ANALISIS SISTEM PERPARKIRAN DAN PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI PADA KAWASAN PANTAI LOSARI
KOTA MAKASSAR Parking Systems Analysis and Development Area Transportation Network Losari Makassar
Ruchjat Djayadi Putra, Yamin Jinca dan Ria Wikantari
ABSTRACT
The research aims (1) understand the characteristics of parking, (2) describes the management of parking, (3) propose an alternative arrangement of parking spaces and parking management retribution. Is a quantitative descriptive study, data obtained from the population of all vehicles parked with saturated samples, using the characteristic analysis to determine the capacity of parking lot, parking volume, accumulation of parking, parking duration, level of use of parking, the index of parking, parking needs and descriptive qualitative data obtained of parking management, using an interactive model to explain the planning, implementation, supervision and proposes an alternative arrangement of parking facilities and parking for optimizing the management of parking charges. The results show the capacity of parking lot less than parking needs and capacity of parking at the curb more than parking needs, setting targets were not based on potential parking, parking charges realization did not meet targets, lack of parking facilities and parking attendants cause limited supervision to resolve parking problems. Based on the potential for parking which is assumed to be realized in accordance with consideration of efficiency targets would increase the contribution to the PAD.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan (1) mengetahui karakteristik parkir, (2) menjelaskan pengelolaan parkir, (3) mengusulkan alternatif penataan ruang parkir dan pengelolaan retribusi parkir. Merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, data diperoleh dari populasi seluruh kendaraan yang parkir dengan sampel jenuh, menggunakan analisis karakteristik parkir untuk mengetahui kapasitas parkir, volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, tingkat penggunaan parkir, indeks parkir, kebutuhan parkir serta deskriptif kualitatif, data diperoleh dari pengelola parkir, menggunakan model interaktif untuk menjelaskan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan mengusulkan alternatif penataan sarana parkir dan pengelolaan retribusi parkir untuk optimalisasi perparkiran. Hasil analisis menunjukkan kapasitas parkir pelataran parkir kurang dari kebutuhan parkir dan kapasitas parkir di tepi jalan lebih dari kebutuhan parkir, penetapan target tidak berdasarkan potensi perparkiran, realisasi retribusi parkir tidak memenuhi target, kurangnya fasilitas parkir dan petugas parkir menyebabkan pengawasan terbatas untuk mengatasi masalah perparkiran. Berdasarkan potensi perparkiran yang diasumsikan terealisasi sesuai target dengan memperhitungkan efisiensinya akan meningkatkan kontribusi terhadap PAD.
A. PENDAHULUAN
Persoalan transportasi adalah persoalan klasik yang umum dihadapi oleh setiap kota besar di Indonesia. Disebutkan sebagai persoalan klasik karena persoalan ini tidak pernah akan selesai tuntas dan selalu hadir membayangi perkembangan wilayah perkotaan. Dapat disadari bahwa upaya untuk mengatasi persoalan transportasi khususnya pengadaan saran dan prasarana sering diperhadapkan pada permasalahan keterbatasan lahan kota. Jumlah penduduk yang menempati lahan kota yang semakin tinggi akan membangkitkan pergerakan yang semakin tinggi pula. Beberapa akibat yang sering dikeluhkan adalah kemacetan lalu lintas, keterbatasan tempat parkir, lama waktu perjalanan, yang pada dasarnya akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kota itu sendiri.
Pada sisi lain meningkatnya jumlah penduduk di wilayah perkotaan, meningkatnya harga lahan, sulit dan mencari tempat tunggal di pusat kota menyebabkan penduduk yang berpendapatan rendah dan menengah akan tergeser ke kawasan pinggiran kota. Sehingga dapat diduga bahwa berkembangnya lokasi pemukiman di pinggiran kota akan meningkatkan pergerakan penduduk yang mengarah ke pusat kota sebagai tujuan kegiatan sehari-hari.
B. LANDASAN TEORI Pengertian parkir di jalan
On street parking (parkir di jalan) menurut Clarkson Grg Lesby dan Bary Hicks (1988:424) adalah ruang yang tersedia untuk memarkir kendaraan pada tepi jalan di kawasan pusat kota dan sepanjang jalan raya utama yang dilakukan dengan tetap ada pembatasan dan pengendalian serta pengaturan. Pengertian pajak dan retribusi
Antara pajak dan retribusi seringkali dikacaukan, untuk mengetahui perbedaan pengertian keduanya, terlebih dahulu dikemukakan pengertian dan kedua istilah tersebut. Adriani (dalam Bohari, 1995:3) mengemukakan bahwa
pajak ialah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, dimana yang terhutang wajib membayar menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pembangunan. Sedang Munawir (1982:11), memberikan pengertian bahwa pajak adalah iuran rakyat yang diberikan kepada kas negara (peralihan kekayaan dan sektor partikulir ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa, baik yang langsung dapat ditunjuk, dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Pengertian jalan Untuk membahas lebih jauh agar dapat dibedakan bagian-bagian yang terdapat pada, suatu jalan sesuai
standar (Sukirman S, 1992-35), mengemukakan beberapa pengertian dan sebagai berikut : a) Daerah manfaat jalan (damaja) adalah meliput, badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamannya. Badan jalan meliputi jalur lalu lintas, dengan atau tanpa, jalur pemisah dan bahu jalan, b) Daerah milik jalan (damaja) merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh pembina jalan dengan suatu hak tertentu. Sejalur tanah tertentu diluar daerah manfaat jalan tetapi didalam daerah milik jalan dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan keamanan penggunaan jalan antara lain untuk keperluan pelebaran daerah, manfaat jalan dikemudian hari, c) Daerah pengawasan jalan (dawasja) adalah sejalur tanah tertentu yang terletak di luar daerah milik jalan yang penggunaannya diawasi oleh pembina jalan, dengan maksud agar tidak mengganggu pandangan pengemudi dan konstruksi bangunan jalan, dalam hal tidak cukup luasnya daerah milik jalan.
Faktor-Faktor Optimasi Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu mengoptimalkan manajemen lalu lintas dalam rangka mengoptimalkan
penerimaan retribusi parkir pada badan jalan dan menekan kerugian BPJ akibat terganggunya arah lalu lintas, maka terlebih dahulu membahas variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kedua masalah tersebut. Selanjutnya dari variabel-variabel yang berpengaruh itu akan ditentukan variabel yang bersesuaian antara BPJ dan penerimaan retribusi parkir yang dapat diintervensi / diatur untuk mencapai suatu keadaan yang optimal.
Variabel-variabel yang mempengaruhi penerimaan retribusi parkir a. Variabel tarif parkir b. Variabel permintaan parkir c. Variabel guna lahan d. Variabel waktu parkir e. Variabel kapasitas tampung parkir f. Variabel ukuran kendaraan
Hubungan antara variabel-variabel BPJ dan penerimaan retribusi Parkir panjang jalan, dalam hal ini ada perbedaan panjang jalan yaitu mempengaruhi BPJ adalah panjang lintasan
termasuk lebar persimpangan yang memotong jalan tersebut, sedangkan panjang jalan untuk parkir adalah panjang jalan yang dapat dimanfaatkan untuk parkir. Dalam hal ini lebar persimpangan jalan yang memotong jalan tersebut tidak termasuk.
posisi sadut parkir, cara parkir 0° sampai 90° dimana variabel ini berpengaruh terhadap BPJ karena mempengaruhi lebar jalan untuk lalu lintas (kapasitas tampung) dan pada akhirnya akan mempengaruhi penerimaan retribusi parkir.
ukuran kendaraan yang diparkir, bersama posisi sudut parkir berpengaruh secara tegas terhadap BPJ dan penerimaan retribusi parkir.
Dari ketiga variabel tersebut di atas, variabel yang paling memungkinkan untuk diintervensi adalah posisi sudut parkir sebab hal ini dapat langsung diatur dengan mudah untuk diterapkan secara langsung oleh pengelola perparkiran. Sedangkan kedua variabel lainnya sulit untuk diubah karena bernilai tetap.
Konsep Optimasi Optimasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha untuk menghindari atau menekan kerugian BPJ
akibat lamanya waktu tempuh suatu kendaraan yang melintasi suatu jalan lebih dari waktu tempuh yang, sewajarnya, dan pada waktu yang bersamaan Pemda selaku pengelola perparkiran tidak mengalami kerugian.
