1
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Sukabumi menetapkan Visi pada tahun 2016-
2021 Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius dan
Mandiri, visi di atas dapat terealisasi apabila ditopang misi, misi
pembangunan yang telah disusun adalah ;
1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis
ekonomi lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan industri
yang berwawasan lingkungan
2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berdaya saing dan
religius
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan
professional
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur
daerah
Misi pembangunan yang berhubungan langsung dengan
Dinas Pertanian adalah ; “Meningkatkan kemandirian ekonomi
masyarakat berbasis ekonomi lokal melalui bidang agribisnis,
pariwisata dan industri yang berwawasan lingkungan. Sektor
agribisnis menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian
pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan kemandirian
ekonomi”.
Selain misi pembangunan di atas, dalam RPJMD telah
ditetapkan pula 5 Agenda prioritas pembangunan yang merupakan
janji kampanye kepala daerah. Pada agenda prioritas pertama
terdiri dari :
1. Perluasan Kesempatan Kerja dan Kesempatan Usaha
2. Pembangunan Inprastruktur dan Pengembangkan Pariwisata
Sukabumi Menjadi Destinasi Wisata Dunia dan Optimalisasi
2
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Pemanfaatan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Yang
Berwawasan Lingkungan
3. Peningkatkan Efektivitas dan Profesionalisme Aparatur
Pemerintah Serta Membangun Budaya Birokrat Pelayan
Masyarakat
4. Peningkatan Kemampuan Daerah Dalam Menciptakan
Kesejahteraan Masyarakat
5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Masyarakat, Melalui
Layanan Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Agama, Budaya,
Pemuda dan Olahraga
Pada agenda prioritas pertama didalamnya terdapat sub agenda
prioritas ;
a. Membuka lebih banyak lapangan kerja dan mencetak
wirausahawan baru dan santri wirausaha berbasis agribisnis,
UMKM, IKM dan ekonomi kreatif.
b. Penerapan teknologi pertanian tepat guna dan peningkatan SDM
pelaku Pertanian Memaksimalkan peran fungsi koperasi
pertanian
c. Membentuk pusat promosi hasil pertanian
d. Mendorong usaha pertanian menjadi usaha agribisis berbasis
sentra /wilayah/kawasan.
e. Mengembangkan usaha mikro perekonomian pedesaan melalui
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
Berdasarkan sub agenda prioritas tersebut di atas Bupati dan
Wakil Bupati terpilih sudah mempelajari masalah utama sektor
pertanian sebagian besar diakibatkan oleh pemasaran.
Penanganan masalah pemasaran diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan petani. Masalah pemasaran pada
berbagai peraturan pembinaannya menjadi tanggung jawab
pemerintah.
3
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Selain visi, misi dan agenda prioritas, kewajiban untuk
melaksanakan bimbingan pemasaran juga diatur melalui beberapa
peraturan, diantaranya melalui Undang-undang Nomor 39 Tahun
2014. Pemasaran menjadi salah satu bagian tugas dari pemerintah,
sebagaimana tertulis pada Undang-undang Nomor 39 Tahun 2014
tentang perkebunan pada pasal 76 ayat 1 dan 2 sebagai berikut :
(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya memfasilitasi kerja sama antara Pelaku
Usaha Perkebunan, asosiasi pemasaran, asosiasi komoditas,
dewan komoditas, kelembagaan lainnya, dan/atau
masyarakat.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan menyelenggarakan informasi pasar, promosi, dan
menumbuhkembangkan pusat pemasaran komoditas
Perkebunan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pemasaran juga menjadi tugas pembina kelembagaan
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan bahwa pada Bagian Kedua Pasal 19 dinyatakan
bahwa :
(2) Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai fungsi sebagai wadah proses pembelajaran,
wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan prasarana
produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran,
serta unit jasa penunjang.
(3) Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berbentuk kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, atau
korporasi.
Pada undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, dalam bagian keempat
pasal 48 dinyatakan bahwa Sistem dan Sarana Pemasaran Hasil
Pertanian, sebagai berikut :
4
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya melakukan Pemberdayaan Petani melalui
pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil
Pertanian.
(2) Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil
Pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan dengan :
a. mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi
standar keamanan pangan, sanitasi, serta
memperhatikan ketertiban umum;
b. mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal
agribisnis untuk pemasaran hasil Pertanian;
c. mewujudkan fasilitas pendukung pasar hasil Pertanian;
d. memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang
dimiliki dan/atau dikelola oleh Kelompok Tani,
Gabungan Kelompok Tani, koperasi, dan/atau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerah produksi
Komoditas Pertanian;
e. membatasi pasar modern yang bukan dimiliki dan/atau
tidak bekerja sama dengan Kelompok Tani, Gabungan
Kelompok Tani, koperasi, dan/atau kelembagaan
ekonomi Petani lainnya di daerah produksi Komoditas
Pertanian;
f. mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling
memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan
menguntungkan;
g. mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil
Pertanian;
h. mengembangkan pasar lelang;
i. menyediakan informasi pasar; dan
j. mengembangkan lindung nilai.
5
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/ Permentan/ SM.
050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Tani menyatakan
bahwa Pembinaan kelembagaan tani termasuk didalamnya
menjalin kerjasama dan kemitraan usaha dengan pihak penyedia
sarana produksi, pengolahan, pemasaran hasil dan/atau
permodalan.
Pelaksanaan ketentuan Pasal 7 Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sukabumi, telah ditetapkan Peraturan
Bupati Nomor Nomor 70 tahun 2016, bahwa ; Dinas merupakan
unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang
pertanian. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan
di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan di bidang pertanian. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Dinas mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pertanian;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di
bidang kesekretariatan, bidang tanaman pangan dan
Hortikultura, bidang perkebunan, bidang prasarana dan
sarana pertanian; kelompok jabatan fungsional dan unit
kerja lainnya di lingkungan Dinas;
d. pelaksanaan administrasi di lingkungan dinas;
e. pembinaan pelayanan publik di lingkungan Dinas
f. penerbitan izin usaha/rekomendasi teknis di bidang
Pertanian;
6
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
g. pengawasan dan pengendalian teknis pasca penerbitan izin
usaha/rekomendasi teknis di bidang Pertanian;
h. pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil bidang
tanaman pangan, Hortikultura dan perkebunan;
i. pengawasan dan pengendalian teknis pasca penerbitan
perizinan yang diterbitkan dinas dan perangkat daerah
terkait;
j. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik di
Lingkungan Dinas;
k. penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya;
l. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
m. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan
tugas; dan
n. pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
Jabatan sebagai Kepala Bidang Perkebunan memiliki tugas
pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang Perkebunan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,
Bidang Perkebunan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja Bidang Perkebunan;
b. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
tugas di bidang penatausahaan perkebunan, produksi
perkebunan, pengolahan dan pemasaran;
c. Pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang tanaman
perkebunan;
d. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang
perkebunan;
e. Pengawasan peredaran dan sertifikasi benih di bidang
perkebunan;
f. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di
bidang perkebunan;
7
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
g. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit,
penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan
iklim di bidang perkebunan;
h. Pemberian bimbingan pasca panen, pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang perkebunan;
i. Pengkajian pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di
bidang perkebunan;
j. Pemantauan dan evaluasi teknis pasca penerbitan izin
usaha/ rekomendasi teknis di bidang perkebunan;
k. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya;
l. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama di bidang tugasnya;
m. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan
tugas; dan
n. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.
Terkait dengan pelaksanaan tupoksi, maka diagnosa atau
identifikasi masalah akan diawali dengan melakukan
pembandingan antara apa yang seharusnya terlaksana dengan
kondisi yang terjadi saat ini, dan pengaruh kondisi tersebut
terhadap program pembangunan daerah yang menjadi urusan
bidang perkebunan. Keseluruhan tugas pokok dan fungsi bidang
perkebunan berkaitan erat dengan 3 (tiga) program pembangunan
daerah yaitu :
1. Program Ketahanan Pangan
2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
3. Program Peningkatan Produksi Non Pangan
Program ketahanan pangan lebih fokus ditangani oleh Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Bidang Prasarana dan
Sarana Pertanian. Sedangkan Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani dan Peningkatan Produksi Non Pangan ditangani oleh Bidang
Perkebunan serta Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Selama ini pertanian pada umumnya dan perkebunan pada
khususnya dianggap sebagai penyumbang angka kemiskinan yang
8
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
cukup besar, meskipun dari sisi produksi para petani telah mampu
menyumbangkan angka produksi yang optimal. Atas dasar itu pula
maka fokus pembangunan pertanian diutamakan pada
peningkatan kesejahteraan petani.
Seiring dengan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Fungsi Bidang perkebunan yang dapat mengungkit kesejahteraan
petani adalah fungsi Pemberian bimbingan pasca panen,
pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perkebunan;
Pengembangan komoditas perkebunan dibatasi pada beberapa desa
saja. Pengembangan komoditas berbasis desa ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk lebih memfokuskan kegiatan pembangunan,
memudahkan pengukuran capaian kinerja serta memudahkan
pengukuran kesejahteraan para petani komoditas perkebunan.
Komoditas perkebunan dibagi kedalam tiga kelompok, yakni :
1. Komoditas Strategis, terdiri dari ; Teh, Karet, Cengkih dan
Kelapa
2. Komoditas Prospektif, terdiri dari ; Pala, Kopi, Kakao dan
Sereh wangi
3. Komoditas unggulan local, terdiri dari ; Aren, Vanili dan Lada
Wilayah pengembangan komoditas tanaman perkebunan dibatasi
pada beberapa wilayah / desa saja seperti disajikan pada Tabel 1 di
bawah ini :
9
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 1. Komoditas Perkebunan dan Lokasi Desa Pengembangan
No Komoditi Jumlah Desa Zona Inti (Desa)
Komoditas Strategis
1 The 14 Cisitu dan Cihaur
2 Cengkeh 15 Buniwangi, Pasirbaru, Cileungsing
3 Kelapa 23 Sukatani, Purwasedar dan
Sumberjaya
4 Karet 13 Buanajaya, Bantarkalong
Komoditas Prospektif
5 Pala 13 Darmareja, Palasarigirang
6 Kopi 7 Sukamanah
7 Kakao 2 Damaraja
8 Serehwangi
2
Komoditas Unggulan Lokal
9 Aren 3 Sinaresmi
10 Vanili 3 Cidolog
11 Lada 3 Warungkiara
Masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan
komoditas perkebunan adalah masalah pemasaran. Besarnya
selisih antara harga di tingkat petani dengan harga di tingkat
konsumen menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya
kesejahteraan petani komoditas perkebunan. Berikut selisih harga
komoditas perkebunan antara harga ditingkat petani dengan harga
di tingkat konsumen.
10
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 2. Selisih Harga Komoditas Perkebunan antara Harga Di
Tingkat Petani dan di Tingkat Konsumen
No Komoditi Hasil yang dijual
Harga Petani (Kg)
Harga Perusahaan Konsumen
Selisih
Komoditas Strategis
1 Teh’ Pucuk Basah
2000 3.840 1.840
2 Cengkeh Bunga Kering
80.000 95.000 15.000
3 Kelapa Gula Kelapa
7.000 12.000 5.000
4 Karet Lump 6.000 8.000 2.000
Komoditas Prospektif
5 Pala
6 Kopi Cherry 7.000 60.000 53.000
7 Kakao
8 Serehwangi
Komoditas Unggulan Lokal
9 Aren Gula Semut
15.000 20.000 5.000
10 Vanili Buah Basah
400.000 750.000 350.000
11 Lada
Berdasarkan data di atas nampak bahwa selisih harga per
kilogram hasil panen petani cukup besar apalagi jika dikalikan
dengan angka produksi per hektar per tahun, berapa nilai
pendapatan petani yang hilang akibat panjangnya rantai tataniaga.
Contoh rantai tataniaga komoditas perkebunan saat ini disajikan
pada Gambar 1.
Gambar 1. Rantai Tata Niaga Komoditas Cengkeh
11
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Berdasarkan data di atas petani cengkeh kehilangan potensi
pendapatan sebesar Rp. 15.000,- per kilogram. Apabila petani
memiliki satu hektar lahan dengan jumlah produksi cengkeh kering
per hektar dengan produksi 4.000 kg maka seorang petani
kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp. 60.000.000,- per hektar
per tahun. Jika dikaji lebih jauh, luas areal tanaman cengkeh di
Kabupaten Sukabumi seluas 4.437 Ha, maka jumlah kehilangan
potensi pendapatan sebesar Rp. 266.220.000.000,- (dua ratus enam
puluh enam milyar dua ratus dua puluh juta rupiah).
Selain itu, hasil usahatani komoditas perkebunan di tingkat
petani rata-rata tidak melalui pengolahan terlebih dahulu, sehingga
kebanyakan hasil panen komoditas perkebunan dijual dalam
bentuk mentah. Adapun hasil usahatani perkebunan yang sudah
diolah kebanyakan belum dikemas sehingga harga jualnya masih
belum optimal. Mekanisme pemasaran yang sudah dilakukan oleh
para petani masih tradisional atu mengandalkan pasar umum.
Inovasi petani untuk memasarkan komoditas perkebunan melalui
media sosial atau melalui pasar dunia maya masih belum
berkembang. Masalah lain yang terjadi di kalangan petani
perkebunan adalah belum berkembangnya inisiatif
Komoditas perkebunan di masa yang akan datang diharapkan
bisa dipasarkan dengan rantai tata niaga yang lebih sederhana
sehingga para petani bisa menikmati tambahan pendapatan.
