BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. DATA UMUM KELUARGA
A. Kepala Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. H
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Umur : 60 tahun
4. Alamat : jln. Patimura no.20B
5. Pekerjaan : pensiunan satpol PP tingkat I
6. Pendidikan :
7. Agama : Kristen Protestan
8. Suku / Bangsa : Dayak / Indonesia
B. Daftar Anggota Keluarga
No NamaJenis
KelaminHubungan
TTL/Umur
Pendidikan Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ny. D
Ny.
Tn.
Tn. Y
Ny. V
An. Y
Perempuan
Perempuan
Laki--Laki
Laki- Laki
Perempuan
Perempuan
Istri
Anak
Anak
Anak
Menantu
Cucu
55 Thn
32 Thn
30 Thn
26 Thn
27 Thn
1,7 Thn
S1
S1
S1
SMA
-
IRT
Swasta
IRT
-
48
10
50
8Diare192526
Hipertensi
C. Genogram 3 (Tiga) Generasi
Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien yang sakit dalam keluarga
: Tinggal Serumah
D. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. H termasuk kedalam keluarga extended family (keluarga besar) yaitu
terdiri ayah, ibu, anak, menantu dan cucu yang tinggal dalam satu rumah.
E. Latar Belakang Keluarga
1. Latar Belakang Budaya dan Anggota keluarga
Keluarga Tn. H berasal asli dari desa….dan meyakini kesehatan tradisional.
2. Bahasa yang Digunakan
Bahasa yang digunakan oleh keluarga Tn. H di dalam kesehariannya yaitu
menggunakan Bahasa Dayak dan Bahasa Indonesia.
3. Pengaruh Budaya Terhadap Kesehatan Keluarga
Kebudayaan tidak terlalu mempengaruhi di dalam keluarga, karena keluarga telah
mempercayai penggunaan pelayanan kesehatan yang ada.
F. Identifikasi Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. H adalah agama Kristen Protestan dan setiap
hari minggu mereka beribadah ke Gereja dan mengikuti kegiatan Ibadah Keluarga.
G. StatusKelas Sosial
Keluarga Tn. H termasuk dalam kelas sosial sejahtera III yaitu keluarga yang
telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan social psikologis, dan
kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi)
pada masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material,
organisasi, dan lain sebagainya.
Penghasilan keluarga Tn. H bersumber dari pensiunan dan , menyadap getah
karet di kebun keluarga biasanya yang melakukan penyadapan adalah Tn. H berserta
Istri dengan menyadap getah karet keluarga Tn. H dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari bila ada yang berlebih bisa di tabung untuk keperluan yang tidak
di duga.
Keluarga Tn I memiliki sebuah Televisi 21“, TIPE , Salon, Sebuah Perahu,
Pembangkit listrik keluarga (Genset) serta Pompa Air.
Biasanya keluarga dapat bercengkrama di sore hari. Ini karena Tn.I serta Ny.
B di pagi hari pergi ke kebun karet keluarga untuk menyadap dan siang harinya baru
kembali kerumah. Sehingga waktu di sore hari keluarga dapat berkumpul. Namun bila
hari jum’at dan hari minggu atau pada pagi hari ada hujan keluarga Tn. H tidak pergi
ke kebun karena kebiasaan warga desa Dahian Tambuk pada hari minggu dan hari
Jum’at adalah hari untuk ibadah jum’at (basarah untuk agama hindu kharingan) dan
minggu (ibadah untuk agama kristen)
Makan keluarga biasanya 3 x tiap harinya dan makan bersama-sama anggota
keluarga yang ada di rumah.
H. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Keluarga
Dalam kesehariannya Keluarga Tn. H makan 3x (pagi, siang, malam). Ny. D
Semenjak terserang stroke, tidak bisa memasak lagi. Ny. D untuk makan dan minum
di siapkan oleh anggota keluarga di rumah. Ny. D sekarang tidak makan-makanan
yang asin dan daging.
I. Rekreasi Keluarga dan Pemanfaatan Waktu Luang
Rekreasi yang dilakukan oleh keluarga Tn. H adalah berbagi cerita bersama anggota
keluarga yang biasanya dilakukan saat keluarga sedang berkumpul.
II. TAHAP PERKEMBANGAN SEJARAH KELUARGA
A. Tahap perkembangan dan TugasPerkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn.I masuk kedalam tahapan keluarga dengan anak dewasa dimana dengan
tugas Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke keluarga besar,
Mempertahankan keintiman, Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di
Masyarakat, dan Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah.
B. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah tahap keluarga ke VII
yaitu tahap usia pertengahan.
C. Riwayat kesehatan keluarga inti
1. Tn. H
Tn. H dari keterangan Ny. D, Tn. H mengeluh kelelahan akhir-akhir ini.
2. Ny. D
Ny. D mengalami masalah kesehatan yaitu stroke semenjak 5 tahun yang lalu.
Ny. D mengatakan dulu pernah operasi pada tahun 1999 di Surabaya yaitu
operasi jantung. Sebelumnya dia memiliki riwayat hipertensi, asma, dan jantung
koroner. Asma kadang bisa kambuh dikarenakan debu atau kelelahan namun
selama terkena stroke sudah jarang kambuh. Kadang-kadang sakit kepala, mata
berkunang-kunang, tengkuk tersa berat.