Pengeluaran BPJ dinilai mengalami kerugian apabila kendaraan melaju lebih lambat yaitu dengan kecepatan kurang dari 40 km/jam (Kuswanto Nurhadi, 1990 : 50). Selisih antara biaya dikeluarkan oleh pengguna jalan ketika melintasi suatu dengan kecepatan 40 km/jam didefinisikan sebagai kerugian biaya operasional. Selain itu kerugian waktu tempuh juga mengakibatkan hilangnya waktu produktif bagi pengguna jalan dimana nilai waktu produktif setiap pengguna jalan dihitung berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah
penelitian. Kerugian BPJ didefinisikan sebagai akumulasi dari kerugian biaya operasional kendaraan selama melintasi suatu
jalan dan nilai kerugian akibat hilangnya waktu produktif setiap pengguna jalan. Kerugian dinilai tidak terjadi apabila kendaraan dapat melaju dengan kecepatan 40 km/jam, pada kecepatan ini segala biaya yang, harus dikeluarkan oleh pengguna jalan dianggap sebagai biaya yang wajar.
Kerugian penerimaan retribusi parkir terjadi apabila penerimaan retribusi parkir tersebut kurang dari potensi penerimaan yang, seharusnya. Potensi penerimaan retribusi parkir dihitung dari besar kapasitas tampung parkir pada badan jalan suatu ruas jalan dikalikan dengan permintaan parkir akibat guna lahan di ruas jalan tersebut selama periode waktu tertentu
Desain Konstruksi Gedung Parkir 1. Surface Car Parks
Pengaruh utama layout surface car parks adalah ukuran petak parkir yang tergantung pada sudut parkirnya (30°, 45°, 60°, 90°). Tetapi yang paling banyak digunakan adalah sudut 90° karena terbukti paling efektif dan efisien.
2. Multi Storey Car Parks Pembangunan gedung parkir Kawasan Pantai Losari diusulkan menggunakan jenis multi storey car parks, terdiri dari sebaris platform yang didukung dengan kolom dengan jarak yang diijinkan untuk pengaturan layout parkir yang efisien dan jalur untuk sirkulasi kendaraan. Selain itu harus diperhatikan juga bahwa ramp dan floor system harus mempunyai kemiringan dan jari-jari minimum yang diijinkan atau yang memenuhi standar.
C. METODE PENELITIAN
Daerah Studi Dan Wilayah Pengamatan Penelitian ini dilakukan pada Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Penentuan daerah studi penelitian
didasarkan pada kriteria dan pertimbangan bahwa lokasi jalan dipilih telah direkomendir secara resmi sebagai parkir pada badan jalan. Untuk dapat mewakili permasalahan yang ada, wilayah pengamatan ditetapkan pada pusat kota (CBD) lama dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Makassar terdapat beberapa ruas jalan untuk parkir pada badan jalan.
Dipilihnya Kota Makassar sebagai daerah studi juga dipertimbangkan karena termasuk kota daerah yang sistem transportasinya bukan saja berperan melayani kebutuhan transportasi penduduknya (skala pelayanan kota), tetapi juga memenuhi kebutuhan transportasi wilayah sekitarnya (daerah hinterlandnya). Akibatnya pengelolaan Kota Makassar akan mengalami persoalan lalu lintas dan perparkiran yang lebih kompleks dibanding dengan kota-kota lainnya di Sulawesi Selatan.
Pertimbangan lainnya bahwa akhir-akhir ini di beberapa ruas jalan di Kota Makassar ada kecenderungan diterapkannya perparkiran pada badan jalan yang menimbulkan kesemrautan lalu lintas khususnya pada jam sibuk.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data primer Data primer adalah data diperoleh dengan pengamatan langsung di lapangan baik dengan melalui metode
observasi maupun metode wawancara. a. Observasi lapangan
Metode observasi yakni pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena yang diteliti secara langsung di lapangan. Pada penelitian ini variabel yang di observasi adalah : (1) Volume kendaraan, jenis dan fluktuasi jam-jaman. harian dan mingguan. Pencatatan volume kendaraan dilakukan antara pukul 06.00-22.00 dengan interval satu jam selama 3 (tiga) hari yakni hari senin, sabtu dan minggu. Hari senin mewakili hari kerja, hari sabtu mewakili hari transisi antara kerja dan libur khususnya malam minggu dan hari minggu yang mewakili hari libur, (2) Geometri jalan yang mencakup pengukuran panjang dan lebar ruas jalan. Panjang ruas jalan dibedakan atas dua macam yaitu panjang ruas jalan total dan panjang ruas jalan fungsi parkir yang dicatat pada setiap stasiun yang telah ditetapkan (3) Hambatan arus lalu lintas dan simpangan,(4) Pencatatan jenis kendaraan yang, diparkir. volume parkir dan larva parkir pada stasiun yang telah ditetapkan, (5) Pengelolaan perparkiran cara parkir serta marka parkir, (6) Tata guna lahan sepanjang ruas jalan yang diamati, (7) Para pelaku parkir, arah kendaraannya, dan jarak tempuh jalan kaki yang dilakukan dari tempat parkir ke tujuan, (8) Perparkiran yang dilakukan diluar jalan. b. Wawancara
Metode ini digunakan untuk menyempurnakan data informasi yang tidak diperoleh saat observasi. Wawancara ditujukan kepada pengguna jasa parkir, petugas parkir, pegawai badan pengelola perparkiran Kota Makassar, dan pemilik toko sekitar ruas jalan yang diamati. Materi wawancara, meliputi pertanyaan : (a) Tarif parkir, (b) Lama petugas parkir bertugas, (c) Maksud dan tujuan pengguna jasa parkir, (d) Alasan melakukan parkir di lokasi tersebut, (e) Keamanan dan kenyamanan parkir berparkir, (f) Aspirasi tentang tarif parkir dan aturan perparkiran yang diterapkan.
c. Jalannya observasi dan wawancara Observasi dilakukan antara pukul 06.00-22.00 pada kurun (Interval) setengah jam Seluruh stasiun dibagi
menjadi segmen-segmen agar memungkinkan dikelilingi dalam waktu setengah jam dengan mencatat jumlah kendaraan yang diparkir parkir dengan pencatatan nomor kendaraan dan data lainnya pencatatan dilakukan. Alat bantu yang digunakan antara lain tape recorder, alat pengukur waktu (stop watch) counter, peralatan pengukuran, kompas dan kamera.
Data sekunder Data sekunder adalah data yang berupa dokumentasi yang telah ada sebelumnya yang digunakan untuk
melengkapi data primer. Adapun data sekunder yang diperoleh berupa dokumentasi yang berasal dari : (a) Dinas pendapatan. daerah Kota Makassar mengenai penerimaan pendapatan ash daerah dari retribusi uang
parkir. (b) Badan pengelola perparkiran Kota Makassar mengenai perkembangan penerimaan uang parkir, cara
pengelolaan, dan peta perparkiran. (c) Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar mengenai kuantitas dan kualitas fisik jalan raya. (d) Kantor Bappeda Kota Makassar mengenai Rencana Induk Kota dan Rencana Umum Tata Ruang Kota dan
Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kota Makassar (e) Kantor BPS Propinsi Sulawesi Selatan mengenai data penduduk jumlah kendaraan. PDRB dan sebagainya. (f) Dinas LLAJR Kota Makassar menyangkut data penduduk lalu lintas angkutan jalan raya, peraturan-peraturan
yang berlaku. Selain data sekunder yang, berupa dokumen-dokumen di atas data sekunder juga diperoleh dari berbagai
kepustakaan, yaitu bahan bacaan sebagai landasan teori untuk menunjang kegiatan penelitian.
Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Teknik pengolahan data Metode pengolahan data dilakukan dengan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penyempurnaan dan tahap
kedua pengolahan dengan menggunakan rumus yang diperoleh dari hasil interpretasi matematis dari setiap variabel untuk kebutuhan analisis.
Tahap pertama data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara disajikan dalam bentuk tabel dan grafik guna kepentingan analisa. Pengolahan data melingkupi kegiatan editing data, pengkodean data dan penyusunan dalam bentuk tabulasi. Kemudian dilakukan penyeragaman satuan kendaraan ke dalam satu satuan yaitu Satuan Mobil Penumpang (SMP). Hal ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan. Penjelasan lebih lengkap tentang cara melakukan penyeragaman satuan kendaraan.
Selanjutnya data tersebut diklasifikasikan kedalam beberapa kategori, baik berdasarkan hari maupun berdasarkan jam. Berdasarkan hari data dikelompokkan dalam tiga kategori yakni hari kerja yang diwakili oleh hari Senin, hari akhir pekan yang diwakili oleh hari sabtu dan hari libur, diwakili oleh hari minggu. Sedangkan berdasarkan jam data dikelompokkan dalam dua kategori yaitu jam rata-rata yang diambil dari nilai rata-rata fluktuasi jam-jaman data pada lokasi pengamatan dan jam puncak yang diambil dari nilai tertinggi (nilai ekstrim) dari fluktuasi jam-jaman data di lokasi pengamatan.
Tahap kedua dari proses pengolahan data adalah menghitung berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada suatu variabel jika suatu variabel lainnya diintervensi. Dalam hal ini variabel yang nilainya diintervensi adalah posisi sudut parkir dan pengaruhnya akan diamati pada BPJ dan penerimaan retribusi parlay. a. Hubungan pengaruh kecepatan terhadap BPJ
Kecepatan bersama panjang total jalan berpengaruh langsung terhadap lama waktu tempuh kendaraan. Semakin lama suatu kendaraan menempuh suatu panjang jalan berarti semakin besar biaya transport relatif yang diperlukan dan sekaligus mengakibatkan banyaknya waktu yang terbuang untuk menempuh perjalanan dimana waktu tersebut efektif bagi seseorang untuk melakukan kegiatan yang produktif.
Suatu kendaraan dianggap tidak mengalami kerugian jika dapat melaju pada kecepatan 40 km/jam (Kuswanto. N, 1990:50). Pada kecepatan itu segala biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna jalan dianggap sebagai biaya yang wajar dan tanpa kerugian (biaya transport).
Biaya pengguna jalan diperhitungkan sebagai akumulasi dari biaya transport relatif kendaraan ditambah nilai produktifitas pengguna jalan yang hilang selama menempuh suatu ruas jalan. Nilai produktifitas pengguna jalan tersebut diperhitungkan berdasarkan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per tahun di daerah penelitian.
Kerugian BPJ diperhitungkan sebagai nilai BPJ pada kecepatan yang dialami oleh pengguna jalan dikurangi nilai BPJ pada kecepatan dimana diasumsikan pada kecepatan tersebut tidak terjadi kerugian yang dalam penelitian ini adalah kecepatan 40 km/jam. b. Hubungan pengaruh kepadatan terhadap kecepatan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perubahan nilai dari variabel posisi sudut parkir pengaruhnya
hanya dapat dihitung secara langsung sampai pada variabel kepadatan, sedangkan BPJ dipengaruhi secara langsung oleh kecepatan. Kepadatan dan kecepatan sendiri tidak ditemukan hubungannya secara matematis berdasarkan defenisi variabel-variabel tersebut. Sehingga untuk menghitung pengaruh hubungan kedua variabel tersebut diperlukan suatu rumus.
Melihat satuan dari variabel kecepatan dan variabel kepadatan. kecepatan tidaklah dipengaruhi oleh kepadatan. namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kepadatan mengakibatkan perubahan pada keleluasaan gerak kendaraan yang mempengaruhi laju kendaraan itu. Semakin tinggi tingkat kepadatan suatu jalan, maka semakin rendah kecepatan yang dimungkinkan oleh kendaraan yang, melaju di jalan tersebut, dan demikian pula sebaliknya.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian dan Pembahasan Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah pada bab pendahuluan di depan, bahwa berdasarkan
data-data dan hasil penelitian yang telah dilakukan diperkirakan kondisi sekarang dan tahun-tahun mendatang masalah lalu lintas akan menjadi masalah serius. Dalam penelitian ini pun penulis telah mengidentifikasi adanya masalah itu, khususnya di daerah studi. Masalah itu telah ditemukan baik masalah kelancaran lalu lintas yang mempengaruhi BPJ maupun masalah retribusi parkir yang tidak optimal.
Kawasan Pantai Losari dibangun di atas lahan seluas 97.383 m2 terdiri atas area terbangun seluas 14.190 m2 digunakan untuk bangunan dan area tidak terbangun seluas 2.193 m2 digunakan untuk parkir dan sirkulasi. Kawasan ini dilintasi beberapa ruas jalan yaitu, Jalan Pasar Ikan, Jalan Penghibur, dan Jalan Somba Opu.
Perpakiran di Kawasan Pantai Losari meliputi pelataran parkir (off street parking) berada dibagian depan dan parkir ditepi jalan (on street parking) berada dikeempat ruas jalan disekelilingnya. Selama ini pelataran parkir sudah dipungut retribusinya pada parkir ditepi jalan sedangkan ruang parkir tersebut tidak tertata dengan baik.
Analisa Pendapatan Retribusi Parkir
Dan hasil pengamatan terhadap pendapatan retribusi parkir di semua keadaan baik di jalan Penghibur dan Pasar Ikan maupun di jalan Somba Opu terlihat jelas bahwa kapasitas tampung parkir (KTP) parkir terbanyak terjadi pada sudut parkir 90° namun pendapatan retribusi parkir hampir konstan disebabkan karena permintaan parkir yang termasuk rendah. Penerapan posisi sudut parkir dengan kapasitas terbesar (90°) ini kurang efektif disebabkan karena manuver kendaraan keluar masuk memakan waktu yang relatif lama (Hobbs; 1995 : 255).
Selain itu pendapatan retribusi parkir juga dipengaruhi oleh permintaan parkir Angka permintaan parkir ini juga merupakan indikasi tingginya nilai tata guna lahan di jalan tersebut. Secara umum dapat diamati bahwa angka permintaan parkir rata-rata di jalan Somba Opu sangat tinggi dibanding angka permintaan parkir rata-rata jalan Penghibur dan Pasar Ikan. Hal ini juga berarti nilai tata guna lahan kawasan pantai Losari relatif lebih tinggi dibanding kawasan lainnya.
Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian Pemda selaku pihak pengelola perparkiran di kedua jalan tersebut adalah rendahnya nilai retribusi parkir yang ditargetkan. Untuk jalan Somba Opu misalnya, petugas parkir bertugas di jalan tersebut adalah 12 orang dengan jumlah beban setoran rata-rata per orang adalah Rp. 2.500,- per hari sehingga dalam satu ban target pemasukan retribusi hanya sebesar Rp. 30.000,-. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi parkir di jalan tersebut yang rata-rata pada hari kerja, hari Sabtu dan hari Minggu dengan penerapan sudut parkir 55° dapat mencapai Rp. 24.200,- per jam atau Rp. 387 200,- per hari (waktu efektif 16 jam per hari).
Sementara di jalan Penghibur petugas parkir yang bertugas di jalan tersebut adalah sebanyak 18 orang dengan target setoran rata-rata per orang adalah Rp. 3.000,- per hari, jadi dalam sehari pendapatan retribusi hanya ditargetkan Rp. 54.000,-. Sementara pada keadaan yang sama menurut perhitungan potensi pemasukan retribusi parkir rata-rata di jalan Penghibur dan Jalan Pasar Ikan dapat mencapai Rp. 23.400,- per jam atau Rp, 374.400,- per hari (dengan waktu efektif 16 jam per hari).
Rendahnya nilai retribusi parkir yang ditargetkan oleh Pemda mengakibatkan kerugian baik bagi Pemda sendiri maupun bagi pengguna jasa parkir. Pengguna jasa parkir mengalami kerugian karena para petugas parkir sering tidak bertugas sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi terutama jika target setoran dibebankan sudah tercapai dan beserta keuntungan. Sehingga dipandang untuk meningkatkan target setoran petugas parkir per hari di jalan-jalan tertentu, terutama pada waktu pagi, dimana permintaan parkir cukup tinggi.
Selain itu, pada jalan yang angka permintaan parkirnya rendah seperti jalan Pasar Ikan pada hari Minggu jam-jam puncak dan jalan Somba Opu pada jam-jam puncak di Sabtu malam (malam Minggu), penerapan sudut parkir di atas 60° tidak perlu dilakukan sebab pada waktu itu potensi parkir pada badan jalan tidak termanfaatkan seluruhnya sementara penerapan sudut parkir tersebut justru mempersempit jalan.
