Click here to load reader
Upload
galuh-jgs
View
100
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar
Citation preview
ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR
TESIS
Oleh
NURHAIDA HARAHAP 067009014/LNG
S
EK O L A
H
PA
SC A S A R JANA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora dalam Program Studi Magister Linguistik
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
NURHAIDA HARAHAP 067009014/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Judul Tesis : ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR
Nama Mahasiswa : Nurhaida Harahap Nomor Pokok : 067009014 Program Studi : Linguistik
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Amrin Saragih, MA, Ph.D)
Ketua (Prof. T. Silvana Sinar, MA, Ph.D)
Anggota Ketua Program Studi Direktur (Prof.T.Silvana Sinar, MA, Ph.D) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., MSc) Tanggal Lulus :21 Agustus 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Telah diuji pada Tanggal 21 Agustus 2008 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. T. Silvana Sinar, MA, Ph.D Anggota : 1. Prof. Amrin Saragih, MA, Ph.D
2. Prof. Dr. Jawasih Naibaho 3. Drs. Umar Mono M.Hum
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
ABSTRAK Judul penelitian ini ‘Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar’. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif analisis, yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena- fenomena yang diteliti dan pada akhirnya menghasilkan gambaran data yang ilmiah. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari iklan surat kabar yaitu harian Analisa, harian Seputar Indonesia dan harian Waspada. Data yang sudah terkumpul dianalisis berdasarkan prinsip pragmatik. Penelitian ini menggunakan teori dan pendekatan semantik kognitif yang dikemukakan oleh George Yule, yaitu untuk menemukan dasar pembentukan struktur konseptual yang muncul dari penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa, arti atau makna yang timbul dalam penggunaan bahasa adalah pragmatik. Ditemukan bahwa makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar berkait erat dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana yang mencakup latar pengetahuan, keyakinan, budaya dan harapan.
Kata Kunci : Iklan, pragmatik, surat kabar
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
ABSTRACT
This thesis is entitle ’Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar’. This research method utilized a descriptive analytic approach for the purpose of producing a systematic description of data, charecteristic the relationship of the phenomena investigsted and finally generating scientific description of data. The source of data for this research ara gained from advertisement on the daily Analisa, Seputar Indonesia and Waspada. The collected data is analysed on based pragmatic. The research employs the theory and approach of cognitif semantics postulated by John I Saed and pragmatic of discourse by George Yule to find the base on forming conseptual structure that emerge from language use in advertisement. The result of the research showed that the conseptual structure appreared from language is pragmatic. Founding that that the pragmatic of this course meaning on language use in advertisement have a strong relationship with psychological concepts. background knowledge, beliefs and expectations of language users. Key Words : Advertising, pragmatic, news paper
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Judul tesis “Analisis Pragmatik Wacana Iklan
Surat Kabar”. Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Humaniora pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Manfaat secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanah linguistik.
Penelitian ini memfokuskan pembahasan pada penggunaan bahasa arti atau
makna yang timbul dalam bahasa pada iklan surat kabar. Ditemukan makna
pragmatik wacana dalam harian Analisa, harian Seputar Indonesia dan Harian
Waspada.
Kritik dan saran yang bersifat konstruktif sungguh sangat diharapkan untuk
kesempurnaan penelitian ini dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.
Medan, Agustus 2008 Penulis,
Nurhaida Harahap
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama sekali, saya ucapkan puji syukur hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis ini dapat selesai serta sholawat
dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat menuju
alam yang terang benderang.
Berikutnya pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada
Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Ibu Prof. Dr. Ir. T.
Chairun Nisa B, MSc, Ketua Program Studi Linguistik Ibu Prof. T. Silvana Sinar.
M.A, Ph.D. Sekretaris Program Studi Linguistik Bapak Drs. Umar mono, M. Hum
dan Bapak T. Robullah, SH, yang memberikan dorongan, perhatian, bantuan dan
bimbingan selama mengikuti pendidikan hingga selesai.
Ucapan terima kasih yang setulus-tulunya juga saya sampaikan kepada Ketua
Komisi Pembimbing Ibu Prof. T. Silvana Sinar, M.A, Ph.D. Anggota Komisi
Pembimbing Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A, Ph.D. dan Bapak Prof. Dr. Jawasih
Naibaho, Bapak Drs. Umar Mono M.Hum atas bimbingannya bantuan dan perhatian
yang diberikan selama penulisan dan penyelesaian tesis ini.
Akhir kata semoga segala bimbingan dorongan dan bantuan yang diberikan
semua pihak baik yang telah disebutkan, maupun yang tidak disebutkan mendapat
balasan dari Allah SWT, Amin ya robbil alamin.
Medan, Agustus 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Nama : Nurhaida Harahap
Tempat / tgl lahir : Medan, 1 Februari 1956
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Vetpur Raya Blok B no 13. Komplek Veteran
Medan.
Pendidikan Formal
S.D. : S.D. Perkebunan Hapesong 1968
SLTP : S.M.P. Methodist Medan 1971
SLTA : S.M.A. Negeri VII Medan 1974
Perguruan Tinggi : Fakultas Sastra U.S.U. Medan, lulus tahun 1982.
Pascasarjana : Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, lulus tahun 2008
Pekerjaan
1983 s/d sekarang : Staf Pengajar Bahasa Inggeris.
Sekolah Tinggi Bahasa Asing Swadaya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT.................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................... iv RIWAYAT HIDUP......................................................................................... v DAFTAR ISI................................................................................................... vi DAFTAR TABEL........................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2 Ruang Lingkup....................................................................... 8 1.3 Masalah Penelitian ................................................................. 9 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 9 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11
2.1 Teori Pragmatik...................................................................... 11 2.1.1 Teori tindak tutur oleh Austin.................................... 12 2.1.2 Kaidah konstitusi oleh Searle .................................... 14 2.1.3 Teori Implikatur Grice............................................... 15 2.1.4 Maksim Levinson ...................................................... 16 2.1.5 Teori Relevansi oleh Sperber dan Wilson ................. 18 2.1.6 Presupposisi ............................................................... 21 2.1.7 Koherensi................................................................... 22 2.1.8 Pengetahuan Latar Belakang ..................................... 24 2.1.9 Pragmatik Wacana ..................................................... 25 2.1.10 Teori Pendekatan Semantik Kognitif ........................ 27 2.1.11 Analisis Wacana........................................................ 28 2.1.12 Sosiolinguistik........................................................... 29 2.1.13 Landasan Teori .......................................................... 30 2.1.14 Penelitian Sebelumnya............................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 33
3.1 Disain Penelitian .................................................................... 33 3.2 Teknik Pengumpulan Data..................................................... 33 3.3. Teknik Analisis Data.............................................................. 34 3.4. Sumber Data........................................................................... 35
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 36 4.1 Tataran Makna Pragmatik...................................................... 36 4.2 Harian Analisa........................................................................ 37 4.3. Harian Seputar Indonesia ....................................................... 47 4.4 Harian Waspada ..................................................................... 60 4.5 Pembahasan............................................................................ 73
4.5.1 Data Harian Analisa................................................... 73 4.5.2 Data Harian Seputar Indonesia ................................. 80 4.5.3 Data Harian Waspada ............................................... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 95
5.1 Simpulan ............................................................................... 95 5.2 Saran ................................................................................... 95
DAFTAR RUSTAKA .......................................................................... 97
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
4.1 Makna Pragmatik Iklan.......................................................................... 36
4.2 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Analisa .................................. 37
4.3 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Seputar Indonesia ................. 48
4.4 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Waspada ............................... 61
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1 Hasil Penelitian................................................................................ 99
1.1 Data Harian Analisa ........................................................................ 99
1.2 Data Harian Seputar Indonesia........................................................ 103
1.3 Data Harian Waspada ...................................................................... 109
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh penting. Informasi apa pun yang
disampaikan, memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi
hanya dimiliki manusia. Di Indonesia kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa
Indonesia telah memungkinkan bahasa tersebut mengalami perkembangan yang
cukup signifikan. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia
semakin menunjukkan kedewasaan dan kematangannya.
Dari keterikatan dan kebutuhan akan alat komunikasi (bahasa) tersebut,
dipihak lain telah melahirkan konsep baru dalam kata dan struktur sintaksis bahasa
Indonesia. Kehadiran konsep dapat berupa kata atau istilah asing yang masuk
kedalam kosa kata bahasa Indonesia itu sendiri yang diberi arti baru.
Secara umum dapat dikatakan bahwa bahasa adalah refleksi budaya bangsa.
Bahasa Indonesia juga menunjukkan hal itu. Penampilan bahasa ditentukan oleh
situasi masyarakat dan keadaan sosial tempat proses penggunaan bahasa itu
berlangsung.
Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi, melalui bahasa
kebudayaan dapat dibentuk dibina dan dikembangkan. Tanpa bahasa masyarakat
tidak dapat berhubungan satu sama lain.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Bahasa merupakan sistim arti, bentuk, dan ekspresi untuk merealisasikan arti
itu. Struktur bahasa ditentukan oleh fungsi bahasa. Bahasa jurnalistik, khususnya
bahasa surat kabar terealisasi dalam ragam bahasa yang berbeda dengan ragam
bahasa lain. Perbedaan satu ragam bahasa dengan ragam bahasa lain bersifat
kuantitatif dan performatif. Ragam bahasa jurnalistik memiliki ciri yaitu (1) proyeksi
(2) bahasa objektif (3) kontraksi dan (4) metafora.
Bahasa terstruktur berdasarkan fungsi pemakaian bahasa (Haliday, 1994;
Martin, 1992). Dengan pengertian ini bahasa yang digunakan untuk pemberitaan atau
iklan dan jurnalistik memiliki struktur yang berbeda dengan bahasa yang digunakan
untuk tujuan lain. Perbedaan bahasa yang didasarkan pada fungsi penggunaan bahasa
disebut ragam bahasa (register) yang umumya direalisasikan oleh ciri tata bahasa
dengan ragam bahasa lain bersifat kuantitatif dan performatif.
Perbedaan tata bahasa satu ragam dengan bahasa ragam yang lain bersifat
kuantitatif dan performatif. Dengan pengertian kuantitatif pemunculan suatu aspek
bahasa (kosa kata dan tata bahasa) atau kombinasi (cluster) dua aspek bahasa lebih
sering muncul dari satu ragam dari pada dalam ragam yang lain. Misalnya di dalam
ragam bahasa jurnalistik proyeksi (kalimat langsung dan kalimat tidak langsung)
lebih banyak muncul dari pada ragam bahasa sastra.
Performatif menunjukkan perbedaan bahwa pemakaian satu aspek tata bahasa
di permukaan dapat berbeda dengan bahasa baku, tetapi ditingkat struktur dalam
(deep structure) tetap sama. Misalnya di dalam bahasa jurnalistik terdapat pemilihan
Gubsu akan dilakukan secepatnya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Ragam bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa lain dan khususnya
dalam penggunaan bahasa iklan, ciri yang paling dominan yakni dalam kontraksi
menunjukkan penyingkatan kata penggunaan kata atau kalimat. Penggunaan kata
terkontraksi senpi (senjata api) ponsel, balon, jagung dan sejenisnya merupakan ciri
ragam bahasa jurnalistik. Pemprovsu akan berupaya menghindari kegiatan fisik pada
PAPBD (perubahan anggaran pengeluaran belanja daerah), Seputar Indonesia 17
April 2008, sedangkan metafora adalah pembentukkan atau penginterpresian dari dua
sisi. Bahasa metafora potensial memiliki lebih dari satu arti. Multi arti itu khususnya
dalam ragam bahasa jurnalistik, membuat interpretasi yang bercorak ragam bahkan
bertentangan di kalangan pembaca dan mempengaruhi konteks sosial, misalnya
sucikan warna warni hati di hari yang fitri (Seputar Indonesia).
Pada dasarnya bahasa tidak berdiri sendiri, bahasa baru ada dalam masyarakat
bersifat konvensional, sebagai interaksi sosial serta bagian dari kegiatan sosiokultural
masyarakat. Oleh karena itu tata bahasa yang baik haruslah disusun berdasarkan apa
yang digunakan atau diucapkan masyarakat pengguna bahasa tersebut, bukan
berdasarkan konsep dan kesepakatan sekelompok orang.
Di dalam bahasa iklan, masih banyak terdapat kecenderungan memakai
bahasa asing dan tidak menggunakan bahasa Indonesia seperti ngefans sama ungu,
dapetin gamesnya cuma di Ponsel Nokia (Seputar Indonesia), Indocafe. The tought of
exellence (Seputar Indonesia).
Pengertian iklan, iklan di sini disejajarkan dengan konsep advertising. Kata
advertising berasal dari bahasa Latin and – vere yang berarti menyampaikan pikiran
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dan gagasan kepada pihak lain (Klepper, 1986). Sementara Wahyudi, (1999: 11)
merujuk ke Spriengel menyatakan bahwa advertising adalah setiap penyampaian
informasi tentang barang atau jasa dengan menggunakan media nonpersonal yang
dibayar. Lanjut Wright (1978) menambahkan bahwa iklan merupakan proses
komunikasi yang mempunyai kekuatan penting sebagai sarana pemasaran, membantu
layanan, serta gagasan dan ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi
yang bersifat persuasif.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) disebutkan bahwa iklan adalah
berita pesan (untuk mendorong membujuk) tentang barang atau jasa yang ditawarkan
(1989: 322). Umumnya iklan dipasang di media masa, baik cetak maupun elektronik.
Perbedaan antara iklan dengan informasi atau pengumuman biasa terletak pada ragam
bahasa, retorika penyampaian, dan daya persuasi, yaitu mempengaruhi masyarakat
agar tertarik dan membeli. Sehubungan dengan tujuan tersebut, Kasali, (1995: 9)
merujuk ke Jefkin dengan jelas mengemukakan bahwa advertising aims to persuade
people to buy (iklan bertujuan mempengaruhi masyarakat untuk membeli produk).
Iklan dapat dibagi ke dalam berbagai aspek, tergantung pada keperluan dan
sudut pandangnya. Mengacu pada pendapat Wahyudi, (1999: 14) dan Kasali (1995),
merujuk ke Omar, maka berdasarkan tujuannya iklan dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu iklan perniagaan dan iklan pemberitahuan. Jenis kedua sering dinamakan
sebagai iklan layanan masyarakat, seperti lowongan pekerjaan, informasi kesehatan,
tender dan sebagainya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Sebagai bentuk wacana, bahasa iklan memiliki ciri dan karakter tertentu.
Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi salah satu aspek penting bagi keberhasilan
iklan. Oleh karena itu bahasa iklan harus mampu menjadi manifestasi atau presentasi
dari hal yang diinginkan pihak pengiklan kepada masyarakat luas. Tujuannya ialah
untuk mempengaruhi masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang diiklankan.
Menurut Jakobson (1960) bahasa memiliki beberapa fungsi yaitu (1) fungsi
referensial, (2) fungsi emotif. (3) fungsi konotif atau persuasif, (4) fungsi
metalinguistik, (5) fungsi fatik dan (6) fungsi puitik. Misalnya pada iklan niaga Gizi
Superkrim berikut ini:
Sama-sama cantik, tapi coba bandingkan. Yang alami tampak abadi bukan polesan, karena perawatan alami Gizi Superkrim kulit bersih, lembut, dan kencang dalam tigapuluh hari cobalah! Daya persuasif bahasa iklan dapat dirasakan pada pemilihan kata cantik bukan
polesan, kulit bersih, lembut, dan kencang. Kata yang berfungsi direktif – persuasif,
yaitu Cobalah !
Pada kenyataannya bahasa (iklan) sebagai kenyataan sosial (social reality)
telah ikut mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pandangan, gagasan, dan
peri laku mereka. Bahasa iklan yang terus menerus didengar akan merasuk dan
mengkristal di dalam pikiran dan jiwa masyarakat, akibatnya hal yang diiklankan
akan secara otomatis diingat kemudian dimunculkan tatkala seseorang menghadapi
sesuatu persoalan yang berhubungan dengan iklan tersebut misalnya seseorang yang
ingin rambutnya bebas ketombe, maka daya ingatnya untuk membeli sampo Clear,
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
sebab di dalam iklan produk sampo tersebut secara terus menerus ditulis “Clear aktif
conditioner bebas ketombe. Rambut makin beken” Siapa takut?.
Bahasa iklan dengan demikian telah memperlihatkan fungsinya secara sosio –
kultural kepada masyarakat itu sendiri. Berkaitan dengan bahasa iklan, yang sering
terjadi ialah gejala pencitraan dalam iklan yang tentu saja berpengaruh besar terhadap
kehidupan masyarakat pada umumnya.
Bahasa iklan merupakan salah satu wujud ragam bahasa jurnalistik yaitu
ragam bahasa yang digunakan oleh insan kreatif, dalam hal ini wartawan, untuk
penerbitan pers. Ragam tersebut mengandung daya informatif persuasif yang secara
konsensus harus memilih kata yang dimengerti oleh khalayak pembaca. Di samping
memiliki daya informatif persuasif, ragam bahasa jurnalistik yang mempunyai sifat
khas yang menjadi karakteristiknya, yaitu singkat, lancar, padat, sederhana, lugas,
netral, dan menarik.
Sebagai salah satu wujud dari ragam bahasa jurnalistik, bahasa iklan
mempunyai sebuah bentuk komunikasi yang khas. Bahasa iklan merupakan bahasa
yang dipakai untuk menyampaikan segala bentuk pesan tentang suatu produk
diberbagai media, baik media elektronik maupun media cetak, yang ditujukan kepada
sebahagian atau seluruh masyarakat. Sebagai sebuah bentuk komunikasi atau pesan
suatu produk, iklan biasa menjadi alat untuk menarik perhatian (attention – getting
device). Warna ilustrasi, judul, teks, dan logo suatu iklan (dalam hal ini adalah iklan
di media cetak) bisa dipakai sarana bagi biro jasa periklanan untuk memberi kesan
kepada target pembaca, baik dalam jangka panjang maupun pendek. Bahasa iklan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
juga bisa dipakai oleh para insan kreatif untuk mengekspresikan gagasan; atau
sebagai sarana persuasif.
Dilatar belakangi hal itulah yang menggugah penulis sehingga mencoba
menjelaskan dari sudut pandang semantik kognitif, pragmatik, wacana, dan
sosiolinguistik dengan judul penelitian Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar
Pada Harian Analisa, Seputar Indonesia (Sindo) dan Waspada dalam iklan niaga.
Membahas atau mengkaji penggunaan bahasa pada hakekatnya tidak lepas
dari meninjau teori pendekatan yang menjadi dasar pengkajian ini. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Teori pragmatik khususnya mengenai wacana dan budaya.
2. Teori semantik kognitif.
3. Teori sosiolinguistik mengenai fungsi-fungsi bahasa sikap bahasa dan pilih
bahasa.
4. Analisis wacana metafora yang memang termasuk bidang semantik kognitif,
namun agar pemecahan permasalahannya lebih terarah, maka dianalisis dari segi
pragmatik wacana.
Pragmatik wacana merupakan kajian makna wacana yang tidak berada pada
wacana. Makna ini tertulis oleh penutur bahasa yang berhubungan dengan konsep
psikologis penutur terhadap wacana, yang mencakup latar pengetahuan pragmatik
wacana beberapa istilah dapat dikemukakan seperti pragmatik, pragmatik antar
bahasa dan aksen pragmatik. Peran teori sosiolinguistik meliputi bentuk dan konteks
sosiolinguistik (ragam bahasa, fungsi bahasa dan faktor sosiokultural) sikap bahasa
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dan pilih bahasa dalam hal ini sikap bahasa yang digunakan bahasa dalam iklan,
Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada. Anderson (1974: 37) membagi sikap atas
dua macam yaitu sikap non kebahasaan dan sikap kebahasaan. Kedua sikap ini dapat
berhubungan dengan keyakinan atau kognisi yang relatif berjangka panjang, sebagian
mengenai bahasa, mengenai objek bahasa yang memberikan kecenderungan kepada
seseorang untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu yang disenanginya. Sikap tersebut
dapat positif (kalau dinilai baik dan disenangi) dan bisa menjadi negatif (kalau tidak
baik dan tidak disenangi).
