BAB 3
KONDISI PERUSAHAAN DAN SISTEM SAAT INI
3.1 Latar Belakang Berdiri
SMP Pembangunan Jaya yang berdiri pada tahun 1994 bersamaan dengan
dimulainya penerapan kurikulum baru, menempati gedung SD Pembangunan Jaya dan
kegiatan belajar-mengajar pada siang hari mulai pukul 12:30 hingga pukul 17:30.
Sepanjang perjalanan SMP Pembangunan Jaya telah meluluskan 11 angkatan (1994
hingga 2005).
Sudah lebih dari sepuluh tahun usia SMP Pembangunan Jaya telah banyak yang
diraih dan kiranya perlu ditampilkan beberapa prestasi yang sudah SMP Pembangunan
Jaya raih dalam bidang akademik :
• Siswa Teladan tingkat Propinsi Jawa Barat tahun 2001-2002.
• Juara I Olimpiade IPA dan Matematika yang diadakan oleh PPIPTEK.
• Perolehan nilai 10,0 pada Ujian Nasional untuk mata pelajaran Matematika,
Bahasa Inggris, dan IPA.
Untuk perolahan prestasi non-akademik, diantaranya adalah :
• Predikat Peserta Terbaik Jambore Nasional di Cibubur .
• Juara I Tim Paskibra tingkat Propinsi Banten
• Tim Cheerleader terbaik DKI Jakarta.
• Tim Basket favorit se-Jabotabek.
• Dan berbagai prestasi lainnya.
Sebagai suatu lembaga pendidikan, tentunya SMP Pembangunan Jaya tidak
terlepas dari persaingan dengan lembaga-lembaga lainnya. Tidak hanyamutu akademis
76
yang menjadi sorotan, kegiatan non-akademik pun menjadi ukuran baik kegiatan olahraga,
kesenian, atau kegiatan pembinaan akhlak dan moral pelajar akan menjadi ukuran.
Masyarakat lah yang menilai dan menjadi corong yang menyebarkan berita dan kabar
mengenai SMP Pembangunan Jaya. Sekolah Pembangunan Jaya mengklaim diri sebagai
Sekolah Swasta Unggulan Nasional yang mencetak siswa yang Gemar Belajar, Kreatif,
Mandiri, dan Berbudi Pekerti Luhur. Visi dan Misi tersebut membawa konsekuensi dan
tanggung jawab moral bagi semua unit sekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Jaya.
Menyingkapi hal di atas tersebut, Management SMP Pembangunan Jaya
menyadari sepenuhnya bahwa mereka tidak ingin mendompleng keberhasilan dari unit
sekolah lain. Sebagai mata rantai sekolah, SMP Pembangunan Jaya menempati posisi
yang sangat strategis yang menerima siswa lulusan dari SD Pembangunan Jaya dan dapat
melanjutkan ke SMU Plus Pembangunan Jaya.
Program yang terintegrasi dalam intra dan ekstra kurikulum maupun program-
program unggulan lainnya baik kegiatan akademis maupun non- akademis seperti
Program Pamong, Pendidikan Budi Pekerti, Science Workshop Olah Raga dan Kesenian,
juga kegiatan yang bersifat mental keagamaan serta pagelaran seni yang menjadi Hidden
Curriculum di SMP Pembangunan Jaya .
Perlu diinformasikan bahwa SMP Pembangunan Jaya pada Ujian Akhir asional
tahun Pelajaran 2002-2003 menduduki peringkat 3 (tiga) tingkat Kabupaten Tangerang
dari 380 sekolah, peringkat 3 (tiga) tingkat Propinsi Banten dari 3.500 sekolah dan
peringkat ke 167 tingkat Nasional dari 33.000 sekolah se Indonesia .
Tanpa mengecilkan arti dukungan berbagai pihak dari prestasi yang sudah dicapai,
SMP Pembangunan Jaya masih merasa belum puas dengan prestasi di atas, perjalanan
menuju puncak prestasi tungkat nasional masih sangat jauh. sehingga SMP Pembangunan
77
Jaya sebagai perahu kecil masih dapat menibarkan bendera Pembangunan Jaya di tengah
samudera pendidikan dan gelombang persaingan yang kian dahsyat.
3.2 Sejarah Berdiri
Yayasan Pendidikan Jaya didirikan oleh PT. Pembangunan Jaya yang secara
nirlaba namun mandiri ditujukan untuk menjadi wadah bagi PT. Pembangunan Jaya dan
anak perusahaannya untuk menjalankan fungsi sosialnya dalam bidang pendidikan,
pelatihan, dan bidang-bidang lainnya demi keikutsertaannya dalam mencerdaskan dan
memajukan kesejahteraan bangsa dan Negara.
Di bidang pendidikan, Yayasan Pedidikan Jaya mempunyai tujuan untuk
menjadikan suatu sistem pendidikan terpadu dan berkesinambungan dari TK sampai
dengan SMU. Pada tahun 1994, Yayasan Pendidikan Jaya telah dibuka TK dan SD
Pembangunan Jaya serta awal tahun ajaran 1994/1995 dibuka SMP Pembangunan Jaya
dengan menerapkan kurikulum nasional ke dalam berbagai metode pengajaran. Tujuan
pembukaan SMP Pembangunan Jaya adalah untuk dapat menjadi SMP terbaik dan
bermutu di daerah Tangerang dan DKI Jakarta.
78
Struktur Organisasi SMP Pembangunan Jaya
Wali - wali KelasVIII
Adminstrasi /Tata Usaha
KesiswaanKurikulum
Wakil KepalaSekolahKomite Sekolah
SaranaPrasarana Humas
Wali-wali KelasVII
Siswa - siswi SMP Pembangunan Jaya
Wali-wali kelas IX
Pramubakti
Dewan Guru
Yayasan Pendidikan Jaya
Kepala Sekolah
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi
79
3.3 Job Desk
Job desk atau tugas-tugas dalam struktur organisasi SMP Pembangunan Jaya adalah
sebagai berikut :
3.3.1 Kepala Sekolah
• Bertanggung jawab atas terselenggaranya proses belajar mengajar yang ada dalam
SMP Pembangunan Jaya.
• Bertanggung jawab kepada Yayasan Pendidikan Jaya sesuai dengan amanat yang
diberikan berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) Penunjukan yang dikeluarkan
oleh Yayasan Pendidikan Jaya
• Menjalankan, mengawasi, memonitor dan mengevaluasi program-program kerja
yang telah direncanakan dan deprogram untuk dilaksanakan selama masa jabatan
yang berlaku.
• Bertindak sebagai pimpinan tertinggi dalam SMP Pembangunan Jaya.
Menjalankan amanat dari Yayasan Pendidikan Jaya.
3.3.2 Wakil Kepala Sekolah
• Bertindak sebagai pejabat sementara di saat Kepala Sekolah berhalangan hadir .
• Membantu Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan atas kebijakan yang
akan digariskan dan dikeluarkan .
• Membawahi leader-leader dan serta mengawasi kinerja dan kerja dari leader-
leader yang ada, seperti Kesiswaan, Kurikulum, Sarana Prasarana, dan Humas.
3.3.3 Leader-Leader
Leader yang ada di SMP Pembangunan Jaya terdiri dari 4 (empat) yaitu :
• Bidang Kurikulum
1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
80
2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
3. Mengatur penyusunan program pengajaran.
4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler, remedial, dan enrichment.
5. Mengatur pelaksanaan program penilaian criteria kenaikan kelas,
kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian rapor,
ijazah, dan STK.
6. Mengatur pelaksanaan perbaikan dan pengajaran.
7. mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
8. Mengatur pengembangan MGMP dan coordinator mata pelajaran.
9. Menyusun laporan.
• Bidang Kesiswaan
1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling .
2. Mengatur dan membina program dan kegiatan OSIS.
3. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kesiswaan.
5. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa.
6. Mengatur kegiatan ibadah dan kedisiplinan.
7. Mengatur kegiatan ekstrakurikuler.
8. Menyusun laporan.
• Bidang Sarana Prasarana
1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses
belajar mengajar.
2. Merencanakan program pengadaannya.
3. Mengatur pemanfaatan saran prasarana.
81
4. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian.
5. Pengatur pembakuannya.
6. Mengatur dan koordinasi 6 K.
7. Menyelenggarakan dan koordinasi UKS.
8. Menyusun laporan.
• Bidang Humas
1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan
peranan Komite Sekolah.
2. Menyelenggarakan Bakti Sosial.
3. Menyelenggarakan kegatan Mading.
4. Menyelenggarakan Kurikulum Fair.
5. Kerjasama dan Promosi.
6. Menyusun Laporan.
3.3.4 Guru
Tugas dan Tanggung Jawab Guru
• Membuat perangkat program pengajaran.
• Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
• Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum,
dan ujian akhir.
• Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
• Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
• Mengisi daftarnilai siswa.
• Melaksanakan kegiatan membimbing kepada guru lain dalam kegiatan proses
belajar mengajar.
82
• Membuat alat pelajaran / alat peraga.
• Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni.
• Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
• Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
• Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung
jawabnya.
• Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
• Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
• Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.
3.3.5 Tata Usaha atau Bidang Administrasi
Tugas-tugas atau job desk dari tata usaha atau bidang administrasi dijabarkan melalui
rencana program kerja yang terbagi menjadi 5, yaitu :
1. Harian
2. Mingguan
3. Bulanan.
4. Semester
5. Tahunan
Adapun rencana kerja tersebut secara lebih spesifik adalah sebagai berikut :
1. Harian.
• Menyiapkan dan mengirimkan surat-surat yang dirasa perlu (surat keluar).
• Menyiapkan jawaban-jawaban surat-surat masuk.
• Menyiapkan segala sarana dan prasarana keperluan Kegiatan Belajar
Mengajar.
• Menerima tamu-tamu Kepala Sekolah.
83
2. Mingguan
• Menyiapkan pelaksanaan kegiatan upacara bendera setiap hari Senin.
• Meneliti kehadiran guru dan karyawan.
• Berkonsultasi dengan staf dan wali-wali kelas serta ketua-ketua kelas.
3. Bulanan
• Merekap data kehadiran guru/karyawan, siswa, dan presentase
kehadirannya.
• Merekap Daftar Statistik Keadaan Siswa.
• Merekap penyelesaian administrasi sekolah / kewajiban siswa.
• Merekap absensi Guru Pemantapan, Remedian, dan guru ekskul untuk
diajukan data honorarium ke Yayasan Pendidikan Jaya.
• Pengisian buku mutasi
• Pengecekan inventaris sarana dan prasarana Kegiatan Belajar Mengajar .
• Mempersiapkan dan mengirimkan laporan bulanan.
4. Semester
• Mempersiapkan dan membantu Panitia Ulangan Umum.
• Mempersiapkan surat edaran ke orang tua murid, pemberitahuan
pelaksanaan Ulangan Umum dan Liburan semesteran.
• Mempersiapkan dan mengirimkan laporan.
• Merekapitulasi target kurikulum dan daya serap dari setiap mata pelajaran,
sampai ke tingkat ketuntasan belajar.
• Memasukkan nilai semester siswa ke buku induk.
5. Tahunan.
• Mempersiapkan dan mengirimkan laporan tahunan.
84
• Merekapitulasi murid maupun guru dan pegawai.
• Penerimaan Siswa Baru.
• Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
3.3.6 Pramubakti
1. Bidang KURIKULUM DAN SARANA
• Bertanggung jawab terhadap pengaturan sarana prasarana sekolah.
• Bertanggung jawab atas penggandaan soal dan keamanannya
(kerahasiaan).
• Bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penataan peralatan sekolah
serta keamanannya termasuk pemanfaatan dan pengamanan gudang.
• Membantu Kepala Sekolah, guru, dan karyawan dalam setiap kebutuhan
yang dengan teknik pekerjaan yang efisien.
• Membantu pengaturan dan pemeliharaan barang-barang inventaris sekolah.
• Membantu penggandaan dan pemrosesan administrasi sekolah (foto copy
dan lain-lain).
• Melaporkan kepada Pimpinan Sekolah dan Staf Tata Usaha setiap kegiatan
yang dilakukan dan termasuk perkembangannya.
• Memeriksa keadaan setiap ruangan termasuk ruangan kelas,
mengamankan barang-barang yang tertinggal dan melaporkan ke Kepala
Sekolah, guru piket, atau wali kelas.
• Menyiapkan dan mengatur segala sarana prasarana upacara, sarana rapat,
dan lain-lain.
