ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, DIFERENSIASI
PRODUK, WORD OF MOUTH, DAN CITRA MEREK TERHADAP
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK XIAOMI
DI WILAYAH TANGERANG SELATAN
Disusun Oleh:
JULHAM BAHAR NUGROHO
1112081000076
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
ANALISIS PENGARUⅡ KUALITAS PRODUK,DIFERENSIASI PRODUK,
″りRD θFMθ こζ乃鴫 DAN CITRA ⅣIEREK TERⅡADAP PROSES
KEPUTUSAN PE■/1BELIAN S“ИRttθ ⅣE RIIEREK XIAOⅣ II DI
Ⅵ√ILAYAH TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
untuk Memenuhi syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Julham Bahar Nu節oho
NIPI:1112081000076
Dibawah Binibingan i
/
Ana
NIP。 197410182014112001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS (′
UNIVERSITAS ISLAPI NEGERISYARIF ⅡIDAYATULLAⅡ
JAKARTA
1438H/2016 PI
Pembimbing I′ノたタ
LEⅣIBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREⅡ ENSIF
Pada hari Selasa, 12 Mei 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
Julhaln Bahar Nugroho
ll12081000076
ManttCInen(PclnaSaran3
``Analisis Pengaruh Kualitas Produk,Diferensiasi Produk,
Word Of Mouth, dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Smartphone Merek Xiaomi Di Wilayah Tangerang Selatan".
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kernampuan yang
bersangtcutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Nege五 SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta,12 Ap五 12016
1" Nama
2. NIM
3. Jurusan
4. Judul Skripsi
1.Leis Sllzanawaty,SE。,ヽ1。 Si
NIP,197208092005012004
2.Dwi Nur'aini lhsan,SE,NIM
NIP。 19771021014112001
PenttiI
Penguji II
LEMBAR PENGESAIIAN UJIAN SKRIPSI
Harf ini Selasa Tanggal 18 Bulan Oktober Tahlln Dua Ribu Enaln Bclas telall
dilakukan Чian skrゎ si atas mahasiswa
Julhalln BahaA Nugroho
ll12081000076
Mandemen(PemasaranD
“Analisis Pengnh Kualits Produt Diferensiasi Produk,
1.Nalna2.NIM3. Jurusan
4. Judul Skripsi
lYord Of Mouth, dan Ciha Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Smartphone Merek Xiaomi Di Wilayah Tangerang Selatan"
Setelah mencennati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkuan selama proses ujian Skripsi" maka diputuskan bahwa matrasiswa
tersebut di aus dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta
Jtta薩ら18 0ktober 2016
1.ElaPatriana MMNIP。 196905282008012010
2. Cut E悧L Ananda Fatimap SE,MBANIP.197410182014112001
3. Cut Erika Ananda Fatim■ SE,MBANIP。 197410182014112001
Lcis Suzanawaty,SE.,MoSi
NIP.197208092005012004Penguji Ahli
LEPIBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILⅣ IIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Julham Bahar Nugroho
ll12081000076
Manttemen
Ekonornl dan Bisnls
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Dengan ini rnenyatakan bahwa dalaln penulisan skripsi ini,saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa lmampu lnengembangkan dan
mempertanggunJaWabkan.
2. Tidak lnelakukan PIagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakall karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin penlllik karya.
4. Tidak lnelakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. ⅣIengettakansendirikaryaillidanmampubertanggungjawabataskarya
lnl.
Jikalau di kel■ ■ldian hal■ ada tulltutan dari pihak lain atas ka】 γa saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dゎ enanggung jawabkan, temyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah rnelanggar pemyataan ini,lnaka saya siap dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekorlorm dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Denlikian perllyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 6 Oktober 2016
Yang Menyatakan
V
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Julham Bahar Nugroho
2. Nama Panggilan : Julham
3. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 19 Juni 1994
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Agana : Islam
6. Alamat : Jl. Perintis Bawah I No. 04 RT 008/012
Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang,
Kota Tangerang Selatan, 15415.
7. Status : Belum Menikah
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. Telepon : 087774540904
10. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD (1999-2005) : SD Negeri Ciputat 6
2. SMP (2005-2008) : SMP Negeri 2 Kota Tangsel
3. SMA (2008-2011) : SMA Negeri 1 Kota Tangsel
4. S1 (2012-2016) : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Saebani
Tempat & Tanggal Lahir : Sragen, 07 April 1964
Pekerjaan : POLRI
2. Ibu : Sri Hartati
Tempat & Tanggal Lahir : Cicayur, 18 Febuari 1974
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
3. Adik : Mudrik Bahar Alamsyah
vi
Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 22 Agustus 1997
Pekerjaan : POLRI
4. Adik : Tangerang, Dzaky Bahar Prawira
Tempat & Tanggal Lahir : 24 Febuari
Pekerjaan : Pelajar
vii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of product quality,
product differentiation, word of mouth, and brand image toward purchase decision
of Xiaomi’s smartphone. Consumer of Xiaomi’s smartphone in South Tangerang
were used as a study case. This research uses purposive sampling with 100
respondents Xiaomi’s smartphone. The data were analyzed using multiple linear
regression. Based results, obtained regression equation: 0258 + 0.270X1 + 0.286X2
+ 0.164X3 + 0.243X4 + e, based on statistical data analysis, the indicators in this
research was valid and the variables are reliability. In testing the assumption of
classical, doesn’t occur multikolinieritas and heteroskedastisitas, and distribution
data normal. The result of this research showed that: (1) product quality has
significantly influence toward purchase decisions process, (2) product differentiation
has significantly influence toward purchase decisions process, (3) word of mouth has
significantly influence toward purchase decisions process, (4) brand image has
significantly influence toward purchase decisions process. Based on simultaneous
result, it proves that product quality, product differentiation, word of mouth, and
brand image have significant influence toward purchase decisions process.
Keywords: product quality, product differentiation, word of mouth, brand image
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk,
diferensiasi produk, word of mouth, dan citra merek tererhadap proses keputusan
pembelian smartphone Xiaomi, studi kasus pada konsumen smartphone Xiaomi di
wilayah Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan
100 responden yaitu konsumen yang membeli dan menggunakan produk smartphone
Xiaomi. Data yang diolah dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
berganda. Berdasarkan hasil, diperoleh persamaan regresi: 0.258 + 0.270X1 +
0.286X2 + 0.164X3 + 0.243X4 + e, berdasarkan analisis data statistik, indikator
dalam penelitian ini valid dan variabel reliabel. Dalam uji asumsi klasik, tidak terjadi
multikolinieritas dan heteroskedastisitas, serta data berdistribusi normal. Hasil
temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kualitas produk berpengaruh
secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian, (2) diferensiasi produk
berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian, (3) word of
mouth berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian, (4) citra
merek berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji simultan terbukti variabel kualitas produk, diferensiasi produk,
word of mouth, dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan
pembelian.
Kata Kunci : kualitas produk, diferensiasi produk, word of mouth, citra merek
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah
SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Ayahanda tercinta, Bapak Saebani, Ibunda tercinta, Ibu Sri Hartati, beserta
seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan lahir dan batin kepada
penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatima, SE., MBA selaku dosen pembimbing
skripsi pertama yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan
terus memberikan motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian
kepada penulis.
5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan
ilmu yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu dan penulis dalam mengurus segala kebutuhan
administrasi dan lain-lain.
8. Sahabat sahabati terbaik Bocah Gila, Bustomi, Alifikram, Syafwendi,
Adit, Bani, Shofyan, Rasis, Bramantio, Larassanti, Ravena, Diah dan
lain lain.
9. Teman-teman KKN MAHATMA kususnya Ratih, Afni dan Rian
yang telah memotivasi penulis dalam melakukan penulisan skripsi.
10. Teman-teman mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
11. Dan kepada seluruh pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per
satu, yang telah banyak membantu, mempermudah dan memperancar
hingga skripsi ini akhirnya selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai
tambahan informasi serta pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 17 Oktober 2016
Penulis
Julham Bahar Nugroho
xii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... i
Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................ ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .............................................. iv
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. v
Abstract ........................................................................................................... vii
Abstrak ........................................................................................................... viii
Kata Pengantar ............................................................................................. ix
Daftar Isi ........................................................................................................ xii
Daftar Tabel ................................................................................................ xv
Daftar Gambar .............................................................................................. xviii
Daftar Lampiran ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 10
1. Tujuan Penelitian ................................................................. 10
2. Manfaat Penelitian ............................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 12
A. Landasan Teori ........................................................................... 12
1. Perilaku Konsumen .............................................................. 12
2. Marketing Mix .................................................................... 15
3. Pengertian Produk ................................................................ 16
a. Kualitas Produk ............................................................ 18
b. Dimensi Kualitas Produk ............................................. 19
4. Diferensiasi ........................................................................ 21
a. Pengertian Diferensiasi ................................................ 21
b. Jenis-jenis Diferensiasi ................................................ 23
c. Diferensiasi Produk ..................................................... 23
xiii
d. Indikator Diferensiasi Produk ....................................... 24
5. Word of Mouth .................................................................... 27
a. Pengertian Word of Mouth ............................................ 27
b. Menciptakan Word of Mouth ........................................ 32
c. Dimensi Word of Mouth ............................................... 34
6. Merek .................................................................................. 37
a. Pengertian Merek .......................................................... 37
b. Manfaat Merek.............................................................. 38
c. Citra Merek ................................................................... 40
7. Keputusan Pembelian ......................................................... 44
a. Pengertian Keputusaan Pembelian ............................... 44
b. Proses Keputusan Pembelian ........................................ 44
c. Dimensi Proses Keputusan Pembelian ......................... 45
B. Hubungan Antar Variabel .......................................................... 51
C. Penelitian Terdahulu .................................................................. 53
D. Kerangka Pemikiran .................................................................. 59
E. Hipotesis .................................................................................... 59
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 61
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 61
B. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel ..................................... 61
1. Populasi ................................................................................ 61
2. Sampel ................................................................................. 62
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 64
1. Data Primer ......................................................................... 64
2. Data Sekunder ..................................................................... 65
D. Metode Analisis ......................................................................... 66
1. Uji Kualitas Data ................................................................ 67
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 68
3. Uji Hipotesis ....................................................................... 73
4. Regresi Linear Berganda ..................................................... 74
5. Koefisien Determinasi (R²) .................................................. 75
xiv
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 76
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 78
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 78
1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Xiaomi .................. 78
2. Visi dan Misi Perusahaan .................................................... 84
B. Pembasahan Hasil Deskriprtif Responden ................................ 84
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 85
2. Responden Berdasarkan Usia ............................................. 85
3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 86
4. Responden Berdasarkan Profesi ......................................... 86
C. Pembahasan Analisis Deskriptif ................................................ 87
D. Distribusi Jawaban Responden ................................................... 102
E. Pembahasan Hasil Kuesioner ...................................................... 108
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 108
F. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 111
1. Uji Normalitas Data ............................................................. 111
2. Uji Multikolinieritas ............................................................ 113
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 114
G. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 116
1. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) ..................................... 116
2. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ................................. 120
H. Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 121
I. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ........................................ 123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 125
A. Kesimpulan ................................................................................ 125
B. Saran .......................................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 130
LAMPIRAN ................................................................................................ 136
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data pangsa pasar global smartphone operating system ................. 3
Tabel 1.2 Pangsa pasar merek smartphone di dunia tahun 2015 ..................... 4
Tabel 1.3 Pangsa pasar merek smartphone di dunia tahun 2016 ..................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu I ...................................................................... 54
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu II ..................................................................... 55
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu III ................................................................... 55
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu IV ................................................................... 56
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu V..................................................................... 57
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu VI ................................................................... 57
Tabel 2.7 Penelitian Terdahulu VII .................................................................. 58
Tabel 3.1 Skala Likert ...................................................................................... 65
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 76
Tabel 4.1 Daftar Produk Smartphone Xiaomi .................................................. 83
Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelammin ............................ 85
Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Usia .............................................. 85
Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................... 86
Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Profesi .......................................... 86
Tabel 4.6 Smartphone Xiaomi adalah produk yang handal ............................. 88
Tabel 4.7 Smartphone Xiaomi mempunyai konsumsi baterai yang efisien ..... 88
Tabel 4.8 Smartphone Xiaomi mudah digunakan ............................................ 89
Tabel 4.9 Smartphone Xiaomi nyaman digunakan .......................................... 89
Tabel 4.10 Smartphone Xiaomi mempunyai fitur tambahan yang menarik ...... 90
Tabel 4.11 Smartphone Xiaomi tidak mudah rusak ........................................... 90
Tabel 4.12 Smartphone Xiaomi tahan lama (awet) ............................................ 91
Tabel 4.13 Smartphone Xiaomi mempunyai bentuk yang menarik ................... 91
Tabel 4.14 Smartphone Xiaomi mempunyai desain yang artistik ...................... 92
Tabel 4.15 Persepsi terhadap kualitas smartphone Xiaomi baik ........................ 92
Tabel 4.16 Smartphone Xiaomi mempunyai fitur yang menarik dan berbeda
dari yang lain .................................................................................... 93
Tabel 4.17 Smartphone Xiaomi adalah smartphone yang sesuai dengan
xvi
harapan saya ..................................................................................... 93
Tabel 4.18 Smartphone Xiaomi mempunyai kualitas kinerja yang baik ........... 94
Tabel 4.19 Smartphone Xiaomi dapat diandalkan dalam menunjang aktivitas
saya ................................................................................................... 94
Tabel 4.20 Smartphone Xiaomi sering dibicarakan orang lain ........................... 95
Tabel 4.21 Smartphone Xiaomi sering direkomendasikan ................................. 95
Tabel 4.22 Smartphone Xiaomi dibicarakan oleh banyak orang yang berbeda
profesi ............................................................................................... 96
Tabel 4.23 Smartphone Xiaomi dibicarakan oleh banyak orang yang berbeda
status sosial ....................................................................................... 96
Tabel 4.24 Berita tentang Smartphone Xiaomi cepat beredar. ........................... 97
Tabel 4.25 Smartphone merek Xiaomi mempunyai fisik menarik ..................... 97
Tabel 4.26 Smartphone merek Xiaomi mudah diucapkan .................................. 98
Tabel 4.27 Smartphone merek Xiaomi mudah diingat ....................................... 98
Tabel 4.28 Smartphone merek Xiaomi bervariasi............................................... 99
Tabel 4.29 Smartphone merek Xiaomi beda dari yang lain ................................ 99
Tabel 4.30 Saya merasa butuh smartphone maka saya memutuskan untuk
membeli Xiaomi. .............................................................................. 100
Tabel 4.31 Saya memutuskan membeli smartphone Xiaomi setelah mendapat
informasi dari teman, keluarga, kerabat terdekat, dll ....................... 100
Tabel 4.32 Saya memutuskan membeli smartphone Xiaomi setelah mendapat
informasi dari media internet ........................................................... 101
Tabel 4.33 Dari berbagai alternatif produk smartphone yang ada, saya memutuskan
untuk membeli Xiaomi. .................................................................... 101
Tabel 4.34 Saya memutuskan untuk melakukan pembelian smartphone
Xiaomi .............................................................................................. 102
Tabel 4.35 Saya merasa puas setelah melakukan pembelian smartphone
Xiaomi .............................................................................................. 102
Tsbel 4.36 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kualitas Produk .............. 103
Tabel 4.37 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Diferensiasi Produk ....... 104
Tabel 4.38 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Word of Mouth ............... 105
xvii
Tabel 4.39 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Citra Merek .................... 106
Tabel 4.40 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Proses Keputusan
Pembelian ......................................................................................... 107
Tabel 4.41 Hasil Try Out Uji Validitas ............................................................... 109
Tabel 4.42 Hasil Uji Reliabilitas Variabel .......................................................... 111
Tabel 4.43 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................................ 113
Tabel 4.44 Hasil Uji Multikolinieariras ............................................................. 114
Tabel 4.45 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 116
Tabel 4.46 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................................... 117
Tabel 4.47 Uji Signifikansi ................................................................................ 121
Tabel 4.48 Hasil Regresi Linier Berganda ......................................................... 122
Tabel 4.49 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 123
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ............................................................ 13
Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian ......................................................... 44
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 59
Gambar 4.1 Kurva Normalitas P.Plot Hasil Uji Normalias ............................... 112
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................... 115
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner ........................................................................... 136
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden (Data Mentah) ....................................... 140
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 148
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru
bagi perusahaan yang beroperasi di dunia, dimana dengan adanya era
globalisasi akan dapat memperluas pasar produk dan keadaan tersebut akan
memunculkan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar harus
pandai menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan
laba sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan
harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan dengan efektif.
Dengan adanya globalisasi pasti akan diiringi dengan perkembangan
teknologi. Perkembangan teknologi pada dekade terakhir ini memberikan
pengaruh yang besar bagi dunia industri komunikasi. Untuk melakukan suatu
kontak tidak perlu dilakukan dengan harus bertatap muka langsung, melainkan
kita bisa menggunakan beberapa macam media. Sedangkan macam-macam
media sendiri adalah seperti koran, majalah, televisi, internet, maupun telepon
untuk memberi informasi yang berguna bagi masyarakat. Seperti misalnya
telepon, saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, perkembangan
telepon sebagai alat komunikasi pun semakin canggih, misalnya dalam bentuk
ponsel seluler yang memberikan beberapa kemudahan bagi penggunanya.
Teknologi komunikasi telah melalui perubahan yang cukup signifikan
dari tiap generasi. Terbukti dengan munculnya berbagai macam perangkat
telekomunikasi dengan teknologi tingkat tinggi. Kemunculan teknologi
2
telekomunikasi tingkat ini juga didorong oleh kebutuhan manusia untuk
menghadapi berbagai masalah yang dihadapi dan diselesaikan dalam waktu
cepat dan singkat. Teknologi komunikasi yang saat ini menjadi trend di
masyarakat adalah smartphone.
Fenomena tersebut merupakan hasil dari perkembangan teknologi dan
informatika yang semakin pesat. Smartphone disebut ponsel cerdas karena
ponsel ini memiliki kemampuan tinggi dalam pengoperasinnya. Dibekali
berbagai macam fitur yang canggih, smartphone memungkinkan para
penggunanya bisa melakukan hal yang biasanya hanya bisa dilakukan pada
komputer atau laptop. Dengan kemampuannya tersebut seseorang tidak harus
menghabiskan banyak waktu berdiam diri di depan sebuah laptop atau personal
computer demi mencari ataupun mengirim data.
Tentunya hal ini harus di iringi dengan teknologi yang canggih dan
sistem interface yang sangat mudah di pahami oleh konsumen. Sesuai arti kata
smartphone yaitu telepon pintar, ia mempunyai kemampuan layaknya
komputer yang didukung oleh sebuah sistem operasi yang canggih.
Keberadaan smartphone sebagai perangkat gerak (mobile) memungkinkan
penggunanya untuk tetap terhubung melalui fasilitas telepon maupun data
internet secara bersamaan, inilah yang membedakan smartphone dengan
telepon biasa. IDC merilis ada 3 sistem operasi terbaik yang ada pada
smartphone dekade ini. Yaitu; system operasi IOS yang dikeluarkan oleh
perusahaan Apple Inc, Sistem operasi Windows Phone yang di keluarkan oleh
perusahaan Microsoft, dan sistem operasi Android OS yang di keluarkan oleh
3
Google Inc. Berikut ini adalah tabel pangsa pasar sistem operasi yang ada pada
smartphone.
Tabel 1.1
Data pangsa pasar Global Smartphone Operating System
Sumber: International Data Corporation (IDC), Agustus 2016
Tercatat pada tabel 1.1 platform Android pada Quarter 2 tahun 2016
mengumpulkan jumlah 87.6 persen dari keseluruhan jumlah pengapalan global
smartphone. Android sendiri masih menjadi OS dengan perkembangan terpesat
dengan pasar terbesar sepanjang tahun dan meningkatkan baik unit jumlah
maupun market share dari tahun 2015 (International Data Corporation, 2016).
Dapat dikatakan bahwa memang Android OS merupakan sistem
perangkat mobile yang berkembang dengan pesat pada saat ini. Hal ini
dikarenakan teknologinya yang open source sehinga mendapat banyak
dukungan dari berbagai teknologi lainya. Di Negara Indonesia sendiri, Android
OS sudah sangat terkenal di hampir semua kalangan. Indonesia merupakan
pembeli smartphone terbesar diwilayah Asia tenggara dengan total penjualan
smartphone di Indonesia mencapai 14,8 juta unit pada tahun 2013 dimana
Indonesia juga berkontribusi sebanyak 30% bagi total penjualan smartphone di
Asia Tenggara (Ningrum, 2014).
Salah satu smartphone yang menggunakan sistem operasi android adalah
Xiaomi. Xiaomi adalah sebuah perusahaan baru yang didirikan pada tahun
4
2010. Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi dengan produk unggulannya
berupa smartphone. Ini adalah sebuah terobosan baru yang dilakukan oleh
xiaomi karena melihat perkembangan zaman yang semakin canggih dan
peluang yang ada didalam dunia smartphone terutama di wilayah Asia yang
memiliki pangsa pasar potensial untuk gadget. (detikcom.com.id, 2016).
