BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Biodata Klien
Nama : Ny. N
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa / IRT
Suku bangsa : Sunda
Alamat : Kp.Malati RT/RW 01/08. Desa
pasir wangi kec. Samarang kab. Garut
Tanggal Masuk : 09 Agustus 2005
Tanggal pengkajian : 15 Agustus 2005
No.Cm : 875892
b. Biodata Penanggung jawab
Nama : Tn.T
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa/ Wiraswasta
Suku bangsa : Sunda
Alamat :Kp.Malati RT/RW 01/08. Desa pasirwangi
kec. Samarang kab. Garut.
Hubungan dengan klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh mual, demam, muntah.sakit kepala dan lemas
disertai nyeri diperut kanan atas.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
± 1 minggu sebelum masuk RS klien mengeluh mual dan muntah
disertai sakit kepala yang hebat, serta badan terasa lemas, gejala ini
bertambah berat bila klien banyak beraktivitas dan berkurang bila
klien beristirahat. Kemudian oleh keluarga klien dibawa ke dokter.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter klien ternyata harus
dirawat di Rs. pada tanggal 09-Agustus-2005 jam 18.45 wib klien
dibawa ke Rs.dr.Slamet garut ke ruang IGD setelah dilakukan
pemeriksaan oleh dr jaga di IGD, klien dirujuk untuk dirawat
diruang kecubung. Pada saat pengkajian oleh pemeriksa (mahasiswa)
15 Agustus 2005 jam 10.00 Wib. Klien masih mengeluh lemas,
wajah pucat, tampak ikterus seluruh kulit, terdapat nyeri tekan pada
daerah perut bagian kuadran kanan atas. Konjuctiva pucat, sclera
kuning serta klien mengeluh nyeri pada otot-otot.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Menurut penuturan keluarga dan klien, klien pernah mengalami
penyakit paru-paru dan dilakukan pengobatan paru selama 1 bulan
dan pengobatannya selesai klien pernah mengalami pengeluaran
cairan paru serta klien pernah dirawat di rumah sakit, serta sewaktu
kecil, keluarga klien menuturkan klien pernah menderita penyakit
kuning tapi dapat sembuh.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Menurut penuturan kleuarga, diantara anggota keluarga yang lain
belum pernah ada yang mengalami atau menderita penyakit yang
seperti diderita klien sekarang ini. Adapun bila sakit keluarga cukup
berobat ke puskesmas atau mantri terdekat dan selama pengobatan
dapat sembuh..
3. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 15 Agustus 20005 Jam : 10.00 WIB Oleh : Edi Mulyadi
Rosdiman
a. Keadaan Umum
Penampilan Umum : Klien tampak lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 37,60C
b. Sistem Integumen
1). Rambut dan Kulit Kepala
Rambut warna hitam, penyebaran secara merata diseluruh permukaan
kulit kepala.tidak tampak adanya lesi, benjolan dan juga tidak terdapat
lubrikasi atau pedikulosis.keadaan tampak tidak rapih.
2). Kulit
Kulit klien berwarna ikterik, tidak terdapat adanya oedema atau
kotoran turgor baik dapat kembali dalam waktu ± 2detik kulit tampak
licin dan teraba halus.
3) Kuku
Warna dasar kuku transparan, teksturnya halus,bentuk cembung,tidak
tampak adanya cyanosis,pengisian kapiler baik : setelah ditekan dapat
kembali dalam waktu ± 2 detik dan tidak tampak adanya kotoran kuku.
c. Sistem penglihatan
Mata klien simetris antara mata kiri dan kanan,sclera tampak
pucat,konjuctiva kuning, lapang pandang : klien dapat melihat kearah
vertical – horizontal, pupil klien mengecil ketika dirangsang cahaya
dan sebaliknya, kelopak mata cembung, klien dapat mengerakan bola
matanya ke 8 arah pandang, klien dapat membaca papan nama
Mahasiswa dalam jarak ± 1m.
d. Sistem Pendengaran
Telinga klien simetris antara telinga kiri dan kanan,tekstur
halus,warnanya sama dengan warna kulit disekitarnya, klien dapat
menjawab pertanyaan Mahasiswa sesuai yang diajukan
pemeriksa/mahasiswa dan mendengar bisikan mahasiswa dalam jarak
± 30 cm, tidak tampak adanya serumen ataupun cairan yang keluar
dari liang atau lubang telinga klien.