• Menyampaikan laporan pekerjaannya secara rutin kepada Kepala Sekolah.
85
2. Bidang HUMAS DAN LAYANAN UMUM.
• Menyiapkan minum guru dan karyawan serta keperluan lainnya.
• Menjadi penghubung untuk menyelesaikan surat masuk dan surat keluar.
• Bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan ruang Kepala Sekolah,
ruang guru dan ruangan lainnya, koordinasi dengan petugas kebersihan.
• Membantu membayar rekening listrik, telepon dan lain-lain.
• Melaporkan kepada Pimpinan Sekolah atau Staf Tata Usaha setiap
kegiatan yang dilakukan dan termasuk perkembangannya.
• Bertanggung jawab terhadap pengaturan ruang dapur dan sekitarnya.
• Membantu penataan konsumsi untuk keperluan rapat dan lain-lain.
• Bertanggung jawab atas kebersihan dan keamanan ruang Kepala Sekolah,
ruang guru dan ruang tata usaha, koordinasi dengan cleaning service.
• Membantu pengaturan buku-buku di Perpustakaan.
• Membantu setiap kegiatan administrasi ketatausahaan bila diperlukan.
• Menyampaikan laporan pekerjaannya secara rutin kepada Kepala Sekolah.
3.4 Analisa PORTER
Penulis melihat kepada analisis PORTER, analisa 5 Daya PORTER, yang menitik
beratkan pada ancaman dari pendatang baru, ancaman barang pengganti, kekuatan tawar-
menawar supplier, kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen, serta persaingan yang
sedang terjadi di dalam industri. Dengan ini penulis mengidentifikasikan kelima faktor
tersebut dengan diagram sebagai berikut :
86
Ancaman Produk Pengganti
- Home schooling.
Ancaman Pendatang Baru
Daya Tawar Pembeli - Lulusan dari SD di
Bintaro dan sekitarnya. - Lulusan SD
Pembangunan Jaya yang masuk SMP Pemb. Jaya.
Daya Tawar Supplier
- Yayasan Pendidikan Jaya. - Komite Sekolah. - SD Pembangunan Jaya
Persaingan yang terjadi dalam Industri
- SMPI Al-Azhar Bintaro, SMP Bakti Mulya, SMP Harapan Ibu, SMP Ricci II
Gambar 3. 2 Diagram Analisa PORTER SMP Pembangunan Jaya
Adapun penjabaran dari diagram di atas adalah :
1. Ancaman Dari Pendatang Baru (Threat of New Entrant)
Sekolah-sekolah yang timbul baru di lingkungan sekitar dari SMP
Pembangunan Jaya, saat ini belum ada. Adapun sekolah-sekolah baru yang
didirikan di lingkungan Bintaro Jaya dan sekitarnya adalah sekolah-sekolah yang
tingkatannya lebih rendah dari SMP. Yaitu Sekolah Dasar, Taman Kanak-kanak,
dan Taman Bermain (dapat juga disebut dengan Playgroup), yang setingkat di
bawah TK. Untuk tingkatan SMP, di lingkungan perumahan Bintaro Jaya dan
87
sekitarnya telah berdiri nama-nama sekolah yang telah berdiri sejak lama, seperti
SMP Pembangunan Jaya sendiri, SMP Al-Azhar Bintaro, SMP Harapan Ibu, SMP
Bakti Mulya, SMP Kartika, SMP BPK Penabur.
Untuk sekolah swasta yang akan mendirikan sekolahnya, rata-rata memilih
lokasi di wilayah Bumi Serpong Damai. Hal ini diakibatkan oleh terbatasnya
lahan yang ada di lingkungan Bintaro Jaya dan sekitarnya. Warga Bintaro Jaya
dan sekitarnya dapat menjangkau Bumi Serpong Damai melalui jalan tol lingkar
luar Bintaro-BSD, yang dapat ditempuh dengan 15 menit perjalanan. Sekolah
yang berada di wilayah tersebut adalah SMP Santa Ursula, SMP St. Laurensia,
SMP Karisma Bangsa, dll.
Untuk masuk ke dalam industri pendidikan ini, asalkan memiliki modal
dana, tanah dan bangunan, kemudian mendaftarkan ke Depdiknas untuk
pengajuan ijin maka dapat mendirikan sekolah. Untuk modal dana, sedikit banyak
lembaga keuangan yang bersedia memberi bantuan dana, kemudian untuk lokasi
dan tanah, bila sudah memiliki tanah yang cukup tidak masalah, namun bila
belum harus membeli tanah.
Tidak adanya sekolah baru didirikan di lokasi Bintaro Jaya, Pondok
Pinang, Pondok Aren, dan sekitarnya adalah dikarenakan salah satunya adalah
harga tanah dan luas tanah yang diperlukan untuk membangun sekolah di wilayah
ini. Pergerakan harga tanah dan rumah di Kota Taman Bintaro Jaya (KTBJ) cukup
baik. Saat tahun 2001 harga tanah di sektor I, yang masuk dalam wilayah Jakarta
Selatan, berkisar Rp 1 juta-Rp 1,9 juta per m2. Sedangkan di sektor 2-9 harga
tanahnya, untuk lokasi yang bagus sekitar Rp1 juta-Rp1,5 juta per m2, dan untuk
lokasi yang kurang bagus sekitar Rp1 juta per m2. "Setiap tahun harga rumah dan
88
tanah di Bintaro naik 20%-30%. Berarti pada tahun ini 2007, harga tanah di
daerah bintaro jaya dari 2,2 juta-3,1 juta per m2 untuk sektor 1 yang masuk
wilayah Jakarta Selatan dan untuk sector 2-9, untuk yang lokasi yang bagus harga
tanahnya 2,2 juta-2,7 juta per m2 dan untuk yang lokasi kurang bagus, harganya
sekitar 2.2 juta per m2.
Undang-undang dan regulasi pemerintah terhadap sekolah swasta sangat
mendukung dan tidak menghambat pendirian dan pengembangan sekolah swasta.
Ini ditunjukkan dengan adanya bantuan terhadap sekolah swasta dalam undang-
undang.
Regulasi pemerintah bagi pendirian sekolah swasta baru di Indonesia
diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar
Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah jo. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1954
tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950 dari
Republik Indonesia dahulu tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di
Sekolah untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor
38,Tambahan Lembaran Negara Nomor 550). Dan juga adanya bantuan bagi
sekolah swasta oleh pemerintah yang diatur dalam PP 28/1981, PEMBERIAN
BANTUAN KEPADA SEKOLAH SWASTA Oleh : PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA Nomor : 28 TAHUN 1981 (28/1981). Syarat dan ketentuan serta
bantuan yang diperoleh diatur dalam PP tersebut.
Dengan adanya undang-undang yang mengatur mengenai sekolah swasta
da adanya bantuan terhadap sekolah swasta, berarti entry barrier dari pemerintah
sangat kecil. Entry barrier yang muncul untuk mendirikan sekolah swasta baru di
lingkungan Bintaro Jaya adalah lokasi yang mudah dijangkau oleh murid dan
89
harga tanah untuk mendirikan bangunan sekolah yang memadai membutuhkan
modal yang besar. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa ancaman dari pendatang
baru kecil, dikarenakan tidak adanya pesaing baru yang hadir.
2. Ancaman Dari Barang Pengganti (Threat of Substitute Product)
Saat ini terjadi alternative dalam pendidikan formal yaitu orangtua murid
mulai menyekolahkan anaknya menggunakan jasa homeschooling.
Homeschooling ini seperti memberi pelajaran dan pendidikan kepada anaknya di
rumah oleh orangtua atau pembimbing (wikipedia.com,2007). Dalam
homeschooling, orangtua bertindak sebagai guru di rumah memberi materi
pelajaran dengan waktu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia
untuk tiap mata pelajarannya atau bisa juga dengan menggunakan pembimbing
yang disediakan oleh yayasan homeschooling. Homeschooling ini dapat
mengikuti ujian persamaan yang diadakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
sehingga memiliki ijazah dan nilai yang diperoleh siswa diakui dan dapat
digunakan.
Homeschooling menjadi wadah bagi orangtua untuk memberi pendidikan
yang berkualitas yang dirasanya tidak dapat diperoleh dan tidak mempercayai
sekolah formal. Ada juga yang merasa tidak cocok dengan metode pembelajaran
yang disediakan oleh sekolah formal saat ini, seperti materi yang membebani,
waktu belajar dari jam 7 pagi hingga hampir jam 3 sore yang melelahkan anak
mereka, dan dirasa masih belum berkualitas bagi mereka, dan juga dirasa bahwa
sekolah formal saat ini menjadi ajang perkelahian dan peredaran obat bius.
Yayasan yang menyediakan layanan dan bantuan homeschooling ini antara
lain : Yayasan Bina Mekanika dan Morning Star Academy.
90
Namun adanya kendala dalam pengimplementasian homeschooling bagi
orangtua, lebih banyak dikarenakan orangtua harus menyediakan waktu yang
lebih banyak dibanding dengan menyekolahkan anaknya di sekolah formal.
Karena orangtua membimbing dan mendampingi dalam proses pendidikan
homeschooling ini, walaupun dapat juga dengan mendatangkan tutor dari lembaga
resmi penyedia jasa pendidikan homeschooling.
Kemudian biaya yang ditawarkan cukup bervariasi untuk memperoleh
pendidikan homeschooling ini.Yayasan Bina Mekanika yang beralamat di
Jl.Masjid Al-Huda Keb. Lama menetapkan biaya Rp. 500.000 per tahun untuk 2
tutor dengan jam belajar minimal 5 x 3 jam per minggu, pengajar lulusan S1,
dengan ijazah resmi dan mengikuti UAN pada bulan Mei dan UAI pada bulan
April dan Oktober.Untuk Morning Star Academy berkantor di Gd.Setiabudi, Jl.
H.Rasuna Said Kav.62 menetapkan biaya Rp. 3.4 juta (uang pangkal) dan Rp. 2.3
juta (per semester), pengajar adalah lulusan luar negeri, ijazah mendapat
akreditasi dari Franklin Classical School ujian dilaksanakan 1 kali pada bulan
Oktober dan mengacu pada SAT Test USA.
Ancaman dari barang pengganti ini kecil dikarenakan biaya yang lebih
mahal dan masih sedikitnya minat dan pengetahuan masyarakat tentang
homeschooling.
3. Daya Tawar Dari Konsumen (Bargaining Power of Buyers)
Orang tua murid calon siswa mangalami kesulitan yang dihadapi dalam
system penerimaan siswa baru untuk SMP saat ini. SMP-SMP swasta yang
memiliki SD sendiri yang berada dalam satu payung yayasan, telah membuka
pendaftaran siswa baru mereka terlebih dahulu kepada calon siswa-siswi yang
91
berasal dari SD mereka tersebut. Seperti SMP Al-Azhar Bintaro yang
mendahulukan penerimaan calon siswa-siswi dari SD mereka, begitu pula SMP
Ricci II yang melakukan hal serupa, SMP Harapan Ibu dan SMP Bakti Mulya 400
pula.
Begitu pula dengan yang dilakukan oleh SMP Pembangunan Jaya yang
memiliki SD Pembangunan Jaya. SMP Pembangunan Jaya telah memberikan
privileges atau keuntungan dan kemudahan terhadap lulusan SD Pembangunan
jaya apabila orang tua memasukkan anaknya ke SMP Pembangunan Jaya.
Dan apabila orang tua mendaftarkan anak mereka ke sekolah lain, maka
mereka menghadapi kesulitan seperti anak harus mengikuti ujian masuk di SMP
lain tersebut dan besarnya biaya masuk yang berbeda dengan lulusan SD yang
berada dalam satu yayasan.
Dengan begitu orangtua murid menghadapi dilema, dalam menentukan
pilihan dan dihadapkan pada situasi yang membuat mereka untuk lebih memilih
SMP yang berada dalam satu yayasan. Dalam hal ini lulusan SD Pembangunan
Jaya memilih SMP Pembangunan Jaya.
Daya tawar atau bargaining power dari konsumen, dalam hal ini orang tua
murid dan murid itu sendiri kecil, dikarenakan pihak konsumen dalam hal ini
orangtua murid tidak memiliki kewenangan yang lebih terhadap harga, penawaran
yang diberikan, dan menentukan pilihan mereka.
