ATRIUM SEPTUM DEFEK
Definisi •Defek Septum Atrium (DSA) adalah
anomali jantung kongenital yang ditandai dengan defek pada septum atrium akibat gagal fusi antara ostium sekundum, ostium primum, dan bantalan endokardial
Epidemiologi •Insidensi DSA adalah 1 per 1000
kelahiran hidup dan terhitung 7% dari seluruh kejadian PJB. Prevalensi DSA pada wanita lebih tinggi daripada pria dengan perbandingan 2:1.
Klasifikasi Klasifikasi DSA dibagi menurut letak defek pada septum atrium, yaitu:•Ostium Primum, merupakan hasil dari kegagalan fusi ostium primum dengan bantalan endokardial dan meninggalkan defek di dasar septum. Kejadian DSA Ostium Primum pada wanita sama dengan pria dan terhitung sekitar 20% dari seluruh kasus PJB.•Ostium Sekundum, merupakan tipe lesi DSA terbanyak (70%) dan jumlah kasus pada wanita 2 kali lebih banyak daripada pria.•Sinus Venosus, merupakan salah satu jenis DSA yang ditandai dengan malposisi masuknya vena kava superior atau inferior ke atrium kanan. Insidensi defek ini diperkirakan 10% dari seluruh kasus DSA.
Gejala klinis•Asimtomatik •Infeksi saluran penapasan.•Sesak pada saat aktivitas dan berdebar-
debar akibat takiaritmia atrium.
Pemeriksaan fisik• Ditemukan pulsasi ventrikel kanan pada
daerah parasternal kanan.• Wide fixed splitting bunyi jantung kedua
(S2) walaupun tidak selalu ada.• Bising sistolik tipe ejeksi pada daerah
pulmonal pada garis sternal kiri atas.• Bising mid diastolik pada daerah
trikuspid,dapat menyebar ke apeks.• Bunyi jantung kedua (S2) mengeras di daerah
pulmonal akibat kenaikan tekanan pulmonal.• Bising-bising yang terjadi pada
ASD merupakan bising fungsional akibat adanya beban volume yang besar pada jantung kanan.
• Sianosis jarang ditemukan
Foto X-rayX-ray Dada:•Jantung besar
karena pembesaran Ventrikel kanan
•Arteri Pulmonaris jelas sekali disertai peningkatan corak pembuluh darah pulmonari.
•Aorta tampak kecil.
Apa yang Harus Dilakukan bila menghadapi pasien atau Dicurigai Menderita PJB?• Menempatkan pasien khususnya neonatus pada lingkungan yang hangat, dapat
dilakukan dengan membedong atau menempatkannya pada inkubator.
• Memberikan oksigen
• Memberikan cairan yang cukup dan mengatasi gangguan elektrolit serta asam basa.
• Mengatasi kegawatan dengan menggunakan obat-obatan jika terdapat tanda tanda
seperti gagal jantung, serangan sianotik, renjatan kardiogenik.
• Menegakkan diagnosis/jenis kelainan yang diderita. Jika tidak memiliki fasilitas,
pasien dapat dirujuk ke tempat yang fasilitasnya lengkap terutama tersedia alat
ekokardiografi. Tata laksana PJB dan edukasi yang disampaikan ke orangtua pasien,
tergantung dari jenis kelainan yang ada.
• Pemantauan yang cermat untuk mengetahui adanya komplikasi, sehingga dapat
dilakukan tindakan sebelum komplikasi ada.
Terapi Tindakan operasi• Indikasi operasi penutupan ASD adalah bila rasio aliran
darah ke paru dan sistemik lebih dari 1,5.• Operasi dilakukan secara elektif pada usia pra sekolah
(3–4 tahun) kecuali bila sebelum usia tersebut sudah timbul gejala gagal jantung kongaestif yang tidak teratasi secara medikamentosa. Defect atrial ditutup menggunakan patch
Tanpa operasi• Amplatzer Septal Occluder (ASO), yakni memasang alat
penyumbat yang dimasukkan melalui pembuluh darah di lipatan paha. Amplatzer septal occluder(ASO) adalah alat yang mengkombinasikan diskus ganda dengan mekanisme pemusatan tersendiri (self-centering mechanism). Ini adalah alat pertama dan hanya menerima persetujuan klinis pada anak dan dewasa dengan defek atrium sekundum (DAS) dari the United States Food and Drug Administration (FDA US).