIAKAD. Rancangan struktur tabel database Kelompok Pertama yang
akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan.
188
Data rancangan struktur tabel database pertama yang dianalisis, adalah hasil
penelitian yang dilakukan oleh Medi (2002) berjudul Rancangan Web Akademik
dengan Basisdata Terdistribusi, selanjutnya disebut DATA_09_001, dengan detail
sebagai berikut:
Nama peneliti : Medi Judul penelitian : Rancangan Web Akademik Dengan Basisdata Terdistribusi Tahun : 2002 Kode referensi : T IK 29 Jumlah tabel database : 10 Jumlah atibut : 68 Pada halaman : 42-46 Desain struktur tabel database yang dihasilkan secara berturut-turut ditampilkan
dalam Tabel 4.7 hingga Tabel 4.16.
Tabel 4.7: Mata_Kuliah (Medi, 2002, hal: 42) Field Num Field name Data type Width Key Null Default
1. Kode Char 8 PK 2. Nm_kuliah Char 30 3. Sks Char 1 4. Referensi VarChar 200 Yes Null
Tabel 4.8: Dosen (Medi, 2002, hal: 42-43)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. NIP_dosen Char 9 PK 2. Nama Char 20 3. Tanggal_lahir Date 8 4. Tempat_lahir Char 30 Yes Null 5. Alamat Char 30 Yes Null 6. Bidang Char 25 Yes Null 7. Foto Char 12 Yes Null 8. Pendidikan Char 15
Tabel 4.9: Mahasiswa (Medi, 2002, hal: 43-44)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Tahun_angkatan Char 4 3. Fakultas Char 15 4. Nama Char 30 5. Nama_ayah Char 30 Yes Null 6. Nama_ibu Char 30 Yes Null 7. Nama_wali Char 30 Yes Null
189
8. Program_studi Char 10 9. Nip_dosen_wali Char 9 10. Jurusan Char 10 11. Alamat_jogja Char 20 Yes Null 12. Alamat_asal Char 20 Yes Null 13. Jml_sks_ditempuh Num 3 14. Jml_sks_diambil Num 2 15. IP_komulatif Num 4,2 16. Jenis_kelamin Logic 1 17. Tanggal_lahir Date 8 18. Tempat_lahir Char 20 Yes Null 19. Agama Char 10 20. Golongan_darah Char 2 21. Telepon Char 15 Yes Null 22. Hobi VarChar 30 Yes Null
Tabel 4.10: Mengajar (Medi, 2002, hal: 43)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. NIP_dosen Char 20 PK 2. Kode_kuliah Char 8 PK 3. Semester Char 1 Yes Null
Tabel 4.11: Medis (Medi, 2002, hal: 44-45)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Penyakit_1 Char 15 3. Penyakit_2 Char 15 4. Penyakit_3 Char 15 5. Penyakit_4 Char 15 Yes Null 6. Penyakit_5 Char 15 Yes Null 7. Opname Logic 1 Yes Null 8. Dokter_pribadi Char 15 Yes Null 9. Rumah_sakit_rujukan Char 20 Yes Null
Tabel 4.12: Pustaka (Medi, 2002, hal: 45)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_buku Char 15 3. Judul_buku Char 50 Yes Null 4. Pengarang Char 30 Yes Null 5. Tanggal_pinjam Date 8 Yes Null 6. Tanggal_kembali Date 8 Yes Null 7. Petugas Char 15 Yes Null
Tabel 4.13: Keamanan (Medi, 2002, hal: 45)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. No_masalah Char 15 PK
190
3. Kriteria_masalah Char 15 Yes Null 4. Sangsi Char 15 Yes Null
Tabel 4.14: Beasiswa (Medi, 2002, hal: 45-46)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_beasiswa Char 15 PK 3. Tahun Date 8 Yes Null 4. Nama_beasiswa Char 15 Yes Null
Tabel 4.15: UPT (Medi, 2002, hal: 46)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_layanan Char 15 PK 3. Jenis_layanan Char 15 Yes Null 4. Keterangan Char 15 Yes Null
Tabel 4.16: Koperasi (Medi, 2002, hal: 46)
Field Num Field name Data type Width Key Null Default 1. No_mahasiswa Char 5 PK 2. Kode_angota Char 6 PK 3. Jumlah_pinjam Num 10 Yes Null
Selanjutnya, secara berturut-turut data rancangan struktur tabel database yang
dianalisis, adalah ditunjukkan dalam Lampiran 1 hingga Lampiran 9.
4.1.6.2. Data Penelitian Kelompok Kedua
Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Kedua
diperoleh dari hasil penelitian Skripsi yang pernah dilakukan oleh mahasiswa
Program Sarjana, Program Studi Teknik Infomatika, Institut Sains & Teknologi
AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan struktur tabel database Kelompok Kedua yang
akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan.
191
Data rancangan struktur tabel database pertama yang dianalisis, adalah hasil
penelitian yang dilakukan oleh Retno Rahayuningsih (2000) berjudul Rekayasa
Komputerisasi KRS dan KHS Universitas X, selanjutnya disebut DATA_08_001,
dengan detail sebagai berikut:
Nama peneliti : Retno Rahayuningsih Judul Penelitian : Rekayasa Komputerisasi KRS dan KHS Universitas X Tahun : 2000 Jumlah tabel database : 6 Jumlah atribut : 31 Pada halaman : 14 - 16
Desain struktur tabel database yang dihasilkan secara berturut-turut ditampilkan
dalam Tabel 4.17 hingga Tabel 4.22.
Tabel 4.17: Mhs (Rahayuningsih, 2000, hal: 14) No. Field Type Width Keterangan Key 1 No_Mhs Alpha 10 Nomor induk mahasiswa PK 2 Nama Alpha 30 Nama mahasiwa 3 Tp_Lahir Alpha 10 Tempat lahir 4 Tgl_Lahir Date 8 Tanggal lahir 5 Alamat_1 Alpha 30 Alamat tinggal 6 Alamat_2 Alpha 30 Alamat asal 7 Angkatan Alpha 10 Angkatan 8 Kd_jurusan Alpha 5 Kode jurusan 9 Kd_Dosen Alpha 5 Kode dosen 10 Telepon_1 Alpha 15 Telepon kos 11 Telepon_2 Alpha 15 Telepon asal
Tabel 4.18: Dosen (Rahayuningsih, 2000, hal: 15)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kd_Dosen Alpha 5 Kode dosen PK 2 Nm_Dosen Alpha 30 Nama dosen 3 Alamat Alpha 30 Alamat 4 Golongan Alpha 4 Golongan 5 Telepon Alpha 15 Telepon
Tabel 4.19: Makul (Rahayuningsih, 2000, hal: 15)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kode_Mtk Alpha 7 Kode mata kuliah PK 2 Nama_Mtk Alpha 30 Nama mata kuliah 3 Smt Num 2 Semester 4 Sks Num 2 SKS 5 Jenis Alpha 30 Jenis mata kuliah
192
6 Kd_Jurusan Alpha 5 Kode jurusan Tabel 4.20: Krs (Rahayuningsih, 2000, hal: 15)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 No_Mhs Alpha 10 Nomor induk mahasiswa PK 2 Smt Num 2 Semester 3 Kode_Mtk Alpha 7 Kode mata kuliah 4 Nilai Num 3 Nilai angka 5 Huruf Alpha 1 Nilai huruf
Tabel 4.21: Bidang (Rahayuningsih, 2000, hal: 16)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kd_Dosen Alpha 5 Kode dosen PK 2 Kode_Mtk Alpha 7 Kode mata kuliah
Tabel 4.22: Jurusan (Rahayuningsih, 2000, hal: 16)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 Kd_Jurusan Alpha 6 Kode jurusan PK 2 Jurusan Alpha 30 Kode mata kuliah
Selanjutnya, secara berturut-turut data rancangan struktur tabel database yang
dianalisis, adalah ditunjukkan dalam Lampiran 10 hingga Lampiran 18.
4.1.6.3. Data Penelitian Kelompok Ketiga
Rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD Kelompok Ketiga
diperoleh dari hasil penelitian Tugas Akhir yang pernah dilakukan oleh mahasiswa
Program Diploma-3, Program Studi Manajemen Infomatika & Teknik Komputer,
Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta. Rancangan struktur tabel
database Kelompok Ketiga yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 8
(delapan) buah rancangan.
Data rancangan struktur tabel database pertama yang dianalisis, adalah hasil
penelitian yang dilakukan oleh Elfi Yulia (2000) berjudul Sistem Komputerisasi
193
Pengolahan Data Penerimaan Mahasiswa di STT Komp. “TAKASINDO”
Yogyakarta, selanjutnya disebut DATA_06_001, dengan detail sebagai berikut:
Nama peneliti : Elfi Yulia Judul Penelitian : Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Penerimaan Mahasiswa di STT Komp.
“TAKASINDO” Yogyakarta Tahun : 2000 Jumlah tabel database : 7 Jumlah atribut : 32 Pada halaman : 38 - 40
Desain struktur tabel database yang dihasilkan secara berturut-turut ditampilkan
dalam Tabel 4.23 hingga Tabel 4.29.
Tabel 4.23: FMHS (Yulia, 2000, hal: 38) No. Field Type Width Keterangan Key 1 NIM Char 12 Nomor mahasiswa PK 2 Nama Char 24 Nama mahasiswa 3 Jkel Char 1 Jenis kelamin 4 Agama Char 1 Agama 5 TpLahir Char 20 Tempat lahir 6 TglLahir Date 8 Tanggal lahir 7 AsalSkl Char 24 Asal sekolah 8 AlamatSkl Char 60 Alamat asal sekolah 9 Ayah Char 24 Nama ayah 10 Alm1 Char 1 Alamat ayah 11 Ibu Char 24 Nama ibu 12 Alm2 Char 1 Alamat ibu 13 Wali Char 24 Nama wali 14 Alm3 Char 1 Alamat wali 15 AlmSkr Char 30 Alamat sekarang 16 KDJ Char 2 Kode jurusan PK
Tabel 4.24: FJURUSAN (Yulia, 2000, hal: 39)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDJ Char 2 Kode jurusan PK 2 NmJur Char 25 Nama jurusan
Tabel 4.25: FDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDDosen Char 3 Kode dosen PK 2 Nama Char 24 Nama dosen 3 KDJ Char 2 Kode jurusan PK
194
Tabel 4.26: FMTKDOSEN (Yulia, 2000, hal: 39) No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDDosen Char 3 Kode dosen PK 2 KDM Char 6 Kode mata kuliah PK
Tabel 4.27: FMTKULIAH (Yulia, 2000, hal: 39)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDM Char 3 Kode mata kuliah PK 2 Mkuliah Char 25 Nama mata kuliah 3 SKS Num 1 SKS 4 Semester Num 1 Semester
Tabel 4.28: FPAKET (Yulia, 2000, hal: 40)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 KDJ Char 2 Kode jurusan PK 2 KDM Char 3 Kode mata kuliah PK
Tabel 4.29: FKRS (Yulia, 2000, hal: 40)
No. Field Type Width Keterangan Key 1 NIM Char 12 Nomor mahasiswa PK 2 KDM Char 3 Kode mata kuliah PK 3 Nilai Char 1 Nilai
Selanjutnya, secara berturut-turut data rancangan struktur tabel database yang
dianalisis, adalah ditunjukkan dalam Lampiran 19 hingga Lampiran 25.
44..11..77.. PPeenniillaaiiaann UUnnttuukk AAnnaalliissiiss FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell
DDaattaabbaassee
Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD
dilakukan sesuai dengan metodologi penelitian yang telah ditetapkan. Penilaian untuk
analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database pada DATA_09_001
ditunjukkan pada Tabel 4.30. Selanjutnya, secara berturut-turut penilaian untuk
analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database ditunjukkan dalam Lampiran
26 hingga Lampiran 52.
195
Tabel 4.30: Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database pada DATA_09_001 No Tabel Atribut Tipe-Ukuran Key Null Default Kemungkinan
Berubah [Y/T] Fleksibel
[Y/T] Penjelasan
Kode Char(8) PK Y T Nm_kuliah Char(30) T Y Sks Char(1) T Y
1. Mata_Kuliah
Referensi VarChar(200) Yes Null Y T
Nilai-nilai kode dalam Kode perlu dipisah dan dibuat tabel referensi Referensi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi, jika Referensi > 1 perlu disimpan dalam tabel terpisah
NIP_Dosen Char(9) PK T Y Nama Char(20) T Y Tanggal_lahir Date(8) T Y Tempat_lahir Char(30) Yes Null T Y Alamat Char(30) Yes Null Y T Bidang Char(25) Yes Null Y T Foto Char(12) Yes Null T Y
2. Dosen
Pendidikan Char(15) Y T
• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
• Bidang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
No_mahasiswa Char(5) PK Y T Tahun_angkatan Char(4) T Y Fakultas Char(15) Y T Nama Char(30) T Y Nama_ayah Char(30) Yes Null T Y Nama_ibu Char(30) Yes Null T Y Nama_wali Char(30) Yes Null T Y Program_studi Char(10) Y T Nip_dosen_wali Char(9) T Y Jurusan Char(10) T T Alamat_jogja Char(20) Yes Null Y T Alamat_asal Char(20) Yes Null Y T Jml_sks_ditempuh Num(3) T T Jml_sks_diambil Num(2) T T IP_komulatif Num(4,2) T T Jenis_kelamin Logic(1) T Y Tanggal_lahir Date(8) T Y Tempat_lahir Char(20) Yes Null T Y Agama Char(10) T T
3. Mahasiswa
Golongan_darah Char(2) T Y
• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Program_studi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_asal perlu dikodekan dan
dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_jogja perlu dikodekan dan dibuat tabel
referensi • Jml_sks_ditempuh perlu disimpan dalam tabel terpisah • Jml_sks_diambil perlu disimpan dalam tabel terpisah • IP_komulatif tidak perlu disimpan, perlu tabel transaksi perolehan nilai mata
kuliah • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hobi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
196
Telepon Char(15) Yes Null T Y Hobi VarChar(30) Yes Null T T
NIP_Dosen Char(20) PK T Y Kode_kuliah Char(8) PK Y T
4. Mengajar
Semester Char(1) Yes Null T Y
• Nilai-nilai kode dalam Kode_kuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
No_mahasiswa Char(5) PK T T Penyakit_1 Char(15) T Y Penyakit_2 Char(15) T T Penyakit_3 Char(15) T T Penyakit_4 Char(15) Yes Null T T Penyakit_5 Char(15) Yes Null T T Opname Logic(1) Yes Null T Y Dokter_pribadi Char(15) Yes Null T Y
5. Medis
Rumah_sakit_rujukan Char(20) Yes Null T T
• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Rumah_sakit_rujukan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Struktur Penyakit_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_4 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_5 perlu dirubah menjadi vertikal
No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_buku Char(15) Y T Judul_buku Char(50) Yes Null T Y Pengarang Char(30) Yes Null T T Tanggal_pinjam Date(8) Yes Null T Y Tanggal_kembali Date(8) Yes Null T Y
6. Pustaka
Petugas Char(15) Yes Null T T
• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_buku perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Judul_buku perlu disimpan dalam tabel terpisah • Pengarang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Petugas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
No_mahasiswa Char(5) PK Y T No_masalah Char(15) PK T Y Kriteria_masalah Char(15) Yes Null Y T
7. Keamanan
Sangsi Char(15) Yes Null Y Y
• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kriteria_masalah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_beasiswa Char(15) PK Y T Tahun Date(8) Yes Null T Y
8. Beasiswa
Nama_beasiswa Char(15) Yes Null Y T
• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kode_beasiswa perlu tabel referensi • Nama_beasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_layanan Char(15) PK Y T Jenis_layanan Char(15) Yes Null Y T
9. UPT
Keterangan Char(15) Yes Null Y Y
• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kode_layanan perlu tabel referensi • Jenis_layanan perlu tabel referensi
No_mahasiswa Char(5) PK Y T Kode_angota Char(6) PK Y T
10. Koperasi
Jumlah_pinjam Num(10) Yes Null T Y
• Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_anggota perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
197
44..11..88.. HHaassiill AAnnaalliissiiss FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee
Berdasarkan penilaian-penilaian yang telah diberikan sebagaimana
ditunjukkan Tabel 4.30 dan Lampiran 26 hingga Lampiran 52, selanjutnya dengan
menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Pokok (=PAP), diperoleh informasi
tingkat fleksibilitas untuk setiap rancangan struktur tabel database yang dianalisis
sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4.31.
Tabel 4.31: Daftar hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database keseluruhan
Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Fleksibel No Data Jumlah
Tabel Keseluruhan Jumlah % Jumlah %
Tingkat Fleksibilitas
1 Data_09_001 10 68 35 51,47% 33 48,53% Sedang 2 Data_09_002 19 259 49 18,92% 210 81,08% Sangat Baik 3 Data_09_003 10 137 89 64,96% 48 35,04% Buruk 4 Data_09_004 24 162 17 10,49% 145 89,51% Sangat Baik 5 Data_09_005 8 28 6 21,43% 22 78,57% Baik 6 Data_09_006 8 66 21 31,82% 45 68,18% Baik 7 Data_09_007 5 44 17 38,64% 27 61,36% Baik 8 Data_09_008 34 351 186 52,99% 165 47,01% Sedang 9 Data_09_010 8 51 11 21,57% 40 78,43% Baik
10 Data_08_001 6 31 11 35,48% 20 64,52% Baik 11 Data_08_002 4 67 20 29,85% 47 70,15% Baik 12 Data_08_003 9 36 15 41,67% 21 58,33% Sedang 13 Data_08_004 5 37 18 48,65% 19 51,35% Sedang 14 Data_08_005 6 28 13 46,43% 15 53,57% Sedang 15 Data_08_006 5 18 7 38,89% 11 61,11% Baik 16 Data_08_007 5 22 8 36,36% 14 63,64% Baik 17 Data_08_008 10 33 8 24,24% 25 75,76% Baik 18 Data_08_009 10 68 25 36,76% 43 63,24% Baik 19 Data_08_010 5 43 20 46,51% 23 53,49% Sedang 20 Data_06_001 7 32 9 28,13% 23 71,88% Baik 21 Data_06_002 7 38 9 23,68% 29 76,32% Baik 22 Data_06_003 6 22 3 13,64% 19 86,36% Sangat Baik 23 Data_06_004 7 31 8 25,81% 23 74,19% Baik 24 Data_06_005 12 53 18 33,96% 35 66,04% Baik 25 Data_06_006 9 51 16 31,37% 35 68,63% Baik 26 Data_06_007 14 62 19 30,65% 43 69,35% Baik 27 Data_06_008 3 27 12 44,44% 15 55,56% Sedang
JUMLAH: 256 1.865 670 1.195
198
44..22.. PPeemmbbaahhaassaann
44..22..11.. SSttaattiissttiikk TTiinnggkkaatt FFlleekkssiibbiilliittaass RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee
Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam Tabel 4.31, dapat diketahui
statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database berdasarkan
tingkat fleksibilitas seperti ditampilkan dalam Tabel 4.32.
Tabel 4.32: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database berdasarkan tingkat fleksibilitas
Jumlah Atribut
Tidak Fleksibel Atribut
Fleksibel
No Tingkat Fleksibilitas Data
Rancangan Tabel Atribut
Jumlah % Jumlah % 1 Sangat Baik 3 49 443 69 15,58 374 84,42 2 Baik 16 125 695 213 30,65 482 69,35 3 Sedang 7 72 590 299 50,68 291 49,32 4 Buruk 1 10 137 89 64,96 48 35,04 5 Sangat Buruk 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH: 27 256 1.865 670 1.195 Berdasarkan informasi dalam Tabel 4.32, dapat diketahui tentang beberapa hal,
yaitu jumlah rancangan struktur tabel database yang dianalisis adalah sebanyak
28 (dua puluh delapan), terdiri atas:
1. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat
fleksibilitas SANGAT BAIK sebanyak 3 (tiga) buah rancangan, memiliki:
a. Jumlah tabel : 49
b. Jumlah atribut : 443
1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 69 (=15,58%)
2). Jumlah atribut fleksibel : 374 (=84,42%)
2. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat
fleksibilitas BAIK sebanyak 16 (enam belas) buah rancangan, memiliki:
199
a. Jumlah tabel : 125
b. Jumlah atribut : 695
1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 213 (=30,65%)
2). Jumlah atribut fleksibel : 482 (=69,35%)
3. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat
fleksibilitas SEDANG sebanyak 7 (tujuh) buah rancangan, memiliki:
a. Jumlah tabel : 72
b. Jumlah atribut : 590
1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 299 (=50,68%)
2). Jumlah atribut fleksibel : 291 (=49,32%)
4. Jumlah rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat
fleksibilitas BURUK sebanyak 1 (satu) buah rancangan, memiliki:
a. Jumlah tabel : 10
b. Jumlah atribut : 137
1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 89 (=64,96%)
2). Jumlah atribut fleksibel : 48 (=35,04%)
5. Tidak ada rancangan struktur tabel database yang memiliki tingkat
fleksibilitas SANGAT BURUK.
6. Terdapat sebanyak 1 (satu) buah rancangan yang tidak dapat dianalisis,
karena tidak ada detail keterangan tentang isi atribut dalam rancangan
struktur tabel database, yaitu DATA_09_009, memiliki jumlah tabel
sebanyak 6 (enam) buah, dan jumlah atribut sebanyak 41 buah.
200
Sedangkan, statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel
database berdasarkan pendidikan perancang ditampilkan dalam Tabel 4.33.
Tabel 4.33: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database berdasarkan pendidikan perancang
Jumlah Atribut
Tidak Fleksibel Atribut
Fleksibel
No Pendidikan Perancang Data
Rancangan Tabel Atribut
Jumlah % Jumlah % 1 S3 0 0 0 0 0,0 0 0,00 2 S2 9 126 1166 431 36,96 735 63,04 3 S1 10 65 383 145 37,86 238 62,14 4 D3 8 65 316 94 29,75 222 70,25
JUMLAH: 27 256 1.865 670 1.195 Berdasarkan informasi dalam Tabel 4.33, dapat diketahui tentang beberapa hal,
yaitu jumlah rancangan struktur tabel database yang dianalisis adalah sebanyak
28 (dua puluh delapan), terdiri atas:
1. Tidak ada rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh
perancang dengan pendidikan S3.
2. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang
dengan pendidikan S2 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, memiliki:
a. Jumlah tabel : 132
b. Jumlah atribut : 1207
c. Tidak dapat dianalisis : 6 tabel, 41 atribut
1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 431 (=36,96%)
2). Jumlah atribut fleksibel : 735 (=63,04%)
3. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang
dengan pendidikan S1 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, memiliki:
a. Jumlah tabel : 65
b. Jumlah atribut : 383
201
1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 145 (=37,86%)
2). Jumlah atribut fleksibel : 238 (=62,14%)
4. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang
dengan pendidikan D3 sebanyak 8 (delapan) buah rancangan, memiliki:
a. Jumlah tabel : 65
b. Jumlah atribut : 316
1). Jumlah atribut tidak fleksibel : 94 (=29,75%)
2). Jumlah atribut fleksibel : 222 (=70,25%)
Akhirnya, statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database
dalam bentuk rekapitulasi keseluruhan ditunjukkan pada Tabel 4.34.
Tabel 4.34: Statistik hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database rekapitulasi keseluruhan
Tingkat Fleksibilitas Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk
No Pendidikan Perancang
Jumlah Data
Rancangan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 S2 9 2 22,22 4 44,44 2 22,22 1 11,11 0 0 3 S1 10 0 0 6 60,00 4 40,00 0 0 0 0 4 D3 8 1 12,50 6 75,00 1 12,50 0 0 0 0
JUMLAH: 27 3 16 7 1 0 Berdasarkan informasi dalam Tabel 4.34, dapat diketahui tentang beberapa hal,
yaitu jumlah rancangan struktur tabel database yang dapat dianalisis adalah
sebanyak 28 (dua puluh delapan), terdiri atas:
1. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang
dengan pendidikan S2 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, dengan
tingkat fleksibilitas sebagai berikut:
a. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BAIK : 2 (=22,22%)
b. Jumlah tingkat fleksibilitas BAIK : 4 (=44,44%)
202
c. Jumlah tingkat fleksibilitas SEDANG : 2 (=22,22%)
d. Jumlah tingkat fleksibilitas BURUK : 1 (=11,11%)
e. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BURUK : 0 (=0,00%)
f. Tidak dapat dianalisis : 1
2. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang
dengan pendidikan S1 sebanyak 10 (sepuluh) buah rancangan, dengan
tingkat fleksibilitas sebagai berikut:
a. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BAIK : 0 (=0,00%)
b. Jumlah tingkat fleksibilitas BAIK : 4 (=40,00%)
c. Jumlah tingkat fleksibilitas SEDANG : 6 (=60,00%)
d. Jumlah tingkat fleksibilitas BURUK : 0 (=0,00%)
e. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BURUK : 0 (=0,00%)
3. Jumlah rancangan struktur tabel database yang dirancang oleh perancang
dengan pendidikan D3 sebanyak 8 (delapan) buah rancangan, dengan
tingkat fleksibilitas sebagai berikut:
a. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BAIK : 1 (=12,50%)
b. Jumlah tingkat fleksibilitas BAIK : 6 (=75,00%)
c. Jumlah tingkat fleksibilitas SEDANG : 1 (=12,50%)
d. Jumlah tingkat fleksibilitas BURUK : 0 (=0,00%)
e. Jumlah tingkat fleksibilitas SANGAT BURUK : 0 (=0,00%)
203
44..22..22.. IIddeennttiiffiikkaassii PPeennyyeebbaabb RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee TTiiddaakk
FFlleekkssiibbeell
Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Brian Mullen (2005),
diketahui bahwa perbedaan tingkat kepakaran perancang database dan perbedaan
kebutuhan para pengguna merupakan penyebab utama rancangan database tidak
dapat bersifat fleksibel. Rancangan database yang tidak fleksibel akan
memberikan dampak pada dana dan waktu untuk pemeliharaan database. Jika
rancangan struktur database tidak baik, tetapi tidak dirasakan adanya
permasalahan, maka yang terbaik dilakukan adalah segera memulai merencanakan
untuk merubah struktur database.
Sebuah rancangan struktur tabel database sebagai hasil buah pikir manusia
(perancang) tentu tidak akan mampu mengatasi semua permasalahan, terbebas
dari adanya kelemahan, dan memenuhi semua bentuk perubahan kebutuhan
informasi (dan data) untuk jangka kurun waktu yang tak terbatas. Sebuah
rancangan database dibuat untuk semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan
seluruh pengguna pada semua level manajemen dan pada semua unit fungsional
untuk jangka waktu yang panjang, hingga puluhan tahun. Dalam kenyataannya,
kebutuhan informasi (dan data) untuk para pengguna akan berubah, sehingga
fleksibilitas rancangan struktur tabel database merupakan aspek yang penting.