3. Tn. Y
Kondisi Tn. Y dua hari ini mengeluhkan buang air besar 3x sehari dan bentuk
cair, dan jikalau keluhan tersebut muncul Tn. Y mengkonsumsi obat diaform.
4. Ny. V
Ny. V akhir-akhir ini mengatakan sering sakit kepala. Ny. V menjadi akseptor
KB yaitu KB suntik setiap 3 bulan.
5. An. Y
An. Y tampak sehat, namun setiap sebulan sekali An. Y control kerumah sakit,
karena An. Y mengalami penyakit flek paru. Dulu sebelum di diagnosa penyakit
flek paru, an. Y sering sakit dan di rawat di rumah sakit. Sekarang setelah sering
control rutin, an. Y mulai sehat dari sebelumnya. Imunisasi sebelumnya adalah
campak.
D. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
1. Tn. H : Keadaan riwayat kesehatan cukup sehat sekarang ini, tidak ada sesuatu
yang dikeluhkan.
2. Ny. D : Memiliki riwayat hipertensi, asma, dan jantung koroner, kadang Ny. D
mengeluh sakit kepala, mata berkunang-kunang, tengkuk terasa berat.
3. Tn. Y : memiliki riwayat Hipertensi,
4. Ny. V : Keadaan riwayat kesehatan cukup sehat, tidak ada sesuatu yang di
keluhkan
III. DATA LINGKUNGAN
A. Karakteristik rumah
Rumah Tn. H berupa perumahan permanen dan memiliki luas rumah 60m2
dengan panjang rumah 12 m di sertai lebar rumah 5 m, rumah Tn. H Terdiri dari 1
Kamar Tamu, 1 Kamar Tidur, 1 Dapur, dan juga terdapat WC di belakang Rumah.
Rumah Tn. H terbuat dari kayu berupa rumah panggung dan beratapkan sirap.
Bagian dalam rumah Tn. H terdiri dari ruang tamu yang terdapat televisi, tipe,
dan salon, terdapat 4 jendela di ruangan tamu, 1 di kamar tidur dan 1 di bagian dapur,
pada bagian dapur rumah barang – barang tampak berantakan tidak tertata dengan
rapi, pada lantai rumah berdebu, juga nampak berserakan puntung-puntung rokok,
bagian langit-langit atap ada lawa-lawa dan jelas tercium bau asap rokok dan asap
dari kayu bakar di dapur.
Ruangan yang sering di gunakan oleh keluarga Tn. H yaitu ruangan tamu
untuk berkumpulnya keluarga, Di kamar tidur terdapat 1 jendela dan di dalam kamar
barang tampak berserakan dan di atas langit-langit rumah terdapat lawa-lawa.
Pada bagian dapur terdapat tumpukan kayu bakar, keluarga menggunakan
dampuhan (tempat memasak keluarga dengan menggunakan kayu bakar) terdapat 1
jendela tanpa ventilasi, bagian langit – langit atap nampak hitam dan banyak lawa-
lawa.
Dibagian belakang rumah, tepat di belakang rumah terdapat tempat cuci piring
dan cuci pakaian keluarga namun tidak ada SPAL, sehingga limbah keluarga langsung
berada tepat di bawah tempat untuk cuci piring dan tercium bau yang tidak sedap.
Di bagian luar rumah, tepat di seberang tempat cuci piring terdapat WC
dengan septik tank. Bagian bawah rumah Tn. H terdapat berserakan sampah plastik,
gelas, dan besi namun tidak disertai tempat penampungan sampah.
Sumber air yang digunakan oleh keluarga menggunakan air sungai dengan
cara dimasak terkadang tidak dimasak (Air Sungai Pondong). Serta tempat
penampungan air sementara keluarga Tn. H adalah penampungan air secara terbuka
Keluarga Tn.I mengatakan biasanya membuang sampah di sungai namun
kadang-kadang di buang di bawah rumah serta Tn.I mengatakan di rumah tidak
memiliki tempat penampungan sampah.Keluarga Tn.I mengatakan bahwa air yang di
gunakan untuk mandi di ambil dari sungai kahayan.
Jarak sumber air minum (sungai pondong) dari rumah keluarga Tn.I lebih
kurang 2 km, sedangkan sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn. H untuk
mandi, mencuci piring, baju serta BAK dan BAB berjarak lebih kurang 15 m dari
rumah Tn. H. sedangkan jarak WC dari rumah lebih kurang 2 m dan jarak septic tank
dari WC lebih kurang 3 m.
WC
Denah Rumah
T
U S
B
Ket :
RT = Ruang Tamu
KT = Kamar tidur
Dp = Dapur
= Pintu
// = Jendela
B. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Tetangga Tn. H merupakan anggota keluarga Tn. H sendiri yaitu kakak dan ade Tn. H
dan beragama kristen dengan tingkat toleransi yang sangat baik dengan hubungan
yang rukun. Dan masing-masing tetangga mempunyai kekeluargaan yang tinggi
saling bantu - membantu dalam hubungan sosial masyarakat.
C. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga ini tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal, biasanya keluarga Tn. H
untuk berpergian biasanya menggunakan motor.
D. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Interaksi dengan masyarakat terjalin dengan cukup baik di saat ada waktu luang di
miliki oleh keluarga, bila ada kegiatan di lingkungan tersebut, keluarga ikut
berpartisipasi.
E. Sistem Pendukung Keluarga
Ruang Tamu
Dapur
Pintu Depan
Pintu Belakang
5 m
12 m
Saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya yang merawat adalah anggota keluarga
yang sehat adapun sumber pendukung yang dimiliki keluarga saat membutuhkan
bantuan adalah keluarga terdekat dan tetangga sekitar.
IV. STRUKTUR KELUARGA
A. Pola komunikasi
Di dalam keluarga Tn. H menerapakan pola keterbukaan, memberi peluang untuk
berbicara antara seluruh anggota keluarga baik suami, istri dan anak, komunikasi
antara anggota keluarga dilakukan secara langsung, baik segala keinginan anak akan
segala sesuatu sampai kepada perasaan-perasaan mereka. Serta dalam memecahkan
konflik di dalam rumah tangga.
B. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga dan biasanya dapat dilakukan
secara musyawarah , dan masalah keuangan rumah tangga dikelola oleh istri.
C. Struktur Peran
Tn. H berperan sebagai Suami, dan Kepala Keluarga pekerjaan sehari-hari
bekerja sebagai Tani (Swasta)
Ny. B berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, berkerja sebagai Tani
(Swasta), pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, terutama mengurus urusan
rumah tangga.
An. N berperan sebagai Anak, yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah
dasar di daerah tempat tinggal keluarga Tn. H SD Dahian Tambuk.
An. M berperan sebagai Anak, yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah
dasar di daerah tempat tinggal keluarga Tn. H SD Dahian Tambuk.
D. Nilai – Nilai Keluarga
Kebiasaan atau adat istiadat Keluarga Tn. Hserta masyarakat sekitar masih banyak
bertentangan dengan kesehatan.
V. FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi afektif keluarga:
Dalam keluarga Tn. H dianjurkan untuk saling menghargai, menghormati, tidak saling
menyalahkan, dan mendukung satu sama lain sehingga anggota keluarga merasa
nyaman.
B. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi keluarga Tn. H cukup baik, karena keluarga Tn. H banyak dikenal
oleh masyarakat disekitar tempat tinggalnya. Keluarga mengatakan kehidupan
berkeluarga mereka lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan warga sekitar.
C. Fungsi perawatan kesehatan
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga Tn, I masih belum menyadari dari pentingnya kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar tempat tinggal mereka dimana dapat menjadikan sumber
penyakit. Bila ada anggota keluarga Tn. H yang jatuh sakit, mereka menyadari
bahwa anggota keluarganya dalam kondisi sakit namun mereka hanya sebatas
sakit dan segera di tangani namun tanda dan gejala mereka tidak mengerti.
2. Kemampuan mengambil Keputusan
Biasanya bila ada anggota keluarga yang sakit hanya disuruh istirahat. Bila tidak
sembuh juga mereka mengajak anggota keluarga yang sakit pergi ke pelayanan
kesehatan yaitu pustu yang ada di desa dahian tambuk serta sambil menggunakan
obat-obatan tradisional.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga biasanya sebelum membawa anggota keluarganya yang sakit ke tempat
pelayanan kesehatan, anggota keluarga yang sehat membeli obat-obatan secara
eceran di warung terdekat. Namun bila tidak kunjung sembuh baru mereka akan
membawa ke tempat pelayanan kesehatan
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn.I kurang bisa untuk memeliara lingkungan rumah tempat tinggal
mereka, sampah dibiarkan berserakan dan menumpuk.
Sedangkan di bagian dalam rumah dibiarkan berantakan, berdebu, tercium bau
asap rokok dan asap hasil kayu bakar yang digunakan untuk memasak di dapur.
Setiap anggota keluarga ada yang kurang memiliki tanggung jawab dan juga
kesadaran untuk menciptakan suasana lingkungan rumah yang bersih dan sehat.
Serta rumah keluarga Tn. H tidak memiliki penampungan sampah.
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga menyadari guna fasilitas kesehatan dan manfaatnya bagi keluarga Tn.I
biasanya keluarga pergi ke tempat pelayanan kesehatan yaitu Pustu, puskesmas
atau rumah sakit bila anggota keluarga yang sakit tidak kunjung sembuh.
D. Fungsi Reproduksi
Istri Tn.I yaitu Ny.B menggunakan kontrasepsi KB suntik yaitu 3 bulan Tn.I
berencana sudah cukup memiliki anak dengan jumlah yang ada sekarang.
VI. SRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor-stressor :
(Jangka Pendek dan Jangka Panjang) :
a. Jangka pendek : pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
b. Jangka panjang : masa depan anak Tn. H dan keluarga
2. Respon keluarga terhadap stressor :
Setiap masalah yang ada di dalam keluarga, dapat diselesaikan dengan baik.
3. Strategi koping yang digunakan keluarga :
Keluarga Tn. H mengatakan menyelesaikan masalah kesehatan yang
dihadapi secara bersama-sama dan berobat kepuskesmas ketika ada anggota yang
sembuhnya lama dari sakit.
