ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. S.M.DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN
GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA
SURABAYA
OLEH:
I GUSTI AYU KARNASIHNIM: 019930034.B
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2002
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. S.M. DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR
KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA
A.Pengkajian
I. Data Umum:
Nama kepala keluarga
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: Ny. S.M.
: RT. 2 RW. III Kelurahan Gunung Anyar
: Buruh Tani
: Tidak sekolah
Daftar anggota keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn
Keluarga
Umur Pendidikan Ket.
1
2
3
Tn. S.
Tn. Y.
Tn. I.
L
L
L
Anak
Anak
Cucu
23
21
15
SMA
SMP
SMP
Sehat
Sehat
Sehat
Genogram :
Keterangan:
Laki-laki.
Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tipe keluarga ini adalah Three generation family karena dalam satu rumah terdapat
nenek, anak dan cucu. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang sangat memperhatikan
kebersamaan, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah satu
anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Agama yang dianut anggota
adalah agama Islam. Ny. S.M. sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh tani
dengan penghasilan tidak menentu tergantung ada tidaknya yang mengupah, tetapi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anaknya yang ke delapan. Keluarga ini
memiliki pendapatan yang pas-pasan tetapi tetap berusaha menyekolahkan anaknya,
tetapi anaknya yang ke sembilan tidak mau sekolah hanya sampai kelas dua SMP lalu
berhenti. Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi sebagai kegiatan rekreasi
bersama, rekreasi keluar rumah jarang dilakukan bersama-sama.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ibu, dan semua
anaknya sudah memiliki keluarga sendiri. Pada tahap ini seharusnya keluarga hanya
tinggal ibu saja didalam rumah, tetapi sekarang masih tinggal dengan anaknya dan
cucunya.
Riwayat kesehatan anggota keluarga:
a. Ny. S.M.
Ny. S.M. mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi sejak 3 tahun yang
lalu. Pada awal puasa ini ( Desember 2001) merasakan kepalanya berat dan badan
terasa lemas setelah dibawa ke balai pengobatan dari hasil pemeriksaan tekanan
darahnya 200/160 mm Hg, obat diberikan sudah diminum sampai habis, hasil
yang dirasakan sakit kepala hilang dan badan terasa enak. Tetapi setelah hari raya
keluhan sakit kepala muncul lagi dan kembali dibawa ke balai pengobatan dan
diberi obat sebanyak 4 jenis , sekarang tinggal 1 jenis berwarna merah ( adalat ? ).
Ny. S.M. tidak mengetahui kenapa penyakitnya kambuh-kambuh lagi padahal
selama ini sudah tidak pernah ada keluhan. Ny. S.M. tidak mengetahui dengan
pasti apakah keluarga bapak atau ibunya ada yang menderita penyakit menular dan
keturunan karena ia ditinggal oleh ibunya sejak kecil. Saat Ny.S.M. mengeluh
badanya rasa pegal-pegal
‘‘ mungkin karena habis bekerja di sawah ‘‘, tapi sakit kepalanya tidak ada,
tekanan darah 160/100 mmHg, dari hasil pemeriksaan fisik: palpasi ; tidak
ditemukan massa, (auskultasi) ; tidak terdengar ronkhi diseluruh lapang paru.
b. Tn. S.
Tinggal serumah.
Sampai saat ini tidak pernah menderita penyakit berat hanya batuk dan pilek sekali-
kali, dan aklan segera sembuh setelah dibelikan obat diwarung. Tekanan darah
120/80 mm Hg. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan dan tidak
ada keluhan tentang kesehatannya. , ia mengatakan bahwa didalam keluarganya
mungkin ada keturunan Hipertensi soalnya selain ibunya yang menderita darah
tinggi kakaknya no. 8 juga menderita hipertensi.
c. Tn. Y
saat dilakukan pengkajian tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatannya. Tn.
Y. mengatakan dia dia sehat karena sering olah raga . Selama ini juga tidak pernah
menderita sakit berat yang mengharuskan dia di rawat di rumah sakit. Kadang-
kadang ia menderita batuk dan pilek dan biasanya akan sembuh kalau
diminumkan obat yang dibeli di warung.
d. Tn. I
Pada saat dilakukan pengkajian Tn. I. tidak mengeluhkan apa-apa tentang
kesehatanya, dan apabila ia sakit maka ia akan membeli obat yang dijual bebas di
warung. Penyakit yang sering di deritanya adalah flu.
III. Lingkungan:
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 8x6 m dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 3 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat melakukan
aktifitas bersama. Diantara kamar belakang ada gudang yang berisi barang-barang
yang tidak terpakai dan tidak tersusun dengan rapi begitu juga dengan depan dapur.