Menurut International Data Corporation (IDC), Smartphone Xiaomi
kini menjadi produsen ponsel cerdas terbesar kelima di dunia. Untuk urutan
pertama masih dipegang oleh Samsung meskipun produksinya menurun, dan
kedua ditempati oleh Apple. Xiaomi menjadi vendor ponsel cerdas terbaru
yang dapat meluncur naik dengan cepat diawal tahunya. Hal ini terbukti dengan
menaiknya pangsa pasar Xiaomi di dunia yang dapat di gambarkan pada tabel
berikut:
Tabel 1.2
Pangsa pasar merek smartphone di dunia tahun 2015 (unit dalam jutaan)
Vendor 4Q15
Shipments
Volumes
4Q15
Market
Share
4Q14
Shipments
Volumes
4Q14
Market
Share
Year-
Over-
Year
Growth
1. Samsung 85.6 21.4% 75.1 19.9% 14%
2. Apple 74.8 18.7% 74.5 19.7% 0.4%
3. Huawei 32.4 8.1% 23.6 6.3% 37%
4. Lenovo 20.2 5.1% 14.1 3.7% 43.6%
5. Xiaomi 18.2 4.6% 16.5 4.4% 10%
Others 168.3 42.1% 174.0 46.1% -3.3%
Total 399.5 100% 377.8 100% 5.7%
Sumber: IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, 2016
Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015, pangsa pasar
tertinggi dunia smartphone di raih oleh Samsung. Tapi harus diketahui bahwa
pangsa pasar Xiaomi di dunia sudah mencapai 5 besar. Hal ini merupakan hasil
kesuksesan dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh Xiaomi. Namun Pada
5
tahun berikutnya Xiaomi tidak lagi bertengger pada 5 besar Dunia dikarenakan
smartphone merek Oppo telah menggeser keberadaan smartphone Xiaomi dan
juga Lenovo seperti yang dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 1.3
Pangsa pasar merek smartphone di dunia tahun 2016 (unit dalam jutaan)
Vendor 1Q16
Shipments
Volumes
1Q16
Market
Share
4Q15
Shipments
Volumes
4Q15
Market
Share
Year-
Over-Year
Growth
1. Samsung 81.9 24.5% 82.4 24.6% -0.6%
2. Apple 51.2 15.3% 61.2 19.7% -16.3%
3. Huawei 27.5 8.2% 17.4 6.3% 58.4%
4. Oppo 18.5 5.5% 7.3 3.7% 153.2%
5. Vivo 14.3 4.3% 6.4 4.4% 123.8%
Others 141.5 42.3% 159.0 46.1% -11.4%
Total 334.9 100% 334.4 100% 0.2%
Sumber: IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, 2016
Tabel di atas menjelaskan bahwa hanya dengan waktu 4 bulan saja, Oppo
berhasil menggeser keberadaan Xiaomi. Dengan pangsa pasar 5.5%, ini sudah
cukup untuk mengalahkan 2 vendor smartphone di papan atas. Oppo juga
terungkap berada pada posisi kedua vendor top di Indonesia, Pernyataan ini di
kutip dalam KompasTekno berdasarkan jumlah pengapalan perangkat pada
kuartal dua tahun 2016. Indonesia saat ini juga disebut sebagai pasar terbuka
kedua bagi Oppo, di antara China dan India. (Nistanto, 2016)
Fenomena ini dimanfaatkan oleh perusahaan smartphone yang tidak
terlalu terkenal sebelumnya atau baru muncul untuk menciptakan sebuah
smartphone dengan spesifikasi tinggi namun harga tetap terjangkau oleh
masyarakat Indonesia pada umumnya. Salah satu perusahaan yang
memanfaatkan situasi ini adalah Xiaomi. Dalam tahun 2016, Xiaomi
menargetkan 3 negara yang fokus dalam penjualanya. Yaitu salah satunya
6
adalah Negara Indonesia. Hal ini di ungkapkan oleh Hugo Barra, Vice
President Global Xiaomi. (Reza, 2016).
Xiaomi yang sebelumnya memasuki 5 besar dunia kini akan mencoba
menjual produknya dengan menargetkan target sasaran konsumen pada negara
berkembang seperti Indonesia. Dengan berbagai macam dan variasi produk
smartphone yang ada di Indonesia ini membuat tantangan tersendiri bagi
Xiaomi untuk menciptakan keunggulan bersaing dengan meningkatkan
keputusan pembelian kepada konsumen. Pada dasarnya semakin banyaknya
pilihan produk yang dijual di pasar, maka semakin banyak pula pilihan bagi
konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan ekspektasi yang
diharapkan. Sehingga konsekuensi dari kondisi tersebut adalah konsumen
menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang
diluncurkan.
Produk merupakan elemen bauran pemasaran yang paling utama. Sebuah
produk yang diciptakan oleh suatu perusahaan dituntut agar mampu
menghadapi persaingan. Menurut Suryani (2008:5) agar suatu perusahaan
sukses dalam persaingan, yang dapat dilakukan adalah berusaha mencapai
tujuan dengan mempertahankan dan meningkatkan pelanggan. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk terus maju dan produknya
diminati banyak konsumen adalah dengan melakukan sebuah inovasi juga
memerhatikan kualitas dan diferensiasi produk.
Menurut Kotler (2007:385), diferensiasi produk adalah kegiatan
memodifikasi produk agar lebih menarik konsumen dan dilakukan dengan cara
7
mengubah karakter produk. Yang dimaksud dengan menarik konsumen adalah
bahwa diferensiasi produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian karena dengan adanya diferensiasi ini memberikan dan
menambahkan serangkaian perbedaan yang dinilai penting, untuk
membedakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut dari pesaing
lainya.
Elemen bauran pemasaran lainya yaitu promosi. Promosi atau strategi
pemasaran adalah salah satu strategi agar produk tersebut dapat terjual di
pasaran. Beberapa strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Xiaomi
adalah pemasaran melalui WOM (Word of mouth). Xiaomi memanfaatkan
media online dan media sosial untuk menjalankan semua kampanye
produknya. Dengan begitu, Xiaomi hampir sama sekali tak memerlukan budget
ekstra. Selain mengandalkan kampanye via media sosial. Xiaomi juga
melakukan kampanye pemasaran secara word of mouth alias dari mulut ke
mulut untuk menciptakan hype dan membuat para calon pelanggan mengetahui
produk- produk buatan Xiaomi (Sadewo, 2015)
Word of mouth (WOM) merupakan sebuah komunikasi pemasaran,
WOM memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan iklan dan bentuk
promosi lain. Menurut Onbee Marketing Research (anak perusahaan Octovate
Consuling Group) yang bekerjasama dengan majalah SWA, melakukan
penelitian kepada 2000 konsumen di lima kota besar di Indonesia, dan
menyimpulkan bahwa 89% konsumen di Indonesia lebih mempercayai
8
rekomendasi dari teman dan keluarga pada saat ingin membeli suatu produk
(Bramantoro, 2010).
Kotler & Keller (2007:204) mengemukakan bahwa Word of Mouth
Communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan
proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu
maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk
memberikan informasi secara personal.
Selain strategi pemasaran, citra merek yang dibuat oleh Xiaomi juga
patut dipertanyakan saat ini dikalangan konsumen. Xiaomi ini telah
menanamkan sebuah brand di benak konsumen yang berbeda dengan
smartphone asal China lainya dengan kualitas produk yang baik dimana ini
berperan penting dalam mempengarui konsumen untuk membeli produk
smartphone Xiaomi. Menurut (Ferrinadewi, 2008:165) citra merek merupakan
konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi
pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi lebih
penting daripada keadaan sesungguhnya sehingga dapat disimpulkan citra
merek juga berperan dalam sebuah pengambilan keputusan (Simamora et al.,
2013)
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,
DIFERENSIASI PEODUK, WORD OF MOUTH, DAN CITRA MEREK
TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SMARTPHONE XIAOMI DI WILAYAH TANGERANG SELATAN.
9
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang terpenting dalam suatu
penelitian, hal ini diperlukan agar batasan masalah menjadi jelas sehingga
dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk secara parsial terhadap proses
keputusan pembelian Xiaomi?
2. Apakah terdapat pengaruh diferensiasi produk secara parsial terhadap
proses keputusan pembelian Xiaomi?
3. Apakah terdapat pengaruh word of mouth secara parsial terhadap proses
keputusan pembelian Xiaomi?
4. Apakah terdapat pengaruh citra merek secara parsial terhadap proses
keputusan pembelian Xiaomi?
5. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk, diferensiasi produk, word of
mouth, dan citra merek secara simultan terhadap proses keputusan
pembelian Xiaomi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk secara parsial terhadap
proses keputusan pembelian Xiaomi.
10
b. Untuk menganalisis pengaruh diferensiasi produk secara parsial
terhadap proses keputusan pembelian Xiaomi.
c. Untuk menganalisis pengaruh word of mouth secara parsial terhadap
proses keputusan pembelian Xiaomi.
d. Untuk menganalisis pengaruh citra merek secara parsial terhadap
proses keputusan pembelian Xiaomi
e. Untuk meganalisis pengaruh kualitas produk, diferensiasi produk,
word of mouth, dan citra merek secara simultan terhadap proses
keputusan pembelian Xiaomi.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat
menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah
ke dalam praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah
penelitian tersebut.
b. Bagi Akademisi
Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna terhadap
dunia ilmu pendidikan khususnya pengetahuan di bidang pemasaran,
selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
c. Bagi Perusahaan
11
Diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan dan penentuan strategi – strategi selanjutnya
yang lebih efektif untuk memenangkan persaingan dipasar.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku Konsumen
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan konsumen akan
semakin mengalami perubahan. Dimana zaman dulu handphone
merupakan barang tersier, namun saat ini memiliki smarphone sudah
menjadi kewajiban terutama pada masyarakat perkotaan. Karena jika tidak
dapat mengoperasikan smartphone, maka dianggap tidak bisa mengikuti
perkembangan zaman yang sekarang harus update tekonologi. Kebutuhan
konsumen juga akan mempengaruhi perilaku konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2012:173) perilaku konsumen adalah
studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Wisenblit
(2015:30) adalah studi tentang tindakan konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk dan jasa
yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku
konsumen menggambarkan individu yang mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang dan usaha)
guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Dari
pengertian tentang perilaku konsumen di atas dapat diperoleh dua hal yang
13
Rangsangan
Pemasaran
Produk dan
Jasa
Harga
Distribusi
Komunikasi
Rangsangan
Lain
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Psikologi
Konsumen
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Memori
Karakteristik
Konsumen
Budaya
Sosial
Pribadi
Proses
Keputusan
Pembelian
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Keputusan
pembelian
Perilaku
pascapembelian
Keputusan
Pembelian
Pilihan
produk
Pilihan
merek
Pilihan
penyalur
Jumlah
pembelian
Waktu
pembelian
Metode
pembayaran
penting, yaitu: perilaku konsumen (1) sebagai kegiatan fisik dan (2)
sebagai proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen erat kaitanya dengan keputusan pembelian. Dimana perilaku
konsumen merupakan suatu proses yang dilakukan oleh konsumen untuk
mendorong tindakan dari saat sebelum membeli sampai mengevaluasi
produk atau jasa yang telah dikonsumsi.
Menurut Kotler dan Keller (2012:183) titik tolak ukur untuk
memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan tanggapan atau
stimulus respon model seperti tabel berikut ini.
Gambar 2.1
Model Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler dan Keller (2012:183)
14
Berdasarkan model perilaku konsumen di atas, berawal dari rangsangan
yang sifatnya langsung dari pemasar maupun bukan dari pemasar kemudian
memasuki kesadaran konsumen. Sekelompok proses psikologis di gabungkan
dengan karakteristik konsumen untuk menghasilkan proses pengambilan
keputusan pembelian. Dengan adaanya serangkaian proses ini, pemasar
diharapkan dapat memahami apa yang terjadi pada rangsangan yang
datangnya dari internal pemasar maupun dari eksternal pemasar dan pada
akhirnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Rangsangan yang diciptakan oleh pemasar terdiri dari 4P atau bauran
pemasaran (marketing mix). Setelah konsumen mendapatkan rangsangan
tersbut konsumen akan melalui proses dalam dirinya yang berupa empat
proses psikologi yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori yang
mempengaruhi konsumen. Dalam motivasi, kebutuhan menjadi motif ketika
kebutuhan meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga
mendorong konsumen untuk bertindak. Setelah seorang konsumen
termotivasi, ia akan siap untuk bertindak. Lalu konsumen akan dipengaruhi
oleh pandangannya tentang sebuah situasi. Rangsangan yang semula sampai
pada konsumen akan diproses dengan memilih, mengatur dan
menerjemahkan informasi yang diterimanya. Setelah konsumen siap untuk
bertindak, maka ia akan melakukan pembelajaran yang berasal dari
pengalamanya sendiri. Pengalaman ini akan mempengaruhinya dalam proses
keputusan pembelian.
15
Dalam Kotler dan Keller (2012:173) terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu terdiri dari:
a. Faktor kebudayaan. Faktor ini berpengaruh luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari budaya,
subbudaya dan kelas sosial.
b. Faktor Sosial. perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta status sosial.
c. Faktor pribadi. Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap
perilaku konsumen terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan
dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor psikologis. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh
empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran
serta keyakinan dan pendirian. Perilaku konsumen akan menentukan
proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka.
Setelah serangkaian psikologi konsumen dan karakteristik
konsumen terlewati, maka konsumen akan melewati proses keputusan
pembelian yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
2. Marketing mix
Kemudian Alma (2008:205) mendefinisikan bauran pemasaran
sebagai sebuah strategi perusahaan untuk mencampur kegiatan-kegiatan
pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil
yang memuaskan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan yang dapat
16
dikendalikan oleh perusahaan. Marketing mix atau bauran pemasaran
merupakan sebuah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk
memasarkan produknya. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:57)
“Marketing mix is the set of controllable, tactical marketing tools that the
firm blends to produce the response it wants in the target market”.
Marketing mix meliputi alat-alat pemasaran yaitu product, price, place dan
promotion.
Sementara itu menurut Rangkuti (2009:22) bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasarannya dalam pasar sasarannya. Dan juga untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah kombinasi dari 4 P
yaitu product, price, place dan promotion yang digunakan perusahaan
untuk memasarkan produknya demi mencapai pasar sasarannya. Sebuah
perusahaan perlu merumuskan strategi bauran pemasaran (marketing mix)
yang tepat agar konsumen lebih tertarik untuk membeli produk yang telah
dihasilkan oleh perusahaan.
3. Pengertian Produk
Menurut Tjiptono, (2015:231) dari sudut pandang produsen atau
pemasar, produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, dan/atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
17
bersangkutan. Berdasarkan perspektif konsumen, produk adalah segala
sesuatu yang diterima pelanggan dari sebuah pertukaran dengan pemasar.
Produk mencakup berbagai macam tipe, diantaranya barang fisik (seperti
mobil, smartphone, televisi, sepatu, arloji), jasa (universitas, restoran,
hotel, bank, rumah sakit), event (konser musik, pameran lukisan, piala
dunia, olimpiade), pengalaman (Disneyland, Dunia Fantasi, Sea World),
orang atau pribadi (Justin Bieber, Mr. Bean, Super Junior, Lionel Messi,),
tempat (obyek wisata, baik berupa Negara, kawasan, provinsi, maupun
kota; beberapa contoh tagline promosi antara lain : Yogyakarta-“Never
Ending Asia”, Malaysia-“Truly Asia”, “Amazing Thailand”, ”Uniquely
Singapore”, Taiwan-“The Heart of Asia”, Macau-“A Heritage of Two
Cultures”, Hong Kong “Live It, Love It!”), properti (real estate, saham,
obligasi), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB, Green
Peace), informasi (bursa efek, search engines), dan ide (Keluarga
Berencana di Indonesia; kampanye pemerintah Singapura agar para wanita
lulusan perguruan tinggi menikah dan punya anak).
Kotler dan Amstrong (2010) seperti yang dikutip Selvany et al.
(2015:3) Mendefinisikan bahwa Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk
meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide. Produk
diperlukan untuk mempertemukan hasil perusahaan dengan permintaan
18
yang ada agar produk yang diperlukan oleh konsumen memberikan
kepuasan pada konsumen dan sekaligus menguntungkan perusahaan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan dari produsen untuk dikonsumsi pasar baik
pasar konsumen akhir maupun pasar industrial sebagai pemenuhan
kebutuhan atas keinginan pasar yang bersangkutan.
a. Kualitas Produk
Salah satu keunggulan dalam bersaing adalah kualitas produk
yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Bila tidak sesuai dengan
harapan maka produk akan ditolak. Konsumen dalam membeli suatu
produk konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinya dapat
memuaskan segala keinginan dan kebutuhanya. Untuk itu perusahaan
harus dapat memahami keinginan konsumen sehingga perusahaan
dapat menciptakan produk yang sesuai dengan harapan konsumen.
Kualitas produk yang baik merupakan harapan konsumen yang harus
dipenuhi oleh perusahaan, karena kualitas produk yang baik
merupakan kunci perkembangan produktivitas perusahaan
Kotler dan Armstrong (2008:347) menyatakan bahwa kualitas
adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten.
Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai
ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam
pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa
19
dikenal kualitas sebenarnya. Sedangkan untuk kualitas produk adalah
‘kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang
meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan
perbaikan serta atribut lainnya”. Bila suatu produk telah dapat
menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang
memiliki kualitas yang baik. (Jurnal manajemen pemasaran, Ong dan
Sugiharto, 2013)
b. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Garvin (2007) dalam Lonardo dan Yasintha (2014:30)
terdapat 8 dimensi produk yaitu:
1) Performance yaitu karakteristik operasi produk dari produk inti
(core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan
bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan
kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
2) Features yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya
kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, ac, sound,
dan sebagainya.
3) Reliability yaitu kemungkinan kecil untuk mengalami kerusakan
atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat /macet
/rewel /rusak.
4) Conformance yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi
memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran
20
as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil
sedan.
5) Durability, berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun
umur ekonomi penggunaan mobil.
6) Serviceability, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut
dapat diperbaiki dengan mudah dan murah.
7) Asthetic yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya
bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik,
warna, dan sebagainya.
8) Perceived Quality yaitu persepsi pelanggan terhadap kualitas
yang dirasakan tentang suatu produk.
Sedangkan dalam bukunya Pride dan Farel (2010:317) terdapat
dua dimensi dalam kualitas produk yaitu level of quality dan
consistency of quality (Saidani et al., 2013).
1) level of quality merupakan jumlah kualitas yang dimiliki oleh satu
produk tertentu. Hal ini menjelaskan bahwa kualitas suatu produk
sulit untuk dijelaskan kecuali produk tersebut mempunyai
perbandingan dengan produk sejenis lainya.
2) consistency of quality mengacu kepada sejauh mana suatu produk
memiliki kualitas pada level yang sama dalam waktu yang lama.
Konsistensi berarti memberikan konsumen kualitas yang mereka
harapkan setiap ketika mereka membeli suatu produk.
21
Berdasarkan uraian di atas maka pengukuran kualitas produk
yang digunakan pada penelitian ini adalah teori menurut Garvin
(2007) yang meliputi: Kemampuan (Performance), fitur (Features),
tidak mudah rusak (Reliability), tahan lama (Durability), bentuk
menarik (Asthetic), dan persepsi kualitas (Perceived Quality) karena
sesuai dengan objek penelitian.
4. Diferensiasi
a. Pengertian Diferensiasi
Sebelum menjelaskan lebih jauh diferensiasi produk, maka
terlebih dahulu menjelaskan pengertian diferensiasi. Menurut
Kartajaya (2010) diferensiasi adalah semua upaya yang dilakukan
perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan
tujuan memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen. Lebih lanjut
Kartajaya mengemukakan bahwa diferensiasi tak lain dari semua
upaya untuk sejauh mungkin mengintegrasikan tiga basis
diferensiasi, dimana antara konteks, maupun infrastruktur
penawaran perusahaan harus benar-benar solid satu sama lain.
Dengan demikian diferensiasi merupakan bukti dan janji yang
berikan kepada pelanggan yang tercermin di dalam Positioning
produk, merek dan perusahaan.
Selanjutnya Kotler (2007: 137) mendefinisikan diferensiasi
adalah cara merancang perbedaan yang berarti untuk membedakan
penawaran perusahaan dari penawaran pesaingnya. Strategi
22
diferensiasi adalah suatu strategi dalam perusahaan yang berusaha
menciptakan produk unik yang berbeda dengan produk pesaing guna
menghadapi para pesaing dalam industri yang sama. Keunikan
tersebut terlihat dari ciri produk yang menawarkan nilai yang dicari
konsumen sehingga menjadikan produk tersebut unik dan berbeda di
mata konsumen. Konsumen akan rela membayar dengan harga
premium bagi produk-produk yang dipersepsikan sebagai produk
yang unik dan berbeda olehnya.
Menurut Michael Porter, definisi diferensiasi yang dikutip
Kartajaya (2004:128) “A firm differentiates is self from its
competitors if it can be unique at something that is valualable to
buyers”, Michael Porter menyatakan bahwa perbedaan yang
diciptakan itu harus menciptakan nilai yang bermakna bagi konsumen.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi
diferensiasi adalah suatu strategi perusahaan yang berusaha
menciptakan produk unik guna menghadapi pesaing dalam
industrinya. Keunikan tersebut terlihat dari ciri produk yang
menawarkan nilai yang dicari konsumen sehingga menjadikan produk
tersebut unik dan beberapa di mata konsumen. Konsumen akan rela
membayar dengan harga premium bagi produk-produk yang
dipersepsikan sebagai produk yang unik dan berbeda.
23
b. Jenis Jenis Diferensiasi
Kotler (2009), menjelaskan bahwa keunggulan bersaing
sebuah perusahaan salah satunya dengan perbedaan (differentiation)
tawaran perusahaan yang akan memberikan nilai lebih kepada
konsumen ketimbang yang dibawakan pesaing. Penawaran
perusahaan kepada pasar dapat di diferensiasikan, diantaranya:
1) Diferensiasi produk.
2) Diferensiasi kualitas pelayanan.
3) Diferensiasi personalia.
4) Diferensiasi citra.
5) Diferensiasi saluran distribusi
c. Diferensiasi produk
Dalam menentukan sebuah produk, perusahaan seharusnya bisa
menentukan diferensiasi pruduk. Hal ini yang akan membedakan
bagaimana produk itu berbeda dan dapat bersaing dengan produk
kompetitor lainya. Kotler & Keller (2009:8) berpendapat bahwa
produk harus didiferensiasikan agar dapat diberi merek. Produk-
produk fisik bervariasi dalam potensi mereka untuk diferensiasi. Di
ujung yang satu kita menemukan produk-produk yang sangat mampu
untuk didiferensiasi, seperti mobil, furniture, dan alat elektronik
lainnya. Di sini penjual menghadapi banyak sekali parameter
rancangan, yang mencakup bentuk, fitur (feature), kinerja, kesesuaian
24
mutu dengan standar, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk
diperbaiki, dan gaya.
Pemasar mengklasifikasi produk berdasarkan ciri-cirinya, yaitu:
daya tahan, wujud, dan penggunaan (Kotler dan Keller, 2009:5). Daya
tahan dan wujud produk dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Barang yang tahan lama (durable goods), adalah barang wujud
yang biasanya bertahan walaupun sudah digunakan nerkali-kali
2. Barang yang tidak tahan lama (Nondurable goods), adalah
barang yang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam salah
satu atau beberapa kali penggunaan.
3. Jasa (Service), adalah produk yang tidak terwujud, tidak
terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya produk ini biasanya
memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok dan
kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.
d. Indikator Diferensiasi Produk
Dalam (Kotler dan Keller, 2009) menyatakan bahwa produk-
produk fisik itu berbeda-beda potensi diferensiasinya. Di satu sisi ada
produk yang memungkinkan sedikit saja variasi produknya, namun
masih mungkin terdapat diferensiasi. Disisi lain ada produk yang
mempunyai diferensiasi tinggi. Pengukuran diferensiasi produk ini
mencangkup:
1. Bentuk.
25
Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk.