4. Daya Tawar Dari Supplier (Bargaining Power of Suppliers).
Supplier yang dimaksud dalam industri ini adalah pihak yang ketiga yang
dimana SMP Pembangunan Jaya melakukan kerja sama untuk melakukan
kegiatan operasionalnya. Dalam hal ini adalah guru/tenaga pengajar, furniture
92
untuk ruangan kelas, pengadaan alat tulis, pengadaan buku pelajaran dan
perlengkapan kegiatan belajar mengajar.
SMP Pembangunan Jaya saat ini memiliki tenaga guru dan pengajar yang
terdiri dari tenaga kerja tetap, tenaga kerja kontrak dan tenaga honorer. Dengan
perincian sebagai berikut : 20 guru adalah tenaga kerja tetap, 4 guru tenaga kerja
kontrak, dan 7 guru adalah tenaga kerja honorer. Jadi saat ini SMP Pembangunan
Jaya memiliki 31 guru yang dipekerjakan. SMP Pembangunan Jaya dalam
merekrut guru-guru untuk bekerja melalui perekrutan melalui penunjukan atau
pengangkatan oleh Yayasan Pendidikan Jaya. SMP Pembangunan Jaya apabila
membutuhkan tenaga pengajar yang baru akan mengajukan permohonan tenaga
pengajar baru kepada Yayasan Pembangunan Jaya. Kemudian Yayasan
Pembangunan Jaya akan membuka lowongan terhadap posisi tersebut. Tenaga
pengajar yang diambil rata-rata berasal dari IKIP-IKIP, jurusan pendidikan
universitas-universitas. Yayasan Pendidikan Jaya memiliki beberapa sekolah,
selain SMP Pembangunan Jaya, yang berada di bawah naungannya. Jadi para
calon guru cukup mendaftarkan diri pada yayasan dan nantinya akan disalurkan
oleh yayasan. Dengan begitu SMP Pembangunan Jaya tidak memiliki kesulitan
dalam memenuhi kebutuhannya akan tenaga pengajar. Dan lagi lulusan dari
universitas/akademi/sekolah tinggi pendidikan guru sangatlah banyak.
Untuk pengadaan tenaga pengajar yang dibutuhkan oleh SMP
Pembangunan Jaya ini bargaining power dari supplier dikatakan lemah/kecil.
Dikarenakan supplier dalam hal ini pasar tenaga kerja pengajar tidak mampu
mempengaruhi harga jual mereka dikarenakan banyaknya tenaga pengajar yang
ada.
93
Untuk pengadaan buku pelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dilakukan oleh Komite Sekolah. Dan buku pelajaran yang digunakan
ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Mekanisme dari
pengadaan buku pelajaran adalah sebagai berikut: Depdiknas memberi kurikulum
yang akan digunakan untuk tahun ajaran baru. Bidang Kurikulum mempelajari
dan merumuskan kurikulum tersebut dan membuat kurikulum baru yang sejalan
dan sesuai dengan yang dinginkan oleh SMP Pembangunan Jaya dan Depdiknas.
Bidang Kurikulum memberikan kurikulum ini kepada guru mata pelajaran. Guru
mata pelajaran mempelajari kurikulum tersebut dan menentukan buku pelajaran
mana yang akan digunakan, dari penerbit mana, pengarang siapa, hingga cetakan
ke berapa. Dari guru permohonan buku diteruskan kepada Komite Sekolah yang
bertanggung jawab atas pengadaan buku pelajaran tersebut. Komite sekolah yang
menghubungi penerbit, melakukan penawaran dan negosiasi, hingga buku
diperoleh.
Untuk pengadaan buku pelajaran ini bargaining power dari supplier
dikatakan besar dikarenakan pihak sekolah melalui Komite Sekolah tidak mampu
mengontrol harga dan penawaran yang diajukan oleh penerbit. Pihak Komite
Sekolah harus mampu menyediakan buku yang diminta oleh guru mata pelajaran
tersebut.
Untuk pengadaan furnitur yang diperlukan untuk proses belajar mengajar
SMP Pembangunan Jaya, adalah Yayasan Pendidikan Jaya yang menyediakan.
Pihak sekolah melaporkan kepada Yayasan Pendidikan Jaya, furnitur atau
perabotan apa saja yang sudah perlu diganti atau dilengkapi sarana dan
94
prasarananya, kemudian Yayasan Pendidikan Jaya akan memenuhi permintaan
pihak sekolah.
Untuk pengadaan kurikulum dasar, SMP Pembangunan Jaya mengikuti
kurikulum yang diberikan oleh Depdiknas. Depdiknas bertindak sebagai supplier
kurikulum dasar yang nantinya digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
SMP Pembangunan Jaya memperoleh bargaining power dari supplier yang besar
dikarenakan SMP Pembangunan Jaya tidak memilki kewenangan dalam
mempengaruhi kurikulum yang akan digunakan.
5. Persaingan Yang Terjadi Dalam Industri (Rivalry Among Existing Industry).
Pada umumnya di tiap industri pasti akan terjadi atau ada suatu persaingan
dengan pesaing-pesaingnya. Dan sudah menjadi tuntutan bagi setiap perusahaan
atau unit usaha untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Begitu pula pada dunia
pendidikan yang digeluti oleh SMP Pembangunan Jaya. Dalam lingkungan
terdekat atau sekitar SMP Pembangunan Jaya, yaitu di daerah Bintaro Jaya dan
sekitarnya, terdapat banyak lembaga pendidikan yang menawarkan kepada para
calon siswa nya dengan berbagai inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan, seperti
muatan-muatan lokal yang beragam, ekstra kurikuler, kegiatan-kegiatan lainnya.
Mereka melakukan itu agar dapat bersaing dan menjadi terbaik serta menarik
perhatian para calon siswa untuk bersekolah di situ. Bagi SMP Pembangunan Jaya
sendiri, sekolah-sekolah yang mampu disebut sebagai pesaing adalah SMP Al-
Azhar Bintaro, SMP Bakti Mulya, SMP Harapan Ibu, SMP Kartika. Scope atau
ruang lingkup dari pesaing yang ditetapkan adalah sekolah swasta yang berada
pada lokasi Bintaro Jaya, dan sekitarnya dengan segmen pasar yang
diperuntukkan bagi kalangan menengah dan menengah ke atas. Sekolah-sekolah
95
tersebut tersebut menjadi pesaing bagi SMP Pembangunan Jaya untuk merengkuh
calon-calon siswa yang berada di Bintaro Jaya dan sekitarnya.
Maka untuk mempertahankan eksistensinya dan kebanggaannya, SMP
Pembangunan Jaya terus menerus meningkatkan kredibilitasnya dengan terus
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi agar mampu menarik minat
masyarakat ingin menyekolahkan anaknya. Hal tersebut juga disertai dengan
peningkatan sarana dan prasarana belajar mengajar yang dimiliki oleh SMP
Pembangunan Jaya.
Persaingan yang terjadi dalam industri besar karena tingkat persaingan di
antara para pesaing di industri pendidikan SMP ini cukup tinggi dikarenakan
banyaknya perbedaan jenis program yang ditawarkan dari tiap pesaing yang
kemudian menjadi keunggulan dari tiap sekolah. Belum lagi terdapat diversity
yang cukup beragam dari sekolah pesaing, seperti menawarkan sekolah mereka
dengan dasar pedidikan keagamaan.
Dari analisa Porter di atas, diperoleh kondisi lingkungan yang menggambarkan
kondisi persaingan yang bersifat blue ocean, dimana para pesaing saling bersaing
meningkatkan mutu dan kualitas tanpa saling menjatuhkan satu sama lain. SMP
Pembangunan Jaya sebaiknya menganut strategi generik fokus differensiasi.
3.5 Analisa Internal Eksternal
3.5.1 Analisa Faktor Internal Eksternal
3.5.1.1 Faktor Internal
Faktor-faktor internal yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya adalah sebagai
berikut :
• Strength
96
Adalah kekuatan atau kelebihan yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya dan
menjadi keunggulan kompetitf terhadap para pesaing.
Adapun kekuatan yang dapat penulis analisa adalah sebagai berikut :
1. Adanya Program Moving Class, Program Pamong.
Program Moving Class adalah program yang telah dijalankan oleh
SMP Pembangunan Jaya yang berupa program dimana siswa yang aktif
dalam mencari guru mata pelajaran. Sistem ini sama dengan yang telah
dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi, dimana siswa berpindah kelas
mencari guru yang dikehendaki. SMP Pembangunan Jaya menggunakan
program ini untuk melatih sikap proaktif dari siswa. Begitu pula apabila
siswa-siswi tersebut mengalami kelemahan atau kekurangan dalam satu
mata pelajaran, adalah tugas siswa-siswi untuk mencari dan mendatangi
guru mata pelajaran mereka dan meminta ulangan perbaikan atau remedial.
Remedial atau ulangan perbaikan ini dilakukan oleh siswa-siswi setelah
jam pelajaran berlangsung atau diatas pukul 14.45 WIB.
Adanya Program Pamong dan konsultan psikologi. Program Pamong
adalah program dimana satu guru yang berada di SMP Pembangunan Jaya
bertanggung jawab atas beberapa murid. Guru tersebut bertanggung jawab
dan memantau atas kemajuan atau perkembangan dari siswa-siswi yang di
amanatkan kepadanya. Dan nantinya apabila ada penurunan atau
peningkatan yang perlu untuk dipertanyakan oleh wali kelas, maka wali
kelas akan menanyakan kepada guru pamong dari siswa-siswi yang
bersangkutan. Adapun tingkatan untuk penyelesaian dari perkembangan
akhlak dan akademis dari siswa-siswi adalah sebagai berikut:
97
Guru Pamong
Bimbingan dan Konseling
Konsultan Psikologi
Wali Kelas
Gambar 3. 3 Diagram Struktur Konsultasi Murid
Wali kelas akan meminta saran dan perkembangan yang telah
diamati oleh Guru Pamong, apabila masalah tersebut tidak mampu diatasi
oleh guru pamong, maka wali kelas dapat membawa masalah tersebut dan
meminta bantuan kepada bagian Bimbingan dan Konseling. Apabila masih
tidak ditemukan jalan penyelesaian terhadap masalah tersebut, maka SMP
Pembangunan Jaya memiliki Konsultan Psikologi yang dapat mambantu
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Adanya muatan-muatan lokal (mulok), seperti Science Workshop,
Komputer, English Plus.
Beberapa muatan lokal yang disebutkan di atas, ada yang sudah
merupakan muatan lokal yang disebutkan di dalam kurikulum terkini,
yaitu Kurukulum Berbasis Kompetensi (KBK). Muatan-muatan lokal yang
penulis temukan pada SMP Pembangunan Jaya dan telah disebutkan di
dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Komputer dan Science
98
Workshop. Kemudian SMP Pembangunan Jaya mengembangkan muatan
lokal bagi siswa-siswi mereka, yaitu English Plus. English Plus ini adalah
mata pelajaran muatan lokal dimana siswa-siswi mempelajari bahasa
inggris secara aktif dan pasif. Siswa-siswi diharapkan dapat mampu
berkomunikasi Bahasa Inggris baik itu pasif maupun aktif. Di kelas ini,
kelas English Plus, siswa- siswi wajib menggunakan bahasa Inggris dalam
berkomunikasi, sama seperti kelas Conversation Class, yaitu kelas dimana
bahasa pengantarnya wajib bahasa Inggris, jadi siswa-siswi belajar bahasa
Inggris sekaligus mempraktekkannya dengan berkomunikasi.
3. Lokasi SMP Pembangunan Jaya yang strategis berada di dalam kompleks
perumahan Bintaro Jaya.
Lokasi SMP Pembangunan Jaya yang berada di lingkungan
perumahan Bintaro Jaya menjadi lokasi yang potensial untuk menarik para
orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di SMP Pembangunan
Jaya. Faktor lokasi ini dapat membuat orang tua siswa-siswi agar lebih
mudah memantu anaknya dan berharap dengan dekatnya sekolah dengan
lokasi tempat tinggal membuat anak mereka tidak mudah capai dan
memakan waktu yang lama dalam perjalanannya. Lokasi SMP
Pembangunan Jaya berada di Jl. Bintaro Utama Sektor 3A Bintaro Jaya ini,
berada di tepi jalan utama kompleks Kota Taman Bintaro Jaya. Berada
dekat dengan pusat perbelanjaan Bintaro Plaza, dan Lapangan Tenis serta
Kolam Renang Sektor 3.
99
4. Dukungan Yayasan Pendidikan Jaya.
Yayasan pendidikan jaya selaku yayasan yang menaungi SMP
Pembangunan Jaya dan top management memberi dukungan yang kuat.
