KEJAKSAAN NEGERI SEMARANG
“UNTUK KEADILAN”
SURAT TUNTUTAN
Nomor : Pid. Sus – 232/SMG/XII/2013
JAKSA PENUNTUT UMUM
NI LUH KURNIA DARMA PERTIWI S.H,.M.H
Jaksa Madya NIP. 0803005256
I DEWA AYU INTEN SRI DAMAYANTI S.H,.M.H
Jaksa Madya NIP.0903005255
SEMARANG, 12 AGUSTUS 2013
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
REPUBLIK INDONESIA
=================================
“ UNTUK KEADILAN” P-42
SURAT TUNTUTAN
Nomor : Pid. Sus – 232/SMG/XII/2013
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Saudara Penasehat Hukum, Terdakwa dan hadirin yang kami hormati
Serta Sidang yang kami muliakan.
Perkenankanlah kami mengajak para hadirin untuk memanjatkan puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya kepada kita semua sehingga pada hari ini dapat mengikuti
persidangan dengan sehat.
Pada sidang yang lalu, Ketua Majelis Hakim telah mengatakan bahwa
proses pembuktian atas perkara ini dianggap selesai, maka kini tiba saatnya
bagi kami selaku Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan tuntutan pidana
(requisitor). Pesidangan perkara atas nama terdakwa ANDHIKA ARI MUCHTI,
S.Pd., M.Pd. yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Semarang telah melalui
proses sebanyak lima kali persidangan. Suatu proses yang panjang ini tidaklah
berarti apa-apa dibanding dengan ditemukannya kebenaran materiil dari
proses persidangn ini. Selama proses pesidangan berlangsung telah muncul
berbagai perbedaan pendapat, khususnya antara Penuntut Umum dengan Tim
Penasehat Hukum, namun demikian karena perbedaan itu mempunyai tujuan
yang sama yakni mancari dan menemukan kebenaran materiil maka
perbedaan pendapat itu merupakan tambahan perbendaharaan pengetahuan
dan pengalaman kita semua dalam mencari dan menemukan suatu
kebenaran.
Sebelum membacakan requisitor atau surat tuntutan pidana terlebih
dahulu kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Majelis
Hakim yang telah memimpin persidangan dengan tegas, adil dan bijaksana,
sehingga persidangan berlangsung tertib dan lancar. Penghargaan yang sama
kami sampaikan kepada rekan Penasehat Hukum yang turut serta menjaga
kelancaran, keamanan serta keterbukaan persidangan ini.
II. DAKWAAN
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Saudara Penasehat Hukum, Terdakwa dan hadirin yang kami hormati
Serta Sidang yang kami muliakan.
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Semarang dengan
memperhatikan hasil pemeriksaan di persidangan dalam perkara atas nama
terdakwa :
IDENTITAS TERDAKWA
Nama Lengkap : ANDHIKA ARI MUCHTI, S.Pd., M.Pd.
Tempat/ Tanggal Lahir : Semarang, 18 Desember 1975
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl Imam Bonjol 187-A Kecamatan Banjarsari,
Semarang Barat
Agama : Islam
Pekerjaan : Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
PENAHANAN
TERDAKWA Ditahan dengan jenis tahanan rutan oleh :
Penahanan :
Ditahan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tanggal 11 Juni 2013
sampai dengan 1 Juli 2013 di RUTAN KPK berdasarkan Surat Perintah
Penahanan Nomor: Sp–Han/01-III/VI/2013.
Ditahan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Semarang sejak tanggal 28
Juni 2013 sampai dengan 17 Juli 2013 berdasarkan Surat Penetapan
Perintah Penahanan Nomor: PRIN- 1599/0.1.4/Ep.1/VI/2013.
Ditahan oleh Hakim Pengadilan Tipikor Semarang sejak tanggal 7 Juli
2013 sampai dengan tanggal 6 Agustus 2013 berdasarkan Surat
Perintah Penahanan Nomor : 454/Pen.Pid/2013/PN.SMG.
DAKWAAN
PRIMER
------------Bahwa terdakwa ANDHIKA ARI MUCHTI bersama-sama dengan LUKAS
KURNIAWAN (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) pada tanggal 22 Juni
2011 Andhika Ari Muchti melakukan pertemuan dengan LUKAS KURNIAWAN di
Miranda Garden Restaurant pada pukul 20.15 WIB atau setidak-tidaknya di suatu
tempat dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Semarang, melakukan atau turut serta melakukan perbuatan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dimana TERDAKWA
telah melakukan permufakatan jahat untuk melakukan penurunan harga pada
proses ruislag PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y secara tidak
benar dan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 5.543.000.000,- yang
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: -------------------------------------------------
- Bahwa TERDAKWA bekerja di Dinas Pendidikan Kota Semarang yang
beralamat di Jalan Dr. Wahidin No. 118, Kelurahan Jati Ngaleh,
Kecamatan Candi Sari, Kota Semarang sejak tanggal 15 Agustus 2005
hingga sekarang.-------------------------------------------------------------------------
- Bahwa TERDAKWA ditunjuk oleh Walikota Semarang berdasarkan SK
No. 023/SPR/IV/2011 yang dikeluarkan pada tanggal 25 April 2011
untuk menjadi penanggungjawab proses ruislag antara PT. PLN
(persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y dengan SMAN 99. ---------------
- Bahwa pada tanggal 9 Mei 2011 pukul 09.00 WIB TERDAKWA telah
mengadakan rapat terbatas dengan Annisa Chaula Rahayu selaku
Kepala Sekolah SMAN 99, Nurmansyah Dwi Surya selaku Ketua Komite
SMAN 99 serta Lukas Kurniawan selaku perwakilan dari PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y di Kantor Dinas Pendidikan
Kota Semarang, Jalan Dr. Wahidin No. 118, Kelurahan Jati Ngaleh,
Kecamatan Candi Sari, Kota Semarang untuk membahas rencana
ruislag yang diajukan oleh PT. PLN (Persero) Ditribusi Jawa Tengah &
D.I.Y. ---------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa dalam rapat terbatas tersebut TERDAKWA menyetujui rencana
ruislag yang diajukan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &
D.I.Y dengan ketentuan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &
D.I.Y harus mendirikan 3 (tiga) unit bangunan baru yang terdiri dari 1
(satu) bangunan sekolah, 1 (satu) Aula sekolah, dan 1 (satu) Masjid
dengan keseluruhan luas tanah mencapai 13.400 m2 dan luas
bangunan 7.310 m2, hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat
Keputusan Rapat Terbatas No. 056/SKRT/VI/2011. ---------------------------
- Bahwa pada tanggal 8 Juni 2011 pukul 10.00 WIB diadakan rapat
antara TERDAKWA, Lukas Kurniawan selaku perwakilan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y, Walikota Semarang dan
DPRD Kota Semarang untuk menyampaikan hasil penelitian dan
pengkajian oleh Tim Penilai Harga yang memperoleh harga tanah dan
bangunan SMAN 99 yaitu senilai Rp 25.924.000.000,- dengan perincian
harga tanah Rp 1.280.000,-/m2 dan bangunan Rp 1.200.000,-/m2. Dan
kemudian salinan perincian harga dengan Nomor Register Surat:
010/SPH/VI/2011 diserahkan untuk disahkan oleh Walikota Semarang
dan DPRD kota Semarang. -----------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 16 Juni 2011 TERDAKWA sedang berada di ruang
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang menghubungi Lukas
Kurniawan guna mengadakan pertemuan pada tanggal 17 Juni 2011
pada pukul 11.00 WIB di Miranda Garden Restaurant Semarang, Jalan
Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik untuk mengajak Lukas
Kurniawan bekerjasama untuk menurunkan harga yang ditentukan oleh
Tim Penilai Harga, dengan ketentuan bahwa selisih penurunan harga
diberikan secara bertahap kepada TERDAKWA. -------------------------------
- Bahwa pada tanggal 17 Juni 2011 pukul 11.15 WIB di Miranda Garden
Restaurant Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto,
Banyumanik, TERDAKWA bertemu dengan Lukas Kurniawan dan mulai
melakukan perbincangan, disanalah TERDAKWA mulai menjalankan
niatnya untuk mengambil keuntungan dari proses ruislag SMAN 99. -----
- Lukas Kurniawan langsung menolak penawaran kerjasama tersebut
karena Lukas Kurniawan merasa rencana tersebut melanggar hukum.