Penyederhanaan rantai tata niaga tidak bisa langsung dilakukan
karena terdapat beberapa kendala, kendala utama di kalangan
petani adalah dana talangan ketika petani terdesak oleh kebutuhan
rumah tangga, oleh karenanya badan usaha milik desa (BUMDES)
harus dilibatkan. Gambaran rantai tataniaga yang diharapkan
disajikan pada Gambar 2 di bawah ini.
12
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Gambar 2. Rantai Tata Niaga Komoditas Perkebunan yang
diharapkan
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa ;
- Para petani diharapkan tergabung didalam kelompok agar
jumlah produksi yang difasilitasi melalui pusat promosi
jumlah produksinya memadai.
- Apabila petani mengharapkan dana talangan, maka dana
talangan akan disediakan oleh BUMDES atau jika petani
membutuhkan sembako pun akan disediakan oleh BUMDES
dengan melibatkan warung sembako di wilayah desa
tersebut.
- Pusat Promosi akan memasarkan komoditi perkebunan yang
ditampung oleh kelompoktani kepada pedagang besar
ataupun langsung ke perusahaan konsumen.
- Pembinaan petani melalui kelompoktani dengan melibatkan
DPESDM dalam rangka pembinaan pengolahan / industry
dari bahan baku menjadi barang setengah jadi atau menjadi
barang siap konsumsi. Pasca Pembinaan DPESDM akan
melaporkan hasil pembinaannya kepada pusat promosi
13
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
untuk mempromosikan komoditi perkebunan yang telah
diolah.
- Pembinaan petani melalui kelompoktani dengan melibatkan
DPKUKM dalam rangka pembinaan dalam rangka
pembentukan koperasi pertanian serta pembinaan dari sisi
perdagangan komoditas perkebunan. Selain itu limbah
komoditi perkebunan juga masih bisa diolah menjadi produk
yang bernilai rupiah untuk menambah pendapatan. Pasca
Pembinaan DPKUKM akan melaporkan hasil pembinaannya
kepada pusat promosi tentang koperasi yang telah dibentuk,
limbah yang telah diolah dan dikemas.
- Pembinaan melalui peran Gapoktan dan PPS sebagai
informan tentang jumlah produksi, waktu panen dan fasilitasi
kebutuhan bantuan dari pemerintah yang akan disampaikan
melalui UPTD kemudian diteruskan kepada sekretariat Dinas
Pertanian dan Pusat Promosi Produk Pertanian dan
Perkebunan.
- Fungsi UPTD pada skema rantai tata niaga berfungsi sebagai
penampung usulan pembangunan dari petani dan sebagai
informan tentang waktu dan estimasi kapasitas produksi
komoditas perkebunan di wilayah masing-masing.
- Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) sebagai
pelaksana pembangunan untuk membantu petani dari sisi
infrastruktur penunjang.
- Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dalam berperan dari sisi
pendampingan teknologi dari mulai teknologi peningkatan
produksi, penanganan pasca panen sampai dengan teknologi
untuk pengolahan hasil komoditas perkebunan.
- Perguruan tinggi dilibatkan dalam rencana proyek perubahan
ini, ada pun perguruan tinggi yang akan dilibatkan yakni
UMMI (untuk memperbaiki manajemen usahatani kelompok),
UNPAS (pembinaan pengolahan limbah usahatani tanaman
14
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
perkebunan), IPB (pengolahan dan packing hasil olahan
petani komoditas perkebunan)
- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) berfungsi
sebagai Pembina dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
- Kepala Desa berfungsi selain sebagai Pembina BUMDES juga
bertugas untuk mengusulkan kebutuhan pembangunan dari
para petani untuk diusulkan dalam RKPD online serta
pemberdayaan masyarakat untuk mengolah limbah
komoditas perkebunan menjadi sumber pendapatan
tambahan.
- Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) berfungsi
sebagai pemanfaat Pusat Promosi Produk Pertanian dan
Perkebunan. Komoditas pertanian terbanyak dibina oleh
Bidang TPH.
Kondisi harapan lainnya adalah : para petani terbiasa
mengolah hasil panennya menjadi barang setengah jadi atau barang
siap konsumsi. Komoditas perkebunan yang telah diolah
diharapkan bisa dipasarkan dalam bentuk yang lebih menarik
sehingga bisa meningkatkan minat pasar dan meningkatkan harga
jual. Pemanfaatan teknologi dalam pemasaran komoditas
perkebunan baik melalui pemanfaatan pasar online, promosi
melalui dunia maya maupun melalui pemanfaatan media sosial.
Limbah komoditi hasil perkebunan seperti daging buah pala, daun
cengkeh, pakang cengkeh, kulit kopi dan sebagainya dapat diolah
menjadi tambahan pendapatan bagi para petani.
15
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 3
Gambaran Kondisi Saat ini dan Harapan
NO KONDISI SAAT INI HARAPAN
1 Hasil usahatani perkebunan
dipasarkan dalam bentuk
barang mentah (tanpa melalui
proses pengolahan)
Hasil usahatani dipasarkan
minimal dalam bentuk setengah
jadi
2 Hasil olahan komoditas
perkebunan dipasarkan dalam
bentuk curah
Hasil olahan komoditas
perkebunan dipasarkan dalam
bentuk kemasan
3 Harga yang diterima petani
terlalu jauh dengan harga
ditingkat konsumen. (Lost
Income)
Harga yang diterima petani tidak
jauh dengan harga ditingkat
konsumen
4 Mekanisme pasar masih
tradisional
Mekanisme pasar sudah
memanfaatkan teknologi
5 Sebagian besar petani belum
memanfaatkan limbah untuk
diolah menjadi tambahan
pendapatan bagi petani
Limbah komoditas perkebunan
diolah menjadi tambahan
pendapatan bagi petani
1.2. Area Proyek Perubahan
Berdasarkan latar belakang kondisi saat ini dan kondisi
harapan maka dapat diidentifikasi bahwa masalah yang dihadapi
pada bidang perkebunan adalah :
1. Rendahnya pembinaan pasca panen
2. Rendahnya pembinaan pengolahan
3. Kurangnya sentuhan pengemasan produk
4. Panjangnya rantai tata niaga
5. Kurangnya promosi pada produk perkebunan
Masalah di atas erat hubungannya dengan salah satu tugas
pokok dan fungsi bidang perkebunan, yakni ; Pemberian bimbingan
pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
perkebunan. Sehingga area organisasi yang menjadi area
perubahan adalah “Bimbingan pemasaran komoditi perkebunan”.
16
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Setelah diketahui area perubahan organisasi, maka upaya untuk
mengatasi masalah pemasaran pada komoditas perkebunan,
dilakukan aksi inovasi dalam proyek perubahan ini, yakni:
SAHABAT PRO PETANI
Sejahtera Berkat Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian di Kabupaten Sukabumi.
Melalui inovasi ini selain untuk mengakselerasi peningkatan
kesejahteraan petani juga untuk merealisasikan agenda prioritas
pembangunan tentang perluasan kesempatan kerja dan
kesempatan usaha sebagimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2016-2021. Untuk
mengetahui aksi inovasi dalam proyek perubahan ini dapat dillihat
pada kerangka pikir sebagai berikut :
Gambar 3. Kerangka Pikir Proyek Perubahan
Tupoksi Kabid Perkebunan
MASALAH:
Belum optimalnya bimbingan
pemasaran komoditi
perkebunan
PENYEBAB MASALAH:
- Panjangnya rantai tataniaga komoditas perkebunan
- Belum tersedianya informasi pasar
- Mekanisme pemasaran komoditi perkebunan masih manual
- Kurangnya promosi produk perkebunan
bimbingan pasca panen, pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang perkebunan
Inovasi
Pusat Promosi Produk Perkebunan
dan Pertanian (Pro Petani) di
Kabupaten Sukabumi
Area Perubahan Organisasi:
Bimbingan pemasaran komoditi
perkebunan
17
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Pada proyek perubahan jangka pendek difokuskan untuk
menangani tiga komoditas yakni teh, kopi dan aren. Kelompoktani
yang akan ditangani dibatasi pada kelompoktani sebagai berikut :
Tabel 4
Lokus Proyek Perubahan Jangka Pendek
Teh hijau Kelompoktani cikaramat Desa Cihaur Kecamatan Simpenan
Teh hitam Kelompoktani Sukahurip Desa Cisitu Kecamatan Nyalindung
Teh Putih Gapoktan sugih tani Desa Cisitu Kec. Nyalindung
Gula Kelapa
Kelompoktani Warung waru Desa Purwasedar Kec. Ciracap
Kopi Kelompoktani Tunas Harapan Lancar Usaha Desa Ciengang Kecamatan Gegerbitung
1.3. Tujuan
Tujuan proyek perubahan idealnya terdiri dari tiga bagian,
yakni tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Tujuan dari proyek perubahan Sahabat Pro Petani adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan Jangka Pendek
- Terwujudnya Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian dengan fasilitasi pemasaran sebanyak tiga
komoditas (Teh, Kopi, dan Aren / Gula Semut)
b. Tujuan Jangka Menengah
- Terwujudnya Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian dengan fasilitasi pemasaran seluruh komoditas
tanaman perkebunan
18
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
1.4. Manfaat
Manfaat dari proyek perubahan adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah Daerah
- Terealisasinya capaian kinerja RPJMD 2016-2021
Kabupaten Sukabumi.
- Menurunnya angka kemiskinan
2. Dinas Pertanian
- Tercapainya target kinerja Dinas Pertanian untuk
meningkatkan kesejahteraan para petani.
- Terwujudnya sarana promosi produk pertanian dan
perkebunan
- Terfasilitasinya pemasaran produk pertanian dan
perkebunan
3. Stake Holder
- Meningkatnya pendapatan Bumdes
- Meningkatnya kinerja kepala desa dalam bidang
pemberdayaan masyarakat
- Terimplementasikannya teknologi yang dihasilkan oleh
perguruan tinggi
4. Masyarakat
- Meningkatnya pendapatan petani komoditas perkebunan
- Meningkatnya peluang berusaha di kalangan masyarakat
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Proyek Perubahan meliputi :
1. Pembentukan Tim Efektif
2. Penyusunan Juklak dan Juknis Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian
3. Membangun Kemitraan antara Pusat Promosi dengan petani
komoditas perkebunan
4. Promosi komoditas perkebunan yang telah menjadi mitra
19
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
5. Membangun kemitraan antara Pusat Promosi dengan pedagang
besar/perusahaan konsumen untuk tiga komoditas perkebunan
6. Penyediaan Pusat Promosi Produk Perkebunan dan Pertanian
1.6. Output Kunci
Output kunci proyek perubahan jangka pendek adalah
sebagai berikut :
Tabel 5
Output Kunci Proyek Perubahan Jangka Pendek
Nama Deskripsi
Terbentuknya Tim Efektif Pembentukan Tim untuk menunjang
keberhasilan Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian.
Terbentuknya Pengelola
Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian
Penyusunan SK Kepala Dinas tentang
Pengelola Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian.
Terjalinnya koordinasi
dengan stake holder
Koordinasi dengan stake holder baik
dengan petani, kelompoktani,
Gapoktan, Kades, Bumdes dan BP3K,
selain itu koordinasi dengan stake
holder eksternal.
Tersedianya Juklak dan
juknis tentang Pengelola
Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian
Buku petunjuk pelaksanaan dan
teknis Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian.
Terselenggaranya Promosi
Komoditas Perkebunan
Promosi komoditas perkebunan
melalui berbagai event pameran atau
promosi melalui media sosial.
Terjalinnya Kemitraan antara
pusat promosi dengan petani
komoditas perkebunan
Perjanjian kerjasama antara pusat
promosi dengan petani untuk
menjamin ketersediaan barang/
komoditi hasil perkebunan
20
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Terjalinnya Kemitraan antara
Pusat Promosi dengan
Perusahaan Besar
Perjanjian kerjasama antara pusat
promosi dengan perusahaan besar
atau perusahaan konsumen untuk
pemasaran komoditas hasil
perkebunan.
Tersedianya Pusat Promosi
Produk Perkebunan dan
Pertanian
Bangunan Pusat Promosi lengkap
dengan peralatan dan meubeulair
Sedangkan output kunci proyek perubahan pada jangka menengah
adalah :
Tabel 6
Output Kunci Proyek Perubahan Jangka Menengah
Nama Deskripsi
Tersedianya Pusat Promosi
Produk Perkebunan dan
Pertanian
Kerjasama petani dengan Pusat
Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian untuk semua komoditas
tanaman perkebunan
21
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
2.1. Roadmap/Milestone Proyek Perubahan
Pentahapan proyek perubahan ataupun milestone penting
untuk disusun sebagai pedoman dalam mengimplementasikan
proyek perubahan. Pentahapan proyek perubahan yang disajikan
adalah tahapan kegiatan jangka pendek dalam penyusunan Proyek
Perubahan ini dengan waktu pelaksanaan tahapan selama 8
Minggu, dimulai pada tanggal 22 Agustus 2018 sampai dengan 30
Oktober 2018.
Tabel 7
Milestone Proyek Perubahan
No Tahap Utama Waktu
1. Persiapan :
Pembentukan tim efektif Proyek
Perubahan
- Rapat persiapan pembentukan tim
- Menyusun konsep dan pembagian
kerja tim
- Pembentukan Tim dengan SK
Kepala Dinas.