Lauri Pietarinen ([email protected]) menyebutkan, bahwa
fleksibilitas struktur database terkait dengan 3 (tiga) aspek, yaitu:
1. Isolasi data dalam database, yaitu kopel antar tabel dalam database.
204
2. Penggunaan pendekatan dalam struktur data. Penggunaan XML (yang
merupakan pendekatan tidak terstruktur atau semi-terstruktur dimana
sebuah file dapat memuat berbagai macam nilai yang dituliskan di antara
tanda tag) akan menemui permasalahan jika file memuat tag tidak dikenali
oleh aplikasi. Sehingga di kemudian hari perlu menginvetarisasi kembali
tentang konteks data dan sekaligus menjadi alasan mengapa sebaiknya
kembali saja ke data terstruktur menggunakan tabel. Hal ini merupakan
sebuah alasan, bahwa RDBM merupakan pendekatan paling umum untuk
perancangan schema suatu database.
3. Penggunaan tipe data dalam schema tabel database. Permasalahannya
adalah apakah semua tipe data harus didefinisikan secara eksplisit dalam
struktur tabel atau dapat disembunyikan.
Analisis lebih lanjut dalam penelitian ini akan dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rancangan struktur tabel database tidak
fleksibel terhadap perubahan kebutuhan informasi (dan data). Daftar faktor
penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel pada setiap data yang
dianalisis dalam kondisi telah diurutkan berdasarkan abjad paling awal dan
dihilangkan faktor-faktor yang persis sama ditampilkan pada Tabel 4.35.
205
Tabel 4.35: Daftar faktor penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel pada setiap data yang dianalisis No Tabel Penjelasan
• Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Bidang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hobi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • IP_komulatif tidak perlu disimpan, perlu tabel transaksi perolehan nilai mata kuliah • Jenis_layanan perlu tabel referensi • Jml_sks_diambil perlu disimpan dalam tabel terpisah • Jml_sks_ditempuh perlu disimpan dalam tabel terpisah • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_jogja perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kode_beasiswa perlu tabel referensi • Kode_layanan perlu tabel referensi • Kriteria_masalah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama_beasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_buku perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_kuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_anggota perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_mahasiswa perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pengarang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Petugas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Program_studi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Referensi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi, jika Referensi > 1 perlu disimpan dalam tabel terpisah • Rumah_sakit_rujukan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Struktur Penyakit_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Struktur Penyakit_3 perlu dirubah menjadi vertikal
1. DATA_09_001
• Struktur Penyakit_4 perlu dirubah menjadi vertikal
206
• Struktur Penyakit_5 perlu dirubah menjadi vertikal • AGAMA perlu tabel referensi • BAGIAN perlu tabel referensi • DOSEN_WL perlu tabel referensi • GOL_AYAH perlu tabel referensi • GOL_IBU perlu tabel referensi • JALUR_MASUK perlu tabel referensi • JBT_AYAH perlu tabel referensi • JBT_IBU perlu tabel referensi • JENIS kota perlu tabel referensi • JENIS_LNG perlu tabel referensi • JURUSAN perlu tabel referensi • KARY_TYPE perlu tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALAMAT perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALAMAT_2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALMT_INST_AYAH perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam ALMT_INST_IBU perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KELOMPOK perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KERJA_AYAH perlu tabel referensi • KERJA_IBU perlu tabel referensi • KET perlu tabel referensi • KODE_SIE perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam ID perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam MHS_NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NO_TEST perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • PDK_AYAH perlu tabel referensi • PDK_IBU perlu tabel referensi • PRASYARAT cukup menggunakan ID mata kuliah • RUANG_ID perlu tabel referensi • STATUS perlu tabel referensi
2. DATA_09_002
• STS_HADIR perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
207
• STS_MK perlu tabel referensi • STS_PNG perlu tabel referensi
• STS_UJIAN perlu tabel referensi • Agama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Agama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Agama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Alamat mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Alamat mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Alamat_ot mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Alamat_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Alm_biaya mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Asal_biaya mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Asal_biaya perlu tabel referensi • Bangsa mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Bangsa perlu tabel referensi • J_kelamin mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • J_kelamin perlu tabel referensi • Jabatan perlu tabel referensi • Jenis_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Jenis_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Jenis_SMA perlu tabel referensi • Jurusan mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kab_kodya mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Kab_kodya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_ot perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_SMA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm_biaya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs
3. DATA_09_003
• Nama mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs
208
• NamaAyah mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • NamaIbu mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • NEM_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Nilai-nilai kode dalam No_calon perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • No_Ijz_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Pekerjaan mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Pekerjaan perlu tabel referensi • Penasehat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Prop_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Prop_SMA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Propinsi mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Propinsi mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • SMA_asal mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • SMA_asal mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • SMA_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Status_akad perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Status_daft perlu dikodekan dan dibuat tabel referens • Suku mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Suku perlu tabel referensi • Tgl_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Tgl_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs • Thn_Ijz_SMA mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs • Tmp_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs
• Tmp_lahir mengalami redudansi dengan tabel CalonMhs dan Mhs
• jenis perlu tabel referensi • kategori_id perlu tabel referensi • kelp perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • kode_prop perlu tabel referensi • kode_prop2 perlu tabel referensi
4. DATA_09_004
• kota cukup menggunakan FK
209
• Nilai-nilai kode dalam no_anggota perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam nomhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • penerbit perlu tabel referensi • pengarang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • st_anggota perlu tabel referensi
• sumber perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Gol perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • LokasiKuliah_id perlu tabel referensi
5. DATA_09_005
• Nilai-nilai kode dalam KodeMataKuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Asal_sekolah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Golongan_darah perlu dikodekan • Jabatan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_kelamin perlu dikodekan • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_ortu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kelompok perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • LokasiKuliah_id perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_matakuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Prasyarat perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pangkat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pekerjaan_ortu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
6. DATA_09_006
• Status_Dosen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_kel perlu dikodekan
• jur_sekasal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
7. DATA_09_007
• jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
210
• Kecamatan, Kabupaten dalam alam_yk perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alam_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alam_ot perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alam_sekasal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • ket perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam no_daft perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam no_kunj perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • peker_ay perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • peker_ib perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • sek_asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
• status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • A1 perlu dirubah menjadi vertikal • A2 perlu dirubah menjadi vertikal • AsalPT perlu tabel referensi • B10a perlu dirubah menjadi vertikal • B10b perlu dirubah menjadi vertikal • B11a perlu dirubah menjadi vertikal • B11b perlu dirubah menjadi vertikal • B11c perlu dirubah menjadi vertikal • B12a1 perlu dirubah menjadi vertikal • B12a2 perlu dirubah menjadi vertikal • B12a3 perlu dirubah menjadi vertikal • B13 perlu dirubah menjadi vertikal • B14 perlu dirubah menjadi vertikal • B15 perlu dirubah menjadi vertikal • B16 perlu dirubah menjadi vertikal • B17a perlu dirubah menjadi vertikal • B17b perlu dirubah menjadi vertikal
8. DATA_09_008
• B18a perlu dirubah menjadi vertikal
211
• B18b perlu dirubah menjadi vertikal • B18c perlu dirubah menjadi vertikal • B18d perlu dirubah menjadi vertikal • B19a perlu dirubah menjadi vertikal • B19b perlu dirubah menjadi vertikal • B1a perlu dirubah menjadi vertikal • B1b perlu dirubah menjadi vertikal • B1c perlu dirubah menjadi vertikal • B1d perlu dirubah menjadi vertikal • B20 perlu dirubah menjadi vertikal • B20b perlu dirubah menjadi vertikal • B2a perlu dirubah menjadi vertikal • B2b perlu dirubah menjadi vertikal • B3 perlu dirubah menjadi vertikal • B5a1 perlu dirubah menjadi vertikal • B5a2 perlu dirubah menjadi vertikal • B5b1 perlu dirubah menjadi vertikal • B5b2 perlu dirubah menjadi vertikal • B6 perlu dirubah menjadi vertikal • B7 perlu dirubah menjadi vertikal • B8a perlu dirubah menjadi vertikal • B8b perlu dirubah menjadi vertikal • B9a1 perlu dirubah menjadi vertikal • B9a2 perlu dirubah menjadi vertikal • B9b perlu dirubah menjadi vertikal • B9c perlu dirubah menjadi vertikal • B9d perlu dirubah menjadi vertikal • B9e perlu dirubah menjadi vertikal • bb4 perlu dirubah menjadi vertikal • Be perlu dirubah menjadi vertikal • Be perlu dirubah menjadi vertikal
• Bidang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
212
• Ddk_Akhr perlu tabel referensi • ED1 perlu dirubah menjadi vertikal • ED2 perlu dirubah menjadi vertikal • ED3 perlu dirubah menjadi vertikal • ED4 perlu dirubah menjadi vertikal • ED5 perlu dirubah menjadi vertikal • ED6 perlu dirubah menjadi vertikal • ED7 perlu dirubah menjadi vertikal • ED8 perlu dirubah menjadi vertikal • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Instansi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabat_Akd perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabatan1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabatan2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jabatan3 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenjang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • JmlRuang2 perlu dirubah menjadi vertikal • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Keahlian perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kegiatan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kelompok perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KodePS rangkap dengan tabel Identitas_Program_Studi • Komponen perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Leader perlu dirubah menjadi vertikal • Luas2 perlu dirubah menjadi vertikal • N10a perlu dirubah menjadi vertikal • N10b perlu dirubah menjadi vertikal • N11a perlu dirubah menjadi vertikal • N11c perlu dirubah menjadi vertikal
• N12a1 perlu dirubah menjadi vertikal
213
• N12a2 perlu dirubah menjadi vertikal • N12a3 perlu dirubah menjadi vertikal • N13 perlu dirubah menjadi vertikal • N14 perlu dirubah menjadi vertikal • N15 perlu dirubah menjadi vertikal • N16 perlu dirubah menjadi vertikal • N17a perlu dirubah menjadi vertikal • N17b perlu dirubah menjadi vertikal • N18a perlu dirubah menjadi vertikal • N18b perlu dirubah menjadi vertikal • N18c perlu dirubah menjadi vertikal • N18d perlu dirubah menjadi vertikal • N19a perlu dirubah menjadi vertikal • N19b perlu dirubah menjadi vertikal • N1a perlu dirubah menjadi vertikal • N1b perlu dirubah menjadi vertikal • N1b perlu dirubah menjadi vertikal • N1c perlu dirubah menjadi vertikal • N1d perlu dirubah menjadi vertikal • N20 perlu dirubah menjadi vertikal • N20b perlu dirubah menjadi vertikal • N2a perlu dirubah menjadi vertikal • N2b perlu dirubah menjadi vertikal • N3 perlu dirubah menjadi vertikal • N4 perlu dirubah menjadi vertikal • N5a1 perlu dirubah menjadi vertikal • N5a2 perlu dirubah menjadi vertikal • N5b1 perlu dirubah menjadi vertikal • N5b2 perlu dirubah menjadi vertikal • N6 perlu dirubah menjadi vertikal • N7 perlu dirubah menjadi vertikal
• N8a perlu dirubah menjadi vertikal
214
• N8b perlu dirubah menjadi vertikal • N9a1 perlu dirubah menjadi vertikal • N9a2 perlu dirubah menjadi vertikal • N9b perlu dirubah menjadi vertikal • N9c perlu dirubah menjadi vertikal • N9d perlu dirubah menjadi vertikal • N9e perlu dirubah menjadi vertikal • Nama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama1 cukup menggunakan FK • Nama2 tidak perlu disimpan • Nama3 tidak perlu disimpan • NamaPS rangkap dengan tabel Identitas_Program_Studi • P11 perlu dirubah menjadi vertikal • P12 perlu dirubah menjadi vertikal • P21 perlu dirubah menjadi vertikal • P22 perlu dirubah menjadi vertikal • P23 perlu dirubah menjadi vertikal • P31 perlu dirubah menjadi vertikal • P41 perlu dirubah menjadi vertikal • P42 perlu dirubah menjadi vertikal • P43 perlu dirubah menjadi vertikal • P44perlu dirubah menjadi vertikal • P51perlu dirubah menjadi vertikal • P52 perlu dirubah menjadi vertikal • Pembina perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi, atau menggunakan FK • PT perlu dipisah • Sifat perlu tabel referensi • Status perlu tabel referensi • STS1 perlu dirubah menjadi vertikal • STS1_S perlu dirubah menjadi vertikal • STS2 perlu dirubah menjadi vertikal
• Subkomponen perlu tabel referensi
215
• Sustain perlu dirubah menjadi vertikal • Tempat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Tingkat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • TriDharma perlu tabel referensi • TS1 perlu dirubah menjadi vertikal • TS2 perlu dirubah menjadi vertikal • TS3 perlu dirubah menjadi vertikal • TS4 perlu dirubah menjadi vertikal • TS5 perlu dirubah menjadi vertikal • TS6 perlu dirubah menjadi vertikal • TS7 perlu dirubah menjadi vertikal • TS8 perlu dirubah menjadi vertikal • TTS1 perlu dirubah menjadi vertikal • TTS1_S perlu dirubah menjadi vertikal • TTS2 perlu dirubah menjadi vertikal
• TTS2_S perlu dirubah menjadi vertikal 9. DATA_09_009 • Tidak dapat dianalisis karena tidak ada detail rancangan struktur tabel database
• Agama perlu tabel referensi • HM tidak perlu disimpan
• Jenis_Slta perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecataman, Kabupaten, Propinsi dalam Alm_Mhs_Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecataman, Kabupaten, Propinsi dalam Alm_Tua_Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Krd_Hm tidak perlu disimpan
• Kredit tidak perlu disimpan
• Nilai-nilai kode dalam Nmpm perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode pada Nomor_Test perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • PMKA perlu tabel referensi
10. DATA_09_010
• Strata perlu tabel referensi • Golongan perlu tabel referensi • Jenis perlu tabel referensi
11. DATA_08_001
• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
216
• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_Dosen perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_Mtk perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
• Nilai-nilai kode dalam No_Mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Agm perlu tabel referensi • Fak perlu tabel referensi • JenjStd perlu tabel referensi • Jur perlu tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam AlmYgjMhs perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmAslMhs perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmAyah perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmIbu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KrjAyh perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • KrjIbu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • NmBank perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • NmPtgBagKeu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • PndAkhrAyh perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • PndAkhrIbu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • StsKulh perlu tabel referensi • StsMhs perlu tabel referensi • WNANeg perlu tabel referensi • WNIKtrn perlu tabel referensi
12. DATA_08_002
• WNISk perlu tabel referensi • Dosen1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Dosen2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Dosen3 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • JenisTA perlu tabel referensi • Kecamatan,Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dandibuat tabel referensi • Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • MKD perlu disimpan dalam tabel terpisah
13. DATA_08_003
• NamaD perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
217
• NamaTA tidak perlu disimpian • Nilai-nilai kode dalam KodeMK perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NoMHS perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NoMhsTA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NoMKS perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Semester perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Syarat cukup menggunakan FK
• Syarat cukupmenggunakan FK
• Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Fakultas perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Gelombang perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Id_Jalur perlu dikodekan dan dibuat rabel referensi • J_Kelamin perlu dikodekan • Jenis_SMA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Jur_SMA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_Yogya perlu dikodekan dan dibuat table referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_SMA perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Kelulusan perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kode_Jurusan perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_Pendaftaran perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pek_Mhs perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi
14. DATA_08_004
• Status perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi • Jurusan perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi • Kd_Hari terlalu lebar • Nilai-nilai kode dalam Kd_Asisten perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_Prak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
15. DATA_08_005
• Status perlu dikodekan dan dibuat tabelreferensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi 16. DATA_08_006 • Kode_asisten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
218
• Lulusan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai_huruf perlu dipecah, dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nim perlu dipecah, dan nilai-nilai kode dalam setiap Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
• Sex perlu dikodekan • Hari perlu dikodekan • Nilai-nilai kode dalam Kode_mk perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Th_Ajar perlu dipisah
17. DATA_08_007
• Semester perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Id_Jdwl perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nim perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
18. DATA_08_008
• Semester perlu dikodekan
• Bank perlu tabel referensi • Besar_uang perlu tabel referensi • Daftar_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Daftar_gel_2_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Daftar_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Daftar_gel_3_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_2_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Her_gel_3_2 perlu dirubah menjadi vertikal • Kecamatan dalam Alamat_Yogya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan dalam Ortu_alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan dalam Slta_alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nem perlu dipecah, dan setiap nilai Nem perlu disimpan dalam tabel terpisah • Nilai-nilai kode dalam Camaba_Id perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Daftar_camaba_Id perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Ortu_kabupaten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Ortu_propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
19. DATA_08_009
• Pengumuman_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal
219
• Pengumuman_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Slta_jurusan perlu tabel referensi • Slta_kabupaten perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Slta_propinsi perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Tes_gel_2 perlu dirubah menjadi vertikal
• Tes_gel_3 perlu dirubah menjadi vertikal • Agama perlu tabel referensi • Alamat_SLTA tidak perlu disimpan • Hasil perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_SLTA perlu tabel referensi • Jenjang perlu tabel referensi • Jurusan_SLTA perlu tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, dalam Almt_Ortu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, dalam Almt_SLTA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kode_Fak tidak standard • Kode_Jurusan tidak standard • Kota perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kota_Ortu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nama_SLTA perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_Slip perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pekerjaan perlu tabel referensi • Pilihan1 tidak standard • Pilihan2 tidak standard • SLTA_Asal perlu tabel referensi
20. DATA_08_010
• Status perlu tabel referensi • Agama perlu tabel referensi • AsalSkl perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlamatSkl perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm1 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm2 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alm3 perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
21. DATA_06_001
• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam AlmSkr perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
220
• Nilai perlu tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Karya perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan,Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam KodeMK perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Nomhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Pekerjaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pendidikan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Penelitian perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
22. DATA_06_02
• Tema perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_Asal perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_Yogya dikodekan dan dibuat tabel referensi
23. DATA_06_03
• KodeGlb perlu tabel referensi • Kecamatan,Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_MTK perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
24. DATA_06_04
• Nilai-nilai kode dalam No_Mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Hari perlu dikodekan • Jenjang perlu tabel referensi • Kd_JadAss perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_CaPrak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_JadHari perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_JadPrak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_MtPrak perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_Soal perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
25. DATA_06_05
• Thn_Ajaran perlu dikodekan
• Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hari perlu dikodekan • Jenis perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kd_jur perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
26. DATA_06_06
• Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat perlu dibuat tabel referensi
221
• Kecamatan, Kabupaten dalam Alamat_baru perlu dibuat tabel referensi • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat_asal perlu dibuat tabel referensi • Kelompok perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam Kd_mtk perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam No_mhs perlu dipisah dan dibuat tabel referensi
• Pekerjaan perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Agama perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Bdg_ilmu perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Jenis_kel perlu dikodekan • Kd_bayar perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kd_matakuliah perlu dipisah ke dalam rinci data Kd_matakuliah • Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Al_mahasiswa perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Kredit tidak perlu disimpan • Nama_mata_kuliah diganti Kd_matakuliah • Nilai-nilai kode dalam Kd_matakuliah perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam NIM perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Nilai-nilai kode dalam T_akademik perlu dipisah dan dibuat tabel referensi • Smt perlu dikodekan
27. DATA_06_07
• Status perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Hari perlu dikodekan
• Hari tidak perlu disimpan
• Jam_Keluar tidak perlu disimpan
• Jam_Masuk tidak perlu disimpan
• Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Mt_Prak perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Mt_Prak tidak perlu disimpan
• Nm_Ass tidak perlu disimpan
• Pend perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi • Pend tidak perlu disimpan
• Uang_Hnr perlu tabel referensi
28. DATA_06_08
• Uang_Mkn perlu tabel referensi
222
Berdasarkan Tabel 4.35, maka dapat didentifikasikan faktor-faktor
penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel pada data rancangan
struktur tabel database yang dianalisis, yaitu:
1. Penggunaan kode pada nilai data tidak fleksibel karena tidak dilengkapi
dengan tabel referensi.
2. Penggunaan kode eksternal berupa kode blok secara langsung sebagai PK
tidak fleksibel, karena bagian-bagian kode blok dapat mengalami
perubahan makna/arti, format, dan struktur, sedangkan kode blok database
tidak dilengkapi dengan tabel referensi.
3. Nilai-nilai data yang dapat dikodekan tidak fleksibel karena disimpan
secara langsung (tidak dikodekan) ke dalam tabel database, sehingga
memerlukan penulisan kembali nilai-nilai data yang sama secara berulang
yang bisa jadi mengakibatkan terjadinya inkonsistensi data.
4. Nilai-nilai data yang disimpan secara berulang (mengalami kerangkapan
data) tidak fleksibel, karena perubahan terhadap 1 (satu) buah nilai data
harus dilakukan berulangkali sejumlah perulangan nilai data. Jika ada nilai
data yang terlewatkan dari perubahan tersebut, maka akan mengakibatkan
inkonsistensi data.
5. Penyusunan set atribut berulang (repeated group) dalam tabel secara
horisontal tidak memenuhi karakteristik tabel relasional dan tidak
fleksibel, karena jumlah perulangan set atribut berulang bersifat dinamis,
sehingga penyusunan secara horisontal akan menyulitkan apabila terjadi
223
perubahan. Bisa jadi jumlah set atribut berulang yang disediakan terlalu
sedikit untuk sebagian data, atau kurang untuk sebagian data yang lain.
Selanjutnya untuk menemukan faktor-faktor yang lebih bersifat umum
penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel, masing-masing faktor
dalam Tabel 4.35 akan dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok faktor yang
sejenis. Hasil pengelompokkan ini menunjukkan faktor umum penyebab
rancangan struktur tabel database tidak fleksibel. Hasil pengelompokkan yang
dimaksud ditampilkan pada Tabel 4.36.
Tabel 4.36: Faktor umum penyebab rancangan struktur tabel database tidak fleksibel
No Faktor Umum Faktor Rincian Penjelasan Kebutuhan lingkup sistem minimal
o Pandangan terhadap lingkup sistem akan menentukan hasil rancangan tabel database. Pandangan lingkup sistem minimal untuk membuat rancangan struktur tabel yang fleksibel adalah sebuah organisasi secara utuh, bukan pada sub organisasi.
Pandangan perancang terhadap database
o Pandangan perancang terhadap database harus berada dalam level conceptual view bukan pada level user view. Hal ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih baik, karena rancangan struktur tabel database akan dapat digunakan oleh banyak pengguna (program aplikasi, query, maupun orang-orang dalam seluruh sub sistem dan seluruh level manajemen).
1 Batasan lingkup sistem
Penggunaan bersama database
o Database dirancang untuk dapat digunakan oleh banyak pengguna (orang maupun aplikasi), baik pada level operasional, taktis, maupun strategis, pada seluruh unit fungsional dalam organisasi. Rancangan struktur tabel database akan bersifat fleksibel jika antar tabel database saling memiliki kerelasian. Faktor ini berarti bahwa rancangan struktur tabel database tidak dapat dibuat sebelum dapat diidentifikasikan seluruh pengguna database-nya.
Kebutuhan orientasi database
o Rancangan struktur tabel database akan memberikan fleksibilitas yang lebih baik jika bersifat data oriented, bukan program oriented. Dalam hal ini, keberhasilan program pengolah database bukan menjadi tujuan utamanya.
Kerangkapan data (data redundancy)
o Untuk memudahkan pembuatan program aplikasi, seringkali data-data disimpan secara berulang di beberapa tabel. Hal ini akan mengakibatkan permasalahan pada saat pengolahan data, yaitu insert anomally, delete anomally, dan update anomally.
2 Orientasi data
Inkonsistensi data (data inconsistency)
o Kesalahan paling fatal dalam sebuah database adalah jika terjadi inkonsistensi data. Hal ini bisa dihindari jika
224
database terbebas dari kerangkapan data, atau paling tidak jika terjadi kerangkapan data, maka kerangkapan itu harus terkontrol.
3 Standarisasi data Kebutuhan standarisasi data
o Rancangan struktur tabel database akan bersifat fleksibel jika ada standarisasi pada setiap nilai data. Standarisasi data ini terkait dengan tipe data, ukuran data, dan range data yang akan digunakan oleh seluruh bagian dalam organisasi. Standar data harus didefinisikan sebelum perancangan struktur tabel database dilakukan.
Kebutuhan kelengkapan data
o Keputusan-keputusan manajemen hanya dapat diambil dengan baik jika didasarkan pada informasi yang lengkap. Selain itu, kebutuhan informasi (dan data) untuk kebutuhan manajemen akan selalu berubah dan berkembang. Oleh karena itu, di dalam sebuah database setiap tabel database harus memuat sekelompok atribut yang lengkap untuk menjelaskan tentang obyek datanya sejak pertama kali dirancang. Perubahan dan penambahan atribut baru setelah sistem dioperasionalkan akan menurunkan tingkat fleksibilitas rancangan struktur tabel database.
4 Kelengkapan data
Penambahan kebutuhan baru
o Database yang lengkap juga memungkinkan untuk digunakan oleh sub sistem-sub sistem baru tanpa harus mengubah rancangan struktur tabel database, karena kebutuhan-kebutuhan baru tersebut dapat dipenuhi dengan cara menambahkan rancangan struktur tabel database baru (tidak perlu mengubah rancangan struktur tabel database yang sudah ada), dan kemudian menghubungkannya dengan tabel-tabel database yang diperlukan yang telah ada.
Kebutuhan pengelompokan data
o Data-data dalam database akan bersifat fleksibel jika setiap tabel hanya menyimpan nilai-nilai data yang benar-benar menjadi kelompoknya. Nilai-nilai data yang bersifat statis perlu dipisahkan dengan nilai-nilai data yang bersifat dinamis.
Kebutuhan tabel induk (master)
o Data-data dalam database akan bersifat fleksibel jika data-data induk dipisahkan dengan data-data transaksi. Data-data dalam tabel induk digunakan untuk menyimpan data-data yang bersifat statis yang akan menjadi referensi bagi data-data dalam tabel transaksi. Tabel induk akan menjadi dasar untuk keseluruhan file dalam sebuah database. Tabel induk juga digunakan untuk menyimpan definisi setiap kode yang digunakan dalam database.
Kebutuhan tabel transaksi
o Data-data dalam database akan bersifat fleksibel jika data-data dalam tabel transaksi hanya memuat catatan transaksi atau hubungan yang terjadi di antara data dalam tabel-tabel induk.
5 Pengelompokan data
Kebutuhan kunci asing (Foreign Key /FK)
o Untuk memperoleh rancangan struktur tabel database yang fleksibel, maka FK hanya dipasang dalam tabel-tabel anak (secara reatif) yang mengacu ke tabel induknya pada jenis kerelasian one-to-many, dan pada tabel-tabel transaksi yang menghubungkan antar tabel master pada jenis kerelasian many-to-many.
