LAPORAN KEUANGANKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BA 033TA 2018 AUDITED
1. LAPORAN KEUANGAN2. LAPORAN BMN3. LAPORAN KEUANGAN PER SATKER4. LAPORAN TINDAK LANJUT LHP BPK RI
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TAHUN 2018 AUDITED 2018
ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii i
Daftar Isi ii
Pernyataan Telah di Reviu v
Pernyataan Tanggungjawab
Representasi Manajemen
Nota Kesepakatan Final
BAR Internal
vi
vii
viii
ix
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3
II. Neraca 4 4
III. Laporan Operasional 6
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 7
V. Catatan atas Laporan Keuangan 5 8
A. Penjelasan Umum 8
A.1 Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian PUPR 8
A.2 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 14
A.3 Basis Akuntansi 14
A.4 Dasar Pengukuran 14
A.5 Kebijakan Akuntansi 15
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 23
B.1 Pendapatan 24
B.2 Belanja 27
B.3 Belanja Pegawai 29
B.4 Belanja Barang 30
B.5 Belanja Bantuan Sosial 32
B.6 Belanja Modal Tanah 33
B.7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 34
B.8 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 35
B.9 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 36
B.10 Belanja Modal Lainnya 38
B.11 Belanja Modal BLU 39
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 40
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran 40
C.2 Kas Lainnya dan Setara Kas 40
C.3 Kas pada Badan Layanan Umum 42
C.4 Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) 45
C.5 Uang Muka Belanja 45
C.6 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 45
C.7 Piutang Bukan Pajak 46
C.8 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) 47
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TAHUN 2018 AUDITED 2018
iii
C.9 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR (TP/TGR) 48
C.10 Piutang dari kegiatan Operasional BLU 48
C.11 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar 50
C.12 Persediaan 51
C.13 Dana Bergulir 53
C.14 Investasi Non Permanen Badan Layanan Umum 53
C.15 Dana Bergulir Diragukan Tertagih 54
C.16 Tanah 55
C.17 Peralatan dan Mesin 56
C.18 Gedung dan Bangunan 58
C.19 Jalan, Irigasi dan Jaringan 60
C.20 Aset Tetap Lainnya 62
C.21 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) 63
C.22 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 65
C.23 Piutang Tagihan Penjualan Angsuran 65
C.24 Piutang Tagihan TP/TGR 66
C.25 Piutang Tagihan TP/TGR - BLU 66
C.26 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang 67
C.27 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 67
C.28 Aset Tak Berwujud 68
C.29 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 70
C.30 Dana Kelolaan Badan Layanan Umum 70
C.31 Aset Lain-lain 71
C.32 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 72
C.33 Utang kepada Pihak Ketiga 73
C.34 Pendapatan Diterima di Muka 74
C.35 Uang Muka dari KPPN 74
C.36 Utang Jangka Pendek Lainnya 74
C.37 Utang Jangka Panjang BLU Kepada BUN 75
C.38 Ekuitas 76
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 77
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 77
D.2 Beban Pegawai 78
D.3 Beban Persediaan 79
D.4 Beban Barang dan Jasa 80
D.5 Beban Pemeliharaan 81
D.6 Beban Perjalanan Dinas 81
D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 82
D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi 82
D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 83
D.10 Kegiatan Non Operasional 84
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TAHUN 2018 AUDITED 2018
iv
D.11 Surplus/Defisit LO 85
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 86
E.1 Ekuitas Awal 86
E.2 Suplus (Defisit) LO 86
E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan 86
E.3.2 Selisih Revaluasi Aset Tetap 86
E.3.3 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi 87
E.3.4 Koreksi Lain-lain 87
E.4 Transaksi Antar Entitas 88
E.4.1 Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain 88
E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar 91
E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung 91
E.5 Ekuitas Akhir 92
F. Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya 93
F.1 Pengungkapan Lain-Lain 93
Laporan-Laporan Pendukung
Buku I
LRA Belanja Per Eselon I/ Jenis Belanja
LRA Belanja Per Akun
LRA Belanja Per Sumber Dana/ Program/Kegiatan
LRA Pendapatan Per Kelompok Pendapatan/ Akun
LRA Pendapatan Per Eselon I/Akun
Neraca Percobaan Kas
Neraca Percobaan Akrual
Rekapitulasi Data Pegawai Kementerian PUPR
Rekapitulasi Kerugian Negara Tahun per 31 Desember 2018
Daftar Resiko Fiskal Atas Tuntutan Hukum Pemerintah
Capaian Kinerja
Ikhtisar Data Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
Hibah Langsung Dalam Negeri dan Luar Negeri
Paket-Paket SBSN TA 2018
Paket Pekerjaan Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract)
Daftar Withdrawl Application (WA) Belum Terbit SP3
Progres Hibah
Serah Terima Aset dan Kewajiban BPLS kepada PPLS
Satker Konsolidasi
Aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Aset Konstruksi Jalan Tol
Daftar Rekening Satker per 31 Desember 2018
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TAHUN 2018 AUDITED 2018
v
Buku II
Laporan Barang Milik Negara
Buku III
LRA Per Satker
Neraca Per Satker
LO Per Satker
LPE Per Satker
Buku IV Laporan BL
Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI U
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
1
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat BA 033
Tahun Anggaran 2018 audited ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja
selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2018.
Realisasi Pendapatan Negara pada 31 Desember 2018 adalah berupa Pendapatan
Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.465.005.549.781 atau mencapai 284 persen dari
estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp515.406.970.465.
Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp102.483.648.452.279 atau mencapai 89 persen dari alokasi anggaran
sebesarRp115.482.201.310.000.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2018.
Nilai Aset per 31 Desember 2018 dicatat dan disajikan sebesar
Rp915.580.511.672.475 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar
Rp13.032.280.500.588; Aset Tetap (neto) sebesar Rp552.800.506.477.430; Piutang
Jangka Panjang (neto) sebesar Rp95.371.800.368; dan Aset Lainnya (neto) sebesar
Rp349.652.352.894.089.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp1.170.792.027.865 dan
Rp914.409.719.644.610
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
2
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai
dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp1.376.446.637.859, sedangkan
jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp96.199.167.319.034
sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(94.822.720.681.175).
Defisit Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar
Rp(1.403.211.071.399) dan Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar
Rp(96.225.931.752.574).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal
01 Januari 2018 adalah sebesar Rp875.055.501.650.301, ditambah Defisit-LO
sebesar Rp(96.225.931.752.574), kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi
sebesar Rp(12.320.477.646.990) dan transaksi antar entitas senilai total
Rp147.900.627.393.873, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2018
adalah senilai Rp914.409.719.644.610.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2018 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2018 disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
8
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PUPR
Dasar
Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat didirikan sebagai salah satu
upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga. Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Presiden
Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Entitas berkedudukan di Jalan Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber
daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan
kawasan permukiman, pembiayaan perumahan, penataan bangunan gedung,
sistem penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan serta persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi;
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;
6. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan
pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
7. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat;
8. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat; dan
9. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
9
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
VISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam
mendukung Indonesia yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan
gotong royong.
MISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber
daya maritim untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan
ketahanan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
dalam rangka kemandirian ekonomi;
Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas
guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik
nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada
keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat
untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
‘infrastruktur untuk semua’;
Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan
pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan
perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;
Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung fungsi
manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien,
pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat.
TUJUAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat yang terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung keseimbangan
pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan
perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI.
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
10
energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam
rangka kemandirian ekonomi.
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi,
dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di
lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan
maritim.
Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
‘infrastruktur untuk semua’.
