BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu
tersebut mencakup tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan, untuk disesuaikan dengan program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu
pada standar nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua unsur standar nasional pendidikan, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamankan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjangpendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada SI, SKL, dan panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta ketentuan lain yang menyangkut kurikulum
dalam UU No. 20/2003 dan PP No. 19/2005.
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun agar dapat member
kesempatan peserta didik
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat efektif
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat
berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan Antar bangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara
proporsional.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
mendukung upaya kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas satuan pendidikan.
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus
dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan
SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. KTSP
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu
kepada tujuan umum pendidikan berikut :
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
B. Visi Sekolah
MENJADI SEKOLAH BERASRAMA YANG EFEKTIF, MODERN DAN
BERMUTU DALAM MEMBINA KADER-KADER PEMIMPIN UMMAT
(IMAMUL MUTTAQIEN).
INDIKATOR VISI
Terwujudnya pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan
Terwujudnya proses pembelajaran CTL yang efektif
Terwujudnya tenaga kependidikan yang berkualitas dan berwawasan
Terwujudnya siswa yang unggul dalam multi kompetensi
Terwujudnya lembaga yang bermutu dalam manajemen sekolah
C. MISI SEKOLAH
C.1. Aspek Pemerataan Pendidikan dan Perluasan Akses
1. Mewujudkan pendidikan yang adil dan merata
2. Menjalin kerjasama yang berkualitas antara sekolah dengan komite sekolah, serta
berbagai lembaga yang mendukung
3. Berperan membangun masyarakat Banten sadar pendidikan
C.2. Aspek Kualitas, Efisiensi, Relevansi dan Daya Saing
C.2.1. Mengembangkan proses pembelajaran yang efektif
1. Melaksanakan pengembangan KTSP
2. Melaksanakan pengembangan rencana pembelajaran yang meliputi tujuan
pembelajaran, materi pengajaran, metode pengajaran, penilaian hasil belajar dan
sumber pembelajaran
3. Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran
4. Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran
5. Melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pembelajaran
6. Melaksanakan pengembangan media pembelajaran
7. Melaksanakan pengembangan sistem penilaian hasil pembelajaran
8. Melaksanakan pengembangan pengawasan proses pembelajaran
C.2.2. Mewujudkan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional
1. Melaksanakan sistem rekrutmen guru yang baik
2. Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru
3. Meningkatkan kompetensi guru bidang studi
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi guru dalam pembelajaran
5. Melaksanakan pendataan rasio tenaga kependidikan dengan pertambahan jumlah
siswa
C.2.3. Mewujudkan siswa yang unggul dalam multi kompetensi
1. Melaksanakan pengembangan bidang akademis
2. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang pembinaan kepribadian dan
kedisiplinan.
3. Melaksanakan kegiatan bidang keterampilan (life skill)
4. Melaksanakan kegiatan bidang tahfidzul Qur’an
5. Melaksanakan pengembangan akademik semua mapel.
6. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang kesenian
7. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang olah raga
8. Melaksanakan kegiatan bidang bahasa
C.2.4. Mewujudkan sistem kurikulum yang bermutu, efisien dan relevan
1. Melaksanakan pengembangan kerangka dasar dan struktur kurikulum berbagai
kelompok mata pelajaran
2. Melaksanakan pengembangan sistem beban belajar yang mencakup sistem tatap
muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
3. Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
4. Melaksanakan pengembangan pembuatan kalender sekolah yang didasarkan pada
satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial masyarakat setempat dan
kondisi peserta didik
C.3. Aspek Manajemen, Governance, dan Pencitraan Publik
1. Mewujudkan sekolah yang menjalankan Sistem Manajemen Mutu Terpadu
2. Mewujudkan sekolah yang memiliki Sistem Kepemimpinan yang kuat
3. Mewujudkan sekolah yang memiliki Sistem Pengelolaan Tenaga Kependidikan
yang Efektif.
4. Mewujudkan sekolah yang memiliki Sistem Transparansi dan akuntabel
Manejemen yang baik
5. Mewujudkan sekolah yang memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang baik
terhadap semua aspek pendukung sekolah.
