26 Universitas Kristen Petra
3. PERANCANGAN BANGUNAN
3.1. Skema Bepikir
Skema 3.1. Skema berpikir
3.2. Program Kebutuhan Ruang
Fasilitas yang terdapat dalam apartemen ini terbagi dalam beberapa fasilitas.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing fasilitas.
3.2.1. Fasilitas Standar
• Area entrance
Merupakan area penyambut ke bangunan, terdapat sculpture sebagai
penangkap datangnya orang.
Perencanaan Tapak Program Ruang Konsep Latar Belakang
Entrance Kebutuhan Ruang
Parkir Luasan Ruang Kegiatan Gagasan/ Judul
Masalah
Design
PRODUK
DESIGN dll
Zoning dan Sirkulasi
Program Bangunan Hub. Antar Ruang
Struktur TInjauan
Utilitas Lokasi
Analisa Site
dll Analisa Urban
PENDALAMAN
Karakter ruang
PENDEKATAN
metaforintagible
Dicheck ulang sesuai dengan data yang terkumpul atau tidak supaya kesalahan dapat minimal
PENDEKATAN
Green Architecture
PENDALAMAN
Support-Infill
27
Universitas Kristen Petra
• Lobby dan lobby lift
Lobi adalah area publik yang juga menjadi area transisi antara ruang luar
dengan area yang bersifat pribadi seperti unit-unit apartemen. Pada area ini
juga terletak lift lobi yang merupakan sarana transportasi vertikal bangunan
dan juga ruang penerima (reception).
• Bussines center
Bussines center adalah suatu fasilitas yang menyediakan sarana penunjang
kegiatan bisnis yang dapat disewa berdasarkan kebutuhan. Fasilitas ini dirasa
cukup penting mengingat dewasa ini menjamurnya bisnis-bisnis kecil yang
berbasis di dalam rumah. Dengan adanya fasilitas ini, penghuni apartemen
dapat melaksanakan kegiatan bisnisnya tanpa harus meninggalkan apartemen.
• Mini market
Fasilitas mini market atau toko swalayan ini dapat menunjang kenyamanan
penghuni apartemen. Hal ini dikarenakan konsep perancangan apartemen ini
merupakan kawasan terpadu mandiri yang dilengkapi dengan berbagai
fasilitas. Oleh karena itu, kegiatan belanja sekunder ke luar kompleks
apartemen dirasakan kurang nyaman sehingga disediakan fasilitas mini
market ini.
• Restoran dan kafe
Fasilitas restoran ini merupakan salah satu fasilitas yang membuat suasana
menjadi hidup. Fasilitas ini jelas memberikan kenyamanan bagi penghuni,
khususnya yang sibuk dan sering tidak sempat menyiapkan hidangan.
Lokasinya yang terletak di kawasan apartemen merupakan alasan praktis bagi
penghuni untuk dapat menikmati hidangan hangat secara tepat, mengingat
lalu lintas yang padat di tengah kota. Meskipun letakknya yang berada dalam
kawasan yang privat (apartemen), penyediaan fasilitas ini juga diperuntukkan
bagi masyarakat bukan penghuni yang ingin bersantap di sini. Selain itu,
fasilitas ini juga dapat digunakan untuk para penghuni yang ingin menjamu
tamunya.
3.2.2. Fasilitas Kamar
Fasilitas kamar pada apartemen ini dibagi menjadi 2 tipe, tipe I
berukuran 8 m x 12 m dan tipe II berukuran 10 m x 16 m. Pembagian tipe-tipe
28
Universitas Kristen Petra
kamar ini berdasarkan pertimbangan dari studi besaran modul ruang paling
efektif sehingga dapat dihasilkan ruangan kamar yang fleksibel dengan dinding-
dinding yang dapat digeser untuk memenuhi kebutuhan ruang penghuni.