Menyelenggarakan tata kelola pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk
mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan mandiri, dan
berkepribadian.
STRATEGI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat yang terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung keseimbangan pem-
bangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan,
dan kawasan perdesaan.
2. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan
energi guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam
rangka kemandirian ekonomi.
3. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi,
dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di
lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan.
4. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
‘infrastruktur untuk semua.
5. Menyelenggarakan tata kelola pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
11
mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan mandiri, dan
berkepribadian.
KEBIJAKAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1. Kebijakan Utama Pembangunan Wilayah Nasional.
kebijakan utama pembangunan wilayah nasional difokuskan untuk
mempercepat pemerataan pembangunan antar wilayah.
2. Kebijakan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
Untuk meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur wilayah bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat antardaerah, antarsektor dan
antartingkat pemerintahan, arah kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat adalah menterpadukan perencanaan, pemrograman dan
penganggaran pembangunan infrastruktur wilayah bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat baik antarsektor, antarwilayah, antartingkat
pemerintahan, maupun fungsi, lokasi, waktu, besaran serta anggaran;
menterpadukan pembangunan infrastruktur wilayah bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat dengan pengembangan berbagai kawasan strategis;
serta menterpadukan pembangunan infrastruktur dengan pengembangan
berbagai kawasan di dalam perkotaan/metropolitan sehingga menjadi kawasan
yang hijau, cerdas dan berkelanjutan, serta memiliki keterkaitan dengan
pengembangan kawasan perdesaan seperti agropolitan.
SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN PUPR
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terdiri atas:
1. Sekretariat Jenderal
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
2. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
12
3. Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Direktorat Jenderal Cipta Karya
Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem
penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan
drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyediaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan jasa konstruksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan
Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembiayaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8. Inspektorat Jenderal
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
9. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan antara pengembangan
kawasan dengan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
10. Badan Penelitian dan Pengembangan
Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
13
11. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan sumber daya manusia pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Rincian jumlah satker pada masing-masing eselon I adalah sebagai berikut:
No Eselon I Satker
1 Sekretariat Jenderal 11
2 Inspektorat Jenderal 1
3 Direktorat Jenderal Bina Marga 199
4 Direktorat Jenderal Cipta Karya 616
5 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air 205
6 Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 42
7 Direktorat Jenderal Bina Konstruksi 15
8 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan 36
9 Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah 5
10 Badan Penelitian dan Pengembangan 17
11 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 18
Jumlah 1165
Termasuk di dalam jumlah satker pada Direktorat Jenderal Bina Marga adalah Satker
BLU Bidang Pendanaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan pada
Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan adalah Satker BLU Pusat Pembiayaan
Perumahan. Jumlah satuan kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat sampai dengan Triwulan III TA 2018 sebanyak 1165 Satuan Kerja,
mengalami pertambahan jika dibandingkan dengan TA 2017 yang berjumlah 782
Satuan Kerja. Berikut rincian mutasi Satuan Kerja di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat:
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
14
1 SEKRETARIAT JENDERAL 11 - 11
2 INSPEKTORAT JENDERAL 1 - 1
3 DITJEN SDA 200 5 205
4 DITJEN BINA MARGA 203 (4) 199
5 DITJEN CIPTA KARYA 614 2 616
6 DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN 42 - 42
7 DITJEN PEMBIAYAAN PERUMAHAN 18 18 36
8 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 17 - 17
9 DITJEN BINA KONSTRUKSI 15 - 15
10BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH5 - 5
11BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA18 - 18
1144 21 1165TOTAL
MUTASIDATA SATKER
2018NO UNIT ORGANISASI/SATMINKAL
DATA SATKER
2017
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Triwulan III TA 2018 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan
data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
Basis
Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan
Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang
yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
15
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi
yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam
mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Triwulan III TA 2018 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-
prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang
dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Di samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah
sebagai berikut:
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-
LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Secara khusus pengakuan pendapatan-LO Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan.
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan
periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda
atau dokumen lain yang dipersamakan.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
16
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan
Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar
nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar
nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
o Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi apabila
telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
17
o Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang
menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang
menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur
dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang
tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang
ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan
pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas
Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan 100%
2. Piutang telah diserahkan
kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; atau
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
18
Aset Tetap
b. Aset Tetap
Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta
rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah); dan
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai beban kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah
yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak
sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya
telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan
dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi) berdasarkan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian
Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali
Barang Milik Negara. Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa
Tanah, Gedung dan Bangunan, serta Jalan, Jaringan, dan Irigasi berupa
Jalan Jembatan dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga
sesuai kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31
Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup objek revaluasi adalah aset
tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang dilaksanakan
Pemanfaatannya. Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan
dengan pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan/atau pendekatan
pendapatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
19
2017 dan 2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian, pelaksanaan penilaian dilakukan dengan survei lapangan
untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa survei lapangan untuk objek
penilaian selain Tanah.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan baru dan nilai
akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai aset tetap hasil
revaluasi lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui
sebagai penambah ekuitas pada Laporan Keuangan. Namun, apabila nilai
aset tetap hasil revaluasi lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka
selisih tersebut diakui sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah
yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak
sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset
Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan
dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN
Penyusutan
Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau
dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada
Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir
semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap
secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
20
Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai
berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Piutang
Jangka
Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan
diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal
pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai
yang dapat direalisasikan.
Aset
Lainnya
e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang
jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi
penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar
harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak
terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka
Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
21
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud
Masa
Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan
Varietas Tanaman Semusim. 20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan 25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan,
Hak Ekonomi Produser Fonogram. 50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu
harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban Kewajiban
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang
Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
22
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu
periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
23
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA
awal. Hal ini disebabkan oleh adanya adanya perubahan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan dan terdapat
Satker yang baru mendapat DIPA pada bulan Desember tahun 2018. Perubahan
tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai
berikut:
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Pendapatan dari Pengelolaan BMN 7,925,951,000 7,545,245,000
Pendapatan Jasa 248,000,000 248,000,000
Pendapatan Jasa Layanan Umum 369,903,000,000 369,903,000,000
Pendapatan BLU Lainnya 96,000,000,000 96,000,000,000 Pendapatan dari Penjualan,
Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan 7,580,064,465 8,444,143,465
Pendapatan Administrasi Dan
Penegakan Hukum 3,086,807,000 21,786,807,000
Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset,
dan Teknologi 3,932,594,000 7,927,800,000
Pendapatan Jasa Lainnya 2,551,975,000 3,551,975,000
Jumlah Pendapatan 491,228,391,465 515,406,970,465
Belanja
Belanja Pegawai 2,662,668,124,000 2,759,818,627,000
Belanja Barang 30,001,126,209,000 31,865,232,731,000
Belanja Modal 78,274,031,031,000 80,857,049,952,000
Belanja Bantuan Sosial 100,000,000 100,000,000
Jumlah Belanja 110,937,925,364,000 115,482,201,310,000
2018
Uraian
Sedangkan apabila dilihat dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat maka perubahannya adalah sebagai berikut:
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
24
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Dukungan Manajemen Dan
Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya
Kementerian PUPR
300,676,756,000 301,104,193,000
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Kementerian PUPR
298,895,810,000 298,895,810,000
Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kementerian
PUPR
104,974,960,000 104,974,960,000
Penelitian dan Pengembangan
Kementerian PUPR
609,854,961,000 614,509,139,000
Program Pembinaan Konstruksi 339,811,007,000 338,716,396,000
Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Permukiman
16,944,291,954,000 18,634,190,049,000
Penyelenggaraan Jalan 43,373,379,336,000 46,351,969,681,000
Pengelolaan Sumber Daya Air 38,354,537,139,000 37,825,259,130,000
Program Pengembangan Perumahan 9,566,441,542,000 9,989,756,042,000
Program Pengembangan Pembiayaan
Perumahan
301,638,463,000 254,238,463,000
Pengembangan Infrastruktur Wilayah 248,359,063,000 273,523,074,000
Pengembangan Sumber Daya Manusia 495,064,373,000 495,064,373,000
Total Belanja 110,937,925,364,000 115,482,201,310,000
PROGRAM
2018
Realisasi Pendapatan
Rp1,465,005,549,781,
00
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018
adalah sebesar Rp1.465.005.549.781,00 atau mencapai 284 persen dari
estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp515.406.970.465,00. Rincian
Estimasi Pendapatan dan Realisasi Pendapatan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Per Unit Organisasi
NO UNIT ORGANISASI ESTIMASI REALISASI (%)
1 Sekretariat Jenderal 377.725.000 7.764.638.512 2.056
2 Inspektorat Jenderal - 2.691.790.219 -
3 Ditjen Bina Marga 230.686.388.465 855.447.032.395 371
4 Ditjen Cipta Karya 3.456.010.000 71.574.289.605 2.071
5 Ditjen Sumber Daya Air 450.000.000 81.945.468.156 18.210
6 Ditjen Penyediaan Perumahan - 68.926.620.432 -
7 Ditjen Pembiayaan Perumahan 246.000.000.000 344.155.023.515 140
8 Balitbang 18.450.266.000 21.484.744.557 116
9 Ditjen Bina Konstruksi 13.812.975.000 6.307.911.277 46
10 BPIW - 1.909.156.001 -
11 BPSDM 2.173.606.000 2.798.875.112 129
515.406.970.465 1.465.005.549.781 284 Jumlah
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
25
Realisasi pendapatan terbesar terdapat pada Ditjen Bina Marga sebesar
Rp855,447,032,395 yang sebagian besar merupakan Pendapatan Program Dana
Bergulir Sektoral sebesar Rp286.751.336.961,00 dan Penerimaan Kembali
Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) sebesar
Rp281.983.044.863,00 yang merupakan penerimaan kembali atas kelebihan
pembayaran belanja modal yang telah direalisasikan pada tahun 2017.
