BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal
fakta – fakta , tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong
siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru
sebagai pelaksana pendidikan terdepan , harus mampu merencanakan suatu
strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik , untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar
mengajar di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di
dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.
Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukan bahwa minat memiliki
peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu guru harus
mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar siswa agar
didapatkan hasil belajar yang optimal. Bagaimana upaya meningkatkan minat
belajar siswa?
Banyak cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hal tersebut.
Tetapi , yang lebih penting dalam pencapaian usuaha pencapaian minat belajar
siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam
kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu
kegiatan penelitian tindakan (action research) dalam upaya meningkatkan
minat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, agar diperoleh
peningkatan minat belajar dari masing – masing individu siswa yang belajar.
Upaya yang dilakukan adalah dengan implementasi strategi pembelajaran
konstruktivisme.
Nurhadi ( 2003 ) mengatakan bahwa konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual, yaitu bahwa
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-
1
2
konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah
yang siap untuk diambil dan diingatt. Manusia harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Piaget & Vygotsky yang dikutip oleh Handayanto (2001), menyatakan
bahwa prinsip konstruktivisme menyatakan bahwa aktivitas harus selalu
mendahului analisis. Dengan kata lain belajar bermakna dapat dicapai
melaluui pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman.
Fahrurrazy (2000), mengatakan bahwa dalam pandangan
kontruktivisme sebuah realitas, ada dalam pikiran mereka yang mengetahui,
sehingga merekalah yang membentuk atau sekurang-kuarangnya menafsirkan
realitas berdasarkan persepsi mereka sendiri. Sebagai implikasinya,
pendekatan kontruktivisme lebih menekankan bagaiman pengetahuan
dibangun dengan bantuan pengalaman, pengetahuan awal dan keyakinan yang
dimiliki untuk menafsirkn obyek – obyek dan peristiwa.
Berdasarkan pada konsep strategi pembelajaran konstruktivisme yang
disampaikan oleh para pakar pendidikan tersebut diatas, peneliti akan
mencoba melakukan suatu usaha penelitian tindakan dalam meningkatkan
minat belajar siswa kelas IV semester II SDN Jururejo 4 Kecamatan Ngawi
Kabupaten Ngawi melalui strategi pembelajaran konstruktivisme.
Melalui penelitian tindakan tersebut diharapkan guru dapat melakukan
upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui strategi pembelajaran yaitu
strategi konstruktivisme.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah penelitian dengan judul
Meningkatkan minat belajar dengan strategi pembelajaran konstruktive
matematika pada siswa kelas IV semester II SDN Jururejo 4 Ngawi Tahun
2012/2013, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah strategi konstruktivisme dapat berpengaruh terhadap minat belajar
siswa kelas IV SDN Jururejo 4 Ngawi dalam kegiatan belajar mengajar?
3
2. Bagaimana konsep konstruktivisme dalam pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SDN Jururejo 4 Ngawi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini diharapakan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1. Strategi konstruktivisme dapat berpengaruh terhadap minat belajar siswa
kelas IV dalam kegiatan belajar mengajar
2. Konsep konstruktivisme dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan
minat belajar siswa kelas IV
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini diharapkan dapat
menghasilak temuan – temuan mengenai pendekatan Konstruktivisme dalam
pengajaran mata pelajaran matematikan di sekolah dasar, dalam mencapai
hasil belajar yang optimal. Disisi lain diharapkan penelitian ini bermanfaat
bagi guru, peneliti, lembaga sekolah, dan literatur sebagai wawasan dan
pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan pendekatan
konstruktivisme.
Memberikan bahan masukan dalam rangka pengembangan kurikulum
sekolah agar tidak terpaku dengan cara konvensional yang mapan, namun
perlu disesuaikan dengan perubahan atau inovasi penyelenggaraan proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman.
Sebagai masukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran agar
mengikuti , memperhatikan , dan menerapkan hasil yang diperoleh dari
penelitian ini, sehingga kelemahan pelaksanaan pembelajaran dilingkungan
pendidikan dapat diperbaiki sesuai dengan saran dan rekomendasi dari hasil –
hasil penelitian tindakan kelas.
4
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian strategi konstruktivisme dalam
pengajaran mata pelajarann Matematika di Sekolah Dasar ini dirumuskan
sebagai berikut : “jika strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses
belajar mengajar mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Geometri
diganti dengan strategi konstruktivisme, maka dimungkinkan minat,dan
prestasi hasil belajar siswa akan lebih meningkat.”
Recommended