46
BAB 3
ANALISIS KONDISI PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. Adam SkyConnection/AdamAir didirikan pada 21 November 2002 dan
mulai melakukan penerbangan perdana pada 19 Desember 2003, setelah
memperkenalkan diri pada masyarakat melalui acara Intro Night di Hotel Hilton
pada 10 Desember 2003. Perusahaan ini terdaftar berdasarkan SK Menteri
Kehakiman: C-00301 HT.01.01 th 2003 dan SIUP Nomor: SKEP/176/X/2003
dengan NPWP Nomor: 02.293.430.1.033.000 dan Air Operator Service: AOC/121-
036. PT. Adam SkyConnection merupakan maskapai penerbangan komersial yang
memiliki home based di Jakarta, dengan lokasi kantor pusat terletak di Jl. Gedong
Panjang 28, Jakarta 11240.
AdamAir pada awal pengoperasiannya melayani rute-rute dalam negeri,
antara lain Denpasar, Yogyakarta, Medan, Pontianak, Pangkalpinang, dan
Balikpapan. Rute-rute dalam negeri akan terus dikembangkan seiring dengan
penambahan armada yang direncanakan sejumlah 24 unit pesawat sampai dengan
akhir tahun 2004. Sejalan dengan itu AdamAir juga akan mengembangkan
jaringan rute-rute ke luar negeri, seperti Penang, Singapore, Kuala Lumpur,
Hongkong, dan Dubai. Untuk mendukung hal tersebut, AdamAir akan
mengoperasikan pesawat-pesawat modern.
AdamAir merupakan satu-satunya maskapai penerbangan swasta yang
mengoperasikan pesawat Boeing 737-500 yang dilengkapi teknologi serba canggih
47
dan modern. Keputusan manajemen untuk mengoperasikan pesawat tipe baru ini
didasari dengan pemahaman yang sangat mendalam tentang betapa pentingnya
aspek keselamatan penerbangan.
Pendek kata, AdamAir akan selalu menempatkan Comfort sebagai prioritas
utama pelayanan penerbangan yang Safety, Reliable, Caring, Fun, Passion,
Integrity, serta Adam Air’s Experience, untuk menciptakan Quality Excellent bagi
penumpang dengan melakukan pengawasan dan pengelolaan kegiatan operasional
harian sebagai komitmen.
3.2 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan
3.2.1 Visi Perusahaan
AdamAir mengembangkan kemampuan pelayanan untuk menjadi
maskapai penerbangan yang terkenal baik di dalam maupun di luar negeri,
dengan menempatkan kenyamanan sebagai komitmen pelayanan
penerbangan melalui integritas dan keinginan teguh para crewnya untuk
memberikan yang terbaik pada penumpang sehingga tercipta kepercayaan
dan rasa aman, yang membuat terbang bersama AdamAir merupakan
pengalaman menyenangkan yang tak terlupakan.
3.2.2 Misi Perusahaan
a. Memberikan layanan terbaik bagi seluruh penumpang, dimulai pada
layanan pre-flight, in-flight, dan post-flight.
48
b. Menyediakan layanan call-center selama 24 jam yang memudahkan
para penumpang untuk memesan tiket penerbangan AdamAir.
c. Mengoperasikan pesawat-pesawat yang dilengkapi dengan teknologi
serba canggih untuk menjamin aspek keselamatan penerbangan.
3.2.3 Strategi Perusahaan
Persaingan bisnis penerbangan yang semakin ketat sekarang ini
menuntut PT. Adam SkyConnection untuk menerapkan strategi-strategi
khusus agar dapat bersaing dengan perusahaan penerbangan lainnya.
Adapun strategi-strategi yang diterapkan oleh PT. Adam SkyConnection
adalah sebagai berikut:
a. Mengoperasikan pesawat Boeing 737-500 dan Boeing 737-400 yang
dilengkapi dengan teknologi canggih dan modern.
PT. Adam SkyConnection merupakan satu-satunya maskapai
penerbangan swasta yang mengoperasikan pesawat Boeing 737-500.