3.2.3. Fasilitas Rekreasi
• Garden
Merupakan ruang terbuka hijau yang dapat menciptakan suasana nyaman dan
memberi nilai tambah pada kawasan apartemen. Selain itu, penyediaan taman
ini juga merupakan salah satu perwujudan dari konsep green architecture.
• Children Playground
Sesuai dengan target pasar yang merupakan pebisnis eksekutif muda dan
keluarga baru, maka disediakan fasilitas children playground. Fasilitas ini tak
jarang pula menjadi salah satu pertimbangan bagi calon penghuni dalam
memilih apartemen.
• Swimming Pool
Fasilitas kolam renang ini adalah fasilitas olah raga yang paling diminati oleh
penghuni gedung apartemen. Di samping itu, mengingat lokasi Surabaya
yang merupakan daerah tropis, penyediaan fasilitas kolam ini juga dapat
menjadi salah satu faktor penjaga kelembaban udara dan memberikan kesan
sejuk.
3.2.4. Fasilitas Servis dan Parkir
Fasilitas ini meliputi :
• Ruang-ruang mekanikal elektrikal
Fasilitas ini untuk menunjang kelancaran utilitas seluruh kebutuhan bangunan
dalam proyek.
• Area parkir kendaraan
Meliputi area parkir untuk tamu dan area parkir penghuni yang meliputi area
parkir mobil dan sepeda motor, dan area parkir karyawan yang merupakan
area parkir sepeda motor.
29
Universitas Kristen Petra
• Area Loading Dock
Di area ini terdapat tempat parkir untuk truck dan merupakan tempat bongkar
muat barang yang ditujukan untuk dapat diakses dari ruang karyawan, ruang
sampah, STP, ruang PLN, ruang genset. Area loading dock ini terletak pada
jalur servis yang juga berfungsi untuk jalur mobil pemadam kebakaran.
3.3. Pendekatan Perancangan
Pendekatan perancangan adalah sudut pandang seseorang dalam rangka
mencoba memecahkan suatu permasalahan perancangan. Atau dapat juga
diartikan sebagai metode atau cara untuk merancang, atau sebagai prosedur
didalam merancang.
Dalam proyek apartemen rumah pohon ini, pendekatan perancangan
yang akan digunakan merupakan penerapan prinsip-prinsip green architecture
menurut Brenda dan Robert Vale, khususnya prinsip yang menekankan pada
kepedulian terhadap pengguna bangunan (respect for users). Adapun prinsip-
prinsip green architecture itu adalah sebagai berikut:
• Conserving energy
A building should be constructed so as to minimized the need for fossil fuels
to run it.
• Working with climate
Buildings should be designed to work with climate and natural energy
resources.
• Minimizing new resources
A building should be designed so as to minimized the use of resources and at
the end of its useful life to form the resources for other architecture.
• Respect for users
A green architecture recognizes the importance of all people envolved with it.
• Respect for site
A building will touch the earth lightly.
• Holism
All the green principles need to be embodied in a holistic approach to build
environment.
30
Universitas Kristen Petra
Konsep respect for users ini sendiri diwujudkan dalam perencanaan indoor
quality yang baik, antara lain dengan:
• Penggunaan material ramah lingkungan.
• Maksimasi ventilasi alami.
• Pemanfaatan tanaman interior.
• Perancangan sistem tata udara yang baik.
• Penghematan energi dengan maksimasi penerangan alami.
3.4. Konsep Design
Konsep dari perancangan bangunan apartemen ini menggunakan konsep
Rumah Pohon. Pada perwujudannya, bangunan diharapkan dapat memberikan
”napas” bagi lingkungan sekitarnya. Selain itu, dari segi tampilan, unit-unit
apartemen akan berupa kotak-kotak yang terdiri sendiri dan saling menyanggah
dan terkesan merupakan cabang dari struktur utamanya.