TERDAKWA kemudian memberikan waktu agar Lukas Kurniawan
mempertimbangkan kembali mengenai tawaran kerjasama tersebut dan
meminta untuk bertemu kembali pada tanggal 19 Juni 2011 di Miranda
Garden Restaurant Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto,
Banyumanik pada pukul 11.00 WIB.------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 19 Juni 2011 pukul 11.05 WIB di Miranda Garden
Restaurant Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto,
Banyumanik, TERDAKWA meyakinkan Lukas Kurniawan bahwa Lukas
Kurniawan juga akan mendapatkan keuntungan dari kerjasama tersebut
dan pekerjaan yang harus ia lakukan sangat mudah, yaitu hanya
mengeluarkan anggaran asli dan memanipulasi pengeluaran dari PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y yaitu sebesar Rp
25.924.000.000,-. -----------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 21 Juni 2011 pukul 17.05 WIB Lukas Kurniawan
yang sedang berada di kediamannya Jalan Kusumawardani 31-32,
Karangkidul, Semarang Selatan, menghubungi TERDAKWA lewat
pesan BBM (BlackBerry Mesengger) yang isinya menyetujui tawaran
kerja sama yang ditawarkan oleh TERDAKWA. Kemudian TERDAKWA
mengajak Lukas Kurniawan bertemu untuk membahas proses kerja
sama yang akan mereka lakukan pada tanggal 22 Juni 2011 di Miranda
Garden Restaurant, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik
pada pukul 20.00 WIB. -----------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 22 Juni 2011 pukul 20.15 WIB di Miranda Garden
Restaurant, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik,
TERDAKWA menjelaskan kepada Lukas Kurniawan bahwa ia
berencana menurunkan harga tanah dan bangunan SMAN 99 yang
akan diruislag. Lalu TERDAKWA menunjukkan rencana rincian untuk
menurunkan penilaian harga tanah dan bangunan SMAN 99, dengan
rincian harga tanah yang awalnya Rp 1.280.000,-/m2 menjadi Rp
1.030.000,-/m2 dan harga bangunan dari Rp 1.200.000,-/m2 menjadi Rp
900.000,-/m2. ----------------------------------------------------------------------------
- TERDAKWA akan mengusahakan penurunan harga melalui Ketua Tim
Penilai Harga yaitu Ericha Veteriana dengan cara membuat
proposal/penawaran harga palsu yang akan diberikan kepada
pemborong.--------------------------------------------------------------------------------
- TERDAKWA yang akan mengatur mengenai pembagian hasil
penurunan harga ruislag SMAN 99, dimana Lukas Kurniawan akan
menerima uang sejumlah Rp 1.000.000.000,-. ----------------------------------
- Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011 TERDAKWA melakukan pertemuan
dengan Ericha Veteriana selaku Kepala Tim Penilai Harga di Beans
Resto & Coffee Shop, Jalan Mayjen Sutoyo No. 944 Kampung Kali
Semarang, pada pukul 17.00 WIB. Dalam pertemuan tersebut
TERDAKWA meminta Ericha Veteriana agar dapat menurunkan
penilaian harga sesuai kesepakatan yang dibuat dengan Lukas
Kurniawan dan membuat proposal palsu agar seolah-olah penurunan
harga sesuai dengan prosedur yang tepat. ---------------------------------------
- Ericha Veteriana dengan tegas menolak permintaan TERDAKWA
dengan alasan bahwa perbuatan tersebut telah melanggar prosedur
kerjanya sebagai Ketua Tim Penilai Harga dikarenakan harga yang
ditentukan sebelumnya telah disetujui. --------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011, TERDAKWA yang sedang berada di
kediamannya, Jalan Imam Bonjol 187-A Kecamatan Banjarsari,
Semarang Barat, melakukan penekanan kepada Daniel Prasetya yaitu
suami Ericha Veteriana yang merupakan Kepala Sekolah di SMAN 10
Semarang dengan menghubunginya melalui telepon selular sekitar
pukul 20.00 WIB, dalam percakapan tersebut, TERDAKWA melakukan
perbincangan dengan Daniel Prasetya agar ia dapat memaksa istrinya
untuk melakukan penurunan harga terhadap proses ruislag SMAN 99. --
- TERDAKWA mengatakan jika Daniel Prasetya menolak untuk
membantu dalam menurunan harga maka TERDAKWA akan
melakukan mutasi kepada Daniel Prasetya ke daerah terpencil yaitu
SMAN 12 di daerah kaki Gunung Pati. --------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 14 Juli 2011 terjadi pertemuan rahasia antara
Ericha Veteriana dengan TERDAKWA di Hotel Santosa, Jalan Jendral
Ahmad Yani No.189 Semarang, pada pukul 16.00 WIB, TERDAKWA
meminta Ericha Veteriana untuk membuat proposal palsu yang
menyerupai asli mengenai penurunan harga yang ditujukan kepada
pihak Dinas Pekerjaan Umum untuk dicarikan Vendor yang mau
melaksanakan pembangunan gedung SMAN 99 yang baru. ----------------
- Bahwa pada tanggal 16 Juli 2011, di kediamannya, Jalan Bukit Jambi
No.73 Semarang pukul 13.00 WIB, Ericha Veteriana menghubungi
TERDAKWA untuk memberitahukan bahwa proposal yang ia buat telah
selesai. -------------------------------------------------------------------------------------
- TERDAKWA mengundang Ericha Veteriana untuk bertemu di Hotel
Santosa, Jalan Jendral Ahmad Yani No.189 Semarang, pada tanggal 17
Juli 2011 pukul 13.00 WIB untuk menyerahkan proposal palsu yang ia
buat.-----------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 17 Juli 2011 pukul 13.00 WIB, TERDAKWA, Ericha
Veteriana dan Lukas Kurniawan mengadakan pertemuan di Hotel
Santosa, Jalan Jendral Ahmad Yani No.189 Semarang, untuk
menyerahkan proposal palsu yang ia buat----------------------------------------
- Ericha Veteriana merekam percakapan antara TERDAKWA dengan
Lukas Kurniawan mengenai pembagian hasil penurunan harga dari
proses ruislag SMAN 99 Semarang dengan menggunakan handphone
tanpa sepengetahuan mereka berdua, untuk membuktikan adanya
permufakatan jahat diantara TERDAKWA dengan Lukas Kurniwan.-------
- Ericha Veteriana menyerahkan proposal palsu tersebut kepada
TERDAKWA, lalu TERDAKWA langsung memberikan proposal palsu
tersebut kepada Lukas Kurniawan agar bisa langsung diberikan kepada
Dinas Pekerjaan Umum dan segera dicarikan Vendor untuk
membangun SMAN 99 tersebut.-----------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 18 Juli 2011 Lukas Kurniawan mengalokasikan
dana Rp 20.381.000.000,- untuk diserahkan kepada Dinas Pekerjaan
Umum yang disertai dengan lampiran proposal palsu dan sisanya
dikirimkan kepada TERDAKWA melalui rekening Bank Maspion
Semarang, Jalan H. Agus Salim Blok D No. 11-12, Semarang, dengan
Nomor Rekening: 123-567-900-1 sebesar Rp 5.543.000.000,-. -----------
- Bahwa pada tanggal 18 Juli 2011, pukul 12.00 WIB Lukas Kurniawan
melakukan transfer uang ke rekening TERDAKWA dengan nomor
rekening 123-775-800-1 melalui Bank Maspion Semarang, Jalan H.
Agus Salim Blok D No. 11-12, Semarang, untuk pertama kalinya
sebesar Rp 3.000.000.000,- ----------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 19 Juli 2011 pukul 09.30 WIB di Kantor Dinas
Pekerjaan Umum, Jalan Letjen S. Parman No. 18 Semarang, Dinas
Pekerjaan Umum melakukan pelelangan terbuka terhadap proyek
pembangunan gedung baru SMAN 99 yang disaksikan oleh Ericha
Veteriana selaku pimpinan Tim Penilai Harga dan perwakilan Walikota
Semarang, TERDAKWA selaku perwakilan SMAN 99 dan Lukas
Kurniawan selaku perwakilan dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah & D.I.Y. --------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 20 Juli 2011, pukul 10.30 WIB, Lukas Kurniawan
melakukan transfer uang ke rekening TERDAKWA dengan nomor
rekening 123-775-800-1 melalui Bank Maspion Semarang, Jalan H.
Agus Salim Blok D No. 11-12, Semarang, untuk kedua kalinya sebesar
Rp 2.543.000.000,- ---------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 20 Juli 2011 TERDAKWA mengadakan
pertemuan dengan Lukas Kurniawan di Miranda Garden Restaurant
Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik, pada
pukul 19.00 WIB, memberikan tugas terakhir kepada Lukas Kurniawan
untuk membuat laporan palsu yang akan diserahkan kepada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y sekaligus laporan hasil lelang
yang dimenangkan oleh PT. Putra Panca yaitu sebesar Rp
25.924.000.000,- sesuai dengan anggaran asli. -------------------------------
- Bahwa pada tanggal 21 Juli 2011 TERDAKWA juga menyerahkan
laporan hasil pelelangan pembangunan SMAN 99 yang dimenangkan
oleh PT. Putra Panca kepada SMAN 99 sesuai dengan anggaran asli
yaitu sebesar Rp 25.924.000.000,-. ------------------------------------------------
---------Bahwa perbuatan TERDAKWA sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 2 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat
(2), ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan
atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) jo
Pasal 64 ayat (1) KUHP. -----------------------------------------------------------
SUBSIDER
------------Bahwa terdakwa ANDHIKA ARI MUCHTI bersama sama dengan LUKAS
KURNIAWAN (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) pada tanggal 22 Juni
2011 Andhika Ari Muchti melakukan pertemuan dengan LUKAS KURNIAWAN di
Miranda Garden Restaurant pada pukul 20.15 WIB atau setidak-tidaknya di suatu
tempat dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
Negeri Semarang, melakukan atau turut serta melakukan perbuatan dengan
tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara, dimana TERDAKWA telah melakukan permufakatan jahat untuk
melakukan penurunan harga pada proses ruislag PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah & D.I.Y. dan memberikan imbalan kepada Lukas Kurniawan sebesar
Rp 1.000.000.000,- atas keikutsertaannya dalam permufakatan jahat tersebut,
secara tidak benar dan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp
5.543.000.000,- yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: -------------------
- Bahwa TERDAKWA bekerja di Dinas Pendidikan Kota Semarang yang
beralamat di Jalan Dr. Wahidin No. 118, Kelurahan Jati Ngaleh,
Kecamatan Candi Sari, Kota Semarang sejak tanggal 15 Agustus 2005
hingga sekarang.-------------------------------------------------------------------------
- Bahwa TERDAKWA ditunjuk oleh Walikota Semarang berdasarkan SK
No. 023/SPR/IV/2011 yang dikeluarkan pada tanggal 25 April 2011
untuk menjadi penanggungjawab proses ruislag antara PT. PLN
(persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y dengan SMAN 99. ---------------
- Bahwa pada tanggal 9 Mei 2011 pukul 09.00 WIB TERDAKWA telah
mengadakan rapat terbatas dengan Annisa Chaula Rahayu selaku
Kepala Sekolah SMAN 99, Nurmansyah Dwi Surya selaku Ketua Komite
SMAN 99 serta Lukas Kurniawan selaku perwakilan dari PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y di Kantor Dinas Pendidikan
Kota Semarang, Jalan Dr. Wahidin No. 118, Kelurahan Jati Ngaleh,
Kecamatan Candi Sari, Kota Semarang untuk membahas rencana
ruislag yang diajukan oleh PT. PLN (Persero) Ditribusi Jawa Tengah &
D.I.Y. -------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa dalam rapat terbatas tersebut TERDAKWA menyetujui rencana
ruislag yang diajukan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &
D.I.Y dengan ketentuan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &
D.I.Y harus mendirikan 3 (tiga) unit bangunan baru yang terdiri dari 1
(satu) bangunan sekolah, 1 (satu) Aula sekolah, dan 1 (satu) Masjid
dengan keseluruhan luas tanah mencapai 13.400 m2 dan luas
bangunan 7.310 m2, hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat
Keputusan Rapat Terbatas No. 056/SKRT/VI/2011. ---------------------------
- Bahwa pada tanggal 8 Juni 2011 pukul 10.00 WIB diadakan rapat
antara TERDAKWA, Lukas Kurniawan selaku perwakilan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y, Walikota Semarang dan
DPRD Kota Semarang untuk menyampaikan hasil penelitian dan
pengkajian oleh Tim Penilai Harga yang memperoleh harga tanah dan
bangunan SMAN 99 yaitu senilai Rp 25.924.000.000,- dengan perincian
harga tanah Rp 1.280.000,-/m2 dan bangunan Rp 1.200.000,-/m2. Dan
kemudian salinan perincian harga dengan Nomor Register Surat:
010/SPH/VI/2011 diserahkan untuk disahkan oleh Walikota Semarang
dan DPRD kota Semarang. -----------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 16 Juni 2011 TERDAKWA sedang berada di ruang
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang menghubungi Lukas
Kurniawan guna mengadakan pertemuan pada tanggal 17 Juni 2011
pada pukul 11.00 WIB di Miranda Garden Restaurant Semarang, Jalan
Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik untuk mengajak Lukas
Kurniawan bekerjasama untuk menurunkan harga yang ditentukan oleh
Tim Penilai Harga, dengan ketentuan bahwa selisih penurunan harga
diberikan secara bertahap kepada TERDAKWA. -------------------------------
- Bahwa pada tanggal 17 Juni 2011 pukul 11.15 WIB di Miranda Garden
Restaurant Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto,
Banyumanik, TERDAKWA bertemu dengan Lukas Kurniawan dan mulai
melakukan perbincangan, disanalah TERDAKWA mulai menjalankan
niatnya untuk mengambil keuntungan dari proses ruislag SMAN 99. -----
- Lukas Kurniawan langsung menolak penawaran kerjasama tersebut
karena Lukas Kurniawan merasa rencana tersebut melanggar hukum.
