ANALISIS PENGARUH SIKAP, MEREK DAN FAKTOR BUDAYATERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
(Studi kasus pada Bakpao Merek Larissa di Surakarta)
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Pada program Studi Manajemen
oleh :
Mahendra Joesoef
NIM : 042214102
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN, FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
iv
v
MOTTO
“Hadapilah Hidup Ini dengan Senyum, Maka Segala Permasalahan Yang
Dihadapi Akan Terasa Ringan”
“ Mencapai Kesuksesan Tidaklah Mudah, Ia Akan Bekerja Melewati Malam Di
saat Yang Lain Sedang Terlelap”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk : Mama
x
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan
Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul “
Analisis Pengaruh Sikap, Merek dan Faktor Budaya terhadap Minat Beli
Konsumen”. Studi Kasus pada Bakpao Merek Larissa di Surakarta.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya bantuan pihak lain yang
dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing
penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt. Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E, M.B.A. Ph.D., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan
skripsi ini.
xi
4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan
skripsi ini.
5. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata dharma,
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis
menempuh kuliah.
6. Mamaku yang selalu memberikan doa, dukungan, motivasi serta nasehat-
nasehat dalam penyusunan skripsi ini.
7. Untuk semua orang yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih
banyak atas dukungan dan partisipasinya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca
untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, Maret 2009
Penulis,
Mahendra Joesoef
viii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH SIKAP, MEREK, DAN FAKTOR BUDAYATERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus pada Bakpao Merek Larissa Surakarta
Mahendra JoesoefProgram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2009
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) ada tidaknyaperbedaan sikap dan merek yang lebih tinggi pada produk bakpao merek Larissadengan produk bakpao merek bukan Larissa; 2) ada tidaknya pengaruh etnisitasterhadap minat beli konsumen pada produk bakpao; 3)ada tidaknya pengaruhsikap terhadap minat beli konsumen.
Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada Konsumen BakpaoLarissa Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkankuesioner kepada partisipan. Populasi penelitian ini adalah Konsumen BakpaoMerek Larissa Surakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Tekniksampling yang digunakan adalah Random Assigment. Uji validitas menggunakanteknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakanrumus Spearman Brown. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian iniadalah Uji T-Test, Analisis Regresi Linier Sederhana, Uji Asumsi Klasik.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1) Faktor sikap danmerek mempunyai perbedaan yang lebih tinggi pada produk bakpao merekLarissa dengan produk bakpao merek bukan Larissa; 2) Faktor Etnisitasberpengaruh pada minat konsumen terhadap produk bakpao; 3) Sikap berpengaruhpada minat beli konsumen.
ix
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF ATTITUDE BRAND ANDCULTURAL FACTORS TO CONSUMERS BUYING INTEREST
Case Study in on Larissa-Branded Bakpao of Surakarta
Mahendra JoesoefManagement Study Program, Faculty of Economy
Sanata Dharma UniversityYogyakarta
2009
The purposes of this research were to know whether there were: 1)differences of attitude towards Larissa-branded bakpao product with non Larissabranded Bakpao product 2) whether there was ethnicity’s influence on consumer’sattitude 3) effect of attitude on purchase intention.
This research was conducted on the consumers of Larissa Bakpao inSurakarta. Were collected by distributing questionnaire to participants. Theparticipants studied were 100 persons Validity test was conducted using Pearson’sproduct Moment Correlation and Reliability Test was conducted using theSpearman Brown’s Formulation. The technique of data analysis used in thisresearch was T-test and simpler linear regression analysis.
Result show that : 1) there was a positive difference of attitude betweenLarissa-branded and non Larissa-brand bakpao 2) ethnicity influences consumersattitude 3) attitude influences consumers purchase intention
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................................. vi
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Batasan Masalah ......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
F. Sistematika Penelitian ................................................................ 4
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Merek ....................................................................... 6
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Konsumen
Terhadap Suatu Merek ............................................................... 15
C. Produk ........................................................................................ 17
D. Tingkatan Produk ...................................................................... 18
E. Klasifikasi Produk....................................................................... 19
F. Loyalitas Konsumen ................................................................... 21
G. Perilaku Konsumen .................................................................... 21
H. Teori Perilaku Konsumen .......................................................... 22
I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen........... 25
J. Nilai Pelanggan .......................................................................... 27
K. Kepuasan Pelanggan .................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 29
D. Variabel Penelitian ..................................................................... 30
E. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 32
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 32
G. Pemilihan Partisipan ................................................................. 33
H. Skenario Eksperimen ................................................................. 33
I. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................... 36
J. Teknik Analisis Data .................................................................. 37
xiv
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Umum Perusahaan ........................................................ 45
B. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................... 46
C. Nilai-Nilai Utama Perusahaan .................................................... 47
D. Prinsip Operasi Perusahaan ........................................................ 48
E. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 50
F. Pengembangan Produk Baru ...................................................... 52
G. Tantangan Perusahaan................................................................. 53
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas .......................................... 54
B. Identitas Responden ................................................................... 56
C. Uji t-test ...................................................................................... 59
D. Uji Asumsi Klasik....................................................................... 64
E. Analisis Regresi Linear Sederhana ............................................ 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 70
B. Saran ........................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu produk yang telah lama beredar di pasaran tentunya memberikan
nilai tersendiri bagi konsumen yang telah mengkonsumsinya. Konsumen akan
mengetahui banyak mengenai produk itu setelah konsumen mencoba
mengkonsumsi dan menikmati produk itu untuk memenuhi kebutuhannya,
daripada hanya sekedar mengetahui dari iklan semata atau informasi dari
pihak lainnya. Loyalitas dari konsumen akan produk itu sangat penting guna
mempertahankan posisi perusahaan di pasar dan sekaligus untuk menjamin
penjualan dan laba yang diperoleh.
Loyalitas konsumen dari suatu produk akan turut pula menentukan
pola pembelian kembali oleh konsumen terhadap produk tersebut dan
sebaliknya juga pola pembelian kembali oleh konsumen terhadap produk
tersebut akan menunjukkan loyalitas konsumen terhadap produk tersebut.
Tentunya merek produk, citra perusahaan, dan rasa produk akan menciptakan
loyalitas konsumen. Atribut-atribut yang disebutkan diatas yang dapat
mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap produk tersebut. Hal ini tidak
terlepas juga dengan bakpao Larissa, sebagai salah satu perusahaan yang
menghasilkan produk makanan bagi masyarakat. Di samping pentingnya
loyalitas konsumen akan produk, juga diperlukan suatu strategi ke depan
untuk tetap bertahan bahkan memenangkan persaingan secara berkelanjutan
dari perusahaan-perusahaan lain yang juga memproduksi atau menghasilkan
2
produk yang sejenis. Maka dalam hal ini bakpao Larissa juga terus
mempertahankan atribut produk yang selam ini telah memberikan loyalitas
bagi konsumennya, juga harus mempunyai strategi bisnis ke depan guna tetap
menjadi market leader di Surakarta dan di Yogyakarta khususnya untuk masa
yang akan datang.
Dalam situasi ini tentulah diperlukan langkah dan kebijakan yang tepat
dari perusahaan bakpao Larissa untuk tetap bertahan dan semakin maju dalam
bisnisnya untuk tetap tumbuh dan berkembang. Selain perilaku konsumen
yang semakin variatif harus dipahami dan dicermati juga diperlukan suatu
strategi ke depan untuk memenangkan persaingan, sebab disadari pula bahwa
era sekarang ini yang mampu bersaing dan bahkan memenangkan
persainganlah yang akan tetap survive.
B. Perumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah faktor sikap dan merek mempunyai perbedaan yang lebih tinggi
pada produk bakpao merek Larissa dengan produk bakpao merek bukan
Larissa?
2. Apakah Etnis Tionghoa cenderung lebih kritikal dibanding dengan Etnis
Non Tionghoa?
3. Apakah sikap akan mempengaruhi minat beli konsumen?
3
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti jelas dan tidak terlalu luas, serta sesuai
dengan yang dianalisis, maka penulis membuat batasan masalah yaitu :
1. Konsumen yang dimaksud adalah pembeli atau pelanggan bakpao Larissa.
2. Loyalitas merek: Ukuran kedekatan atau keterkaitan pelanggan pada
sebuah merek. Ukuran ini menggambarkan tentang mungkin tidaknya
konsumen beralih ke merek lain, terutama jika merek itu mengalami
perubahan baik menyangkut harga maupun atribut yang lainnya.
Selain itu penulis juga membatasi bahwa perencanaan strategi dalam
penelitian ini hanya untuk perencanaan strategi di bidang pemasaran saja.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah sikap dan merek mempunyai perbedaan yang
lebih tingi pada produk bakpao merek Larissa dengan produk bakpao
merek bukan Larissa.
2. Untuk mengetahui apakah Etnis Tionghoa cenderung lebih kritikal
dibanding dengan Etnis Non Tionghoa.
3. Untuk mengetahui apakah sikap akan mempengaruhi minat beli konsumen
pada produk bakpao merek Larissa.
4
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi Perusahaan Bakpao Larissa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada bakpao
Larissa untuk membuat kebijakan dan keputusan di waktu mendatang
terutama berkaitan dengan kebijakan pemasaran produk dan strategi untuk
memenangkan persaingan di masa mendatang khususnya untuk wilayah
Yogyakarta
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan
sebagai acuan untuk penelitian bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu wahana utuk
memperdalam dan menerapkan pengetahuan penulis dalam penulis dalam
ilmu manajemen dan ilmu lainnya yang terkait yang sudah diperoleh
selama ini, untuk memecahkan persoalan-persoalan nyata dilapangan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
5
BAB II : Landasan Teori
Meliputi uraian berbagai teori-teori dan pengertian-pengertian di
bidang manajemen pemasaran dan khususna perilaku konsumen
serta konsep perencanaan strategi untuk memenangkan
persaingan. Dimana hal ini semua yang akan mendukung dan
menjadi acuan dalam penulisan skripsi. Bagian akhir ini juga
berisi hipotesis.
BAB III : Metode Penelitian
Meliputi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan
waktu penelitian, metode pengumpulan data, metode pengukuran
data dan metode analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Meliputi gambaran informasi tentang perusahaan yang menjadi
tempat dilakukannya penelitian.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Meliputi uraian tentang hasil pengolahan data, analisa data,
pembahasan, dan jawaban dari masalah yang diajukan.
BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian
Meliputi kesimpulan yang diambil dari penelitian dan saran-saran
kepada pihak perusahaan disertai pernyataan penulis akan
keterbatasan penelitian yang dilakukannya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Merek
Brand atau Merek merupakan nama atau simbol yang bersifat
membedakan, dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
penjual atau sekelompok penjual tertentu. Merek memberi tanda pada
konsumen mengenai sumber merek tersebut, dan melindungi konsumen
maupun produsen dari para kompetitor yang berusaha memberikan produk-
produk yang tampak identik.
Nilai-nilai dari merek yang dimiliki oleh perusahaan dapat
menyampaikan 5 tingkat gambaran merek kepada konsumen, yaitu:
1. Atribut:
Merek pertama-tama akan mengingatkan konsumen terhadap atribut yang
dimiliki oleh suatu produk.
2. Manfaat:
Suatu merek lebih daripada fungsi serangkaian atribut. Pada dasarnya
konsumen tidak membeli atribut, akan tetapi mereka membeli manfaat.
Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional,
terlebih lagi aspek emosional.
3. Nilai:
Merek harus dapat mencerminkan sesuatu hal mengenai nilai-nilai
pembeli.
6
7
4. Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu, yang lebih identik pada customer
habit.
5. Kepribadian:
Perlu diketahui juga bahwa merek dapat menggambarkan kepribadian dari
pemakainya.
Elemen-elemen Brand Equity atau ekuitas merek merupakan
seperangkat asset dan liabilitas pembentuk merek yang berkaitan dengan suatu
merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan
perusahaan.
Asset dan liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek dapat
dikelompokan ke dalam lima kategori:
1. Brand Loyalty (Loyalitas merek)
Loyalitas merek merupakan ukuran kedekatan atau keterikatan
pelanggan pada sebuah merek. Ukuran ini menggambarkan tentang
mungkin tidaknya konsumen berlaih ke merek lain, terutama jika merek
tersebut mengalami perubahan baik yang menyangkut harga ataupun
atribut lainnya. Konsumen yang loyal pada umumnya akan melanjutkan
penggunaan merek terserbut, walaupun dihadapkan dengan banyak
alternative merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk
yang lebih unggul.
8
Beberapa fungsi yang dapat diberikan Brand Loyalty kepada
perusahaan yaitu:
a) Mengurangi biaya pemasaran.
b) Meningkatkan perdagangan.
c) Menarik minat pelanggan baru.
d) Memberi waktu untuk merespon ancaman pesaing.