Minggu ke 4
Bulan Agustus 2018
2. Penyusunan SK kepala Dinas tentang
Uraian Tugas dan Petugas Pengelola
Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian
- Rapat Persiapan internal
- FGD penyusunan uraian tugas
Pengelola P5
- Pembahasan calon pengelola
- Penetapan pengelola P5
Minggu ke 1
Bulan September 2018
22
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
3. Koordinasi dengan stake holder
- Koordinasi dengan petani tiga komoditas
- Koordinasi dengan kelompoktani tiga komoditas
- Koordinasi dengan Gapoktan/PPS
tiga komoditas
- Koordinasi dengan Kades di lokasi tiga komoditas
- Koordinasi dengan BUMDES di lokasi tiga komoditas
- Koordinasi dengan BP3K tiga komoditas
- Koordinasi dengan stake holder
eksternal
Minggu ke 2
Bulan September 2018
4. Penyusunan juklak dan juknis Pusat
Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian
- Rapat Persiapan internal
- Rapat dengan stake holder
- FGD penyusunan juklak
- FGD penyusunan juknis
- Rapat pengesahan juklak dan
juknis Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian
- Penetapan Juklak dan Juknis
Minggu ke 3
Bulan September 2018
5. Membangun Kemitraan antara Pusat
Promosi dengan petani perkebunan
- Rapat Persiapan internal
Penentuan komoditas dan
Penetuan Petani berbasis
kelompoktani
- Penyusunan Data Base
kelompoktani dan data
produksinya
- Penyusunan draft perjanjian
kerjasama
- Pembahasan draft perjanjian
kerjasama
- Tandatangan perjanjian kerjasama
antara petani dengan Pusat
Promosi
Minggu ke 4
Bulan September 2018
23
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
6. Promosi komoditas perkebunan yang
telah menjadi mitra
- Pengumpulan bahan baku
komoditas terpilih
- Pengemasan komoditas terpilih
- Penentuan harga jual
- Promosi komoditas perkebunan
terpilih melalui pasar online dan
media social
Minggu ke 1
Bulan Oktober 2018
7. Membangun Kemitraan antara Pusat
Promosi dengan pedagang
besar/perusahaan konsumen
- Survey pedagang
besar/perusahaan konsumen
- Rapat internal Penentuan
pedagang besar/perusahaan
konsumen
- Penyusunan draft perjanjian
kerjasama
- Pembahasan draft perjanjian
kerjasama
- Tandatangan perjanjian kerjasama
antara P5 dengan pedagang
besar/perusahaan konsumen
Minggu ke 2
Bulan Oktober 2018
8. Penyediaan Pusat Promosi
- Permohonan pemanfaatan
bangunan PRPTE Propinsi Jawa
Barat
- Pengadaan Peralatan Pusat
Promosi
- Pembelian Bahan Promosi
- Pengemasan bahan promosi
- Labeling Bahan Promosi
Minggu Ke 3
Bulan Oktober 2018
9. Evaluasi dan Pembuatan Laporan Akhir
Proyek Perubahan
Minggu ke 4
Bulan Oktober 2018
10. Persiapan merealisasikan tujuan jangka
menengah
Minggu ke 1
Bulan Nopember 2018
24
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
2.2. Stakeholder Proyek Perubahan
Stake holder adalah orang, organisasi atau komunitas yang
dipengaruhi oleh atau mempengaruhi proyek perubahan. Pada
proyek perubahan sangat penting untuk mengetahui siapa saja
stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap
proyek yang akan diimplementasikan. Pada saat implementasi
proyek perubahan sering tidak peduli dengan beragam stakeholder
karena hanya fokus terhadap diri sendiri dan menganggap proyek
perubahan yang akan diimplemetasikan dimiliki oleh organisasinya
dan berada dalam kontrol sepenuhnya. Padahal potensi pendorong-
penghambat-pengganggu dalam perencanaan maupun
pelaksanaan proyek perubahan bahkan sering ditimbulkan oleh
para stakeholder yang tadinya tidak diperhitungkan sama sekali.
Untuk itu perlu dikenali jenis stakeholder sebagai berikut:
1. Stakeholder primer, yaitu mereka yang langsung dipengaruhi
oleh kegiatan yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu.
Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun negatif;
2. Stakeholder sekunder, yaitu mereka yang tidak langsung
dipengaruhi oleh kegiatan yang dijalankan oleh organisasi
publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun
negatif pula;
3. Stakeholder utama, yaitu mereka yang bisa memiliki pengaruh
positif / negatif terhadap kegiatan pemerintah dan keberadaan
mereka sangat penting bagi organisasi yang memiliki program
tersebut.
Stakeholder pada proyek perubahan ini adalah sebagai
berikut :
Stakeholder Internal :
1). Kepala Dinas Pertanian 2). Sekretaris Dinas Pertanian
3). Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura 4). Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian 5). Kepala UPTD
25
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Stakeholder Eksternal
1). Bappeda 2). DPKUKM 3). DPESDM 4). DKP 5). DPMPD 6). DKIP 7). Dinkes 8). Kepala Desa 9). PLUT 10). MUI 11). Rumah Kemasan 12). Dekranasda
13). PT : UMMI, IPB, UNPAS 14). HKTI 15). KTNA 16). Pedagang Besar 17). Perusahaan Konsumen 18). BUMDES 19). Gapoktan / PPS 20). Petani 21). Kelompoktani
Berdasarkan jenisnya stakeholder yang terlibat dalam proyek
perubahan adalah :
1. Stakeholder primer adalah Petani, Kelompoktani, Pedagang
besar dan Perusahaan Konsumen.
2. Stakeholder sekunder yaitu ; Kepala Bidang Prasarana dan
Sarana Pertanian, DPKUKM, DPESDM, DPMPD, DKIP, Dinkes,
PLUT, MUI, Rumah Kemasan, Dekranasda, PT : UMMI, IPB,
UNPAS, HKTI, KTNA
3. Stakeholder utama pada proyek perubahan Sahabat Pro Petani
adalah ; Kepala Dinas Pertanian, Sekretaris Dinas Pertanian,
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala
UPTD, Bappeda, Kepala Desa, Gapoktan / PPS dan Dinas
Ketahanan Pangan.
26
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Pada proyek perubahan, upaya untuk mempengaruhi
stakeholder terkait sangatlah esensial bagi keberhasilan
perancangan dan pelaksanaan kegiatannya yang dimilikinya. Upaya
mempengaruhi stakeholder harus diawali dengan mengelompokkan
stakeholder berdasarkan pengaruh dan kepentingan yang
dimilikinya. Upaya mengelompokkan tersebut dapat dilakukan
dengan memanfaatkan hasil pemetaan stakeholder (dengan
menggunakan net-map)sebelumnya. Dengan memanfaatkan hasil
analisis dari net-map, maka stakeholder dikelompokkan ke dalam
4 (empat) kelompok sebagai berikut :
Latents
1. Dinkes 2. DPESDM 3. DPKUKM 4. DPMPD 5. DKP 6. DKIP 7. Rumah Kemasan 8. Dekranasda 9. PT : UMMI, IPB, UNPAS 10. MUI 11. Kepala Desa 12. PLUT
Promoters
1. Kepala Dinas Pertanian 2. Sekretaris Dinas Pertanian 3. Kepala Bidang TPH 4. Kepala Bidang PSP 5. UPTD Distan 6. Bappeda 7. Pedagang Besar 8. Perusahaan Konsumen
Apathetics
HKTI
KTNA
Defenders
Petani
Kelompoktani
Gapoktan
Penyuluh Swadaya
BUMDES
Gambar 5. Identifikasi kuadran kelompok stakeholders
Pengaruh
Kepentingan
27
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Keterangan:
Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga
pengaruh untuk membantu membuatnya berhasil
Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan
dukungannya dalam komunitas tetapi pengaruh kecil untuk
mempengaruhi kegiatan
Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam
kegiatan tetapi memiliki pengaruh besar untuk mempengaruhi
program jika mereka menjadi tertarik
Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun pengaruh
bahkan mungkin tidak mengetahui adanya kegiatan
2.3. Strategi Komunikasi
Pengertian komunikasi dalam konteks kerja tim adalah ;
komunikasi adalah proses pertukaran informasi, kepercayaan dan
perasaan antara anggota yang satu dengan anggota lainnyanuntuk
mewujudkan rasa saling memahami dan saling percaya demi
terciptanya hubungan yang baik (Azwar, 1996; Wynn & Guditus,
1995). Terkait itu, untuk dapat melihat seberapa kuat dan baiknya
komunikasi anggota tim dalam konteks stakeholders, maka dalam
melihat kualitas komunikasi di dalam pengelolaan program perlu
diuji dengan beberapa pertanyaan berikut (mengadaptasi dari Ilyas,
2003) :
a. Seberapa mudah mendapatkan informasi dari stakeholder
lainnya?
b. Apakah setiap stakeholder bersedia mempertimbangkan
pendapat dan pandangan dari stakeholder lainnya?
c. Apakah antar stakeholder telah benar-benar memberikan
informasi secara tulus?
28
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
d. Apakah setiap stakeholder mengetahui apa yang difikirkan
oleh kolega (sesama stakeholder) tentang kontribusinya dalam
program?
e. Apakah antar stakeholder telah mempertimbangkan perasaan
stakeholder yang lain?
f. Apakah mereka membatasi komunikasi hanya sebatas
pelaksanaan program saja?
Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut setidaknya kita juga dapat
melihat bagaimana dampaknya pada moral dan kekompakan antar
stakeholder dalam keberhasilan proyek perubahan.
Quick dalam Ilyas (2003:77-80) membagi pola komunikasi ke dalam
4 (empat) spektrum yaitu agresif, assertive, responsif, dan non-
assertive. Berikut adalah deskripsi dari setiap spektrum tersebut:
Tabel 8. Spektrum Komunikasi
Agresif Assertif Responsif Non-Assertif
- Semuanya hanya tentang anda
menghilangkan keberadaan
stakeholder lain
- Menganggap anda sebagai yang utama,
stakeholder lain adalah nomor dua
(sekunder)
- Menganggap stakeholder lain
adalah yang utama sedangkan anda
justru yang sekunder
- Stakeholder lain adalah
segalanya
- Meniscayakan
hak dan martabak stakeholder lain
- Mengekpresikan
kebutuhan dan keinginan dengan cara yang dapat
diterima oleh stakeholder lain.
- Menyadari
stakeholder memiliki kekuatan sumberdaya dan
persepsi yang berbeda terhadap
kondisi/ situasi tertentu
- Melepas
tanggung jawab dan menyerahkan
semuanya kepada
stakeholder lain
- Pernyataan
agresif, merendahkan, mempermalukan
dan menghina
- Dapat
menyampaikan informasiyang tidak menyenangkan
dengan cara tidak mengancam dan
membuat tersinggung stakeholder lain.
- Berusaha mencari
dan mengidentifikasi komponen diatas
untuk dipertemukan
pada kesamaan pandangan dan ataupenyelesaian
masalah.
-
Sumber : Diadaptasi dari Quick dalam Ilyas (2003:78)
29
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Apabila komunikasi assertive dan komunikasi responsif dipadukan
maka akan dapat dijadikan sebagai instrumen negosiasi,
pemecahan masalah ataupun resolusi konflik dan menjadikannya
sebagai metode komunikasi yang paling optimal. Komunikasi yang
demikian dipandang dapat memfasilitasi hak dan perasaan setiap
stakeholder yang terlibat dalam sebuah kegiatan dan menyediakan
ruang untuk berdialog dimana setiap stakeholder dijamin secara
terbuka mengekspresikan perasaannya tentang program yang
akan/sedang dijalankan. Bahkan dalam kondisi yang demikian,
kebutuhan, keinginan dan kompetensi dari setiap stakeholder akan
menjadi perhatian.
Berikut adalah karakteristik dari pola komunikasi assertive dan
responsif (diadptasi dari Ilyas, 2003) :
Tabel 9. Pola Komunikasi Assertive dan Responsif
Assertive
Anggota yang assertive Responsif
Anggota yang responsif Memberi informasi
- Menjelaskan situasi seperti apa pandangan yang dimiliki
Mencari informasi
- Mengundang stakeholder lain untuk menyampaikan pandangannya terhadap situasi
yang dialami
Menyampaikan perasaan
- Berkaitan dengan perasaannya tentang apa yang sedang terjadi
Mencari tahu perasaan stakeholder lain
- Meminta stakeholder lain untuk menyampaikan perasaannya tentangsituasi yang sedang terjadi
dan menerima informasi tersebut tanpa harus sependapat
Mencari perubahan pada stakeholder lain
- Menjelaskan perilaku yang diinginkannya yang harus diperankan oleh stakeholder lain
Mencari perubahan diri
- Bersedia mengubah perilaku sendiri yang tidak efektif dan membanturelasi interpersonal
Mendefinisikan manfaat perubahan
- Menggambarkan manfaat yang akan didapat stakeholder lain
karena dampak perubahan
Mendefinisikan manfaat perubahan untuk diri sendiri
- Menjelaskan manfaat atau insentif kepada stakeholder lain (jika memungkinkan bagi kedua
pihak) apabila terjadi perubahan yang diharapkan.
30
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Dari pola komunikasi tersebut dapat menjadi pilihan dalam
menggunakan strategi komunikasi kepada para stakeholder dengan
mengingat konteks komunikasi efektif dalam membangun tim
efektif dengan cara “menjual gagasan’ dan memperoleh persetujuan
dan dukungan terhadap gagasan tersebut yang kemudian dapat
mengakibatkan perubahan perilaku yaitu kesediaan
“menerima/menyetujui gagasan” dan mendorong pelaksanaan
gagasan/ kegiatan tersebut. Atas dasar pertimbangan teori di atas
maka pola komunikasi assertif dan responsive menjadi pilihan
dalam mengkomunikasikan proyek perubahan pada stakeholder
yang telah ditetapkan dalam rancangan proyek perubahan.