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Per Sub Kelompok Pendapatan
Kode Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi %
4231Pendapatan dari Pengelolaan BMN
serta Pendapatan dari Penjualan7.095.510.000 - 0%
4232 Pendapatan Jasa 248.000.000 - 0%
4241 Pendapatan Jasa Layanan Umum 348.703.000.000 404.364.963.751 -
4249 Pendapatan BLU Lainnya 117.200.000.000 226.495.763.300 -
4251
Pendapatan Dari Penjualan,
Pengelolaan BMN, dan Iuran
Badan
8.893.878.465 51.658.066.148 581%
4252Pendapatan Administrasi dan
Penegakan Hukum21.786.807.000 12.992.588.962 60%
4254Pendapatan Pendidikan, Budaya,
Riset, dan Teknologi7.927.800.000 7.750.610.415 98%
4256 Pendapatan Jasa Lainnya 3.551.975.000 113.398.046.956 3193%
4257
Pendapatan Bunga, Pengelolaan
Rekening Perbankan, dan
Pengelolaan Keuangan
- 1.150.409.096 -
4258 Pendapatan Denda - 143.555.039.970 -
4259 Pendapatan Lain-lain - 504.476.609.631 -
Pendapatan Bruto 515.406.970.465 1.465.842.098.229 284%
Pengembalian Pendapatan - (836.548.448)
JUMLAH NETTO 515.406.970.465 1.465.005.549.781 284%
Pendapatan Lain-Lain (netto) sebesar Rp503.460.061.183,00 terdiri dari
pendapatan dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN NILAIPenerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 2.581.162.130
Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 71.135.788.244
Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL 412.934.993.947
Penerimaan Kembali Belanja Bansos TAYL 1.771.912.384
Penerimaan Kembali Belanja Lain-Lain TAYL 283.011.500
Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji 169.522.479
Pendapatan Anggaran Lain-Lain 15.600.218.947
JUMLAH BRUTO 504.476.609.631
Pengembalian Pendapatan (836.548.448)
JUMLAH NETTO 503.640.061.183
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
26
Realisasi Pendapatan Lain-Lain terbesar adalah penerimaan kembali belanja
modal TAYL. Penerimaan kembali belanja modal TAYL terbesar terdapat Ditjen
Bina Marga yaitu sebesar Rp281.983.044.863,00 yang merupakan penerimaan
kembali atas kelebihan pembayaran belanja modal yang telah direalisasikan
pada tahun 2017.
Terdapat Pendapatan Anggaran Lain-Lain pada Ditjen Bina Marga sebesar Rp
13.581.698.512,00 yang merupakan pendapatan denda keterlambatan
penyelesaian pekerjaan.
Perbandingan Realisasi Pendapatan Per 31 Desember 2018 dan 2017
(Rp) %
4231Pendapatan dari Pengelolaan BMN
serta Pendapatan dari Penjualan- 61.423.445.656 (61.423.445.656) -100,00%
4232 Pendapatan Jasa - 153.957.493.305 (153.957.493.305) -100,00%
4233 Pendapatan Bunga - 1.547.561 (1.547.561) -100,00%
4237 Pendapatan Iuran dan Denda - 140.203.684.307
4239 Pendapatan Lain-lain - 370.269.171.830 (370.269.171.830) -100,00%
4241 Pendapatan Jasa Layanan Umum 404.364.963.751 359.830.295.916 44.534.667.835 12,38%
4249 Pendapatan BLU Lainnya 226.495.763.300 76.577.790.512 149.917.972.788 195,77%
4251Pendapatan Dari Penjualan,
Pengelolaan BMN, dan Iuran Badan51.658.066.148 - 51.658.066.148 -
4252Pendapatan Administrasi dan
Penegakan Hukum12.992.588.962 - 12.992.588.962 -
4254Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset,
dan Teknologi7.750.610.415 - 7.750.610.415 -
4256 Pendapatan Jasa Lainnya 113.398.046.956 - 113.398.046.956 -
4257
Pendapatan Bunga, Pengelolaan
Rekening Perbankan, dan Pengelolaan
Keuangan
1.150.409.096 - 1.150.409.096 -
4258 Pendapatan Denda 143.555.039.970 - 143.555.039.970 -
4259 Pendapatan Lain-lain 504.476.609.631 - 504.476.609.631 -
Pendapatan Bruto 1.465.842.098.229 1.162.263.429.087 303.578.669.142 26,12%
Pengembalian Pendapatan (836.548.448) (92.500.000) (744.048.448) 100,00%
JUMLAH 1.465.005.549.781 1.162.170.929.087 (60.273.036.560) 26,06%
Kenaikan/Penurunan 31 DES 2017
(Rp)
31 DES 2018
(Rp) UraianKode
Pada Tahun 2018 terdapat perubahan penggunaan kodefikasi Bagan Akun
Standar sesuai KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada BAS.
Untuk penggunaan akun pendapatan yang sebelumnya menggunakan akun
(423XXX) berubah menjadi (425XXX). Sampai dengan periode 31 Desember
2018, masih terdapat estimasi dan realisasi pendapatan yang menggunakan
akun (423XXX).