Keputusan manajemen PT. Adam SkyConnection untuk
mengoperasikan pesawat tipe baru tersebut didasari oleh pemahaman
tentang adanya kebutuhan suatu perjalanan yang menjamin keselamatan
dan kenyamanan selama penerbangan. Sehingga tercipta kepercayaan
untuk melakukan penerbangan dengan pesawat AdamAir.
b. Penetapan harga yang relatif dapat terjangkau oleh masyarakat di
semua lapisan.
PT. Adam SkyConnection berusaha meningkatkan pangsa pasar
perusahaan dengan mengoperasikan pesawat tipe baru Boeing 737-500
49
dan Boeing 737-400 yang memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi
konsumennya dan disertai dengan penetapan harga bersaing yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
c. Penerbangan yang selalu disertai dengan hidangan hangat dan
pelengkap.
Manajemen PT. Adam SkyConnection menyadari salah satu faktor
penentu kepuasan konsumen adalah hidangan yang disajikan selama
penerbangan. Untuk itu PT. Adam SkyConnection selalu menyajikan
full meal untuk setiap penerbangannya tanpa kecuali penerbangan
dengan rute yang dekat sekalipun.
3.3 Struktur Organisasi
Berikut ini merupakan struktur organisasi PT. Adam SkyConnection
50
SHARE HOLDERPT. Adam Air
CEO
CASO
HRD Finance &Accounting Operation Commercial Technique
Personnel
General Affair
Legal
Finance
Accounting
InformationSystem
Chief Pilot
Chief Support
Chief FA
Chief Training
Instructors
Marketing
PublicRelation
In-flightService
Area /District
LineMaintenance
Engineering& PPC
Logictic
QualityAssurance
Sales
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Adam SkyConnection
51
3.4 Pembagian Tugas (Job Description)
Struktur organisasi PT. Adam SkyConnection merupakan struktur
organisasi fungsional dimana pembagian tugas masing-masing bagian dalam
perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Chief Executive Officer (CEO)
Chief Executive Officer (CEO) bertanggungjawab kepada Shareholder serta
membawahi direktur. Adapun tugas dan tanggungjawab Presiden Direktur
adalah sebagai berikut:
a. Merencanakan, menetapkan garis besar kebijakan perusahaan sesuai tujuan
yang ditetapkan.
b. Mengkoordinator tugas-tugas direktur dan para manajer agar tujuan
perusahaan dapat tercapai serta memutuskan persoalan-persoalan penting.
c. Melakukan pengendalian perusahaan agar tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai.
2. Chief Aviation Safety Officer (CASO)
CEO dibantu oleh Chief Aviation Safety Officer (CASO) yang bertugas untuk
memeriksa semua pelayanan yang disediakan oleh jasa penerbangan Adam Air.
CASO membawahi direktur-direktur bagian untuk memastikan semua
pelayanan yang diberikan oleh PT. Adam SkyConnection adalah yang terbaik.
Selain dibantu oleh Chief Aviation Safety Officer (CASO), CEO juga
dibantu oleh tiga orang direktur dan dua orang manajer.
52
1. Human Resources Department (HRD)
Menjalankan fungsi perekrutan, pelatihan, pemberian kompensasi, dan
pemutusan hubungan kerja sumber daya manusia perusahaan.
a. Personnel
Menjalankan usaha pengembangan interpersonalia perusahaan.
b. General Affair
Bertanggung jawab untuk menyediakan, merawat, dan mengembangkan
fasilitas kantor non TI.
c. Legal
Bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang berhubungan
dengan hukum baik internal maupun eksternal.
2. Finance dan Accounting
a. Finance
Menjalankan fungsi perencanaan dan pengawasan keuangan
perusahaan.
b. Accounting
Bertanggung jawab terhadap pembukuan dan penyusunan laporan
keuangan perusahaan.
c. Information System
Merawat dan menjaga kelancaran operasional sistem dan jaringan.