Loyalitas konsumen terhadap merek terdiri dari lima kategori yang
memiliki tingkatan loyalitas mulai dari yang paling rendah sampai yang
paling tinggi sehingga membentuk piramida loyalitas merek.
Tingkatan loyalitas merek dibagi menjadi:
a. Switcher (konsumen yang berpindah-pindah)
Pembeli yang berada pada tingkat ini disebut sebagai pelanggan yang
berada pada tingkat yang paling dasar, dan juga sama sekali tidak
loyal. Pembeli pada tingkat ini tidak mau terikat pada merek apapun,
karena karakteristik konsumen yang berada pada kategori ini pada
umumnya adalah mereka yang sensitif terhadap harga. Mereka
menganggap bahwa suatu produk (apapun mereknya) dianggap telah
memadai serta hanya memiliki peranan yang kecil dalam keputusan
untuk membeli.
b. Habitual Buyer (pembelian yang berdasarkan kebiasaan)
Pembeli yang berada pada tingkat ini, dikategorikan sebagai pembeli
yang puas dengan merek yang telah mereka konsumsi.para pembeli
tipe ini memilih merek hanya sebagai faktor kebiasaan. Karakteristik
konsumen yang termasuk dalam kategori ini adalah jarang
mengevaluasi merek lain.
9
c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pembeli pada tingkat ini dikategorikan sebagai pembeli yang puas
dengan merek yang mereka konsumsi, namun konsumen mungkin saja
berpindah ke merek lain dengan menanggung switch cost yang terkait
dengan waktu, uang, manfaat, ataupun resiko kinerja yang melekat
dengan tindakan mereka dalam peralihan merek.
d. Liking the Brand (pembeli yang menyukai merek)
Pada tingkat ini, konsumen sungguh-sungguh menyukai merek. Pada
tingkat ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek.
Preferensi mereka dilandaskan pada suatu asosiasi, seperti simbol,
rangkaian pengalaman dalam menggunakan merek produk.
e. Commited Buyer (pembeli yang setia)
Pada tingkatan ini, pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka
memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek bahkan
merek sudah menjadi hal yang sangat penting bagi mereka, baik
karena fungsi operasional maupun emosional dalam mengekspresikan
jati diri. Salah satu aktualisasi loyalitas konsumen pada tingkat ini
ditunjukkan dengan tindakan merekomendasikan dan mempromosikan
merek tersebut pada pihak lain.
2. Brand Awareness (Kesadaran Nama)
Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori produk tertentu. Kesadaran merek membutuhkan jangkauan
kontinum dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah
dikenal dalam kelas produk yang berada pada kategorinya.
10
Jangkauan kontinum ini diwakili oleh 4 tingkat kesadaran merek,
yaitu:
a. Top of Mind (puncak pikiran)
Merek produk yang pertama kali disebutkan oleh konsumen secara
spontan dan menempati tempat khusus atau istimewa dibenak
konsumen.
b. Brand Recall (pengingatan kembali merek)
Mencerminkan merek-merek apa saja yang diingat oleh konsumen
setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut. Dimana merek-
merek yang disebutkan kedua, ketiga dan seterusnya merupakan merek
yang menempati Brand Recall dalam benak konsumen.
c. Brand Recognition (pengenalan merek)
Merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek yang merupakan
pengenalan merek dengan bantuan, misalnya dengan bantuan daftar
merek, daftar gambar, atau cap merek. Dan merek yang masuk dalam
ingatan konsumen disebut Brand Recognition.
d. Unware of Brand (tidak menyadari merek)
Merupakan tingkatan merek yang paling rendah dalam piramida Brand
Awareness, dimana konsumen tidak menyadari akan eksistensi suatu
merek.
Peran Brand Awareness terhadap Brand Equity dapat dipahami
dengan membahas bagaimana Brand Awareness menciptakan suatu nilai.
Penciptaaan nilai ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
11
a) Anchor to other association which can be attached.
Pada dasarnya suatu merek dapat memiliki hubungan dengan hal-hal
lain.
b) Familiarity-liking.
Suatu upaya mengenalkan sebuah merek dengan cara menimbulkan
suatu hal yang familiar. Suatu kebiasaan dapat menimbulkan
keterkaitan, kesukaan yang kadang-kadang berpengaruh dalam
membuat keputusan.
c) Substance atau commitment.
Kesadaran akan merek dapat menandakan keberadaan, komitmen yang
penting bagi suatu perusahaan.
d) Brand to consider.
Penyeleksian suatu kelompok merek yang telah dikenal sebagai suatu
upaya mempertimbangkan merek mana yang akan diputuskan untuk
digunakan. Keputusan pemilihan ini biasanya dipengaruhi oleh ingatan
konsumen terhadap merek yang paling diingat.
3. Perveived Quality (Persepsi kualitas)
Persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan
berkenaan dengan maksud yang diharapkan konsumen. Persepsi terhdap
kualitas keseluruhan dari produk atau jasa tersebut dapat menentukan nilai
dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh langsung kepada keputusan
pembelian dan loyalitas konsumen terhadap suatu merek.
12
Persepsi kualitas tidak dapat ditetapkan secara objektif, karena
akan melibatkan hal-hal apa saja yang dianggap penting bagi pelanggan.
Sedangkan antara pelanggan yang satu dengan yang lainnya memiliki
kepentingan yang relative berbeda terhadap suatu produk dan jasa.
Terdapat beberapa dimensi yang mendasari penilaian persepsi
kualitas terhadap produk antara lain:
1. Karakteristik produk.
2. Kinerja merek.
3. Feature (bagian tambahan/elemen sekunder pada produk)
4. Kesesuaian dengan spesifikasi.
5. Keandalan.
6. Ketahanan.
7. Pelayanan
8. Hasil akhir (fit and finish)
Secara umum persepsi kualitas dapat menghasilkan beberapa nilai-
nilai, yaitu:
a. Alasan konsumen untuk membeli.
b. Differensiasi atau positioning produk.
c. Harga optimum.
d. Kepentingan berbagi saluran distribusi.
e. Perluasan merek.
4. Brand Association (Asosiasi merek)
Asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul dan terkait
dengan ingatan konsumen mengenai suatu merek. Asosiasi merek
13
mencerminkan pencitraan suatu merek terhdap suatu kesan tertentu dalam
kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut, produk,
geografis, harga, pesaing, dll. Suatu merek yang telah mapan sudah pasti
akan memiliki posisi yang lebih menonjol daripada pesaing, bila didukung
oleh asosiasi yang kuat.
Berbagai Asosiasi merek yang saling berhubungan akan
membentuk suatu rangkain yang disebut Brand Image, semakin banyak
asosiasi yang saling berhubungan, maka semakin kuat Brand Image yang
dimiliki merek tersebut. Image merek yang baik sangat penting dimata
konsumen, karena dapat menjadi value added dalam pengambilan
keputusan pemilihan merek.
Fungsi Asosiasi merek dalam pembentukan Brand Equity adalah
sebagai berikut:
1. Membantu penyusunan informasi merek.
2. Membedakan merek tersebut dengan merek yang lainnya.
3. Sebagi alas an konsumen untuk membeli.
4. Menciptakan sikap positif terhadap merek tersebut.
5. Sebagai landasan untuk melakukan Brand Expansion.
Selain itu merek juga memberikan manfaat baik bagi
produsen,distributor, dan bagi konsumen itu sendiri.
Manfaat bagi produsen:
1. Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri
masalah yang ada.
14
2. Merek memberikan perlindungan hukum atas tampilan produk yang
unik sehingga tidak dapat ditiru oleh pesaingnya.
3. Merek memberikan penjual kesempatan untuk menarik pelanggan
yang setia dan menguntungkan.
4. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
5. Merek yang baik membantu membangun citra perusahaan.
Manfaat bagi distributor:
1. Memudahkan penanganan produk.
2. Mengidentifikasi pemasok.
3. Menjaga mutu produk.
4. Meningkatkan preferensi produk.
Sedangkan manfaat bagi konsumen yaitu membantu
mengidentifikasi perbedaaan mutu dan dapat memilih produk secara lebih
efisien. Dan dalam pemilihan nama merek perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat atau kualitas
produk.
2. Merek mudah diucapkan, dikenal, dan diingat.
3. Merek harus berbeda dari yang lain.
4. Merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.
Demikian halnya dengan bakpao Larissa. Penulis berargumentasi
bahwa merek dapat membentuk suatu image produk selain itu dengan
adanya merek, konsumen akan lebih mudah mengingat produk tersebut.
Selain itu merek juga memberikan manfaat yaitu: merek memberikan
15
kesempatan kepada penjual untuk menarik minat konsumen untuk
membeli suatu produk, merek juga membantu membangun citra
perusahaan dan dengan adanya merek, proses pemesanan produk
lebih mudah.
Sehingga dalam hal ini, penulis merumuskan hipotesis yaitu:
H1 : Faktor sikap dan merek mempunyai perbedaan yang lebih tinggi pada
produk bakpao merek Larissa dengan produk bakpao merek bukan
Larissa.
a. Sikap terhadap Bakpao larissa dengan merek Larissa lebih tinggi
dibandingkan dengan bakpao bukan Larissa dengan merek
Larissa.
b. Sikap terhadap Bakpao bukan Larissa dengan merek Larissa lebih
tinggi dibandingkan dengan bakpao Larissa dengan merek bukan
Larissa.
c. Sikap terhadap Bakpao Larissa dengan merek bukan Larissa lebih
tinggi dibandingkan dengan bakpao bukan Larissa dengan merek
bukan Larissa.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Konsumen Terhadap
Suatu Merek
1. Besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang atau jasa yang lain.
16
2. Adanya kesamaan mutu, kualitas atau pelayanan dari jenis barang atau jasa
pengganti.
3. Adanya resiko perubahan biaya akibat barang atau jasa pengganti dan
berubahnya tingkat kepuasan yang didapat dari merek baru dibanding
dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah digunakan
Konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya akan
membeli produk dengan merek tertentu. Apabila merek yang dipilih
konsumen itu dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya, maka
konsumen akan mempunyai suatu ingatan yang kuat terhadap merek tersebut.
Dalam keadaan semacam ini, kesetiaan konsumen akan mulai timbul,
berkembang dan dalam pembelian berikutnya, konsumen tersebut akan
memilih produk dengan merek yang telah memberinya kepuasan sehingga
akan terjadi pembelian yang berulang-ulang terhadap merek tersebut.
Kesetiaan merek juga terbentuk melalui proses pembelajaran, yaitu
suatu proses dimana konsumen melalui pengalamannya berusaha
menggunakan merek yang paling sesuai untuknya, dalam arti produk dari
merek tersebut dapat memberikan kepuasan yang sesuai dengan harapan dan
kebutuhannya. Konsumen akan terus menerus mencoba berbagai macam
merek sebelum menemukan merek yang benar-benar cocok. Kesetiaan merek
biasanya mengakibatkan repeat buying dan recommended buying. Jika
konsumen puas akan performance suatu merek maka konsumen akan membeli
terus merek tersebut, menggunakannya bahkan memberitahukan pada orang
17
lain akan kelebihan merek tersebut. Jika konsumen sering membeli produk
tersebut maka dapat dikatakan tingkat kesetiaan merek itu tinggi, sebaliknya
jika konsumen tidak terlalu puas akan produk dan cenderung untuk membeli
produk dengan merek yang berbeda maka kesetiaan merek rendah. Kepuasan
konsumen perlu dipelihara dan ditingkatkan agar dapat menciptakan dan
mempertahankan kesetiaan konsumen terhadap merek.
C. Produk
Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang
diinginkan maka sebuah perusahaan perlu merancang produk yang dapat
memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan pasar. Produk menurut
Dharmmesta (1984:94) didefinisikan sebagai berikut:
Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat dirasakan maupuntidak dapat dirasakan termasuk kemasan, warna, harga, prestiseperusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yangditerima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Sedangkan menurut Kotler (1989:3) menyatakan bahwa:
Produk adalah segala sesuatu yang bias ditawarkan kepada pasar agardiperhatikan, diminta, dipakai dan dikonsumsi sehingga mungkin bisamemuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Dari kedua definisi diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa produk
adalah suatu sifat kompleks baik yang dapat dirasakan maupun tidak dapat
dirasakan, termasuk kemasan, warna, bentuk, harga, prestise perusahaan dan
pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang dapat ditawarkan kepada
18
pasar agar diperhatikan, diminta atau dikonsumsi sehingga bisa memuaskan
keinginan atau kebutuhan konsumen.
