ASUHAN KEBIDANANPADA An.”A” ANAK SEHAT USIA 54 BULAN
DI BPS Ny. PRISTI WAHYUNI, Amd.KebBENDO MAGETAN
Disusun Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Pengalaman Belajar Praktek dan Praktek Klinik Kebidanan
Oleh :
FAREZA DEVIANITA FIRMANDININIM. P27824208016
DEPARTEMEN KESEHATAN TEPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN
MAGETAN2010
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Kebidanan Pada An.”A” Anak Sehat Usia 54 Bulan
Di BPS Ny. Pristi Wahyuni, Amd.Keb
Bendo, Magetan
Disetujui tanggal, Februari 2010
Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan
HERU S.W.N, S.Kep.Ns,MMKesNIP. 19710802 199403 1 002
Pembimbing Praktek
PRISTI WAHYUNI, Amd.KebNIP. 19670904 198812 2 003
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. “Asuhan Kebidanan pada Asuhan Kebidanan Pada An.”A” Anak Sehat
Usia 54 Bulan Di BPS Ny. Pristi Wahyuni, Amd.Keb.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mendapat bantuan, pengarahan, dan
bimbingan. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nani Surtinah, SST,SSiT,M.Pd, selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Magetan.
2. Bapak Heru S.W.N, S.Kep.Ns, MMKes, selaku Pembimbing Pendidikan Prodi
Kebidanan Magetan.
3. Ibu Pristi Wahyuni, Amd.Keb, selaku Pembimbing Praktek.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penyusun
memohon kritik dan saran dari pembaca untuk dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca.
Magetan, Februari 2010
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
BAB I LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN ........................................................................................... 1
B. TEORI PERKEMBANGAN ANAK .......................................................... 1
C. TEORI PERTUMBUHAN ANAK ............................................................. 2
D. PENGKAJIAN ANAK SEHAT ................................................................. 4
E. ANALISA DAN DIAGNOSA ANAK SEHAT ......................................... 10
F. PERENCANAAN TINDAKAN ................................................................. 10
G. PELAKSANAAN ....................................................................................... 11
H. EVALUASI ................................................................................................ 11
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN DATA ............................................................................... 13
B. DIAGNOSA KEBIDANAN ....................................................................... 17
C. PERENCANAAN ....................................................................................... 17
D. PELAKSANAAN ....................................................................................... 18
E. EVALUASI ................................................................................................ 19
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
- Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan individu yang
unik dan mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan
dan pertumbuhan (Ilyas, dkk, 1993 : 3).
- Anak adalah seseorang yang belum mencapai 1 tahun dan belum pernah
kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan
usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental
seorang anak dicapai pada umur 21 tahun (Ilyas, dkk, 1993 : 3).
- Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilo gram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseibangan metabolik (retensi kalium dan nitrogen
tubuh) (Soetjiningsih, 1995 : 1).
- Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill),
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil pematangan (Soetjiningsih, 1995 : 1).
B. TEORI PERKEMBANGAN ANAK
Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-
dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Menurut Frankenburg & Dodds (1981) dalam Soetjiningsih (1995 : 29), ada 4
parameter perkembangan :
1. Personal sosial (kepribadian/ tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisai dan
berinteraksi dengan lingkungan.
1
2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat, misal :
kemampuan untuk menggambar suatu benda.
3. Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah,
dan berbicara spontan.
4. Gross motor (Perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerak dan sikap tubuh.
(Soetjiningsih, 1995 : 29)
C. TEORI PERTUMBUHAN ANAK
Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila
diberikan lingkungan biofisika-psikososial yang adekuat.
Untuk mengetahui pertumbuhan fisik anak perlu parameter tertentu antara lain :
1. Ukuran Antropometik
Dalam ukuran ini dibedakan menjadi 2 kelompok :
a. Tergantung umur
- BB terhadap umur
- TB terhadap umur
- Lingkar kepala terhadap umur
- Lila terhadap umur
b. Tidak tergantung umur
- BB terhadap TB
- Lila terhadap TB
Lain-lain, LILA dibandingkan dengan standar/ baku, lipatan kulit, pada trisep, sub
skapular, abdominal dibandingkan dengan baku, kemudian hasil pengukuran
antropometrik debanding dengan suatu baku tertentu misalnya baku harvard,
NCHS atau baku nasional.