Ini ditunjukkan dengan dukungan Yayasan Pendidikan Jaya terhadap
program-program yang dirumuskan dan dirancang oleh SMP
Pembangunan Jaya yang kemudian disetujui pelaksanaannya dan telah
berjalan dengan baik dan mendapat respon yang baik dari murid maupun
orangtua. Program-program tersebut saat ini telah menjadi program
unggulan yang membedakan SMP Pembangunan Jaya dengan sekolah
pesaing.
5. Tenaga pengajar yang berkualitas.
SMP Pembangunan Jaya memiliki tenaga pengajar yang
berkualitas yang ditunjukkan dengan barisan tenaga pengajar yang berlatar
pendidikan dari lulusan IKIP-IKIP atau sekolah tinggi pendidikan dengan
almameter yang diakui. Dan juga mereka memiliki gelar sebagai sarjana
S1 (S.pd., Drs/a., Ir., S.Sos., S.Ag.).Tenaga pengajar mengajar sesuai
bidang pendidikan yang sesuai dengan bidangnya.
Proses perekrutan tenaga pengajar ini melalui seleksi yang
dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Jaya, atas permintaan dari SMP
Pembangunan Jaya sesuai dengan bidang yang mereka butuhkan. Yayasan
Pendidikan Jaya membuka lowongan melalui koran-koran.
• Weakness
100
Adalah kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh SMP
Pembangunan Jaya. Dalam analisa telah ditemukan dan melihat kelemahan yang
dimiliki SMP Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut :
1. Biaya pendidikan pada SMP Pembangunan Jaya cukup mahal.
SMP Pembangunan Jaya berbiaya cukup tinggi. Dari informasi
yang dapat kumpulkan, SMP Pembangunan Jaya berbiaya SPP sebesar Rp.
740.000,- per bulan dan Uang Pangkal (biaya yang dikenakan pada orang
tua murid pada saat penerimaan siswa-siswi) sebesar Rp. 16.500.000,-.
SMP Al-Azhar Bintaro berbiaya SPP Rp. 600.000 dengan uang pangkal
Rp. 13.960.000. Dan untuk lulusan SD dari Al-Azhar sendiri mendapat
potongan harga bila mendaftarkan anaknya.
SMP RICCI II menerapkan uang pangkal Rp. 7.500.000 dengan
uang SPP Rp.475.000 ditambah uang kegiatan per tahun sebesar Rp.
660.000.
Biaya cukup tinggi yang dikenakan pada orang tua murid oleh
SMP Pembangunan jaya ini dikarenakan status SMP Pembangunan Jaya
yang merupakan sekolah swasta. Sekolah swasta dalam mencari dana
untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, adalah melalui orang tua
murid. Tidak sama dengan sekolah negeri yang mendapat subsidi dari
pemerintah untuk dana kegiatan operasionalnya, sekolah swasta harus
mampu mencukupi sendiri kebutuhan dananya.
SMP Pembangunan Jaya menyadari bahwa biaya pendidikan yang
dikenakan bagi orang tua siswa-siswi cukup tinggi, namun mereka yakin
101
kualitas pendidikan dan program-program yang mereka tawarkan
sebanding dengan biaya pendidikan yang orang tua murid keluarkan.
2. Tidak adanya jam pelajaran tambahan bagi siswa-siswi kelas IX yang akan
menghadapi UAN.
SMP Pembangunan Jaya memiliki jam kegiatan belajar mengajar
dari pukul 07.15-14.45 WIB. Seluruh kelas, dari kelas VII, VIII, sampai
kelas IX, mematuhi jam kegiatan belajar mengajar tersebut. SMP
Pembangunan Jaya tidak menerapkan jam atau kegiatan belajar mengajar
tambahan bagi siswa kelas IX yang akan menempuh UAN. Ini
mengakibatkan orang tua murid mendaftarkan anaknya ke lembaga-
lembaga bimbingan belajar. Dengan tidak mengadakan jam tambahan,
orang tua murid yang merasa anaknya masih perlu untuk mendapat
tambahan pelajaran meluangkan waktu, biaya, dan perhatiannya untuk
mencari lembaga bimbingan yang sesuai.
Ada waktu yang disediakan oleh SMP Pembangunan Jaya bagi
siswa-siswi-nya setelah kegiatan belajar mengajar usai, yaitu pukul 14.45
WIB. Namun jam tersebut tidak digunakan oleh SMP Pembangunan Jaya
untuk mengadakan jam tambahan, waktu tersebut bagi siswa-siswi nya,
baik itu kelas VII, VIII, IX, untuk melakukan remedial atau ujian
perbaikan.
Remedial yang dilakukan oleh siswa-siswi ini adalah merupakan
kesepakatan yang terjadi antara siswa/siswi dengan guru mata pelajaran
yang bersangkutan. Kesepakatan itu meliputi kapan, jam mulai hingga
102
waktu mengumpulkan ujian remedial. Tempat untuk melakukan remedial
adalah di lingkungan SMP Pembangunan Jaya.
3. Bentuk bangunan yang dimiliki di lokasi saat ini sulit untuk dilakukan
pengembangan.
Bangunan yang dimiliki saat ini oleh SMP Pembangunan Jaya
adalah bangunan bertingkat 3 yang digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar, aula/hall yang digunakan untuk kegiatan pertemuan dan
olahraga, lapangan basket. Bangunan yang digunakan saat ini, digunakan
juga bersama dengan SD Pembangunan Jaya.
4. SKBM rendah.
SKBM (Standar Kelulusan Bidang Mata studi) yang ditetapkan
oleh SMP Pembangunan Jaya dirasa terlalu rendah oleh orangtua murid
dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Dengan SKBM yang
rendah dirasa oleh orangtua murid terlalu mudah bagi murid untuk lulus
dari bidang mata studi, dan ini dapat melemahkan semangat murid untuk
belajar lebih giat.SKBM yang ditetapkan oleh SMP Pembangunan Jaya
untuk saat ini adalah 60, merata untuk tiap mata pelajaran. SMP Al-Azhar
bervariasi untuk tiap mata pelajaran berkisar antara 60-70. SMP Ricci II
menerapkan SKBM pada angka 70, dan hanya pada mata pelajaran
matematika dan fisika yang dia tetapkan SKBM pada angka 60. Angka ini
dirasa rendah oleh beberapa orang tua murid karena ada beberapa sekolah
negeri yang mereka ketahui menetapkan SKBM pada angka 70.
3.5.2.2 Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang ada pada SMP Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut:
103
• Opportunity
Adalah peluang atau kesempatan yang dimiliki oleh SMP Pembangunan
Jaya. Penulis melihat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan atau dapat
menjadi keunggulan kompetitif bagi SMP Pembangunan Jaya. Peluang tersebut
adalah :
1. Tidak adanya sekolah swasta baru atau sekolah pesaing baru dalam
lingkungan Bintaro, Pondok Aren, Pondok Pinang dan sekitarnya.
Ini menjadi peluang bagi SMP Pembangunan Jaya untuk meraih
siswa-siswanya dari daerah Bintaro dan sekitarnya. Sekolah yang baru
didirikan di wilayah Bintaro, Pondok Aren, Pondok Pinang dan sekitarnya
dalam 5 tahun terakhir adalah TK-SD High Scope, dan sekolah
internasional British International School. SMP swasta-swasta baru rata-
rata memilih mendirikan bangunan sekolahnya di lingkungan BSD, Alam
Sutra, dan Serpong.
2. Image SMP Pembangunan Jaya.
SMP Pembangunan Jaya memiliki image yang cukup baik di
kalangan orangtua yang mencari sekolah yang berada pada daerah Bintaro,
Pondok Aren, Pondok Pinang dan sekitarnya. Hal ini ditunjang dengan
kapasitas bangku yang disediakan untuk tahun ajaran baru, selalau
diminati oleh peminat dan mencapai kapasitas penuh atau hampir penuh.
SMP Pembangunan Jaya juga meluluskan 100 % dari siswanya dalam 5
tahun terakhir. Ini menunjang image SMP Pembangunan Jaya sebagai
sekolah yang baik dan berkualitas.
104
Begitu pula dengan prestasi non akademik yang telah dicapai
dalam beberapa tahun terakhir di bidang olahraga dan lainnya, seperti :
• Predikat Peserta Terbaik Jambore Nasional di Cibubur .
• Juara I Tim Paskibra tingkat Propinsi Banten
• Tim Cheerleader terbaik DKI Jakarta.
• Tim Basket favorit se-Jabotabek.
• Dan berbagai prestasi lainnya.
Sederet prestasi diatas menunjukkan bahwa SMP Pembangunan
Jaya juga mendukung kegiatan non akademis yang dilakukan oleh siswa-
siswinya dan mampu menunjukan prestasi. Ini menjadi nilai tambah bagi
SMP Pembangunan Jaya di mata orang tua siswa-siswi.
SMP Pembangunan Jaya juga mendukung diadakanya pentas seni
tiap tahunnya, dengan nama GALAXEE, yang diadakan di lingkungan
sekolah mereka dengan tema dan susunan kepanitiaan diserahkan
sepenuhnya kepada siswa-siswinya. Ini membantu mereka untuk belajar
membuat, merencanakan, dan menjalankan program untuk mereka dan
dari mereka. Ini disadari sepenuhnya oleh orang tua murid dan menjadi
nilai tambah bagi image SMP Pembangunan Jaya.
3. Captive market dengan adanya SD Pembangunan Jaya.
SD Pembangunan Jaya yang berada bersebelahan dengan SMP
Pembangunan Jaya dan berada pada satu yayasan, merupakan salah satu
bentuk dari SMP pembangunan Jaya untuk meraih calon siswa-siswinya.
Dengan 90% dari siswa-siswi SMP Pembanguanan Jaya tahun
ajaran terakhir berasal dari SD Pembangunan Jaya, ini menunjukkan
105
bahwa SD Pembangunan Jaya telah menjadi pemasok yang baik dan
captive market yang merupakan peluang bagi SMP Pembangunan Jaya.
Tabel 3. 1 Data penerimaan murid SMP Pembangunan Jaya
Tahun Jumlah murid SD PJ SD Lain2006 108 100 82005 102 92 102004 107 98 92003 108 100 82002 105 95 10
4. Dukungan pemerintah terhadap penggunaan teknologi informasi yang
mendukung aplikasi pembelajaran.
Bangun Budaya Pemanfaatan ICT di Sekolah Jakarta-Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and
Communication Technology (ICT) dibidang pendidikan seyogyanya tidak
hanya untuk membangun fasilitas dan sarana pembelajaran saja. Tetapi
lebih penting lagi adalah mendorong terciptanya budaya penggunaan ICT
di sekolah. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Departemen
Pendidikan Nasional (Sesjen Depdiknas) Dodi Nandika pada
seminar ”Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka
Peningkatan Mutu Pembelajaran” di Depdiknas, Senayan,Jakarta pada,
Pemerintah juga mendukung pemanfaatan ICT sebagai sarana untuk
memperluas akses pendidikan. Saat ini pemerintah juga telah
menayangkan program pendidikan melalui TV Edukasi (TV E) Depdiknas.
Uji coba telah dilakukan di propinsi Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim,
dan Sulsel. Dan stasiun televisi yang sudah bekerja sama adalah
TarakanTV Kalimantan Timur, AtambuaTV, AlorTV Nusa Tenggara
106
Timur, BengkuluTV, CikarangTV, SukabumiSiarTV, TVKu Semarang,
dan Space Toon.
Pemerintah selain mendukung pemanfaatan Information and
Communication Technology (ICT) juga mendukung terhadap e-learning
dengan memberi penghargaan terhadap lembaga atau perusahaan yang
mengembangkan dan mengimplemetasian aplikasi pembelajaran
elektronik (e-learning). Tujuannya adalah untuk memberikan penghargaan
kepada pengembang software atau perangkat lunak pembelajaran dan
penyelenggara e-learning. Dengan penghargaan ini diharapkan berbagai
pihak dapat berperan aktif dalam mengembangkan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dan juga untuk
mendorong peningkatan akses dan mutu pendidikan.
5. Kondisi sosial masyarakat serta pangsa pasar di wilayah Bintaro Jaya dan
sekitarnya, dalam hal ini kalangan menengah atas yang menjadi konsumen.