e. Sistem pernafasan
bunyi pernafasan ronchi (basah) pergerakan dada saat bernafas
simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada dada, tampak tidak ada
kotoran R:22x/mnt klien dapat membedakan bau kayu putih dan
alcohol.
f. Sistem Gastrointestinal
Keadaan rongga mulut tamapak bersih, kering, fungsi pengecapan
baik,klien dapat merasakan rasa pahit dan manis serta asam, lidah
tampak bersih, keadaan gigi tampak bersih dan rapih, jumlah gigi
lengkap 32 buah, dapat mengunyah dan menelan. Bentuk abdomen
datar, terdapat nyeri tekan pada daerah perut bagian kanan atas, bising
usus 10x/mnt, tidak tampak kotoran pada daerah perut.saat dipalpasi
teraba ada pengerasan jaringan (hepar) dikuadran perut kanan atas.± 3
jari.
Pola Nutrisi
Jenis makan saat dirawat dirumah sakit, BN vetlous, saat dirumah atau
sehat Nasi + lauk pauk, porsi makan 3 x sehari dengan habis 1/3
sampai ½ porsi perhari saat sakit. Saat dirumah atau sehat 3 x/hari
habis 1 porsi. Saat dirumah sakit dan dirumah klien minum air putih
dan saat di Rumah sakit minum ± 2000cc/hari dengan bantuan. BAB
1-2 x/hari klien mengatakan warna tinjanya kuning kecoklatan.
g. Sistem Endokrin
Posisi leher simetris dengan garis tengah tubuh,tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar thyroid dan KGB, tidak terjadi peninggian JVP
dan tidak terdapat benjolan di leher.
h. Sistem kardiovaskuler
Posisi dada simetris antara dada kiri dan kanan saat inspirasi, saat di
auskultasi bunyi jantung reguler, T :100/70 mmHg,Nadi : 84x/menit
i. Sistem Urinaria
Menurut keluarga dan klien warna urine kuning, tidak terpasang
cateter, tidak terdapat keluhan saat BAK dan menurut penuturan klien
tidak terdapat luka (lesi) pada daerah genitalianya.
j. Sistem Muskuloskeletal
Pada tangan kiri klien terpasang infus RL 20 tts/mnt, sehingga
pergerakannya terbatas, sedangkan tangan kanan klien bebas
digerakan walau agak lemah, kedua kaki simetris antara yang kiri dan
kanan, dapat digerakan dengan bebas tonus otot lemah, klien dapat
berdiri dan berjalan tapi masih dengan bantuan, tidak terdapat
deformitas, tidak ada bengkak, tidak terdapat kekakuan,klien
mengeluh lemah dan selalu meminta dibantu untuk aktivitasnya.
k. Pola Istirahat Tidur dan Personal hygene.
Saat dikaji Klien mengatakan tidur sering terjaga pada malam hari,
kualitas tidak nyenyak dan pada siang hari kadang-kadang tidur ± 1
jam/hari. Klien mandi 2 x/hari, gosok Gigi 2 x/hari, ganti pakaian
2x /hari, sedangkan saat dirumah, tidur nyenyak ± 6-7 jam. Tidur
siang kadang-kadang 1-2 jam. Ganti pakaian 1x/hari, mandi 2x/hari,
Gosok gigi 3x/hari.
5. Data Psikologi Sosial dan Spiritual
a. Data psikologis
Klien menerima keadaannya saat ini dan memiliki keinginan untuk
sembuh, klien tampak tenang dan mau untuk bersabar dalam
pengobatan dan perawatannya dirumah sakit.
b. Data sosial
Klien berhubungan baik dengan keluarganya juga dengan masyarakat,
terbukti dengan klien banyak yang menjenguk ke RS, klien dapat
berhubungan baik dengan tim kesehatan baik perawat maupun dokter,
terbukti klien dapat diajak kolaborasi dalam segala tindakan.
c. Data Spiritual
Klein beragama Islam, terbukti klein selalu berdoa untuk
kesembuhannya dan klien yakin bahwa penyakit yang sedang
dideritanya adalah sebagai cobaan dari Allah SWT.