225
Kebutuhan penggunaan kode pada data
o Penggunaan kode pada data merupakan salah satu bagian upaya optimalisasi database. Penggunaan kode yang mencirikan data akan memudahkan pengolahan data dalam database, meningkatkan efisiensi memori, menjaga fleksibilitas data terhadap perubahan.
o Kode umumnya disebut baik jika urut, singkat, dan dapat dibangkitkan oleh sistem secara otomatis.
o Penggunaan kode pada data harus dirancang sekaligus saat membuat rancangan struktur tabel database dan akan memerlukan dokumentasi yang jelas, pengendalian integritas data secara tersistem (pada operasi insert, delete, dan uIpdate).
o Penggunaan kode pada data hanya digunakan dalam basis data, sedangkan pada tampilan monitor, kertas, media lainnya tetap menampilkan nilai sesungguhnya (kecuali untuk kode yang telah lazim digunakan).
o Penggunaan kode pada data tidak harus harus selalu diketahui oleh para pengguna akhir (end user).
o Penggunaan kode pada data akan memerlukan tabel referensi untuk memudahkan perubahan arti/makna kode di kelak kemudian hari, kecuali untuk arti/makna nilai data yang pasti tidak akan berubah selamanya maka artikulasiya dapat dilakukan oleh program aplikasi (misal jenis kelamin).
Penggunaan kode blok (block code)
o Selain kode sequential dan mnemonic, kode blok banyak digunakan dalam database. Kode blok disusun membentuk blok kode dengan menggunakan format tertentu (umumnya tersusun atas gabungan angka dan character).
o Kode blok akan bersifat fleksibel jika blok-blok kode dipisahkan ke dalam atribut-atribut tersendiri dan masing-masing dilengkapi dengan tabel referensi. Hal ini akan memudahkan pengolahan di kemudian hari apabila terjadi pergeseran penempatan urutan blok kode atau perubahan arti/makna kode.
6 Penggunaan kode pada data
Pembangkitan kode o Kode-kode dalam database sedapat mungkin dapat dibangkitkan secara otomatis oleh sistem/program aplikasi, sehingga pengguna tidak harus mengetikkan kode saat melakukan entry data. Hal ini akan meminimalkan terjadinya kesalahan akibat human error.
Kebutuhan PK dalam tabel
o Setiap struktur tabel database harus memiliki PK, hal ini diperlukan untuk memberikan jaminan bahwa setiap record tabel tersebut dapat diidentifikasikan berdaasrkan kunci yang unik.
o PK dalam sebuah tabel database dapat berupa kunci sederhana (simple key) yaitu kunci yang tersusun atas sebuah atribut, atau berupa kunci komposite (composite key) yaitu kunci yang tersusun atas gabungan atribut.
o PK dapat dipilih dari atribut-atribut yang telah ada atau berupa atribut baru yang dirancang sendiri.
7 Penggunaan kunci primer (Primary Key/PK)
Penggunaan kode eksternal (user defined code) sebagai PK
o Kode eksternal merupakan kode yang disusun oleh pengguna awam (end user), mewakili kode yang lazim digunakan secara terbuka, telah dikenal baik oleh pengguna, dan umumnya telah digunakan dalam keseharian.
o Kode eksternal dapat digunakan sebagai PK jika bersifat unik dan tidak akan terjadi perubahan selamanya.
226
Umumnya perubahan kode eksternal akan terjadi pada saat bisnis semakin maju, organisasi semakin besar, dan pengolahan data semakin kompleks. Hal ini berarti penggunaan kode eksternal sebagai PK secara langsung akan mengandung resiko dan memiliki fleksibilitas yang rendah.
Penggunaan kode internal (systems code) sebagai PK
o Kode internal adalah kode-kode yang disusun oleh perancang database, mewakili kode-kode baru yang dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan media penyimpan data. Perancangan kode internal ini diusahakan agar cukup mudah dipahami oleh para pemakai.
o Khusus untuk kode internal berupa nomor urutan (Autoincrement), maka kode seperti ini memenuhi sifat unik, sehingga dapat dipakai sebagai PK dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Pada kasus tertentu (misal penggabungan 2 (dua)
o institusi dan tetap mempertahankan kode pada masing-masing institusi), kode internal seperti ini juga lebih sesuai digunakan
o Permasalahanya adalah kode internal seperti ini tidak memiliki hubungan nilai secara langsung dengan nilai-nilai dalam yang disimpan, sehingga memerlukan mekanisme tersendiri untuk menguji integritas referensial dengan tabel-tabel yang lain. Selain itu, kode internal seperti ini akan menambah ukuran media penyimpan yang diperlukan.
Kebutuhan tabel logik o Tabel logik biasanya hanya memuat data-data tertentu yang bersumber dari beberapa tabel database. Penggunaan tabel logik bermanfaat apabila diperlukan laporan yang memerlukan informasi dari sumber tabel database yang berjumlah sangat banyak. Daripada harus mengakses dari banyak tabel, maka laporan akan lebih mudah diperoleh jika menggunakan tabel logik ini (misal dengan perintah query).
8 Penggunaan tabel logik
Penggunaan tabel logik
o Penggunaan tabel logik mengandung resiko adanya perulangan penyimpanan data. Akibatnya, bisa jadi mengakibatkan inkonsistensi data dan nilai-nilai data di dalamnya menjadi tidak fleksbel.
44..22..33.. KKeerraannggkkaa RRaannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee YYaanngg RReellaattiiff FFlleekkssiibbeell
UUnnttuukk SSIIAAKKAADD
Untuk menyusun sebuah kerangka rancangan struktur tabel database
yang fleksibel untuk SIAKAD, maka diperlukan adanya asumsi-asumsi. Asumsi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
227
1. SIPT merupakan sistem informasi berbasis komputer yang terintegrasi untuk
seluruh sub unit fungsional yang ada pada Perguruan Tinggi
2. SIPT melayani kebutuhan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan
yang serupa, utamanya pada level operasional dan manajerial
3. Perguruan Tinggi menyelenggarakan beberapa Fakultas yang membawahi
beberapa Jurusan, masing-masing Jurusan dapat menyelenggarakan beberapa
Program Studi. Perguruan Tinggi dapat mengembangkan Fakultas, Jurusan,
dan Program Studi baru
4. Perguruan Tinggi hanya menyelenggarakan pendidikan jenjang S1
5. SIAKAD merupakan bagian dari SIPT yang menangani pengolahan data
untuk proses pengolahan data khusus bidang akademik, mulai dari
pendaftaran mahasiwa baru hingga lulus dan menjadi alumni
6. SIPT terdiri atas sub-sub sistem, yaitu:
a. Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
b. Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN)
c. Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN)
d. Sub Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEGAWAI)
e. Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI)
f. Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS)
g. Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN)
h. Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Humas (SIKEHUMAS)
i. Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN)
j. Sub Sistem Informasi Pengabdian Pada Masyarakat (SIPENGABDIAN)
228
k. Sub Sistem Informasi lainnya sesuai kebutuhan institusi
7. SIAKAD terdiri atas serangkaian proses kegiatan yang merupakan sub sistem
dari SIAKAD, meliputi:
a. Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU)
b. Herregisterasi (SIHEREGISTERASI)
c. Perwalian mahasiswa (SIWALI)
d. Pra-KRS, KRS, dan perubahan KRS (SIKRS)
e. Perkuliahan (SIKULIAH)
f. Praktikum (SIPRAKTIKUM)
g. KP (SIKP)
h. KKN (SIKKN)
i. Tugas Akhir (SITA)
j. Yudisium (SIYUDISIUM)
k. Wisuda (SIWISUDA)
l. Alumni (SIALUMNI)
Untuk setiap sub sistem dalam SIAKAD memerlukan database yang
terkait dengan tiga hal, yaitu:
1. Proses pendataan awal, diperlukan untuk menyimpan data-data awal yang
diperlukan untuk proses pengolahan data transaksi dan penyajian informasi
2. Proses pengolahan data transaksi, diperlukan untuk mengolah dan
menyimpan data-data yang diperlukan untuk proses transaksi
229
3. Proses penyajian informasi, diperlukan untuk mengolah database dan
kemudian menampilkannya ke dalam bentuk dan format yang disesuaikan
dengan kebutuhan seluruh pengguna
Setiap rancangan struktur tabel database yang dibuat harus dapat
digunakan oleh seluruh pengguna, baik perseorangan, kelompok orang maupun
program aplikasi-program aplikasi yang menjadi sub sistem dalam SIPT
(SIPERPUSTAKAAN, SIKEUANGAN, SIPEGAWAI, SIGAJI,
SIINVENTARIS, SIKEMAHASISWAAN, SIKEHUMAS, SIPENELITIAN,
SIPENGABDIAN, serta Sub Sistem Informasi lainnya yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing institusi Perguruan Tinggi), bukan
hanya untuk SIAKAD saja.
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan informasi (dan data) untuk SIPT
yaitu meliputi kebutuhan-kebutuhan untuk penyusunan portofolio, peningkatan
mutu Pendidikan Tinggi, penyusunan evaluasi diri, penyusunan borang
akreditasi, kebutuhan rinci data untuk setiap sub sistem dalam SIAKAD, serta
perubahan kebutuhan informasi (dan data) untuk SIAKAD, maka selanjutnya
dapat dibuat sebuah kerangka rancangan struktur tabel database untuk SIAKAD
yang relatif fleksibel untuk aturan bisnis yang umum digunakan oleh Perguruan
Tinggi. Implementasi teknis terhadap kerangka rancangan struktur tabel
database untuk SIAKAD dapat berbeda-beda, nama-nama tabel dan nama-nama
atribut dapat dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan tipe dan
ukuran atribut dapat berbeda-beda tergantung pada DBMS yang digunakan.
Selain itu, arsitektur sistem aplikasi geografi dari database juga dapat berbeda-
230
beda sesuai dengan infrastruktur yang tersedia. Kerangka rancangan struktur
tabel database untuk SIAKAD yang diusulkan dalam penelitian ini secara lebih
detail ditampilkan pada Tabel 4.37.
Tabel 4.37: Kerangka rancangan struktur tabel database yang relatif fleksibel untuk SIAKAD
No Nama Tabel Nama Atribut Tipe Ukuran PK Null? Kode_soal Char 4 PK No No_Soal Num 8 PK No Soal Memo No Skor Num 2 No Kunci_Jawaban Char 1 No Jawab_A Memo No Jawab_B Memo No Jawab_C Memo No Jawab_D Memo No
1 Bank_Soal_Penmaru _Check_Point
Jawab_E Memo No Kode_soal Char 4 PK No No_Soal Num 8 PK No Soal Memo No Skor Num 2 No
2 Bank_Soal_Penmaru _Essay
Kunci_Jawaban Memo No Tahun_Akademik Char 4 PK No Kegiatan Char 1 No Tanggal_Mulai Char 1 PK No
3 Kalender_Akademik
Tanggal_Akhir Date No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No 4 Jalur_Penmaru Nama_Jalur_Pendaftaran Char 50 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No
Beaya_Pendaftaran
Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No
5
Beaya_Pendaftaran Num 6 No Program_Studi Char 2 PK No Nama_Program_Studi Char 50 No Tanggal_Berdiri Date No Tanggal_SK Date No No_SK Char 50 No Status_Program_Studi Char 1 No
6 Program_Studi
Jurusan Char 2 No Jurusan Char 2 PK No Nama_Jurusan Char 20 No Tanggal_Berdiri Date No Tanggal_SK Date No No_SK Char 50 No Status_Program_Studi Char 1 No
7 Jurusan
Fakultas Char 1 No Fakultas Char 2 PK No 8 Fakultas Nama_Fakultas Char 20 No
231
Tanggal_Berdiri Date No Tanggal_SK Date No
No_SK Char 50 No Program Char 1 PK No 9 Program Nama_Program Char 20 No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Nama_Jenjang_Pendidikan Char 6 No
10 Jenjang_Pendidikan
Keterangan Char 12 No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No 11 Jenis_Pendidikan Nama_Jenis_Pendidikan Char 20 No Agama Char 1 PK No 12 Agama Nama_Agama Char 10 No Kecamatan Char 4 PK No Nama_Kecamatan Char 50 No
13 Kecamatan
Kabupaten Char 2 No Kabupaten Char 4 PK No Nama_Kabupaten Char 50 No
14 Kabupaten
Propinsi Char 2 No Propinsi Char 2 PK No 15 Propinsi Nama_Propinsi Char 50 No Kode_Pos Char 5 PK No 16 Kode_Pos Nama_Wilayah Char 50 No Status_Program_Studi Char 1 PK No 17 Status_Program_Studi Nama_Status_Program_Studi Char 50 No Pekerjaan Char 2 PK No 18 Pekerjaan Nama_Pekerjaan Char 50 No Kewarganegaraan Char 1 PK No 19 Kewarganegaraan Nama_Kewarganegaraan Char 50 No Jenis_SLTA Char 1 PK No 20 Jenis_SLTA Nama_Jenis_SLTA Char 50 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No Jumlah_SPP_Tetap Num 8 No
21 SPP
Jumlah_SPP_Variabel Num 8 Yes Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No
22 DPP
Jumlah_DPP_Minimal Num 8 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No
23 Angsuran_SPP
Angsuran_ke Num 1 PK No
232
Jumlah_Angsuran Num 8 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No Angsuran_ke Num 1 PK No
24 Angsuran_DPP
Jumlah_Angsuran Num 8 No SLTA Char 6 PK No Nama_SLTA Memo No Jenis_SLTA Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No
25 SLTA
Telepon Char 12 Yes No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Jenis_Pendidikan Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Tanggal_Pendaftaran Date No Nama_Pendaftar Char 50 No Agama Char 1 No Nilai_Bahasa_Inggris Num 1:1 No Nilai_Matematika Num 1:1 No Jumlah_NEM Num 2:2 No Jumlah_Mata_Pelajaran_NEM Num 1 No Jumlah_Nilai_STTB Num 2:2 No Jumlah_Mata_Pelajaran_STTB Num 1 No Agama Char 1 No Kewarganegaraan Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No
26 Pendaftar_Mahasiswa _Baru
SLTA Char 6 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Nama_Ayah Char 50 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Pekerjaan Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No
27 Ayah_Pendaftar
Telepon Char 12 Yes
233
Penghasilan Num 9 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Nama_Ibu Char 50 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Pekerjaan Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No Telepon Char 12 Yes
28 Ibu_Pendaftar
Penghasilan Num 9 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Nama_Wali Char 50 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Pekerjaan Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No Telepon Char 12 Yes
29 Wali_Pendaftar
Penghasilan Num 9 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 4 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Pilihan_Ke Char 1 PK No Program_Studi Char 2 No
30 Pilihan_Pendaftaran _Mahasiswa
Jumlah_Kesanggupan_DPP Num 8 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Kode_soal Char 4 PK No No_Soal Num 8 PK No Jawaban Char 1 No
31 Jawaban_Tes_Check _Point_Penmaru
Skore Num 1 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Kode_soal Char 4 PK No
32 Jawaban_Tes_Essay _Penmaru
No_Soal Num 8 PK No
234
Jawaban_Essay Memo 2 Yes Skore Num 2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No
33 Kapasitas_Program _Studi
Kapasitas Num 3 No Tahun_Akademik Char 1 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No
34 Batas_Nilai_Pendaftar _Diterima
Batas_Nilai_Min_Diterima Num 2:2 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Tanggal_Yudisium Date No
35 Pendaftar_Diterima
Status_Diterima Char 1 No Status_Diterima Char 1 PK No 36 Status_Diterima Nama_Status_Diterima Char 20 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No SKS_Diakui Num 3 No
37 Pendaftar_Pindahan _Alih_Jalur
SKS_Ditempuh Num 3 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode_Pendaftaran Char 1 PK No Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Jalur_Pendaftaran Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No SKS Num 3 No
38 Konversi_Nilai_Pendaftar _Pindahan_Alih_Jalur
Nilai Char 1 No No_Pendaftaran Num 7 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No
39 Registerasi_Mahasiswa _Baru
Periode_Pendaftaran Char 1 PK No
235
Gelombang_Pendaftaran Char 1 PK No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Registerasi Date PK No
Status_Mahasiswa Char 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Registerasi Date PK No
40 Registerasi_Mahasiswa _Lama
Status_Mahasiswa Char 1 No Status_Mahasiswa Char 4 PK No 41 Status_Mahasiswa Nama_Status_Mahasiswa Char 12 No Kode_Dosen Char 4 PK No NIK Char 8 No Nama_Dosen Char 100 No Tanggal_Masuk Date No Bidang Char 2 No Agama Char 1 No Alamat Memo No Kode_Pos Char 5 No Kecamatan Char 4 No Agama Char 1 No Telepon Char 12 Yes
42 Dosen_Tetap
E_mail Char 20 Yes Kode_Dosen Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Kode_Sekolah Char 8 PK No Tanggal_Lulus Date No
43 Sejarah_Pendidikan _Dosen_Tetap
No_Ijazah Char 18 No Kode_Dosen Char 4 PK No Jabatan_Akademik Char 2 PK No Tanggal_SK Date PK No
44 Sejarah_Jabatan _Akademik _Dosen_Tetap
No_SK Char 18 No Kode_Dosen Char 4 PK No Golongan Char 3 PK No Ruang Char 1 PK No Tanggal_SK Date No
45 Sejarah_Golongan _Ruang_Dosen _Tetap
No_SK Char 18 No Kode_Dosen Char 4 PK No NIP Char 20 No Nama_Dosen Char 100 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Jenjang_Pendidikan Char 2 No Bidang Char 2 No Agama Char 1 No
46 Dosen_Tidak_Tetap
Golongan Char 3 No
236
Ruang Char 1 No Jabatan_Akademik Char 1 No Telepon Char 12 Yes E_mail Char 20 Yes Instansi_Asal Char 50 No Alamat_Kantor Memo No Kecamatan_Kantor Char 4 No Telepon_Kantor Char 12 Yes
Faximili_Kantor Char 12 Yes Bidang Char 2 PK No 47 Bidang Nama_Bidang Char 50 No Golongan Char 3 PK No Ruang Char 1 PK No Nama_Golongan Char 50 No Masa_Kerja_Minimal Num 2 No
48 Golongan_Ruang
Gaji_Pokok Num 8 No Jabatan_Akademik Char 1 PK No Nama_Jabatan_Akademik Char 50 No
49 Jabatan_Akademik
Angka_Kredit_Min Num 4 No Jabatan_Struktural Char 2 PK No Nama Jabatan_Struktural Char 50 No Level_Jabatan_Struktural Char 10 No Tunjangan_Jabatan_Struktural Num 9 No
50 Jabatan_Struktural
Keterangan Memo No Jabatan_Struktural Char 2 PK No Kode_Dosen Char 8 PK No Tanggal_SK Date PK No No_SK Char 50 No Tanggal_Mulai_SK Date No Tanggal_Akhir_SK Date No
51 Pejabat_Struktural
Keterangan Memo No Jenis_PT Char 1 PK No 52 Jenis_PT Nama_Jenis_PT Char 20 No Kode_Sekolah Char 8 PK No Nama_SD Memo No Jenis_SD Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 12 Yes
53 SD
E-mail Char 20 Yes Kode_Sekolah Char 8 PK No Nama_SLTP Memo No Jenis_SLTP Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 12 Yes
54 SLTP
E-mail Char 20 Yes Kode_Sekolah Char 8 PK No 55 PT Nama_PT Memo No
237
Jenis_PT Char 1 No Alamat Memo No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 12 Yes
E-mail Char 20 Yes Tahun_Kurikulum Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Tanggal_SK_Kurikulum Date No Nomor_SK_Kurikulum Char 50 No Tanggal_Mulai_Berlaku Date 8 No
56 Kurikulum
SKS_Total_Minimal Num 3 No Tahun_Kurikulum Char 4 PK No Status_Mata_Kuliah Char 1 PK No
57 Komposisi_Kurikulum
SKS_Minimal Num 3 No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal_1 Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir_1 Char 4 PK No Tahun_Kurikulum_1 Char 4 PK No Status_Mata_Kuliah_1 Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal_2 Char 4 No Kode_Mata_Kuliah_Akhir_2 Char 4 No Tahun_Kurikulum_2 Char 4 No
58 Konversi_Kurikulum
Status_Mata_Kuliah_2 Char 1 No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Nama_Mata_Kuliah Char 50 No Nama_Mata_Kuliah_Inggris Char 50 No SKS Num 1 No Semester Num 1 No Program_Mata_Kuliah Char 1 PK No Kelompok_Mata_Kuliah Char 1 PK No Status_Mata_Kuliah Char 1 PK No Jenis_Mata_Kuliah Char 1 PK No Bidang_Mata_Kuliah Char 1 PK No
59 Mata_Kuliah
Tahun_Kurikulum Char 4 PK No Program_Mata_Kuliah Char 1 PK No 60 Program
_Mata_Kuliah Nama_Program_Mata_Kuliah Char 20 No Kelompok_Mata_Kuliah Char 1 PK No 61 Kelompok
_Mata_Kuliah Nama_Kelompok_Mata_Kuliah Char 50 No Status_Mata_Kuliah Char 1 PK No 62 Status
_Mata_Kuliah Nama_Status_Mata_Kuliah Char 50 No Jenis_Mata_Kuliah Char 1 PK No Nama_Jenis_Mata_Kuliah Char 20 No
63 Jenis _Mata_Kuliah
Jam_Per_SKS Num 3 No
238
Bidang_Mata_Kuliah Char 1 PK No 64 Bidang _Mata_Kuliah Nama_Bidang_Mata_Kuliah Char 50 No
Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal_Bersyarat Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir_Bersyarat Char 4 PK No Tahun_Kurikulum Char 4 No Kode_Mata_Kuliah_Awal_Prasyarat Char 8 No
65 Prasyarat _Mata_Kuliah
Kode_Mata_Kuliah_Akhir_Prasyarat Char 4 No Nilai Char 1 PK No Mutu Num 1 No
66 Nilai
Predikat Char 15 No Ruang Char 3 PK No Kapasitas Num 3 No Ukuran_Luas Num 3 No Fasilitas Char 2 Yes Kondisi_Fasilitas Char 1 Yes
67 Ruang
Keterangan Memo No Fasilitas Char 2 No 68 Fasilitas Nama_Fasilitas Char 50 No KondisiFasilitas Char 1 No 69 Kondisi_Fasilitas Nama_Kondisi_Fasilitas Char 50 No Program_Studi Char 2 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Program Char 1 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Kode_Dosen Char 4 PK No Kode_Ruang Char 3 PK No Kelas Char 1 PK No Hari Char 1 PK No Jam_Mulai Time 6 PK No
70 Jadwal
Jam_Selesai Time 6 No Kode_Dosen Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Program_Studi Char 2 PK No Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Tanggal_SK Date PK No No_SK Char 50 PK No
71 Dosen_Mengajar
Status_Mengajar Char 1 No Kode_Dosen Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No
72 Materi_Dosen _Mengajar
Program_Studi Char 2 PK No
239
Program Char 1 PK No Jenjang_Pendidikan Char 2 PK No Pertemuan_ke Char 1 PK No Tanggal_Kuliah Date 8 No Jam_Masuk Time 4 No Jam_Keluar Time 4 No
Ringkasan_Materi Memo No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 5 PK No
73 KRS
Semester Char 1 PK No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Tanggal_Kuliah_Presensi Date 8 PK No
74 Presensi_Mahasiswa
Status_Presensi Char 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Skore_Presensi Num 2:1 No Skore_Kuis Num 2:1 No Skore_Tugas Num 2:1 No Skore_Mid Num 2:1 No Skore_UAS Num 2:1 No
75 Perolehan_Nilai _Kuliah_Teori
Nilai Char 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Awal Char 4 PK No Kode_Mata_Kuliah_Akhir Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No Skore_Presensi Num 2:1 No
76 Perolehan_Nilai _Kuliah_Praktikum
Skore_Pretest Num 2:1 No
240
Skore_Harian Num 2:1 No Skore_Tugas Num 2:1 No Skore_Responsi Num 2:1 No
Nilai Char 1 No IPK_Min Num 1:2 PK No IPK_Max Num 1:2 PK No Minimal_SKS Num 2 No
77 Batas_SKS_IPK
Maksimal_SKS Num 2 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Semester Char 1 PK No
78 Dosen_Wali _Akademik
Kode_Dosen Char 4 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_SK Date PK No No_SK Char 50 PK No Kode_Dosen Memo No Judul_KP Memo No Perusahaan Char 4 No
79 Kerja_Praktek
Jenis_Penelitian Char 2 No Jenis_Penelitian Char 2 PK No 80 Jenis_Penelitian Nama_Jenis_Penelitian Char 20 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Seminar Date No Jumlah_Perserta_Seminar Num 2 No Catatan_Berita_Acara_Seminar Memo No
81 Nilai_Kerja_Praktek
Nilai Char 1 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Jumlah_Kelompok Num 3 No Jumlah_Dusun Num 3 No Jumlah_Desa Num 2 No Jumlah_Kecamatan Num 2 No Jumlah_Propinsi Num 2 No Jumlah_DPL Num 3 No Jumlah_Tim_Pendamping Num 3 No Batas_Min_Nilai_A Num 3:2 No Batas_Min_Nilai_B Num 3:2 No Batas_Min_Nilai_C Num 3:2 No
82 Periode_KKN
Batas_Min_Nilai_D Num 3:2 No Komponen Char 2 PK No 83 Komponen_Nilai_KKN
_Magang Nama_Komponen_Nilai_KKN Char 50 No
241
Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Komponen Char 2 PK No
84 Bobot_Komponen _Nilai_KKN _Magang
Bobot_ Komponen_Nilai_KKN Num 2:2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Jabatan_Panitia_KKN Char 2 PK No
85 Jabatan_Panitia_KKN
Nama_Jabatan_Panitia Char 50 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Kode_Dosen Char 4 PK No
86 Jabatan_Panitia _KKN _Dosen
Jabatan_Panitia_KKN Char 2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No
87 Jabatan_Mahasiswa _KKN
Jabatan_Panitia_KKN Char 2 No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Kelompok Char 3 PK No Dusun Char 50 No Desa Char 50 No Kecamatan Char 4 No
88 Kelompok_KKN
Kode_Dosen Char 4 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tahun_Akademik Char 4 PK No Periode Char 1 PK No Kelompok Char 3 No
89 Peserta_KKN
Kode_Dosen Char 4 No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Num 4 PK No Komponen Char 2 PK No
90 Nilai_Peserta_KKN
Skore Num 3 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Perusahaan Char 4 No Nomor_SK Char 50 No Tanggal_SK Date No Tanggal_Mulai Date No Tanggal_Akhir Date No
91 Peserta_KKN_Magang
Kode_Dosen Char 4 No
242
Nama_Pembimbing_Lapangan Char 50 No Perusahaan Char 4 PK No Nama_Perusahaan Char 50 No Jenis_Perusahaan Char 1 No Alamat Char 4 No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 No Faximili Char 12 No E-mail Char 2 No
92 Perusahaan
Contact_Person Char 50 No Jenis_Perusahaan Char 1 PK No 93 Jenis_Perusahaan Nama_Jenis_Perusahaan Char 50 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Komponen Char 2 PK No
94 Nilai_Peserta_KKN _Magang
Skore Num 3 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No No_SK_TA Char 20 No Tanggal_SK_TA Date No Judul_Skripsi Memo No Judul_Skripsi_Inggris Memo No Jenis_Penelitian Char 2 No
95 SKRIPSI_S1
Perusahaan Char 4 Yes Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No No_SK_TA Char 20 No Tanggal_SK_TA Date No Pembimbing_Ke Char 1 No
96 Pembimbing_Skripsi
Kode_Dosen Char 4 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Nomor_Berita_Acara Char 25 No Tanggal_Pendadaran Date No Penguji_ke Char 1 No Kode_Dosen Char 4 No
97 Nilai_SKRIPSI_S1
Skore_Dosen Num 3 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No
98 Yudisium_Lulus _Mahasiswa
Program_Studi_NIM Char 2 PK No
243
Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Tanggal_Yudisium Date No Nomor_Berita_Acara Char 20 No Lama_Masa_Studi Num 2 No IPK Num 1:2 No SKS Num 3 No
Predikat_Lulus Char 20 No Predikat_Lulus Char 20 PK No Nama_Predikat_Lulus Char 16 No IPK_Min Num 1:2 No
99 Predikat_Lulus
Masa_Studi_Semester_Max Num 1 No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No
100 Wisuda
Tanggal_Wisuda Date No Tahun_NIM Char 4 PK No Jenjang_Pendidikan_NIM Char 2 PK No Program_Studi_NIM Char 2 PK No Program_NIM Char 1 PK No Nomor_NIM Char 4 PK No Nomor_Anggota_Alumni Char 10 No Alamat_Tinggal Char 50 No Kecamatan Char 4 No Kode_Pos Char 5 No Telepon Char 12 Yes Faximili Char 20 Yes
101 Alumni
E_mail Char 20 Yes Nomor_Anggota_Alumni Char 10 PK No Perusahaan Char 8 PK No Tanggal_Mulai_Kerja Date No Level_Jabatan_Kerja Char 1 No
102 Sejarah_Kerja_Alumni
Gaji Num 8 No Level_Jabatan_Kerja Char 1 No 103 Jabatan_Alumni
_Di_Perusahaan Nama_Level_Jabatan_Kerja Char 50 No
44..22..44.. UUssuullaann PPaanndduuaann PPeerraannccaannggaann SSttrruukkttuurr TTaabbeell DDaattaabbaassee YYaanngg
FFlleekkssiibbeell
Berdasarkan tinjauan tentang konsep perancangan database dan hasil
identifikasi faktor-faktor umum penyebab rancangan struktur tabel database yang
tidak fleksibel, maka sekalipun menggunakan bahasa yang berbeda, beberapa ahli
(antara lain Bradley V. Stone (1998); J. L. Whitten & L. D. Bentley (1998); Jun
Yang (1999); Abraham Silberschatz, Henry F. Korth, dan S. Sudarshan (2001);
244
Raymond McLeod dan George Schell (2001); Paul Litwin (2003) yang telah
menyampaikan kerangka kerja perancangan database secara terinci; Bo P.