Kemampuan ekonomi kalangan menengah atas yang menjadi
pangsa pasar dan tingginya kesadaran akan pendidikan yang tinggi dan
berkualitas mengakibatkan kondisi yang tercipta menguntungkan bagi
SMP Pembangunan Jaya untuk menjadi sekolah maju. Kondisi yang
dimaksudkan adalah dukungan orangtua yang lebih besar, kemampuan
pembiayaan kepada sekolah yang lebih besar dan lingkungan masyarakat
yang lebih maju. Ini telah didapat dari kondisi lingkungan, dan sosial
masyarakat oleh SMP Pembangunan Jaya.
Dukungan orangtua yang lebih besar ditunjukkan dalam
daukungan dan partisipasi tidak hanya dalam kegiatan akademis namun
107
juga dalam kegiatan siswa-siswi yang dilakukan seperti dalam acara
pentas seni GALAXEE yang diadakan tiap tahun dan diorganisasikan oleh
siswa-siswi dengan bimbingan pihak sekolah dan orangtua murid.
Kemampuan pembiayaan sekolah yang lebih besar ditunjukkan dengan
mampunya orangtua untuk membayar biaya yang ditetapkan oleh SMP
Pembangunan Jaya.
Lingkungan masyarakat yang lebih maju ditandai dengan
lingkungan masyarakat yang lebih modern, open-minded terhadap
teknologi, sadar terhadap lingkungan alam (earth environment). Ini terlihat
dari masyarakat yang mendiami wilayah Bintaro Jaya dan sekitarnya, yang
dapat tergolong lebih maju. Dilihat dari latar belakang pendidikan terakhir
dari tiap-tiap KK yang mendiami dan
Di wilayah Bintaro Jaya, sampai saat ini dari luas lahan 2.321 Ha,
yang sudah dikembangkan mencapai 650 Ha. Sedangkan land bank-nya
sekitar 700 Ha. Rumah yang sudah terbangun sebanyak 17.000 unit.
Sedangkan jumlah penduduknya saat ini sudah mencapai 75.000 jiwa, atau
mencapai 15.000 kepala keluarga. Perumahan Kota Taman Bintaro Jaya
terus akan mengembangkan diri mengingat dari luas luas lahan 2.321 Ha
baru dikembangkan 650 Ha, berdasarkan data tersebut tingkat hunian
rumah di KTBJ sudah lebih dari 80%. Ini dapat menjadi peluang yang
besar bagi SMP Pembangunan Jaya karena Bintaro Jaya akan terus
berkembang dan menjadi pangsa pasar yang bagus. Dan untuk saat ini
jumlah 15.000 KK yang ada juga sudah merupakan pasar yang bagus
untuk SMP Pembangunan Jaya.
108
1. Threat
Adalah ancaman yang dianalisa terdapat di dalam lingkungan eksternal
SMP Pembangunan Jaya. Berikut adalah ancaman-ancaman yang telah penulis
analisa :
1. Diversifikasi dari sekolah-sekolah pesaing.
Di lingkungan perumahan Bintaro Jaya dan sekitarnya, mulai
berdiri banyak sekolah swasta yang hadir, di luar dari beberapa sekolah
negeri yang ada di lingkungan tersebut. Untuk sekolah swasta tersebut
adalah SMP Global Jaya yang berada dalam satu yayasan dengan SMP
Pembangunan Jaya namun Global Jaya lebih merupakan sekolah
internasional, SMP Al-Azhar Bintaro sekolah yang menawarkan dan
menekankan pendidikan dan nuansa islami, SMP Harapan Ibu, SMP Ricci
II sebuah sekolah katolik.
Sekolah-sekolah swasta tersebut menawarkan berbagai program
pendidikan yang menjadi keunggulan masing-masing.
SMP Global Jaya, merupakan sekolah internasional yang
menggunakan 2 bahasa sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan mereka.
Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Ditambah dengan berbagai fasilitas pendukung yang lengkap, seperti
lapangan bola dengan lintasan atletik, kolam renang, lapangan basket
indoor-outdoor, lapangan tennis,dll. Tenaga pengajar juga sebagian
merupakan tenaga pengajar Indonesia dan sebagian lagi adalah tenaga
pengajar ekspatriat. Namun SMP Global Jaya tidak dianggap sebagai
pesaing dikarenakan segmen pasar yang berbeda dan status sebagai
109
sekolah internasioal. Dan juga SMP Global Jaya berada dalam satu
yayasan dengan SMP Pembangunan Jaya, yaitu Yayasan Pendidikan Jaya.
SMP Islam Al-Azhar Bintaro, merupakan cabang atau sekolah
bentukan Yayasan Pendidikan Islam Al-Azhar yang berpusat pada SMP
Islam Al- Azhar I yang berada di Jl. Sisingamangaraja Jakarta Selatan.
SMP Al-Azhar menekankan pada pendidikan akademis dan agama Islam
khususnya.
SMP Harapan Ibu, merupakan sekolah swasta yang paling awal
berdiri di dekat dan sekitar lingkungan perumahan Bintaro Jaya.Begitu
pula dengan SMP Bakti Mulya 400 yang dulu menempati gedung lamanya
yang dekat dengan SMP Harapan Ibu namun kini telah menempati gedung
barunya di dekat tempat perbelanjaan Carrefour di wilayah Lebak Bulus.
SMP Ricci II, sekolah dengan penekanan pada pendidikan agama
katolik-nya yang merupakan satu yayasan dengan sekolah Ricci I yaitu
Yayasan Ricci. Murid yang bukan beragama Katolik dapat memasuki
SMP Ricci II ini namun wajib dan harus menyertakan diri dalam kegiatan
keagamaan katolik yang diadakan oleh SMP Ricci II.
2. Melakukan penyesuaian dengan kurikulum yang terus berubah.
Kurikulum yang berlaku untuk semua sekolah di Indonesia saat ini
adalah KBK atau disebut juga dengan Kurikulum 2004 Berbasis
Kompetensi. Yang menjadi masalah disini apabila terjadi perubahan
kurikulum yang ditetapkan oleh Depdiknas, maka dapat juga berarti
adanya perubahan mata pelajaran maupun metode pengajaran yang harus
diterapkan. Seperti di kurikulum KBK ini ada beberapa muatan lokal yang
110
wajib dimiliki yang tidak ada di kurikulum terdahulu, seperti mata
pelajaran komputer dan Science Workshop. Dengan begitu SMP
Pembangunan Jaya harus bersiap terhadap kemungkinan perubahan-
perubahan tersebut, dan juga khususnya tenaga pengajar yang terdapat
dalam SMP Pembangunan Jaya harus mampu beradaptasi dengan
perubahan itu. SMP Pembangunan Jaya harus siap mengantisipasi
kemungkinan adanya mata pelajaran baru atau metode pengajaran yang
baru.
3. Sekolah pesaing dengan SKBM yang lebih tinggi.
SKBM di SMP Pembangunan Jaya, dirasa oleh beberapa orang tua
murid lebih rendah dibandingkan dengan sekolah negeri. SKBM yang
ditetapkan oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini adalah 60. Sekolah
pesaing seperti SMP Al-Azhar Bintaro menetapkan SKBM untuk tiap
mata pelajarannya berbeda-beda antara 60-70. SMP Ricci II menetapkan
SKBM pada angka 70 untuk tiap mata pelajaran. Sekolah negeri lain ada
yang diketahui menetapkan SKBM pada angka 70. Melalui standar
nasional untuk sekolah negeri yaitu 70. Ditunjukkan dengan adanya
sekolah negeri dengan standar nasional seperti SMP 161 yang berada di
wilayah Tanah Kusir berjarak 15 menit dari Bintaro Jaya.
4. Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.
Infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah akhir-akhir ini seperti
Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) yang dibangun dan selesai pada tahun
2001-2005 yang menghubungkan Bintaro Jaya dengan Bumi Serpong
Damai (BSD) dan hingga ke Taman Mini dan Cawang membuat beberapa
111
alternative jalan tempuh dan mempersingkat waktu perjalanan. Dengan
begitu jarak BSD dengan Bintaro Jaya semakin singkat ,kurang lebih 15
menit dan akses jalan yang lebih besar. Dengan pembangunan ini orangtua
mulai melirik kawasan BSD untuk menyekolahkan anak mereka, dimana
di BSD banyak sekolah seperti SMP St. Laurensia, SMP Al-Azhar BSD,
SMP Karisma Bangsa, SMP Santa Ursula BSD dan lainnya. Pembangunan
infrastruktur ini dapat mengakibatkan timbulnya persaingan baru bagi
SMP Pembangunan Jaya.
5. Homeschooling mulai mendapat perhatian.
Homeschooling yang merupakan substitusi dari sekolah formal
mulai mendapat perhatian dari masyarakat dan orangtua setelah beberapa
dari tokoh masyarakat peduli anak dan pendidikan mulai banyak yang
menggunakan. Seperti Kak Seto yang juga merupakan Ketua dari Komisi
Anak, kemudian Dewi Hughes, presenter dan aktivis anak yang
mendirikan website e-homeschooling miliknya yang menawarkan kepada
orangtua untuk memahami dan menggunakan pendidikan dengan
homeschooling. Dewi Hughes juga menawarkan melakukan pendidikan
dengan homeschooling melalui 3 cara, yaitu orangtua sebagai pengajar,
dengan tutor yang datang ke rumah, dan melalui website (melakukan e-
learning).
6. Lokasi gedung yang sulit untuk dilakukan pengembangan atau perluasan.
Saat ini SMP Pembangunan Jaya sulit untuk melakukan
pengembangan gedung dan fasilitas, dikarenakan lahan sekitar yang ada
telah dperuntukan bagi tempat usaha milik pribadi. SMP Pembangunan
112
Jaya dikelilingi oleh ruko-ruko dan bengkel. Ruko-ruko dan bengkel ini
milik pribadi dan sulit untuk dijual kepada pihak SMP Pembangunan Jaya
dikarenakan sebagai tempat usaha mereka dan juga lokasi yang strategis
dan mudah diakses.
113
3.5.2 Matriks SWOT
Dari analisa faktor internal eksternal diatas, dibuat matriks SOWT SMP
Pembangunan Jaya seperti di bawah ini :
Tabel 3. 2 Tabel Matriks SWOT
Faktor eksternal internal SMP Pembangunan Jaya.
Strength 1. Program-program, seperti
Moving Class, Pamong. 2. Dukungan dari Yayasan
Pendidikan Jaya. 3. Muatan lokal, seperti
English Plus. 4. Tenaga pengajar
berkualitas. 5. Lokasi strategis.
Weakness 1. Tingginya biaya SPP. 2. SKBM rendah. 3. Tiadanya jam pelajaran
tambahan untuk kelas 3. 4. Gedung sulit dilakukan
pengembangan. 5. Penyampaian informasi
kepada orangtua yang sering terlambat dan tidak sampai.
Opportunity 1.Tiadanya pesaing baru. 2.Image SMP PJ. 3.Dukungan pemerintah
terhadap pengembangan IT dalam membantu sarana pendidikan.
4.Captive market yang ditimbulkan oleh SD Pembangunan Jaya.
5.Kondisi sosial dan pangsa pasar konsumen kalangan menengah atas.
Strategi SO • Meningkatkan kualitas
atau membuat program baru untuk meningkatkan image.(O2,S1)
• Membangun sekolah baru dan atau memperluas kapasitas daya tampung murid SD PJ.(O4,S2)
Strategi WO • Meningkatkan mutu
dengan melakukan pengembangan mutu melalui teknologi informasi.(O1,O3,W2)
• Mengembangkan IT untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tepat waktu.(O3,W5)
• Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk memberi pemantapan pelajaran.(W3,O5)
Threat 1.Diversifikasi dari sekolah
pesaing. 2.Penyesuaian terhadap
kurikulum yang berubah-ubah.
3.Sekolah pesaing dengan SKBM yang lebih tinggi.
4.Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.
5.Perhatian masyarakat terhadap homeschooling.
Strategi ST • Membuat kurikulum
dengan mulok-mulok yang dapat menjadi keunggulan.(S3,T2,T1).
• Meningkatkan kualitas guru untuk meningkatkan kompetensi murid dengan SKBM yang dimiliki.(S4,T3).
Strategi WT • Menurunkan biaya
umum dan biaya administrasi.(W1,T1).
• Meningkatkan SKBM.(T3,W2)
114
3.5.3 Perhitungan IFE dan EFE.
3.5.3.1 Evaluasi Faktor Internal.
Menggunakan matriks IFAS untuk penilaian bobot dan rating, nilai 4 untuk faktor
strength yang memiliki pengaruh besar dan nilai 1 untuk paling kecil. Untuk weaknesses,
nilai 1 adalah untuk faktor yang paling penting dan 4 untuk yang tidak begitu penting.