(Soetjiningsih, 1995 : 37-38)
2
2. Berat Badan (BB)
Indikator BB dimanfaatkan untuk :
a. Bahan informasi menilai keadaan gizi baik yang akut maupun kronis,
tumbuh kembang dan kesehatan.
b. Memonitor keadan kesehatan, misalny pada pengobatan penyakit.
c. Dasar penghitungan dosis obat dan makan yang perlu diberikan
(Soetjiningsih, 1995 : 38)
Untuk memperkirakan BB anak dapat digunakan rumus dikutip oleh
Behrman, 1992 yaitu :
Perkiraan BB dalam kg
1) Lahir : 3,25 kg
2) 3-12 bulan : umur (bulan) + 9
2
3) 1-6 bulan : umur (tahun) x 2 + 8
4) 6-12 bulan : umur (tahun) x 7 – 5
(Soetjiningsih, 1995 : 20)
3. Tinggi Badan (TB)
Merupakan ukuran antropometri kedua yang terpenting, keistimewaannya
adalah pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal
dicapai. Kenaikan berfluktuasi, dimana meningkat pesat pada masa bayi,
kemudian melambat pesat kembali (Adolesen) melambat lagi dan berhenti
umur 18-20 tahun.
Tinggi rata-rata pada waaktu lahir = 50 cm
Secara garis besar tinggi badan anak dapat diperkirakan sebagai berikut :
- 1 tahun = 1,5 x TB lahir
- 4 tahun = 2 x TB lahir
- 6 tahun = 1,5 x TB lahir
- 13 tahun = 3 x TB lahir
- Dewasa = 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)
3
Perkiraan tinggi badan dalam centimeter
- Lahir = 50 cm
Umur tahun = 75 cm
- 2-12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
(Soetjiningsih, 1995 : 21)
D. PENGKAJIAN ANAK SEHAT
1. Identitas/ Biodata
Nama : Identitas
Umur : Umur paling rawan adalah masa balita untuk mengetahui dasar
perkembangan anak (Soetjiningsih, 1995 : 10).
2. Jenis kelamin
Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih rendah
dibanding laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan mal nutrisi masih
tinggi pada wanita (Soetjiningsih, 1995 : 10).
3. Anak Ke…
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial ekonominya
cukup akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang
diterima, belum ditambah lagi bila jarak anak terlalu dekat (Soetjiningsih,
1995 : 10).
4. Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan mulai anak-anak sedini mungkin,
karena dengan memahami agama akan menuntut umatnya untuk berbuat
kebaikan dan kebajikan (Soetjiningsih, 1995 : 10).
5. Penanggung Jawab
a. Nama orang tua sebagai penanggung jawab
b. Pendidikan ayah/ ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang
anak karena dengan pendidikan yang lebih baik maka orang tua dapat
menerima sebagai informasi tentang kesehatan anaknya.
4
c. Pekerjaan/ pendapatan keluarga
Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh kembang
anak karena orang tua dapat menyediakan segala kebutuhan anak.
d. Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan.
(Soetjiningsih, 1995 : 10)
6. Riwayat Kedehatan Anak Masa Lalu
Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan
maupun sedang hamil, akan menghasilkan BBLR atau bayi lahir mati dan
menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin,
anemia pada BBL, mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain (Soetjiningsih,
1995 : 2).
7. Riwayat Parental
Riwayat kesehatan ibu
Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil,
akan menghasilkan bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi lahir mati dan
menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin,
anemia pada bayi baru lahir, BBL mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain
(Soetjiningsih, 1995 : 2).
8. Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem yang
teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu
sistem yang tergantung pada pada kemampuan genetik dan mekanisme
homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu
dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa awan
dalam proses tumbuh kembang anak khususnya tumbuh kembang otak.
Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat
meninggalkan cacat yang permanen (Soetjiningsih, 1995 : 4-5).
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat menularkan pada
bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang (Soetjiningsih, 1995 : 2).
5
10. Riwayat Tumbuh Kembang
Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai hal
yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan
tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial, juga menegakkan
diagnosa dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan
yang efektif serta mencegah dan mencari penyebabnya (Soetjiningsih,
1995:7).
11. Riwayat Imunisasi
Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit
tertentu yag bisa menyebabkan kecacatan dan kematian. Dianjurkan anak
sebelum umur 1 tahun sudah mendapat imunisai lengkap (Soetjiningsih,
1995 : 7).
