19
Transformasi Struktural Proses Distribusi Oleh Gaffari Ramadhan, SE.

4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

  • Upload
    gaffari

  • View
    4.548

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Transformasi StrukturalProses Distribusi

Oleh

Gaffari Ramadhan, SE.

Page 2: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

1. Distribusi Pendapatan

Perbedaan Pendapatan terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi, terutama kepemilikan barang modal (capital stock).

Kelompok masyarakat yang memiliki barang modal lebih banyak akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak.

Page 3: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Bagaimana Mengurangi Perbedaan Pendapatan? Pandangan Neoklasik:

Perbedaan pendapatan dapat dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis, yaitu melalui proses hasil pembangunan menetas ke bawah (trickle down) dan kemudian menyebar sehingga menimbulkan keseimbangan baru.

Pandangan Keynesian:

Perbedaan pendapatan dapat dikurangi melalui mekanisme redistribusi pendapatan dengan sistem subsidi dan pajak.

Page 4: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Hipotesis Simon Kuznets:

Pada tahap awal pertumbuhan terjadi ketidakmerataan sebagai akibat dari proses industrialisasi dan urbanisasi (terutama di negara berkembang), disebabkan oleh terkonsentrasinya pembangunan di sektor modern. Pendapatan di sektor industri dan sektor jasa tidak hanya lebih tinggi, tapi juga terdistribusi dengan tidak merata.

Page 5: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Distribusi Pendapatan Diklasifikasikan Menjadi 2 Kelompok

1. Functional Distribution of Income

Ditunjukkan dari perubahan pangsa atau share bagian pendapatan dari kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat.

Misalnya: distribusi pendapatan antara pemilik modal dengan pekerja.

2. Personal Size Distribution of Income

Ditunjukkan dengan pembagian pendapatan menurut kelas pendapatan tertentu

Page 6: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Functional Distribution of Income

Kelemahan:1. Dalam masing-masing kelompok terdapat

kemungkinan perbedaan yang sangat mencolok (tergantung modal yang dimiliki).Misalnya: Hypermarket VS Warung Kelontong

2. Adanya jenis pekerja yang berbeda seperti tenaga kerja profesional dengan tenaga kerja amatir yang memiliki tingkat pendapatan yang berbeda.

Page 7: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Per Capita GDP(Based on Purchasing-Power-Parity (PPP) in US dollar)

Country 1980 1985 1990 1995 2000 2005

Bangladesh 582 796 994 1250 1586 2130

Cambodia n/a n/a 1146 1364 1867 2983

China 418 833 1318 2505 3913 6743

India 648 987 1375 1828 2392 3403

Indonesia 909 1325 1922 2829 3045 4043

Malaysia 2265 3297 4657 7232 8738 11105

Myanmar 384 569 543 738 1074 2001

Pakistan 656 1010 1372 1711 1950 2537

Philippines 2139 2287 2999 3390 3997 5016

Sri Lanka 1027 1611 2120 2927 3801 4889

Thailand 1362 2056 3623 5843 6182 8532

Vietnam 430 706 942 1446 2037 3078

Hong Kong 6170 9617 15834 21533 25864 35263

Korea 2588 4545 8022 12540 16179 22208

Singapore 5104 7912 12485 18608 24066 30386

Taiwan 3674 6070 10462 16001 22067 28343

Source: International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2007

Page 8: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Per Capita GDP (Based on Purchasing-Power-Parity (PPP) in US dollar)

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

Year

US

dol

lar

Bangladesh China India Indonesia Thailand

Source: International Monetary Fund, World Economic Outlook Database, April 2007

Page 9: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Personal Size Distribution of Income

Dapat diukur dengan menggunakan Koefisien Gini atau Gini Coefficient dengan menggunakan teknik kurva Lorenzt.

Koefisien Gini bergerak antara nilai 0 sampai dengan 1.

Kriteria Koefisien Gini: RG = 0 perfect equality RG = 1 perfect inequality RG < 0,4 low inequality 0,4 < RG < 0,5 moderate inequality RG > 0,5 high inequality RG = Ratio of Gini

Page 10: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Gini Index* in Selected Countries(index)

Country 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2004

Bangladesh25.8

826.1

428.8

528.5

628.2

733.0

033.4

233.4

233.4

2

China-Rural24.9

926.6

929.4

530.5

732.1

333.6

235.3

938.0

238.0

9

China-Urban18.4

617.0

820.2

024.7

828.4

729.0

931.5

533.4

633.9

8

India-Rural31.5

730.0

630.1

329.4

928.5

929.0

229.5

230.0

430.4

6

India-Urban34.2

133.3

335.5

735.0

634.3

435.0

835.9

636.8

537.5

9

Pakistan33.3

533.3

533.3

533.2

330.3

128.6

533.0

230.3

931.1

8

Indonesia33.2

933.2

933.1

234.6

534.3

636.5

531.7

334.3

034.3

0

Lao PDR30.4

030.4

030.4

030.4

030.4

037.0

037.0

034.6

734.6

7

Malaysia48.6

348.6

347.0

446.1

747.6

548.8

449.1

549.1

549.1

5

Philippines41.0

441.0

440.6

343.8

242.8

946.1

646.0

944.4

844.4

8

Sri Lanka32.4

732.4

732.4

730.1

032.3

034.3

633.2

440.1

840.1

8

Thailand45.2

244.6

343.8

445.0

346.2

243.3

943.5

341.9

641.9

6

Vietnam35.6

835.6

835.6

835.6

835.6

835.5

835.5

237.5

534.4

1

*Gini index: a measure of inequality between 0 (everyone has the same income) and 100 (richest person has all the income)

