MERS-Cov, Penyakit Apa Itu?
Info Sehat
1
04 Sep 2013 11:00
Penyakit akibat virus ini baru-baru menggegerkan Timur Tengah dan dunia pada umumnya.
Puluhan meninggal karena infeksi virus. Apa sebenarnya penyakit yang disebut MERS Cov
ini?
Pengertian MERS CoV
MERS CoV adalah singkatan dariMiddle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus
ini merupakan jenis baru dari kelompokCoronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama
kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Virus SARS tahun 2003 juga
merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan pneumonia berat akan tetapi
berbeda dari virus MERS CoV.
MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang
menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan s/d berat. Gejalanya adalah demam,
batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.
Median usia 50 tahun (range 2-94 tahun). 61 % kasus laki laki. Kasus dengan Ko-morbid
Cara penularan MERS-CoV
Virus ini dapat menular antar manusiasecara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan
antar manusia yang berkelanjutan.
Kemungkinan penularannya dapat melalui :
1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Negara yang terserang
Ada 9 negara yangtelah melaporkan kasus MERS CoV (Perancis, Italia,Jordania, Qatar,
ArabSaudi, Tunisia, Jerman, Inggris dan Uni EmiratArab). Semua kasus berhubungan
dgnegara di TimurTengah (Jazirah Arab),baik secara langsung maupun tidak langsung.
Jumlah kasus
Sejak Sept 2012 s/d 01 Agstus 2013 jumlah kasus MERS-CoV yg terkonfirmasisebanyak 94
kasus dan meninggal 47 orang (CFR 50 %). Hingga saat ini belum ada laporan kasus di
Indonesia.
Pencegahan dan Pengobatannya
Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan
pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien.
Pencegahan dengan PHBS (pola hidu bersih dan sehat), menghindari kontak erat
denganpenderita,menggunakan masker,menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci
tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.
Pendapat WHO
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee
concerning MERS CoVmenyatakan bahwaMERS CoV merupakan situasi serius dan perlu
perhatian besar namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat(PHEIC/Public
health emergency of international concern).
Hal yang dilakukan Kementerian Kesehatan
1. Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.
2. Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia.
3. Pemberitahuan keseluruh Dinkes Provinsi ttg kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV,
sudah dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Pemberitahuan ke 100 RS Rujukan Flu Burung, RSUD dan RS Vertikaltentang
kesiapsiagaan dan tatalaksana MERS CoV.
5. Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan penanggulangan MERS
CoV, yang terdiri dari :
Pedoman umum MERS CoV
Tatalaksana klinis
Pencegahan Infeksi
Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negara
Diagnostik dan laboratorium
Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan MERS-
CoV.
Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15Embarkasi / Debarkasi (KKP)
Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.
Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas haji
Indonesia.
Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI, Kemenhub,
Kemenag, Kemenlu tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV.
Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi.
Meningkatkan hub. Internasional melalui WHO dll.
Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementrian Kesehatan (Abd) ;
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Waspadai MERS, Jika Hendak ke Arab
Image by : Fotosearch
Anda yang hendak melakukan perjalanan atau berkunjung ke negara-negara Arab
sebaiknya mewaspadai Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
MERS merupakan penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru, yang disebut oleh
kelompok studi coronavirus dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus sebagai
Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov). Virus itu tidak sama dengan
coronavirus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan
coronavirus yang terdapat pada kelelawar.
Kasus MERS pertama kali dilaporkan pada 2012 di Arab Saudi. Hingga Juni 2013, tercatat
sebanyak 77 kasus jumlah infeksi MERS-Cov di dunia. Yang terbanyak terjadi di Saudi
Arabia, disusul Italia, Inggris, Prancis, Jordania, Qatar, Tunisia dan Uni Emirat Arab. Dari
kasus-kasus itu, 40 di antaranya berakhir dengan kematian.
Gejala dan Penularan Infeksi MERS-Cov yang dialami sebagian besar orang akan berkembang menjadi penyakit
saluran pernapasan berat atau sedang, dengan gejala-gejala demam, batuk dan napas pendek.
Namun sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-
Cov karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak
dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas kesehatan yang
merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus infeksi MERS-Cov di Arab Saudi,
Jordania, Inggris, Prancis, Tunisia dan Italia juga diinvestigasi.
Vaksin dan Pengobatan Belum ada vaksin spesifik yang dapat mencegah infeksi MERS-Cov hingga kini. Selain itu,
belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik bisa menyembuhkan penyakit
yang disebabkan oleh MERS-Cov. Perawatan medis hanya bersifat suportif untuk
meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-Cov
tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional, namun tes
tersebut bukan tes rutin.
Hendak Bepergian ke Negara-negara Arab? Anda masih tetap bisa melakukan perjalanan atau berkunjung ke negara-negara Arabia
Peninsula dan sekitarnya karena Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Center for Disease
Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat tidak akan mengeluarkan surat travel
warning tentang kesehatan kepada negara-negara yang terkait dengan MERS-Cov.
Namun untuk itu, Anda perlu melakukan antisipasi agar terlindungi dari kejadian penyakit
saluran pernapasan, sebagai berikut:
Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin, dan segera buang
tisu tersebut ke tempat sampah;
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci;
Hindari kontak secara dekat dengan orang yang sedang menderita sakit, misalnya
ciuman atau penggunaan alat makan/minum bersama;
Bersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan menggunakan desinfektan.
Dan jika dalam kurun waktu 14 hari sesudah perjalanan Anda mengalami demam dan gejala
sakit pada saluran pernapasan bagian bawah, seperti batuk atau sesak napas, segera
periksakan diri ke dokter. (SUMBER: Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Kesehatan
RI)
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx