ASUHAN KEPERAWATAN
PENYALAHGUNAAN DAN
KETERGANTUNGAN NAPZA
Program Studi Ilmu KeperawatanSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA
JOMBANG
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
1
2008
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
2
ASUHAN KEPERAWATANPENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN NAPZA
1. PENGERTIAN
Penyalahgunaan NAPZA adalah : suatu penyimpangan perilaku yang di sebabkan oleh
penggunaan yang terus menerus sampai terjadi masalah. NAPZA tersebut bekerja didalam
tubuh yang mempengaruhi terjadinya perubahan : perilaku, alam perasaan, memori, proses
piker, kondisi fisik individu yang menggunakannya.
Penyalahgunaan NAPZA ini dapat mengalami kondisi lanjut yaitu : “Ketergantungan
NAPZA”, yang dimaksud dengan ketergantungan NAPZA adalah : Suatu kondisi yang
cukup berat dan parah, sehingga mengalami sakit yang cukup berat. Kondisi ini juga
ditandai dengan adanya “Ketergantungan Fisik” yaitu : sindrom putus zat toleransi.
Sindroma putus zat adalah : suatu kondisi dimana individu yang menggunakan NAPZA
menurunkan atau menghentikan penggunaan NAPZA yang biasa digunakan, akan
menimbulkan gejala kebutuhan biologik terhadap NAPZA.
Toleransi adalah : suatu kondisi klien yang menggunakan NAPZA memerlukan
peningkatan jumlah NAPZA yang dikonsumsi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
2. Psikodinamika
Beberapa macam NAPZA secara alamiah adalah didalam tubuh individu. Zat ini berguna
bagi tubuh untuk kebutuhan hidup sehari-hari, seperti : melakukan aktivitas fisik,
meditasi, kadar Napza ini selalu dalam keadaan seimbang didalam tubuh individu.
Apabila individu mengkonsumsi Napza seperti tembakau, kafein, alkohol, obat-obatan
yang legal, obat terlarang dengan penggunaan jarang, maka akan terjadi peningkatan
kadar Napza tersebut didalam tubuh. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya perubahan
perilaku yang lazim disebut : klien dalam keadaan “Intoksikasi”. Kondisi yg lebih lanjut
bila individu menggunakan Napza sering kali, tidak mampu dikontrol lagi, mengakibatkan
ketergantungan fisik : sindrom putus zat dan toleransi.
Dibawah ini dapat dilihat dalam rentang respon kimiawi tubuh
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
3
RENTANG RESPON KOPING KIMIAWI TUBUH
3. PROSES KEPERAWATAN
Untuk membantu klien mengatasi masalah yang disebabkan menggunakan Napza secara
berlebihan, adalah dengan menggunakan metode pemecahan masalah yang ilmiah,
sistematis dan bertahap yaitu : “Proses Keperawatan “.
Tahap-tahap proses keperawatan :
1. Pengkajian
Dalam pengkajian ada beberapa faktor yang penting perlu dikaji untuk dikumpulkan
dan dianalisa yaitu : tes skrining singkat penyalahgunaan Napza, kuesioner cage,
faktor predisposisi, faktor presipitasi, mekanisme koping, dan perilaku yang tampak
dalam keadaan intoksikasi dan putus zat.
a. Tes skrining singkat penyalahgunaan obat
Petunjuk :
Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan informasi tentang keterlibatan klien dalam
penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat merujuk kepada :
1) Penggunaan obat dengan resep atau yang dijual bebas melebihi petunjuk
penggunaan yang seharusnya.
2) Tiap penggunaan obat non medik.
Bacalah dengan saksama tiap pertanyaan berikut ini dan putuskan apakah jawaban
klien “Ya” atau “Tidak”. Kemudian lingkari jawaban yang tepat :
Ya Tidak 1. Pernahkah anda menggunakan obat selain yang telah ditentukan
dengan alasn medik ?
Ya Tidak 2. Pernahkan anda menyalahgunakan obat dengan resep ?
Ya Tidak 3. Apakah anda menyalahgunakan obat lebih dari satu jenis secara
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
4
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Tinggi alamiah aktifitas fisik, meditasi
Penggunaan jarang dari ; nikotin, kafein, alkohol, obat yang diresepkan, obat
terlarang
Penggunaan sering dari : nikotin, kafein, alkohol,
obat yang dirsepkan, obat terlarang
Ketergantungan, penyalahgunaan, gejala putus zat,
toleransi
bersamaan ?
Ya Tidak 4. Dapatkah anda tidak menggunakan obat selama seminggu?
(selain yang ditentukan dengan alasan medik)
Ya Tidak 5. Apakah anda mampu menghentikan penggunaan obat ketika
anda menginginkannya ?
Ya Tidak 6. Pernahkah anad menyoroti kembali penggunaan obat ?
Ya Tidak 7. Pernahkan anda merasa tidak enak mengenai penyalahgunaan
obat ?
Ya Tidak 8. Apakah pasangan (orang tua) anda pernah mengeluhkan tentang
keterlibatan anda dengan obat ?
Ya Tidak 9. Apakah penyalahgunaan obat anda pernah menimbulkan
masalah antara anda dengan pasangan anda ?
Ya Tidak 10. Pernahkah anda kehilangan teman karena menggunakan obat ?
Ya Tidak 11. Pernahkan anda menelantarkan keluarga anda atau kehilangan
pekerjaan/sekolah anda karena menggunakan obat ?
Ya Tidak 12. Pernahkan anda mengalami masalah di tempat kerja/ sekolah
karena penyalahgunaan obat ?
Ya Tidak 13. Pernahkan anda kehilangan pekerjaan/sekolah karena
penyalahgunaan obat ?
Ya Tidak 14. Pernahkan anda berkelahi ketika sedang dipengaruhi obat?
Ya Tidak 15. Pernahkan anda terlibat aktifitas melanggar hukum untuk
mendapatkan obat ?
Ya Tidak 16. Pernahkan anda ditahan karena memiliki obat yang tidak legal ?
Ya Tidak 17. Pernahkan anda mengalami gejala putus zat sebagai akibat dari
penggunaan obat yang berlebihan ?
Ya Tidak 18. Pernahkan anda mengalami masalah medik sebagai akibat dari
penggunaan obat ? (misalnya ; hilang ingatan, hepatitis, kejang,
perdarahan, dsbnya)
Ya Tidak 19. Pernahkan anda mendatangi seseorang untuk meminta bantuan
sehubungan dengan masalah obat ?
Ya Tidak 20. Pernahkan anda terlibat dalam program penanganan khusus
berkaitan dengan penggunaan obat ?
b. Kuesioner cage
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
5
1) Pernahkan anda merasa bahwa anda harus mengurangi minuman alkohol
anda ?
2) Pernahkan orang-orang menjengkelkan anda dengan mengeritik anda peminum
alkohol ?
3) Pernahkan anda merasa tidak enak atau merasa bersalah mengenai minuman
alkohol anda ?
4) Pernahkan anda minum alkohol pertama pada pagi hari untuk menguatkan diri
anda atau menghilangkan perasaan berat ketika bangun pagi dalam keadaan
mabuk/pembuka mata untuk bangun tidur ?
Penilaian : Jawaban “Ya” memerlukan pengkajian lanjutan.
c. Faktor predisposisi
Beberapa faktor pendukung terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan Napza
adalah :
1) Faktor Biologis
a. Kecenderungan keluarga terutama orang tua yang menyalahgunakan
Napza.
b. Perubahan metabolisme alkohol yang mengakibatkan respon fisiologik
yang tidak nyaman.
c. Infeksi pada organ otak : gejala sisa dari ensepalitis, meningitis
menimbulkan retardasi mental : IQ rendah.
d. Penyakit khronis ; kanker, asthma Bronchiale, penyalit lain dengan masa
sakit yang menahun.
2) Faktor Psikologis
a. Penyinpangan kepribadian pada fase oral ; kepribadian dependence.
b. Kepribadian ; ansietas, depresi, anti sosial (psikopat)
c. Harga diri rendah sehubungan dengan penganiayaan pada masa kanak-
kanak
d. Perilaku maladaptif yang dipelajari secara berlebihan
e. Problem solving (cara pemecahan masalah yang menyimpang)
f. Individu selalu merasa tidak aman.
g. Permusuhan dengan keluarga/orang tua
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
6
h. Individu dengan krisis identitas ; kecenderungan homoseksual, krisis
identitas dengan menggunakan obat untuk menunjukkan kejantanan
i. Disfungsi keluarga ; keluarga tidak stabil, model peran yang negatif,
anggota keluarga yang kurang dipercaya, perceraian orang tua, orang tua
dengan penyalahgunaan Napza, keluarga tidak mampu memberikan
pendidikan yang sehat.