Dalam hal pemilihan, Fasold (1984) mengatakan ada tiga jenis pilihan yang
dapat dilakukan yaitu: 1) alih kode (code switching). 2) campur kode (mixing code).
dan 3) memilih satu variasi bahasa yang sama. Sejalan dengan ini bahasa dalam iklan,
cenderung menggunakan 1 dan 2.
Penggunaan bahasa dalam iklan, dalam penelitian ini dibatasi pada media
cetak.
1.2. Ruang Lingkup
Adapun yang hendak diteliti ialah penggunaan bahasa iklan, dimedia cetak
harian Analisa, Seputar Indonesia, dan Waspada. Penelitian ini akan berpangkal pada
kajian makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam bahasa iklan, pada harian
Analisa Seputar Indonesia, dan Waspada.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1.3. Masalah Penelitian
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah berfokus pada aspek-aspek
pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan, pada Harian Analisa, Seputar
Indonesia dan Waspada dirumuskan sebagai berikut:
1. Makna pragmatik wacana apakah yang ditemui dalam penggunaan bahasa dalam
iklan surat kabar?
2. Apakah penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar berdasarkan kajian makna
pragmatik wacana berkaitan erat dengan konsep psikologis penutur/pengguna
bahasa terhadap wacana yang mencakup latar pengetahuan ?
3. Mengapakah penggunaan bahasa berdasarkan makna pragmatik wacana
digunakan dalam iklan surat kabar?
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk menemukan hubungan pemahaman makna pragmatik wacana dalam
penggunaan bahasa dalam iklan, surat kabar.
2. Untuk menemukan penggunaan makna pragmatik wacana digunakan dalam iklan,
surat kabar.
3. Untuk menemukan makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan
surat kabar yang berhubungan erat dengan konsep psikologis, latar pengetahuan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan mutu
dan dapat mencermati makna pragmatik wacana dalam bahasa iklan, pada harian-
harian dan dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya dan bermanfaat untuk
memperkaya ilmu bahasa, khususnya analisis pragmatik wacana.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Pragmatik
Pragmatik (pragmatics) adalah merupakan kajian atau makna yang muncul
dalam penggunaan bahasa. Pragmatik didefinisikan berbeda-beda menurut pandangan
berbagai pakar.
Pragmatik adalah kajian tentang arti yang disampaikan atau dikomunikasikan
oleh pembicara dan diinterpretasikan oleh pendengar. Dengan kata lain pragmatik
mencakupi kajian makna yang dikomunikasikan oleh pemakai bahasa. Arti atau
makna yang disampaikan oleh pemakai bahasa melebihi dari makna yang terucap
dalam tulisan. Ini berarti pragmatik unit linguistik yang dapat berupa bunyi, kata,
frasa, klausa, paragraf atau bentuk linguistik lainnya. Seperti contoh di bawah ini:
Johan : Enak makan di pesta itu?
Linda : Masakan Padang.
Makna yang disampaikan Linda adalah dia menyatakan bahwa makanan itu
tidak enak karena dia tidak menyukai masakan Padang, masakan Padang pedas.
Makna ini tidak tidak tersurat atau terucap dalam percakapan itu. Johan menyatakan
bahwa masakan di pesta itu makanan Padang. Makna bahwa dia tidak menyukai
makanan itu melebihi dari apa yang tertulis dalam teks percakapan itu.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Pragmatik mendapat pengaruh konseptual dari disiplin ilmu filsafat dan
psikologi. Kedua disiplin ini banyak memberi wawasan kepada pragmatik. Sebagai
contoh teori pragmatik tindak tutur Austin (1962) mengungkapkan gagasan bahwa
kegunaan bahasa ialah mengungkapkan melalui tindakan perbedaan antara ujaran
konstatif dan ujaran performatif. Selain iti Searle (1969) yang mengadopsi kaidah-
kaidah tindak tutur Austin yang kemudian menjadi kaidah-kaidah konstatif untuk
menetapkan klasifikasi tindak ilokosi. Selanjutnya yang mengembangkan pragmatik
dengan teori implikatur adalah Grice. Menurut Grice (1975) kerjasama dalam
komunikasi adalah membentuk struktur percakapan memberi kontribusi untuk
memberi interpretasi terhadap percakapan.
Levinson (1983) mengembangkan prinsip percakapan menjadi empat maksim
yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, maksim cara. Di bawah
ini penulis akan memaparkan beberapa teori pragmatik yang relevan dengan
penelitian-penelitian yang menggunakan konsep teori pragmatik.
2.1.1. Teori tindak tutur oleh Austin
Austinlah yang pertama mengungkapkan gagasan bahwa bahasa dapat
digunakan untuk melakukan tindakan melalui pembedaan antara ujaran konstatif dan
ujaran performatif. Ujaran kanstatif mendeskripsikan atau melaporkan peristiwa-
peristiwa dan keadaan di dunia. Dengan demikian ujaran konstatif dapat dikatakan
benar atau salah. Namun demikian ujaran-ujaran performatif:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1. Tidak ’mendeskripsikan’ atau ’melaporkan’ atau menyatakan apapun, apapun
tidak ’benar’ atau ’salah’, dan
2. Pengujaran kalimat merupakan atau merupakan bagian dari melakukan tindakan,
yang sekali lagi biasanya tidak dideskripsikan sebagai atau ’hanya’ sebagai,
tindak tutur untuk menyatakan sesuatu (Austin, 1962: 5).
Perbedaan ini dapat diperlihatkan menggunakan contoh berikut. ’Dia berjanji
akan menggarap pekerjaan rumahnya’ adalah sebuah ujaran konstatif, karena ujaran
tersebut merupakan laporan tentang suatu peristiwa yang telah terjadi. Jika laporan ini
memang akurat yakni bahwa dia memang telah berjanji akan melakukan pekerjaan
rumahnya. Ujaran ini merupakan ujaran konstatif yang benar.’ Saya berjanji akan
pulang awal’ merupakan ujaran performatif ini tidak benar atau salah. Namun
demikian keadaan diciptakan oleh ujaran ini bahwa dia berjanji untuk pulang awal
dapat menjadi landasan bagi ujaran konstatif, selanjutnya yang benar atau salah
tergantung pada tingkat keakuratannya. Perbadaan antara ujaran performatif dan
konstatif yang dikemukakan Austin kemudian diganti oleh pengklasifikasian rangkap
tiga terhadap tindak tutur yakni dalam bertutur seseorang melakukan tindak lokusi,
tindak ilokusi dan bahkan tindak perlokusi.
Menurut Austin tindak lokusi kira-kira sama dengan pengujaran kalimat
tertentu dengan pengertian dan acuan tertentu, yang sekali lagi kira-kira sama dengan
’makna’ dalam pengertian tradisional (1975: 109).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.2 Kaidah konstitusi oleh Searle
Untuk tindak tutur berjanji dapat dicoraki sebagai berikut:
1. Kaidah isi proporsional: kata-kata yang digunakan untuk menjalankan janji harus
mendeskripsikan tindakan penutur yang akan datang.
2. Kaidah-kaidah persiapan: baik orang yang menjalankan janji maupun orang yang
diberi janji harus menginginkan tindak yang dijanjikan akan dilaksanakan.
3. Kaidah ketulusan: orang yang menjalankan janjinya harus bermaksud melakukan
tindak yang telah dijanjikan.
4. Kaidah esensial: orang yang menjalankan janji harus memaksudkan ujaran
janjinya untuk membuatnya wajib melaksanakan tindak tersebut dalam isi
proporsional ujaran itu.
Searle menggunakan kaidah-kaidah konstitutif untuk menetapkan klasifikasi
tindak ilokusi berikut asertif, direktif, komidif, ungkapan dan deklarasi. Tindak-
tindak ini lebih luas dari pada kata kerja ilokusi yang bisa mewakilinya. Misalnya,
tindak ilokusi komisif berjanji dapat membentuk ’Saya berjanji’. Meskipun begitu,
tindak ilokusi yang sama ini dapat dilakukan melalui ujaran ’Saya akan tiba disana
tepat waktu’. Menurut Searle, dalam hal ini kata kerja ilokusi hanya merupakan satu
jenis alat yang menunjukan daya ilokusi (IFID atau illocutionry force indicating
divice atau piranti penunjuk daya ilokusi).
Leech (1983: 2) menyatakan untuk itu konteks merupakan suatu yang sangat
mendasar dalam pemakaian bahasa kenyataan ini membuktikan bahwa semantik tidak
selalu mudah dibedakan dengan pragmatik. Demikian juga IFID yang berkaitan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dengan satu tindak ilokusi dapat digunakan untuk melakukan tindak ilokusi kedua.
Dalam hal ini perhatikan ujaran berikut:
I want you come early
(Aku ingin kamu pulang awal)
Ujaran ini memiliki bentuk gramatikal sebuah pernyataan. Tapi kendati ujaran
ini melakukan tindak ilokusi ”menyatakan” di samping itu ia juga melakukan tindak
ilokusi meminta. Dalam melakukan tindak ini, berfungsi sebagai tindak tutur tidak
langsung. Dalam hal ini agar sampai pada apa yang diistilahkan Searle (1979) sebagai
makna ujaran yang dimaksudkan penutur, maka harus ada daya tarik yang kuat
terhadap faktor-faktor seperi konteks dan maksud penutur.
4.5.1. Teori Implikatur Grice
Mulyana (2005: 11) dengan merujuk ke Grice menyimpulkan bahwa
implikatur ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya
diucapkan. Sesuatu yang berbeda tersebut adalah maksud pembicara yang tidak
dikemukakan secara ekplisit. Dengan kata lain, implikatur adalah maksud, keinginan,
atau ungkapan-ungkapan hati yang tersembunyi. Seperti contoh di bawah ini:
Ibu : Ani, adikmu belum makan.
Ani : Ya, Bu. Lauknya apa?
Percakapan antara Ibu dengan Ani pada contoh mengandung implikatur yang
bermakna perintah menyuapi. Dalam tuturan itu tidak ada sama sekali bentuk kalimat
perintah. Tuturan yang diucapkan Ibu hanyalah pemberitahuan bahwa adik belum
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
makan. Namun karena Ani dapat memahami implikatur yang disampaikan Ibunya, ia
menjawab dan kesiapan untuk melaksanakan perintah Ibunya tersebut.
2.1.4. Maksim Levinson
Mengemukakan maksim-maksim tersebut sebagai berikut:
1. Maksim Kualitas
Usahakan memberikan kontribusi yang benar, khususnya:
Tidak mengatakan apa yang anda yakini salah.
Tidak mengatakan sesuatu buktinya tidak anda miliki secara memadai.
2. Maksi Kuantitas
Berikan kontribusi anda sebagai kontribusi yang dapat memberikan informasi
sebagaimana yang diperlukan untuk tujuan-tujuan pertukaran percakapan yang
ada.
Jangan memberikan kontribusi yang lebih informatif dari yang diperlukan.
3. Maksim Relevansi
Buatlah kontribusi anda relevan.
4. Maksim Cara
Bersikaplah agar mudah dipahami, dan khususnya.
Hindari ketidakjelasan
Hindari kepaksaan
Jangan berbelit-belit
Bersikaplah teratur.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Singkat kata, maksim-maksim ini menetapkan apa yang harus dilakukan oleh para
partisipan agar dapat bercakap-cakap dengan cara yang efisien, rasional, dan
penuh kerja sama semaksimal mungkin: mereka harus bertutur dengan tulus,
relevan dan jelas, sembari memberikan informasi yang memadai.
Seperti contoh di bawah ini:
a. Do you want to come round to my place tonight?
(maukah kau datang ketempatku malam ini?)
b. John’s mother is visiting this evening
(Ibu John sedang berkunjung malam ini)
Prinsip kerjasama dan maksim-maksim tersebut dapat digunakan untuk
menjelaskan percakapan di atas antara a dan b sebagai berikut. Sebagai jawaban
terhadap pertanyaan a, ujaran b sebagai berikut. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan
a, ujaran b secara dangkal memang tidak relevan. Ketidak relevan yang dangkal,
jawaban b diperhatikan oleh a. A berasumsi bahwa b sedang berupaya, minimal untuk
bersikap penuh kerjasama dalam pertukaran percakapan tersebut. Berdasarkan asumsi
kerjasama ini, a terus menarik kesimpulan bahwa b sedang berusaha berkomunikasi
lebih banyak dari yang sesungguhnya ingin dia lakukan. Khususnya, b sedang
berusaha mengkomunikasikan penolakan terhadap tawaran a. Sementara implikatur
percakapan dalam contoh ini dengan jelas terdorong oleh pertimbangan-pertimbangan
kesantunan. A dalam konteks budaya kita sendiri (Amerika) menyatakan penolakan
secara tak langsung terhadap suatu tawaran dianggap lebih sopan dari pada
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
menyatakan secara terang-terangan terhadap tawaran semacam ini, interaksi serupa
antara maksim-maksim definisi prinsip kerjasama ternyata mendasari tipe-tipe
implikatur percakapan yang lain.
2.1.5. Teori Relevansi oleh Sperber dan Wilson
Ciri utama yang patut dicatat dalam prinsip relevansi Sperber dan Wilson
adalah daya terapannya tidak hanya pada komunikasi tetapi juga pada bidang kognisi
pada umumnya:
Kami berasumsi bahwa tujuan universal dalam kognisi adalah untuk memperoleh. Informasi yang relevan, dan semakin relevan informasinya maka akan semakin baik jadinya (1991: 382).
Bagi Sperber dan Wilson, komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari
kognisi yang lebih luas. Di samping daya terapnya pada kognisi, prinsip relevansi
secara signifikan juga dibentuk oleh kognisi. Sumber daya kognisi yang dapat
dimanfaatkan terbatas sekali tidak ada proses kognitif yang memiliki akses pada
memori yang kapasitasnya tak terbatas, dan sebagainya. Oleh karena itu diharapkan
bahwa pemrosesan yang dijamin oleh prinsip relevansi ini akan dilakukan sesuai
dengan prinsip untung rugi. Yang dimaksud oleh tipe pemrosesan ini adalah bahwa
kerugian yang diperlukan untuk memproses suatu proposisi bagi efek kontekstualnya
lebih besar dari pada keuntungan yang diperoleh dari efek-efek yang disebabkan oleh
pemrosesan ini, maka pemrosesan relevansi lebih lanjut dari proporsi tersebut akan
berhenti. Ciri kedua prindip relevansi Sperber dan Wilson, yakni perwujudan
karakteristik ekonomisnya adalah konsekuensi langsung asal usul kognitif prinsip ini.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Ciri ketiga prinsip relevansi Sperber dan Wilson adalah kapasitasnya baik
dalam membentuk ujaran-ujaran yang disumbangkan oleh penutur terhadap
komunikasi maupun dalam memengaruhi bagaimana pendengar ujaran-ujaran
tersebut mulai memprosesnya:
Kami juga berasumsi bahwa penutur yang bertanggung jawab perlu berbicara akan berusaha membuat ujarannya relevan mungkin. Oleh karena itu, kedalam pemrosesan setiap ujaran pendengar harus memiliki bahwa penutur telah berusa bersikap relevan mungkin dalam berbagai keadaan. Asumsi inilah yang kita sebut prinsip relevansi (1991a: 382).
Dalam menyumbangkan ujaran pada komunikasi, bahkan ujaran yang
tampaknya tidak relevan, secara bersama-sama penutur sedang mengomunikasikan
keyakinannya bahwa ujaran tersebut memiliki relevansi yang optimal, yakni bahwa
ujarannya relevan dan bahwa relevansi yang dicapai oleh ujaran ini tidak dapat
dicapai oleh suatu ujaran yang diperoses secara lebih mudah. Demikian juga
pendengar menganggap penegasan ujaran penutur secara implisit mengandung
jaminan relevansi ujaran yang optimal. Pendengar mulai memanfaatkan jaminan ini
dengan berusaha memperoleh efek konstekstual sebanyak mungkin dari ujaran
tersebut dengan efek pemrosesan yang sekecil mungkin.
Yule dan Wahyuni (2006: 3) mendefinisikan pragmatik adalah studi tentang
makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar
atau pembaca. Studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang
dimaksudkan orang dengan tutur-tuturannya dari pada dengan makna terpisah dari
kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tidak dapat dipungkiri bahwa pragmatik seperti semantik adalah cabang ilmu
bahasa menelaah makna-makna satauan lingual. Adapun yang menjadikan kajian
pragmatik tentang makna berbeda dengan semantik adalah pragmatik mengkaji
makna secara eksternal sedangkan semantik mengkaji secara internal. Contoh
di bawah ini akan lebih menjelaskan contoh keduanya:
1. Tono bekerja sangat bagus, sehingga pantas untuk dipromosikan.
2. Bagus sekali si Tono itu! Sudah terlambat berkomentar pula.
Kata bagus secara internal bermakna ’baik’ atau ’tidak buruk’. Untuk kalimat
1 bermakna ’baik’ sehingga sesuai dengan makna internalnya, sebaliknya kalimat 2
meskipun dengan kata yang sama bermakna ’tidak baik’. Dengan demikian makna
yang dikaji oleh semantik adalah makna yang bebas konteks yang dikaji oleh
pragmatik adalah makna yang terikat konteks.
Dari penjelasan di atas dapat diperoleh gambaran bahwa makna yang dikaji
dalam pragmatik pada prinsipnya berkaitan dengan maksud penutur (speaker
meaning). Oleh sebab itu pemakaian konteks pada hakekatnya adalah semua latar
belakng pengetahuan yang dipahami bersama penutur dan lawan tutur (Yule, 2006:
146). Melalui adanya pemahaman tersebut maksud ataupun tujuan pembicara akan
dipahami dan dapat dimengerti antara penutur dan lawan tutur.
Berkaitan dengan penelitian ini untuk memahami makna iklan tidak akan
pernah lepas dari konteks. Dalam memahami makna iklan tidak akan pernah lepas
dari konteks. Dalam memahami makna dari satuan bahsa secara internal atau
semantik tidaklah cukup tanpa bantuan pemahaman konteks. Sebagai contoh:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Clear aktif conditioner bebas ketombe. Rambut makin keren. Siapa takut?
Makna yang disampaikan adalah bertautan dengan konteks yaitu dengan
menggunakan Sampo Clear dapat merubah rambut menjadi indah dan membujuk
agar membeli karena dengan menggunakannya rambut bebas ketombe. Dengan
menggunakan ’Siapa takut?’ ini membuat ingin mencobanya.
Sudah merupakan fakta bahwa makna tidak akan pernah lepas dari bahasa.
Untuk konteks merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam pemakaian bahasa,
karena makna pada dasarnya sering berubah oleh karena konteks pemakaian
kenyataan ini membuktikan bahwa semantik tidak selalu mudah dibedakan dengan
pragmatik.
2.1.6. Presupposisi
Presupposisi adalah suatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian
sebelum menghasilkan suatu tuturan. Yang menghasilkan presupposisi adalah
penutur bukan kalimat (Yule, 2006: 43).
Kita dapat mengindentifikasi sebagai informasi yang diasumsikan secara tepat
yang akan diasosiasikan tuturan:
Saudara laki-laki Nana membeli 2 ekor lembu.
Ketika menghasilkan tuturan dalam, penutur tentunya diharapkan memiliki
peranggapan bahwa seseorang bernama Nana ada dan dia memiliki seorang saudara
laki-laki. Penutur mungkin juga menyimpan presupposisi yang lebih khusus bahwa
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Nana hanya memiliki seorang saudara laki-laki dan dia memiliki banyak uang.
Sebenarnya semua presupposisi ini menjadi milik penutur dan semua beranggapan itu
boleh jadi salah.