Realisasi pada Tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan dengan
Realisasi 31 Desember 2017. Kenaikan terbesar terdapat pada Pendapatan
Lain-Lain berupa pengembalian belanja tahun anggaran yang lalu karena adanya
kelebihan pembayaran pada realisasi belanja TA 2017.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
27
Realisasi Belanja
Rp102.483.648.452.279
,00
B.2. BELANJA
Realisasi Belanja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada
31 Desember 2018 adalah sebesar Rp102.483.648.452.279,00 atau 89% dari
anggaran belanja sebesar Rp115.482.201.310.000 Rincian anggaran dan
realisasi belanja periode 31 Desember 2018 tersaji sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja periode 31 Desember 2018
Anggaran Realisasi% Real
Angg.
Belanja Pegawai 2.759.818.627.000 2.634.921.914.722 95,47
Belanja Barang 31.865.232.731.000 29.645.923.446.237 93,04
Belanja Modal 80.857.049.952.000 70.295.236.115.815 86,94
Belanja Bantuan Sosial 100.000.000 -
Total Belanja Kotor 115.482.201.310.000 102.576.081.476.774 88,82
Pengembalian Belanja - (92.433.024.495)
Total Belanja 115.482.201.310.000 102.483.648.452.279 88,74
Uraian
31 Desember 2018
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
-
10,000,000,000,000
20,000,000,000,000
30,000,000,000,000
40,000,000,000,000
50,000,000,000,000
60,000,000,000,000
70,000,000,000,000
80,000,000,000,000
90,000,000,000,000
BelanjaPegawai
BelanjaBarang
BelanjaModal
BelanjaBantuan
Sosial
Anggaran
Realisasi
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
28
Perbandingan Realisasi Belanja periode 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN 31 DES 2018 31 DES 2017NAIK
(TURUN) %
Belanja Pegawai 2.631.721.467.832 2.294.778.686.206 14,68
Belanja Barang 29.618.990.691.437 21.040.345.217.964 40,77
Belanja Modal 70.232.936.293.010 72.768.192.352.151 (3,48)
Jumlah 102.483.648.452.279 96.103.316.256.321 6,64
Kenaikan tersebut disebabkan karena pada tahun 2018 terdapat perubahan
penggunaan akun atas belanja yang akan diserahkan kepada masyarakat
menggunakan akun belanja barang (52), dimana pada tahun 2017 sebagian
besar masih menggunakan akun belanja modal (53).
Rincian Realisasi Belanja Per Program untuk periode 31 Desember 2018
KODE PROGRAM URAIAN ANGGARAN REALISASI (%)
01Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian PUPR301.104.193.000 282.000.919.310 93,66
02Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian PUPR298.895.810.000 274.261.184.139 91,76
03Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian PUPR104.974.960.000 93.887.737.865 89,44
04Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian
PUPR614.509.139.000 563.980.676.859 91,78
06 Program Pembinaan Konstruksi 338.716.396.000 334.428.573.919 98,73
07Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman18.634.190.049.000 17.173.524.355.285 92,16
08 Program Penyelenggaraan Jalan 46.351.969.681.000 40.565.045.664.965 87,52
10 Program Pengelolaan Sumber Daya Air 37.419.161.105.000 32.390.493.524.266 86,56
11 Program Pengembangan Perumahan 9.989.756.042.000 9.498.372.666.745 95,08
12 Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan 254.238.463.000 239.035.894.414 94,02
13 Program Pengembangan Infrastruktur Wilayah 273.523.074.000 252.662.902.250 92,37
14 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia 495.064.373.000 462.212.765.509 93,36
15 Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo 406.098.025.000 353.741.586.753 87,11
115.482.201.310.000 102.483.648.452.279 88,74JUMLAH
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
29
Rincian Realisasi Belanja Per Sumber Dana untuk periode 31 Desember 2018
KODE
SUMBER
DANA
URAIAN SUMBER DANA JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI PRESENTASI
01 RUPIAH MURNI Belanja Pegawai 2.759.818.627.000 2.631.721.467.832 95,36%
Belanja Barang 26.552.000.310.000 25.128.956.986.225 94,64%
Belanja Modal 57.807.911.637.000 53.413.944.844.716 92,40%
Belanja Bansos 100.000.000 - 0,00%
87.119.830.574.000 81.174.623.298.773 93,18%
02 PINJAMAN LUAR NEGERI Belanja Barang 4.570.619.010.000 4.144.754.608.668 90,68%
Belanja Modal 8.838.994.030.000 5.795.510.388.004 65,57%
13.409.613.040.000 9.940.264.996.672 74,13%
03 RUPIAH MURNI PENDAMPING Belanja Barang 116.543.774.000 66.575.233.651 57,12%
Belanja Modal 871.124.624.000 760.900.613.316 87,35%
987.668.398.000 827.475.846.967 83,78%
04 PNBP Belanja Barang 24.260.526.000 13.240.266.138 54,58%
Belanja Modal 2.548.056.000 1.959.850.325 76,92%
26.808.582.000 15.200.116.463 56,70%
06 BADAN LAYANAN UMUM Belanja Barang 89.684.193.000 78.100.735.225 87,08%
Belanja Modal 8.035.237.000 6.466.217.750 80,47%
97.719.430.000 84.566.952.975 86,54%
09 HIBAH LUAR NEGERI Belanja Barang 24.604.959.000 15.625.788.215 63,51%
Belanja Modal 36.043.750.000 26.204.006.505 72,70%
60.648.709.000 41.829.794.720 68,97%
11 HIBAH LANGSUNG LUAR NEGERI Belanja Modal 64.200.000.000 64.200.000.000 100,00%
64.200.000.000 64.200.000.000 100,00%
19 SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA Belanja Barang 487.519.959.000 171.737.073.315 35,23%
Belanja Modal 13.228.192.618.000 10.163.750.372.394 76,83%
13.715.712.577.000 10.335.487.445.709 75,36%
115.482.201.310.000 102.483.648.452.279 88,74%
TOTAL BADAN LAYANAN UMUM
TOTAL HIBAH LUAR NEGERI
TOTAL HIBAH LANGSUNG LUAR NEGERI
TOTAL SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA
GRAND TOTAL
TOTAL RUPIAH MURNI
TOTAL PINJAMAN LUAR NEGERI
TOTAL RUPIAH MURNI PENDAMPING
TOTAL PNBP
Belanja Pegawai
Rp2.631.721.467.832,-
B.3. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai periode 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp2.631.721.467.832 dan
Rp2.294.778.686.206. Rincian Belanja Pegawai per Unit Organisasi adalah
sebagai berikut:
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Sekretariat Jenderal 85.062.250.000 80.726.978.976 95
2 Inspektorat Jenderal 32.868.000.000 32.102.341.383 98
3 Ditjen Bina Marga 959.237.836.000 930.345.721.744 97
4 Ditjen Cipta Karya 337.751.444.000 299.813.347.005 89
5 Ditjen Sumber Daya Air 977.250.870.000 929.155.032.684 95
6 Ditjen Penyediaan Perumahan 61.000.000.000 58.865.096.193 97
7 Ditjen Pembiayaan Perumahan 24.228.102.000 23.837.404.882 98
8 Balitbang 133.348.260.000 131.199.063.763 98
9 Ditjen Bina Konstruksi 55.852.355.000 54.731.754.801 98
10 BPIW 26.031.396.000 25.551.679.936 98
11 BPSDM 67.188.114.000 65.393.046.465 97
2.759.818.627.000 2.631.721.467.832 95 Jumlah
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
30
Realisasi belanja pegawai dua terbesar terdapat pada Ditjen Bina Marga dan
Ditjen Sumber Daya Air disebabkan karena Ditjen Bina Marga dan Ditjen
Sumber Daya Air memiliki jumlah pegawai terbanyak yaitu masing-masing
8.030 orang dan 8.264 orang.