3.5. Aplikasi Konsep Desain
Dalam pengaplikasian konsep Green tersebut ke dalam bangunan
terdapat beberapa bagian, yaitu:
• Bentukan Massa
Gambar 3.1. Bentukan Massa
31
Universitas Kristen Petra
Bentukan massa bangunan dibuat pipih memanjang ke arah Timur – Barat.
Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi radiasi panas matahari yang
masuk ke bangunan dari sisi Timur dan Barat karena merupakan daerah yang
paling panas.
• Pengaturan Ruang Dalam
Massa bangunan memiliki 3 core. Core di tengah merupakan area lift dan
servis dengan koridor di sisi kanan dan kiri core yang langsung menuju unit-
unit apartemen. Core utama ini diletakkan ditengah bangunan agar tercipta
fleksibilitas ruangan yang cukup baik, dan memiliki kejelasan pola sirkulasi.
Selain itu, bangunan ini juga memiliki 2 core di sisi kanan dan kiri masing-
masing di ujung koridor yang berisi tangga kebakaran. Dua core ini berfungsi
untuk menambah stabilitas dan kekakuan bangunan.
Gambar 3.2. Denah Tower
• Posisi Pembukaan
Pada tower apartemen, setiap unitnya memiliki pembukaan yang cukup guna
memberikan penghawaan dan pencahayaan alami yang baik. Selain itu, untuk
area sirkulasi tower, juga diberikan pembukaan yang dilengkapi dengan wind
32
Universitas Kristen Petra
break berupa tanaman sehingga kecepatan angin yang masuk ke area sirkulasi
tersebut terasa nyaman (lihat gambar 2.14. Posisi Pembukaan).
3.6. Zoning dan Sirkulasi
3.6.1. Zoning
Berdasarkan pada analisa tapak seperti analisa lingkungan sekitar,
matahari, angin, kebisingan, view, GSB, sirkulasi serta kebutuhan ruang, maka
bangunan dibagi menjadi 4 zona, yaitu :
• Zona Publik; meliputi hall, business center, restoran dan café. Zona ini
diletakkan di area yang menghadap ke arah jalan Tegalsari dan area sirkulasi
yang berhubungan langsung dengan orang luar (pengunjung), serta akses
pencapaiannya mudah (dekat dengan main entrance
• Zona Semi Publik; meliputi fasilitas-fasilitas pelengkap apartemen, seperti
kolam renang, fitness center, dan fasilitas pengelola. Untuk fasilitas pengelola
diletakkan dekat dengan entrance sehingga akses untuk tamu mudah tetapi
memiliki sedikit privasi dengan letak yang seikit ke dalam. Sedangkan untuk
area-area pelengkap apartemen diletakkan agak kebelakang dengan
pertimbangan untuk menjaga privasi pengguna fasilitas yang mayoritas
merupakan penghuni apartemen dan beberapa member khusus.
• Zona Privat; meliputi unit-unit apartemen. Unit-unit apartemen terletak pada
dua tower mulai dari lantai 2 dan memiliki lobby apartemen, lift, dan jalur
sirkulasi sendiri yang dibedakan dengan area untuk pengunjung dan tamu.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan privasi para penghuni.
• Zona Servis; meliputi ruang-ruang mekanikal – elektrikal, ruang pompa dan
utilitas, ruang karyawan, kantin karyawan, dan loading dock. Ruang-ruang ini
diletakkan dibawah lantai dasar bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan privasi pengguna bangunan. Selain itu, area ini diletakkan pada
bagian paling belakang tapak karena tidak membutuhkan view mengingat
lokasi tersebut berbatasan dengan perkampungan.