Dimana sebagai contohnya produk mobil. Mobil pada intinya
adalah sebuah transportasi yang digunakan konsumen untuk
memenuhi kebutuhanya, namun mobil dapat didiferensiasikan
berdasarkan model, kebutuhan, tipe, kegunaan, dan prestige.
2. Fitur.
Sebagian basar produk dapat ditawarkan dengan
memvariasikan fitur yang melengkapi fungsi dasar mereka.
Perusahaan dapat mengidentifikasi dan memilih fitur baru yang
tepat dengan mensurvei pembeli terbaru dan kemudian
menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya
perusahaan untuk setiap fitur potensial. Perusahaan juga harus
cermat dalam memprioritaskan fitur-fitur yang tercakup dan
menemukan cara yang jelas untuk memberikan
3. Penyesuaian
Pemasar dapat mendierensiasikan produk dengan
menyesuaikan produk sesuai dengan keinginan konsumen. Ketika
perusahaan semakin pandai dalam mengumpulkan informasi
tentang kriteria yang konsumen butuhkan, maka mereka telah
meningkatkan kemampuan mereka untuk
mengindividualisasikan penawaran pasar, pesan, dan media
4. Kualitas kinerja
26
Kualitas kinerja adalah tingkat dimana karakteristik utama
produk beroperasi. Kualitas menjadi dimensi yang sangat penting
untuk diferensiasi ketika perusahaan menerapkan sebuah model
nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang
yang lebih rendah.
5. Kualitas kesesuaian.
Merupakan tingkat dimana unit yang diproduksi harus
sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan. Karna setiap konsumen
pasti mengharapkan produk yang dikonsumsinya dapat
mempunyai kualitas yang sesuai dengan apa yang di ekspektsikan
bakan lebih besar dari ekspektasi yang diharapkan.
6. Daya tahan.
Berkaitan dengan umur suatu produk dalam kondisi biasa
atau penu tekanan. Hal ini merupakan atribut berharga bagi
produk tertentu agar konsumen lebih memilih produk yang daya
tahanya lebih lama dibandingkan dengan produk yang daya tahan
sebentar. Namun ketahanan ini memiliki beberapa klasifikasi.
Harga ekstra tidak boleh berlebihan dan produk tidak boleh
ketinggalan teknologi yang cepat.
7. Keandalan.
Merupakan ukuran probabilitas bawa produk tidak akan
mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
27
Hal ini dikarenakan pembeli biasanya akan membayar lebih
untuk produk yang lebih dapat diandalkan.
8. Mudah diperbaiki.
Kemudahan perbaikan yang ideal terjadi ketika pengguna
dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan tidak banyak
mengorbankan biaya dan waktu
9. Gaya.
Gaya menggambarkan suatu penampilan atau rasa produk
tersbut kepada pembelinya. Dimana konsumen rela berkorban
lebih banyak waktu dan uangnya untuk mendapatkan produk
yang memiliki gaya lebih baik disbanding dengan produk lain
Berdasarkan uraian di atas maka pengukuran kualitas produk
yang digunakan pada penelitian ini adalah teori menurut Kotler &
Keller (2009:8) yang meliputi: fitur yang berbeda atau lebih baik dari
pada yang lain, Sesuai dengan yang konsumen harapkan, mempunyai
kualitas kinera yang baik, dan dapat diandalkan dalam menunang
aktivitas harian karena sesuai dengan objek penelitian.
5. Word of Mouth (WOM)
a. Pengertian word of mouth (WOM)
Kotler & Keller (2007:204) mengemukakan bahwa word of
mouth communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut
merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi
baik secara individu maupun kelompok terhdap suatu produk atau jasa
28
yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.
Komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu saluran
komuniaksi yang sering digunakan oleh perusahaan yang
memproduksi baik barang atupun jasa karena komunikasi dan mulut
kemulut (word of mouth) dinilai sangat efektif dalam memperlancar
proses pemasaran dan mampu memberikan keuntungan kepada
perusahaan.
Menurut Hasan (2010:32) word of mouth adalah tindakan
konsumen memberikan informasi kepada konsumen lain (antar
pribadi) nonkomersial baik merek, produk maupun jasa. Freddy
Rangkuti (2009:7) mendefinisikan WOM sebagai usaha pemasaran
yang memicu pelanggan untuk membicrakan, mempromosikan,
merekomendasikan, dan menjual suatu produk, jasa, atau merek
kepada pelanggan lain.
Mowen dan Minor (2002:180) mengatakan bahwa komunikasi
word of mouth mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran atau
ide-ide diantara dua konsumen atau lebih yang tidak satupun
merupakan sumber pemasaran. WOM diartikan sebagai suatu bentuk
komunikasi mengenai produk barang dan jasa antara orang-orang
yang independen, bukan merupakan bagian dari perusahaan penyedia
produk tersebut, yang terjadi melalui medium yang juga diyakini
independen.
29
Menurut Kotler dan Keller (2012:478) “Word of Mouth relate
marketing is people oral, written or electronic communication that
relate the merits or experiences of purchasing or using product or
service.” Word of Mouth merupakan salah satu bentuk bauran
komunikasi pemasaran yang tentu diharapkan dapat
mengkomunikasikan sesuatu kepada konsumen lainnya baik secara
langsung melakukan perbincangan, tulisan dan bahkan melalui alat
komunikasi elektronik.
Menurut Solomon (2007:394) berpendapat bahwa Word of
mouth adalah sebuah komunikasi melalui mulut ke mulut tentang
kualitas sebuah produk, word of mouth tidak hanya membawa hal
positif dari produk tersebut namun juga membawa hal negatif dari
produk tersebut. Hal negatif yang terjadi di dalam word of mouth juga
akan cepat tersebar seperti berita baik yang terdapat dalam word of
mouth. Word of mouth dalam bidang jasa menyangkut tentang
pelayanan kepada konsumennya, konsumen akan puas jika pelayanan
yang diberikan baik sehingga akan menimbulkan Word of mouth
secara alami. (Putri et al., 2016)
Berdasarkan Definisi di atas dapat di katakana bahwa word of
mouth merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh sebuah
individu atau perusahaan yang telah menggunakan produk dan
mengalami kepuasan, kemudian memberikan informasi secara
30
personal tentang produk tersebut kepada orang lain tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun.
Hasan (2010:25) mengemukakan alasan yang membuat WOM
dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam mempengaruhi
keputusan pembelian yaitu:
1) WOM adalah sumber informasi yang independen dan jujur, yang
artinya ketika informasi datang dari seorang teman itu lebih
kredibel karena tidak ada keterkaitan dari orang tersebut dengan
perusahaan produk tersebut.
2) WOM sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang
bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui
pengalaman teman.
3) WOM disesuaikan dengan orang–orang yang tertarik di
dalamnya. Seseorang tidak akan bergabung dengan percakapan,
kecuali jika mereka tertarik pada topik yang disukainya.
4) WOM menghasilkan informasi media informal.
5) WOM dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana
kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan
cepat dan secara luas kepada orang lain.
6) WOM tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainya, seperti ikatan
sosial, waktu keluarga atau hambatan fisik lainya.
Menurut Kotler (2007:206), konsumen menerima dan
menanggapi WOM pada kondisi dan situasi dalam:
31
1) Konsumen kurang mendapat informasi yang cukup untuk
membantu dalam melakukan pilihan.
2) Produknya sangat kompleks dan sulit dinilai dengan
menggunakan penilaian kriteria.
3) Konsumen kurang mampu untuk menilai produk, tidak penting
bagaimana informasi yang disebarkan dan ditunjukan.
4) Sumber lain memiliki kridibilitas rendah.
5) Pengaruh orang lain lebih mudah dijangkau dari pada sumber lain
dan karena dapat dikonsultasikan dengan menghemat waktu dan
tenaga.
6) Kuat ikatan sosial yang ada antara penyebar dan penerima
informasi.
7) Individu mempunyai kebutuhan yang tinggi pada pesetujuan
lingkungan sosial.
Dengan demikian word of mouth merupakan suatu cara untuk
mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada orang lain
yang pernah mmakai produk yang bersangkutan, akan menghasilkan
informasi yang lebih dapat dipercaya, sehingga juga akan lebih
menghemat waktu dan proses evaluasi merek.
Jadi, word of mouth tidak dapat dibuat-buat atau diciptakan.
Karena WOM dilakukan oleh konsumen secara sukarela atau tanpa
mendapat imbalan, semuanya murni dari pengalaman pribadi
konsumen lain yang pada akhirnya kepercayaan konsumen terbentuk
32
dari rekomendasi konsumen lain. Berusaha membuat-buat WOM
justru akan menjadikan perusahaan akan gagal dan dapat
mengakibatkan efek yang lebih buruk. Membuat-buat WOM dapat
merusak brand dan image perusahaan sehingga akhirnya perusahaan
akan gagal sama sekali.
b. Menciptakan Word of Mouth (WOM)
Word of Mouth akan tercipta ketika produk yang disampaikan
memberikan manfaat kepada pendengarnya. Menurut Rosen
(2000:19), menyatakan bahwa ada beberapa unsur yang harus dimiliki
suatu produk untuk bisa menghasilkan WOM yang positif dan
berkelanjutan, diantaranya:
1) Produk tersebut harus mampu membangkitkan tanggapan
emosional.
2) Produk atau merek tersebut harus mampu memberikan efek
sesuatu yang delight atau excitement. Berarti produk harus
mampu memberikan sesuatu yang melebihi dari ekspetasi
konsumen.
3) Produk tersebut harus mempunyai sesuatu yang dapat
meniklankan dirinya sendiri atau memberikan inspirasi seseorang
untuk menanyakan hal tersebut.
4) Suatu produk menjadi lebih powerful bila penggunaanya banyak.
33
5) Produk tersebut harus kompatibel dengan produk lainya,
khususnya dapat diaplikasikan di produk yang mengandalkan
teknologi.
6) Pengalaman konsumen menggunakan produk pertama kali.
Sekali konsumen kecewa, mereka tidak akan menggunakan
produk anda lagi dan mereka akan bertindak seperti teroris.
Dalam Kotler dan Keller (2009:255) pemasaran dari mulut ke
mulut memiliki dua bentuk khusus antara lain buzz dan viral.
Pemasaran buzz (gossip atau perbincangan) fungsinya dapat
menghasilkan ketertarikan, menciptakan publisitas dan
mengekspresikan informasi relevan baru yang berhubungan dengan
merek melalui sarana yang tidak terduga atau bahkan mengejutkan.
Sedangkan pemasaran viral (menular seperti virus) adalah bentuk lain
berita dari mulut ke mulut yang mendorong konsumen untuk
menceritakan produk dan jasa yang dikembangkan perusahaan atau
informasi audio, video dan tertulis kepada orang lain secara online.
Pemasaran buzz dan viral mencoba menciptakan publikasi di
pasar untuk memamerkan merek dan fitur berharganya. Sebagian
orang percaya bahwa pemasaran buzz dan viral lebih banyak
digerakkan oleh peraturan hiburan daripada peraturan penjualan.
Kampanye viral yang berhasil ditentukan karakternya sebagai “iklan
hiburan yang adiktif, propaganda sendiri yang hidup di situs Web,
34
blog, telepon seluler, papan pesan dan aksi di dunia nyata” Kotler
(2009:257).
c. Dimensi Word of Mouth
Menurut Rangkuti (2009:96) pesan yang disampaikan melalui
Word of Mouth dapat diukur dengan menggunakan indikator-
indikator, yaitu dengan melihat hubungan antara lawan bicara anda
mengenai suatu produk dan tindakan anda setelah melakukan
pembicaraan mengenai produk tersebut.
1) Lawan Bicara
a) Keahlian lawan bicara
Suatu sikap yang dilakukan pada seseorang seseorang yang
dapat mempengaruhi lawan bicaranya dalam mengambil
keputusan.
b) Kepercayaan terhadap lawan bicara
Kepercayaab seseorang terhadap lawan bicara dalam
menerima informasi yang diungkapkan seseorang.
c) Daya Tarik lawan bicara
Penampilan seseorang yang dapat meyakinkan seseorang
memutuskan sesuatu.
d) Kejujuran lawan bicara
Cara bicara seseorang yang jujur dalam mengatakan sesuatu
berdasarkan kenyataan.
e) Objektivitas lawan bicara
35
Lawan bicara mengatakan keadaan yang sebenarnya tanpa
dipengaruhi pendapat atau pribadi sendiri.
f) Niat lawan bicara
Maksud atau tujuan lawan bicara dalam mengatakan sesuatu
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam penyampaian
informasi
2) Tindakan anda setelah melakukan pembicaraan
a) Konsumsi pesan
Hasil komunikasi mengenai sesuatu yang dibutuhkan
b) Pencarian informasi
Hasil komunikasi yang menjadi informasi sesorang dalam
memenuhi kebutuhan akan informasi.
c) Konversi
Hasil penyampaian informasi lawan bicara dari hal yang
tidak diketahui menjadi mengetahui.
d) Penyampaian kembali.
Penyampaian kembali seseorang terhadap orang lain
mengenai suatu produk atau ajsa.
e) Penciptaan ulang pesan
Melakukan pembicaraan terus menerus terhadap orang lain
mengenai suatu produk atau ajsa yang dirasakan.
Godes dan Mayzlin (2004) menyatakan bahwa ada dua dimensi
yang terdapat dari WOM yaitu:
36
1) Volume
Pada dimensi ini akan diukur seberapa banyak Word of
mouth yang ada. Yang dimaksud dengan volume adalah seberapa
banyak word of mouth yang ada atau yang di buat dalam suatu
lingkungan tertentu. Semakin banyak percakapan yang di buat
maka semakin banyak orang yang mengetahui informasi tentang
hal tersebut. Dengan adanya volume yang tinggi dari WOM
tersebut maka diharapkan mendapat penilaian yang baik
kedepanya. Hal ini merupakan suatu yang sangat penting dan
pernah dilakukan pengukurannya oleh beberapa peneliti,
termasuk Yahoo! Buzz Index.
2) Dispersion
Godes dan Mayzlin (2004) meneliti bahwa dimensi ini
menjelaskan tingkat dimana percakapan mengenai suatu produk
berada pada tingkat yang luas. Luas disini diartikan sebagai
komunikasi WOM yang di gunakan dapat menyebar secara luas.
Jadi diukur apakah penyebaranya pada komunikasi sejenis saja
sudah mencapai di luar komunikasi sejenis. Word of Mouth yang
kurang menyebar disebabkan oleh diskusi yang dilakukan hanya
terbatas pada lingkungan atau populasi tertentu.
Godes dan Mayzlin juga berharap word of mouth perlahan-
lahan dapat menyebar secara luas di dalam masyarakat. Dimana
dengan adanya suatu komunitas yang individunya dapat saling
37
berinteraksi satu sama lain, dengan demikian lebih mungkin
untuk berinteraksi secara intens dari pada melalui anggota
komunitas lainya. Jadi, tergantung pada volume WOM tersbut,
karena banyaknya orang yang menjadi informan tentang produk
atau jasa tertentu menunjukan informasi tersebut telah tersebar
luas. Karena WOM merupakan sebuah komunikasi yang
menghasilkan percakapan yang baik, maka seseorang akan
bertanya kepada orang lain mengenai kualitas suatu barang atau
jasa sebelum mereka membeli dan mengkonsumsinya.
Berdasarkan uraian di atas maka dimensi Word of Mouth
yang digunakan pada penelitian ini adalah teori menurut Godes
dan Mayzlin (2004) yang meliputi: volume dan dispersion.
6. Merek
a. Pengertian Merek
Menurut American Marketing Association (AMA) dalam
Tjiptono (2015:187) merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau
desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
mendiferensiasikan mereka dengan para pesaing. Penetapan merek
sudah ada selama berabad-berabad sebagai sarana untuk membedakan
barang dari satu produsen dengan produsen lainnya.
Menurut UU merek no. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam
Tjiptono (2015:187), merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama,
38
kata, huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Menurut Kotler dan Armstrong (2016:263), “Brand is a name,
term, sign, symbol, or design, or a combination of these, that identifies
the products or services of one seller or group of sellers and
differentiates them from those of competitors”. Yang berarti merek
adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau gabungan
dari keseluruhannya, untuk mengidentifikasi sebuah produk atau jasa
dari satu atau beberapa perusahaan dan menjadi sebuah pembeda dari
para pesaingnya.
Berbagai definisi merek di atas menekankan bahwa merek erat
kaitannya dengan suatu bentuk yang mendiferensiasikan dengan
produk yang lainya. Merek juga sangat mempengaruhi alam pikir
manusia meliputi semua yang eksis dalam pikiran konsumen terhadap
merek seperti perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan, sikap
sehingga dapat dikatakan merek adalah sesuatu yang sifatnya
immaterial
b. Manfaat Merek
Menurut Aaker & Joachimstahler, 2004 yang dikutip
(Ferrinadewi, 2008:139) yaitu merek menawarkan 2 jenis manfaat
yaitu manfaat fungsional dan manfaat emosional. Manfaat fungsional
mengacu pada kemampuan fungsi produk yang ditawarkan.
39
Sedangkan manfaat emosional adalah kemampuan merek untuk
membuat penggunanya merasakan sesuatu selama proses pembelian
atau selama proses konsumsi.
Sedangkan menurut Heggelson & Suphelen, 2004 yang dikutip
oleh Ferrinadewi (2008:139) manfaat lain yang ditawarkan merek
kepada konsumen adalah manfaat simbolis mengacu pada dampak
psikologi yang akan diperoleh konsumen ketika ia menggunakan
merek tersebut artinya merek tersebut akan mengkomunikasikan siapa
dan apa konsumen pada konsumen lain. Ketika konsumen
menggunakan merek tertentu maka ia akan terhubung dengan merek
tersebut artinya konsumen akan membawa serta citra dari pengguna
sekaligus karakteristik merek itu sendiri.
Ada dua manfaat merek yaitu merek bermanfaat bagi produsen
dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai sarana
identifikasi produk dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal
jaminan kualitas, sarana menciptakan asosiasi dan makna unik
(diferensiasi), sarana keunggulan kompetitif, dan sumber financial
returns. Sementara bagi konsumen, merek berperan krusial sebagai
identifikasi sumber produk, penetapan tanggung jawab pada produsen
atau distributor spesifik, pengurang risiko, penekan biaya pencarian
internal dan eksternal, janji atau ikatan khusus dengan produsen, alat
simbolis yang memproyeksikan citra diri, dan signal kualitas
(Tjiptono, 2015:187).
40
c. Citra Merek
Citra merek pada dasarnya merupakan suatu hasil pandang atau
persepsi konsumen terhadap suatu merek tertentu, yang didasarkan
atas pertimbangan dan perbandingan dengan beberapa merek lainya,
pada jenis produk yang sama, Citra merek memperlihatkan persepsi
yang akurat dari suatu merek.
Menurut Kotler (1993) citra merek (brand image) adalah
persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen
akan asosiasinya pada merek tersebut.
Sedangkan menurut Ferrinadewi (2008:166) berpendapat
bahwa citra merek (brand image) merupakan konsep yang diciptakan
oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh
karena itu, dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi lebih penting
daripada keadaan sesungguhnya.
Menurut Kotler dan Keller (2006), “ brand image is the
perception and beliefs held by consumers, as reflected in associations
held in consumer mmory”. Brand image merupakan bagian dari
merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti
lambang, desain huruf atau warna khusus atau persepsi pelanggan atas
sebuah produk atau jasa yang diwakili oleh mereknya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa citra merek
merupakan hasil persepsi dan pemahaman konsumen mengenai
merek suatu produk yang dilihat, dipikirkan atau dibayangkan.
41
Dengan menciptakan citra merek dari suatu produk tentu akan
sangat berguna bagi para konsumen, karena pada nantinya citra
merek akan sangat memengaruhi persepsi konsumen dan penilaian
konsumen terhadap alternatif merek yang dihadapinya.
Menurut Rangkuti (2002) pengukuran terhadap merek
mempunyai enam tingkat pengertian sabagai berikut:
1) Atribut: atribut perlu dikelola agar pelanggan mengerti dan
mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa yang terdapat dalam
merek.
2) Manfaat: merek juga mempunyai manfaat karena pada
dasarnya konsumen tidak membeli atribut tetapi membeli
manfaat. Produsen harus dapat menerjemahkan atribut menjadi
manfaat fungsional maupun manfaat emosional.
3) Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi
produsen, merek juga mempunyai nilai tinggi akan dihargai oleh
konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat
mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
4) Budaya: merek juga mencerminkan budaya tertentu apakah itu
budaya produsennya maupun budaya penggunanya.
5) Kepribadian: merek mempunyai kepribadian yaitu kepribadian
bagi penggunanya. Dan diharapkan dengan memakai tercermin
bersamaan dengan merek yang ia akan gunakan.
42
6) Pemakai: merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai
merek tersebut.
Sedangkan Keller (2008:56) menyebutkan bahwa pengukur
citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek
yaitu:
1) Strenght (Kekuatan)
Strength mengarah pada berbagai keunggulan-keunggulan yang
dimiliki merek yang bersangkutan yang bersifat fisik, dan tidak
ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu
pada atribut-atribut fisik atas merek lainnya dan juga semakin
dalam individu berfikir tentang informasi produk dan
menghubungkanya dengan pengetahuan merek yang ada, maka
semakin kuat asosiasi merek yang akan dihasilkan. Faktor yang
mempengaruhi hal ini adalah program komunikasi pemasaran
yang diciptakan dapat membunuhkan brand image dalam benak
konsumen dan merupakan program komunikasi pemasaran yang
konsisten pada suatu waktu.
2) Favorable (Kesukaan)
Asosiasi yang menguntungkan bagi merek adalah asosiasi yang
diinginkan untuk konsumen, seperti bentuk kenyamanan, produk
yang handal, pesan dapat disampaikan oleh produk atau program
komunikasi pemasaran yang mendukung. Favorable mengarah
pada kemampuan merek tersebut untuk mudah diingat oleh
43
konsumen. Favorable adalah asosiasi-asosiasi yang dapat
diharapakan oleh konsumen dan disampaikan secara sukses oleh
sebuah produk melalui program komunikasi pemasaran yang
mendukung merek produk tersebut.
