ANALISIS AL-SAJʻUDALAM SURAT AL-
WAQIʻAH DAN SURAT AN-NABA’
SKRIPSI SARJANA
OLEH
SITI NURHAJIDAH
120704034
DEPARTEMEN SASTRA ARAB
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS AL-SAJʻU DALAM SURAT AL-WAQIʻAH
DAN SURAT AN-NABA’
SKRIPSI SARJANA
OLEH
SITI NURHAJIDAH
120704034
DEPARTEMEN SASTRA ARAB
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang telah
mengajarkan manusia menulis dengan kalam dan memberikan petunjuk untuk
membedakan kebenaran dan kebatilan. Tuhan yang telah memberi fitrah dalam
diri manusia untuk memilih jalan yang baik atau yang buruk. Allah pula yang
memberi balasan kepada manusia sesuai dengan amalnya di dunia.
Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT curahkan keharibaan
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia
dari alam yang gelap gulita ke alam yang penuh dengan nuansa keimanan dan
keislaman. Begitu juga kepada keluarga, para sahabat, para shalihin, dan penerus
risalahnya
Alhamdulillah atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya pula skripsi
dengan judul “Analisis Al-Sajʻu dalam surat Al-Waqiʻah dan surat An-Naba’.
Skripsi adalah tugas akhir yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi dan memperoleh gelar S.Li pada Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara. Alhamdulillah skripsi ini terselesaikan
dengan baik.
Peneliti sadar bahwasanya skripsi ini masih belum sempurna, terutama
dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman peneliti. Untuk itu,
dengan kerendahan hati, peneliti senantiasa menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.
Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
peneliti dan para pembaca khususnya para peminat bahasa Arab.
Medan, 24 Agustus 2017
120704034 Siti Nurhajidah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat
dan ridha-Nya jualah skripsi ini dapat diwujudkan. Salawat dan salam semoga
selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Peneliti menyadari terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan
motivasi berbagai pihak, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung selama penyusunan tugas akhir ini hingga selesai. Secara khusus
peneliti ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda Akmal Jaya dan Ibunda Marnidawita, terima kasih yang tak
terhingga atas do’a, semangat dan kasih sayang Ayah dan Bunda, tiada kata dan
perbuatan yang mampu untuk membalas jasa Ayah dan Bunda, dengan
pengorbanan dan ketulusannya mendidik dan mendampingi peneliti serta
senantiasa memberikan dukungan moril maupun materil, semoga Allah senantiasa
mencurahkan rahmat dan ridho-Nya kepada keduanya.
Kemudian pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Yang terhormat Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Yang terhormat Ibu Dra. Rahlina Muskar, M.Hum., Ph.D selaku Ketua Program
Studi Bahasa Arab dan Bapak Drs. Bahrum Saleh, M.Ag. selaku Sekretaris
Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Yang terhormat Ibu Dr. Nursukma Suri, M.Ag. selaku dosen pembimbing
sekaligus dosen penasehat akademik yang dengan penuh perhatian telah
memberikan motivasi, nasehat, bimbingan dan pengarahan bagi peneliti sehingga
skripsi ini dapat peneliti rampungkan dengan baik.
4. Yang terhormat Ibu Dr. Rahimah, M.Ag. selaku dosen penguji dan Drs. Suwarto,
M.Hum. selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak kritik dan saran
yang membangun sehingga skripsi ini dapat peneliti rampungkan dengan baik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Arab pada khususnya dan Staf
Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara pada umumnya yang
telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa
perkuliahan, serta kak Fitri selaku Staf Administrasi Program Studi Bahasa Arab
yang sudah banyak membantu penulis dalam hal administrasi.
6. Yang tersayang adinda Maulana Akbar. Semoga kita menjadi anak yang sholeh
dan sholeha bagi ayah dan ibu kita dan semoga kita selalu menjadi sumber
kebahagiaan dan kebanggan orang tua, Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
7. Untuk keluarga besar tercinta di Sumatera Barat dari pihak ayahanda dan dari
pihak ibunda tercinta yang tidak bisa disebutkan satu persatu, dan semua
abang/kakak sepupu yang selalu memberikan motivasi yang tak terhingga.
8. Terima kasih kepada para sahabat Nindi Ayu Syafitri, Annisa Rizda Anfa, dan
Elfiyanti Zega. Terima kasih atas semua dorongan motivasi, tempat peneliti
berkeluh kesah, selalu memberi nasehat dan kritik yang membangun, semoga
Allah selalu memberikan yang terbaik, Aamiin.
9. Terima kasih kepada Keluarga Besar Sastra Arab angkatan 2012 (Ade, Rina,
Lena, Meli, Faris, Ghanda, Hilmi, Biah, Alfan, Maskolo, Joko, Fahmi, Agung,
Hanafi, Nindi, Nisanfa, Koto, Zega, Diah, Nurul, Weni, Rapita, Anis, Mbak Vin,
Uty, Debby, Biah, Siti, Liya, Nimas, Udin dan Hadjrul)
10. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan (baik keluarga, kerabat, teman,
ataupun pihak lain yang terkait) mohon maaf, semoga Allah membalas semua
bantuan yang telah diberikan. Jazakumullahu khairan.
Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti
selanjutnya. Kepada semuanya peneliti berterima kasih semoga bantuannya
menjadi amalan yang diridhoi oleh Allah SWT, dan mendapatkan balasan berlipat
ganda. Aamin ya rabbal ‘alamin.
Medan, 24 Agustus 2017 Peneliti,
120704034 Siti Nurhajidah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Alasan Pemilihan Judul ............................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
1.6 Metode Penelitian ...................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7
2.1 Kajian Terdahulu ........................................................................................ 7
2.2 Pembagian Ilmu Badi’ .............................................................................. 8
2.2.1 Defenisi Al-Saj’u ................................................................................. 11
2.2.2 Kriteria Keindahan Al-Saj’u ............................................................... 12
2.2.3 Jenis-Jenis Al-Saj’u ............................................................................. 15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 23
3.1 Sekilas Tentang Surat Al-Waqi’ah dan An-Naba’ .................................... 23
3.1.1 Deskripsi Surat Al-Waqi’ah ................................................................. 23
3.1.2 Deskripsi Surat An-Naba’ ................................................................... 24
3.2 Al-Saj’u dalam Surat Al-Waqi’ah ............................................................. 25
3.2.1 Analisis Kriteria Keindahan Al-Saj’u dalam Surat Al-Waqi’ah ......... 25
3.2.2 Analisis Jenis-jenis Al-Saj’u dalam Surat Al-Waqi’ah ....................... 41
3.3 Al-Saj’u dalam Surat An-Naba’ ................................................................ 65
3.3.1 Analisis Kriteria Keindahan Al-Saj’u dalam Surat An-Naba’ ............ 65
3.3.2 Analisis Jenis-jenis Al-Saj’u dalam Surat An-Naba’ .......................... 69
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 80
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 80
4.2 Saran ........................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR SINGKATAN
1. SK :Surat Keputusan
2. No :Nomor
3. RI :Republik Indonesia
4. SKB :Surat Keputusan Bersama
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Al-Saj’u Paling Indah dan Tinggi Derajatnya ................................. 13
Tabel 2.2 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya ...................... 14
Tabel 2.3 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Ketiganya ...................... 15
Tabel 2.4 Al-saj’u Muṭarraf ............................................................................ 16
Tabel 2.5 Al-Saj’u Muṭarraf ............................................................................ 17
Tabel 2.6 Al-Saj’u Tarṣiʻ ................................................................................ 18
Tabel 2.7 Al-Saj’u Tarṣiʻ ................................................................................ 18
Tabel 2.8 Al-Saj’u Mutawāzī .......................................................................... 19
Tabel 2.9 Al-Saj’u Mutawāzī .......................................................................... 20
Tabel 2.10 Al-Saj’u Masyṭūr ........................................................................... 21
Tabel 2.11 Al-Saj’u Masyṭūr ........................................................................... 22
Tabel 3.1 Al-Saj’u Paling Indah dan Tinggi Derajatnya.................................. 25
Tabel 3.2 Al-Saj’u Paling Indah dan Tinggi Derajatnya ................................. 26
Tabel 3.3 Al-Saj’u Paling Indah dan Tinggi Derajatnya ................................. 27
Tabel 3.4 Al-Saj’u Paling Indah dan Tinggi Derajatnya ................................. 27
Tabel 3.5 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya ....................... 28
Tabel 3.6 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya ....................... 29
Tabel 3.7 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya ....................... 30
Tabel 3.8 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya ....................... 30
Tabel 3.9 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya ...................... 31
Tabel 3.10 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 32
Tabel 3.11 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 33
Tabel 3.12 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 33
Tabel 3.13 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 34
Tabel 3.14 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 35
Tabel 3.15 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 36
Tabel 3.16 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 36
Tabel 3.17 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 37
Tabel 3.18 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.19 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 39
Tabel 3.20 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Ketiganya .................... 40
Tabel 3.21 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Ketiganya .................... 40
Tabel 3.22 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 42
Tabel 3.23 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 42
Tabel 3.24 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 43
Tabel 3.25 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 44
Tabel 3.26 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 45
Tabel 3.27 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 45
Tabel 3.28 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 46
Tabel 3.29 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 47
Tabel 3.30 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 48
Tabel 3.31 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 48
Tabel 3.32 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 49
Tabel 3.33 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 50
Tabel 3.34 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 51
Tabel 3.35 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 51
Tabel 3.36 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 52
Tabel 3.37 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 53
Tabel 3.38 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 54
Tabel 3.39 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 54
Tabel 3.40 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 55
Tabel 3.41 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 56
Tabel 3.42 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 57
Tabel 3.43 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 58
Tabel 3.44 Al-Saj’u Tarṣiʻ .............................................................................. 59
Tabel 3.45 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 59
Tabel 3.46 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 60
Tabel 3.47 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 61
Tabel 3.48 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 62
Tabel 3.49 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.50 Al-Saj’u Masyṭūr ........................................................................... 64
Tabel 3.51 Al-Saj’u Masyṭūr ........................................................................... 64
Tabel 3.52 Al-Saj’u Paling Indah dan Tinggi Derajatnya ............................... 65
Tabel 3.53 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya ..................... 66
Tabel 3.54 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 67
Tabel 3.55 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Keduanya .................... 68
Tabel 3.56 Al-Saj’u yang Indah dan Panjang Bagian Ketiganya .................... 69
Tabel 3.57 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 70
Tabel 3.58 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 70
Tabel 3.59 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 71
Tabel 3.60 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 72
Tabel 3.61 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 73
Tabel 3.62 Al-Saj’u Muṭarraf .......................................................................... 73
Tabel 3.63 Al-Saj’u Tarṣiʻ .............................................................................. 74
Tabel 3.64 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 75
Tabel 3.65 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 76
Tabel 3.66 Al-Saj’u Mutawāzī ........................................................................ 77
Tabel 3.67 Al-Saj’u Masyṭūr ........................................................................... 78
Tabel 3.68 Al-Saj’u Masyṭūr ........................................................................... 79
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Siti Nurhajidah (120704034) 2017. Analisis Al-Sajʻu Dalam Surat Al-Waqi’ah dan Surat An-Naba Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan memberi penjelasan kriteria dan jenis al-Sajʻu dalam surat Al-Waqi’ah dan Surat An-Naba. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian yang ditemukan dalam bentuk kriteria pada surat al-Waqi’ah al-Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya yang sama kalimatnya dalam jumlah kata sebanyak 9 ayat, al-Sajʻu indah yang lebih panjang pada bagian keduanya dalam jumlah kata sebanyak 30 ayat, dan al-Sajʻu indah yang lebih panjang pada bagian ketiganya dalam jumlah kata sebanyak 6 ayat. Dalam surat an-Naba’ al-Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya yang sama kalimatnya dalam jumlah kata sebanyak 2 ayat, al-Sajʻu indah yang lebih panjang pada bagian keduanya dalam jumlah kata sebanyak 6 ayat, dan al-Sajʻu indah yang lebih panjang pada bagian ketiganya dalam jumlah kata sebanyak 3 ayat. Dalam bentuk jenis yang ditemukan pada surat al-Waqi’ah Muṭarraf terdapat 42 ayat, Tarṣiʻ 2 ayat, Mutawāzī 11 ayat dan Masyṭūr 4 ayat. Dalam surat an-Naba’ Muṭarraf terdapat 12 ayat, Tarṣiʻ 2 ayat, Mutawāzī 6 ayat dan Masyṭūr 4 ayat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
صورة التجريدية
تحليل السجع فى سورة الواقعة و سورة النباء ، 2017) 120704034سيتي نورهاجدة (أهدف هذا البحث لتأتي قسم اللغة العرابية لكلية علوم الثقافة بجامعة سومطرة الشمالية.
احسن السجع و اقسامها فى سورة الواقعة و سورة النباء. البحث هي البحث الشرح عن فى احسن السجع فى الدراسة المكتبية باستخدام طريقة الوصفية. ونتيجة البحث التى توجد
سورة الواقعة احسن السجع و اشرفها منزلة للاعتدال التى فيها هي ما تساوت فقرتها فى اية، ثم ما طالت 30 ايات، ثم ما طالت بها الفقرة الثانية فى عدد الكلمات 9عدد الكلمات
فى سورة النباء احسن السجع و اشرفها توجد ايات، 6بها الفقرة الثالثة فى عدد الكلملت )، ثم ما طالت 2منزلة للاعتدال التى فيها هي ما تساوت فقرتها فى عدد الكلمات اياتين (
3 ايات، ثم ما طالت بها الفقرة الثالثة فى عدد الكلملت 6بها الفقرة الثانية فى عدد الكلمات ف توجد ايات. فى اقسام السجع التى )، 2 اية، الترصيع اياتين (42فى سورة الواقعة المطر
ف توجد ايات. 4 اية و المشطور 11المتوازى اية، الترصيع 12فى سورة النباء المطر ايات.4 ايات و المشطور 6)، المتوازى 2اياتين (
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab-
Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif - Tidak dilambangkan ا
Ba b Be ب
Ta t Te ت
Sa ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha حḥ
ha (dengan titik di bawah)
Kha kh ka dan ha خ
Dal d De د
Zal ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra r Er ر
Zai z Zet ز
Sin s Es س
Syin sy es dan ye ش
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sad ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad ḍ de (dengan titik dibawah) ض
Ta ṭ te (dengan titik di bawah) ط
Za ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain ‘ koma terbalik (di atas)` ع
Gain g Ge غ
Fa f Ef ف
Qaf q Ki ق
Kaf k Ka ك
Lam l El ل
Mim m Em م
Nun n En ن
Waw w We و
Ha h Ha ه
Hamzah ` Apostrof ء
Ya y Ye ي
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap (tasydid) ditulis rangkap
Contoh:
/ muqaddimatun/ مقدمة
/al-munawwaratu/ المنورة
C. Vokal
1. Vokal Tunggal ( monoftong )
/fathah/ ditulis “a” contoh : فتح/fataḥa/
/kasrah/ ditulis “i” contoh : علم/ʻalima/
/dammah/ ditulis “u” contoh : كتب/kutubun/
2. Vokal Rangkap ( diftong )
Vokal rangkap /fathah dan ya/ ditulis “ai” contoh : أين/ `aina/
Vokal rangkap / fathah dan waw/ ditulis “au” contoh : حول/ ḥaula/
D. Vokal Panjang ( maddah )
/bāʻa /باع :fathah/ ditulis “ a” contoh/ ا
/alīmun /عليم : kasrah/ ditulis “I” contoh/ ي
/ulūmun /علوم : dammah/ di tulis “u” contoh/و
E. Hamzah
Huruf hamzah (ء) di awal kata ditulis dengan vocal tanpa didahului oleh tanda
apostrof (`)
Contoh: إيمان/`īmānu/ ‘ kepercayaan’
/’umirtu/ ‘aku menyuruh`/أمرت F. Lafzul- Jalalah
Lafzul- jalalah (kata الله) yang berbentuk frase nomina ditransliterasikan tanpa
hamzah
Contoh : كتب الله / kitabullāh/
/Abdullāh‘/عبد الله
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
G. Kata Sandang “al-“.
1. Kata sandang “al-“ tetap ditulis “al-“, baik pada kata yang dimulai dengan
huruf qamariah maupun syamsiah.
Contoh : المقدسة/al-muqaddasatu/ ‘ yang suci’ ( al-qamariah )
al-syarʻiyyah/ ‘ hukum islam’ ( al-syamsiah )/الشرعية
2. Huruf “a” pada kata sandang “al-“ tetap ditulis dengan huruf kecil meskipun
merupakan nama diri atau nam tempat.