33
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.3. Zoning
3.6.2. Sirkulasi
Gambar 3.4. Skematik Sirkulasi
Sirkulasi orang (pengunjung) datang dari dropping area dapat langsung
menuju front desk, atau menuju cafe dan restoran, ataupun menuju bussiness
center. Dari front desk, orang diarahkan menuju main hall yang mana dapat
mengakses ke seluruh fasilitas pada bangunan. Untuk sirkulasi menuju unit-unit
apartemen, tersedia lobby tersendiri yang juga dapat diakses dari main hall
tersebut ataupun langsung dari parkiran penghuni. Pada lobby apartemen ini
dilengkapi dengan sistem keamanan berupa kartu penghuni untuk menjamin
keamanan penghuni.
3.7. Penataan Ruang dalam Bangunan
Penataan ruang dalam dan interior bangunan, khususnya unit-unit
apartemennya didasarkan pada fleksibilitas ruang. Oleh karena itu, ruang-ruang
yang tercipta dibuat bebas kolom. Kolom-kolom dengan modul 8 m x 8 m
terletak tepat ditengah-tengah dinding pengisi ruangan sehingga unit yang
tercipta dapat memiliki ruangan yang lapang.
34
Universitas Kristen Petra
Unit-unit apartemennya memiliki dua modul, yaitu 8m x 12m, dan 10m
x 16m. Unit-unit tersebut mengikuti modul kolom yang ada dengan urutan yang
bervariasi dengan pertimbangan pemandangan, penghawaan, pencahayaan,
pencapaian, serta nilai estetika yang menginvestasikan bagian dalam dan luar
bangunan.
3.8. Pendalaman Perancangan
Pendalaman desain yang digunakan merupakan pengembangan dari
konsep infill systems yang dikemukakan oleh N.J. Habraken dalam bukunya yang
berjudul Supports: an alternative to mass housing. Konsep ini membagi
bangunan menjadi dua bagian (lihat lampiran halaman 75), yaitu:
• Bagian yang tidak dapat dirubah (support) yang merupakan area-area milik
bersama, seperti lobby, lift, core, shaft, pipa, koridor, dan fasilitas umum
lainnya.
• Bagian yang bersifat fleksibel (infill) yang merupakan milik pribadi, seperti
kamar apartemen.
Dalam pengembangannya nanti, ruang kamar apartemen akan didesain
sedemikian rupa sehingga memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga dinding-
dinding di dalam ruangan yang merupakan infill dapat digeser untuk memenuhi
kebutuhan ruang sehingga ruangan memiliki keberlanjutan.
3.9. Penentuan Kapasitas Proyek
Ruang lingkup proyek ini tidak terbatas untuk Surabaya dan sekitarnya
tapi tidak menutup kemungkinan hingga untuk Luar Kota dan Luar Pulau bahkan
Luar Negeri. Penentuan program ruang dan besarannya didahului dengan
pertimbangan dan studi perbandingan dengan apartemen-apartemen yang ada,
baik di Surabaya ataupun luar kota.
35
Universitas Kristen Petra
3.10. Sistem Struktur
Pemilihan sistem struktur yang digunakan pada bangunan
dipertimbangkan atas beberapa kriteria sebagai berikut :
• Sesuai dengan keadaan lokasi site yang terletak di Surabaya Pusat
• Memiliki nilai estetika
• Tahan terhadap pengaruh alam seperti angin, air laut, korosi, basah dan
lembab.
• Struktur harus kuat, kaku, dan stabil.
• Mudah dalam pelaksanaan dan perawatan.
3.10.1. Struktur Bangunan Utama
Struktur utama tower menggunakan konstruksi beton bertulang sebagai
pendukung utama bangunan yang berupa core yang terletak ditengah bangunan
dan didukung dengan dua core di sisi kanan dan kiri di ujung koridor masing-
masing sebagai penambah kestabilan dan kekakuan bangunan.
Sistem core tersebut didukung dengan sistem rangka beton bertulang
yang terdiri dari kolom beton berukuran 40cm x 40cm untuk kolom-kolom
podium dan kolom beton berukuran 80cm x 80cm untuk area towernya dengan
modul 8m x 8m (disesuaikan dengan pengaturan unit-unit apartemen pada
towernya dan pertimbangan modul parkir).