Dari gambaran di atas kami konsentrasi daerah pemilihan penelitian adalah pada jalan Somba Opu dengan karakteristik kegiatan Perdagangan yang memiliki lebar jalan 8 meter dan panjang jalan kurang lebih 400 meter yang dengan fasilitas trotoar/pedestrian kiri dan kanan jalan masing-masing 2 meter
Untuk mendapatkan kebutuhan parkir Kawasan Pantai Losari dijelaskan dengan analisis karakteristik parkir
sebagai analisa yang akan menjadi acuan studi ini. Jalan somba Opu dalam kondisi sekarang sudah tiak layak lagi dari sisi perparkiran karena system parkir yang di gunakan untuk saat ini menggunakan setengah lebar badan jalan sehingga tingkat antrian kendaraan bermotor yang akan melintas atau memarkir kendaraan sangat sulit.
Tingkat penanganan Jalan Somba Opu tergolong sangat rendah dilihat dari sisi manajemen yang ada sehingga pengaturan dengan system parkir model sudut dan tingkat keamanan dan kenyamanannya tidak dapat di pertanggung jawabkan. Pengadaan fasilitas perparkiran dalam hal ini sangat minim dan tidak terawat lagi. Karena sudah tidak layak lagi system perparkiran model sudut, cenderung penyalahgunaan ruang parkir terjadi seperti memarkir kendaraan pada trotoar dan pedestrian yang ada sekitar jalan Somba Opu
Hasil Penelitian Retribusi Parkir Sesuai tujuan studi yaitu untuk mendapatkan optimasi daya tampung parkir di kawasan studi, maka berikut ini
dibahas besar pengaruh setiap faktor yang mempengaruhi retribusi parkir di jalan Penghibur. Jalan Penghibur yang panjang totalnya adalah 1.342,4 meter jika dikurangi dengan total lebar persimpangan,
maka panjang jalan Penghibur yang digunakan untuk parkir adalah 1.275,44 meter. Ukuran kendaraan yang adalah mobil penumpang umum dengan ukuran standar 5,49 x 2,59 meter.
Sesuai dengan hasil survey, permintaan parkir di jalan Penghibur berfluktuasi berdasarkan hari, waktu rata-rata dan waktu puncak Besar biaya parkir yang diberlakukan untuk kendaraan penumpang umum adalah Rp. 1.000,- per kendaraan (bukan taman parkir). Pengaruh perubahan posisi sudut parkir pada pendapatan retribusi parkir dalam tiga kategori hari dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Grafik Pergerakan sudut parkir dan rentang bukaan jalan
Ruas pengamatan Jalan Pasar Ikan Dalam penelitian ini jalan Pasar Ikan memiliki karakteristik jalur jalan yang lebih lebar dibandingkan dengan
jalan-jalan lain yang terdapat di pusat kota (CBD) lama Kota Makassar, khususnya dalam fungsinya sebagai jalan yang sebagian dimanfaatkan untuk parkir. Dan pengukuran mas jalan didapatkan bahwa jalan Penghibur memiliki panjang total 1342,4 meter dan lebar manfaat jalan 13,2 meter. Jika panjang total tersebut dikurangi dengan lebar simpangan yang memotong jalan maka panjang jalan Pasar Ikan adalah 1.275,44 meter.
Secara umum volume kendaraan di jalan Pasar Ikan berfluktuasi baik berdasarkan jam-jaman maupun berdasarkan kategori hari. Fluktuasi volume kendaraan ini juga berbarengan dengan adanya fluktuasi kecepatan rata-rata. Disisi lain pada jalan tersebut telah diterapkan kebijakan pemanfaatan parkir pada badan jalan (on street parking) dengan sudut parkir berkisar pada sudut 45° sampai 60° atau dengan sudut parkir rata-rata 52,5°. Fluktuasi volume dan kecepatan di jalan Penghibur tersebut berdasarkan hari dan jam.
Dari data pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa kecepatan rata-rata kendaraan yang melintas di Jalan Pasar Ikan relatif konstan dari hari ke hari. Terlihat bahwa pada akhir pekan atau hari Sabtu malam (jam 20.00) volume kendaraan di Jalan Pasar Ikan mencapai angka tertinggi yakni 4.738 smp/jam dengan kecepatan rata-rata kendaraan adalah 25 km/jam, namun ketika pada siang hari (jam 12.00) di ban kerja dimana volume kendaraan hanya 2.905 smp/jam kecepatan rata-rata yang dapat dicapai justru menurun menjadi 19 km/jam. Hal mi terjadi disebabkan karena pada hari di hari kerja ( jam 12.00 siang) jumlah kendaraan yang parkir lebih tinggi (mencapai 147 kendaraan) dibanding pada sabtu malam (hanya 36 kendaraan) dan karena adanya kendaraan yang parkir tersebut yang menempati badan jalan, sehingga jalan menjadi sempit dan menghambat arus lalu lintas.
Ruas pengamatan Jalan Pasar Ikan Sesuai tujuan studi yaitu untuk mendapatkan optimasi daya tampung parkir di kawasan studi, maka berikut ini
dibahas besar pengaruh setiap faktor yang mempengaruhi retribusi parkir di jalan Pasar Ikan Jalan Pasar Ikan yang panjang totalnya adalah 1.342,4 meter jika dikurangi dengan total lebar persimpangan,
maka panjang jalan Pasar Ikan yang digunakan untuk parkir adalah 275,44 meter. Ukuran kendaraan yang adalah mobil penumpang umum dengan ukuran standar 5,49 x 2,59 meter.
Pada tabel di atas terlihat jelas bahwa potensi penerimaan retribusi parkir pada setiap kategori jam/hari rata-rata adalah sebesar Rp. 23.400.-, Rp. 15.000,- dan Rp. 11.200,-. Dan jumlah yang relatif kecil tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan parkir yang demikian kecil maka dengan posisi sudut parkir 0° sekalipun potensi penerimaan retribusi parkir tersebut masih dapat dicapai, sebab dengan kapasitas tampung sudut 0° yang mencapai 190 smp sekaligus berarti dapat menghasilkan 190 smp x Rp. 200,- atau sebesar Rp. 38.000,-.
Seperti halnya pada hari rata-rata, penerimaan retribusi parkir pada jam-jam puncak berdasarkan kategori hari sebesar Rp. 29400.-, Rp 7200.- dan Rp. 3.000.-. Jumlah tersebut juga dapat dicapai walaupun posisi sudut parkir yang diterapkan adalah 0° karena dengan kapasitas tampung 190 smp dapat menghasilkan Rp. 38.000,-.
Jadi dapat kita katakan bahwa pada jam-jam puncak di jalan Penghibur, penerapan sudut parkir berapapun juga tidak akan mempengaruhi penerimaan retribusi parkir disebabkan permintaan parkir yang masih lebih kecil dari kapasitas tampung parkir jalan tersebut.
Akumulasi parkir Akumulasi parkir berdasarkan jumlah kendaraan parkir sebelum pengamatan ditambah dengan jumlah
kendaraan yang masuk dikurangi dengan jumlah kendaraan yang keluar dari pelataran parkir dan parkir di tepi jalan, dalam interval waktu 15 menit.
Akumulasi Parkir Mobil Pribadi di Pelataran Parkir
1112
11
13
20
23
2829
24
20
24
2726
2322
27
1817
18
16
1312
1112
1011 11
12
108
9
7
9
11
14
19
2120
22
1819
20
1011
109
7 7 7
9
7
10
17
2526
27
31
24
27
2425
30
26
23
28 28
26
24
21
1718
14
1110
11 11
14
12
1615
1413 13 13
12
15 1516
17
2021
19
1514
13
10
15
20
25
30
35
Akum
ulas
i Par
kir
Minggu
Senin
Selasa
Grafik Akumulasi Parkir Mobil Pribadi di Pelataran Parkir
Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir mobil pribadi di pelataran parkir tertinggi pada hari Sabtu dan Minggu pukul 08.15 - 08.30 sebanyak 31 unit karena merupakan hari libur sehingga banyak yang menggunakan mobil pribadi, hari minggu 09.00 – 09.15 sebanyak 29 unit dan hari senin pukul 08.45 – 09.00 sebanyak 23 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari senin pukul 15.30 – 15.45 sebanyak 1 unit karena merupakan hari kerja sehingga sedikit yang menggunakan mobil pribadi yang cenderung dipakai ke kantor, hari minggu pukul 17.30 – 17.45 sebanyak 4 unit dan hari selasa pukul 12.30 – 12.45 sebanyak 10 unit.