4. Srategi adaptasi disfungsional keluarga :
Tn. H mengatakan sering terpikir bila Tn. H dan Ny. B tidak bisa
menyekolahkan kedua anaknya yang sekarang masih duduk di bangku sekolah
dasar kelak.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Tn. H Ny. B An. N An. M
Keadaan umum Klien compos
mentis, baik,
namun
penampilan
Tn.I nampak
kurang rapi,
warna kulit
sawo matang
Klien compos
mentis, baik
nampak cukup
bersih dan rapi
kulit berwarna
kuning langsat
Klien compos
mentis, baik
nampak cukup
bersih dan rapi
kulit berwarna
sawo matang
Klien compos
mentis, baik
nampak cukup
bersih dan rapi
kulit berwarna
kuning langsat
TD (mmHg) 130/90 170/100 - -
Nadi (x/mnt) 89 84 83 80
Temperatur (0C) - - - -
Pernapasan
(x/mnt)22 21 20 22
Dada Suara napas
tambahan
ronchi
-/-,Whezing
-/-,Bentuk dada
simetris dan
refleks batuk
ada,pernapasan
dada
Suara napas
tambahan
ronchi
-/-,Whezing
-/-,bentuk dada
simetris, refleks
batuk
ada,pernapasan
dada.
Suara napas
tambahan
ronchi
-/-,Whezing
-/-,bentuk dada
simetris, refleks
batuk
ada,pernapasan
dada
Suara napas
tambahan
ronchi
-/-,Whezing
-/-,bentuk dada
simetris, refleks
batuk
ada,pernapasan
dada
Kepala Normal, bersih
rambut
berwarna putih
Normal, bersih
rambut
berwarna hitam
Normal, bersih
rambut
berwarna hitam
Normal, bersih
rambut
berwarna hitam
Mata Isokhor,
konjungtiva
Isokhor,
konjungtiva
Isokhor,
konjungtiva
Isokhor,
konjungtiva
merah muda merah muda merah muda merah muda
Hidung Tidak ada
sumbatan
Tidak ada
sumbatan
Tidak ada
sumbatan
Tidak ada
sumbatan
Mulut Mukosa bibir
lembab
Mukosa bibir
lembab
Mukosa bibir
lembab
Mukosa bibir
lembab
Telinga Normal Normal Normal Normal
Tulang – otot –
integument
Kemampuan
pergerakan
sendi bebas,
Akral hangat,
turgor baik.
Kemampuan
pergerakan
sendi bebas,
Akral hangat,
turgor baik.
Kemampuan
pergerakan
sendi bebas,
Akral hangat,
turgor baik.
Kemampuan
pergerakan
sendi bebas,
Akral hangat,
turgor baik.
Abdomen Tidak ada nyeri
tekan, bising
usus normal .
Tidak ada nyeri
tekan, bising
usus normal
Tidak ada nyeri
tekan, bising
usus normal
Tidak ada nyeri
tekan, bising
usus normal
VIII. HARAPAN KELUARGA
Terhadap petugas kesehatan/perawat/dan mahasiswa :
Keluarga Tn. H berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
dengan baik, ramah dan selalu melayani dengan senyuman serta sering melakukan
kunjungan rumah, memberikan penyuluhan kesehatan agar dapat memberikan informasi
kesehatan
Dahia Tambuk, Mei 2011
Mahasiswa,
Triono Leokardo
PO.62.20.1.08.039
ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab
1. DS :
a. Keluarga Tn I mengatakan tidak
mengetahui mengenai komplikasi
atau dampak selanjutnya dari
hipertensi
b. Ny. B mengatakan “saya kuranng
berani banyak mengkonsumsi
daging karena bila saya banyak
mengkonsumsi daging kepala saya
menjadi sakit tetapi saya suka
makan ikan asin,setelah itu saya
merasa pusing”
c. Ny. B mengatakan bedanya sering
tidak enak badan sering merasa
pusing dan sering merasa pusing-
pusing saat pulang bekerja.
DO :
a. Tn.I sekeluarga tampak binggung
sewaktu di tanya apa itu penyakit
hipertensi dan akibat yang
ditimbulkannya.
b. TTV Ny.B
- TD : 170/100 mmHg
- RR : 21 x/mnt
- N : 84 x/mnt
Ketidakefektifan
manajemen
Terapeutik
(Hipertensi)
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang mengalami
hipertensi
2. DS :
c. Tn.I mengatakan tidak ada tempat
sampah di sekitar rumah
DO :
a. Keluarga menggunakan kayu bakar
untuk memamsak
b. Lantai rumah Tn. H berdedu
c. Bagian bawah rumah Tn. H terdapat
berserakan sampah plastik, gelas,
dan besi namun tidak disertai tempat
penampungan sampah.
d. Nampak ada abu rokok dan juga
puntung rokok berserakan di lantai
e. pada bagian dapur rumah barang –
barang tampak berantakan tidak
tertata dengan rapi
f. bagian langit-langit atap ada lawa-
lawa
g. Dibagian belakang rumah, tepat di
belakang rumah terdapat tempat cuci
piring dan cuci pakaian keluarga
namun tidak ada SPAL
Pemeliharaan
kesehatan
lingkungan
rumah in efektif
ketidaktahuan
keluarga tentang
pentingnya
rumah sehat
3 DS :
a. Keluarga Tn.I mengatakan bahwa air
yang di gunakan untuk mandi di
ambil dari sungai kahayan.