53
3. Operation
a. Chief Pilot
Mengkoordinasi tugas-tugas para pilot dan melakukan pelatihan bagi
para pilot serta berfungsi sebagai mediator antara manajemen
perusahaan dengan para pilot.
b. Chief Support
Memberikan dukungan fasilitas dan semua jasa lain yang diperlukan
sebelum, selama dan setelah penerbangan (pre-flight, in-flight, dan
post-flight).
c. Chief FA (Flight Attendants)
Chief FA atau yang biasa dikenal dengan sebutan kepala pramugari
bertanggung jawab terhadap semua hal yang diperlukan untuk
penerbangan, yang mencakup: manajemen rute, kondisi cuaca, dan
menu khusus. Selain hal-hal tersebut diatas, seorang kepala pramugari
harus dapat memastikan bahwa pelayanan yang diberikan selama
penerbangan adalah yang terbaik sehingga tercipta kesan yang baik
terhadap jasa yang diberikan oleh Adam Air.
d. Chief Training
Chief Training bertanggung jawab terhadap koordinasi dan dukungan
media pelatihan yang diberikan kepada para calon pramugari yang akan
ditugaskan dalam penerbangan yang dijalankan oleh Adam Air.
e. Instructors
Menjalankan fungsi untuk memberikan pelatihan kepada para calon
pramugari.
54
4. Commercial
a. Marketing dan Sales
Melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan tiket pesawat
b. Public Relation
Menjalankan fungsi-fungsi hubungan masyarakat dan komunikasi
internal perusahaan.
c. In-flight Service
Bertangggung jawab terhadap jasa yang diberikan selama penerbangan,
mulai dari pesawat take-off, pelayanan selama penerbangan sampai
dengan tiba di tujuan.
d. Area / District
Bertanggung jawab terhadap pengaturan grown-handling pesawat pada
saat akan take-off dan landing.
5. Technique
a. Line Maintenance
Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalur yang digunakan
pesawat saat akan take-off dan landing untuk menjamin keselamatan
dan kenyamanan penumpang.
b. Engineering & PPC
Bertanggung jawab atas tindakan pemeliharaan yang sesuai untuk
meningkatkan keselamatan operasional pesawat. Serta memberikan
tindakan korektif yang sesuai untuk mendukung maintenance dan
55
operasional, mutu serta efisiensi dengan menggunakan metode biaya
yang paling hemat.
c. Logistic
Bertanggung jawab atas manajemen pengawasan persediaan teknis dan
pemilihan stasiun perbaikan yang disetujui, pemeriksaan dan perbaikan
kontrak serta evaluasi perbaikan dan pemeriksaan kontrak. Selain itu
Logistic juga bertugas terhadap perbandingan dan penelitian harga
sparepart pesawat serta pengembangan dan pemeliharaan hubungan
bisnis dengan supplier komponen atau sparepart yang ada.
d. Quality Assurance
Bertanggung jawab terhadap pengendalian mutu pemeliharaan dan
keselamatan yang dijalankan oleh pesawat pada setiap penerbangan.
3.5 Visi, Misi dan Strategi TI
3.5.1 Visi TI
Menyediakan pelayanan TI yang terus dikembangkan dan
diperbaharui dengan biaya yang efektif untuk mendukung proses
operasional dan sasaran bisnis dengan tingkat profesionalisme yang tinggi.
3.5.2 Misi TI
a. Menyediakan sistem informasi yang terintegrasi antara front-office dan
back-office serta antar cabang dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan kepada konsumen.
56
b. Memanfaatkan TI dan infrastruktur komunikasi yang ada dalam rangka
mendukung kegiatan operasional perusahaan dan perluasan pangsa
pasar di Indonesia.
c. Menyediakan pelayanan TI dengan nilai tambah bagi internal user dan
mengurangi resiko bisnis.
3.5.3 Strategi TI
a. Meningkatkan pemanfaatan teknologi yang mengikuti perkembangan
zaman untuk menciptakan kinerja yang efektif dan efisien.
b. Memberikan solusi terbaik bagi perusahaan dalam penggunaan jasa dan
produk TI.
c. Melakukan penilaian resiko dan perencanaan terhadap infrastruktur TI.
3.6 Proses Bisnis
3.6.1 Proses Bisnis perusahaan
Proses bisnis perusahaan dari PT. Adam SkyConnection dapat dibagi
ke dalam 3 bagian yaitu pre-flight, in-flight, dan post-flight.