TERDAKWA kemudian memberikan waktu agar Lukas Kurniawan
mempertimbangkan kembali mengenai tawaran kerjasama tersebut dan
meminta untuk bertemu kembali pada tanggal 19 Juni 2011 di Miranda
Garden Restaurant Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto,
Banyumanik pada pukul 11.00 WIB.------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 19 Juni 2011 pukul 11.05 WIB di Miranda Garden
Restaurant Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto,
Banyumanik, TERDAKWA meyakinkan Lukas Kurniawan bahwa Lukas
Kurniawan juga akan mendapatkan keuntungan dari kerjasama tersebut
dan pekerjaan yang harus ia lakukan sangat mudah, yaitu hanya
mengeluarkan anggaran asli dan memanipulasi pengeluaran dari PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y yaitu sebesar Rp
25.924.000.000,-. -----------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 21 Juni 2011 pukul 17.05 WIB Lukas Kurniawan
yang sedang berada di kediamannya Jalan Kusumawardani 31-32,
Karangkidul, Semarang Selatan, menghubungi TERDAKWA lewat
pesan BBM (BlackBerry Mesengger) yang isinya menyetujui tawaran
kerja sama yang ditawarkan oleh TERDAKWA. Kemudian TERDAKWA
mengajak Lukas Kurniawan bertemu untuk membahas proses kerja
sama yang akan mereka lakukan pada tanggal 22 Juni 2011 di Miranda
Garden Restaurant, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik
pada pukul 20.00 WIB. -----------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 22 Juni 2011 pukul 20.15 WIB di Miranda Garden
Restaurant, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik,
TERDAKWA menjelaskan kepada Lukas Kurniawan bahwa ia
berencana menurunkan harga tanah dan bangunan SMAN 99 yang
akan diruislag. Lalu TERDAKWA menunjukkan rencana rincian untuk
menurunkan penilaian harga tanah dan bangunan SMAN 99, dengan
rincian harga tanah yang awalnya Rp 1.280.000,-/m2 menjadi Rp
1.030.000,-/m2 dan harga bangunan dari Rp 1.200.000,-/m2 menjadi Rp
900.000,-/m2. -----------------------------------------------------------------------------
- TERDAKWA akan mengusahakan penurunan harga melalui Ketua Tim
Penilai Harga yaitu Ericha Veteriana dengan cara membuat
proposal/penawaran harga palsu yang akan diberikan kepada
pemborong.--------------------------------------------------------------------------------
- TERDAKWA yang akan mengatur mengenai pembagian hasil
penurunan harga ruislag SMAN 99, dimana Lukas Kurniawan akan
menerima uang sejumlah Rp 1.000.000.000,-. ----------------------------------
- Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011 TERDAKWA melakukan pertemuan
dengan Ericha Veteriana selaku Kepala Tim Penilai Harga di Beans
Resto & Coffee Shop, Jalan Mayjen Sutoyo No. 944 Kampung Kali
Semarang, pada pukul 17.00 WIB. Dalam pertemuan tersebut
TERDAKWA meminta Ericha Veteriana agar dapat menurunkan
penilaian harga sesuai kesepakatan yang dibuat dengan Lukas
Kurniawan dan membuat proposal palsu agar seolah-olah penurunan
harga sesuai dengan prosedur yang tepat. ---------------------------------------
- Ericha Veteriana dengan tegas menolak permintaan TERDAKWA
dengan alasan bahwa perbuatan tersebut telah melanggar prosedur
kerjanya sebagai Ketua Tim Penilai Harga dikarenakan harga yang
ditentukan sebelumnya telah disetujui. --------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011, TERDAKWA yang sedang berada di
kediamannya, Jalan Imam Bonjol 187-A Kecamatan Banjarsari,
Semarang Barat, melakukan penekanan kepada Daniel Prasetya yaitu
suami Ericha Veteriana yang merupakan Kepala Sekolah di SMAN 10
Semarang dengan menghubunginya melalui telepon selular sekitar
pukul 20.00 WIB, dalam percakapan tersebut, TERDAKWA melakukan
perbincangan dengan Daniel Prasetya agar ia dapat memaksa istrinya
untuk melakukan penurunan harga terhadap proses ruislag SMAN 99. --
- TERDAKWA mengatakan jika Daniel Prasetya menolak untuk
membantu dalam menurunan harga maka TERDAKWA akan
melakukan mutasi kepada Daniel Prasetya ke daerah terpencil yaitu
SMAN 12 di daerah kaki Gunung Pati. --------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 14 Juli 2011 terjadi pertemuan rahasia antara
Ericha Veteriana dengan TERDAKWA di Hotel Santosa, Jalan Jendral
Ahmad Yani No.189 Semarang, pada pukul 16.00 WIB, TERDAKWA
meminta Ericha Veteriana untuk membuat proposal palsu yang
menyerupai asli mengenai penurunan harga yang ditujukan kepada
pihak Dinas Pekerjaan Umum untuk dicarikan Vendor yang mau
melaksanakan pembangunan gedung SMAN 99 yang baru. ----------------
- Bahwa pada tanggal 16 Juli 2011, di kediamannya, Jalan Bukit Jambi
No.73 Semarang pukul 13.00 WIB, Ericha Veteriana menghubungi
TERDAKWA untuk memberitahukan bahwa proposal yang ia buat telah
selesai. -------------------------------------------------------------------------------------
- TERDAKWA mengundang Ericha Veteriana untuk bertemu di Hotel
Santosa, Jalan Jendral Ahmad Yani No.189 Semarang, pada tanggal 17
Juli 2011 pukul 13.00 WIB untuk menyerahkan proposal palsu yang ia
buat.-----------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 17 Juli 2011 pukul 13.00 WIB, TERDAKWA, Ericha
Veteriana dan Lukas Kurniawan mengadakan pertemuan di Hotel
Santosa, Jalan Jendral Ahmad Yani No.189 Semarang, untuk
menyerahkan proposal palsu yang ia buat----------------------------------------
- Ericha Veteriana merekam percakapan antara TERDAKWA dengan
Lukas Kurniawan mengenai pembagian hasil penurunan harga dari
proses ruislag SMAN 99 Semarang dengan menggunakan handphone
tanpa sepengetahuan mereka berdua, untuk membuktikan adanya
permufakatan jahat diantara TERDAKWA dengan Lukas Kurniawan.-----
- Ericha Veteriana menyerahkan proposal palsu tersebut kepada
TERDAKWA, lalu TERDAKWA langsung memberikan proposal palsu
tersebut kepada Lukas Kurniawan agar bisa langsung diberikan kepada
Dinas Pekerjaan Umum dan segera dicarikan Vendor untuk
membangun SMAN 99 tersebut.----------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 18 Juli 2011 Lukas Kurniawan mengalokasikan
dana Rp 20.381.000.000,- untuk diserahkan kepada Dinas Pekerjaan
Umum yang disertai dengan lampiran proposal palsu dan sisanya
dikirimkan kepada TERDAKWA melalui rekening Bank Maspion
Semarang, Jalan H. Agus Salim Blok D No. 11-12, Semarang, dengan
Nomor Rekening: 123-567-900-1 sebesar Rp 5.543.000.000,-. -----------
- Bahwa pada tanggal 18 Juli 2011, pukul 12.00 WIB Lukas Kurniawan
melakukan transfer uang ke rekening TERDAKWA dengan nomor
rekening 123-775-800-1 melalui Bank Maspion Semarang, Jalan H.
Agus Salim Blok D No. 11-12, Semarang, untuk pertama kalinya
sebesar Rp 3.000.000.000,- ----------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 19 Juli 2011 pukul 09.30 WIB di Kantor Dinas
Pekerjaan Umum, Jalan Letjen S. Parman No. 18 Semarang, Dinas
Pekerjaan Umum melakukan pelelangan terbuka terhadap proyek
pembangunan gedung baru SMAN 99 yang disaksikan oleh Ericha
Veteriana selaku pimpinan Tim Penilai Harga dan perwakilan Walikota
Semarang, TERDAKWA selaku perwakilan SMAN 99 dan Lukas
Kurniawan selaku perwakilan dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah & D.I.Y. --------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 20 Juli 2011, pukul 10.30 WIB, Lukas Kurniawan
melakukan transfer uang ke rekening TERDAKWA dengan nomor
rekening 123-775-800-1 melalui Bank Maspion Semarang, Jalan H.
Agus Salim Blok D No. 11-12, Semarang, untuk kedua kalinya sebesar
Rp 2.543.000.000,- ---------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 20 Juli 2011 TERDAKWA mengadakan
pertemuan dengan Lukas Kurniawan di Miranda Garden Restaurant
Semarang, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik, pada
pukul 19.00 WIB, TERDAKWA menyerahkan uang sebesar Rp.
1.000.000.000,- dalam bentuk cek dan memberikan tugas terakhir
kepada Lukas Kurniawan untuk membuat laporan palsu yang akan
diserahkan kepada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y
sekaligus laporan hasil lelang yang dimenangkan oleh PT. Putra Panca
yaitu sebesar Rp 25.924.000.000,- sesuai dengan anggaran asli. --------
- Bahwa pada tanggal 21 Juli 2011 TERDAKWA juga menyerahkan
laporan hasil pelelangan pembangunan SMAN 99 yang dimenangkan
oleh PT. Putra Panca kepada SMAN 99 sesuai dengan anggaran asli
yaitu sebesar Rp 25.924.000.000,-. ------------------------------------------------
---------Bahwa perbuatan TERDAKWA sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat
(2), ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan
atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) jo
Pasal 64 ayat (1) KUHP. ----------------------------------------------------------
III. FAKTA PERSIDANGAN
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, keterangan ahli keterangan
terdakwa, alat bukti surat serta barang bukti secara berturut-turut sebagai berikut :
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI
SAKSI I
N a m a : ARI PRASADA, S.H, Lahir di Banyumas tanggal 31
Desember 1965, Umur 48 Tahun, Jenis kelamin Laki-laki,
Agama Budha, suku Jawa, Pekerjaan Tim Audit BPK,
Pendidikan terakhir Strata 1 (S1), Kewarganegaraan
Indonesia, Alamat sesuai dengan KTP nomor 002. 100212
yang dikeluarkan oleh Kantor Banyumas Semarang beralamat
di Jalan Anggrek No. 6 Banyumas.
Memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut :
- Bahwa saksi membenarkan keteranganya di dalam BAP pada saat
proses penyidikan yang ditandatangani olehnya dan penyidik
- Bahwa saksi mengenal terdakwa sebagai penanggung jawab proses
ruislag SMAN 99 ,serta tidak ada hubungan darah dengan terdakwa
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bahwa saksi sebagai pelapor dalam kasus dugaan tindak pidana
korupsi
- Bahwa saksi selaku tim auditor yang dia pimpin memeriksa harga tanah
dan bangunan SMAN 99 yang baru dari proses ruislag antara PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y dengan pihak Dinas
Pendidikan Kota Semarang. Dan mencocokkannya dengan dana yang
dialokasikan oleh Pihak PT. PLN (Persero) Distribusi D.I.Y.
- Bahwa pada pada tanggal 30 April 2013 saksi sedang memeriksa
terhadap harga tanah dan bangunan SMAN 99 yang baru dan setelah
dilakukan pemeriksaan, ternyata dana yang digunakan untuk membeli
tanah dan membangun sekolah beserta isinya hanya sebesar Rp.
20.381.000.000,- sehingga tidak sesuai dengan harga penilaian yang
sebenarnya.
- Bahwa saksi juga memeriksa prorposal yang dikirim ke PT.PLN.
(Persero) Distribusi Jawa Tengah. D.I.Y. yang ternyata dananya
sebesar Rp 25.924.000.000,-. Jadi dari proses pemeriksaan, terdapat
selisih dana Rp. 5.543.000.000,-.
- Bahwa saksi menerangkan dana yang sejumlah Rp 25.924.000.000
bersumber dari negara.
- Bahwa saksi menerangkan selisih dana yang Rp 5.543.000.000,-
merupakan unsur merugikan keuangan Negara.
- Bahwa saksi dalam melakukan pemerikasaan terhadap proses ruislag ,
dan telah berpatokan sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) dan pemeriksaan telah dilakukan melalui metodologi
pemeriksaan investigatif yang di dalamnya mencakup penelitian
dokumen, wawancara para pihak terkait, konfirmasi, dan prosedur
pemeriksaan lainnya.