j. Individu dengan penyimpangan seksual pada usia dini
3) Faktor Sosial Kultural
a. Sikap masyarakat yang ambivalensi terhadap penggunaan Napza seperti ;
nikotine, ganja, alkohol
b. Norma kebudayaan ; suku bangsa tertentu menggunakan halusinogen,
alkohol untuk upacara adat dan keagamaan
c. Lingkungan ; tempat yang rentan untuk transaksi Napza ; diskotik, tempat
hiburan malam, mal, lokalisasi pelacuran, lingkungan rumah yang kumuh
dan padat, dll
d. Kontrol masyarakat yang kurang terhadap pengguna Napza
e. Keluarga dengan kehidupan agama yang kurang bahkan tidak ada
f. Individu melakukan tindak kriminal pada usia dini ; mencuri, merampok,
tawuran dalam masyarakat
d. Faktor presipitasi
1) Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman sebaya sebagai pengakuan
2) Reaksi sebagai prinsip kesenangan ; menghindari dari rasa sakit, mencari
kesenangan, relask agar menikmati hubungan interpersonal
3) Kehilangan sesuatu yang berarti ; orang yang dicintai/pekerjaan/drop out dari
sekolah
4) Diasingkan oleh lingkungan ; rumah, sekolah, kelompok teman sebaya
5) Dampak kompleksitas era globalisasi ; ketegangan akibat modernisasi,
lancarnya transportasi, film dan iklan
e. Sumber Koping
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
7
Sumber koping memungkinkan individu yang menyalahgunakan Napza untuk
bertahan hidup. Sumber koping yang biasa digunakan meliputi :
1) Komunikasi efektif dan ketrampilan asertif.
2) Sistem pendukung sosial yang kuat
3) Alternatif kegiatan yang menyenangkan
4) Ketrampilan kerja
5) Kemampuan menurunkan stres
6) Motivasi untuk merubah perilaku
f. Mekanisme Koping
Penyalahgunaan Napza menunjukkan kegagalan upaya mengatasi masalah.
Mekanisme koping yang lebih sehat dan perilaku adaptif lain mungkin tidak
adekuat atau tidak dikembangkan
Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan oleh penyalahgunaan zat
meliputi
1) Denial (penyangkalan) terhadap masalah
2) Rasional
3) Memproyeksikan tanggung jawab terhadap perilakunya
g. Perilaku
Perilaku klien dalam kondisi penyalahgunaan dan ketergantungan Napza adalah
perilaku dalam keadaan intoksikasi dan sindroma putus zat.
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
8
Perilaku klien menggunakan GanjaPerilaku sangat gembiraMondar-mandir tampak cemasPerilaku yang menampakkan kontrol diri kurang/bahkan bisa hilang sama sekaliGerakan tidak terkoordinirMengantukTampak lebih bodoh ; karena terganggu proses kognitifPerilaku dalam keadaan wahamPerilaku tampak kecemasan
Perilaku klien menggunakan Obat-obatan (sedatif hipnotik)
Kehilangan komtrol diriJalan tidak stabil, koordinasi moptorik kurangBicara cadel dan bertele-teleSering datang ke dokter untuk minta resepAcuh, kurang perhatianPerilaku gembira, berdiam diri, kadang-kadang bersikap bermusuhanMengantukMembanggakan diri, perilaku menampakkan percaya diri yang meningkatAgresifBingungGelisah
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
9
Perilaku klien menggunakan AlkoholSikap bermusuhanKadang-kadang bersikap murung, berdiam diri (depresi)Suara keras, bicara cadel, dan kacauAgresifMinum alkohol pada pagi hari/bangun tidur pagi-pagi/tidak kenal waktuKoordinasi motorik terganggu, akibatnya cenderung mendapat kecelakaanTidak mampu/kurang partisipasi dengan lingkungan sosialGelisahPerilaku deliriumPerilaku cemasBingung
Perilaku klien menggunakan OpiodaTerkantuk-kantukBicara cadelKoordinasi motorik tergangguAcuh terhadap lingkungan, kurang perhatianPerilaku manipulatif untuk mendapatkan zatKontrol diri kurangBanyak menguapGelisahBerteriak kesakitan ; sambil memegang perut, otot-otot, sendi
Perilaku klien menggunakan Kokain/Amphetamine/EkstasyTahap tidak tidurKelelahanGerakan motorik melambatMurung Tindakan bunuh diriAgresifPerilaku cemasPerilaku mudah tersinggungApatis, acuh terhadap lingkunganMenggigilTampak bingungSemangat kerja meningkatPanikPerilaku curigaPerilaku deliriumPerilaku tampak gembiriMenampakkan kemarahaSngat tegangHiperaktif Kewaspadaan berlebihTampak sejahtera