Untuk bobot yang diberikan, jumlah bobot pada strength dan weakness adalah 1.
Pembobotan untuk tiap faktor digambarkan di dalam Lampiran.
Tabel 3. 3 Tabel faktor internal IFAS
Internal Factors Analysis (IFAS) Strength Bobot Rating Bobot*Rating Program-program, seperti Moving Class, Pamong 0.1344 4 0.537686 Dukungan Yayasan Pendidikan Jaya 0.0460 2 0.092004 Muatan Lokal, seperti English Plus 0.0885 3 0.265457 Tenaga pengajar berkualitas 0.0466 3 0.139702 Lokasi strategis 0.1552 4 0.620856 Sub Total (Strength) 1.655705 Weakness Bobot Rating Bobot*Rating Tingginya biaya SPP 0.1182 1 0.118200 SKBM yang rendah 0.2338 1 0.233820 Tidak adanya jam tambahan untuk kelas 3 0.0350 2 0.070053 Gedung sulit untuk dilakukan pengembangan 0.0348 3 0.104430 Penyampaian informasi yang sering terlambat atau tidak sampai 0.1075 4 0.429812 Sub Total (Weakness) 0.956315 Total IFAS 1.00 2.612020
3.5.3.2 Evaluasi Faktor Eksternal
Menggunakan matriks EFAS untuk penilaian bobot dan rating, nilai 4 untuk
faktor opportunity yang memiliki pengaruh besar dan nilai 1 untuk paling kecil. Untuk
threat, nilai 1 adalah untuk faktor yang paling penting dan 4 untuk yang tidak begitu
115
penting. Untuk bobot yang diberikan, jumlah bobot pada opportuntity dan threat adalah 1.
Pembobotan untuk tiap faktor digambarkan di dalam Lampiran.
Tabel 3. 4 Tabel faktor eksternal EFAS
Eksternal Factors Analysis (EFAS) Opportunity Bobot Rating Bobot*Rating Tidak adanya pesaing baru 0.1037 4 0.414657 Image SMP PJ 0.1185 4 0.473804 Dukungan pemerintah 0.0556 3 0.166661 Captive market yang timbul dari SD PJ 0.1735 4 0.693806 Kondisi sosial dan pangsa pasar 0.0733 3 0.220032 Sub Total (Oportunity) 1.968960 Threat Bobot Rating Bobot*Rating Diversifikasi sekolah pesaing 0.1125 1 0.112480 Penyesuaian dengan kurikulum yang berubah-ubah 0.0330 3 0.098966 Sekolah pesaing dengan SKBM yang lebih tinggi 0.2211 1 0.221129 Pembangunan infrastruktur oleh pemerintah 0.0783 2 0.156657 Perhatian masyarakat thdp homeschooling 0.0306 3 0.091829 Sub Total (Threats) 0.681061 Total EFAS 1.00 2.650021
Dari evaluasi faktor internal-eksternal diatas, diperoleh nilai sub-total strength
adalah 1.655705 dan nilai sub-total weakness adalah 0.956315. Jumlah nilai total untuk
IFAS adalah 2.612020.
Diperoleh pula nilai sub-total opportunity adalah 1.968960 dan nilai sub-total
threat adalah 0.681061. Jumlah nilai total untuk EFAS adalah 2.650021
Nilai IFAS sebesar 2.612020 menunjukan bahwa posisi IFAS perusahaan adalah
berada pada posisi medium dan nilai EFAS sebesar 2.650021 menunjukkan bahwa posisi
EFAS perusahaan berada pada posisi medium.
Nilai IFAS-EFAS tersebut menempatkan posisi perusahaan pada kuadaran V
pada matriks IE, yaitu Pertahankan dan Pelihara.
116
3.5.4 Matriks IE
Tabel 3. 5 Matriks IFAS-EFAS
IFAS EFAS
HIGH(3-4) MEDIUM (2-3) LOW (1-2)
HIGH (3-4)
Tumbuh dan bina I
• Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk memberi pemantapan pelajaran.
Tumbuh dan bina II
• Membangun sekolah baru dan atau memperluas kapasitas daya tampung murid SD PJ.
Pertahankan dan pelihara
III • Meningkatkan
kualitas guru untuk meningkatkan kompetensi murid dengan SKBM yang dimiliki.
MEDIUM (2-3)
Tumbuh dan bina IV
• Meningkatkan
mutu dengan melakukan pengembangan mutu melalui teknologi informasi.
Pertahankan dan pelihara
V • Mengembangkan
IT untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tepat waktu.
• Meningkatkan kualitas atau membuat program baru untuk meningkatkan image.
Panen atau divestasi VI
• Meningkatkan
SKBM
LOW (1-2)
Pertahankan dan pelihara
VII
Panen atau divestasi VIII
• Menurunkan
biaya umum dan biaya administrasi.
Panen atau divestasi IX
117
Pemilihan alternatif strategi
Dari perhitungan matriks IFAS-EFAS, diketahui SMP Pembangunan Jaya berada
pada kuadran V, yaitu pada kuadran Pertahankan dan pelihara. Pada kuadran ini, strategi
yang tepat adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan produk. Alternatif strategi :
• Strategi penetrasi pasar/pengembangan produk.
• Meningkatkan kualitas atau membuat program baru untuk meningkatkan image.
• Mengembangkan IT untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tepat waktu.
• Konsentrasi melalui integrasi horizontal, karena SMP berada pada kondisi
moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah meningkatkan jenis
produk/jasa dengan tujuan lebih defensif, yaitu untuk menghindari kehilangan
penjualan dan kehilangan profit.
Kesimpulan yang diambil, SMP Pembangunan Jaya mengalami kondisi
persaingan yang bersifat blue ocean, dimana terdapat diversifikasi dari pesaing yang
cukup tinggi dan saling bersaing meningkatkan penerimaan siswa dalam bentuk
persaingan harga dan kualitas tetapi tidak saling menjatuhkan satu sama lain, namun
adanya SD Pembangunan Jaya yang memasok lulusannya kepada SMP Pembangunan
Jaya setiap tahunnya, menjadi peluang yang bagus. Biaya SPP yang tinggi dibandingkan
dengan para pesaing tidak menjadi masalah bagi orangtua yang menyekolahkan anaknya,
dikarenakan kondisi sosial ekonomi dari orangtua berada pada kalangan menengah ke
atas. Yang dapat dilakukan oleh SMP Pembangunan Jaya adalah mengembangkan IT
untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tepat waktu dan meningkatkan kualitas
atau membuat program baru untuk meningkatkan image. SMP Pembangunan Jaya dapat
juga mengeluarkan produk baru yang menggunakan IT, ini dimungkinkan dengan adanya
dukungan dari Yayasan Pendidikan Jaya dan pemerintah.
118
3.6 Analisa Value Network.
Value network pada SMP Pembangunan Jaya ditunjukkan dengan gambar di
bawah ini, melalui primary activities-nya dan support activities-nya. Dan tabel di
bawahnya menunjukkan aktifitas penciptaan value, value yang diharapkan, masalah yang
dihadapi (value gap).
119
Gambar 3. 4 Value Network
Firm Infrastructure • Kepala sekolah • Yayasan Pendidikan Jaya.
Procurement • Bagian Administrasi/TU • Komite Sekolah. • Yayasan Pendidikan Jaya.
Technology Development • Guru Mata Pelajaran Komputer • Bidang Saran dan Prasarana.
Human Resource Management • Yayasan Pendidikan Jaya
Network promotion and contract anagement
Spanduk. Website. Iklan. Kontrak guru. Kontrak karyawan. Uang pangkal. Uang SPP Kerjasama dengan Bank Bukopin. Kurikulum. Laporan kepada Yayasan Pendidikan Jaya. Kontrak penyewa tempat kantin
m • • • • • • • •
• •
•
Service provisioning • Kegiatan belajar
mengajar. • Raport bulanan. • Raport semester. • Pekan ujian dan
ulangan umum. • Konsultan psikologi • Kegiatan
ekstrakurikuler. • Karyawisata. • Studi banding/studi
wisata. • Pentas seni. • UAN dan UAS. • Informasi dan
pengumuman. • Informasi absensi
siswa • Program-program,
seperti Moving Class dan Program Pamong.
• Acara wisuda kelulusan.
Network infrastructure operation. • Gedung. • Lahan parkir. • Aula/hall olahraga/pertemuan. • Lapangan olahraga(lapangan basket). • Kantin. • Lab komputer. • Ruang guru. • Ruang pramubakti dan dapur. • Lapangan tennis. • Perpustakaan. • Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
120
Tabel 3. 6 Tabel value analysis dan value gap.
Aktivitas PIC* Value yang diharapkan Value yang terjadi Value Gap Promosi penerimaan siswa baru melalui spanduk iklan pada majalah komunitas “KICAU”, dan website SMP PJ*.
• Kepala Sekolah. • Yayasan
Pendidikan Jaya. • Bidang Humas.
Terjadi peningkatan pendaftaran siswa baru, atau tercapai kapasitas penuh.
Tahun ini kapasitas penuh belum tercapai, dari 330 kursi yang disediakan, terisi 317 total untuk tahun ajaran 2006-2007 dari kelas VII-IX.
Promosi dirasa kurang efektif, kapasitas terpenuhi diakibatkan oleh oleh siswa lulusan SD PJ*.
Kontrak guru yang berlaku selama 1 tahun untuk guru kontrak yang dimiliki SMP PJ.
• Kepala Sekolah. • Yayasan
Pendidikan Jaya.
Terjadi dedikasi yang tinggi dari guru kontrak untuk berusaha agar diangkat menjadi guru tetap.
Guru kontrak berkinerja baik.
Kontrak karyawan yang berkerja sebagai tenaga pramubakti, tenaga keamanan.
• Kepala Sekolah. • Yayasan
pendidikan Jaya.
Mengharapkan kinerja yang baik.
Tenaga pramubakti dan tenaga keamberkinerja baik
anan
Penggajian guru tetap, leader, kepala sekolah yang terjadi tiap bulannya.
• Yayasan Pendidikan Jaya.
Waktu penggajian tidak pernah terlambat atau tepat waktu, sehingga guru, karyawan, leader, kepala sekolah bekerja secara optimal
Waktu penggajian tepat waktu.
Uang pangkal yang dibayarkan oleh calon siswa kepada SMP PJ sebagai jaminan anaknya akan masuk SMP PJ.
• Orangtua calon siswa.
• Bidang Humas. • Bank Bukopin. • Administrasi TU.
Orangtua yang telah membayar uang pangkal akan berpikir ulang untuk mendaftarkan anaknya di sekolah lain.
Orangtua yang telah membayar uang pangkal sedikit sekali yang tidak jadi memasukkan anaknya.
121
Uang SPP yang dibayarkan tiap bulan oleh orangtua kepada SMP PJ melalui Bank Bukopin.
• Bank Bukopin . • Orangtua siswa.
Orangtua membayar tepat waktu dalam tanggal 10 tiap bulannya merupakan waktu deadline.
Orangtua telah membayar tepat waktu melalui counter Bank Bukopin yang disediakan di gedung SMP PJ.
Kerja sama dengan Bank Bukopin dalam hal pembayaran uang pangkal dan uang SPP.
• Bank Bukopin. • Yayasan
Pendidikan Jaya. • Administrasi TU.
Terjadi kemudahan dalam pembayaran bagi orangtua murid dalam melakukan pembayaran
Berjalan cukup baik, Bank Bukopin membangun counter kecil di dalam gedung SMP PJ untuk orangtua yang ingin melakukan pembayaran di sekolah.
Kurikulum yang diberikan dari Depdiknas yang harus ditaati (saat ini KBK). SMP PJ menerima kurikulum yang harus digunakan kemudian merumuskan dengan kurikulum yang diinginkan oleh SMP PJ
• Depdiknas. • Bidang Kurikulum.• Kepala Sekolah. • Guru.
Kurikulum yang diatur oleh Depdiknas mampu bersinkronisasi dengan kurikulum dan metode pengajaran yang ingin dijalankan oleh SMP PJ
Metode pengajaran yang ingin diterapkan oleh SMP PJ dan kurikulum yang ditetapkan oleh Depdiknas telah berjalan dengan baik.