- Bahwa saksi juga telah meminta keterangan kepada ketua penilai
harga bahwa memang ada penurunan harga tanah dan bangunan dan
disetujui oleh pihak kepala dinas pendidikan kota semarang. Dan
perwkilan dari PT. PLN. (Persero)
- Tanggapan Terdakwa :
Terdakwa membenarkan keterangan saksi
SAKSI II
N a m a : ERICHA VETERIANA, S.E., M.Si, Lahir di Bogor, 5 Januari
1975, Umur 38 Tahun, Jenis kelamin perempuan, Agama
Kristen , Pekerjaan Kepala Staf Dinas Bagian Humas di
Walikota Semarang, pendidikan terakhir Strata 2 (S2),
Kewarganegaraan Indonesia, Alamat sesuai dengan KTP nomor
002. 100312 yang dikeluarkan oleh Kantor Walikota Semarang
Semarang beralamat di jl. Bukit Jambi No.73 Semarang.
Memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keteranganya di dalam BAP pada saat
proses penyidikan yang ditandatangani olehnya dan penyidik.
- Bahwa saksi mengenal terdakwa sebagai Kepala Dinas Pendidikan
Kota Semarang yang ikut dalam proses ruislag tanah dan bangunan
SMAN 99 Semarang serta tidak ada hubungan darah dengan terdakwa
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bawha saksi mengetahui untuk apa di panggil dalam persidangan yaitu
terkait dugaan kasus tindak pidana korupsi
- Bahwa saksi ditunjuk oleh walikota Semarang sebagai ketua tim penilai
harga yang bertugas melakukan penelitian dan pengkajian terhadap
tanah dan bangunan
- Bahwa saksi membenarkan pada tanggal 8 Juni 2011 bertemu untuk
pertama kalinya dengan terdakwa , Lukas Kurniawan, walikota dan
DPRD kota Semarang untuk mengadakan rapat. Namun saksi lupa
untuk masalah tanggal pertemuan tersebut sekitar pertengahan tahun
2011.
- Bahwa dimana saksi sebagai ketua Tim Penilai Harga menyampaikan
hasil dari penelitian dan pengkajian harga tanah SMAN 99
- Bahwa saksi sebagai ketua Tim Penilai Harga memperoleh harga tanah
dan bangunan SMAN 99 yaitu senilai Rp. 25.924.000.000,- dengan
luas lokasi mencapai 12.100 m2 dengan perincian harga tanah Rp.
1.280.000,-/m2 dan bangunan Rp 1.200.000,-/m2
- Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011, saksi bertemu dengan terdakwa di
Beans Resto & Coffee Shop Semarang namun saksi meminta maaf
dalam keterangannya karna saksi benar – benar lupa untuk
permasalahan tanggal pertemuan dengan terdakwa.
- Bahwa terdakwa meminta untuk melakukan penurunan harga tanah dan
bangunan dan membuat proposal palsu agar seolah-olah penurunan
harga sesuai dengan prosedur yang tepat
- Bahwa saksi langsung menolaknya karena permintaan terdakwa dapat
membuat saya melanggar prosedur kerja sebagai Ketua Tim Penilai
Harga
- Bahwa saksi menerima permintaan terdakwa karena terdakwa
mengancam suami saksi bahwa akan dimutasi ke daerah terpencil
terdakwa karena suami saksi bekerja sebagai kepala SMAN 10
Semarang
- Bahwa saksi bertemu kembali dengan terdakwa dan Lukas Kurniawan
pada tanggal 16 Juli 2011.
- Bahwa saksi diminta menyerahkan proposal palsu oleh terdakwa.
- Bahwa saksi selain menyerahkan proposal, saksi secara tidak sengaja
mendengar pembicaraan terdakwa dengan Lukas Kurniawan mengenai
pembagian keuntungan dari proses ruislag SMAN 99 Semarang
- Bahwa saksi menjelaksan mengenai pembagian keuntungan yang
diperoleh dari proses ruislag SMAN 99 yang berjumlah Rp
5.543.000.000,- Lukas Kurniawan mendapatkan 1.000.000.000,- dan
sisanya yang berjumlah Rp 4.543.000.000,- diberikan kepada terdakwa.
- Bahwa saksi tidak dapat menunjukkan bukti kongkrit mengenai
ancaman mutasi suami saksi di persidangan , namun saksi menerima
keterangan yang asli dari suami saksi sendiri.
- Bahwa saksi memiliki bukti berupa rekaman suara tentang pembagian
keuntungan antara Terdakwa dengan Lukas Kurniawan.
Tanggapan Terdakwa :
Terdakwa menyanggah sebagian keterangan saksi.
Terdakwa menerangkan tidak benar tentang adanya proses pembagian
keuntungan.
SAKSI III
Nama : ANNISA CHAULA RAHAYU, S.Pd, Lahir di Purwokerto, tanggal
31 Desember 1965, Umur 48 tahun, Jenis Kelamin Perempuan,
Agama Islam, Pekerjaan Kepala Sekolah SMAN 99 Semarang,
Pendidikan terakhir Sarjana Pendidikan, alamat sesuai KTP
nomor 002. 100412 yang dikeluarkan oleh Walikota Purwokerto
Jalan Nuri No. 15 Purwokerto.
Memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya di dalam BAP pada saat
proses penyidikan yang ditandatangani olehnya dan penyidik
- Bahwa saksi mengenal terdakwa sebagai Kepala dinas Pendidikan Kota
semarang serta tidak ada hubungan darah dengan terdakwa
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bahwa saksi menerangkan mengenal terdakwa pada saat melakukan
rapat kurikulum karena saksi menjabat menjadi kepala sekolah SMAN
99 semarang
- Bahwa saksi mengikuti rapat terbatas pada tanggal 9 Mei 2011 sampai
rapat tersebut selesai.
- Bahwa saksi pada saat itu membicarakan mengenai proses ruislag
SMAN 99 dan disana saksi mendengarkan keterangan terdakwa bahwa
terdakwa akan memperjuangkan kemajuan dari SMAN 99 dengan cara
meningkatkan mutu pendidikan dan ditunjang dengan fasilitas terbaik
yang sebelumnya tidak dimiliki oleh sekolah SMAN 99.
- Bahwa saksi menerangkan hasil dari rapat terbatas itu menyetujui dan
menyepakati adanya ruislag dengan syarat mendirikan 3 unit bangunan
yaitu 1 bangunan skolah, 1 aula, 1 mesjid.
- Bahwa saksi menerangkan tidak melihat gerak-gerik maupun tanda-
tanda adanya rencana pemufakatan jahat oleh Terdakwa dengan Lukas
Kurniawan dimana rapat saat itu berlangsung dengan baik dan hasil
keputusan diambil dengan cara musyawarah seperti rapat biasanya.
- Bahwa saksi menerangkan Terdakwa yang mengajukan syarat dengan
3 bangunan tersebut berhak dimiliki SMAN 99 sesuai dengan jumlah
bangunan lama.
Tanggapan Terdakwa :
Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi.
SAKSI IV
N a m a : MOH. RIZKI WIDODO, S.E, Umur 42 Tahun, Tempat Tanggal Lahir
Semarang, 12 April 1971 Jenis kelamin laki-laki, Agama Islam,
Pekerjaan Walikota Semarang, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi,
Kewarganegaraan Indonesia, alamat sesuai KTP nomor 002. 100512
yang dikeluarkan oleh Walikota Semarang Jalan Kaliasem Nomor 11
A, Semarang
Memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa saksi mengenal terdakwa serta tidak ada hubungan darah
dengan terdakwa
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bahwa saksi menerangkan Terdakwa adalah Kepala Dinas Pendidikan
Kota Semarang.
- Bahwa saksi menerangkan mengenal Ericha Veteriana sebagai Ketua
Tim Penilai Harga dalam proses ruislag SMAN 99 dengan Nomor Surat:
06/SPPH/VI/2011.
- Bahwa saksi menerangkan mengenai laporan dari hasil penilaian harga,
Ericha Veteriana melaporkan harga tanah dan bangunan SMAN 99
Semarang sebesar Rp 25.924.000.000,-, tetapi saksi tidak mengetahui
adanya proses penurunan harga tersebut.
- Bahwa saksi menerangkan sebelum kasus ini terkuak, saya tidak
mengetahui adanya penurunan harga dalam proses ruislag SMAN 99
Semarang.
- Bahwa saksi menerangkan tidak mengetahui adanya penurunan harga
dalam proses ruislag SMAN 99 Semarang , karena Tim Penilai Harga
yang diketuai oleh Ericha Veteriana tidak memberitahukan kepada saksi
tentang proses penurunan harga tersebut.
- Bahwa saksi menerangkan yakin 100% tidak mengetahui tentang
masalah penurunan harga.
- Bahwa saksi menerangkan tidak mengetahui adanya penurunan harga
dan penurunan harga tersebut dilakukan tanpa persetujuan saksi.
- Bahwa saksi menerangkan dengan terkuaknya kasus ini saksi menjadi
tahu adanya penurunan harga dalam proses ruislag SMAN 99, dan
ternyata penurunan harga tersebut dilakukan oleh Ericha Veteriana.
- Bahwa saksi menerangkan tidak mengetahui adanya kerja sama antara
Andhika Ari Muchti dengan Ericha Veteriana dalam proses penurunan
harga di dalam ruislag SMAN 99.
- Bahwa saksi menerangkan pada saat saksi meneruskan surat
permohonan ruislag tanah kepada terdakwa, saksi tidak melihat adanya
gelagat mencurigakan terdakwa.
- Bahwa saksi menerangkan pada saat saksi menyerahkan surat
permohonan tersebut, Terdakwa merespon dengan baik dan ia juga
mengatakan akan memperjuangkan kemajuan dari SMAN 99
Semarang.
- Bahwa saksi menerangkan lupa tanggal berapa saksi bertemu, tetapi
seingat saksi pertemuan terakhir dengan TERDAKWA pada saat
TERDAKWA mengembalikan surat pengajuan ruislag dari PT. PLN.
- Bahwa saksi menerangkan pengembalian surat pengajuan ruislag
tersebut dilakukan oleh Terdakwa dari PT. PLN kepada saya, perihal
rencana pembangunan gedung SMAN 99 yang baru.
Tanggapan Terdakwa :
Terdakwa membenarkan keterangan saksi.
SAKSI VI (AHLI)
Nama : Arizal Sitompul S.Kom, M.kom, Lahir di Medan, Tanggal 7 Maret
1980, Umur 33 Tahun, Jenis kelamin: Laki-laki, Agama , Kristen
Protestan, Pekerjaan, Dosen IT Universitas Indonesia, Pendidikan
Terkahir Strata 2 (S2), Kewarganegaraan Indonesia, alamat sesuai
KTP nomor 002. 100512 yang dikeluarkan oleh Walikota Jakarta
Jalan Menteng Agung No.55 Jakarta Selatan.
Memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Bahwa saksi (ahli) mengenal terdakwa serta tidak ada hubungan darah
dengan terdakwa
- Bahwa saksi (ahli) dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan mengenai pendidikan terakhir sebagai
seorang ahli IT Sarjana Komunikasi (S.Kom), Magister Komunikasi
(M.Kom).
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan pernah bersaksi dalam sidang di
pengadilan di luar negeri dan dalam negeri.
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan bersaksi dalam kasus korupsi , dan
pembnuhan berencana , dan terahir saksi menjadi saksi dalam kasus
korupsi Andi Mananta.
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan sudah menerima dan menganalisa
rekaman suara yang sudah diberikan.