6. Data Penunjang
a. Laboratorium
Tanggal : 09 Agustus 2005
No. Jenis Hasil Nilai Normal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Haemoglobin
Leucosyt
LED
Haematokrit
Trombosit
KGL Sewaktu
Ureum
Creatinin
Billirubin Total
Billirubin Direct
SGOT/ASAT
SGPT/ASAT
Widal
HBsAG
8.2
7900
60/75
344000
24%
96
13
0.82
8.40
8.10
144
138
(-)
(-)
P: 12-16
5000-10000
L:< 15 P:20 mm/jam
150000-350000/mm3
L:40-50% P:35-45%
<120 mg/dl
20 – 40
0.5 – 1.1 mg/dl
<1.10 mg/dl
<0.25mg/dl
L:10-34 P:10-31 u/dt
L:9-36 P:9-46 u/dt
Negatif
Negatif
b.Theraphy
- Ranitidine 2x1 amp (iv)
- Curson 3x1 tablet (oral)
- Ulsichul 3x1 tablet (oral)
- Rl 20 tts/mnt
c. Dx medis : Hepatitis
B. ANALISA DATA
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 Ds :
Klien mengeluh mual dan
muntah serta kepala
terasa pusing.
Do:
- Klien tampak sering
muntah.
- Porsi makan habis ½
porsi
- Klien tampak lemah
- HB : 8,2
Inflamasi virus hepatitis
pada hati Tejadi
nekrosis pada hati
Duodenum menjadi
asam Mual dan
muntahmerangsang
syaraf reseftor yang
menghantarkan ke
nukleoventromedio
hipotalamusNafsu
makan
berkurangKebutuhan
nutrisi terganggu.
Gangguan
Pemenuhan
Kebutuhan
Nutrisi.
2 Ds:
Klien mengeluh nyeri
pada perut bagian kanan
atas
Do:
Ketika ditekan perut
bagian kuadaran kanan
atas klien tampak
meringis.
Infasi virus hepatitis pada
hepar Nekrosis pada
hepar Sekresi hormon
neurotranmiter
Bradikinin dan serotinin
dihantarkan ke
hypothalamus Respon
nyeri pada coretex cerebri
klien mngeluh nyeri.
Gangguan
nyaman nyeri
3 Ds:
Klien mengeluh badan
terasa lemas
Do:
- Klien tampak berbaring
ditempat tidur.
- Aktivitas klien dibantu
keluarga.
- Billirubin total 8.40
- Billirubin direct 8.10
- Badan klien tampak
kurus.
Terjadinya nekrosis pada
heparKerusakan sel-sel
hepar Karbohidrat
meningkat tidak dapat
disimpan oleh hepar
dalam bentuk Glikogen
Metabolisme energi
tergangguEnergi yang
diperlukan tubuh
berkurangKelemahan
fisikAktivitas
terganggu.
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
Aktivitas
sehari-hari
4 Ds:
Klien mengeluh badan
terasa lemas,mandi
jarang.
Do :
- Klien tampak terbaring
lemas.
- Rambut klien tampak
kusut
Terjadinya nekrosis pada
heparKerusakan sel-sel
hepar Karbohidrat
meningkat tidak dapat
disimpan oleh hepar
dalam bentuk Glikogen
Metabolisme energi
tergangguEnergi yang
diperlukan tubuh
berkurangKelemahan
fisik Aktivitas sehari-
hari dibantupersonal
hygene tidak tepenuhi
Gangguan
personal
hygene
5 Ds:
Klien mengatakan sering
haus.
Do :
- Tampak keluar keringat
- Klien selalu mengeluh
hau.
- Klien sering muntah
- Suhu 37.60C
Inflamasi virus hepatitis
pada hepar Nekrosis
pada heparDuodenum
menjadi asam Mual
dan muntahcairan tubuh
banyak keluar atau
terbuang defisit cairan
dalam tubuh
Resiko tinggi
terhadap
kekurangan
volume cairan
6. Ds:- Inflamasi virus hepatitis Resiko tinggi
Do:
- Klien masih tampak
berkeringat
- Makanan yang
disajikan masih tampak
terbuka.