1. Untuk Proses bisnis pre-flight perusahaan dimulai dari Public Relation
yang mengenalkan Adam airlines kepada masyarakat luas dengan
dibantu oleh bagian marketing, sehingga masyarakat dapat mengetahui
jasa penerbangan baru yang ditawarkan tersebut. Proses pemasaran ini,
melibatkan beberapa pihak yang terkait seperti reservasi, ticketing, dan
sales. Proses pre-flight dimulai dari pemesanan tiket yang dapat
dilakukan, baik melalui travel agent atau pembelian secara langsung di
counter ataupun kantor perwakilan Adamair. Calon penumpang dapat
57
melakukan pemesanan tiket (booking) dengan cara melalui telepon
ataupun datang langsung ke counter atau kantor perwakilan Adam air.
Dengan melakukan pemesanan tiket tersebut, maka calon penumpang
akan mendapatkan kode booking. Kode booking tersebut digunakan
untuk mengkonfirmasikan tiket yang sudah dipesan sebelumnya. Dalam
hal ini, pemesanan yang dilakukan tercatat oleh SITA secara otomatis
pada waktu ticketing melakukan reservasi untuk calon penumpang
tersebut. Setelah calon penumpang mendapatkan tiket, maka
selanjutnya yang dilakukan adalah check-in untuk mendapatkan
boarding pass dan setelah itu mereka dipersilakan untuk menunggu di
gate.
2. Untuk proses in-flight dimulai penumpang memasuki pesawat. Pada
proses ini in-flight service sangat berperan penting untuk menjamin
kenyamanan dan keselamatan para penumpang selama penerbangan.
3. Sedangkan untuk proses post-flight mencakup ground handling yang
termasuk dalam bagian area/distric. Dalam hal ini ground handling
dapat menentukan apakah pesawat siap untuk landing atau tidak. Selain
itu proses post flight juga meliputi penanganan bagasi.
58
MarketingPublic Relation MasyarakatAdam's
Ticketing
go s
how
1 2 34 5 67 8 9
* 8 #
Boo
king
Penumpang
Check in
Penumpang
Gate
Calon penumpang
Code book1 2 3
4 5 67 8 9
* 8 #
Confirm
Reconfirm
Calon penumpang
OK
OK
TicketingPenumpang
Check in
penumpang
Gate
Gambar 3.2
Proses Bisnis PT. Adam SkyConnection
59
3.6.2 Proses Bisnis TI
Direktorat Information System merupakan divisi TI pada PT. Adam
SkyConnection yang dapat memberikan nilai kontribusi yang bersifat tidak
berwujud (intangible) kepada perusahaan dan dapat memberikan strategi
untuk mengelola jaringan perusahaan. Adapun proses bisnis yang terdapat
pada divisi TI PT. Adam SkyConnection untuk saat ini hanya pada proses
operasional. Sedangkan untuk proses pengembangan aplikasi dan hardware
merupakan target bagi divisi TI PT. Adam SkyConnection.
3.6.2.1 Proses Operasional Divisi TI
Proses operasional meliputi user yang memberikan keluhan
berupa masalah pada jaringan. Proses penyampaian keluhan
dilakukan melalui telepon. Masalah tersebut akan disampaikan
kepada divisi TI. Dan selanjutnya setiap masalah tersebut akan
diproses dan diselesaikan secara cepat untuk menjamin kelancaran
operasional perusahaan.
60
User Divisi TI
1 2 3
4 5 67 8 9
* 8 #
Memberikan keluhan Memberikan keluhan
Memberikan solusi
Gambar 3.3 Proses Operasional Divisi TI
3.6.2.2 Proses Pengembangan Divisi TI
Proses pengembangan meliputi unit TI yang mengajukan
permintaan kepada manajer TI yang kemudian menyampaikan
permintaan kepada pimpinan untuk pengembangan divisi TI. Dan
kemudian pimpinan akan menghubungi vendor untuk melakukan
pemesanan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh divisi TI dan juga
bagian finance untuk melakukan pembayaran terhadap aplikasi
yang telah dipesan oleh pimpinan. Dan selanjutnya vendor akan
langsung menghubungi manajer TI mengenai pemesanan aplikasi
yang telah dipesan.