Grafik Akumulasi Parkir Mobil Angkutan di Pelataran Parkir
Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir mobil angkutan di pelataran parkir tertinggi pada hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00 - 09.15 sebanyak 76 unit karena merupakan hari libur sehingga banyak yang menggunakan mobil angkutan, hari minggu pukul 10.00 – 10.15 sebanyak 53 unit dan senin pukul 11.00 – 11.15 sebanyak 30 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari senin pukul 15.00 - 15.15 sebanyak 2 unit karena merupakan hari kerja sehingga sedikit yang menggunakan mobil pribadi yang cenderung dipakai ke kantor dan menggunakan mobil angkutan sebagai alternatif, hari minggu pukul 17.30 – 17.45 sebanyak 8 unit dan hari senin pukul 17.00 – 17.15 sebanyak 15 unit.
Grafik Akumulasi Parkir Sepeda Motor di Pelataran Parkir
Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir sepeda motor di pelataran parkir tertinggi pada hari selasa pukul 10.00 - 10.15 sebanyak 328 unit karena merupakan hari Minggu sehingga banyak yang menggunakan sepeda motor sebagai alternatif untuk menghindari kemacetan, hari minggu pukul 09.30 – 09.45 sebanyak 62 unit dan hari Senin pukul 10.00 – 10.15 sebanyak 61 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari minggu pukul 16.30 – 16.45 sebanyak 32 unit karena waktu minggu pagi sampai dengan siang hari aktifitas yang terjadi, hari senin pukul 16.30
Akumulasi Parkir Mobil Angkutan di Pelataran Parkir
18
2731
4143
5153
5148
52
46
53 52
4345 46 46
39
34
4548
46
3739
34
28
3330
26 2628 28
3027 26
2220
16 1511
8 7 6
0
13 14
1916 16
25 2420 19
22
1310
1519 20
30 29 28 28 2824 23
20 21 21
1315
12
3 42
4 3 46
4 5 6 7 84
62
0
18
4145
5052
59
7276
6871
66
73
60 6062 61
56 56
51
4642
37 3840
4649 48
37 3633
31 3129
19
25 24 2521
18 17 1721
17
00
10
20
30
40
50
60
70
80
Sebelu
m jam 07.30
07.45
- 08.0
0
08.15
- 08.30
08.45
-09 .00
09.15
- 09.3
0
09.45
- 10.0
0
10.15
- 10.30
10.45
- 11.00
11.15
- 11.3
0
11.45
- 12.0
0
12.15
- 12.30
12.45
- 13.00
13.15
- 13.3
0
13.45
- 14.0
0
14.15
- 14.30
14.45
- 15.00
15.15
- 15.3
0
15.45
- 16.0
0
16.15
- 16.30
16.45
- 16.0
0
17.15
- 17.3
0
17.45
- 18.0
0
Waktu Pengam atan
Akum
ulas
i Par
kir
MingguSenin
Selasa
Akumulasi Parkir Sepeda Motor di Pelataran Parkir
25
41
3340
36
5461 58
45
62 60 61 60 5955
6056 57
52 53 5145
4032 31
26 2618 20
157 7 10 12 11 8
40 3 5 4 4 3 0
1519 18
3439
43 42 44
56 54 5457
6153
37
5653 52
4855 55 54 55
46 49 5146
31 29 27
16 1610
6 4 6 5 38
511
6 60
25 26
38 39
5854
62
98
120121128
122
106
95 98105
101
8480
8582 83
7477 75 73 70
7771
66 6663
52
35 36 34 3326
33 3530 29
26
00
20
40
60
80
100
120
140
Sebelu
m jam 07
.30
07.45
- 08.0
0
08.15
- 08.3
0
08.45
-09.00
09.15
- 09.3
0
09.45
- 10.0
0
10.15
- 10.3
0
10.45
- 11.0
0
11.15
- 11.3
0
11.45
- 12.0
0
12.15
- 12.3
0
12.45
- 13.0
0
13.15
- 13.3
0
13.45
- 14.0
0
14.15
- 14.3
0
14.45
- 15.0
0
15.15
- 15.3
0
15.45
- 16.0
0
16.15
- 16.3
0
16.45
- 16.0
0
17.15
- 17.3
0
17.45
- 18.0
0
Waktu Pengamatan
Akum
ulas
i Par
kir
Minggu
Senin
Selasa
– 16.45 sebanyak 23 unit dan hari Senin pukul 16.30 – 16.45 sebanyak 26 unit
Grafik Akumulasi Parkir Becak, Sepeda, Gerobak di Pelataran Parkir
Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir becak, sepeda, gerobak di pelataran parkir tertinggi pada hari Minggu pukul 08.00 – 10.15 sebanyak 60 unit karena merupakan hari pasar sehingga kendaraan ini yang didomonasi gerobak makanan banyak mengisi ruang parkir untuk berjualan penumpang, hari senin pukul 10.00 – 10.15 sebanyak 28 unit dan hari senin s/d sabtu pukul 08.30 – 08.45 sebanyak 27 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari minggu pukul 15.30 – 15.45 sebanyak 4 unit karena pada jam tersebut kegiatan hari kerja pengunjung sehingga kendaraan ini yang di domonasi becak lebih cenderung mencari penumpang ditempat lain, hari senin pukul 12.30 – 12.45 sebanyak 9 unit dan hari selasa pukul 15.30 – 15.45 sebanyak 12 unit
Grafik Akumulasi Parkir Mobil Pribadi di Parkir Tepi Jalan Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir mobil pribadi di parkir tepi jalan tertinggi pada hari Sabtu pukul
15.00 – 24.00 sebanyak 172 unit/jam karena merupakan hari libur sehingga banyak yang mengunjungi Pantai Losari bersama keluarga dengan menggunakan mobil pribadi, hari senin pukul 09.30 – 09.45 sebanyak 23 unit/jam dan selasa pukul 08.30 – 12.00 sebanyak 23 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari minggu pukul 12.30 -12.45 sebanyak 32 unit karena pada jam tersebut sebagian pedagang sudah mulai pulang sehingga pemakaian mobil pribadi lebih cenderung berbelanja sebelum pukul 12.30, hari senin pukul 08.30 – 08.45 sebanyak 6 unit dan hari selasa pukul 16.00 – 16.15 sebanyak 6 unit
Grafik Akumulasi Parkir Mobil Angkutan di Parkir Tepi Jalan
Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir mobil angkutan di parkir tepi jalan tertinggi pada hari Senin – Jumat pukul 10.00 - 10.15 sebanyak 54 unit karena merupakan hari kerja sehingga banyak yang menggunakan
Akumulasi Parkir Becak, Sepeda, Gerobak di Pelataran Parkir
15 1614
22 21
2725 26
2124
2623
2522 22
20
24 2426
1517
12
19 20
1315 15
129 8 7 8
5 46 7 7
911
9 10 107
0
12
28
24
2826 25
22 2325 25
2825 25
23 22 23
27
23
18
14
10 9
13 14 1416
19 20
14 1315
12 11 10 1013 12 11 10
15 14 13
7
0
11 12
1714
17 16
20
31 30
40
50
40
3634
29
3936 35 36
32
25 24 25 2624
22 2219
17
13 13 12 11 12 12
16 17 1720
18 18
14 13
00
10
20
30
40
50
60
Sebelu
m jam 07
.30
07.45 - 0
8.00
08.15
- 08.3
0
08.45 -0
9.00
09.15
- 09.30
09.45
- 10.00
10.15
- 10.30
10.45
- 11.00
11.15
- 11.30
11.45 - 1
2.00
12.15 - 1
2.30
12.45 - 1
3.00
13.15 - 1
3.30
13.45 - 1
4.00
14.15 - 1
4.30
14.45 - 1
5.00
15.15 - 1
5.30
15.45 - 1
6.00
16.15 - 1
6.30
16.45
- 16.00
17.15
- 17.30
17.45
- 18.00
Waktu Pengamatan
Aku
mul
asi P
arki
r
Minggu
Senin
Selasa
Akumulasi Parkir Mobil Pribadi Parkir di Tepi Jalan
20
13
27
2221
22
20
1819
10
1415
19
1110
12
109
4
7
21
23
5
2
45
4
7
45 5
9
78
11
78 8
5 54
0
8
16
109
10
6
10 109
16
14
17
23
1716 16
15
1312
15
1213
8 8
1011
10
8 8
10 1011
1011
1211
10 10
89
109
8
0
17
1112
14
11
1516
18
20
23
18
2120
1617
19
1413
10 10 109
1011
1413 13
11
9
11 11 11