Contoh : الماوردي/al-Māwardī/ ( nama diri )
.al-`Azharu/ ( nama tempat )/الأزهر
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stilistika adalah Ilmu yang membahas tentang gaya bahasa, atau
penggunaan bahasa dalam karya sastra. Objek kajiannya adalah karya sastra yang
sudah ada. Jadi tidak menyangkut bagaimana menghasilkan karya sastra.
(Muzakki : 2011 : 177) Karya sastra ialah karya yang memiliki ciri kekhasan yang
mutlak, yaitu keindahan dan keartistikan. Karya-karya yang tidak mengandung
nilai-nilai keindahan dan keartistikan tidak dapat disebut sebagai karya sastra.
(Muzakki : 2011 : 31).
Karya sastra yang paling indah sepanjang masa adalah al-Qur’an, yaitu
kitab suci umat muslim, karena al-Qur’an memiliki nilai sastra yang tinggi dan
indah ketika dipahami. Al-Qur’an bisa dianalisis dari berbagai bidang ilmu seperti
ilmu sharaf, nahwu, hukum dan sebagainya, al-Qur’an itu sendiri merupakan
petunjuk dan pedoman hidup bagi umat muslim. al-Qur’an juga memiliki ayat-
ayat yang tersusun rapi, seperti firman Allah dalam surat Hud ayat 1 yang
berbunyi :
لت من لدن حكيم خبير تهۥ ثم فص ب أحكمت ءاي ۱الر كت
/alif lām rā, kitābun uḥkimat āyātuhu ṡumma fuṣṣilat min ladun ḥakīmin khabīr/ ‘Alif lām rā, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu’ (Qs.Hud : 1)
Maksudnya, lafaz-lafaz kitab tersebut disusun secara rapi dengan disertai
makna yang sangat rinci. Dengan demikian, ia memiliki kerangka dan makna
yang sempurna. Yakni dari sisi Allah yang Maha bijaksana dalam firman-firman
dan hukum-hukumnya, serta Maha mengetahui kesudahan dari berbagai macam
urusan. Pernyataan ini disebutkan di dalam terjemahan tafsir Ibnu Katsir (Gaffar
dkk : 2005 : 319)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Selain itu, di dalam al-Quran juga terdapat sejarah, kisah, khutbah, nasihat,
ilmu ma’ani, bayan, dan badi’ (retorika). Ilmu ma’ani, bayan dan badi’ ini
merupakan bahagian dari ilmu balaghah. Al-Qur’an juga meliputi ilmu-ilmu lain
seperti ilmu kedokteran, ekonomi, astronomi, logika, matematika, dan lainnya
(Abidin : 1992 : 13) Menurut Jarim dan Amin (tanpa tahun : 8) ilmu balaghah
adalah:
البلاغة هي تادية المعنى الجليل واضحا بعبارة صحيحة فصيحة، لها فى النفس اثر خلاب،
مع ملائمة كل كلام للموطن الذي يقال فيه، و الأشخاص الذين يخاطبون
/Al-balāgatu hiya ta’diyatu al-maʻnā al-jalīli wāḍiḥan biʻibāratin ṣaḥīḥatin faṣīḥatin lahā fī al-nafsi aṡarun khallābun maa mulāamatin kulli kalāmin lilmawaṭini al-lażī yuqālu fīhi wa al-asykhāṣi al-lażīna yukhāṭibūna/‘Balaghah adalah penyampaian makna yang tinggi dan jelas dengan ungkapan yang benar dan fasih, memberi bekas yang berkesan di lubuk hati yang sesuai dengan situasi, kondisi dan orang orang yang yang diajak bicara’
Maksudnya ialah suatu ungkapan yang baik dan benar, yang memiliki
makna yang tinggi dan jelas sehingga memberikan kesan yang mendalam dihati
orang yang diajak berbicara. Ilmu balaghah itu sendiri terdiri dari 3 bagian ilmu
yaitu ilmu bayan, ilmu ma’ani dan ilmu badi’. Peneliti hanya membahas ilmu
badi’ pada bagian al-Sajʻu.
Menurut‘Atiq (tanpa tahun : 7) ilmu badi’ adalah:
علم البديع هو علم يعرف به وجوح تحسين الكلام بعد رعاية المطابقة و وضوح الدلالة
/ʻIlmu al-badīʻi huwa ʻilmun yuʻrafu bihi wujūḥu taḥsīnu al-kalāmi baʻda riʻāyati al-muṭābaqati wa wuḍūḥi al-dalālati/‘Ilmu badi’ adalah ilmu yang diketahui darinya cara membuat kalimat yang indah (perkataan) yang sesuai dengan kejelasan makna’
Adapun maksud kalimat di atas adalah menjelaskan tentang bagaimana
membuat kalimat yang indah, yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang
berlangsung pada saat itu dan jelas maknanya.Peneliti ingin mengkaji al-
Sajʻuyang merupakan bagian dari ilmu badi’ dari segi lafaz. Adapun pengertian
al-Sajʻu menurut Zuhri dan Umar(1994 : 278) ialah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
السجع هو توافق الفاصلتين في الحرف الاخير
/al-Sajʻu huwa tawāfuqu al-fāṣilatayni fī al-ḥarfi al-ākhīri/ ‘al-Sajʻu adalah persesuaian dua akhir kata (fashilah) pada pada huruf akhirnya’
Yang dimaksud dengan fashilah disini adalah kata yang terakhir dari
setiap bagian kalimat. Dan fashilah itu selamanya dimatikan huruf akhirnya
karena waqaf (berhenti membaca). (Nurkholis dkk : 2010 : 391) Contoh al-Sajʻu
yaitu :
رفوعة وضوعة ۱۳ فيها سرر م ۱٤ وأكواب م
/fīhā sururun marfūah, wa akwābun maw ḍūʻah/ ‘Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya)’ (Qs. al-Ghasyiyah :13-14)
Adapun judul penelitian ini adalahAnalisis Al-Sajʻu Dalam Surat Al-
Waqi’ah dan Surat An-Naba. Surat Al-Waqi’ah merupakan surat ke 56 yang
terdiri dari 96 ayat yang menceritakan tentang hari kiamat, sedangkan surat an-
Naba’ merupakan surat ke 78 yang terdiri dari 40 ayat yang berarti berita besar
dan menceritakan tentang keadaan di akhirat. Keistimewaan dalam surat al-
Waqi’ah ialah barang siapa yang membaca surat al-Waqi’ah setiap malam maka
ia tidak akan ditimpa kesusahan selamanya, pernyataan ini disebutkan didalam
tafsir Ibnu Katsir (Gaffar dkk : 2005 : 1). Sedangkan keistimewaan dari surat an-
Naba’ ialah bisa dilihat dari asbabun nuzulnya yang terdapat pada ayat 1-2 yaitu :
۲ عن ٱلنبإ ٱلعظيم ۱عم يتساءلون
/ʻamma yata’ālūn, ʻani an-naba’i al-ʻaẓīmi/ ‘Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya, Tentang berita yang besar’
Yang dimaksud dengan berita yang besar di dalam surat an-Naba’ ayat 1-2
ialah berita tentang hari berbangkit. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi
Hatim, yang bersumber dari al-Hasan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW diutus
sebagai Rasul, orang-orang saling bertanya tentang berita yang dibawa Rasul
(kiamat). Ayat ini (an-Naba’ : 1-2 ) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/05/asbabun-nuzul-surah-an-naba/ :
3 april 2017).
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Dalam suatu penelitian atau penulisan karya ilmiah, tentunya peneliti
mempunyai alasan mengapa judul tersebut diangkat dalam suatu bahasan. Adapun
yang mendorong peneliti untuk memilih judul ini diantaranya yaitu:
a. Belum ada yang membahas tentang al-Sajʻu dalamsurat Al-Waqi’ah dan
An-Naba khususnya mahasiswa jurusan Bahasa Arab Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
b. Peneliti merasa tertarik dan ingin mengetahui lebih mendalam tentang
ilmu balaghah terutama al-Sajʻu dalam surat al-waqiah dan an-naba’, ini
disebabkan karena pembahasan tentang al-Sajʻu ini ada di dalam mata
kuliah yang ditujukan kepada mahasiswa Sastra Arab Universitas
Sumatera Utara.
c. Peneliti menemukan adanya al-Sajʻu dalam surat Al-Waqi’ah dan An-
naba’.
1.3 Rumusan Masalah
Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari pembahasan yang
dikehendaki maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut, yaitu :
1. Berapa jumlah al-Sajʻudalam surat Al-Waqi’ah dan surat An-Naba ?
2. Bagaimana kriteria keindahan al-Sajʻu dalam surat Al-Waqi’ah dan surat
An-Naba ?
3. Apa saja jenisal-Sajʻu dalam surat Al-Waqi’ah dan surat An-Naba ?
1.4 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui jumlah al-Sajʻuyang terdapat di dalam surat Al-
Waqi’ah dan surat An-Naba
2. Untuk mengetahui kriteria keindahan al-Sajʻu dalam surat Al-Waqi’ah dan
surat An-Naba
3. Untuk mengetahui jenis al-Sajʻudalam surat Al-Waqi’ah dan surat An-
Naba
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaaat teoritis dan
manfaat praktis, diantaranya
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga dalam
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya tentang al-Sajʻu.
b. Manfaat praktis
Bagi para pelajar bahasa Arab penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan di
bidang bahasa Arab khususnya tentang al-Sajʻu.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari kata inggris research. Dari itu ada juga
yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata
re yang berarti “kembali” dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian
arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali” . (Nazir, 1988 :
13) Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal
pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar
untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula
pencapaian usaha-usaha manusia. (Arikunto, 2006 : 20)
Penelitian kualitatif berupaya menemukan hipotesis yaitu kaidah-kaidah
yang ada dalam realitas yang diamati dengan observasi partisipatif. Sebaliknya
penelitian kuantitatif adalah menggali hipotesis yang terkandung dalam rumpun
suatu data. (Tagor, 2008 : 14) Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melukiskan
secara sistematis fakta-fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara aktual dan cermat. (Hasan, 2002 : 22)
Suatu hasil yang maksimal demi sebuah penelitian diperlukan melalui
metode atau cara yang sesuai dengan objek penelitian yang akan dibahas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang
merupakan suatu pembahasan yang berdasarkan buku-buku yang dapat
mendukung materi pembahsan sebuah masalah.
Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian’
mengemukakan yang dimaksud dengan Studi kepustakaan adalah teknik
pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan.(Nazir,1988: 111)
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini
bersumber dari al-quran surat al-Waqi’ah dan an-naba’, buku ilmu badi’ oleh
‘Abdul ‘‘Atiq ‘Atiq dan peneliti berkonsentrasi pada pembahasan tentang al-
Sajʻu. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah literatur-literatur yang
berhubungan dengan judul penelitian yang akan diteliti oleh peneliti.Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh‘‘Atiq ‘Atiq.
Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin, peneliti memakai
sistem transliterasi Arab-Latin. Yaitu SK Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kedudayaan RI No.158 tahun 1987 dan No.0543b/U/1987.
Adapun tahapan dari metode penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan dan mengidentifikasi data-data serta literatur yang
dianggap berhubungan dengan penelitian ini.
2. Mengklasifikasi dan menganalisis data.
3. Menguraikan data dan literatur serta menyusunnya secara sistematis dalam
bentuk laporan awal.
4. Mendeskripsikan data dan hasil laporan awal lalu menyusunnya kembali
secara sistematis dalam bentuk laporan akhir yaitu skripsi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Terdahulu
Penelitian mengenai Analisis al-Sajʻu sebelumnya telah beberapa kali
dilakukan. Beberapa diantaranya dengan judul:
1. Analisis Saja’ Marhaban dalam Barzanji ditinjau dari sudut ilmu Badi’
oleh Dewi Syahrina (960704008) mahasiswi sastra Arab Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara tahun angkatan 1996. Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan penulis menyimpulkan bahwa al-Sajʻu
yang dikarang oleh Syekh Ja’far Albarzanji Bin Husin Bin Abdul Karim
sebanyak 45 (empat puluh lima) bait, mempunyai akhir fashilah yang
diwaqafkan apabila dibaca karena bertujuan menjodohkan lafadz-
lafadznya terdapat dalam marhaban sebanyak 59 (lima puluh sembilan)
kalimat, mempunyai kalimat kata atau huruf akhir yang sama yang
berjumlah 20 (dua puluh) bait. Pada pembagian al-Sajʻu al-Muṭarraf yang
terdiri dari 2 (dua) kalimat dalam satu bait ada 4 (empat) bait dan yang
terdiri lebih dari dua kalimat dalam satu bait ada 10 (sepuluh) bait, pada
al-Sajʻu al-murassa’ yang terdiri dari 2 (dua) kalimat dalam satu bait ada 5
(lima) bait dan yang terdiri lebih dari dua kalimat dalam satu bait ada 5
(lima) bait, dan pada al-Sajʻu al-mutawazzi hanya terdiri dari 2 (dua) bait.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Dewi syahrina memiliki objek kajian yang
berbeda dengan yang akan diteliti oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh
Dewi yaitu Analisis Saja’ Marhaban dalam Barzanji ditinjau dari sudut ilmu
Badi’ sedangkan peneliti meneliti tentang Analisis Al-Sajʻu dalam Surat Al-
Waqi’ah dan surat An-naba’. Penelitian Dewi menggunakan teori dari Al-hasyimi
sedangkan penelitian ini menggunakan teori dari ‘Atiq. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Dewi pembagian al-Sajʻu terbagi atas 3 bagian yaitu: al-Sajʻu
Muṭarraf , al-Sajʻu murassa’ (tarṣiʻ ) dan al-Sajʻu Mutawāzī, sedangkan pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penelitian saya pembagian al-Sajʻu terbagi atas 4 bagian yaitu : al-Sajʻu Muṭarraf
, al-Sajʻu Tarṣiʻ (murassa’), al-Sajʻu Mutawāzī dan al-Sajʻu Masyṭūr (tasytir).
2. Sajak dalam Surat An-Nisa’ : Study Analisis Balaghah oleh Faidah
Rafiqah (31710074A) mahasiswi bahasa Arab dan Sastra Fakultas Adab
dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2014.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa
al-Sajʻuadalah persesuaian dua akhir kata pada huruf akhirnya Fashilah
atau lebih (persamaan wazan dan qafiyah). Al-Sajʻuyang terdapat dalam
surat an-Nisa’ al-Sajʻu mutharraf dan al-Sajʻumutawazy. al-Sajʻu
mutharraf huruf terakhirnya sama tapi beda wazannya, sedangkan al-Sajʻu
mutawazy adalah kedua huruf terakhirnya dan wazannya sama. Hasil dari
analisis peneliti, al-Sajʻu mutharraf berjumlah 31 ayat dan al-
Sajʻumutawazy berjumlah 55 ayat.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Faidah Rafiqah memiliki objek kajian
yang berbeda dengan yang akan diteliti oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan
oleh Faidah yaitu Sajak dalam Surat An-Nisa’ : Study Analisis Balaghah
sedangkan peneliti meneliti tentang Analisis Al-Sajʻu dalam Surat Al-Waqi’ah
dan Surat An-naba’. Penelitian Faidah menggunakan teori dari Al-hasyimi
sedangkan penelitian ini menggunakan teori dari ‘Atiq. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Faidah pembagian al-Sajʻu terbagi atas 3 bagian yaitu: al-Sajʻu
Muṭarraf , al-Sajʻu murassa’ (tarṣiʻ ) dan al-Sajʻu Mutawāzī, sedangkan pada
penelitian saya pembagian al-Sajʻu terbagi atas 4 bagian yaitu : al-Sajʻu Muṭarraf
, al-Sajʻu Tarṣiʻ (murassa’), al-Sajʻu Mutawāzī dan al-Sajʻu Masyṭūr (tasytir).
2.2 Pembagian Ilmu Badi’
Pembahasan tentang al-Sajʻu didapati dalam ilmu balaghah, terbagi
kepada 3 (tiga) yaitu ilmu ma’ani, ilmu bayan dan ilmu badi’. Penelitian ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
peneliti hanya terfokus pada ilmu badi’, khususnya pada bagian al-Sajʻu. Adapun
pembagian ilmu badi’ menurut ‘Atiq (tanpa tahun : 76) terbagi dua, yaitu :
Al-muḥassinātu al-maʻnawiyatu/ yang memperindah/ المحسنات المعنوية .1
susunan kalimat dari segi makna
Al-muḥassinātu al-lafẓiyatu/ yang memperindah susunan/المحسنات اللفظية .2
kalimat dari segi lafaz
Pada uraian di atas, peneliti hanya membahas tentang المحسنات اللفظية
/Al-muḥassinātu al-lafẓiyatu/ , adapun yang dimaksud dengan memperindah dari
segi lafaz yaitu ilmu badi’ yang menjelaskan secara khusus dari segi keindahan
lafaz dalam kalimat, akan tetapi juga tidak mengabaikan keindahan maknanya.