3) Uniquess (Keunikan)
Inti dari asosiasi ini adalah merek harus memiliki keunggulan
yang berkelanjutan atau memiliki proposisi penjualan yang unik
untuk memberikan alasan mengapa konsumen harus membelinya.
Aspek Uniqueness bergantung pada dua faktor yaitu sejauh mana
asosiasi merek produk yang dibawakan oleh program komunikasi
pemasaran memiliki unsut kesamaan/keseimbngan jika
dibandingkan dengan asosiasi merek produk lainya dan sejauh
mana program komunikasi pemasaran memiliki unsur perbedaan
jika dibandingkan dengan asosiasi merek produk lainya. Pada
intinya uniqueness adalah kemampuan untuk membedakan
sebuah merek diantara merek-merek lainnya.
Berdasarkan uraian di atas maka pengukuran citra merek yang
digunakan pada penelitian ini adalah teori menurut Keller (2008:56)
yang meliputi: Strenght, Favourable, dan Uniquess karena sesuai
dengan objek penelitian.
44
7. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009:184), keputusan pembelian
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Sedangkan menurut Nickels et al, (2009:106) berpendapat
bahwa proses pengambilan keputusan konsumen mempunyai banyak
pengaruh pada konsumen ketika mereka memutuskan barang dan jasa
yang akan dibeli. Pemasar memiliki sedikit pengaruh tetapi biasanya
tidak sekuat pengaruh sosiokultural membantu konsumen dalam
pencarian informasi mereka dan evaluasi alternatif mereka
merupakan fungsi utama pemasar. (Jeofer 2013)
b. Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2012:188) konsumen akan melewati
lima tahap proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan
keputusan tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian
masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.2
Proses Pengambilan Keputusan
Sumber: Kotler dan Keller (2009:184)
45
Proses pengambilan keputusan seorang konsumen dimulai dari
pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif dan
keputusan pembelian, kemudian perilaku pasca pembelian juga
menjadi perhatian produsen agar lebih tau dampak perilaku setelah
mengkonsumi produk tersebut.
c. Dimensi Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009:184), untuk sampai pada tahap
pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses pembelian dengan
suatu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Hal ini juga
diperjelas dalam penelitian yang dilakukan oleh Jeofer (2013:5)
dimana indikator dalam pengambilan keputusan berupa Pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses tersebut dapat
digambarkan:
1) Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal
atau eksternal atau internal. Dengan rangsangan internal, salah
satu dari kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, haus, seks) naik
ketingkat maksimum dan menjadi dorongan atau kebutuhan bisa
tumbuh akibat rangsangan eksternal. Seseorang mungkin
mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan televisi untuk
46
liburan ke Hawaii, yang memicu pemikiran tentang kemungkinan
melakukan pembelian.
2) Pencarian Informasi
Konsumen yang tertarik terhadap sebuah produk akan
mencari informasi mengenai sebuah produk tersebut. Bila
dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada
dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya.
Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat
kelompok, antara lain:
a) Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
b) Sumber Komersial, yaitu iklan, wiraniaga dan penyalur.
c) Sumber publik, yaitu media masa dan organisasi tertentu
peringkat konsumen
d) Sumber pengalaman, yaitu penanganan, pengkajian dan
pemakaian produk.
3) Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi merek
kompetitif dan melakukan penilaian nilai akhir? Tidak ada proses
tunggal yang digunakan oleh semua konsumen, atau oleh seorang
konsumen dalam semua situasi pembelian. Ada beberapa proses,
dan sebagian besar model terbaru melihat konsumen membentuk
sebagian besar penilaian secara sadar dan rasional.
47
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita
memahami proses evaluasi: pertama, konsumen berusaha
memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat
masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan
berbagai kemampuan untuk mengahantarkan manfaat yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.
Para konsumen akan memberikan perhatian besar pada
atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar produk
tertentu sering dapat disegmentasikan berdasarkan atribut yang
menonjol bagi kelompok konsumen yang berbeda-beda.
a) Keyakinan dan sikap
Evaluasi sering mencerminkan keyakinan dan sikap.
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan
dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku
pembelian mereka.
Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang
dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan
orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan
pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan
keyakinan adalah sikap.
Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, emosi, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
48
menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap
obyek atau gagasan tertentu.
b) Model harapan nilai
Konsumen akhirnya mengambil sikap (keputusan,
preferensi) terhadap berbagai merek melalui prosedur
evaluasi tersebut. Mereka mengembangkan satu perangkat
keyakinan tentang tempat masing-masing merek berdiri pada
setiap atribut. Model harapan nilai atas pembentukan sikap
menyatakan bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa
dengan menggabungkan keyakinan merek mereka (positif
maupun negatif) menurut kepentingannya.
4) Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009:188), dalam tahap
evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa
mengambil lima sub-keputusan : pertama merek (merek ‘A’),
kedua dealer (dealer ‘B’), ketiga kuantitas (sebuah komputer),
keempat waktu (akhir pekan), dan yang kelima metode
pembayaran (kartu kredit). Dalam pembelian produk sehari-hari,
keputusannya lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil.
49
Ada beberapa macam jenis risiko yang bisa dirasakan
konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk,
antara lain:
a) Risiko fungsional, produk tidak berkinerja sesuai harapan
dan produk tidak bernilai sesuai harga yang dibayar.
b) Risiko fisik, produk menimbulkan ancaman terhadap
kesejahteraan atau kesehatan fisik dari pengguna atau orang
lain.
c) Risiko sosial, produk menimbulkan rasa malu terhadap orang
lain.
d) Risiko psikologis, produk mempengaruhi kesejahteraan
mental dari pengguna.
e) Risiko waktu, kegagalan produk mengakibatkan biaya
peluang karena menemukan produk lain yang memuaskan.
5) Perilaku Pasca Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009:190), setelah melakukan
pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami
level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Para pemasar harus
memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian,
dan pemakaian produk pasca pembelian.
a) Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan
kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan,
50
konsumen kecewa; jika memenuhi harapan, konsumen puas; jika
melebihi harapan, konsumen sangat puas. Perasaan ini
menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan
membicarakan hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan
tentang produk itu kepada orang lain.
Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja,
semakin besar ketidakpuasan yang terjadi. Di sini gaya yang
dipakai konsumen memainkan peran. Beberapa konsumen
memperbesar kesenjangan itu ketika produk tidak sempurna dan
sangat mengecewakan, konsumen lain meminimalkan
kesenjangan dan tidak terlalu kecewa.
b) Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu
kembali. Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-
hal baik tentang merek kepada orang lain. Di pihak lain,
konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau
mengembalikan produk. Mereka mungkin mencari informasi
yang memastikan nilai produk yang tinggi. Mereka mungkin
mengajukan tuntutan umum dengan melayangkan keluhan
kepada perusahaan, menggunakan pengacara, atau melayangkan
keluhan kepada kelompok lain (seperti badan bisnis, swasta, atau
pemerintah). Tindakan pribadi mencakup keputusan untuk
51
berhenti membeli produk (opsi keluar) atau memperingatkan
teman (opsi suara).
c) Penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian
Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli
menggunakan dan menyingkirkan produk. Pendorong kunci
frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk, semakin
cepar pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat pula
mereka kembali ke pasar untuk membelinya lagi.
Salah satu peluang untuk meningkatkan frekuensi
penggunaan produk terjadi ketika persepsi konsumen tentang
penggunaan mereka berbeda dari kenyataan. Konsumen mungkin
gagal mengganti produk yang memiliki rentang umur relatif
pendek dengan cukup cepat karena mereka salah menilai umur
produk. Satu strategi untuk mempercepat penggantian adalah
mengaitkan tindakan menggantikan produk dengan liburan,
kejadian, atau waktu tetentu dalam satu tahun.
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Kualitas Produk Dengan Keputusan Pembelian
Kualitas produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar
sasaran (target market) dimana kemampuanya memberikan manfaat dan
kepuasan. Dalam hal ini perusahaan memusatkan perhatian mereka pada
usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus
menyempurnakan. Kualitas produk yang tinggi menciptakan keunggulan
52
bersaing yang bertahan lama. Hubungan kualitas produk yang diterapkan
oleh perusahaan kaitanya dengan keputusan pembelian konsumen.
Kualitas produk yang diberikan perusahaan harus sesuai dengan jenis
produk dan kondisi perusahaan, karena kesalahan dalam melakukan sistem
pemasaran yang diberikan kepada konsumen dapat menurunkan tingkat
keputusan pembelian konsumen. (Sari dan Astuti, 2012)
2. Hubungan Diferensiasi Produk Dengan Keputusan Pembelian
Diferensiasi adalah proses memberikan dan menambahkan
serangkaian perbedaan yang dinilai penting, untuk membedakan produk
yang ditawarkan oleh perusahaan itu dari pesaing, meskipun terkadang
dilakukan berdasarkan atribut-atribut yang tidak relevan. Saputro (2012)
dalam penelitiannya, bahwa diferensiasi produk mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian, jika diferensiasi produk semakin baik,
maka akan mengakibatkan timbulnya kesediaan konsumen untuk
melakukan pembelian suatu produk. (Nindyawati dan Iriani, 2014)
3. Hubungan Word of Mouth Dengan Keputusan Pembelian
Definisi secara sederhana Word of Mouth atau WOM adalah
tindakan penyedia informasi apapun terkait produk ole konsumen kepada
konsumen lainya. WOM juga merupakan aktivitas promosi yang tingkat
pengendaliannya oleh pemasar sangat rendah tetapi memberikan dampak
yang sangat luar biasa terhadap produk atau merek perusahaan. WOM
menjadi bagian penting dalam studi pemasaran mengingat bahwa
komunikasi dalam WOM mampu mempengaruhi keputusan pembelian
53
konsumen. Di sisi lain, kekuatan WOM juga bertambah mengingat bahwa
manusia adalah makhluk sosial yang senang berinteraksi dan berbagi
dengan sesamanya, termasuk masalah preferensi pembelian. WOM juga
penting karena esensi pemasaran adalah mempromosikan dengan
meyakinkan untuk kemudian diakhiri dengan keputusan pembelian. (Sari
dan Astuti, 2012)
4. Hubungan Citra Merek Dengan Keputusan Pembelian
Produk dengan brand image yang baik secara tidak langsung akan
membantu kegiatan perusahaan dalam mempromosikan produk yang
dipasarkan selanjutnya dan hal tersebut akan menjadi kekuatan bagi
perusahaan dalam menghadapi persaingan. Adapun hubungan brand
image terhadap keputusan pembelian konsumen menurut Engel, Backwell
dan Miniard (2004:176) mengemukakan merek kerap muncul sebagai
kriteria determinan, berfungsi sebagai indikator pengganti dari mutu
produk dan kepentingannya tampak bervariasi dengan kemudahan dimana
kualitas dapat dinilai secara obyektif. Jika sulit untuk menilai kualitas,
konsumen kadang akan merasakan tingkat resiko yang tinggi dalam
pembelian, jadi kepercayaan pada merek terkenal dengan reputasi kualitas
yang sudah lama dapat menjadi cara efektif mengurangi resiko. (Wijaya et
al., 2014)
54
C. Penelitian Terdahulu
1. Nama peneliti: Selvany Chichilia Lotulung, Joyce Lapian, Silcyljeova
Moniharapon.
Judul Penelitian: PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN
WOM (WORD OF MOUTH) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
HANDPHONE EVERCOSS PADA CV.TRISTAR JAYA
GLOBALINDO MANADO. Jurnal EMBA Vol.3 No.3 Tahun 2015
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu I
Variabel Metode
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
Kualitas
Produk
(X1), Harga
(X2), Word
Of Mouth
(X3),
Keputusan
Pembelian
(Y)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Menggunakan
variabel
kualitas
produk dan
Word Of
Mouth sebagai
variabel
independen
dan keputusan
pembelian
sebagai
variabel
dependen.
Serta metode
penelitian
regresi linear
berganda.
Terdapat
pada variabel
yang
mempengaru
hi keputusan
pembelian.
Peneliti
tersebut
menggunaka
n harga
sebagai
variabel
independen.
Dalam
penelitian
ini, kualitas
produk dan
Word Of
Mouth
secara
parsial dan
simultan
berpengaru
h signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
2. Nama peneliti: Finta Cahya Putri, Srikandi Kumadji, Sunarti
Judul Penelitian: PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP
MINAT BELI DAN DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN
PEMBELIAN (Survei pada konsumen Legipait Coffeeshop Malang).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 34 No. 1 tahun 2016.
55
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu II
Variabel Metode
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Word of
Mouth (X),
Minat Beli
(Y),
Keputusan
Pembelian
(Z)
analisis
deskriptif
dan
analisis
jalur
(path
analysis)
Mengguna
kan
variabel
Word of
Mouth dan
Keputusan
Pembelian
Menggunaka
n analisis
deskriptif dan
analisis jalur
(path
analysis) dan
variabel
minat beli
Dalam
penelitian ini
Word of Motuh
secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
3. Nama peneliti: Jeofer Pratama Sahetapy.
Judul penelitian: DIFERENSIASI PRODUK, STRATEGI MEREK,
PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN. PEMBELIAN
MEUBEL UD SINAR SAKTI MANADO. Jurnal EMBA Vol.1 No.3
tahun 2013
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu III
Variabel Metode
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
Diferensias
i produk
(X1),
strategi
merek (X2),
Keputusan
Pembelian
(Y)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Menggunakan
variabel
dierensiasi
produk sebagai
variabel
independen
dan keputusan
pembelian
sebagai
variabel
dependen.
Serta metode
penelitian
regresi linear
berganda.
Terdapat
pada variabel
yang
mempengaru
hi keputusan
pembelian.
Peneliti
tersebut
menggunaka
n strategi
merek
sebagai
variabel
independen.
Dalam
penelitian
ini
dierensiasi
produk, dan
strategi
merek
secara
simultan
dan parsial
berpengaru
h signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
56
4. Nama peneliti: Ansir Ali Rajput, Sabir Hussain Kalhoro, dan Raa Wasif
Judul penelitian: Impact of Product Price and Quality on Consumer
Buying Behavior: Evidence from Pakistan. Interdisciplinary Journal of
Contemporary Research In Business. Vol 4 No 4 Tahun 2012.
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu IV
Variabel Metode
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
Product
Price (X1),
Product
Quality
(X2),
Consumer
Buying
Behavior
(Y)
Korelasi
dan
analisis
regresi
Menggunakan
variabel
product
quality sebagai
variabel
independen
dan Consumer
Buying
Behavior
sebagai
variabel
dependen.
Serta metode
penelitian
regresi linear
berganda.
Terdapat
variabel
product price
Menyimpul
kan bahwa
terdapat
pengaruh
yang positif
antara
variabel
Product
Price (X1)
dan Product
Quality (X2)
terhadap
keputusan
pembelian
(Y).
5. Nama Penliti: Lonardo dan Yashinta Soelasih.
Judul penelitian: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK,
HARGA , DAN LINGKUNGAN FISIK PERUSAHAAN KUE LAPIS
LEGIT XYZ TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM
MEMBANGUN WORD OF MOUTH POSITIF. Jurnal manajemen vol 11
No 1 tahun 2014
57
Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu V
Variabel Metode
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
Kualitas
Produk
(X1), Harga
(X2)
Lingkunga
n Fisik
(X3),
Kepuasan
Konsumen
(Y)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Menggunakan
variabel dan
kualitas produk
dan Word of
Mouth sebagai
variabel
independen
dan keputusan
pembelian
sebagai
variabel
dependen.
Serta metode
penelitian
regresi linear
berganda.
Terdapat
pada variabel
yang
mempengaru
hi keputusan
pembelian.
Peneliti
tersebut
menggunaka
n persepsi
harga sebagai
variabel
independen.
Dalam
penelitian
ini kualitas
produk dan
Word of
Mouth
berpengaru
h signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
6. Nama Peneliti: Idham Kurnia Simamora, Handoyo Djoko W & Widayanto
Judul penelitian: PENGARUH HARGA, CITRA MEREK,
POSITIONING DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK JAMU PT.
NJONJA MENEER (STUDI KASUS PADA PONDOK JAMU NJONJA
MENEER DEPOK-SEMARANG). Diponegoro journal of social and
politic Tahun 2013, Hal. 1-12 http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/
58
Tabel 2.6
Penelitian Terdahulu VI
Variabel Metode
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
Harga (X1),
Citra merek
(X2),
Positioning
(X3),
Diferensias
i produk
(X4), dan
Keputusan
Pembelian
(Y)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Menggunakan
variabel citra
merek dan
dierensiasi
produk sebagai
variabel
independen
dan keputusan
pembelian
sebagai
variabel
dependen.
Menggunakan
harga dan
positioning
sebagai
variabel
independen.
Diferensi
asi
produk,
dan citra
merek
berpengar
uh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelia
n.
7. Nama Peneliti: Ian Antonius Ong dan Drs. Sugiono Sugiharto, M.M.
Judul penelitian: ANALISA PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI,
CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PELANGGAN DI CINCAU STATION
SURABAYA. Jurnal manajemen pemasaran Vol. 1, No. 2, tahun 2013
Tabel 2.7
Penelitian Terdahulu VII
Variabel Metode
Penelitia
n
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
Strategi
Diferensias
i (X1), Citra
merek (X2),
Kualitas
Produk
(X3), Harga
(X4), dan
Keputusan
Pembelian
(Y)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Menggunakan
variabel citra
merek dan
kualitas produk
sebagai
variabel
independen
dan keputusan
pembelian
sebagai
variabel
dependen.
Peneliti
tersebut
menggunakan
strategi
diferensiasi
sebagai
variabel
independen.
kualitas
produk,
dan citra
merek
berpengar
uh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
.
59
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini secara
sistematis dan sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
E. Hipotesis
Berdasarkan Kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian,
yaitu:
Kualitas
Produk
Diferensiasi
Produk
Word of
mouth
Citra Merek
Proses Keputusan Pembelian
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
1. Uji t
2. Uji F
Analisis Regresi Linear Berganda dan
Koefisien Determinasi
Interpretasi
60
1. Ho : β1 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap
proses keputusan pembelian Smartphone Xiaomi.
Ha : β1 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap proses
keputusan pembelian Smartphone Xiaomi.
2. Ho : β2 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara diferensiasi produk terhadap
proses keputusan pembelian smartphone Xioami.
Ha : β2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara diferensiasi produk terhadap proses
keputusan pembelian smartphone Xioami.
3. Ho : β3 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara word of mouth terhadap proses
keputusan pembelian smartphone Xioami.
Ha : β3 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara word of mouth terhadap proses
keputusan pembelian smartphone Xioami.
4. Ho : β4 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara citra merek terhadap proses
keputusan pembelian smartphone Xioami.
Ha : β4 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara citra merek terhadap proses
keputusan pembelian smartphone Xioami.
5. Ho : β1,2,3,4 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara kualitas produk,
diferensiasi produk, word of mouth, dan citra merek terhadap proses
keputusan pembelian smartphone Xioami.
Ha : β1,2,3,4 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara kualitas produk, diferensiasi
produk, word of mouth, dan citra merek terhadap proses keputusan
pembelian smartphone Xioami.
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini berfokus pada kualitas produk,
diferensiasi produk, Word of Mouth, dan citra merek sebagai variabel
independen dan proses keputusan pembelian sebagai variabel dependen. Untuk
selanjutnya variabel – variabel independen tersebut akan dianalisis seberapa
besar variabel – variabel tersebut mempengaruhi proses keputusan pembelian
(variabel dependen) smartphone Xiaomi. Penelitian ini dilakukan kepada orang
orang yang pernah membeli dan menggunakan produk tersebut. 100 orang
pengguna smartphone Xiaomi yang dijadikan sebagai responden tersebut
mewakili sebagian besar pengguna smartphone Xiaomi yang berada di wilayah
Tangerang Selatan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Agustus sampai
dengan bulan September 2016.
B. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011:80). Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pengguna smartphone Xiaomi yang berada di Tangerang Selatan.
62
2. Sampel
Menurut Sunyoto (2014:48), sampel adalah sebagian dari populasi
yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:116) Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel
bertujuan secara subyektif. Purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:122). Pengambilan
sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden pernah membeli dan
menggunakan produk smartphone Xioami. Sampel yang dipilih oleh
peneliti sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah
konsumen smartphone Xiaomi wilayah Tangerang Selatan yang pernah
membeli dan menggunakan produk smartphone Xiaomi.
Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka
untuk mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan teknik purposive
kemudahan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyeleksi dengan
menyaring kuesioner yang ada, apabila orang-orang tersebut diketahui.
Misalnya digunakan sampel untuk mengestimasi μ, kita dapat (1-α)%
63
yakin bahwa error tidak melebihi nilai e tertentu apabila ukuran
sampelnya sebesar n, dimana 𝑛 = [𝑍𝑎/2σ
𝑒]2 dalam Riduwan dan Akdon
(2013:255).
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Zα = Ukuran tingkat kepercayaan dengan 𝑎 = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti Z ½. 95% = Z. 0,475 dalam tabel ditemukan 1,96)
σ = Standar deviasi
e = Standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% =
0,05)
Dengan perhitungan
𝑛 = [𝑍𝑎/2σ
𝑒]2
𝑛 = [(1,96)(0,25)
0,05]2 = 96,04
Dari hasil perhitungan, sampel yang didapat yaitu sebesar 96,04
untuk lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100 responden. Jadi
penelitian ini menggunakan 100 responden untuk dijadikan sampel
penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data yaitu:
64
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung diambil pada lokasi atau
lapangan (dari sumbernya), atau data yang masih asli dan masih
memerlukan analisis lebih lanjut.
Data primer ini bisa didapatkan dengan jalan memberikan daftar
kuisioner yang merepresentasikan indikator penelitian kepada para
responden. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
secara langsung dari responden yang berupa jawaban dan tanggapan atas
pertanyaan dan pernyataan penelitian yang ada dalam kuesioner. Yaitu
kuesioner tentang kualitas produk, diferensiasi produk, Word of Mouth,
citra merek dan terhadap proses keputusan pembelian pada smartphone
Xiaomi, yang diberikan kepada masyarakat Tangerang Selatan yang
menggunakan smartphome Xiaomi.
Kuesioner merupakan teknik pengumpilan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Responden
diminta mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Kemudian lembar kuesioner dikumpulkan, diseleksi, diolah, dan
kemudian dianalisis oleh peneliti.