- Keluarga masih banyak
kontak fisik dengan
klien tanpa proteksi
diri.
- Keluarga masih
menggunakan alat
makan bersama dengan
klien.
pada heparNekrosis
pada heparDuodenum
menjadi asam Mual
dan muntahvirus
terbawa keluarkeluarga
melakukan kontak secara
baik secara oral dan fecal
klien tanpa proteksi
diriresiko terjadi
penularan
terhadap
penularan.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
MASALAH
1) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubung dengan anoreksia
ditandai dengan :
Ds :
Klien mengeluh mual dan muntah serta kepala terasa pusing.
Do:
- Klien tampak sering muntah
- Porsi makan habis ½ porsi
- Klien tampak lemah
- HB : 8,2
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari berhubung
dengan kelemahan otot yang ditandai dengan:
Ds:
Klien mengeluh badan terasa lemas
Do:
- Klien tampak berbaring ditempat tidur.
- Aktivitas klien dibantu keluarga.
- Billirubin total 8.40
- Billirubin direct 8.10
- Badan klien tampak kurus.
3) Gangguan nyaman nyeri berhubung dengan adanya pengerasan hati
yang ditandai dengan:
Ds:
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan atas
Do:
Ketika ditekan perut bagian kuadaran kanan atas klien tampak
meringis.
4) Gangguan personal hygene berhubung dengan kelemahan fisik yang
ditandai dengan :
Ds:
Klien mengeluh badan terasa lemas, jarang mandi
Do :
- Klien tampak terbaring lemas.
- Rambut klien tampak kusut
5) Resiko tinggi terhadap kekurang volume cairan berhubung dengan
mual, muntah dan banyak keluar keringat yang ditandai dengan :
Ds:
Klien mengatakan sering haus.
Do :
- Tampak keluar keringat
- Klien selalu mengeluh hau.
- Klien sering muntah
- Suhu : 37,60C
6) Resiko tinggi terhadap terjadinya penularan berhubung dengan
Ds:-
Do:
- Klien masih tampak berkeringat
- Makanan yang disajikan masih tampak terbuka.
- Keluarga masih banyak kontak fisik dengan klien tanpa proteksi
diri.
- Keluarga masih menggunakan alat makan bersama dengan klien
E. PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny.N diruang
kecubung RSU dr. Slamet Garut, yang dilaksanakan mulai tanggal 15
Agustus sampai dengan 19 Agustus 2005, penulis menemukan beberapa
kesenjangan antara teori dengan kenyataan dilapangan, adapun
kesenjangan yang muncul sebagai berikut :
1. Tahap pengkajian
Tahap pengkajian adalah tahap awal proses asuhan keperawatan,
pengkajian dilakukan melalui pendekatan sistematis yang meliputi
kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang masalah kesehatan
dan masalah keperawatan klien.
Dalam melakukan pengkajian, penulis mendapatkan hambatan
untuk mengumpulkan data dan menentukan masalah dalam mengkaji
genitalia klien, disebabkan ketidak siapan dan keberatan klien akan
privasinya dalam pelaksanaan pengkajian pada system genitalia oleh
perawat. Oleh karena itu salah satu langkah yang dicapai oleh penulis
dan perawat adalah dengan menanyakan langsung keluhan yang
dirasakan klien pada system genitalianya. Dalam tinjauan teoritis
disebutkan bahwa diagnosa yang mungkin muncul pada kasus
hepatitis adalah :
a. Gangguan kebutuhan nutrisi berhubung dengan distensi abdomen,
perasaan tidak enak pada perut, serta anoreksia.
b. Gangguan integritas kulit berhubung dengan ikterus
c. Gangguan citra tubuh berhubung dengan perubahan penampakan
disfunsi sosial dan peran
d. Gangguan pola aktivitas sehari-hari berhubung dengan kelelahan
e. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubung adanya pengerasan hati
f. Gangguan personal higene berhubung dengan kelemahan fisik
g. Resiko terjadinya penularan berhubung dengan adanya pencemaran
virus pada sanitasi lingkungan dan makanan
h. Resiko tinggi cedera berhubung dengan mekanisme pembekuan
darah dan perubahan tingkat kesadaran.
