Transformasi StrukturalProses Distribusi
Oleh
Gaffari Ramadhan, SE.
1. Distribusi Pendapatan
Perbedaan Pendapatan terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi, terutama kepemilikan barang modal (capital stock).
Kelompok masyarakat yang memiliki barang modal lebih banyak akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak.
Bagaimana Mengurangi Perbedaan Pendapatan? Pandangan Neoklasik:
Perbedaan pendapatan dapat dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis, yaitu melalui proses hasil pembangunan menetas ke bawah (trickle down) dan kemudian menyebar sehingga menimbulkan keseimbangan baru.
Pandangan Keynesian:
Perbedaan pendapatan dapat dikurangi melalui mekanisme redistribusi pendapatan dengan sistem subsidi dan pajak.
Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Hipotesis Simon Kuznets:
Pada tahap awal pertumbuhan terjadi ketidakmerataan sebagai akibat dari proses industrialisasi dan urbanisasi (terutama di negara berkembang), disebabkan oleh terkonsentrasinya pembangunan di sektor modern. Pendapatan di sektor industri dan sektor jasa tidak hanya lebih tinggi, tapi juga terdistribusi dengan tidak merata.
Distribusi Pendapatan Diklasifikasikan Menjadi 2 Kelompok
1. Functional Distribution of Income
Ditunjukkan dari perubahan pangsa atau share bagian pendapatan dari kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat.
Misalnya: distribusi pendapatan antara pemilik modal dengan pekerja.
2. Personal Size Distribution of Income
Ditunjukkan dengan pembagian pendapatan menurut kelas pendapatan tertentu
Functional Distribution of Income
Kelemahan:1. Dalam masing-masing kelompok terdapat
kemungkinan perbedaan yang sangat mencolok (tergantung modal yang dimiliki).Misalnya: Hypermarket VS Warung Kelontong
2. Adanya jenis pekerja yang berbeda seperti tenaga kerja profesional dengan tenaga kerja amatir yang memiliki tingkat pendapatan yang berbeda.
Per Capita GDP(Based on Purchasing-Power-Parity (PPP) in US dollar)
Country 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Bangladesh 582 796 994 1250 1586 2130
Cambodia n/a n/a 1146 1364 1867 2983
China 418 833 1318 2505 3913 6743
India 648 987 1375 1828 2392 3403
Indonesia 909 1325 1922 2829 3045 4043
Malaysia 2265 3297 4657 7232 8738 11105
Myanmar 384 569 543 738 1074 2001
Pakistan 656 1010 1372 1711 1950 2537
Philippines 2139 2287 2999 3390 3997 5016
Sri Lanka 1027 1611 2120 2927 3801 4889
Thailand 1362 2056 3623 5843 6182 8532
Vietnam 430 706 942 1446 2037 3078
Hong Kong 6170 9617 15834 21533 25864 35263
Korea 2588 4545 8022 12540 16179 22208
Singapore 5104 7912 12485 18608 24066 30386
Taiwan 3674 6070 10462 16001 22067 28343
Source: International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2007
Per Capita GDP (Based on Purchasing-Power-Parity (PPP) in US dollar)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Year
US
dol
lar
Bangladesh China India Indonesia Thailand
Source: International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2007
Personal Size Distribution of Income
Dapat diukur dengan menggunakan Koefisien Gini atau Gini Coefficient dengan menggunakan teknik kurva Lorenzt.
Koefisien Gini bergerak antara nilai 0 sampai dengan 1.
Kriteria Koefisien Gini: RG = 0 perfect equality RG = 1 perfect inequality RG < 0,4 low inequality 0,4 < RG < 0,5 moderate inequality RG > 0,5 high inequality RG = Ratio of Gini
Gini Index* in Selected Countries(index)
Country 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2004
Bangladesh25.8
826.1
428.8
528.5
628.2
733.0
033.4
233.4
233.4
2
China-Rural24.9
926.6
929.4
530.5
732.1
333.6
235.3
938.0
238.0
9
China-Urban18.4
617.0
820.2
024.7
828.4
729.0
931.5
533.4
633.9
8
India-Rural31.5
730.0
630.1
329.4
928.5
929.0
229.5
230.0
430.4
6
India-Urban34.2
133.3
335.5
735.0
634.3
435.0
835.9
636.8
537.5
9
Pakistan33.3
533.3
533.3
533.2
330.3
128.6
533.0
230.3
931.1
8
Indonesia33.2
933.2
933.1
234.6
534.3
636.5
531.7
334.3
034.3
0
Lao PDR30.4
030.4
030.4
030.4
030.4
037.0
037.0
034.6
734.6
7
Malaysia48.6
348.6
347.0
446.1
747.6
548.8
449.1
549.1
549.1
5
Philippines41.0
441.0
440.6
343.8
242.8
946.1
646.0
944.4
844.4
8
Sri Lanka32.4
732.4
732.4
730.1
032.3
034.3
633.2
440.1
840.1
8
Thailand45.2
244.6
343.8
445.0
346.2
243.3
943.5
341.9
641.9
6
Vietnam35.6
835.6
835.6
835.6
835.6
835.5
835.5
237.5
534.4
1
*Gini index: a measure of inequality between 0 (everyone has the same income) and 100 (richest person has all the income)
Source: World Bank Poverty Monitor
Personal Size Distribution of Income( Cont’d) Kelemahan (khususnya dlm perhitungan Koefisien
Gini):
1. Angka distribusi pendapatan penduduk tidak selalu tersedia sehingga lebih sering menggunakan pendekatan pengeluaran konsumsi per kapita, di mana terdapat kelemahan karena tidak menggambarkan struktur distribusi pendapatan yang sebenarnya.