89 9
67
910
8
67
6
00
5
10
15
20
25
30
Sebelu
m j am 07
.30
07.45 -
08.00
08.15 -
08.30
08.45 -
09.00
09.15 -
09.30
09.45 -
10.00
10.15 -
10.30
10.45 -
11.00
11.15 -
11.30
11.45 -
12.00
12.15 -
12.30
12.45 -
13.00
13.15 -
13.30
13.45 -
14.00
14.15 -
14.30
14.45 -
15.00
15.15 -
15.30
15.45 -
16.00
16.15 -
16.30
16.45 -
16.00
17.15 -
17.30
17.45 -
18.00
Waktu Pengamatan
Aku
mul
asi P
arki
r
Minggu
Senin
Selasa
Akumulasi Parkir Mobil Angkutan Parkir di Tepi Jalan
12
15
27
30
45 4644 45
3841 42
39
43
38
42 4139 38 39
37
28 2927
36
30
25 25
39 39
2830
33
2825 24
1917
46 7
1012
9
0
10
23
2725
35 34
39
43
4042
3735
40
32
3634 33
24
3436
4342
36 37 37
3133
28
23
1917
13
18 1917
10 912 12 11 11
13
7
0
1316
2624
3128
37
31
39
44 44
54
4750
5249
43
51
44
39
45
35 35
27 27
30
22
5
96
87
10 10
14
10 11 10
6
18
810
6
00
10
20
30
40
50
60
Sebelu
m jam 07
.30
07.45
- 08.0
0
08.15 -
08.30
08.45 -
09.00
09.15 -
09.30
09.45 -
10.00
10.15 -
10.30
10.45 -
11.00
11.15
- 11.3
0
11.45 -
12.00
12.15
- 12.3
0
12.45 -
13.00
13.15 -
13.30
13.45 -
14.00
14.15 -
14.30
14.45 -
15.00
15.15 -
15.30
15.45 -
16.00
16.15 -
16.30
16.45
- 16.0
0
17.15 -
17.30
17.45 -
18.00
Waktu Pengamatan
Aku
mul
asi
Park
ir
Minggu
Senin
Selasa
mobil angkutan begitu pula sebaliknya banyak mobil angkutan yang mencari penumpang di sekitar Jl. Somba Opu – Pasar Ikan – Jalan Penghibur, hari minggu 08.30 – 08.45 sebanyak 46 unit dan hari senin pukul 09.00 – 09.15 sebanyak 43 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari minggu pukul 16.30 – 16.45 sebanyak 4 unit karena bersamaan dengan hari kerja jadi pada jam tersebut mobil angkutan cenderung mencari penumpang di jalan, hari selasa pukul 14.00 – 14.15 sebanyak 5 unit dan hari senin pukul 16.00 – 16.45 sebanyak 9 unit
Grafik Akumulasi Parkir Sepeda Motor di Parkir Tepi Jalan
Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir sepeda motor di parkir tepi jalan tertinggi pada hari Sabtu pukul 15.00 - 23.00 sebanyak 300 unit karena merupakan hari libur sehingga banyak yang menggunakan motor untuk bersantai karena merupakan kendaraan alternatif yang banyak digunakan oleh pengunjung untuk menghindari kemacetan yang rumahnya agak jauh dan tidak dilewati jalur angkutan umum, hari minggu pukul 10.00 – 10.45 sebanyak 496 unit dan hari senin pukul 11.15 – 11.30 sebanyak 69 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari selasa pukul 16.30 – 16.45 sebanyak 9 unit karena pada jam tersebut pengunjung maupun pedagang sudah banyak yang pulang sehingga pengendara motor yang menunggu penumpang sudah jarang, hari senin pukul 14.00 – 14.15 sebanyak 17 unit dan hari minggu pukul 16.00 – 20.00 sebanyak 32 unit
Grafik Akumulasi Parkir Becak, Sepeda, Gerobak di Parkir Tepi Jalan
Gambar di atas menunjukkan akumulasi parkir becak, sepeda, gerobak di parkir tepi jalan tertinggi pada hari Minggu pukul 08.00 – 11.00 sebanyak 72 unit karena merupakan hari libur sehingga kelompok kendaraan ini banyak mengisi ruang parkir atau sirkulasi yang digunakan untuk memarkir menunggu penumpang terutama gerobak jualan makanan ataupun para pedagang gerobak/PK5, hari minggu pukul 08.15 – 11.00 sebanyak 78 unit dan hari senin pukul 08.30 – 08.45 sebanyak 28 unit sedangkan akumulasi terendah pada hari senin pukul 16.30 – 16.45 sebanyak 1 unit karena merupakan hari kerja jadi pengunjung dan pedagang yang menggunakan kendaraan yang didominasi motor dan mobil agak berkurang yang cenderung ke kantor-kantor karena merupakan jam pulang kantor, hari minggu pukul 15.00 – 15.15 sebanyak 2 unit dan hari selasa pukul 07.30 – 07.45 sebanyak 32 unit
Akumulasi Puncak Kendaraan
No. Jenis Kendaraan pada Lokasi Pengamatan
Sabtu Minggu Senin
Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah
Akumulasi Parkir Sepeda Motor Parkir di Tepi Jalan
25
35 36
5559
69 68 66 68
86
9691 90
94 9288
73 7472
7673
6165
81
72
80
69
77
63
72
60 6054
60
44 4642 41 43
45 45 46 47
0
15
24
39 40
33
40 39
56
4851
6560
64
56 55
6562
6056
64
54
44
35
46
39 38
23
14
25
17 17 15
2421
17 16 17
2422
18 1917
14
0
32
42 42
58
71
81
9599
95 95
84
93
8784
69
55
41
52
3944
3943
3539
33
19 2117
11 12
1916
21 21
11 10 912 12 14
1714 13
00
20
40
60
80
100
120
Sebelu
m jam 07
.30
07.45 -
08.00
08.15 -
08.30
08.45 -
09.00
09.15 -
09.30
09.45 -
10.00
10.15 -
10.30
10.45 -
11.00
11.15 -
11.30
11.45 -
12.00
12.15 -
12.30
12.45 -
13.00
13.15 -
13.30
13.45 -
14.00
14.15 -
14.30
14.45 -
15.00
15.15 -
15.30
15.45 -
16.00
16.15 -
16.30
16.45 -
16.00
17.15 -
17.30
17.45 -
18.00
Waktu Pengamatan
Akum
ulas
i Par
kir
Minggu
Senin
Selasa
Akumulasi Parkir Becak, Sepeda, Gerobak Parkir di Tepi Jalan
1517
35
41 41
3639 40
35
39
33
38 39
28
21
2926
2022 22
26
21 21 20 19 18
85
3 42 3
7 8 7 64
68
69 10
7
0
911
9 10
19
27 26 26 2523 24 25 24
18 1714
11 10
14 15 14
5 4 5 53
6 57 6
85 4 3 3 2
5
1 24
6 5 4
0
15
25
29
4042
54
46
5355
6367
7269
6159
6259
70
61 6163
56
51 52
45
41 41
45 4442 42
3835 36
33 32 3330
26 27
31
2624
00
10
20
30
40
50
60
70
80
Sebelu
m jam 07
.30
07.45 -
08.00
08.15 -
08.30
08.45 -
09.00
09.15 -
09.30
09.45 -
10.00
10.15 -
10.30
10.45 -
11.00
11.15 -
11.30
11.45 -
12.00
12.15 -
12.30
12.45 -
13.00
13.15 -
13.30
13.45 -
14.00
14.15 -
14.30
14.45 -
15.00
15.15 -
15.30
15.45 -
16.00
16.15 -
16.30
16.45 -
16.00
17.15 -
17.30
17.45 -
18.00
Waktu Pengamatan
Aku
mul
asi P
arki
r
Minggu
Senin
Selasa
Puncak Kend. Puncak Kend. Puncak Kend.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pelataran Parkir
a Mobil Pribadi 09.00 - 09.15 29 10.15 - 10.30 11 08.15 - 08.30 31
b Mobil Angkutan 08.45 -09.00 53 11.00 - 11.15 30 09.00 - 09.15 76
10.00 - 10.15 53
c Sepeda Motor 09.30 - 09.45 62 10.00 - 10.15 57 09.45 - 10.00 128
d Gerobak, becak, sepeda 08.30 - 08.45 27 08.00 - 08.15 28 09.45 - 10.00 50
2 Parkir di Tepi Jalan
a Mobil Pribadi 08.15 - 08.30 22 09.45 - 10.00 23 09.30 - 09.45 23
b Mobil Angkutan 08.30 - 08.45 46 09.00 - 09.15 43 10.00 - 10.15 54
c Sepeda Motor 08.30 - 08.45 96 09.45 - 10.00 65 09.00 - 09.15 99
d Gerobak, becak, sepeda 08.15 - 08.30 41 08.30 - 08.45 27 09.30 - 09.45 63
Durasi Parkir
Durasi parkir berdasarkan rata-rata waktu parkir sebuah kendaraan di suatu tempat dalam satu satuan waktu.