2.1.7. Koherensi
Dalam wacana yang baik terdapat aspek kohesi dan koherensi. Pada analisis
wacana dinyatakan bahwa kohesi adalah pertautan makna berdasarkan apa yang
terucap atau tertulis. Kohesi adalah keserasian antara unsur yang satu dengan unsur
yang lain, dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik atau koheren.
Kohesi merujuk perpautan bentuk sedangkan koherensi pada pertautan makna (Dep.
Dik, Bud, 1993: 34 dan 343). Pengertian koherensi menurut analisis wacana berbeda
dengan pragmatik wacana. Dalam pragmatik wacana dikatakan bahwa:
Generally, what language users have most in mind is in an assumption of coherence, that what is saidor written will make sensein terms of their normal experience, will be locally interpreted by each individual and hence will be tied to the familiar and the expected (Yule, 1996: 87).
Berdasarkan pengertian kutipan di atas, koherensi merupakan kebertautan
makna wacana berdasarkan pengalaman lazim penutur bahasa. Pengalaman yang
lazim dan normal itu dapat ditafsirkan secara individu oleh penutur yang dengan
demikian pada pengalaman yang diketahuinya dan pengharapannya. Wacana (1) dan
(2) berikut ini memiliki bentuk yang identik namun berdasarkan koherensi
memberikan makna yang berbeda.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
(1) a. Anak si Sari itu cantik.
b. Anak si Maman itu cantik.
(2) a. Flower sale.
b. Garage sale.
Wacana (1a) bermakna bahwa anak yang dilahirkan si Sari, sedangkan (1b)
bermakna anak yang dilahirkan istri si Maman. Wacana (2a) bermakna bahwa
seseorang menjual bunga (bunga dijual) namun (2b) bukan bermakna bahwa
seseorang menjual garasinya, melainkan menjual peralatan rumah tangga yang
ditempatkan di garasi, rumahnya. Kebiasaan atau pengalaman lazim ini sangat
melekat dengan kehidupan di daerah perkebunan.
Penekanan pada keakraban dan pengetahuan sebagai dasar koherensi itu perlu
karena terbukti bahwa kita cenderung membuat penafsiran seketika terhadap materi
yang dikenal dan cenderung tidak memperhatikan kemungkinan alternatif lain.
Misalnya pertanyaan yang disajikan dalam wacana dengan mudah dijawab oleh
kebanyakan orang seperti contoh:
(3) Berapa banyak tipe binatang yang dibawa Musa di atas bahtera?
Jika Anda dengan cepat berpendapat “dua“ lalu anda memasukkan
pengetahuan budaya umum, bahkan mungkin tanpa memperhatikan bahwa nama
dipakai Musa itu tidak cocok. Kita sebenarnya membuat suatu penafsiran yang
koheren terhadap suatu teks yang secara potensial tidak memiliki penafsiran itu, misal
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
(4) Sebuah kecelakaan kenderaan bermotor dilaporkan di depan Medan
teater yang melibatkan seorang pria dan wanita.
Secara otomatis kita akan melengkapi keterangan itu (misalnya, seorang pria
yang sedang mengendarai sebuah kenderaan bermotor) untuk menciptakan koherensi.
Ketika mendengar (4) misalnya pada halaman depan surat kabar, pembaca
pasti menciptakan makna koherensi dari judul tersebut, yakni seorang pria
mengenderai suatu kenderaan bermotor dengan seorang wanita, pembaca dapat
langsung menciptakan makna koherensi dari (4) tersebut. Jawabannya ialah
berdasarkan jenis latar pengetahuan atau pengalaman lazimnya, contohnya
diperolehnya dari membaca koran atau menonton televisi.
Kemampuan menciptakan makna koherensi itu didasarkan yang ada dibenak
pembaca, dan bukan hanya yang ada di dalam teks atau wacana.
2.1.8. Pengetahuan Latar Belakang
Kemampuan kita untuk sampai pada penafsiran yang otomatis terhadap
sesuatu yang tidak tertulis dan tidak terucapkan harus berdasarkan pada struktur
pengetahuan awal yang ada. Struktur ini berfungsi seperti pola-pola akrab dari
pengalaman-pengalaman lama yang kita gunakan untuk menafsirkan pengalaman-
pengalaman baru. Istilah yang paling umum untuk pola jenis ini ialah skema
(jamaknya; skemata). Skema ialah struktur pengetahuan sebelumnya yang ada dalam
ingatan (Yule, 2006: 146).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Jika ada pola tetap, yang pasti pada skema, pola tetap yang pasti ini disebut
bingkai. Bingkai yang dimiliki bersama oleh setiap orang dalam kelompok sosial
akan menjadi versi prototipe. Misalnya dalam bingkai sebuah rumah, akan ada asumsi
komponen-komponen seperti dapur, kamar tidur, dan kamar mandi. Unsur-unsur
bingkai yang ada diasumsikan itu biasanya tidak dinyatakan, seperti yang terdapat
pada iklan dalam (5).
(5) Disewakan sebuah rumah Rp. 1.500.000. Hub, 7370285.
Penafsiran (setempat) yang wajar terhadap suatu fragmen wacana kecil dalam
(5) tidak hanya berdasarkan pada bingkai suatu “rumah“ sebagai dari kesimpulan
(jika x sebuah rumah, maka x memiliki dapur, kamar tidur dan kamar mandi), tetapi
juga berdasarkan bingkai iklan “disewakan sebuah rumah”, hanya dengan dasar
bingkai yang demikian, setiap tahun bukan setiap bulan, setelah tulisan Rp 1.500.000.
Jadi berdasarkan pada pengalaman yang berbeda tentang harga sewa rumah.
Walaupun begitu permasalahan pragmatiknya akan sama, yaitu pembaca
menggunakan struktur pengetahuan sebelumnya yang ada untuk membuat penafsiran
tentang sesuatu yang tidak dinyatakan dalam teks
2.1.9. Pragmatik Wacana
Wacana ialah unit bahasa yang fungsional dalam konteks. Kajian wacana
yang berkait dengan makna yang tertera pada wacana tertulis atau terucap. Analisis
ini mencakup fungsi atau makna eksprensial, logis, antarpesona dan tekstual (Saragih,
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2003). Analisi wacana, pragmatik wacana menurut Yule (1996: 84) adalah
menganalisis:
What is un said or unwritten (yet communicated) with in discource beeing analized. In order to do the pragmatics of discource, we have to go be yond the primarili sosialconcerns of interaction and conversation analysis, look behind the forms and structures present on the texts, and pay much more attention to psychological concepts such and background knowledge, beliefs and expectations. In the pragmatics of discource, we inevitably explore what the speaker or writer has in mind.
Pengertian kutipan di atas adalah pragmatik wacana merupakan kajian makna
yang tidak berada pada wacana (tidak tertulis atau terucap/apa yang berada dalam
pikiran pembicara atau penulis). Makna ini terbentuk oleh penutur bahasa yang
berhubungan dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana, mencakup latar
pengetahuan keyakinan dan harapan. Secara teknis konsep ini mencakup koherensi,
skema dan bingkai. Koherensi adalah pertautan makna berdasarkan pengalaman
lazim penutur bahasa itu. Skema adalah struktur pengetahuan yang sebenarnya sudah
ada dibenak penutur bahasa, sudah terskema yang berada pada urutan peristiwa.
Mencermati fenomena penggunaan bahasa, khususnya dalam iklan pada
Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada, ditemukan suatu sikap atau
pengertian yang sudah tersekema dalam benak penggunaan bahasa yakni skema yang
lama kelamaan membudaya atau kebiasaan yang sudah dilazimkan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.10. Teori Pendekatan Semantik Kognitif
Khususnya dalam bahasa iklan, di negara kita, dewasa ini banyak mengadopsi
konsep atau prinsip teori semantik kognitif. Meskipun hal tersebut kadang terjadi
tanpa disadari oleh pengguna bahasa.
Saeed (1997: 301) mengatakan bahwa
“If we turn to meaning chrecteristic of cognitive semantics is the rejection of what is turned objectivist semantics” (berdasarkan makna sifat atau ciri yang ditetapkan dalam semantik kognitif adalah penolakan terhadap pengertian (makna) berdasarkan semantik objektivisme).
Semantik kognitif berpendapat kita tidak memiliki akses terhadap realitas
manusia, karena struktur realitas yang tercermin dalam bahasa merupakan suatu
produk pikir manusia. Dalam semantik kognitif, makna didasarkan kepada struktur
konseptual. Demikianlah struktur semantik (makna) bersama dengan ranah kognitif
mencerminkan kategori mental yang sudah terbentuk dalam pikiran seseorang,
berdasarkan tindakan dan pengalamannya di dunia. Jhonson (1987) bahwa metafora
adalah unsur yang mendasar dalam proses berfikir manusia.
Jelaslah semantik kognitif mendasarkan pengertian bahwa makna berinteraksi
dengan pikiran, terbentuk berdasarkan pengalaman Indrawi dan Jasani. Bukan benda
yang mempengaruhi bahasa. Awalnya pengalaman membentuk kerangka dalam
fikiran menusia, sehingga manusia cenderung bersifat metafora.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.11. Analisis Wacana
Istilah wacana kerap kali digunakan memayungi fenomena bahasa yang luas,
ada wacana kuliah (Sinar, 2002), wacana rolotik (Seindel, 1985), wacana akademik
(Stokoe), wacana temu duga dan wacana cara (Omar, 1955) dan masih banyak
wacana lainnya yang merujuk kepada aktivitas sosial manusia ketika berbahasa.
Wacana dapat berupa ucapan, perkataan yang merupakan satu kesatuan bahasa
terlengkap realisasinya tampak pada bentuk tulisan yang utuh (Sinar, 2003: 5).
Beberapa definisi tentang wacana:
(1) Wacana adalah satuan bahasa terlengkap: dalam hierarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini
direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri,
ensiklopedia, dan sebagainya) paragraf, kalimat atau kata yang membawa
amanat yang lengkap (Kridalaksana, 1982).
(2) Wacana adalah teks yang membentuk unit yang terlengkap (Sinar, 2003).
(3) Wacana adalah bahasa di atas kalimat atau di atas klausa (Sinar, 2002).
(4) Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas
klausa dan kalimat karenanya juga mengkaji satuan-satuan kebahasaan
yang lebih luas. Seperti pertukaran percakapan atau bahasa tulis.
Konskuensinya, analisis wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu
digunakan dalam konteks sosial (Mulyana, 2005).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa wacana ialah (a) ucapan,
perkataan, lebih besar dari ujaran, (b) kesatuan bahasa terlengkap (lisan dan tulisan)
(c) penggunaan bahasa (d) unit informasi, peralihan dari satu peserta kepeserta lain
(Sinar, 2003: 6).
2.1.12. Sosiolinguistik
Sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi
kemasyarakatan (Sumarsono dan Paina, 2004: 1).
Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa
dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (A. Chair dan L.
Agustin, 1995: 3). Dalam sosiolinguistik yang dikaji adalah masalah (a) faktor-faktor
kebahasaan, ciri-ciri dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor sosial dan budaya,
(b) fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat, (c) bahasa dalam konteks
sosial dan budaya.
Mencermati pemakaian bahasa dalam media masa, iklan di negara kita dewasa
ini tidak luput dari bentuk dan konteks sosiolinguistik. Fungsi bahasa adalah fungsi
bahasa yang dimunculkan oleh bahasa dalam penggunaan nyata sehari-hari. Teori
sosiolinguistik sangat erat hubungannya dengan penelitian ini ialah mengenai sikap
bahasa dan pilih bahasa. Sosiolinguistik memang sangat perlu dalam mempelajari
bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa di dalam masyarakat.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2.1.13. Landasan Teori
Pada hakekatnya membahasa pemakaian bahasa tidak lepas dari meninjau
teori pendekatan yang menjadi dasar pengkajian bidang ini. Dalam perkembangan
bahasa dewasa ini pemakaian bahasa bagian yang tidak dapat dipisahkan paling tidak
dari tiga cabang pengkajian bahasa dan kebahasaan yaitu pragmatik, sosiolinguistik,
semantik dan analisis wacana.
2.1.14. Penelitian Sebelumnya
Penggunaan bahasa dalam penggunaan bahasa dalam iklan, reklame pada
harian, sudah banyak dilakukan penelitian dengan pendekatan dan analisis yang
berbeda-beda. Ginting (2000) meneliti penggunaan bahasa dengan judul “Analisa
Bahasa Surat Kabar Masa Pemerintahan Soeharto”, Husin (2004), “Metafora Modus
dalam Teks Iklan”, Rahmah (2001), “Metafora dalam Surat Keputusan” Aisyah
(2002), “Analisis Metafora dalam Novel Larung (Suatu Kajian LFS)”, Mono (2002)
“Suatu Kajian Pragmatik tentang Slogan Signatural Iklan Kosmetik”, P. Ritonga
(2002) meneliti penggunaan bahasa dengan judul “Analisis Semantik Bahasa
Indonesia Pers (Studi Kasus Harian Waspada dan Sinar Indonesia Baru)”, Anton
Muliono “Kembara Bahasa” (1986), Tata Bahasa Indonesia (edisi 3, Balai Pustaka:
1993), J.S. Badudu dalam bukunya berjudul “Cakrawala Bahasa Indonesia” (1985)
Purba (2002) meneliti tentang “Ruang Persepsi Metafora Umpasa Masyarakat Batak
Toba” (Suatu Kajian Pragmatik).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
“Aspek Penggunaan Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa” Siregar (1977)
dengan pendekatan sosiolinguistik-kinerja bahasa (performance, mencakup
pengetahuan dan kemampuan komunikatif melalui fungsi-fungsi bahasa) dan lainnya.
Kelihatanlah bahwa aspek penggunaan bahasa mendapat tempat yang istimewa dalam
masalah bahasa dan kebahasaan.
Penelitian-penelitian terdahulu seperti di atas sangat erat hubungannya dan
banyak memberikan masukan dalam penelitian ini. Penelitian tentang pemakaian
bahasa dalam iklan, dalam Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada dengan
menggunakan analisis pragmatik wacana, saat ini belum ada dilakukan pemakaian
teori dan pendekatan yang berbeda, dalam hal ini tentu saja menampilkan hasil yang
berbeda. Analisis pragmatik wacana mempunyai hubungan khusus dengan semantik
kognitif dan metafora. Terlihat dari penelitian-penelitian sebelumnya dijumpai suatu
fenomena. Kenapa orang memakai metafora untuk menggambarkan dirinya, bukan
karena mereka kehabisan analogi struktural, tetapi merasa bahwa jalan pikirannya
harus digambarkan dengan cara tersebut Barden, (1992).
Pendapat semantik kognitif, metafora adalah bagian bentuk berbahasa
nonhurufiah, berbahasa secara metaforis berarti mengatakan A adalah B, namun
dengan makna A adalah C. Dengan pengertian ini metafora bukanlah semata-mata
sebuah kata atau ungkapan yang digunakan untuk kata atau ungkapan lain, tetapi
metafora adalah modus pikiran atau kognisi yang utama dan pikiran manusia, karena
penutur bahasa melakukan secara acak. Metafora membentuk cara kita berfikir dan
bertindak (Siregar, 2001).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Metafora memberikan keuntungan tertentu untuk menggunakan kapasitas
yang sudah ada baik sosial maupun kultural. Bahkan dalam kebudayaan kita,
metafora dipakai untuk menyampaikan nilai-nilai budaya melalui tradisi sastra lisan
dan tulisan (Siregar, 2000).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Disain Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang
menganalisis data berdasarkan bahan yang diperoleh tanpa menambahi atau
mengurangi kemudian menganalisisnya Sevilla (1993: 71) dengan merujuk ke Gay.
Dengan metode deskriptif mampu memberikan penjelasan secara sistematis, akurat
dan faktual mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang
diteliti dan akhirnya menghasilkan gambaran data yang ilmiah (Djajasudarma, 1993:
8).
Dengan menggunakan metode deskriptif analisis penelitian ini semata-mata
bersifat fakta yang ada atau fenomena penggunaan bahasa yang secara empiris hidup
atau dipakai dalam iklan, sehingga diperoleh pemerian atau diskripsi pemakaian
bahasa sebagai gambar sesuai dengan keadaan yang aslinya.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data observasi langsung,
mengamati, dan mencatat fenomena penggunaan bahasa, spesial dalam iklan dalam
Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada. Dengan teknik pengumpulan data
pada harian Analisa, Seputar Indonesia, dan Waspada di Medan, dilakukan teknik
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dari ketiga surat kabar terbitan
Medan (Sumatera Utara) ditempuh dengan cara:
1. Memfokuskan diri pada pemecahan masalah yang akan diteliti.
2. Mengumpulkan bahan bacaan yang berhubungan dan mendukung dalam
pengambilan kesimpulan tentang objek yang diteliti.
3. Data yang dikumpulkan kemudian disusun dan diolah secara terperinci dan
disaring isinya dan diambil bagian-bagian yang dianggap penting untuk
mendukung keobjektifan penelitian ini.
3.3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang diterapkan adalah teknik
indentifikasi, semua data yang diperoleh. Data tersebut kemudian diseleksi dan
dikelompokkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini.
Akhirnya data tersebut diolah dan dianalisis unuk menentukan ciri-ciri, bentuk dan
fungsi penggunaan bahasa dalam iklan yang berdasarkan makna pragmatik wacana.
Maka diambil langkah-langkah berikut:
1. Mengumpul Iklan.
2. Mengelompokkan Iklan.
3. Menganalisis Iklan berdasarkan prinsip pragmatik (berdasarkan skema,
implikatur, presupposis, implikatur dan latar belakang).
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
4. Menentukan pola penggunaan Iklan Surat Kabar (pola yang digunakan
berdasarkan konteks).
3.4. Sumber Data
Penelitian ini memperoleh sumber data dari harian yang terbit di Medan
Sumatera Utara, yakni Harian Analisa, Harian Seputar Indonesia dan harian
Waspada, pada bulan Oktober 2007 dan April 2008. Yaitu data dari media cetak
dengan mengelompokkan iklan niaga yang akan dianalisis, dengan teori pragmatik.
Iklan-iklan yang ada diharian yang ditemukan diseleksi yang akan dianalisis.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Tataran Makna Pragmatik
Makna pragmatik adalah makna atau arti yang diinterpretasikan oleh pemakai
bahasa. Makna pragmatik mencakupi implikatur, presupposisi, koherensi dan
pengetahuan latar belakang (Yule, 2006: 146). Makna pragmatik tidak terdapat pada
teks yang diucapkan atau dituliskan dan biasanya melebihi dari makna teks yang
diucapkan atau dituliskan. Dengan merujuk teori implikatur, presupposisi, koherensi
dan pengetahuan latar belakang seperti diuraikan dalam Bab II dan
mengaplikasikannya ke dalam teks iklan dalam harian Analisa, Seputar Indonesia dan
Waspada sejumlah makna pragmatik ditemukan. Makna pragmatik yang digunakan
masing-masing surat kabar ditampilkan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Makna Pragmatik Iklan
No. Harian Makna Pragmatik
1 Analisa 12 2 Seputar Indonesia 20 3 Waspada 18
Semua makna pragmatik itu digunakan untuk menentukan proporsi atau
perbandingan dalam sub bagian berikut.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
4.2. Harian Analisa
Terdapat 12 makna pragmatik dalam iklan harian Analisa. Perbandingan atau
proporsi makna pragmatik ditampilkan dalam Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Analisa
No Makna Pragmatik Jumlah %
1 Keunggulan sebagai kelebihan 6 31,5% 2 Menggambarkan kesuksesan 1 5,2% 3 Kemurahan sebagai tujuan 1 5,2% 4 Menawarkan kemudahan 3 15,7% 5 Menganalisis teknologi 1 5,2% 6 Kecermatan sebagai keuntungan 1 5,2% 7 Kelebihan yang dimiliki 1 5,2% 8 Anjuran 1 5,2% 9 Urutan peristiwa 1 5,2% 10 Jasa iklan 1 5,2% 11 Canggih dalam teknologi 1 5,2% 12 Menawarkan kecanggihan jasa 1 5,2% Total 19 100%
Dari proporsi yang ditampilkan dalam Tabel 4.2 diperoleh bahasa makna
pragmatik yang dominan adalah keunggulan sebagai kelebihan yang secara kuantitatif
mencapai 32% dari keseluruhan makna pragmatik kedominanan makna pragmatik itu.