Kurikulum yang dipakai oleh SMP PJ yang diketahui oleh orangtua dan akan diajarkan dalam SMP PJ
• Orangtua. • Bidang Kurikulum.• Guru.
Orangtua mengharapkan kurikulum dan metode pengajaran seperti yang ditawarkan oleh sekolah lain yang berada di naungan Depdiknas.
Kurikulum yang dipakai mengacu kepada kurikulum yang ditetapkan Depdiknas (saat ini KBK).
Laporan dari SMP PJ yang disusun oleh Kepala Sekolah berdasar
• Kepala Sekolah. • Yayasan
Laporan dibuat oleh masing-masing bidang (Administrasi, Leader-leader,
Laporan berjalan dengan baik, laporan diberikan tiap semester dan
122
dari laporan dari Administrasi, Leader-leader, guru yang diserahkan kepada Yayasan Pendidikan Jaya per semester.
Pendidikan Jaya. Guru), yang diserahkan kepada Kepala Sekolah untuk dipertanggung jawabkan kepada Yayasan, yang nantinya untuk pengukuran dan evaluasi kinerja.
diadakan rapat dengan pihak Yayasan pula untuk membahas dan mempertanggung jawabkan laporan tersebut.
Kontrak tempat berjualan yang telah disediakan pada tempat di dalam gedung SMP PJ kepada pihak swasta.
• Yayasan Pendidikan Jaya.
• Kepala Sekolah. • Bidang Sarana dan
Prasarana.
Adanya kantin di dalam gedung SMP PJ sehingga mampu melayani murid SMP PJ agar jajan di kantin yang telah disediakan dan mudah untuk dikontrol tanpa harus berkeliaran di luar gedung SMP PJ untuk jajan
Kantin terisi penuh dan di luar gedung SMP PJ tidak ada pedagang makanan/ minuman yang berjualan.
Kegiatan belajar mengajar yang berjalan tiap hari dari senin-jumat mulai pukul 07.15-14.45
• Seluruh elemen SMP PJ.
• Murid.
Kegiatan belajar mengajar aktif 5 hari seminggu, sesuai dengan kalender pendidikan yang disusun oleh SMP PJ dan Depdiknas.
Telah berjalan dengan baik sesuai kalender pendidikan yang disusun
Raport Bulanan yang dikeluarkan tiap minggu ke empat tiap bulannya setelah SMP PJ melakukan pekan ulangan
• Guru. • Murid. • Administrasi TU.
Raport bulanan sampai kepada tangan orangtua murid kemudian ditandatangan sehingga kinerja murid dapat dikontrol dan diketahui.
Raport Bulanan masih paper-based. Orangtua merasa tidak menerima tiap bulannya.
Penyampaian Raport Bulanan menjadi masalah karena tidak semua orangtua menerima dan kertas sering hilang atau sengaja tidak disampaikan oleh murid.
Raport semester yang dibagikan pada akhir
• Guru Wali Kelas. Raport Semester dibagikan langsung kepada orangtua
Orangtua mengetahui pembagian raport
Informasi pemberitahuan
123
semester ganjil/genap. • Administrasi TU. • Orangtua. • Bidang Kurikulum
oleh Guru Wali Kelas, Komponen nilai dari isi raport dijelaskan kepada orangtua. Orangtua diberi undangan dan pemberitahuan untuk menghadiri pembagian raport
semester, namun banyak diantaranya yang tidak memeperoleh undangan pengambilan raport tersebut. Yang tidak menerima surat pemberitahuan, mengetahui melalui sesama orangtua atau menghubungi pihak sekolah.
pengambilan Raport Semester terbukti banyak yang tidak sampai kepada orangtua
Pekan Ujian dan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester diadakan
• Bidang Kurikulum. • Guru Mata
Pelajaran. • Murid.
Pekan Ujian diadakan untuk mengevaluasi hasil belajar murid yang dilakukan pada minggu ke-tiga tiap bulannya. Begitu pula Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester
Pekan Ujian, Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester telah berjalan dengan baik dan hasil ujian dibagikan dalam bentuk Raport Bulanan dan Raport Semester
Konsultan Psikologi yang disediakan untuk murid
• Bidang Kesiswaan. Murid yang bermasalah dalam akademik atau sikap akan dberikan fasilitas konsultan psikologi
Berjalan cukup baik dengan, konsultan digunakan setelah berkonsultasi dengan Guru Wali Kelas dan Guru Pamong.
Kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh pihak SMP PJ untuk muridnya.
• Bidang Kesiswaan. Murid tersalurkan minat dan bakatnya selain di bidang akademik. Ekstrakurikuler yang diberikan kepada murid, dari olahraga, seni sampai paskibraka.
Kegiatan berjalan dengan baik dan telah memberi penghargaan kepada SMP PJ
124
Karyawisata murid SMP PJ ke tujuan-tujuan wisata di Indonesia atau ke tempat-tempat bersejarah.
• Kepala Sekolah • Yayasan
Pendidikan Jaya • Komite Sekolah. • Guru.
Murid belajar dan berlibur. Murid mendatangi musium-musium, suku-suku terpencil, untuk belajar
Berjalan dengan baik, dilakukan untuk kelas IX.
Studi Banding, Studi Wisata yang dilakukan oleh SMP PJ untuk guru-guru sebagai pembelajaran kepada mereka dalam mengembangkan metode pembelajaran
• Kepala Sekolah. • Yayasan
Pendidikan Jaya.
Guru menjadi lebih aware atau lebih mengetahui metode pembelajaran baru yang efektif.
Berjalan dalam jangka waktu yang tak tentu.
Pentas Seni “Galaxee” yang diadakan tiap tahunnya yang dipanitiai oleh murid SMP PJ dan mengundang bintang tamu serta sponsor swasta.
• Kepala Sekolah. • Bidang Kesiswaan • Komite Sekolah • Yayasan
Pendidikan Jaya. • Bidang Humas
Ajang kreatifitas murid-murid SMP PJ dalam bentuk kegiatan seni dan musik sekaligus mempromosikan SMP PJ.
Berjalan dengan baik setiap tahunnya dengan tema yang berbeda-beda.
UAN dan UAS diadakan bagi murid kelas IX yang dilakukan sesuai dengan kalender pendidikan yang dikeluarkan Depdiknas.
• Kepala Sekolah. • Guru. • Bidang Kurikulum.
Sebagai syarat kelulusan bagi murid kelas IX untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
SMP PJ memiliki tingkat kelulusan 100% dalam data 5 tahun terakhir.
Informasi dan pengumuman yang dikeluarkan oleh SMP PJ untuk orangtua
• Administrasi TU. Orangtua mengetahui perkembangan, kalender kegiatan/pendidikan, pertemuan orangtua murid,
Surat pemberitahuan yang diberikan tidak sampai ke tangan orangtua murid.
Penyampaian informasi yang tidak sampai kepada tujuan, orangtua murid.
125
murid. pengumuman pembagian raport, dan informasi lainnya.
Orangtua yang tidak mengetahui, mengetahui melalui sesama orangtua atau menelpon ke SMP PJ
Informasi absensi kehadiran murid dalam kegiatan belajar mengajar
• Guru Wali Kelas. • Guru Mata
Pelajaran. • Administrasi TU
Orangtua mengharap absensi kehadiran anaknya dapat diketahui lebih dini.
Tingkat kehadiran hanya diketahui pada raport semester.
Orangtua ingin absensi anaknya bila anak itu tidak hadir diketahui lebih dini. Anak yang bolos ingin dideteksi lebih dini.
Program-program, seperti Moving Class dan Program Pamong
• Bidang Kesiswaan. • Bidang Kurikulum. • Kepala Sekolah.
Moving Class dan Program Pamong dijalankan untuk membentuk kemandirian murid dalam peningkatan akademis dan proses belajar.
Berjalan dengan baik,
Acara kelulusan wisuda • Seluruh elemen SMP PJ
• Murid
Dilakukan sebagai penghargaan atas lulusnya murid SMP PJ. Juga terdapat acara pembagian penghargaan bagi murid berprestasi.
Dilakukan di aula SMP PJ. Berjalan dengan baik tiap tahunnya.
*PIC = Person In Charge. SMP PJ = SMP Pembangunan Jaya. SD PJ = SD Pembangunan Jaya.
126
3.7 Analisa Sistem Pelaporan Nilai saat ini.
Sistem pelaporan yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini adalah
melalui semester yang harus diambil oleh orangtua siswa-siswi sendiri.
SMP Pembangunan Jaya selalu mengadakan ujian secara merata untuk tiap bulannya,
tepatnya pada minggu ke tiga. Pada minggu ke empat akan dibagikan raport bulanan yang
berisi nilai-nilai dari tiap mata pelajaran yang diujikan pada minggu ke tiga tersebut.
Proses yang terjadi dari sistem ini adalah:
1. Murid melakukan ujian di minggu ketiga dan di periksa oleh guru mata studi
masing-masing.
2. Guru mata studi kemudian melaporkan nilai dari ujian tersebut kepada Wali kelas.
3. Wali kelas kemudian melakukan ledger atau laporan keseluruhan dari nilai-nilai
siswa-siswi kelasnya yang masuk dari tiap guru mata studi tersebut.
4. Ledger nilai yang telah disusun kemudian dilaporkan kepada Administrasi untuk
di print ke dalam kertas raport bulanan. Begitu pula untuk nilai raport semester
5. Bagian Administrasi selain mengeprint nilai ke dalam kertas raport bulanan dan
raport semester juga menyimpan data nilai ledger tersebut ke dalam komputer
atau database dari Administrasi.
6. Raport bulanan yang telah diprint diserahkan kembali kepada Wali Kelas untuk
dibagikan kepada siswa-siswi untuk diserahkan kepada Orangtua.
7. Sedangkan untuk raport semester, bagian Administrasi akan mengeluarkan surat
undangan kepada Orangtua untuk hadir dalam acara pengambilan raport semester
tersebut. Sehingga Orangtua sendiri yang mengambil raport semester.
Sistem pelaporan nilai yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini masih
bersifat paper-based. Baik itu laporan nilai yang disampaikan dari tiap guru mata studi
127
kepada guru wali kelas, kemudian ledger nilai yang dibuat oleh walikelas dan diberikan
kepada administrasi SMP Pembangunan Jaya dan juga raport bulanan serta raport
semester yang dibagikan. Data nilai yang disimpan oleh Administrasi dari SMP
Pembangunan Jaya juga masih dalam bentuk file-file Microsoft Excel.
Untuk arus informasi yang disampaikan atau diinformasikan oleh SMP
Pembangunan Jaya kepada orangtua siswa-siswi, SMP Pembangunan Jaya menggunakan
edaran atau surat yang ditujukan kepada orangtua siswa-siswi. Prosedur yang berlaku
dalam penyampaian informasi pada SMP Pembangunan Jaya :
1. Yayasan Pendidikan Jaya apabila akan memberitahukan informasi kepada
orangtua akan memberikan informasi tersebut kepada Administrasi SMP
Pembangunan Jaya.
2. Wali Kelas apabila akan memberitahukan informasi kepada orangtua akan
memberikan informasi tersebut kepada Administrasi SMP Pembangunan Jaya.
3. Kepala Sekolah SMP Pembangunan Jaya apabila akan memberitahukan
informasi kepada orangtua akan memberikan informasi tersebut kepada
Administrasi SMP Pembangunan Jaya.
4. Administrasi kemudian membuatkan surat edaran untuk orangtua murid berkaitan
dengan informasi yang diberikan melalui walikelas atau guru mata pelajaran.
5. Apabila orangtua membutuhkan keterangan lebih lanjut mengenai informasi yang
dibagikan dapat menghubungi Administrasi untuk memperoleh keterangan lebih
lanjut.
Kelebihan Dari Sistem Pelaporan Nilai Saat Ini
Penulis mampu untuk memperoleh dan menganalisa kelebihan-kelebihan yang
terdapat pada Sistem Pelaporan Nilai yang dimiliki oleh SMP Pembangunan Jaya saat ini
128
dengan wawancara dan kuisoner yang dibagikan. Diantara kelebihan-kelebihan tersebut
adlah antara lain :
1. Nilai dapat diketahui tiap bulannya, malalui Raport Bulanan
2. Jelas dan detail
3. Dicantumkan SKBM, jadi diketahui standar kelulusan untuk tiap bidang studi.
4. Raport semester diambil langsung oleh orangtua.
5. Tiap nilai terbagi menjadi berbagai aspek.
6. Nilai akademis dan nilai afektif (sikap) dilaporkan terpisah untuk tiap mata
pelajaran.