DO :
a. Tidak ada air bersih di rumah klien.
b. Tepat di bawah tempat untuk cuci
piring tercium bau yang tidak sedap.
Resiko terjadi
infeksi (penularan
terhadap
penyakit)
Ketida
kmampuankeluar
ga dalam
memanfaatkan air
bersih.
c. Sumber air yang digunakan oleh
keluarga menggunakan air sungai
dengan cara dimasak terkadang tidak
dimasak (Air Sungai Pondong).
4 DS :
a. Tn.I mengatakan tidak ada tempat
sampah di sekitar rumah
b. Keluarga Tn.I mengatakan
membuang sampah di suangai
namun kadang-kadang membuang di
sembarang tempat saja seperti di
bawah rumah
DO :
a. Pendidikan SD
b. Bagian bawah rumah Tn. H terdapat
berserakan sampah plastik, gelas,
dan besi namun tidak disertai tempat
penampungan sampah.
c. pada bagian dapur rumah barang –
barang tampak berantakan tidak
tertata dengan rapi
d. bagian langit-langit atap ada lawa-
lawa
e. Dibagian belakang rumah, tepat di
belakang rumah terdapat tempat cuci
piring dan cuci pakaian keluarga
namun tidak ada SPAL
f. Tempat penampungan air sementara
keluarga Tn. H adalah penampungan
Resiko terhadap
penyakit Demam
Berdarah
Ketidaktahuan
keluarga dalam
mengenal
masalah
air secara terbuka
5 DS:
a. Ny. B mengatakan bahwa suaminya
seorang perokok
b. Tn. H mengatakan dalam sehari
lebih kurang dapat menghabiskan 2
bungkus rokok setiap harinya
DO:
a. Nampak ada abu rokok dan juga
puntung rokok berserakan di lantai
b. Tercium bau asap rokok di dalam
rumah
c. Keluarga menggunakan kayu bakar
untuk memamsak
d. pada lantai rumah berdebu
e. pada bagian dapur rumah barang –
barang tampak berantakan tidak
tertata dengan rapi
f. bagian langit-langit atap ada lawa-
lawa
Resiko
Terjadinya Ispa
Ketida
kmampuankeluar
ga mengenal
masalah
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan manajemen Terapeutik (Hipertensi) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 a. Sifat masalah
“Actual”
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
“Sebagian”
c. Potensial masalah
untuk di cegah
“Cukup”
d. Menonjolnya
masalah
“Masalah berat
harus segera di
tangani”
3/3 x 1
1/2 x 2
2/3 x 1
2/2 x 1
1
1
0,6
1
a. Ketidaktahuan dan ketidak mampuan
keluarga tentang masalah penyakit
hipertensi merupakan bahaya terhadap
klien
b. Masalah dapat diatasi sebagian karena
faktor ekonomi dan keluarga kurang
memiliki pengetahuan tentang cara
merawat anggota keluarga yang
menderita tekanan darah tinggi.
c. Karena adanya upaya keluarga untuk
merawat anngota keluarga yang sakit
yaitu membawanya ke pelayanan
kesehatan
d. Bila tidak segara di tangani maka akan
terjadi komplikasi lebih lanjut seperti
stroke atau kelumpuhan.
Total = 3,6
2. Pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah in efektif berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga tentang pentingnya rumah sehat
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 a. Sifat masalah
“Actual”
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
“Sebagian”
c. Potensial masalah
untuk di cegah
“Rendah”
d. Menonjolnya
masalah
“Masalah berah,
harus segera
ditangani
3/3 x 1
1/2 x 2
1/3 x 1
2/2 x 1
1
1
0,3
1
a. Saat pengkajian ditemui Lantai rumah Tn.
H berdedu, Bagian bawah rumah Tn.I
terdapat berserakan sampah plastik, gelas,
dan besi namun tidak disertai tempat
penampungan sampah,pada bagian dapur
rumah barang – barang tampak
berantakan tidak tertata dengan
rapi,bagian langit-langit atap ada lawa-
lawa,Jelas bahwa itu kondisi yang tidak
sehat
b. Karena dari faktor ekonomi keluarga yang
minim sehingga banyak waktu di lakukan
untuk berkerja sehingga di saat sore hari
waktu banyak digunakan keluarga untuk
beristirahat dan bercengkrama dengan
anggota keluarga yang lain atau tetangga
sekitar
c. Ada kalanya keluarga membersihkan
rumahnya, namun minim sekali
pelaksanaannya
d. Masalah dirasakan oleh keluarga, dan
perlu utnuk segera ditangani.