Mekanisme komunikasi yang dilakukan dalam
mengimplementasikan proyek perubahan terdapat beberapa cara,
diantaranya :
a. Komunikasi dengan stakeholder intern dilakukan melalui pola
pertemuan dengan melibatkan kepala dinas sebagai sponsor
serta para kepala bidang dan kepala seksi sebagai pendukung
keberhasilan proyek perubahan.
b. Komunikasi dengan petani, kelompoktani dan gapoktan
dilakukan melalui mekanisme pertemuan dan diskusi untuk
menggali permasalahan yang dihadapi oleh para petani
termasuk pada beberapa kelompok dilakukan melalui
mekanisme PRA.
c. Komunikasi dengan Kepala Desa, Direktur Badan Usaha Milik
Desa (BUMDES) serta BP3K dilakukan melalui mekanisme tatap
muka yang diawali dengan penjelasan tentang rencana proyek
perubahan, manfaat serta keuntungan yang diperoleh baik bagi
para petani maupun Bumdes, Kepala Desa serta penjelasan
peran Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP3K) dalam proyek perubahan.
31
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
d. Komunikasi dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan pusat
promosi produk perkebunan dan pertanian dilakukan melalui
pola Focus Group Discussion (FGD), dengan menempatkan
semua peserta penyusun petunjuk pelaksanaan sebagai
narasumber.
e. Komunikasi dengan stakeholder eksternal baik lingkup dinas
maupun lembaga non instansi pemerintahan dilakukan melalui
pola tatap muka yang diawali dengan rancangan proyek
perubahan serta penjelasan mengenai pentingnya keberadaan
dinas/instansi sebagai stakeholder dalam proyek perubahan.
f. Mekanisme yang tidak mudah dilakukan adalah komunikasi
dengan para pedagang besar dan perusahaan konsumen agar
mereka mau membeli hasil produk komoditas perkebunan.
Komunikasi yang dilakukan melalui tatap muka dengan
berbagai upaya diplomasi agar para stakeholder yakin bahwa
kualitas barang yang dibutuhkan memenuhi standar serta
produk yang dikerjasamakan bisa dikirim secara kontinyu
sesuai dengan MoU yang disepakati.
32
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
3.1. Capaian Proyek Perubahan
3.1.1. Pembentukan Tim efektif Proyek Perubahan
Roadmap/milestone proyek perubahan ini mulai
dilaksanakan saat memasuki pembelajaran off campus/tahap I
atau pelaksanaan Breakthrough I. Pada breaktrough I ini peserta
diklat melakukan tugas kegiatan pada unit kerja masing-masing
untuk membangun atau melakkan identifikasi untuk
didapatkannya sebuah ide atau gagasan proyek perubahan dan
juga untuk dapat mengkomunikasikan permasalahan yang ada
kepada stakeholder dan untuk mendapat persetujuan dari mentor
selaku atasan langsung.
Pada tahap memasuki pembelajaran off campus selanjutnya
atau pelaksanaan Breakthrough II. Pada tahap ini peserta diklat
melaksanakan roadmap/milestone proyek perubahan yang telah
disusun pada tahap merancang proyek perubahan, menerapkan
hasil analisis stakehoder untuk dapat menggerakkan atau
memobilisasi stakeholder dalam melaksanakan proyek perubahan
serta melaksanakan strategi komunikasi untuk menggalang
dukungan dari stakeholder. Dalam tahapan laboratorium
kepemimpinan senantiasa berkoordinasi denga mentor selaku
atasan langsung dan melaporkan progres proyek perubahan kepada
coach.
Implementasi proyek perubahan diawali dengan kegiatan
lapor tentang rencana proyek perubahan pada tanggal 28 Agustus
2018, termasuk mengkomunikasikan rencana pentahapan proyek
perubahan. Implementasi proyek perubahan tidak bisa dilakukan
secara individu, oleh karenanya perlu dibentuk tim efektif.
Pembentukan tim efektif dilakukan tanggal 29-30 Agustus 2018.
33
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tim efektif dibentuk berdasarkan SK Kepala Dinas Nomor :
050/3722-sekret tanggal 30 Agustus 2018.
Anggota tim efektif adalah sebagai berikut :
1. Pokja 1 (Gumilar K. Permana)
Membantu administrasi pelaksanaan
Proyek Perubahan
2. Pokja 2 (Dedi Budiawan)
Membantu operasional pelaksanaan
Proyek Perubahan
3. Pokja 3 (Adni)
Membantu penyusunan konsep dan
rancangan akhir Proyek Perubahan
Struktur Tata Kelola Proyek Perubahan disajikan pada gambar di
bawah ini :
Gambar 6. Tata Kelola Proyek Perubahan
SK Tim Efektif disajikan pada Lampiran 4. Selain tim efektif dari
Pokja 1, 2 dan 3 implementasi proyek perubahan juga dibantu oleh
para kepala bidang lingkup Dinas Pertanian sebagai pendukung
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proyek perubahan.
Sponsor
Ir. Hj. Dedah Herlina, M.Si
Project Leader
Yana Chefiana
Coach
Dr. Verianto Sitindjak, M.Si
Pokja I
(Administrasi)
Pokja II
(Operasional)
Pokja III
(Penyusun)
34
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
3.1.2. Penyusunan SK Kepala Dinas tentang Uraian Tugas dan Petugas Pengelola Pusat Promosi Produk Perkebunan dan Pertanian
Pasca rapat pembahasan dengan melibatkan para kepala
bidang dan kasie pada tanggal empat September dua ribu delapan
belas diperoleh keputusan tentang pengelola Pro Petani berikut
uraian tugasnya. Pengelola pusat promosi ditetapkan melalui SK
Kepala Dinas Pertanian Nomor 050/3735-sekret Tanggal 5
September 2018 bahwa Susunan pengurus Pengelola Pusat Promosi
Produk Perkebunan dan Pertanian sebagai berikut :
Manager : Rizal Rifai Muharam
Bagian Purchasing : I j a
Bagian Keuangan : Heri Sudrajat
Bagian Informasi Pasar : Asep Sri Mulyana, A.Md
Bagian Kerjasama Usaha : Dedi Budiawan, SP
Konsultan Produksi Perkebunan : Ir. Adni
Konsultan Manajemen Usaha : Gumilar K. Permana, SP., M.Si
Konsultan Hama Penyakit : Yusuf
Konsultan Wirausaha : Yana Chefiana
Konsultan Pengolahan : Taufiq Tony Yana
Konsultan Pemasaran : Asep Sri Mulyana, A.Md
SK Kepala Dinas Tentang Petugas Pengelola Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian disajikan pada Lampiran 5.
3.1.3. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder
Stake holder adalah orang-orang, atau kelompok-kelompok,
atau lembaga-lembaga yang kemungkinan besar terkena pengaruh
dari satu kegiatan program / proyek baik pengaruh itu positif
maupun negatif, atau sebaliknya yang mungkin memberikan
pengaruh terhadap hasil keluaran program / proyek. Koordinasi
dengan stakeholder tentang implementasi proyek perubahan
merupakan salah satu indikator :
35
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Stakeholder primer adalah Petani, Kelompoktani, Pedagang besar
dan Perusahaan Konsumen. Koordinasi dengan stakeholder petani,
kelompoktani dan Gapoktan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
Tabel 10. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Petani, Kelompoktani dan Gapoktan
No Petani Kelompoktani Gapoktan Alamat
1 Petani Gula Kelapa Warung Waru
Warung Waru Warung Waru
Desa Purwasedar Kec. Ciracap
2 Petani Teh Putih Desa Cisitu
Sugihtani Desa Cisitu Kec. Nyalindung
3 Petani Teh Hitam Desa Cisitu
Sukahurip Sugihtani Desa Cisitu Kec. Nyalindung
4 Petani Teh Hijau Cikaramat
Cikaramat Cihaur Desa Cihaur Kec. Simpenan
5 Petani Kopi Ciengang
Lancar Usaha Ciengang Desa Ciengang Kec. Gegerbitung
6 Petani Kopi Sukamanah
Tunas Harapan Sukamanah Desa Sukamanah Kec. Gegerbitung
7 Petani pengolah minyak daun cengkeh
Mukti Cibojong Sadewa Desa Pasirbaru Kec. Cisolok
8 Petani Pala Desa Nangkakoneng
Bina Karya Bina Karya Desa Nangkakoneng Kec. Cikidang
9 Petani Karet Desa Mekartani
Desa Mekartani Kec. Cidadap
Berdasarkan hasil komunikasi dengan stakeholder primer petani,
kelompoktani dan Gapoktan seluruhnya menyatakan kesediaannya
untuk bermitra dengan Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian (Pro Petani). Bahkan petani berharap untuk tidak
membatasi hanya kelompok yang telah ditetapkan namun juga bisa
mengakomodir seluruh petani dalam lingkup satu desa.
36
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 11. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Pemerintah Desa, Bumdes dan BP3K
No Desa Bumdes BP3K
1 Purwasedar Purwasedar Ciracap
2 Cisitu Cisitu Nyalindung
3 Cihaur Cihaur Simpenan
4 Ciengang Ciengang Gegerbitung
5 Sukamanah Sukamanah Gegerbitung
6 Pasirbaru Pasirbaru Cisolok
7 Nangkakoneng Nangkakoneng Cikidang
8 Mekartani Mekartani Cidadap
Sebanyak delapan desa mendukung proyek perubahan, namun
untuk Bumdes dari delapan Bumdes hanya tiga desa yang
mendukung implementasi proyek perubahan dengan alasan jenis
usaha yang sudah dipilih adalah usaha simpan pinjam. Adapun
untuk BP3K sebanyak delapan BP3K sangat mendukung proyek
perubahan “Sahabat Pro Petani”, karena masalah besar usahatani
adalah masalah pemasaran produk pertanian.
3.1.3.1. Koordinasi dengan Stakeholder Komoditi Gula Kelapa
Koordinasi dengan gula kelapa dilakukan pada tanggal 13
September 2018 bersamaan dengan kegiatan pelatihan pasca panen
gula kelapa. Para petani gula kelapa yang ditangani oleh Pro Petani
adalah kelompoktani Warungwaru Desa Purwasedar Kecamatan
Ciracap. Para petani yang diwakili oleh ketua kelompoktani
menyatakan kesiapannya untuk bermitra dengan Pro Petani
melalui pembuatan gula kelapa ukuran sekali atau dua kali pakai
dengan harga eceran Rp. 500,- / gandu. Dukungan lainnya
diperoleh dari Kepala Desa dan Bumdes, Bumdes siap untuk
menyalurkan dana pinjaman untuk pengolahan gula kelapa
sebelum dibayar oleh perusahaan konsumen atau Pro Petani.
37
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
BP3K bersama dengan pihak perguruan tinggi dalam hal ini
Universitas Muhammadiyah menyatakan kesiapannya untuk
mendampingi para petani dalam pengolahan gula kelapa. Bahkan
kegiatan juga didukung oleh Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat
dengan meningkatkan kapasitas para pengolah gula kelapa,
bantuan alat sadap serta promosi produk gula kelapa. Dukungan
dari stakeholder gula kelapa disajikan pada Lampiran 6.
Gambar 7. Gula Kelapa Sebelum Proyek Perubahan, ukurannya
besar-besar
3.1.3.2. Koordinasi dengan Stakeholder Komoditi Pala
Koordinasi dengan para petani pala dilakukan pada tanggal
11 September 2018. bersamaan dengan kegiatan yang difasilitasi
oleh Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat. Para petani pala yang
ditangani oleh Pro Petani adalah kelompoktani Bina Karya Desa
Nangkakoneng Kecamatan Cikidang. Para petani yang diwakili oleh
ketua kelompoktani menyatakan kesiapannya untuk bermitra
dengan Pro Petani untuk menjual puly dan biji pala muda kering
38
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
melalui Pro Petani. Selanjutnya Pro Petani memasarkan biji pala
kering tersebut kepada PT. Sinkona Indonesia Lestari di Subang.
Dukungan lainnya diperoleh dari Kepala Desa Nangka Koneng.
Namun kegiatan tidak bisa disinergikan dengan kegiatan Bumdes
karena Bumdes sudah dalam usaha penyediaan gas LPG serta
usaha sembako.
BP3K Cikidang siap mendukung proyek perubahan dengan
mengarahkan kegiatan pembangunan berbasis kawasan untuk
Desa Sampora, Nangkakoneng dan Tamansari. Selain itu BP3K
mempersiapkan dukungan tentang kapasitas panen serta
pendampingan teknologi. Dukungan dari stakeholder pala
disajikan pada Lampiran 7.
3.1.3.3. Koordinasi dengan Stakeholder Komoditi Cengkeh/
Minyak Daun Cengkeh
Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Cisolok dan Ciemas
merupakan kawasan pengembangan tanaman cengkeh. Namun
proyek perubahan difokuskan di Kelompoktani Mukti Cibojong
Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok. Kepala Desa Pasirbaru
mendukung proyek perubahan Pro Petani namun dari sisi Bumdes
belum bisa sinergi karena Bumdes sudah memilih usaha simpan
pinjam bagi para nelayan. BP3K Cisolok menyatakan dukungannya
untuk mengkoordinasikan produksi minyak daun cengkeh serta
monitoring penggunaan alat penyulingan. Begitupun dengan UPTD
Wilayah IV menyambat baik proyek perubahan ini sebagai jawaban
atas keluhan para petani dalam masalah pemasaran.