Perilaku klien menggunakan Halusinogen Tingkah laku tidak dapat diramalkanPerilaku merusak diriPerilaku menampakkan ilusi dan halusinasiSikap merasa diri besarKewaspadaan meningkatPerilaku cenderung mendapat kecelakaanJalan ataksia
2. Masalah Keperawatan
Perawat penting menyadari bahwa klien yang mempunyai masalah penyalahgunaan
dan ketergantungan Napza cenderung mempunyai masalah fisik, terutama pada
masalah ketergantungan Napza
Masalah keperawatan berhubungan dengan respon kimiawi tubuh
a. Masalah Keperawatan
1) Alkoholisme, perubahan proses keluarga
2) Ansietas
3) Kerusakan komunikasi
4) Kekacauan mental acut
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
10
5) Koping Individu tidak efektif
6) Perubahan proses keluarga
7) Ketakutan
8) Perubahan petumbuhan dan perkembangan
9) Keputusasaan
10) Risiko terhadap infeksi
11) Risiko terhadap cedera
12) Ketidakpatuhan
13) Perubahan nutrisi
14) Gangguan rasa nyaman ; nyeri
15) Perubahan peran orang tua
16) Ketidakberdayaan
17) Defisit perawatan diri
18) Gangguan harga diri
19) Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi, ilusi
20) Disfungsi seksual
21) Gangguan proses pikir : waham
22) Gangguan pola tidur
23) Kerusakan interaksi sosial
24) Perubahan eliminasi : urine, alvi
25) Perilaku kekerasan
b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko perilaku kekerasan berhubungan dengan intoksikasi psikotropik
(sedatif hipnotik), alkohol
2) Risiko mencederai diri bd putus zat ekstasy
3) Panik (cemas berat) berhubungan dengan putus zat alkohol
4) Cemas berhubungan dengan intoksikasi ganja
5) Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan dengan putus zat opioda
6) Keputusasaan berhubungan dengan putus zat ekstasy
7) Risiko infeksi berhubungan dengan pola penggunaan opioda
8) Gangguan persepsi sensori : halusinasi, ilusi berhubungan dengan putus zat
alkohol, psikotropik
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
11
9) Perilaku manipulatif berhubungan dengan putus zat opioida
10) Gangguan pola tidur berhubungan dengan putus zat alkohol, psikotropik,
opioida
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum
1) Klien akan mengatasi adiksi dengan rasa nyaman
2) Klien terhindar dari cedera diri/perilaku kekerasan
3) Klien menjauhi diri dari Napza yang dapat merubah alam perasaannya
4) Klien termostivasi untuk mengikuti program jangka panjang
5) Klien menggunakan koping positif untuk mengatasi masalahnya
b. Tujuan Khusus
1) Klien mengenal kecemasannya dan sadar akan perasaannya
2) Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien berubah
3) Klien menggunakan sumber koping adaptif
c. Tindakan Keperawatan
Tabel 1 : Rencana Pendidikan Kesehatan Jiwa Untuk Mencegah Penggunaan Napza
Isi Penyuluhan Kegiatan Evaluasi
Memperoleh persepsi tentang menggunakan Napza
Mengadakan grup diskusi tentang penggunaan Napza, pengalaman dan koreksi intervensi yang salah
Klien belajar mengguraikan secara benar informasi tentang penggunaan Napza
Mendemontrasikan akibat negatif menggunakan Napza
Memutar film tentang dampak pada fisik dan psikologis Napza. Menyediakan bahan bacaan tentang hal tersebut diatas
Klien belajar mengguraikan dan mengidentifikasi dampak pada fisik dan psikologis menggunakan Napza
Menyediakan interaksi dengan teman sebaya yang pernah menggunakan Napza
Mengadakan kelompok kecil diskusi dengan teman sebaya yang sama-sama menggunakan Napza dan telah meninggalkan Napza disebabkan pengalaman yang tidak menyenangkan
Belajar membandingkan secara nyata keuntungan-keuntungan dan kerugian menggunakan Napza
Mendapatkan persetujuan mengenai pikiran yang
Membahas untuk rencana selanjutnya menolak menggunakan Napza bila
Belajar persetujuan secara verbal untuk menolak bila ada pemikiran yang
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
12
Isi Penyuluhan Kegiatan Evaluasi
mengganggu untuk menggunakan zat
ditawarkan teman (asertif training)
mengganggu untuk menggunakan Napza
Tabel 2 : Tindakan Keperawatan Pada Penyalahgunaan Dan Ketergantungan Obat