Menurut ‘Atiq (tanpa tahun : 195) memperindah susunan kata yang dirangkai
menjadi kalimat terbagi kepada :
/Al-jināsu/الجناس .1
Adapun pengertian al-jinās adalah:
التجنيس ان تجئ الكلمة تجانس اخرى في بيت شعر و كلام ، و مجانستها لها ان تشبهها في
تأليف حروفها
/Al-tajnīsu an tajī’a al-kalimata tujānisu ukhrā fī baiti syiʻrin wa kalāmin, wa mujānisatuhā lahā an tasyabbahahā fī taʼlīfi ḥurūfihā/ a l-tajnisu adalah datangnya kata yang sejenis lainnya dalam bait syair dan perkataan, dan jenisnya serupa dalam penyusunan hurufnya.
Contoh:
اعة ويوم تقوم ساعة يقسم ٱلمجرمون ما لبثوا غير ٱلس
/wa yawma taqūmu al-sāʻatu yuqsimu al-mujrimūna mā labiṡū gaira al -sāʻati/ ‘Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
"mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)’ (Qs. Ar-Rum : 55)
/al-Sajʻu/السجع .2
Adapun pengertian al-Sajʻu adalah:
من النثر على حرف واحد السجع هو توافق الفاصلتين
/al-Sajʻu huwa tawāfaqa al-fāṣilataini min an-naṡri ‘alā ḥarfin wāḥidin/ ‘al-Sajʻu adalah persesuian dua fashilah atas satu huruf’
Contoh:
ار لفي جحيم ۱۳ إن ٱلأبرار لفي نعيم ۱٤ وإن ٱلفج
/inna al-abrāra lafī na īm, wa inna al -fujjāra lafī jaḥīm/ ‘Sesungguhnya orang -orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka’ (Qs. al-Infitar : 13-14)
/Raddu al-ʻajzi ʻalā aṣ-ṣadri/رد العجز على الصدر .3
Adapun pengertian raddu al-ʻajzi ʻalā aṣ-ṣadri adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ان يجعل احد اللفظين المكررين او المتجانسين او الملحقين بهما "بان جمعهما اشتقاق او
شبهه" احدهما فى اول الفقرة و الثاني فى اخرها
/An yaj‘ala aḥadu al -lafẓaini al-mukarraini aw al-mulḥaqaini bihimā “bi’an jam‘ahumā isytiqāqun au syibhuhu” aḥaduhumā fī awwali al-faqrati wa al-ṡānī fī akhirihā/ ‘menjadikan salah satu dari dua lafaz yang diulang-ulang, atau sejenis, atau yang disamakan dengannya, misalnya dipadukan oleh satu bentuk isytiqaq atau yang menyerupainya yang salah satunya diletakkan di permulaan rangkaian, dan yang kedua diletakkan di akhirannya.
Contoh:
و نخشى الناس و الله احق ان تخشاه
/wa nakhsyā al-nāsa wallāhu aḥaqqu an takhsyāhu/ ‘dan kamu takut kepada manusia sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti’ (Qs. al-ahzab : 37)
Dari beberapa pembagian di atas maka peneliti mengambil al-Sajʻu
sebagai kajian dalam penelitian ini dikarenakan susunan katanya yang indah pada
surah al-Waqi’ah dan an-naba’, akan terlihat jelas jika dianalisis dari segi al-Sajʻu.
2.2.1 Defenisi Al-Sajʻu
Beberapa referensi mengungkapkan penjelasan tentang al-Sajʻu. Ada
beberapa defenisi al-Sajʻu yang dirumuskan oleh beberapa ahli yang pada
prinsipnya mengacu pada maksud yang sama, hanya saja redaksi yang berbeda.
al-Sajʻu menurut Jarim dan Amin (tanpa tahun : 273) adalah:
السجع توافق الفاصلتين فى الحرف الأخير، وافضله ما تساوت فقره
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/Al-Sajʻu tawafaqa al-faṣilataini fī al-harfi al-akhīri wa afḍaluhu ma tasawat fiqruhu/ ‘al-Sajʻu adalah cocoknya huruf akhir dua fashilah atau lebih. al-Sajʻu yang paling baik adalah bagian-bagian kalimatnya seimbang’
al-Sajʻumenurut Zuhri dan Umar (1994 : 278) adalah:
السجع هو توافق الفاصلتين في الحرف الاخير
/al-Sajʻu huwa tawafaqa al-fāṣilataini fī al-harfi al-akhīri/ ‘al-Sajʻu adalah persesuaian dua akhir kata pada pada huruf akhirnya’
al-Sajʻu menurut ‘Atiq (2015 : 215) adalah:
من النثر على حرف واحد السجع هو توافق الفاصلتين
/al-Sajʻu huwa tawāfaqa al-fāṣilataini mina an-naṡri ‘alā ḥarfin wāḥidin/ ‘al-Sajʻu adalah persesuian dua fashilah atas satu huruf’
Adapun pengertian al-Sajʻu dalam syair disebut juga dengan qafiyah dalam buku
amsalu syi’ra araby (Al-bilady : 1988 : 13), contoh :
وارتج بعدك كل حي باكيا # فكانما قلب الصهيل رغاء
/wa’artajji ba‘daka kullu ḥayyin bākiyā, faka’annamā quliba al-ṣahīli rugā’a/
Maka dari defenisi-defenisi di atas dapat diketahui al-Sajʻu adalah
persamaan huruf pada akhir kata dalam keadaan waqaf (berhenti membaca).
Contoh:
ت عرفا ت عصفا ۱وٱلمرسل صف ۲ فٱلع
/wa al-mursalāti ‘urfā, fa al-‘āṣifāti aṣfā/ Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya (Qs. al-Mursalat : 1-2) Dari contoh tersebut, terdapat dua bagian kalimat yang huruf akhirnya
sama. Kalimat yang demikian disebut dengan al-Sajʻu. Yaitu pada kata
aṣfā/. Jadi al-Sajʻu merupakan susunan kalimat‘/ عصفا urfā/ dan pada kata‘/عرفا
yang terdiri dari dua rangkaian yang berpasangan atau lebih dan berdekatan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kriteria Keindahan Al-Sajʻu
Kriteria keindahan al-Sajʻu menurut ‘Atiq diantaranya yaitu:
a. Al-Sajʻuyang paling indah dan tinggi derajatnya adalah yang sama
kalimatnya dalam jumlah kata, memiliki huruf akhir yang sama dan
selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti
membaca).
contoh :
ا ٱليتيم فلا تقهر ائل فلا تنهر ۹ فأم ا ٱلس ۱۰ وأم
/fammā al-yatīma falā taqhar, wa ammā as-sā’ila falā tanhar/ ‘adapun terhadap anak yatim ,maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang,dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah kamu menghardikny’ (Qs. Ad-duha : 9-10)
Kriteria al-Sajʻu pada contoh di atas, merupakan kriteria al-Sajʻu paling
indah dan tinggi derajatnya. Adapun rangkain kata yang jumlahnya sama,
berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 2.1al-Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ائل فلا تنهر ا ٱلس ا ٱليتيم فلا تقهر وأم فأم
ا السائل فلا تنهر ا اليتيم فلا تقهر و ام ف ام٤ ٥ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ۳ ۲ ۱
Pada tabel tersebut, kata-kata pada kalimat pertama dan kedua masing-masing
berjumlah 5 kata, sedangkan huruf akhir pada kata terakhir huruf “ر” /r/ dan
huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf
(berhenti membaca). Dengan demikian ayat 9-10 merupakan al-Sajʻu yang
paling indah, menunjukkan kalimat jumlah kata dan huruf akhir yang sama,
sehingga menempatkan al-Sajʻu pada posisi yang tinggi derajatnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Mempunyai kalimat kata yang panjang pada bagian keduanya dalam
jumlah katanya. Memiliki huruf akhir yang sama dan selamanya dimatikan
huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti membaca).
Contoh:
۲ ما ضل صاحبكم وما غوى ۱وٱلنجم إذا هوى
/wa an-najmi iżā hawā, mā ḍalla ṣāḥibukum wa mā gawā/ ‘Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru’ (Qs. An-najm : 1-2)
Kriteria al-Sajʻu pada contoh di atas, termasuk kriteria al-Sajʻuyang indah
juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya dalam
jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 2.2al-Sajʻu yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
وٱلنجم إذا هوى ما ضل صاحبكم وما غوى
و النجم إذا هوى ما ضل صاحبكم و ما غوى٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
Pada tabel tersebut, kata-kata pada kalimat pertama terdapat 4 kata sedangkan
pada kalimat kedua terdapat 6 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ى” /y/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah
ayat 1-2 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bagian keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap
fashilahnya.
c. Yang lebih panjang kalimat ketiganya dalam jumlah katanya, memiliki
huruf akhir yang sama dan selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca).
Contoh:
۷ وهم على ما يفعلون بٱلمؤمنين شهود ٦ إذ هم عليها قعود ٥ٱلنار ذات ٱلوقود
/al-nāri żāti al-waqūd, iż hum ʻalayhā quʻūd, wa hum ʻalā mā yafʻalūna bi al-mu’minīna syuhūd/ ‘yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman’ (Qs. al-Buruj : 5-7) Kriteria al-Sajʻu pada contoh di atas, termasuk kriteria al-Sajʻuyang indah
juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian ketiganya dalam
jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 2.3al-Sajʻu yang indah dan panjang bagian ketiganya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى الفقرة الثالث
ٱلنار ذات ٱلوقود إذ هم عليها قعود وهم على ما يفعلون بٱلمؤمنين شهود
النار ذات الوقود إذ هم عليها قعود و هم على ما يفعلون ب المؤمنين شهود٤ ٥ ٦ ٧ ٨ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Pada tabel tersebut, kata-kata pada kalimat pertama terdapat 3 kata, pada
kalimat kedua terdapat 4 kata sedangkan pada kalimat ketiga terdapat 8 kata.
sedangkan huruf akhir pada kata terakhir huruf “د” /d/ dan huruf tersebut
selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti
membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah berikut ini menunjukkan
kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian ketiganya, serta
memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.3 Jenis-jenis Al-Sajʻu
Al-Sajʻumenurut ‘Atiq terbagi atas 4 bagian, diantaranya :
1. Al-Sajʻu Al-Muṭarraf (المطرف), yaitu :
المطرف هو ما اختلفت فيه الفاصلتان او الفواصل وزنا واتفقت رويا.
/wa huwa makhtalafat fīhi al-fāṣilatāni au al-fawāṣili waznan wa ittafaqat rawiyyan/ ‘al-Muṭarraf yaitu yang berbeda di dalamnya dua akhir kata atau lebih dalam wazan dan sama pada huruf akhir.’
Maksud defenisi al-muṭarraf adalah al-Sajʻudalam susunan kalimat yang
terdapat dua akhir kata atau lebih yang sama huruf akhirnya tetapi berbeda dalam
segi wazan, al-muṭarraf juga diartikan tepi, ujung dan batas. Yang dimaksud
dengan wazan disini adalah pola untuk mengetahui huruf asli dan huruf tambahan
dalam sebuah kata.
Contoh:
مع سائل * قلت قف لى يادليل * جئتهم و الد
/ji’tahum wa al-damʻu sā-il , qultu qif lī yā dalīl/ ‘kudatangi mereka dengan air mata yang bercucuran, saya berseru “berhentilah dahulu wahai petunjuk jalan”
Al-Sajʻupada contoh di atas merupakan jenis al-SajʻuMuṭarraf . al-Sajʻuini
menunjukkan al-Sajʻuyang memiliki huruf akhir yang sama tetapi berbeda dalam
wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang memiliki huruf akhir sama dan
wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam bentu tabel:
Tabel 2.4al-SajʻuMuṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
مع سائل قلت قف لى يا دليل جئتهم و الد
الوزن - - - فاعل - - - - فعيل
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الروي - - - ل - - - - ل
Pada tabel di atas, kata سائل/sā-il/ dan kata دليل/dalīl/ masing-masing mempunyai
huruf akhir “ل” /lam/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata سائل/sā-il/
adalah فاعل/fāʻil/ dan دليل/dalīl/ wazannya adalah فعيل/faīl/ , keduanya berbeda
dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
مة امة ۱لا أقسم بيوم ٱلقي ۲ ولا أقسم بٱلنفس ٱللو
/lā uqsimu biyawmi al-qiyāmah, wa lā uqsimu bi al-nafsi al-lawwāmah/ ‘Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)’ (Qs. al-Qiyamah : 1-2) Al-Sajʻupada contoh di atas merupakan jenis al-SajʻuMuṭarraf . al-Sajʻu
ini menunjukkan al-Sajʻuyang memiliki huruf akhir yang sama tetapi berbeda
dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang memiliki huruf akhir
sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 2.5al-SajʻuMuṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
امة مة و لا أقسم بٱلنفس ٱللو لا أقسم بيوم ٱلقي
الة الوزن - - - فعالة - - - - فع
الروي - - - ة - - - - ة
Pada tabel di atas, kata مة امة al-qiyāmah/ dan kata/ٱلقي -al-lawwāmah/ masing/ٱللو
masing mempunyai huruf akhir “ة” /lam/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari
kata مة امة fiʻālah/ dan/فعالة al-qiyāmah/ adalah/ٱلقي al-lawwāmah/ wazannya/ٱللو
adalah الة .faʻālah/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya/فع
2. Al-SajʻuAl-Tarṣiʻ ) (الترصيع , yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الترصيع و هو عبارة عن مقابلة كل لفظه من فقرة النثر او صدر البيت بلفظه على وزنها و
رويها
/al-tarṣiʻu wa huwa ‘ibāratun ‘an muqābalatin kulla lafẓihi min faqrati an-naṡri au ṣadru al-baiti bilafẓihi ‘alā waznihā wa rawiyyahā/ ‘Tarṣiʻ adalah ungkapan persamaan seluruh lafaz dari natsar atau bait dengan kata terhadap wazan dan huruf akhirnya.
Al-Tarṣiʻ dalam pendapat lain disebut juga dengan Muraṣṣaʻ yang berarti
terungkai, maksudnya ialah al-Sajʻu yang seluruh susunan kalimatnya memiliki
wazan dan huruf akhir yang sama. Dalam kriteria keindahan al-Sajʻu, Al-Tarṣiʻ
(Muraṣṣaʻ) termasuk kedalam kriteria keindahan al-Sajʻu yang paling indah dan
tinggi derajatnya. Contoh:
يطبع الاسجاع بجواهر لفظه * و يقرع الاسماع بزواهر وعظه *
/yaṭbaʻu al-asjāʻ bijawāhiri lafẓihi, wa yaqra u al-asmāʻ bizawāhiri waʻẓihi/ ‘dia mencetak sajak-sajak dengan permata ucapannya, dan mengetuk pendengaran dengan teguran-teguran nasehatnya’
Al-Sajʻu pada contoh di atas merupakan jenis al-Sajʻu tarṣiʻ . Al-Sajʻu ini
menunjukkan al-Sajʻu yang seluruh susunan kalimatnya memiliki wazan dan
huruf akhir yang sama pada setiap fashilahnya. Adapun susunan kalimat yang
memiliki wazan dan huruf akhir sama, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 2.6al-Sajʻu Tarṣiʻ
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
يطبع الاسجاع بجواهر لفظه و يقرع الاسماع بزواهر وعظه
الوزن يفعل الافعال بفواعل فعله و يفعل الافعال بفواعل فعله
الروي - - - ظ - - - ظ
pada tabel tersebut kata-kata yang terdapat padacontoh di atas dalam segi wazan
maupun huruf akhir, masing-masing memiliki wazan dan huruf akhir sama.
٤ وإذا ٱلعشار عطلت ۳ وإذا ٱلجبال سيرت
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/wa iżā al-jibālu suyyirat, wa iżā al-ʻisyāru ʻuṭṭilat/ ‘dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan)’ (Qs. at-Takwir : 3-4) Al-Sajʻu pada contoh di atas merupakan jenis al-Sajʻu tarṣiʻ . al-Sajʻu ini
menunjukkan al-Sajʻu yang seluruh susunan kalimatnya memiliki wazan dan
huruf akhir yang sama pada setiap fashilahnya. Adapun susunan kalimat yang
memiliki wazan dan huruf akhir sama, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 2.7al-Sajʻu Tarṣiʻ
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
وإذا ٱلجبال سيرت وإذا ٱلعشار عطلت
لت لت - بفواعل فع الوزن - الفعال فع
الروي - - ت - - ت
pada tabel tersebut kata-kata yang terdapat padacontoh di atas dalam segi wazan
maupun huruf akhir, masing-masing memiliki wazan dan huruf akhir sama.