Pemasaran untuk minyak daun cengkeh Pro Petani menjalin
kerjasama dengan PT. Sinkona Indonesia Lestari (SIL) Kabupaten
Subang. Dukungan dari stakeholder pala disajikan pada
Lampiran 8.
39
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
3.1.3.4. Koordinasi dengan Stakeholder Komoditi Kopi
Pengembangan komoditas kopi merupakan komoditas baru.
Kopi, khususnya kopi arabika, mulai berkembang di Sukabumi
pada tahun 2015. Pengembangan kawasan kopi diutamakan di
Desa Gedepangrango, Desa Ciengang, Desa Sukamanah, Desa
Cisitu. Proyek Perubahan difokuskan di Kelompoktani Lancar
usaha Desa Ciengang dan Kelompotani Tunas Harapan Desa
Sukamanah Kecamatan Gegerbitung.
Koordinasi dengan para petani pala dilakukan pada tanggal
14 September 2018. Para petani yang diwakili oleh ketua
kelompoktani menyatakan kesiapannya untuk bermitra dengan Pro
Petani untuk menjual kopi dalam bentuk gabah dan greenbean
melalui Pro Petani. Selanjutnya Pro Petani memasarkan gabah kopi
kering tersebut kepada Bumi Kopi di Sukaraja. Dukungan lainnya
diperoleh dari Kepala Desa Ciengang dan Sukamanah. Namun
kegiatan hanya bisa disinergikan dengan kegiatan Bumdes di Desa
Ciengang sedangkan di Desa Sukamanah kegiatan usaha bumdes
difokuskan untuk penyediaan sarana produksi untuk tanaman
sayuran.
Gambar 8. Kopi Sebelum Proyek Perubahan di Jual Ceri
40
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
BP3K Gegerbitung menyatakan kesiapannya untuk
mendukung proyek perubahan dengan memfasilitasi informasi
waktu panen dan kuantitas hasil produksi, selain itu BP3K juga
akan mendampingi kegiatan budidaya kopi serta pendampingan
kegiatan pengolahan /pasca panen kopi. Dukungan dari
stakeholder kopi disajikan pada Lampiran 9.
3.1.3.5. Koordinasi dengan Stakeholder Komoditi Teh Hijau
Koordinasi dengan para petani the hijau dilakukan pada
tanggal 11 September 2018. Para petani teh hijau yang ditangani
oleh Pro Petani adalah kelompoktani Cikaramat Desa Cihaur
Kecamatan Simpenan. Para petani yang diwakili oleh ketua
kelompoktani menyatakan kesiapannya untuk bermitra dengan Pro
Petani untuk menjual teh hijau kering melalui Pusat Promosi
Produk Perkebunan dan Pertanian (Pro Petani). Selanjutnya Pro
Petani memasarkan teh kering tersebut melalui pasar langsung
maupun melalui media online. Pemasaran teh hijau secara
langsung, Pro Petani menjalin kerjasama dengan PTPN VIII
Goalpara. Proyek Perubahan juga memperoleh dukungan dari
Kepala Desa Cihaur, namun kegiatan tidak bisa disinergikan
dengan kegiatan Bumdes dengan alasan Bumdes focus pada
pengembangan kegiatan usaha pariwisata.
BP3K menyatakan kesiapannya untuk mendukung proyek
perubahan dengan cara memantau produksi, mendampingi petani
the dari sisi teknoogi budidaya serta pendampingan dalam teknologi
pengolahan. Dukungan dari stakeholder teh hijau disajikan pada
Lampiran 10.
41
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Gambar 9. The Hijau Produksi Petani Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan sebelum Proyek Perubahan
3.1.3.6. Koordinasi dengan Stakeholder Komoditi Teh Putih
Pengembangan usaha the putih mulai berkembang semenjak
adanya kegiatan GAPTN tahun 2015. Tee putih hanya bisa
diproduksi dari asal tanaman Teh Gambung 7. Teh Putih hanya
berkembang di Desa Cisitu Kecamatan Nyalindung. Atas dasar itu
pula kerjasama Pro Petani dengan para petani hanya dilakukan di
di Gapoktan Sugihtani Desa Cisitu Kecamatan Nyalindung
Koordinasi dengan para petani teh putih dilakukan pada
tanggal 20 September 2018. Para petani yang diwakili oleh ketua
Gapoktan Sugih Tani menyatakan kesiapannya untuk bermitra
dengan Pro Petani untuk menjual teh putih dan dipasarkan melalui
media online. Pro Petani selain memasarkan melalui media online
Pro Petani juga merencakan kerjasama dengan Rumah Kemasan
Bandung serta beberapa outlet di Puncak Cianjur Jawa Barat.
Harga teh putih pada saat melakukan koordinasi sedang dalam
42
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
kondisi kurang baik, yakni senilai Rp. 650.000,- padahal harga
normal berkisar Rp. 800.000,- sampai Rp. 1.000.000,-.
Kepala Desa Cisitu sangat mendukung proyek perubahan melalui
fasilitasi pemasaran bahkan kepala desa merencanakan untuk
mengembangkan agrowisata tea walk. Selain itu dukungan juga
diperoleh dari pengurus Bumdes Tri Nusa, Bumdes akan
menganggarkan sejumlah alokasi dana untuk operasional
pembelian teh bahan teh putih.
BP3K Nyalindung menyatakan kesiapannya untuk
mendukung proyek perubahan dengan memfasilitasi informasi
waktu panen dan kuantitas hasil produksi, selain itu BP3K juga
akan mendampingi kegiatan budidaya the serta pendampingan
kegiatan pengolahan /pasca panen teh putih. Dukungan dari
stakeholder teh putih disajikan pada Lampiran 10.
Gambar 10. Teh Putih Produksi Petani Desa Cisitu, Kecamatan Nyalindung sebelum Proyek Perubahan
3.1.3.7. Koordinasi dengan Stakeholder Komoditi Teh Hitam
Usaha teh hitam sudah berkembang di masyarakat semenjak
lama. Teh hitam banyak berkembang di masyarakat di Desa
Cilangkap dan Langkapjaya Kecamatan Lengkong, Desa Cisitu dan
Nyalindung Kecamatan Nyalindung serta Desa Citamiang dan
43
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Margaluyu Kecamatan Purabaya. The hitam dipasarkan melalui
tengkulak dan dijual ke perusahaan di daerah Jawa Tengah. Harga
the hitam dipasarkan antara Rp. 12.000,- - 13.000,-.
Para petani sangat antusias ketika dijelaskan tentang
rencana Proyek Perubahan Pro Petani. Petani semenjak lama
mengharapkan adanya perubahan harga yang layak agar harga
pembelian pucuk the kepada para petani yang membudidayakan
teh bisa lebih tinggi. Kerjasama antara Pro Petani dengan para
petani the hitam dilakukan di Kelompoktani Sukahurip Desa Cisitu
Kecamatan Nyalindung
Koordinasi dengan para petani the hitam dilakukan pada tanggal 20
September 2018. Para petani yang diwakili oleh ketua kelompoktani
Sukahurip menyatakan kesiapannya untuk bermitra dengan Pro
Petani untuk menjual teh hitam dan dipasarkan melalui media
online. Pro Petani selain memasarkan melalui media online juga
merencanakan kerjasama dengan PTPN VIII Goalpara.
Kepala Desa Cisitu sangat mendukung proyek perubahan
melalui fasilitasi pemasaran bahkan kepala desa merencanakan
untuk mengembangkan agrowisata tea walk. Selain itu dukungan
juga diperoleh dari pengurus Bumdes Tri Nusa, Bumdes akan
menganggarkan sejumlah alokasi dana untuk operasional
pembelian teh bahan teh hitam.
BP3K Nyalindung menyatakan kesiapannya untuk mendukung
proyek perubahan dengan memfasilitasi informasi waktu panen dan
kuantitas hasil produksi, selain itu BP3K juga akan mendampingi
kegiatan budidaya the serta pendampingan kegiatan pengolahan
/pasca panen teh hitam. Dukungan dari stakeholder teh putih
disajikan pada Lampiran 10.
44
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
3.1.4. Koordinasi dengan Stakeholder Eksternal
Pada implementasi proyek perubahan juga diperlukan
dukungan dari stakeholder eksternal lainnya. Hasil dari konsultasi
proyek perubahan dengan eksternal diperoleh hasil sebagai
berikut :
3.1.4.1. Koordinasi dengan Stakeholder Intansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi
Dukungan dari stakeholder eksternal sangat diperlukan
dalam rangka mengimplementasikan proyek perubahan.
Stakeholder eksternal dari lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sukabumi diantaranya dari Bappeda (dukungan anggaran),
DPKUKM (pembentukan koperasi dan dasilitasi permodalan),
DPESDM (fasilitasi PIRT), Dinas Ketahanan Pangan (Kerjasama
dengan para penyuluh pertanian), Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa (Koordinasi kerjasama dengan Bumdes dan pengembangan
kawasan pertanian berbasis desa), Dinas Komunikasi Informasi dan
Persandian (Pengembangan Web dan appstore), serta dari Dinas
Kesehatan (Fasilitasi BPOM). Hasil koordinasi dengan stakeholder
eksternal diperoleh kesimpulan seperti disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Eksternal Lingkup Pemerintahan Kabupaten Sukabumi
No Instansi Pemerintah /Lembaga
Mendukung/ Tidak Mendukung
Jenis Dukungan
1 Bappeda
(Kabid Ekonomi)
Mendukung Ketersediaan
anggaran pada anggaran perubahan 2018
2 DPKUKM Mendukung Pengembangan Koperasi
Kemasan Produk
3 Dinas Perindustrian dan ESDM
Mendukung Fasilitasi PIRT
Promosi produk
45
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
4 Dinas Ketahanan Pangan
Mendukung Fasilitasi Bimbingan Teknologi
Bantuan tenaga penyuluh tentang waktu panen
5 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Mendukung Konsolidasi Bumdes di wilayah kawasan pengembangan tanaman perkebunan dan pertanian
6 DKIP Mendukung Pemindahan server dan hosting web Dinas Pertanian
7 Dinkes Mendukung Dukungan untuk fasilitasi BPPOM
Gambar 11. Koordinasi dengan Bappeda dalam rangka Proyek Perubahan Sahabat Pro Petani
3.1.4.2. Koordinasi dengan Stakeholder Intansi Pemerintah diluar Kabupaten Sukabumi dan Non Pemerintah
Kegiatan koordinasi selain dilakukan dengan instansi
pemerintahan juga dengan instansi pemerintah diluar pemerintah
Kabupaten Sukabumi serta berbagai lembaga non pemerintahan.
46
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Koordinasi ini sangat penting diantaranya untuk memperoleh izin
penggunaan bangunan propinsi sebagai tempat Pro Petani, fasilitasi
sertifikat halal, fasilitasi pengemasan produk para petani serta
sebagai sarana promosi. Kesimpulan dari hasil koordinasi diperoleh
kesimpulan seperti disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Sekunder
No Instansi Pemerintah /Lembaga
Mendukung/ Tidak Mendukung
Jenis Dukungan
1 Disbun Propinsi Mendukung Pinjaman Tempat Eks UPP Disbun Propinsi sebagai tempat Pusat Promosi Produk Perkebunan dan Pertanian
1 PLUT Mendukung Promosi produk para petani khusunya komoditi perkebunan
2 MUI Mendukung Fasilitasi sertifikat halal
3 Rumah Kemasan Mendukung Membantu Pengemasan komoditi perkebunan
4 Dekranasda Mendukung Outlet penjualan
Promosi Produk
5 Perguruan Tinggi
- UMMI
Mendukung Pembinaan Petani melalui KKN dan Pos Daya
6
HKTI
7
KTNA
Kegiatan koordinasi yang tidak dilakukan adalah koordinasi dengan
HKTI dan KTNA karena sampai laporan ini disusun keberadaan
sekretariat HKTI dan KTNA belum jelas. Surat dukungan dari
berbagai stake holder disajikan pada Lampiran 12.
47
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Gambar 12. Koordinasi dengan Universitas Muhammadiyah dalam rangka Proyek Perubahan Sahabat Pro Petani
3.1.5. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pusat Promosi
Produk Perkebunan dan Pertanian
Berjalannya suatu organisasi untuk meraih tujuan yang telah
ditetapkan tentunya akan membutuhkan petunjuk pelaksanaan
yang jelas, oleh karenanya Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) sebagai
pedoman wajib untuk disusun. Petunjuk Pelaksanaan Pusat
Promosi Produk Pertanian (Pro Petani) telah disusun dengan
melibatkan elemen stakeholder internal, yakni ; Kepala Dinas
Pertanian, Sekretaris, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura
serta Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian serta para kepala
seksi lingkup Dinas Pertanian.
Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan
tentang kerangka petunjuk pelaksanaan minimal berisikan :
- Latar belakang Pro Petani
- Tujuan dan manfaat
- Struktur organisasi,
48
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
- Uraian tugas
- Anggaran dan Pendapatan Asli Daerah,
- Mekanisme Pelayanan,
- Waktu Pelayanan, serta
- Lampiran penunjang.
Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian (Pro Petani) disajikan pada Lampiran 13.