Kekurangan Dari Sistem Pelaporan Nilai Saat Ini
Penulis juga telah mengumpulkan dan menganalisa kekurangan-kekurangan yang
terdapat dalam Sistem Pelaporan Nilai saat ini, di antaranya :
• Tidak adanya komentar dari Guru
• Tidak adanya keterangan.
• SKBM rendah.
• Terjadi salah pengetikan.
• Tidak disampaikan oleh anak
• Tidak ada nilai perbaikan atau nilai remedial yang dicantumkan.
• Kurang cepat sampai ke orang tua.
• Kurang detail.
• Diharapkan ada nilai usaha dan hasil untuk nilai afektif ( sikap ).
• Ingin bisa diakses melalui media lain.
• Mudah hilang atau terselip-selip.
129
3.8 Analisa Kebutuhan User.
Analisa kebutuhan user ini diperoleh dari kuisoner yang dibagikan kepada siswa-
siswi untuk diisi oleh orangtua mereka. Jumlah populasi dari murid pada SMP
Pembangunan Jaya adalah 330, dengan tingkat kesalahan 10%, maka jumlah sampel yang
diperlukan adalah 151. Isi kuisoner terdapat pada lampiran.
Dari hasil kuisoner yang kembali, bahwa orang tua murid memperoleh informasi
nilai anaknya melalui raport yang dibawa anaknya tiap bulan, sebanyak 92% dari orang
tua melakukan ini, kemudian ada orangtua yang mengetahui dengan menghubungi
walikelas atau SMP Pembangunan Jaya melalui telepon, sebanyak 5%, dan orang tua
mengetahui dari anak yang melaporkannya sendiri, sebanyak 3%. Jadi selama ini
orangtua mengetahui mengenai perkembangan studi anak mereka melalui fasilitas rapor
bulanan yang dibagikan pihak sekolah kepada siswa-siswi untuk diserahkan kepada
mereka. Ini menunjukkan bahwa rapor bulanan menjadi alat yang penting dan terpercaya
bagi orangtua murid untuk mengetahui perkembangan studi anaknya.
Gambar 3. 5 Sumber informasi nilai bagi orangtua
130
Kemudian orang tua yang merasa puas dengan sistem yang ada saat ini adalah
sebanyak 30%, yang merasa cukup 56%, yang merasa sistem saat ini kurang sebanyak
14%. Jadi hanya 30% yang merasa bahwa sistem telah memuaskan dan tidak
membutuhkan peningkatan. Dengan sisanya merasa cukup dan membutuhkan perbaikan
atau peningkatan. Jadi sistem yang ada saat ini dirasa cukup namun butuh perkembangan
yang lebih baik, dan ini menjadi peluang bagi penerapan teknologi atau pengaplikasian
sistem yang lebih baik atau menunjang dari sistem yang sudah ada saat ini.
Orang tua murid yang rutin hadir dalam tiap pertemuan yang diadakan oleh SMP
Pembangunan Jaya, sebanyak 12%, yang menghadiri pertemuan rutin atau semua
pertemuan, terkadang menghadiri atau tidak semua pertemuan sebanyak 78%, dan yang
tidak pernah menghadiri satu pertemuan pun sebanyak 10%. Jadi diketahui bahwa hanya
12% dari orangtua murid yang aktif mengikuti pertemuan dan mengetahui informasi lebih
cepat dan langsung dari SMP Pembangunan Jaya.Jadi orangtua mengalami masalah
dalam pertemuan yang mereka hadiri, yaitu tidak semua orangtua aktif menghadiri
pertemuan orangtua murid. Hal ini mengakibatkan informasi yang terlambat atau
mungkin tidak sampai kepada orangtua mengenai hasil dari pertemuan tersebut. Atau
yang bisa terjadi tidak jelas informasi yang sampai kepada mereka. Dan bagi pihak
sekolah sendiri, pihak sekolah kurang bisa mengerti kemauan dan aspirasi orangtua murid
karena pertemuan tersebut adalah sarana bagi pihak sekolah untuk bertemu mereka.
131
Gambar 3. 6 Tingkat kepuasan user terhadap sistem saat ini
Gambar 3. 7 Tingkat orangtua menghadiri pertemuan
Orangtua sulit untuk menghadiri pertemuan-pertemuan tersebut dikarenakan
waktu pertemuan sebanyak 13%, kemudian lokasi pertemuan sebanyak 6%, dan
kesibukan lainnya sebanyak 81%. Jadi orangtua memiliki kesibukan lainnya yang
mengakibatkan mereka sulit menghadiri pertemuan yang diadakan. Waktu pertemuan
juga menjadi penyebab kenapa mereka berhalangan. Dan hanya 6% yang menyebut
lokasi pertemuan menjadi halangan mereka berarti mayoritas dari murid SMP
Pembangunan Jaya berlokasi dekat antara sekolah dengan tempat tinggal. Jadi
kebanyakan dari orangtua murid bertempat tinggal dengan sekolah anak mereka, ini
132
menunjukkan SMP Pembangunan Jaya memiliki siswa-siswi dari daerah Bintaro dan
sekitarnya. Masalah sebenarnya bagi orangtua murid untuk menghadiri pertemuan adalah
diakibatakan kesibukan lainnya, ini menunjukkan bahwa orangtua murid juga memilki
kegiatan lain. Kegiatan ini dapat berupa bekerja ke kantor atau aktivitas lain. Orangtua
murid ternyata memiliki waktu yang terbatas dikarenakan kegiatan lain tersebut.
Gambar 3. 8 Penyebab orangtua berhalangan hadir
dalam pertemuan
Orangtua memperoleh informasi selain nilai pada saat ini adalah melalui surat
sebanyak 29%, melalui sesama orangtua murid 11%, melalui anaknya langsung sebanyak
1%, menghubungi wali kelas atau guru langsung sebanyak 59%. Informasi lain yang
dimaksud adalah informasi kegiatan siswa-siswi/kalender pendidikan, hasil pertemuan
orangtua, kebijakan atau peraturan sekolah yang baru atau berubah, pengumuman dari
kepala sekolah atau yayasan, dan lain-lain yang selain informasi nilai. Orangtua dalam
hal ini mengandalkan surat yang dikeluarkan oleh SMP Pembangunan Jaya yang
diberikan melalui anak mereka. Kemudian cara lain dengan menghubungi teman-teman
mereka sesama orangtua murid ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan relasi yang
133
cukup baik antara para orangtua murid. Dan yang paling sering dilakukan adalah dengan
cara menghubungi guru, wali kelas atau pihak administrasi TU SMP Pembangunan Jaya.
Cara ini dapat menimbulkan gangguan bagi proses kerja para guru atau wali kelas
karen mereka selain harus menangani siswa-siswi namun juga harus melayani
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orangtua murid.
Gambar 3. 9 Sumber informasi mengenai anak dan sekolah
Orangtua murid 100% memiliki handphone/telepon seluler dan dari banyak fungsi
dari handphone tersebut, mayoritas menggunakannya untuk telepon dan SMS.Ini
menujukkan bahwa orangtua murid telah terbiasa dengan handphone atau telepon seluler.
Dan menjadi indikasi peluang yang baik bahwa penggunaan media SMS atau
telepon dapat berjalan karena mampu digunakan oleh orangtua murid.
Orangtua yang ingin dapat mengakses atau meperoleh informasi dan nilai
langsung ke handphone mereka melalui SMS adalah sebanyak 91%, dan yang tidak ingin
sebanyak 9%. Ini menunjukkan minat orangtua murid yang tinggi terhadap sistem
pelaporan nilai dengan SMS ini, dan menjadi peluang bagi penerapan dikarenakan
ekspektasi orangtua murid yang cukup baik ini.
134
Gambar 3. 10 Minat orangtua terhadap akses nilai melalui SMS.
Dari orangtua murid yang tidak ingin memanfaatkan layanan SMS untuk
mengetahui nilai anak mereka dikirim ke handphone mereka dikarenakan tidak pernah
menggunakan layanan SMS gateway dan merasa layanan tersebut mahal. Dengan begitu
kiranya nanti akan dilakukan penerapan teknologi ini, maka dilakukan sosialisasi dan
penetapan harga yang lebih rendah dibanding dengan harga yang digunakan untuk kuis
dan lainnya.
3.9 Identifikasi Masalah
1. Sistem pelaporan saat ini masih tidak tepat dalam menyampaikan laporan hasil
studi siswa kepada orangtuanya.
2. Sistem saat ini masih berdasar pada paper-based, beberapa sebab dari tidak
sampainya informasi yang ingin disampaikan adalah laporan yang menggunakan
kertas itu hilang.
3. Waktu terbatas yang dimiliki oleh orangtua murid untuk memantau
perkembangan anaknya di sekolah. Dibutuhkan sistem pelaporan yang mampu
135
menyampaikan informasi mengenai anak mereka yang mampu diakses di tengah
kesibukan mereka.
3.10 Alternatif Solusi
1. Dengan menggunakan sistem pelaporan nilai dan pengumuman yang dapat
membantu meningkatkan hubungan komunikasi antara orangtua dan pihak
sekolah.
2. Menggunakan sistem pelaporan nilai yang dapat mengatasi value gap yang terjadi,
sehingga meningkatkan value bagi SMP Pembangunan Jaya.
3. Menyampaikan informasi mengenai ketidakhadiran siswa kepada orangtuanya,
melalui sistem pelaporan nilai dan informasi yang diusulkan.
136
BAB 3 ............................................................................................................................... 75 3.1 Latar Belakang Berdiri................................................................................................ 75 3.2 Sejarah Berdiri.......................................................................................................... 77 3.3 Job Desk ..................................................................................................................... 79
3.3.1 Kepala Sekolah................................................................................................... 79 3.3.2 Wakil Kepala Sekolah ....................................................................................... 79 3.3.3 Leader-Leader.................................................................................................... 79 3.3.4 Guru .................................................................................................................... 81 3.3.5 Tata Usaha atau Bidang Administrasi ............................................................. 82 3.3.6 Pramubakti ........................................................................................................... 84
3.4 Analisa PORTER ...................................................................................................... 85 3.5 Analisa Internal Eksternal ....................................................................................... 95
3.5.1 Analisa Faktor Internal Eksternal ................................................................... 95 3.5.1.1 Faktor Internal............................................................................................ 95 3.5.2.2 Faktor Eksternal ....................................................................................... 102
3.5.2 Matriks SWOT................................................................................................. 113 3.5.3 Perhitungan IFE dan EFE. ............................................................................. 114
3.5.3.1 Evaluasi Faktor Internal. ......................................................................... 114 3.5.3.2 Evaluasi Faktor Eksternal ....................................................................... 114
3.5.4 Matriks IE......................................................................................................... 116 3.6 Analisa Value Network........................................................................................... 118 3.7 Analisa Sistem Pelaporan Nilai saat ini. ............................................................... 126 3.8 Analisa Kebutuhan User. ....................................................................................... 129 3.9 Identifikasi Masalah ............................................................................................... 134 3.10 Alternatif Solusi .................................................................................................... 135
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi ...................................................................................... 78 Gambar 3. 2 Diagram Analisa PORTER SMP Pembangunan Jaya ................................. 86 Gambar 3. 3 Diagram Struktur Konsultasi Murid ............................................................ 97 Gambar 3. 4 Value Network ........................................................................................... 119 Gambar 3. 5 Sumber informasi nilai bagi orangtua........................................................ 129 Gambar 3. 6 Tingkat kepuasan user terhadap sistem saat ini ......................................... 131 Gambar 3. 7 Tingkat orangtua menghadiri pertemuan ................................................... 131 Gambar 3. 8 Penyebab orangtua berhalangan hadir ....................................................... 132 Gambar 3. 9 Sumber informasi mengenai anak dan sekolah.......................................... 133 Gambar 3. 10 Minat orangtua terhadap akses nilai melalui SMS................................... 134
Tabel 3. 1 Data penerimaan murid SMP Pembangunan Jaya......................................... 105 Tabel 3. 2 Tabel Matriks SWOT..................................................................................... 113 Tabel 3. 3 Tabel faktor internal IFAS............................................................................. 114 Tabel 3. 4 Tabel faktor eksternal EFAS.......................................................................... 115 Tabel 3. 5 Matriks IFAS-EFAS ...................................................................................... 116 Tabel 3. 6 Tabel value analysis dan value gap................................................................ 120