Konsep produk tidak hanya terbatas pada benda fisik saja, segala
sesuatu yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dapat
dikatakan sebagai produk. Disamping barang dan jasa, produk mencakup pula
manusia, tempat, organisasi, kegiatan dan gagasan.
Dalam hal ini produk bakpao Larissa merupakan produk fisik dan
merupakan barang yang tahan lama untuk disimpan. Walaupun tidak memakai
bahan pengawet, bakpao Larissa dapat bertahan cukup lama dengan disimpan
di lemari pendingin. Rasa dari produk juga tidak berubah walaupun disimpan
cukup lama di lemari pendingin (freezer).
Dalam hal ini faktor kemasan, harga, bentuk produk sangat
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dimana bentuk kemasan dari produk
yang baik dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut.
Faktor harga juga berpengaruh sehingga dalam penetapan harga diperlukan
pertimbangan-pertimbangan sehingga harga yang akan ditetapkan dapat
dijangkau oleh konsumen. Selain itu bentuk dari produk juga mempengaruhi
sikap konsumen dalam membeli produk dimana dengan bentuk produk yang
unik, kualitas yang baik maka konsumen akan lebih tertarik untuk membeli
produk tersebut disbanding jika suatu produk tidak mempunyai bentuk yang
unik.
19
D. Tingkatan Produk
Kalau lebih jauh lagi menurut Kotler (1989:4), sesungguhnya suatu produk
mempunyai tiga tingkatan pengertian. Tiga tingkatan tersebut yaitu:
1. Inti produk, merupakan tingkat yang paling dasar dari tingkatan produk.
Inti produk ini merupakan hal yang paling substansial dari suatu produk,
sesuatu yang sebenarnya dibeli oleh konsumen, maka tugas seorang
pemasar adalah menjual manfaat intinya dan bukanlah ciri-ciri produknya.
2. Wujud produk merupakan pengubahan dari inti produk yang berupa
gagasan yang hendak dijual menjadi suatu wujud fisik produk, misalnya
gagasan tentang produk diwujudkan dalam bentuk bakpao, roti, dan
sebagainya. Wujud produk ini sedikitnya mempunyai lima karakteristik,
yaitu: kualitas, ciri khas, model, merek dan kemasan.
3. Produk tambahan merupakan bentuk penyempurnaan produk dengan
memberikan jasa dan manfaat tambahan pada suatu produk sehingga
menjadi produk yang disempurnakan.
Dengan memelihara hal tersebut, maka seorang pemasar akan
menjumpai banyak peluang untuk selalu berinovasi terhadap
produknya.
E. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk menurut Kotler (1989:54) bisa dilakukan atas
berbagi macam sudut pandang. Berdasarkan daya tahan produk dapat
diklasifikan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
20
1. Barang tidak tahan lama
Barang yang biasanya habis dikonsumsi satu atau beberapa kali
pemakaian. Misalnya: sabun, roti, mie instant,dll.
2. Barang tahan lama
Barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak
pemakaian. Contohnya: alat-alat elektronik, mobil, dll.
3. Jasa
Merupakan aktivitas, manfaat yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya:
bengkel, salon, hotel, dll.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk dapat diklasifikasikan
berdasarkan siapa konsumennya. Berdasarkan criteria tersebut produk dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Barang konsumen
Merupakan barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir,
barang konsumen dapat dibedakan menjdai empat jenis, yaitu:
a) Convenience goods adalah barang yang pada umumnya memiliki
frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam
waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum dalam
pembandingan dan pembeliannya.
b) Shopping goods adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan
dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai
barang yang tersedia. Contohnya: alat-alat rumah tangga, pakaian,
sepatu, dll.
21
c) Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan
atau identifikasi mereka yang unik pada umumnya konsumen bersedia
melakukan usaha-usaha khusus untuk membelinya. Misalnya: model
pakaian yang dirancang oleh perancang terkenal seperti Ramli,
Christian Dior.
d) Unsought goods adalah barang-barang yang tidak diketahui oleh
konsumen ataupun jika sudah diketahui konsumen pada umumnya
tidak terpikirkan untuk membelinya. Contonya: peti mati,
ensiklopedia.
2. Barang industri
Barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara)
untuk keperluan lain, yaitu:
a) Untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual
kembali
b) Untuk dijual kembali (oleh pedagang) tanpa dilakukan transformasi
fisik (proses produksi)
F. Loyalitas Konsumen
Dalam ilmu ekonomi istilah loyalitas konsumen memiliki arti yang
menunjukkan pada kesetiaan konsumen akan suatu produk. Menurut Kotler
(1989:54), loyalitas konsumen adalah :
Loyalitas konsumen adalah ukuran kedekatan atau keterikatanpelanggan pada sebuah merek dimana ukuran ini menggambarkantentang mungkin tidaknya konsumen beralih ke merek lain.
Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dari kepuasan konsumendalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikanoleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dariperusahaan tersebut. Loyalitas merupakan bukti konsumen yang selalu
22
menjadi konsumen, yang mempunyai kekuatan dan sikap positif atasperusahaan itu
G. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia. Perilaku
konsumen berubah-ubah dan berbeda satu dengan yang lain, karena kegiatan
tiap manusia berbeda-beda sesuai dengan pengaruh sosial yang semakin
mendesak. Kebutuhan konsumen semakin meningkat, sehingga para
pengusaha harus dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada, maka dari itu
perlu dilakukan suatu penelitian sebagai langkah awal untuk mengetahui
perilaku konsumen.
(Dharmmesta dan Handoko, 1987:10) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai berikut:
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secaralangsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalam proses pengambilan keputusanpada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Analisis perilaku konsumen yang realistis hendaknya menganalisis
juga proses-proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang selalu menyertai
setiap pembelian. Mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari
apa yang dibeli atau dikonsumsi, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaannya,
dan dalam kondisi apa barang-barang dan jasa-jasa dibeli.
H. Teori Perilaku Konsumen
Agar dapat memahami proses motivasi yang mendasari dan
mengarahkan perilaku konsumen di dalam melakukan pembelian, maka kita
23
perlu mempelajari beberapa teori sosiologis, dan teori antropologis
(Dharmmesta dan Handoko, 1987:27)
1. Teori Ekonomi Mikro
Menurut ahli ekonomi klasik, keputusan pembelian merupakan hasil
perhitungan ekonomis rasional yang sadar, pembeli individual berusaha
menggunakan barang-barang yang memberikan kegunaan (kepuasan)
paling banyak, sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.
Teori ini disempurnakan oleh ahli-ahli ekonomi neo klasik yang disebut
juga teori keputusan marjinal. Teori ini kemudian dikembangkan oleh
Alfred Marshall menjadi apa yang disebut teori kepuasan modern.
Menurut teori ini setiap konsumen akan mendapatkan kepuasan
maksimum, dan konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu
produk untuk jangka waktu yang lama, jika konsumen tersebut sudah
memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya.
2. Teori Psikologis
Teori ini selalu dipengaruhi oleh kekuatan lingkungan. Ada beberapa teori
yang termasuk teori psikologis yang secara garis besar dapat dibagi dalam
dua teori yaitu (Dharmmesta dan Handoko, 1987:30):
a) Teori Belajar
Teori ini didasarkan pada tiga komponen yaitu: dorongan, petunjuk,
dan tanggapan. Beberapa teori yang menjelaskan penafsiran dan
peramalan proses belajar konsumen ini adalah:
1. Teori Rangsangan Tanggapan
24
Menurut teori ini, proses belajar merupakan suatu tanggapan dari
seseorang terhadap rangsangan apa yang dihadapinya.
2. Teori Kesadaran
Menurut teori ini, proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti sikap, keyakinan, dan pengalaman masa lalu.teori ini lebih
menekankan pada proses pemikiran seseorang karena sangat
menentukan dalam pembentukan pola perilakunya.
a) Teori Bentuk dan Bidang
Menurut teori ini, perilaku secara umum adalah hasil interaksi
yang tampak antara individu dengan lingkungan psikologis,
karena lingkungan psikologis dapat mempengaruhi seseorang
dalam memuaskan kebutuhannya.
b) Teori Psikoanalitis
Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia merupakan hasil
kerja sama antara tiga aspek dalam struktur kepribadian
manusia, yaitu: Id, ego, dan superego. Id adalah aspek biologis
yang merupakan wadah dari dorongan-dorongan yang ada
dalam diri manusia. Ego adalah aspek psikologis darii
kepribadian manusia yang timbul karena kebutuhan organisasi
untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata. Superego
adalah aspek sosiologis dari kepribadian, yang menyalurkan
dorongan-dorongan nalurinya ke dalam tindakan-tindakan yang
25
tidak bertentangan dengan norma-norma sosial dan adapt
kebiasaan masyarakat.
c) Teori Sosiologis
Teori ini lebih mengarah pada kegiatan-kegiatan kelompok, seperti
keluarga, teman-teman sekerja, perkumpulan olahraga dan
sebagainya. Perusahaan diharapkan dapat menentukan lapisan-
lapisan sosial mana yang mempunyai pengaruh paling besar
terhadap permintaan akan produk yang dihasilkan.
e) Teori Antropologis
Teori ini menekankan perilaku dari suatu kelompok masyarakat.
Namun kelompok masyarakat yang diutamakan dalam teori ini
bukannya kelompok kecil, melainkan kelompok yang besar atau
kelompok yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan,
kultur, dan kelas sosial. Faktor-faktor tersebut merupakan petunjuk
penting mengenai nilai-nilai yang dianut oleh seorang konsumen.
I. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
a. Faktor Individual
Setiap orang mempunyai sikap, bakat, minat, motivasi, dan selera yang
berbeda-beda. Pola konsumsi mungkin juga dipengaruhi oleh faktor
emosional, sebagian lagi perlu bantuan ilmu psikologi untuk
menjelaskannya. Tetapi ada juga faktor objektif, seperti umur, kelompok
umur (anak, remaja, dewasa, berkeluarga) dan lingkungan yang
26
mempengaruhi tidak hanya apa saja yang dikonsumsi tetapi juga kapan,
berapa, model-modelnya dan sebagainya.
b. Faktor Ekonomi
Selain harga barang, pendapatan konsumen dan adanya substitusi, ada
beberapa hal lain yang ikut berpengaruh terhadap loyalitas seseorang atau
keluarga.
1) Lingkungan fisik.
2) Kekayaan yang sudah dimiliki.
3) Pandangan atau harapan mengenai penghasilan di masa datang.
4) Besarnya keluarga.
5) Tersedia tidaknya kredit murah untuk konsumsi.
c. Faktor Sosial
Orang hidup dalam masyarakat harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosialnya seperti yang telah disebutkan bahwa gaya hidup
orang kaya suka ditiru oleh golongan masyarakat lainnya (demonstration
effect) padahal pola konsumsi golongan orang kaya sebagian besar hanya
untuk pamer (conspicuous consumption).
d. Faktor Budaya
Pertimbangan berdasarkan agama dan adat kebiasaan dapat membuat
keputusan pembelian yang jauh berbeda dengan apa yang diandalkan
dalam teori.
Dalam hal ini faktor budaya sangat berpengaruh terhadap loyalitas
dimana antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa. Dimana fenomena yang
27
terjadi saat ini adalah etnis Tionghoa cenderung mempunyai pandangan
yang cukup luas tentang bakpao. Dilihat dari sejarahnya etnis Tionghoa
telah banyak mengenal berbagai macam jenis, berbagai rasa dari bakpao
sehingga etnis Tionghoa akan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih
luas tentang produk bakpao. Sedangkan etnis non Tionghoa belum
mengenal secara luas produk bakpao cenderung memiliki pola pembelian
yang tinggi dan cenderung setia kepada satu merek.
Sehingga dalam hal ini penulis dapat merumuskan hipotesis yaitu:
H2 : Etnis Tionghoa cenderung lebih kritikal terhadap produk bakpao
dibanding dengan Etnis Non Tionghoa.
J. Nilai Pelanggan
Menurut Kotler (1989) yang dimaksudkan dengan pelanggan adalah:
Pelanggan adalah pihak yang memaksimumkan nilai. Merekamembentuk harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan harapantersebut.
Nilai bagi pelanggan (customer delivered value) adalah nilai pelangan
total dan biaya pelanggan total. Nilai pelanggan total (total customer value)
adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau
jasa tertentu. Biaya pelanggan total (total customer cost) adalah sekumpulan
biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi,
mendapatkan, menggunakan dan membuang produk atau jasa.
K. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau
28
hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan merupakan fungsi dari
persepsi/kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada di bawah harapan,
pelanggan tidak puas, tetapi jika kinerja memenuhi harapan atau bahkan
melebihi dari harapan, maka pelanggan/konsumen puas atau amat puas.