- Bahwa saksi (ahli) menguji keindentikan rekaman tersebut, dan
menggunakan aplikasi dengan menerangkan dalam menguji keidentikan
rekaman tersebut, dan menggunakan aplikasi Cool Edit Pro 2.0 dan
software COLEA yang memang berfungsi untuk menguji suatu rekaman
suara.
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan analisa saksi sesuai dengan hasil
rekaman yang saksi terima yaitu tekanan suara dalam rekaman
pembicaraan telepon tersebut merupakan suara asli dari Terdakwa dan
Lukas Kurniawan.
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan berdasarkan penelitian yang saksi
lakukan dengan membandingkan suara rekaman telepon dengan suara
asli dari terdakwa dan Lukas Kurniawan yang saya peroleh pada saat
pemeriksaan penyidikan yang dilakukan selama 8 jam.
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan 60% keidentikan rekaman suara.
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan yakin dengan keindentikan sebesar
60% suara tersebut karena saksi telah melakukan analisa terhadap
rekaman tersebut dengan menggunakan aplikasi serta metode yang
ada.
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan Hasil perincian adalah sebagai berikut
: Metode yang pertama saksi gunakan adalah Metode Autokorelasi
dimana metode ini membahas korelasi antara dua bentuk gelombang
yang artinya suatu ukuran kesamaan keduanya. Bentuk gelombang
dibandingkan pada selang waktu berbeda, dan "kesamaan" dihitung
pada selang waktu masing-masing. Hasil suatu korelasi adalah ukuran
kesamaan sebagai fungsi penyimpangan waktu antara permulaan
kedua bentuk gelombang. Dari metode tersebut saya mendapatkan
kesamaan gelombang sebesar 65%
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan Metode kedua yang saksi gunakan
adalah Metode Pra Ekstraksi Frekuensi Fundamental dimana berkas
suara hasil perekaman oleh sound recorder (rekaman) dibuka kembali
memakai Cool Edit Pro 2.0 untuk dilakukan proses pra ekstraksi
frekuensi. Ada dua pekerjaan yang dilakukan yaitu pemotongan pada
bagian awal dan akhir sinyal suara yang berlebih serta menurunkan laju
sampling menjadi sebesar 8 kHz. Dari metode ini saya mendapatkan
kesamaan suara sebesar 55%
- Bahwa saksi (ahli) menerangkan dari kedua metode tersebut bisa
disimpulkan bahwa keaslian (keidentikan) suara yang terdapat pada
rekaman tersebut sebesar 60% dengan rincian (65%+55%) : 2
Tanggapan Terdakwa :
Terdakwa tidak memberikan tanggapan
B. KETERANGAN TERDAKWA
Terdakwa ANDHIKA ARI MUCHTI memberikan keterangan sebagai berikut
:
- Bahwa Terdakwa pernah menjalani penyidikan dan masih tetap dengan
keterangannya dalam BAP ketika penyidikan;
- Bahwa TERDAKWA diperiksa dan dimintai keterangan sehubungan
TERDAKWA telah melakukan dugaan tindak pidana korupsi.
- Bahwa TERDAKWA dalam pemeriksaan ini telah menunjuk Penasehat
Hukum dari Kantor ADNYANA LAW FIRM, berkedudukan di Jalan
Gajah Mada No.44 Semarang a.n Gede Catur Adnyana S.H serta Ayu
Trisna Anggita S.H M.H berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :
188/SK/DNA/Pid/XII/2010 yang TERDAKWA buat tertanggal 22 Juli
2013 dan Penasehat Hukum TERDAKWA sudah hadir untuk
mendampingi TERDAKWA.
- Bahwa Terdakwa menerangkan diangkat menjadi kepala dinas
Pendidikan melalui SK dengan No. 023/SPR/V/2005
- Bahwa Terdakwa menerangkan menjadi penanggung jawab proses
ruislag SMAN 99 Semarang yang ditunjuk oleh Walikota Semarang
melalui Surat Pertanggungjawaban Ruislag dengan Nomor Surat:
022/SPHTB/III/2010
- Bahwa Terdakwa menerangkan selaku penangungjawab Terdakwa
memang ikut bersalah dalam proses penurunan harga dalam proses
ruislag tersebut. Namun bukan Terdakwa sepenuhnya yang terlibat
dalam kasus ini melainkan ada orang lain.
- Bahwa Terdakwa menerangkan pada tanggal 17 Juli 2011 Terdakwa
melakukan pertemuan dengan Ericha Veteriana dan Lukas Kurniawan
- Bahwa Terdakwa menerangkan pada waktu itu bertemu untuk
membahas proposal yang akan diberikan kepada PT PLN dan Walikota.
- Bahwa Terdakwa menerangkan membicarakan kembali masalah
proposal ruislag SMAN 99 karena Terdakwa mempunyai wewenang
dalam proses ruislag tersebut dengan berkoordinasi dengan tim penilai
harga tentang penentuan harga dalam proses ruislag tersebut.
- Bahwa Terdakwa menerangkan mengajak Lukas Kurniawan karena
beliau merupakan perwakilan dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah & D.I.Y.
- Bahwa Terdakwa menerangkan tidak mengetahui adanya rekaman
suara yang dilakukan oleh Ericha Veteriana karena selama pertemuan
berlangsung Terdakwa tidak melihat gelagat Ericha Veteriana untuk
mencoba merekam pembicaraan Terdakwa dengan Lukas Kurniawan.
- Bahwa Terdakwa menerangkan tidak membenarkan tentang bukti
rekaman tersebut. Suara di rekaman tersebut terdengar tidak begitu
jelas Terdakwa mendengarkan. Terdakwa merasa dalam pertemuan
tersebut tidak ada membicarakan mengenai pembagian dana.
Terdakwa merasa dijebak dalam pertemuan ini yang seolah-olah
Terdakwa lah yang mengingkan keuntungan lebih dalam proses ruislag
gedung baru SMAN 99, karena sedikitpun Terdakwa tidak ada
menyinggung mengenai hal-hal pembagian dana.
- Bahwa Terdakwa menerangkan tidak mengada-ngada dan memang
benar dalam rekaman suara tersebut hanya mirip suara Terdakwa, tapi
itu bukan suara Terdakwa. Pada pertemuan tersebut saya hanya
membicarakan hal yang seharusnya dibicarakan bukan membicarakan
mengenai penurunan harga atau semacamnya. Itu jelas rekaman palsu.
Itu hanya siasat dari Ericha Veteriana menuduh Terdakwa.
- Bahwa Terdakwa menerangkan tidak mengetahui adanya aliran dana
yang masuk ke rekening Terdakwa, karena pada saat itu saudara lukas
kurniawan hanya minta no rekining untuk memberikan Terdakwa hadiah
karena telah berhasil menurunkan harga untuk proses ruislag SMAN 99
tersebut, namun Terdakwa tidak tahu menahu tentang adanya dana
yang dikirim oleh Lukas Kurniawan sebesar Rp 4.543.000.000,-
- Bahwa Terdakwa menerangkan pada proses ruislag tersebut memang
sudah terjadi penurunan harga.
- Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa ada orang lain yang terlibat yaitu
Ericha Veteriana selaku tim penilai harga dan Lukas Kurniawan selaku
wakil dari PT. PLN Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y.
- Bahwa Terdakwa menerangkan saudari Ericha Veteriana terlibat pada
pembuatan proposal palsu dan merencanakan pertemuan dengan
vendor dan menyerahkan proposal palsu tersebut kepada Terdakwa.
- Bahwa Terdakwa menerangkan dalam kasus ini saudara Ericha
Veteriana memiliki peran yang penting karena tanpa adanya Ericha
Veteriana rencana penurunan` harga tidak akan berhasil karena selaku
ketua tim penilai harga dan mengetahui tata cara penurunan harga yang
benar.
- Bahwa Terdakwa menerangkan tidak ada melakukan ancaman dalam
bentuk apapun kepada saudari Ericha Veteriana maupun suaminya.
C. ALAT BUKTI SURAT
Bahwa di dalam persidangan telah ditemukan bukti-bukti surat sebagai
berikut:
1. Surat Pertanggungjawaban Ruislag dengan Nomor Surat:
023/SPR/IV/2011. Tentang penunjukan Terdakwa sebagai
penanggung jawab Ruislag SMAN 99 Semarang.
2. Surat Pemberian Hak Tanah dan Bangunan dengan Nomor
Surat: 022/SPHTB/III/2010. Tentang hak penggunaan tanah
dan bangunan dari SMAN 99 merupakan milik Dinas
Pendidikan Kota Semarang.
3. Surat Pengajuan Permohonan dengan Nomor Surat:
021/SPR/V/2011. Tentang ruislag tanah SMAN 99 yang
diajukan kepada Walikota Semarang yang beralamat di Jalan
Pemuda 146 Semarang.
4. Surat Keputusan Rapat Terbatas No. 056/SKRT/VI/2011.
Tentang pengajuan syarat kepada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y yang harus mendirikan 3 unit
bangunan baru yang terdiri dari 1 bangunan sekolah, 1 Aula
sekolah, dan 1 Masjid dengan keseluruhan luas tanah
mencapai 13.400 m2 dan luas bangunan 7.310 m2.
5. Surat: 015/SKP/VI/2011 perihal rencana pembangunan
gedung sekolah yang baru kepada Walikota Semarang.
6. Surat Penugasan Penilaian Harga dengan Nomor Surat:
06/SPPH/VI/2011.
7. Salinan perincian harga dengan Nomor Register Surat:
010/SPH/VI/2011 diserahkan untuk disahkan oleh Walikota
Semarang dan DPRD Kota Semarang.
8. Surat Keputusan Pemerintah Daerah Nomor:
025/SKPD/VI/2011. Tentang salinan perincian harga yang
telah disahkan oleh Walikota Semarang dan DPRD Kota
Semarang.
9. Surat Hasil RUPS: 09/SHRUPS/VI/2011. Tentang penilaian
harga yang dibuat oleh Tim Penilai Harga dengan
pertimbangan, persetujuan dan ditandatangani oleh Walikota
dan DPRD Kota Semarang.
10.Bukti pengiriman berupa slip pembayaran dengan No.
018/SP/VII/2011. Tentang mengeluarkan anggaran asli untuk
pembangunan SMAN 99 sejumlah Rp. 25.924.000.000,- yang
dikirim ke rekening Bagian Komunikasi Hukum dan
Administrasi
11.Bukti transfer uang ke rekening Andika Ari Muchti dengan
nomor rekening 123-775-800-1 untuk pertama kalinya pada
tanggal 18 Juli 2011 pukul 12.00 WIB sebesar Rp.
3.000.000.000,- dan sisanya sebesar Rp. 2.543.000.000,-
ditransfer ke rekening Andika Ari Muchti pada tanggal 20 Juli
2011 pada pukul 10.30 WIB.
12.Surat Permohonan Lelang dengan Nomor Surat:
018/SPL/VII/2011. Tentang pelelangan proyek pembangunan
gedung baru SMAN 99 Semarang.
13.Surat Perjanjian Pembangunan No. 019/SPP/VII/2011.
Tentang PT. Putra Panca dalam proses pembangunannya
dimulai sejak tanggal 30 Juli 2011.
D. BARANG BUKTI
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan berupa :
1. Hp Blackberry Milik Terdakwa
2. Sim Card Milik Terdakwa
3. Proposal Ganda
4. Bukti Slip Transfer Dana Masuk Dari Rekening Terdakwa
5. Rekaman Percakapan Suara
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan telah disita secara sah
menurut hukum karena itu dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian.
Kemudian ketua sidang telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada
terdakwa dan atau saksi oleh yang bersangkutan telah membenarkannya.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan maka
sampailah kami kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan.