Pada kuesioner ini peneliti menggunakan skala likert, karena yang
akan diteliti adalah sikap, pendapat dan persepsi konsumen mengenai
bauran pemasaran dari smartphone Xiaomi, yaitu dengan rentangan 1
sampai dengan 5. Tanggapan yang paling positif (sangat setuju) diberi nilai
65
paling tinggi dan tanggapan paling negatif (sangat tidak setuju) diberi nilai
paling rendah. Penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat
dalam bentuk checkmark, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
Sumber: Sugiyono (2013:133)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan perpustakan
dan peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung diberikan kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2009:193). Data sekunder umunya diperoleh oleh pendiri
untuk memberikan informasi dan gambaran tambahan untuk diproses lebih
lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
buku, jurnal, literatur atau tulisan lain yang dianggap berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti dengan menggunakan laporan tertulis ataupun
Kategori Nilai
Sangat setuju/selalu/sangat
positif
5
Setuju/sering/positif 4
Ragu-ragu/kadang-
kadang/netral
3
Tidak setuju/hampir tidak
pernah/negatif
2
Sangat tidak setuju/tidak
pernah
1
66
penelitian sebelumnya dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil
melalui sistem online (internet).
Sumber pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini yaitu
dengan cara mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan dan
menggali berbagai teori yang didapat dari buku pegangan, jurnal, media
massa, dan internet yang berkaitan dengan topic penelitian.
D. Metode Analisis
Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menawa suatu permasalahan, dalam hal ini adalah mengenai apakah terdapat
pengaruh kualitas produk, diferensiasi produk, Word of mouth, dan citra merek
terhadap proses keputusan pembelian. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode deskriptif. Adapun pendekatan deskriptif yang
digunakan melalui pendekatan survei atau penyebaran kuesioner.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari kualitas produk, diferensiasi
produk, Word of mouth, dan citra merek terhadap proses keputusan pembelian.
Penulis melakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang
dianalisis berdasarkan bantuan perangkat lunak yaitu SPSS. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala likert dengan menggunakan rumusan
sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
67
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu data dalam penelitian. Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas
digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk menungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r
hitung (pada kolom Correlated Item-Total Correlation) dengan r tabel
(df = n – k) yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk
degree of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini adalah jumlah sampel.
Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila r hitung > r
tabel dan nilai positif, namun jika r hitung < r tabel, maka dinyatakan
tidak valid dan nilai negatif.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel, jika nilai Cronbach Alpha >
0,70. (Ghozali, 2011:48). Uji reliabilitas dalam penelitian ini
68
menggunakan rumus Cronbach Alpha, untuk mengetahui tingkat
reliabilitas instrumen dari ke lima variabel penelitian jika hasil uji
reliabilitas memberikan nilai alpha > 0,70.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik dapat dilakukan agar model regresi yang
digunakan dapat memberikan hasil yang respresentatif,
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:147) uji normalitas bertujuan apakah
dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel
independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang
menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data
mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal
Probability Plot. Model regresi yang baik adalah data distribusi
normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat
dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik (uji Kolmogrov – smirnov), dengan penjelasan sebagai berikut
(Ghozali, 2011:147).
1) Uji Normalitas Secara Grafik
Menurut Ghozali (2011:147) uji normalitas bertujuan
apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan
variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak.
69
Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk
menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu
dengan melihat Normal Probability Plot. Model regresi yang baik
adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk
mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua
cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (uji Kolmogrov
– smirnov), dengan penjelasan sebagai berikut (Ghozali,
2011:147).
Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
2) Uji Normalitas Secara Statistik
Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila
tidak berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan
untuk melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji
70
normalitas secara statistik (Ghozali, 2011:163). Selain dengan
melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan
menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov
smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
H0 = Sampel berasal dari data atau populasi yang
terdistribusi normal.
Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang
tidak terdistribusi normal.
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak
terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka
data terdistribusi dengan normal (Santoso, 2012:193-196).
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2012:105), menyatakan bahwa uji
multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi adalah sebagai berikut:
71
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas.
Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi
dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari: a) Nilai tolerance dan
lawannya; b) Variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskanoleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
(terikat) dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang
tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai
72
tolerance < 10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghazali,
2009:92).
c. Uji Heteroskedeatisitas
Menurut Ghozali (2009:125), uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada
beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi
variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimanasumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dengan analisis jika ada
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
73
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139).
3. Uji Hiopotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
(individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam
menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2013:99).
Hasil uji t juga dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom
sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial. (Ghozali, 2013:101).
1) Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima.
2) Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak.
2. Uji F (Uji Simultan)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-
variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2009:88).
Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat
signifikansi = 0,05), maka variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai
74
probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen
secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Regresi Linear Berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka
digunakan analisisregresi linier berganda (Multiple Regression). Analisis
regresi linier berganda digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa
jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen
dimanipulasi atau dirubah-rubah atau dinaik-turunkan (Sugiyono,
2005:211). Rumus matematis dari regresi linier berganda yang umum
digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Ket:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
β1, β2, β3, β4 = Koefisien Variabel Independen
X1 = Diferensiasi Produk
X2 = Word of Mouth
X3 = Citra Merek
X4 = Kualitas Produk
e = Error Sampling
5. Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
75
dependen dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependennya yang dilihat melalui
Adjusted R Square karena variabel independen yang diteliti dalam
penelitian ini lebih dari dua. Dalam output SPSS, koefisien determinasi
terletak pada tabel Model Summary dan tertulis Adjusted R Square. Nilai
R2 sebesar 1, berarti pengaruh variabel dependen seluruhnya dapat
dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang
menyebabkan pengaruh variabel dependen. Jika nilai Adjusted R2 berkisar
antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dapat menjelaskan pengaruh variabel dependen (Ghozali,
2009:87).
E. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2
Operasional Variabel penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kualitas
produk (X4)
Garvin
(2008)
dalam
Lonardo
dan
Yasintha
(2014:30)
1. Performance 1. Kehandalan
2. Konsumsi Baterai
3. Kemudahan penggunaan
4. Kenyamanan
penggunaan
Ordinal
2. Features 5. Fitur tambahan
3. Reliability 6. Tidak mudah rusak
4. Durability 7. Tahan lama
5. Asthetic 8. Bentuk yang menarik
9. Desain yang artistik
6. Perceived Quality 10. Persepsi konsumen
terhadap kualitas
76
Variabel Dimensi Indikator Skala
Diferensiasi
Produk (X1)
Kotler &
Keller
(2009)
11. Mempunyai fitur yang
menarik dan berbeda dari
yang lain
12. Sesuai dengan yang
konsumen harapkan
13. Mempunyai kualitas
kinerja yang baik
14. Dapat diandalkan dalam
menunjang aktivitas
harian
Ordinal
Word of
Mouth (X2)
(Godes dan
Mayzlin,
2004)
1. Volume 15. Xiaomi Sering di
bicarakan
16. Xioami sering di
rekomendasikan
Ordinal
2. Dispersion 17. Banyak orang yang
berbeda profesi
membicarakan Xiaomi
18. Banyak orang yang
status sosialnya berbeda
membicarakan Xiaomi
19. Kecepatan berita tentang
Xiaomi
Citra merek
(X3)
Keller
(2008:56)
1. Strenght 20. Penampilan fisik produk Ordinal
2. Favourable 21. Kemudahan merek untuk
diucapkan.
22. Kemampuan merek
untuk diingat konsumen
3. Uniquess 23. Variasi produk
24. Memiliki perbedaan
dengan yang lain
Proses
Keputusan
Pembelian
(Y) Kotler
dan Keller
(2009:184)
1. Pengenalan
masalah
25. Kebutuhan akan
smartphone
Ordinal
2. Pencarian
informasi
26. Adanya sumber
informasi pribadi
(keluarga, teman,
tetangga dan rekan)
27. Sumber dari media
internet
3. Evaluasi alternatif 28. Pertimbangan yang
menguntungkan
77
Variabel Dimensi Indikator Skala
4. Keputusan
pembelian
29. Memutuskan untuk
melakukan pembelian
5. Perilaku pasca
pembelian
30. Kepuasan pasca
pembelian
Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2016
78
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Xiaomi
Xiaomi Inc. yang secara harfiah artinya
“Tekonologi Xiaomi”, atau “Teknologi Beras
Kecil” adalah perusahaan elektronik swasta milik
pribadi yang berasal dari Negeri Tiongkok yang
berkantor pusat di Beijing dimana berdedikasi untuk menciptakan
pengalaman pengguna dari segala aspek. Nama Xiaomi sendiri berasal dari
Bahasa Mandarin, yaitu “beras kecil”. Xiomi sendiri adalah perusahaan
Elektronik swasta dari Tiongkok yang didirikan pada tahun 6 Juni 2010
berkantor pusat di China, Beijing yang mempunyai misi dan visi
menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek. perusahaan ini
dengan cepat telah menjadi salah satu perusahaan teknologi tercepat &
terkemuka di China.
Xiaomi merupakan distributor smartphone terbesar ke-3 di Dunia
yang merancang, mengembangkan, dan menjual Telepon cerdas, Aplikasi
seluler, dan Elektronik konsumen. Xiomi merilis smartphone pertamanya di
bulan Agustus 2011. Pendiri serta CEO Xiaomi adalah Lei Jun, yang
merupakan orang terkaya ke-23 di Tiongkok menurut Forbes (sebuah
majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat). Dan perusahaan ini kini
bernilai lebih dari $10 miliar USD dan sudah mempunyai lebih dari 3000
79
karyawan dari Tiongkok bahkan Malaysia, Singapura, India, Filipina dan
Indonesia.
Dalam sejarah didirikanya perusahaan teknologi ini, founder dari
Xioami, Lei Jun juga sebelumnya mempunyai sejarah tersendiri. Mr. Lei
pernah menjadi bagian dari tim pendiri Kingsoft pada tahun 1992 dan
menjadi CEO pada tahun 1998. Setahun kemudian, ia mendirikan situs
layanan informasi IT dan download Joyo.com atau sekarang menjadi
amazon.com Setelah Kingsoft berhasil ia telah menyelesaikan IPO mereka,
Lei mengundurkan diri dari Kongsoft untuk jabatannya dan menjadi Vice
Chairman di Kingsoft. Pada awal 2000-an, ia berinvestasi pada banyak
start-up companies sukses seperti YY, UC dan Vancl sebagai angel investor
(investor penyandang dana), dan pada tanggal 6 April 2010, ia mendirikan
Xiaomi. Pada Juli 2011, ia kembali ke Kingsoft sebagai Chairman of the
Board. Kini Lei menjabat sebagai Chairman dan CEO Xiaomi.
Pada Agustus 2010 resmi meluncurkan firmware berbasis Android
pertamanya, MIUI. Telepon cerdas pertama diumumkan pada Agustus 2011
bernama Mi 1. Mi 1 menggunakan firmware MIUI berbasis Android yang
menyerupai TouchWiz dari Samsung dan iOS dari Apple. 2 tahun
berikutnya Xioami berasil kembali meluncurkan ponsel cerdasnya yang ke
2 bernama MI 2. Xiaomi kemudian mengatakan pada tanggal 24 September
2013 bahwa Mi 2 telah terjual lebih dari 10 juta dalam waktu 11 bulan. Ini
merupakan pencapaian yang luar biasa bagi vendor smartphone yang baru
berdiri 3 tahun silam.
80
Pada tahun 2014, Xiaomi mengumumkan akan memperluas
pemasarannya ke luar Tiongkok. Xiaomi memulai debut internasionalnya
ke Singapura. Markas internasional juga akan dibangun di ibukota negara,
yang akan mengkoordinasikan semua kegiatan termasuk peluncuran produk
di wilayah tersebut pada masa yang akan datang. Redmi dan Mi 3 adalah
telepon cerdas yang pertama kali dijual di Singapura masing-masing pada
tanggal 21 Februari dan 7 Maret. Pada 7 Maret, Mi 3 habis terjual dalam
waktu 2 menit di Singapura. Setelah Singapura, Xiaomi juga masuk ke
Malaysia, Filipina, dan India. Kemudian, pada bulan-bulan berikutnya
Xiaomi juga masuk ke Indonesia, dan akan melakukan ekspansi ke
Thailand, Rusia, Turki, Brasil, dan Meksiko.
Perusahaan teknologi Xiaomi ini sebenarnya tidak hanya
mengeluarkan produk smartphone saja, namun banyak produk teknologi
lainya seperti;
a) Mi WiFi
Dimana produk ini di umumkan pada 23 April 2014, Xiaomi
mengumumkan jaringan penghala yang disebut Mi WiFi yang saat ini
masih dalam versi beta dan hanya tersedia untuk penguji beta yang
dipilih. Mi WiFi memiliki dukungan NFC, 1 TB built-in hard drive dan
CPU 1 GHz dual core Broadcom.
b) Mi TV
Mi TV adalah televisi cerdas tipis yang dirancang dan dipasarkan
oleh Xiaomi. Perangkat ini berjalan pada Android dan awalnya
81
diumumkan pada tahun 2013. Yang terbaru dalam seri ini adalah
memiliki layar berukuran 49 inci Ultra HD dengan CPU quad-core.
c) Mi Box
Mi Box adalah dekoder cerdas untuk televisi. Mi Box
menawarkan film dan acara televisi tanpa akun pengguna atau
berlangganan. Dekorder juga dapat mengakses konten melalui port
USB, seperti melalui disk keras eksternal. Karena pembatasan lisensi
konten, saat ini hanya tersedia di daratan Tiongkok.
d) Mi Could
Mi Cloud adalah layanan penyimpanan awan dan komputasi
awan yang dibuat oleh Xiaomi. Layanan ini memungkinkan pengguna
untuk menyimpan data seperti kontak, pesan, foto dan catatan pada
server jarak komputer untuk diunduh melalui beberapa perangkat yang
menggunakan MIUI. Layanan ini juga termasuk fitur yang
memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat MIUI
mereka seperti menghidupkan alarm, mengunci perangkat atau
mengatur ulang perangkat.
e) Mi Band
Mi Band diumumkan pada bulan Agustus 2014. Mi Band akan
dijual seharga 13 dolar AS, yang menurut laporan memiliki daya tahan
baterai hingga 30 hari, dan terdapat juga fitur alarm dan fitur yang
melacak kebugaran pengguna. Band ini juga memiliki kemampuan
untuk membuka ponsel pengguna berdasarkan jarak.
82
f) Yi Action Camera
Xiaomi meluncurkan Yi Action Camera dengan harga $64 atau
kalau di Indonesia seharga 1 jutaan. Kamera ini menggunakan sensor
16 MP yang dapat merekam video 4k pada fps 30, video 1080p pada
fps 60 dan video 720p pada fps 30. Perangkat ini juga tahan terhadap
air dengan kedalaman hingga 40 meter.
g) Smartphone
Ponsel flagship
dari Xiaomi adalah seri
Mi. Xiaomi resmi
meluncurkan ponsel
andalan barunya, Mi5,
lewat sebuah acara di
Barcelona, Spanyol.
Smartphone ini
meneruskan tongkat estafet dari flagship terdahulu, Mi4, yang dirilis
sekitar 1 tahun yang lalu. Vice President Global Xiaomi mengatakan
jeda waktu antara Mi4 dengan Mi5 termasuk lama karena pihaknya
ingin memastikan rancangan Mi5 benar-benar sesuaai benar sesuai
dengan visi perusahaan.
Perangkat lunak telepon cerdas ini didasarkan pada MIUI,
firmware berbasis sistem operasi Android yang menampilkan bahan
yang berasal dari logam, kaca, dan keramik. Dimotori prosesor
83
Snapdragon 820 dan pilihan RAM LPDDR 4 berkapasitas 3 GB atau 4
GB, Xiaomi Mi5 diklaim mampu memberikan kinerja sangat tinggi.
Selain ponsel flagship, Xiaomi juga merilis banyak ponsel di
Indonesia sejak pertama kali berdiri yaitu:
Tabel 4.1
Daftar Produk Smartphone Xiaomi
Tipe Jenis Tahun
Peluncuran
Harga
Xiaomi MI Mi 1s Juli, 2012 Rp 1.450.000,-
Mi 2 Februari,
2013
Rp 3.400.000,-
Mi 2s Juni, 2013 Rp 3.000.000,-
Mi 3 November
2013
RP 3.000.000,-
Mi 3s November
2014
Rp 3.700.000,-
Mi 4 Agustus 2014 RP 3.100.000,-
Mi 4s Febuari 2016 RP 2.995.000,-
Mi 4i April 2015 RP 2.799.000,-
Mi 4c September
2015
RP 2.800.000,-
Mi 5 Februari
2016
RP 4.875.000,-
Mi Pad Juni 2014 RP 2.899.000,-
Mi Pad 2 November
2015
RP 3.599.000,-
Mi Max May 2016 RP 2.929.000,-
Xiaomi Mi
Note
Mi Note1q Januari 2015 RP 5.200.000,-
Mi Note Pro Januari 2015 RP 7.200.000,-
Mi Note 2 Juli 2015 RP
Xiaomi
Redmi
Redmi Agustus 2014 RP 1.350.000,-
Redmi 1s November
2014
RP 1.499.000,-
Redmi 2 Maret 2015 RP 1.499.000,-
Redmi 2
Prime
Agustus 2015 RP 1.650.000,-
84
Tipe Jenis Tahun
Peluncuran
Harga
Redmi 2 Pro Oktober 2015 RP 1.249.000,-
Redmi 2a April 2015 RP 1.200.000,-
Redmi 3 Januari 2016 RP 1.500.000,-
Redmi 3s Juni 2016 RP 1.509.000,-
Redmi 3 Pro Maret 2016 RP 1.699.000,-
Xiaomi
Redmi Note
Redmi Note Maret 2014 RP 2.048.000,-
Redmi Note
Prime
Desember
2015
RP 2.100.000,-
Redmi Note
2
Agustus 2015 RP 2.350.000,-
Redmi Note
2 Prime
September
2015
RP 2.200.000,-
Redmi Note
3
Januari 2016 RP 2.850.000,-
Redmi Note
3 Pro
Noember
2015
RP 2.700.000,-
Redmi Note
4
Agustus 2016 RP 3.200.000,-
2. Visi Dan Misi Perusahaan
a) Visi; ingin menjadi perusahaan global dengan fokus menciptakan
pengalaman pengguna dari segala aspek
b) Misi: merancang, mengembangkan, menjual telepon cerdas, aplikasi
seluler, dan elektronik lainya dengan melihat kebutuhan konsumen.
B. Pembahasan Hasil Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Smartphone Xiaomi
di wilayah Tangerang Selatan. Jumlah konsumen yang dipilih sebagai
responden sebanyak 100 orang dengan karakteristik berdasarkan jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, dan profesi. Adapun karakteristik klasifikasi
demografis responden dapat dijabarkan sebagai berikut:
85
1. Responden Berdasarkan jenis Kelamin
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
kelamin
Jumlah Persentase (%)
Pria 60 60%
Wanita 40 40%
Total 100 100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk Smarphone Xiaomi terdiri dari 60 orang atau 60%
adalah responden pria dan 40 orang atau 40% adalah responden wanita.
2. Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%)
< 20 tahun 9 9%
20 – 30 tahun 65 65%
31 – 40 tahun 16 16%
>40 tahun 10 10%
Total 100 100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk Smarphone Xiaomi terdiri dari 9 orang atau 9%
adalah responden berusia <20 tahun, 65 orang atau 65% adalah responden
berusia 20-30 tahun, 16 orang atau 16% adalah responden berusia 31-40
tahun, dan 10 orang atau 10% adalah responden berusia >40 tahun.
Responden terbanyak pada usia 20-30 tahun dan 31-40 karena pada usia
ini adalah masa dewasa merupakan periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Dimana
86
periode ini juga peka terhadap rangsangan yang diberikan oleh
lingkunganya dan juga lebih aktif dalam mencari tahu banyak hal agar bisa
masuk dalam kelompok orang dewasa lainya. Hurlock, E.B. (1991)
3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Jumlah Persentase (%)
SMP/SMA 28 28%
Akademi
(D1/D2/D3)
13 13%
S1 51 51%
S2/S3 8 8%
Total 100 100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk Smarphone Xiaomi terdiri dari 28 orang atau 28%
responden berpendidikan SMP/SMA, 13 orang atau 13% responden
berpendidikan Akademi (D1/D2/D3), 51 orang atau 51% responden
berpendidikan S1, dan 8 orang atau 8% responden berpendidikan S2/S3.
4. Responden Berdasarkan Profesi
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Profesi
Profesi Jumlah Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 44 44%
Pegawai swasta 26 26%
Pegawai negeri 6 6%
Wiraswasta 5 5%
Lainya 19 10%
Total 100 100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
87
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk Smarphone Xiaomi terdiri dari 44 orang atau 44%
responden berprofesi sebagai pelajar/ Mahasiswa, 26 orang atau 26%
responden berprofesi sebagai pegawai swasta, 6 orang atau 6% responden
berprofesi sebagai pegawai negeri, 5 orang atau 5% responden bekerja
sebagai wiraswasta, dan 19 orang atau 19% responden berprofesi selain
pelajar/ mahasiswa, pegawai swasta, pegawai negeri, dan wiraswasta. Dari
tabel diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah mahasiswa.
Hal ini dikarenakan mahasiswa adalah umur dewasa muda yang makin
matang dan haus akan informasi dan juga kebutuhan akan teknologi yang
cepat untuk menujang kebutuhan aktivitasya. Eka, (2015)
C. Pembahasan Analisis Deskriptif
Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan oleh 100 responden
pada masing-masing variabel kualitas produk, diferensiasi produk, Word of
Mouth, citra merek dan proses keputusan pembelian maka di analisis deskripsi
ini presentase terhadap hasil tanggapan responden terhadap 30 pertanyaan
sebagai berikut
88
1. Kualitas Produk
Tabel 4.6
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.6 diatas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 4 responden atau 4% menyatakan ragu-ragu, 59
responden atau 59% menyatakan setuju, dan 36 responden atau 36%
menyatakan sangat setuju teradap pernyataan bahwa smartphone Xiaomi
adalah produk yang handal.
Tabel 4.7
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.7 diatas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 6 responden atau 6% menyatakan ragu-ragu, 59
responden atau 59% menyatakan setuju, dan 34 responden atau 34%
Smartphone Xiaomi adalah produk yang handal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-ragu 4 4,0 4,0 5,0
Setuju 59 59,0 59,0 64,0
Sangat Setuju 36 36,0 36,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi mempunyai konsumsi baterai yang efisien
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-ragu 6 6,0 6,0 7,0
Setuju 59 59,0 59,0 66,0
Sangat Setuju 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
89
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa smartpone Xiaomi
mempunyai konsumsi baterai yang efisien.