Perusahaan pada umumnya memfokuskan pada kepuasan tinggi
Karena para pelanggan yang kepuasannya hanya cukup, mudah untuk berubah
pikiran bila mandapatkan tawaran yang lebih baik. Mereka yang amat puas
lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan yang tinggi menciptakan
kelekatan emosional terhadap merek tertentu, bukan hanya
kesukaan/prefesional rasional. Hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang
tinggi.
Pelanggan yang sangat puas dapat dilihat dari :
1. Tetap setia terhadap suatu produk.
2. Membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk
baru dan memperbaharui produk-produk yang ada.
3. Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan
produknya.
4. Menawarkan gagasan tentang prosuk kepada perusahaan.
Dalam hal ini, sikap dari konsumen sangat berpengaruh terhadap suatu
produk. Jika konsumen merasa puas dengan suatu produk maka sikap
konsumen tersebut akan cenderung setia terhadap produk tersebut. Selain itu
pandangan konsumen akan suatu produk juga mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan konsumen. Jika konsumen mempunyai pandangan yang baik
terhadap suatu produk maka dengan sendirinya loyalitas konsumen dapat
dicapai.
29
Sehingga dalam hal ini penulis merumuskan hipotesis yaitu:
H3 : Sikap konsumen mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen
pada produk bakpao merek Larissa.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Penelitian ini
dilakukan dengan membagi partisipan menjadi dua kelompok. Masing-masing
kelompok akan dikumpulkan di suatu ruangan dan akan diberikan suatu
skenario yang berbeda untuk masing- masing kelompok.
B. Tempat dan Waktu
1. Tempat penelitian: Perusahaan Bakpao Larissa Surakarta, dengan alamat:
Jl. S. Mahakam No. 6, Kelurahan: Kedung Lumbu, Kecamatan: Pasar
Kliwon, Surakarta.
2. Waktu penelitian: bulan Agustus sampai bulan Oktober 2008
3. Jam penelitian: 10.00 – 12.00
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah responden yang terlibat secara langsung dalam
penelitian dan mereka yang memberikan informasi yang berhubungan
dengan objek penelitian. Subjek penelitian ini adalah kelompok partisipan
yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang merupakan
konsumen bakpao merek Larissa dan kelompok yang bukan merupakan
konsumen bakpao merek Larissa.
29
31
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,
yang menjadi objek penelitian adalah faktor-faktor seperti merek, bentuk
produk, rasa produk, dan faktor budaya dalam pembelian produk bakpao
merek Larissa.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab perubahan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah:
a) Merek
b) Sikap
1. Sikap konsumen terhadap bentuk suatu produk.
2. Sikap konsumen terhadap rasa produk yang ditawarkan.
3. Sikap konsumen terhadap bentuk produk.
4. Sikap konsumen terhadap kualitas bakpao ini.
5. Persepsi konsumen terhadap tekstur bakpao ini.
6. Persepsi konsumen terhadap rasa dari bakpao ini.
7. Kepuasan konsumen setelah mengkonsumsi bakpao ini.
c) Faktor budaya
1. Etnis Tionghoa lebih sering memberikan kritik mengenai isi
bakpao yang terlalu sedikit
2. Etnis Tionghoa lebih sering memberikan kritik tentang kulit
bakpao.
32
3. Etnis Tionghoa sering mengeluh soal harga.
4. Etnis Tionghoa senang mengkritik tentang pelayanan.
Yang dimaksud dengan lebih kritikal yaitu Etnis Tionghoa
cenderung lebih sering melakukan kritik terhadap produk bakpao
dan lebih sering melakukan komplain terhadap produk bakpao. Ini
dikarenakan Etnis Tionghoa lebih mempunyai pandangan atau
pengetahuan yang lebih luas tentang produk bakpao dibandingkan
dengan Etnis Jawa yang belum banyak mempunyai wawasan yang
luas tentang prtoduk bakpao.
Dalam hal ini, saya membedakan antara Etnis Tionghoa dan Etnis
Jawa berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut :
a) Etnis Tionghoa adalah orang-orang yang mengidentifikasi
dirinya sebagai Etnis Tionghoa.
b) Etnis Tionghoa cenderung mempunyai ciri-ciri fisik (misalnya:
kulit yang lebih terang, mata yang lebih sipit).
c) Etnis Tionghoa merupakan keturunan pertama, kedua, dan
ketiga dari orang yang berasal dari negeri China.
d) Yang bersangkutan mengkomunikasikan secara langsung
maupun tidak langsung dirinya sebagai Etnis Tionghoa.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah minat beli konsumen (Y)
33
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data:
Data Primer adalah data yang diperoleh penulis dari objek penelitian
yang belum diolah dengan metode kuesioner dan eksperimen kepada
konsumen yang membeli produk bakpao merek Larissa.
2. Sumber Data:
Sumber Data Primer diperoleh dari: konsumen yang membeli dan yang
tidak membeli produk bakpao merek Larissa.
F. Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan cara menyusun
sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada sejumlah responden
untuk memperoleh sejumlah jawaban yang dibutuhkan tentang identitas
dan penilaian responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam membeli atau tidak membeli produk bakpao
merek Larissa.
Untuk teknik pengumpulan data melalui metode kuesioner, daftar
pertanyaan memiliki beberapa item sebagai variasi jawaban tiap variabel
untuk pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian diberi
alternatif jawaban 5 kategori dengan skor 1 sampai 5 yang disesuaikan
dengan skala likert (Sugiyono, 1994), yaitu:
34
a. Sangat setuju, dengan skor 1
b. Setuju, dengan skor 2
c. Netral, dengan skor 3
d. Kurang setuju, dengan skor 4
e. Sangat tidak setuju, dengan skor 5
G. Pemilihan Partisipan
Yang dimaksud dengan pemilihan partisipan yaitu dengan membagi
partisipan menjadi empat kelompok secara Random Assigment. Pemilihan
partisipan dilakukan oleh peneliti sehingga peneliti mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Dalam pemilihan partisipan, peneliti membagi menjadi dua
kelompok partisipan yang berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan oleh
peneliti. Kelompok pertama yaitu kelompok yang merupakan konsumen
produk bakpao merek Larissa. Kelompok kedua yaitu kelompok yang bukan
merupakan konsumen produk bakpao merek Larissa. Masing-masing
kelompok terdiri dari 25 orang yang akan diberikan suatu kondisi atau situasi
tertentu.
H. Skenario Eksperimen
Dalam membagi partisipan ke kelompok-kelompok, peneliti
menggunakan Random Assigment yaitu teknik pemilihan partisipan yang
memberikan peluang atau kesempatan yang sama kepada responden untuk
dipilih menjadi partisipan.
35
Pada kelompok partisipan pertama yaitu peneliti akan memberikan
suatu skenario yaitu memberikan produk bakpao Larissa dengan merek
Larissa dan konsumen akan diberikan waktu selama 5 menit untuk mencoba
rasa bakpao tersebut kemudian peneliti akan memberikan sejumlah pertanyaan
kepada partisipan untuk dijawab sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan
dari jawaban tersebut. Gambar merek yang diberikan kepada kelompok
partisipan pertama adalah sebagai berikut :
Gambar 1 : gambar merek bakpao Larissa
Pada kelompok partisipan kedua yaitu peneliti akan memberikan suatu
skenario yaitu memberikan suatu skenario dimana partisipan akan diberikan
produk bakpao bukan Larissa dengan merek Larissa sehinnga partisipan
menganggap bahwa produk bakpao yang diberikan adalah bakpao merek
Larissa. Peneliti akan memberikan waktu selama 5 menit kepada partisipan
untuk mencoba rasa bakpao tersebut kemudian peneliti akan memberikan
sejumlah pertanyaan kepada partisipan untuk dijawab sehingga peneliti dapat
36
menarik kesimpulan dari jawaban tersebut. Gambar merek yang diberikan
untuk kelompok kedua sama seperti gambar merek untuk kelompok pertama.
Pada kelompok partisipan ketiga, peneliti akan memberikan suatu
skenario yaitu memberikan suatu skenario dimana partisipan akan diberikan
produk bakpao Larissa tetapi disini peneliti memanipulasi merek yaitu
dengan mengganti merek Larissa dengan merek Clarissa. peneliti akan
memberikan waktu selama 5 menit kepada partisipan untuk mencoba rasa
bakpao tersebut kemudian peneliti akan memberikan sejumlah pertanyaan
kepada partisipan untuk dijawab sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan
dari jawaban tersebut. Gambar merek yang akan diberikan kepada kelompok
partisipan ketiga adalah sebagai berikut :
Gambar 2 : gambar merek bakpao Clarissa
Pada kelompok partisipan keempat, peneliti akan memberikan suatu
skenario dimana partisipan akan diberikan produk bakpao bukan Larissa dan
tidak menggunakan merek Larissa. Peneliti akan memberikan waktu selama
5 menit kepada partisipan untuk mencoba rasa bakpao tersebut kemudian
37
peneliti akan memberikan sejumlah pertanyaan kepada partisipan untuk
dijawab sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan dari jawaban tersebut.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa cermat
suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Pengujian
validitas dilakukan dengan menghitung antara nilai dari tiap-tiap
pernyataan dengan skor total.
rxy =
keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
∑ x : jumlah skor butir
∑ y : jumlah skor total
∑xy: jumlah kali antara x dan y
n : jumlah sampel
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
pengukuran memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan
pengukuran pada subyek yang sama. Setelah koefisien korelasi item
bernomor genap dan item bernomor ganjil, maka dimasukkan kedalam
38
rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut (Usman dan Purnomo,
2000:262)
rbb =
Keterangan :
rbb : koefisien korelasi antara item yang bernomor genap dan bernomorganjil.
rxy : koefisien reliabilitas.
J. Teknik Analisis Data
1. Uji T-Test
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik
analisis T-Test. Dari analisis ini akan diketahui apakah variabel mana yang
mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk bakpao
merek Larissa.
Pada teknik ini, penulis membandingkan antara sikap antara
kelompok pertama terhadap kelompok kedua, kelompok kedua dengan
kelompok ketiga, kelompok ketiga dengan kelompok keempat dengan
menggunakan analisis T-Test. Analisis T-Test digunakan untuk menguji
rata-rata dua sampel yang saling berhubungan.
Rumusan T-Test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif yang
saling berkorelasi adalah sebagai berikut :
39
2
2
1
1
2
22
1
2
1
21
2n
S
n
Sr
n
S
n
S
XXt
1X = Rata-rata sampel 1
2X = Rata-rata sampel 2
1S = Simpangan baku sampel 1
2S = Simpangan baku sampel 22
1S = Varians sampel 12
2S = Varians sampel 2
r = Korelasi antara dua sampel
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik analisis regresi linier
sederhana. Dari analisis ini akan diketahui apakah sikap konsumen akan
mempengaruhi minat beli konsumen terhadap bakpao Larissa.
a. Mencari persamaan regresi linier sederhana dengan rumus (Sugiyono,
2003: 244)
Y = a + bX + e
Keterangan :
Y : Variabel terikat (minat konsumen)
a : Harga konstan
b : Koefisien regresi
X : Variabel bebas (sikap)
40
Nilai a dan b dicari dengan metode kuadrat terkecil (Sugiyono, 2003:
245)
a =
22
2
XXn
XYXXY
b = 22 XXn
YXXYn
b. Untuk menguji signifikansi koefisien regresi sederhana digunakan uji t
dengan rumus (Algifari, 2000: 19)
t =bS
b
keterangan
t : nilai t hitung yang dicari
b : koefisien regresi
Sb : simpangan baku
Untuk menguji signifikansi koefisien regresi (b) digunakan taraf
nyata 5% dengan ketentuan sebagai berikut :
Ho adalah hipotesis yang menyatakan bahwa sikap konsumen tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk bakpao
Larissa
Ho adalah hipotesis yang menyatakan bahwa sikap konsumen
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk bakpao
Larissa.
41
Kesimpulannya Ho diterima jika thitung ≤ ttabel dan Ho ditolak jika thitung
≥ ttabel
3. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Sederhana
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model
regresi linier sederhana dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik.
Model regresi linier sederhana akan lebih tepat digunakan, jika memenuhi
asumsi berikut ini (Sunyoto, 2007 : 89-105) :
a. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi sederhana
dimana akan diukur tingkat keeratan hubungan/ pengaruh variabel
bebas melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi variabel bebas lebih besar dari
0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi variabel bebas lebih kecil atau
sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan :
1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik (α).