Pada kasus nyata dilapangan, penulis menemukan diagnosa
keperawatan yang muncul pada Ny.N adalah :
a. Gangguan kebutuhan nutrisi berhubung dengan anoreksia
b. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubung dengan kelelahan
c. Gangguan nyaman nyeri berhubung adanya pengerasan hati
d. Gangguan personal higene berhubung dengan kelemahan fisik
e. Resiko kekurangan cairan berhubung dengan mual dan muntah
f. Resiko tinggi terhadap penularan berhubung dengan adanya
pecemaran virus pada sanitasi dan makanan.
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan teori tapi tidak muncul
dilapangan adalah :
a. Resiko tinggi cedera berhubung dengan mekanisme pembekuan
darah dan perubahan tingkat kesadaran
b. Gangguan citra tubuh berhubung dengan perubahan penampakan
disfunsi social dan peran
2. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis membuat perencanaan perawatan
untuk kasus hepatitis dengan mengacu pada teori dengan pendekatan
proses keperawatan baik dari segi bio psiko sosio dan spiritual, yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien. Serta dalam
merencanakan proses perawatan tersebut penulis mengajak kerjasama
dari pihak keluarga serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain
seperti pada perencanaan pemberian diet makanan pada kasus hepatitis
dengan ahli gizi dan pemberian therapy sesuai dengan advis dokter.
Pada tahap ini penulis berusaha membuat perencanaan disesuaikan
dengan batasan waktu yang ditentukan dalam perencanaan perawatan
sesuai dengan teori, serta kesediaan klien dan keluarga dalam
perencanaan perawatan pada kasus hepatitis ini. Penulis tidak
mendapatkan hambatan yang dominan karena disebabkan dapat diajak
kerjasamanya pihak lain seperti keluarga dan tim medis lain dalam
pemberian rencana asuhan keperawatan pada klien dengan kasus
penyakit hepatitis.
3. Tahap pelaksanaan
Dalam melaksanakan tindakan perawatan penulis tetap memegang
konsep dan teori, yang sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan klien.
Penulis melaksanakan asuhan keperawatan selama 5 hari pada
Ny.N dan terjalinnya hubungan kerjasama yang baik antara penulis,
perawat ruangan dan keluarga. Penulis mendapatkan kesulitan dalam
mengkaji perkembangan klien terutama pada siang dan malam hari, hal
tersebut dikarenakan penulis tidak melakukan asuhan keperawatan
selama 24 jam tetapi penulis berusaha mengatasinya dengan bertanya
langsung kepada klien beserta keluarga mengenai perkembangan yang
dirasakan klien, serta berkolaborasi dengan perawat yang jaga siang
dan malam untuk mendapatkan laporan perkembangan kesehatan klien.
Penulis mendapatkan kesenjangan pada tahap ini adalah
Pelaksanaan keluarga dalam melakukan kontak fisik dengan klien
tanpa menggunakan alat proteksi diri, serta resiko penularan rentan
terjadi akibat keluarga tidak memperhatikan penyajian serta
penggunaan alat makan yang masih bersama-sama.
4. Tahap Evaluasi
Dalam melaksanakan evaluasi hasil perencanaan dan pelaksanaan
asuhan keperawatan pada klien dengan kasus hepatitis, penulis tidak
mendapatkan hambatan yang berarti, karena hampir semua tindakan
yang dilakukan dapat dievaluasi secara langsung sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
E. Catatan Perkembangan
Nama : Ny.N No Cm : 875892
Umur : 21 tahun Diagnosa : Hepatitis
Jenis Kelamin : Perempuan Ruang : Kecubung.
No Tanggal DP Catatan perkembangan Pelaksana
1 17/08/05 I S : Klien masih mengeluh merasa mual dan
muntah berkurang.
O : - Klien tampak lemah
- Porsi makan habis 2/3 porsi
- Muntah-muntah berkurang
- Hb : 8,2
A :Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
teratasi sebagian.
P : - Observasi TTV klien
- Sajikan makanan dalam keadaan hangat
dan menarik.
- Berikan motivasi dan pengertian untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi
baik.