Berikut ditampilkan contoh penggunaan makna pragmatik dalam harian
Analisa.
1. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 31,5%
adalah berkeunggulan sebagai kelebihan. Berikut ini beberapa contoh dalam iklan
No 1:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Supermarket bahan bangunan & Mebel
HOME SMART. BUILDING
SOLUTION.
Solusi Smart belanja hemat.
Iklan tersebut menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan
asumsi bahwa pandangan memiliki latar belakang yang sama. Dalam iklan ini
ditampilkan bahwa supermarket ini memiliki keunggulan. Keunggulan ini
merupakan daya tarik bagi pelanggan untuk membeli keperluan bangunan dan
kebutuhan akan mebel.
Iklan no 4 dan no 5 menampilkan sebagai berikut:
Suzuki Neo Baleno
Revolution Perfection
Suzuki way of life. Grand Vitara Ready
Stock Manual & Matic
Ayo buruan……….
Berhadiah kaca film perfection.
Iklan tersebut juga iklan menunjukkan keunggulan produk. Dalam hal ini
dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar belakang yang sama.
Misalnya dalam iklan no 4 dan no 5, ditampilkan bahwa mobil Suzuki Neo
Baleno dan Grand Vitara adalah mobil yang mempunyai kualitas dan mempunyai
kelebihan baik dimesin dan desain yang dijadikan daya tarik bagi para pembaca
iklan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No 7.
Yamaha Bintang Generasi Muda.
Pilih Motor Matic. Idola Indonesia.
Iklan No. 7 juga menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini dibuat dengan
asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini
menampilkan khusus untuk kaula muda yang menjadi idola Indonesia. Yamaha
Matic menjadi bintang generasi muda, tampil menawan ditengah pergaulan. Ini
merupakan daya tarik bagi pembaca iklan ataupun yang melihat Yamaha Matic,
secara langsung.
Iklan No. 8.
INVILON The largest Pepipe.
Manufacturer Jangan Asal Murah
Pakailah Pipa Mutu Dijamin.
Aman dipakai.
Iklan No. 8 memperlihatkan keunggulan produknya. Hal ini dilakukan dengan
asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama, Invilon the
largest pipe dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan bahwa pipa ini selain
besar dan bagus juga mempunyai kualitas internasional.
Iklan No. 15
Kini hadir di Medan.
COMFORTA. Comfort your life !
Indonesia Top Brand
Kalau sudah tidur, bisa lupa waktu.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 15 menunjukkan keunggulan produk yang diiklankan iklan ini
menggunakan bahasa ‘kalau sudah tidur bisa lupa waktu’ bahwa ini
menggambarkan tempat tidur yang empuk dan nyaman, ini merupakan daya tarik
dari produk dan bagi siapa yang mencobanya bisa lupa waktu.
2. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%
adalah berlaku menggambarkan kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 3.
Iklan No. 3
Chevrolet April spesial. Datang dan Test Drive.
Bunga khusus 3,8%. New APV
Arena Suzuki.
Iklan No. 3 menunjukkan keunggulan produk.Iklan senantiasa menunjukkan
produknya. Mobil Arena Suzuki memang betul-betul tahan uji dan mempunyai
kemampuan dikelasnya dan ini merupakan daya tarik dari mobil ini dengan
keluaran terbaru, menampilkan sesuatu yang fantastik, bagi yang melihatnya.
3. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%
adalah berlaku kemurahan sebagai tujuan, misalnya dalam iklan No. 6
Iklan No. 6
Suzuki pasti terbaik
Makin untung Beli Suzuki
Bulan ini. Buruan deh …..sebelum
Harga naik. SPIN 125 lebih irit lebih
Gaya. Gaya terbaru. SPIN buat kamu.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 6 di atas menampilkan kelebihan produk. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan produk murah tujuan dapat tercapai inilah yang diasumsikan
dengan pandangan latar pengetahuan yang sama. Iklan ini bahwa sebelum harga
dinaikkan, ini merupakan daya tarik dari iklan, bahwa Anda sudah bisa tampil
percaya diri dalam pergaulan dengan menggunakan sepeda motor SPIN 125 lebih
bergaya dalam penampilan baru, bagi para pembaca.
4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 15,7% adalah
berlaku menawarkan kemudahan, misalnya dalam iklan No. 9.
Iklan No. 9
Melayani Penerbangan Medan – Pekan Baru
Setiap hari jam 13.15 WIB. Pesawat Jetliner
BAC 146 – 146 – 200. Medan – Pekan Baru
Batam – Palembang – Jakarta – Semarang
Pangkalan Bun – Tanjung Pandan.
Linus Airways.
Iklan No. 9 menunjukkan kemudahan dan menawarkan produk. Iklan ini
mengajak atau membujuk untuk menggunakan pesawat Linus Airways dapat tiba
dengan nyaman ketempat tujuan tanpa terasa, ini merupakan daya tarik dari iklan
pesawat ini. Kenyamanan dalam perjalanan Anda merupakan tujuan kami, bagi
para pembaca dan yang akan menggunakan inilah pesawat yang baik.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 10
Dapatkan penawaran menarik.
Harga Promo Khusus Medan – Jakarta
Mulai IDR 495.000.
Harga belum termasuk tax, s fuels
Sure charge. Syarat kondisi berlaku.
Garuda Indonesia.
Iklan No. 10 menunjukkan kemudahan dan melihatkan bahwa produk,
pesawat Garuda Indonesia ini menawarkan harga promo, ini merupakan daya
tarik dari iklan ini. Dengan menawarkan harga yang miring dan kelayakan
terbang pesawatnya. Ini adalah daya tarik bagi pembaca iklan.
Iklan No. 13
MERY Rantangan
Menerima Rantangan dan Nasi Kotak
Bersih, Halal dan Bervariasi
Gratis ongkos antar. Hubungi 7870613.
Iklan No. 13 menunjukkan kelebihan produk. Iklan makanan dalam rantang
dan bersedia diantar tanpa dibebankan biaya, merupakan daya tarik pada pembaca
karena menjanjikan makanan yang bersih dan bervariasi.
5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2% adalah
berlaku menganalisis teknologi, misalnya dalam iklan No. 11.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 11
Suzuki Pasti terbaik
Makin untung beli Suzuki bulan ini……
Buruan deh …..sebelum harga naik
Kehebatan Sang Bintang Kencang
Tangguh Bertenaga !
Iklan No. 11 menunjukkan teknologi yang canggih yang ada pada produknya.
Pembuat iklan membuat pembaca berfikir bahwa harga akan naik, ini merupakan
daya tarik bagi pembaca atau yang melihatnya, jadi buruan deh….dan
mengagungkan motor Suzuki adalah sang bintang dikelasnya, tanpa harus ragu-
ragu menggunakan produk di jalan.
6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%.adalah
berlaku kecermatan sebagai keuntungan, misalnya dalam iklan No. 12.
Iklan No. 12
Laksana Town Square
Pilihan tepat untuk berinvestasi !
Harga bahan bangunan Naik
Tapi kami masih tetap harga Lama
Cocok untuk usaha Spare – Part
Teavel, Pengangkutan. Internet.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 12 memperlihatkan kecermatan sebagai keuntungan bila memiliki
produknya. Iklan ini menggunakan budaya Cina sebagai daya tarik kepada para
pembaca untuk mau membeli produknya. Hal ini sesuai berdasarkan pengalaman
etnis Cina bahwa yang pada umumnya penguasa dunia usaha (ekonomi) di kota
Medan.
7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku 5%, adalah berlaku
kelebihan yang dimiliki misalnya dalam iklan No. 14.
Iklan No. 14
MITSUBISHI Motors
Mitsubishi Maven
Challenge Everything
Bintang Perkasa Indah Motors.
Iklan No. 14 menunjukkan kelebihan dari produknya. Iklan ini menampilkan
kelebihan yang dimiliki mobil Mitsubishi jika dibanding dengan produk mobil
lainnya, Ini merupakan daya tarik dari iklan mobil ini, yaitu mampu menjamin
mobil ini bagus dan tangguh melalui rintangan yang ada dijalanan seperti lumpur
atau banjir. Daya tarik ini dapat membuat pembaca akan membeli produknya
dengan ketangguhan yang ditawarkan.
8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah
berlaku anjuran misalnya dalam iklan No. 16.
Iklan No. 16
Hari – hari SOGO
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Rambut lembut Berkilau
Conditioner/Shampo
Kini hadir lebih kental !
Lebih irit !
Iklan No. 16 menunjukkan keunggulan produk dan membujuk, untuk
memberi makanan tambahan (suplemen) terhadap rambut untuk menunjang
pertumbuhan rambut sehat, ini merupakan daya tarik dari iklan Sogo.
Keunggulannya pada bahasa persuasif rambut lembut berkilau dan tampil dengan
penampilan baru. Bujukan ini membuat masyarakat percaya bahwa soga memang
bagus.
9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah
berlaku urutan peristiwa, misalnya dalam iklan No. 17.
Iklan No. 17
Lavea
Hair creambath
Kemasan Baru 2009
Avocado……..Aloevera
Iklan No. 17 selalu menunjukkan kebolehan produk. Iklan ini menawarkan
creambath (produk), dengan Lavea di rumah, dengan mengefisienkan waktu dapat
merubah penampilan, ini merupakan daya tarik bagi para pembaca iklan, dengan
pengeluaran yang irit dan hemat waktu dapat merubah rambut menjadi indah dan
berkilau.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah
berlaku jasa iklan, misalnya dalam iklan No. 18.
Iklan No. 18
Analisis Bisnis
Mengekspos Kegiatan Usaha Anda
Harian Analisa.
Iklan No. 18 menunjukkan kelebihan produk yang diiklankan. Iklan ini
menampilkan keunggulan harian Analisa sebagai tempat untuk membuat iklan
atau menerbitkan iklan. Bahwa dengan menampilkan harian Analisa yang sudah
lama dikenal di kota Medan ini merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca
untuk menerbitkan iklannya di harian ini.
11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%. Adalah
berlaku canggih dalam teknologi, misalnya dalam iklan No. 18.
Iklan No. 19
Zyrex duniaku.
Zyrex recmmends Windows Vista.
Kunjungi Launcing Anda
Di Atrium Plaza Medan Fair.
Tgl 30 April – 4 Mei 2008.
Iklan No. 19 selalu menunjukkan kelebihan dan kecanggihan produk. Iklan ini
menampilkan produk baru dari Zyrex yang lebih canggih dikelasnya, ini
merupakan daya tarik yang seresial bagi yang membaca iklan dari produk ini
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dapat langsung dilihat pada Launcing, yang merupakan daya pikat untuk memiliki
Zyrex.
12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah
yang berlaku menawarkan kecanggihan jasa, misalnya dalam iklan No. 20.
Iklan No. 20
Telkomsel
Kini makin Pe De bicara dengan tarif
Perdetik Rp 0,5 perdetik
Setelah satu menit berbicara.
Iklan No. 20 menunjukkan kecanggihan produk. Untuk ini menawarkan jasa
telekomunikasi. Menampilkan Telkomsel dengan produk barunya Pe De, dengan
tarif yang lebih murah. Ini merupakan daya tarik bagi para pembaca, dengan
penawaran yang lebih hemat.
.
4.3. Harian Seputar Indonesia
Dengan menggunakan ke 20 makna pragmatik setiap iklan dianalisis
berdasarkan presuposisi makna pragmatik maka itu ditampilkan dalam Tabel 4.3
berikut:
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.3. Perbandingan Makna Pragmatik Harian Seputar Indonesia
No. Makna Pragmatik Jumlah %
1 Menggambarkan urutan waktu 1 4,7% 2 Untuk mengatasi nafas tak sedap 1 4,7% 3 Menggambarkan kesuksesan 1 4,7% 4 Menawarkan kesejukan 1 4,7% 5 Kesehatan terjaga 1 4,7% 6 Jalur yang sangat panjang 2 9,5% 7 Ditujukan kepada anak-anak 1 4,7% 8 Pelepas dahaga 1 4,7% 9 Keunggulan sebagai kelebihan 1 4,7%
10 Kecermatan sebagai keuntungan 1 4,7% 11 Minuman berenergi 1 4,7% 12 Menawarkan produknya 1 4,7% 13 Penawaran yang lebih murah 1 4,7% 14 Kecanggihan 1 4,7% 15 Tuntaskan 1 4,7% 16 Kecanggihan dan keefisienan 1 4,7% 17 Unsur sensualitas sangat kental 1 4,7% 18 Menawarkan kesegaran 1 4,7% 19 Petualangan dan kesenangan 1 4,7% 20 Kemurahan dan kepuasan 1 4,7% Total 21 100%
Penampilan ke 20 makna pragmatik iklan ditampilkan berikut ini:
1. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7% adalah
yang berlaku menggambarkan urutan waktu, misalnya dalam iklan No. 21.
Iklan No. 21
Begitu besar jumlah
Calon jamaah haji 2007
Mendaftarkan diri !
Untuk mendapatkan kuota
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Haji tahun 2008
Biaya mulai $ 4.600
Assur Yaniyah
Tour & Travel Haji Umroh
Iklan No. 21 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini menawarkan
membayar lebih awal agar lebih mudah urusannya dan mendapat kuota untuk
tahun depan agar dapat menunaikan ibadah haji, ini merupakan daya tarik bagi
iklan, dengan menyesuaikan harga dan digambarkan urutan waktu dengan jalur
untuk para calon jema’ah haji untuk lebih awal mendaftar.
2. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku untuk mengatasi nafas tak sedap, misalnya dalam iklan No. 22.
Nafas Tak Sedap?
Kumur dengan Frezza
Anti Septic Mouth Wash
Nafas segar segera.
Iklan No. 22 menunjukkan kelebihan produknya. Dalam hal ini Antiseptic
Mouth Wash sebagai mencegah bau mulut nafas tak sedap. Daya tarik bagi
pembaca adalah nafas segar masalah pergaulan dapat diatasi.
3. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku menggambarkan kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 23.
Iklan No. 23
Melesat cepat dengan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
EVALUBE 4T Pro
EVALUBE 4T Pro Oli sintetik dengan teknologi
Lengkap yang memberikan perlindungan lengkap
Untuk motor Anda! Tarikan motor makin enteng
Hemat bahan bakar dan enteng kantong!
Motor melesat makin cepat dan bebas masalah mesin
Oli Hebat Harga Hemat
Iklan No. 23 menunjukkan keungulan produk, dengan menggunakannya
terbentang luas jalan menuju kesuksesan. Iklan ini menggambarkan dengan
menggunakan Oli Evalube, motor terawat otomatis hemat dalam pengeluaran.
Memakai bahasa ‘Hemat bahan bakar dan enteng kantong’ ini merupakan daya
tarik bagi pelanggan atau yang membaca iklan.
4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku menawarkan kesejukan, misalnya dalam iklan No. 24
Iklan No. 24
GARUDA FOOD
MOUN tea Minuman teh rasa buah
Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang unik
Rasa Blackcurrant, rasa apel!
Langsung sedot…..Ngapain Repot!
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 24 menunjukkan keunggulan produk, dengan menggunakannya
terasa lebih menyegarkan dan nikmat. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa
pandangan memiliki latar belakang yang sama. Iklan ini menggunakan bahasa
‘Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang unik’ merupakan daya tarik bagi
pelanggan dan pembaca yang menikmati.
5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku kesehatan yang terjaga, misalnya dalam iklan No. 25.
Iklan No. 25
SANKEN
Anak sehat = Kebahagiaan orang tua
Temperatur Air Panas
Panas, Normal, Dingin
Air Minum Sehat Membutuhkan
Dispenser Sehat.
Iklan No. 25 menunjukkan kelebihan produk, dengan meminum air yang
diperoleh dari dispenser Sanken, air terhindar dari bakteri-bakteri. Iklan ini
mempunyai daya tarik bagi yang membacanya ‘Anak sehat = kebahagian orang
tua’ bahwa dengan membaca, banyak orang tertarik.
6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 9,5%, adalah
yang berlaku jalur yang sangat panjang, misalnya dalam iklan No. 26.
Iklan No. 26
Fren Prabayar
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Fren, 1 kartu Cerdas dan Hemat!
Rp. 38, 1 menit
Kesesama Fren lokal detik pertama
Gratis 188 SMS ke semua operator
Aktifkan Segera! Fren
Iklan No. 26 menunjukkan keunggulan produk, dengan jalur yang panjang
tetap lebih hemat seperti gratis 188 SMS ke semua operator ini merupakan daya
tarik bagi pelanggan dan pembaca atau yang pernah memakainya.
7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku ditujukan kepada anak – anak, misalnya dalam iklan No. 27.
Iklan No. 27
VITASUS, Vitaminnya susu
SUPLEMEN LENGKAP UNTUK ANAK
Vitasus dapat dicampur dengan bubur, tajin
atau susu kedelai.
Harga Ekonomis Dapat dibeli
Di Apotek & Toko Obat
Iklan No. 27 memperlihatkan kelebihan produknya. Dengan meminim
Vitasus, diteruskan dengan rasa ingin tahu. Suplemen lengkap untuk anak ini
membuat keingintahuan dan merupakan daya tarik bagi pembaca apa sebetulnya
suplemen.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku pelepas dahaga, misalnya dalam iklan No. 28.
Iklan No. 28
Syrup Kurnia
Kesegaran Keluarga Anda
Cap Patung Liberty 100% GULA
MURNI
Iklan No. 28 menampilkan kelebihan dan pelepas dahaga. Penampilan patung
Liberty dan kesegaran keluarga anda ini merupakan daya tarik bagi yang
membaca atau yang merasakan nikmatnya Syrup Kurnia dengan penawaran gula
murni, yang menginginkan mencobanya.
9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku keunggulan dan kelebihan, misalnya dalam iklan No. 29.
Iklan No. 29
Kini saatnya dan memiliki kamera
NIKON D – SLR 10 megapixel
Harga di bawah 6,5 juta rupiah…..
Persediaan terbatas
Disigned to take superior, high resolution
Pictures for everyone.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 29 menunjukkan keunggulan dan kelebihan produk. Menawarkan
keindahan hasil dari foto dengan menggunakan 10 megafixel ini merupakan daya
tarik untuk mencoba kamera Nikon 10 megafixel, dengan disain yang menawan,
untuk memilikinya.
10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku kecermatan sebagai keuntungan, misalnya dalam iklan No. 30.
Iklan No. 30
Kini saatnya
Menatap masa depan dengan lebih bijak
Segera lindungi Rumah Anda dengan
Asri
W W W.asri – aca – com.
Aca ASURANSI
Iklan No. 30 menunjukkan kelebihan produknya, selanjutnya membudaya
atau menjadi kebiasaan yang sudah lazim. Dengan bergabung dengan Aca
Asuransi mendapat perlindungan dalam perlunasan kredit rumah maupu motor.
Menatap masa depan dengan bijak ini merupakan daya tarik bagi yang membaca
iklan ini. Dengan bergabung dengan Aca asuransi semua masalah dapat teratasi
11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku minuman berenergi. Misalnya dalam iklan No. 32.
Iklan No. 32
INDOCAFE
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
The tought of exellence
INDOCAFE COFFEMIX
Jagonya NGE – MIX
Iklan No. 32 menunjukkan kelebihan produknya. Hal ini dilakukan dengan
asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa dengan
meminum minuman coffemix dapat menampilkan kenikmatan yang tiada taranya
dengan memakai bahasa Inggris ’The tought of exellence’ ini merupakan daya
tarik yang menjanjikan sentuhan kenikmatan, bagi yang meminumnya, adalah
menarik untuk diminum bagi yang membacanya.
12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku menawarkan produknya, ini dapat dilihat dalam iklan No. 34.