Weidema (2003); Jan L. Harrington (2004); Brian Mullen (2005)) menyatakan
bahwa fleksibilitas rancangan database dipengaruhi oleh aspek berikut:
1. Kesesuaian dengan model bisnis
2. Penyederhanaan tabel/normalisasi
3. Dokumentasi rancangan database
4. Kemampuan untuk beradaptasi (adaptable)
5. Kemampuan untuk berkembang (scaleable)
Selanjutnya, maka rancangan struktur tabel database yang fleksibel akan
diperoleh dengan mengikuti serangkaian langkah dengan panduan sebagai berikut:
1. Langkah analisis kebutuhan, meliputi:
a. Analisis kebutuhan batasan/ruang lingkup sistem
b. Analisis kebutuhan model bisnis
c. Analisis keterkaitan antar unit fungsional dalam sistem
d. Analisis kebutuhan data dan informasi dalam sistem
e. Analisis kemungkinan perubahan situasi/kondisi/kebijakan yang
terkait dengan kebutuhan data dan informasi dalam sistem
2. Langkah perancangan, meliputi:
a. Perancangan tahap awal, meliputi:
1). Pengelompokan data berdasarkan obyek data
2). Standarisasi nama-nama atribut
3). Standarisasi penggunaan kode data pada atribut
245
4). Perancangan struktur tabel database awal
5). Normalisasi struktur tabel database awal
6). Penentuan PK, FK dan kerelasian antar struktur tabel hasil normalisasi
b. Perancangan tahap lanjutan, meliputi:
1). Standarisasi data, yaitu:
a). Standarisasi nama-nama atribut
b). Standarisasi penggunaan kode data pada atribut yang digunakan
antar unit fungsional dalam sistem
2). Pengkodean nilai-nilai data yang digunakan secara berulang pada
record, yaitu:
a). Untuk nilai-nilai data yang mutlak tidak akan mengalami
perubahan di kemudian hari, maka nilai-nilai data perlu
dikodekan. Hal ini bertujuan untuk efisiensi penggunaan memori
dan menjaga konsistensi data. Misal:
i). Data jenis kelamin disimpan sebagai L (untuk
mengkodekan nilai data jenis kelamin Laki-laki) dan P
(untuk mengkodekan nilai data jenis kelamin Perempuan)
ii). Data status marital disimpan sebagai M (untuk
mengkodekan nilai data status marital Menikah) dan B
(untuk mengkodekan nilai data status marital Belum
Menikah)
246
iii). Data status aktif disimpan sebagai A (untuk mengkodekan
nilai data status Aktif) dan T (untuk mengkodekan nilai
data status Tidak Aktif)
b). Untuk nilai-nilai data yang memiliki kemungkinan mengalami
perubahan di kemudian hari, maka nilai-nilai data perlu
dikodekan dan kemudian dirancang tabel referensi. Hal ini
bertujuan untuk efisiensi penggunaan memori, menjaga
konsistensi data, minimalisasi kerangkapan data, serta
kemudahan pemeliharaan data. Misal:
i). Data agama yang dianut seseorang disimpan ke dalam
kode-kode data agama, yaitu I (untuk menyatakan agama
Islam), K (untuk menyatakan agama Kristen-Katholik), P
(untuk menyatakan agama Kristen-Protestan), H (untuk
menyatakan agama Hindu), dan B (untuk menyatakan
agama Budha). Kemudian dirancang sebuah tabel referensi,
yaitu tabel AGAMA.
ii). Data kelompok mata kuliah disimpan ke dalam kode-kode
kelompok mata kuliah, yaitu W (untuk menyatakan
kelompok mata kuliah Wajib), M (untuk menyatakan
kelompok mata kuliah Wajib Minat), dan P (untuk
menyatakan kelompok mata kuliah Pilihan). Kemudian
dirancang sebuah tabel referensi, yaitu tabel
KELOMPOK_MATA_KULIAH.
247
iii). Data alamat seseorang disimpan ke dalam kode-kode data
alamat, sehingga menjadi tersusun atas 4 (empat) atribut,
yaitu Alamat (untuk menyimpan nilai data alamat),
Kode_Kecamatan (untuk mengkodekan nilai data
Kecamatan), Kode_Kabupaten (untuk mengkodekan nilai
data Kabupaten), dan Kode_Propinsi (untuk mengkodekan
nilai data Propinsi). Kemudian dirancang 3 (tiga) buah tabel
referensi, yaitu tabel KECAMATAN, KABUPATEN, dan
PROPINSI.
c). Untuk kode data berupa kode blok, maka nilai-nilai kode data
dalam kode blok perlu dipisahkan, dan kemudian dirancang tabel
referensi. Hal ini bertujuan untuk kemudahan perubahan format,
urutan, dan perubahan lainnya pada kode blok. Misal:
i). Data NIM mahasiswa yang memiliki 4 (empat) komponen
dengan format Angkatan-Jenjang-Prodi-NomorUrut,
disimpan ke dalam 4 (empat) buah atribut, yaitu Angkatan,
Jenjang, Prodi, serta NomorUrut. Kemudian dirancang 3
(tiga) buah tabel referensi, yaitu ANGKATAN, JENJANG,
dan PRODI.
ii). Data NIK dosen yang memiliki 4 (empat) komponen
dengan format NomorUrut-BulanTahunLahir-
KelompokDosen, disimpan ke dalam 2 (dua) buah atribut,
yaitu NomorUrut dan KelompokDosen. Sedangkan
248
komponen BulanTahunLahir dapat diperoleh dari atribut
Tanggal_Lahir_Dosen. Kemudian dirancang 1 (satu) buah
tabel referensi, yaitu KELOMPOK_DOSEN.
3). Perancangan keamanan data, yaitu:
a). Keamanan data dari kemungkinan terjadinya kehilangan,
kerusakan, kegagalan, atau permasalahan lainnya pada fisik
memori, serta mekanisme backup dan restore data secara
tersistem maupun manual
b). Keamanan data dari kemungkinan akses secara illegal,
pembatasan kewenangan akses, dan permasalahan lainnya pada
akses data
3. Langkah pengujian, meliputi:
a. Pengujian kelengkapan data dalam rancangan struktur tabel database.
Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua formulir
isian data, dan semua keluaran/laporan yang digunakan/diperlukan
oleh semua unit fungsional dalam sistem.
b. Pengujian kerangkapan data dalam rancangan struktur tabel database.
Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua rancangan
struktur tabel database menggunakan semua kemungkinan nilai data.
c. Pengujian kemungkinan terjadinya inkonsistensi data dalam rancangan
struktur tabel database. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek
kembali semua rancangan struktur tabel database menggunakan semua
kemungkinan nilai data.
249
d. Pengujian untuk penggunaan bersama oleh para pemakai/aplikasi
dalam unit fungsional lain dalam sistem. Pengujian dilakukan dengan
cara mengecek kembali semua rancangan struktur tabel database dari
semua sudut pandang unit fungsional dalam sistem.
e. Pengujian fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk
perubahan nilai-nilai data di kemudian hari. Pengujian dilakukan
dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur tabel
database berdasarkan kemungkinan terjadinya perubahan nilai-nilai
data dan kemudahan perubahan rancangan struktur tabel database
sesuai perubahan tersebut.
f. Pengujian fleksibilitas rancangan struktur tabel database untuk
kebutuhan-kebutuhan pemakai/aplikasi baru. Pengujian dilakukan
dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur tabel
database berdasarkan kemungkinan terjadinya penambahan kebutuhan
baru dan kemudahan perubahan rancangan struktur tabel database
sesuai perubahan tersebut.
4. Langkah implementasi, meliputi:
a. Pemilihan DBMS yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
institusi, dengan mempertimbangkan kemudahan untuk melakukan
perubahan, pengembangan, dan migrasi data di masa mendatang
b. Pendefinisian rancangan struktur tabel database
250
c. Pengisian data dalam rancangan struktur tabel database, dapat
menggunakan program aplikasi, query, atau fasilitas lain yang tersedia
dalam DBMS
d. Penggunaan database, dapat menggunakan program aplikasi, query,
atau fasilitas lain yang tersedia dalam DBMS
e. Dokumentasi rancangan struktur tabel database
f. Pemeliharaan database
251
BBAABB VV PPEERRAANNCCAANNGGAANN DDAANN IIMMPPLLEEMMEENNTTAASSII SSIISSTTEEMM
55..11.. PPeerraannccaannggaann SSiisstteemm
55..11..11.. PPeerraannccaannggaann MMooddeell SSiisstteemm
Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk
membantu seorang Pakar yang akan melakukan analisis fleksibilitas rancangan
struktur tabel database untuk SIAKAD. Model sistem secara logikal dapat
ditunjukkan dengan menggunakan sebuah diagram yang disebut Diagram Aliran
Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD), dimulai dari level 0 atau konteks dan
kemudian semakin mendetail ke level-level yang lebih rendah.
55..11..11..11.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 00
Untuk dapat menggambarkan DFD level 0 atau konteks, maka perlu
diidentifikasikan komponen penyusun DFD, yaitu:
1. Kesatuan luar (external entity)
2. Proses (process)
3. Aliran data (data flow)
Hasil identifikasi komponen DFD level 0 atau konteks, adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan luar (external entity)
Kesatuan luar yang terlibat di dalam DFD level 0 atau konteks adalah
sebanyak 2 (dua) buah, yaitu sebagai berikut:
252
a. User
User merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama sebagai
sumber data dengan memasukkan rancangan struktur tabel database
yang akan dianalisis. User adalah perancang struktur tabel database.
Selain itu, User juga berperan sebagai penerima informasi hasil
analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dengan
memberikan masukan kriteria informasi yang diinginkannya.
b. Pakar
Pakar merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama
melakukan analisis dengan cara memberikan penilaian terhadap
fleksibilitas rancangan struktur tabel database. Pakar adalah orang
yang memiliki kecakapan yang memadai tentang konsep dan
perancangan database. Pakar juga berhak melakukan inisialisasi data
yang diperlukan pada proses analisis. Selain itu, Pakar juga berperan
sebagai penerima informasi hasil analisis fleksibilitas rancangan
struktur tabel database dengan memberikan masukan kriteria
informasi yang diinginkannya.
2. Proses (process)
Proses utama pada sistem dikembangkan sebagai sebuah perangkat lunak
program aplikasi yang diberi nama Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur
Tabel Database.
253
3. Aliran data (data flow)
Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 0 atau konteks adalah sebanyak 7
(tujuh) buah, yaitu sebagai berikut:
a. Setup data
Setup data merupakan inisialisasi nilai untuk sistem untuk melakukan
proses analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang
diberikan oleh seorang Pakar, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke
proses Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
(Proses 0). Setup data meliputi 3 (tiga) macam data, yaitu:
1). Data user, digunakan untuk inisialiasi data-data user yang berhak
mengakses sistem.
2). Data pendidikan, digunakan untuk inisialiasi data-data jenjang
pendidikan Perancang rancangan struktur tabel database.
3). Data tingkat fleksibilitas, digunakan untuk inisialiasi data-data
Tingkat Fleksibilitas pada hasil analisis rancangan struktur tabel
database.
b. Rancangan struktur tabel database
Rancangan struktur tabel database merupakan data rancangan struktur
tabel database yang akan dianalisis oleh Pakar, mengalir dari kesatuan
luar User ke proses Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel
Database (Proses 0).
254
c. Penilaian
Penilaian merupakan penilaian atas fleksibilitas rancangan struktur
tabel database yang diberikan oleh seorang Pakar, mengalir dari
kesatuan luar Pakar ke proses Analisis Fleksibilitas Rancangan
Struktur Tabel Database (Proses 0).
d. Kriteria informasi
Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh
User, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 0) ke
kesatuan luar User.
e. Kriteria informasi
Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh
Pakar, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 0) ke
kesatuan luar Pakar.
f. Informasi hasil analisis
Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis
Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database (Proses 0) ke
kesatuan luar Pakar.
g. Informasi hasil analisis
Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis
255
Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database (Proses 0) ke
kesatuan luar Pakar.
Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya
dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 0 atau konteks untuk
sistem yang akan dikembangkan. DFD level 0 yang melibatkan komponen
kesatuan luar, proses, dan aliran data ditampilkan dalam Gambar 5.1.
Gambar 5.1: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 0 atau konteks
55..11..11..22.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 11
Sebagaimana dalam penggambaran DFD level 0 atau konteks, untuk dapat
menggambarkan DFD level 1, maka perlu diidentifikasikan kembali tentang detail
komponen proses, dan detail komponen aliran data. Sedangkan komponen
kesatuan luar tetap sama seperti dalam DFD level 0 atau konteks. Selain itu, juga
perlu diidentifikasikan komponen simpanan data yang terlibat dalam sistem. Hasil
identifikasi komponen DFD untuk level 1, adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan luar (external entity)
Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 1 adalah sama dengan kesatuan
luar yang terlibat dalam DFD level 0 atau konteks, sebanyak 2 (dua) buah,
yaitu:
Setup data
Kriteria informasi Kriteria informasi
Rancangan struktur tabel database
Informasi hasil analisis
Penilaian
Informasi hasil analisis
0 Analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database
Pakar User
256
a. User
User merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama sebagai
sumber data dengan memasukkan rancangan struktur tabel database
yang akan dianalisis. User adalah perancang struktur tabel database.
Selain itu, User juga berperan sebagai penerima informasi hasil
analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database dengan
memberikan masukan kriteria informasi yang diinginkannya.
b. Pakar
Pakar merupakan komponen kesatuan luar yang berperan utama
melakukan analisis dengan cara memberikan penilaian terhadap
fleksibilitas rancangan struktur tabel database. Pakar adalah orang
yang memiliki kecakapan yang memadai tentang konsep dan
perancangan database. Pakar juga berhak melakukan setup/inisialisasi
data yang diperlukan pada proses analisis. Selain itu, Pakar juga
berperan sebagai penerima informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database dengan memberikan masukan
kriteria informasi yang diinginkannya.
2. Proses (process)
Proses untuk Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database terdiri
atas 4 (empat) bagian proses, yaitu sebagai berikut:
a. Setup data (Proses 1)
Setup data merupakan bagian proses untuk inisialisasi data-data awal
yang diperlukan oleh sistem. Setup data ini dilakukan melalui
257
keyboard dengan menggunakan form input pada layar/monitor.
Selanjutnya, inisialisasi data yang dimasukkan ini akan disimpan
dalam 3 (tiga) buah simpanan data, yaitu TblUser (D1), TblPendidikan
(D2) dan TblFleksibilitas (D3).
b. Input rancangan struktur tabel database (Proses 2)
Input rancangan struktur tabel database merupakan bagian proses
untuk memasukkan data rancangan, data detail rancangan struktur
tabel database yang akan dianalisis, dan analisis rancangan struktur
tabel database. Pemasukkan data rancangan dan data detail rancangan
struktur tabel database ini dilakukan melalui keyboard dengan
menggunakan form input pada layar/monitor. Selanjutnya, data
rancangan dan data detail rancangan struktur tabel database yang
dimasukkan ini akan disimpan dalam 3 (dua) buah simpanan data,
yaitu TblData (D4), TblDataTabel (D5), dan TblDataAtribut (D6).
c. Penilaian rancangan struktur tabel database (Proses 3)
Penilaian rancangan struktur tabel database merupakan bagian proses
untuk melakukan analisis fleksibilitas terhadap detail rancangan
struktur tabel database. Proses analisis fleksibilitas rancangan struktur
tabel database ini dilakukan oleh Pakar dengan cara memberikan
penilaian terhadap rancangan struktur tabel database berdasarkan
kepakarannya. Dengan demikian, penilaian yang diberikan akan
memiliki sifat yang subyektif, tergantung tingkat kepakaran Pakar.
258
Selanjutnya, hasil analisis tersebut akan disimpan dalam 2 (dua) buah
simpanan data, yaitu TblHasil (D7) dan TblHasilDetail (D8).
d. Laporan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4)
Laporan hasil analisis rancangan struktur tabel database merupakan
bagian proses untuk menampilkan informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database. Output informasi berupa laporan
hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database ini
ditujukan kepada kesatuan luar User dan Pakar.
3. Aliran data (data flow)
Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 1 adalah sebanyak 23 (dua puluh
tiga) buah, yaitu sebagai berikut:
a. Setup data user, pendidikan, tingkat fleksibilitas
Setup data user, pendidikan, tingkat fleksibilitas merupakan data
inisilisasi yang diperlukan oleh sistem, mengalir dari kesatuan luar
Pakar ke proses Setup data (Proses 1).
b. Record User
Record User merupakan record data User yang diinisialisasikan oleh
Pakar, mengalir dari proses Setup data (Proses 1) ke simpanan data
TblUser (D1).
c. Record pendidikan
Record pendidikan merupakan record data pendidikan yang
diinisialisasikan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup data (Proses 1)
ke simpanan data TblPendidikan (D2).
259
d. Record tingkat fleksibilitas
Record tingkat fleksibilitas merupakan record data tingkat fleksibilitas
yang diinisialisasikan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup data
(Proses 1) ke simpanan data TblFleksibilitas (D3).
e. Rancangan struktur tabel database
Rancangan struktur tabel database merupakan data rancangan struktur
tabel database, mengalir dari kesatuan luar User ke proses Input
rancangan struktur tabel database (Proses 2).
f. Record data
Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,
mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database (Proses
2) ke simpanan data TblData (D4).
g. Record data tabel
Record data tabel merupakan record data tabel rancangan struktur
tabel database, mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel
database (Proses 2) ke simpanan data TblDataTabel (D5).
h. Record data atribut
Record data atribut merupakan record data nam-nama atribut dan
keterangan terkait dengan atribut pada rancangan struktur tabel
database, mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database
(Proses 2) ke simpanan data TblDataAtribut (D6).
260
i. Record data tabel
Record data tabel merupakan record data nama-nama tabel rancangan
struktur tabel database, mengalir dari simpanan data TblDataTabel
(D5) ke proses Analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3).
j. Record data atribut
Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan
keterangan terkait dengan atribut pada rancangan struktur tabel
database, mengalir dari simpanan data TblDataAtribut (D6) ke proses
Analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3).
k. Record data
Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,
mengalir dari simpanan data TblData (D4) ke proses Analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 3).
l. Record tingkat fleksibilitas
Record tingkat fleksibilitas merupakan record data tingkat fleksibilitas,
mengalir dari simpanan data TblFleksibilitas (D3) ke proses Analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 3).
m. Record pendidikan
Record pendidikan merupakan record data pendidikan, mengalir dari
simpanan data TblPendidikan (D2) ke proses Analisis rancangan
struktur tabel database (Proses 3).
261
n. Record user
Record User merupakan record data User, mengalir dari simpanan data
TblUser (D1) ke proses Analisis rancangan struktur tabel database
(Proses 3).
o. Penilaian
Penilaian merupakan penilaian terhadap rancangan struktur tabel
database, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke proses Analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 3).
p. Record hasil
Record hasil merupakan record data hasil analisis terhadap rancangan
struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis rancangan
struktur tabel database (Proses 3) ke simpanan data TblHasil (D7).
q. Record hasil detail hasil
Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis terhadap
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 3) ke simpanan data
TblHasilDetail (D8).
r. Record hasil
Record hasil merupakan record data hasil analisis terhadap rancangan
struktur tabel database, mengalir dari simpanan data TblHasil (D7) ke
proses Laporan hasil analisis (Proses 4).
262
s. Record hasil detail
Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis terhadap
rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data
TblHasilDetail (D8) ke proses Laporan hasil analisis (Proses 4).
t. Kriteria informasi
Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh
User, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 4) ke
kesatuan luar User.
u. Kriteria informasi
Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh
Pakar, mengalir dari proses Laporan hasil analisis (Proses 4) ke
kesatuan luar Pakar.
v. Informasi hasil analisis
Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Laporan hasil
analisis (Proses 4) ke kesatuan luar User.
w. Informasi hasil analisis
Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Laporan hasil
analisis (Proses 4) ke kesatuan luar Pakar.
263
4. Simpanan data (data store)
Komponen simpanan data yang terlibat dalam sistem adalah sebanyak 7
(tujuh) buah, yaitu sebagai berikut:
a. TblUser (D1)
TblUser merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
untuk menyimpan record data User yang diinputkan oleh kesatuan
luar Pakar melalui proses Setup data (Proses 1) sebagai inisialisasi
User sistem.
b. TblPendidikan (D2)
TblPendidikan merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data pendidikan yang
diinputkan oleh kesatuan luar Pakar melalui proses Setup data
(Proses 1) sebagai inisialisasi untuk proses analisis feksibilitas
rancangan struktur database.
c. TblFleksibilitas (D3)
TblFleksibilitas merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data tingkat fleksibilitas yang
diinputkan oleh kesatuan luar Pakar melalui proses Setup data
(Proses 1) sebagai inisialisasi untuk proses analisis feksibilitas
rancangan struktur database.
d. TblData (D4)
TblData merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
untuk menyimpan record data yang bersifat umum tentang
264
rancangan struktur tabel database yang diinputkan oleh kesatuan
luar User dan akan dianalisis oleh Pakar.
e. TblDataTabel (D5)
TblDataTabel merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
untuk menyimpan record data nama-nama tabel rancangan struktur
tabel database yang telah diinputkan oleh kesatuan luar User dan
akan dianalisis oleh Pakar.
f. TblDataAtribut (D6)
TblDataAtribut merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data nama-nama atribut dan
keterangan terkait dengan atribut pada rancangan struktur tabel
database yang telah diinputkan oleh kesatuan luar User dan akan
dianalisis oleh Pakar.
g. TblHasil (D8)
TblHasil merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
untuk menyimpan record data hasil analisis fleksibilitas rancangan
struktur database yang telah diberikan oleh Pakar.
h. TblHasilDetail (D8)
TblHasilDetail merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data detail hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur database yang telah diberikan oleh
Pakar.
265
Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD untuk level 1 tersebut,
selanjutnya dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 1 untuk
sistem yang akan dikembangkan, yaitu seperti ditampilkan dalam Gambar 5.2.
Gambar 5.2: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 1
Record User
Record data
Record data atribut
Setup data user, pendidikan, tingkat fleksibilitas
Record hasil detail
Record data tabel
Record data tabel
Record data Rancangan struktur tabel database
Penilaian
Kriteria informasi
D4 TblData
D7 TblHasil
D5 TblDataTabel
Record data atribut
2 Input
rancangan struktur tabel database
Pakar
User
3 Proses analisis
rancangan struktur tabel database
4 Laporan
hasil analisis Kriteria informasi
Record hasil
D8 TblHasilDetail
Record hasil detail
Record hasil
Informasi hasil analisis
1 Setup data
D1 TblUser
D2 TblPendidikan
D3 TblFleksibilitas
Record user
Record pendidikan
Record tingkat fleksibilitas
Record tingkat fleksibilitas
Record pendidikan
D6 TblDataAtribut
266
55..11..11..33.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22
Sebagaimana penggambaran DFD level 0 atau konteks dan DFD level 1,
untuk dapat menggambarkan DFD level 2, maka perlu diidentifikasikan kembali
tentang detail komponen proses, detail komponen aliran data, komponen kesatuan
luar, dan komponen simpanan data yang terlibat untuk setiap bagian proses.
55..11..11..33..11.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22
PPrroosseess 11
Proses 1 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
adalah Setup data. Hasil identifikasi komponen DFD level 2 untuk Proses 1,
adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan luar (external entity)
Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 1 adalah
sebanyak 1 (satu) buah, yaitu Pakar. Kesatuan luar Pakar berperan sebagai
sumber data dengan memasukkan inisialisasi data-data User, pendidikan, dan
tingkat fleksibilitas. Pakar adalah seseorang yang akan menganalisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database.