61
Manajer TI Pimpinan Vendor
Mengajukanpermintaan
Melakukanpemesanan
Finance
Inst
ruks
ipe
mba
yara
n
Mem
baya
r pem
esan
an
Mengirimkan aplikasi yang dipesan
Unit TI
Mengajukanpermintaan
Gambar 3.4 Proses Pengembangan Divisi TI
3.6.3 Arsitektur Jaringan
Sistem jaringan yang digunakan pada PT. Adam SkyConnection
adalah SITA Gabriel Network. AdamAir terhubung dengan SITA network
untuk menunjang proses operasional dengan sistem kontrak sehingga
AdamAir berada dalam jaringan SITA IP VPN (SITA Internet Protocol
Virtual Private Networking) yang dihubungkan dengan dua buah router,
dimana router yang berada di dalam SITA adalah untuk menghubungkan
antara router jaringan SITA dengan router PT. Adam SkyConnection
62
sehingga sistem Gabriel dapat langsung terhubung dengan Liasion yang
berada di kantor pusat PT. Adam SkyConnection. Untuk menghubungkan
antara kantor pusat dengan kantor cabang yang tersebar di berbagai daerah
adalah dengan menggunakan CMR (Customer Manage Router) yang
kemudian dihubungkan pada Liasion. Dalam hal ini digunakan uninet
server untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang
dengan menggunakan CMR guna menunjang proses reservasi. Sedangkan
untuk network security (keamanan jaringan) disediakan oleh SITA
sehingga PT. Adam SkyConnection hanya menggunakan sistem keamanan
yang telah diterapkan. Sistem keamanan yang digunakan untuk aplikasi
diluar sistem airlines cukup menggunakan sistem keamanan yang standar
sesuai dengan keamanan yang telah disediakan oleh aplikasi yang
digunakan tersebut. Sehingga PT. Adam SkyConnection tidak menerapkan
sistem keamanan khusus untuk mengamankan sistem yang digunakan
dalam perusahaan tersebut.
63
SITA IP VPN Commmunityname ptadamair
SITAGABRIEL
IBM Compatible
BQPG510
PJKT442
Qplex Server
Liaison PCsAppox. 50
PT Adam Intenal PCsAppox. 350
PT AdamJakarta Office
ISDNPTT
CMR
Dlci 466/466
FEO: 10.1.1.1 / 24Network: 10.1.1.0 / 24
SITA Gabriel Network57.5.64.0 / 24
Legend
SITA managed IP VPN Cisco2620XM
64kbps leased circuit with 8kpbsthroughput
Traffic flow
Adam Router
AdamDomesticNetwork
64kpbs leased line (frame relay) with8kpbs IPVPN Silver adn ISDN 64kpbs dial
backupPAT is require to translate the 10.1.1.0 / 24 -->
57.253.22.37
FastEthernet
DNA:2622872UNR:JKTBASA-1XNR:607782A
Gambar 3.5 Adam SkyConnection Airlines Network
64
3.6.4 Aplikasi Divisi TI
Divisi TI merupakan bagian dari PT. Adam SkyConnection memiliki
beberapa aplikasi yang dapat mendukung kontribusi perusahaan,
diantaranya:s
1. Perangkat keras: Cisco Router & Switches, Pentium 4, Memory 256,
Hard disk 20/40 MG, Uninet Server, Qplex Server.
2. Perangkat lunak: Airlines system (SITA Gabriel System) dilengkapi
dengan CRS (Computerized Reservation System), Microsoft Windows
2000 Server, Microsoft Office (Word, Excel Power Point, Access,
Project), Microsoft Visio, Foxpro, Grafik Design (Corel, Photoshop,
Autocad)
3. Jaringan: IP VPN (SITA Gabriel)
65
3.7 Critical Success Factors (CSF) Perusahaan
Faktor-faktor kritis yang mendukung kesuksesan perusahaan antara lain:
1. Layanan terbaik bagi seluruh penumpang
Merupakan komitmen bagi PT. Adam SkyConnectionuntuk dapat memberikan
layanan yang terbaik bagi seluruh penumpang, yang dimulai dari layanan pre-
flight, in-flight, dan post-flight. Sehingga dengan tercapainya kepuasan
penumpang juga berarti terciptanya kepercayaan dan rasa aman, yang
membuat terbang bersama AdamAir merupakan pengalaman menyenangkan
yang tak terlupakan.