2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari
dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :
42
a) Besar nilai tolerance (α) :
α = 1 / VIF
b) Besar nilai variance inflation factor (VIF) :
VIF = 1 / α
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika :
α hitung < α dan VIF hitung > VIF
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika :
α hitung > α dan VIF hitung < VIF
b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi linier sederhana perlu juga diuji
mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu
dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai mempunyai
varians yang sama disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya
tidak sama/berbeda disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan
regresi yang baik jika tidak terjadi homoskedastisisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan
variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya
(ZRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data anta ZPRED dan ZRESID menyebar di bawah maupun
di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola
yang teratur.
43
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
c. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas,
uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji
data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dalam diktat ini ada
dua cara yang dibahas yaitu :
1) Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva
(kurtosis = α4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :
Z skewness = skewness / √ 6/N atau Zα3 = α3/ √ 6/N
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = kurtosis / √ 24/N atau Zα4/ α4/ √ 24/N
Dimana N = banyak data
Ketentuan analisis :
44
a) Variabel (bebas dan terikat) berdistribusi normal jika Z hitung
(Zα3 atau Zα4) < Z tabel.
b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau
Zα4) > Z tabel.
2) Grafik Histogram dan Normal Probability Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data
berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data
riil/nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati
normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk
garis kurva cenderung tidak simetris terhadap mean (U), maka
dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya.
Cara grafik histogram, lebih sesuai untuk data yang relatif banyak,
dan tidak cocok untuk data yang sedikit karena interpretasinya
dapat menyesatkan.
Cara normal probability plot lebih handal daripada cara
grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan
data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif.
Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil
mengikuti garis diagonal.
d. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik/tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
45
timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu
periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1
(sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)
b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2
atau -2 ≤ DW ≤ +2
c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah umum perusahaan
Pada tahun 1995, seorang yag bernama Ny. Irawan Joesoef
memutuskan untuk memulai bisnis bakpao. Dimana saat itu usaha pabrik
plastik yang dirintisnya mengalami kebangkrutan. Ny Irawan Joesoef berpikir
bahwa usaha bakpao belum ada di kota Solo. Dengan semangatnya Ny Irawan
Joesoef terus mencari resep-resep untuk membuat bakpao tetapi pada waktu
itu usaha ini sulit berkembang selain merupakan usaha baru, para konsumen
juga belum mengetahui tentang produk bakpao ini. Tetapi Ny Irawan Joesoef
tidak begitu saja menyerah, ia terus mencari bagaimana membuat bakpao yang
mempunyai rasa yang enak dan mampu menarik minat konsumen untuk
membeli produk bakpao yang dibuatnya.
Dalam merintis usaha ini tidaklah mudah, Ny Irawan Joesoef harus
melakukan riset terus menerus untuk menemukan resep dan komposisi yang
tepat untuk produk bakpao yang dibuatnya. Dan akhirnya ia pun menemukan
resep dan komposisi yang cocok untuk produknya.kemudian ia juga berpiir
bagaimana cara memasarkan produknya tersebut.pertama ia jual produknya di
rumahnya sendiri dengan membuat spanduk kecil sehingga orang dapat
mengetahui produk bakpao nya. Selain itu Ny Irawan Joesoef juga melakukan
promosi dengan menyebarkan brosur-brosur. Walaupun telah melakukan
berbagai cara untuk memasarkan produknya tetap saja belum banyak
45
konsumen yang membeli bakpao, ia tetap tidak ingin menyerah karena ia
berpikir bahwa usaha bakpao ini mempunyai prospek yang baik untuk masa
depan. Dan dengan melakukan banyak cara untuk memasarkan produknya
tersebut usaha ini perlahan-lahan mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Pertama berdiri, Ny Irawan Joesoef hanya membuat produk bakpao
dengan empat rasa yaitu rasa ayam, rasa kacang hijau, rasa coklat, dan rasa
kacang tanah. Kemudian ia juga berpikir untuk memberi merek untuk usaha
yang dirintisnya tersebut. Dengan bantuan anak-anaknya, ia berpikir nama apa
yang cocok untuk dijadikan merek produknya tersebut. Ia bermimpi suatu saat
nanti produknya akan semakin dikenal oleh orang dan laris sehingga ia
mempunyai ide untuk memberi nama usahanya tersebut dengan nama Larissa,
dimana nama Larissa terinspirasi dari mimpinya tersebut. Kemudian anaknya
pertama mulai membuat sketsa gambar untuk merek Larissa dan dicetak untuk
dibuat boks sehingga konsumen yang membeli produk tersebut akan mudah
mengingat merek Larissa dengan pemberian boks tersebut.
B. Visi dan misi perusahaan
a. Visi perusahaan adalah : memberikan yang terbaik kepada setiap orang.
Maksudnya adalah Bakpao Larissa ingin memberikan semua yang terbaik
kepada setiap orang baik dalam hal produk bakpao sendiri maupun dalam
hal pelayanan.
b. Misi perusahaan adalah : menjadi pilihan utama. Maksudnya yaitu untuk
menjadikan Larissa menjadi nama pertama yang muncul dalam benak
46
setiap orang yang mencari produk bakpao yang berkualitas dan terjangkau.
Suatu misi adalah tujuan inti yang yang terbaik yang mungkin dapat
dicapai. Maksud dari Bakpao Larissa tentang perkataan mereka bahwa
merka ingin menjadi pilihan yang utama adalah mereka ingin Bakpao
Larissa menjadi hal pertama yang muncul dalam benak dalam benak setiap
orang. Misi Bakpao Larissa telah banyak bicara tentang ambisi mereka
untuk memajkan Bakpao Larissa. Hal ini pula yang membuat Bakpao
Larissa selalu mencoba untuk menjadi yang terbaik di bidang yang mereka
dalami.
C. Nilai-nilai utama perusahaan
1. Kebersamaan
Orang yang bekerja bersama-sama akan saling memperhatikan satu
sama lain. Mereka akan saling membantu sepanjang waktu. Mereka sadar
bahwa dengan mengerjakan bersama-sama akan lebih berarti daripada
mengerjakannya sendiri.
Kebersamaan adalah suatu nilai yang kuat dan penting bagi
perusahaan Bakpao Larissa. Hal inilah yang harus menjadi karakteristik
dan perilaku perusahaan. Kebersamaan telah berperan secara alami sejak
perusahaan berdiri, dimana perusahaan ini bermula dari kebersamaan
antara ibu dan anaknya.
47
2. Semangat
Semangat adalah apa yang membimbing kita. Semangatlah yang
membuat perusahaan percaya bahwa bakpao Larissa dapat berkembang
lebih jauh, bekerja lebih keras dari saingannya, dan menempatkannya pada
standar kualitas yang lebih tinggi.
Dengan semangat yang tepat, suatu tantangan yang sulit dapat
menjadi suatu kesempatan, suatu kegagalan juga dapat menjadi suatu
kesempatan untuk mencoba lagi, dengan semangat yang dimiliki,
perusahaan akan merasa percaya diri dalam menghasilkan sesuatu yang
lebih banyak dari yang dapat dipikirkan.
3. Keuletan
Keuletan dalam hal ini juga sangat berpengaruh, dimana bekerja tanpa
keuletan belum tentu akan dapat bertahan dengan semakin munculnya
persaingan.
Keuletan dalam berwirausaha sangat dibutuhkan untuk memulai suatu
petualangan baru, tanpa keuletan suatu usaha tidak akan dapat berkembang
semakin luas.
D. Prinsip operasi perusahaan
Visi, misi, dan nilai-nilai utama perusahaan adalah semua elemen yang
menjatidirikan Bakpao Larissa. Untuk mengimplementasikannya, perusahaan
membutuhkan prinsip-prinsip operasi yang akan memandu perusahaan dalam
menjalankan kegiatannya. Perusahaan mengelompokkan prinsip-prinsip
tersebut dalam 3 poin utama.
48
1. Kesederhanaan dan efisiensi biaya
Pendekatan langsung harus selalu memandu perusahaan, karena
perusahaan bergantung pada pengembangan terus menerus di segala
bidang dalam operasinya, maka dari perusahaan harus mempunyai orang-
orang yang terampil dan ulet sehingga masalah yang timbul sehari-hari
dapat dengan mudah diatasi. Menekan jumlah biaya sangat membantu
perusahaan untuk menekan harga produknya, sehingga pada akhirnya akan
menguntungkan para pelanggan. Intinya yaitu :
a) Menghindari hirarki dan mengembangkan kesejajaran.
b) Memberikan metode latihan yang baik dan sederhana dengan solusi
biaya yang efektif.
c) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam segala tindakan.
2. Fokus kepada pelanggan
Perusahaan harus mengetahui dengan cermat apa saja yang menjadi selera
dari para pelanggannya. Perusahaan juga harus memperhatikan dan
mengerti kondisi disekelilingnya dan harus mampu beradaptasi dengan
cepat pada perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggannya. Intinya
yaitu :
a) Memperlakukan pelanggan dengan ramah, baik.
b) Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
49
3. Kemampuan untuk terus bertahan
Sebagian orang menginginkan usaha yang dikerjakannya langsung
dapat dikenal banyak oleh masyarakat luas dan selalu ingin mendapatkan
hasil dengan cepat. Pendapat itu memang tidak salah tetapi perusahaan
akan mudah goyah karena tidak mempunyai fondasi yang kuat sehingga
yang sebaiknya dilakukan perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat
membangun suatu fondasi yang kuat sehingga perusahaan tidak hanya
bertahan untuk waktu yang singkat melainkan perusahaan mampu bertahan
untuk jangka waktu yang lama.
E. Struktur organisasi perusahaan
Setiap perusahaan pati mempunyai suatu struktur organisasi yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan tersebut, supaya
mekanisme kerja dalam perusahaan dapat berjalan dengan lancar baik untuk
masa sekarang dan masa yang akan datang. Demikian juga dengan Bakpao
Larissa yang juga mempunyai struktur organisasi untuk memperlancar
kegiatan usahanya. Struktur organisasi Bakpao Larissa sebagai berikut :
Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka dapat dijelaskan
mengenai tugas, dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang ada
dalam struktur organisasi perusahaan. Tugas dan tanggung jawab masing-
masing jabatan antara lain :
50
1. Pemilik perusahaan
a) Bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan.
b) Mengawasi semua kegiatan perusahaan dan mengatur keuangan
perusahaan.
2. Senior Manager
a) Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang perusahaan.
b) Bertanggung jawab atas pembukuan.
c) Memeriksa jumlah barang yang keluar apakah sesuai dengan jumlah
uang yang diterima.
d) Membayar gaji karyawan.
e) Memeriksa stok produk dan bahan-bahan.
3. Junior Manager
a) Bertugas mengawasi kinerja karyawan.
b) Bertanggung jawab dalam membina karyawan untuk memberikan
pelayanan dengan baik.
Pemilik Perusahan
Senior Manager Junior Manager
Kasir Karyawan
51
c) Memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk-produk
baru.
d) Mendengarkan kritikan dan saran dari konsumen mengenai
pelayanan, produk, dll.
e) Memeriksa penerimaan uang dari kasir untuk kemudian diserahkan
kepada senior manager.
4. Kasir
a) Bertugas melayani pembelian produk dari konsumen.
b) Bertugas menerima pembayaran dari konsumen.
c) Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
d) Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang dari konsumen.
e) Menerima pemesanan produk dari konsumen melalui telepon.
5. Karyawan
a) Bertugas membantu proses produksi.
b) Bertugas mencatat hasil produksi yang dihasilkan.
c) Memeriksa stok produk yang tersedia.
d) Mencatat keluar masuknya produk.
F. Pengembangan produk
Inspirasi untuk membuat produk baru dapat datang darimana saja,
kadang inspirasi itu datang karena perusahaan mengetahui dengan jelas apa
yang menjadi selera dari konsumen.
52
Mengembangkan dan menghasilkan produk-produk baru merupakan
suatu hal yang sangat penting sehingga dengan adanya produk baru yang
dihasilkan, konsumen tidak bosan dengan produk-produk yang ada. Selain itu
dengan adanya produk-produk baru konsumen akan mempunyai berbagai
pilihan yang sesuai dengan selera mereka.
Dalam hal inovasi produk, Bakpao Larissa selalu mencari apa saja
bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk-produk baru.
Belum lama ini Bakpao Larissa mengenalkan produk baru mereka yaitu rasa
teratai, dimana produk baru tersebut mulai mendapat respon yang positif dari
para konsumen. Konsumen yang telah merasakan rasa dari produk baru ini,
memmberikan pendapat bahwa rasa dari produk ini unik dan enak. Dengan
adanya pendapat konsumen tersebut, Bakpao Larissa juga terus mencari
inspirasi tentang rasa apa saja yang dapat menarik minat konsumen.