2. Proses (process)
Proses 1 terdiri atas 3 (tiga) bagian proses, yaitu sebagai berikut:
a. Setup data User (Proses 1.1)
Setup data User merupakan inisialisasi data User sistem, mengalir
dari kesatuan luar Pakar menuju proses Setup data User (Proses
267
1.1). Data inisialisasi ini kemudian akan disimpan ke dalam
simpanan data TblUser (D1).
b. Setup data pendidikan (Proses 1.2)
Setup data pendidikan merupakan bagian proses untuk inisialisasi
data jenjang pendidikan yang akan digunakan pada data Perancang
rancangan struktur tabel database. Data inisialisasi ini kemudian
akan disimpan ke dalam simpanan data TblPendidikan (D2).
c. Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3)
Setup data tingkat fleksibilitas merupakan bagian proses untuk
inisialisasi data tingkat fleksibilitas yang akan digunakan untuk
analisis rancangan struktur tabel database. Data inisialisasi ini
kemudian akan disimpan ke dalam simpanan data TblFleksibilitas
(D3).
3. Aliran data (data flow)
Aliran data (data flow) yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 1
adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu sebagai berikut:
a. Setup data User
Setup data User merupakan inisialisasi data User sistem, mengalir
dari kesatuan luar Pakar menuju proses Setup data User (Proses
1.1). Data inisialisasi ini kemudian akan disimpan ke dalam
simpanan data TblUser (D1).
268
b. Setup data pendidikan
Setup data pendidikan merupakan inisialisasi data jenjang
pendidikan yang akan digunakan pada data Perancang struktur
tabel database, mengalir dari kesatuan luar Pakar menuju proses
Setup data pendidikan (Proses 1.2). Data pendidikan kemudian
akan disimpan ke dalam simpanan data TblPendidikan (D2).
c. Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3)
Setup data tingkat fleksibilitas merupakan inisialisasi data tingkat
fleksibilitas yang akan digunakan untuk analisis rancangan struktur
tabel database, mengalir dari kesatuan luar Pakar menuju proses
Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3). Data inisialisasi ini
kemudian akan disimpan ke dalam simpanan data TblFleksibilitas
(D3).
d. Record user
Record user merupakan record hasil inisialisasi data User yang
diinputkan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup data User
(Proses 1.1) menuju ke simpanan data TblUser (D1).
e. Record pendidikan
Record pendidikan merupakan record hasil inisialisasi data
pendidikan yang diinputkan oleh Pakar, mengalir dari proses Setup
data pendidikan (Proses 1.2) menuju ke simpanan data
TblPendidikan (D2).
269
f. Record tingkat fleksibilitas
Record tingkat fleksibilitas merupakan record hasil inisialisasi data
tingkat fleksibilitas yang diinputkan oleh Pakar, mengalir dari
proses Setup data tingkat fleksibilitas (Proses 1.3) menuju ke
simpanan data TblFleksibilitas (D3).
4. Simpanan data (data store)
Komponen simpanan data (data store) yang terlibat dalam Proses 1 adalah
sebanyak 3 (tiga) buah, yaitu sebagai berikut:
a. TblUser (D1)
TblUser merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
untuk menyimpan record data User yang diinputkan oleh kesatuan
luar Pakar.
b. TblPendidikan (D2)
TblPendidikan merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data pendidikan yang
diinputkan oleh kesatuan luar Pakar.
c. TblFleksibilitas (D3)
TblFleksibilitas merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data tingkat fleksibilitas yang
diinputkan oleh kesatuan luar Pakar.
Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya
dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 1 yang
akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.3.
270
Gambar 5.3: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 1
55..11..11..33..22.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22
PPrroosseess 22
Proses 2 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
adalah Input rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi komponen DFD
level 2 untuk Proses 2, adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan luar (external entity)
Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 1 adalah
sebanyak 1 (satu) buah, yaitu User. Kesatuan luar User berperan sebagai
sumber data dengan memasukkan rancangan struktur tabel database yang
akan dianalisis. User adalah perancang struktur tabel database.
2. Proses (process)
Proses 1 terdiri atas 1 (satu) bagian proses, yaitu:
Record tingkat fleksibilitas
Record pendidikan
Record user Setup data User 1.1 Setup data User Pakar D1 TblUser
D2 TblPendidiikan Setup data pendidikan 1.2
Setup data pendidikan
Setup data tingkat fleksibilitas 1.3
Setup data tingkat fleksibilitas
D3 TblFleksibilitas
271
a. Input rancangan struktur tabel database (Proses 2.1)
Input rancangan struktur tabel database merupakan bagian proses
untuk memasukkan data rancangan struktur tabel database yang
akan dianalisis, yang disimpan ke dalam 3 (tiga) buah simpanan
data, yaitu TblData (D4), TblDataTabel (D5), dan TblDataAtribut
(D6).
3. Aliran data (data flow)
Aliran data (data flow) yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 2
adalah sebanyak 4 (empat) buah, yaitu sebagai berikut:
a. Rancangan struktur tabel database
Rancangan struktur tabel database merupakan data rancangan struktur
tabel database, mengalir dari kesatuan luar User ke proses Input
rancangan struktur tabel database (Proses 2.1).
b. Record data
Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,
mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database (Proses
2.1) ke simpanan data TblData (D4).
c. Record data tabel
Record data tabel merupakan record data nama-nama tabel dalam
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Input
rancangan struktur tabel database (Proses 2.1) ke simpanan data
TblDataTabel (D5).
272
d. Record data atribut
Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan
keterangan yang terkait dengan atribut dalam rancangan struktur tabel
database, mengalir dari proses Input rancangan struktur tabel database
(Proses 2.1) ke simpanan data TblDataAtribut (D6).
4. Simpanan data (data store)
Komponen simpanan data (data store) yang terlibat dalam DFD level 2
untuk Proses 2 adalah sebanyak 3 (tiga) buah, yaitu sebagai berikut:
a. TblData (D4)
TblData merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
untuk menyimpan record data yang bersifat umum tentang
rancangan struktur tabel database yang diinputkan oleh kesatuan
luar User.
b. TblDataTabel (D5)
TblDetailData merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data nama-nama tabel dalam
rancangan struktur tabel database yang diinputkan oleh kesatuan
luar User.
c. TblDataAtribut (D5)
TblDataAtribut merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data nama-nama atribut dan
keterangan yang terkait dengan atribut dalam rancangan struktur
tabel database yang diinputkan oleh kesatuan luar User.
273
Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya
dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 2 yang
akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 2
55..11..11..33..33.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22
PPrroosseess 33
Proses 3 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
adalah Proses analisis rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi
komponen DFD level 2 untuk Proses 3, adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan luar (external entity)
Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 3 adalah
sebanyak 1 (satu) buah, yaitu Pakar. Kesatuan luar Pakar berperan melakukan
analisis dengan cara memberikan penilaian terhadap fleksibilitas rancangan
struktur tabel database. Pakar adalah orang yang memiliki kecakapan yang
memadai tentang konsep dan perancangan database.
2. Proses (process)
Proses 3 terdiri atas 1 (satu) bagian proses, yaitu:
Record data atribut
Record data tabel
Record data Rancangan struktur tabel database
2.1 Input rancangan
struktur tabel database
User
D4 TblData
D5 TblDataTabel
D6 TblDataAtribut
274
a. Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1)
Proses analisis rancangan struktur tabel database merupakan
bagian proses untuk menganalisis data rancangan dan data detail
rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis. Proses
analisis rancangan struktur tabel database adalah berupa penilaian
yang diberikan oleh Pakar.
3. Aliran data (data flow)
Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 3 adalah
sebanyak 5 (lima) buah, yaitu sebagai berikut:
a. Record rancangan struktur tabel database
Record rancangan struktur tabel database merupakan record data
rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data
TblData (D4) ke Proses analisis rancangan struktur tabel database
(Proses 3.1).
b. Record data tabel
Record data tabel merupakan record data nama-nama tabel dalam
rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data
TblDataTabel (D5) ke Proses analisis rancangan struktur tabel
database (Proses 3.1).
c. Record data atribut
Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan
keterangan terkait dengan atribut dalam rancangan struktur tabel
275
database, mengalir dari simpanan data TblDataAtribut (D6) ke
Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1).
d. Penilaian
Penilaian merupakan penilaian terhadap rancangan struktur tabel
database, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke Proses analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 3.1).
e. Record hasil
Record hasil merupakan record data hasil analisis rancangan
struktur tabel database, mengalir dari Proses analisis rancangan
struktur tabel database (Proses 3.1) ke simpanan data TblHasil
(D7).
f. Record hasil detail
Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis
rancangan struktur tabel database, mengalir dari Proses analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 3.1) ke simpanan data
TblHasilDetail (D8).
4. Simpanan data (data store)
Komponen simpanan data yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 3
adalah sebanyak 4 (empat) buah, yaitu sebagai berikut:
a. TblData (D4)
TblData merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
sebagai sumber data, mengalir dari simpanan data TblData (D4) ke
Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1).
276
b. TblDetailData (D5)
TblDetailData merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi sebagai sumber data, mengalir dari simpanan data
TblDetailData (D5) ke Proses analisis rancangan struktur tabel
database (Proses 3.1).
c. TblHasil (D7)
TblHasil merupakan komponen simpanan data yang berfungsi
untuk menyimpan record data hasil analisis fleksibilitas pada
rancangan struktur database, mengalir dari Proses analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 3.1) ke simpanan data
TblHasil (D7).
d. TblHasilDetail (D8)
TblHasilDetail merupakan komponen simpanan data yang
berfungsi untuk menyimpan record data detail hasil analisis
fleksibilitas pada rancangan struktur database, mengalir dari
Proses analisis rancangan struktur tabel database (Proses 3.1) ke
simpanan data TblHasilDetail (D8).
Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya
dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 3 yang
akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.5.
277
Gambar 5.5: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 3
55..11..11..33..44.. DDiiaaggrraamm AAlliirraann DDaattaa//DDAADD ((DDaattaa FFllooww DDiiaaggrraamm//DDFFDD)) LLeevveell 22
PPrroosseess 44
Proses 3 dalam Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
adalah Laporan hasil analisis rancangan struktur tabel database. Hasil identifikasi
komponen DFD level 2 untuk Proses 4, adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan luar (external entity)
Kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 4 adalah sama
dengan kesatuan luar yang terlibat dalam DFD level 0 atau konteks, sebanyak
2 (dua) buah, yaitu:
a. User
User merupakan kesatuan luar yang berperan sebagai penerima
informasi hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database.
b. Pakar
Pakar merupakan kesatuan luar yang berperan sebagai penerima
informasi hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database.
Record data atribut
Record data tabel
Record data
Record hasil detail Record hasil
Penilaian Pakar
D7 TblHasil
D4 TblData
D5 TblDataTabel 3.1 Proses analisis
rancangan struktur tabel database
D7 8TblHasilDetail
D6 TblDataAtribut
278
2. Proses (process)
Proses dalam DFD level 2 untuk Proses 4 terdiri atas 1 (satu) bagian proses,
yaitu sebagai berikut:
a. Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses
4.1)
Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database
merupakan bagian proses untuk menampilkkan hasil analisis
terhadap rancangan dan detail rancangan struktur tabel database.
3. Aliran data (data flow)
Aliran data yang terlibat di dalam DFD level 2 untuk Proses 4 adalah
sebanyak 11 (sebelas) buah, yaitu sebagai berikut:
a. Record pendidikan
Record pendidikan merupakan record data pendidikan, mengalir dari
simpanan data TblPendidikan (D2) ke proses Tampilkan hasil analisis
rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
b. Record fleksibilitas
Record fleksibilitas merupakan record data tingkat fleksibilitas,
mengalir dari simpanan data TblFleksibilitas (D3) ke proses
Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses
4.1).
279
c. Record data
Record data merupakan record data rancangan struktur tabel database,
mengalir dari simpanan data TblData (D4) ke proses Tampilkan hasil
analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
d. Record data tabel
Record data tabel merupakan record data nama-nama tabeldalam
rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data
TblDataTabel (D5) ke proses Tampilkan hasil analisis rancangan
struktur tabel database (Proses 4.1).
e. Record data atribut
Record data atribut merupakan record data nama-nama atribut dan
keterangan yang terkait dengan atribut dalam rancangan struktur tabel
database, mengalir dari simpanan data TblDataAtribut (D6) ke proses
Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses
4.1).
f. Kriteria informasi
Kriteria informasi merupakan kriteria pilihan informasi hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh
User, mengalir dari kesatuan luar User ke proses Baca kriteria
informasi (Proses 4.1).
g. Kriteria informasi
Kriteria informasi merupakan jenis pilihan informasi hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang diinginkan oleh
280
Pakar, mengalir dari kesatuan luar Pakar ke proses Tampilkan hasil
analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
h. Record hasil
Record hasil merupakan record data hasil analisis terhadap rancangan
struktur tabel database, mengalir dari simpanan data TblHasil (D7) ke
proses Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database
(Proses 4.1).
i. Record hasil detail
Record hasil detail merupakan record data detail hasil analisis terhadap
rancangan struktur tabel database, mengalir dari simpanan data
TblHasilDetail (D8) ke proses Tampilkan hasil analisis rancangan
struktur tabel database (Proses 4.1).
j. Informasi hasil analisis
Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Tampilkan
hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1) ke
kesatuan luar User.
k. Informasi hasil analisis
Informasi hasil analisis merupakan informasi hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel database, mengalir dari proses Tampilkan
hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1) ke
kesatuan luar Pakar.
281
4. Simpanan data (data store)
Komponen simpanan data yang terlibat dalam DFD level 2 untuk Proses 4
adalah sebanyak 7 (tujuh) buah, yaitu sebagai berikut:
a. TblPendidikan (D2)
TblPendidikan merupakan sumber data untuk proses Tampilkan
hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
b. TblFleksibilitas (D3)
TblFleksibilitas merupakan sumber data untuk proses Tampilkan
hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
c. TblData (D4)
TblData merupakan sumber data untuk proses Tampilkan hasil
analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
d. TblDataTabel (D5)
TblDataTabel merupakan sumber data untuk proses Tampilkan
hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
e. TblDataAtribut (D6)
TblDataAtribut merupakan sumber data untuk proses Tampilkan
hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
f. TblHasil (D7)
TblHasil merupakan sumber data untuk proses Tampilkan hasil
analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
282
g. TblHasilDetail (D8)
TblHasilDetail merupakan sumber data untuk proses Tampilkan
hasil analisis rancangan struktur tabel database (Proses 4.1).
Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun DFD tersebut, selanjutnya
dapat digambarkan model logikal dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 4 yang
akan dikembangkan, yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6: Model logikal sistem dalam bentuk DFD level 2 untuk Proses 4
55..11..22.. PPeerraannccaannggaann MMooddeell DDaattaa
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data
yang tersimpan dalam database dan bagaimana hubungan antar data tersebut
untuk pengguna (User) secara logikal. Model data juga dapat digunakan sebagai
dasar untuk perancangan struktur tabel database. Salah satu model data yang
banyak digunakan dalam adalah Model kerelasian antar entitas (Entity
Record tingkat fleksibilitas
Record data atribut
Record data tabel
Record data
Record hasil detail
Record hasil
Record pendidikan
1
D5 TblDataTabel
Informasi hasil analisis Informasi hasil analisis
Kriteria informasi Pakar User
Kriteria informasi
4.1 Tampilkan
hasil analisis struktur tabel
database
D4 TblData D3 TblFleksibilitas D2 TblPendidikan
D8 TblHasilDetail
D7 TblHasil
D6 TblDataAtribut
283
Relationship Model/ER_M). ER_M ditunjukkan pada bentuk sebuah diagram
yang disebut diagram kerelasian antar entitas (Entity Relationship
Diagram/ER_D). Untuk dapat menggambarkan ER_D perlu diidentifikasikan
komponen-komponen penyusun ER_D, yaitu entitas (entity), atribut (attribute),
dan kerelasian (relationship) antar entitas.
Berdasarkan model logikal sistem yang digambarkan dalam bentuk DFD
(level 0 atau konteks, level 1, dan level 2), selanjutnya dapat diidentifikasi
komponen ER_D untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini,
yaitu sebagai berikut:
1. Entitas (entity)
Entitas yang terlibat dalam sistem adalah sebanyak 7 (tujuh) buah, yaitu
sebagai berikut:
a. User
User merupakan entitas tentang obyek berupa orang yang akan
mengakses sistem, baik sebagai User yang merancang dan
menginputkan rancangan struktur tabel database maupun Pakar
yang akan melakukan analisis terhadap data rancangan struktur
tabel database.
b. Pendidikan
Pendidikan merupakan entitas tentang obyek berupa hal jenjang
pendidikan yang akan digunakan pada obyek Perancang rancangan
struktur tabel database.
284
c. Tingkat fleksibilitas
Tingkat fleksibilitas merupakan entitas tentang obyek berupa hal
tingkat fleksibilitas yang akan digunakan untuk menentukan
kriteria tingkatan fleksibilitas data rancangan struktur tabel
database.
d. Data
Data merupakan entitas tentang obyek berupa data rancangan
struktur tabel database secara umum yang akan dianalisis.
e. Data Tabel
Data Tabel merupakan entitas tentang obyek berupa data tabel
dalam rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis.
f. Data Atribut
Data Atribut merupakan entitas tentang obyek berupa data atribut
dalam rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis.
g. Hasil
Hasil merupakan entitas tentang obyek berupa data hasil analisis
rancangan struktur tabel database secara umum.
h. Hasil detail
Hasil detail merupakan entitas tentang obyek berupa data detail
hasil analisis rancangan struktur tabel database.
2. Atribut (attribute)
Atribut untuk setiap entitas yang terlibat dalam sistem adalah sebagai berikut:
285
a. Entitas User, melibatkan 3 (tiga) buah atribut yaitu:
1). Nama_User
2). Password
3). Status
b. Entitas Pendidikan, melibatkan 2 (dua) buah atribut yaitu:
1). Pendidikan
2). Nama_Pendidikan
c. Entitas Fleksibilitas, melibatkan 4 (empat) buah atribut yaitu:
1). Tingkat_Fleksibilitas
2). Nama_Tkt_Fleksibilitas
3). Batas_Bawah
4). Batas_Atas
d. Entitas Data, melibatkan 8 (delapan) buah atribut yaitu:
1). Data_Rancangan_Ke
2). Data_Rancangan
3). Nama_Perancang
4). Pendidikan
5). Tanggal_Rancangan
6). Judul
7). Jumlah_Tabel
8). Jumlah_Atribut
e. Entitas DataTabel, melibatkan 4 (empat) buah atribut yaitu:
1). Data_Rancangan_Ke
286
2). Nama_Tabel_Ke
3). Nama_Tabel
4). Jumlah_Atribut
f. Entitas DataAtribut, melibatkan 6 (enam) buah atribut yaitu:
1). Data_Rancangan_Ke
2). Nama_Tabel_Ke
3). Nama_Atribut_Ke
4). Nama_Atribut
5). Tipe_Atribut
6). Ukuran_Atribut
7). Keterangan_Atribut
g. Entitas Hasil, melibatkan 3 (tiga) buah atribut yaitu:
1). Data_Rancangan_Ke
2). Tanggal_Analisis
3). Tingkat_Fleksibilitas
h. Entitas HasilDetail, melibatkan 5 (lima) buah atribut yaitu:
1). Data_Rancangan_Ke
2). Nama_Tabel_Ke
3). Nama_Atribut_Ke
4). Sifat_Fleksibel_Atribut
5). Penjelasan
287
3. Kerelasian (relationship) antar entitas
Kerelasian antar entitas dalam sistem adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu
sebagai berikut:
a. Merancang
Merancang merupakan nama kerelasian antara entitas Data dan
entitas Pendidikan. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan
menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci
sederhana, yaitu Pendidikan yang diletakkan dalam entitas Data.
Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu lebih dari satu
nilai data Pendidikan pada entitas Data hanya dapat mempunyai
kerelasian ke satu nilai data Pendidikan pada entitas Pendidikan.
b. Mempunyai
Mempunyai merupakan nama kerelasian antara entitas DataTabel
dan entitas Data. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan
menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci
sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam
entitas DataTabel. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu
lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas
DataTabel hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada entitas Data.
c. Mempunyai
Mempunyai merupakan nama kerelasian antara entitas DataAtribut
dan entitas Data. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan
288
menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci
sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam
entitas DataAtribut. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one,
yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas
DataAtribut hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada entitas Data.
d. Mempunyai
Mempunyai merupakan nama kerelasian antara entitas DataAtribut
dan entitas DataTabel. Kerelasian antara kedua entitas ini
ditunjukkan menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa
kunci sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang diletakkan dalam
entitas DataAtribut. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one,
yaitu lebih dari satu nilai data Nama_Tabel_Ke pada entitas
DataAtribut hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Nama_Tabel_Ke pada entitas DataTabel.
e. Mempunyai
Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas Hasil dan entitas
Data. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan menggunakan
kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci sederhana, yaitu
Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam entitas Hasil.
Kerelasian ini memiliki jenis one-to-one, yaitu satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada entitas Hasil hanya dapat mempunyai
289
kerelasian ke satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas
Data.
f. Mempunyai
Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas Hasil dan entitas
Fleksibilitas. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan
menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci
sederhana, yaitu Tingkat_Fleksibilitas yang diletakkan dalam
entitas Hasil. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu
lebih dari satu nilai data Tingkat_Fleksibilitas pada entitas Hasil
hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Tingkat_Fleksibilitas pada entitas Fleksibilitas.
g. Mempunyai
Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas Hasil dan entitas
HasilDetail. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan
menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci
sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang diletakkan dalam
entitas HasilDetail. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one,
yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada entitas
HasilDetail hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada entitas HasilDetail.
h. Mempunyai
Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas HasilDetail dan
entitas DataTabel. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan
290
menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci
sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang diletakkan dalam entitas
HasilDetail. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu lebih
dari satu nilai data Nama_Tabel_Ke pada entitas HasilDetail hanya
dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data Nama_Tabel_Ke
pada entitas DataTabel.
i. Mempunyai
Mempunyai merupakan kerelasian antara entitas HasilDetail dan
entitas DataAtribut. Kerelasian antara kedua entitas ini ditunjukkan
menggunakan kunci asing (Foreign Key/FK) berupa kunci
sederhana, yaitu Nama_Atribut_Ke yang diletakkan dalam entitas
HasilDetail. Kerelasian ini memiliki jenis many-to-one, yaitu lebih
dari satu nilai data Nama_Atribut_Ke pada entitas HasilDetail
hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Nama_Atribut_Ke pada entitas DataAtribut.
Berdasarkan hasil identifikasi komponen penyusun ER_D tersebut,
selanjutnya dapat digambarkan model data dalam bentuk ER_D. Mengingat
keterbatasan media yang tersedia, maka ER_D hanya memuat hubungan antar
entitas saja, tanpa dilengkapi komponen atribut pada setiap entitas. model data
dalam bentuk ER_D (tanpa komponen atribut pada setiap entitas) untuk sistem
yang akan dikembangkan ditampilkan dalam Gambar 5.7.
291
Gambar 5.7: Model logikal data untuk sistem dalam bentuk ER_D
55..11..33.. PPeerraannccaannggaann DDaattaabbaassee
55..11..33..11.. TTrraannssffoorrmmaassii EERR__DD kkee BBeennttuukk LLooggiiccaall RReeccoorrdd SSttrruuccttuurree ((LLRRSS))
Struktur record secara logikal (Logical Record Structure/LRS)
menunjukkan kerelasian antar record dalam database secara logikal. LRS
merupakan hasil transformasi dari model data logikal yang digambarkan dalam
bentuk ER_D. LRS dapat ditunjukkan pada bentuk sebuah diagram yang sering
dikenal sebagai Diagram Kerelasian Antar Relasi. Untuk dapat menggambarkan
Diagram Kerelasian Antar Relasi perlu diidentifikasikan beberapa komponen
N
1
1
1
N1
1
1
N
1
1 1
1
N
N
1
1
N
Pendidikan
Data Hasil
DataTabel HasilDetail
Fleksibilitas
mempunyai
merancang mempunyai
mempunyai
mempunyai
DataAtribut mempunyai
mempunyai mempunyai
mempunyai
292
diagram, yaitu relasi (relation) yang diperlukan dalam sistem, kunci primer
(Primary Key/PK) pada setiap relasi, kunci asing (Foreign Key/FK) pada setiap
relasi (jika ada), serta jenis kerelasian antar relasi.
Berdasarkan model data logikal, selanjutnya dapat diidentifikasi
komponen penyusun Diagram Kerelasian Antar Relasi, yaitu sebagai berikut:
1. Relasi (relation)
Relasi yang diperlukan dalam sistem adalah sebanyak 8 (delapan) buah, yaitu:
a. Relasi TblUser
b. Relasi TblPendidikan
c. Relasi TblFleksibilitas
d. Relasi TblData
e. Relasi TblDataTabel
f. Relasi TblDataAtribut
g. Relasi TblHasil
h. Relasi TblHasilDetail
2. Kunci primer (Primary Key/PK)
Kunci primer (Primary Key/PK) pada relasi dapat berupa kunci sederhana
(simple key) atau kunci komposit (composite key). Kunci primer termasuk
sebagai kunci sederhana jika tersusun atas sebuah atribut, sedangkan kunci
primer termasuk kunci komposit jika tersusun atas gabungan atribut.
Persyaratan pemilihan atribut atau gabungan atribut sebagai kunci primer
relasi adalah bersifat unik, dan tidak diijinkan adanya nilai null. Kunci primer
untuk setiap relasi yang diperlukan dalam sistem adalah sebagai berikut:
293
a. Relasi TblUser memiliki kunci primer berupa kunci komposit, yaitu
gabungan dari 2 (dua) atribut yang terdiri atas Nama_User dan Password.
b. Relasi TblPendidikan memiliki kunci primer berupa kunci sederhana,
yaitu Pendidikan.
c. Relasi TblFleksibilitas memiliki kunci primer berupa kunci sederhana,
yaitu Tingkat_Fleksibilitas.
d. Relasi TblData memiliki kunci primer berupa kunci sederhana, yaitu
Data_Rancangan_Ke.
e. Relasi TblDataTabel memiliki kunci primer berupa kunci komposit, yaitu
gabungan dari 2 (dua) atribut yang terdiri atas Data_Rancangan_Ke dan
Nama_Tabel_Ke.
f. Relasi TblDataAtribut memiliki kunci primer berupa kunci komposit,
yaitu gabungan dari 3 (tiga) atribut yang terdiri atas Data_Rancangan_Ke,
Nama_Tabel_Ke, dan Nama_Atribut_Ke.
g. Relasi TblHasil memiliki kunci primer berupa kunci sederhana, yaitu
Data_Rancangan_Ke.
h. Relasi TblHasilDetail memiliki kunci primer berupa kunci komposit, yaitu
gabungan dari 3 (tiga) atribut yang terdiri atas Data_Rancangan_Ke,
Nama_Tabel_Ke, dan Nama_Atribut_Ke.
