Perilaku Masyarakat Yang Tidak Seharusnya
mencuci dan mandi di sungai tercemar
Sampah di saluran drainase
Air Buangan industri tanpa pengolahan
buang air besar sembarangan (open defecation)
Jamban yang asal-asalan
pembuangan lumpur tinja secara liar
ratusan ribu anak terkena diare
puluhan ribu ton tinja per hari
75 % air sungai tercemar
milyaran rupiah ongkos produksi
air naik per tahun
70 % air tanah tercemar
Contoh Permasalahan Sanitasi di Indonesia:
Studi ADB:
Kerugian ekonomi yang terkait sanitasi yang buruk diperkirakan sekitar Rp 42,3 triliyun per tahun, atau 2% dari GDP
Setiap tambahan konsentrasi pencemaran BOD sebesar 1 mg/liter pada sungai meningkatkan biaya produksi air minum sekitar Rp 9.17/meter kubik menyebabkan kenaikan biaya produksi PDAM sekitar 25% dari rata-rata tarif air nasional.
Kebijakan Lingkungan sebagai sub-sistem dari Kebijakan Publik
Aspirasi: •Tuntutan •Dukungan
Keputusan kebijakan:
• Untungkan Pihak tertentu.
• Rugikan pihak lain
Interaksi antar aktor-aktor terkait:
• Kepentingan
• Penentuan Daftar Skala Pioritas(DIM)
• Tawar-menawar (Bargaining Position)
• Penegakan prosedur
ke
pu
tusa
n
ke
bij
ak
an
Umpan balik
Agenda setting: Berkembangnya persepsi tentang adanya masalah Pendefinisian masalah Mobilisasi dukungan untuk memasukkan ke dalam
agenda
Formulasi dan legitimasi tujuan & program: Pengumpulan informasi, analisis dan diseminasi Pengembangan opsi-opsi keputusan kebijakan. Advokasi dan pengembangan koalisi. Kompromi, negosiasi dan pengambilan keputusan
Implementasi program: Akuisisi sumberdaya Interpretasi Perencanaann dan Pengorganisasian Penyediaan jaminan-jaminan, layanan dan
penggunaan paksaan.
Evaluasi thd implementasi, kinerja dan dampak
Keputusan tentang masa depan kebijakan dan program.
Agenda pemerintah
Ungkapan kebijakan,
termasuk tujuan yg ingin
dicapai, disain program untuk
mencapainya, biasanya
dalam suatu legal formal.
Tindakan-tindakan
kebijakan
Kinerja dan dampak
kebijakan dan program
Tahapan (Aktifitas fungsional) Produk
Menghasilkan
Menghasilkan
Meng- haruskan
Meng- hasilkan
Dipicu
Menggiring
Menggiring
Sumber: Diterjemahkan dari Randal B. Ripley (1985)
Sis
tem
pen
yed
iaa
n
Penyimpangan
& praktek
kesadaran
Aturan &
sumberdaya
Mencuci & membersihan
Buatan rumah
Bertaman
Memanaskan
Ga
ya
hid
up
Analisis perbuatan stratejik Analisis institusi
Aktor/agen Praktek sosial Struktur
Perhatian terhadap Masalah Lingkungan
Sebelum tahun 1960 lingkungan sangat tidak
signifikan dalam agenda politik
Saat ini merupakan subyek yang paling menantang
dan penting dalam politik
Publik menjadi perhatian terhadap kondisi lingkungan
planet bumi mengalami krisis ekologi yang dapat
mengancam kehidupan manusia mempengaruhi
pilihan gaya hidup dan pilihan politik masyarakat
Negara setidaknya secara formal mempunyai
komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan
Evolusi Isu Lingkungan
Generasi pertama Preservasi (pemeliharaan) & konservasi (pelestarian) (sebelum-1960)
Erosi tanah
Polusi lokal
Generasi kedua environmentalisme modern
Pertumbuhan penduduk
Teknologi
Desertification
Pestisida
Penipisan sumberdaya
Pengurangan polusi
Carter, 2001
Generasi ketiga isu global (akhir 1970s
sampai sekarang)
Hujan asam
Penipisan lapisan ozon
Kerusakan hutan hujan
Perubahan iklim
Kehilangan keanekaragaman hayati
Organisme yang termodifikasi secara genetik
Carter, 2001
Dikotomi baru: Ekonomi Berkelanjutan vs Ekologi Berkelanjutan?