Gambar 13. Petunjuk Pelaksanaan “Pro Petani”
3.1.6. Membangun Kemitraan antara Pusat Promosi dengan
petani perkebunan
Komoditas perkebunan yang ditangani pada awalnya hanya
gula kelapa, teh hitam, teh putih, teh hijau dan kopi namun
kemudian berkembang ditambah komoditas gula kelapa dan
minyak daun cengkeh. Kelompoktani yang menjadi mitra adalah :
49
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 14. Kemitraan dengan Petani
No Petani Kelompoktani Komoditi
1 Petani Purwasedar Warung Waru Gula Kelapa
2 Petani Desa Cisitu Teh Putih
3 Petani Desa Cisitu Sukahurip Teh Hitam
4 Petani Cihaur Cikaramat Teh Hijau
5 Petani Ciengang Lancar Usaha Kopi
6 Petani Sukamanah Tunas Harapan Kopi
7 Petani cengkeh Mukti Cibojong Minyak Daun Cengkeh
8 Petani Pala Desa Nangkakoneng
Bina Karya Pala
9 Petani Desa Mekartani
Karet
Kapasitas produksi kelompoktani cukup beraneka ragam namun
hampir pada semua kelompok jumlah produksinya belum
memenuhi permintaan pedagang besar maupun perusahaan
konsumen sehingga Pro Petani harus menggandeng kelompoktani
lainnya, terkecuali petani gula kelapa serta Produsen teh hitam dan
teh hijau.
Tabel 15. Kapasitas Produksi Petani Mitra Pro Petani
No Petani Kelompoktani Komoditi Kapasitas
Produksi kg/minggu
1 Petani Purwasedar Warung Waru Gula Kelapa 5.000
2 Petani Desa Cisitu Teh Putih 7
3 Petani Desa Cisitu Sukahurip Teh Hitam 1.750
4 Petani Cihaur Cikaramat Teh Hijau 1.500
5 Petani Ciengang Lancar Usaha Kopi -
6 Petani Sukamanah Tunas Harapan Kopi 50 kg gabah
7 Petani cengkeh Mukti Cibojong Minyak Daun Cengkeh
100
8 Petani Pala Desa Nangkakoneng
Bina Karya Pala -
9 Petani Desa Mekartani
Karet 2.000
50
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Data kapasitas produksi dibuat berdasarkan hasil wawancara
dengan kelompoktani tentang kemampuan produksi setiap
minggunya.
Data base kapasitas produksi menjadi bahan pijakan dalam
menyusun kesepakatan bersama antara Pro Petani denga petani/
kelompoktani. Surat Kesepakatan Bersama dibuat dengan petani
yang berisikan tentang data pihak kesatu dan pihak kedua,
kesediaan menjual hasil produksi hasil usahataninya pada Pro
Petani, Kapasitas Produksi dan kesepakatan harga jual serta
mekanisme pembayaran. Dokumen Surat Kesepakatan Bersama
antara Pro Petani dengan Kelompoktani disajikan pada Lampiran
14.
Gambar 14. Kemitraan dengan Petani
51
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
3.1.7. Promosi Komoditas Perkebunan yang Telah Menjadi
Mitra
Salah satu tahapan penting dalam proyek perubahan pusat
promosi produk perkebunan dan pertanian adalah tahapan
promosi. Promosi merupakan salah satu upaya untuk mencari
mitra usaha produk para petani dengan pedagang besar maupun
dengan perusahaan konsumen.
Dalam rangka merealisasikan kegiatan promosi diawali dengan
pembelian / pengumpulan bahan baku dari para petani. Bahan
baku yang dikumpulkan kemudian dikemas semenarik mungkin
dengan berbagai volume. Khusus untuk komoditi minyak daun
cengkeh dan karet tidak dikemas, karena perusahaan konsumen
meminta dalam bentuk curah atau hanya dikemas di drum dan
jerigen. Sedangkan untuk karet diterima dalam bentuk lump yang
ditampung dalam drum sepotong maupun dalam karung plastic.
Pasca pengemasan kemudian ditetapkan nilai biaya yang
dikeluarkan ditambah dengan laba untuk jasa pengelolaan yang
pada akhirnya dapat ditetapkan nilai jual baik dalam kapasitas
partai besar maupun harga retail.
Promosi untuk komoditas perkebunan dipasarkan melalui berbagai
event ataupun media, diantaranya :
- Event Pameran, kegiatan event pameran yag sudah
dimanfaatkan diantaranya melalui event Jabar Ngopi
Saraosna serta Pameran Pembangunan Hari Jadi Kabupaten
Sukabumi.
- Promosi komoditas perkebunan dan pertanian terpilih
melalui pasar online. Pasar online yang sudah dipilih baru
dua yakni bukalapak dan tokopedia. Promosi atau
pemasaran melalui media online dilakukan pada tanggal 10
Oktober 2018.
52
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
- Promosi komoditas perkebunan dan pertanian media social,
yakni melalui facebook dan Instagram. Promosi melalui
media social dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2018.
Berbagai kegiatan Promosi disajikan pada Lampiran 15.
Gambar 15. Promosi Melalui Media Sosial dan Pameran
3.1.8. Membangun Kemitraan antara Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian dengan Pedagang Besar /
Perusahaan Konsumen
Kemitraan antara Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian dengan pedagang besar maupun dengan perusahaan
besar merupakan inti dari Proyek Perubahan “Sejahtera Berkat
Pusat Promosi Produk Perkebunan dan Pertanian” (Pro Petani).
53
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Gambar 16. Kemitraan antara Pro Petani dengan Perusahaan
Hasil lobi dengan perusahaan konsumen yang telah
dilakukan adalah ; MoU dengan PTPN VIII Goalpara untuk
pemasaran the hitam dan the hijau, MoU dengan PTPN VIII Ciwidey
untuk pemasaran the putih, MoU dengan Bumi Kopi untuk
pemasaran gabah kopi arabika dan robusta, MoU dengan PT. SIL
54
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
untuk pemasaran pala dan minyak daun cengkeh, dengan
Gapoktan Sukatani untuk pemasaran gula serta dengan
perkebunan halimun untuk pemasaran karet (lump). Khusus
dengan Gapoktan Sukatani kerjasama gula selain untuk dijual
eceran langsung ke konsumen, Gapoktan Sukatani juga merupakan
mitra dari PT. Agro Indofood Sukses Mandiri. Ringkasan hasil
koordinasi dengan stakeholder pedagang besar dan perusahaan
konsumen yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 16. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder
No Pedagang/
Perusahaan
Komoditi Volume / Minggu
Alamat
1 Gapoktan Sukatani
Gula Kelapa 500 kg Surade
2 PTPN VIII Goalpara
The Hitam dan The Hijau
1000 kg Goalpara
3 Bumi Kopi Kopi Greenbean 500 kg Sukaraja
4 PT. SIL Minyak daun cengkeh
Pala
Sereh wangi
2000 kg Subang
5 Perkebunan Halimun
Karet 2000 kg Warungkiara
Kegiatan kemitraan berikut dokumen MoU dengan berbagai
perusahaan disajikan pada Lampiran 16.
3.1.9.Penyediaan Tempat Pusat Promosi Produk Perkebunan
dan Pertanian
Pusat promosi produk pertaian dan perkebunan disediakan
sebagai tempat transaksi penjualan serta sebagai tempat untuk
para petani berkonsultasi tentang teknis budidaya, pengolahan dan
pemasaran produk usahataninya. Pusat promosi direncanakan
pada tiga titik lokasi yakni di Ibukota Palabuhanratu, zona inti
Geopark Ciletuh Palabuhanratu, serta di wilayah kota Sukabumi.
55
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Pusat promosi di Palabuharatu menggunakan bangunan /
tempat milik Kementerian Pertanian yang pengelolaannya dibawah
kendali Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat. Hasil koordinasi
dengan pihak Dinas Perkebunan Propinsi Dinas Pertanian
Kabupaten Sukabumi diijinkan untuk menggunakan bangunan
tersebut. Pusat Promosi di Palabuhanratu tepatnya di Jalan
Bhayangkara Km. 1 No. 10 Samping PLN Palabuhanratu.
Sedangkan untuk lokasi di wilayah Kota Sukabumi menggunakan
bangunan rumah dinas Kepala Dinas Pertanian di dekat Jalan
Lingkar Selatan Kota Sukabumi, tepatnya di jalan Palabuhan II.
Pusat Promosi Produk Perkebunan dan Pertanian Tahap III
direncanakan di wilayah zona inti Geopark Ciletuh Palabuhanratu,
tepatnya di Jalan Cimarinjung Pantai Palangpang Desa Ciwaru
Kecamatan Ciemas. Pro Petani ketiga pola yang akan dilakukan
pola kerjasama dengan pihak ketiga atau swasta.
Pusat promosi berfungsi sebagai tempat penjualan langsung
produk yang telah dikemas, tempat pengelolaan penjualan online,
coffee shop serta tempat pelayanan konsultasi bisnis bagi para
petani.
Pelayanan konsultasi diatur dengan jadwal sebagai berikut :
Konsultan Produksi Perkebunan : Senin Pukul 14.00 – 16.00
Konsultan Manajemen Usaha : Selasa Pukul 14.00 – 16.00
Konsultan Wirausaha : Selasa Pukul 14.00 – 16.00
Konsultan Pengolahan : Selasa Pukul 14.00 – 16.00
Konsultan Pemasaran : Jumat Pukul 14.00 – 16.00
Konsultan Hama Penyakit : Jumat Pukul 14.00 – 16.00
Coffee shop dan penjualan langsung buka setiap hari dari pukul
09.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB, untuk hari Jumat dan
Sabtu tutup pukul 22.00 WIB.
Biaya Operasional Pusat Promosi sementara menggunakan
anggaran swadaya sedangkan untuk biaya pembelian minyak daun
56
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
cengkeh menggunakan anggaran koperasi. Pada jangka menengah
pusat promosi akan dibiayai oleh dana APBD Perubahan dan APBD
murni tahun anggaran 2019.
Gambar 17. Tempat Pro Petani Palabuhanratu dan Kota
Sukabumi
Sebagai daya tarik dan ciri khas Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian menetapkan logo Pro Petani seperti
pada gambar di bawah ini :
57
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Gambar 18. Logo Pro Petani
3.1.10. Kinerja Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian
Kinerja Pusat Promosi dapat diukur setelah adanya MoU
dengan PT. SIL pada tanggal 07 September 2018, meskipun
pembentukan Pro Petani pada saat itu belum dilakukan namun
karena kebetulan ada permintaan kerjasama antara para petani
dengan perusahaan konsumen untuk komoditi minyak atsiri
(khususnnya minyak daun cengkeh) maka tolok ukur keberhasilan
diukur mulai pada saat itu.
Berdasarkan catatan transaksi sampai dengan tanggal 23
Oktober di peroleh data sebagai berikut :
- Fasilitasi penjualan minyak daun cengkeh senilai Rp.
975.984.200,- dengan volume minyak daun cengkeh yang
difasilitasi sebanyak 5.083,15 kg.
- Fasilitasi penjualan gula kelapa melalui pasar retail 10 kg
dengan nilai transaksi Rp. 150.000,-, dan fasilitasi penjualan
melalui agro Indofood sebanyak 2.500 kg dengan nilai
transaksi Rp. 25.000.000,-.
- Fasilitasi penjualan teh putih 3 kg dengan nilai transaksi
sebesar Rp. 1.950.000,-.
58
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
- Fasilitasi penjualan teh hitam dan teh hijau baru untuk pasar
retail dengan volume sebanyak 20 kg atau senilai Rp.
300.000,-
- Fasilitasi penjualan kopi roasting baru 1 kg atau senilai Rp.
360.000,- penjualan gabah kopi baru 40 kg atau senilai Rp.
1.000.000,-.
- Fasilitasi penjualan karet sebanyak 1.300 kg dengan nilai
transaksi sebesar Rp. 12.350.000,-
Implementasi proyek perubahan “Sahabat Pro Petani
disambut baik oleh para petani, dibuktikan dengan antusiasnya
para petani untuk memanfaatkan fasilitasi dari Pro Petani. Pro
petani pada awalnya hanya akan menangani komoditas Pada
awalnya rencana proyek perubahan hanya akan menangani
komoditi teh hitam, teh hijau, teh putih, gula kelapa dan kopi.
Namun karena banyak permohononan maka komoditi yang
ditangani bertambah untuk komoditas minyak daun cengkeh,
karet, beras hitam, beras merah dan gula semut aren.
Gambar 19. Kinerja Pro Petani (Pesanan melalui media social :
kiri) dan transaksi dengan perusahaan : kanan)
59
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Gambar 20. Kinerja Pro Petani (Produk Petani di kemas,
dipromosikan dan dipasarkan)
Sebagian para petani komoditas perkebunan sudah
merasakan manfaat dari Pro petani karena adanya selisih harga
sebagai dampak dari penyederhanaan rantai tataniaga. Berikut
manfaat Pro Petani bagi Para Petani :
60
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 17. Manfaat Pro Petani Bagi Para Petani
No Komoditi Harga
Tengkulak (/kg)
Harga Pro
Petani (/kg)
Selisih
1 Kopi (gabah) 20.000 25.000 5.000
2 Kopi Roasting 200.000 400.000 200.000
3 The Putih 600.000 700.000 100.000
4 Gula kelapa kecil 10.000 15.000 5.000
5 Gula kelapa besar 8.000 10.000 2.000
6 Minyak daun
cengkeh
150.000 195.000 45.000
7 Karet (lump) 5.500 7.000 1.500
8 Gula semut 15.000 18.000 5.000
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa perbedaan harga antara
harga tengkulak dengan harga Pro Petani sangat besar
peredaannya. Kondisi ini disebabkan rantai tataniaga yang
biasanya lebih panjang pada saat pro petani mulai beropeasi maka
rantai tataniaga dibuat lebih sederhana sehingga para petani bisa
menikmati harga jual yang lebih layak.