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari Hb 1
1 bulan BCG
2 bulan HB2, DPT1, Polio 1
3 bulan HB3, DPT2, Polio 2
4 bulan DPT3, Polio 3
9 bulan Campak, Polio 4
(Depkes RI-JICA, 1997 : 27)
12. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nautrisi/ gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya seperi : protein, lemak, karbohidrat dan mineral serta vitamin
(Ilyas, dkk, 1993 : 10-11).
b. Eliminasi BAB/ BAK
Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3 tahun
berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu
berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih mengompol, dicari
penyebabnya. Toilet training (latian defekasi perlu dimulai penyebabnya
agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah
kelancaran pemberian makanan) (Abdoerrachman, dkk, 1985 : 55).
6
c. Istirahat dan tidur
Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya. Karena
kegiatang fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur 2 hingga 3
jam tidur siang dan 7 hingga 8 jam pada saat malam hari (Suryanah,
1996 : 80).
d. Olahraga dan Rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan dimulai
perkembangan otot-otot (Ilyas, dkk, 1993 : 16).
e. Personal Hygiene
Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, ptong kuku 1 kali seminggu,
membersihkan mulut dan gigi.
f. Tanda-tanda Vital
Menurut Ilyas, dkk (1995 : 8-9) :
1. Suhu
Nilai normal suh anak rata-rata :
Usia Nilai Suhu (derajat)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
11 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Keterangan :
Frekuensi kenaikan suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0,5-1 derajat
celcius masih dalam batas normal.
7
2. Nadi
Nilai nadi pada anak (denyut nadi) anak per menit :
Usia Waktu Bangun Tidur Demam
BBL 100-180 80-100 7220
1 minggu - 3 bulan 100-220 80-200 720
3 bulan - 2 tahun 80-150 70-120 7200
2 tahun - 10 tahun 70-110 60-90 7200
10 tahun - dewasa 55-90 50-90 7200
3. Pernafasan
Nilai pernafasan rata-rata setiap menit sesuai umur :
Umur Nilai Pernafasan (menit)
BBL 35
1-11 bulan 30
2 tahun 25
4 tahun 23
6 tahun 21
8 tahun 20
10-12 tahun 19
14 tahun 18
16 tahun 17
18 tahun 16-18
4. Tekanan Darah
Biasanya diukur pada usia 3 tahun keatas. Pada pengukuran tekanan
darah harus tenang dan rileks. Akurat tidaknya pengukuran tekanan
darah tergantung dari ukuran manset tensimeternya. Lebar manset
harus mencukupi 2/3 lengan atas sedangkan panjang manset harus
cukup melingkar lengan.
g. Pemeriksaan umum
Menurut Muslihatun (2009 : 203-204) :
1. Kepala
Menilai lingkar kepala dan ubun-ubun.
8
2. Wajah
Menilai kesimestrisan wajah, adakah paralisis wajah dan
pembengkakan.
3. Mata
Menilai fisus, keadaa palpebra, kelenjar lacrimalis, ductus
nasolacrimalis, sklera, kornea, pupil, lensa dan bola mata.
4. Telinga
Menilai telinga bagian luar, yaitu bentuk, besar dan posisi daun
telinga, lubang telinga, membran tympani, pembesaran daerah mastoid
dan fungsi pendengaran.
5. Hidung
Menilai kelainan bentuk, adanya epistaksis.
6. Mulut
Adakah trismus, halitosis, labioskisis, edema dan peradangan gusi,
kelainan pada lidah, ukuran dan adanya tremor lidah, keadaan gigi dan
pengeluaran saliva.
7. Leher
Menilai tekanan vena jugularis, masa pada leher dan pembesaran
kelenjar tyroid.
8. Paru
Inspeksi pengembangan paru saat bernapas, adakah kelainan patologis,
palpasi kesimetrisan, fremitus dan krepitasi, perkusi langsung dan
tidak langsung untuk mengidentifikasi suara paru dan auskultasi untuk
menilai suara nafas dasar dan tambahan.
9. Abdomen
Dengan inspeksi ukuran dan bentuk, auskultasi peristaltik usus dan
suara bising, palpasi dinding abdomen, nyeri tekan, pembesaran organ
dan perkusi abdomen. Periksa organ hati, ginjal dan lambung.
Pemeriksaan dilanjutkan ke organ lain, seperti anus dan rectum.
9
10. Genetalia
Laki-laki : Perhatikan ukuran bentuk penis, testis dan kelainan
lubang urethra dan peradangan testis dan skrotum.
Perempuan : Adakah epispadia, tanda seks sekunder dan pengeluaran
cairan.
11. Tulang belakang dan ekstremitas
Inspeksi adanya kelainan, kelemahan dan nyeri pada tulang belakang.