G. Tantangan perusahaan
Dengan semakin munculnya para pesaing, tantangan yang terbesar
bagi perusahaan yaitu tetap mempertahankan kualitas produk, rasa dari
produk. Selain itu tantangan lain yaitu bagaimana perusahaan harus selalu
melakukan inovasi dengan menghasilkan produk baru dengan rasa yang
bermacam-macam sehingga dengan banyaknya rasa produk yang dihasilkan
maka konsumen mempunyai banyak pilihan terhadap produk sesuai dengan
selera konsumen.
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis akan mengemukakan dan menganalisis data-data
yang diperoleh dari penelitian melalui kuesioner dengan menggunakan suatu
skenario eksperimen yang telah dibagikan kepada 100 responden. Hasil
pengolahan data berupa informasi untuk mengetahui karakteristik responden dan
untuk membuktikan hipotesis.
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas dari kuesioner yang disebarkan terhadap 100
responden, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan
menggunakan program SPSS for Windows 13, dengan hasilnya sebgai
berikut :
54
Tabel I
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel rhitung rtabel StatusSikap (SKP)
SKP 1 0,679 0,134 ValidSKP 2 0,672 0,134 ValidSKP 3 0,768 0,134 ValidSKP 4 0,673 0,134 ValidSKP 5 0,768 0,134 Valid
Merek (MRK)MRK 1 0,444 0,134 ValidMRK 2 0,693 0,134 ValidMRK 3 0,693 0,134 ValidMRK 4 0,616 0,134 ValidMRK 5 0,616 0,134 Valid
Budaya (BDY)BDY 1 0,747 0,134 ValidBDY 2 0,781 0,134 ValidBDY 3 0,781 0,134 ValidBDY 4 0,729 0,134 ValidBDY 5 0,747 0,134 Valid
Minat (MNT)MNT 1 0,593 0,134 ValidMNT 2 0,593 0,134 ValidMNT 3 0,634 0,134 ValidMNT 4 0,616 0,134 Valid
MNT 5 1,000 0,134 Valid
Semua pernyataan yang digunakan dalam penelitian berstatus valid
dan tidak ada satu pernyataan yang gugur, dimana setiap butir pernyataan
yang digunakan dalam penelitian memiliki rhitung > rtabel. Dimana hasil
perhitungan rhitung dibandingkan dengan rtabel satu sisi pada taraf
signifikansi 5% dan derajat bebas 100-1 = 99 adalah 0,134.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir-butir
instrumen penelitian dinyatakan valid (sahih) karena masing-masing butir
55
memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari nilai rtabel. Oleh karena itu,
data yang diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut untuk menguji hipotesis.
2. Pengujian Reliabilitas
Untuk menguji keandalan butir-butir pernyataan yang ada dalam penelitian
ini, digunakan rumus korelasi Pearson, dengan bantuan komputer degna
program SPSS for windows ver 13. Suatu butir pernyataan akan dikatakan
reliabel bila r yang dihasilkan lebih besar dari rtabel dan menggunakan
derajat kebebasan n-1.
Tabel II
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai CronbachAlpha
Nilai r tabel Status
Sikap 0,883 0,134 Reliabel
Merek 0,812 0,134 Reliabel
Budaya 0,916 0,134 Reliabel
Minat 0,640 0,134 Reliabel
Dari hasil pengolahan data tersebut, hasil uji reliabilitas menunjukkan
bahwa tiap instrumen memiliki nilai reliabilitas yang memenuhi syarat dan
dinyatakan reliabel (andal), karena masing-masing nilai Cronbach Alpha
dari setiap variabel berada di atas nila rtabel
B. Identitas Responden
Untuk mengetahui gambaran penelitian ini, penulis menguraikan data-
data berupa identitas responden.
56
1. Jenis Kelamin
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 2
kelompok, data responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan
pada tabel III berikut ini :
Tabel III
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 40 40%
Perempuan 60 60%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel III di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 60 (60%)
responden dan sisanya berjumlah 40 (40%) adalah responden laki-laki.
2. Usia
Identitas responden berdasarkan usia terdiri dari 4 kelompok, data
responden berdasarkan usia dapat ditunjukkan pada tabel IV berikut ini :
Tabel IV
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah persentase< 20 tahun 15 15%
20 – 30 tahun 34 34%31 – 40 tahun 31 31%
>40 tahun 20 20%Total 100 100%
57
Berdasarkan Tabel IV di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok usia 20-30 tahun yaitu 34 (34%) responden,
kemudian kelompok usia 31-40 tahun yaitu 31 (31%) responden,
kelompok usia > 40 tahun 20 (20%) responden, dan kelompok usia < 20
tahun 15 (15%) responden.
3. Pekerjaan
Identitas responden berdasarkan pekerjaan terdiri dari 6 kelompok,
data responden berdasarkan pekerjaan ditunjukkan pada tabel V berikut
ini:
Tabel V
Kararteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah PersentasePelajar/mahasiswa 5 5%Karyawan swasta 10 10%Pegawai negeri 20 20%
Kaum profesi(dosen,dokter, guru, dan
sebagainya)
10 10%
Ibu rumah tangga 25 25%Wiraswasta 30 30%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel V di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok wiraswasta yaitu 30 (30%) responden,
kemudian kelompok ibu rumah tangga yaitu 25 (25%) responden,
kelompok pegawai negeri yaitu 20 (20%) responden, kelompok karyawan
swasta dan kelompok kaum profesi masing-masing 10 (10%) responden,
dan kelompok pelajar/mahasiswa yaitu 5 (5%) responden.
58
4. Pendapatan per Bulan
Identitas responden berdasarkan pendapatan per bulan terdiri dari 4
kelompok, data responden berdasarkan pendapatan per bulan ditunjukkan
pada tabel VI berikut ini:
Tabel VI
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan
Pendapatan per Bulan Jumlah Persentase< Rp. 250.000,- - -
Rp. 250.000,- s/d Rp. 499.999,- 20 20%Rp. 500.000,- s/d Rp. 999.999,- 35 35%
>Rp. 1.000.000,- 45 45%Total 100 100%
Berdasarkan tabel VI di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok pendapatan > Rp. 1.000.000,- yaitu 45 (45%)
responden, kemudian kelompok pendapatan Rp. 500.000,- s/d Rp.
999.999,- yaitu 35 (35%) responden, kelompok Rp. 250.000,- s/d Rp.
499.999,- yaitu 20 (20%) responden, sedangkan untuk kelompok
pendapatan < Rp. 250.000,- tidak ada responden yang menjawab.
C. Uji T-Test
1. Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak
perbedaan antara sikap dan merek terhadap minat beli konsumen antar
kelompok.
59
Untuk menguji apakah ada perbedaan sikap dan merek yang lebih tinggi
terhadap minat beli konsumen pada produk bakpao Larissa maka
ditentukan dulu hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya dahulu.
Ho : Tidak ada perbedaan sikap dan merek yang lebih positif pada
minat beli konsumen produk bakpao Larissa.
Ha : Ada perbedaan sikap dan merek yang lebih positif pada minat
beli konsumen produk bakpao Larissa.
Tabel VII
Nilai rata-rata paired samples statistics antar kelompok
No. Kelompok Mean
1. I : produk Larissa dengan merek Larissa. 3,496
2. II : produk bukan Larissa dengan merek
Larissa.
3,008
3. III : produk Larissa dengan merek bukan
Larissa.
2,816
4. IV : produk non Larissa dengan merek
non Larissa.
2,920
60
Tabel VIII
Tabel mean difference dan t value
No. Perbedaan antara kelompok Mean Difference T value
1. Kelompok 1- kelompok 2 0,488 4,637***
2. Kelompok 2- kelompok 3 0,192 3,062***
3. Kelompok 3- kelompok 4 -0,104 -1,669
Keterangan :
*** : signifikan pada p ≤ 0,01
** : signifikan pada p ≤ 0,05
* : signifikan pada p ≤ 0,1
Dari hasil tabel diatas dapat dijelaskan bahwa ada perbedaan sikap
antar kelompok yang didukung dengan adanya merek. Faktor merek
sangat penting karena adanya merek menunjukkan perbedaan sikap
terhadap suatu produk. Hal ini ditunjukkan dengan :
Nilai rata-rata kelompok I ( 1X ) = 3,496
Nilai rata-rata kelompok II ( 2X ) = 3,008
Nilai rata-rata kelompok III ( 3X ) = 2,816
Nilai rata-rata kelompok IV ( 4X ) = 2,920
Dari data di atas, dapat dijelaskan mengenai perbedaan antara sikap
kelompok I dengan sikap kelompok II, sikap kelompok II dengan sikap
kelompok III, dan sikap kelompok III dengan sikap kelompok IV. Hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
61
a) 1X ≥ 2X = 3,496 ≥ 3,008 ; X difference = 0,488 ; p ≤ 0,01
Dapat dijelaskan bahwa produk bakpao Larissa dengan merek Larissa
mempunyai perbedaan sikap yang lebih positif dibandingkan dengan
produk bakpao bukan Larissa dengan merek Larissa.
b) 2X ≥ 3X = 3,008 ≥ 2,816 ; X difference = 0,192 ; p ≤ 0,05
Dapat dijelaskan bahwa produk bakpao bukan Larissa dengan merek
Larissa mempunyai perbedaam sikap yang lebih positif dibandingkan
dengan produk bakpao Larissa dengan merek bukan Larissa.
c) 3X ≤ 4X = 2,816 ≤ 2,920 ; X difference = -0,104 ; p ≥ 0,1
Dapat dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan sikap yang positif antara
produk bakpao Larissa dengan merek bukan Larissa terhadap produk
bakpao bukan Larissa dengan merek bukan Larissa. Hal ini
membuktikan bahwa pentingnya merek untuk suatu produk. Dengan
adanya merek maka konsumen akan dapat membedakan suatu produk
dengan produk sejenis.
2. Pengujian hipotesis kedua dilakukan untuk mengetahui apakah Etnis
Tionghoa cenderung lebih kritikal terhadap produk bakpao dibanding
dengan Etnis non Tionghoa.
Untuk menguji apakah Etnis Tionghoa cenderung lebih kritikal dibanding
dengan Etnis Non Tionghoa maka ditentukan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif dahulu.
62
Ho : Tidak ada perbedaan sikap antara Etnis Tionghoa dengan Etnis
Non Tionghoa
Ha : Ada perbedaan sikap antara Etnis Tionghoa dengan Etnis non
Tionghoa.
Tabel VIIII
Tabel nilai rata-rata paired samples statistics antara Etnis Tionghoa danEtnis Non Tionghoa
No. Kelompok Mean
1. Tionghoa 3,200
2. Non Tionghoa 4,144
Tabel X
Tabel mean difference dan t value
No. Perbedaan antara kelompok Mean difference T value
1. Tionghoa – non Tionghoa 0,944 12,859***
Keterangan :
*** : signifikan pada p ≤ 0,01
** : signifikan pada p ≤ 0,05
* : signifikan pada p ≤ 0,1
Dari hasil tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Etnis Tionghoa
cenderung lebih kritikal terhadap produk bakpao dibanding dengan Etnis
non Tionghoa, ditunjukkan dengan :
63
Nilai rata-rata Etnis Tionghoa ( 1X ) = 3,200
Nilai rata-rata Etnis Non Tionghoa ( 2X ) = 4,144
Dari data di atas, dapat dijelaskan mengenai perbedaan antara sikap
antara Etnis Tionghoa dengan Etnis Non Tionghoa. Hal ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1X ≤ 2X = 3,200 ≤ 4,144 ; X difference = 0,944 ; p ≤ 0,01
Dapat dijelaskan bahwa Etnis Tionghoa cenderung lebih kritikal dibanding
dengan Etnis non Tionghoa karena Etnis Tionghoa mempunyai pandangan
yang cukup luas tentang produk bakpao sedangkan Etnis non Tionghoa belum
mengenal secara luas produk bakpao sehingga memiliki pola pembelian yang
tinggi dan cenderung setia kepada satu merek saja.
D. Uji Asumsi Klasik
Pengujian penyimpangan asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui
apakah persamaan regresi layak atau tidak digunakan. Pengujian ini untuk
memenuhi beberapa asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel XI
Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Coefficientsa
1,000 1,000SikapModel1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Minata.
64
Berdasarkan tabel I dapat dilihat, jika menggunakan alpha /
tolerance = 5% atau 0,05 maka VIF = 1/α = 1/0,05 = 20. Dari output besar
VIF hitung untuk sikap = 1,000 dan tolerance = 1/VIF = 1/20 = 0,05 atau
5% (tolerance untuk sikap = 1,000) maka dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.
b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
210-1-2-3
Regression Standardized Predicted Value
1.5
1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5Re
gre
ss
ion
Sta
nd
ard
ized
Res
idu
al
Dependent Variable: minat
Scatterplot
Gambar III
Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Berdasarkan analisis hasil uji output SPSS (gambar scatterplot)
didapat titik-titik menyebar dibawah maupun diatas titik origin (angka 0)
sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, jadi variabel bebas tidak
terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.