3. Al-SajʻuAl-Mutawāzī (المتوازى) , yaitu;
المتوازى هو ان تتفق اللفظة الاخرة من القرينة اى الفقرة مع نظيرتها فى الوزن و الروي
/al-mutawāzī huwa an tattafaqa al-lafẓata al-akhirata mina al-qarīnati ay al-faqrati ma’a naẓīratahā fi al-wazni wa al-rawiyyi/
Mutawāzī adalah persesuaian lafaz akhir dari sebagian susunan kalimat,
maksudnya sebahagiankalimat yang lain berpasangan dalam wazan dan huruf
akhirnya dan sebagian lainnya berbeda. Mutawāzī juga diartikan dengan
berhadapan atau sejajar.
Contoh :
ماء وٱلطارق ۲ وما أدرٮك ما ٱلطارق ۱وٱلس
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/wa al-samā-i wa al-ṭāriq, wa mā adrāka mā al-ṭāriq/ ‘Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu’ (Qs. al-Tariq : 1-2) Al-Sajʻu pada contoh di atas merupakan jenis al-Sajʻu Mutawāzī. al-Sajʻu
ini menunjukkan al-Sajʻu yang sama wazan dan huruf akhirnya pada kata-kata
akhir al-Sajʻu, sedangkan pada kata-kata sebelumnya tidak. Adapun susunan
kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada kata akhir al-Sajʻu,
berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 2.8al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ماء و ٱلطارق وما أدرٮك ما ٱلطارق وٱلس
الوزن - - الفاعل - - - الفاعل
الروي - - ق - - - ق
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata ٱلطارق/al-ṭāriq/ dan kata
fāʻil/. Sedangkan dalam segi huruf/فاعل al-ṭāriq/, yang memiliki wazan/ٱلطارق
akhir pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-sama
memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “ق”
اجفة ادفة ٦ يوم ترجف ٱلر ۷ تتبعها ٱلر
/yawma tarjufu al-rājifah, tatbauhā al -rādifah/ ‘(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua’ (Qs. an-Nazi’at : 6-7) Al-Sajʻu pada contoh di atas merupakan jenis al-Sajʻu Mutawāzī. al-Sajʻu
ini menunjukkan al-Sajʻu yang sama wazan dan huruf akhirnya pada kata-kata
akhir al-Sajʻu, sedangkan pada kata-kata sebelumnya tidak. Adapun susunan
kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada kata akhir al-Sajʻu,
berikut disajikan dalam bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 2.9al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ادفة اجفة تتبعها ٱلر يوم ترجف ٱلر
الوزن - الفاعلة - الفاعلة
الروي - ة - ة
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata اجفة al-rājifah/ dan kata/ٱلر
ادفة al-fāʻilah/. Sedangkan dalam segi/الفاعلة al-rādifah/, yang memiliki wazan/ٱلر
huruf akhir pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-
sama memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “ة”
4. Al-SajʻuAl-Masyṭūr )المشطور(
المشطور يسمى ايضا التشطير، و هو ان يكون لكل شطر من البيت قافيتان مغايرتان لقافية
الشطر الثانى
/Al-masyṭūr yusammā ayḍan at-tasyṭīr , wa huwa an yakūna likulli syaṭrin min al-baiti qāfiyatāni mugāyiratāni liqāfiyati as-syaṭri al-ṡāni. Wa hāżā al-qismu khāṣin bi as-syi’ri/ ‘al-Masyṭūr disebut juga dengan tasytir, dan setiap bagian dari bait dua kata terakhir berbeda dengan kata bait kedua’
Al-Masyṭūr disebut juga dengan yang tasytiir Yang dimaksud dengan al-
SajʻuMasyṭūr adalah al-Sajʻuyang kalimat pertama dan kalimat kedua setiap
bagian dari akhiran katanya memiliki huruf yang berbeda. Masyṭūr diartikan juga
dengan bagian.
Contoh :
ت غرقا زع ت نشطا ۱وٱلن شط ۲ وٱلن
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/wa al-nāziʻāti garqā, wa al-nāsyitāti nasyṭā/ ‘Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut’ (Qs. al-Naziʻat : 1-2) Al-Sajʻu pada contoh di atas merupakan jenis al-Sajʻu Masyṭūr. al-Sajʻu
ini menunjukkan al-Sajʻu yang sama wazan pada akhir kata dalam setiap
fashilahny tetapi berbeda dalam huruf akhir pada kata akhirnya. Adapun kata-kata
yang memiliki wazan sama dan huruf akhir berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 2.10al-Sajʻu Masyṭūr
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ت نشطا ت غرقا وٱلنشط وٱلنزع
الوزن - فعلا - فعلا
حرف الاخر - ق - ط
Pada tabel tersebut kata akhir غرقا/garqā/ pada kalimat pertama dengan kata
./faʻlā/فعلا nasyṭā/ pada kalimat kedua memiliki wazan yang sama yaitu/نشطا
Sedangkan dalam huruf akhir, kata غرقا/garqā/ pada kalimat pertama akhirannya
terdiri dari huruf “ق” , dan kata نشطا/nasyṭā/ pada kalimat kedua akhirannya
terdiri dari huruf “ط” .
ت نشرا شر ت فرقا ۳ وٱلن رق ٤ فٱلف
/wa al-nāsyirāti nasyrā, fa al-fāriqāti farqā/ ‘dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya, dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya’ (Qs. al-Mursalat : 3-4)
Al-Sajʻu pada contoh di atas merupakan jenis al-Sajʻu Masyṭūr. al-Sajʻu
ini menunjukkan al-Sajʻu yang sama wazan pada akhir kata dalam setiap
fashilahny tetapi berbeda dalam huruf akhir pada kata akhirnya. Adapun kata-kata
yang memiliki wazan sama dan huruf akhir berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 2.11al-Sajʻu Masyṭūr
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ت فرقا رق ت نشرا فٱلف وٱلنشر
الوزن - فعلا - فعلا
حرف الاخر - ر - ق
Pada tabel tersebut kata akhir نشرا /nasyrā/ pada kalimat pertama dengan kata فرقا
/farqā/ pada kalimat kedua memiliki wazan yang sama yaitu فعلا/faʻlā/.
Sedangkan dalam huruf akhir, kata نشرا /nasyrā/ pada kalimat pertama akhirannya
terdiri dari huruf “ر” , dan kata فرقا /farqā pada kalimat kedua akhirannya terdiri
dari huruf “ق” .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sekilas Tentang Surat Al-Waqi’ah dan An-Naba’
3.1.1 Deskripsi Surat Al-Waqi’ah
Surat al-Waqi’ah adalah surat yang ke-56 dalam Al-Quran, terletak pada
juz ke 27 dan terdiri dari 96 ayat. Surat al-Waqi’ah termasuk kedalam surat
Makkiyah, yang berarti diturunkan di kota Makkah Al-Mukarramah. Surat ini
dinamakan dengan al-Waqi’ah (Hari Kiamat), diambil dari perkataan al-Waqi’ah
yang terdapat pada ayat pertama. Di dalam surah al-Waqi’ah ini menerangkan
tentang hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-
orang kafir. Surat ini juga merupakan surat yang membuat rambut Rasulullah
beruban. Dalam terjemahan tafsir Ibnu katsir (Ghoffar dkk : 2004 :1) dituliskan,
Abu Ishaq menceritakan dari Ikrimah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhumaa,
ia berkata bahwa Abu Bakar berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau telah
beruban.” Maka Rasulullah SAW bersabda:
شيبتنى هود و الواقعة و المرسلات و عم يتساءلون و اذا الشمس كورت
/Syayyabatnī hūdun wa al-wāqiʻatu wa al-mursalātu wa amma yatasā’alūna wa iżā al-Syamsu kuwwirat/ ‘aku telah dijadikan beruban oleh Hūd, al-Waqi’ah, al-Mursalāt, ‘Amma Yatasaa-alun dan idza-Syamsu kuwwirat.’
Demikian hadist yang diriwayatkan oleh at-Tarmidzi dan ia mengatakan:
Hadist tersebut hasan gharib.” Dalam riwayat lain juga dikatakan ‘Abdullah bin
Wahb meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud, dia berkata: “Aku pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda:
من قرأ سورة الواقعة كل ليلة لم تصبه فاقة ابدا
/Man qara’a sūrata al-wāqiʻati kulla lailatin lam tuṣibhu fāqatun Abadan/ ‘Barangsiapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kesusahan untuk selamanya.’
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.2 Deskripsi Surat An-Naba’
Surat an-Naba’ adalah surat ke 78, terdiri dari 40 ayat.Dinamakan An
Naba’ yang berarti berita besar, karena diambil dari lafal An Naba yang terdapat
pada ayat ke-2 surat ini. Yang dimaksud dengan berita besar di dalam surat an-
Naba’ ayat 1-2 ialah berita tentang hari berbangkit. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir
dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari al-Hasan bahwa ketika Nabi
Muhammad saw diutus sebagai Rasul, orang-orang saling bertanya tentang berita
yang dibawa Rasul (kiamat). Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.
(https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/05/asbabun-nuzul-surah-an-naba/ :
3 april 2017).
Adapun isi surat an-Naba’ antara lain adalah pengingkaran orang-orang
musyrik terhadap adanya hari kebangkitan dan ancaman Allah terhadap sikap
mereka itu sementara kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam merupakan bukti
adanya hari kebangkitan, peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kebangkitan
dan lain-lain. (http://mukjizat-alquran.blogspot.co.id/2016/02/keutamaan-surat-
naba.html : 8 mei 2017)
Sebelumnya juga telah dijelaskan bahwasanya surat an-Naba’ merupakan
salah satu surat yang membuat rambut nabi beruban. Beberapa keutamaan lain
dalam surat an-Naba’ diantaranya dijelaskan di dalam kitab al-Kasy-syaf, Imam
Zamakhsyari, beliau mencantumkan hadis yang menjelaskan keutamaan membaca
surat an-Naba’ adalah, “Siapa yang membaca surat ‘amma yatasaa-alun, Allah
akan menuangkan minuman yang sejuk baginya di Hari Kiamat kelak.”
Dalam dalam hadis lain, yang terdapat di dalam buku Terapi Juz ‘Amma,
Kholilur Rohim menuliskan hadis yang berisi sabda Rasulullah Saw, “Siapa yang
membaca surat ‘Amma Yatasaa-alun dan membiasakannya setiap hari, pada tahun
itu juga ia akan diberi kemampuan untuk berziarah ke Baitul Haram.”
(http://www.pelitailahi.com/2014/06/tafsir-surat-naba-1-16-kebenaran.html : 8
mei 2017)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2 Al-Sajʻu dalam Surat Al-Waqi’ah
3.2.1 Analisis Kriteria Keindahan Al-Sajʻu dalam Surat Al-Waqi’ah
Dari data yang diperoleh dalam al-Qur’an dalam surat al-Waqi’ah
ditemukan jumlah kriteria keindahan al-Sajʻu sebagai berikut :
1. Al-Sajʻu yang paling indah dan tinggi derajatnya adalah yang sama
rangkaiannya dalam jumlah kata, memiliki huruf akhir yang sama dan
selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti
membaca). Pada pembagian jenis al-Sajʻu termasuk ke dalam jenis al-
Sajʻu Tarṣiʻ . Dalam surat al-Waqi’ah terdapat 9 ayat yang terdiri dari ayat
8-9, 28-29-30, 42-43 dan ayat 74-75.
ب ٱلميمنة ب ٱلميمنة ما أصح ب ٱلمش ٴمة ۸فأصح ب ٱلمش ٴمة ما أصح ۹ و أصح
/fa-aṣḥābu al-maymanati mā aṣḥābu al-maymanati, wa aṣḥābu al-masy-amati mā aṣḥābu al-masy-amati/ ‘Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu, dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu’ (Qs. Al-Waqiah : 8-9) Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 8-9, merupakan kriteria al-
Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya. Berikut ini disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.1al-Saj’u yang paling indah dan tinggi derajatnya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ب ٱلمش ٴمة ب ٱلمش ٴمة ما أصح ب ٱلميمنة و أصح ب ٱلميمنة ما أصح فأصح
ف اصحاب ٱلميمنة ما اصحاب ٱلميمنة و اصحاب ٱلمش ٴمة ما اصحاب ٱلمش ٴمة ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 8-9 tersebut pada kalimat pertama dan
kedua masing-masing berjumlah 6 kata, sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ة” /t/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian ayat 8-9 merupakan al-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sajʻu yang paling indah, menunjukkan kalimat jumlah kata dan huruf akhir yang
sama, sehingga menempatkan al-Sajʻu pada posisi yang tinggi derajatnya.
خضود نضود ۲۸ في سدر م مدود ۲۹ و طلح م ۳۰ و ظل م
/fī sidrin makhḍūd, wa ṭalḥin manḍūd, wa ẓillin mamdūd/ ‘Berada di antara pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas’ (Qs. Al-Waqi’ah : 28-30) Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 28-29-30, merupakan kriteria
al-Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya. Berikut ini disajikan dalam bentuk
tabel:
Tabel 3.2al-Saj’u yang paling indah dan tinggi derajatnya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى الفقرة الثالث
مدود نضود و ظل م في سدر مخضود و طلح م فى سدر مخضود و طلح منضود و ظل ممدود۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 28-30 tersebut pada kalimat pertama,
kedua dan ketiga masing-masing berjumlah 3 kata, sedangkan huruf akhir pada
kata terakhir huruf “د” /d/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya
dalam keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian ayat 8-9 merupakan
al-Sajʻu yang paling indah, menunjukkan kalimat jumlah kata dan huruf akhir
yang sama, sehingga menempatkan al-Sajʻu pada posisi yang tinggi derajatnya.
ن يحموم ٤۲ في سموم و حميم ٤۳ و ظل م
/fī samūmin wa ḥamīm, wa ẓillin min yaḥmūm/ ‘Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam’ (Qs. al-Waqi’ah : 42-43) Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 42-43, merupakan kriteria al-
Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya. Berikut ini disajikan dalam bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.3al-Saj’u yang paling indah dan tinggi derajatnya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ن يحموم في سموم و حميم و ظل م
فى سموم و حميم و ظل من يحموم ٤ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 42-43 tersebut pada kalimat pertama dan
kedua masing-masing berjumlah 4 kata, sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “م” /t/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian ayat 42-43 merupakan al-
Sajʻu yang paling indah, menunjukkan kalimat jumlah kata dan huruf akhir yang
sama, sehingga menempatkan al-Sajʻu pada posisi yang tinggi derajatnya.
قع ٱلنجوم ۷٤ فسبح بٱسم ربك ٱلعظيم ۷٥ ۞فلا أقسم بمو
/fasabbiḥ bi-ismi rabbika al-ʻaẓīm, falā uqsimu bimawāqiʻi al -nujūm/ ‘Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar, Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran’ (Qs. al-Waqi’ah : 74-75)
Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 74-75, merupakan kriteria al-Sajʻu
paling indah dan tinggi derajatnya. Berikut ini disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.4al-Saj’u yang paling indah dan tinggi derajatnya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
قع ٱلنجوم فسبح بٱسم ربك ٱلعظيم فلا أقسم بمو
قع ٱلنجوم ف سبح ب ٱسم ربك ٱلعظيم ف لا أقسم ب مو٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 74-75 tersebut pada kalimat
pertama dan kedua masing-masing berjumlah 6 kata, sedangkan huruf akhir pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kata terakhir huruf “م” /t/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya
dalam keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian ayat 74-75
merupakan al-Sajʻu yang paling indah, menunjukkan kalimat jumlah kata dan
huruf akhir yang sama, sehingga menempatkan al-Sajʻu pada posisi yang tinggi
derajatnya.
2. Mempunyai rangkaian kata yang panjang pada bagian keduanya dalam
jumlah katanya. Dalam surat al-Waqi’ah terdapat 30 ayat yang terdiri dari
ayat 1-2, 13-14, 16-17, 20-21, 22-23, 32-33, 48-49, 56-57, 58-59, 66-67,
68-69, 71-72, 78-79, 80-81 dan 84-85.