Prinsip Rasional Tindakan Keperawatan
Perawat dan klien bekerjasama dalam mendefinisikan masalah dan merencanakan untuk tindakan keperawatan
Memotivasi untuk berubah adalah mengenalkan masalah yang menimbulkan kemurungan klien
Mengenalkan faktor pendukung dan faktor pencetus penting untuk diketahui sebelum merencanakan respons perilaku yang lebih adaptif
Membahas dengan klien tingkah laku penggunaan Napza dan risiko penggunaan
Membantu klien untuk mengidentifikasikan masalah penggunaan Napza
Mendorong klien agar mau mengikuti, untuk berpartisipasi dalam program terapi
Mendorong klien agar mau mengutaakan hal-hal yang menyebabkan menyalahgunakan Napza
Mengadakan kontrak persetujuan dengan klien secara tertulis tentang perubahan perilaku dan ditanda tangani bersama
Membantu klien untuk mengidentifikasi dan menggunakan koping yang sehat
Konsisten memberikan dukungan dan pengalaman bahwa klien mempunyai kekuatan untuk menghadapi masalah yang akan datang
Tabel 3
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
13
Tujuan : Secara berkesinambungan menjaga keamanan dan kenyamanan fisik klien secara
optimal
Prinsip Rasional Tindakan Keperawatan
Ketergantungan fisik harus dirawat dalam lingkungan yang menjamin keamanan klien dan meminimalkan sindrom putus zat
Detoksikasi dari ketergantungan fisik dapat membahayakan dan selalu tidak nyaman
Prioritas utama dalam intervensi keperawatan adalah menjaga keamanan fisik
Sindroma putus zat memotivasi klien secara kuat untuk terus menggunakan Napza
Memberikan perawatan fisik ; observasi tanda vital, makanan, keseimbangan cairan dan kejang
Memberikan pengobatan sesuai dengan terapi detoksikasi
Observasi klien dengan cermat pada kondisi sindrom putus zat dan mencatat kemungkinan segera adanya gejala putus zat.
Tabel 4
Tujuan : Meningkatkan pengembangan alternatif metoda pemecahan masalah dalam kondisi
stres atau konflik
Prinsip Rasional Tindakan Keperawatan
Alternatif pemecahan masalah yang mampu dilakukan klien dan cara yang sehat untuk mengatasi stres atau konflik
Klien akan mengurangi atau tidak lagi menggunakan Napza untuk mengatasi stres dalam hidupnya
Menyediakan pengetahuan dan praktek proses penyelesaian masalah yang tidak mengancam lingkungan
Mendengarkan klien dengan baik dan memberikan umpan balik untuk terus mengekspresikan perasaan
Menganjurkan kepada klien untuk menggali cara alternatif pemecahan masalah pada stres dan situasi yang menyulitkan
Menolong klien untuk mendefinisikan masalah rencana pendekatan pemecahan masalah, pelaksanaan dan mengevaluasi prosesnya
Membantu klien untuk mengidentifikasikan dan mengekspresikan dengan cara yang dapat diterima dan memberikandorongan yang positif
Mengikutsertakan klien dalam kelompok teman sebaya untuk mengkonfirmasikan, umpan balik positif, dan membagi perasaaan
Tabel 5
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
14
Tujuan : Mempersiapkan klien pulang ke rumah
Prinsip Rasional Tindakan Keperawatan
Kegiatan yang disiapkan untuk bekal melanjutkan kehidupan merupakan dukungan bagi klien agar tidak menyalahgunakan Napza kembali
Klien akan membutuhkan berbagai pelayanan/ kegiatan tergantung kebutuhan secara individu
Mengikutsertakan klien dalam rehabilitasi vokasional, pelayanan sosial dan sumber lainnya sesuai dengan kebutuhan secara individual
4. Evaluasi
a. Klien mengalami / mencapai keutuhan fisik dan harga diri secara alamiah
b. Tingkah laku klien merefleksikan meningkatnya pengertian tentang adanya
hubungan antara stres dengan kebutuhan untuk menggunakan Napza
c. Sumber koping klien adekuat untuk membantu klien berubah
d. Klien mengenal kecemasannya dan sadar akan perasaannya
e. Klien menggunakan sumber koping adaptif
f. Klien mempunyai alternatif atau belajar pendekatan alternatif untuk mengatasi
stres atau ansietasnya
g. Klien mampu secara periodik tetap tidak menggunakan Napza
Asuhan Keperawatan Penyalahgunaan dan Ketergantungan NapzaBy. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Jombang – 2008
15