IV. ANALISA FAKTA
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Saudara Penasehat Hukum, Terdakwa dan hadirin yang kami hormati
Serta Sidang yang kami muliakan.
Sebelum kami membahas unsur-unsur yuridis atas perbuatan yang
dilakukan TERDAKWA, maka berdasarkan alat-alat bukti yang sah dan terungkap
di persidangan sebagaimana tersebut di atas maka diperoleh fakta hukum sebagai
berikut :
- Bahwa pada 25 April 2011 pukul 19.00 WIB Moh. Rizki Widodo selaku
Walikota Semarang menunjuk TERDAKWA sebagai penanggung jawab
proses ruislag SMAN 99 melalui Surat Pertanggungjawaban Ruislag
dengan Nomor Surat: 023/SPR/IV/2011.
- Bahwa pada tanggal 9 Mei 2011 pukul 09.00 WIB, TERDAKWA
mengadakan rapat terbatas dengan Annisa Chaula Rahayu selaku
Kepala Sekolah SMAN 99, Nurmansyah Dwi Surya selaku Ketua Komite
SMAN 99 serta Lukas Kurniawan selaku perwakilan dari PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y di Kantor Dinas Pendidikan
Semarang.
- Bahwa dalam rapat tersebut, TERDAKWA menjelaskan mengenai PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y yang akan melakukan
proses ruislag terhadap SMAN 99 karena PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah & D.I.Y memerlukan lokasi yang ideal untuk mendirikan
Kantor Unit Pelayanan Jaringan (UPJ).
- Bahwa rapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan keputusan
untuk menyetujui dan menyepakati adanya ruislag dengan syarat
mendirikan 3 unit bangunan yaitu 1 bangunan sekolah, 1 aula, 1 mesjid
yang tertuang dalam Surat Keputusan Rapat Terbatas No.
056/SKRT/VI/2011
- Bahwa TERDAKWA kemudian mengembalikan surat pengajuan
permohonan ruislag dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah &
D.I.Y menyerahkan surat kesepakatan dengan Nomor Surat:
015/SKP/VI/2011 perihal rencana pembangunan gedung sekolah yang
baru kepada Moh. Rizki Widodo selaku Walikota Semarang.
- Bahwa pada tanggal 6 Juni 2011 Moh. Rizki Widodo selaku Walikota
Semarang membentuk Tim Penilai Harga yang dipimpin oleh Ericha
Veteriana selaku Kepala Staf Dinas Bagian Humas di Walikota
Semarang untuk meneliti dan mengkaji dari aspek teknis, ekonomis dan
yuridis mengenai harga tanah dan bangunan SMAN 99 serta relokasi
tanah dan bangunan di tempat yang baru, melalui Surat Penugasan
Penilaian Harga dengan Nomor Surat: 06/SPPH/VI/2011.
- Bahwa pada tanggal 8 Juni 2011 pukul 10.00 WIB, diadakan rapat
antara TERDAKWA, Lukas Kurniawan selaku perwakilan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y, Moh. Rizki Widodo selaku
Walikota Semarang dan DPRD Kota Semarang untuk menyampaikan
hasil penelitian dan pengkajian oleh Tim Penilai Harga.
- Bahwa setelah melakukan penelitian dan pengkajian, Tim Penilai Harga
memperoleh harga tanah dan bangunan SMAN 99 yaitu senilai Rp.
25.924.000.000,- dengan perincian harga tanah Rp. 1.280.000,-/m2 dan
bangunan Rp 1.200.000,-/m2 dan kemudian salinan perincian harga
dengan Nomor Register Surat: 010/SPH/VI/2011 diserahkan untuk
disahkan oleh Moh. Rizki Widodo selaku Walikota Semarang dan DPRD
Kota Semarang.
- Bahwa pada tanggal 16 Juni 2011 pukul 10.00 WIB, TERDAKWA yang
sedang berada di ruang Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
menghubungi Lukas Kurniawan melalui telepon selulernya untuk
menanyakan kepada Lukas Kurniawan mengenai persetujuan atas
harga yang diajukan oleh Tim Penilai Harga pada rapat yang telah
diadakan pada tanggal 8 Juni 2011.
- Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011, TERDAKWA melakukan pertemuan
dengan Ericha Veteriana selaku kepala Tim Penilai Harga di Beans
Resto & Coffee Shop Semarang, Jalan Mayjen Sutoyo No. 944
Kampung Kali, Semarang, pada pukul 17.00 WIB.
- Bahwa dalam pertemuan tersebut TERDAKWA meminta Ericha
Veteriana agar dapat menurunkan penilaian harga sesuai kesepakatan
yang dibuat dengan Lukas Kurniawan dan membuat proposal palsu
agar seolah-olah penurunan harga sesuai dengan prosedur yang tepat.
- Bahwa Ericha Veteriana dengan tegas menolak permintaan Andhika Ari
Muchti dengan alasan bahwa perbuatan tersebut telah melanggar
prosedur kerjanya sebagai Ketua Tim Penilai Harga dikarenakan harga
yang ditentukan sebelumnya telah disetujui.
- Bahwa pada tanggal 14 Juli 2011 terjadi pertemuan rahasia antara
Ericha Veteriana dengan TERDAKWA di Hotel Santosa, Jalan Jend.
Ahmad Yani No.189 Semarang, pada pukul 16.00 WIB.
- Bahwa dalam pertemuan tersebut TERDAKWA kembali meminta Ericha
Veteriana untuk membuat proposal palsu yang menyerupai asli
mengenai penurunan harga yang ditujukan kepada pihak Dinas
Pekerjaan Umum untuk dicarikan Vendor yang mau melaksanakan
pembangunan gedung SMAN 99 yang baru.
- Bahwa Ericha Veteriana menerima permintaan TERDAKWA,
dikarenakan sebelumnya TERDAKWA mengancam suami Ericha
Veteriana yang bekerja sebagai kepala SMAN 10 Semarang akan
dimutasi ke tempat terpencil.
- Bahwa Ericha Veteriana membuat proposal palsu yang menyerupai asli
melakukan penurunan harga dengan cara melakukan pengubahan
harga menjadi lebih rendah dari penentuan harga sebelumnya sehingga
jumlahnya menjadi Rp. 20.381.000.000,- dengan perincian harga tanah
dan bangunan yang awalnya Rp. 1.280.000,-/m2 menjadi Rp
1.030.000,-/m2 dan harga bangunan dari Rp. 1.200.000,-/m2 menjadi
Rp. 900.000,-/m2.
- Bahwa pada tanggal 17 Juli 2011 pukul 13.00 WIB, TERDAKWA dan
Ericha Veteriana bertemu di Hotel Santosa, Jalan Jend. Ahmad Yani
No.189 Semarang, untuk menyerahkan proposal palsu yang dibuat oleh
Ericha Veteriana .
- Bahwa dalam pertemuan tersebut ternyata TERDAKWA datang
bersama Lukas Kurniawan tanpa sepengetahuan Ericha Veteriana.
- Bahwa Ericha Veteriana tidak sengaja mendengar pembicaraan antara
TERDAKWA dengan Lukas Kurniawan yang membicarakan tentang
pembagian hasil penurunan harga dari proses ruislag SMAN 99
Semarang dan tanpa sepengetahuan mereka Ericha Veteriana
merekam percakapan tersebut dengan menggunakan handphone.
- Bahwa dalam pembicaraan antara TERDAKWA dengan Lukas
Kurniawan tersebut diketahui Lukas Kurniawan akan mendapatkan
bagian dari proses penurunan harga pada proses ruislag SMAN 99
Semarang tersebut sebesar Rp 1.000.000.000,- dan sisanya diberikan
kepada TERDAKWA.
- Bahwa setelah Ericha Veteriana menyerahkan proposal palsu tersebut
kepada TERDAKWA, dan TERDAKWA langsung memberikan proposal
palsu tersebut kepada Lukas Kurniawan agar bisa langsung diberikan
kepada Dinas Pekerjaan Umum dan segera dicarikan Vendor untuk
membangun SMAN 99 tersebut.
- Bahwa Lukas Kurniawan melakukan transfer dana ke rekening
TERDAKWA sebesar Rp 4.924.000.000,- secara bertahap dengan
nomor rekening 123-775-800-1.
- Bahwa setelah bangunan sekolah selesai pada tanggal 30 April 2013,
Tim Auditor dari BPK melakukan pemeriksaan terhadap tanah dan
bangunan sekolah yang baru terungkap bahwa dana yang digunakan
untuk membeli tanah dan membangun sekolah beserta isinya hanya
sebesar Rp. 20.381.000.000,- sehingga tidak sesuai dengan harga
penilaian yang sebenarnya.
- Bahwa Tim Auditor dari BPK mencurigai adanya kejanggalan terhadap
pembangunan SMAN 99 dan memeriksa prorposal yang dikirim ke
PT.PLN. (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y. yang ternyata
dananya sebesar Rp 25.924.000.000,- sehingga terdapat selisih dana
Rp. 5.543.000.000,-.
V. ANALISA YURIDIS
Bahwa terhadap Terdakwa, didakwa dengan formulasi dakwaan secara
berlapis (subsider) yaitu sebagai berikut:
Primair : Pasal 2 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2), ayat (3)
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Subsidair : Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2), ayat (3)
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) jo Pasal 64 ayat (1) KUHP
Bahwa karena dakwaan terhadap terdakwa disusun secara berlapis
(subsider), maka kami akan terlebih dahulu membuktikan dakwaan primair :
Pasal 2 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2), ayat (3) Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 jo Pasal 55 ayat (1) jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, yang berbunyi
“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara…...”. Dari bunyi
pasal tersebut, dapat ditemukan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Unsur setiap orang
2. Unsur melawan hukum
3. Unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi
4. Unsur merugikan keuangan atau perekonomian negara
Ad. 1. Unsur setiap orang
Bahwa setiap orang dalam hukum pidana dipahami sebagai manusia
(naturlijkpersoon) dan badan hukum (Rechtspersoon). Setiap orang merupakan
setiap subyek hukum pelaku tindak pidana yang dapat dimintai
pertanggungjawaban secara pidana atas perbuatannya. Yang dimaksud dapat
dimintai pertanggungjawaban secara pidana adalah orang yang menderita cacat
jiwa atau terganggu karena suatu penyakit, belum cakap hukum yaitu belum
berumur 16 tahun.
Bahwa dalam pasal 1 butir 3 UU No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi disebutkan bahwa “setiap orang” adalah orang
perseorangan atau termasuk korporasi. Selanjutnya dalam pasal 1 butir 1 UU
No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dijelaskan
bahwa “korporasi” adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi
baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. Dengan demikian
maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “setiap orang” dalam pasal 2 ayat
(1) UU No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah
orang perorangan dan korporasi. Setiap orang sebagai subjek hukum pendukung
hak dan kewajiban yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala
tindakannya.
Bahwa “setiap orang” dalam surat dakwaan Penuntut Umum dalam perkara
ini diartikan sebagai manusia (naturlijkpersoon) bukan sebagai badan hukum
(Rechtspersoon). Dalam perkara ini orang sebagai subyek hukum yang
melakukan tindak pidana korupsi adalah Terdakwa merupakan Kepala Dinas
Pendidikan Kota Semarang yang ditunjuk oleh Walikota Semarang berdasarkan
SK No. 021/SPR/V/2011 yang dikeluarkan pada tanggal 26 April 2011 untuk
menjadi penanggung jawab proses ruislag antara PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah dan D.I.Y. dengan SMAN 99 serta dengan adanya keterangan
saksi-saksi dibawah sumpah dan kesimpulan tentang terjadinya Tindak Pidana
Korupsi.