Periksa tulang, otot dan sendi, jari tabuh, nyeri tekan, gaya berjalan,
ataksia, spasme otot, paralisis, atropi/hipertropi otot, kontraktur dan
lain-lain.
E. ANALISA DAN DIAGNOSA ANAK SEHAT
Anak sehat umur… jenis kelamin ….. status gizi ….. pertumbuhan …..
perkembangan ….. dengan masalah yang mungkin timbul :
1. Resiko cedera karena pertumbuhan dan perkembangan.
2. Kurangnya pengetahuan orangtua terhadap perawatan anak.
3. Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak.
(Depkes RI, 1995 : 9)
F. PERENCANAAN TINDAKAN
Diagnosa Kondisi
Anak sehat umur ..… jenis kelamin ….. status gizi ….. pertumbuhan …..
perkembangan …..
Tujuan : Tumbuh kembang anak optimal.
Kriteria : - Anak sehat bertambah umur, bertambah tinggi dan besar.
- Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi :
1. Jelaskan tentang tujuan dari DDST dan DDTK.
R/ Ibu menjadi tidak khawatir lagi jika anak mengalami kegagalan saat dites,
tapi sebaiknya diberi rangsangan atau stimulasi.
10
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ Ibu tahu tentang keadaan anaknya, sehingga bisa lebih kooperatif dalam
tindakan.
3. Jelaskan pada ibu tentang gizi pada anak.
R/ Ibu bisa meningkatkan kebutuhan gizi anaknya, sehingga mencukupi.
4. Pantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami gangguan.
R/ Ibu bisa mengetahui bagaimana tumbuh kembang anaknya sesuai dengan
usianya.
(Depkes RI, 1995 : 15)
G. PELAKSANAAN
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilakukan secara
efisien dan aman. Tindakan yang dilakukan dalam memberikan asuhan pada anak
sehat sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan diagnosa dan
masalah yang timbul (Depkes RI, 1995 : 11).
Pada langkah ini, bidan mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara
efektif dan aman. Pelaksanaan asuhan ini sebagian dilakukan oleh bidan, sebagian
oleh klien sendiri atau oleh petugas kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
melaksanakan seluruh asuhan sendiri, tetapi dia tetap memiliki tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya memantau rencananya benar-benar
terlaksana). Bila perlu berkolaborasi dengan dokter, misalnya karena adanya
komplikasi. Manajemen yang efisien berhubungan dengan waktu, biaya, serta
peningkatan mutu asuhan. Kaji ulang apakah semua rencana telah dilaksanakan
(Musihatun, dkk, 2009 : 208).
H. EVALUASI
Dilakukan evaluasi ketelitian dimaksukkan sudah diberikan meliputi pemeriksaan
kebutuhan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa dan masalah (Depkes RI, 1995 :
13).
11
Padal langkah ini, dievaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan, apakah
telah memenuhi kebutuhan asuhan yang telah terdentifikasi dalam diagnosis
maupun masalah. Pelaksanaan rencana asuhan tersebut dapat dianggap efektif
apabila anak menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik,
terjadi pencapaian dalam tugas perkembangan sesuai dengan kelompok usia dan
ukuran fisik sesuai dengan batasan ideal anak.
Ada kemungkinan bahwa sebagaian rencana tersebut terlaksana dengan efektif
dan mungkin sebagian belum efektif. Karena proses manajemen asuhan ini
merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu evaluasi, kenapa
asuhan yang diberikan belum efektif. Dalam hal ini, mengulang kembali dari awal
setiap asuhan yang belum efektif melalui proses manajemen untuk
mengidentifikasi mengapa proses tersebut tidak efektif serta melakukan
penyesuaian dan modifikasi apabila memang diperlukan.
(Muslihatun, 2009 : 208-209)
12
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN DATA
Tanggal 28 Januari 2010, pukul 09.30 WIB
1. Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
1) Biodata Anak
Nama : An. “A”
Umur : 54 bulan
Tanggal Lahir : 13 Juli 2005
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 1
Penanggung jawab : Orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. “M” Tn. “S”
Umur : 35 tahun 37 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1 S1
Pekerjaan : Guru Kaeyawan
Penghasilan : - -
Alamat : Mluwung Rt 18 Rw 04, Pingkuk, Bendo,
Magetan
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin mengetahui keadaan tumbuh kembang anaknya..
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Anak sampai saat ini dalam keadaan sehat.