3. Kunci asing (Foreign Key/FK) pada setiap relasi
Kunci asing (Foreign Key/FK) adalah sembarang atribut atau gabungan atribut
yang menjadi kunci primer dalam relasi lain yang memiliki kerelasian. Kunci
asing pada relasi juga dapat berupa kunci sederhana (simple key) atau kunci
294
komposit (composite key). Kunci asing untuk setiap relasi yang diperlukan
dalam sistem yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Relasi TblData memiliki kunci asing sebanyak 1 (satu) buah, berupa kunci
sederhana, yaitu Pendidikan yang digunakan untuk menghubungkan
dengan relasi TblPendidikan.
b. Relasi TblDataTabel memiliki kunci asing sebanyak 1 (satu) buah, berupa
kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke yang digunakan untuk
menghubungkan dengan relasi TblData.
c. Relasi TblDataAtribut memiliki kunci asing sebanyak 2 (dua) buah, yaitu:
1). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke
yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblData.
2). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang
digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblDataTabel.
d. Relasi TblHasil memiliki kunci asing sebanyak 2 (dua) buah, yaitu:
1). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke
yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblData.
2). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Tingkat_Fleksibilitas
yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi
TblFleksibilitas.
e. Relasi TblHasilDetail memiliki 3 (tiga) buah kunci asing, yaitu:
1). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Data_Rancangan_Ke
yang digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblHasil.
295
2). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Nama_Tabel_Ke yang
digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblDataTabel.
3). Kunci asing berupa kunci sederhana, yaitu Nama_Atribut_Ke yang
digunakan untuk menghubungkan dengan relasi TblDataAtribut.
4. Jenis kerelasian (relationship) antar relasi
a. Kerelasian antara relasi TblData dan TblPendidikan memiliki jenis many-
to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Pendidikan pada relasi TblData
dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data Pendidikan pada relasi
TblData.
b. Kerelasian antara relasi TblDataTabel dan TblData memiliki jenis many-
to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi
TblDataTabel dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada relasi TblData.
c. Kerelasian antara relasi TblDataAtribut dan TblData memiliki jenis many-
to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi
TblDataAtribut dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada relasi TblData.
d. Kerelasian antara relasi TblDataAtribut dan TblDataTabel memiliki jenis
many-to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada
relasi TblDataAtribut dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada relasi TblDataTabel.
e. Kerelasian antara relasi TblHasil dan TblData memiliki jenis one-to-one,
yaitu satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi TblHasil hanya dapat
296
mempunyai kerelasian ke satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi
TblData.
f. Kerelasian antara relasi TblHasil dan TblFleksibilitas memiliki jenis
many-to-one, yaitu satu nilai data Tingkat_Fleksibilitas pada relasi
TblHasil dapat mempunyai kerelasian ke lebih dari satu nilai data
Tingkat_Fleksibilitas pada relasi TblFleksibilitas.
g. Kerelasian antara relasi TblHasilDetail dan TblHasil memiliki jenis many-
to-one, yaitu lebih dari satu nilai data Data_Rancangan_Ke pada relasi
TblHasilDetail hanya dapat mempunyai kerelasian ke satu nilai data
Data_Rancangan_Ke pada relasi TblHasil.
h. Kerelasian antara relasi TblHasilDetail dan TblDataAtribut memiliki jenis
one-to-one, yaitu satu nilai data Nama_Atribut_Ke pada relasi
TblHasilDetail hanya dapat mempunyai kerelasian satu nilai data
Nama_Atribut_Ke pada relasi TblDataAtribut.
Berdasarkan hasil identifikasi komponen Diagram Kerelasian Antar Relasi
tersebut, selanjutnya dapat digambarkan hasil transformasi ER_D ke LRS dalam
bentuk Diagram Kerelasian Antar Relasi untuk sistem yang akan dikembangkan,
yaitu sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5.8.
297
Gambar 5.8: Diagram Kerelasian Antar Relasi Hasil Transfromasi ER_D ke LRS
55..11..33..22.. PPeenngguujjiiaann NNoorrmmaalliissaassii RReellaassii
Uji normalisasi diperlukan untuk menguji apakah relas-relasi yang
dirancang sudah mencapai bentuk yang optimal atau masih perlu didekomposisi
kembali. Pada umumnya rancangan relasi database telah mencapai bentuk yang
optimal apabila memenuhi krtiteria bentuk normal ketiga (3NF). Berikut ini
adalah pengujian normalisasi untuk setiap relasi yang diperlukan dalam sistem.
1. Relasi bentuk awal/bentuk tidak normal (Unormalized Form/UNF)
a. Relasi TblUser: (Nama_User, Password, Status)
b. Relasi TblPendidikan: (Pendidikan, Nama_Pendidikan)
TblData Data_Rancangan_Ke Data_Rancangan Nama_Perancang Pendidikan Tanggal_Rancangan Judul Jumlah_Tabel Jumlah_Atribut
TblDataTabel Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Tabel Jumlah_Atribut
TblHasilDetail Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Atribut_Ke Sifat_Fleksibel_Atribut Penjelasan
TblHasil Data_Rancangan_Ke Tanggal_Analisis Tingkat_Fleksibilitas
TblFleksibilitas Tingkat_Fleksibilitas Nama_Tkt_Fleksibilitas Batas_Bawah Batas_Atas
TblPendidikan Pendidikan Nama_Pendidikan
TblUser Nama_User Password Status
TblDataAtribut Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Atribut_Ke Nama_Atribut Tipe_Atribut Ukuran_Atribut Keterangan_Atribut
298
c. Relasi TblFleksibilitas: (Tingkat_Fleksibilitas,
Nama_Tkt_Fleksibilitas, Batas_Bawah, Batas_Atas)
d. Relasi TblData: (Data_Rancangan_Ke, Data_Rancangan,
Nama_Perancang, Pendidikan, Tanggal_Rancangan, Judul,
Jumlah_Tabel, Jumlah_Atribut)
e. Relasi TblDataTabel: (Data_Rancangan_Ke, Nama_Tabel_Ke,
Nama_Tabel, Jumlah_Atribut)
f. Relasi TblDataAtribut: (Data_Rancangan_Ke, Nama_Tabel_Ke,
Nama_Atribut_Ke, Nama_Atribut, Tipe_Atribut, Ukuran_Atribut,
Keterangan_Atribut)
g. Relasi TblHasil: (Data_Rancangan_ke, Tanggal_Analisis,
Tingkat_Fleksibilitas)
h. Relasi TblHasilDetail: (Data_Rancangan_Ke, Nama_Tabel_Ke,
Nama_Atribut_Ke, Sifat_Fleksibel_Atribut, Keterangan)
2. Pengujian Bentuk Normalisasi Relasi
a. Pengujian relasi bentuk normal kesatu (First Norm Form/1NF)
1). Relasi TblUser
Semua atribut dalam struktur relasi TblUser adalah bernilai atomic dan
tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan, dengan demikian
struktur relasi TblUser telah memenuhi kriteria 1NF.
2). Relasi TblPendidikan
Semua atribut dalam struktur relasi TblPendidikan adalah bernilai
atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,
299
dengan demikian struktur relasi TblPendidikan telah memenuhi
kriteria 1NF.
3). Relasi TblFleksibilitas
Semua atribut dalam struktur relasi TblFleksibilitas adalah bernilai
atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,
dengan demikian struktur relasi TblFleksibilitas telah memenuhi
kriteria 1NF.
4). Relasi TblData
Semua atribut dalam struktur relasi TblData adalah bernilai atomic dan
tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan, dengan demikian
struktur relasi TblData telah memenuhi kriteria 1NF.
5). Relasi TblDataTabel
Semua atribut dalam struktur relasi TblDataTabel adalah bernilai
atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,
dengan demikian struktur relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria
1NF.
6). Relasi TblDataAtribut
Semua atribut dalam struktur relasi TblDataAtribut adalah bernilai
atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,
dengan demikian struktur relasi TblDataAtribut telah memenuhi
kriteria 1NF.
300
7). Relasi TblHasil
Semua Atribut dalam struktur relasi TblHasil adalah bernilai atomic
dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan, dengan
demikian struktur relasi TblHasil telah memenuhi kriteria 1NF.
8). Relasi TblHasilDetail
Semua Atribut dalam struktur relasi TblHasilDetail adalah bernilai
atomic dan tidak ada elemen data yang berupa grup perulangan,
dengan demikian struktur relasi TblHasilDetail telah memenuhi
kriteria 1NF.
b. Pengujian relasi bentuk normal kedua (Second Norm Form/2NF)
1). Relasi TblUser
Relasi TblUser memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain kunci
primer bergantung secara fungsional (Functionally DependencyFD)
pada kunci primer (Nama_User+Password), dengan demikian struktur
relasi TblUser telah memenuhi kriteria 2NF.
2). Relasi TblPendidikan
Relasi TblPendidikan memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain
kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally
DependencyFD) pada kunci primer (Pendidikan), dengan demikian
struktur relasi TblPendidikan telah memenuhi kriteria 2NF.
3). Relasi TblFleksibilitas
Relasi TblFleksibilitas memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut
selain kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally
301
DependencyFD) pada kunci primer (Tingkat_Fleksibilitas), dengan
demikian struktur relasi TblFleksibilitas telah memenuhi kriteria 2NF.
4). Relasi TblData
Relasi TblData memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain kunci
primer bergantung secara fungsional (Functionally DependencyFD)
pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke), dengan demikian struktur
relasi TblData telah memenuhi kriteria 2NF.
5). Relasi TblDataTabel
Relasi TblDataTabel memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain
kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally
DependencyFD) pada kunci primer
(Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke), dengan demikian struktur
relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria 2NF.
6). Relasi TblDataAtribut
Relasi TblDataAtibut memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain
kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally
DependencyFD) pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke
+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke), dengan demikian struktur
relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria 2NF.
7). Relasi TblHasil
Relasi TblHasil memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain kunci
primer bergantung secara fungsional (Functionally Dependency/FD)
302
pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke), dengan demikian struktur
relasi TblHasil telah memenuhi kriteria 2NF.
8). Relasi TblHasilDetail
Relasi TblHasilDetail memenuhi kriteria 1NF dan semua atribut selain
kunci primer bergantung secara fungsional (Functionally
Dependency/FD) pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke
+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke), dengan demikian struktur
relasi TblHasilDetail telah memenuhi kriteria 2NF.
c. Pengujian relasi bentuk normal ketiga (Third Norm Form/3NF)
1). Relasi TblUser
Relasi TblUser memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain kunci
primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif (Transitive
Dependency/TFD) pada kunci primer (Nama_User+Password), dengan
demikian struktur relasi TblUser telah memenuhi kriteria 3NF.
Functionall Dependency (FD) pada relasi TblUser adalah:
FD = (TblUser.Nama_User, TblUser.Password) (TblUser.Status)
2). Relasi TblPendidikan
Relasi TblPendidikan memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain
kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif
(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer (Pendidikan), dengan
demikian struktur relasi TblPendidikan telah memenuhi kriteria 3NF.
Functionall Dependency (FD) pada relasi TblPendidikan adalah:
FD = (TblPendidikan.Pendidikan) (TblPendidikan.Nama_Pendidikan)
303
3). Relasi TblFleksibilitas
Relasi TblFleksibilitas memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut
selain kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif
(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer
(Tingkat_Fleksibilitas), dengan demikian struktur relasi
TblFleksibilitas telah memenuhi kriteria 3NF. Functionall Dependency
(FD) pada relasi TblFleksibilitas adalah:
FD = (TblFleksibilitas.Tingkat_Fleksibilitas)
(TblFleksibilitas.Nama_Tkt_Fleksibilitas, TblFleksibilitas.Batas_Bawah,
TblFleksibilitas.Batas_Atas)
4). Relasi TblData
Relasi TblData memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain kunci
primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif (Transitive
Dependency/TFD) pada kunci primer (Data_Rancangan_Ke), dengan
demikian struktur relasi TblData telah memenuhi kriteria 3NF.
Functionall Dependency (FD) pada relasi TblData adalah:
FD = (TblData.Data_Rancangan_Ke) (TblData.Data_Rancangan,
TblData.Nama_Perancang, TblData.Pendidikan,
TblData.Tanggal_Rancangan, TblData.Judul, TblData.Jumlah_Tabel,
TblData.Jumlah_Atribut)
5). Relasi TblDataTabel
Relasi TblDataTabel memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain
kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif
304
(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer
(Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke), dengan demikian struktur
relasi TblDataTabel telah memenuhi kriteria 3NF. Functionall
Dependency (FD) pada relasi TblDataTabel adalah:
FD = (TblDataTabel.Data_Rancangan_Ke, TblDataTabel.Nama_Tabel_Ke
(TblDataTabel.Nama_Tabel, TblDataTabel.Jumlah_Atribut)
6). Relasi TblDataAtribut
Relasi TblDataAtribut memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain
kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif
(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer
(Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke), dengan
demikian struktur relasi TblDataAtribut telah memenuhi kriteria 3NF.
Functionall Dependency (FD) pada relasi TblDataAtribut adalah:
FD = (TblDataAtribut.Data_Rancangan_Ke, TblDataAtribut.Nama_Tabel_Ke,
TblDataAtribut.Nama_Atribut_Ke (TblDataAtribut.Nama_Atribut,
TblDataAtribut.Tipe_Atribut, TblDataAtribut.Ukuran_Atribut,
TblDataAtribut.Keterangan_Atribut)
7). Relasi TblHasil
Relasi TblHasil memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain kunci
primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif (Transitive
Dependency/TFD) pada kunci primer (Data_Rancangan), dengan
demikian struktur relasi TblHasil telah memenuhi kriteria 3NF.
Functionall Dependency (FD) pada relasi TblHasil adalah:
305
FD = (TblHasil.Data_Rancangan_Ke) (TblHasil.Tanggal_Analisis,
TblHasil.Tingkat_Fleksibilitas)
7). Relasi TblHasilDetail
Relasi TblHasilDetail memenuhi kriteria 2NF dan semua atribut selain
kunci primer tidak mengalami ketergantungan secara transitif
(Transitive Dependency/TFD) pada kunci primer
(Data_Rancangan+Nama_Tabel+Nama_Atribut), dengan demikian
struktur relasi TblHasilDetail telah memenuhi kriteria 3NF.
Functionall Dependency (FD) pada relasi TblHasilDetail adalah:
FD = (TblHasilDetail.Data_Rancangan_Ke, TblHasilDetail.Nama_Tabel_Ke,
TblHasilDetail.Nama_Atribut_Ke)
(TblHasilDetail.Sifat_Fleksibel_Atribut, TblHasilDetail.Penjelasan)
55..11..33..33.. PPeerraannccaannggaann SSppeessiiffiikkaassii SSttrruukkttuurr RReellaassii
Aplikasi sistem Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
untuk SIAKAD yang dikembangkan dalam penelitian ini memerlukan 8 (tujuh)
buah relasi database, yaitu:
1. Relasi TblUser
2. Relasi TblPendidikan
3. Relasi TblFleksibilitas
4. Relasi TblData
5. Relasi TblDataTabel
6. Relasi TblDataAtribut
306
7. Relasi TblHasil
8. Relasi TblHasilDetail
Berdasarkan hasil pengujian normalisasi relasi, setiap relasi yang dirancang
tersebut telah memenuhi kriteria relasi bentuk 3NF, sehingga telah mencapai
bentuk yang optimal. Detail spesifikasi struktur relasi database tersebut secara
berturut-turut adalah TblUser ditunjukkan pada Tabel 5.1, TblPendidikan
ditunjukkan pada Tabel 5.2, TblFleksibilitas ditunjukkan pada Tabel 5.3, TblData
ditunjukkan pada Tabel 5.4, TblDataTabel ditunjukkan pada Tabel 5.5,
TblDataAtribut ditunjukkan pada Tabel 5.6, TblHasil ditunjukkan pada Tabel 5.7,
serta TblHasilDetail ditunjukkan pada Tabel 5.8.
Tabel 5.1: TblUser.DB
Primary key : Nama_User+Password No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Nama_User Alpha 50 No PK - - Nama User 2 Password Alpha 10 No PK - - Passsword 3 Status Alpha 1 No - - - Status User P:Pakar, U:User
Tabel 5.2: TblPendidikan.DB Primary key : Pendidikan
No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Pendidikan Alpha 2 No PK - - Kode jenjang pendidikan 2 Nama_Pendidikan Alpha 50 No - - - Nama jenjang pendidikan
Tabel 5.3: TblFleksibilitas.DB Primary key : Tingkat_Fleksibilitas
No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Tingkat_Fleksibilitas Short - No PK 1 5 Kode tingkat fleksibilitas 2 Nama_Tkt_Fleksibilitas Alpha 25 No - - - Nama tingkat fleksibilitas 3 Batas_Bawah Number 2:2 No - 0,00 79,99 % batas bawah 4 Batas_Atas Number 3:2 No - 19,99 100,00 % batas atas
307
Tabel 5.4: TblData.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke Foreign key : Pendidikan Referensi TblPendidikan
No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Data_Rancangan Alpha 11 No - - - Kode data rancangan 3 Nama_Perancang Alpha 50 No - - - Nama perancang 4 Pendidikan Alpha 2 No FK - - Kode jenjang pendidikan perancang 5 Tanggal_Rancangan Date - No - - - Tanggal waktu perancangan 6 Judul Alpha 200 No - - - Judul rancangan 7 Jumlah_Tabel Short - No - 1 100 Jumlah tabel rancangan 8 Jumlah_Atribut Short - No - 1 100 Jumlah atribut dalam rancangan
Tabel 5.5: TblDataTabel.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData
No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK 1 100 Nomor urut tabel 3 Nama_ Tabel Alpha 50 No - - - Nama tabel rancangan 4 Jumlah_Atribut Short - No - 1 100 Jumlah atribut dalam tabel
Tabel 5.6: TblDataAtribut.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke+Nama_Tabel_Ke+Nama_Atribut_Ke Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData Nama_Tabel_Ke Referensi TblDataTabel
No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut tabel 3 Nama_Atribut_Ke Short - No PK 1 100 Nomor urut atribut 4 Nama_Atribut Alpha 50 No - - - Nama atribut rancangan 5 Tipe_Atribut Alpha 10 No - - - Tipe data atribut rancangan 6 Ukuran_Atribut Short - No - 1 100 Ukuran atribut rancangan 7 Keterangan_Atribut Alpha 255 Yes - - - Keterangan atribut
Tabel 5.7: TblHasil.DB Primary key : Data_Rancangan_Ke Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData Tingkat_Fleksibilitas Referensi TblFleksibilitas
No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Tanggal_Analisis Date - No - - - Tanggal dilakukan analisis 3 Tingkat_Fleksibilitas Short - No FK 1 5 Tingkat fleksibilitas rancangan
308
Tabel 5.8: TblHasilDetail.DB Primary key : Data_Rancangan+Nama_Tabel+Nama_Atribut Foreign key : Data_Rancangan_Ke Referensi TblData Nama_Tabel_Ke Referensi TblDataTabel Nama_Atribut_Ke Referensi TblDataAtribut
No Nama field Tipe Ukuran Null ? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut tabel 3 Nama_Atribut_Ke Short - No PK/FK 1 100 Nomor urut atribut 4 Sifat_Fleksibel_Atribut Logical - No - - - Sifat fleksibel atribut 5 Penjelasan Alpha 255 Yes - - - Penjelasan tidak fleksibel
55..11..44.. PPeerraannccaannggaann HHIIPPOO ((HHiieerraarrcchhyy aanndd IInnppuutt--PPrroocceessss--OOuuttppuutt))
Berdasarkan model logikal sistem dalam bentuk DFD dan model logikal
data dalam bentuk ER_D pada bagian sebelumnya, dapat digunakan sebagai dasar
perancangan HIPO (VTOC, Overview Diagram, dan Detailed Diagram).
55..11..44..11.. PPeerraannccaannggaann DDiiaaggrraamm IIssii VViissuuaall TTaabbeell ((VViissuuaall TTaabbllee ooff
CCoonntteennttss//VVTTOOCC))
Diagram isi visual tabel (Visual Table of Contents/VTOC)
menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu sistem secara
berjenjang. VTOC untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
ditunjukkan pada Gambar 5.9.
309
Gambar 5.9: Visual Table of Contents HIPO sistem yang akan dikembangkan
55..11..44..22.. PPeerraannccaannggaann DDiiaaggrraamm RRiinnggkkaass ((OOvveerrvviieeww DDiiaaggrraamm))
Diagram ringkas (overview diagram) menggambarkan hubungan dari
input, proses, dan output. Input merupakan item-item data yang akan digunakan
oleh bagian proses. Proses adalah langkah-langkah yang menggambarkan fungsi
atau modul. Sedangkan output merupakan hasil pemrosesan data. Diagram ringkas
untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini ditunjukkan pada
Gambar 5.10.
1.1 Setup
data User
2.1 Input
rancangan struktur tabel
database
3.1 Proses analisis
rancangan struktur tabel
database
4.1 Tampilkan
hasil analisis rancangan
struktur tabel database
1.2 Setup data Pendidikan
1.3 Setup data
Tingkat Fleksibilitas
2 Input rancangan
struktur tabel database
4 Laporan
hasil analisis
3 Proses analisis rancangan
struktur tabel database
1 Setup data
Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database
310
Gambar 5.10: Diagram ringkas (overview diagram) HIPO untuk sistem
55..11..44..33.. PPeerraannccaannggaann DDiiaaggrraamm DDeettaaiill ((DDeettaaiilleedd DDiiaaggrraamm))
Diagram terinci (detailed diagram) menggambarkan elemen-elemen dasar
dari HIPO secara terinci. Diagram terinci untuk sistem yang akan dikembangkan
dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 5.9.
1. Rancangan struktur tabel database
2. Detail rancangan struktur tabel database
1. TblUser 2. TblPendidikan 3. TblFleksibilitas 4. TblData 5. TblDataTabel 6. TblDataAtribut 7. Penilaian
1. TblPendidikan 2. TblFleksibilitas 3. TblData 4. TblDataTabel 5. TblDataAtribut 6. TblHasil 7. TblHasilDetail
Input
1. User 2. Pendidikan 3. Tingkat fleksibilitas
2. Input rancangan struktur tabel database 2.1. Baca rancangan struktur tabel database 2.2. Simpan rancangan struktur tabel
database
3. Proses analisis rancangan struktur tabel database 3.1. Tampilkan rancangan struktur tabel
database 3.2. Proses analisis rancangan struktur tabel
database 3.3. Simpan hasil analisis rancangan
struktur tabel database
4. Laporan hasil analisis 4.1. Baca kriteria informasi 4.2. Baca hasil analisis rancangan struktur
tabel databse 4.3. Tampilkan hasil analisis fleksibilitas
rancangan struktur tabel databse
Proses
1. Setup data 1.1. Setup data User 1.2. Setup data pendidikan 1.3. Setup data tingkat fleksibilitas
1. TblData 2. TblDataTabel 3. TabelDataAtribut
1. TblHasil 2. TblHasilDetail
1. Informasi hasil analisis
Output
1. TblUser 2. TblPendidikan 3. TblFleksibilitas
311
Tabel 5.9: Diagram terinci (detailed diagram) HIPO untuk sistem Input Proses Output
1. Data User o Nama_User o Password o Status
2. Data Pendidikan o Pendidikan o Nama_Pendidikan
3. Data Tingkat Fleksibilitas o Tingkat_Fleksibilitas o Nama_Tkt_Fleksibilitas o Batas_Bawah o Batas_Atas
1. Setup data 1.1. Setup data User o Baca data o Simpan data
1.2. Setup data pendidikan o Baca data o Simpan data
1.3. Setup data tingkat fleksibilitas o Baca data o Simpan data
1. Tampilan menu utama 1.1. Tampilan submenu Setup data User
o Form input Setup data User o Kembali ke submenu setup data
1.2. Tampilan submenu Setup data pendidikan o Form input Setup data pendidikan o Kembali ke submenu setup data
1.3. Submenu setup data tingkat fleksibilitas o Form input setup data tingkat
fleksibilitas o Kembali ke submenu setup data
2. Kembali ke tampilan menu utama 1. Data rancangan struktur tabel database
o Data_Rancangan_Ke o Data_Rancangan o Nama_Perancang o Pendidikan o Tanggal_Rancangan o Judul o Jumlah_Tabel o Jumlah_Atribut
2. Data tabel o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_ Tabel o Jumlah_Atribut
3. Data atribut o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Nama_Atribut o Tipe_Atribut o Ukuran_Atribut o Keterangan_Atribut
2. Input rancangan struktur tabel database
2.1. Baca data rancangan o Baca data rancangan o Simpan data rancangan
2.2. Baca data tabel o Baca data tabel o Simpan data tabel
2.3. Baca data atribut o Baca data atribut o Simpan data atribut
2. Tampilan menu utama 2.1. Tampilan submenu input rancangan
struktur tabel database o Form input rancangan struktur tabel
database o Form input detail data
2.2. Kembali ke tampilan submenu input rancangan struktur tabel database
2.3. Kembali ke tampilan menu utama
1. Data User o Nama_User o Password o Status
2. Data Pendidikan o Pendidikan o Nama_Pendidikan
3. Data Tingkat Fleksibilitas o Tingkat_Fleksibilitas o Nama_Tkt_Fleksibilitas o Batas_Bawah o Batas_Atas
4. Data rancangan struktur tabel database o Data_Rancangan_Ke o Data_Rancangan o Nama_Perancang o Pendidikan o Tanggal_Rancangan o Judul o Jumlah_Tabel o Jumlah_Atribut
3. Proses analisis rancangan struktur tabel database
3.1. Tampilkan rancangan struktur tabel database o Baca TblData o Baca TblDataTabel o Baca TblAtribut o Tampilkan TblData o Tampilkan TblDataTabel o Tampilkan TblDataAtribut
3.2. Proses analisis rancangan struktur tabel database 2.2.1. Baca penilaian 2.2.2. Konfirmasi penilaian
3.3. Simpan hasil analisis rancangan struktur tabel database 2.3.1. Simpan hasil 2.3.2. Simpan hasil detail
3. Tampilan menu utama 3.1. Tampilan submenu proses analisis
rancangan struktur tabel database o Form penilaian rancangan struktur
tabel database 3.2. Kembali ke tampilan submenu proses
analisis rancangan struktur tabel database
3.3. Kembali ke tampilan menu utama
312
5. Data tabel o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_ Tabel o Jumlah_Atribut
6. Data atribut o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Nama_Atribut o Tipe_Atribut o Ukuran_Atribut o Keterangan_Atribut
7. Penilaian o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Tanggal_Analisis o Sifat_Fleksibel_Atribut o Penjelasan
1. Kriteria informasi 2. Hasil analisis
o Data_Rancangan_Ke o Tanggal_Analisis o Tingkat_Fleksibilitas
3. Detail hasil analisis o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Sifat_Fleksibel_Atribut o Penjelasan
4. Laporan 4.1. Baca kriteria informasi 4.2. Baca hasil analisis rancangan
struktur tabel database 4.3. Baca detail hasil analisis 4.4. Tampilkan hasil analisis
rancangan struktur tabel database
4. Tampilan menu utama 4.1. Tampilan submenu Laporan
o Form pilihan kriteria informasi o Form hasil analisis o Konfirmasi preview-cetak-tutup
tampilan informasi 4.2. Kembali ke submenu Laporan 4.3. Kembali ke tampilan menu utama
55..11..55.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu
Dialog layar berfungsi untuk antarmuka proses komunikasi antara pemakai
dan sistem. Dialog layar untuk sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian
ini dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu Login User, Menu User, dan
Menu Pakar.