Rincian Belanja Pegawai per akun disajikan dalam tabel berikut:
Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Naik/(Turun) %
Belanja Gaji Pokok PNS 989.739.646.141Rp 982.838.188.620Rp 6.901.457.521Rp 1%
Belanja Pembulatan Gaji PNS 14.972.037Rp 13.702.664Rp 1.269.373Rp 9%
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 70.772.338.758Rp 66.750.433.722Rp 4.021.905.036Rp 6%
Belanja Tunj. Anak PNS 19.094.392.710Rp 17.906.874.267Rp 1.187.518.443Rp 7%
Belanja Tunj. Struktural PNS 20.436.755.954Rp 18.545.330.000Rp 1.891.425.954Rp 10%
Belanja Tunj. Fungsional PNS 19.216.252.000Rp 16.114.851.000Rp 3.101.401.000Rp 19%
Belanja Tunj. PPH PNS 14.863.166.189Rp 10.692.556.603Rp 4.170.609.586Rp 39%
Belanj Tunj. Beras PNS 51.925.161.800Rp 52.660.208.430Rp (735.046.630)Rp -1%
Belanja Uang Makan PNS 150.867.152.711Rp 144.167.786.087Rp 6.699.366.624Rp 5%
Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 42.478.427.766Rp 32.108.571.310Rp 10.369.856.456Rp 32%
Belanja Tunj. Khusus Papua PNS 2.298.378.750Rp 2.147.075.000Rp 151.303.750Rp 7%
Belanja Tunj. Daerah
Terpencil/Sangat Terpencil PNS125.000Rp 250.000Rp (125.000)Rp 100%
Belanja Tunj. Lain-Lain termasuk
Uang Duka PNS dalam dan luar
negeri
-Rp -Rp -Rp 0%
Belanja Tunjangan Umum PNS 45.686.510.000Rp 41.848.585.000Rp 3.837.925.000Rp 9%
Belanja Tunjangan Umum PNS
TNI/Polri-Rp 977.763.484Rp (977.763.484)Rp -100%
Belanja Uang Makan PNS TNI/Polri -Rp -Rp -Rp 0%
Belanja Gaji Pokok TNI/Polri -Rp -Rp -Rp 0%
Belanja Tunj. Lain-lain termasuk Uang
Duka Pejabat Negara-Rp -Rp -Rp -100%
Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS 946.870.000Rp 1.262.690.200Rp (315.820.200)Rp -25%
Belanja Tunj. Pegawai Non PNS 126.875.000Rp 174.562.500Rp (47.687.500)Rp -27%
Belanja Tunj. Lainnya Non PNS -Rp -Rp -Rp 0%
Belanja Uang Honor tetap 789.615.600Rp 3.353.726.430Rp (2.564.110.830)Rp -76%
Belanja Uang Lembur 38.217.407.552Rp 40.510.819.998Rp (2.293.412.446)Rp -6%
Belanja Pegawai (Tunj.
Khusus/Kegiatan)1.167.447.866.754Rp 863.666.141.684Rp 303.781.725.070Rp 35%
Belanja Pegawai Transito -Rp -Rp -Rp -100%
Realisasi B. Pegawai Bruto 2.634.921.914.722Rp 2.295.740.116.999Rp 339.181.797.723Rp 15%
Pengembalian Belanja Pegawai (3.200.446.890) (961.430.793) (2.239.016.097)Rp 233%
Realiasi B.Pegawai Netto 2.631.721.467.832Rp 2.294.778.686.206Rp 336.942.781.626Rp 15%
Realisasi belanja pegawai terbesar adalah realisasi belanja Gaji Pokok PNS
sebesar Rp989.739.646.141 dan Realisasi Belanja Pegawai (Tunj.
Khusus/Kegiatan) sebesar Rp1.167.447.866.754.
Realisasi belanja pegawai tahun 2018 mengalami kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun 2017 yang sebagian besar disebabkan karena naiknya
tunjangan kinerja pegawai di Kementerian PUPR berdasarkan Perpres Nomor
125 Tahun 2018.
Belanja Barang
Rp29.618.990.691.437
,00,-
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang periode 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp29.618.990.691.437,00 dan
Rp21.040.345.217.964,00. Rincian belanja barang per Unit Organisasi adalah
sebagai berikut:
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
31
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Sekretariat Jenderal 448.019.715.000 411.663.955.295 91,89
2 Inspektorat Jenderal 69.552.250.000 59.278.921.062 85,23
3 Ditjen Bina Marga 6.650.758.237.000 6.059.943.727.617 91,12
4 Ditjen Cipta Karya 7.216.984.422.000 6.723.603.120.269 93,16
5 Ditjen Sumber Daya Air 6.108.770.022.000 5.583.912.590.738 91,41
6 Ditjen Penyediaan Perumahan 9.919.526.142.000 9.430.726.726.179 95,07
7 Ditjen Pembiayaan Perumahan 221.047.990.000 207.289.241.226 93,78
8 Balitbang 391.686.437.000 356.764.665.807 91,08
9 Ditjen Bina Konstruksi 275.176.950.000 272.221.831.188 98,93
10 BPIW 184.033.372.000 163.703.126.364 88,95
11 BPSDM 379.677.194.000 349.882.785.692 92,15
31.865.232.731.000 29.618.990.691.437 92,95 Jumlah
Belanja barang terbesar terdapat pada Ditjen Penyediaan Perumahan yang
sebagian besar merupakan realisasi Belanja Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat (5261) yaitu sebesar Rp5.387.714.242.309 dan Belanja Barang
Lainnya untuk Diserahkan kepada Masyarakat (5263) sebesar
Rp3.256.180.750.028,00.
Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Naik/(Turun) %
Belanja Barang Operasional 1.164.787.914.475Rp 1.022.672.384.635Rp 142.115.529.840Rp 13,90%
Belanja Barang Non Operasional 1.335.793.198.110Rp 1.192.814.323.596Rp 142.978.874.514Rp 11,99%
Belanja Kontribusi -Rp 492.152.000Rp (492.152.000)Rp 100,00%
Belanja Barang Persediaan 372.897.643.598Rp 374.909.564.801Rp (2.011.921.203)Rp -0,54%
Belanja Jasa 4.091.471.196.077Rp 3.965.390.791.016Rp 126.080.405.061Rp 3,18%
Belanja Pemeliharaan 6.135.811.880.637Rp 6.524.976.248.211Rp (389.164.367.574)Rp -5,96%
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 2.542.468.418.930Rp 2.081.837.128.675Rp 460.631.290.255Rp 22,13%
Belanja Perjalanan Luar Negeri 10.054.298.406Rp 6.350.572.161Rp 3.703.726.245Rp 58,32%
Belanja Barang BLU 78.100.735.225Rp 76.767.647.157Rp 1.333.088.068Rp 1,74%
Belanja Barang utk diserahkan kepada
masyarakat/pemda7.126.170.525.699Rp 1.546.077.893.037Rp 5.580.092.632.662Rp 360,92%
Belanja Barang Penunjang Dana DK/TP
utk diserahkan kepada Pemda-Rp -Rp -Rp 0,00%
Belanja Barang lainnya utk diserahkan
kepada masyarakat/pemda6.788.367.635.080Rp 4.267.508.821.256Rp 2.520.858.813.824Rp 59,07%
Realisasi B. Barang Bruto 29.645.923.446.237Rp 21.059.797.526.545Rp 8.586.125.919.692Rp 40,77%
Pengembalian Belanja Barang (26.932.754.800)Rp (19.452.308.581)Rp (7.480.446.219) 38,46%
Realiasi B.Barang Netto 29.618.990.691.437Rp 21.040.345.217.964Rp 8.578.645.473.473Rp 40,77%
Terjadi peningkatan belanja barang pada tahun 2018 sebesar
Rp8.578.645.473.473,00 atau 40,74% jika dibandingkan tahun 2017.
