LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )
J U D U L J U D U L UPAYA PENINGKATAN KUALITAS UPAYA PENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V MELAUI PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V MELAUI MODEL PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED PROBLEM BASED
INSTRUCTION (PBI)INSTRUCTION (PBI)
( Studi Di Sekolah Dasar Negeri Purwaraja 3 Kecamatan Menes )( Studi Di Sekolah Dasar Negeri Purwaraja 3 Kecamatan Menes )
Oleh :Oleh :Drs. ATA JUMHATADrs. ATA JUMHATA
NIP. 130 954 891NIP. 130 954 891
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
IPA termasuk salah satu mata pelajaran
yang sangat penting.
Prestasi akademik siswa rendah yakni antara
+ 25 % sampai + 30 % yang menguasai konsep.
Pengelolaan KBM bersifat konvensional
Pembelajaran berpusat pada siswa
(student centered learning) dan
berorientasi pada keterampiln proses
(proses skill)
PTK dengan lingkup model pembelajaran PBI
satu alternatif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah PBI dapat meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa ?
2. Apakah PBI dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa ?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
a. Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction ( PBI )
b. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction ( PBI )
1.4. MANFAAT PENELITIAN
b. Bagi Guru : mengembangkan wawasan, sikap
ilmiah, kompetensi profesional guru mutuproses pembelajaran IPA
c. Bagi Kepala Sekolah : wawasan konsep
dan strategi pembelajaran model PBI
acuan kebijakan sekolah
a . Bagi Siswa : semangat belajar tinggi, menumbuhkan keberanian, menemukan ide-ide baru, kerjasama hidup, dinamis
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
2.1. Pembelajaran Pembelajaran proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. (Sisdiknas Bab I Ps 1 Ayat 20)
Pembelajaran pengembangan pengetahuan,
keterampilan, atau sikap baru pada saat individu
berinteraksi dengan lingkungan.
(Depdiknas, Makalah Diklat IPA, 2005:12)
2.2. Pembelajaran IPA
• Pembelajaran IPA Interaksi pembelajaran IPA interaktif tujuan sesuai waktu.
• Carrol (dalam Joyce dan Weil, 1980:446). menyatakan bahwa masalah belajar merupakan masalah waktu (amount of time) mempelajari suatu materi.
• Peran guru bergeser dari “ apa yang akan dipelajari “ ke “ bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar“. (Kur. 2004:8)
2.3. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION ( PBI )
Prinsip Model PBI mengembangkan kemampuan
berfikir, memecahkan masalah, dan keterampilan
intelektual, pengalaman nyata atau simulasi,
pebelajar yang otonom dan mandiri.
(Depdiknas: Materi Pelatihan IPA Terintegrasi, 2005:23)
2.4. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Strategi dalam Konteks Belajar Mengajar,
STRATEGI Pola umum perbuatan
guru murid kegiatan belajar mengajar. (Ilmu Pendidikan, Drs. Sudirman,1991:90)
2.5. AKTIFITAS BELAJAR
Menurut Mc Keachie (1945). Belajar adalah wujud keaktifan dalam suatu proses belajar mengajar di kelas.
Kata “aktif” mendengarkan, menulis, membuat
sesuatu, mendiskusikan, mendemonstrasikan dsb. Jadi yang dimaksud siswa belajar secara aktif keaktifan mentalkeaktifan fisik. Jenis-Jenis aktifitas yang menggunakan proses mental a.l ;
1. Visual activities 2. Oral activities.3. Listening activities 4. Motor activities 5. Drawing activities 6. Mental activities 7. Emosional activities Sardiman (1992:95) “dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas”.
2.6. HASIL BELAJAR
•· Dimyati (199:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
•· Dari sisi guru tindak mengajar proses evaluasi hasil belajar.
•· Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar.
•· Ahmadi (1984:35) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha berupa prestasi belajar pada setiap nilai tes.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian
Siswa Kelas V SD Negeri Purwaraja 3 berjumlah 51 orang dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2006/2007
3.2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V
SD Negeri Purwaraja 3 Kecamatan Menes
Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten
3.3. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah PTK
Langkah-langkah penelitian yang direncanakan
selalu dalam bentuk siklus yang memungkinkan
terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri
secara intensif (Sukardi, 2004: 212)
3.4. Prosedur Penelitian
S i k l u s 1
S i k l u s 2
Perencanaan ( 1 )
Tindakan dan Observasi ( 1 )
Refleksi( 1 )
Perencanaan ( 2 )
Tindakan dan Observasi ( 2 )
Refleksi ( 2 )
SELESAI
Gambar 3.1. Siklus Pelaksanaan Tindakan
A. INDIKATOR KEBERHASILAN• Indikator Keberhasilan Siklus I :
- Di atas 50 % siswa mendapatkan nilai di atas 65 pada tes kemampuan pemahaman konsep .
- Di atas 60 % siswa aktif dalam KBM
• Indikator Keberhasilan Siklus II: - Di atas 75 % siswa mendapatkan nilai di atas 65 pada tes kemampuan pemahaman konsep. - Di atas 70 % siswa aktif KBM
• Katagori keaktifan ditentukan : - 77 % - 100 % = Sangat Aktif - 60 % - 76 % = Aktif - 43 % - 59 % = Cukup Aktif - 26 % - 42 % = Kurang Aktif - 0 % - 25 % = Tidak Aktif
3.5. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data
a. Data kuantitatifb. Data kualitatif
Teknik Pengumpulan Data
a.Tes tertulisb. Observasic. Catatan Lapangan d. Foto Kegiatan
3.6. Instrumen Penelitian
a. Lembar tes tertulis pre tes dan pos tes b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Lembar observasi d. Catatan lapangan.