۲ ليس لوقعتها كاذبة ۱إذا وقعت ٱلواقعة
/iżā waqaʻati al-wāqiʻah, laysa liwaqʻatihā kāżibah/ ‘Apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya’ (Qs. Al-Waqi’ah : 1-2) Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 1-2, termasuk kriteria al-Sajʻu
yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.5al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
إذا وقعت ٱلواقعة ليس لوقعتها كاذبة
إذا م وقعت ٱلواقعة ليس ل وقعتها كاذبة ٤ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 13-14 pada kalimat pertama terdapat 3 kata
dan pada kalimat kedua terdapat 4 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ة” /n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat 1-
2 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
لين ن ٱلأو ن ٱلأخرين ۱۳ ثلة م ۱٤ و قليل م
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/ṡullatun mina al-awwalīn, wa qalīlun mina al-ākhirīn/ ‘Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian’ (Qs. al-Waqi’ah : 13-14) Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 13-14, termasuk kriteria al-
Sajʻu yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.6al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ن ٱلأخرين لين و قليل م ن ٱلأو ثلة م
ن ٱلأخرين لين و قليل م ن ٱلأو ثلة م٤ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 13-14 pada kalimat pertama terdapat 3 kata
dan pada kalimat kedua terdapat 4 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن” /n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
13-14 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
بلين تك ٴين عليها متق خلدون ۱٦ م ن م ۱۷ يطوف عليهم ولد
/muttaki-īna ʻalayhā mutaqābilīn, yaṭūfu ʻalayhim wildānun mukhalladūn/ ‘seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan, Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda’ (Qs. al-Waqi’ah : 16-17)
Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 16-17, termasuk kriteria al-
Sajʻu yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalambentuk tabel:
Tabel 3.7al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
خلدون ن م بلين يطوف عليهم ولد تك ٴين عليها متق م
خلدون ن م بلين يطوف عليهم ولد ٴين م عليها متق تك م٤ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 16-17 pada kalimat pertama terdapat 3 kata
dan pada kalimat kedua terdapat 4 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن” /n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
16-17 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
ا يتخيرون م كهة م ا يشتهون ۲۰و ف م ۲۱ و لحم طير م
/wa fākihatin mimmā yatakhayyarūn, wa laḥmi ṭayrin mimmā yasytahūn/ ‘Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan’ (Qs. Al-Waqi’ah : 20-21) Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 20-21, termasuk kriteria al-
Sajʻu yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.8al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ا يشتهون م ا يتخيرون و لحم طير م م كهة م و ف
ا يشتهون م ا يتخيرون و لحم طير م م كهة م و ف٤ ٥ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 20-21kalimat pertama terdapat 4 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 5 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20-21 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
ل ٱللؤلو ٱلمكنون ۲۲و حور عين ۲۳ كأمث
/wa ḥūrun ʻīn, ka -amṡali al-luʼlu-i al-maknūn/ ‘Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik’ (Qs. Al-Waqi’ah : 22-23) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 22-23, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.9al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ل ٱللؤلو ٱلمكنون و حور عين كأمث
و حور عين ك امثال اللؤلؤ المكنون٤ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 22-23kalimat pertama terdapat 3 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 4 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
20-21 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
كهة كثيرة ۳۳ لا مقطوعة و لا ممنوعة ۳۲و ف
/wa fākihatin kaṡīratin, lā maqṭūʻatin wa lā mamnūʻatin/ ‘Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya’ (Qs. al-Waqi’ah : 32-33)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 32-33, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.10al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانىكهة كثيرة لا مقطوعة و لا ممنوعة و ف
و فاكهة كثيرة لا مقطوعة و لا ممنوعة
٤ ٥ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 32-33kalimat pertama terdapat 3 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 5 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ة”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
32-33 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
لون لين وٱلأخرين ٤۸ أو ءاباؤنا ٱلأو ٤۹ قل إن ٱلأو
Awa-ābāuna al-awwalūn, qul inna al-awwalīna wa al-ākhirīn/ ‘apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)? Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian’ (Qs. al-Waqi’ah : 48-49) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 48-49, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.11al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانىلين وٱلأخرين لون قل إن ٱلأو أو ءاباؤنا ٱلأو
لين و ٱلأخرين لون قل إن ٱلأو ا و ءاباؤنا ٱلأو٤ ٥ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 48-49kalimat pertama terdapat 4 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 5 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
48-49 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
ين ذا نزلهم يوم ٱلد قون ٥٦ ه كم فلولا تصد ٥۷ نحن خلقن
/hāżā nuzuluhum yawma al-dīn, naḥnu khalaqnākum falawlā tuṣaddiqūn/ ‘Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan", Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan’ (Qs. al-Waqi’ah :56-57) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 56-57, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.12al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانىقون كم فلولا تصد ين نحن خلقن ذا نزلهم يوم ٱلد ه
قون كم ف لولا تصد ين نحن خلقن ذا نزلهم يوم ٱلد ه
٤ ٥ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 48-49kalimat pertama terdapat 4 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 5 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
56-57 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
ا تمنون لقون ٥۸ أفرءيتم م ٥۹ ءأنتم تخلقونهۥ أم نحن ٱلخ
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/afaraytum mā tumnūn, a-antum takhluqūnahu am naḥnu al-khāliqūn/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan, Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya’ (Qs. al-Waqi’ah : 58-59) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 58-59, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.13 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
لقون ا تمنون ءأنتم تخلقونهۥ أم نحن ٱلخ أفرءيتم م
لقون ا تمنون ا أنتم تخلقونه أم نحن ٱلخ ا ف رءيتم م٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 58-59kalimat pertama terdapat 5 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 6 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
58-59 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
٦۷ بل نحن محرومون ٦٦إنا لمغرمون
/innā lamugramūn, bal naḥnu maḥrūmūn/ ‘(Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian", bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa’ (Qs. al-Waqi’ah : 66-67) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 66-67, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.14 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
إنا لمغرمون بل نحن محرومون
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
إنا لمغرمون بل نحن محرومون۳ ۲ ۱ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 66-67 kalimat pertama terdapat 2 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 3 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
66-67 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
٦۹ ءأنتم أنزلتموه من ٱلمزن أم نحن ٱلمنزلون ٦۸ أفرءيتم ٱلماء ٱلذي تشربون
/afaraytumu al-mā’a al-lażī tasyrabūn, a’antum anzaltumūhu mina al-muzni am naḥnu al-munzilū/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum, Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya’ (Qs. al-Waqi’ah : 68-69) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 68-69, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.15 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الولى الفقرة الثانى
أفرءيتم ٱلماء ٱلذي تشربون ءأنتم أنزلتموه من ٱلمزن أم نحن ٱلمنزلون
ا ف رءيتم الماء الذى تشربون ا أنتم أنزلتموه من ٱلمزن ام نحن ٱلمنزلون ۸ ۷ ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 68-69 kalimat pertama terdapat 6 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 8 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
68-69 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
۷۲ ءأنتم أنشأتم شجرتها أم نحن ٱلمنش ٴون ۷۱ أفرءيتم ٱلنار ٱلتي تورون
/afaraytumu al-nāra al-latī tūrūn, a’antum ansya’tum syajaratahā am naḥnu al-munsyi’ūn/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu), Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya’ (Qs. al-Waqi’ah : 71-72) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 71-71, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.16 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الولى الفقرة الثانى
أفرءيتم ٱلنار ٱلتي تورون ءأنتم أنشأتم شجرتها أم نحن ٱلمنش ٴون
ا ف رءيتم ٱلنار ٱلتي تورون ا أنتم أنشأتم شجرتها ام نحن ٱلمنش ٴون ۷ ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 71-72 kalimat pertama terdapat 6 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 7 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
71-72 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
كنون ب م هۥ إلا ٱلمطهرون ۷۸في كت ۷۹ لا يمس
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/fī kitābin maknūn, lā yamassahu illā al-muṭahharūn/ ‘Pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan’ (Qs. al-Waqi’ah : 78-79) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 78-79, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.17 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
هۥ إلا ٱلمطهرون كنون لا يمس ب م في كت
ه إلا المطهرون كنون لا يمس فى كتاب م٤ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 78-79 kalimat pertama terdapat 3 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 4 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
78-79 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
لمين ب ٱلع ن ر دهنون ۸۰ تنزيل م ذا ٱلحديث أنتم م ۸۱ أفبه
/tanzīlun min rabbi al-‘ālamīn, afabihāżā al-ḥadīṡi antum mudhinūn/ ‘Diturunkan dari Rabbil ´alamiin, Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini’ (Qs. al-Waqi’ah : 80-81) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 80-81, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.18 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الفقرة الاولى الفقرة الثانىدهنون ذا ٱلحديث أنتم م لمين أفبه ب ٱلع ن ر تنزيل م
دهنون ذا ٱلحديث أنتم م لمين ا ف ب ه ب ٱلع تنزيل من ر٤ ٥ ٦ ٧ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 80-81kalimat pertama terdapat 4 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 7 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
80-81 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
كن لا تبصرون ۸٤و أنتم حينئذ تنظرون ۸٥ و نحن أقرب إليه منكم ول
/wa antum ḥīna-iżin tanẓurūn, wa naḥnu aqrabu ilaihi minkum walākin lā tubṣirūn/ ‘padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat’ (Qs.al-Waqi’ah : 84-85) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 84-85, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentu tabel:
Tabel 3.19 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
كن لا تبصرون و أنتم حينئذ تنظرون و نحن أقرب إليه منكم ول
و انتم حينئذ تنظرون و نحن اقرب إليه منكم ولكن لا تبصرون۸ ۷ ٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 84-85 kalimat pertama terdapat 4 kata dan
pada kalimat kedua terdapat 8 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
84-85 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
3. Mempunyai rangkaian kata yang panjang pada bagian ketiganya dalam
jumlah katanya. Dalam surat al-Waqi’ah terdapat6 ayat yang terdiri dari
ayat 16-17-18 dan ayat 63-64-65.
بلين تك ٴين عليها متق خلدون ۱٦ م ن م عين ۱۷ يطوف عليهم ولد ن م بأكواب وأباريق وكأس م
۱۸
/muttaki-īna ʻalayhā mutaqābilīn, ya ṭūfu ʻalayhim wildānun mukhalladūn, bi -akwābin wa abārīqa ka ka’sin min maīn/ ‘seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan, Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir’ (Qs. al-Waqi’ah : 16-18)
Kriteria al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 16-17-18, termasuk kriteria
al-Sajʻu yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian
ketiganya dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.20 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian ketiganya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى الفقرة الثالث
عين ن م خلدون بأكواب وأباريق وكأس م ن م بلين يطوف عليهم ولد تك ٴين عليها متق م
عين خلدون ب أكواب و أباريق و كأس من م ن م بلين يطوف عليهم ولد ٴين عليها متق تك م٤ ٥ ٦ ٧ ٨ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 16-17-18 pada kalimat pertama terdapat 3
kata, pada kalimat kedua terdapat 4 kata sedangkan pada kalimat ketiga terdapat 8
kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir huruf “ن” /n/ dan huruf tersebut
selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti membaca).
Dengan demikian al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 16-17-18 yang indah ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian ketiganya,
serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
ا تحرثون رعون ٦۳أفرءيتم م ما فظلتم ٦٤ ءأنتم تزرعونهۥ أم نحن ٱلز ه حط لو نشاء لجعلن ٦٥تفكهون
/a-faraytum mā taḥruṡūn, a-antum tazraʻūnahu am naḥnu al-zāriʻūn, law nasyā-u lajaʻalnāhu ḥuṭāman faẓaltum tafakkahūn/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam, Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya, Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang’ (Qs. al-Waqi’ah : 63-65) Kriteria al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 63-65, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian ketiganya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.21 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian ketiganya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى الفقرة الثالث
ما فظلتم تفكهون ه حط رعون لو نشاء لجعلن ا تحرثون ءأنتم تزرعونهۥ أم نحن ٱلز أفرءيتم م
ارعون لو نشاء لجعلناه حطاما فظلتم تفكهون ا تحرثون ءانتم تزرعنه ام نحن الز افرايتم م٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat al-Waqi’ah ayat 63-65 pada kalimat pertama terdapat 3
kata, pada kalimat kedua terdapat 4 kata sedangkan pada kalimat ketiga terdapat 8
kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir huruf “ن”/n/ dan huruf tersebut
selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti membaca).
Dengan demikian al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 16-17-18 yang indah ini
menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian ketiganya,
serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
3.2.2 Analisis Jenis-jenis Al-Sajʻu dalam Surat Al-Waqi’ah
1. Al-Saj’uAl-Muṭarraf (المطرف)
Al-Sajʻu Muṭarraf adalah al-Sajʻu dalam susunan kalimat yang terdapat
dua akhir kata atau lebih yang sama huruf akhirnya tetapi berbeda dalam segi
wazan. Dalam surat al-Waqi’ah terdapat 47 ayat yang terdiri dari ayat : 10-11, 13-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14, 16-17, 18-19, 20-21, 22-23, 25-26, 38-39-40, 42-43, 48-49, 54-55, 56-57, 58-
59, 60-61, 63-64, 66-67, 68-69, 71-72, 76-77, 78-79, 80-81, 84-85, dan ayat 86-
87.
بقون بقون ٱلس بون ۱۰ وٱلس ئك ٱلمقر ۱۱ أول
/wa al-sābiqūn al-sābiqūn, ulā-ika al-muqarrabūn/ ‘Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah’ (Qs. Al-Waqiah : 10-11) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 10-11 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.22 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
بون ئك ٱلمقر بقون أول بقون ٱلس وٱلس
لون الوزن - فاعلون - مفع
الروي - ن - ن
Pada tabel di atas, kata بقون بون al-sābiqūn/ dan kata/ٱلس /al-muqarrabūn/ ٱلمقر
masing-masing mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan
wazan dari kata بقون بون fāʻilūn/ dan/فاعلون al-sābiqūn/ adalah/ٱلس -al/ ٱلمقر
muqarrabūn/ wazannya adalah لون mufaʻalūn/ , keduanya berbeda dari segi/ مفع
wazan pada setiap fashilahnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
لين ن ٱلأو ن ٱلأخرين ۱۳ ثلة م ۱٤ وقليل م
/ṡullatun mina al-awwalīn, wa qalīlun mina al-ākhirīn/ ‘Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian’ (Qs. al-Waqi’ah : 13-14) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 13-14 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.23 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ن الاخرين لين وقليل م ن الاو ثلة م
لين - - فاعلين الوزن - - فع
الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata لين ākhirīn/ masing-masing/الاخرين awwalīn/ dan kata/الاو
mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
لين awwalīn/ adalah/ الاخرين ākhirīn/ wazannya adalah/الاخرين faʻalīn/ dan/فع
.fāʻilīn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya/ فاعلين
بلين تك ٴين عليها متق خلدون ۱٦ م ن م ۱۷ يطوف عليهم ولد
/muttaki-īna ‘alayhā mutaqābilīn, yaṭūfu ‘alayhim wildānun mukhalladūn/ ‘seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan, Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda’ (Qs. al-Waqi’ah : 16-17) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 16-17 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.24 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
خلدون ن م بلين يطوف عليهم ولد تك ٴين عليها متق م
لون الوزن - متفاعلين - مفع
الروي - ن - ن
Pada tabel di atas, kata بلين خلدون mutaqābilīn/ dan kata/متق /mukhalladūn/م
masing-masing mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan
wazan dari kata بلين خلدون mutafāʻilīn dan/متفاعلين mutaqābilīn/ adalah/متق م
/mukhalladūn/ wazannya adalah لون mufaʻalūn/, keduanya berbeda dari segi/مفع
wazan pada setiap fashilahnya.