Dimanakah posisi kita saat ini? Menuju arah keberlanjutan yang mana?
Jadi mau kemanakah kita? Apakah akan tercipta keseimbangan ataukah kebencanaan
Degradasi Lingkungan Hidup dan deplesi Sumber
Daya Alam (SDA)
Meningkatnya disparitas pendapatan
Meingkatnya kemiskinan dan marjinalisasi
Jumlah dan pertumbuhan populasi
Pola dan volume ekonomi
Pilihan teknologi
Peran Pemerintah Kualitas Lingkungan Hidup
Sistem nilai, keinginan/hasrat, dan
aspirasi
Struktur kekuatan (politik)
Pengetahuan dan Pemahaman
Kebutuhan kehidupan Proses ekologis jangka panjang
Kecenderungan
kritikal
Perkiraan kecenderungan
Kecenderungan tertinggi
(ultimate trend)
MASALAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sosial
Ekonomi SDA/ LH
Pembangunan
Berkelanjutan
• lintas sektoral
• lintas wilayah
Adm.
• Ketimpangan kesejahteraan sosial
• Akses tidak merata terhadap fasilitas umum/ fasilitas sosial
• Tingkat pelanggaran hukum masih tinggi (pidana dan perdata)
• Masih terjadi ketimpangan/ disparitas pembangunan ekonomi (wilayah hilr dan hulu)
• Pembangunan sektor sekunder (manufaktur/ industri) dan sektor tersier (jasa) semakin mendominasi
• Pembangunan Infrastruktur terkonsentrasi di wilayah perkotaan (hilir)
• Sumberdaya Air menjadi sangat sensitif ketersediaannya dibandingkan kebutuhan yang meningkat pesat (di sektor industri dan pemukiman baru di wilayah perkotaan)
• Pencemaran air dan udara berpotensi menjadi semakin tinggi, khususnya di wilayah perkotaan
• Sumberdaya alam lainnya belum tergali optimal
• Masih ada keluhan dari pelaku pembangunan swasta nasional/ asing dan masyarakat terhadap kinerja pemerintah (good governance dan layanan publik)
• Masyarakat dan pelaku pembangunan belum menyatu dalam proses pembangunan
• Mendambakan Civil Society / Masyarakat Madani – Parisipasi Aktif Masyarakat dalam Pembangunan
‘Satu’ atau ‘Beberapa’ Masa Depan?
Saat ini Masa depan
“One official future” (?) Scenario 1
Scenario 2
Scenario 3
Scenario 4
Kita terbiasa melihat hanya „satu‟ masa depan. Kita
perlu mengubah mindset untuk membuka mata
terhadap „beberapa‟ masa depan.
Sumber: Tony Suyantono, 2004
Masyarakat yang Berkelanjutan
Guna bertahan hidup dan menjaga kesehatan tetap baik, semua makhluk hidup membutuhkan kecukupan makanan, udara dan air bersih, dan perlindungan sebagai kebutuhan dasarnya
Bagi manusia, selain kebutuhan dasar ia juga membutuhkan kebutuhan lainnya. (Penghasilan yang cukup untuk menunjang kebutuhan
dasarnya; Keselamatan kerja, Jaminan kesehatan, Rekreasi, Pendidikan, Bebas dari gangguan fisik)
Masyarakat yang berkelanjutan: masyarakat yang dapat memenuhi dan menikmati kebutuhan dasarnya dan sekaligus tanpa menurunkan atau merusak SDA yang diperlukan bagi generasi berikutnya
Kondisi masyarakat berkelanjutan tidak
mudah dicapai:
Sejak dulu manusia selalu memberi dampak terhadap lingkungan
Populasi manusia terus meningkat
Pemanfaatan SDA terus meningkat
Dampak manusia terhadap lingkungan terus meningkat (skala dan intensitasnya)
Semakin bertambahnya masyarakat/penduduk maka
disitulah lingkungan akan tergerus.
Mewujudkan masyarakat berkelanjutan
Perlu antisipasi permasalahan lingkungan sedini mungkin
Perlu pemahaman dan penerapan Kebijakan yang berorientasi kepada
Lingkungan
Posisi Administrasi Lingkungan
Administrasi Lingkungan suatu konsep
pengelolaan urusan manusia dalam
sebuah cara dimana kesehatan biologis,
keberagaman dan keseimbangan ekologi
akan tetap terpelihara (Edmunds and
Letey, 1973)
Bagaimana mengelola urusan manusia
tanpa merusak lingkungan