65
c. Uji Asumsi Klasik Normalitas
210-1-2-3
Regression Standardized Residual
20
15
10
5
0
Fre
qu
en
cy
Mean = -6.64E-16Std. Dev. = 0.995N = 100
Dependent Variable: minat
Histogram
Gambar IV
Hasil Uji Normalitas Histogram
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Exp
ecte
dC
um
Pro
b
Dependent Variable: minat
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar V
Hasil Uji Asumsi Normalitas P-P Plot
66
Berdasarkan hasil grafik histogram didapatkan garis kurva normal,
berarti data yang diteliti diatas berdistribusi normal, demikian juga dari
normal probability plots menunjukkan berdistribusi normal, karena garis
(titik-titik) mengikuti garis diagonal. Dengan demikian persamaan regresi
linier sederhana dikatakan baik.
d. Uji Asumsi Klasik Auto Korelasi
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi
dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)
2. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2
atau -2 ≤ DW ≤ +2
3. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
Tabel XII
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Model Summaryb
,129a ,017 ,007 ,59425 1,584
Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Sikapa.
Dependent Variable: Minatb.
Berdasarkan hasil uji autokorelasi didapat nilai Durbin-Watson sebesar
1,584 yang berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini.
67
E. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Dari analisa regresi linier
sederhana diperoleh model persamaan regresi linier sederhana yaitu sebagai
berikut :
Y = a + b1X1 + e
Dari hasil uji regresi linier dengan bantuan program SPSS versi 13 (lihat
lampiran) diperoleh :
Model B t Sig.(constant) 13,441 14,859 ,000
Sikap 0,379 7,679 ,000Dependent variable : minat
a. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 13,441 + 0,379 X1, dimana :
Y = minat
X1 = sikap
Konstanta sebesar 13,441 menyatakan bahwa jika ada faktor sikap, maka
minat beli konsumen sebesar 13,441
Koefisien regresi sebesar 0,379 menyatakan bahwa setiap penambahan 1,
faktor sikap akan meningkatkan minat konsumen sebesar 0,379
Dari persamaan regresi linier sederhana tersebut diketahui bahwa
koefisien regresi (b) adalah positif, artinya jawaban responden mengenai
faktor sikap berpengaruh terhadap minat konsumen pada produk bakpao
68
merek Larissa. Oleh karena itu semakin positif jawaban responden
mengenai faktor sikap, maka minat konsumen pada produk bakpao merek
Larissa akan semakin meningkat, demikian juga sebaliknya.
b. Untuk menguji signifikansi koefisien regresi dilakukan uji t, tetapi sebelum
pengujian ditentukan hipotesis non dan hipotesis alternatifnya dahulu.
Ho : Faktor sikap konsumen tidak berpengaruh terhadap minat
konsumen untuk membeli produk bakpao merek Larissa.
Ha : Faktor sikap konsumen berpengaruh terhadap minat
konsumen untuk membeli produk bakpao merek Larissa.
Dari tabel koefisien diatas diketahui thitung = 7,679, dengan
menggunakan tingkat signifikansi (α) = 5%, dan derajat n –k – 1 = 100 – 1 –
1 = 98, maka ttabel = (α : n-k-1) = (0,05 : 98) = 1,985. Setelah nilai thitung
diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nila thitung
dengan nilai ttabel. Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak,
sedangkan jika nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari
hasil perhitungan diperoleh thitung = 7,679 sedangkan ttabel = 1,985, artinya
nilai thitung > nilai ttabel, hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor sikap berpengaruh terhadap minat
konsumen pada produk bakpao merek Larissa.
65
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uji T-Test, diketahui
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan sikap terhadap produk bakpao Larissa dengan merek Larissa
dengan produk bakpao Larissa dengan merek bukan Larissa dimana sikap
untuk produk bakpao Larissa dengan merek Larissa lebih tinggi
dibandingkan dengan produk bakpao Larissa dengan merek bukan Larissa.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uji T-Test, diketahui
bahwa ada perbedaan sikap terhadap produk bakpao bukan Larissa dengan
merek Larissa dengan produk bakpao Larissa dengan merek bukan Larissa
dimana sikap untuk produk bakpao bukan Larissa dengan merek Larissa
lebih tinggi dibandingkan dengan produk bakpao Larissa dengan merek
bukan Larissa.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uji T-Test, diketahui
bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap produk bakpao Larissa dengan
merek bukan Larissa dengan produk bakpao bukan Larissa merek bukan
Larissa
66
4. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis T-Test, diketahui
bahwa Etnis Tionghoa cenderung lebih kritikal dibandingkan dengan Etnis
non Tionghoa karena Etnis Tionghoa mempunyai pandangan yang cukup
luas tentang produk bakpao, sedangkan Etnis non Tionghoa belum
mengenal secara luas produk bakpao sehingga memiliki pola pembelian
yang tinggi dan cenderung setia kepada satu merek saja.
5. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis regresi linier
sederhana, diketahui bahwa pengaruh sikap terhadap minat konsumen
pada produk bakpao merek Larissa adalah positif. Maka hipotesis ketiga
terbukti bahwa sikap berpengaruh terhadap minat konsumen pada produk
bakpao merek Larissa.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka dalam kesempatan ini
penulis ingin memberikan sedikit saran yang berkaitan dengan permasalahan
yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Dengan mengetahui bahwa faktor sikap dan merek memiliki perbedaan
yang positif terhadap minat konsumen pada produk bakpao Larissa, maka
pihak perusahaan perlu untuk senantiasa menjaga image merek Larissa
serta rasa dari produk bakpao itu sendiri sehingga akan dapat
meningkatkan minat konsumen dalam membeli produk bakpao Larissa.
Dalam hal ini penulis mencoba memberi saran agar perusahaan bakpao
Larissa juga selalu melakukan inovasi terhadap produknya.
67
2. Dengan mengetahui bahwa Etnis Tionghoa cenderung lebih kritikal
terhadap produk bakpao dibandingkan dengan Etnis Non Tionghoa,
dengan mengetahui Etnis Tionghoa lebih kritikal, pihak perusahaan dapat
mengambil segi positifnya yaitu dengan selalu menjaga image produk,
rasa produk baik untuk Etnis Tionghoa maupun Etnis Non Tionghoa
sehingga dapat meningkatkan penjualan produk bakpao Larissa.
3. Dengan mengetahui bahwa sikap konsumen mempengaruhi minat beli
konsumen terhadap produk bakpao Larissa, maka pihak perusahaan perlu
untuk mengupayakan segala sesuatu yang mendukung proses penjualan
mulai dari pelayanan, fasilitas dan varias produk yang ada, sehingga akan
dapat meningkatkan minat konsumen dalam membeli produk bakpao
Larissa. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan layanan pesanan
antar, dan selalu melakukan inovasi terhadap produknya.
46
DAFTAR PUSTAKA
Bilson Simamora, (2001), Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif danProfitabel, Edisi Pertama, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Buchari Alma, (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, EdisiRevisi, Bandung, Alfabeta.
J. Supranto, (2000). Statistik (Teori dan Aplikasi), Edisi Keenam, Jakarta,
Erlangga.
Kotler, Philip, (2000). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium,
Jakarta,Prehallindo.
Kotler, Philip, (2002). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta,Prehallindo.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2,Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip dan gary Armstrong, (2003). Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, EdisiKesembilan, Jakarta, PT. Indeks Gramedia.
Kotler, Philip dan A.B. Susanto. (2000). Manajemen pemasaran di Indonesia.Jakarta : Salemba Empat
Riduwan Drs. M.BA, (2003). Dasar-dasar Statistika, Cetakan Ketiga, Bandung,Alfabeta.
Umar, Husein. (2003). Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia PustakaUtama bekerja sama dengan JBRC. Jakarta.
Dharmmesta.(1984). Asas-asas marketing. Edisi III. Yogyakarta : Andi Ofset