6. Meujudkan sekolah yang mampu melahirkan siswa berprestasi pada bidang
akademik ataupun non akademik di tingkat regional, nasional dan internasional
7. Mewujudkan sekolah yang memiliki sistem administrasi yang baik.
8. Mewujudkan sekolah yang memiliki media komunikasi yang efektif .
9. Mewujudkan sekolah yang memiliki tingkat partisipasi warga sekolah dan
masyarakat yang tinggi.
10. Mewujudkan sekolah yang memiliki lingkungan sekolah yang aman dan tertib.
D. TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN
D.1. Aspek Pemerataan Pendidikan dan Perluasan Akses
1. Memenuhi sistem rekrutmen siswa yang bermutu, adil dan transparan
2. Memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu secara adil dan merata
3. Berperan membangun masyarakat Banten sadar pendidikan
D.2. Aspek Kualitas, Efisiensi dan Relevansi
1. Sekolah mengembangkan KTSP untuk kelas 7,8 dan 9 semua mata pelajaran
tahun 2013.
2. Sekolah mengembangkan sistem penilaian untuk kelas 7, 8 dan 9 seluruh mata
pelajaran pada tahun 2013
3. Sekolah memiliki standar proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
model belajar tuntas untuk semua mata pelajaran tahun 2012.
4. Sekolah mengembangkan pengelolaan sarana, prasarana, bahan ajar, dan sumber
belajar yang sesuai dengan standar nasional pendidikan
5. Sekolah mengembangkan Program Peningkatan Kompetensi Guru
6. Sekolah melaksanakan pengelolaan administrasi sekolah dengan baik.
7. Sekolah dapat melahirkan siswa yang mampu berkomunikasi dalam 2 bahasa
(B.Inggris dan Arab)
8. Sekolah dapat menghasilkan 75% lulusansiswa yang mempunyai hafalan 3 juz.
9. Sekolah memiliki NUN 9,00 dengan kelulusan 100% pada tahun 2013
10. Mewujudkan sekolah yang mampu melahirkan siswa berprestasi pada bidang
akademik ataupun non akademik di tingkat regional, nasional dan internasional
11. Sekolah memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar
nasional pendidikan
D.3. Aspek Manajemen, Governance, dan Pencitraan Publik
1. Menjadi sekolah bertaraf Internasional
2. Menjadi sekolah yang menjalankan Sistem Manajemen Mutu Terpadu
3. Menjadi sekolah yang memiliki Sistem Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang
Efektif.
4. Menjadi sekolah yang memiliki Sistem Transparansi dan Akuntabel Manejemen
yang baik
5. Menjadi sekolah yang memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang baik
terhadap semua aspek pendukung sekolah.
6. Menjadi sekolah yang memiliki sistem administrasi yang baik.
7. Menjadi sekolah yang memiliki media komunikasi yang efektif .
8. Menjadi sekolah yang memiliki tingkat partisipasi warga sekolah dan masyarakat
yang tinggi.
9. Mewujudkan sekolah yang memiliki lingkungan sekolah yang aman dan tertib.
E. Analisis SWOT
NOFUNGSI DAN
FAKTOR
KONDISI
IDEAL
KONDISI
NYATA
KESIAPAN
SIAP TIDAK
1 Fungsi Perencanaan
KTSP
1. Faktor Internal
1.1. Komite Sekolah
1.2. Pendidik
1.3. Tenaga
Kependidikan
1.4. Sarana dan
Prasarana
1.5. Biaya
Mendukung
Mengajar
sesuai dengan
latar belakang
pendidikan
Berijazah
sekurang-
kurangnya D-
3.
Memadai
Terpenuhi
Mendukung
Sesuai 99
%.