3.10.2. Struktur Bangunan Penutup
Menggunakan dinding partisi dan beton precast, serta lantai bondeks
yang dicor beton. Sedangkan untuk penggunaan material kaca untuk penerangan
alami dan memaksimalkan view pada ruang yang membutuhkan.
3.10.3. Struktur Pondasi
Menggunakan pondasi tiang pancang untuk mengatasi masalah tanah
yang berawa dan kondisi tanah yang tidak stabil.
36
Universitas Kristen Petra
3.10.4. Struktur Atap
Struktur atap menggunakan baja pipa bulat berupa space truss
mengingat bentangan yang cukup lebar yang telah dilapisi dengan lapisan anti
karat. Untuk bahan penutup atapnya menggunakan atap Zinc-Aluminium, dengan
pertimbangan :
• Pemasangan lebih mudah dan cepat, karena sambungan atap lebih sedikit.
• Resiko kebocoran lebih kecil, karena sambungan atap lebih sedikit.
• Ruangan lebih sejuk, 70% panas matahari akan dipantulkan.
• Dengan campuran aluminium (55%), zinc (43,5%), dan silicon (1,35%)
merupakan komposisi lapisan yang mempunyai daya tahan tinggi terhadap
korosi.
3.11. Sistem Utilitas
3.11.1. Sistem Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih di UD Tegalasri - Wonorejo sudah tersedia
dan untuk perancangan di bangunan, air dari PAM akan disalurkan langsung ke
meteran dan menuju ke tandon bawah yang nantinya akan langsung dipompa
menuju ke tendon atas. Dari tandon atas inilah air lalu didistribusikan ke tandon-
tandon kecil lainnya jika letak bangunan jauh dengan tandon atas terlalu jauh,
lalu dari tandon-tandon kecil ini baru didistribusikan ke dalam bangunan.
Skema 3.2. Sistem Air Bersih
Meteran
PDAM
Area yang dilayani Pompa Tandon
37
Universitas Kristen Petra
3.11.2. Sistem Air Kotor dan Kotoran
Untuk air kotor dari toilet, wastafel, dapur, ruang keamanan, kafetaria,
halaman dan taman akan dialirkan ke sumur resapan melalui pipa-pipa vertikal
yang berada di shaft kamar mandi dan kotoran akan dialirkan langsung ke STP.
Skema 3.3. Sistem Air Kotor dan Kotoran
3.11.3. Sistem Pembuangan Air Hujan
Air hujan pada atap dibiarkan jatuh melalui talang-talang horisontal di
sekeliling bangunan kemudian turun melalui talang-talang vertikal yang
dikumpulkan menjadi beberapa bak kontrol yang saling berhubungan, kemudian
dibuang ke saluran kota.
Skema 3.4. Sistem Pembuangan Air Hujan
3.11.4. Sistem Pencahayaan
Digunakan 2 macam sistem pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan
buatan.
Saluran Kota
Air Kotor
STP Kotoran
Air Hujan
Saluran Kota
Bak Kontrol Talang Menyiram tanaman
38
Universitas Kristen Petra
• Pencahayaan alami
Digunakan pada ruang-ruang yang membutuhkan pencahayaan alami, seperti
hall, dan unit-unit apartemen.
• Pencahayaan buatan
Digunakan pada area seperti daerah seperti ruang serbaguna yang tidak
banyak memiliki pembukaan, open space diberi special effect untuk memberi
kesan mendalam pada ruang. Selain itum, penempatan lapu sorot pada bagian
luar bangunan, terutama pada sculpture, lampu mercury pada area taman, dan
area sirkulasi.
3.11.5. Sistem Penghawaan
Digunakan 2 macam sistem penghawaan, yaitu sistem penghawaan
alami dan buatan (AC).