عين ن م ۱۹ لا يصدعون عنها ولا ينزفون ۱۸بأكواب وأباريق وكأس م
/biakwābin wan abārīqa wa ka’sin min maʻīn, lā yu ṣaddaʻūna ‘anhā wa lā yunzifūn/ ‘dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk’ (Qs. al-Waqi’ah : 18-19) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 18-19 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.25 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
عين لا يصدعون عنها ولا ينزفون ن م بأكواب وأباريق وكأس م
الوزن - فعيل - يفعلون
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الروي - ن - ن
Pada tabel di atas, kata عين yunzifūn/ masing-masing/ينزفون maʻīn/ dan kata/م
mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
عين yunzifūn/ wazannya adalah/ينزفون fāʻi/ dan/فعيل maʻīn/ adalah/م
.yufʻilūn/, keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya/يفعلون
ا يتخيرون م كهة م ا يشتهون ۲۰وف م ۲۱ ولحم طير م
/wa fākihatin mimmā yatakhayyarūn, wa laḥmi ṭayrin mimmā yasytahūn/ ‘dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan’ (Qs. al-Waqi’ah : 20-21)
Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 20-21 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.26 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ا يشتهون ا يتخيرون ولحم طير مم و فكهة مم
لون - - - يفعلون الوزن - - يتفع
الروي - - ن - - - ن
Pada tabel di atas, kata يتخيرون/yatakhayyarūn/ dan kata يشتهون/yasytahūn/
masing-masing mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan
wazan dari kata يتخيرون /yatakhayyarūn/ adalah لون yatafaʻalūn/ dan/يتفع
yafʻalūn/ , keduanya berbeda dari segi/ يفعلون yasytahūn/ wazannya adalah/يشتهون
wazan pada setiap fashilahnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ل ٱللؤلو ٱلمكنون ۲۲وحور عين ۲۳ كأمث
/wa ḥūrun ʻīn, ka -amṡali al-allu’lu-i al-maknūn/ ‘Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik’ (Qs. al-Waqi’ah : 22-23) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 22-23 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.27 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
وحور عين كامثال اللؤلؤ المكنون
الوزن - فعل - - مفعول
الروي - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata عين/ʻīnin/, dankata مكنون/maknūn/ masing-masing
mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
مفعول maknūn/ wazannya adalah/مكنون fiʻlin/ dan kata/فعل ʻīnin/ adalah/عين
/mafʻūl/ keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
ما ۲٥لا يسمعون فيها لغوا ولا تأثيما ما سل ۲٦ إلا قيلا سل
/lā yasma ūna fīhā lagwan wa lā taʼ ṡīmā, illā qīlan salāman salāmā/ ‘Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam’ (Qs. al-Waqi’ah : 25-26) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 25-26 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.28 Al-Sajʻu Muṭarraf
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
لايسمعون فيها لغوا ولا تاثيما إلا قيلا سلاما سلاما
الوزن - - - - تفعيلا - - - فعالا
الروي - - - - م - - - م
Pada tabel di atas, kata تاثيما/ta’ṡīmā/ dan kata سلاما /salāmā/ masing-masing
mempunyai huruf akhir “م” /m/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata تاثيما
/ta’ṡīmā/ adalah تفعيلا/tafʻīlā/ dan سلاما/salāmā/ wazannya adalah فعالا /faʻālā/ ,
keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
كهة كثيرة ۳۳ لا مقطوعة ولا ممنوعة ۳۲وف
/wa fākihatin kaṡīrah, lā maqṭūʻatin wa lā mamnūʻah/ ‘Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya’ (Qs. al-Waqi’ah : 32-33) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 32-33 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.29 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
وفاكهة كثيرة لامقطوعة ولا ممنوعة
الوزن - فعيلة - - مفعولة
الروي - ة - - ة
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel di atas, kata كثيرة/kaṡīrāh/ dan kata ممنوعة /mamnuʻah/ masing-masing
mempunyai huruf akhir “ة” yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata كثيرة
/kaṡīrāh/ adalah فعيلة/faʻīlah/ dan ممنوعة/mamnuʻah/ wazannya adalah مفعولة
/mafʻūlah/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
ن يحموم ٤۲في سموم وحميم ٤۳ وظل م
/fī samūmin wa ḥamīm, wa ẓillin min yaḥmūm/ ‘Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam’ (Qs. al-Waqi’ah : 42-43) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 42-43 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.30 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى فى سموم وحميم وظل من يحموم الوزن - - فعيل - - يفعول
الروي - - م - - مPada tabel di atas, kata حميم/ḥamīm/ dan kata يحموم /yaḥmūm/ masing-masing
mempunyai huruf akhir “م” /m/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata حميم
/ḥamīm/ adalah فعيل/faʻīl/ dan يحموم /yaḥmūm/ wazannya adalah يفعول /yafʻūl/ ,
keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
لون لين وٱلأخرين ٤۸ أو ءاباؤنا ٱلأو ٤۹ قل إن ٱلأو
/awa-ābāuna al-awwalūn, qul inna al-awwalīna wa al-ākhirīn/ ‘apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?, Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian’ (Qs. al-Waqi’ah : 48-49) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 48-49 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.31 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانىلين و ٱلأخرين لون قل إن ٱلأو أو ءاباؤنا ٱلأو
لون - - فاعلين الوزن - - فع
الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata لون -al-ākhirīn/ masing/ ٱلأخرين al-awwalūn/ dan kata/ٱلأو
masing mempunyai huruf akhir “ن” yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
لون لون al-awwalūn/ adalah/ٱلأو al-ākhirīn/ wazannya/ ٱلأخرين faʻalūn/ dan/فع
adalah فاعلين /fāʻilīn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
ربون عليه من ٱلحميم ربون شرب ٱلهيم ٥٤ فش ٥٥ فش
/fasyāribūna ‘alayhi mina al-ḥamīm, fasyāribūna syurba al-hīm/ ‘Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas, Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum’ (Qs. al-Waqi’ah : 54-55) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 54-55 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.32 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانىربون شرب ٱلهيم ربون عليه من ٱلحميم فش فش
الوزن - - فعيل - - فغل
الروي - - م - - م
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel di atas, kata ٱلحميم/al-ḥamīm/ dan kata ٱلهيم /al-hīm/ masing-masing
mempunyai huruf akhir “م” /m/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
, /fiʻlun/ فغل al-hīm/ wazannya adalah/ ٱلهيم faʻīl/ dan/فعيل al-ḥamīm/ adalah/ٱلحميم
keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
ين ذا نزلهم يوم ٱلد قون ٥٦ ه كم فلولا تصد ٥۷ نحن خلقن
/hāżā nuzuluhum yawma al-dīn, naḥnu khalaqnākum falawlā tuṣaddiqūn/ ‘Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan", Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan’ (Qs. al-Waqi’ah : 56-57) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 56-57 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.33 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانىقون كم فلولا تصد ين نحن خلقن ذا نزلهم يوم ٱلد ه
لون الوزن - - فعل - - تفع
الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata ين قون al-dīn/ dan kata/ ٱلد tuṣaddiqūn/ masing-masing/ تصد
mempunyai huruf akhir “ن” yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata ين ٱلد
/al-dīn/ adalah فعل /fiʻlun/ dan قون لون tuṣaddiqūn/ wazannya adalah/ تصد تفع/tufāʻilūn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
ا تمنون لقون ٥۸ أفرءيتم م ٥۹ ءأنتم تخلقونهۥ أم نحن ٱلخ
/afaraytum mā tumnūn, a-antum khalaqnāhu am naḥnu al-khāliqūn/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan, Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya’ (Qs. al-Waqi’ah : 58-59)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 58-59 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.34 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانىلقون ا تمنون ءأنتم تخلقونهۥ أم نحن ٱلخ أفرءيتم م
الوزن - - تفعول - - فاعلون الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata تمنون /tumnūn/ dan kata لقون -al-khāliqūn/ masing/ ٱلخ
masing mempunyai huruf akhir “ن” yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
لقون tufʻūl/ dan/ تفعول tumnūn/ adalah/ تمنون al-khāliqūn/ wazannya adalah/ ٱلخ
.fāʻilūn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya/ فاعلون
رنا بينكم ٱلموت وما نحن بمسبوقين لكم وننشئكم في ما لا تعلمون ٦۰ نحن قد ل أمث ٦ على أن نبد
/naḥnu qaddarnā baynakumu al-mawta wa mā naḥnu bimasbūqīn, ‘alā an nubażżila amṡālakum wa nunsyi’akum fī mā lā taʻlamūn/ ‘Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui’ (Qs. al-Waqi’ah : 60-61) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 60-61 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.35 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
لكم وننشئكم في ما لا تعلمون ل أمث رنا بينكم ٱلموت وما نحن بمسبوقين على أن نبد نحن قد
الوزن - - مفعولين - - تفعلون
الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata مسبوقين/masbūqīn/ dan kata تعلمون /taʻlamūn/ masing-
masing mempunyai huruf akhir “ن” yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
taʻlamūn/ wazannya/ تعلمون mafʻūlīn/ dan/ مفعولين masbūqīn/ adalah/مسبوقين
adalah تفعلون /tafʻalūn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap
fashilahnya.
ا تحرثون رعون ٦۳أفرءيتم م ٦٤ ءأنتم تزرعونهۥ أم نحن ٱلز
/afaraytum mā taḥruṡūn, aantum tazraʻūnahu am na ḥnu al-zāriʻūn/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam, Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya’ (Qs. al-Waqi’ah : 63-64) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 63-64 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.36 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانىرعون ا تحرثون ءأنتم تزرعونهۥ أم نحن ٱلز أفرءيتم م
الوزن - - تفعلون - - فاعلون
الروي - - ن - - ن
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel di atas, kata تحرثون /taḥruṡūn/ dan kata رعون -al-zāriʻūn/ masing/ ٱلز
masing mempunyai huruf akhir “ن” yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
رعون tafʻulūn/ dan/ تفعلون taḥruṡūn/ adalah/ تحرثون al-zāriʻūn/ wazannya/ ٱلز
adalah فاعلون /fāʻilūn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap
fashilahnya.
٦۷ بل نحن محرومون ٦٦إنا لمغرمون
/innā lamugramūn, bal naḥnu maḥrūmūn/ ‘(Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian", bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa’ (Qs. al-Waqi’ah : 66-67) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 66-67 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.37 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
إنا لمغرمون بل نحن محرومون
الوزن - مفعلون - - مفعولون
الروي - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata مغرمون/mugramūn/ dan kata محرومون /maḥrūmūn/
masing-masing mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan
wazan dari kata مغرمون /mugramūn/ adalah مفعلون/mufʻalūn/ dan
mafʻūlūn/ , keduanya berbeda/ مفعولون maḥrūmūn/ wazannya adalah/محرومون
dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
٦۹ ءأنتم أنزلتموه من ٱلمزن أم نحن ٱلمنزلون ٦۸ أفرءيتم ٱلماء ٱلذي تشربون
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/afaraytum al-mā’a al-lażī tasyrabūn, aantum anzaltumūhu mina al-muzni am naḥnu al-munzilūn/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum, Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya’ (Qs. al-Waqi’ah : 68-69) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 68-69 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.38 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى أفرءيتم ٱلماء ٱلذي تشربون ءأنتم أنزلتموه من ٱلمزن أم نحن ٱلمنزلون
الوزن - - تفعلون - - مفعلون الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata تشربون /tasyrabūn/ dan kata ٱلمنزلون /al-munzilūn/
masing-masing mempunyai huruf akhir “ن” yang diwaqafkan, sedangkan wazan
dari kata تشربون /tasyrabūn/ adalah تفعلون /tafʻalūn/ dan ٱلمنزلون /al-munzilūn/
wazannya adalah مفعلون /mufʻilūn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap
fashilahnya.
۷۲ ءأنتم أنشأتم شجرتها أم نحن ٱلمنش ٴون ۷۱ أفرءيتم ٱلنار ٱلتي تورون
/afaraytum al-nāra al-latī tūrūn, aantum ansya’tum syajaratahā am naḥnu al-munsyi’ūn/ ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu), Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya’ (Qs. al-Waqi’ah : 71-72) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 71-72 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.39 Al-Sajʻu Muṭarraf
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الفقرة الاولى الفقرة الثانى أفرءيتم ٱلنار ٱلتي تورون ءأنتم أنشأتم شجرتها أم نحن ٱلمنش ٴون
الوزن - - تفعول - - مفعلون
الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata تورون /tūrūn/ dan kata ٱلمنش ٴون /al-munsyi’ūn/ masing-
masing mempunyai huruf akhir “ن” yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
al-munsyi’ūn/ wazannya adalah/ ٱلمنش ٴون tufʻūl/ dan/ تفعول tūrūn/ adalah/ تورون
.mufʻilūn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya/ مفعلون
كنون ب م هۥ إلا ٱلمطهرون ۷۸ في كت ۷۹ لا يمس
/fī kitābin maknūn, lā yamassahu illā al-muṭahharūn/ ‘pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan’ (Qs. al-Waqi’ah : 78-79) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 78-79 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.40 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
هۥ إلا ٱلمطهرون كنون لا يمس ب م في كت
لون الوزن - - مفعول - - مفع
الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata كنون -muṭahharūn/ masing/مطهرن maknūn/ dan kata/م
masing mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kata كنون muṭahharūn/ wazannya/مطهرن mafʻūl/ dan/مفعول maknūn/ adalah/م
adalah لون mufaʻalūn/, keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap/مفع
fashilahnya.
لمين ب ٱلع ن ر دهنون ۸۰ تنزيل م ذا ٱلحديث أنتم م ۸۱ أفبه
/tanzīlun min rabbi al-‘ālamīn, afabihāżā al-ḥadīṡi antum mudhinūn/ ‘Diturunkan dari Rabbil ´alamiin, Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini’ (Qs. al-Waqi’ah : 80-81) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 80-81 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.41 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
دهنون ذا ٱلحديث أنتم م لمين أفبه ب ٱلع ن ر تنزيل م
الوزن - - فاعلين - - مفعلون
الروي - - ن - - ن
Pada tabel di atas, kata لمين دهنون al-‘ālamīn/ dan kata/ ٱلع -mudhinūn/ masing/م
masing mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari
kata لمين دهنون fāʻalīn/ dan/فاعلين al-‘ālamīn/ adalah/ ٱلع mudhinūn/ wazannya/م
adalah مفعلون/mufʻilūn/, keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap
fashilahnya.
كن لا تبصرون ۸٤وأنتم حينئذ تنظرون ۸٥ ونحن أقرب إليه منكم ول
/wa antum ḥīna-iżin tanẓurūn, wa naḥnu aqrabu ilaihi walākin lā tubṣirūn/ ‘Padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat’ (Qs. al-Waqi’ah : 84-85)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 84-85 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.42 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
وانتم حينئذ تنظرون ونحن اقرب إليه منكم ولكن لا تبصرون
الوزن - - تفعلون - - - - - - تفعلون الروي - - ن - - - - - - ن
Pada tabel di atas, kata تنظرون/tanẓurūn/ dan kata تبصرون /tubṣirūn/ masing-
masing mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari
kata تنظرون/tanẓurūn/ adalah تفعلون/tafʻulūn/ dan تبصرون /tubṣirūn/ wazannya
adalah تفعلون /tufʻilūn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap
fashilahnya.
دقين ۸٦فلولا إن كنتم غير مدينين ۸۷ ترجعونها إن كنتم ص
/falawlā in kuntum gayra madīnīn, tarjiūnahā in kuntum ṣādiqīn/ ‘ maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah), Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar’ (Qs. al-Waqi’ah : 86-87) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 86-87 merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda yaitu :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.43 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
فلولا إن كنتم غير مدينين ترجعونها إن كنتم صادقين
الوزن - - - فعيلين - - - فاعلين
الروي - - - ن - - - ن
Pada tabel di atas, kata ṣādiqīn/ masing-masing/ صادقين madīnīn/ dan kata/ مدينين
mempunyai huruf akhir “ن” /n/ yang diwaqafkan, sedangkan wazan dari kata
فاعلين ṣādiqīn/ wazannya adalah/ صادقين faʻīlīn/ dan/ فعيلين madīnīn/ adalah/مدينين /fāʻilīn/ , keduanya berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
2. Al-Saj’uAl-Tarṣiʻ )(الترصيع
Al-Sajʻu Tarṣiʻ adalah al-Sajʻu yang seluruh susunan kalimatnya memiliki
wazan dan huruf akhir yang sama. Dalam surat al-Waqi’ah terdapat 2 ayat yang
terdiri dari ayat 8-9
ب ٱلميمنة ب ٱلميمنة ما أصح ب ٱلمش ٴمة ۸فأصح ب ٱلمش ٴمة ما أصح ۹ وأصح
/faaṣḥābu al-maymanah mā aṣḥābu al-maymanah , wa aṣḥābu al-masyamah mā aṣḥābu al-masyamah / ‘yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu , dan golonngan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu’ (Qs. Al-waqi´ah : 8-9)
Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 8-9 merupakan jenis al-Saj’u tarsi’.
al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang seluruh susunan kalimatnya memiliki
wazan dan huruf akhir yang sama pada setiap fashilahnya. Adapun susunan
kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.44 Al-Sajʻu Tarsi’
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ب ٱلمش ٴمة ب ٱلمش ٴمة ما أصح ب ٱلميمنة وأصح ب ٱلميمنة ما أصح فأصح
الوزن افعال المفعلة افعال المفعلة افعال المفعلة افعال المفعلة
الروي ب ة ب ة ب ة ب ة
pada tabel tersebut kata-kata yang terdapat padacontoh di atas dalam segi wazan
maupun huruf akhir, masing-masing memiliki wazan dan huruf akhir sama.