Sesuai
100%
Memadai
Terpenuhi
√
√
√
√
√
2. Faktor Eksternal
2.1. Dinas
Kabupaten/Kota
2.2. Dewan
Pendidikan
2.3. Asosiasi Profesi
2.4. Lingkungan
Masyarakat
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
√
√
√
√
2. Fungsi Pelaksanaan
KTSP
1. Fungsi Internal
1.1. Komite Sekolah
1.2. Pendidik
Mendukung
Mengajar
sesuai dengan
Mendukung
Sesuai 99 %
√
√
1.3. Tenaga
Kependidikan
1.4. Sarana dan
Prasarana
1.5. Biaya
latar belakang
pendidikan
Berijazah
sekurang-
kurangnya D-
3.
Memadai
Terpenuhi
Terpenuhi
100%
Memadai
Memadai
√
√
√
2. Faktor Eksternal
2.1. Dinas
Kabupaten/Kota
2.2. Dewan
Pendidikan
2.3. Asosiasi Profesi
2.4. Lingkungan
Masyarakat
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
√
√
√
√
3 Fungsi Evaluasi
KTSP
1. Fungsi Internal
1.1. KomiteSekolah
1.2. Pengawas
1.3. Sarana dan
Prasarana
1.4. Biaya
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
√
√
√
√
2. FaktorEksternal
2.1. Dinas
Kabupaten/Kota
2.2. Dewan
Pendidikan
2.3. Lingkungan
Masyarakat
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
Mendukung
√
√
√
√
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang
dalam Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Kelompok mata pelajaran estetika.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Adapun cakupan kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut.
Agama dan Akhlak Mulia
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika dan budi pekerti
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian: Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan
status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar
ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif, dan mandiri.
4. Estetika, Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup
apresiasi dan ekspresi dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani,Olahraga, dan Kesehatan, untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seks bebas,kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya, antara lain sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama, tahfidz
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian meliputi : Pendidikan
Kewarganegaraan.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi : Bahasa
Indonesia,Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi, Elektronika
4. Kelompok mata pelajaran estetika meliputi Seni Budaya dan Bahasa Arab
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan meliputi Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Struktur Kurikulum SMP Islam Nurul Fikri Boarding School
Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama Islam 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 8 8
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 6 6 6
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2 2
11. Muatan Lokal : a. Tahfidz 4 4 4b. Bahasa Arab 4 4 4c. Elektronika 2 2 -
12. Pengembangan Diri 2 *) 2 *) 2 *)a. Pelayanan Konseling
b. Kepanduanc. Tapak Sucid. Olah ragae. Madrasah Thulabiyah, Mentoringf. Program muhadoroh, bahasa, ibadah, tahfidzg. Apresiasi Seni Islamih. Klub Sain
JUMLAH 50 50 482*) Ekuivalen 2 jam Pembelajaran
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu pembelajaran berpedoman pada struktur kurikulum di
atas.
a. Pendidikan Agama
Meliputi: Agama Islam
Tujuan: Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia dan meningkatkan
keimanan dan ketakwaan siswa sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing.
b. Kewarganegaraan dan Kepribadian
Tujuan: Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup berbangsa dan
bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan: Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap ipteks.
d. Bahasa Inggris
Tujuan: Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk
menghadapi perkembangan ipteks dalam menyongsong era globalisasi.
e. Matematika
Tujuan: Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka
penguasaan ipteks.
f. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan: Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk menguasai dasar-
dasar sains dalam rangka penguasaan ipteks.
g. Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan: Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan
kesadaran hidup bermasyarakat, dan memiliki keterampilan hidup secara mandiri.
h. Seni Budaya
Meliputi: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater
Tujuan: Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional.
i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran, dan keterampilan
dalam bidang olahraga, serta menanamkan rasa sportivitas, tanggung jawab, disiplin, dan
percaya diri pada siswa.
j. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Meliputi: Elektronika, Teknologi Informasi, dan Komunikasi
Tujuan: Memberikan keterampilan di bidang teknologi informatika dan keterampilan
elektronika yang sesuai dengan bakat dan minat siswa.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai apabila menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/ atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan lokal yang dipilih SMP
Islam Nurul Fikri Boarding School adalah:
a. Tahfidz
Tujuan : Santri dapat membaca AlQur’an dengan baik dan sesuai dengan tajwid
b. Bahasa Arab
Tujuan: Santri dapat mengembangkan kompetensi bahasa Arab dengan baik sehingga
memudahkan dalam memahami Al Qur’an dan kecakapan berkomunikasi dalam bahasa
Arab
c. Elektronika
Tujuan : Siswa dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat dan mampu
membuat alat sederhana yang berbasis teknologi untuk memcahkan permasalahan dalam
kehidupannya.