Total = 3,3
3. Resiko terjadi infeksi (penularan terhadap penyakit) berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan air bersih.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 a. Sifat masalah
“Actual”
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
“Tidak Dapat”
c. Potensial masalah
untuk di cegah
“Tinggi”
d. Menonjolnya
masalah
“Ada masalah
tetapi tidak perlu
ditangani”
3/3 x 1
0/2 x 2
3/3 x 1
1/2 x 1
1
0
1
0,5
a. Keluarga menggunakan Air sungai
Kahayan untuk mencuci baju, piring dan
untuk mandi
b. Dikarenakan faktor ekonomi dan sumber
air bersih yang jauh dari tempat tinggal
keluarga (sungai pondong)
c. Sangat beresiko untuk menimbukan
penyakit karena keluarga dan warga desa
sudah biasa menggunakan air sungai
kahayan untuk mandi, BAK/BAB, serta
untuk mencuci baju dan piring dimana air
sungai sudah sangat tercemar
d. Keluarga tidak merasakan hal itu sebagai
suatu masalah
Total = 2,5
4. Resiko terhadap penyakit Demam Berdarah berhubungan dengan Ketidaktahuan
keluarga dalam mengenal masalah
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 a. Sifat masalah
“Actual”
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
“Sebagian”
c. Potensial masalah
untuk di cegah
“Rendah”
d. Menonjolnya
masalah
“Ada masalah
tetapi tidak perlu
ditangani”
3/3 x 1
1/2 x 2
1/3 x 1
1/2 x 1
1
1
0,3
0,5
a. Karena masalah sudah terjadi dan
dapat dilihat pada pengkajian dan
analis data.
b. Di sore hari waktu keluarga lenggang
sehingga dapat membersihkan rumah
dan membuat penutup tempat
penampungan air
c. Ada kalanya keluarga membersihkan
rumahnya, namun minim sekali
pelaksanaannya
d. Masalah dirasakan oleh keluarga,
namun tidak perlu ditangani.
Total = 2,8
5. Resiko Terjadinya Ispa berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 a. Sifat masalah
“Actual”
b. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
“Tidak dapat”
c. Potensial masalah
untuk di cegah
“Cukup”
d. Menonjolnya
masalah
“Ada masalah
tetapi tidak perlu
ditangani”
3/3 x 1
0/2 x 2
2/3 x 1
1/2 x 1
1
0
0,6
0,5
a. Keluarga Tn.I menghirup asap rokok
dan asap dari kayu bakar yang
digunakan untuk memasak
b. Keluarga Tn. H tidak dapat mengurangi
kayu bakar karena faktor ekonomi
keluarga dan Tn. H sulit untuk
mengurangi konsumsi rokok
c. Beberapa anggota keluarga Tn.I yang
tinggal dirumah batuk saat ada anggota
keluarga yang memasak atau
menghidupkan rokok
d. Masalah dirasakan oleh keluarga, namun
tidak untuk segera ditangani
Total = 2,1
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI PRIORITAS
1. Ketidak efektifan manajemen Terapeutik (Hipertensi) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi
2. Pemeliharaan kesehatan lingkungan rumah in efektif berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga tentang pentingnya rumah sehat
3. Resiko terhadap penyakit Demam Berdarah berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga
dalam mengenal masalah
4. Resiko terjadi infeksi (penularan terhadap penyakit) berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan air bersih
5. Resiko Terjadinya Ispa berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Keperawatan
keluarga
Tujuan Umum Ttujuan Khusus
Evaluasi
IntervensiKriteria Standar
1 Ketidak efektifan
manajemen
Terapeutik
(Hipertensi)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
hipertensi
Setelah di
lakukan pera-
watan/ kun-
jungan 3x
diharapkan
keluarga mam
pu merawat
anggota
keluarga yang
menderita
tekanan darah
tinggi.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kem-
bali tentang kemung
kinan penyebab
terjadinya pening
katan tekanan darah.
- Menyebutkan tanda
dan gejala terjadinya
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi bila
tekanan darah terlalu
tinggi.
- Menyebutkan makan
an yang boleh dan
tidak boleh untuk
Verbal:
Kognitif
Keluarga Mampu :
1. Menyebutkan 2 dari
3 kemungkinan pe-
nyebab terjadinya
pe- ningkatan
tekanan darah.
2. Menyebutkan 2 dari
3 tanda peningkatan
tekanan darah.
3. Menyebutkan 2
akibat yang mungkin
terjadi dari
peningkatan tekanan
darah.
4. Menyebutkan semua
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
kemungkinan penyebab
tejadi peningkatan
tekanan darah.
2. Jelaskan tentang tanda/
gejala terjadinya
peningkat an tekanan
darah.
3. Jelaskan tentang akibat
dari peningkatan
tekanan darah
4. Jelaskan kepada
keluarga tentang diet
pada panderita tekanan
darah tinggi.
5. Obsevarsi kemampuan
penderita tekanan
darah tinggi.
- Memeriksakan diri
secara teratur.
- Penderita mau
Mengurangi
konsumsi garam.
- Menyediakan
makanan yang rendah
garam
Non verbal :
Afektif dan
Psikomotor
makanan yang boleh
di konsumsi dan
yang tidak boleh di
konsumsi.
Keluarga Mampu:
1. Memeriksakan diri
ke pelayanan
kesehatan.
2. Masakan yang
dikonsumsi sudah
tidak asin lagi
(rendah garam).
3. Menyediakan makan
an yang rendah
garam
keluarga setelah
mendapat penjelasan
dari petugas.
6. Anjurkan kepada
keluarga untuk
memeriksakan diri
secara teratur.
7. Motivasi penderita
untuk mengurangi
garam dalam setiap
makanan.
8. Anjurkan kepada
keluarga untuk
menyediakan makanan
yang sesuai dengan diet.