Bahwa Terdakwa sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa dapat
dimintai pertanggungjawaban secara pidana atas perbuatannya. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut Penuntut Umum, unsur setiap orang dalam
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 telah terpenuhi.
Ad. 2. Unsur melawan hukum
Bahwa undang-undang tidak memberikan penjelasan lebih lanjut apa yang
dimaksud dengan melawan hukum (wederrechtelijk). Pada dasarnya melawan
hukum adalah sifat tercelanya atau terlarangnya dari suatu perbuatan tertentu.
Bahwa dilihat dari mana atau oleh sebab apa sifat tercelanya atau terlarangnya
suatu perbuatan itu, dalam doktrin dikenal ada dua macam melawan hukum, yaitu
pertama melawan hukum formil adalah bertentangan dengan hukum tertulis,
artinya sifat tercelanya atau terlarangnya suatu perbuatan itu terletak atau oleh
sebab dari hukum tertulis. Seperti pendapat Simons yang menyatakan bahwa
untuk dapat dipidananya perbuatan harus mencocoki rumusan delik yang tersebut
dalam undang-undang (Moeljatno, 1983:132). Dan kedua adalah melawan hukum
materiil yaitu bertentangan dengan azas-azas hukum masyarakat, azas mana
dapat saja dalam hukum tidak tertulis maupun sudah terbentuk dalam hukum
tertulis. Dengan kata lain dalam melawan hukum materill ini, sifat tercelanya atau
terlarangnya suatu perbuatan terletak pada masyarakat. Sebagaimana pendapat
Vos yang menyatakan bahwa melawan hukum itu sebagai perbuatan yang oleh
masyarakat tidak dikehendaki atau tidak diperbolehkan (Moeljatno, 1983:131).
Dengan demikian dapat disimpulkan perbuatan melawan hukum sebagaimana
dimaksud oleh Pasal 2 ayat (1) UU No. 31 tahun 1999 adalah perbuatan melawan
hukum dalam arti formil dan materiil.
Bahwa pada tanggal 22 Juni 2011 pukul 20.15 WIB di Miranda Garden
Restaurant, Jalan Dr. Setiabudi 124-A, Sumurboto, Banyumanik, Terdakwa selaku
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang menjelaskan rencananya untuk
menurunkan harga tanah dan bangunan SMAN 99 yang akan diruislag kepada
Lukas Kurniawan dan Terdakwa selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
mengusahakan penurunan harga melalui Ketua Tim Penilai Harga yaitu Ericha
Veteriana dengan membuat proposal/penawaran harga palsu yang akan diberikan
kepada pemborong.
Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011, Terdakwa selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kota Semarang melakukan pertemuan dengan Ericha Veteriana selaku kepala
Tim Penilai Harga di Beans Resto & Coffee Shop Semarang, Jalan Mayjen Sutoyo
No. 944 Kampung Kali Semarang, pada pukul 17.00 WIB untuk meminta Ericha
Veteriana agar dapat menurunkan penilaian harga sesuai kesepakatan yang
dibuat dengan Lukas Kurniawan dan membuat proposal palsu agar seolah-olah
penurunan harga sesuai dengan prosedur yang tepat.
Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011 pada pukul 20.00 WIB, Terdakwa selaku Kepala
Dinas Pendidikan Kota Semarang yang sedang berada di kediamannya Jalan
Imam Bonjol 187-A Kecamatan Banjarsari, Semarang Barat, menghubungi Daniel
Prasetya yaitu suami dari Ericha Veteriana yang merupakan seorang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang bekerja sebagai Kepala Sekolah di SMAN 10 Semarang
untuk melakukan penekanan agar ia dapat memaksa istrinya untuk melakukan
penurunan harga terhadap proses ruislag SMAN 99. Terdakwa selaku Kepala
Dinas Pendidikan Kota Semarang juga mengancam Daniel Prasetya jika ia
menolak untuk membantu dalam penurunan harga maka Andhika Ari Muchti akan
melakukan mutasi kepada Daniel Prasetya ke daerah terpencil yaitu SMAN 12 di
daerah kaki Gunung Pati.
Bahwa dengan kejadian diatas Terdakwa melakukan pemufakatan jahat
mengajak kerjasama Lukas Kurniawan untuk melakukan penurunan harga dimana
setelah penurunan harga berhasil dilakukan, sisa dana ditransfer ke rekening
Terdakwa serta melakukan pengancaman terhadap Daniel Prasetya yaitu suami
dari Ericha Veteriana yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
bekerja sebagai Kepala Sekolah di SMAN 10 Semarang agar ia dapat memaksa
istrinya untuk melakukan penurunan harga terhadap proses ruislag SMAN 99
adalah merupakan tindakan melawan hukum dan dengan demikian unsur
melawan hukum telah terbukti.
Ad. 3. Unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi
Bahwa kata ”memperkaya” berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri
Tangerang Tanggal 13 Mei 1992 No. 18/Pit/B/ pn/tng maksudnya adalah
menjadikan orang yang belum kaya menjadi kaya, atau orang yang sudah kaya
bertambah kaya.
Bahwa pada 18 Juli 2011 Lukas Kurniawan mengalokasikan dana Rp.
20.381.000.000,- untuk diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum yang disertai
dengan lampiran proposal palsu dan sisanya dikirimkan kepada Terdakwa melalui
rekening Bank Maspion dengan Nomor Rekening: 123-567-900-1 sebesar Rp.
5.543.000.000,-.
Bahwa Lukas Kurniawan melakukan transfer ke rekening Terdakwa melalui
Bank Maspion untuk pertama kalinya pada tanggal 18 Juli 2011 pukul 14:00 WIB
sebesar Rp. 3.000.000.000,- dan Rp. 2.543.000.000,- pada pukul 17:00 WIB.
Bahwa dengan kejadian tersebut diatas maka dapat disimpulkan Terdakwa
telah memperkaya diri sendiri yang diperoleh dari PT.PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah & D.I.Y. dalam proses ruislag SMA 99 Semarang. Dengan demikian
unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi telah terbukti.
Ad. 4. Unsur merugikan keuangan atau perekonomian negara
Bahwa berdasarkan penjelasan Umum Undang-Undang No 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2001, yang
dimaksud dengan keuangan Negara, merupakan seluruh kekayaan Negara dalam
bentuk apapun, baik yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan, termasuk segala
bagian kekayaan Negara dan segala hak serta kewajiban yang timbul karena:
- Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban
pejabat lembaga Negara baik ditingkat pusat maupun daerah
- Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban
usaha milik Negara/ badan usaha milik daerah , yayasan, badan hukum,
dan perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan
perjanjian dengan Negara.
Sedangkan yang dimaksud dengan Perekonomian Negara adalah kehidupan
perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan pada
kebijakan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun didaerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan
memberikan manfaat, kemakmuran dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan
rakyat.
Bahwa perbuatan pemalsuan proposal oleh Ericha Veteriana dan laporan
hasil lelang palsu oleh Lukas Kurniawan telah mengakibatkan PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y. mengalami kerugian sebab PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y. merupakan BUMN, dimana sumber
keuangannya berasal dari keuangan negara. Dapat disimpulkan bahwa dana yang
Terdakwa terima merupakan uang negara, yang seharusnya digunakan untuk
pembangunan negara, dan bukan kepentingan diri sendiri. Berdasarkan uraian di
atas, dengan demikian unsur merugikan keuangan atau perekonomian negara
telah terbukti.
Bahwa selanjutnya akan diuraikan unsur-unsur dalam dakwaan subsidair
Penuntut Umum sebagai berikut:
Dakwaan subsider telah melanggar ketentuan Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf
a, b, ayat (2), ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) jo Pasal 64 ayat (1) KUHP
Yang berbunyi “Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, …...”. Dari bunyi pasal
tersebut, dapat ditemukan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Unsur Setiap orang
2. Unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
3. Unsur Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
Negara atau perekonomian negara
4. Unsur merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
Ad. 1. Unsur setiap orang
Bahwa setiap orang dalam hukum pidana dipahami sebagai manusia
(naturlijkpersoon) dan badan hukum (Rechtspersoon). Setiap orang merupakan
setiap subyek hukum pelaku tindak pidana yang dapat dimintai
pertanggungjawaban secara pidana atas perbuatannya. Yang dimaksud dapat
dimintai pertanggungjawaban secara pidana adalah orang yang menderita cacat
jiwa atau terganggu karena suatu penyakit, belum cakap hukum yaitu belum
berumur 16 tahun.
Bahwa dalam pasal 1 butir 3 UU No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi disebutkan bahwa “setiap orang” adalah orang
perseorangan atau termasuk korporasi. Selanjutnya dalam pasal 1 butir 1 UU
No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dijelaskan
bahwa “korporasi” adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi
baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. Dengan demikian
maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “setiap orang” dalam pasal 2 ayat
(1) UU No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah
orang perorangan dan korporasi. Setiap orang sebagai subjek hukum pendukung
hak dan kewajiban yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala
tindakannya.
Bahwa “setiap orang” dalam surat dakwaan Penuntut Umum dalam perkara
ini diartikan sebagai manusia (naturlijkpersoon) bukan sebagai badan hukum
(Rechtspersoon). Dalam perkara ini orang sebagai subyek hukum yang
melakukan tindak pidana korupsi adalah Terdakwa merupakan Kepala Dinas
Pendidikan Kota Semarang yang ditunjuk oleh Walikota Semarang berdasarkan
SK No. 021/SPR/V/2011 yang dikeluarkan pada tanggal 26 April 2011 untuk
menjadi penanggung jawab proses ruislag antara PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah dan D.I.Y. dengan SMAN 99 serta dengan adanya keterangan
saksi-saksi dibawah sumpah dan kesimpulan tentang terjadinya Tindak Pidana
Korupsi.
Bahwa Terdakwa sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa dapat
dimintai pertanggungjawaban secara pidana atas perbuatannya. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut Penuntut Umum, unsur setiap orang dalam
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 telah terpenuhi.
Ad. 2. Unsur menguntungkan diri atau orang lain atau suatu korporasi
Bahwa unsur “menguntungkan diri atau orang lain atau suatu korporasi”,
mengandung arti bahwa padanya terdapat fasilitas atau kemudahan sebagai
akibat dari perbuatan menyalahgunakan wewenang. Tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi ialah suatu kehendak yang ada dalam
pikiran si pembuat yang ditujukan untuk memperoleh suatu keuntungan
(menguntungkan) bagi dirinya sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.
Memperoleh suatu keuntungan atau menguntungkan artinya memperoleh atau
menambah kekayaan dari yang sudah ada. Kekayaan dalam arti ini tidak semata-
mata berupa benda atau uang saja, tetapi segala sesuatu dapat dinilai dengan
uang termasuk hak.
Bahwa Terdakwa yang akan mengatur mengenai pembagian hasil
penurunan harga ruislag SMAN 99, dimana Lukas Kurniawan akan menerima
uang sejumlah Rp 1.000.000.000,-.
Bahwa pada 18 Juli 2011 Lukas Kurniawan mengalokasikan dana Rp.
20.381.000.000,- untuk diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum yang disertai
dengan lampiran proposal palsu dan sisanya dikirimkan kepada Terdakwa melalui
rekening Bank Maspion dengan Nomor Rekening: 123-567-900-1 sebesar Rp.
5.543.000.000.
Bahwa Lukas Kurniawan melakukan transfer ke rekening Terdakwa melalui
Bank Maspion untuk pertama kalinya pada tanggal 18 Juli 2011 pukul 14:00 WIB
sebesar Rp. 3.000.000.000 dan Rp. 2.543.000.000 pada pukul 17:00 WIB.
