5.1 Pengenalan Pelagik karbonat
-adalah endapan di laut bebas, yang terutama terdiri dari runtuhan rangka organisme planktonic
-ooze karbonat terdiri dari pteropod,coccolith, foraminifera, tersebar di laut dalam seperti MOR, lantai samudra
-ooze silica terdiri dari radiolarian dan diatom(phitoplankton)
-ooze pelagic tercampur dengan materi pecahan dan abu vulkanik
5.2 ooze dan organisme pelagic
-di laut dalam, komposisi pelagic sedimen cukup beragam tergantung perbandingan 4 unsur pokok : rangka karbonat, rangka silica, kandungan lanau dan lempung, dan komponen authigenic
-Pembagian klasifikasi laut dalam
Meliputi 2 bagian sedimen kalsit : biogenic kalsit pelagic 65-100% CaCO3 dan biogenic kalsit transisi dengan 35-65% CaCO3
-sedimen kalsit biogenic pelagic, ooze foraminifera merupakan hal yang sangat penting dalam menampilkan volume dan kehadiran di laut dalam walaupun komposisi fauna mencolok terhadap perubahan temperature.
-coocolith bukan merupakan unsur yang begitu penting dalam ooze pelagic seperti foraminifera. Walaupun dalam lokasi tertentu seperti di Mediteranian, nanofosil ini mendominasi fraksi karbonat
-pteropod merupakan gastropoda plankton kerucut yang lebarnya beberapa millimeter dan hidup di daerah tropis laut dangkal
5.3kontrol pada sedimentasi karbonat pelagic
-Pengontrol utama dari sedementasi karbonat pelagic adalah kedalaman. Terdapat CCD (carbonat compensation depth). Pelarutan merupakan hasil dari penurunan temperature, naiknya tekanan, dan naiknya kandungan CO2.
-resedimentasi dari ooze pelagic dan penimbunan cepat dapat membentuk sedimentasi di zona CCD
-diantara zona CCD dan ACD terdapat zona lysoclyne dimana disana terjadi peningkatan pelarutan kalsit dan merupakan posisi maksimum foramifera ooze dibentuk sebelum menjadi bentukan lain
-kedalaman zona ACD dan CCD berbeda di setiap tempat tergantung oleh produksi bahan organic, kandungan CO2
-resedimentasi biasanya terjadi di daerah berelief seperti di MOR dan ketebalan akumulasi ooze pelagic menurun