2 Pemeliharaan
kesehatan
lingkungan
rumah in efektif
berhubungan
dengan
ketidaktahuan
Setelah
dilakukan
tindakan kep
keluarga dapat
membuat
system
pengelolaan
Keluarga mampu :
-Menyebutkan pengertian
rumah sehat
-Menyebutkan dampak
pengelolaan rumah
yang baik
Verbal:
Kognitif
Keluarga Mampu :
1. Menyebutkan
pengertian tentang
rumah sehat
2. Menyebutkan
dampak pengelolaan
rumah yang tidak
1. Kaji pengetahuan
keluarga tentang rumah
sehat
2. Beri penjelasan tentang
rumah sehat
3. Diskusikan tentang
dampak pengelolaan
keluarga tentang
pentingnya
rumah sehat
rumah yang
memenuhi
syarat
kesehatan
-Menyebutkan syarat-
syarat rumah sehat
-Memodifikasi
lingkungan
-Memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Non verbal :
Afektif dan
Psikomotor
baik
3. Menyebutkan syarat-
syarat rumah sehat
Keluarga Mampu :
1. Manfaat fasilitas
kesehatan
rumah yang tidak baik
4. Jelaskan syarat-syarat
rumah sehat
5. Motivasi keluarga
membuka jendela setiap
hari
6. Anjurkan keluarga
merapikan rumah dan
lingkungan
7. Anjurkan kel. Membuat
lubang sampah
8. Anjurkan kel. Membuat
SPAL
9. Diskusikan mengenai
manfaat fasilitas
kesehatan
3 Resiko terhadap
penyakit Demam
Berdarah
berhubungan
dengan
Ketidaktahuan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
keluarga Tn. H
mampu
Keluarga mampu :
-Menyebutkan beberapa
syarat rumah sehat.
-Menyebutkan kembali
dampak dari
Verbal :
Kognitif
Keluarga mampu :
1. Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat
2. Menyebutkan
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang syarat
rumah yang sehat.
2. Jelaskan kepada
keluarga tentang hal-hal
dapat terjadi akibat
keluarga dalam
mengenal
masalah
memperthatikan
pentingnya
keshatan
lingkungan
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
-Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
-Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Non verbal :
Afektif dan
Psikomotor
kembali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat
Keluarga mampu :
1. Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
2. Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur
rumah yang kurang
sehat (lembab, kurang
sinar matahari, bak
mandi jarang dikuras).
3. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pembagian tugas dalam
menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada
keluarga untuk
membuka jendela,
melipat baju yang
bergantungan.
5. Anjurkan kepada
keluarga untuk tetap
menjaga kebersihan
lingkungan rumah.
6. Beri pujian untuk
tindakan yang tepat.
4 Resiko terjadi Setelah Keluarga mampu : Kognitif Keluarga mampu : 1. Kaji pengetahuan
infeksi
(penularan
terhadap
penyakit)
berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga dalam
memanfaatkan
air bersih.
dilakukan
tindakan
keperawatan
masalah tentang
kesehatan
lingkungan
keluarga Tn. H
mampu
memperthatikan
pentingnya
keshatan
lingkungan.
1. Mengerti pentingnya
dalam penggunaan
kesehatan lingkungan
tentang air bersih.
2. Menyebutkan cara
pengaturan air bersih
anggota keluarga
yang sakit.
3. Menyebutkan
suasana rumah yang
dapat menunjang
kesehatan.
1. Mengerti tentang
kesehatan lingkungan
merupakan kesehatan
di sekitar rumah yang
menyangkut
lingkungan bebas
sampah dan bersih.
2. Akibat yang sering
timbul apabila
kesehatan lingkungan
tidak dipenuhi secara
optimal : Bisa
menimbulkan
penyakit ISPA, diare.
3. Cara mengurangi
faktor resiko dari
lingkungan yang
kurang baik adalah
menyediakan air
bersih untuk minum.
4. Fasilitas
kesehatan :jenis
keluarga tentang
lingkungan yang sehat.
2. .Berikan penjelasan
tentang pentingnya air
bersih
3. Jelaskan kepada
keluarga cara mengatasi
mengurangi faktor
resiko terhadap
lingkungan kurang baik.
4. Diskusikan dengan
keluarga manfaat
fasilitas kesehatan yang
ada. Motivasi keluarga
untuk menfaatkan
fasilitas kesehatan yang
ada.
(puskesmas, pustu,
RS, polindes, dan
balai pengobatan) dan
manfaat (tempat
konsultasi,
pemeriksaan
kesehatan, dan tempat
pengobatan.
5 Resiko
Terjadinya Ispa
berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
keluarga dapat
mengambil
keputusan yang
tepat bila
timbul
permasalahan
pada anggota
keluarga yang
mengalami
1. keluarga dapat
mengenal masalah
ISPA
2. Keluarga dapat
memutuskan tindakan
yang tepat bila
muncul masalah
ISPA
Verbal :
Kognitif
Nonerbal :
Afektif
Keluarga mampu :
1. Mengambil
keputusan untuk
mengurangi factor
resiko terjadinya
ISPA
2. Mengenal masalah
kesehatan yang ada
Keluarga mampu :
1. Merubah kebiasaan
merokok di dalam
rumah (bagi anggota
1. Berikan penjelasan
pada keluarga tentang
factor resiko terjadinya
ISPA
2. Identifikasi masalah
kesehatan yang terjadi
pada keluarga
3. Diskusikan akibat tang
terjadi bila factor
resiko terjadinya ISPA
tidak dikurangi
ataupundihindari.