2. Menggunakan pesawat tipe baru dengan harga yang terjangkau
Sehubungan dengan semakin meningkatnya persaingan bisnis jasa
penerbangan maka PT. Adam SkyConnection berusaha mengungguli
perusahaan penerbangan lainnya dengan penyediaan pesawat tipe baru yang
memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang dengan penetapan harga
yang bervariatif agar dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
3.8 Analisis SWOT TI
3.8.1 Strength
a. Fasilitas komputer dan internet yang memadai
Untuk meningkatkan efektivitas penyebaran informasi, diperlukan
fasilitas komputer dan internet yang mencakup hardware, software,
serta jaringan yang memadai. Setiap staf TI memiliki komputer
sendiri dengan fasilitas internet.
66
b. Usia staf TI relatif muda
Sumber daya manusia yang relatif muda, ditambah dengan
pengalaman yang telah dimiliki cenderung mempunyai semangat
kerja yang tinggi serta berpeluang untuk belajar lebih banyak.
3.8.2 Weakness
a. Kurangnya program pelatihan bagi staf TI
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan staf TI,
diperlukan suatu program pelatihan yang bermanfaat sehingga akan
dapat meningkatkan kinerja TI secara keseluruhan dengan adanya
anggaran TI yang jelas. Namun hal tersebut masih kurang mendapat
perhatian dari perusahaan.
b. Belum dijalankannya strategi TI secara tepat.
Walaupun strategi TI telah dirumuskan oleh manajemen untuk divisi
TI tetapi strategi tersebut belum diterapkan secara tepat.
c. Belum adanya pembagian tugas yang jelas pada divisi TI
Dalam hal ini divisi TI hanya sebagai pendukung terhadap kelancaran
sistem aplikasi yang berkaitan dengan proses operasional perusahaan
yang tergolong baru. Oleh sebab itu belum ada pembagian tugas dan
tanggungjawab untuk masing-masing proses operasi dan
pengembangan sistem.
67
3.8.3 Opportunities
a. Pengembangan aplikasi reservasi online
Reservasi online merupakan proses pemesanan tiket secara online
melalui situs yang dikembangkan oleh divisi TI PT. Adam
SkyConnection.
a. Kerjasama dengan vendor hardware dan software
Untuk masa mendatang, ada peluang perusahaan untuk menjalin
kerjasama dengan vendor-vendor dalam bentuk proyek bersama yang
akan mendukung operasional dan memperlancar proses bisnis
perusahaan.
b. Kerjasama dengan vendor telekomunikasi
Dalam waktu dekat, PT. Adam SkyConnection akan melayani
reservasi melalui sms (short messaging service) yang bekerja sama
dengan vendor telekomunikasi yang ada.
3.8.4 Threats
a. Percepatan pertumbuhan teknologi informasi (software, hardware dan
network)
Pertumbuhan teknologi yang cepat menuntut perusahaan untuk terus
mengikuti perkembangan agar tidak kalah bersaing dengan
kompetitor. Dan hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
b. Munculnya perusahaan asing yang sejenis
Pangsa pasar bagi PT. Adam SkyConnection tidak hanya berada pada
skala penerbangan domestik nasional, namun juga penerbangan
68
regional internasional. Hal itu menyebabkan perusahaan pesaing bagi
PT. Adam SkyConnetion bukan hanya dari jasa penerbangan lokal
namun juga jasa penerbangan asing yang biasanya berskala besar dan
lebih unggul baik dari segi modal, teknologi maupun pangsa pasar.
69
Internal
Eksternal
Strength - Infrastruktur TI yang
memadai. - Usia staf TI relatif
muda.
Weakness - Kurangnya program
pelatihan bagi staf TI. - Belum dijalankannya
strategi TI secara tepat. - Belum adanya
pembagian tugas yang jelas pada divisi TI.
Opportunities - Pengembangan aplikasi
reservasi online. - Kerjasama dengan
vendor hardware dan software.
- Kerjasama dengan vendor telekomunikasi.
- Meningkatkan
ketersediaan infrastruktur TI dalam mendukung perluasan usaha perusahaan.
- Menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak yang terkait untuk meraih peluang bisnis dan perkembangan usaha.
- Meningkatkan kualitas
pelayanan TI kepada pengguna
- Membuat rencana pelatihan dan pendidikan bagi staf TI secara periodik agar dapat melakukan pengembangan aplikasi.