Iklan No. 34
LAFALOS
Krim Pereda Rasa Nyeri
Mengandung Vitamin E Baik
Untuk kulit
Meresap Kapa saisinstera Hangat
Tahan lama-Sanbe
Iklan No. 34 melihatkan kelebihan produknya. Mengunggulkan krim pereda
rasa nyeri yang mengandung Vitamin E Lafalos dapat mengatasi permasalahan
kulit. Dengan menggunakan bahasa ‘Krim pereda rasa nyeri’ merupakan daya
tarik bagi yang mempunyai masalah dengan kulit dan mengandung vitamin E
merupakan suatu jaminan untuk kehalusan kulit.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
13. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku penawaran yang lebih murah, misalnya dalam iklan No. 35.
Iklan No. 35
Ada yang lebih murah?
Free talk 5000 ngobrol sepuasnya!
Punya INDOSAT. MENTARI.
Iklan No. 35 menunjukkan kelebihan produk. Penawaran yang lebih murah
dan menjanjikan Free talk 5000 ngobrol sepuasnya, ini merupakan daya penarik
bagi pelanggan dan pembaca. Dengan memakai kartu Mentari. Menjanjikan
kemurahan bagi yang menggunakan.
14. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku kecanggihan, misalnya dalam iklan No. 36.
Iklan No. 36
Aku, hidupku, musikku
Tiga hal yang tak terpisahkan
Aku adalah Nokia N series
Iklan No. 36 menunjukkan kecanggihan produk dan keunggulan. Bahwa
dengan memakai Nokia N series adalah suatu keuntungan yang diperoleh dapat
bertelephone dengan jelas dan sekaligus dapat menikmati musik yang
dipersembahkan Nokia N series. Aku, hidupku, musikku ini merupakan daya tarik
dari iklan ini bagi yang membaca, dari 3 hal yang menyenangkan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
15. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku tuntaskan, misalnya dalam iklan No. 37.
Iklan No. 37
ALBOTHYL
Tuntaskan sariawan
Dengan segera!
Formula Baru Tanpa Rasa Perih
Iklan No. 37 menunjukkan kelebihan produknya. Dalam pemakaian yang
tuntas. Albothyl adalah obat sariawan yang dapat segera menuntaskan sariawan,
dengan formula baru tanpa rasa perih. ’Tuntaskan sariawan dengan segera’ ini
merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang sedang diserang sariawan.
16. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4.7%, adalah
yang berlaku kecangihan dan keefisienan, misalnya dalam iklan No. 38.
Iklan No. 38
Vacum Cleanes
Healthy Inovation
ECE
Iklan No. 38 menampilkan kecanggihan produk. Dengan menggunakan
Vacum Cleanes, menampilkan bahasa Inggris ‘Healthy Enovation’ bahwa dengan
menggunakan alat ini dapat dapat membantu memelihara kesehatan dengan
menghilangkan debu-debu tanpa harus repot – repot membersihkannya. Healty
Enovation merupakan daya tarik bagi yang membaca atau yang melihat
peragaannya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
17. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku unsur sensualitas yang sangat kental, misalnya dalam iklan No. 39.
Iklan No. 39
Kalau bisa lama-lama
Kenapa harus cepat-cepat
Paling lengkap aromanya, strawbery
Lychee, orange, choch, banana, mint
Manggo, durian.
Iklan No. 39 menunjukkan kelebihan produk dalam penggunaan. Dalam hal
ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang
sama. Iklan ini menampilkan unsur-unsur sensualitas sangat kental, bagaimana
memanjakan pasangan. Bahwa kalau bisa lama-lama kenapa harus cepat-cepat, ini
merupakan daya tarik bagi pembaca iklan, rasa ingin tahu.
18. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku menawarkan kesegaran, misalnya dalam iklan No. 40.
Iklan No. 40
GARUDAFOOD
Okky bollo drink Orange
Baru!! Orange, Manggo
Okky bollo drink Orange
Kejar bollonya 2 x asyiknya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 40 menunjukkan kelebihan produk dalam kenikmatan. Iklan ini
menawarkan minuman yang segar dengan citra rasa buah-buahan dengan rasa
yang asyik. Kejar bollonya 2 x asyiknya merupakan daya tarik bagi pembaca atau
yang menikmatinya.
19. Perbandingan makna pragmatik berlaku dalam Tabel 4.3 sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku petualangan dan kesenangan, misalnya dalam iklan No. 41.
Iklan No. 41
AELANTIS Water Adventures
DISCOVER THE LOST CITY
Raih petualangan dihari yang fitri
Di istana air terbesar tiada duanya……
Yang akan menjadikan lebaranmu lebih ceria
Ancol Taman Impian.
Iklan No. 41 menunjukkan kelebihan dalam penggunaannya. Dalam hal ini
ditampilkan petualangan di istana air terbesar tiada duanya, ini merupakan daya
tarik dan keinginan tahuan bagi pembaca atau melihat gambar yang diiklan.
20. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah
yang berlaku kemurahan dan kepuasan, misalnya dalam iklan No. 42.
Iklan No. 42
Ada yang lebih murah?
Cuma Rp 0
Free talk 5000 ngobrol sepuasnya!
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Ayo itung lagi! Pas buat mudik
Punya Indosat
MENTARI.
Iklan No. 42 menampilkan kelebihan peroduk. Dalam hal ini dilakukan
dengan asumsi bahwa memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini
menampilkan kartu Mentari dari Indosat lebih murah. Free Talk 5000 Ngobrol
Sepuasnya, ini merupakan daya tarik dari kartu Mentari, pas buat pulang mudik,
kangen-kangenan dengan sanak keluarga.
4.4. Harian Waspada
Dengan menggunakan ke-18 makna pragmatik setiap iklan dianalisis
berdasarkan presupposisi makna pragmatik maka ditampilkan dalam Tabel 4.4
berikut:.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 4.4. Perbandingan Makna Pragmatik Harian Waspada
No Makna Pragmatik Jumlah % 1 Menawarkan kenikmatan 1 4,1% 2 Pengendalian sebagai penguasaan 1 4,1% 3 Hunian dan pemukiman 1 4,1% 4 Jasa telekomunikasi 2 8,3% 5 Menawarkan produk dalam negeri 1 4,1% 6 Kelebihan dan kecanggihan 1 4,1% 7 Keeunggulan sebagai kelebihan 6 26,4% 8 Sebagai media penyampaian 1 4,1% 9 Menggambarkan urutan waktu 1 4,1% 10 Kesuksesan 1 4,1% 11 Menawarkan kehematan 1 4,1% 12 Kuat dan cepat menghasilkan 1 4,1% 13 Menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh 1 4,1% 14 Menonjolkan produk mutu 1 4,1% 15 Budaya atau jiwa petualangan 1 4,1% 16 Menawarkan kesehatan dan perawatan 1 4,1% 17 Keuntukan jati diri 1 4,1% 18 Informasi mengenai kesehatan 1 4,1% Total 23 100%
Dengan menggunakan ke-18 makna pragmatik setiap iklan dianalisis
berdasarkan presupposisi makna pragmatik maka ditampilkan dalam Tabel 4.4
berikut:
1. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah
yang berlaku menawarkan kenikmatan, misalnya dalam iklan No. 43.
Iklan No. 43
A Mild Live
Wanted
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 43 menunjukkan keunggulan produk dan memperlihatkan
produknya lebih baik dari produk lainnya. Hal ini dilakukan dengan asumsi
bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Rokok A Mild Wanted
seolah-olah bahwa rokok ini selalu decari orang dengan menggunakan bahasa
Inggris ‘wanted’ ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang melihatnya.
2. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah
yang berlaku pengendalian sebagai penguasaan, misalnya dalam iklan No. 44.
BANK BUKOPIN
Tabungan SIAGA Bukopin
Berhadiah Langsung. Bmwnya…..? Teutep…?
1 BMW Diundi Setiap Bulan. 01 – 04 s/d 30 – 09 – 2008
Segera Menabung di Tabungan SIAGA BUKOPIN
Bunga dihitung secara simple interest
Berdasarkan saldo harian dan dibukukan
setiap akhir bulan.
Segera hubungi kantor BANK BUKOPIN
Terdekat atau Hallo BUKOPIN 14005
Syarat dan ketentuan berlaku.
Ayo ke BANK BUKOPIN.
Iklan No. 44 menunjukkan dan memperlihatkan keunggulan produk. Dalam
hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan
yang sama. Bank Bukopin sangat tepat sebagai mitra usaha Anda. Iklan ini
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
menawarkan untuk menabung ditabungan SIAGA Bukopin, bahwa yang
menabung akan mendapat hadiah sebuah motor BMW yang diundi setiap bulan,
ini merupakan daya tarik bagi pelanggan dan yang membaca untuk menabung
di Bank Bukopin.
3. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah
yang berlaku hunian dan pemukiman, misalnya dalam iklan No. 45.
Taman Anggrek Setiabudi, dapatkan
Hadiah Langsung. Honda Supra Fit x
Atau T LCD Samsung 32.
Iklan No. 45 menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan
asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa tempat
tinggal dan hunian ini sesuai bagi orang-orang yang berduit, berkelas dan
di daerah bergengsi. Taman Anggrek Setiabudi memang cocok untuk tempat
tinggal, dengan menawarkan hadiah langsung dan daerahnya, ini merupakan daya
tarik bagi pembaca atau yang melihatnya.
4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 8,3%, adalah
yang berlaku jasa telekomunikasi, misalnya dalam iklan No. 46.
TEKKOMSEL
Setelah menit ke – 2
Gratis 3 menit. Kesemua operator
Kasih daaa……
Eits….. jangan Cuma nelepon SMS juga dong
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Pakai kartu AS
Cuma Rp. 10.000 bisa dapat ratusan.
SMS murah. Ketik SMS kirim ke 8999
Nelpon dan SMS pakai kartu AS sama murahnya.
Kasih daaah…., Kartu AS.
Buat hidupmu.
Iklan No. 46 menunjukkan kecanggihan produk. Dalam hal ini dilakukan
dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa
dengan menggunakan kartu AS bisa memperoleh ratusan sms murah, nelpon dan
SMS kartu AS sama-sama murah ini merupakan daya tarik bagi yang memakai
kartu AS atau yang membaca iklan.
5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah
yang berlaku menawarkan produk dalam negeri, misalnya dalam iklan No. 47.
Iklan No. 47
Anda Butuh Prabot Jepara Asli?
Malioboro Prabot.
Iklan No. 47 menunjukkan keunggulan produk dan keistimewaan. Dalam hal
ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang
sama. Sepertinya iklan ini memperlihatkan kehalusan dari seni tradisional.
Dengan menggunakan nama kota Jepara, yang memang sudah terkenal akan
ukuiran dan keunikan has raja-raja Jawa. Ini merupakan daya tarik bagi pembaca
atau yang langsung melihatnya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah
yang berlaku, kelebihan dan kecanggihan, misalnya iklan No. 48.
Iklan No. 48
YAMAHA
Bintang Generasi Muda
Jangan pilih yang Murahan……!
Pilih …..4 tak 110cc. VEGA R
Impian Jadi Kenyataan
Model Keren & Beken
Praktis dan Ekonomis
Mesin Bandel & Berkwalitas
Harga Jual Kembali Paling Tinggi
Motor Murah ……Tapi Bukan Murahan
Untuk Keluarga Indonesia.
Iklan No. 48 menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan
asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa dengan
mengendarai Yamaha Vega R dapat lebih irit dan impian menjadi kenyataan.
Praktis dan ekonomis, mesin bandel & berkualitas, ini merupakan daya tarik bagi
pembaca atau yang melihat langsung motor Yamaha Vega R.
7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 24,6%, adalah
yang berlaku keunggulan sebagai kelebihan, misalnya dalam iklan No. 49.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 49
GRANDIS
The art of luxury
Mitsubishi Grandis hadir dengan paduan
Keseimbangan keindahan dan teknologi
Design yang modern dan stylish interior
Yang mewah leluasa dan nyaman
Menjadi kebanggaan dalam menemani
Aktivitas anda.
Driving with style Prestigous.
Iklan No. 48 menunjukkan keunggulan dan kecanggihan produk. Hal ini
dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang
sama. Bahwa mobil Mitsubishi berdasarkan bingkai, mempunyai mesin yang baik
dan design yang menawan menawarkan kemewahan, menjadi kebanggaan dalam
menemani aktivitas anda. Ini merupakan daya tarik dalam penampilan di kalangan
pengusaha dan sekelasnya dan bagi pembaca iklan dan yang melihat langsung.
8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah
yang berlaku sebagai media penyampaian, misalnya dalam iklan No. 50.
Iklan No. 50
I’m beeing a women. Selamat hari Kartini
Wanita Indonesia. Buatlah hari istimewa
Ini jadi lebih cerah
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Mainkan musik – musik favoritmu lewat
Ponsel walkman baru ini. Experience
Music diffrently.
Sonny Ericson.
Iklan No. 50 menunjukkan keunggulan dan kecanggihan produk. Penggunaan
bahasa Inggris menampilkan bahwa handphone Sonny Ericson mempunyai
kualitas yang baik. Kali ini dipersembahkan khusus untuk wanita yang
mempunyai selera tinggi dan mainkan musik-musik favoritmu lewat ponsel
walkman baru ini, merupakan daya tarik bagi yang menyenangi musik yang
berbeda atau yang membaca iklan ini.
9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah
yang berlaku menggambarkan urutan waktu, misalnya dalam iklan No. 51.
Iklan No. 51
Blue Moon Everydays Ahoney Moon
Diciptakan dengan Proses Alam
Khusus untuk Pria Dewasa
Iklan No. 51 menunjukkan produk keunggulan produk dan kelebihan. Bahwa
memanjakan pasangan itu adalah suatu seni tersendiri. Memanjakan pasangan
anda agar merasa senang dan tidak berselingkuh beberapa cara dengan
menggunakan produk Blue Moon Everydays A honey Moon, ini merupakan suatu
daya tarik bagi yang membaca iklan di mana ditonjolkan diciptakan dengan
proses alam spesial untuk pria dewasa.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4%, yang berlaku
adalah kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 53.
Iklan No. 53
Chevrolet Telah Hadir Captiva Diesel
Turbo Intercooler.
Iklan No. 53 menampilkan keunggulan dan kecanggihan produk. Iklan ini
menampilkan produk baru dari Chevrolet dengan design baru yang diberi nama
Captiva Diesel, yang menggunakan bahan bakar diesel, ini merupakan daya tarik
dari iklan ini dan bagi pembaca.
11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang
berlaku adalah menawarkan kehematan, misalnya dalam iklan No. 54.
Iklan No. 54
Pake yang pasti!
Pake Nokia dan Simpati
Bonus + bonus pulsa, 600 sms + Rp 20.000
Pasti hematnya dengan tarif perdetik tarif pendek
Pasti ekspresinya dengan ekspress on cover.
Iklan No. 54 menunjukkan keunggulan dan keuntungan produk. Iklan ini
menampilkan handphone Nokia dengan memakai kartu Simpati, mandapat bonus
+ bonus pulsa, 600 sms + 20.000, ini merupakan daya tarik bagi iklan ini dan para
pembaca atau pelanggan yang sudah menggunakan kartu Simpati, kaya akan
bonus.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang
berlaku adalah, kuat dan cepat menghasilkan misalnya dalam iklan No. 55.
Iklan No. 55
Gempar Gede Cash Back
Makin Pinter cari duitnya
Mitsubishi Colt T 120 cs
Iklan No. 55 menampilkan keunggulan dan kecanggihan produk. Iklan ini
menampilkan kekuatan dan daya angkut dalam pengeoperasian dalam
perdagangan, makin pinter cari duit, ini merupakan daya tarik bagi iklan motor
Mitsubishi, yang sudah lama dikenal kebandelannya dalam pemakaian. Bagi para
pembaca ini merupakan ketertarikan sendiri.
13. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang
berlaku adalah menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh, misalnya dalam
iklan No. 58.
Iklan No. 58
Djisamsoe 234 Filter
Semangat kesempurnaan
Iklan No. 58 melihatkan ketangguhan dari produk. Hal ini dilakukan dengan
asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini
melihatkan bahwa budaya juga mempengaruhi dalam pemilihan rokok, terutama
rokok Djisamsoe 234 Filter, bahwa dengan merokok Djisamsoe menimbulkan
semangat kesempurnaan, ini merupakan daya tarik bagi perokok atau pembaca
yang membaca iklan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
14. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang
berlaku adalah menonjolkan produk mutu, misalnya dalam iklan No. 61.
Iklan No. 61
NEW
MARLBORO CENGKEH TERBAIK
INDONESIA
DARI SAMPOERNA
Marlboro mix
Iklan No. 61 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini menampilkan
produk, rokok Marlboro dengan rasa cengkeh tampil beda dengan yang lain,
bahwa rokok ini berasa cengkeh yang terbaik di Indonesia. Ini merupakan daya
tarik dari iklan rokok ini bagi yang suka merokok atau yang membaca iklan ini.
15. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4%, yang berlaku
adalah budaya atau jiwa petualangan, misalnya dalam iklan No. 63.
Iklan No. 63
Djisamsoe 234 Fatsal 5
Sebagai pemandu arung jeram, faktor
Keselamatan adalah nomor satu
Dibutuhkan persiapan matang, kesigapan
Dan kekompakan
Semuanya berpadu dengan semangat
Merai kesempurnaan untuk sebuah
Pengalaman yang sempurna.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 63 menunjukkan keunggulan produk. Dalam iklan ini melihatkan
bahwa faktor budaya juga mempengaruhi iklan. Ditampilkan bahwa dengan
merokok Djisamsoe dapat menimbulkan keberanian untuk meraih kemenangan
dan mendapatkan yang sempurna ini merupakan daya tarik bagi iklan rokok
Djisamsoe, bagi yang membaca atau para penikmat rokok.
16. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang
adalah menawarkan kesehatan dan perawatan, misalnya dalam iklan No. 65.
Iklan No. 65
Way of live
Hati – hati 5 L
Lawan anemia, lancarkan aktivitas
Songobion
Iklan No. 65 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini melihatkan
keunggulan dan kepatenan produk yang dipasarkan, bahwa Sangobion sangat baik
untuk kesehatan dan melawan anemia, lancarkan aktivitas. Ini merupakan daya
tarik dari iklan ini bagi yang membaca atau yang telah memakainya.
17. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang
berlaku adalah keunikan jati diri, misalnya dalam iklan No. 66.
Iklan No. 66
Djisamsoe 234 Fatsal
Untuk menemukan batu mulia terbaik
Dibutuhkan ketelitian, ketekunan dan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Kegigihan. Semuanya berpadu dengan
Semangat meraih kesempurnaan untik
Mengungkap keindahan dibaliknya.
Iklan No. 66 mengunggulkan produk. Iklan ini menampilkan kelebihan dari
rokok Djisamsoe 234 Fatsal, yang mempunyai rasa khas tersendiri. Semuanya
berpadu dengan semangat meraih kesempurnaan untuk mengungkap keindahan
dibaliknya. Ini merupakan daya tarik bagi iklan rokok Djisamsoe dangan
merokok dapat meraih kesempurnaan dibaliknya dan bagi para pembaca dan
pemburu kenikmatan, melalui rokok.
18. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%. Yang
berlaku adalah informasi mengenai kesehatan, misalnya dalam iklan No. 68.
Iklan No. 68
Kunjungi ..........!
Malaysia, Health care
Internasional, Medical Expo 2008
Tiara Convention Hall
Juma’t, Sabtu, Minggu, 2-4 May 2008
Dapatkan informasi pengobatan dan
Medical terkemuka di Malaysia
Selama Pameran
Gratis & terbuka untuk umum
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan No. 68 menunjukkan keunggulan dan kelebihan produk. Iklan ini
menampilkan promosi bahwa pengobatan di Malaysia, lebih teliti dan didukung
dengan peralatan yang canggih dan pelayanan jauh lebih baik. Dengan
menggunakan bahasa ’Medical terkemuka di Malaysia’ ini merupakan daya tarik
bagi yang melihat pameran, bahwa pengobatan di sana jauh lebih baik dibanding
dengan negara kita.