Peningkatan belanja barang terbesar terjadi pada Belanja Barang untuk
diserahkam kepada masyarakat/pemda sebesar Rp5.580.092.632.662 atau
360,92% yang disebabkan Pada tahun 2018 Ditjen Penyediaan Perumahan
menganggarkan Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat
menggunakan akun Belanja Barang (52), dimana pada tahun 2017 masih
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
32
dianggarkan menggunakan Belanja Modal (53). Sedangkan penurunan
belanja barang terbesar terjadi pada belanja pemeliharaan sebesar
Rp389.164.367.574,00 atau sebesar -5,96%.
Rincian belanja barang per sumber dana dapat disajikan sebagai berikut :
KODE
SUMBER
DANA
URAIAN SUMBER DANA URAIAN BELANJA ANGGARAN REALISASI
Belanja Barang Operasional 1.217.964.482.130 1.163.709.596.294
Belanja Barang Non Operasional 1.437.615.323.281 1.303.616.575.632
Belanja Barang Persediaan 389.267.662.689 366.486.851.028
Belanja Jasa 2.850.546.520.000 2.641.803.521.164
Belanja Pemeliharaan 6.170.091.009.500 5.933.642.966.506
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 2.747.317.468.400 2.489.611.157.081
Belanja Perjalanan Luar Negeri 12.224.262.000 8.840.544.429
Belanja Barang Untuk Diserahkan ke Masyarakat/Pemda 7.606.810.392.000 7.117.129.813.279
Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan ke Masyarakat/Pemda 4.120.163.190.000 4.104.115.960.812
26.552.000.310.000 25.128.956.986.225
Belanja Barang Operasional 113.000.000 12.500.000
Belanja Barang Non Operasional 39.957.737.000 25.058.705.789
Belanja Barang Persediaan 5.758.136.000 4.253.100.675
Belanja Jasa 1.586.118.347.000 1.368.605.294.852
Belanja Pemeliharaan 49.760.590.000 31.800.500.894
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 38.265.715.000 30.208.991.062
Belanja Perjalanan Luar Negeri 437.616.000 150.847.836
Belanja Barang Untuk Diserahkan ke Masyarakat/Pemda 8.150.000.000 7.759.304.250
Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan ke Masyarakat/Pemda 2.842.057.869.000 2.676.905.363.310
4.570.619.010.000 4.144.754.608.668
Belanja Barang Non Operasional 3.556.710.000 89.095.487
Belanja Barang Persediaan 59.928.000 8.681.764
Belanja Jasa 112.075.510.000 66.115.774.975
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 851.626.000 361.681.425
116.543.774.000 66.575.233.651
Belanja Barang Operasional 755.623.000 677.565.263
Belanja Barang Non Operasional 9.071.908.000 5.324.869.327
Belanja Barang Persediaan 2.474.060.000 1.714.543.816
Belanja Jasa 2.028.505.000 789.163.576
Belanja Pemeliharaan 5.646.625.000 3.306.621.426
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4.283.805.000 1.427.502.730
24.260.526.000 13.240.266.138
06 BADAN LAYANAN UMUM Belanja Barang BLU 89.684.193.000 78.100.735.225
89.684.193.000 78.100.735.225
Belanja Jasa 21.604.959.000 12.625.788.215
Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan ke Masyarakat/Pemda 3.000.000.000 3.000.000.000
24.604.959.000 15.625.788.215
Belanja Barang Non Operasional 526.887.000 498.974.220
Belanja Barang Persediaan 422.955.000 422.740.865
Belanja Jasa 434.230.000 348.402.202
Belanja Pemeliharaan 481.768.524.000 166.525.307.389
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 4.367.363.000 3.941.648.639
487.519.959.000 171.737.073.315
31.865.232.731.000 29.618.990.691.437
TOTAL SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA
GRAND TOTAL
TOTAL BADAN LAYANAN UMUM
09 HIBAH LUAR NEGERI
TOTAL HIBAH LANGSUNG LUAR NEGERI
19 SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA
03 RUPIAH MURNI PENDAMPING
TOTAL RUPIAH MURNI PENDAMPING
04 PNBP
TOTAL PNBP
01 RUPIAH MURNI
TOTAL RUPIAH MURNI
02 PINJAMAN LUAR NEGERI
TOTAL PINJAMAN LUAR NEGERI
Belanja Bantuan
Sosial Rp0,00
B.5 Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Belanja Sosial untuk periode 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00. Rincian belanja Sosial per unit
organisasi sebagai berikut:
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Ditjen Sumber Daya Air 100.000.000 - -
100.000.000 - - Jumlah
Sampai dengan periode 31 Desember 2018 belum terdapat realisasi belanja
bantuan sosial.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
33
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Periode 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BELANJA 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Naik/Turun (Rp)Naik (Turun)
%
Belanja Bantuan Sosial Untuk
Penanggulangan Bencana Dalam Bentuk
Barang
- - - 0,00
Jumlah Belanja Kotor - - - 0,00
Pengembalian Belanja Modal - - - 0,00
Jumlah Belanja - - - 0,00
Belanja Bantuan Sosial merupakan belanja yang dianggarkan pada Satker
Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo, Ditjen Sumber Daya Air.
Belanja Modal
Tanah Rp
2.311.301.740.637,
00
B.6 Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Modal Tanah untuk periode 31 Desember 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp2.311.301.740.637,00 dan
Rp2.155.365.851.970,00.Rincian belanja modal tanah adalah sebagai berikut
per unit organisasi sebagai berikut:
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Ditjen Bina Marga 1,453,609,837,000 1,298,861,178,125 89.35
2 Ditjen Cipta Karya 345,700,000 61,600,000 17.82
3 Ditjen Sumber Daya Air 1,349,519,180,000 1,012,378,962,512 75.02
2,803,474,717,000 2,311,301,740,637 82.44 Jumlah
Realisasi belanja modal tanah terbesar terdapat pada Direktorat Jenderal Bina
Marga yang sebagian besar adalah belanja modal tanah (531111) yaitu
sebesar Rp781.034.176.260,00.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tanah periode 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BELANJA 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Naik/Turun (Rp)Naik (Turun)
%
Belanja Modal Tanah 1,606,236,198,664 1,153,360,877,726 452,875,320,938 39.27
Belanja Modal Pembebasan Tanah557,953,529,625 856,534,175,985 (298,580,646,360) -34.86
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim
Tanah69,839,390,792 64,045,358,625 5,794,032,167 9.05
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah 10,377,402,625 9,434,580,152 942,822,473 9.99
Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan
Tanah80,235,100 1,179,919,300 (1,099,684,200) 100.00
Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah 10,763,265,065 9,053,479,715 1,709,785,350 18.89
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah 61,593,124,846 63,011,151,173 (1,418,026,327) -2.25
Jumlah Belanja Kotor 2,316,843,146,717 2,156,619,542,676 160,223,604,041 7.43
Pengembalian Belanja Modal (5,541,406,080) (1,253,690,706) (4,287,715,374) 342.01
Jumlah Belanja 2,311,301,740,637 2,155,365,851,970 155,935,888,667 7.23
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
34
Realisasi belanja modal tanah mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan realisasi per 31 Desember 2017 sebesar Rp155.935.888.667,00 atau
7,23 persen.