- Anjurkan untuk minum air hangat
sebelum dan sesudah makan.
- Berikan therapy sesuai advis dr.
Ranitidine 1 amp (iv) jam 12.30 Wib
I : - Mengobservasi TTV klien
T : 100/70 mmHg, P: 82 x/mnt R:24x/mnt
S: 37,60c.
- menyajikan makanan dalam keadaan
hangat dan menarik.
- memberikan motivasi dan pengertian
untuk mengkonsumsi makanan yang
Edi
Mulyadi R
bergizi baik. Seperti buah-buahan yang
sudah masak dan tidak banyak
mengandung lemak (alpukat)
- Menanjurkan untuk minum air hangat
sebelum dan sesudah makan.
- Memberikan therapy sesuai advis dr.
Ranitidine 1 amp (iv) jam 12.30 Wib
II S : Klien masih mengeluh badan terasa lemas
O :- Klien tampak terbaring di tempat tidur
- Klien tampak lemah, O2terpasang
- Aktivitas klien masih dibantu keluarga
A :Gangguan pemenuhan kebutuhan Aktivitas
teratasi sebagian.
P : - Anjurkan klien untuk mobilitas ringan
- Anjurkan klien untuk istirahat yang
cukup..
- Berikan support mental untuk mobilitas
ringan
- Bantu dengan melibatkan keluarga, agar
klien dapat mobilisasi secara mandiri.
I : - menganjurkan klien untuk mobilitas ringan
(mika – miki)
- Menganjurkan klien untuk istirahat yang
cukup..
- memberikan support mental untuk
mobilitas ringan
- Membantu klien dengan melibatkan
keluarga, agar klien dapat mobilisasi
secara mandiri.
Edi
Mulyadi R
III S : klien masih mengeluh nyeri tekan pada
daerah perut bagian kanan atas
O :- klien tampak meringis ketika ditekan pada
daerah abdomen kanan atas
Saat dipalpasi terdapat pengerasan
jaringan organ pada daerah abdomen
kuadran kanan atas.
A : Gangguan Nyaman Nyeri.
P :
- Anjurkan kompres hangat pada daerah perut
kanan atas.
- Atur posisi klien dengan posisi tirah
baring.
I :
- menganjurkan kompres hangat pada daerah
perut kanan atas.
- mengatur posisi klien dengan posisi tirah
baring.
E :
klien masih mengeluh terdapat nyeri tekan
pada perut bagian kanan atas
IV S :
Klien mengatakan mau keramas dan mandi
walaupun di spon
O :-
Rambut klien tampak rapih
Klien tampak mau mengganti pakaiannya
A : Gangguan personal higene teratasi
V S :
Klien mengatakan masih merasa haus,mual
dan muntah berkurang
O:
Klien mengeluh haus
Klien tampak sedang memegang botol air
minum.
Muntah berkurang.
A:
Resiko kekurangan cairan teratasi sebagian.
P:
Anjurkan terus klien untuk banyak minum air
putih apabiala klien haus dan sering muntah.
Pantau cairan infus
I:
Menganjurkan terus klien untuk banyak minum
air putih apabiala klien haus dan sering muntah
memantau cairan infus
VI S :
O:
Keringat masih banyak keluar
Makanan tampak tidak tertutup
Keluarga melakukan kontak tanpa alat proteksi
diri
A: Resiko terjadinya penularan
P:
Berikan peyuluhan kepada klien tentang
penyakit hepatitis
Anjurkan untuk menutup makanan
Anjurkan untuk memakai alat proteksi diri
seperti masker dan handscoon ketika kontak
dengan klien.
Anjurkan agar tidak memakai alat makan
bersama dengan klien.
I :
Memberikan peyuluhan kepada klien tentang
penyakit hepatitis
Menganjurkan untuk menutup makanan
Menganjurkan untuk memakai alat proteksi
diri seperti masker dan handscoon ketika
kontak dengan klien.
Menganjurkan agar tidak memakai alat makan
bersama dengan klien
E:
Keluarga mengerti tentang penyakit hepatitis
dan dapat menyebutkannya kembali.
Keluarga belum memakai alat proteksi diri.