Durasi parkir diperoleh dari lama kendaraan berada dalam ruang parkir yaitu dengan mengambil sampel dari
masing-masing kendaraan yang beroperasi kemudian dirata-ratakan seperti yang tercantum dalam tabel berikut :
Tabel Durasi Parkir
No. Lokasi Pengamatan Jenis Kendaraan
Durasi Parkir Rata-rata (menit)
Sabtu Minggu Senin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pelataran parkir Mobil Pribadi 41 49 37
(Off Street Parking) Mobil Angkutan 36 41 32
Sepeda Motor 34 39 34
Becak, Sepeda, Gerobak 54 46 45
2 Parkir di tepi jalan Mobil Pribadi 37 48 43
(On Street Parking) Mobil Angkutan 38 39 39
Sepeda Motor 38 37 45
Becak, Sepeda, Gerobak 43 46 48
Tingkat Penggunaan Parkir (TPP)
Tingkat penggunaan parkir adalah suatu angka yang menunjukkan tingkat pergantian parkir yaitu dengan membagi volume parkir (lihat tabel 12) dengan kapasitas statis (lihat Tabel 11).
Tabel Tingkat Penggunaan Parkir
No
Jenis
TPP Pelataran Parkir Kend/petak
TPP Parkir di Tepi Jalan
Kend/petak
Minggu Senin Selasa Minggu Senin Selasa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mobil Pribadi 14,87 13,67 16,60 9,13 8,83 10,50 2 Mobil Angkutan 9,36 6,50 9,78 5,15 5,18 5,60
3 Sepeda Motor 4,14 3,42 4,26 3,08 2,60 3,24
4 Becak, Sepeda & Gerobak 5,56 5,51 5,84 2,71 2,29 2,84
Sumber: Analisis Data, 2008
Indeks Parkir (IP) Indeks parkir adalah persentase jumlah kendaraan parkir menempati areal parkir, yaitu jumlah kendaraan parkir
pada akumulasi puncak dibagi dengan kapasitas statis, digunakan untuk tingkat kebutuhan parkir.
Kebutuhan Parkir Kebutuhan Parkir adalah kebutuhan ruang parkir berdasarkan perbandingan permintaan (pada saat akumulasi
puncak) terhadap penawaran. Permintaan (demand) adalah besarnya kebutuhan parkir yang harus dipenuhi oleh suatu areal parkir sedangkan penawaran (supply) adalah besarnya kapasitas parkir yang tersedia dari suatu areal parkir. Kebutuhan parkir diperoleh dari jumlah masing-masing kendaraan terbanyak pada akumulasi puncak.
Grafik Durasi Parkir Gambar di atas menunjukkan bahwa rata-rata waktu parkir semua jenis kendaraan tidak signifikan
perbedaannya namun kendaraan umum yang mendominasi perparkiran memiliki durasi parkir relatif singkat dari kendaraan pribadi karena senantiasa mengambil penumpang saja dan langsung keluar dari ruang parkir sedangkan kendaraan pribadi hanya menunggu pengendaranya saja jadi durasinya relatif agak lama.
Pengelolaan Parkir Kawasan Pantai Losari
Perencanaan Perparkiran kawasan Pantai Losari terdiri atas pelataran parkir (Off Street Parking) dan parkir di tepi jalan (On
Street Parking) , perparkiran tersebut belum ditata walaupun pada pelataran parkir sudah di pungut retribusinya, sedangkan pada RSU Stella Maris sudah ditata namun pemungutan retribusi parkir belum maksimal.
Perparkiran kawasan disepanjang jalan Penghibur dan Jalan Pasar Ikan sangat mengganggu arus lalu lintas dan sering mengalami kemacetan akibat perparkiran semrawut dan padatnya jumlah kendaraan terutama angkutan umum yang sering memarkir di badan jalan dengan arah dan pola parkir tidak beraturan, belum lagi pengendara sepeda motor dimana-mana serta becak yang senantiasa menurunkan penumpangnya disembarang tempat, PK5 yang menempati area parkir sebagai tempat berdagang yang mengurangi kapasitas jalan sebagai jalur sirkulasi. sehingga perlu dilakukan pengelolaan perparkiran.
No. Lokasi Jenis Kendaraan Jumlah
Kendaraan Tarif Parkir Hasil Setahun
(unit/tahun) (Rp.) (Rp.) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pelataran Parkir Mobil Pribadi
74.832
1.000
74.832.000
(off street parking) Mobil Angkutan
99.840
1.000
99.840.000
Sepeda Motor 110.448
500
55.224.000
Becak, Sepeda & Gerobak
16.176
1.000
16.176.000
Durasi Parkir
4136 34
54
37 38 3843
49
41 39
46 48
39 37
46
3732 34
45 4339
4548
0
10
20
30
40
50
60
Mobil Pribadi Mobil Angkutan Sepeda Motor Gerobak, becak,sepeda
Mobil Pribadi Mobil Angkutan Sepeda Motor Gerobak, becak,sepeda
Pelataran Parkir Parkir di Tepi Jalan
Jenis Kendaraan
Dur
asi (
men
it)
MingguSeninSelasa
2 Parkir di Tepi Jalan Mobil Pribadi
75.744
1.000
75.744.000
(on street parking) Mobil Angkutan
110.160
1.000
110.160.000
Sepeda Motor 143.328
500
71.664.000
Becak, Sepeda & Gerobak
18.816
1.000
18.816.000
Total 522.456.000
Pengawasan Pengawasan parkir di Kawasan Pantai Losari belum terlaksana, ini dapat dilihat dari berbagi kondisi yang
terjadi di perparkiran tersebut. Peparkir di Kawasan Pantai Losari lebih cenderung memarkir di tepi jalan sekitar pertigaan jalan Somba Opu,
Jalan Penghibur dan Jalan Pasar Ikan karena tidak dipungut retribusinya apalagi jika pelataran parkir penuh, mereka beranggapan bahwa kedua ruang parkir tersebut yang membedakan cuma retribusinya sedangkan untuk tingkat keamanan dan kenyamanan sama saja.
Optimalisasi Perparkiran Kawasan Pantai Losari
Alternatif Penataan Ruang Parkir a. Kapasitas pelataran parkir (Off Street Parking) tidak dapat menampung kebutuhan parkir sehingga hanya
digunakan untuk parkir mobil pribadi dan motor pribadi. b. Ruas jalan di sekeliling Kawasan Pantai Losari yang digunakan sebagai parkir di tepi jalan (On Street Parking).
Alternatif Pengelolaan Retribusi Parkir a. Penetapan target retribusi parkir Kawasan Pantai Losari dengan berdasarkan dari jumlah kendaraan dan potensi
perparkiran. b. Pengelolaan parkir di tepi jalan untuk menampung kebutuhan parkir di Kawasan Pantai Losari karena kapasitas
pelataran parkir tidak mencukupi. c. Penambahan petugas parkir di lapangan sehingga permasalahan perparkiran dapat teratasi dengan melakukan
pengawasan. d. Peningkatan kemampuan dalam mengatur parkir dan sistem pengamanan sehingga wajib retribusi merasa aman
terhadap kendaraan yang di parkirnya. e. Pengoptimalan waktu pemungutan retribusi parkir dari pukul 07.30 – 24.00 sehingga diperoleh jumlah retribusi
yang lebih banyak dengan cara ship pekerja. f. Pemberlakuan tarif progresif, yaitu tarif yang berdasarkan durasi parkir (lama kendaraan memarkir di ruang
parkir). g. Penggunaan alat pengukur parkir, sistem kartu atau sistem karcis sehingga ruang parkir dapat terkendali jumlah
dan keamanannya. h. Pelarangan parkir liar disekitar Kawasan Pantai Losari yang mengganggu sirkulasi dan mengurangi pemasukan
retribusi parkir. i. Melarang kendaraan umum masuk ke pelataran parkir, seperti angkutan umum, becak, gerobak, dan PK5. j. Mengarahkan kendaraan ketempat parkirnya masing-masing dengan rambu pengarah serta larangan parkir pada
tempat yang bebas parkir.