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
Rp899.647.968.083
,00
B.7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk 31 Desember 2018 dan
2017 adalah masing-masing sebesar Rp899.647.968.083,00 dan
Rp767.647.321.009. Rincian dan perbandingan realisasi belanja modal
peralatan dan mesin per unit organisasi adalah sebagai berikut:
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Sekretariat Jenderal 42.353.975.000 40.264.531.736 95,07
2 Inspektorat Jenderal 2.554.710.000 2.506.475.420 98,11
3 Ditjen Bina Marga 120.851.302.000 114.999.375.860 95,16
4 Ditjen Cipta Karya 488.402.766.000 473.508.790.573 96,95
5 Ditjen Sumber Daya Air 272.381.084.000 198.146.110.180 72,75
6 Ditjen Penyediaan Perumahan 8.954.900.000 8.587.844.373 95,90
7 Ditjen Pembiayaan Perumahan 1.601.798.000 1.596.476.056 99,67
8 Balitbang 30.541.857.000 24.682.601.687 80,82
9 Ditjen Bina Konstruksi 6.836.667.000 6.630.713.930 96,99
10 BPIW 1.417.253.000 1.367.045.945 96,46
11 BPSDM 27.773.227.000 27.358.002.323 98,50
1.003.669.539.000 899.647.968.083 89,64 Jumlah
Realisasi Belanja modal peralatan dan mesin terbesar terdapat pada Ditjen
Cipta Karya yang semuanya adalah belanja modal pengadaan Peralatan dan
Mesin (532111) yaitu sebesar Rp473.508.790.573,00.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
periode 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Naik/Turun (Rp)NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 888.060.412.953 753.074.274.849 134.986.138.104 17,92
Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin 989.300.000 2.731.374.750 (1.742.074.750) -63,78
Belanja Modal Upah dan Honor Pengelola Peralatan dan Mesin 710.218.300 30.750.000 679.468.300 2209,65
Belanja Modal Sewa Peralatan dan Mesin 43.740.000 16.200.000 27.540.000 0,00
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Peralatan dan Mesin 9.332.066.360 5.262.260.300 4.069.806.060 77,34
Belanja Modal Perijinan Peralatan dan Mesin - 4.807.626.000 (4.807.626.000) 0,00
Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin 103.495.700 39.231.000 64.264.700 163,81
Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin 103.308.500 - 103.308.500 0,00
Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 341.163.430 1.686.364.110 (1.345.200.680) -79,77
Jumlah Belanja Kotor 899.683.705.243 767.648.081.009 132.035.624.234 17,20
Pengembalian (35.737.160) (760.000) (34.977.160) 0,00
Jumlah Belanja 899.647.968.083 767.647.321.009 132.000.647.074 17,20
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
35
Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin per Sumber Dana adalah sebagai
berikut:
SUMBER DANA ANGGARAN REALISASI
RUPIAH MURNI 852.217.853.000 812.174.764.452
PINJAMAN LUAR NEGERI 84.703.630.000 21.313.353.306
PNBP 2.548.056.000 1.959.850.325
HIBAH LANGSUNG LUAR NEGERI 64.200.000.000 64.200.000.000
JUMLAH 1.003.669.539.000 899.647.968.083
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan
Rp1.313.034.060.7
33,-
B.8 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode 31 Desember
2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp1.313.034.060.733,00 dan
Rp7.032.497.834.843,00. Rincian dan perbandingan realisasi belanja modal
gedung dan bangunan per unit organisasi adalah sebagai berikut:
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Sekretariat Jenderal 12,196,200,000 11,447,841,193 93.86
2 Ditjen Bina Marga 76,870,202,000 75,944,041,184 98.80
3 Ditjen Cipta Karya 1,245,806,619,000 1,056,358,412,931 84.79
4 Ditjen Sumber Daya Air 74,267,677,000 65,687,206,519 88.45
6 Balitbang 21,729,808,000 21,373,951,177 98.36
7 Ditjen Bina Konstruksi 850,424,000 844,274,000 99.28
8 BPIW 61,982,113,000 61,982,112,700 100.00
9 BPSDM 20,238,138,000 19,396,221,029 95.84
1,513,941,181,000 1,313,034,060,733 86.73 Jumlah
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan terbesar terdapat pada Ditjen
Cipta Karya yang sebagian besar adalah belanja modal pengadaan gedung
dan bangunan (533111) yaitu sebesar Rp1.055.028.890.506,00.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
36
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Periode 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BELANJA 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Naik/Turun (Rp)Naik (Turun)
%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1,256,140,243,716 6,991,254,095,317 (5,735,113,851,601) -82.03
Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan
Bangunan1,083,526,116 157,827,000
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Gedung dan Bangunan 874,690,000 662,137,600 212,552,400 32.10
Belanja Modal Sewa Peralatan Gedung dan
Bangunan34,900,000 20,699,073,275 (20,664,173,275) -99.83
Belanja Modal Perencanaan dan
Pengawasan Gedung dan Bangunan 7,337,940,575 6,924,062,731 413,877,844 5.98
Belanja Modal Pengosongan dan
Pembongkaran Bangunan Lama10,200,000 72,332,000
Belanja Modal Perjalanan Gedung dan
Bangunan- 83,088,100
Belanja Penambahan Nilai Gedung dan
Bangunan47,562,790,326 26,514,307,946 21,048,482,380 79.39
Jumlah Belanja Kotor 1,313,044,290,733 7,046,366,923,969 (5,734,103,112,252) -81.37
Pengembalian Belanja Modal (10,230,000) (13,869,089,126) 13,858,859,126 0.00
Jumlah Belanja 1,313,034,060,733 7,032,497,834,843 (5,720,244,253,126) -81.33
Terjadi penurunan belanja modal sewa peralatan gedung dan bangunan yang
signifikan pada belanja modal gedung dan bangunan sebesar -81,33%. Pada
tahun 2018 terdapat perubahan penggunaan akun atas belanja yang akan
diserahkan kepada masyarakat pada Ditjen Penyediaan Perumahan, dimana
pada tahun 2017 dianggarkan menggunakan belanja modal gedung dan
bangunan (533XXX), namun pada tahun 2018 seluruhnya dianggarkan
menggunakan belanja barang (526XXX).
Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan per Sumber Dana adalah
sebagai berikut:
SUMBER DANA ANGGARAN REALISASI
RUPIAH MURNI 1.502.303.531.000 1.307.314.670.733
PINJAMAN LUAR NEGERI 11.637.650.000 5.719.390.000
JUMLAH 1.513.941.181.000 1.313.034.060.733
Belanja Modal
Jalan, Irigasi,
danJaringanRp
65.496.463.178.253
,00
B.9 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan periode 31 Desember
2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp65.496.463.178.253,00 dan
Rp62.563.362.298.788,00. Rincian dan perbandingan realisasi belanja modal
jalan, irigasi, danjaringan per unit organisasi adalah sebagai berikut:
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
37
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Ditjen Bina Marga 37.088.599.626.000 32.083.430.257.435 86,50
2 Ditjen Cipta Karya 9.181.455.725.000 8.488.066.840.563 92,45
3 Ditjen Sumber Daya Air 28.857.340.878.000 24.896.198.892.530 86,27
4 Balitbang 35.896.115.000 28.767.187.725 80,14
75.163.292.344.000 65.496.463.178.253 87,14 Jumlah
Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan terbesar terdapat pada Ditjen Bina
Marga yang sebagian besar merupakan belanja penambahan nilai jalan dan
jembatan (534141) yaitu sebesar Rp18.460.752.543.933.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Periode 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BELANJA 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Naik/Turun (Rp)Naik
(Turun) %
Belanja Modal Jalan dan Jembatan 13.321.920.316.731 14.856.522.360.005 (1.534.602.043.274) -10,33
Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan 238.322.560.124 182.181.839.620 56.140.720.504 30,82
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Jalan dan Jembatan15.541.906.785 12.684.527.000 2.857.379.785 22,53
Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan Jembatan 1.421.090.600 2.778.403.375 (1.357.312.775) -48,85
Belanja Modal Perancanan dan Pengawasan Jalan
dan Jembatan78.078.696.237 138.061.040.389 (59.982.344.152) -43,45
Belanja Modal Perizinan Jalan dan Jembatan - 1.903.875.000 (1.903.875.000) -100,00
Belanja Modal Perjalanan Jalan dan Jembatan 1.040.816.895 2.082.129.637 (1.041.312.742) -50,01
Belanja Modal Irigasi 6.575.712.400.561 7.122.492.252.843 (546.779.852.282) -7,68
Belanja Modal Bahan Baku Irigasi 355.365.099 3.989.210.664 (3.633.845.565) -91,09
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Irigasi931.732.000 1.762.441.060 (830.709.060) -47,13
Belanja Modal Sewa Peralatan Irigasi 22.410.000 244.723.000 (222.313.000) -90,84
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan
Irigasi40.119.677.713 1.189.990.000 38.929.687.713 3271,43
Belanja Modal Perijinan Irigasi - - - 0,00
Belanja Modal Perjalanan Irigasi 1.189.290.523 80.331.100 1.108.959.423 1380,49
Belanja Modal Jaringan 26.540.045.086.597 20.063.021.641.876 6.477.023.444.721 32,28
Belanja Modal Bahan Baku Jaringan 48.633.157.176 32.727.027.519 15.906.129.657 48,60
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Jaringan4.918.396.600 7.010.817.536 (2.092.420.936) -29,85
Belanja Modal Sewa Peralatan Jaringan 1.095.755.200 1.179.712.515 (83.957.315) -7,12
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan
Jaringan127.409.764.992 1.123.218.829.414 (995.809.064.422) -88,66
Belanja Modal Perizinan Jaringan - - - 100,00
Belanja Modal Perjalanan Jaringan 14.032.723.816 24.106.483.154 (10.073.759.338) -41,79
Belanja Modal Penambahan Nilai Jalan dan
Jembatan18.466.303.532.469 18.874.456.938.205 (408.153.405.736) -2,16
Belanja Modal Penambahan Nilai Irigasi 51.632.397.000 69.991.394.000 (18.358.997.000) -26,23
Belanja Modal Penambahan Nilai Jaringan 24.448.550.700 47.317.300.000 (22.868.749.300) -48,33
Jumlah Belanja Kotor65.553.175.627.818 62.569.003.267.912 2.984.172.359.906 4,77
Pengembalian Belanja Modal(56.712.449.565) (5.640.969.124) (51.071.480.441) 905,37
Jumlah Belanja 65.496.463.178.253 62.563.362.298.788 2.933.100.879.465 4,69
Terjadi peningkatan Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada Tahun
2018 sebesar 4,69% jika dibandingkan dengan belanja modal jalan, irigasi, dan
jaringan pada tahun 2017. Kenaikan terbesar terdapat pada belanja modal
jaringan sebesar Rp6.477.023.444.721,00.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
38
Rincian Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan per Sumber Dana adalah
sebagai berikut:
SUMBER DANA ANGGARAN REALISASI
RUPIAH MURNI 52,591,130,200,000 48,931,781,803,615
PINJAMAN LUAR NEGERI 8,445,632,378,000 5,621,180,161,085
RUPIAH MURNI PENDAMPING 862,293,398,000 753,546,834,654
HIBAH LUAR NEGERI 36,043,750,000 26,204,006,505
SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA 13,228,192,618,000 10,163,750,372,394
JUMLAH 75,163,292,344,000 65,496,463,178,253
Belanja Modal
Lainnya
Rp206.023.127.554
,-
B.10 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk periode 31 Desember 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp206.023.127.554,00 dan
Rp243.822.703.381,00. Rincian dan perbandingan realisasi belanja modal
lainnya adalah sebagai berikut:
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Sekretariat Jenderal 12,367,863,000 12,158,796,249 98.31
2 Ditjen Bina Marga 26,254,000 26,254,000 100.00
3 Ditjen Cipta Karya 163,443,373,000 132,112,243,944 80.83
4 Ditjen Sumber Daya Air 185,629,419,000 58,756,315,856 31.65
5 Ditjen Penyediaan Perumahan 275,000,000 193,000,000 70.18
6 Ditjen Pembiayaan Perumahan 1,341,723,000 1,341,663,500 100.00
7 Balitbang 1,306,662,000 1,193,206,700 91.32
8 BPIW 58,940,000 58,937,305 100.00
9 BPSDM 187,700,000 182,710,000 97.34
364,636,934,000 206,023,127,554 56.50 Jumlah
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BELANJA 31 Desember 2018 31 Desember 2017Naik
(Turun) %
Belanja Modal Lainnya 206,023,127,554 243,822,703,381 -15.50
Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya
dan/atau Aset Lainnya- - 0.00
Jumlah Belanja Kotor 206,023,127,554 243,822,703,381 -15.50
Pengembalian Belanja Modal - - 0.00
Jumlah Belanja 206,023,127,554 243,822,703,381 -15.50
Terjadi penurunan realisasi belanja modal lainnya pada tahun 2018 jika
dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar -15,50%.
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PUPR BA 033 TA 2018 AUDITED 2018
39
Rincian Belanja Modal Lainnya per Sumber Dana adalah sebagai berikut:
SUMBER DANA ANGGARAN REALISASI
RUPIAH MURNI 58.785.336.000 51.371.865.279
PINJAMAN LUAR NEGERI 297.020.372.000 147.297.483.613
RUPIAH MURNI PENDAMPING 8.831.226.000 7.353.778.662
JUMLAH 364.636.934.000 206.023.127.554
Belanja Modal BLU
Rp6.466.217.750,-
B.11 Belanja Modal BLU
Realisasi Belanja Modal BLU untuk periode 31 Desember 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp6.466.217.750,00 dan Rp5.496.342.160,00.
Rincian dan perbandingan realisasi belanja modal BLU per unit organisasi
adalah sebagai berikut:
NO UNIT ORGANISASI ANGGARAN REALISASI (%)
1 Ditjen Bina Marga 2,016,387,000 1,495,109,000 74.15
2 Ditjen Pembiayaan Perumahan 6,018,850,000 4,971,108,750 82.59
8,035,237,000 6,466,217,750 80.47 Jumlah
Realisasi Belanja Modal BLU terbesar terdapat pada Ditjen Pembiayaan
Perumahan yang semuanya merupakan belanja modal peralatan dan mesin –
BLU (537112) yaitu sebesar Rp4.971.108.750.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal BLU
per 31 Desember 2018 dan 2017
URAIAN JENIS BELANJA 31 Desember 2018 31 Desember 2017Naik
(Turun) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - BLU 4,971,108,750 2,668,204,960 86.31
Belanja Gedung dan Bangunan - BLU - 2,855,857,200 0.00
Belanja Modal Lainnya - BLU 1,495,109,000 - 0.00
Jumlah Belanja Kotor 6,466,217,750 5,524,062,160 17.06
Pengembalian Belanja Modal - BLU - (27,720,000) 0.00
Jumlah Belanja 6,466,217,750 5,496,342,160 17.65
Terjadi peningkatan pada Belanja Modal Peralatan dan Mesin - BLU tahun
2018 jika dibandingkan dengan 31 Desember 2017 sebesar 86,31%. Hal
tersebut disebabkan adanya penambahan belanja peralatan dan mesin
berupa server, computer supply, dan furniture pada Ditjen Pembiayaan
Perumahan.