Tjiptono. Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Ofset
Supranto, J. (2000). Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
NO. SKP 1 SKP 2 SKP 3 SKP 4 SKP 5 AVGSKP TOTAL
1 2 3 3 2 2 2.4 12
2 3 3 3 2 3 2.8 14
3 5 5 5 5 4 4.8 24
4 4 4 5 5 4 4.4 22
5 4 4 3 4 3 3.6 18
6 3 5 5 4 5 4.4 22
7 5 5 5 4 4 4.6 23
8 3 3 2 3 3 2.8 14
9 2 3 4 5 3 3.4 17
10 5 2 4 2 5 3.6 18
11 2 2 3 3 2 2.4 12
12 2 3 3 3 3 2.8 14
13 3 3 3 4 2 3 15
14 4 3 4 4 4 3.8 19
15 5 5 4 4 5 4.6 23
16 3 2 3 2 2 2.4 12
17 2 2 3 4 3 2.8 14
18 4 5 5 5 4 4.6 23
19 3 3 2 2 2 2.4 12
20 5 5 4 3 4 4.4 21
21 5 4 5 5 5 4.8 24
22 4 4 5 5 5 4.6 23
23 4 3 3 3 2 3 15
24 4 5 4 5 5 4.6 23
25 3 5 5 4 4 4.2 21
26 5 4 5 5 5 4.8 24
27 4 4 5 5 5 4.6 23
28 4 3 3 3 2 3 15
29 4 5 4 5 5 4.6 23
30 3 5 5 4 4 4.2 21
31 3 2 3 2 2 2.4 12
32 2 2 3 4 3 2.8 14
33 4 5 5 5 4 4.6 23
34 3 3 2 2 2 2.4 12
35 5 5 4 3 4 4.2 21
36 2 2 3 3 2 2.4 12
37 2 3 3 3 3 2.8 14
38 3 3 3 4 2 3 15
39 4 3 4 4 4 3.8 19
40 5 5 4 4 5 4.6 23
41 2 3 3 2 2 2.4 12
42 3 3 3 2 3 2.8 14
43 5 5 5 5 4 4.8 24
44 4 4 5 5 4 4.4 22
45 4 4 3 4 3 3.6 18
46 3 5 5 4 5 4.4 22
47 5 5 5 4 4 4.6 23
48 3 3 2 3 3 2.8 13
49 2 3 4 5 3 3.4 17
50 5 2 4 2 5 3.6 18
51 3 5 5 4 5 4.4 22
52 5 5 5 4 4 4.6 23
53 3 3 2 3 3 2.8 14
54 2 3 4 5 3 3.4 17
55 5 2 4 2 5 3.6 18
56 2 2 3 3 2 2.4 12
57 2 3 3 3 3 2.8 14
58 3 3 3 4 2 3 15
59 4 3 4 4 4 3.8 15
60 5 5 4 4 5 4.6 23
61 5 4 5 5 5 4.8 24
62 4 4 5 5 5 4.6 23
63 4 3 3 3 2 3 15
64 4 5 4 5 5 4.6 23
65 3 5 5 4 4 4.2 21
66 3 2 3 2 2 2.4 12
67 2 2 3 4 3 2.8 14
68 4 5 5 5 4 4.6 23
69 3 3 2 2 2 2.4 12
70 5 3 4 3 4 3.8 19
71 2 3 3 2 2 2.4 12
72 3 3 3 2 3 2.8 14
73 5 4 5 3 4 4.2 21
74 4 4 5 5 4 4.4 22
75 4 4 3 4 3 3.6 18
76 2 3 3 2 2 2.4 12
77 3 3 3 2 3 2.8 14
78 5 4 5 3 4 4.2 21
79 4 4 5 5 4 4.4 22
80 4 4 3 4 3 3.6 18
81 2 3 3 2 2 2.4 12
82 3 3 3 2 3 2.8 14
83 5 5 5 5 4 4.8 24
84 4 4 5 5 4 4.4 22
85 4 4 3 4 3 3.6 18
86 2 2 3 3 2 2.4 12
87 2 3 3 3 3 2.8 14
88 3 3 3 4 2 3 15
89 4 3 4 4 4 3.8 19
90 5 5 4 4 5 4.6 23
91 2 2 3 3 2 2.4 12
92 2 3 3 3 3 2.8 14
93 3 3 3 4 2 3 15
94 4 3 4 4 4 3.8 19
95 5 5 4 4 5 4.6 23
96 3 2 3 2 2 2.6 12
97 2 2 3 4 3 2.8 14
98 4 5 5 5 4 4.6 23
99 3 3 2 2 2 2.4 12
100 5 5 4 3 4 4.2 21
NO. MNT 6 MNT 8 MNT 9 MNT 10 AVGMNT TOTAL
1 3 3 3 3 3.4 17
2 4 3 5 4 3.8 19
3 5 4 5 5 4.6 23
4 5 5 4 5 4.8 24
5 2 3 3 3 2.8 14
6 5 5 5 4 4.4 22
7 4 5 5 5 4.6 23
8 3 4 3 3 3.2 16
9 4 5 5 5 4.6 23
10 3 3 4 5 3.6 18
11 5 4 3 5 4 20
12 4 5 4 3 4 20
13 4 3 5 3 3.8 19
14 5 4 4 4 4.2 21
15 4 4 5 5 4.4 22
16 5 4 4 4 4 20
17 3 3 4 3 3.4 17
18 4 5 5 3 4.2 21
19 4 4 3 4 3.8 15
20 3 5 5 4 4.4 22
21 4 5 5 4 4.6 23
22 5 5 4 5 4.8 24
23 4 4 5 5 4.4 22
24 5 5 4 5 4.8 24
25 4 4 5 5 4.6 23
26 4 5 5 4 4.6 23
27 5 5 4 5 4.8 24
28 4 4 5 5 4.4 22
29 5 5 4 3 4.4 22
30 4 4 5 5 4.6 23
31 5 4 4 4 4 20
32 3 3 4 3 3.4 17
33 4 5 5 3 4.2 21
34 4 4 3 4 3.8 15
35 3 5 5 4 4.4 22
36 5 4 3 5 4 20
37 4 5 4 3 4 20
38 4 3 5 3 3.8 19
39 5 4 4 4 4.2 17
40 4 4 5 4 4.2 21
41 3 3 3 3 3.4 17
42 4 3 5 4 3.8 19
43 5 4 5 5 4.6 23
44 5 5 4 5 4.8 24
45 2 3 3 3 2.8 14
46 5 5 5 4 4.4 22
47 4 5 5 5 4.6 23
48 3 4 3 3 3.2 16
49 4 5 5 5 4.6 23
50 3 3 4 5 3.4 18
51 5 5 5 4 4.4 22
52 4 5 5 5 4.6 23
53 3 4 3 3 3.2 16
54 4 5 5 5 4.6 23
55 3 3 4 5 3.6 18
56 5 4 3 5 4 20
57 4 5 4 3 4 20
58 4 3 5 3 3.8 19
59 5 4 4 4 4.2 21
60 4 4 5 5 4.4 22
61 4 5 5 4 4.6 23
62 5 5 4 5 4.8 24
63 4 4 5 5 4.4 22
64 5 5 4 5 4.8 24
65 4 4 5 5 4.6 23
66 5 4 4 4 4 20
67 3 3 4 3 3.4 17
68 4 5 5 3 4.2 21
69 4 4 3 4 3.8 19
70 3 5 5 4 4.4 22
71 3 3 3 3 3.4 17
72 4 3 5 4 3.8 19
73 5 4 3 5 4.2 21
74 3 5 4 5 4 20
75 2 3 3 3 2.8 14
76 3 3 3 3 3.4 17
77 4 3 5 4 3.8 19
78 5 4 3 5 4.2 21
79 3 5 4 5 4 20
80 2 3 3 3 2.8 14
81 3 3 3 3 3.4 17
82 4 3 5 4 3.8 19
83 5 4 5 5 4.6 23
84 5 5 4 5 4.8 24
85 2 3 3 3 2.8 14
86 5 4 3 5 4 20
87 4 5 4 3 4 20
88 4 3 5 3 3.8 19
89 5 4 4 4 4.2 21
90 4 4 5 4 4.2 21
91 5 4 3 5 4 20
92 4 5 4 3 4 20
93 4 3 5 3 3.8 21
94 5 4 4 4 4.2 21
95 4 4 5 5 4.4 22
96 5 4 4 4 4 20
97 3 3 4 3 3.4 17
98 4 5 5 3 4.2 21
99 4 4 3 4 3.8 19
100 3 5 5 4 4.4 22
NO. MRK 11 MRK 12 MRK 13 MRK 14 MRK 15 AVGMRK TOTAL
1 2 4 2 2 4 2.8 14
2 4 3 3 2 3 3 15
3 3 5 5 5 4 4.4 22
4 4 5 5 3 5 4.4 22
5 2 2 2 2 3 2.2 13
6 4 5 4 5 5 4.6 23
7 5 5 5 4 5 4.8 24
8 4 3 2 3 2 2.8 14
9 3 4 3 4 4 3.6 18
10 4 4 5 4 3 4 20
11 3 4 4 2 2 3 15
12 3 4 4 3 3 3.4 17
13 4 4 4 3 3 3.8 18
14 3 5 4 5 4 4.2 21
15 4 4 5 5 4 4.4 22
16 3 5 4 2 2 3.2 16
17 4 3 4 3 5 3.8 19
18 4 4 5 4 5 4.4 22
19 4 2 2 3 3 2.8 14
20 3 4 3 4 3 3.4 17
21 4 5 4 5 5 4.6 23
22 4 5 5 5 5 4.8 24
23 3 2 3 2 2 2.4 12
24 5 5 5 4 4 4.6 23
25 3 5 5 4 5 4.4 22
26 4 5 4 5 5 4.6 23
27 4 5 5 5 5 4.8 24
28 3 2 3 2 2 2.4 12
29 3 3 5 4 3 3.6 18
30 3 5 5 4 5 4.4 22
31 3 5 4 2 2 3.2 16
32 4 3 4 3 5 3.8 19
33 4 4 5 4 5 4.4 22
34 4 2 2 3 3 2.8 14
35 3 4 3 4 3 3.4 17
36 3 4 4 2 2 3 15
37 3 4 4 3 3 3.4 17
38 4 4 4 3 3 3.6 18
39 3 5 4 5 4 4.2 21
40 4 4 3 4 4 3.8 19
41 2 4 2 2 4 2.8 14
42 4 3 3 2 3 3 15
43 3 5 5 5 4 4.4 22
44 4 5 5 3 5 4.4 22
45 2 2 2 2 3 2.2 11
46 4 5 4 5 5 4.6 23
47 5 5 5 4 5 4.8 24
48 4 3 2 3 2 2.8 14
49 3 4 3 4 4 3.6 18
50 4 4 5 4 3 4 20
51 4 5 4 5 5 4.6 23
52 5 5 5 4 5 4.8 24
53 4 3 2 3 2 2.8 14
54 3 4 3 4 4 3.6 18
55 4 4 5 4 3 4 20
56 3 4 4 2 2 3 15
57 3 4 4 3 3 3.4 17
58 4 4 4 3 3 3.6 18
59 3 5 4 5 4 4.2 21
60 3 4 3 5 4 3.8 19
61 4 5 4 5 5 4.6 23
62 4 5 5 5 5 4.8 24
63 3 2 3 2 2 2.4 12
64 5 5 5 4 4 4.6 23
65 3 5 5 4 5 4.4 22
66 3 5 4 2 2 3.2 16
67 4 3 4 3 5 3.8 19
68 4 4 5 4 5 4.4 22
69 4 2 2 3 3 2.8 14
70 3 3 3 4 3 3.2 16
71 2 4 2 2 4 2.8 14
72 4 3 3 2 3 3 15
73 3 5 5 5 4 4.4 22
74 4 5 4 3 3 3.8 19
75 2 2 2 2 3 2.2 11
76 2 4 2 2 4 2.8 14
77 4 3 3 2 3 3 15
78 3 5 5 5 4 4.4 22
79 4 5 4 3 3 3.8 19
80 2 2 2 2 3 2.2 11
81 2 4 2 2 4 2.8 14
82 4 3 3 2 3 3 15
83 3 5 5 5 4 4.4 22
84 4 5 5 3 5 4.4 22
85 2 2 2 2 3 2.2 11
86 3 4 4 2 2 3 15
87 3 4 4 3 3 3.4 17
88 4 4 4 3 3 3.6 18
89 3 5 4 5 4 4.2 21
90 4 4 3 4 4 3.8 19
91 3 4 4 2 2 3 15
92 3 4 4 3 3 3.4 17
93 4 4 4 3 3 3.6 18
94 3 5 4 5 4 4.2 21
95 3 4 3 5 4 3.8 19
96 3 5 4 2 2 3.2 16
97 4 3 4 3 5 3.8 19
98 4 4 5 4 5 4.4 22
99 4 2 2 3 3 2.8 14
100 3 4 3 4 3 3.4 17
NO. BDY 16 BDY 17 BDY 18 BDY 19 BDY 20 AVGBDY TOTAL
1 2 2 2 2 2 2 10
2 4 2 3 3 3 3 15
3 4 5 5 4 5 4.6 23
4 5 5 5 5 4 4.8 24
5 2 2 2 3 2 2.2 11
6 5 5 5 5 4 4.8 24
7 5 5 5 5 5 5 25
8 4 2 2 2 3 2.6 13
9 3 2 3 4 3 3 15
10 4 4 4 3 4 3.8 19
11 3 3 4 4 4 3.6 18
12 4 4 3 3 3 3.4 17
13 3 4 4 3 3 3.4 17
14 4 4 3 4 4 3.8 19
15 5 4 5 4 5 4.6 23
16 2 2 2 3 3 2.4 12
17 3 3 4 3 2 3 15
18 5 3 4 4 4 4 20
19 2 2 2 2 2 2 10
20 3 4 3 4 3 3.4 17
21 5 5 4 5 4 4.6 23
22 4 5 5 5 4 4.6 23
23 3 2 3 2 4 2.8 14
24 5 5 5 4 4 4.6 23
25 4 5 5 4 4 4.6 22
26 5 5 4 5 4 4.6 23
27 4 5 5 5 4 4.6 23
28 3 2 3 2 4 2.8 14
29 5 3 5 4 4 4.2 21
30 4 5 5 4 4 4.4 22
31 2 2 2 3 3 2.4 12
32 3 3 4 3 2 3 15
33 5 3 4 4 4 4 20
34 2 2 2 2 2 2 10
35 3 4 3 4 3 3.4 17
36 3 3 4 4 4 3.6 18
37 4 4 3 3 3 3.4 17
38 3 4 4 3 3 3.4 17
39 4 4 3 4 4 3.8 19
40 5 3 5 4 5 4.4 22
41 2 2 2 2 2 2 10
42 4 2 3 3 3 3 15
43 4 5 5 4 5 4.6 23
44 5 5 5 5 4 4.8 24
45 2 2 2 3 2 2.2 11
46 5 5 5 5 4 4.8 24
47 3 4 4 3 4 3.6 18
48 4 2 2 2 3 2.6 13
49 3 2 3 4 3 3 15
50 4 4 4 3 4 3.8 19
51 5 5 5 5 4 4.8 24
52 5 5 5 5 5 5 25
53 4 2 2 2 3 2.6 13
54 3 2 3 4 3 3 15
55 4 4 4 3 4 3.8 19
56 3 3 4 4 4 3.6 18
57 4 4 3 3 3 3.4 17
58 3 4 4 3 3 3.4 17
59 4 4 3 4 4 3.8 19
60 5 3 3 4 5 4 20
61 5 5 4 5 4 4.6 23
62 4 5 5 5 4 4.6 23
63 3 2 3 2 4 2.8 14
64 5 5 5 4 4 4.6 23
65 4 5 5 4 4 4.4 22
66 2 2 2 3 3 2.4 12
67 3 3 4 3 2 3 15
68 5 3 4 4 4 4 20
69 2 2 2 2 2 2 10
70 3 3 3 4 3 3.2 16
71 2 2 2 2 2 2 10
72 4 2 3 3 3 3 15
73 4 4 5 4 5 4.4 22
74 5 4 3 5 4 4.2 21
75 2 2 2 3 2 2.2 11
76 2 2 2 2 2 2 10
77 4 2 3 3 3 3 15
78 4 4 5 4 5 4.4 22
79 5 4 3 5 4 4.2 21
80 2 2 2 3 2 2.2 11
81 2 2 2 2 2 2 10
82 4 2 3 3 3 3 15
83 4 5 5 4 5 4.6 23
84 5 5 5 5 4 4.8 24
85 2 2 2 3 2 2.2 11
86 3 3 4 4 4 3.6 18
87 4 4 3 3 3 3.4 17
88 3 4 4 3 3 3.4 17
89 4 4 3 4 4 3.8 19
90 5 3 5 4 5 4.4 22
91 3 3 4 4 4 3.6 18
92 4 4 3 3 3 3.4 17
93 3 4 4 3 3 3.4 17
94 4 4 3 4 4 3.8 19
95 5 3 3 4 5 4 20
96 2 2 2 3 3 2.4 12
97 3 3 4 3 2 3 15
98 5 3 4 4 4 4 20
99 2 2 2 2 2 2 10
100 3 4 3 4 3 3.4 17