E. KESIMPULAN Karakteristik parkir kawasan Pantai Losari menunjukkan volume parkir didominasi sepeda motor di pelataran
parkir pada hari Sabtu dan Minggu sebagai hari libur pukul 08.15 – 10.15 merupakan akumulasi puncak yang menunjukkan indeks parkir mobil pribadi 157,78% dan mobil angkutan 147,22% serta kendaraan lain yang mendekati jenuh berarti mengalami kemacetan sehingga tidak dapat menampung seluruh kebutuhan parkir (demand) karena tidak sesuai dengan kapasitas parkir (supply) yang menyediakan ruang parkir untuk mobil pribadi kurang 16 petak, mobil angkutan kurang 40 petak, sepeda motor kurang 43 petak dan becak, sepeda, gerobak
kurang 7 petak, kendaraan tersebut rata-rata memarkir selama 41 menit dengan tingkat penggunaan parkir terbanyak digunakan mobil karena motor/ojek cenderung memarkir disembarang tempat termasuk di jalur sirkulasi yang juga sebagai tempat mangkal becak, sepeda, gerobak dan PK5. Sedangkan kapasitas parkir di tepi jalan rata-rata melebihi kebutuhan parkir semua jenis kendaraan yang beroperasi namun ruang parkir ini masih semrawut karena belum ditata dan dikelola
Pengelolaan parkir kawasan Pantai Losari menunjukkan perencanaan penetapan target retribusi parkir tidak berdasarkan potensi perparkiran yang dalam pelaksanaannya hanya pelataran parkir yang dikelola sedangkan parkir di tepi jalan belum dikelola sehingga mengurangi realisasi retribusi parkir karena tidak semua kendaraan yang memarkir dipungut retribusinya sementara pemungutan retribusi hanya berlangsung dari pukul 07.30 – 12.00 serta kurangnya fasilitas parkir dan petugas parkir menyebabkan terbatasnya pengawasan untuk mengatasi permasalahan perparkiran termasuk adanya kolusi antara peparkir dengan petugas parkir .
Optimalisasi perparkiran kawasan Pantai Losari dapat memenuhi kebutuhan parkir dan meningkatkan kontribusi terhadap PAD, dengan membandingkan kontribusi tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata 0,18% pertahun sedangkan kontribusi tahun 2009 setelah penetapan target berdasarkan potensi perparkiran yang diasumsikan terealisasi sesuai target dengan memperhitungkan efisiensinya akan meningkatkan kontribusi terhadap PAD sebesar 2,66% berarti semakin besar realisasi retribusi parkir maka semakin besar pula kontribusi terhadap PAD. Dimana bila kontribusi retribusi parkir semakin tinggi maka PAD akan meningkat.
F. KEPUSTAKAAN
Abubakar I. dkk. 1998. Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir. Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota, Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Jakarta
Adisasmita, R. 2007. Perencanaan Jaringan Transportasi. Makassar
Achmad Munawar, Jurnal Program Studi magister Manajemen. Analisa kebutuhan parkir di lingkungan kampus UGM
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta
Alvinsyah DKK. BPPT 2000. Analisis Manfaat Biaya Kongestif pada Koridor Sudirman Thamrin Jakarta.
Atikel. 19. 20 Desember 1993. Resolusi PBB
Box, P, C. 1992. Transportation Planning Handbook : Parking System Loading Facilites. ITE – Prentice Hall. New Jersey.
BPKD. 2008. Nota Keuangan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2008. Pemerintah Kota Makassar
Bochner, B, S. 1992. Transportation Planning Handbook : Activity Centers. ITE – Prentice Hall. New Jersey.
Bratakusumah, D, S. dan Solihin, D. 2001. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Bayu Saksono 2003. Jurnal Unika SOEGIJAPRANA Efektivitas Parkir Di Badan Jalan Pada Kawasan Simpang Lima Semarang
Birk, Mia Layn; Zegras, P. Christopher, Moving Toward Integrated Transport Planning: Energy, Environment, and Mobility in Four Asian Cities, International Institute for Energy Conservation, March 1993.
Guide for the Design of Park-and-Ride Facilities, American Association of State Highway and Transportation Officials, 1992.
Hobbs, F, D, 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Habibullah 2001. Dkk. Simposium FSTPT, Udayana Bali. Model Kebutuhan Parkir Untuk Rumah Sakit Di Bandung.
Homburger, Wolfgang S., Transportation and Traffic Engineering Handbook (second edition), Institute of Transportation Engineers, Prentice-Hall Inc., 1982.
Hill, J. D.; Shenton, D. C; Jarrold, A. J., Multi-Strorey Car Parks. 1990
Indra Agung Pratowo Dkk., 2003 Studi kasus Jl Agus Salim Semarang. Analisa pemanfaatan trotoar bagi pejalan kaki
Indrawati, 2004. Efektifitas Penggunaan Ruang Parkir Pusat pada Pusat Perbelanjaan Makassar Mall. Tesis Program Pasca Sarjana Teknik Perencanaan Transportasi Universitas Hasanuddin, Makassar.
Jinca M.Y.2008. Pengantar Perencanaan Prasarana Jinca, M, Y, dkk. 2002. Perencanaan Transportasi. Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Pusat
Pendidikan Teknik Departemen Kimpraswil, Makassar. Kell, J, H. 1992. Transportation Planning Handbook : Transportation Planning Studies. ITE – Prentice Hall. New
Jersey. Khisty, C, J dan Lall, B, K. 2006. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi / Jilid 2 (edisi ketiga). Erlangga, Jakarta. Kodotie R J. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Mappelawa, 2003. Strategi Peningkatan Retribusi Parkir dalam Rangka Penerimaan Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Sinjai. Tesis Program Pasca Sarjana Manajemen Perkotaan Universitas Hasanuddin, Makassar. McShane, W. R. et al. 1990. Traffic Engineering. Polytechnic University Prentice Hall, New Jersey. Morlok, E, K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga, Jakarta. Munawar, A. 2004. Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Beta Offset, Yogyakarta. Nasikum 1984. Sistem Sosial Indonesia Nasution, M, N. 2004. Manajemen Transportasi (edisi kedua). Ghalia Indonesia, Jakarta. Norusis, Marija J., SPSS Regression ModelsTM 10.0, 1999. Oglesby, C. H. et al. 1993. Teknik Jalan Raya Jilid 1. Erlangga, Jakarta. O’Flaherty, C. A., Transport Planning and Traffic Engineering, Arnold Publishing, 1997 Pignataro, L. J. 1973. Traffic Engineering ; Theory and Practice. Prentice Hall, New Jersey. Raharjo Adisasmita, 2007. EkonomiSumber Daya Alam dan Lingkungan Rahayu Sulistio Rini, Simposium FTSPT, Udayana Bali 2001. Optimasi Pemanfaatan Ruang Jalan Arteri
Perkotaan Resolusi PBB No. 47. Th. 1992. Tentang Hari Cacat Sedunia. Siahaan, M, P. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung. Suprapto, J. 1994, Teori dan Aplikasi Edisi V, Erlangga, Jakarta. Soeyono Soekanto 1982. Pengantar Sosiologi Tamin, O, Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. ITB, Bandung. Tamin, Ofyar Z. et. al, Evaluasi Tarif Angkutan Umum dan Analisis ‘Ability to Pay’ (ATP) dan ‘Willingnes to
Pay’ (WTP) di DKI Jakarta, Jurnal Transportasi Jurusan Teknik Sipil-ITB Vol. 1 No. 2, Desember 1999. UUD RI No. 4 Th. 1997 Tentang Penyandang Cacat. UUD RI No. 32 dan 84 Tahun 2004. Tentangg Otonomi Daerah2004-2008 Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. ITB, Bandung Wikantari, R. 2007. Teknik Presentasi dan Penulisan Ilmiah. Materi Matrikulasi Pasca Sarjana Unhas, Makassar. Yusnadi Aswad 2002. Jurnal Rekayasa Transportasi. Karakteristik kebutuhan Parkir dan Pejalan Kaki dengan Banyak Tujuan Untuk Hotel Bintang Tiga pada akhir Pekan Di kota Madya Bandung.