1 2 3 4 5
1 18/08/05 I S : Klien masih mengeluh merasa mual dan
muntah berkurang.
O : - Klien tampak lemah
- Porsi makan habis 2/3 porsi
- Muntah-muntah berkurang
- Hb : 8,2
A :Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
teratasi sebagian.
P : - Observasi TTV klien
- Sajikan makanan dalam keadaan hangat
dan menarik.
- Berikan motivasi dan pengertian untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi
baik.
- Anjurkan untuk minum air hangat
sebelum dan sesudah makan.
- Berikan therapy sesuai advis dr.
Ranitidine 1 amp (iv) jam 12.30 Wib
I : - Mengobservasi TTV klien
T : 100/70 mmHg, P: 82 x/mnt R:24x/mnt
S: 37,60c.
- menyajikan makanan dalam keadaan
hangat dan menarik.
- memberikan motivasi dan pengertian
untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi baik. Seperti buah-buahan yang
sudah masak dan tidak banyak
mengandung lemak (alpukat)
- Menanjurkan untuk minum air hangat
Edi
Mulyadi R
sebelum dan sesudah makan.
- Memberikan therapy sesuai advis dr.
Ranitidine 1 amp (iv) jam 12.30 Wib
II S : Klien masih mengeluh badan terasa lemas
O :- Klien tampak terbaring di tempat tidur
- Klien tampak lemah, O2terpasang
- Aktivitas klien masih dibantu keluarga
A :Gangguan pemenuhan kebutuhan Aktivitas
teratasi sebagian.
P : - Anjurkan klien untuk mobilitas ringan
- Anjurkan klien untuk istirahat yang
cukup..
- Berikan support mental untuk mobilitas
ringan
- Bantu dengan melibatkan keluarga, agar
klien dapat mobilisasi secara mandiri.
I : - menganjurkan klien untuk mobilitas ringan
(mika – miki)
- Menganjurkan klien untuk istirahat yang
cukup..
- memberikan support mental untuk
mobilitas ringan
- Membantu klien dengan melibatkan
keluarga, agar klien dapat mobilisasi
secara mandiri.
Edi
Mulyadi R
III S : klien masih mengeluh nyeri tekan pada
daerah perut bagian kanan atas
O :- klien tampak meringis ketika ditekan pada
daerah abdomen kanan atas
Saat dipalpasi terdapat pengerasan
jaringan organ pada daerah abdomen
kuadran kanan atas.
A : Gangguan Nyaman Nyeri.
P :
- Anjurkan kompres hangat pada daerah perut
kanan atas.
- Atur posisi klien dengan posisi tirah
baring.
I :
- menganjurkan kompres hangat pada daerah
perut kanan atas.
- mengatur posisi klien dengan posisi tirah
baring.
E :
klien masih mengeluh terdapat nyeri tekan
pada perut bagian kanan atas
V S :
Klien mengatakan masih merasa haus,mual
dan muntah berkurang
O:
Klien mengeluh haus
Klien tampak sedang memegang botol air
minum.
Muntah berkurang.
A:
Resiko kekurangan cairan teratasi sebagian.
P:
Anjurkan terus klien untuk banyak minum air
putih apabiala klien haus dan sering muntah.
Pantau cairan infus
I:
Menganjurkan terus klien untuk banyak minum
air putih apabiala klien haus dan sering muntah
memantau cairan infus
VI S :
O:
Keringat masih banyak keluar
Makanan tampak tidak tertutup
Keluarga melakukan kontak tanpa alat proteksi
diri
A: Resiko terjadinya penularan.
P:
Berikan peyuluhan kepada klien tentang
penyakit hepatitis
Anjurkan untuk menutup makanan
Anjurkan untuk memakai alat proteksi diri
seperti masker dan handscoon ketika kontak
dengan klien.
I :
Memberikan peyuluhan kepada klien tentang
penyakit hepatitis
Menganjurkan untuk menutup makanan
Menganjurkan untuk memakai alat proteksi
diri seperti masker dan handscoon ketika
kontak dengan klien.
E:
Keluarga mengerti tentang penyakit hepatitis
dan dapat menyebutkannya kembali.