55..11..55..11.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu LLooggiinn UUsseerr
Dialog layar Menu Login User berfungsi untuk melakukan verifikasi User
sistem yang dapat berperan sebagai User atau Pakar. Rancangan tampilan login ke
sistem ditunjukkan pada Gambar 5.11.
313
Gambar 5.11: Rancangan tampilan login ke sistem
55..11..55..22.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu UUsseerr
Jika pemakai melakukan login sebagai User, maka hanya diijinkan untuk
melakukan proses, sebagai berikut:
1. Input rancangan struktur tabel database
2. Menampilkan output, meliputi:
a. Daftar rancangan struktur tabel database
b. Hasil analisis-Per Rancangan
c. Hasil analisis-Daftar
d. Hasil analisis -Statistik
Dialog layar menu User yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
dirancang sebanyak 4 (empat) buah, yaitu sebagai berikut:
1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai User
Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai User
ditunjukkan pada Gambar 5.12.
Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Nama User
Password
Login Keluar
314
Gambar 5.12: Rancangan tampilan menu utama dengan login sebagai User
2. Tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai
dengan login sebagai User.
Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk
pemakai dengan login sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.13.
Gambar 5.13: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai User
3. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai User.
Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai
User ditunjukkan pada Gambar 5.14.
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Input
315
Gambar 5.14: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan
login sebagai User
4. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User.
Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai
User ditunjukkan pada Gambar 5.15.
Gambar 5.15: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User
55..11..55..33.. PPeerraannccaannggaann DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu PPaakkaarr
Jika pemakai melakukan login sebagai Pakar, maka diijinkan untuk
melakukan proses, sebagai berikut:
1. Setup data, meliputi:
a. Setup User
b. Setup pendidikan
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Daftar Rancangan
Hasil Per
Hasil Daftar
Hasil Statistik
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Bantuan
Pembuat Program
316
c. Setup data tingkat fleksibilitas
2. Input rancangan struktur tabel database
3. Proses analisis rancangan struktur tabel database
4. Menampilkan output, meliputi:
a. Daftar rancangan struktur tabel database
b. Hasil analisis-Per Rancangan
c. Hasil analisis-Daftar
d. Hasil analisis-Statistik
Dialog layar menu Pakar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
dirancang sebanyak 5 (lima) buah, yaitu sebagai berikut:
1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
ditunjukkan pada Gambar 5.16.
Gambar 5.16: Rancangan tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
2. Tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Rancangan tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login
sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.17.
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Setup Data
317
Gambar 5.17: Rancangan tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
3. Tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar.
Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk
pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.18.
Gambar 5.18: Rancangan tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
4. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai
Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.19.
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Setup Data
Tingkat Fleksibilitas
Pendidikan
User
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Setup Data
Input
Penilaian
318
Gambar 5.19: Rancangan tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
5. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai
Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.20.
Gambar 5.20: Rancangan tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan
login sebagai Pakar
55..11..66.. PPeerraannccaannggaann IInnppuutt
55..11..66..11.. PPeerraannccaannggaann IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu UUsseerr
Input pada menu User untuk sistem yang akan dikembangkan dalam
penelitian ini hanya sebanyak 1 (satu) buah, yaitu Input data rancangan struktur
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Daftar Rancangan
Hasil Per
Hasil Daftar
Hasil Statistik
Setup Data
Laporan Informasi Rancangan Struktur Tabel Database
Keluar
Bantuan
Pembuat Program
Setup Data
319
tabel database yang berfungsi untuk meng-input-kan data-data umum dan detail
rancangan struktur tabel database, meliputi:
1. Data_Rancangan_Ke
2. Data_Rancangan
3. Nama_Perancang
4. Pendidikan
5. Tanggal_Rancangan
6. Judul
7. Jumlah Tabel
8. Jumlah_Atribut
9. Nama_Tabel_Ke
10. Nama_Tabel
11. Jumlah_Atribut
12. Nama_Atibut_Ke
13. Nama_Atribut
14. Tipe_Atribut
15. Ukuran_Atribut
16. Keterangan_Atribut
Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database pada menu
User ditunjukkan pada Gambar 5.21.
320
Gambar 5.21: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai User
55..11..66..22.. PPeerraannccaannggaann IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu PPaakkaarr
Input pada menu Pakar untuk sistem yang akan dikembangkan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu:
1. Input setup data Tingkat Fleksibilitas
Input setup data tingkat fleksibilitas berfungsi untuk meng-input-kan data-data
tingkat fleksibilitas yang akan digunakan untuk menentukan kriteria tingkatan
fleksibilitas pada analisis rancangan struktur tabel database yang meliputi:
a. Tingkat_Fleksibilitas
b. Nama_Tkt_Fleksibilitas
c. Batas_Bawah
d. Batas_Atas
321
Rancangan tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.22.
Gambar 5.22: Rancangan tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
2. Input setup data Pendidikan
Input setup data pendidikan berfungsi untuk meng-input-kan data-data jenjang
pendidikan yang akan digunakan untuk input data Perancang struktur tabel
database yang meliputi:
a. Pendidikan
b. Nama_Pendidikan
Rancangan tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login
sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.23.
322
Gambar 5.23: Rancangan tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
3. Input setup data User
Input setup data User berfungsi untuk meng-input-kan data-data User yang
meliputi:
a. Nama_User
b. Password
c. Status
Rancangan tampilan input Setup data User untuk pemakai dengan login
sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.24.
Gambar 5.24: Rancangan tampilan input setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
323
4. Input data rancangan struktur tabel database.
Input data rancangan struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-kan
data umum dan detail tentang rancangan struktur tabel database, meliputi:
a. Data_Rancangan_Ke
b. Data_Rancangan
c. Nama_Perancang
d. Pendidikan
e. Tanggal_Rancangan
f. Judul
g. Jumlah Tabel
h. Jumlah_Atribut
i. Nama_Tabel_Ke
j. Nama_Tabel
k. Jumlah_Atribut
l. Nama_Atibut_Ke
m. Nama_Atribut
n. Tipe_Atribut
o. Ukuran_Atribut
p. Keterangan_Atribut
Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk
pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.25.
324
Gambar 5.25: Rancangan tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
5. Input penilaian rancangan struktur tabel database
Input penilaian rancangan struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-
kan nilai-nilai yang diberikan oleh Pakar terhadap aspek fleksibilitas
rancangan struktur tabel database yang dianalisis, meliputi:
a. Data_Rancangan_Ke
b. Nama_Tabel_Ke
c. Nama_Atribut_Ke
d. Tanggal_Analisis
e. Sifat_Fleksibel_Atribut
f. Penjelasan
325
Rancangan tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai
Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.26.
Gambar 5.26: Rancangan tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
55..11..77.. PPeerraannccaannggaann OOuuttppuutt
Sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini dirancang untuk
dapat menghasilkan output berupa laporan-laporan yang ditujukan bagi para
pemakai, baik sebagai User maupun Pakar, masing-masing diberikan pilihan
untuk Preview dan Cetak ke media hardcopy berupa kertas melalui printer. Dalam
penelitian ini, tampilan output untuk pemakai sebagai User maupun Pakar
dirancang dalam bentuk dan format yang sama, meliputi:
326
1. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database
Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database dirancang dalam format
Lanscape, terdiri atas 5 (lima) macam yang dapat dipilih, yaitu:
a. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S3
b. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S2
c. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S1
d. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang D3
e. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Keseluruhan
Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang S3 ditunjukkan pada Gambar 5.27.
DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
PENDIDIKAN PERANCANG S3 Halaman:
No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel
Jumlah Atribut
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.27: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S3
Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang S2 ditunjukkan pada Gambar 5.28.
327
DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE PENDIDIKAN PERANCANG S2
Halaman: No Data
Rancangan Nama
Perancang Tanggal
Rancangan Judul Jumlah
Tabel Jumlah Atribut
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.28: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S2
Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang S1 ditunjukkan pada Gambar 5.29.
DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
PENDIDIKAN PERANCANG S1 Halaman:
No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel
Jumlah Atribut
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.29: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang S1
Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang D3 ditunjukkan pada Gambar 5.30.
DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
PENDIDIKAN PERANCANG D3 Halaman:
No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel
Jumlah Atribut
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.30: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan Perancang D3
328
Rancangan tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Pendidikan
Perancang Keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 5.31.
DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
KESELURUHAN Halaman:
No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel
Jumlah Atribut
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.31: Daftar Rancangan Struktur Tabel Database Keseluruhan
2. Hasil Analisis Per Rancangan
Output Hasil Analisis Per Rancangan, merupakan laporan detail hasil analisis
fleksibilitas rancangan struktur tabel database yang dirancang dalam format
Portrait. Output ini terdiri atas 1 (satu) macam. Rancangan tampilan Hasil
Analisis Per Rancangan ditunjukkan pada Gambar 5.32.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
PER RANCANGAN Halaman:
Data Rancangan : Tanggal Analisis : Nama Perancang : Jumlah Atribut Tidak Fleksibel : …. =….% Pendidikan Perancang : Jumlah Atribut Fleksibel : …. =….% Tanggal Rancangan : Tingkat Fleksibilitas : Jumlah Tabel : Jumlah Atribut : Judul :
Tabel ke : Nama Tabel : No Nama Atribut Tipe Atribut Ukuran Atribut Fleksibel [Y/T] Penjelasan Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.32: Hasil Analisis Per Rancangan
329
3. Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
Output Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
dirancang dalam format Lanscape, terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu:
a. Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas, meliputi:
1). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BAIK
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT
BAIK ditunjukkan pada Gambar 5.33.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SANGAT BAIK
Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data
Rancangan Nama
Perancang Tanggal
Rancangan Judul Jumlah
Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.33: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BAIK
2). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK
ditunjukkan pada Gambar 5.34.
330
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS BAIK
Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data
Rancangan Nama
Perancang Tanggal
Rancangan Judul Jumlah
Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.34: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BAIK
3). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG
ditunjukkan pada Gambar 5.35.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SEDANG Halaman:
Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %
Pendidikan Perancang
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.35: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SEDANG
4). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK
ditunjukkan pada Gambar 5.36.
331
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS BURUK
Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data
Rancangan Nama
Perancang Tanggal
Rancangan Judul Jumlah
Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.36: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas BURUK
5). Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BURUK
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT
BURUK ditunjukkan pada Gambar 5.37.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SANGAT BURUK Halaman:
Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %
Pendidikan Perancang
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.37: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas SANGAT BURUK
b. Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang
1). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang S3
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S3
ditunjukkan pada Gambar 5.38.
332
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S3
Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data
Rancangan Nama
Perancang Tanggal
Rancangan Judul Jumlah
Tabel Jumlah % Jumlah % Tingkat
FLeksibilitas
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.38: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S3
2). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang S2
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S2
ditunjukkan pada Gambar 5.39.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S2 Halaman:
Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %
Tingkat FLeksibilitas
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.39: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S2
3). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang S1
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S1
ditunjukkan pada Gambar 5.40.
333
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S1
Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data
Rancangan Nama
Perancang Tanggal
Rancangan Judul Jumlah
Tabel Jumlah % Jumlah % Tingkat
FLeksibilitas
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.40: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang S1
4). Daftar Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang D3
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang D3
ditunjukkan pada Gambar 5.41.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG D3 Halaman:
Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel No Data Rancangan
Nama Perancang
Tanggal Rancangan
Judul Jumlah Tabel Jumlah % Jumlah %
Tingkat FLeksibilitas
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.41: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Berdasarkan Pendidikan Perancang D3
c. Daftar Hasil Analisis Keseluruhan
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Daftar Hasil Analisis Keseluruhan ditunjukkan pada Gambar
5.42.
334
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE KESELURUHAN
Halaman: Atribut
Tidak Fleksibel Atribut
Fleksibel No Data
Rancangan Nama
Perancang Tanggal
Rancangan Judul Jumlah
Tabel Jumlah % Jumlah %
Tingkat FLeksibilitas
Pendidikan Perancang
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.42: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Daftar Hasil Analisis Keseluruhan
4. Hasil Statistik Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
Output Statistik Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel
Database dirancang dalam format Portrait. Output ini terdiri atas 3 (tiga)
macam, yaitu:
a. Statistik Hasil Analisis Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas ditunjukkan pada
Gambar 5.43.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
STATISTIK BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS Halaman:
Jumlah Atribut
Tidak Fleksibel Atribut
Fleksibel
No Pendidikan Perancang Data
Rancangan Tabel Atribut
Jumlah % Jumlah % 1 Sangat Baik 2 Baik 3 Sedang 4 Buruk 5 Sangat Buruk
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.43: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Statistik Berdasarkan Tingkat Fleksibilitas
335
b. Statistik Hasil Analisis Berdasarkan Pendidikan Perancang
Rancangan tampilan Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel
Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang ditunjukkan
pada Gambar 5.44.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
STATISTIK BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG Halaman:
Jumlah Atribut
Tidak Fleksibel Atribut
Fleksibel
No Pendidikan Perancang Data
Rancangan Tabel Atribut
Jumlah % Jumlah % 1 S3 2 S2 3 S1 4 D3
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.44: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Statistik Berdasarkan Pendidikan Perancang
c. Statistik Rekapitulasi Keseluruhan
Rancangan tampilan Statistik Rekapitulasi Keseluruhan ditunjukkan
pada Gambar 5.45.
HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE
REKAPITULASI KESELURUHAN Halaman:
Tingkat Fleksibilitas Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk
No Pendidikan Perancang
Jumlah Data Rancangan
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 S3 2 S2 3 S1 4 D3
JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam
Gambar 5.45: Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Tabel Database Statistik Rekapitulasi Keseluruhan
336
55..11..88.. PPeerraannccaannggaann TTeekknnoollooggii
Perancangan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem
aplikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hardware, spesifikasi hardware yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Processor Mobile Intel® Pentium 4 ® 2,30 GHz
b. RAM 256 MB
2. Software, spesifikasi software yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Operating Systems Microsoft Windows XP Home Edition version
2002 Sevice Pack 1
b. Borland Delphi Enterprise version 6.0
c. Database Desktop version 7.0
3. Arsitektur aplikasi, aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini
bersifat stand alone, dengan alasan apliaksi lebih ditekankan untuk
membantu proses penilaian dan penyajian informasi hasil penilaian
fleksibilitas rancangan struktur tabel database.
337
55..22.. IImmpplleemmeennttaassii SSiisstteemm
55..22..11.. IImmpplleemmeennttaassii PPrrooggrraamm AApplliikkaassii
Program aplikasi untuk Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur tabel
Database dalam peneitian ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi Enterprise version 6.0. Program utama aplikasi
adalah berupa sebuah proyek yang diberi nama PTesis.dpr.
55..22..22.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr
55..22..11..11.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu LLooggiinn UUsseerr
Dialog layar Menu Login User berfungsi untuk melakukan verifikasi User
sistem yang dapat berperan sebagai User atau Pakar yang diimplementasikan
dalam sebuah unit yang diberi nama LoginUser.pas. Implementasi tampilan login
ke sistem ditunjukkan pada Gambar 5.46.
Gambar 5.46: Implementasi tampilan login ke sistem
338
55..22..11..22.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu UUsseerr
Dialog layar menu User terdiri atas 4 (empat) macam, yaitu:
1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai User
Dialog layar menu User diimplementasikan dalam unit yang diberi nama
UtamaUser.pas. Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan
login sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.47.
Gambar 5.47: Implementasi tampilan menu utama dengan login sebagai User
2. Tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai
dengan login sebagai User.
Implementasi tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk
pemakai dengan login sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.48.
339
Gambar 5.48: Implementasi tampilan sub menu Rancangan Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai User
3. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai User.
Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login
sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.49.
Gambar 5.49: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai User
340
4. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User.
Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login
sebagai User ditunjukkan pada Gambar 5.50.
Gambar 5.50: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai User
55..22..11..33.. IImmpplleemmeennttaassii DDiiaalloogg LLaayyaarr MMeennuu PPaakkaarr
Pemakai dengan login sebagai Pakar, disediakan pilihan menu sebagai
berikut:
1. Setup data, meliputi:
a. Setup User
b. Setup pendidikan
c. Setup data tingkat fleksibilitas
2. Input implementasi struktur tabel database.
3. Proses analisis implementasi struktur tabel database
341
4. Menampilkan output, meliputi:
a. Daftar implementasi struktur tabel database.
b. Hasil analisis-Per Implementasi.
c. Hasil analisis-Daftar.
d. Hasil analisis-Statistik.
Dialog layar menu Pakar diimplementasikan dalam unit yang diberi nama
UtamaPakar.pas. Dialog layar menu Pakar terdiri atas:
1. Tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai
Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.51.
Gambar 5.51: Implementasi tampilan menu utama untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
342
2. Tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Implementasi tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login
sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.52.
Gambar 5.52: Implementasi tampilan sub menu Setup Data untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
3. Tampilan sub menu Implementasi Struktur Tabel Database untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar.
Implementasi tampilan sub menu Implementasi Struktur Tabel Database
untuk pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.53.
343
Gambar 5.53: Implementasi tampilan sub menu Implementasi Struktur Tabel Database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
4. Tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login
sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.54.
344
Gambar 5.54: Implementasi tampilan sub menu Laporan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
5. Tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai Pakar.
Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login
sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.55.
345
Gambar 5.55: Implementasi tampilan sub menu Informasi untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
55..22..33.. IImmpplleemmeennttaassii IInnppuutt
55..22..33..11.. IImmpplleemmeennttaassii IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu UUsseerr
Input data rancangan struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-
kan data-data umum dan detail rancangan struktur tabel database yang
diimplementasikan dalam unit yang diberi nama InputData.pas. Implementasi
tampilan input data implementasi struktur tabel database pada menu User
ditunjukkan pada Gambar 5.56.
346
Gambar 5.56: Implementasi tampilan input data rancangan struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai User
55..22..33..22.. IImmpplleemmeennttaassii IInnppuutt PPaaddaa MMeennuu PPaakkaarr
Input pada menu Pakar adalah sebanyak 6 (enam) buah, yaitu:
1. Input setup data Tingkat Fleksibilitas
Input setup data Tingkat Fleksibilitas berfungsi untuk meng-input-kan data-
data Tingkat Fleksibilitas yang akan digunakan untuk menentukan kriteria
tingkatan fleksibilitas pada analisis rancangan struktur tabel database yang
diimplementasikan dalam unit yang diberi nama Fleksibilitas.pas.
Implementasi tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai
dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.57.
347
Gambar 5.57: Implementasi tampilan input setup data tingkat fleksibilitas untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
2. Input setup data Pendidikan
Input setup data pendidikan berfungsi untuk meng-input-kan data-data jenjang
pendidikan yang akan digunakan untuk input data Perancang struktur tabel
database yang diimplementasikan dalam unit yang diberi nama
Pendidikan.pas. Implementasi tampilan input setup data pendidikan untuk
pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.58.
348
Gambar 5.58: Implementasi tampilan input setup data pendidikan untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
3. Input setup data User
Input setup data User berfungsi untuk meng-input-kan data-data User yang
diimplementasikan dalam unit yang diberi nama User.pas. Implementasi
tampilan input Setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
ditunjukkan pada Gambar 5.59.
349
Gambar 5.59: Implementasi tampilan input setup data User untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
4. Input data rancangan struktur tabel database.
Input data implementasi struktur tabel database berfungsi untuk meng-input-
kan data umum dan detail tentang implementasi struktur tabel database yang
diimplementasikan dalam unit yang diberi nama InputData.pas.
Implementasi tampilan input data implementasi struktur tabel database untuk
pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada Gambar 5.60.
350
Gambar 5.60: Implementasi tampilan input data implementasi struktur tabel database untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
5. Input penilaian implementasi struktur tabel database
Input penilaian implementasi struktur tabel database berfungsi untuk meng-
input-kan nilai-nilai yang diberikan oleh Pakar terhadap aspek fleksibilitas
implementasi struktur tabel database yang dianalisis yang diimplementasikan
dalam unit yang diberi nama InputPenilaian.pas. Implementasi tampilan
input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar ditunjukkan pada
Gambar 5.61.
351
Gambar 5.61: Implementasi tampilan input penilaian untuk pemakai dengan login sebagai Pakar
55..22..44.. IImmpplleemmeennttaassii OOuuttppuutt
Output yang dihasilkan oleh program aplikasi adalah laporan-laporan yang
ditujukan bagi para pemakai, baik sebagai User maupun Pakar, dimana untuk
masing-masing laporan diberikan pilihan untuk Preview dan Cetak ke media
hardcopy berupa kertas melalui printer. Dalam penelitian ini, tampilan output
untuk pemakai sebagai User maupun Pakar dirancang dalam bentuk dan format
yang sama, meliputi:
352
1. Daftar Rancangan Struktur Tabel Database
Output Daftar Rancangan Struktur Tabel Database diimplementasikan dalam
sebuah unit yang diberi nama DaftarRancangan.pas. Contoh implementasi
tampilan Daftar Rancangan Struktur Tabel Database secara keseluruhan
ditunjukkan pada Lampiran 53, berdasarkan Pendidikan Perancang S2
ditunjukkan pada Lampiran 54, berdasarkan Pendidikan Perancang S1
ditunjukkan pada Lampiran 55, berdasarkan Pendidikan Perancang D3
ditunjukkan pada Lampiran 56.
2. Hasil Analisis Per Rancangan
Output Hasil Analisis Per Rancangan Struktur Tabel Database
diimplementasikan dalam sebuah unit yang diberi nama
HasilPerRancangan.pas. Contoh implementasi tampilan Hasil Analisis Per
Rancangan ditunjukkan pada Lampiran 57.
3. Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
Output Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database
diimplementasikan dalam sebuah unit yang diberi nama HasilDaftar.pas.
Contoh implementasi tampilan Daftar Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan
Struktur Tabel Database berdasarkan tingkat fleksibilitas ditunjukkan pada
Lampiran 58, berdasarkan Pendidikan Perancang ditunjukkan pada Lampiran
59, dan secara keseluruhan ditunjukkan pada Lampiran 60.
4. Hasil Statistik Analisis Fleksibilitas Implementasi Struktur Tabel Database
Output Statistik Hasil Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel
Database diimplementasikan dalam sebuah unit yang diberi nama
353
HasilStatistik.pas. Contoh implementasi tampilan Statistik Hasil Analisis
Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database berdasarkan tingkat
fleksibilitas ditunjukkan pada Lampiran 61, berdasarkan Pendidikan
Perancang ditunjukkan pada Lampiran 62, dan secara keseluruhan ditunjukkan
pada Lampiran 63.
55..22..55.. IImmpplleemmeennttaassii TTeekknnoollooggii
Implementasi teknologi yang digunakan untuk menjalankan sistem
aplikasi dalam penelitian ini sama dengan yang direncanakan, yaitu:
1. Hardware, spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Processor Mobile Intel® Pentium 4 ® 2,30 GHz
b. RAM 256 MB
2. Software, spesifikasi software yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. OS- MS Windows XP Home Edition version 2002 Sevice Pack 1
b. Borland Delphi Enterprise version 6.0
c. Database Desktop version 7.0
3. Arsitektur Aplikasi, aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini bersifat
stand alone.
354
55..22..66.. PPeenngguujjiiaann SSiisstteemm
Pengujian terhadap sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian validasi input data. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kesalahan-
kesalahan input data telah dapat diantisipasi, yaitu dengan memberikan pesan-
pesan kesalahan.
2. Pengujian validasi proses pengolahan data. Sebelum pengujian proses
pengolahan data dilakukan, maka telah dilakukan proses pengolahan data
secara manual. Hasil pengolahan data secara manual ini dijadikan referensi
untuk pengujian hasil yang diberikan oleh sistem. Dalam hal ini, pengujian
dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengolahan secara manual
dengan hasil pengolahan yang diberikan oleh sistem. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa hasil pengolahan data yang diberikan oleh sistem telah
sesuai dengan referensi. Hal ini berarti bahwa sistem telah beroperasi dengan
benar.
3. Pengujian validasi output. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil
pengolahan data yang diberikan oleh sistem telah sesuai dengan referensi. Hal
ini berarti bahwa sistem telah beroperasi dengan benar.
4. Pengujian setiap unit dalam program aplikasi. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa setiap unit yang dikembangkan telah beroperasi sesuai dengan
fungsinya.
355
5. Pengujian integrasi seluruh unit dalam program aplikasi. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa hasil integrasi seluruh unit yang dikembangkan telah
beroperasi sesuai dengan fungsinya.
55..22..77.. KKeelleemmaahhaann SSiisstteemm
Sekalipun sistem telah beroperasi dengan benar, sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini masih memiliki
kelemahan, antara lain:
1. Setiap rancangan struktur tabel database yang akan dianalisis tetap harus
diinputkan kembali secara manual. Hal ini dikarenakan setiap DBMS
memiliki karakteristik, aturan, dan format data yang berbeda dalam
mendefinisikan rancangan struktur tabel database.
2. Pada saat penilaian, Pakar masih harus melakukan interpretasi terhadap setiap
definisi nama, tipe, ukuran, dan nilai entry pada atribut.
3. Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini belum dapat beroperasi secara
“cerdas”, belum mampu menginterpretasikan setiap definisi atribut yang
diberikan oleh perancang. Hal ini dikarenakan setiap perancang memiliki gaya
yang berbeda dalam mendefinisikan nama-nama atribut.
356
BBAABB VVII KKEESSIIMMPPUULLAANN DDAANN SSAARRAANN
66..11.. KKeessiimmppuullaann
Fleksibilitas rancangan struktur tabel database merupakan salah satu faktor
yang menentukan kwalitas dan keberhasilan implementasi SIM pada suatu
organisasi. Sesuai dengan rumusan, batasan, dan tujuan yang ditetapkan dalam
penelitian ini, maka berdasarkan hasil analisis fleksibilitas data rancangan struktur
tabel database pada hasil-hasil penelitian untuk SIAKAD; perancangan,
implementasi, dan pengujian program aplikasi, maka diketahui dan dapat
disimpulkan sebagai berikut ini.