13
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Setelah lahir sampai usia 4,5 tahun tidak pernah menderita penyakit
berat (batuk lama yang tidak sembuh > 2 minggu) sampai opname di
RS, hanya batuk pilek biasa.
5) Riwayat Prenatal
Selama dalam kehamuilan ibu periksa rutin ke bidan, mendapat
imunisasi TT 2x dan tablet tambah darah, diminum sampai habis.
6) Riwayat Persalinan
Anak lahir langsung menagis, jenis kelamin perempuan, berat badan
lahir 3100 gram, panjang badan 49 cm, plasenta lahir lengkap,
perdarahan normal.
7) Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu mengatakan anak dapat berdiri sendiri pada saat ia berusia 9 bulan
dan dapat makan nasi sendiri pada saat dia berusia 2,5 tahun.
8) Riwayat Imunisasi
- BCG : 1x umur 1 bulan.
- Polio : 4x umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan.
- DPT : 3x umur 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan.
- Hepatitis B : 3x umur 1 bulan, 2 bulan, 5 bulan.
- Campak : 1x umur 9 bulan.
9) Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Anak usia 0 – 4 bulan mendapat ASI saja, selanjutnya diberi ASI
dan makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun. Setelah itu
anak disapih ASI tapi dilanjut dengan susu formula. Saat ini anak
diberi makan seperti orang dewasa (nasi, lauk, buah, sayur). Bisa
makan sendiri, semua jenis makanan mau.
b) Eliminasi
BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas, BAK
5-6 kali sehari, warna jernih, bau khas. Ibu mengatakan anak biasa
BAK dan BAB sendiri, setelah itu cebok.
14
c) Istirahat dan tidur
Anak biasa tidur siang 13.00-15.00 WIB, dan tidur malam pukul
21.00-06.00 WIB. Ditemani ibunya.
d) Pola aktivitas
Anak saat ini bersekolah di playgroup dan senang bermain dengan
teman sebayanya.
e) Personal hygiene
Anak dimandikan rutin 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x
seminggu, ganti celana dalam 2x sehari. Bila celana atau baju
basah, ia minta agar diganti dengan bantuan ibunya.
f) Psikososial
Hubungan anak dengan orang tua baik. Anak sudah mulai mandiri,
sudah bisa gosok gigi tanpa bantuan, cuci tangan dan
mengeringkan tangan. Anak gampang bergaul.
b. Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
1) Kondisi umum baik, kesadaran komposmentis.
2) Tanda-tanda Vital
S : 37oC
N : 84x /menit, kuat dan teratur.
R : 24x /menit, teratur.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Rambut bersih, warna hitam, pendek, penyebaran
merata, tidak mudah rontok, tidak mudah dicabut,
tidak ada luka, tidak ada benjolan.
b) Mata : Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva merah
muda, tidak ada secret, gerakan bola mata simetris.
c) Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
d) Mulut : Bersih, bibir berwarna merah muda, tidak pucat,
tidak kering, tidak ada stomatitis.
15
e) Gigi : Tidak ada caries, tidak ada lubang gigi.
f) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran
baik (bila dipanggil ibu dengan suara pelan akan
menoleh).
g) Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembesaran kelenjar lymfe, dan tidak ada
pembendungan vena jugularis.
h) Dada : Bentuk dinding thorax simetris, tidak ada retraksi,
tidak ada kelainan bunyi nafas.
i) Abdomen : Perut datar, tidak kembung, tidak ada benjolan.
j) Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan.
k) Ekstremitas
- Atas : Simetris, tidak ada kelainan, berfungsi baik.
- Bawah : Simetris, gerak aktif, tidak oedem, tidak ada
kelainan, berfungsi baik.
4) Pemeriksaan Penunjang
a. Pertumbuhan
BB : 15 kg
TB : 99 cm
BB/TB: - 2 SD s/d 2 SD (normal)
Lika : 48,5 cm
Lila : 17 cm
b. Perkembangan
DDST : Normal
TDD : Normal
TDL : Normal
KPSP : Sesuai
KMME : Normal
GPPH : Bukan
16
2. Analisa Data
No Diagnosa/Masalah Data Dasar
1. Anak ke-1, umur 54 bulan, sehat, status gizi baik, pertumbuhan dan perkembangan normal, keadaan umum baik.
DS : - Ibu mengatakan anak pertama umur 4,5 tahun.