- Meningkatkan kualitas kinerja divisi TI dalam memberikan pelayanan kepada pengguna
Threat - Percepatan
pertumbuhan teknologi informasi (hardware,software, dan network)
- Munculnya perusahaan asing yang sejenis.
- Mengupayakan
pemanfaatan teknologi terbaru dengan menggunakan infrastruktur yang dimiliki untuk mengatasi ancaman dari perkembangan TI yang pesat
- Mendorong
pengembangan diri staf TI dalam menghadapi perkembangan TI yang pesat
Gambar 3.6 Matriks SWOT TI
70
Tabel 3.1
Pembobotan SWOT TI (Faktor Internal)
Faktor 1 2 3 4 5 Infrastruktur TI yang memadai 1 1.00 2.00 3.00 3.00 2.00Usia staf TI yang relatif muda 2 0.50 1.00 3.00 3.00 2.00Kurangnya program pelatihan bagi staf TI 3 0.33 0.33 1.00 3.00 2.00
Belum dijalankannya strategi TI secara tepat 4 0.33 0.33 0.33 1.00 2.00
Belum adanya pembagian tugas yang jelas pada divisi TI 5 0.50 0.50 0.50 0.50 1.00
2.66 4.16 7.83 10.50 9.00
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Pembobotan SWOT TI (Faktor Internal)
Faktor 1 2 3 4 5 Bobot Infrastruktur TI yang memadai 1 0.38 0.48 0.38 0.29 0.22 0.35 Usia staf TI yang relatif muda 2 0.19 0.24 0.38 0.29 0.22 0.26 Kurangnya program pelatihan bagi staf TI 3 0.12 0.08 0.13 0.29 0.22 0.17
Belum dijalankannya strategi TI secara tepat 4 0.12 0.08 0.04 0.10 0.22 0.11
Belum adanya pembagian tugas yang jelas pada divisi TI 5 0.19 0.12 0.06 0.05 0.11 0.11
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
71
Tabel 3.2 IFAS TI
Faktor Bobot Rating Nilai Infrastruktur TI yang memadai S1 0.35 4 1.4 Usia staf TI relatif muda S2 0.26 3 0.78
Total Kekuatan 0.61 2.18 Kurangnya program pelatihan bagi staf TI W1 0.17 1 0.17
Belum dijalankannya strategi TI secara tepat W2 0.11 2 0.22
Belum adanya pembagian tugas yang jelas pada divisi TI W3 0.11 3 0.33
Total Kelemahan 0.39 0.72 Total IFAS 1.00 1.46
Tabel 3.3 EFAS TI
Faktor Bobot Rating Nilai Pengembangan aplikasi reservasi online O1 0.36 3 1.08
Kerjasama dengan vendor hardware dan software O2 0.22 3 0.66
Kerjasama dengan vendor telekomunikasi O3 0.18 2 0.36
Total Kesempatan 0.76 2.10 Percepatan pertumbuhan TI T1 0.15 1 0.15 Munculnya perusahaan asing sejenis T2 0.09 2 0.18
Total Ancaman 0.24 0.33 Total EFAS 1.00 1.77
72
PELUANG
KEKUATANKELEMAHAN
ANCAMAN
SO
Gambar 3.7
SWOT TI
3.9 Critical Success Factors (CSF) TI
Berdasarkan misi TI, dapat diidentifikasi beberapa faktor kritis
pendukung kesuksesan perusahaan:
1. Menyediakan sistem informasi yang terintegrasi antara front-office dan back-
office serta antar cabang dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada
konsumen dengan memanfaatkan teknologi yang mendukung sistem
informasi yang terintegrasi.
73
2. Memanfaatkan TI dan infrastruktur komunikasi yang ada dalam rangka
mendukung kegiatan operasional perusahaan dan peluasan pangsa pasar di
Indonesia.
a. Fasilitas komputer dan internet yang memadai
b. Optimalisasi penggunaan komputer dan infrastruktur yang ada untuk
mendukung proses kerja yang efektif dan efisien.
3. Menyediakan pelayanan TI dengan nilai tambah bagi internal user dan
mengurangi resiko bisnis.