2. Kebenaran dari data yang digunakan dalam perhitungan perlu dipertimbangkan, terutama terhadap pola dan jumlahnya.
2. Kemiskinan Konsep Kemiskinan (Watts, 1968)
“Kemiskinan adalah kurangnya kekuasaan atas sejumlah komoditi secara umum”
(Sen, 1987)“Kurangnya tipe-tipe konsumsi tertentu yang esensial bagi standar hidup layak dalam masyarakat” atau “kurangnya kemampuan untuk berfungsi secara baik di dalam masyarakat”
(World Bank, 2000)“Kurangnya kesejahteraan” di mana kesejahteraan diukur oleh kepemilikan individu terhadap pendapatan, kesehatan, nutrisi, aset-aset, perumahan, dan hak-hak tertentu dalam masyarakat”
Garis Kemiskinan
Standar minimum yang dibutuhkan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar, baik makanan ataupun non-makanan.
Mendefinisikan tingkat konsumsi (atau pendapatan) yang dibutuhkan individu untuk terlepas dari kemiskinan.
Population below the Poverty Line* in Selected Countries(Percent)
Country 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2004
Bangladesh 31.07 24.93 36.84 33.71 30.55 31.72 41.30 37.16 32.61
China 63.75 41.01 28.64 32.98 28.36 17.37 17.77 13.79 9.90
India 51.75 47.94 46.16 44.32 41.82 39.94 37.82 35.87 34.33
Indonesia 45.88 36.68 28.15 20.57 17.39 14.12 7.58 7.78 5.44
Lao PDR 65.66 53.64 43.48 29.04 18.57 26.37 24.12 27.37 20.55
Malaysia 2.36 1.96 1.20 0.93 0.43 0.52 0.54 0.14 0.04
Philippines 20.42 23.42 19.45 20.19 18.09 13.61 13.54 13.49 13.49
Sri Lanka 17.68 9.39 9.05 3.82 5.73 6.56 7.64 5.77 3.25
Thailand 21.64 21.34 17.86 10.02 6.02 2.21 2.03 0.89 0.12
Vietnam* 55.10 40.50 35.36 24.77 14.63 9.19 3.80 1.78 0.00
*Population living in households with consumption or income per person below the poverty line. The default poverty line is $32.74 per month. This is the World Bank $1 per day poverty line.Source: World Bank Poverty Monitor
Population below the Poverty Line* in Selected Countries (Percent)
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2004
Year
Per
cen
t
Bangladesh China India Indonesia Thailand
*Population living in households with consumption or income per person below the poverty line. The default poverty line is $32.74 per month. This is the World Bank $1 per day poverty line.Source: World Bank Poverty Monitor
Mengapa Garis Kemiskinan Dapat Berubah?
1. Garis kemsikinan merefleksikan biaya pembelian sejumlah kebutuhan hidup baik makanan maupun non-makanan. Maka, ketika harga kebutuhan hidup naik, maka garis kemiskinan ikut bergerak menyesuaikan diri.
2. Garis kemiskinan dapat berubah jika batas kemiskinan riil direvisi dari waktu ke waktu
IMPACT OF THE INFLATION
Increasing the Poverty Line
Rp. 129.108,00 Rp. 152.847,00
Increasing the Poverty
(Rupiah/kapita/bulan)
(Feb. 2005) (Maret 2005)
35,10 juta jiwa
(15,97%)
39,05 juta jiwa
(17,75%)
Feb. 2
005
Mar
et 2
006
Source: Susenas
Kemiskinan Relatif:
Garis standar hidup minimum yang berubah mengikuti perubahan tingkat pendapatan.
(Cth: Garis Kemiskinan BPS) Kemiskinan Absolut:
Garis standar hidup minimum yang dipertahankan tetap sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan.
(Cth: Standar Kemiskinan World Bank, US$2 per hari atau US$1 per hari
Garis Kemiskinan Konservatif
Perubahan Garis Kemiskinan
Menaikkan Jumlah Penduduk
Miskin
TERIMA KASIH