3.2. Kendala Internal dan Eksternal
Implementasi proyek perubahan Sahabat Pro Petani tidaklah
berjalan mulus, banyak rintangan yang harus dilalui baik kendala
dari dalam (internal) maupun kendala dari luar (eksternal). Berikut
kendala yang harus dihadapi, yakni :
Kendala Internal
- Kurangnya rasa memiliki diantara sesama pejabat structural
dan staff dilingkungan Dinas Pertanian, proyek perubahan
hanya menjadi milik bidang perkebunan, bukan merupakan
kegiatan kebanggaan Dinas Pertanian.
61
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
- Kerjasama team antara team efektif masih ada yang
kinerjanya kurang sehingga realisasi proyek perubahan tetap
harus dikomando oleh kepala bidang.
- Modal usaha untuk dana talangan pembelian komoditas para
petani sangat terbatas meskipun sudah menggandeng
koperasi, oleh karenanya perlu dukungan dari pemerintah
daerah atau proyek perubahan Sahabat Pro Petani diambil
alih oleh lembaga setingkat perusahaan umum daerah.
Kendala eksternal
- Dukungan Badan Usaha Milik Desa masih sangat rendah,
sehingga dana talangan untuk pembelian kepada kelompok
harus didanai langsung oleh Pro Petani.
- Dukungan kepala desa terhadap proyek perubahan sangat
beraneka ragam. Kepala desa yang memberikan dukungan
penuh diantaranya kepala desa Ciengang Kec. Gegerbitung,
Cisitu Kecamatan Nyalindung, Mekartani Kec. Cidadap serta
Purwasedar Ciracap. Sedangkan untuk desa lainnya
menganggap bahwa kegiatan Pro Petani bukanlah hal yang
penting.
- Penjualan secara langsung untuk komoditas kopi minatnya
cukup tinggi, namun untuk wilayah palabuhanratu
penjualan secara langsung terkendala oleh kemampuan daya
beli konsumen/masyarakat.
- Produksi teh hitam dan hijau pada saat menjalin kerjasama
antara Pro Petani dengan para petani produksinya sedang
turun karena musim kemarau, sehingga belum bisa
memenuhi kuoata kerjasama antara Pro Petani dengan
perusahaan konsumen.
- Dukungan perangkat daerah lain utamanya Dinas Kesehatan
dan DPMD sangat rendah. Padahal kontribusi perangkat
daerah tersebut terhadap proyek perubahan sangat tinggi,
62
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Dinas Kesehatan berfungsi sebagai fasilitator BPOM dan
DPMD sebagai fasilitator untuk membantu pembangunan
berbasis kawasan dengan melibatkan BUMDES.
3.3. Strategi Mengatasi Kendala
Strategi untuk mengatasi kendala implementasi proyek
perubahan yakni dengan cara sebagai berikut :
- Mengoptimalkan kekuatan sponsor/kepala dinas sehingga
proyek perubahan termasuk pengembangan Pro Petani II di
Kota Sukabumi bisa terwujud.
- Memaksimalkan peran project leader dalam hal ini kepala
bidang perkebunan untuk memkasimalkan kinerja team
efektif.
- Memaksimalkan peran BUMDES untuk menambah
perputaran modal serta mengajak pihak lain untuk
berinvestasi.
- Membuat telaahan staff tentang pembentukan Perumda
Agribisnis.
3.4. Perubahan sebelum dan sesudah Proyek Perubahan Pusat
Promosi
Tolok ukur keberhasilan proyek perubahan “Sahabat Pro
Petani” dapat diukur setelah ada ukuran sebelum perubahan dan
setelah perubahan, berikut adalah table sebelum dan sesudah
implementasi proyek perubahan :
63
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 18. Sebelum dan Sesudah Proyek Perubahan
No Sebelum Sesudah Keterangan
1 Produksi komoditas
perkebunan tidak
tercatat
Catatan jumlah produksi
sudah ada data basenya
2 Mekanisme pemasaran
komoditas perkebunan
tidak teridentifikasi
Mekanisme pemasaran
komoditas perkebunan
sebagian sudah tercatat
3 Harga jual komoditas
belum ada
Sudah ada data harga
jual komoditas
4 Belum ada sinergitas
dengan BUMDES
Sebagian desa sudah
bersepakat untuk lebih
memperhatikan potensi
local dengan melibatkan
BUMDES
5 Produksi yang
dihasilkan bentuk
curah
Produk para petani
sudah dikemas dibuat
semenarik mungkin
sehingga menarik minat
konsumen
6 Belum ada kemitraan
dengan perusahaan
konsumen
Sebagian kelompok dan
komoditi perkebunan
sudah bermitra dengan
perusahaan konsumen
7 Belum ada Pendam-
pingan teknologi dari
perguruan tinggi
Sudah ada MoU dengan
perguruan tinggi
(Universitas Muhamma-
diyah Sukabumi) untuk
pendampingan teknologi
hasil dari beberapa
penelitian.
PKL
KKN
Pos Daya
64
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
No Sebelum Sesudah Keterangan
8 Pemasaran masih
bersifat tradisional
Pemasaran sudah
melibatkan Pasar online
Bukalapak
Tokopedia
9 Belum sinerginya
kegiatan pembangunan
antar perangkat daerah
Meningkatnya sinergitas
dengan PD lain untuk
penanganan komoditas
perkebunan
10 Belum adanya promosi
komoditas melalui
media social
Sudah ada upaya
promosi melalui media
social
11 Jumlah komoditas yang
dibawa pada saat event
promosi/pameran
sangat terbatas
Jumlah komoditas yang
dipromosikan pada event
pameran lebih banyak
dan beragam
12 Petani banyak menga-
lami kehilangan potensi
pendapatan
Pendapatan petani
meningkat sebagai
dampak dari penyeder-
hanaan rantai tatanianga
13 Belum ada tempat
pusat promosi
Sudah ada dua tempat
promosi
14 Belum ada juklak pusat
promosi produk
perkebunan
Sudah ada petunjuk
pelaksanaan pusat
promosi produk
perkebunan dan
pertanian.
15 Belum ada Peraturan
Bupati tentang
kawasan pertanian
Sudah ada rancangan
perbup tentang
pembangunan pertanian
berbasis kawasan
65
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Pada tabel di atas khusus point 12 berdampak pada arahan
pimpinan untuk mengarahkan pembangunan berbasis kawasan,
sehingga penanganan masalah pemasaran akan lebih focus pada
desa-desa yang telah ditetapkan sebagai kawasan. Pembangunan
berbasis kawasan selain memudahkan penangan pemasaran juga
focus pembangunan pertanian menjadi lebih terarah. Pada saat
laporan ini disusun Peraturan Bupati tentang kawasan pertanian
masih berupa draft yang akan dibahas oleh semua team lingkup
pertanian.
Selain itu, para petani sudah merasakan manfaat dengan
adanya Pro Petani, diantaranya tentang kepastian harga dan harga
jual melalui Pro Petani diatas harga tengkulak sehingga
membangkitkan gairah para petani untuk berusaha. Demikian
pula bagi kepala desa sebagai pembina para petani pada
pemerintahan paling depan merasa terbantu dengan adanya Pro
Petani selain untuk meningkatkan pendapatan petani juga
membuka peluang usaha bagi generasi muda.
66
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari proyek perubahan “Sahabat Pro Petani” atau
Sejahtera berkat Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Proyek perubahan berdampak positif terhadap pencatatan
jumlah kelompok dan jumlah produksi serta pemasaran
komoditas perkebunan.
b. Melalui kemitraan antara petani petani dengan Pro Petani serta
antara Pro Petani dengan pedagang besar/perusahaan
konsumen berdampak pada peningkatan pendapatan para
petani.
c. Proyek perubahan meningkatkan sinergitas antara perangkat
daerah satu dengan perangkat daerah lainnya. Satu komoditas
dibantu oleh beberapa perangkat daerah sampai terwujud
produk komoditas yang mampu bersaing di pasar bebas.
d. Nilai tambah karena pengemasan berdampak pada peningkatan
kesejahteraan para petani.
e. Pendampingan teknologi dari perguruan tinggi berdampak
terhadap peningkatan kualitas produksi komoditas perkebunan
dan pertanian.
f. Pemasaran melalui media online merupakan terobosan baru
agar komoditas perkebunan dengan mudah bisa
diperoleh/dipesan oleh konsumen.
g. Promosi melalui media sosial bisa meningkatkan popularitas
komoditas perkebunan dan pertanian.
h. Tempat promosi sudah terwujud dua tempat selain sebagai
tempat untuk penjualan langsung juga sebagai tempat
konsultasi bagi para petani.
i. Petunjuk pelaksanaan Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian menjadi pedoman dalam pelaksanaan promosi dan
pemasaran.
67
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
j. Seiring dengan fasilitasi Pro Petani pimpinan memberikan
arahan agar disusun Peraturan Bupati tentang kawasan.
Perbup Kawasan selanjutnya akan menjadi pedoman
pengembangan pertanian di Kabupaten Sukabumi.
4.2. Rekomendasi
Adapun rekomendasi dari hasil implementasi proyek perubahan
adalah sebagai berikut :
a. Sinergi kegiatan Pro Petani dengan Bumdes masih sangat
terbatas, oleh karenanya perlu campur tangan pemerintah
daerah melalui DPMD untuk mensinergikan dengan
pembangunan berbasis kawasan.
b. Proyek perubahan terbukti mampu mengungkit kesejahteraan
para petani, oleh karenanya pro petani perlu terus dibina dan
dikembangkan. Pengembangan pro petani tentunya
membutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat dari
pimpinan dalam hal ini minimal kepala dinas pertanian atau
bahkan Bupati.
c. Sebagian dinas teknis masih ada yang belum sinergi dengan
kegiatan dinas, utamanya Pro Petani sehigga perlu SK Bupati
untuk mengakselerasi implementasi proyek perubahan.
d. Perlunya Peraturan Bupati untuk pembangunan berbasis
kawasan untuk mempercepat proses pembangunan.
e. Para penyuluh yang ada di kawasan pertanian belum dibekali
dengan teknologi usahatani, oleh karenanya para penyuluh
harus diikutsertakan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
terkait komoditas yang dikembangkan diwilayahnya.
f. Kegiatan Pro Petani membutuhkan perhatian penuh serta
membutuhkan modal yang tidak sedikit, oleh karenanya di masa
yang akan datang sebaiknya Pro Petani dikelola oleh lembaga
setingkat Perumda.
68
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Yasin, 2003, Kiat Sukses Manajemen Tim Kerja, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Peraturan Presiden No. 154 Tahun 2014. Tentang Kelembagaan
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan. www.hukumonline.com/pusatdata
Peraturan Kepala LAN No. 12 Tahun 2013. Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III. diklatpimlan.wordpress.com
Toha, Muharto, Arti Penting Komunikasi bag Organisasi dan
Public Relations dalam Hamid, Farid dan Budianto, Heri, 2011, Ilmu Komunikasi : Sekarang dan Tantangan Masa Depan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan.
www.hukumonline.com/pusatdata
69
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
L A M P I R A N
70
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
ANGKATAN IV TAHUN 2018
JUDUL PROYEK PERUBAHAN
SAHABAT PRO PETANI
(SEJAHTERA BERKAT PUSAT PROMOSI PRODUK
PERKEBUNAN DAN PERTANIAN)
KABUPATEN SUKABUMI
Oleh :
NAMA : YANA CHEFIANA
NIP : 19740416 200212 1 003
NDH : 38
INSTANSI : DINAS PERTANIAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN SUKABUMI
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2018
71
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL PROYEK PERUBAHAN : SAHABAT PRO PETANI (SEJAHTERA
BERKAT PUSAT PROMOSI PRODUK
PERKEBUNAN DAN PERTANIAN)
KABUPATEN SUKABUMI
NAMA : YANA CHEFIANA
NIP : 19740416 200212 1 003
UNIT KERJA : Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi
JABATAN : Kepala Bidang Perkebunan
Sukabumi, Oktober 2018
Peserta Diklat Pim III Angkatan IV
YANA CHEFIANA
NIP. 19740416 200212 1 003
Pembimbing / Coach,
Dr. VERIANTO SITINDJAK, M.SI Pembina Utama, IV/e
NIP. 19531105 197402 1 002
Mentor,
Ir. Hj. DEDAH HERLINA, M.Si Pembina Utama Muda, IV/c
NIP. 19630711 198809 2 001
72
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROYEK PERUBAHAN : SAHABAT PRO PETANI (SEJAHTERA
BERKAT PUSAT PROMOSI PRODUK
PERKEBUNAN DAN PERTANIAN)
KABUPATEN SUKABUMI
NAMA : YANA CHEFIANA
NIP : 19740416 200212 1 003
UNIT KERJA : Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi
JABATAN : Kepala Bidang Perkebunan
TELAH DIPRESENTASIKAN
DALAM SIDANG PROYEK PERUBAHAN
PADA HARI SELASA TANGGAL ………. BULAN OKTOBER
TAHUN DUA RIBU DELAPAN BELAS
Penguji,
Dr. H. HERRI HUDAYA, M.Si Pembina Utama Madya, IV/d
NIP. 19600430 198511 1 001
Pembimbing Coach,
Dr. VERIANTO SITINDJAK, M.SI Pembina Utama, IV/e
NIP. 19531105 197402 1 002
Mentor,
Ir. Hj. DEDAH HERLINA, M.Si Pembina Utama Muda, IV/c
NIP. 19630711 198809 2 001
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
ii
73
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
KATA PENGANTAR
Ba’da Hamdalah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Proyek Perubahan sebagai rangkaian
pembelajaran dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat III Angkatan IV Kabupaten Sukabumi
Tahun 2018.