.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti
Kepanduan, Tapak suci, Olah Raga, Madrasah Thulabiyah, mentoring, Klub sain, Apresiasi seni
Islam Kegiatan.
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
Tujuan:
1) memberikan bantuan kepada siswa dalam rangka penyelesaian studi, perencanaan karir
masa depan.
2) Membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya
3) Mengembangkan potensi siswa dengan melalui kegiatan pengembangan diri.
4) Membantu siswa dalam penyelesaian masalah pribadi social dan hambatan serta
membantu dalam menyesuaikan dirinya dengan aturan-aturan sekolah, guru mata
pelajaran dan teman sebaya.
b. Kepanduan
Tujuan:
1) melatih siswa untuk terampil dan mandiri;
2) melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri;
3) sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan;
4) memiliki sikap kerja sama kelompok;
5) memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain;
6) dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
c. Tapak Suci
Tujuan:
1) Mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan pencak silat sebagai beladiri,
Seni Olahraga dan budaya bangsa Indonesia.
2) Memelihara dan mengembangkan kemurnian Pencak Silat Aliran Tapak Suci sebagai
budaya bangsa yang luhur dan bermoral sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam
serta bersih dari syirik dan menyesatkan.
d. Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)/ Klub Sain
Tujuan:
1) melatih siswa terampil dalam menulis karya ilmiah;
2) melatih siswa berpikir kritis;
3) mampu berkompetisi dalam berbagai lomba iptek.
e. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
Tujuan:
1) mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin yang andal;
2) melatih siswa dalam berorganisasi;
3) melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat;
4) melatih siswa untuk bersikap demokratis.
f. Kegiatan Olahraga, Seni, dan Budaya
Tujuan:
1) mengembangkan prestasi olahraga;
2) mengembangkan seni bela diri;
3) mengembangkan seni rupa, musik, tari, dan teater;
4) mengembangkan seni baca Al-Qur’an dan kaligrafi.
g. Mentoring/Madrasah thulabiyah
1.) Meningkatkan pemahaman keislaman
2) Pembinaan Kebiasaan beribadah
h. Muhadaroh
Tujuan :
1. Mengembangkan kemampuan bahasa santri baik bahasa Inggris maupun bahasa Arab
2. Mengembangkan keberanian santri untuk berpidato dalam menggunakan bahasa asing
3. Melatih kepemimpinan santri dengan membantu mengorganisir kegiatan
Mekanisme pelaksanaan
a) Kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler) dengan
dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan
kepala sekolah.
b) Jadwal Kegiatan
No Nama kegiatan Hari Waktu
1. Kegiatan pelayanan Konseling Senin-Sabtu Menyesuaiakan dengan kebutuhan dan kegiatan lainnya
2. Kegiatan Kepanduan Jum’at (Tholib)Sabtu( Tholibah)
13.30 – 15.30
3. Kegiatan Sain Club/KIR Selasa - Kamis 16.00 – 17.30
4. Kegiatan LDKS Awal tahun
5. Kegiatan Olah Raga, seni Selasa-kamis 16.00 – 17.30
6. Mentoring Senin ( Tholib)Kamis ( Tholibah)
16.00 – 17.30
7. Madrasah Thulabiyah Senin ( Tholib 14.20 – 15.30
8. Tapak Suci Senin ( Tholibah)Selasa (Tholib)
16.00 – 17.30
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada saat ini, yaitu menggunakan sistem paket. Sistem paket
adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan mempelajari materi yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas
sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan tersebut. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum 4 jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap
penting dan tidak terdapat dalam struktur kurikulum yang tercantum dalam standar isi. Beban
belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Kegiatan tatap muka
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 35 menit. Beban
belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 50 jam, ditambah kegiatan pengembangan diri
yang lamanya ekuivalen 2 jam. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dalam sistem paket adalah antara 0 persen–50 persen dari waktu kegiatan tatap
muka pada mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0–100 persen. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 persen.
Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
Penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu berusaha
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Berikut ini
adalah tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK).
Komponen KKM
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 70 70 75
4. Bahasa Inggris 75 75 75
5. Matematika 70 70 70
6. Ilmu pengetahuan Alam 70 70 70
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
8. Seni Budaya 75 75 75
9. Pendidikan Jasmani dan olahraga dan Kesehatan
70 70 70
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 70 70 70
11. Muatan Lokal
a. Tahfidz 75 75 75
b. Bahasa Arab 65 70 70
c. Elektronika 70 70 70
Pengembangan diri Minimal Baik
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Peserta didik dinyatakan naik
kelas apabila memenuhi syarat, antara lain sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang
diikuti.
c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada
semester yang diikuti.
Sesuai dengan ketentuan PP No. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
setelah memenuhi persyaratan, antara lain :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. lulus ujian nasional.
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Islam Nurul Fikri juga
memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik,
dan vokasional melalui kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler sebagaimana tercantum
dalam poin 3.
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Kurikulum SMP Islam Nurul Fikri telah memprogramkan pengembangan pendidikan
berbasis
keunggulan lokal dan global, yaitu pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik. Program tersebut termasuk bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diselenggarakan dengan mengikuti kalender akademik
pendidikan setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggun efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk pembelajaran efektif
2 Jeda Tengah Semester Maksimum 2 minggu1 minggu setiap semester
3 Jeda Antar semester Maksimum 2 mingguAntar semester 1 dan 2
4 Libur Akhir tahun Pelajaran Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal pelajaran
5 Hari Libur Keagamaan 2 – 4 minggu
6 Hari Libur Umum Maksimum 2 mingguDisesuaikan dengan peraturan pemerintah
7 Hari Libur Khusus Maksimum 3 minggu
8 Kegiatan Khusus Sekolah Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk acara perlombaan yang mengundang tamu dari luar.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau
Mentri Agama. Terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten dan
atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapka hari libur serentak untuk satuan-
satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajarn sesui dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalm 1 tahun pelajaran adalah 245 hahri belajar yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam pelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk proses pembelajaran sesuai
dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam pembelajaran efektif setiap minggu untuk kelas VII,
VIII, dan IX masing-masing 36 jam pelajaran dengan alokasi 40 menit per jam pelajaran.
Jumlah jam pembelajaran efektif selama satu tahun untuk kelas VII, VIII dan IX masing-
masing 1440 jam pembelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Kalender Pendidikan SMP Islam Nurul Fikri
Boarding School diatur sebagaimana terlampir.
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
SMP Islam Nurul Fikri pada awal tahun pelajaran 2009-2010, maka salah satu pedoman dan
acuan dalam kegiatan belajarn mengajar telah dimiliki oleh SMP Islam Nurul Fikri Boarding
School dengan mengacu pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23 dan 24 tahun
2006, maka SMP Islam Nurul Fikri Boarding School yang sebelumnya menggunakan Kurikulum
Berbasis Kompetensi pada semua kelas telah menetapkan KTSP pada semua tingkatan pada
tahun pelajaran 2009-2010.
Besar harapan kami, semoga KTSP SMP Islam Nurul Fikri Boarding School ini
memenuhi standar pengelolaan sekolah sehingga kami pengembangan sekolah ini dapat berjalan
dengan baik. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya guru,
karyawan maupun para santri tholib/ah serta peran serta orang tuan dan masyarakat.
Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan, sehingga penyusunan
KTSP ini dapat berlangsung dengan baik. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini
dapat membantu sekolah sebagai sarana untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Serang, 25 Juli 2009
Menyetujui
Komite Sekolah Kepala SMP
DR. Ing Fanar Fansury R. Win Wirawan, S.Pd
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serang
Drs. H. M. Yahya, M.Pd