4. Jelaskan pada keluarga
ISPA keluarga yang
merokok)
2. Memodifikasi
lingkungan rumah
agar tercipta suasana
yang bersih, dan
sirkulasi udara baik.
agar dapat mengurangi
seringnya kebiasaan
merokok di dalam
rumah (pada anggota
keluarga yang
merokok)
5. Identifikasi
sumberdaya yang ada
dan dapat digunakan
keluarga
6. Identifikasi sarana
kesehatan terdekat
bersama keluarga
4.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
N
O
Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
1 Mei 2011 1. Menjelaskan kepada keluarga tentang kemungkinan
penyebab tejadi peningkatan tekanan darah.
2. Menjelaskan tentang tanda/ gejala terjadinya peningkat
an tekanan darah.
3. Menjelaskan tentang akibat dari peningkatan tekanan
darah
4. Menjelaskan kepada keluarga tentang diet pada
panderita tekanan darah tinggi.
5. Mengobsevarsi kemampuan keluarga setelah mendapat
penjelasan dari petugas.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan
diri secara teratur.
7. Memotivasi penderita untuk mengurangi garam dalam
setiap makanan.
8. Menganjurkan kepada keluarga untuk menyediakan
makanan yang sesuai dengan diet
S :
Ny. B mengungkapkan pusing yang dirasakan
sudah berkurang.
Ny. B mengatakan bahwa ia sudah
menyendirikan makanannya yang garamnya
sudah dikurangi.
O :
Tekanan darah Ny.B 140/90 mmHg
Masakan yang dikonsumsi oleh keluarga Tn.I
masih tidak dikontrol
A :
Masalah teratasi sebagian.
P :
Lanjutkan intervensi 6,7 dan 8
2 Mei 2011 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang rumah sehat S :
2. Beri penjelasan tentang rumah sehat
3. Diskusikan tentang dampak pengelolaan rumah yang
tidak baik
4. Jelaskan syarat-syarat rumah sehat
5. Membuka jendela setiap hari
6. Anjurkan keluarga merapikan rumah dan lingkungan
7. Anjurkan kel. Membuat lubang sampah
8. Anjurkan kel. Membuat SPAL
9. Diskusikan mengenai manfaat fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan mengerti tentang rumah
sehat
O :
Tampak rumah lebih bersih dari pada saat hari
pengkajian.
Peletakan barang – barang lebih rapi dari pada
saat hari pengkajian.
Di sekitar rumah masih belum di dapati SPAL
Di sekitar rumah masih belum di dapati tempat
pembuangan sampah
A :
Masalah Teratasi Seagian
P :
Lanjutkan Intervensi 7 dan 8
3 Mei 2011 1. Menjelaskan kepada keluarga tentang syarat rumah
yang sehat.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang hal-hal dapat
terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang
sinar matahari, bak mandi jarang dikuras).
3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pembagian
S :
Keluarga mengatakan mengerti tentang rumah
sehat
O :
Tampak rumah lebih bersih dari pada saat hari
tugas dalam menjaga kebersihan rumah.
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergantungan.
5. Menganjurkan kepada keluarga untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
6. Memberi pujian untuk tindakan yang tepat.
pengkajian.
Peletakan barang – barang lebih rapi dari pada
saat hari pengkajian.
A :
Masalah Teratasi Sebagian
P :
Lanjutkan Intervensi 4, 5 dan 6
4 Mei 2011 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang
sehat.
2. Berikan penjelasan tentang pentingnya air bersih
3. Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi mengurangi
faktor resiko terhadap lingkungan kurang baik.
4. Diskusikan dengan keluarga manfaat fasilitas kesehatan
yang ada. Motivasi keluarga untuk menfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
S :
Keluarga mengatakan mulai mengerti tentang
kesehatan lingkunga
O :
Keluarga Tn. H masih menggunakan air sungai
Kahayan untuk keperluan sehari-hari seperti
mandi, mencuci piring, dan BAB/BAK
A :
Masalah Belum Teratasi
P :
Lanjutkan Intervensi 2-3
5 Juni 2011 1. Memberikan penjelasan pada keluarga tentang factor
resiko terjadinya ISPA
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi pada
keluarga
3. Mendiskusikan akibat tang terjadi bila factor resiko
terjadinya ISPA tidak dikurangi ataupun dihindari.
4. Menjelaskan pada keluarga agar dapat mengurangi
seringnya kebiasaan merokok di dalam rumah (pada
anggota keluarga yang merokok)
5. Mengidentifikasi sumberdaya yang ada dan dapat
digunakan keluarga
6. Mengidentifikasi sarana kesehatan terdekat bersama
keluarga
S :
Keluarga mengatakan mereka tahu tentang yang
menjadi actor resiko terjadinya ISPA
O :
Nampak bahwa keluarga cukup antusias
mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
yang diberikan.
A :
Masalah Teratasi Sebagian
P :
Lanjutkan Intervensi 4 - 6