Bahwa dengan kejadian tersebut diatas maka dapat disimpulkan Terdakwa
telah menguntungkan diri sendiri yang diperoleh dari PT.PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah & D.I.Y. dalam proses ruislag SMA 99 Semarang. Pihak Jaksa
Penuntut Umum menyatakan unsur delik menguntungkan diri sendiri atau orang
lain, atau suatu korporasi telah terbukti.
Ad. 3. Unsur Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan
Bahwa penyalahgunaan wewenang dimasukkan sebagai bagian inti delik
(bestanddeel delict) tindak pidana korupsi sejak Peraturan Penguasa Militer tahun
1957 sampai sekarang. Dalam tahun-tahun tersebut tidak ada penjelasan lengkap
tentang penyalahgunaan wewenang sehingga menimbulkan implikasi interpretasi
yang beragam. Di dalam referensi hukum sering dijumpai pemakaian istilah
“melawan hukum” (wederrechtelijheid) dan “melanggar hukum”
(onrechtimatigedaad).
Bahwa di dalam praktek peradilan unsur “menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan, sarana yang ada padanya karena kedudukan atau jabatan......”
dipandang sebagai unsur yang sifatnya alternatif. Pendapat tersebut dapat pada
Putusan Mahkamah Agung R.I No. 934/Pid/1999 tanggal 28 Agustus 2000 yang
menyatakan unsur menyalahgunakan kewenangan, menyalahgunakan
kesempatan, dan menyalahgunakan sarana merupakan unsur yang berdiri sendiri
atau bersifat alternatif.
Bahwa “penyalahgunaan wewenang” dalam pasal 3 Undang-Undang No.
31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi diperuntukkan
bagi subyek/pelaku delik pejabat atau pegawai negeri. Hal tersebut berbeda
dengan “melawan hukum” dalam pasal 2 Undang-Undang No. 31 tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dimana dalam pasal ini “setiap
orang” meliputi orang atau korporasi, khusus untuk subyek delik orang meliputi
semua orang minus/tidak termasuk pejabat atau pegawai negeri.
Bahwa pada tanggal 12 Juli 2011 terdakwa menghubungi Daniel Prasetya
yaitu suami Ericha Veteriana, dimana dalam percakapan diantara mereka
Terdakwa mengingnkan Daniel Prasetya agar ia dapat memaksa istrinya untuk
melakukan penurunan harga terhadap proses ruislag SMAN 99. Secara terang-
terangan Terdakwa mengatakan jika Daniel Prasetya menolak untuk membantu
dalam penurunan harga maka Terdakwa akan melakukan mutasi kepada Daniel
Prasetya ke daerah terpencil yaitu SMAN 12 di daerah kaki Gunung Pati.
Bahwa dengan kejadian tersebut diatas maka dapat disimpulkan Terdakwa
telah menyalahgunakan kewenangannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan untuk
mutasi Daniel Prasetya, jika keinginan Terdakwa ditolak . Pihak Jaksa Penuntut
Umum menyatakan unsur delik menguntungkan diri atau orang lain atau suatu
korporasi telah terbukti.
Ad. 4. Unsur merugikan keuangan atau perekonomian negara
Bahwa berdasarkan penjelasan Umum Undang-Undang No 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2001, yang
dimaksud dengan keuangan Negara, merupakan seluruh kekayaan Negara dalam
bentuk apapun, baik yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan, termasuk segala
bagian kekayaan Negara dan segala hak serta kewajiban yang timbul karena:
- Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban
pejabat lembaga Negara baik ditingkat pusat maupun daerah
- Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban
usaha milik Negara/ badan usaha milik daerah , yayasan, badan hukum,
dan perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan
perjanjian dengan Negara.
Sedangkan yang dimaksud dengan Perekonomian Negara adalah kehidupan
perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan pada
kebijakan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun didaerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan
memberikan manfaat, kemakmuran dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan
rakyat.
Bahwa perbuatan pemalsuan proposal oleh Ericha Veteriana dan laporan
hasil lelang palsu oleh Lukas Kurniawan telah mengakibatkan PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y. mengalami kerugian sebab PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah & D.I.Y. merupakan BUMN, dimana sumber
keuangannya berasal dari keuangan negara. Dapat disimpulkan bahwa dana yang
Terdakwa terima merupakan uang negara, yang seharusnya digunakan untuk
pembangunan negara, dan bukan kepentingan diri sendiri. Berdasarkan uraian di
atas, dengan demikian unsur merugikan keuangan atau perekonomian negara
telah terbukti.
VI. KESIMPULAN
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, setelah dihubungkan
satu dengan yang lain, maka Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan
Primair Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut diatas, maka kami Penuntut
Umum dalam perkara ini dengan memperhatikan Undang-undang yang
bersangkutan, Bahwa dengan memperhatikan ketentuan Pasal 2 jo Pasal 18 ayat
(1) huruf a, b, ayat (2), ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 serta Pasal 55 ayat (1) KUHP mengenai penyertaan tindak
pidana dan Pasal 64 ayat (1) KUHP, yang berbunyi “Jika antara beberapa
perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada
hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan
berlanjut, maka hanya diterapkan satu aturan pidana ; jika berbeda-beda, yang
diterapkan yang memuat ancaman pidana pokok yang paling berat.”
Bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana seperti yang
Dakwaan Primair maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatan
melakukan tindak pidana korupsi.
Bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana korupsi, maka
Terdakwa dijatuhi pidana badan dan Terdakwa dijatuhi pidana denda karena
Negara dirugikan atas perbuatan Terdakwa.
Hal-hal yang memberatkan :
1. Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan suatu perbuatan Tindak Pidana
Korupsi yang sangat meresahkan masyarakat dan dapat merusak moral.
2. Terdakwa menjabat sebagai Kepala Dinas Kota Semarang yang seharunya
memberikan contoh pemimpin yang baik kepada pegawainnya.
3. Terdakwa dalam persidangan memberikan keterangan yang berbelit-belit,
sehinnga memperlama proses persidangan.
4. Terdakwa telah menerima uang dari hasil pemufakatan jahat.
Hal-hal yang meringankan :
1. Terdakwa sopan dalam persidangan.
2. Terdakwa belum pernah dihukum dan masih muda, oleh karenanya masih
mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri.
3. Terdakwa selama masih menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota
Semarang, setidaknya memperjuangkan kemajuan dunia pendidikan di
Kota Semarang
M E N U N T U T
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pegadilan Negeri Semarang yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan:
1. Menyatakan Terdakwa ANDHIKA
ARI MUCHTI, S.Pd., M.Pd. terbukti bersalah melakukan tindak pidana
korupsi;
2. Menyatakan Terdakwa ANDHIKA
ARI MUCHTI, S.Pd., M.Pd. terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana korupsi yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara sesuai dengan dakwaan PRIMER Penuntut
Umum;
3. Menjatuhkan Terdakwa ANDHIKA
ARI MUCHTI, S.Pd., M.Pd dengan pidana penjara selama 20 (dua
puluh) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dan
pidana denda sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah);
4. Memerintahkan Terdakwa untuk
tetap ditahan.
5. Menyatakan barang bukti berupa
surat-surat dilampirkan dalam berkas.
ALAT BUKTI SURAT
1. Surat Pertanggungjawaban Ruislag dengan Nomor Surat:
023/SPR/IV/2011. Tentang penunjukan Terdakwa sebagai
penanggung jawab Ruislag SMAN 99 Semarang.
2. Surat Pemberian Hak Tanah dan Bangunan dengan Nomor
Surat: 022/SPHTB/III/2010. Tentang hak penggunaan tanah dan
bangunan dari SMAN 99 merupakan milik Dinas Pendidikan
Kota Semarang.
3. Surat Pengajuan Permohonan dengan Nomor Surat:
021/SPR/V/2011. Tentang ruislag tanah SMAN 99 yang diajukan
kepada Walikota Semarang yang beralamat di Jalan Pemuda
146 Semarang.
4. Surat Keputusan Rapat Terbatas No. 056/SKRT/VI/2011.
Tentang pengajuan syarat kepada PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah & D.I.Y yang harus mendirikan 3 unit bangunan
baru yang terdiri dari 1 bangunan sekolah, 1 Aula sekolah, dan 1
Masjid dengan keseluruhan luas tanah mencapai 13.400 m2 dan
luas bangunan 7.310 m2.
5. Surat: 015/SKP/VI/2011 perihal rencana pembangunan gedung
sekolah yang baru kepada Walikota Semarang.
6. Surat Penugasan Penilaian Harga dengan Nomor Surat:
06/SPPH/VI/2011.
7. salinan perincian harga dengan Nomor Register Surat:
010/SPH/VI/2011 diserahkan untuk disahkan oleh Walikota
Semarang dan DPRD Kota Semarang.
8. Surat Keputusan Pemerintah Daerah Nomor: 025/SKPD/VI/2011.
Tentang salinan perincian harga yang telah disahkan oleh
Walikota Semarang dan DPRD Kota Semarang.
9. Surat Hasil RUPS: 09/SHRUPS/VI/2011. Tentang penilaian
harga yang dibuat oleh Tim Penilai Harga dengan pertimbangan,
persetujuan dan ditandatangani oleh Walikota dan DPRD Kota
Semarang.
10.Bukti pengiriman berupa slip pembayaran dengan No.
018/SP/VII/2011. Tentang mengeluarkan anggaran asli untuk
pembangunan SMAN 99 sejumlah Rp. 25.924.000.000,- yang
dikirim ke rekening Bagian Komunikasi Hukum dan Administrasi
11.Bukti transfer uang ke rekening Andika Ari Muchti dengan nomor
rekening 123-775-800-1 untuk pertama kalinya pada tanggal 18
Juli 2011 pukul 12.00 WIB sebesar Rp. 3.000.000.000,- dan
sisanya sebesar Rp. 2.543.000.000,- ditransfer ke rekening
Andika Ari Muchti pada tanggal 20 Juli 2011 pada pukul 10.30
WIB.
12.Surat Permohonan Lelang dengan Nomor Surat:
018/SPL/VII/2011. Tentang pelelangan proyek pembangunan
gedung baru SMAN 99 Semarang.
13.Surat Perjanjian Pembangunan No. 019/SPP/VII/2011. Tentang
PT. Putra Panca dalam proses pembangunannya dimulai sejak
tanggal 30 Juli 2011.
BARANG BUKTI
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan berupa :
1. Hp Blackberry Milik Terdakwa
2. Sim Card Milik Terdakwa
3. Proposal Ganda
4. Bukti Slip Transfer Dana Masuk Dari Rekening Terdakwa
5. Rekaman Percakapan Suara
Barang bukti nomor 2 sampai 5 disita untuk dimusnahkan, alat bukti
surat dan barang bukti nomor 1 dikembalikan kepada pemiliknya
6. Menetapkan agar terdakwa ANDHIKA ARI MUCHTI, S.Pd., M.Pd
jika ternyata dipersalahkan dan dijatuhi pidana supaya ia
dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan batin dan
keteguhan iman kepada Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pegadilan Negeri Semarang dalam memutuskan perkara ini.
Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam
sidang hari ini Senin 12 Agustus 2013
Senin 12 Agustus 2013
TIM PENUNTUT UMUM
Penuntut Umum I Penuntut Umum II
I DEWA AYU INTEN SRI DAMAYANTI S.H,.M.H NI LUH KURNIA DARMA PERTIWI S.H,.M.H
Jaksa Madya NIP.0903005255 Jaksa Madya NIP. 0803005256