3. Al-Saj’u Al-Mutawāzī (المتوازى)
Al-Sajʻu Mutawāzī adalah persamaan lafaz akhir dari sebagian susunan
kalimat baik dalam wazan maupun huruf akhirnya. Dalam surat al-Waqi’ah
terdapat 11ayat yang terdiri dari ayat 1-2-3, 28-29, 76-77, 90-91, dan ayat 93-94.
افعة ۲ ليس لوقعتها كاذبة ۱إذا وقعت ٱلواقعة ۳ خافضة ر
/iżā waqaati al -wāqiʻah, laysa liwaqʻatihā kāżibah khāfiḍatun al-rāfiʻah/ ‘Apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya, (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)’ (Qs. al-Waqi’ah : 1-3)
Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ahayat 1-2-3 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.45 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى الفقرة الثالث
افعة إذا وقعت ٱلواقعة ليس لوقعتها كاذبة خافضة ر الوزن - - فاعلة - - فاعلة - فاعلة
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الروي - - ة - - ة - ةPada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama, kedua dan ketiga memiliki
wazan yang sama pada kata akhir yaitu pada kata ٱلواقعة/al-wāqiʻah/, kata كاذبة
/kāżibah/, dan kata افعة fāʻilah/. Sedangkan dalam/فاعلة rāfiʻah/ memiliki wazan/ر
segi huruf akhir pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua
sama-sama memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “ة”
خضود نضود ۲۸ في سدر م ۲۹ وطلح م
/fī sidrin makhdūd, wa ṭalḥin mandūd/ ‘Berada di antara pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)’ (Qs. al-Waqi’ah : 28-29) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ahayat 28-29 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.46 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
نضود خضود و طلح م في سدر م
الوزن - - مفعول - - مفعول
الروي - - د - - د
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata خضود makhdūd/ dan kata/ م
نضود mafʻūl/. Sedangkan dalam segi/مفعول mandūd/, yang memiliki wazan/ م
huruf akhir pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-
sama memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “د”
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
۷۷ إنهۥ لقرءان كريم ۷٦ وإنهۥ لقسم لو تعلمون عظيم
/wa innahu laqasamun law ta‘lamūna ‘aẓīm, innahu laqur’ānun karīm/ ‘Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui, Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia’ (Qs. al-Waqi’ah : 76-77) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 76-77 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.47 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
وإنهۥ لقسم لو تعلمون عظيم إنه لقرءان كريم
الوزن - - فعيل - - فعيل
الروي - - م - - م
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata عظيم /‘aẓīm/ dan kata
faʻīl/. Sedangkan dalam segi huruf akhir/فعيل karīm/, yang memiliki wazan/كريم
pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-sama
memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “م”
ب ٱليمين ا إن كان من أصح ب ٱليمين ۹۰وأم م لك من أصح ۹۱ فسل
/wa ammā in kāna min aṣḥabi al-yamīn, fasalāmun laka min aṣḥabi al-yamīn/ ‘Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan’ (Qs. al-Waqi’ah : 90-91) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 90-91 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.48 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ب ٱليمين م لك من أصح ب ٱليمين فسل ا إن كان من أصح وأم
الوزن - - فعيل - - فعيل
الروي - - ن - - ن
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata ٱليمين /al-yamīn/ dan kata
faʻīl/. Sedangkan dalam segi huruf/فعيل al-yamīn/ yang memiliki wazan/ ٱليمين
akhir pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-sama
memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “ن”
ن حميم ۹٤ وتصلية جحيم ۹۳ فنزل م
/fanuzulun min ḥamīm, wa taṣliyatu jaḥīm/ ‘maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam jahannam’ (Qs. al-Waqi’ah : 93-94) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 93-94 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.49 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ن حميم و تصلية جحيم فنزل م
الوزن - - فعيل - - فعيل
الروي - - م - - م
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata حميم /ḥamīm/ dan kata
faʻīl/. Sedangkan dalam segi huruf akhir/فعيل jaḥīm/, yang memiliki wazan/جحيم
pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-sama
memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “م”
4. Al-Saj’u Al-Masyṭūr )المشطور(
Al-Sajʻu Masyṭūr adalah al-Sajʻu yang rangkaian pertama dan rangkaian
kedua setiap bagian dari akhiran katanya memiliki huruf yang berbeda. Dalam
surat al-Waqi’ah terdapat 4 ayat yang terdiri dari ayat 4-5 dan 30-31
ا ت ٱلأرض رج ا ٤ إذا رج ٥ وبست ٱلجبال بس
/iżā rujjati al-arḍu rajjā, wa bussati al-jibālu bassā/ ‘Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya’ (Qs. al-Waqi’ah : 4-5) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 4-5 merupakan jenis al-Saj’u Masyṭūr.
al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan pada akhir kata dalam setiap
fashilahnya tetapi berbeda dalam huruf akhir pada kata akhirnya. Adapun kata-
kata yang memiliki wazan sama dan huruf akhir berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.50 Al-Sajʻu Masyṭūr
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
ا ا وبست ٱلجبال بس ت ٱلأرض رج إذا رج
الوزن - - فعلا - - فعلا
حرف الاخر - - ج - - س
Pada tabel tersebut kata akhir ا ا rajjā/ pada kalimat pertama dengan kata/ رج بس
/bassā/ pada kalimat kedua memiliki wazan yang sama yaitu فعلا/faʻlā/.
Sedangkan dalam huruf akhir, kata ا rajjā/ pada kalimat pertama akhirannya/ رج
terdiri dari huruf “ج” , dan kata ا bassā/ pada kalimat kedua akhirannya terdiri/ بس
dari huruf “س” .
مدود سكوب ۳۰وظل م ۳۱ وماء م
/wa ẓillin mamdūd, wa mā-i maskūb/ ‘dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah’ (Qs. Al-Waqi’ah : 30-31) Al-Saj’u pada surat al-Waqi’ah ayat 30-31 merupakan jenis al-Saj’u
Masyṭūr. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan pada akhir kata
dalam setiap fashilahnya tetapi berbeda dalam huruf akhir pada kata akhirnya.
Adapun kata-kata yang memiliki wazan sama dan huruf akhir berbeda, berikut
disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.51 Al-Sajʻu Masyṭūr
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
سكوب مدود و ماء م و ظل م
الوزن - - مفعول - - مفعول
حرف الاخر - - د - - ب
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel tersebut kata akhir ممدود /mamdūd/ pada kalimat pertama dengan kata
maskūb/ pada kalimat kedua memiliki wazan yang sama yaitu/ مسكوب
mamdūd/ pada kalimat/ ممدود mafʻūl/. Sedangkan dalam huruf akhir, kata/مفعول
pertama akhirannya terdiri dari huruf “د” , dan kata مسكوب /maskūb/ pada kalimat
kedua akhirannya terdiri dari huruf “ب” .
3.3 Al-Sajʻu dalam Surat An-Naba’
3.3.1 Analisis Kriteria Keindahan Al-Sajʻu dalam Surat An-Naba’
Dari data yang diperoleh dalam al-Qur’an dalam surat an-Naba’ ditemukan
jumlah kriteria keindahan al-Sajʻu sebagai berikut :
1. Al-Sajʻu yang paling indah dan tinggi derajatnya adalah yang sama
rangkaiannya dalam jumlah kata, memiliki huruf akhir yang sama dan
selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti
membaca). Dalam surat an-Naba’ terdapat 2 ayat yang terdiri ayat 19-20.
با ماء فكانت أبو ۲۰ وسيرت ٱلجبال فكانت سرابا ۱۹ وفتحت ٱلس
/wa futiḥati al-samā-u fakānat abwābā, wa suyyirati al-jibālu fakānat sarābā/ ‘dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia’ (Qs.an-Naba’ : 19-20) Kriteria al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 19-20, merupakan kriteria al-
Saj’u paling indah dan tinggi derajatnya. Berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.52 Al-Sajʻu yang paling indah dan tinggi derajatnya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
با وسيرت ٱلجبال فكانت سرابا ماء فكانت أبو وفتحت ٱلس
با وسيرت ٱلجبال فكانت سرابا ماء فكانت أبو وفتحت ٱلس٤ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kata-kata dalam surat an-Naba’ ayat 19-20 tersebut pada kalimat pertama dan
kedua masing-masing berjumlah 4 kata, sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ب” /b/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian ayat 19-20 merupakan al-
Saj’u yang paling indah, menunjukkan kalimat jumlah kata dan huruf akhir yang
sama, sehingga menempatkan al-Saj’u pada posisi yang tinggi derajatnya.
2. Mempunyai rangkaian kata yang panjang pada bagian keduanya dalam
jumlah katanya. Dalam surat an-Naba’ terdapat 6 ayat yang terdiri ayat 4-
5, 13-14 dan ayat 29-30
٥ ثم كلا سيعلمون ٤ كلا سيعلمون
/kallā sayalamūn, ṡumma kallā sayalamūn/ ‘ Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui’ (Qs. an-Naba’ : 4-5) Kriteria al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 4-5, termasuk kriteria al-Saj’u
yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.53 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
كلا سيعلمون ثم كلا سيعلمون
كلا سيعلمون ثم كلا سيعلمون ۳ ۲ ۱ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat an-Naba’ ayat 4-5 pada kalimat pertama terdapat 2 kata dan
pada kalimat kedua terdapat kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir huruf
n/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan/ ”ن“
waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat 4-5 ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian keduanya,
serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
اجا ۱۳ وجعلنا سراجا وهاجا ت ماء ثج ۱٤ وأنزلنا من ٱلمعصر
/wa ja alnā sirāja wahhājā, wa anzalnā mina al -muʻṣirāti mā-an ṡajjājā/ ‘dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah’ (Qs. an-Naba’ : 13-14) Kriteria al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 13-14, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.54 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
اجا ت ماء ثج و جعلنا سراجا وهاجا و أنزلنا من ٱلمعصر
اجا ت ماء ثج و جعلنا سراجا وهاجا و أنزلنا من ٱلمعصر٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ٤ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat an-Naba’ ayat 13-14 pada kalimat pertama terdapat 4 kata
dan pada kalimat kedua terdapat 6 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ج” /j/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
13-14 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
با ه كت ۳۰ فذوقوا فلن نزيدكم إلا عذابا ۲۹وكل شيء أحصين
/wa kulla syayin aḥṣaynāhu kitābā, fażūqū falan nazīdakum illā ‘ażābā/ ‘Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab, Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab’ (Qs. an-Naba’ : 29-30) Kriteria al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 29-30, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian keduanya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.55 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian keduanya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
با فذوقوا فلن نزيدكم إلا عذابا ه كت وكل شيء أحصين
با ف ذوقو ف لن نزيدكم إلا عذابا ه كت و كل شيء أحصين٤ ٥ ٦ ٧ ۳ ۲ ۱ ٤ ٥ ۳ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat an-Naba’ ayat 29-30 pada kalimat pertama terdapat 5 kata
dan pada kalimat kedua terdapat 7 kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir
huruf “ب” /b/ dan huruf tersebut selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam
keadaan waqaf (berhenti membaca). Dengan demikian al-Sajʻu yang indah ayat
29-30 ini menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian
keduanya, serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
3. Mempunyai rangkaian kata yang panjang pada bagian ketiganya dalam
jumlah katanya. Dalam surat an-Naba’ terdapat 3 ayat yang terdiri dari
ayat 22-23-24.
غين م ٴابا بثين فيها أحقابا ۲۲للط ۲٤ لا يذوقون فيها بردا ولا شرابا ۲۳ ل
/liṭṭāgīna ma-ābā, lābiṡīna fīhā aḥqābā, lā yażūqūna fīhā bardan wa lā syarābā/ ‘lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman’ (Qs. an-Naba’ 22-24) Kriteria al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 22-23-24, termasuk kriteria al-
Saj’u yang indah juga. Adapun rangkain kata yang panjang pada bagian ketiganya
dalam jumlah katanya, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.56 al-Saj’u yang indah dan panjang bagian ketiganya
الفقرة الاولى الفقرة الثانى الفقرة الثالث
للطغين م ٴابا لبثين فيها أحقابا لا يذوقون فيها بردا ولا شرابا
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
للطغين م ٴابا لبثين فيها أحقابا لا يذوقون فيها بردا ولا شرابا٤ ٥ ٦ ۳ ۲ ۱ ۳ ۲ ۱ ۲ ۱
Kata-kata dalam surat an-Naba’ ayat 22-23-24 pada kalimat pertama terdapat 2
kata, pada kalimat kedua terdapat 3 kata sedangkan pada kalimat ketiga terdapat 4
kata. sedangkan huruf akhir pada kata terakhir huruf “ب”/b/ dan huruf tersebut
selamanya dimatikan huruf akhirnya dalam keadaan waqaf (berhenti membaca).
Dengan demikian al-Sajʻu pada surat al-Waqi’ah ayat 22-23-24 yang indah ini
menunjukkan kalimat yang lebih panjang jumlah katanya pada bagian ketiganya,
serta memiliki huruf akhir yang sama dalam setiap fashilahnya.
3.3.2 Analisis Jenis-jenis Al-Sajʻu dalam Surat An-Naba’
1. Al-Saj’uAl-Muṭarraf (المطرف)
Al-Sajʻu Muṭarraf adalah al-Sajʻu dalam susunan kalimat yang terdapat
dua akhir kata atau lebih yang sama huruf akhirnya tetapi berbeda dalam segi
wazan. Dalam surat an-Naba’ terdapat 12 ayat yang terdiri dari ayat 6-7, 22-23,
25-26, 27-28, 29-30, dan ayat 35-36.
دا ۷ وٱلجبال أوتادا ٦ ألم نجعل ٱلأرض مه
/alam naj‘ali al-arḍa mihādā, wa-al-jibāla awtāda/ Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak? (Qs. an-Naba’ : 6-7) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 6-7, merupakan jenis al-Saj’u Muṭarraf .
al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang sama tetapi
berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang memiliki huruf
akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.57 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
دا و ٱلجبال أوتادا ألم نجعل ٱلأرض مه الوزن - - - فعالا - - افعالا
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
الروي - - - د - - د
Pada tabel di atas, kata دا awtāda/ masing-masing/أوتادا mihādā/ dan kata/ مه
mempunyai huruf akhir “د”, sedangkan wazan dari kata دا فعالا mihādā/ adalah/ مه
/fiʻālā / dan أوتادا/awtāda/ wazannya adalah افعالا /afʻālā/, keduanya berbeda dari
segi wazan pada setiap fashilahnya.