.
4.5. Pembahasan
4.5.1. Data Harian Analisa
Skema dijadikan sebagai suatu tataran dasar untuk menafsirkan yang otomatis
terhadap sesuatu yang tidak tertulis dan tidak terucapkan harus berdasar pada struktur
pengetahuan awal yang ada. Struktur ini berfungsi seperti pola-pola akrab dari
pengalaman-pengalaman lama yang kita gunakan untuk menafsirkan pengalaman-
pengalaman baru. Istilah yang paling umum untuk pola jenis ini ialah skema
(jamaknya; skemata) skema ialah struktur pengetahuan sebelumnya yang ada dalam
ingatan.
Refleksi pengalaman pemakai bahasa bertautan dengan kegiatan atau urutan
peristiwa. Budaya memiliki skema yang menjadi dasar penafsiran arti atau makna
suatu wacana. Salah tafsir terhadap makna suatu wacana atau bagus tidaknya wacana
sering disebabkan oleh perbedaan skema budaya dan struktur latar pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh pemakai bahasa.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Bingkai atau wadah berasal dari pengalaman manusia sebagai wadahnya.
Bingkai ini dapat menjadi prototipe suatu budaya. Budaya dalam pengertian ini
adalah pola pikir atau cara pandang suatu masyarakat. Prototipe suatu budaya berbeda
dengan prototipe budaya lainnya. Sehubungan dengan pemakaian bahasa iklan surat
kabar, pembaca biasanya menanggapi asumsi terhadap unsur-unsur atau komponen-
komponen tersebut lazimnya tidak dinyatakan dengan jelas melainkan bersifat abstrak
dan psikis.
Beranjak dari pengertian di atas, wacana berikut merupakan konseptualisasi
pemikiran yang dipetakan ke dalam wacana. Wacana (1) adalah keunggulan sebagai
kelebihan. Wacana (1) iklan niaga yang menawarkan kebutuhan bahan bangunan dan
mebel. Makna (1) Solusi dari kebutuhan bahan bangunan dan mebel ada di Home
Smart. Tersirat tanpa harus bingung-bingung untuk mencarinya, semua sudah tersedia
untuk keperluan bangunan.
Demikian juga dengan wacana (2) adalah kecanggihan dalam pemakaian.
Wacana (2) iklan yang menawarkan barang bermerek berkwalitas, tanpa harus
bingung-bingung karena kerusakan pada barang yang ada. Makna (2) menawarkan
merek Dell lebih baik untuk digunakan tanpa takut cepat rusak, dengan menggunakan
bahasa Inggris Dell menawarkan kualitasnya lebih baik dan program Window yang
terbaru dapat dioperasikan di rumah. Tanpa harus ragu-ragu.
Wacana (3) menggambarkan kesuksesan seseorang dengan mobil yang
dikenderainya. Merek mobil dijadikan sebagai simbol kesuksesan. Mempromosikan
penampilan baru bagi para pengguna mobil, menawarkan untuk ditest, berdasarkan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
skema budaya pemakai bahasa pasti berhubungan dengan ujian atau uji coba suatu
penemuan baru. Makna (3) bahwa mobil ini memang betul-betul tahan uji dan
mempunyai kemampuan dikelasnya. Untuk keluaran mobil baru APV ARENA
SUZUKI.
Wacana (4) dan (5) adalah keunggulan sebagai kelebihan, adalah iklan niaga
‘mobil Suzuki’. Makna wacana (4) dan (5) tidak hanya didasarkan bingkai mobil
Suzuki, sebagai dasar kesimpulan (jika x adalah mobil, maka x pasti memiliki mesin,
kecepatannya (cc) roda, kursi, di sana yang menarik dan lainnya, tercapai juga)
bingkai iklan (4) Revolution Perfection, Suzuki (4). Ready stock Manual (Matic).
Karena hal inilah yang diharapkan pembuat iklan, yakni para pembaca pasti
mengetahui bahwa mobil merek Suzuki, sudah sangat terkenal (go internasional) dan
banyak digunakan di semua belahan dunia. Pernyataan ini tersirat dari penggunaan
bahasa Inggris dalam iklan tersebut. Wacana (4) bermakna bahwa mobil Suzuki
menguasi pasar otomotif. Keyakinan ini tampak pada respon yang diinginkan dari
pembaca.
Demikian juga wacana (5) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil
Suzuki, baik yang manual ataupun yang matic. Budaya yang terbentuk dalam
masyarakat di negara kita terhadap mobil Suzuki adalah sangat sesuai untuk
penampilan dan harga terjangkau. Asumsi-asumsi kemulusan yang demikian inilah
yang diharapkan pembuat iklan dari pembaca atau pembeli.
Iklan niaga wacana (6) adalah kemurahan sebagai tujuan. Wacana (6)
bermakna ajakan (bujukan) kepada konsumen untuk segera membeli, mumpung
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
harga lagi murah. Wacana (6) bermakna sebelum harga dinaikkan, Anda sudah bisa
tampil percaya diri dalam pergaulan. Pesan atau makna tersirat dari wacana (6) adalah
khusus untuk pengguna sepeda motor Spin 125 lebih bergaya dengan penampilan
gaya terbaru dan lebih irit.
Wacana (7) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (7) adalah iklan
niaga sepeda motor Yamaha. Pesan atau makna tersirat dari wacana (7) adalah khusus
untuk kaula muda yang menjadi idola Indonesia yang menggunakan Yamaha Matic
menjadi bintang generasi muda, tampil menawan ditengah pergaulan.
Iklan niaga (8) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (8) adalah iklan
niaga ‘pipa Invilon’. Makna wacana (8) adalah pipa ini mempunyai mutu yang baik
dan berkualitas. Dengan menggunakan bahasa Inggris yaitu The Largest Pe pipe,
tersirat bahwa pipa yang besar paling baik digunakan dan hasilnya sangat
memuaskan.
Wacana (9) menawarkan kemudahan untuk berpergian ke beberapa kota
dengan pesawat. Makna wacana (9) dengan menggunakan pesawat Linus Airways
dapat tiba dengan kenyamanan ke tempat tujuan tanpa terasa. Kenyamanan dalam
perjalanan Anda merupakan tujuan kami, naiklah pesawat Linus Airways.
Menawarkan kemudahan bagi pengguna pesawat.
Wacana (10) iklan niaga pesawat Garuda Indonesia, menawarkan kemudahan
dalam penerbangan dengan keselamatan terjamim. Menawarkan harga promo khusus
dan keadaan pesawat dan kenyamana di dalam pesawat. Makna (9) bingkai pesawat,
keadaan tempat duduknya yang nyaman, mesin yang bagus, interiornya indah, dan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
awak pesawatnya ramah. Dan keadaan pesawat memenuhi persyaratan untuk terbang
dan menghantarkan penumpangnya dengan selamat sampai ketujuan. Pesawat Garuda
Indonesia adalah yang terbaik.
Wacana (11) menganalisis teknologi dalam pembuatan sepeda motor Suzuki,
dengan kecanggihannya menjadi bintang dikelas sepeda motor. Kehebatan dan
kecanggihannya dan ketangguhan dan daya saingnya dengan sepeda motor merek
lain. Makna (11) kelihatan si pembuat iklan membuat pembaca berfikir bahwa harga
akan naik, jadi buruan deh ….. dan mengagungkan motor Suzuki adalah sang bintang
di kelasnya tanpa harus meragukan kekencangan di jalanan.
Sementara (12) adalah kecermatan sebagai keuntungan. Wacana (12)
menggunakan prototype budaya China, sebagai bingkainya. Bingkai (12) bersifat
transitif artinya barang siapa yang membuka usaha di ruko yang dijual di lokasi
laksana Town Square yang terdapat pada iklan, maka ia berada dalam bingkai
tersebut. Makna (12) adalah tempat usaha yang strategis dan menguntungkan.
Di samping itu pengkonseptualisasi budaya China bertujuan untuk meyakinkan
pembaca atau calon pembeli. Karena berdasarkan latar pengetahuan dan pengalaman,
etnis China diasumsikan sebagai iklannya penguasa dunia usaha (ekonomi)
di Indonesia khususnya di kota Medan.
Wacana (13) iklan niaga yang menawarkan kemudahan, tidak saja mengenai
tempat memesan makanan. Makna (13) adalah kebersihan dan halal dengan pamplet
Merry rantangan, yakni makanan yang bersih, halal dan bervariasi dan memenuhi
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
syarat kesehatan. Kalau pingin sehat kita harus makan, makanan yang sehat.
Asumsinya tanpa harus report makanan, tersedia dan diantar tanpa dibebankan biaya.
Wacana (14) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Mitsubishi
dibanding produk mobil lainnya. Skema yang terbentuk dalam masyarakat di negara
kita terhadap mobil Mitsubishi mampu melalui rintangan yamg ada dijalanan, baik itu
lumpur atau banjir. Asumsi yang demikian inilah yang diharapkan pembuat iklan dari
pembaca (14) bersifat transitif.
Demikian juga wacana (15) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana
(15) adalah iklan niaga Comforta (tempat tidur). Makna wacana (15) didasarkan
kepada bingkai tempat tidur Comforta, sebagai dasar kesimpulan, pasti tempat tidur
ini mempunyai tilam yang empuk dan disain yang menarik dan nyaman. Karena itu
tersirat dalam bahasa Inggris yang digunakan Comfort ‘your life!’. Karena inilah
yang diharapkan pembuat iklan yakni pembaca pasti mengetahui bahwa tempat tidur
Comforta nyaman untuk tidur dan kalau sudah tidur bisa lupa waktu.
Wacana (16) adalah anjuran kepada para ibu untuk memberi tambahan
(suplemen) terhadap rambut untuk menunjang pertumbuhan rambut sehat. Anda tidak
harus merawat rambut di salon kecantikan untuk mengubah penampilan dan
perawatan rambut, karena hal tersebut tidak efisien dan tidak peraktis. Jadi cara yang
paling tepat adalah gunakan produk Sogo untuk mengubah penampilanmu menjadi
lebih cantik dengan rambut yang lembut dan berkilau. Itulah makna yang
digambarkan dalam wacana (16) dengan jalur pembicaraan rambut lembut berkilau.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan niaga wacana (17) menggambarkan urutan peristiwa. Beri Dia
creambath Avocado – Aloevera sebagai nutrisi rambut. Maknanya (17) tidak harus
melakukan Creambath di salon tetapi bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan
Creambath Avocado – Aloevera. Dapat mengefisienkan waktu dan tampil lebih
menawan dengan rambut lembut tanpa harus mengeluarkan biaya bisa merubah
penampilan lebih cantik.
Iklan niaga yang menawarkan penggunaan jasa iklan di harian Analisa.
Wacana (18) menggambarkan bahwa harian Analisa adalah harian yang tepat untuk
membuat iklan. Makna (18) kelihatan bahwa si pembuat iklan memanfaatkan
keunggulan harian Analisa dalam memuat iklan niaga. Dan sudah dipercaya khayalak
ramai dan para pembaca dan yang membutuhkan sesuatu lewat iklan, mereka pasti
cari harian Analisa.
Wacana (19) ditujukan pada alat canggih dalam teknologi yaitu dengan
menggunakan komputer dengan merek Zyrek menjanjikan Windows Vista yang
canggih. Makna (19) dapat dilihat Zyrek menampilkan produk baru yang lebih
canggih dikelasnya dengan menawarkan launcing pada Anda untuk melihat peroduk
Zyrek terbaru. Pembuat iklan menarik pembaca untuk membuktikan dan melihat
betapa canggihnya Zyrek dan sekaligus juga membujuk pembaca untuk membeli
produknya.
Wacana (20) menawarkan kecanggihan jasa telekomunikasi. Menampilkan
Telkomsel dengan produk barunya Pe De, menawarkan bicara dengan tarif perdetik
Rp 0,50 perdetik setelah 1 menit bicara. Penafsiran (20) bahwa dengan menggunakan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Pe De dapat lebih hemat bila dibandingkan dengan kartu yang lain. Pembuat iklan
berusaha menunjukkan bahwa Pe De lebih irit dipakai untuk berbicara sepuasnya
kemana saja.
4.5.2. Data Harian Seputar Indonesia
Wacana (21) menggambarkan urutan waktu dengan jalur untuk para calon
jema’ah haji untuk lebih awal mendaftar agar mendapat kuota tahun 2008. Dengan
penawaran harga yang sesuai dengan kemampuan. Menawarkan Tour & Travel –
Haji. Wacana (21) dapat ditafsirkan bahwa dengan lebih awal mendaftar akan
mendapat kesempatan untuk pergi haji tahun depan (2008) dengan biaya yang sudah
ditawarkan kita dapat memilih dengan menggunakan jasa travel kita dapat dibimbing
dan dituntun disana.
Iklan niaga pada wacana (22) merupakan iklan untuk mengatasi nafas tak
sedap. Menawarkan pada khalayak ramai untuk mengatasi nafas tak sedap. Nafas tak
sedap dapat mengganggu pergaulan dan dijauhi. Makna (22) bahwa dengan
berkumur-kumur dengan ‘Anti Septic Mouth Wash’ dapat mencegah nafas tak sedap
dan semua masalah dengan nafas tak sedap dapat teratasi. Penafsirannya dengan
nafas segar, bau mulut pun segar. Semua masalah pergaulan teratasi.
Wacana (23) menggambarkan kesuksesan seseorang dengan menggunakan
motor yang memakai oli Evalub dengan teknologi yang lengkap, dengan tarikan
motor makin enteng melesat cepat. Penggunaan bahasa ‘Oli Hebat Harga Hemat’
menjanjikan sesuatu untuk perawatan motor. Makna (23) menggambarkan dengan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
menggunakan oli Evalube, motor terawat dan hemat. Dengan terawatnya motor jalan
menuju kesuksesan terbuka.
Iklan niaga minuman wacana (24) menawarkan kesejukkan dengan
menunjukkan betapa ketatnya persaingan peroduk minuman lainnya, sampai-sampai
menonjolkan rasa teh yang berasa buah yang unik, rasa Black Currant dan rasa Apel.
Namun yang dimaksud pembuat iklan adalah pengkonseptulisasi latar pengetahuan
dan pengalaman konsumen mengenai jenis minuman yang paling baik. Dengan
demikian makna (24) adalah minuman yang segar ‘Mounte’ memiliki kesegaran yang
mampu mengusir dahaga.
Iklan niaga air minum higenis (25) ditujukkan kepada orang-orang tua yang
ingin kesehatan anak-anaknya terjaga. Penggunaan bahasa dengan menggunakan
dispenser ‘Sanken’ anak-anak akan terlindungi kesehatannya dengan meminum air
higenis. Makna (25) keuntungan yang diperoleh jika menggunakan dispenser
‘Sanken’. Anak-anak dapat terhindar dari bakteri-bakteri dan meminum air yang
higenis atau berkualitas. Anak-anak tumbuh sehat. Minumlah air dari dispenser yang
berkualitas.
Wacana (26) digunakan jalur, pada jalur yang sangat panjang dengan
demikian semakin panjang jalur yang dilewati, maka semakin banyak pulsa yang
digunakan. Menawarkan pulsa lokal, mulai dari detik pertama gratis ke semua
operator. Wacana (26) mendeskripsikan kemajuan teknologi telekomunikasi pada saat
ini. Jalur pembicaraannya adalah dengan menggunakan Fren, diperuntukkan bagi
orang-orang cerdas dan dapat menghemat. Maka makna (26) adalah bagi pengguna
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
kartu Fren mendapat keuntungan dan pengiritan dalam berkomunikasi, dengan
menggunakan kartu Fren untung dan hemat.
Iklan niaga pada wacana (27) ditujukan kepada anak-anak. Penggunaan
bahasa dalam wacana (27) disesuaikan dengan rasa ingin tahu yang dimiliki dalam
Vitasus, yakni kalimat Suplemen lengkap untuk pertumbuhan Anak. Makna (27)
yaitu keuntungan yang diperoleh anak jika meminum Vitasus. Namun makna itu
tidak dinyatakan secara langsung. Melainkan mengajak konsumen berfikir (koqnisi)
dan menemukan jawabannya, yaitu karena meminum Vitasus, pertumbuhan anak
menjadi sempurna. Vitasus dapat dicampur dengan makanan lain. Pertumbuhan anak
didukung dengan makanan Suplemen.
Iklan niaga minuman pelepas dahaga pada wacana (28) menggunakan gambar
patung Liberty yang menawarkan kualitas tinggi yang bernuansa negara Eropah.
Patung yang terkenal dimanca negara, karena iklan pada wacana (28) ditujukan
kepada keluarga yang menawarkan kesegaran. Makna (28) juga dapat ditafsirkan
bahwa minuman syrup Kurnia berkualitas internasional. Penafsiran wacana (28)
dapat dilihat atau diartikan melalui cap patung Liberty 100% gula murni.
Wacana (29) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (29) adalah iklan
niaga kamera ‘Nikon D SLR mega pixel’ Makna (29) tidak hanya menawarkan
keindahan hasil dari foto (gambar) dengan menggunakan 10 mega pixel. Tersirat
dengan penggunaan dalam bahasa ‘Disigned to take Superior high resolution pictures
for everyone’, yang berasumsi kamera ini digunakan oleh orang-orang berduit,
bergengsi dan berselera tinggi. Karena ini jadi harapan pembuat iklan, yakni pembaca
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
pasti mengetahui bahwa kamera merek ‘Nikon’ sudah sangat terkenal dan banyak
digunakan disemua negara.
Sementara wacana (30) dan (31) adalah kecermatan sebagai keuntungan,
struktur pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dapat dijadikan dasar untuk
menginterpretasikan pengalaman baru. Selanjutnya asumsi membudaya atau menjadi
kebiasaan yang sudah di lazimkan. Hal ini dapat dilihat dalam wacana (30) dan (31).
Makna (30) dan (31) bermakna bahwa dengan bergabung dengan asumsi mendapat
perlindungan dalam beban pelunasan kredit motor atau rumah. Ini tersirat dalam
‘Biarkan senyum lebar selalu ada bersama keluarga ‘berarti keamanan yang
ditawarkan. Bahwa dengan bergabung berarti banyak permasalahan yang dapat
dicarikan solusinya. Iklan ini juga membujuk para pembaca untuk bergabung.
Wacana (32) iklan niaga minuman berenergi, dengan menggunakan bahasa
Inggris, ini menunjukkan kepada pembaca yang ingin menikmati rasa ‘Coffe Mix’
dengan latar belakang gambar secangkir Coffe Mix yang begitu nikmat. Makna
wacana (32) adalah jika ingin kenyamanan, nikmatilah Coffe Mix, sesuai untuk siapa
saja dengan menggunakan bahasa ‘The Tough Of Excllence’. Sentuhan kenikmatan
darinya, digayakan seperti minuman orang-orang berselera tinggi bagai kelas papan
atas.
Jalur yang digunakan pada wacana (33) sangat panjang, semakin panjang jalur
yang dilewati, maka semakin banyak waktu dihabiskan. Wacana (13) perpaduan
antara seni dan teknologi dalam pembuatan Honda dengan design dan warna yang
memukau, jalur pembicarannya adalah ‘Welcome To The World of Vario New
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Colours’. Maka makna (33) adalah menaiki Vario benar-benar nyaman dengan
kecanggihan teknologi skuter matic, laju dijalanan dengan gaya yang menggiurkan
kaula muda, benar-benar motor matic Honda yang berkualitas tinggi.
Wacana (34) iklan niaga yang menawarkan produknya untuk krim pereda rasa
nyeri yang mengandung Vitamin E sangat baik untuk kulit. Tersiratnya Lafalos baik
untuk perawatan kulit dan dapat menghilangkan rasa nyeri dan tahan lama. Dengan
mengandung Vitamin E Lafalos dapat mengatasi permasalahan dengan kulit.