Tabel 4.8
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.8 diatas menjelaskan bahwa 10 responden atau 10%
menyatakan ragu-ragu, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, dan 40
responden atau 40% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone Xiaomi mudah digunakan.
Tabel 4.9
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.9 diatas menjelaskan bahwa 7 responden atau 7%
menyatakan ragu-ragu, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, dan 40
responden atau 40% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone Xiaomi nyaman digunakan.
Smartphone Xiaomi mudah digunakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 10 10,0 10,0 10,0
Setuju 50 50,0 50,0 60,0
Sangat Setuju 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi nyaman digunakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 7 7,0 7,0 7,0
Setuju 53 53,0 53,0 60,0
Sangat Setuju 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
90
Tabel 4.10
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.10 diatas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%
menyatakan ragu-ragu, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, dan 34
responden atau 34% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone Xiaomi mempunyai fitur tambahan yang menarik.
Tabel 4.11
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.11 diatas menjelaskan bahwa 6 responden atau 6%
menyatakan ragu-ragu, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 34
responden atau 34% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone Xiaomi tidak mudah rusak.
Smartphone Xiaomi Mempunyai fitur tambahan yang menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 12 12,0 12,0 12,0
Setuju 54 54,0 54,0 66,0
Sangat Setuju 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi tidak mudah rusak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 6 6,0 6,0 6,0
Setuju 60 60,0 60,0 66,0
Sangat Setuju 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
91
Tabel 4.12
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.12 diatas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 6 responden atau 6% menyatakan ragu-ragu, 64
responden atau 64% menyatakan setuju, dan 29 responden atau 29%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa smartphone Xiaomi
tahan lama (awet).
Tabel 4.13
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.13 diatas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2%
menyatakan ragu-ragu, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 38
responden atau 38% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone Xiaomi mempunyai bentuk yang menarik.
Smartphone Xiaomi tahan lama (awet)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-ragu 6 6,0 6,0 7,0
Setuju 64 64,0 64,0 71,0
Sangat Setuju 29 29,0 29,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi mempunyai bentuk yang menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 2 2,0 2,0 2,0
Setuju 60 60,0 60,0 62,0
Sangat Setuju 38 38,0 38,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
92
Tabel 4.14
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.14 diatas menjelaskan bahwa 5 responden atau 5%
menyatakan ragu-ragu, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, dan 41
responden atau 41% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone Xiaomi mempunyai desain yang artistik.
Tabel 4.15
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.15 diatas menjelaskan bahwa 5 responden atau 5%
menyatakan ragu-ragu, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, dan 39
responden atau 39% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
persepsi terhadap kualitas smartphone Xiaomi baik.
Smartphone Xiaomi mempunyai desain yang artistik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 5 5,0 5,0 5,0
Setuju 54 54,0 54,0 59,0
Sangat Setuju 41 41,0 41,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Persepsi terhadap kualitas smartphone Xiaomi baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 5 5,0 5,0 5,0
Setuju 56 56,0 56,0 61,0
Sangat Setuju 39 39,0 39,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
93
2. Diferensiasi Produk
Tabel 4.16
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.16 diatas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 9 responden atau 9% menyatakan ragu-ragu, 51
responden atau 51% menyatakan setuju, dan 39 responden atau 39%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
mempunyai fitur yang menarik dan berbeda dari yang lain.
Tabel 4.17
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.17 diatas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju, 10 responden atau 10% menyatakan ragu-ragu,
50 responden atau 50% menyatakan setuju, dan 38 responden atau 38%
Smartphone Xiaomi mempunyai fitur yang menarik dan berbeda dari yang lain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-ragu 9 9,0 9,0 10,0
Setuju 51 51,0 51,0 61,0
Sangat Setuju 39 39,0 39,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi adalah smartphone yang sesuai dengan harapan saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Ragu-ragu 10 10,0 10,0 12,0
Setuju 50 50,0 50,0 62,0
Sangat Setuju 38 38,0 38,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
94
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
adalah smartphone yang sesuai dengan harapan saya.
Tabel 4.18
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.18 diatas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 11% menyatakan ragu-ragu,
56 responden atau 56% menyatakan setuju, dan 31 responden atau 31%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
mempunyai kualitas kinerja yang baik.
Tabel 4.19
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.19 diatas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu,
51 responden atau 51% menyatakan setuju, dan 34 responden atau 34%
Smartphone Xiaomi mempunyai kualitas kinerja yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Ragu-ragu 11 11,0 11,0 13,0
Setuju 56 56,0 56,0 69,0
Sangat Setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi dapat diandalkan dalam menunjang aktivitas saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-ragu 14 14,0 14,0 15,0
Setuju 51 51,0 51,0 66,0
Sangat Setuju 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
95
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
dapat diandalkan dalam menunjang aktivitas saya
3. Word of Mouth
Tabel 4.20
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.20 diatas menjelaskan bahwa 3 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu,
51 responden atau 51% menyatakan setuju, dan 32 responden atau 32%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
sering dibicarakan orang lain.
Tabel 4.21
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.21 diatas menjelaskan bahwa 5 responden atau 5%
menyatakan tidak setuju, 15 responden atau 15% menyatakan ragu-ragu,
Smartphone Xiaomi sering dibicarakan orang lain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0
Ragu-ragu 14 14,0 14,0 17,0
Setuju 51 51,0 51,0 68,0
Sangat Setuju 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi sering direkomendasikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0
Ragu-ragu 15 15,0 15,0 20,0
Setuju 49 49,0 49,0 69,0
Sangat Setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
96
49 responden atau 49% menyatakan setuju, dan 31 responden atau 31%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
sering direkomendasikan oleh teman, keluarga, kerabat terdekat, dll.
Tabel 4.22
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.22 diatas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 18% menyatakan ragu-ragu,
52 responden atau 52% menyatakan setuju, dan 38 responden atau 38%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
dibicarakan oleh banyak orang yang berbeda profesi.
Tabel 4.23
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.23 diatas menjelaskan bahwa 7 responden atau 7%
menyatakan tidak setuju, 9 responden atau 9% menyatakan ragu-ragu, 54
Smartphone Xiaomi dibicarakan oleh banyak orang yang berbeda profesi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Ragu-ragu 18 18,0 18,0 20,0
Setuju 52 52,0 52,0 72,0
Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone Xiaomi dibicarakan oleh banyak orang yang berbeda status sosial
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 7,0 7,0 7,0
Ragu-ragu 9 9,0 9,0 16,0
Setuju 54 54,0 54,0 70,0
Sangat Setuju 30 30,0 30,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
97
responden atau 54% menyatakan setuju, dan 30 responden atau 30%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Smartphone Xiaomi
dibicarakan oleh banyak orang yang berbeda status sosial.
Tabel 4.24
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.24 diatas menjelaskan bahwa 7 responden atau 7%
menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 13% menyatakan ragu-ragu,
53 responden atau 53% menyatakan setuju, dan 27 responden atau 27%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa Berita tentang
Smartphone Xiaomi cepat beredar.
4. Citra Merek
Tabel 4.25
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Berita tentang Smartphone Xiaomi cepat beredar.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 7,0 7,0 7,0
Ragu-ragu 13 13,0 13,0 20,0
Setuju 53 53,0 53,0 73,0
Sangat Setuju 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone merek Xiaomi mempunyai fisik menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 6 6,0 6,0 6,0
Setuju 54 54,0 54,0 60,0
Sangat Setuju 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
98
Dari tabel 4.25 diatas menjelaskan bahwa 6 responden atau 6%
menyatakan ragu-ragu, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, dan 40
responden atau 40% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone merek Xiaomi mempunyai fisik menarik.
Tabel 4.26
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.26 diatas menjelaskan bahwa 4 responden atau 4%
menyatakan ragu-ragu, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, dan 38
responden atau 38% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone merek Xiaomi mudah diucapkan.
Tabel 4.27
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.27 diatas menjelaskan bahwa 2 responden atau 2%
menyatakan ragu-ragu, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, dan 38
Smartphone wqmerek Xiaomi mudah diucapkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 4 4,0 4,0 4,0
Setuju 58 58,0 58,0 62,0
Sangat Setuju 38 38,0 38,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone merek Xiaomi mudah diingat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 2 2,0 2,0 2,0
Setuju 60 60,0 60,0 62,0
Sangat Setuju 38 38,0 38,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
99
responden atau 38% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone merek Xiaomi mudah diingat.
Tabel 4.28
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.28 diatas menjelaskan bahwa 8 responden atau 8%
menyatakan ragu-ragu, 52 responden atau 52% menyatakan setuju, dan 40
responden atau 40% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone merek Xiaomi mudah bervariasi.
Tabel 4.29
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.29 diatas menjelaskan bahwa 3 responden atau 3%
menyatakan ragu-ragu, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, dan 43
responden atau 43% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
smartphone merek Xiaomi beda dari yang lain.
Smartphone merek Xiaomi bervariasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 8 8,0 8,0 8,0
Setuju 52 52,0 52,0 60,0
Sangat Setuju 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Smartphone merek Xiaomi beda dari yang lain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 3 3,0 3,0 3,0
Setuju 54 54,0 54,0 57,0
Sangat Setuju 43 43,0 43,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
100
5. Proses Keputusan Pembelian
Tabel 4.30
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.30 diatas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%
menyatakan ragu-ragu, 47 responden atau 47% menyatakan setuju, dan 41
responden atau 41% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
saya merasa butuh smartphone maka saya memutuskan untuk membeli
Xiaomi.
Tabel 4.31
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.31 diatas menjelaskan bahwa 3 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju, 14 responden atau 14% menyatakan ragu-ragu,
52 responden atau 52% menyatakan setuju, dan 31 responden atau 31%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa saya memutuskan
Saya merasa butuh smartphone maka saya memutuskan untuk membeli Xiaomi.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 12 12,0 12,0 12,0
Setuju 47 47,0 47,0 59,0
Sangat Setuju 41 41,0 41,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya memutuskan membeli smartphone Xiaomi setelah mendapat informasi dari
teman, keluarga, kerabat terdekat, dll
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0
Ragu-ragu 14 14,0 14,0 17,0
Setuju 52 52,0 52,0 69,0
Sangat Setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
101
membeli smartphone Xiaomi setelah mendapat informasi dari teman,
keluarga, kerabat terdekat, dll.
Tabel 4.32
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.32 diatas menjelaskan bahwa 11 responden atau 11%
menyatakan ragu-ragu, 61 responden atau 61% menyatakan setuju, dan 28
responden atau 28% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
saya memutuskan membeli smartphone Xiaomi setelah mendapat
informasi dari media internet.
Tabel 4.33
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.33 diatas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju, 16 responden atau 16% menyatakan ragu-ragu,
Saya memutuskan membeli smartphone Xiaomi setelah mendapat informasi dari
media internet
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 11 11,0 11,0 11,0
Setuju 61 61,0 61,0 72,0
Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Dari berbagai alternatif produk smartphone yang ada, saya memutuskan untuk
membeli Xiaomi.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-ragu 16 16,0 16,0 17,0
Setuju 46 46,0 46,0 63,0
Sangat Setuju 37 37,0 37,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
102
46 responden atau 46% menyatakan setuju, dan 37 responden atau 37%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa dari berbagai
alternatif produk smartphone yang ada, saya memutuskan untuk membeli
Xiaomi.
Tabel 4.34
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.34 diatas menjelaskan bahwa 15 responden atau 15%
menyatakan ragu-ragu, 48 responden atau 48% menyatakan setuju, dan 37
responden atau 37% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
saya memutuskan untuk melakukan pembelian smartphone Xiaomi.
Tabel 4.35
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Dari tabel 4.35 diatas menjelaskan bahwa 11 responden atau 11%
menyatakan ragu-ragu, 49 responden atau 49% menyatakan setuju, dan 40
Saya memutuskan untuk melakukan pembelian smartphone Xiaomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 15 15,0 15,0 15,0
Setuju 48 48,0 48,0 63,0
Sangat Setuju 37 37,0 37,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya merasa puas setelah melakukan pembelian smartphone Xiaomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu-ragu 11 11,0 11,0 11,0
Setuju 49 49,0 49,0 60,0
Sangat Setuju 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
103
responden atau 40% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan bahwa
Saya merasa puas setelah melakukan pembelian smartphone Xiaomi.
D. Distribusi Jawaban Responden
Uji distribusi jawaban responden dilakukan untuk mengetahui rata-rata
jawaban responden dalam 1 variabel penelitian. Dan untuk mengetahui apa
indikator yang paling berpengaruh dalam 1 variabel.
1. Kualitas Produk (X1)
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 10 pertanyaan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap media sosial dijelaskan
pada tabel 4.36 berikut:
Tabel 4.36
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kualitas Produk
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
1 Smartphone Xiaomi adalah
produk yang handal 0 1 4 59 36 100
2
Smartphone Xiaomi
mempunyai konsumsi baterai
yang efisien
0 1 6 59 34 100
3 Smartphone Xiaomi mudah
digunakan 0 0 10 50 40 100
4 Smartphone Xiaomi nyaman
digunakan 0 0 7 53 40 100
5
Smartphone Xiaomi
Mempunyai fitur tambahan
yang menarik
0 0 12 54 34 100
6 Smartphone Xiaomi tidak
mudah rusak 0 0 6 60 34 100
7 Smartphone Xiaomi tahan
lama (awet) 0 1 6 64 29 100
8
Smartphone Xiaomi
mempunyai bentuk yang
menarik
0 0 2 60 38 100
104
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
9
Smartphone Xiaomi
mempunyai desain yang
artistik
0 0 5 54 41 100
10 Persepsi terhadap kualitas
smartphone Xiaomi baik 0 0 5 56 39 100
Rata-rata 0 0.3 6.3 56.9 36.5 100
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Tabel 4.36 menunjukan bahwa pada variabel kualitas produk
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 56.9%. Dan pertanyaan
yang paling berpengaruh adalah pertanyaan nomor 7 hal ini dapat dilihat
dengan mayoritas responden pada pertanyaan nomor 7 menjawab “setuju”
sebanyak 64 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator Smartphone
Xiaomi tahan lama (awet) paling berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian.
2. Diferensiasi Produk (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 4 pertanyaan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap media sosial dijelaskan
pada tabel 4.37 berikut:
Tabel 4.37
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Diferensiasi Produk
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
1
Smartphone Xiaomi
mempunyai fitur yang
menarik dan berbeda dari
yang lain
0 1 9 51 39 100
2
Smartphone Xiaomi adalah
smartphone yang sesuai
dengan harapan saya
0 2 10 50 38 100
105
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
3
Smartphone Xiaomi
mempunyai kualitas kinerja
yang baik
0 2 11 56 31 100
4
Smartphone Xiaomi dapat
diandalkan dalam menunjang
aktivitas saya
0 1 14 51 34 100
Rata-rata 0 1.5 11 52 35.5 100
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Tabel 4.37 menunjukan bahwa pada variabel diferensiasi produk
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 52%. Dan pertanyaan
yang paling berpengaruh adalah pertanyaan nomor 3 hal ini dapat dilihat
dengan mayoritas responden pada pertanyaan nomor 7 menjawab “setuju”
sebanyak 56 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator Smartphone
Xiaomi mempunyai kualitas kinerja yang baik paling berpengaruh
terhadap proses keputusan pembelian.
3. Word of Mouth (X3)
Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 5 pertanyaan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap media sosial dijelaskan
pada tabel 4.38 berikut:
Tabel 4.38
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Word of Mouth
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
1 Smartphone Xiaomi sering
dibicarakan orang lain 0 3 14 51 32 100
2 Smartphone Xiaomi sering
direkomendasikan 0 5 15 49 31 100
106
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
3
Smartphone Xiaomi
dibicarakan oleh banyak
orang yang berbeda profesi
0 2 18 52 28 100
4
Smartphone Xiaomi
dibicarakan oleh banyak
orang yang berbeda status
sosial
0 7 9 54 30 100
5 Berita tentang Smartphone
Xiaomi cepat beredar. 0 7 13 53 27 100
Rata-rata 0 4.8 13.8 51.8 29.6 100
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Tabel 4.38 menunjukan bahwa pada variabel Word of Mouth
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 51,8%. Dan pertanyaan
yang paling berpengaruh adalah pertanyaan nomor 4 hal ini dapat dilihat
dengan mayoritas responden pada pertanyaan nomor 4 menjawab “setuju”
sebanyak 54 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator Smartphone
Xiaomi dibicarakan oleh banyak orang yang berbeda status sosial paling
berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian.
4. Citra Merek (X4)
Variabel X4 pada penelitian ini diukur melalui 5 pertanyaan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap media sosial dijelaskan
pada tabel 4.39 berikut:
107
Tabel 4.39
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Citra Merek
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
1 Smartphone merek Xiaomi
mempunyai fisik menarik 0 0 6 54 40 100
2 Smartphone merek Xiaomi
mudah diucapkan 0 0 4 58 38 100
3 Smartphone merek Xiaomi
mudah diingat 0 0 2 60 38 100
4 Smartphone merek Xiaomi
bervariasi 0 0 8 52 40 100
5 Smartphone merek Xiaomi
beda dari yang lain 0 0 3 54 43 100
Rata-rata 0 0 4.6 55.6 39.8 100
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Tabel 4.39 menunjukan bahwa pada variabel citra merek mayoritas
responden manjawab “setuju” sebesar 55,6%. Dan pertanyaan yang paling
berpengaruh adalah pertanyaan nomor 3 hal ini dapat dilihat dengan
mayoritas responden pada pertanyaan nomor 4 menjawab “setuju”
sebanyak 60 responden. Hal ini menunjukan bahwa indikator Smartphone
merek Xiaomi mudah diingat paling berpengaruh terhadap proses
keputusan pembelian.
5. Proses Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang
disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap media sosial dijelaskan
pada tabel 4.40 berikut:
108
Tabel 4.40
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Proses Keputusan Pembelian
No Pertanyaan Penilaian
Total STS TS R S SS
1
Saya merasa butuh
smartphone maka saya
memutuskan untuk membeli
Xiaomi.
0 0 12 47 41 100
2
Saya memutuskan membeli
smartphone Xiaomi setelah
mendapat informasi dari
teman, keluarga, kerabat
terdekat, dll
0 3 14 52 31 100
3
Saya memutuskan membeli
smartphone Xiaomi setelah
mendapat informasi dari
media internet
0 0 11 61 28 100
4
Dari berbagai alternatif
produk smartphone yang ada,
saya memutuskan untuk
membeli Xiaomi.
0 1 16 46 37 100
5
Saya memutuskan untuk
melakukan pembelian
smartphone Xiaomi
0 0 15 48 37 100
6
Saya merasa puas setelah
melakukan pembelian
smartphone Xiaomi
0 0 11 49 40 100
Rata-rata2 0 0.67 13.32 50.5 35.67 100
Sumber: Olah data kuesioner 2016
Tabel 4.40 menunjukan bahwa pada variabel proses keputusan
pembelian mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 50,5%. Dan
pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan nomor 3 hal ini
dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan nomor 4
menjawab “setuju” sebanyak 61 responden. Hal ini menunjukan bahwa
indikator Saya memutuskan membeli smartphone Xiaomi setelah
mendapat informasi dari media internet paling berpengaruh terhadap
proses keputusan pembelian.
109
E. Pembahasan Hasil Kuesioner
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Untuk mendapatkan data primer
peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada responden wilayah
Tangerang Selatan yang pernah membeli dan menggunakan smartpone
Xiaomi. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap butir
pernyataan atau r hitung tersebut positif dan lebih besar dari r tabel. Pada
uji try out 30 responden, peneliti menggunakan rumus df = n-2, jadi 30-2
= 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel.
Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data
dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-
variabel tersebut dikatakan Cronbach Alpha-nya memiliki nilai > 0,70
yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai
pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika
dilakukan pengukuran ulang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat
konsistensi (Ghozali, 2011:48).
Sebelum kuesioner dibagikan ke 100 responden, peneliti melakukan
try outatau pra survey terhadap 30 responden dengan memberikan 30
pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan
110
tersebut. Berikut ini adalah hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel
penelitian kualitas produk, dierensiasi produk, Word of Mouth, citra merek
dan proses keputusan pembelian.
Tabel 4.41
Hasil Try Out Uji Validitas
Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Kualitas Produk
Kualitas Produk 1 0,634 0,361 Valid
Kualitas Produk 2 0,656 0,361 Valid
Kualitas Produk 3 0,537 0,361 Valid
Kualitas Produk 4 0,687 0,361 Valid
Kualitas Produk 5 0,761 0,361 Valid
Kualitas Produk 6 0,708 0,361 Valid
Kualitas Produk 7 0,534 0,361 Valid
Kualitas Produk 8 0,672 0,361 Valid
Kualitas Produk 9 0,569 0,361 Valid
Kualitas Produk 10 0,584 0,361 Valid
Diferensiasi Produk
Diferensiasi Produk 1 0,636 0,361 Valid
Diferensiasi Produk 2 0,724 0,361 Valid
Diferensiasi Produk 3 0,793 0,361 Valid
Diferensiasi Produk 4 0,517 0,361 Valid
Word of Mouth
Word of Mouth 1 0,579 0,361 Valid
Word of Mouth 2 0,574 0,361 Valid
Word of Mouth 3 0,573 0,361 Valid
Word of Mouth 4 0,576 0,361 Valid
Word of Mouth 5 0,579 0,361 Valid
Citra Merek
Citra Merek 1 0,565 0,361 Valid
Citra Merek 2 0,533 0,361 Valid
Citra Merek 3 0,595 0,361 Valid
Citra Merek 4 0,516 0,361 Valid
Citra Merek 5 0,637 0,361 Valid
Proses Keputusan Pembelian
Proses Keputusan Pembelian 1 0,813 0,361 Valid
Proses Keputusan Pembelian 2 0,756 0,361 Valid
111
Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Proses Keputusan Pembelian 3 0,759 0,361 Valid
Proses Keputusan Pembelian 4 0,650 0,361 Valid
Proses Keputusan Pembelian 5 0,652 0,361 Valid
Proses Keputusan Pembelian 6 0,717 0,361 Valid
Sumber: SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Hasil Try Out tabel 4.41 menunjukan bahwa dari 30 item pertanyaan
yang diberikan kepada 30 responden memiliki r hitung yang lebih besar
dari r tabel 0,361 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan valid.
Untuk uji reliabilitas didapati hasil sebagai berikut:
Tabel 4.42
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Item Keterangan
Kualitas Produk 0,892 10 Reliabel
Diferensiasi Produk 0,833 4 Reliabel
Word of Mouth 0,795 5 Reliabel
Citra Merek 0,786 5 Reliabel
Proses Keputusan Pembelian 0,897 6 Reliabel
Sumber: SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.42 di atas semua variabel yaitu kualitas produk,
diferensiasi produk, Word of Mouth, citra merek dan proses keputusan
pembelian memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,70 maka semua
variabel dinyatakan reliabel.
F. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2013:160).
112
Uji normalitas dilakukan dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting
data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:161).
Gambar 4.1
Kurva Normalitas P-Plot Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan hasil analisis data pada gambar 4.43 di atas kurva
normal p-plot, dapat disimpulkan bahwa dalam kurva normal p-plot
terlihat titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak
terlalu jauh atau melebar. Berarti dari kurva ini menunjukkan bahwa model
regresi sesuai asumsi normalitas dan layak digunakan.
Selain uji grafik peneliti juga melengkapi pengujian normalitas
dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
113
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2011:164).
Debgan hipotesis:
a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal acak (random)
b) Kaidah pengujian
Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka Ho ditolak
c) Keputusan
Data berdistribusi normal
Tabel 4.43
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 1.87611115
Most Extreme Differences
Absolute .080
Positive .080
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .799
Asymp. Sig. (2-tailed) .546
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.44 Besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah
0,799. Dapat diketahui bahwa nilai unstandardized residual memiliki nilai
114
Asymp. Sig >0,05 dan ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan
normal
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 4.44
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .258 2.735 .094 .925
x1 .270 .075 .330 3.577 .001 .628 1.592
x2 .286 .108 .230 2.640 .010 .706 1.416
x3 .164 .068 .189 2.428 .017 .878 1.138
x4 .243 .105 .199 2.307 .023 .719 1.391
a. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Dapat dilihat dari tabel 4.45 Di atas, nilai Tolerance kualitas produk
sebesar 0,628, diferensiasi produk 0,706, Word of Mouth 0,878, dan citra
merek 0,719, seluruhnya lebih besar dari 0,10. Kemudian nilai VIF
kualitas produk 1,592, diferensiasi produk 1,416, Word of Mouth 1,138,
dan citra merek 1,391, seluruhnya kurang dari nilai VIF 10. Maka dapat
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem
multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2013:139).
115
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastsitas (Ghozali, 2013:139).
Untuk melihat hasil uji heterokedastisitas penelitian ini, berikut
peneliti sajikan gambar 4.2 :
Gambar 4.2
Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan gambar 4.1 di atas diketahui bahwatitik-titik menyebar
secara acak, serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
116
model regresi. Selain itu berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji
glesjer dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.45
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.013 1.730 1.164 .247
x1 -.021 .048 -.056 -.435 .664
x2 .032 .068 .056 .461 .646
x3 -.051 .043 -.130 -1.203 .232
x4 .038 .067 .068 .570 .570
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.46 di atas dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat heteroskedastisitas pada persamaan regresi tersebut. Hal itu
terlihat dari tidak adanya variabel bebas yang memiliki signifikansi di
bawah 0,05. Variabel kualitas produk memiliki signifikansi 0,664, variabel
diferensiasi produk memiliki signifikansi 0,646, variabel word of mouth
memiliki signifikansi 0,232, dan variabel citra merek memiliki signifikansi
0,570. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi
tidak ada masalah heteroskedastisitas atau bebas dari heteroskedastisitas.
G. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
117
Tabel 4.46
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .258 2.735 .094 .925
x1 .270 .075 .330 3.577 .001
x2 .286 .108 .230 2.640 .010
x3 .164 .068 .189 2.428 .017
x4 .243 .105 .199 2.307 .023
a. Dependent Variable: Proses keputusa pembelian
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Hasil uji t hitung pada tabel 4.47 coefficient di atas dapat diketahui
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,
diketahui hasil sebagai berikut:
a. Pengaruh variabel kualitas produk (X1) terhadap proses keputusan
pembelian (Y)
1) Ho : β1 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara kualitas produk
terhadap proses keputusan pembelian
2) Ha : β1 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap
proses keputusan pembelian
Pada tabel 4.47 nilai signifikan untuk variabel kualitas produk
sebesar 0,01 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi
terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
proses keputusan pembelian diterima (Ha diterima dan Ho ditolak),
artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara
kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian.
118
Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel kualitas
produk berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian produk
smartphone Xiaomi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Lotulung, Lapian, dan Moniharapon tahun 2015,
dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Wom (Word
Of Mouth) Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Evercoss
Pada Cv.Tristar Jaya Globalindo Manado”, hasil ini menunjukan
bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap proses
keputusan pembelian.
b. Pengaruh variabel Diferensiasi produk (X2) terhadap proses keputusan
pembelian (Y)
1) Ho : β2 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara diferensiasi produk
terhadap proses keputusan pembelian
2) Ha : β2≠ 0 ; terdapat pengaruh antara diferensiasi produk proses
keputusan pembelian
Pada tabel 4.47 nilai signifikan untuk variabel diferensiasi
produk sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang
berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara diferensiasi produk
terhadap proses keputusan pembelian diterima (Ha diterima dan Ho
ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan
antara diferensiasi produk terhadap proses keputusan pembelian.
Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel
diferensiasi produk berpengaruh terhadap proses keputusan
119
pembelian produk smartphone Xiaomi. Hal ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jeofer Pratama Sahetapy
tahun 2013, dengan judul “Diferensiasi Produk, Strategi Merek,
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Meubel Ud Sinar Sakti
Manado”, hasil ini menunjukan bahwa diferensiasi produk
berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian.
c. Pengaruh variabel word of mouth (X3) terhadap proses keputusan
pembelian (Y)
1) Ho : β3 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara word of mouth
terhadap proses keputusan pembelian
2) Ha : β3 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara word of mouth terhadap
proses keputusan pembelian
Pada tabel 4.47 nilai signifikan untuk variabel diferensiasi
produk sebesar 0,017 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang
berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara word of mouth
terhadap proses keputusan pembelian diterima (Ha diterima dan Ho
ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan
antara word of mouth terhadap proses keputusan pembelian.
Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel word of
mouth berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian produk
smartphone Xiaomi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Putri, Kumadji, dan Sunarti tahun 2016, yang
berjudul “Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Beli Dan
120
Dampaknya Pada Keputusan Pembelian”, hasil ini menunjukan
bahwa Word Of Mouth berpengaruh signifikan terhadap proses
keputusan pembelian.
d. Pengaruh variabel citra merek (X4) terhadap proses keputusan
pembelian (Y)
1) Ho : β4 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara citra merek terhadap
proses keputusan pembelian
2) Ha : β4≠ 0 ; terdapat pengaruh antara citra merek terhadap proses
keputusan pembelian
Pada tabel 4.47 nilai signifikan untuk variabel diferensiasi
produk sebesar 0,023 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang
berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek
terhadap proses keputusan pembelian diterima (Ha diterima dan Ho
ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan
antara citra merek terhadap proses keputusan pembelian.
Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel citra
merek berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian produk
smartphone Xiaomi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Simamora, Djoko W, dan Widayanto tahun 2013,
yang berjudul “Pengaruh Harga, Citra Merek, Positioning Dan
Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Produk Jamu PT. Njonja Meneer”, hasil ini menunjukan bahwa citra
merek berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian.
121
2. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui semua pengaruh variabel independen yang
diuji pada tingkat signifikan 5%. Hasil uji koefisien signifikan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.47
Uji Signifikansi F (simultan)
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Nilai signifikan yang diperoleh adalah 0,000, karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini dapat dipakai
untuk variabel proses keputusan pembelian. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa variabel kualitas produk, diferensiasi produk, Word of
Mouth, dan citra merek secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel proses keputusan pembelian.
H. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan
sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 337.250 4 84.313 22.986 .000b
Residual 348.460 95 3.668
Total 685.710 99
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1
122
variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.
Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.48
Hasil Regresi Linier Berganda
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh persamaan
Y= 0.258 + 0.270X1 + 0.286X2 + 0.164X3 + 0.243X4 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta atau intercept
b1 = Koefisien regresi kualitas produk
X1 = Kualitas produk
b2 = Koefisien regresi dierensiasi produk
X2 = Diferensiasi produk
b3 = Koefisien regresi Word of Mouth
X3 = Word of Mouth
b4 = Koefisien regresi citra merek
X4 = Citra merek
e = Standar eror
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .258 2.735 .094 .925
x1 .270 .075 .330 3.577 .001
x2 .286 .108 .230 2.640 .010
x3 .164 .068 .189 2.428 .017
x4 .243 .105 .199 2.307 .023
a. Dependent Variable: y
123
I. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependennya
yang dilihat melalui R square. Untuk mengetahui determinasi variabel yang
diteliti dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.49
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .701a .492 .470 1.915
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Dari tabel di atas diketahui nilai koefisien R sebesar 0,701 mengandung
arti bahwa hubungan antara variabel kualitas produk, diferensiasi produk,
Word of Mouth, dan citra merek dengan proses keputusan pembelian sebesar
0,701 atau mempunyai hubungan yang kuat.
Nilai koefisien Adjusted R square 0,479 hasil ini menunjukkan bahwa
47,9% variabel proses keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variasi dari
keempat variabel independen (variabel kualitas produk, diferensiasi produk,
Word of Mouth, dan citra merek), Adjusted R square berkisar pada angka 0-
1, dengan catatan semakin besar angka Adjusted R square maka semakin kuat
hubungan dari kelima variabel dalam model regresi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa 47,9% proses keputusan pembelian
dapat dijelaskan oleh variabel kualitas produk, diferensiasi produk, Word of
124
Mouth, dan citra merek mempunyai selisih 52,1% (100% - 47,9%) dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti variabel
harga, gaya hidup, inovasi produk, dan lain-lain yang secara teori dan hasil
penelitian-penelitian sebelumnya berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian.
125
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertuuan untuk mengetahui pengaru kualitas produk,
diferensiasi produk, Word of Mouth, dan citra merek teradap proses keputusan
pembelian. Responden dalam penelitian ini berumlah 100 orang pengguna
smartphone Xiaomi yang sedang berada di wilayah Tangerang Selatan.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan
terhadap permasalahan dengan menggunakan tabel regresi linier berganda.
Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut;
1. Kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian smartphone Xiaomi.
2. Diferensiasi produk secara parsial berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian smartphone Xiaomi.
3. Word of Mouth secara parsial berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian smartphone Xioami.
4. Citra merek secara parsial berpengaruh terhadap proses keputusan
pembelian smartphone Xiaomi.
5. Berdasarkan asil uji F ariabel kualitas produk, diferensiasi produk, Word
of Mouth, dan citra merek secara simultan berpengaruh terhadap proses
keputusan pembelian.
126
B. Saran
Dari hasil penelitian ini terdapat beberapa saran yang disampaikan,
yaitu:
1. Saran Praktis
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kualitas produk
mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian
smartphone Xiaomi. Hal ini mampu dijelaskan dalam penelitian yang
menyebarkan kuesioner kepada para pengguna smartphone Xioami.
Dari data yang ada bahwa kualitas smartphone Xiaomi memang sudah
baik, namun masih perlu perubahan-perubahan yang mengarah kepada
peningkatan kualitas produk sesuai dengan keinginan dan harapan
konsumen karena konsep produk yang berkaitan dengan reputasi
produk adalah persepsi dari kualitas produk yang hubunganya dengan
nama produk itu sendiri, Selnes (1993:21). Peningkatan kualitas
produk ini dapat dilakukan dengan terus menjalin hubungan dengan
konsumen agar lebih mengerti dan memahami produk yang diharapkan
oleh konsumen pada umumnya seperti membuat komunitas atau
adanya sebuah sistem yang menghubungkan konsumen dengan
perusahaan. Dengan adanya komunikasi dengan konsumen maka akan
terjadi pertukaran ide atau pendapat mengenai konsep produk yang
akan di buat pada tahap berikutnya. Hal ini akan berdampak pada
kualitas produk yang baik kemudian akan menciptakan sikap
konsumen untuk melakukan pembelian. Tiptono (2000:54)
127
berpendapat bahwa kualitas produk memberikan suatu dorongan
kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan
perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan
perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta
kebutuhan mereka. (Sari dan Astuti, 2012)
b. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa diferensiasi produk mempunyai pengaruh signifikan terhadap
proses keputusan pembelian. Seperti diketahui bahwa Xiaomi
mempunyai banyak variasi produk smartphone dengan kualitas yang
baik dan fitur menarik namun harga tetap terangkau. Dengan harga
yang terjangkau sudah mendapatkan smartphone dengan spesifikasi
yang setara dengan smartphone kelas high end. Namun hal ini harus
diiringi dengan fitur dan kualitas kamera yang baik pula agar tidak
kalah dengan competitor lain yang sudah menerapkan kamera depan
super canggih. Kamera depan yang sangat baik sudah dilakukan oleh
kompetitor lain terutama perusaaan vendor smartphone Oppo.
Diferensiasi yang dilakukan smartphone yang berbeda dan merupakan
keunggulan bersaing untuk membedakan produknya dari produk
pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan oleh
pelanggan, Simamora (2001:34). Perusahann Xiaomi harus
mempertimbangkan aspek ini atau melakukan diferensiasi lain dengan
menganalisis kebutuhan konsumen. Karena kebutuhan konsumen
128
akhir ini bertambah dari kebutuhan smartphone akan performa namun
juga kebutuhan smartphone akan selfie. (Simamora et al., 2013)
c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa word of mouth
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan
pembelian smartphone Xiaomi. Promosi yang dilakukan perusahaan
sampai saat ini masih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut
yang dilakukan oleh konsumen. Kepuasan konsumen mendorong
muncul dan tersebarnya promosi mulut ke mulut yang positif. Hal ini
perlu dijaga dan ditingkatkan agar konsumen terus merasa puas
dengan pengalaman membeli maupun menggunakan yang bukan
mengakibatkan word of mouth menjadi bersifat negatif atau merusak
citra produk Xiaomi sendiri, Kotler dan Keller (2009:512). Melihat
manfaat yang cukup efektif bagi perusahaan, pihak perusahaan juga
sebaiknya terus menjaga hubungan baik dengan konsumen. Hal ini
dapa dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan juga mengadakan
komunitas pengguna Xiaomi yang sudah merasa puas kemudian tetap
dipertahankan karena konsumen yang puas ini menjadi penyalur
promosi kepada konsumen lainya melaui word of mouth. Dengan kata
lain konsumen melakukan promosi tanpa terikat dengan perusahaan
dan tanpa dibayar ole perusahaan, (Rahayu dan Edward, 2013)
d. Dari hasil data yang ada menunjukan bahwa citra merek Xiaomi
memang sudah baik, namun biarpun demikian citra merek Xiaomi
harus terus ditingkatkan dengan mengadakan event (acara) atau
129
komunitas pengguna Xiaomi yang berkenan dengan dunia teknologi
khususnya teknologi smartphone. Hal ini akan mempertahankan
reputasi Xiaomi sebagai produk smartphone yang dapat
dipertimbangkan keberadaanya dalam pangsa pasar di Indonesia. Juga
disarankan untuk berteman dengan media, karena media merupakan
sarana pengiring opini masyarakat terbesar saat ini. Menurut
Ferinnadewi (2008:165) hal ini dapat meningkatkan persepsi tentang
merek yang merupakan refleksi memori atau meningkatkan daya ingat
konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut, (Simamora et al.,
2013)
2. Saran Akademis
Bagi para akademisi dan pembaca untuk memperluas penelitian
dengan mempertimbangkan variabel-variabel lainya yang berpengaruh
terhadap proses keputusan pembelian, misalnya harga, inovasi produk,
kepuasan konsumen dan kepercayaan merek. Selain itu penelitian
selanjutnya dapat menggunakan teknik penelitian yang berbeda misalnya
dengan kualitatif. Perbedaan ini akan menghasilkan data yang berbeda
yang diharapkan lebih lengkap karena observasi dan wawancara yang
lebih mendalam kepada sumber yang berkaitan dengan penelitian.
130
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari 2008, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta,
Bandung.
Ferrinadewi, Erna 2008, Merek dan Psikologi Konsumen, Edisi Pertama,
Graha Ilmu, Yogyakarta
Ghozali, Imam 2009, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.
______, Imam 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi, Edisi 7, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang
Godes, David dan Mayzlin, Dina 2004, ‘Using Online Conversation to Study
Word of Mouth Communication’, Marketing Science, Vol. 23 No. 4, p.
545-560 http://econpapers.repec.org/ (Diakses pada tanggal 3
September 2016).
Hasan, Ali 2010, marketing dari mulut ke mulut (word of mouth marketing).
Media pressindo, Yogyakarta.
Hurlock, E.B. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo,
Erlangga, Jakarta.
Keller, Kevin Lane 2008, Strategic Brand Management: Building,
Measuring, and Managing Brand Equity .New Jersey : Prentice Hall In
Kotler, Philip dan Amstrong, Gerry 2003,Dasar-Dasar Pemasaran, Alih
Bahasa Oleh: Sindoro dan Markplus, Jilid 1, Indeks, Jakarta.
____________________________ 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi
Pertama, Jilid 12, Erlangga, Jakarta.
_____________________________ 2014, Principle of Marketing, 15th
edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey.
131
Kotler, Philip dan Keller, Kevin L 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi ke 13,
Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
_____________________________ 2012, Marketing Management, 14th
Edisi Global Edition, Pearson Education Limited, New Jersey.
Lupiyoadi, Rambat 2006, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik,
Salemba Empat, Jakarta.
Lotulung, S.C., J. Lapian, dan S. Moniharapon 2015, Pengaruh Kualitas
Produk, Harga, Dan Wom (Word Of Mouth) Terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Evercoss Pada Cv.Tristar Jaya Globalindo
Manado, Jurnal EMBA Vol.3 No.3 (diakses pada tanggal 12 Maret
2016)
Mowen, Jhon C. dan Michael Minor 2002, Organization Behaviour,
Terjemahan Dwi Krtini, FE Universitas Padjajaran, Bandung.
Nindyawati, Vony dan Iriani, S.S. 2014, Pengaruh Gaya Hidup Dan
Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian, Jurnal Ilmu
Manajemen I Volume 2 Nomor 4 (diakses pada tanggal 5 Oktober
2016)
Ong, Ian Antonius dan Sugiharto, Sugiono 2013, Analisa Pengaruh Strategi
Diferensiasi, Citra Merek, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pelanggan Di Cincau Station Surabaya, Jurnal
manajemen pemasaran Vol. 1, No. 2 (diakses pada tanggal 14 April
2016)
Peter, Paul J dan Olson, Jerry C 2010, Consumer Behavior and Marketing
Strategy, 9th Edition, Mc Graw Hill.
Putri, F.C., S. Kumadji, dan Sunarti 2016, Pengaruh Word Of Mouth
Terhadap Minat Beli Dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 34 No. 1 (diakses pada tanggal
1 Maret 2016)
Rangkuti, Freddy 2003. Measuring Customer Satisfaction; Teknik Mengukur
dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Plus Analisis Kasus
PLN-JP. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
132
Rangkuti, Freddy 2009, Mengukur Efektivitas Program Promosi & Analisis
Kasus Menggunakan SPSS, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Riduwan & Akdon 2013, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika,
Alfabeta, Bandung.
Rosen, Emanuel 2004, The Anatomy of Buzz: Kiat Pemasaran dari Mulut ke
Mulut, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Saidani, B., Rachman, M.A., dan Rizan, M. 2013, Pengaruh Kualitas Produk
dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Olahraga
Futsal Adidas Di Wilayah Jakarta Timur, Jurnal Riset Manajemen
Sains Indonesia (JRMSI) Vol 4, No 2. (diakses pada tanggal 4 Oktober
2016)
Santoso, Singgih 2012, Panduan Lengkap SPSS Versi 20, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Sari, Ratna Dwi Kartika dan Astuti, Sri Rahayu Tri 2012, Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Persepsi Harga, Dan Word Of Mouth Communication
Terhadap Keputusan Pembelian Mebel Pada Cv. Mega Jaya Mebel
Semarang, Diponegoro Journal of Management Vol 1, No 1, 2012,
Halaman 1-13 http://ejournal-s1.undip.ac.id/ (diakses pada tanggal 4
Oktober 2016)
Sahetapy, Jeofer Pratama 2013, Diferensiasi Produk, Strategi Merek,
Pengaruhnya Terhadap Keputusan. Pembelian Meubel Ud Sinar Sakti
Manado, Jurnal EMBA Vol.1 No.3 (diakses pada tanggal 10 Agustus
2016)
Schiffman, Leon G. dan Wisenblit, Joseph 2015, Consumer Behavior Edisi
11, Global Edition, Pearson Education Limited, New Jersey.
Simamora, I.K., Handoyo, D.W., dan Widayanto 2013, Pengaruh Harga,
Citra Merek, Positioning Dan Diferensiasi Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Jamu Pt. Njonja
Meneer, Diponegoro journal of social and politic , Hal. 1-12
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/ (diakses pada tanggal 12
Agustus 2016)
133
Sugiyono 2005, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.
2009, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketigabelas, CVAlfabeta,
Bandung.
2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
Alfabeta, Bandung
2013, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.
Sunyoto, Danang 2009, “Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis”, Cetakan
Pertama, Media Pressindo, Yogyakarta.
Suryani, Tatik 2008, Perilaku Konsumen, Implikasi Pada Strategi Pemasaran,
Cetakan Pertama, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Swastha, Basu. 2001. Azas-Azas Marketing. Liberty. Yogyakarta.
_______, Basu. 2001. Manajemen Pemasaran. Liberty. Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2015, Strategi Pemasaran, Edisi 4, Andi, Yogyakarta
Widyaharsana, James 2009, Pengaruh Hemat Penjualan Berlipat Melalui
Creative Viral Marketing, Cetakan pertama, PT. Mitra Kertajaya
Indonesia, Jakarta.
Wijaya, A.E., Sasongko, dan Wahyuni 2014, Pengaruh Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartphone Samsung Galaxy
Series Pada Mahasiswa, Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
Universitas Jember (diakses pada 5 Oktober 2016)
Bramantoro, Toni 2010, Konsumen Lebih Percaya Rekomendasi Teman
Daripada Iklan, Tribun Bisnis, 10 Juni, diakses pada 12 Juni 2016,
http://m.tribunnews.com
Eka, Randy 2015, Pengguna Media Sosial di Indonesia Mulai Tersegmentasi
Berdasarkan Kebutuhan, 8 September, diakses pada 5 Oktober 2016.