3.7.Analisis Data a. Tes Tertulis
Pengolahan data tes tertulis == dengan rumus: B
X 100
N Ket : B = jawaban benar
N = Banyaknya soal
b. Lembar observasi
Lembar observasi === dengan rumus : RP NP = x 100 %
SM
Keterangan :NP = Nilai Prosen Yang Dicari
RP = Skor tiap item SM = Skor maksimum 100 = bilangan tetap Purwanto, 2002 : 102)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Persiapan dan Identifikasi Awal
Langkah awal identifikasi perkembangan prestasi akademik
Menentukan dasar pertimbangan untuk melakukan PTK ( rendahnya prestasi akademik )
Imlementasi PTK menggunakan pendekatan pembelajaran model PBI dua siklus.
Dibentuk pembagian kelompok dalam rangka efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran
4.2. Pelaksanaan
Tindakan Kelas ini dilaksanakan tanggal, 2 – 12 Oktober 2006
dibagi dua siklus atau empat pertemuan
4.2.1. Siklus I a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan pertama tanggal 2 Oktober 2006 konsep “Pesawat Sederhana dapat Memudahkan Pekerjaan , Sub Konsep Tuas/Pengunkit’.
Pertemuan kedua tgl, 5 Oktober 2006 dengan Sub Konsep Bidang Miring
a. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan tanggal 9 dan 12 Oktober 2006
dengan Sub Konsep Katrol”.
4.2.2. Siklus II
4.2.3 LANGKAH-LANGKAH KBM SIKLUS I DAN II
Langkah-langkah KBM sbb :
a. Apersepsi,
b. Kegiatan Inti meliputi ; penjelasan tujuan pembelajaran, kerja kelompok untuk mengerjakan LKS, melakukan percobaan (KIT IPA Murid) , mempresentasikan hasil kerja kelompok, mengadakan penilaian, membuat kesimpulan.
c. Penutup.
HASIL KEGIATAN
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SIKLUS I SIKLUS II
Rt-rt Pre TesRt-rt Pos TesRt-rt Siklus
57,86
68,86
63,33
65,51
75,5370,49
A. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I dan II adalah sebagai berikut :
B. Perolehan Rata-Rata Prosentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan II
0,00%10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%60,00%70,00%80,00%90,00%
SIKLUS I SIKLUS I I
Rt-rt % Pert.1
Rt-rt % Pert.2
Rata-rataProsentase
57,35%
63,24%
60,32%
71,60%
82,84%77,20%
C. Refleksi Siklus I
Dalam implementasi PBI indikator keberhasilan yang telah ditargetkan dapat dicapai dengan baik. Namun masih ada hambatan atau kendala dalam melakukan penyelidikan dan inkuiri, seperti : dalam hal kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelelektual, belajar melalui pelibatan diri pada pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri masih kurang menyeluruh.
1. Pada tahap permulaan sebagian siswa tampak kaku dalam pembelajaran model PBI karena terbiasa dengan pola pembelajaran Dengar Duduk Catat Hafal (DDCH).
2. Siswa kurang terbiasa mencari dan menemukan solusi
pemecahan masalah sehingga kurang komunikatif
3. Siswa kurang memahami petunjuk kerja dan kurang
terbiasa menghadapi situasi masalah yang otentik
sehingga kondisi belajar masih tampak pasif.
4. Alokasi waktu yang dibutuhkan kurang memadai
• Faktor Penyebabnya yaitu :
1. Diberi tugas untuk melakukan pengamatan dan
percobaan terhadap peristiwa nyata yang ada di sekitarnya.
2. Guru membimbing siswa secara intensif
dan menyeluruh
3. Alokasi waktu yang tersedia diatur
seefektif dan seefisien mungkin
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan pada siklus II
D. Refleksi Siklus II
Indikator keberhasilan yang ditargetkan pada siklus II ini dapat dicapai dengan baik, yakni menunjukkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan signifikan, begitu juga dengan aktifitas belajar, siswa tampak lebih pro aktif, hidup, dinamis, efektif dan efisien sehingga sasaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu disadari betul bahwa siswa harus mulai diperkenalkan atau dihadapkan pada situasi masalah nyata yang ada pada lingkungannya dan sesuai dengan tingkat pengetahuan serta pengalamannya sehingga ia betul-betul dapat memahami dan mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Model PBI dapat meningkatkan kemampuan intelektual
siswa atau memperbaiki hasil belajar siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata cukup signifikan pada setiap pertemuan dari setiap siklus
Model Pembelajaran PBI dapat memperbaiki atau dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Yakni rata-rata prosentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan cukup signifikan dari kategori aktif menjadi sangat aktif. Dengan demikian dapat menantang siswa mampu belajar mandiri, dapat mengembangkan keterampilan berpikir, dapat melakukan kerjasama dalam kelompok dan mampu memproses informasi yang telah dimilikinya untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
5.1. Saran.
b. Siswa harus dibiasakan belajar yang dihadapkan pada situasi
masalah yang otentik dan bermakna.
c. Guru harus memahami dan menguasai konsep model pembelajaran PBI dengan baik agar pembelajaran dapat dilakukan efektif dan efisien.
a. Model Pembelajaran PBI ternyata sangat baik juga diterapkan pada tingkat anak SD
TERIMA KASIH ATAS SEGALA PERHATIAN DAN
KOREKSINYA
Recommended