Menggunakan Lafalos kulit menjadi mulus. Vitamin E sangat dibutuhkan kulit,
pembuat iklan mengajak atau membujuk pembaca untuk merawat kulit dengan
menggunakan produknya.
Iklan niaga pada wacana (35) ditujukan kepada pengguna handphone dengan
penawaran yang lebih murah, menjanjikan Free Talk 5000 Ngobrol Sepuasnya.
Penawaran kartu prabayar Mentari punyanya Indosat. Penafsiran (35) bahwa dengan
menggunakan kartu Mentari Indosat, bisa ngobrol sepuasnya dan dapat lebih hemat
dibandingkan dengan yang lainnya. Mentari Indosat adalah pelayanan telekomunikasi
yang menguntungkan.
Wacana (36) iklan niaga wacana (36) penawaran yang ditujukan para
pengguna hand phone, dengan menawarkan memakai Nokia N series dengan
kecanggihannya dapat mencakup beberapa hal dan dapat menikmati beberapa
kecanggihan yang ditawarkan Nokia N series, seperti menikmati musik dan
sebagainya. Makna (36) adalah keuntungan yang diperoleh jika membeli Nokia N
series, dapat bertelephone dengan jelas dan dapat sekaligus menikmati musik yang
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
dipersembahkan Nokia N series. Terlihat bahwa pembuat iklan mengajak para
pembaca untuk turut serta membeli produknya.
Iklan niaga tuntaskan sariawan pada wacana (37) menunjukkan betapa
ketatnya persaingan dengan peroduk tuntaskan sariawan lainnya. Sampai-sampai
dengan menggunakan bahasa ‘Dengan Segera’ dengan penawaran formula baru tanpa
rasa perih, yang dimaksud pembuat iklan bahwa obat tuntas sariawan berbeda dengan
yang lainnya. Dengan demikian makanan (37) adalah Albothyl adalah obat sariawan
yang dapat dengan segera menuntaskan sariawan, dengan formula baru tanpa rasa
perih dengan menampilkan lisensi German. Pembuat iklan mengharapkan pembaca
dapat memilih obat sariawan produknya.
Wacana (38) menawarkan kecanggihan dan keefisienan waktu, yaitu dengan
menawarkan produknya untuk meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dengan
memakai Vacum Cleanes semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makna (38) adalah dengan menggunakan Vacum Cleanes dengan menggunakan
bahasa Inggris ‘Healthy Enovation’ bahwa dengan menggunakan alat ini dapat
membantu memelihara kesehatan dengan menghilangkan debu-debu tanpa harus
repot-repot mengurusinya. Pembuat iklan menawarkan kemudahan di dalam
kebersihan dengan menawarkan produknya kapada para pembaca iklan.
Wacana (39) Unsur sensualitas sangat kental. Maka wacana (29) bagaimana
cara memanjakan pasangannya. Agar merasa senang dan puas dalam setiap hubungan
intim, bahkan kalau perlu, kalau bisa lama-lama kenapa harus cepat-cepat. Dengan
begitu masing-masig pasangan tidak lagi khawatir akan perselingkuhan karena
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
kebutuhannya, sudah terpenuhi. Berdasarkan penafsiran makna (39) unsur dedikasi
dan ekspetasi dan pembuat iklan tepenuhi. Penggunaan bahasa dengan menawarkan
wewangian yang bisa merangsang.
Iklan niaga yang menawarkan minuman wacana (40) dengan menampilkan
bahasa Okky bolo drink orange dengan menawarkan citra rasa buah yang segar.
Makna (40) adalah menawarkan minuman yang segar dengan citra rasa buah-buahan
dengan rasa yang asyik. Pembuat iklan menawarkan kejar Bolonya 2x asyik untuk
diminum dan direbut kesegarannya. Menawarkan kesegaran yang unik dari minuman
berasa buah segar yang mengasyikkan. Tersiratnya bahwa setelah minim Okky Bolo
2x, yaitu habis minum akan mencari lagi minumannya.
Wacana (41) petualangan dan kesenangan, dengan menampilkan air sebagai
tempat petualangan dihari kemenangan. Menawarkan keceriaan dihari lebaran.
Makna (41) adalah dihari yang suci ditawarkan kegembiraan dengan berpetualang
di air. Pembuat iklan menawarkan tempat rekreasi untuk para pembaca di Ancol
Taman Impian dengan fasilitas yang komplit. Menawarkan keceriaan dihari yang Fitri
bersama keluarga dan handai tolan.
Wacana (42) kemurahan dan kepuasan, dengan menggunakan Mentari
punyanya Indosat, Cuma Rp 0, ngobrol sepuasnya. Free talk 500 ngobrol sepuasnya.
Itung-itung lagi pas buat mudik dengan bahasanya, mengajak pembaca untuk
menggunakan kartu Mentari. Makna (42) pembuat iklan menawarkan pada pembaca
yang mau pulang mudik lebih menggunakan Mentari bisa ngobrol sepuasnya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
4.5.3. Data Harian Waspada
Wacana (43) iklan rokok yang menawarkan kenikmatan yang ditawarkan
rokok A Mild Live sesuatu yang berbeda dengan rokok yang lain, melalui
penggunaan bahasa Inggris ‘Wanted’ seolah-olah rokok ini selalu dicari atau
dibutuhkan orang untuk dinikmati. Makna (43) bahwa rokok ini selalu dicari orang-
orang pemburu kenikmatan yang didapat melalui rokok A Mild Live. Pembuat iklan
membujuk para perokok untuk beralih ke rokok A Mild Live.
Wacana (44) adalah pengendalian sebagai penguasaan ditujukan kepada para
nasabah yang setidak-tidaknya mengetahui sedikit bahasa Inggris. Makna (44) adalah
Bank Bukopin sangat tepat dijadikan sebagai mitra usaha Anda (kalangan pengusaha
atau pebisnis). Wacana (44) juga membatasi sasarannya yakni pada pengusaha yang
ingin mempromosikan produknya, melalui pemasangan iklan. Dengan menawarkan
hadiah setiap bulan diadakan undian dan menawarkan penghitungan saldo harian
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Iklan niaga wacana (45) hunian dan pemukiman, iklan ini menawarkan tempat
tinggal di daerah tempat pemukiman orang-orang kelas menengah, atas. Dengan
menawarkan hadiah yang cukup menggiurkan, kelihatan bahwa persaingan
penawaran tempat tinggal sangat ketat. Makna wacana (45) adalah bahwa tempat
tinggal dan hunian ini sangat sesuai bagi orang yang berduit, berkelas dan daerah
bergengsi pembuat iklan mengajak orang atau pembaca untuk bergabung dihunian
bergengsi.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Wacana (46) iklan niaga yang ditujukan kepada pengguna jasa telekomunikasi
bahwa dengan memakai produk Telkomsel dengan kartu As dapat gratis tiga menit ke
semua operator. Dengan memakai Kartu As bisa dapat ratusan sms murah. Makna
(46) bahwa dengan menggunakan Kartu As bisa memperoleh ratusan sms murah,
Nelpon dan SMS Kartu As sama-sama murah. Pembuat iklan mengharapkan
pembaca untuk mengetahui bahwa kartu As lebih hemat dan dapat ratusan SMS
Nelpon dan SMS sama murahnya.
Wacana (47) iklan niaga menawarkan peroduk dalam negeri yang mutu dan
kualitasnya terjamin dan mempunyai seni yang mempesona. Makna (47) menawarkan
produk Jepara, seni ukir dalam negeri yang mempunyai seni yang mempesona.
Ukiran ini terkenal diberbagai negara, yang menggambarkan kejayaan kaum
bangsawan Jawa di zamannya. Hasil seni klasik yang memukau dunia internasional.
Pembuat iklan mengungkapkan bahwa seni Indonesia tidak kalah dalam
persaingannya.
Wacana (48) kelebihan dan kecanggihan, iklan ini menunjukkan kelebihan
yang dimiliki motor Yamaha Vega R dibandingkan dengan peroduk motor lainnya.
Yamaha adalah motor yang sangat sesuai atau tepat untuk keluarga, harganya
terjangkau dengan menggunakan bahasa ‘Jangan Pilih yang Murahan’. Makna (48)
dengan menggunakan Yamaha Vega R dapat lebih irit dan dengan Yamaha Vega R
impian menjadi kenyataan. Pembuat iklan menawarkan kemudahan dalam masalah
transportasi dan Yamaha sebagai solusinya.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Wacana (49) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (49) adalah iklan
niaga mobil ‘Grandis’ keluaran Mitsubishi. Makna wacana (49) tidak hanya
didasarkan bingkai mobil Mitsubishi Grandis, sebagai dasar kesimpulan (jika x
adalah mobil maka x pasti memiliki mesin, kecepatan (cc) roda, kursi, disain yang
menarik dan lainnya. Tetapi juga bingkai iklan Driving With Style Prestigious, karena
inilah yang diharapkan pembuat iklan yakni pembaca pasti mengetahui bahwa mobil
merek Mitsubishi sudah sangat terkenal dan banyak digunakan dibeberapa negara
maju. Pernyataan ini tersirat dari penggunaan bahasa Inggris dalam iklan (49)
bermakna bahwa mobil Mitsubishi menguasai pasar dunia otomotif.
Pemilihan bahasa sebagai media penyampaian dalam iklan handphone Sonny
Ericson. Wacana (50) dapat diasumsikan sebagai salah satu strategi atau teknik
penguasaan pasar, Sonny Ericson menggunakan bahasa Inggris sebagai penyampaian
tujuannya. Yang ekspetasinya tercapai dengan teralokasinya minat dan kepentingan
konsumen dengan warna yang ditawarkan. Wacana (50) tersirat menonjolkan aspek
persamaan jender untuk menunjang minat khususnya kaum wanita. Bahasa yang
digunakan dalam wacana (50) disesuaikan dengan latar pengetahuan konsumennya,
yakni kalangan wanita yang berpendidikan. Jika ingin menikmati santai dengan
mendengarkan musik yang berbeda.
Wacana (51) iklan niaga obat kuat, yang menggambarkan urutan waktu.
Menyampaikan keampuhan obat kuat, sejalan dengan urutan waktu, daya
memanfaatannya. Makna wacana (51) adalah bagaimana cara memanjakan pasangan
anda, agar merasa senang dan tidak berselingkuh. Makna ini dapat ditelusuri ‘Blue
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Moon Everydays A Honey Moon’. Untuk menyempurnakan atau melangsungkan
hubungan intim dengan pasangan anda. Secara tersirat dengan menggunakan obat ini
suasana akan menjadi aman dan tenteram.
Sementara wacana (52) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (52)
Air Asia. Didasarkan pada bingkai pesawat Air Asia, maka pesawat pasti Iklan Niaga
Penerbangan memiliki mesin, kecepatannya (cc), roda, kursi, disain yang diharapkan
pembuat iklan, yakni pembaca pasti mengetahui bahwa terbang bersama Air Asia,
dengan penawaran ‘Medical Facilities’ dan kuliner yang menawarkan kelezatan
di kota Penang. Penerbangan langsung Medan ke Penang. Makna wacana (52)
Terbang Bersama Air Asia Menyenangkan dan Penawaran Cek Kesehatan yang
Lebih Baik Serta Kuliner yang Lezat di Penang.
Wacana (53) menggambarkan kesuksesan seseorang dalam usaha dengan
menggunakan merek mobil Chevrolet. Merek mobil dijadikan simbol kekuatan mobil
dengan menggunakan bahan bakar diesel yang lebih hemat. Makna (53) adalah mobil
merek Chevrolet baru Cavita Diesel dengan menggunakan bahan bakar diesel yang
menawarkan keiritan dalam berkenderaan. Serta dengan penggunaan bahasa ‘Turbo
Intercooler’ baru, menunjukkan kwalitas baru dari mobil Chevrolet.
Wacana (54) iklan niaga handphone menawarkan kehematan dengan melalui
bonus dalam percakapan, maupun sms pasti hemat dengan tarif perdetik, tarif pendek.
Makna wacana (54) menggambarkan bahwa dengan Nokia dan kartu Simpati dapat
lebih hemat dengan menggunakan sms lebih irit. Nokia handphone berkualitas tinggi.
Tersiratnya ‘pasti ekspresinya dengan express on coven’.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Iklan niaga wacana (55) iklan mobil Mitsubishi dengan penampilan baru,
menggambarkan mobil yang kuat dan dapat cepat menghasilkan. Dengan
menggunakan bahasa ‘Gempar Gede Cash Back’. Makna wacana (55) mencerminkan
bahwa mobil Mitsubishi, bisa dihandalkan untuk mencari duit dan dapat cepat pulang
modal. Tersiratnya ‘Makin pinter cari duitnya’ jadi pengembalian uang pembeli
mobil dapat segera diraih.
Iklan niaga wacana (56) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil
Mitsubishi, dengan penampilan baru Double Cabin GL X. Dengan penampilan baru
dan menaklukan segala rintangan, Makna wacana (56) dengan penampilan Double
cabin GL X menampilkan nuansa baru, kombinasi penumpang + tempat barang baik
digunakan di daerah perkebunan.
Demikian juga wacana (57) dan (59) menunjukkan kelebihan motor Suzuki
Smash dan new Shogun. Pembuat iklan menawarkan dua produk Suzuki dengan
kehandalannya dan warna baru Stripping baru. Persaingan motor dikelasnya dengan
bahasa Buruan deh….. sebelum harga naik. Makna (57) dan (59) bahwa motor Suzuki
mempunyai kwalitas tinggi dikelasnya. Tersiratnya ‘Kehebatan Sang Bintang’
kencang tangguh bertenaga menunjukkan kehandalannya di kelas motor.
Wacana (58) yakni menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh.
Sementara unsur lekatnya rokok dalam iklan ini terlihat betapa rokok sudah menjadi
kebutuhan primer bagi penikmatnya. Makna (58) menggambarkan bahwa dengan
merokok Djisamsoe merasakan kenikmatan dan memunculkan semangat
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
kesempurnaan serta cita rasa. Djisamsoe sangat unik dan sangat tepat untuk orang-
orang tertentu.
Sementara wacana (60) adalah informasi kekuatan, mobil masa kini yang
telah teruji dua pulah tahun. Informasi kekuatan mobil akan lebih mudah meraih
kesuksesan dalam penggunaannya dan menikmati hasil yang diperoleh dari beberapa
mobil. Makna wacana (60) dengan memilih mobil Carry pasti memudahkan usaha
anda.
Wacana (61) iklan rokok yang menonjolkan rasa cengkeh yang bermutu.
Penampilan New Marlboro menampilkan rasa baru dengan cengkeh yang terbaik
di Indonesia. Dapat ditafsirkan jika merokok Marlboro akan merasakan kenikmatan
rasa cengkeh. Mempunyai citra rasa bernuansa harum cengkeh, dengan penampilan
baru. Pembuat iklan menyampaikan kepada pembaca bahwa penampilan baru dan
rasa yang berbeda dari sebelumnya.
Wacana (62) iklan niaga telekomunikasi, menawarkan menggunakan
Telkomsel dan menawarkan hadiah dihari ulang tahun, gratis liburan ke Eropah,
Hongkong atau Bali. Makna (62) menggambarkan persaingan pengguna jasa
telekomunikasi, dihari ulang tahunnya menawarkan holidays pada pelanggan.
Tersiratnya ‘Telkom sel say Halo to Holidays’ menggunakan telkomsel dapat
berhemat dan kalau beruntung bisa berlibur ke beberapa manca negara.
Iklan rokok pada wacana (63) menonjolkan budaya atau jiwa petualang yang
suka akan tantangan diberbagai medan. Seperti arung jeram, faktor keselamatan
adalah namor satu. Berdasarkan deskripsi ini maka makna (63) dapat ditafsirkan, jika
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
kamu merokok Djisamsoe 234 Fatsal 5 maka kamu akan merasakan nikmatnya
berpetualang seperti yang digambarkan dalam iklan tersebut.
Wacana (64) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Susuki dibanding
mobil produk lainnya. Skema yang terbentuk dalam masyarakat di negara kita
terhadap mobil, bahwa dengan naik mobil menunjukkan indentitas kelas sosialnya.
Asumsi-asumsi demikianlah yang ada di negara kita dan inilah yang diharapkan
pembuat iklan dari pembaca atau pembeli, untuk mengenal produknya.
Demikian juga wacana (65) menawarkan kesehatan dan perawatan meminum
Vitamin. Dengan minum Sangobion dapat melawan anemia, kesehatan terjaga
otomatis semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Makna (65) adalah dengan
menjaga kesehatan dengan meminum Sangobion, sebagai tambahan berupa vitamin.
Pembuat iklan mengajak para pembaca untuk membeli produknya untuk menjaga
kesehatan.
Wacana (66) adalah keunikan sebagai jati diri, iklan rokok pada wacana (66)
untuk meraih kesuksesan diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kegigihan, semuanya
dipadu untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Makna (66) mengajak para pembaca
dengan menikmati rokok Djisamsoe 234 Fatsal, akan menemukan semangat meraih
kesempurnaan untuk mrngungkap keindahan yang ada dibalik kesuksesan yang diraih
dan keindahan dibaliknya.
Demikian juga wacana (67) kecanggihan dan kelebihan dari motor Suzuki
New Shogun 125, dengan inovasi sempurna penampilan yang sempurna. Makna (67)
menggambarkan penampilan baru yang menawan dan tersiratnya ‘dilawan’ berarti
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Shogun 125, mampu bersaing dikelasnya. Pembaharuan yang sempurna dan betul-
betul prima. Pembuat iklan mengajak pembaca untuk membuktikan perkataan
‘dilawan’.
Wacana (68) iklan informasi mengenai kesehatan yang dipamerkannya
di Tiara Convention Hall. Mempromosikan pengobatan terkemuka di Malaysia.
Pengobatan dan perawatan kesehatan yang terkemuka, di sini tersirat bahwa
pengobatan di negara kita kurang terkemuka pelayanan yang kurang memadai.
Maksud si pembuat iklan adalah mengajak khalayak ramai untuk berobat keluar
negeri lebih baik. Dengan penawaran gratis dan terbuka untuk umum dalam
berkonsultasi menambah minat orang banyak untuk mengetahui lebih lanjut.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua makna mengatakan
makna yang tersurat saja. Makna pragmatik terdapat dalam setiap iklan.
Dua makna pragmatik utama yang digunakan dalam semua iklan yakni
(1) keunggulan sebagai kelebihan (2) jalur yang sangat panjang.
Kedua makna pragmatik ini bertujuan agar produk barang & jasa mendapat
perhatian pelanggan yang akhirnya akan membeli produk & jasa itu. Kajian ini
menunjukkan bahwa makna pragmatik paling efektif digunakan untuk menarik hati
pelanggan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Setelah data dianalisis simpulan berikut ditemukan:
1. Makna pragmatik terdapat dalam iklan yang muncul diharian Analisa, harian
Seputar Indonesia dan harian Waspada. Di dalam harian Analisa terdapat 12
makna pragmatik, dalam harian Seputar Indonesia terdapat 20 makna pragmatik
dan dalam harian Waspada terdapat 22 makna pragmatik. Masing-masing iklan
memiliki tampilan yang berbeda.
2. Penggunaan makna pragmatik berkaitan dengan dengan konsep psikologis
penutur dan mencakup latar pengetahuan.
3. Sifat makna pragmatik adalah melebihi makna yang tertulis atau terucap. Inti dari
makna pragmatik ini adalah agar produk tampak memiliki keunggulan yang
berakhir dengan penjualan.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian ini ada beberapa saran yang diusulkan sebagai berikut:
1. Disarankan agar para pembuat iklan menggunakan makna pragmatik yang tidak
membingungkan.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
2. Dalam pembuatan iklan pengiklan diharapkan menampilkan makna yang relevan
untuk tujuannya dan tidak menyalahi norma sosial.