International Data Corporation, 2016, Smartphone OS Market Share, 2016
Q2, diakses pada tanggal 5 Oktober 2016, https://www.idc.com
134
_________________________, 2016, Worldwide Smartphone Growth Goes
Flat in the First Quarter as Chinese Vendors Churn the Top 5 Vendor
List, According to IDC, press release, diakses pada tanggal 5 Oktober
2016, https://www.idc.com
Ningrum, Dewi Widya 2014, Indonesia Pembeli Smartphone Terbesar di
Asia Tenggara, Tekno Gadget, 4 Juni, diakses pada 18 Juli 2016,
http://tekno.liputan6.com
Nistanto, Reska K, 2016, Siapa Raja Smartphone di Indonesia, Kompas
Tekno, 26 Agustus, diakses pada 5 Oktober 2016,
http://tekno.kompas.com
Reza, Jeko Iqbal 2016, 3 Negara Ini Jadi Fokus Penjualan Xiaomi di 2016,
Indonesia?, Tech News, 1 Maret, diakses pada 18 Juli 2016,
http://tekno.liputan6.com
Sadewo, Bayu 2015, Produk Xiaomi Murah, 20 Januari, diakses pada 12
Agustus 2015, http://telsetnews.com
135
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Responden yang terhormat,
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan sebagai tugas akhir Strata
Satu (S1), saya :
Nama : Julham Bahar Nugroho
NIM : 1112081000076
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah dengan judul: ANALISIS
PENGARUH KUALITAS PRODUK, DIFERENSIASI PEODUK, WORD OF
MOUTH, DAN CITRA MEREK TERHADAP PROSES KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE XIAOMI DI WILAYAH
TANGERANG SELATAN. Adapun kuesioner ini saya sebarkan guna
kepentingan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian. Untuk itu saya
mohon kepada responden untuk bersedia mengisi kuesioner penelitian ini dengan
menjawab semua pertanyaan yang tersedia. Mohon kiranya Saudara mengisi
kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya mengingat kualitas penelitian ini sangat
tergantung pada pengisian yang dilakukan oleh Saudara.
Atas perhatian Saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Julham Bahar Nugroho
136
A. Pertanyaan Screening
1. Apakah Anda pernah melakukan pembelian smartphone Xiaomi?
a. Ya
b. Tidak (Anda dapat berhenti mengisi kuesioner ini)
B. Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada.
1. Nama :……………………………….. (boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Usia Anda saat ini : < 20 tahun 31 - 40 tahun
20 - 30 tahun > 40 tahun
4. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini:
SMP/SMA S1
Akademi (D1/D2/D3) S2/S3
5. Pekerjaan saat ini : Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta
Pegawai Negeri Sipil Lainnya
Pegawai Swasta
C. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check list (Ѵ) atau
tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang ada, adapun makna dari
jawaban alternative yang ada pada kuesioner ini adalah:
Tanda Keterangan Bobot
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
R Ragu-Ragu 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
137
KUALITAS PRODUK (X1)
NO PERTANYAAN / PERNYATAAN PENILAIAN
STS TS R S SS
Perormance
1. Smartphone Xiaomi adalah produk yang
handal
2. Smartphone Xiaomi mempunyai konsumsi
baterai yang efisien
3. Smartphone Xiaomi mudah digunakan
4. Smartphone Xiaomi nyaman digunakan
Features
5. Smartphone Xiaomi Mempunyai fitur
tambahan yang menarik
Reliability
6. Smartphone Xiaomi tidak mudah rusak
Durability
7. Smartphone Xiaomi tahan lama (awet)
Asthetics
8. Smartphone Xiaomi mempunyai bentuk yang
menarik
9. Smartphone Xiaomi mempunyai desain yang
artistik
Perceived Quality
10. Persepsi terhadap kualitas smartphone Xiaomi
baik
DIFERENSIASI PRODUK (X2)
NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
11. Smartphone Xiaomi mempunyai fitur yang
menarik dan berbeda dari yang lain
12. Smartphone Xiaomi adalah smartphone yang
sesuai dengan harapan saya
13. Smartphone Xiaomi mempunyai kualitas
kinerja yang baik
14. Smartphone Xiaomi dapat diandalkan dalam
menunjang aktivitas saya
WORD OF MOUTH (X3)
NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
Volume
15. Smartphone Xiaomi sering dibicarakan orang
lain
138
16. Smartphone Xiaomi sering direkomendasikan
Dispersion
17. Smartphone Xiaomi dibicarakan oleh banyak
orang yang berbeda profesi
18. Smartphone Xiaomi dibicarakan oleh banyak
orang yang berbeda status sosial
19. Berita tentang Smartphone Xiaomi cepat
beredar.
CITRA MEREK (X4)
NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
Strenght
20. Smartphone merek Xiaomi mempunyai fisik
menarik
Favourable
21. Smartphone merek Xiaomi mudah diucapkan
22. Smartphone merek Xiaomi mudah diingat
Uniquess
23. Smartphone merek Xiaomi bervariasi
24. Smartphone merek Xiaomi beda dari yang lain
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y1)
NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
PENILAIAN
STS TS R S SS
Pengenalan masalah
25. Saya merasa butuh smartphone maka saya
memutuskan untuk membeli Xiaomi.
Pencarian informasi
26. Saya memutuskan membeli smartphone
Xiaomi setelah mendapat informasi dari
teman, keluarga, kerabat terdekat, dll
27. Saya memutuskan membeli smartphone
Xiaomi setelah mendapat informasi dari media
internet
Evaluasi alternative
28. Dari berbagai alternatif produk smartphone
yang ada, saya memutuskan untuk membeli
Xiaomi.
Keputusan pembelian
29. Saya memutuskan untuk melakukan pembelian
smartphone Xiaomi
Perilaku paska pembelian
30. Saya merasa puas setelah melakukan
pembelian smartphone Xiaomi
139
Lampiran 2: Tabel Jawaban Responden
A. Variabel Kualitas Produk
No X1
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
2 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 39
5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 48
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
7 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
8 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
9 5 5 3 5 4 4 3 4 3 5 41
10 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 47
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 43
20 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 43
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 45
25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
26 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 38
27 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 44
28 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 43
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 42
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 4 4 5 5 3 5 3 4 4 4 41
35 4 4 3 5 3 4 4 5 5 5 42
36 5 4 5 3 3 4 4 4 5 4 41
140
No X1
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
37 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 41
38 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
39 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48
40 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 40
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 4 4 3 5 3 5 3 5 5 5 42
43 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 47
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
45 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
46 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
48 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43
49 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 42
50 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 43
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 46
55 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 40
56 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
57 4 4 3 3 3 3 4 5 5 5 39
58 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 44
59 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
61 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 44
62 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
63 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
64 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 46
65 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48
66 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 44
67 4 4 3 4 5 4 2 5 5 5 41
68 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 42
69 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 40
70 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
71 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
72 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
73 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 45
74 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
75 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
141
No X1
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
76 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
77 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
78 5 3 5 5 3 4 4 3 4 5 41
79 4 4 5 3 5 5 5 3 5 5 44
80 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 42
81 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
82 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 43
83 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 40
84 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 45
85 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4 40
86 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 42
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
88 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 42
89 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
90 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 40
91 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4 41
92 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 40
93 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 45
94 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
95 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 42
96 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 45
97 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 45
98 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 41
99 3 4 4 4 4 5 3 5 4 4 40
100 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 40
B. Variabel Diferensiasi Produk C. Variabel Word of Mouth
No X2
Total
No X3
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
1 5 5 5 5 20 1 4 4 4 4 4 20
2 4 3 3 4 14 2 3 3 4 5 5 20
3 4 4 4 4 16 3 5 5 5 5 5 25
4 4 4 4 5 17 4 4 3 4 4 3 18
5 4 5 4 5 18 5 4 5 5 2 2 18
6 5 5 5 5 20 6 4 4 4 4 4 20
7 4 4 4 4 16 7 3 4 4 3 4 18
8 4 4 4 4 16 8 3 4 3 4 4 18
9 4 4 5 5 18 9 5 4 4 4 5 22
142
No X2
Total
No X3
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
10 5 5 5 5 20 10 2 2 4 4 4 16
11 4 4 4 4 16 11 4 4 4 4 4 20
12 5 5 5 5 20 12 4 4 5 5 4 22
13 5 5 5 5 20 13 5 5 5 5 5 25
14 4 4 4 4 16 14 5 5 5 5 5 25
15 4 4 4 4 16 15 5 5 5 5 5 25
16 4 4 5 5 18 16 4 4 4 5 5 22
17 5 5 5 5 20 17 5 5 5 5 5 25
18 5 4 4 4 17 18 4 3 3 4 3 17
19 4 4 4 4 16 19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 5 5 18 20 5 5 3 4 3 20
21 4 4 4 4 16 21 4 4 4 4 4 20
22 5 5 4 3 17 22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 16 23 4 4 4 4 4 20
24 5 5 5 4 19 24 5 3 3 4 4 19
25 4 4 4 4 16 25 4 4 4 4 4 20
26 4 3 4 4 15 26 4 4 4 4 4 20
27 4 4 4 4 16 27 5 5 5 5 5 25
28 5 5 4 4 18 28 4 5 5 4 4 22
29 4 4 4 4 16 29 4 4 4 4 4 20
30 5 5 5 5 20 30 5 5 5 5 5 25
31 5 5 5 5 20 31 4 4 4 4 4 20
32 3 3 3 4 13 32 3 3 4 5 5 20
33 4 4 4 4 16 33 4 4 4 4 4 20
34 4 4 4 3 15 34 4 3 4 4 3 18
35 3 3 4 5 15 35 4 5 5 2 2 18
36 3 3 2 2 10 36 4 3 4 3 2 16
37 3 3 4 4 14 37 3 4 4 3 4 18
38 4 4 4 4 16 38 3 4 3 2 2 14
39 4 4 5 5 18 39 5 2 3 2 5 17
40 3 2 2 4 11 40 3 3 4 4 4 18
41 4 4 4 4 16 41 4 4 4 4 4 20
42 5 5 5 5 20 42 4 4 5 5 4 22
43 5 5 5 5 20 43 5 5 5 5 5 25
44 4 4 4 4 16 44 5 5 5 5 5 25
45 4 4 4 4 16 45 5 5 5 5 5 25
46 4 4 5 5 18 46 4 4 4 5 5 22
47 5 5 5 5 20 47 5 5 5 5 5 25
48 5 4 4 4 17 48 4 3 3 4 3 17
143
No X2
Total
No X3
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
49 4 4 4 4 16 49 4 4 4 4 4 20
50 4 4 5 5 18 50 5 5 3 4 3 20
51 4 4 4 4 16 51 4 4 4 4 4 20
52 5 5 4 3 17 52 4 4 4 4 4 20
53 4 4 4 4 16 53 4 4 4 4 4 20
54 5 5 5 4 19 54 5 3 3 4 4 19
55 4 4 3 3 14 55 4 4 4 4 4 20
56 4 3 4 4 15 56 4 4 4 4 4 20
57 2 2 3 3 10 57 2 2 3 3 3 13
58 5 5 4 4 18 58 4 5 5 2 2 18
59 4 4 4 4 16 59 4 4 4 4 4 20
60 5 5 5 5 20 60 5 5 5 5 5 25
61 4 4 4 3 15 61 4 4 4 4 4 20
62 4 4 5 5 18 62 4 4 4 4 4 20
63 5 5 5 5 20 63 4 5 4 5 4 22
64 5 5 4 3 17 64 5 5 5 5 5 25
65 4 5 3 4 16 65 5 5 3 2 2 17
66 4 4 4 4 16 66 5 4 4 4 5 22
67 4 4 4 3 15 67 3 2 3 2 3 13
68 5 4 3 4 16 68 3 4 4 4 2 17
69 5 5 4 3 17 69 4 4 4 4 4 20
70 4 4 4 4 16 70 4 4 4 4 4 20
71 4 5 5 4 18 71 4 5 5 5 4 23
72 5 5 4 3 17 72 5 4 4 4 4 21
73 4 3 5 5 17 73 5 5 5 5 5 25
74 5 5 4 5 19 74 5 4 4 4 4 21
75 5 5 5 4 19 75 5 5 3 4 4 21
76 5 4 4 4 17 76 4 4 3 3 4 18
77 5 5 5 3 18 77 4 5 5 4 4 22
78 5 5 4 4 18 78 4 4 4 4 4 20
79 4 4 4 3 15 79 4 4 4 4 4 20
80 4 4 4 3 15 80 4 4 4 4 4 20
81 4 4 4 5 17 81 4 5 5 4 5 23
82 5 5 5 5 20 82 2 2 2 3 3 12
83 5 5 4 4 18 83 3 3 3 4 4 17
84 4 3 3 4 14 84 3 3 2 3 3 14
85 5 5 5 4 19 85 3 4 4 5 5 21
86 5 5 4 4 18 86 5 5 5 5 5 25
87 4 4 3 4 15 87 5 5 5 5 5 25
144
No X2
Total
No X3
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
88 4 4 4 4 16 88 5 4 5 5 4 23
89 3 4 3 4 14 89 4 4 4 4 4 20
90 4 5 4 5 18 90 4 4 4 4 4 20
91 5 5 5 5 20 91 3 3 3 5 4 18
92 4 4 4 4 16 92 3 4 4 3 3 17
93 5 4 3 5 17 93 5 5 5 5 5 25
94 3 5 3 4 15 94 5 5 5 5 5 25
95 3 5 4 4 16 95 5 4 4 5 4 22
96 3 4 4 5 16 96 5 5 4 4 4 22
97 5 5 5 5 20 97 4 4 4 4 4 20
98 5 3 4 5 17 98 4 3 3 4 3 17
99 5 4 4 3 16 99 4 4 4 4 4 20
100 4 4 5 5 18 100 4 3 3 3 3 16
D. Variabel Citra Merek E. Variabel Proses Keputusan Pembelian
N0 X4
Total
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
1 5 5 5 5 5 25 1 5 5 5 5 5 5 30
3 4 3 4 3 4 18 2 3 3 3 3 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 4 5 4 22 4 4 4 4 3 3 3 21
5 5 5 5 4 4 23 5 4 4 4 3 3 4 22
6 4 4 5 5 5 23 6 5 5 5 5 5 5 30
7 5 5 5 4 4 23 7 3 3 4 4 4 4 22
8 5 5 4 4 4 22 8 4 4 4 4 4 4 24
9 3 3 5 5 5 21 9 5 5 5 3 3 5 26
10 3 4 4 3 4 18 10 3 4 3 4 3 3 20
11 4 4 4 4 4 20 11 4 4 4 4 4 4 24
12 5 5 5 5 5 25 12 5 5 5 5 5 5 30
13 5 5 5 5 5 25 13 5 5 5 5 5 5 30
14 4 4 4 4 4 20 14 4 4 4 4 4 4 24
15 4 4 4 4 4 20 15 4 4 4 4 4 4 24
16 5 5 4 4 5 23 16 5 5 5 4 4 5 28
17 5 5 5 5 5 25 17 5 5 5 5 5 5 30
18 4 4 5 5 5 23 18 4 4 4 5 5 5 27
19 4 4 4 4 4 20 19 4 4 4 4 4 4 24
20 5 5 4 4 5 23 20 5 5 4 5 5 4 28
145
N0 X4
Total
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
21 4 4 4 4 4 20 21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 5 5 4 22 22 4 4 5 5 4 4 26
23 4 4 4 4 4 20 23 4 4 4 4 4 4 24
24 4 4 4 4 4 20 24 5 5 4 4 4 4 26
25 5 4 4 5 4 22 25 5 4 5 5 4 4 27
26 3 4 4 4 3 18 26 3 3 4 4 4 3 21
27 5 5 5 5 5 25 27 5 5 5 5 5 5 30
28 5 5 4 3 4 21 28 4 4 4 5 5 3 25
29 4 5 5 4 4 22 29 4 4 4 5 5 5 27
30 5 5 5 5 5 25 30 5 5 5 5 5 5 30
31 5 5 5 4 4 23 31 5 5 4 4 5 5 28
32 4 4 3 4 4 19 32 4 4 3 3 4 4 22
33 4 4 4 4 4 20 33 4 4 4 4 4 4 24
34 3 4 4 4 4 19 34 4 4 4 3 4 4 23
35 3 3 4 4 4 18 35 4 4 4 3 3 4 22
36 4 4 4 3 4 19 36 3 4 4 3 3 4 21
37 5 5 3 4 4 21 37 3 3 4 4 4 5 23
38 3 3 4 4 4 18 38 4 4 4 4 4 5 25
39 5 5 5 3 3 21 39 5 5 5 3 3 5 26
40 4 4 4 4 4 20 40 3 4 3 4 3 4 21
41 4 4 4 4 4 20 41 4 4 4 5 4 5 26
42 5 5 5 5 4 24 42 5 5 5 5 5 5 30
43 5 5 5 5 5 25 43 5 5 5 5 4 4 28
44 4 4 4 4 4 20 44 4 4 4 4 4 4 24
45 4 4 4 4 4 20 45 4 5 5 4 4 5 27
46 5 5 5 5 5 25 46 5 5 5 4 4 5 28
47 5 5 5 5 5 25 47 5 5 5 5 5 4 29
48 5 5 5 5 5 25 48 5 4 4 5 5 5 28
49 4 4 4 4 4 20 49 4 4 5 4 5 4 26
50 5 5 5 5 5 25 50 5 5 4 5 5 4 28
51 4 4 4 4 4 20 51 4 4 4 4 4 4 24
52 4 4 4 4 4 20 52 4 4 5 5 4 4 26
53 4 4 4 4 4 20 53 4 4 4 4 4 4 24
54 4 4 4 4 4 20 54 5 5 4 4 4 4 26
55 4 4 4 4 4 20 55 5 4 5 5 4 4 27
56 4 4 4 4 4 20 56 3 3 4 4 4 3 21
57 5 5 5 5 5 25 57 3 3 4 4 3 3 20
58 5 5 5 4 4 23 58 4 4 4 5 5 3 25
59 4 4 4 4 4 20 59 4 4 4 5 5 5 27
146
N0 X4
Total
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
60 5 5 5 5 5 25 60 5 5 5 5 5 5 30
61 4 4 4 5 5 22 61 4 4 4 5 4 4 25
62 5 4 4 4 4 21 62 5 5 5 4 3 4 26
63 4 4 4 5 5 22 63 4 4 4 4 3 3 22
64 5 5 5 5 4 24 64 4 4 4 4 5 5 26
65 4 4 4 3 5 20 65 5 5 5 5 5 5 30
66 5 5 5 5 4 24 66 5 5 4 4 4 5 27
67 4 4 4 5 5 22 67 4 4 4 2 4 4 22
68 5 5 5 4 4 23 68 4 4 4 3 4 4 23
69 4 4 4 4 4 20 69 4 4 3 4 5 5 25
70 4 4 4 4 5 21 70 5 5 5 4 5 5 29
71 4 4 4 5 5 22 71 5 4 3 5 5 5 27
72 5 5 5 5 5 25 72 4 5 4 4 5 4 26
73 4 4 4 4 5 21 73 5 5 4 5 5 4 28
74 5 5 5 5 4 24 74 5 4 4 5 5 4 27
75 5 5 5 5 5 25 75 4 4 5 5 5 5 28
76 4 4 5 5 5 23 76 4 4 4 4 4 4 24
77 4 4 4 4 4 20 77 5 5 3 4 4 4 25
78 4 4 4 4 4 20 78 4 5 4 3 4 3 23
79 5 5 5 5 5 25 79 4 5 4 3 5 3 24
80 4 4 4 4 5 21 80 5 5 4 3 5 4 26
81 5 5 5 5 5 25 81 3 3 3 4 5 5 23
82 4 4 4 5 5 22 82 5 3 4 4 5 5 26
83 4 4 4 4 5 21 83 5 3 4 4 3 5 24
84 4 4 4 4 4 20 84 4 4 3 4 3 5 23
85 4 4 4 5 5 22 85 4 4 3 3 3 5 22
86 5 5 5 5 5 25 86 4 4 3 5 4 4 24
87 4 4 4 3 3 18 87 5 4 4 4 4 4 25
88 4 4 4 3 5 20 88 5 3 4 5 3 4 24
89 5 5 5 5 5 25 89 4 4 4 5 4 4 25
90 4 4 4 5 5 22 90 4 4 5 5 4 3 25
91 4 4 4 4 5 21 91 4 3 5 5 4 4 25
92 4 4 4 4 4 20 92 5 3 5 5 4 5 27
93 5 5 5 5 4 24 93 5 2 4 4 5 5 25
94 5 5 5 5 5 25 94 5 4 4 4 5 5 27
95 5 5 5 4 4 23 95 3 2 4 4 5 5 23
96 4 4 4 4 5 21 96 3 4 4 4 5 5 25
97 4 4 4 4 5 21 97 4 3 4 4 4 5 24
98 4 4 4 4 4 20 98 4 2 4 5 4 4 23
147
N0 X4
Total
No Y
Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
99 4 4 4 5 5 22 99 5 3 4 3 4 4 23
100 4 4 4 4 4 20 100 5 4 4 3 4 4 24
148
Lampiran 3: Validitas dan Reabilitas
A. Kualitas Produk
B. Diferensiasi Produk
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.892 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 39.00 12.552 .634 .881
Q2 38.97 12.723 .656 .880
Q3 38.97 12.861 .537 .888
Q4 38.87 12.464 .687 .877
Q5 39.03 12.171 .761 .872
Q6 39.00 12.621 .708 .876
Q7 38.93 13.099 .534 .888
Q8 38.83 12.833 .672 .879
Q9 38.93 12.685 .569 .886
Q10 38.87 13.154 .584 .884
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.833 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 13.00 2.069 .636 .802
Q2 13.07 1.720 .724 .760
Q3 13.03 1.757 .793 .728
Q4 13.00 2.069 .517 .852
149
C. Word of Mouth
D. Citra Merek
E. Proses Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.795 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 16.73 4.754 .579 .755
Q2 16.77 4.668 .574 .757
Q3 16.70 5.045 .573 .758
Q4 16.67 4.989 .576 .756
Q5 16.73 4.754 .579 .755
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.786 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 17.43 3.082 .565 .747
Q2 17.43 3.289 .533 .756
Q3 17.37 3.482 .595 .740
Q4 17.50 3.224 .516 .763
Q5 17.47 3.292 .637 .724
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.897 6
150
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 21.33 7.057 .813 .864
Q2 21.33 7.471 .756 .874
Q3 21.30 7.666 .759 .875
Q4 21.30 7.528 .650 .891
Q5 21.37 7.620 .652 .890
Q6 21.37 7.413 .717 .880