Source: World Bank Poverty Monitor

Page 11: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Personal Size Distribution of Income( Cont’d) Kelemahan (khususnya dlm perhitungan Koefisien

Gini):

1. Angka distribusi pendapatan penduduk tidak selalu tersedia sehingga lebih sering menggunakan pendekatan pengeluaran konsumsi per kapita, di mana terdapat kelemahan karena tidak menggambarkan struktur distribusi pendapatan yang sebenarnya.

2. Kebenaran dari data yang digunakan dalam perhitungan perlu dipertimbangkan, terutama terhadap pola dan jumlahnya.

Page 12: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

2. Kemiskinan Konsep Kemiskinan (Watts, 1968)

“Kemiskinan adalah kurangnya kekuasaan atas sejumlah komoditi secara umum”

(Sen, 1987)“Kurangnya tipe-tipe konsumsi tertentu yang esensial bagi standar hidup layak dalam masyarakat” atau “kurangnya kemampuan untuk berfungsi secara baik di dalam masyarakat”

(World Bank, 2000)“Kurangnya kesejahteraan” di mana kesejahteraan diukur oleh kepemilikan individu terhadap pendapatan, kesehatan, nutrisi, aset-aset, perumahan, dan hak-hak tertentu dalam masyarakat”

Page 13: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Garis Kemiskinan

Standar minimum yang dibutuhkan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar, baik makanan ataupun non-makanan.

Mendefinisikan tingkat konsumsi (atau pendapatan) yang dibutuhkan individu untuk terlepas dari kemiskinan.

Page 14: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Population below the Poverty Line* in Selected Countries(Percent)

Country 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2004

Bangladesh 31.07 24.93 36.84 33.71 30.55 31.72 41.30 37.16 32.61

China 63.75 41.01 28.64 32.98 28.36 17.37 17.77 13.79 9.90

India 51.75 47.94 46.16 44.32 41.82 39.94 37.82 35.87 34.33

Indonesia 45.88 36.68 28.15 20.57 17.39 14.12 7.58 7.78 5.44

Lao PDR 65.66 53.64 43.48 29.04 18.57 26.37 24.12 27.37 20.55

Malaysia 2.36 1.96 1.20 0.93 0.43 0.52 0.54 0.14 0.04

Philippines 20.42 23.42 19.45 20.19 18.09 13.61 13.54 13.49 13.49

Sri Lanka 17.68 9.39 9.05 3.82 5.73 6.56 7.64 5.77 3.25

Thailand 21.64 21.34 17.86 10.02 6.02 2.21 2.03 0.89 0.12

Vietnam* 55.10 40.50 35.36 24.77 14.63 9.19 3.80 1.78 0.00

*Population living in households with consumption or income per person below the poverty line. The default poverty line is $32.74 per month. This is the World Bank $1 per day poverty line.Source: World Bank Poverty Monitor

Page 15: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Population below the Poverty Line* in Selected Countries (Percent)

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

1981 1984 1987 1990 1993 1996 1999 2002 2004

Year

Per

cen

t

Bangladesh China India Indonesia Thailand

*Population living in households with consumption or income per person below the poverty line. The default poverty line is $32.74 per month. This is the World Bank $1 per day poverty line.Source: World Bank Poverty Monitor

Page 16: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Mengapa Garis Kemiskinan Dapat Berubah?

1. Garis kemsikinan merefleksikan biaya pembelian sejumlah kebutuhan hidup baik makanan maupun non-makanan. Maka, ketika harga kebutuhan hidup naik, maka garis kemiskinan ikut bergerak menyesuaikan diri.

2. Garis kemiskinan dapat berubah jika batas kemiskinan riil direvisi dari waktu ke waktu

Page 17: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

IMPACT OF THE INFLATION

Increasing the Poverty Line

Rp. 129.108,00 Rp. 152.847,00

Increasing the Poverty

(Rupiah/kapita/bulan)

(Feb. 2005) (Maret 2005)

35,10 juta jiwa

(15,97%)

39,05 juta jiwa

(17,75%)

Feb. 2

005

Mar

et 2

006

Source: Susenas

Page 18: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

Kemiskinan Relatif:

Garis standar hidup minimum yang berubah mengikuti perubahan tingkat pendapatan.

(Cth: Garis Kemiskinan BPS) Kemiskinan Absolut:

Garis standar hidup minimum yang dipertahankan tetap sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan.

(Cth: Standar Kemiskinan World Bank, US$2 per hari atau US$1 per hari

Garis Kemiskinan Konservatif

Perubahan Garis Kemiskinan

Menaikkan Jumlah Penduduk

Miskin

Page 19: 4. Transformasi Struktural Proses Distribusi

TERIMA KASIH