Berdasarkan hasil analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database
pada 28 data rancangan yang memuat sebanyak 262 tabel dan 1906 atribut,
diketahui bahwa berdasarkan tingkat fleksibilitas, terdapat 3 rancangan termasuk
SANGAT BAIK, di dalamnya memuat sebanyak 49 tabel dan 443 atribut yang
terdiri atas 371 (=83,75%) atribut bersifat fleksibel dan 72 (=16,25%) atribut tidak
fleksibel; 15 rancangan termasuk BAIK, di dalamnya memuat 119 tabel dan 664
atribut yang terdiri atas 464 (=69,88%) atribut bersifat fleksibel dan 200
(=30,12%) atribut tidak fleksibel; 8 rancangan termasuk SEDANG, di dalamnya
memuat sebanyak 78 tabel dan 621 atribut yang terdiri atas 316 (=50,89%) atribut
bersifat fleksibel dan 305 (=49,11%) atribut tidak fleksibel; 1 rancangan termasuk
BURUK, di dalamnya memuat sebanyak 10 tabel dan 137 atribut yang terdiri atas
49 (=35,77%) atribut bersifat fleksibel dan 88 (=64,23%) atribut tidak fleksibel;
357
tidak ada rancangan yang termasuk kategori SANGAT BURUK; 1 rancangan
tidak dapat dianalisis.
Berdasarkan tingkat pendidikan perancang, maka dapat diketahui bahwa 9
rancangan S2 yang di dalamnya memuat sebanyak 126 tabel dan 1166 atribut,
terdapat sebanyak 735 (=63,04%) atribut bersifat fleksibel dan 431 (=36,96%)
atribut tidak fleksibel, serta 1 rancangan tidak dapat dianalisis; 10 rancangan S1
yang di dalamnya memuat sebanyak 65 tabel dan 383 atribut, terdapat sebanyak
238 (=62,14%) atribut bersifat fleksibel dan 145 (=37,86%) atribut tidak fleksibel;
8 rancangan D3 yang di dalamnya memuat sebanyak 65 tabel dan 316 atribut,
terdapat sebanyak 222 (=70,25%) atribut bersifat fleksibel dan 94 (=29,75%)
atribut tidak fleksibel.
Secara keseluruhan, dari 10 rancangan yang dirancang oleh perancang
dengan pendidikan S2, terdapat 2 (=22,22%) termasuk tingkatan SANGAT BAIK,
4 (=44,44%) termasuk tingkatan BAIK, 2 (=22,22%) termasuk tingkatan
SEDANG, 1 (=11,11%) termasuk tingkatan BURUK, tidak ada rancangan yang
termasuk tingkatan SANGAT BURUK, serta 1 rancangan tidak dapat dianalisis;
dari 10 rancangan yang dirancang oleh perancang dengan pendidikan S1, 6
(=60,00%) termasuk tingkatan BAIK, 4 (=40,00%) termasuk tingkatan SEDANG,
tidak ada rancangan yang termasuk tingkatan SANGAT BAIK, BURUK maupun
SANGAT BURUK; dari 8 rancangan yang dirancang oleh perancang dengan
pendidikan D3, terdapat 1 (=12,50%) termasuk tingkatan SANGAT BAIK, 6
(=75,00%) termasuk tingkatan BAIK, 1 (=12,50%) termasuk tingkatan SEDANG,
tidak ada rancangan yang termasuk tingkatan BURUK dan SANGAT BURUK.
358
Berdasarkan hasil identifikasi, dapat diketahui bahwa rancangan struktur
tabel database yang tidak fleksibel terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut: (1)
Penggunaan kode pada nilai data tidak dilengkapi dengan tabel referensi
penggunaan kode eksternal berupa kode blok tidak dilengkapi dengan tabel
referensi; (2) nilai-nilai data yang semestinya perlu dikodekan disimpan secara
langsung sehingga memerlukan penulisan kembali nilai-nilai data yang sama
secara berulang yang dapat mengakibatkan inkonsistensi data; (3) Nilai-nilai data
disimpan secara berulang/rangkap; (4) Penyusunan set atribut secara berulang
(repeated group) dalam tabel secara horisontal tidak memenuhi karakteristik tabel
relasional dan tidak fleksibel, karena jumlah perulangan set atribut secara
berulang tidak dapat bersifat dinamis, sehingga penyusunan secara horisontal
tersebut akan menimbulkan kesulitan apabila terjadi perubahan.
Secara umum faktor yang menjadi penyebab rancangan struktur tabel
database tidak fleksibel adalah: (1) Batasan lingkup sistem yang tidak tepat; (2)
Data-data disimpan bersifat program oriented; (3) Tidak ada standarisasi nilai
rinci data; (4) Data tidak lengkap; (5) Pengelompokan data tidak tepat; (6)
Penggunaan kode pada data yang tidak dilengkapi dengan referensi atau data yang
seharusnya dikodekan disimpan secara langsung; (7) Penggunaan kunci primer
(Primary Key) yang tidak tepat; (8) Penggunaan tabel logik yang tidak terkontrol
dengan baik.
Alternatif kerangka rancangan struktur tabel database yang fleksibel untuk
SIAKAD dengan business rules yang umum digunakan di institusi Perguruan
Tinggi melibatkan 12 sub sistem pengolahan data, meliputi SIPENMARU,
359
SIHEREGISTERASI, SIWALI, SIKRS, SIKULIAH, SIPRAKTIKUM, SIKP,
SIKKN, SITA, SIYUDISIUM, SIWISUDA, serta SIALUMNI.
Untuk mendapatkan rancangan struktur tabel database yang fleksibel,
dapat dilakukan dengan empat langkah, yaitu: (1) Analisis kebutuhan, (2)
Perancangan, (3) Pengujian, dan (4) Implementasi. Langkah Analisis Kebutuhan,
meliputi analisis kebutuhan berikut: (1) Batasan/ruang lingkup; (2) Model bisnis;
(3) Keterkaitan antar unit fungsional; (4) Informasi dan data; (5) Perubahan
kebutuhan informasi (dan data). Langkah Perancangan, meliputi: (1)
Perancangan Tahap Awal; (2) Perancangan Tahap Lanjutan. Perancangan Tahap
Awal meliputi: (1) Pengelompokan data; (2) Standarisasi nilai rinci data,
standarisasi kode data pada atribut; (3) perancangan awal; (4) normalisasi; (5)
Penetapan kunci relasi. Perancangan tahap lanjutan meliputi: (1) Standarisasi data
(meliputi nama atribut dan kode data); (2) Pengkodean nilai-nilai data yang
digunakan secara berulang (pengkodean untuk nilai-nilai data yang mutlak tidak
akan mengalami perubahan di kemudian hari; (3) Penggunaan kode berupa kode
blok; (4) Pengkodean untuk nilai-nilai data yang memiliki kemungkinan
mengalami perubahan di kemudian hari; (5) Perancangan keamanan data (meliputi
keamanan fisik dan non fisik). Langkah Pengujian meliputi pengujian pada aspek
berikut: (1) Kelengkapan data; (2) Kerangkapan data; (3) Inkonsistensi data; (4)
Penggunaan bersama; (5) Fleksibilitas struktur tabel terhadap perubahan nilai-
nilai data maupun kebutuhan baru. Langkah Implementasi meliputi: (1)
Pemilihan DBMS; (2) Definisi struktur tabel database; (3) pengisian database; (4)
penggunaan database; (5) dokumentasi; (6) Pemeliharaan.
360
66..22.. SSaarraann
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan untuk menganalisis
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan standarisasi nilai rinci data
dalam database, penggunaan kode data dalam database, dan integrasi antar
database untuk sistem informasi berskala luas-nasional.
361
DDAAFFTTAARR PPUUSSTTAAKKAA
Ahituv, N., Neumann, S., and Zviran, M., 2002, A System Development Methodology for ERP Systems, The Journal of Computer Information Systems, pp. 42
AMULET Development Corp, 2004, How To Modify Database Structure,
eCriteria, Web Hosted Databse for Business Avison and Fitzgerald, 1995, Information Systems Development: Methodologies,
Techniques, and Tools, McGraw Hill, New York Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,
2001, Pedoman Evaluasi Diri Program Studi, Jakarta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,
2001, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Program Studi, Jakarta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional,
2001, Panduan Pengisian Borang Akreditasi Program Studi S1, Jakarta Ballou, D.P. and Pazer, H.L., 1985, Modeling Data and Process Quality in Multi-
Input, Multi-Output Information Systems, Journal of Management Science, vol. 31, pp. 150-162
Date, C.J., 1995, An Introduction To Database Systems, Adisson Wesley
Publishing, Co., Inc. Davis, G.B. and Margrethe, 1987, Management Information Systems, Conceptual
Foundations, Structure and Development, McGraw-Hill, Tokyo Departemen Pendidikan Nasional, 1999, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
1999 Tentang Pendidikan Tinggi, Jakarta Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, 1996, Kerangka Pengembangan Jangka
Panjang 1996-2005, Jakarta English, L.P., 1999, Improving Data Warehouse and Business Information
Quality: Methods for Reducing Costs and Increasing Profits. New York, NY: Wiley, 1999
Eppler, M.J. and Wittig, D., 2000, Conceptualizing Information Quality: A
Review of Information Quality Frameworks from the Last Ten Years,
362
presented at 5th International Conference on Information Quality (ICIQ 2000), Cambridge, MA
Garvin, D.A., 1987, Competing on the Eight Dimensions of Quality, Harvard
Business Review, (November-December 1987), pp. 108-109 Hasibuan, Z.A., 2004, Pendekatan Menyeluruh dalam Pengembangan Sistem
Informasi (A Holistic Approaches to Information Systems Development), disampaikan pada Seminar Kuliah Perdana Program Magister Ilmu Komputer dan Manajemen Informasi UGM, Yogyakarta
Helfert, M., Zellner, G. and Sousa, C., 2002, Data Quality Problems and
Proactive Data Quality Management in Data-Warehouse-Systems, presented at BITWorld 2002, Guyaquil, Ecuador
Indrajit, R.E., 2000, Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta IST AKPRIND, 2002, Portofolio IST AKPRIND, Yogyakarta Liu, L. and Chi, L.N., 2002, Evolutional Data Quality: A Theory-Specific View,
presented at 7th International Conference on Information Quality (ICIQ 2002), Cambridge, MA
Loudon Loudon, 2004, Management Information Systems 8/e, Prentice Hall Martin, J., 1975, Computer Database Organizations, parth I, New Jersey,
Prentice-Hall, Inc. Martin, J., 1976, Computer Database Organizations, parth II, New Jersey,
Prentice-Hall, Inc. McLeod, R. and Schell, G., 2001, Management Information Systems, 8th edition,
Prentice Hall Miller, H., 1996, The Multiple Dimensions of Information Quality, Information
Systems Management, vol. 13, pp. 79-82 Nugroho, E., 1991, Pengaruh Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Terhadap Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi, Tesis, Program Magister Sains, Prodi Akuntansi, F akultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta
Parsaye, K., Chignell, M., Khoshafian, S., and Wong, H., 1989, Intelligent
Databases, Jhon Wiley & Sons Inc., Canada
363
Paul, R.J., 2002, Is Information Systems Intellectual Subject, European Journal of Information Systems,, pp. 174-177
Pressman, R.S., 2001, Software Engineering A Practitioner’s Approach, 5th
edition, McGraw-Hill, Inc., New York Program Studi Teknik Informatika FTI ISTA, 2002, Evaluasi Diri Program Studi
Teknik Informatika FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta Ramakrishnan, R., 1998, Database Management Systems, International edition,
McGraw- Hill International, Singapore Redman, T.C., 1996, Data Quality for the Information Age, Boston, MA: Artech
House References: OS/400 DB2/400 Database-An Overview (SC41-3700-00, CD-ROM
QBKAUB01), OS/400 DDS Reference (SC41-3712-00, CD-ROM QBKAUI01)
Senn, J.A, 1987, Information Systems in Management, Wadsworth Publishing
Company, Belmont, California Silberschatz, A., Korth, H.F., and Sudarshan, S., 2001, Database System
Concepts, 4th edition Suwardi, 2003, Penyusunan Indikator Kinerja dalam Quality Assurance, Makalah
Pelatihan, Disampaikan pada Pelatihan Quality Assurance di IST AKPRIND Yogyakarta tanggal 24 Oktober 2003, Yogyakarta, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, IPB
Te'eni, D., 1993, Behavioral Aspects of Data Production and Their Impact on
Data Quality, Journal of Database Management, vol. 4, pp. 30-38 Turban, E. and Aronson, J.E., 2001, Decision Support Systems and Intelligent
Systems, 6th edition, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey Wand, Y. and Wang, R.Y., 1996, Anchoring Data Quality Dimensions in
Ontological Foundations, Journal of Communications of the ACM, vol. 39, pp. 86-95
Wang, R.Y. and Strong, D.M., 1996, Beyond Accuracy: What Data Quality
Means to Data Consumers, Journal of Management of Information Systems, vol. 12, pp. 5-33
Wang, R.Y., Reddy, M.P. and Kon, H.B., 1995, Toward Quality Data: An
Attribute-Based Approach, Decision Support Systems, vol. 13, pp. 349-372
364
Whitten, J.L. and Bentley, L.D., 1998, Systems Analysis & Design Methods, 4th
edition, Irwin/McGraw-Hill International Co., New York Wiederhold, G., 1988, Database Design, 2nd edition, Singapore, Mc.Graw-Hill
International, Co. Sumber Pustaka dari Internet: ……, Database Schema for Universal Usage, http://www.webservertalk.com
/message1055091-2.html, diakses pada tanggal 01-08-2005 ……, Kerjasama Sistem Informasi Akademik, http://home.unpar.ac.id/~gatut
/makalah/sia-ai3-1.ppt, diakses pada tanggal 01-08-2005 Blue Sheep Ltd., Data Quality Audit, September 2001, Blue Sheep® Limited,
www.bluesheep.com/cgi/news/show.php4?f=010102, diakses pada tanggal 01-08-2005
Harrington, J.L., Relational Database Design, relational.answers,
http://www.utexas.edu/academic/cit/howto/resources/database/relational. answers.pdf, diakses pada tanggal 01-08-2005
Herden, O., 2001, Measuring Quality of Database Schemas by Reviewing-
Concept, Criteria and Tool, http://www.iro.umontreal.ca/~sahraouh /qaoose01/Herden.PDF, diakses pada tanggal 01-08-2005
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, http://www.mmt.its.ac.id/,
diakses pada tanggal 06-08-2005 Klesse, M., Herrmann, C., Brändli, P., Mügeli, T., Maier, D., 2005, Information
Quality And The Raising Demands Of Regulators: Reengineering The Customer Investigation Process At Credit Suisse, http://wotan.liu.edu/docis/dbl /iqiqiq/2004_418_CIPACS.htm, diakses pada tanggal 11-08-2005
Litwin, P., 2003, Fundamentals of Relational Database Design, September 7th,
2003, http://r937.com/relational.html, diakses pada tanggal 11-08-2005 Miller, H., 2004, The Multiple Dimensions Of Information Quality, Muhlenberg
College Allentown, PA 18104, September 2004, www.muhlenberg.edu /depts/abe/business/miller/mdiqual.html, diakses pada tanggal 11-08-2005
Mullen, B., 2005, Generalized Table Suggestions, http://www2.cstudies.ubc.ca
/~mullen/IEDBS.html#GeneralTables, diakses pada tanggal 11-08-2005
365
Mullen, B., 2005, Information Engineering and Database Systems, UBC Robson Square, June 6-July 11, 2005, http://www2.cstudies.ubc.ca/~mullen /IEDBS.html, diakses pada tanggal 11-08-2005
Mullen, B., 2005, The Database And Its Structure, http://www.gowerpub.com
/pdf/pidmc2.pdf, diakses pada tanggal 11-08-2005 Pramana, AAG.I., Sidabalok, C.A., Sormin, J.C. dan Minnarto Djojo, 2001,
Perancangan Software Sistem Informasi Akademik FTUI, Arcle Technologies, http://www.arcle.net, diakses pada tanggal 11-08-2005
Prastowo, B.N., 2004, Memadukan Sistem Informasi Manajemen Akademik,
http://www.ppti.ugm.ac.id, diakses pada tanggal 11-08-2005 Sistem Informasi Interaktif Mahasiswa, SINTESISTM, http://www.atmajaya.ac.id:
8080/Sintesis/main/sintesis.html, diakses pada tanggal 11-08-2005 Stone, B.V., Database Design Flexibility for the Future, http://www.
mcpressonline.com/[email protected]@.21d093f8, diakses pada tanggal 11-08-2005
STSI Surakarta, http://www.stsi-ska.ac.id/pasca/sisteminformasi.htm, diakses
pada tanggal 06-08-2005 Unibraw Brawijaya Malang, http://siakad.brawijaya.ac.id/, diakses pada tanggal
06-08-2005 Universitas Airlangga Surabaya, http://www.unair.ac.id/, diakses pada tanggal
06-08-2005 Universitas Atma Jaya Jakarta, http://www.atmajaya.ac.id/, diakses pada tanggal
06-08-2005 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, http://www.faperta.ugm.ac.id/akademik
/manual.pdf, diakses pada tanggal 06-08-2005 Universitas Hasannudin Makasar, http://www.unhas.ac.id/~ais/, diakses pada
tanggal 06-08-2005 Universitas Indonesia Jakarta, https://www.akademik.ui.ac.id/, diakses pada
tanggal 06-08-2005 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, http://www.uii.ac.id/, diakses pada
tanggal 06-08-2005
366
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, http://www.uinjkt.ac.id/, diakses pada tanggal 06-08-2005
Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), http://www.uisu.ac.id/, diakses pada
tanggal 15-08-2005 Universitas Kristen Pradnya Paramitha, http://www.pradnya-paramitha.ac.id/,
diakses pada tanggal 15-08-2005 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, http://www.umy.ac.id/, diakses pada
tanggal 15-08-2005 Universitas Negeri Jember, http://www.unej.ac.id/upt/ti/about_me.html, diakses
pada tanggal 15-08-2005 Weidema, B.P., 2003, Market modelling in LCA. København: Danish
Environmental Protection Agency. Environmental project. Currently available as Final draft manuscript from http://www.lcafood.dk/processes /energyconversion/market.pdf, diakses pada tanggal 15-08-2005
Weidema, B.P., 2004, Flexibility for Application Market Modelling in LCI
Databases, LCA Consultants, www.lca-net.com, diakses pada tanggal 15-08-2005
Sumber Pustaka dari Laporan Penelitian/Tesis: Amali, L.N., 2003, Sistem Informasi Jadwal Kuliah di PT dengan Pendekatan
Berorientasi Obyek (Studi Kasus di IKIP Negeri Gorontalo), Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Erlinda, S., 2003, Sistem Informasi Penmaru Berbasis Web pada STMIK-AMIK
Riau Pekanbaru, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Irfianti, A.D., 2003, Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Menggunakan
ORACLE Tools Berbasis Web dan WAP (Studi Kasus: STIKOM Surabaya), Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Jatmika, 2003, Perbandingan Analisis dan Desain Database Sistem Informasi
Akademik Menggunakan Model Relasi Entitas dengan Model Berorientasi Obyek, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
367
Katili, M.R., 2003, Database Terpadu untuk Pengembangan Sistem Infomasi Akademik, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Kurdi, N.K., 2005, Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Akademik
(SIAKAD-2000) Berbasis Intranet untuk Universitas Lampung, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Medi, 2002, Rancangan WEB Akademik dengan Basisdata Terdistribusi, Tesis,
Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Murni, 2004, Sistem Manajemen Informasi Berbasis Web untuk Pengelolaan Data
Alumni STMIK Indonesia Padang, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Suhirman, 2004, Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Program Studi Strata-1,
Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Yuniansyah, 2003, Sistem Informasi Akademik Berbasis Three-Tier pada STMIK
SIGMA Palembang, Tesis, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Yogyakarta
Sumber Pustaka dari Laporan Penelitian/Skripsi: Astawa, I.G.N.R., 2003, Implementasi Wap pada Sistem Informasi Akademik
Online (Studi kasus di Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta), Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Baital, M.S., 2003, Aplikasi Client/Server Pengolahan Data Pendaftaran
Praktikum pada Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Daniati, N., 2005, Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru
IST AKPRIND Yogyakarta Secara Online, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Handayani, D.S., 2004, Analisis dan Perancangan Sistem Client/ Server
Pendaftaran Praktikum Laboratorium Komputer 4 IST AKPRIND Yogyakarta Menggunakan Visual Basic 6.0 dan MySql, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
368
Rahayuningsih, R., 2000, Rekayasa Komputerisasi KRS dan KHS Universitas X,
Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Saputra, O.E., 2001, Perancangan Sistem Informasi Data Kebutuhan Mahasiswa
Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Sophian, Y., 2004, Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru di IST AKPRIND
Yogyakarta Secara Online, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Sudarto, 2003, Sistem Pengolahan Data Penyelenggaraan Praktikum di
Laboratorium Penelitian Operasional IST AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Yudi S, S., 2000, Sistem Pengolahan Data Her-Registerasi Mahasiswa pada IST
AKPRIND Yogyakarta, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Zaini, 2002, Perancangan Sistem Pendaftaran Mahasiswa Baru IST AKPRIND
Yogyakarta Melalui Internet, Skripsi, Program S-1, Program Studi Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Sumber dari Laporan Penelitian/Tugas Akhir: Baihaqie, M.R., 2005, Implementasi Midlet Java Sebagai Media Informasi
Akademik Kampus IST AKPRIND, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Ismani, M., 2005, Entry KRS Melalui SMS, Tugas Akhir, Program D-3, Program
Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Mendrofa, O., Komputerisasi Data KRS Mahasiswa pada IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Rufaidah, Z.I., 2002, Website Informasi Jurusan Manajemen Informatika &
Teknik Komputer Program D-3 IST AKPRIND Yogyakarta, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
369
Sinaga, G.G.S., 2005, Sistem Kegiatan Praktikum Berbasis Client Server di Laboratorium Komputer 1-2 IST AKPRIND Menggunakan Delphi 7.0 dan MySql, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Susilowati, A., 2003, Perancangan Sistem Penyeleksian Mahasiswa Baru IST
AKPRIND Yogyakarta Menggunakan Aplikasi Visual Basic 6.0, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Widodo, P., 2005, Sistem Informasi Asisten Dosen Laboratorium Keperawatan
AKPER Muhammadiyah Klaten, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
Yulia, E., 2000, Sistem Komputerisasi Pengolahan Data Penerimaan Mahasiswa
di STT Komputer TAKASINDO Yogyakarta, Tugas Akhir, Program D-3, Program Studi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, FTI, IST AKPRIND, Yogyakarta
370
LLAAMMPPIIRRAANN 11 DATA_09_002 Nama peneliti : Asti Dwi Irfianti Judul penelitian : Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik dengan Menggunakan
ORACLE Tools Berbasis Web & WAP (Studi Kasus:STIKOM Surabaya) Tahun : 2003 Kode referensi : T IK 71 Jumlah tabel database : 19 Jumlah atibut : 259 Pada halaman : 73 - 78 Desain struktur tabel database yang digunakan adalah sebagai berikut: FAKULTAS (Irfianti, 2003, hal: 73)
KOTA (Irfianti, 2003, hal: 73)
SMU_MHS (Irfianti, 2003, hal: 73) Field number Field name Data type Key Null
1. ID Varchar(7) PK Not null 2. NAMA Varchar(50) Not null 3. ALAMAT Varchar(50) 4. STATUS Varchar(1) 5. KOTA_ID Varchar(4) Not null 6. KODE_POS Varchar(10) 7. KET Varchar(1)
MAHASISWA (Irfianti, 2003, hal: 73) Field number Field name Data type Key Null
1. NIM Varchar(11) PK/FK Not null 2. NIRM Varchar(20) 3. NAMA Varchar(50) Not null 4. ALAMAT Varchar(200) Not null 5. STS_RUMAH Number(1) 6. SEX Number(1) Not null 7. GOL_DARAH Number(1) 8. STS_MARITAL Number(1) 9. WN Number(1) 10. KOTA_LAHIR Varchar(4) 11. STS_PRESENSI Varchar(1) 12. TGL_LAHIR Date 13. JALUR_MASUK Number(1) 14. KELAS Number(1) Not null 15. PIN Varchar(6) 16. KOTA_ID Varchar(4) FK Not null 17. DOSEN_WL Varchar(6) 18. AGAMA Number (1) Not null
Field number Field name Data type Key Null 1. ID Varchar(5) PK Not null 2. NAMA Varchar(50) Not null 3. STATUS Varchar(1) Not null
Field number Field name Data type Key Null 1. ID Varchar(4) PK Not null 2. NAMA Varchar(30) Not null 3. JENIS Varchar(1)
500
LLAAMMPPIIRRAANN 5522 Penilaian untuk analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database pada DATA_06_008
No Tabel Atribut Tipe-Ukuran Key Kemungkinan berubah
[Y/T]
Fleksibel [Y/T]
Penjelasan
Kd_Ass Alpha(3) PK Y Y Nm_Ass Alpha(40) T Y Alamat Alpha(50) Y T Jenkel Alpha(1) T Y Pend Alpha(9) Y T Tgl_Lahir Date T Y Telpon Alpha(15) T Y Tgl_Masuk Date T Y
1 Identitas
Tanggal Date T Y
o Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dalam Alamat perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi o Pend perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
Kd_Masuk Alpha(3) PK T Y Kd_Ass Alpha(3) PK/FK Y Y Nm_Ass Alpha(40) T T Hari Alpha(7) T T Jam_Masuk Alpha(10) T Y Jam_Keluar Alpha(10) T Y
2 Jaga
Mt_Prak Alpha(20) Y T
o Nm_Ass tidak perlu disimpan o Hari perlu dikodekan o Mt_Prak perlu dikodekan dan dibuat tabel referensi
Tanggal Date PK T Y Kd_Ass Alpha(3) PK Y Y Kd_Masuk Alpha(3) PK T Y Hari Alpha(7) T T Jam_Masuk Alpha(10) T T Jam_Keluar Alpha(10) T T Mt_Prak Alpha(20) Y T Pend Alpha(9) Y T Uang_Mkn Num Y T Uang_Hnr Num Y T
3 Honor
Hnr_Total Num Y Y
o Hari tidak perlu disimpan o Jam_Masuk tidak perlu disimpan o Jam_Keluar tidak perlu disimpan o Mt_Prak tidak perlu disimpan o Pend tidak perlu disimpan o Uang_Mkn perlu tabel referensi o Uang_Hnr perlu tabel referensi
501
LLAAMMPPIIRRAANN 5533
518
LLAAMMPPIIRRAANN 6633