Dikamar tampak tergantung pakaian. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena
rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya hanya didapur terpasang genteng
kaca sebanyak 4 buah sehingga dapat menerangi dapur dan ruang keluarga dan
ventilasi kurang karena jendela hanya ada pada ruang tamu dan kamar depan tetapi
tidak pernah dibuka sedangkan ruangan yang lain tidak ada jendela, lantai rumah
tampak bersih. Air yang diminum keluarga ini adalah air mineral isi ulang ,
sedangkan masak berasal dari air PDAM dan air mandi berasal dari air sumur yang
berada disebelah kiri depan rumah, Kamar mandi adalah milik bersama anak-
anaknya yang sudah berkeluarga yang juga tinggal bersebelan, kondisi MCk kurang
bersih dan lembab.. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak
berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. S
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Ruang keluarga
4. Dapur.
5. Kamar mandi.
6. Gudang
Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang
sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban
keluarga yang sakit. Ny. SM. Selalu aktif dalam kegiatan sosia dan keagamaan yang
ada di Rt dan arisan RT.
IV. Struktur keluarga:
Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka dan semua anggota keluarga
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S.M. di dalam
keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.
Ruang Tamu
Kamat Tidur
Kamar Tidur
Dapur
Ruang keluargaKamar
V. Fungsi keluarga:
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. S.M. senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta
sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum keluarga tampak
harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu
dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan kecil biasanya
masalah anak tetapi dapat diselesaikan.Apabila ada anggota keluarga lain yang
membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam
keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga dan tinggal dirumah
sendiri-sendiri. Hubungan dengan tetangga juga terjalin dengan baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Tentang kesehatannya Ny. S.M. tidak begitu memperhatikannya yang penting
badannya enak ia tidak akan memperhatikan darah tinggi karena dia merasa sehat.
Ny. S.M. juga tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya
berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda
terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny
S.M. mengatakan yang ia ketahui tentang pantangan terhadap penyakit
hipertensinya adalah tidak boleh makan tempe, jeroan dan sayur bayem serta sawi
berdasarkan informasi orang-orang. Dia tidak pernah membedakan makanannya
dengan anaknya , masakannya juga tidak asin-asin sekali tetapi tidak dikurangi juga.
Menurut keluarga Tekanan darah tinggi yang dideritab Ny. S.M. tidak terlalu
dirasakan tetapi bila ada keluhan baru diperiksakan ke balai pengobatan . Menurut
Ny. S.M. dia tidak cocok bila berobat ke puskesmas sehingga ia berobat ke Balai
pengobatan tetapi biayanya tinggi sehingga keluarga binggung kalau penyakit
ibunya kambuh. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat
yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan binggung
bila ibunya sakit.
Membersihan rumah dilakukan oleg Ny. S.M. yang dibantu oleh anak dan cucunya.
Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan.
VI. Stress dan koping keluarga:
Ny. S.M. mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan
dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.
VII. Pemeriksaan fisik:
a. Ny. S.M.
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/100 mmHg. HR 88 kali permenit
teratur. Bunyi jantung S1S2 tunggal . Pernapasan 20 x/menit teratur ronchi -/-,
rales -/- ,wheezing-/-. Addomen datar, nyeri tekan nyeri lepas (-) . Ekstermitas
atas dan bawah bebas edema (- ), keluhan nyeri (-).
b. Tn. S.
Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada sistem organ.
Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit.
c. Ny. Y.
Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit teratur , RR 16 x/menit..
d. Tn. I
Tekanan darah dalam batas normal 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 16
x/menit.
VIII.Harapan keluarga:
Keluarga berharapkan keluarganya tetap sehat dan petugas dapat membantu
mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan keluarga mengetahui apa
yang harus dilakukan dalam menangani penyakit ibunya.
B. nalisa data
No. Data Etiologi Masalah
1 Data Subyektif :
Ny. S.M. mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui bahaya penyakit tekanan darah
tinggi yang dideritanya serta pencegahan
dan penanganan tekanan darah, ia juga
mengatakan bahwa ia baru akan
memeriksakan penyakitnya kalau ada
keluhan saja , kalau keluhannya berkurang
maka ia akan menghentikan
pengobatannya. Ny.S.M. mengatakan tidak
mengurangi garam dan mengatakan harus
pantang tempe.
Data Obyektif :
Tekanan darah Ny. S.M. 160/100 mmHg.
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
bahaya yang dapat
terjadi pada hipertensi.
Resiko tinggi terjadi
komplikasi dari
hipertensi.
2. Data Subyektif:
Ny. SM mengatakan tidak ada jendela di
ruang keluarga dan kamar - kamar
dibelakang
Data Obyektif :
Jendela ruang tamu dan kamar depan tidak
dibuka , ventilasi dikamar dan ruang tamu
kurang, hanya dapur yang ada genteng kaca
sebnyK 4 buah sedangkan ruang yang
lainnya menggunakan penerangan listrik.
Tampak tumpukan barang-barang yang
tidak teratur diruang sebelah kamar
belakang dan didepan dapur.
Ketidak mampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Resiko terjadi penyakit
yang berhubungan
dengan lingkungan
C. Skoring
1. Resiko terjadi Komplikasi dari hipertensi sehubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan
Tidak sehat.
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk
dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
½ x 1 = ½
penanganan yang secepatnya untuk mencegah
peningkatan tekanan darah atau terjadinya
komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga
kurang memiliki pengetahuan tentang cara
merawat anggota keluarga yang menderita tekanan
darah tinggi.
Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi
meruapakan suatu penyakit yang dapat
dipertahanakan dengan menjaga keseim bangan
tekanan darah.
Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya
menjaga kestabilan tekanan darah pada penderita
hipertensi
Total skor 3 ¼
2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat
menunjang kesehatan.
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk
dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
2/3 x 1 = 2/3
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
½ x 1 = ½
Merupakan ancaman kesehatan karena dapat
menimbulkan berbagia masalah kesehatan oleh
karena lingkungan yang kotor.
Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga
memiliki fasilitas dan kemauan untuk menjaga
kebersihan lingkungannya.
Masalah dapat diubah karena anggota keluarga
memiliki waktu yang cukup guna membersihkan
rumah.
Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan
yang kotor dapat menimbulkan penyakit.
Total skor 3
D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko terjadi komplikasi hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi
2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat meunjang
kesehatan.
E. Intervensi
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Resiko terjadi komplikasi
dari hipertensi
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yang sakit tekanan
darah tinggi
Setelah di lakukan
pera- watan/ kun-
jungan 3x
diharapkan
keluarga mam pu
merawat anggota
keluarga yang
menderita tekanan
darah tinggi.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
tentang kemung kinan
penyebab terjadinya
tekanan darah tinggi.
- Menyebutkan tanda dan
gejala terjadinya
peningkatan tekanan darah.
- Menyebutkan akibat yang
bisa terjadi bila tekanan
darah tidak terkontrol
Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe- nyebab
terjadinya pe- ningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan 2 dari 3 tanda
peningkatan tekanan darah.
- Menyebutkan 2 akibat yang
mungkin terjadi dari
peningkatan tekanan darah.
1. Jelaskan kepada keluarga tentang
kemungkinan penyebab tejadinya
tekanan darah tinggi.
2. Jelaskan tentang tanda/ gejala
terjadinya peningkat an tekanan
darah.
3. Jelaskan tentang akibat dari
peningkatan tekanan darah.
Keluarga:
- Menyebutkan kemung kinan
penyebab terja- dinya
peningkatan tekanan darah ;
karena banyak makan asin-
asindan makan yang
berlemak.
- Menyebutkan tanda
peningkatan tekanan darah.
- Menyebutkan akibat yang
bisa terjadi pada
peningkatan tekanan darah:
stroke dan sakit jantung.
- Menunjukkan makan- an
yang boleh dan tidak boleh
di
2. Resiko terjadi penyakit
yang berhubungan dengan
lingkungan ecemasan
keluarga sehubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Setelah
dilakukan
kunjungan 2x
Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
- Menyebutkan
beberapa syarat rumah
sehat.
- Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Verbal:
Non verbal:
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.
- Menyebutkan 2 dari 3
manfaat rumah yang
bersih.
- Rumah tampak rapi dan
tidak ada baju yang
bergantungan.
- Membersihkan rumah
setiap hari.
- Membersihkan kamar
mandi secara teratur.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah yang
sehat.
2. Jelaskan kepada keluarga
tentang hal-hal dapat terjadi
akibat rumah yang kurang
sehat (lembab, kurang sinar
matahari, bak mandi jarang
dikuras).
3. Diskusikan dengan keluarga
tentang pembagian tugas
dalam menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergan-
tungan.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
syarat dari rumah yang
sehat.
- Menyebutkan akibat
yang bisa timbul akibat
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Keluarga mau melipat
baju yang bergantung-
an.
- Keluarga membersih
kan rumah secara
teratur.
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
5. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
6. Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.
F. Implementasi.
Tanggal No. DP Pelaksanaan
15/2/02 I 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi yaitu; akibat ada faktor keturunan,
peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan
tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari
tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan pada system
organ seperti otak, mata, jantung, dan ginjal yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian .
4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan hipertensi:
pengobatan Hipertensi memerlukan waktu yang panjang / seumur
hidup
tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya
komplikasi dengan cara mempertahankan tekanan darah dibawah
140/90 mm Hg.
5. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah tekanan darah tinggi
yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup seperti :
Mengurangi konsumsi garam
Menghindari kegemukan
Membatasi konsumsi lemak
Olahraga teratur
Makan banyak sayur segar
Tidak merokok dan tidak minum alkohol
Latihan relaksasi atau meditasi
Berusaha membina hidup yang positif.
6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur dan
minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
18/2/02 II 1. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan rumah dan
dampak yang bisa muncul akibat rumah yang kurang bersih dan sirkulasi
udara tidak lancar serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit pernafasan
(seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah berkembang biak.
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lingkungan dan kondisi rumah bersih.
3. Mendiskusikan dengan Ny. S.M. dan keluarga untuk keterlibatan seluruh
anggota keluarga.
4. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela diruang tamu
dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
G. Evaluasi
Tgl Evaluasi
21/2/02 S:
O:
A:
P:
- Ny. S.M. mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat baju
yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S.M. mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak kamar
mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.
- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah disingkirkan.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
21/2/02 S:
O:
A:
P:
- Ny. S.M. mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
- Ny. S.M. mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter dan akan
selalu minum obat yang diberikan dokter.
- Tekanan darah 140/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S.M. sudah tidak asin lagi dan dibedakan dengan
anggota keluarga yang lain.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
Recommended