Keluarga memakai alat proteksi diri (masker)
1 19/08/05 I S : Klien masih mengeluh merasa mual dan
muntah berkurang.
O : - Klien tampak lemah
- Porsi makan habis 2/3 porsi
- Muntah-muntah berkurang
- Hb : 8,2
A :Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
teratasi sebagian.
P : - Observasi TTV klien
- Sajikan makanan dalam keadaan hangat
dan menarik.
- Berikan motivasi dan pengertian untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi
baik.
- Anjurkan untuk minum air hangat
sebelum dan sesudah makan.
- Berikan therapy sesuai advis dr.
Ranitidine 1 amp (iv) jam 12.30 Wib
I : - Mengobservasi TTV klien
T : 110/80 mmHg, P: 80 x/mnt R:26x/mnt
S: 37,20c.
- menyajikan makanan dalam keadaan
hangat dan menarik.
- memberikan motivasi dan pengertian
untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi baik. Seperti buah-buahan yang
sudah masak dan tidak banyak
mengandung lemak (alpukat)
- Menganjurkan untuk minum air hangat
Edi
Mulyadi R
sebelum dan sesudah makan.
- Memberikan therapy sesuai advis dr.
Ranitidine 1 amp (iv) jam 12.30 Wib
II S : Klien masih mengeluh badan terasa lemas
O :- Klien tampak terbaring di tempat tidur
- Klien tampak lemah, O2terpasang
- Aktivitas klien masih dibantu keluarga
A :Gangguan pemenuhan kebutuhan Aktivitas
teratasi sebagian.
P : - Anjurkan klien untuk mobilitas ringan
- Anjurkan klien untuk istirahat yang
cukup..
- Berikan support mental untuk mobilitas
ringan
- Bantu dengan melibatkan keluarga, agar
klien dapat mobilisasi secara mandiri.
I : - menganjurkan klien untuk mobilitas ringan
(mika – miki)
- Menganjurkan klien untuk istirahat yang
cukup..
- memberikan support mental untuk
mobilitas ringan
- Membantu klien dengan melibatkan
keluarga, agar klien dapat mobilisasi
secara mandiri.
Edi
Mulyadi R
III S : klien masih mengeluh nyeri tekan pada
daerah perut bagian kanan atas
O :- klien tampak meringis ketika ditekan pada
daerah abdomen kanan atas
Saat dipalpasi terdapat pengerasan
jaringan organ pada daerah abdomen
kuadran kanan atas.
A : Gangguan Nyaman Nyeri.
P :
- Anjurkan kompres hangat pada daerah perut
kanan atas.
- Atur posisi klien dengan posisi tirah
baring.
I :
- menganjurkan kompres hangat pada daerah
perut kanan atas.
- mengatur posisi klien dengan posisi tirah
baring.
E :
klien masih mengeluh terdapat nyeri tekan
pada perut bagian kanan atas
V S :
Klien mengatakan masih merasa haus,mual
dan muntah berkurang
O:
Klien mengeluh haus
Klien tampak sedang memegang botol air
minum.
Muntah berkurang.
A:
Resiko kekurangan cairan teratasi sebagian.
P:
Anjurkan terus klien untuk banyak minum air
putih apabiala klien haus dan sering muntah.
Pantau cairan infus
I:
Menganjurkan terus klien untuk banyak minum
air putih apabiala klien haus dan sering muntah
memantau cairan infus 20 tts/mnt
VI S :
O:
Keringat masih banyak keluar
Makanan tampak tidak tertutup
Keluarga melakukan kontak tanpa alat proteksi
diri
A: Resiko terjadinya penularan
P:
Berikan peyuluhan kepada klien tentang
penyakit hepatitis
Anjurkan untuk menutup makanan
Anjurkan untuk memakai alat proteksi diri
seperti masker dan handscoon ketika kontak
dengan klien.
I :
Memberikan peyuluhan kepada klien tentang
penyakit hepatitis
Menganjurkan untuk menutup makanan
Menganjurkan untuk memakai alat proteksi
diri seperti masker dan handscoon ketika
kontak dengan klien.
E:
Keluarga mengerti tentang penyakit hepatitis
dan dapat menyebutkannya kembali.
Keluarga belum memakai alat proteksi diri.