• Penghawaan alami
Digunakan pada unit-unit apartemen untuk menghasilkan indoor quality yang
baik dan sehat bagi penggunanya, digunakan sistem cross vetilation pada
setiap unit apartemennya.
• Penghawaan Buatan
Bangunan Apartemen ini menggunakan sistem AC VAV untuk ruangan-
ruangan publik, sedangkan AC split digunakan untuk unit-unit apartemen dan
bussiness center. Keuntungan menggunakan system VAV ini adalah tidak
membutuhkan mesin outdoor sebanyak mesin indoornya, sistem VAV tidak
menggunakan ruangan AHU dan Chiller yang besar, sehingga lebih
menghemat tempat dan efisien, hemat energi dan dapat dimatikan bila
ruangan tidak diperlukan, karena luasannya terbatas, penggunaan sistem
central kurang efisien kerana membutuhkan luasan yang cukup besar untuk
ruang mesinnya.
3.11.6. Sistem Transportasi Vertikal
Sistem transportasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini adalah
lift, eskalator dan tangga, karena bangunan ini dirancang untuk 10-15 lantai.
39
Universitas Kristen Petra
Untuk pencapaian area publik pada podium bangunan menggunakan
eskalator dan tangga karena ketinggiannya hanya 1-2 lantai saja. Sedangkan pada
area unit-unit apartemen, pencapaiannya menggunakan lift karena ketinggian
bangunan 10-15 lantai.
3.11.7. Sistem Pemadam Kebakaran
Untuk bangunan hunian terdapat 3 kemungkinan penyebab terjadinya
kebakaran, yaitu:
� Kebakaran yang disebabkan oleh bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti
metal, kayu, kain, dan lain-lain. Kebakaran jenis ini diklasifikasikan sebagai
kebakaran kelas A.
� Kebakaran yang disebabkan oleh hubungan singkat aliran listrik,
diklasifikasikan sebagai kebakaran kelas C.
� Kebakaran yang sengaja dilakukan oleh pengunjung / manusia.
Alat pemadam kebakaran yang dipergunakan untuk ketiga jenis
kebakaran tersebut adalah air sebagai alat pemadam pokok dan juga bahan kimia
sebagai alat pemadam pelengkap. Dengan demikian dipakailah pipa hydrant dan
tabung – tabung gas (alat pemadam portable). Persyaratan penempatan masing-
masing alat pemadam tersebut adalah sebagai berikut:
� Penempatan alat pemadam portable dengan jarak maksimum 20 m dari setiap
tempat.
� Setiap luasan 200 m2
harus terdapat sebuah alat pemadam portable.
� Setiap luasan 800 m2 harus terdapat sebuah pipa hydrant.
� Penempatan 2 buah pintu darurat untuk jarak maksimal 50 m.
3.11.8. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah pada bangunan dengan mengumpulkan
sampah pada setiap lantai bangunan yang akan dibawa menuju ke loading dock
dengan menggunakan lift barang (terpisah dengan lift penghuni), setelah di
loading dock sampah-sampah tersebut akan diangkut oleh truk sampah menuju
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang rencananya akan dimpatkan di UD.
Tegalsari-Wonorejo oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.
40
Universitas Kristen Petra
3.11.9. Sistem Jaringan Listrik
Sumber tenaga listrik untuk wilayah UD. Tegalsari-Wonorejo diperoleh
dari sumberdaya PLN dan untuk saluran ke rumah-rumah didistribusikan dengan
menggunakan trafo distribusi.
Jika listrik kawasan padam, telah disediakan cadangan untuk keadaan
darurat berupa generator / genset yang dikoordinasi melalui panel utama. Genset
selain mempunyai mesin utama, biasanya juga disediakan mesin cadangan.
Skema 3.5. Sistem Mekanikal / Elektrikal
Meteran Gardu PLN
Panel per
Lantai
Automatic
Transfer
Switch
Genset
Trafo
Panel per
Bangunan
Panel
Utama