3. Diharapkan penggunaan bahasa yang tepat dan bermakna mudah dimengerti,
ditampilkan dalam iklan yang potensial mempengaruhi khalayak untuk membeli
produk yang diiklankan
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR RUSTAKA
Aisyah, S, 2001. Analisis Metafora dalam Novel (Suatu Kajian). PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Aminuddin, ht. Faruk. P. Wijana Putu, Budiman Kris, Budianto Melani, 2002.
Analisis Wacana Kanal. Yogyakarta. Chaer, A, 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A, dan Agustina L. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka
Cipta. Djajasudarma. T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian. Bandung: Eresco. Ginting, EM, 2000. Analisis Bahasa Surat Kabar Masa Pemerintahan Soeharto. PPS
USU: Tesis Program Studi Linguistik. Geoffrey, Leech, 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Penerjemah M.D.D Oka.
Universitas Indonesia. Jakarta. Husin, 2004. Metafora Modus dalam Teks Iklan. PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Kamus Linguistik, 1977. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Kongres Bahasa Indonesia VII, 2003. Jakarta: 14 -17 Oktober 2003. Mono, Umar, 2002. Suatu Kajian Pragmatik tentang Slogan Kosmetik. PPS USU:
Tesis Program Studi Linguistik. Mulyana, 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. M. S. Kaelan, 1998. Filsafat Bahasa Masalah dan Perkembangannya. Yogyakarta:
Paradik. M.S. Sumarlan, 2005. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakara.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Purba, P, 2002. Ruang Persepsi Metafora Ungkapan Masyarakat Batak Toba (Suatu Kajian Pragmatik). PPS: USU. Tesis Program Studi Linguistik.
Parera. J, D, 2004. Teori Semanti. Jakarta: Erlangga. Rahmah, 2001. Metafora dalam Surat Keputusan. PPS USU. Tesis Program Studi Linguistik. Ridwan, T, A, 2003. Bahasa dan Linguistik. Medan. USU Press. _________, 2003. Bahasa dan Kebahasaan. Medan. USU Press. _________, 2002. Buku Kerja Kebahasaan. Medan. USU Press. Ritonga, P, 2002. Analisis Semantik Bahasa Indonesia Pers (Studi Kasus Harian
Waspada dan Sinar Indonesia Baru). PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik.
R. Rose, K & Kasper G, 2001. Pragmatics in Language Teaching. New York:
Cambridge University Press. Rochayah dan Misbach, D, 1995. Sosiolinguistik (terjemahan) Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Rani, Abdul, 2005. Analisis Wacana. Malang: Banyu Media Publishing. Saeed, I, John. 1977 Semantics. RRC: Black Well Publisher.Ltd. Saragih, Amrin, 2006. Bahasa dalam Konteks Sosial. Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan. Sumarsono dan Partana Paina, 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda. Sugiono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfa Beta. Sevilla. C.G, dkk, 1993. Pengantar Metode Penelitian Jakarta. Universitas
Indonesia. Press. Sugiono, Dendy, 1995. Pelepasan Subjek dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Dep Dik
Bud. Yule, George, 2006. Pragmatik. Penerjemah Wahyunu Indah Fajar. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. ________, 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press.
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran. 1
1. Hasil Penelitian
1.1. Data Harian Analisa
No Data Sumber
1
2
3
4
5
6
7
Supermarket bahan bangunan & Mebel HOME
SMART. BUILLDING SOLUTION.
Solusi Smart belanja hemat.
Apakah Anda sudah bosan dengan merk merk yang
sering rusak? Kenapa tidak beralih? DELL, Yours is
here. DELL, Recomends windows vista. Home
Premium.
Chevrolet April spesial.Datang dan Test Drive. Bunga
khusus 3,8 %. New APV Arena Suzuki.
Suzuki Neo Baleno
Revolution Perfection
Suzuki way of life. Grand Vitara. Ready Stock Manual
& Matic.
Ayo buruan …………
Berhadiah kaca film perfection
Suzuki Pasti Terbaik.
Makin Untung Beli Suzuki
Bulan ini. Buruan deh …….sebelum harga naik.SPIN
125 lebih irit lebih gaya. Gaya terbaru. SPIN buat
kamu.
YAMAHA. Bintang Generasi Muda.
Pilih Motor Matic. Idola Indonesia.
Analisa 1 April 2008
Analisa 1 April 2008
Analisa 5 April 2008
Analisa 5 April 2008
Analisa 19 April 2008
Analisa 19 April 2008
Analisa 19 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
8
9
10
11
12
INVILON The largest Pepipe.
Manufacturer Jangan Asal Murah.
Pakailah Pipa Mutu Dijamin.
Aman dipakai.
Melayani Penebangan Medan – Pakan Baru. Setiap
hari jam 13.15 WIB.
Pesawat Jetliner BAC 146 – 200.
Medan – Pakan Baru – Batam – Palembang – Jakarta –
Semarang – Pangkalan Bun – Tanjung Pandan.
Linus Airways.
Atau hubungi Agen Perjalanan Anada
Dapatkan penawaran menarik.
Harga Promo Khusus Medan – Jakarta.
Mulai IDR 495.000
Harga belum termasuk tax, s fuels surecharge. Syarat
kondisi berlaku.
Garuda Indonesia
Suzuki Pasti Terbaik.
Makin untung Beli Suzuki bulan ini ….
Buruan deh …….sebelum harga naik.
Kehebatan Sang Bintang Kencang Tangguh
Bertenaga!
Laksana Town Square.
Pilihan tepat untuk berinvestasi !
Harga bahan banguna Naik.
Tapi kami masih tetap harga Lama.
Cocok untuk usaha Spare – Part.
Analisa 21 April 2008
Analisa 21 April 2008
Analisa 21 April 2008
Analisa 21 April 2008
Analisa 22 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
13
14
15
16
17
18
19
Travel, Pengangkutan, Internet.
MERY Rantangan.
Menerima Rantangan dan Nasi Kotak.
Bersih, Halal dan Bervariasi.
Gratis ongkos antar. Hubungi 7870613.
MITSUBISHI Motors.
Mitsubishi Maven
Challenge Everything.
Bintang Perkasa Indah Motors
Kini hadir di Medan.
COFORTA.Comfort your life !
Indonesia Top Brand.
Klau sudah tidur, bisa lupa waktu
Hari – hari SOGO
Rambut Lembut Berkilau
Conditioner/Shampo
Kini hadir Lebih Kental !
Lebih irit !
Lavea
Hair Creambath
Kemasa Baru 2009
Avocado …….Aloevera.
Analisa Bisnis
Mengekspos Kegiatan Usaha Anda.
Harian Analisa
Zyrex duniaku.
Zyrex recommends Windows Vista.
Analisa 22 April 2008
Analisa 22 April 2008
Analisa 23 April 2008
Analisa 23 April 2008
Analisa 23 April
Analisa 30 April 2008
Analisa 30 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
20
Kunjungi Launcing Anda
Di Atrium Plaza Medan Fair
Tgl 30 April – 4 Mei 2008.
Telkomsel
Kini makin Pe De bicara dengan tarif perdetik Rp 0,5
perdetik
Setelah 1 menit bicara.
Analisa 30 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1.2. Data Harian Seputar Indonesia
No Data Sumber
21
22
23
Begitu besar jumlah
Calon jamaah haji 2007
Membuat kita harus lebih awal.
Mendaftarkan diri !
Untuk mendapatkan kuota
Haji tahun 2008
Dengan membayar u $ 2500
Haji khusus 2008
Biaya mulai u $4. 600
Assur Yaniyah
Tour & Travel Haji Umroh
Napas Tak Sedap ?
Kumur dengan Frezza
Anti septic Mouth Wash
Napas segar segera
KONIMEX
Melesat cepat dengan
EVALUBE 4T PRO
EVALUBE 4T PRO Oli sintetik dengan
teknologi.
Lengkap yang memberikan perlindungan
lengkap.
Untuk motor Anda ! Tarikan motor makin
enteng.
Hemat bahan bakar dan enteng di kantong !
Motor melesat makin cepat dan bebas masalah
Seputar Indonesia
5 Oktober 2007
Seputar Indonesia
5 Oktober 2007
Seputar Indpnesia
5 Oktober 2007
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
24
25
26
27
mesin
Oli Hebat Harga Hemat
GARUDA F00d
MOUN tea. Minum teh rasa buah
Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang
unik
Rasa Blackcurrant, rasa apel !
Langsung sedot …..Ngapain Repot !
SANKEN
Anak sehat = Kebahagiaan orang tua
Temperatur Air Panas
Panas, Normal, Dingin
Air Minum Sehat Membutuhkan Dispenser
Sehat
Fren Prabayar
Fren, 1 Kartu Cerdas dan Hemat !
Rp 38, 1 menit
Kesesama Fren lokal detik pertama
Gratis 188 SMS ke Semua operator
Aktifkan Segera ! FREN
VITASUS. Vitaminnya susu
SUPLEMEN LENGKAP UNTUK
PERTUMBUHAN ANAK
VITASUS dapat dicampur dengan bubur, tajin
atau susu kedelai.
Harga Ekonomis Dapat dibeli di Apotek& Toko
Obat.
Seputar Indonesia
6 Oktober 2007
Seputar Indonesia
6 Oktober 2007
Seputar Indonesia
6 Oktober 2007
Seputar Indonesia
7 Oktober 2007
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
28
29
30
31
Diproduksi oleh PT. MUTIFA
SYRUP KURNIA
Kesegaran Keluarga Anda
Cap Patung Liberty 100% GULA MURNI
Kini saatnya and memiliki kamera
NIKON D – SLR 10 megapixel
Harga di bawah
6,5 juta rupiah ……!
Persediaan terbatas
Disigned to take superior, high – resolution
pictures for everyone
Kini saatnya
Menatap masa depan dengan lebih bijak
Segera lindungi Rumah Anda dengan Asri.
W W W. asri – aca – com
Aca ASURANSI
Perlindungan AMAN 24 jam
Asuransi Manfaat Kecelakaan
Biarkan senyum lebar selalu ada bersama
keluarga Anda !
Dimana pun !
Kapan pun !
Sedang apa pun !
Musibah Kecelakaan dapat terjadi dimana saja
dapat berakibat Cacat Tetap hingga kematian !
Bukti perhatian & Pelayanan Kami Kepada
Anda ………
Seputar Indonesia
7 Oktober 2007
Seputar Indonesia
4 – 8 Oktober 2007
Seputar Indonesia
4 – 8 Oktober 2007
Seputar Indonesia
5 – 9 Oktober 2007
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
32
33
34
35
Kami memberikan Perlindungan Beban
Pelunasan Kredit Motor Anda !
Khusus untuk nasabah baru. Mulai tanggal 17
September 2007.
Kredit Motor Anda secara otomatis sudah
mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan
diri 24 jam.
Hubungi Kantor Cabang Adira Finance
Terdekat Support by Adira Insurance
INDOCAFE
The touch of exellence
INDOCAFE COFFEMIX
Jagonya NGE – MIX
HONDA
Welcome to the world of Vario new colors.
Experience the most fabulous ! Vario warna –
warna baru duniamu.
Benar – benar skuter matik sesungguhnya !
LAFALOS
Krim Pereda Rasa Nyeri
Mengandung Vitamin E Baik untuk kulit
Meresap Kapa saisin Ekstra Hangat
Tahan lama – Sanbe
Ada yang lebih murah ?
Free talk 5000 ngobrol sepuasnya !
Punya INDOSAT. MENTARI.
Seputar Indonesia
5 – 9 Oktober 2007
Seputar Indonesia
12 Oktober 2007
Seputar Indonesia
12 Oktober 2007
Seputar Indonesia
17 Oktober 2007
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
36
37
38
39
40
41
Aku, hidupku, musikku
Tiga hal yang tak terpisahkan
Aku adalah Nokia N series
ALBOTHYL
Tuntaskan sariawan
Dengan segera !
Formula Baru Tanpa Rasa Perih
PHAROS ALTANA GERMAN
Vacum Cleanes
Healthy Inovation
ECE
Kalau Bisa Lama – lama
Kenapa harus cepat – cepat
Paling Lengkap Aromanya, strawbery, lychee,
orange, chocho, banana, mint, manggo, durian
Condoms SIMPLEK Forever Love
GARUDAFOOD
Okky bollo drink Orange
Baru !! Orange, Manggo
Okky bollo drink Oranggo
Kejar bollonya 2 x asyiknya !
ATLANTIS Water Adventures
DISCOVER THE LOST CITY
Raih petualangan di hari yang fitri
Di istana air terbesar tiada duanya ….
Yang akan menjadikan lebaranmu lebih ceria
Ancol Taman Impian
Seputar Indonesia
17 Oktober 2007
Seputar Indonesia
16 – 18 Oktober 2007
Seputar Indonesia
16 – 18 Oktober 2007
Seputar Indonesia
5 – 19 Oktober 2007
Seputar Indonesia
9 – 19 Oktober 2007
Seputar Indonesia
12 – 19 Oktober 2007
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
No Data Sumber
42
Ada yang lebih murah ?
Cuma Rp 0
Free talk 5000 ngobrol sepuasnya!
Ayo hitung lagi! pas buat mudik
Punya Indosat
MENTARI
Seputar Indonesia
17 – 19 Oktober 2007
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
1.3. Data Harian Waspada
NO DATA SUMBER
43
44
45
46
A Mild Live
Wanted
BANK BUKOPIN
Tabungan SiAga Bokopin
Berhadiah Langsung
BMWnya…? Teuteeep…?
1 BMW Diundi Setiap Bulan
01 – 04 s/d 30 – 09 – 2008
Segera Menabung di Tabungan SiAga Bukopin
Bunga dihitung secara simple interest
Berdasarkan saldo harian dan dibuku
kan setiap akhir bulan.
Segera hubungi kantor Bank Bukopin
Terdekat atau Halo Bukopin 14005
Syarat dan ketentuan berlaku
AYO ke Bank Bukopin
Taman Anggrek Setiabudi, dapatkan
Hadiah langsung. Honda Supra Fit x atau T LCD
Samsung 32
TELKOMSEL
Setelah Menit ke – 2
Gratis 3 Menit. Kesemua Operator!
Kasih daaah ……..
Eits….jangan Cuma nelepon SMS juga dong pake
Kartu AS!
Cuma Rp 10. 000 bisa dapat ratusan SMS murah.
Waspada 1 April 2008
Waspada 1 April 2008
Waspada 2 April 2008
Waspada 2 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
NO DATA SUMBER
47
48
49
Ketik SM kirim ke 8999.
Nelpon dan SMS pakai Kartu AS sama murahnya.
Kasih daaah …..
KARTU AS
Buat Hidupmu!
Anda Butuh Prabot Jepara Asli?
Malioboro Prabot
YAMAHA
Bintang Generasi Muda
Jangan pilih Yang Murahan …!
Pilih…4 tak. 110cc
VEGA R
Impian Jadi Kenyataan
Model Keren & Beken
Praktis dan Ekonomis
Mesin Bandel & Berkualitas
Harga Jual Kembali Paling Tinggi
Motor Murah….Tapi Bukan Murahan
Untuk keluarga Indonesia
GRANDIS
The art of luxury
Mitsubishi Grandis hadir dengan paduan
Keseimbangan keindahan dan teknologi.
Design yang modern dan stylish interior yang
mewah, leluasa dan nyaman menjadi kebanggaan
dalam menemani aktivitas Anda.
Driving with style Prestigious.
Waspada 7 April 2008
Waspada 7 April 2008
Waspada 7 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
NO DATA SUMBER
50
51
52
53
54
I’m beeing a women. Selamat Hari Kartini wanita
Indonesia. Buatlah hari istimewa ini jadi lebih
cerah.
Mainkan musik – musik favorit mu lewat ponsel
walkman baru ini. Experience misic diffrenly.
Sonny Ericsson.
Blue Moon Everydays A Honey Moon
Di ciptakan dengan Proses Alam.
Khusus untuk Pria Dewasa.
Air Asia
Medical Facilities, Asam Laksa
Penang
Pulau yang penuh dengan cita rasa kuliner yang
beragam dan nikmat, fasilitas kesehatan yang
canggih dan modern.
Medan – Penang
Mulai Rp29.999. sekali jalan
Baru satu – satunya Penerbangan Langsung.
Air Asia com
Airline of the year 2007
Chevrolet Telah Hadir Captiva Diesel Turbo
Intercooler Baru.
Pake yang pasti!
Pake Nokia dan Simpati
Bonus + Bonus pulsa, 600 sms + Rp 20.000.
Pasti hematnya dengan tarif perdetik, tarif pendek
Pasti ekspresinya dengan express on cover
Waspada 10 April 2008
Waspada 10 April 2008
Waspada 10 April 2008
Waspada 19 April 2008
Waspada 20 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
NO DATA SUMBER
55
56
57
58
59
Gempar Gede Cash Back
Makin pinter cari duitnya.
Mitsubishi Colt T 120 cs
MITSUBISHI MOTORS
Mitsubishi, 4 Strada, 4 WD Triton
DOUBLE CABIN GL X
Penakluk Segala Rintangan
MAKIN UNTUNG BELI SUZUKI BULAN INI!
Buruan deh…..”Sebelum harga naik”
New Smash, Si Gesit 110
Warna Baru Stripping Baru
SMASH SEMAKIN DI PILIH
TERBUKTI PALING :
Teruji Ketahanan
Irit Bahan Bakar
Keren di kelasnya
Banyak Dijumpai di Jalan
Tinggi Harga Jual Kembali
Djisamsoe 234 Filter
Semangat Ke Sempurnaan
MAKIN UNTUNG BELI SUZUKI BULAN INI!
Buruaan deh….” Sebelum harga naik”
NEW SHOGUN
SHOGUN DILAWAN
Kehebatan Sang Bintang
Kencang Tangguh Bertenaga!
Waspada 20 April 2008
Waspada 21 April 2008
Waspada 23 April 2008
Waspada 23 April 2008
Waspada 23 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
NO DATA SUMBER
60
61
62
63
64
65
Teruji lebih dari 20 tahun
Jangan Apekulasi Pilih yang Pasti
Suzuki Carry
NEW
MARLBORO
DENGAN CENGKEH TERBAIK
INDONESIA
DARI SAMPOERNA
Marlbora mix
Telkomsel Say Halo to Holydays
Gempita ulang tahun Telkomsel berhadiah liburan
gratis ke Eropa, Hongkong atau Bali
DJISAMSOE 234 Fatsal 5
Sebagai pemandu arung jeram, faktor keselamatan
adalah nomor satu. Dibutuhkan persiapan matang,
kesigapan, dan kekompakkan. Semuanya berpadu
dengan semangat meraih kesempurnaan untuk
sebuah pengalaman yang sempurna.
SEMANGAT KESEMPURNAAN.
NEW BALENO
REVOLUTION to PERFECTION
PRESENTING THE CROSSOVER SEDAN
SUZUKI
Way of Live
Hati – hati 5 L
Lawan anemia, lancarkan aktivitas
Songobion
Waspada 25 April 2008
Waspada 26 April 2008
Waspada 26 April 2008
Waspada 28 April 2008
Waspada 15 – 28 April
2008
Waspada
25 – 28 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008
NO DATA SUMBER
66
67
68
DJISAMSOE 234 FATSAL
Untuk menemukan batu mulia terbaik, dibutuhkan
ketelitian, ketekunan dan kegigihan. Semuanya
berpadu dengan semangat meraih kesempurnaan
untuk mengungkap keindahan dibaliknya.
SEMANGAT KESEMPURNAAN
SUZUKI NEW SHOGUN 125 Shogun Dilawan!
INOVASI SEMPURNA PERFORMA PRIMA
Kunjungi…..!
Malaysia, Healthcare
Internasional, Medical Expo 2008
Tiara Convention Hall
Jumat, Sabtu & Minggu, 2- 4 May 2008
Dapatkan Informasi Pengobatan dan Medical
Terkemuka di Malaysia Selama Pameran
Gratis & Terbuka untuk Umum
Waspada
26 – 28 April 2008
Waspada 30 April 2008
Waspada 30 April 2008
Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008