Rancangan Proyek Perubahan ini berjudul SAHABAT PRO
PETANI (Sejahtera Berkat Pusat Promosi Produk Perkebunan
dan Pertanian) Kabupaten Sukabumi. Pusat Promosi diharapkan
mampu menjadi fasilitator pemasaran komoditi perkebunan dengan
mengurangi rantai tataniaga sehingga para petani komoditas
perkebunan memperoleh pendapatan yang lebih baik untuk
mengungkit kesejahteraan para petani.
Pada kesempatan ini Project Leader menyampaikan ucapkan
terima kasih kepada yang telah mendukung dalam penyusunan
Rancangan Rencana Proyek Perubahan ini :
1. Ir. Hj. Dedah Herlina, M.Si, selaku Mentor Proyek Perubahan
2. Dr. Verianto Sitindjak M.Si, selaku Pembimbing/Coach Proyek
Perubahan
3. Para widyaiswara yang telah menularkan ilmunya demi
terwujudnya ASN yang berdaya saing.
4. Rekan-rekan Peserta Diklat Kepemimpinan Tk. III Angkatan IV
Kabupaten Sukabumi
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
iii
74
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Untuk kesempurnaan Proyek Perubahan ini maka diperlukan
sumbang saran dari semua pihak. Atas segala sumbang saran baik
yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung
diucapkan terima kasih.
Sukabumi, Oktober 2018
Project Leader,
Yana Chefiana
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
iv
75
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ................................................................ i
Lembar Pengesahan ................................................................ ii
Kata Pengantar ..................... ................................................. iii
Daftar Isi ................ ............................................................... v
Daftar Tabel .......................................................................... vii
Daftar Gambar ..................................................................... ix
Daftar Lampiran ...................................................................... x
Bab I Pendahuluan .............................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................. 15
1.2. Area Proyek Perubahan ..................................... 15
1.3. Tujuan .............................................................. 13
1.4. Manfaat ............................................................ 18
1.5. Ruang Lingkup ................................................. 18
1.6. Output Kunci .................................................... 19
Bab II Deskripsi Proyek Perubahan
2.1. Roadmap/Milestone Proyek Perubahan ............. 21
2.2. Stakeholder Proyek Perubahan ......................... 24
2.3. Strategi Komunikasi ......................................... 27
Bab III Pelaksanaan Proyek Perubahan ................................. 32
3.1. Capaian Proyek Perubahan ............................... 32
3.1.1. Pembentukan Tim Efektif Proyek
Perubahan ......................................... 32
3.1.2. Penyusunan SK Kepala Dinas tentang Uraian Tugas dan Petugas Pengelola Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian ........................................... 34
3.1.3. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder . 34
3.1.4. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder
Eksternal ........................................... 44
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
v
76
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
3.1.5. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pusat Promosi Produk Perkebunan dan
Pertanian ........................................... 47
3.1.6. Membangun Kemitraan antara Pusat Promosi dengan Petani Perkebunan ... 48 3.1.7. Promosi Komoditas Perkebunan yang
Telah Menjadi Mitra ........................... 51
3.1.8. Membangun Kemitraan antara Pro Petani dengan Pedagang Besar/Perusahaan
Konsumen .......................................... 52
3.1.9. Penyediaan Tempat Pusat Promosi
Produk Perkebunan dan Pertanian ..... 54
3.1.10. Kinerja Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian ................. 57
3.2. Kendala Eksternal ............................................... 60
3.3. Strategi Mengatasi Kendala ................................. 62
3.4. Sebelum dan Sesudah Proyek Perubahan ............ 62
Bab IV Kesimpulan dan Rekomendasi .................................... 63
4.1. Kesimpulan ......................................................... 63
4.2. Rekomendasi ....................................................... 64
Daftar Pustaka ........................................................................ 65
Lampiran ................................................................................. 66
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
vi
77
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komoditas Perkebunan dan Lokasi Pengembangan 9
Tabel 2. Selisih Harga Komoditas Perkebunan antara Harga di
Tingkat Petani dan di Tingkat Konsumen ............... 10
Tabel 3. Gambaran Kondisi Saat Ini dan Harapan ............... 15
Tabel 4. Lokus Proyek Perubahan Jangka Pendek ................ 17
Tabel 5. Output Kunci Proyek Perubahan Jangka Pendek .... 19
Tabel 6. Output Kunci Proyek Perubahan Jangka Menengah 20
Tabel 7. Milestone Proyek Perubahan ................................... 21
Tabel 8. Spektrum Komunikasi ............................................ 28
Tabel 9. Pola Komunikasi Assertive dan Responsif ............... 29
Tabel 10. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Petani,
Kelompoktani dan Gapoktan .................................. 35
Tabel 11. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Pemerintahan
Desa, Bumdes dan BP3K ........................................ 36
Tabel 12. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Eksternal
Lingkup Pemerintah Kabupaten Sukabumi ............ 44
Tabel 13. Hasil Koordinasi dengan Stakeholder Eksternal
Lingkup Non Pemerintah Kabupaten Sukabumi ..... 46
Tabel 14. Kemitraan dengan Petani ........................................ 49
Tabel 15. Kapasitas Produksi Petani Mitra Pro Petani ............ 49
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
vii
78
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Tabel 16. Hasil Koodinasi Stakeholder tentang Kapasitas
Pasar ...................................................................... 54
Tabel 17. Manfaat Pro Petani Bagi Petani ............................... 60
Tabel 18. Sebelum dan Sesudah Proyek Perubahan ............... 63
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
viii
79
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rantai Tata Niaga Komoditas Cengkeh.................. 10
Gambar 2. Rantai Tata Niaga Komoditas Perkebunan yang
Diharapkan ........................................................... 12
Gambar 3. Kerangka Pikir Proyek Perubahan ......................... 16
Gambar 4. Identifikasi Kuadran Kelompok Stakeholder ......... 26
Gambar 5. Identifikasi Kuadran Kelompok Stakeholder ......... 26
Gambar 6. Tata Kelola Proyek Perubahan .............................. 33
Gambar 7. Gula Kelapa Sebelum Proyek Perubahan .............. 37
Gambar 8. Kopi Sebelum Proyek Perubahan dijual Ceri ......... 39
Gambar 9. Teh Hijau Produksi Petani Desa Cihaur Kecamatan
Simpenan sebelum Proyek Perubahan .................. 41
Gambar 10. The Putih Produksi Petani Desa Cisitu Kecamatan
Nyalindung sebelum Proyek Perubahan ................ 42
Gambar 11. Koordinasi dengan Bappeda dalam rangka
Proyek Perubahan ................................................. 45
Gambar 12. Koordinasi dengan Universitas Muhammadiyah
dalam rangka Proyek Perubahan Sahabat Pro
Petani ................................................................... 47
Gambar 13. Petunjuk Pelaksanaan Sahabat Pro Petani ............ 48
Gambar 14. Kemitraan dengan Petani ...................................... 50
Gambar 15. Promosi Melalui Media Sosial dan Pameran .......... 52
Gambar 16. Kemitraan antara Pro Petani dengan Perusahaan . 53
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
ix
80
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Gambar 17. Tempat Pro Petani di Palabuhanratu dan Kota
Sukabumi ............................................................. 56
Gambar 18. Logo Pro Petani ..................................................... 57
Gambar 19. Kinerja Pro Petani ............................................... 58
Gambar 20. Kinerja Pro Petani (Produk Petani dikemas,
dipromosikan dan dioasarkan) .............................. 59
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
x
81
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancangan Proyek Perubahan Diklat
Kepemipinan Tingkat III Angkatan IV
“Sahabat Pro Petani” ......................................... 70
Lampiran 2. Laporan Pelaksanaan Taking Ownership
(Break Through I) Diklat Kepemipinan Tingkat III
Angkatan IV ...................................................... 97
Lampiran 3. Lembar Persetujuan dan Rencana Kerja
Proyek Perubahan ............................................. 128
Lampiran 4. Pembentukan Tim Efektif .................................. 137
Lampiran 5. Penyusunan Pengelola Pusat Promosi Produk
Perkebunan dan Pertanian dan Job Desk
Pengelola ........................................................... 149
Lampiran 6. Koordinasi dengan Stakeholder Gula Kelapa ..... 167
Lampiran 5. Koordinasi dengan Stakeholder Petani Pala ....... 112
Lampiran 6. Koordinasi dengan Stakeholder Petani Pengolah
Minyak Daun Cengkeh ...................................... 123
Lampiran 7. Koordinasi dengan Petani Kopi .......................... 135
Lampiran 8. Koordinasi dengan Stakeholder Petani Teh hijau 146
Lampiran 9. Koordinasi dengan Stakeholder Petani Teh Putih 157
Lampiran 10. Koordinasi dengan Petani The Hitam................. 165
Lampiran 11. Koordinasi dengan Stakeholder Lingkup
Pemerintah Kabupaten Sukabumi ..................... 175
Lampiran 12. Koordinasi dengan Stakeholder Instansi
Pemerintah di Luar Pemerintah kab. Sukabumi
dan Non Pemerintah ......................................... 181
82
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
Lampiran 13. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pusat
Promosi Produk Perkebunan dan Pertanian ...... 194
Lampiran 14. Promosi Produk Komoditas Perkebunan yang telah
Menjadi Mitra .................................................... 222
Lampiran 15. Kemitraan Antara Pusat Promosi dengan
Pedagang Besar atau Perusahaan Konsumen .... 240
Lampiran 16. Penyediaan Pusat Promosi Produk Perkebunan
dan Pertanian ................................................... 252
Proyek Perubahan Dikpim III Angkatan IV – Yana Chefiana
x
83
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
PROYEK PERUBAHAN
SAHABAT PRO PETANI
(SEJAHTERA BERKAT PUSAT PROMOSI PRODUK
PERKEBUNAN DAN PERTANIAN)
KABUPATEN SUKABUMI
84
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 1.
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
“SAHABAT PRO PETANI”
85
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 2.
LAPORAN PELAKSANAAN
TAKING OWNERSHIP (BREAK TROUGH 1)
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGAT III
ANGKATAN IV
86
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 3.
- SURAT PERNYATAAN KEPALA DINAS
TENTANG PROYEK PERUBAHAN
- MATRIK PROYEK PERUBAHAN
SAHABAT PRO PETANI
87
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 4.
- PEMBENTUKAN TIM EFEKTIF PROYEK
PERUBAHAN
SAHABAT PRO PETANI
88
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 5.
- PENYUSUNAN SK KEPALA DINAS
TENTANG PENGELOLA PUSAT
PROMOSI DAN URAIAN TUGAS
PENGELOLA
- PRO PETANI
89
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 6.
- KOORDINASI DENGAN PETANI GULA
KELAPA DESA PURWASEDAR
CIRACAP BERIKUT STAKEHOLDERNYA
90
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 7.
- KOORDINASI DENGAN PETANI PALA
DESA NAGKAKONENG KEC. CIKIDANG
BERIKUT STAKEHOLDERNYA
91
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 8.
- KOORDINASI DENGAN PETANI
MINYAK DAUN CENGKEH DESA
PASIRBARU KEC. CISOLOK BERIKUT
STAKEHOLDERNYA
92
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 9.
- KOORDINASI DENGAN PETANI KOPI
DESA CIENGANG DAN SUMANAH
KEC. GEGERBITUNG BERIKUT
STAKEHOLDERNYA
93
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 10.
- KOORDINASI DENGAN PETANI TEH
PUTIH, TEH HITAM, TEH HIJAU
BERIKUT STAKEHOLDERNYA
94
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 11.
- KOORDINASI DENGAN
STAKEHOLDER PERANGKAT DAERAH
LINGKUP KABUPATEN SUKABUMI
95
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 12.
- KOORDINASI DENGAN
STAKEHOLDER INSTANSI
PEMERINTAH DILUAR PEMKAB
SUKABUMI DAN NON PEMERINTAH
96
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 13.
- PETUNJUK PELAKSANAAN PUSAT
PROMOSI PRODUK PERKEBUNAN
DAN PERTANIAN
97
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 14.
- MoU ANTARA PRO PETANI DENGAN
PETANI / KELOMPOKTANI
98
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 15.
- PROMOSI PRODUK PETANI MITRA
MELALUI MEDIA SOSIAL DAN
PAMERAN SERTA PEMASARAN
PRODUK MELALUI MEDIA ONLINE
99
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 16.
- KEMITRAAN ANTARA PRO PETANI
DENGAN PEDAGANG BESAR ATAU
PERUSAHAAN KONSUMEN
100
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 17.
- PENYEDIAAN TEMPAT PUSAT
PROMOSI PRODUK PERKEBUNAN
DAN PERTANIAN
101
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 18.
- CAPAIAN KINERJA PUSAT PROMOSI
PRODUK PERKEBUNAN DAN
PERTANIAN
102
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 19.
- DRAFT PERBUP TENTANG
PEMBANGUNAN PERTANIAN
BERBASIS KAWASAN
103
Laporan Proyek Perubahan Yana Chefiana
LAMPIRAN 20.
- BIMBINGAN PROYEK PERUBAHAN
SAHABAT PRO PETANI PRODUK
PERKEBUNAN DAN PERTANIAN