- Ibu mengatakan ingin mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
DO : - KU baik, kesadaran komposmetis- TTV
S : 370CN : 84x/menitR : 24x/menit
- BB : 15 kgTB : 99 cmBB/TB : - 2 SD s/d 2 SD (normal)Lika : 48,5 cmLila : 17 cm
B. DIAGNOSA KEBIDANAN
Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik, pertumbuhan dan perkembangan
normal, keadaan umum baik. Prognosa baik.
C. PERENCANAAN
Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik, pertumbuhan dan perkembangan
normal, keadaan umum baik. Prognosa baik.
Tujuan : Pertumbuhan dan perkembangan anak normal.
Kriteria : Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi :
a. Jelaskan tentang tujuan DDTK dan DDST pada ibu.
R/ Ibu menjadi tidak khawatir lagi jika anak mengalami kegagalan saat di
tes, tapi sebaiknya ia diberi rangsangan atau stimulasi.
b. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ Ibu atau tentang keadaan anaknya sehingga bisa lebih kooperatif dalam
tindakan.
c. Jelaskan pentingnya makanan bergizi dan seimbang untuk anak.
R/ Makanan berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
17
d. Anjurkan ibu menstimulasi anak sesuai dengan perkembangan berikutnya.
R/ Ibu bisa mengajari anaknya di rumah sampai anak bisa melakukan sektor
perkembangan diusianya.
e. Anjurkan ibu untuk menyiapkan anak memasuki usia sekolah
R/ Anak lebih siap dalam menghadapi fase sekolah.
f. Pantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami gangguan.
R/ Ibu bisa mengetahui bagaimana tumbuh kembang anaknya yaitu sesuai
dengan usianya atau tidak.
D. PELAKSANAAN
Tangal 28 Januari 2010, pukul 10.00 WIB
Diagnosa/masalah : Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik,
pertumbuhan dan perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa baik.
Implementasi :
a. Menjelaskan pada ibu bahwa DDTK dan DDST bukan merupakan tes IQ,
hanya merupakan tes perkembangan dan pertumbuhan anak.
b. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa anak normal.
c. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya gizi seimbang pada anak yaitu
meliputi :
1. Menjelaskan tentang nutrisi
- Kualitas/komposisi
Karbohidrat : Nasi, roti, ubi
Protein : Ayam, telur, daging, ikan, tempe, tahu.
Vitamin : Sayuran dan buah-buahan.
Mineral : Sayuran.
Lemak : Daging, ikan, minyak.
Air 5 – 6 gelas tiap hari dan ditambah 1 gelas susu tiap harinya.
- Kuantitas
Berikan makanan pada anak 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur,
lauk pauk, buah-buahan, air dan ditambah dengan 1 gelas susu
18
2. Waktu pemberian
Berikan makan pada anak saat pagi, siang, dan sore. Pagi sekitar pukul
06.00 – 07.00 WIB, siang 12.00 – 13.00 WIB dan malam hari pukul 18.00
– 20.00 WIB.
3. Makanan tambahan atau selingan
Berikan makanan selingan antara makan pagi dan makan siang, antara
pukul 10.00 WIB dan antara makan siang dan makan malam sekitar pukul
16.00 WIB. Makan yang diberikan bisa berupa makanan yang di sukai
anak tanpa mengesampingkan kebutuhan gizinya misalnya, roti, jus,
bubur.
4. Melakukan pemeriksaan berat badan secara teratur.
5. Merujuk anak jika dalam 2 bulan berat badan tidak naik.
d. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anak sesuai dengan perkembangan
berikutnya.
Motorik halus
Mencontoh
Ajari anak untuk menirukan gambar
e. Menganjurkan ibu untuk menyiapkan anak memasuki usia sekolah yaitu
dengan membaca dan menulis.
f. Memantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami
gangguan.
E. EVALUASI
Tanggal 28 Januari 2010, pukul 10.30 WIB
S : - Ibu mengatakan mengerti penjelasan mengenai tujuan DDTK dan
DDST.
- Ibu mengatakan mengerti pentingnya gizi seimbang pada anak.
O : - Ibu mampu menjelaskan kembali tentang kebutuhan gizi pada anak.
- Ibu mengangguk saat diberi penjelasan tentang tujuan DDTK dan
DDST.
A : - Anak usia 54 bulan status gizi baik perkembangan normal keadaan
umum baik.
P : - Melanjutkan rencana.
- Memantau tumbuh kembang anak secara teratur.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta : Depkes RI.
Ilyas, dkk. 1993. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta : Pusdiknakes-Depkes RI.
Muslihatun, 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.
Suryanah, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC.
20
Recommended