غين م ٴابا بثين فيها أحقابا ۲۲للط ۲۳ ل
/liṭṭāgīna ma’āba, lābiṡīna fīhā aḥqābā/ ‘lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya’ (Qs. an-Naba’ : 22-23) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 22-23, merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.58 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
للطغين م ٴابا لبثين فيها أحقابا
الوزن - فعالا - - افعالا
الروي - ب - - ب
Pada tabel di atas, kata م ٴابا /ma’āba/ dan kata أحقابا /aḥqābā/ masing-masing
mempunyai huruf akhir “ب”, sedangkan wazan dari kata م ٴابا /ma’āba/ adalah
afʻālā/, keduanya berbeda/ افعالا aḥqābā/ wazannya adalah/ أحقابا faʻālā / dan/فعالا
dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
اقا ۲٦ جزاء وفاقا ۲٥ إلا حميما وغس
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/illā ḥamīman wa gassāqā, jazā-an wifāqā/ ‘selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pambalasan yang setimpal’ (Qs. an-Naba’ : 25-26) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 25-26, merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.59 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
اقا جزاء وفاقا إلا حميما وغس الوزن - - فعالا - فعالا الروي - - ق - ق
Pada tabel di atas, kata اقا wifāqā/ masing-masing/وفاقا gassāqā/ dan kata/ غس
mempunyai huruf akhir “ق” /q/, sedangkan wazan dari kata اقا /gassāqā/ غس
adalah فعالا/faʻālā/ dan وفاقا/wifāqā/ wazannya adalah فعالا /fiʻālā / , keduanya
berbeda dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
ابا ۲۷إنهم كانوا لا يرجون حسابا تنا كذ بوا ب ٴاي ۲۸ وكذ
/innahum kānū lā yarjūna ḥisābā, wa każżabū bi-āyātinā kiżżābā/ ‘Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya’ (Qs. an-Naba’ : 27-28) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 27-28, merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.60 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ابا تنا كذ بوا ب ٴاي إنهم كانوا لا يرجون حسابا وكذ الوزن - - فعالا - فعالا الروي - - ب - ب
Pada tabel di atas, kata حسابا /ḥisābā/ dan kata ابا kiżżābā/ masing-masing/كذ
mempunyai huruf akhir “ب”, sedangkan wazan dari kata حسابا /ḥisābā/ adalah
ابا fiʻālā/ dan/فعالا fiʻāālā / , keduanya berbeda/ فعالا kiżżābā/ wazannya adalah/كذ
dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
با ه كت ۳۰ فذوقوا فلن نزيدكم إلا عذابا ۲۹وكل شيء أحصين
/wa kullā syay’in aḥṣaynāhu kitābā, fażūqū falan nazīdakum illā ‘ażābā/ ‘Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab, Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab’ (Qs. an-Naba’ : 29-30) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 29-30, merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.61 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
با فذوقوا فلن نزيدكم إلا عذابا ه كت وكل شيء أحصين
الوزن - - فعالا - - - فعالا
الروي - - ب - - - ب
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel di atas, kata با ażābā/ masing-masing‘/ عذابا kitābā/ dan kata/ كت
mempunyai huruf akhir “ب” /b/, sedangkan wazan dari kata با kitābā/ adalah/ كت
faʻālā / , keduanya berbeda/ فعالا ażābā/ wazannya adalah‘/ عذابا fiʻālā/ dan/فعالا
dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
با بك عطاء حسابا ۳٥ لا يسمعون فيها لغوا ولا كذ ن ر ۳٦ جزاء م
/lā yasmaʻūna fīhā lagwan wa lā kiżżābā, jazāan min rabbika ‘āṭāan ḥisābā/ ‘Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta, Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak’ (Qs. an-Naba’ : 35-36) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 35-36, merupakan jenis al-Saj’u
Muṭarraf . al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang memiliki huruf akhir yang
sama tetapi berbeda dalam wazan pada setiap fashilahnya. Adapun kata yang
memiliki huruf akhir sama dan wazan yang berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.62 Al-Sajʻu Muṭarraf
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
بك عطاء حسابا ن ر با جزاء م لا يسمعون فيها لغوا ولا كذ
الوزن - - فعالا - - - فعالا
الروي - - ب - - - ب
Pada tabel di atas, kata با ḥisābā/ masing-masing/ حسابا kiżżābā/ dan kata/ كذ
mempunyai huruf akhir “ب” /b/, sedangkan wazan dari kata با kiżżābā/ adalah/ كذ
fiʻālā / , keduanya berbeda/ فعالا ḥisābā/ wazannya adalah/ حسابا fiʻāālā/ dan/فعالا
dari segi wazan pada setiap fashilahnya.
2. Al-Saj’uAl-Tarṣiʻ )(الترصيع
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Al-Sajʻu Tarṣiʻ adalah al-Sajʻu yang seluruh susunan kalimatnya memiliki
wazan dan huruf akhir yang sama. Dalam surat an-Naba’ terdapat 2 ayat yang
terdiri dari ayat 4-5.
٥ ثم كلا سيعلمون ٤ كلا سيعلمون
/kallā sayaʻlamūn, ṡumma kallā sayaʻlamūn/ ‘Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui’ (Qs. an-Naba’ : 4-5) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 4-5, merupakan jenis al-Saj’u tarsi’. al-
Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang seluruh susunan kalimatnya memiliki wazan
dan huruf akhir yang sama pada setiap fashilahnya. Adapun susunan kalimat yang
memiliki wazan dan huruf akhir sama, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.63 Al-Sajʻu Tarsi’
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
كلا سيعلمون ثم كلا سيعلمون
الوزن فعل يفعلون فعل يفعلون
الروي ل ن ل ن
pada tabel tersebut kata-kata yang terdapat padacontoh di atas dalam segi wazan
maupun huruf akhir, masing-masing memiliki wazan dan huruf akhir sama.
3. Al-Saj’u Al-Mutawāzī (المتوازى)
Al-Sajʻu Mutawāzī adalah persamaan lafaz akhir dari sebagian susunan
kalimat baik dalam wazan maupun huruf akhirnya. Dalam surat an-Naba’ terdapat
6 ayat yang terdiri dari ayat 13-14, 32-33 dan ayat 38-39.
اجا ۱۳ وجعلنا سراجا وهاجا ت ماء ثج ۱٤ وأنزلنا من ٱلمعصر
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
/wa ja alnā sirāja wahhājā, wa anzalnā mina al -muʻṣirāti mā-an ṡajjājā/ ‘dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah’ (Qs. an-Naba’ : 13-14) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 13-14 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.64 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
اجا ت ماء ثج وجعلنا سراجا وهاجا وأنزلنا من ٱلمعصر
الوزن - - فعالا - - - - فعالا
الروي - - ج - - - - جPada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata وهاجا /wahhājā/ dan kata
اجا fāʻālā/. Sedangkan dalam segi huruf/فعالا ṡajjājā/, yang memiliki wazan/ ثج
akhir pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-sama
memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “ج”
با ۳۳ وكواعب أترابا ۳۲ حدائق وأعن
/ḥadā’iqa wa anābā, wa kawāʻiba atrābā/ ‘(yaitu) kebun -kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya’ (Qs. an-Naba’ : 32-33) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 32-33 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.65 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
با وكواعب أترابا حدائق و أعن
الوزن - افعالا - افعالا
الروي - ب - ب
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata با أترابا aʻnābā/ dan kata/ أعن
/atrābā/, yang memiliki wazan افعالا /afʻālā/. Sedangkan dalam segi huruf akhir
pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-sama
memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “ب”
ن وقال صوابا حم ا لا يتكلمون إلا من أذن له ٱلر ئكة صف وح وٱلمل لك ٱليوم ۳۸يوم يقوم ٱلر ذ
۳۹ٱلحق فمن شاء ٱتخذ إلى ربهۦ م ٴابا
/yawma yaqūmu al-rūḥu wa al-malāikatu ṣaffā, lā yatakallamūna illā man ażina lahu al-raḥmānu wa qāla ṣawābā, żālika al-yawmu al-ḥaqqa faman syā’a ittakhaża ilā rabbihi maābā/ ‘Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar, Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya’ (Qs. an-Naba’ : 38-39) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 38-39 merupakan jenis al-Saj’u
Mutawāzī. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan dan huruf
akhirnya pada kata-kata akhir al-Saj’u, sedangkan pada kata-kata sebelumnya
tidak. Adapun susunan kalimat yang memiliki wazan dan huruf akhir sama pada
kata akhir al-Saj’u, berikut disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.66 Al-Sajʻu Mutawāzī
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
لك ٱليوم ٱلحق فمن شاء ٱتخذ إلى ذ ن وقال حم ئكة صفا لا يتكلمون إلا من أذن له ٱلر وح وٱلمل م يقوم ٱلر
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
م ٴاباربهۦ صوابا
الوزن - - - - - فعالا فعالا
الروى - - - - - ب - - - ب
Pada tabel tersebut kata-kata dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua
memiliki wazan yang sama pada kata akhir yaitu kata صوابا/ṣawābā/ dan kata
faʻālā/. Sedangkan dalam segi huruf akhir/ فعالا maābā/, yang memiliki wazan/م ٴابا
pada setiap fashilahnya, kalimat pertama dengan kalimat kedua sama-sama
memilki huruf akhir yang sama yaitu huruf “ب”
4. Al-Saj’u Al-Masyṭūr )المشطور(
Al-Saj’u Masyṭūr adalah al-Saj’u yang rangkaian pertama dan rangkaian
kedua setiap bagian dari akhiran katanya memiliki huruf yang berbeda. Dalam
surat an-Naba’ terdapat pada ayat 7-8 dan ayat 18-19.
جا ۷وٱلجبال أوتادا كم أزو ۸ وخلقن
/wa al-jibāla awtādā, wa khalaqnākum azwājā/ ‘dan gunung-gunung sebagai pasak?, dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan’ (Qs. an-Naba’ : 7-8) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 7-8, merupakan jenis al-Saj’u Masyṭūr.
al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan pada akhir kata dalam setiap
fashilahnya tetapi berbeda dalam huruf akhir pada kata akhirnya. Adapun kata-
kata yang memiliki wazan sama dan huruf akhir berbeda, berikut disajikan dalam
bentuk tabel:
Tabel 3.67 Al-Saj’u Masyṭūr
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
جا كم أزو و ٱلجبال أوتادا و خلقن
الوزن - - افعالا - - افعالا
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
حرف الاخر - - د - - ج
Pada tabel tersebut kata akhir أوتادا /awtādā/ pada kalimat pertama dengan kata
جا ./afʻālā/افعالا azwājā/ pada kalimat kedua memiliki wazan yang sama yaitu/ أزو
Sedangkan dalam huruf akhir, kata أوتادا /awtādā/ pada kalimat pertama
akhirannya terdiri dari huruf “د” , dan kata جا azwājā/ pada kalimat kedua/ أزو
akhirannya terdiri dari huruf “ج” .
ور فتأتون أفواجا با ۱۸يوم ينفخ في ٱلص ماء فكانت أبو ۱۹ وفتحت ٱلس
/yawma yunfakhu fī al-ṣūri fata’tūna afwājā, wa futiḥati al-samā’u fakānat ab-wāba/ ‘yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu’ (Qs. al-Waqi’ah : 18-19) Al-Saj’u pada surat an-Naba’ ayat 18-19, merupakan jenis al-Saj’u
Masyṭūr. al-Saj’u ini menunjukkan al-Saj’u yang sama wazan pada akhir kata
dalam setiap fashilahnya tetapi berbeda dalam huruf akhir pada kata akhirnya.
Adapun kata-kata yang memiliki wazan sama dan huruf akhir berbeda, berikut
disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.68 Al-Saj’u Masyṭūr
الفقرة الاولى الفقرة الثانى
با ماء فكانت أبو ور فتأتون أفواجا وفتحت ٱلس يوم ينفخ في ٱلص
الوزن - - افعالا - - افعالا
حرف الاخر - - ج - - ب
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel tersebut kata akhir أفواجا /afwājā/ pada kalimat pertama dengan kata
با ./afʻālā/افعالا ab-wāba/ pada kalimat kedua memiliki wazan yang sama yaitu/ أبو
Sedangkan dalam huruf akhir, kata أفواجا /afwājā/ pada kalimat pertama
akhirannya terdiri dari huruf “ج” , dan kata با ab-wāba/ pada kalimat kedua/ أبو
akhirannya terdiri dari huruf “ب” .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
mengenai al-Sajʻu dalam surat al-Waqi’ah dan surat an-Naba’, dapat ditarik
kesimpulan bahwa persamaan huruf pada akhir kata dalam keadaan waqaf
(berhenti membaca) adalah al-Sajʻu.
1. Al-Sajʻu adalah persesuaian dua fashilah (susunan kalimat) atas satu huruf.
2. Kriteria keindahan al-Sajʻu terbagi atas 3 bagian yaitu,al-Sajʻu paling
indah dan tinggi derajatnya yang sama kalimatnya dalam jumlah kata,al-
Sajʻuindah yang lebih panjang pada bagian keduanya dalam jumlah kata,
danal-Sajʻuindah yang lebih panjang pada bagian ketiganya dalam jumlah
kata
3. Al-Sajʻu yang terdapat dalam surat al-Waqi’ah sebanyak 64 ayat yang
berpasangan dan dalam surat an-Naba’ sebanyak 25 ayat yang
berpasangan.
4. Dalam surat al-Waqi’ah al-Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya yang
sama kalimatnya dalam jumlah kata sebanyak 9 ayatyang terdiri dari ayat
8-9, 28-29-30, 42-43 dan ayat 74-75, al-Sajʻuindah yang lebih panjang
pada bagian keduanya dalam jumlah kata sebanyak 30 ayat yang terdiri
dari ayat 1-2, 13-14, 16-17, 20-21, 22-23, 32-33, 48-49, 56-57, 58-59, 66-
67, 68-69, 71-72, 78-79, 80-81 dan 84-85, dan al-Sajʻuindah yang lebih
panjang pada bagian ketiganya dalam jumlah kata sebanyak 6 ayat yang
terdiri dari ayat 16-17-18 dan ayat 63-64-65.
5. Dalam surat an-Naba’ al-Sajʻu paling indah dan tinggi derajatnya yang
sama kalimatnya dalam jumlah kata sebanyak 2 ayatayat yang terdiri ayat
19-20, al-Sajʻuindah yang lebih panjang pada bagian keduanya dalam
jumlah kata sebanyak 6 ayatyang terdiri ayat 4-5, 13-14 dan ayat 29-30,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan al-Sajʻuindah yang lebih panjang pada bagian ketiganya dalam jumlah
kata sebanyak 3 ayat yang terdiri dari ayat 22-23-24.
6. Jenis al-Sajʻu terbagi atas 4 bagian yaitu Muṭarraf, Tarṣiʻ (Muraṣṣaʻ),
Mutawāzī dan Masyṭūr
7. Dalam surat al-Waqi’ah Muṭarraf terdapat 47 ayat yang terdiri dari ayat
10-11, 13-14, 16-17, 18-19, 20-21, 22-23, 25-26, 38-39-40, 42-43, 48-49,
54-55, 56-57, 58-59, 60-61, 63-64, 66-67, 68-69, 71-72, 76-77, 78-79, 80-
81, 84-85, dan ayat 86-87, Tarṣiʻ 2 ayat yang terdiri dari ayat 8-9,
Mutawāzī 11 ayat yang terdiri dari ayat 1-2-3, 28-29, 76-77, 90-91, dan
ayat 93-94 dan Masyṭūr 4 ayat yang terdiri dari ayat 4-5 dan 30-31.
8. Dalam surat an-Naba’ Muṭarraf terdapat 12 ayatyang terdiri dari ayat 6-7,
22-23, 25-26, 27-28, 29-30dan ayat 35-36, Tarṣiʻ 2 ayat yang terdiri dari
ayat 4-5, Mutawāzī 6 ayatyang terdiri dari ayat 13-14, 32-33 dan ayat 38-
39 dan Masyṭūr 4 ayat yang terdiri dari ayat 7-8 dan ayat 18-19.
9. Dalam jenis al-Sajʻu, al-SajʻuTarṣiʻ termasuk dalam kriteria keindahan al-
Sajʻuyang paling indah dan tinggi derajatnya
4.2 Saran
1. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
tercapainya kesempurnaan dalam skripsi ini.
2. Peneliti menyarankan agar para pembaca khususnya mahasiswa-
mahasiswa program studi bahasa Arab untuk lebih berperan aktif dalam
menggali dan mengembangkan bidang-bidang yang terdapat dalam bahasa
Arab
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 1992. Seluk-beluk Al-quran. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
Aljarim, Ali & Amin Musthafa. Tanpa tahun. Albalaghatul Wadhihah. Penerbit Alharamain
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
Atiq, Bilady. 1988. Amsalu Al-syi’ru Al-‘araby. Makkah : Daru Makkah
Aziz, dkk. Tanpa tahun. Silsilatul Ta’lim Lugatul ‘Arabiyah al-mustawa tsalits Al-adabu. Riyadh : Jami’ah Al-imamu Muhammad ibnu Su’udi Al-islamiyah
Aziz, Atiq. Tanpa tahun. ‘Ilmu badi’. Lebanon : Daru An-nahdah Al-‘arabiyah
Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Bogor : Ghalia Indonesia
Hasyim, Ahmad. 1994 . Mutiara Ilmu Balaghah. Surabaya : Mutiara Ilmu
Munawir. 1997 . Kamus Almunawir. Surabaya : Pustaka Progressif
Muzakki, Akhmad. 2011. Pengantar Teori Sastra. Malang : UIN-MALIKI PRESS
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Nurkholis, dkk. 2010. Terjemahan Albalaghatul Wadhihah. Bandung : Penerbit Sinar baru Algensindo
Pangaribuan, Tagor. 2008. Paradigma Bahasa. Yogyakarta : Graha Ilmu
Syahrina, Dewi. 2000. Analisis Saja’ Marhaban dalam Barzanji ditinjau dari
sudut ilmu Badi’. (Skripsi). Medan : USU
Internet
https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/05/asbabun-nuzul-surah-an-naba/ : 3 april 2017
http://mukjizat-alquran.blogspot.co.id/2016/02/keutamaan-surat-naba.html : 8 mei 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
http://www.pelitailahi.com/2014/06/tafsir-surat-naba-1-16-kebenaran.html : 8 mei 2017
http://digilib.uinsby.ac.id/152/ : 26 juli 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA