1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan merupakan investasi yang penting untuk menciptakan
kualitas hidup manusia. Dengan pendidikan, seseorang dapat memperoleh
sejumlah pengetahuan dan keterampilan, serta dapat meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu semua instansi baik pemerintahan maupun
swasta memerlukan Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam menghadapi
dunia kerja. Oleh sebab itu program wajib belajar telah diprogram oleh
pemerintah agar kelak ilmu yang diperoleh dapat digunakan untuk bekerja
sehingga dapat memajukan bangsa.
Negara merupakan suatu wilayah di muka bumi yang memiliki peran
pemerintahan dalam mengatur segala aspek mulai dari ekonomi, politik, sosial,
budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Pengertian Negara terdapat
beberapa unsur didalamnya yaitu rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat dan
pengakuan dari negara lain atau suatu wilayah di permukaan bumi yang
kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, social maupun budayanya diatur oleh
pemerintah yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu system atau aturan yang berlaku bagi semua individu
di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah Negara
adalah memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan
syarat skundernya adalah mendapat pengakuan dari Negara lain. Indonesia
SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAANTAHUN 2012 MENURUTPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWATENGAHHERI SUBIANTOROUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
merupakan negara yang memiliki banyak pulau dan berbentuk repubilk yang
telah diakui secara global dengan mempunyai beragam ratusan rakyat, serta
memiliki wilayah darat. Laut, dan udara. Tak ketinggalan bahwa Indonesia
terdapat organisasi pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
Penciptaan Sumber daya Manusia yang kompeten dalam melakukan
tanggungjawab dan pekerjaan disebuah perusahaan merupakan salah satu tujuan
untuk meningkatkan kualitas perusahaan dari segi tersedianya pengelolaan SDA
oleh sumber daya manusia yang berkompeten dan agar bermanfaat juga bagi
Negara dalam mengolah keuangan – keuangan Negara yang salah satunya adalah
mengolah Barang Milik Negara (BMN).
Barang Milik Negara yang sudah tidak terpakai maka akan dihapuskan
menurut prosedur yang ada. Menghapus Barang Milik Negara adalah tindakan
menghapus Barang Milik Negara dari daftar barang dengan menerbitkan surat
keputusan dari pejabat yang berwenang membebaskan Pengguna Barang dan
atau Kuasa Pengguna Barang dan atau Pengelola Barang dari tanggung jawab
administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya (Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara). Dengan kata lain, penghapusan adalah proses terakhir perjalanan
hidup Barang Milik Negara. Jika dianalogikan dalam karir pegawai, penghapusan
dapat didefinisikan sebagai tahap pensiun seseorang dari instansi/perusahaan
tempatnya bekerja. Barang Milik Negara (BMN) dalam pengelolaan Kuasa
SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAANTAHUN 2012 MENURUTPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWATENGAHHERI SUBIANTOROUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang ditatausahakan dengan pembukuan,
inventarisasi dan pelaporan.
Aset Negara Indonesia atau Barang Milik Negara Indonesia ada dimana
mana Tanah, Bangunan dan selain tanah atau bangunan, salah satunya adalah
kendaraan. BMN yang akan dihapuskan dan tidak lagi digunakan dalam kegiatan
operasional harus dilakukan penghentian penggunaan. Keputusan untuk
menghentikan BMN dari penggunaan untuk kegiatan operasional tentu didasarkan
pada pertimbangan yang tepat. Pertimbangan tersebut antara lain karena BMN
dalam keadaan rusak berat, barang diganti dengan barang lain karena modernisasi
atau karena kegiatan operasional yang mennjadi alasan penggunaan barang
tersebut tidak lagi dilakukan. Untuk kondisi tertentu juga menjadi penyebab
barang tak dapat lagi digunakan, yaitu karena hilang. BMN yang telah dihentikan
penggunaannya, selanjutnya akan ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi dari BMN
yang bersangkutan.
BMN yang masih memiliki nilai ekonomis dan memungkinkan untuk
dialihkan kepada pihak lain akan dilakukan pemindahtanganan (dengan cara
dijual, ditukarkan, dihibahkan atau jika memungkinkan dijadikan penyertaan
modal pemerintah), BMN dalam kondisi rusak berat dapat diusulkan untuk
dilakukan pemusnahan. BMN yang telah dipindahtangankan atau dimusnahkan,
yang hilang atau karena sebab-sebab lain akan diusulkan untuk dihapuskan
kepada Pengguna Barang dengan melampirkan dokumen sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang
Penghapusan Barang Milik Negara. Penulisan latar belakang ini dilakukan di
SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAANTAHUN 2012 MENURUTPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWATENGAHHERI SUBIANTOROUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
PUSDIKLAT MIGAS Cepu Jawa Tengah. Dalam hal ini keberadaan aset
kendaraan tersebut dijadikan penulis sebagai objek penelitian.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Pusdiklat
Migas Cepu untuk mengetahui sejauh mana prosedur penghapusan barang milik
Negara yang diterapkan di BUMN ini. Maka penulis meberikan judul penelitian
ini : “SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK
NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAAN TAHUN 2012 MENURUT
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI
PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWA TENGAH”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka merumuskan masalah sebagai
berikut: Apakah sistem dan prosedur penghapusan barang milik Negara berupa
kendaraan tahun 2012 di PUSDIKLAT MIGAS Cepu sudah sesuai PMK No.
50/PMK.06/2014 ?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi
pembahasan dalam Tugas Akhir ini hanya pada prosedur penghapusan BMN di
PUSDIKLAT MIGAS Cepu dan membatasi obyeknya yaitu Kendaraan.
1.4 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah tersebut
untuk mengetahui sistem dan prosedur penghapusan BMN berupa kendaraan di
PUSDIKLAT MIGAS Cepu sudah sesuai PMK No.50/PMK.06/2014 atau belum.
SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAANTAHUN 2012 MENURUTPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWATENGAHHERI SUBIANTOROUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5
Untuk mengetahui kendala prosedur penghapusan BMN berupa kendaraan di
PUSDIKLAT MIGAS Cepu.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasil
penelitian dapat berguna :
1. Bagi Penulis sendiri, diharap dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan dalam penerapan ilmu akuntansi.
2. Bagi Pusdiklat Migas Cepu, sebagai bahan masukan yang mungkin
bermanfaat dalam hal penghapusan BMN secara tepat.
3. Bagi institute Pendidikan, bermanfaat sebagai bahan masukan bagi
institusi Pendidikan dalam bidang terkait dan dapat menjadi
pedoman bagi mahasiswa untuk penelitian lebih lanjut.
SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAANTAHUN 2012 MENURUTPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWATENGAHHERI SUBIANTOROUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
1.6 Kerangka Penelitian
Alur kerangka penelitian sebagai berikut :
Gambar 1.1 Alur Kerangka Penelitian
Sumber : data diolah
Analisis
PMK No. 96/PMK.06/2007
belum ada PSP (Penetapan Status
Penggunaan) sedangkan
perubahan peraturan yang baru
PMK No. 50/PMK.06/2014
sudah menggunakan PSP
sudah menggunakan PSP
Kesimpulan
dan saran
Seharusnya Pusdiklat Migas
Cepu memakai peraturan
terbaru yang sudah
menggunakan PSP, karena PSP
berfungsi untuk menetapkan
Harga Perolehan BMN.
SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAANTAHUN 2012 MENURUTPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWATENGAHHERI SUBIANTOROUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, sistematika penulisannya
diklasifikasikan menjadi IV (empat) bab yaitu :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang latar belakang
masalah, alas an pemilihan objek, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan.
2. Bab II Gambaran Umum Penulisan
Dalam bab ini penulis mengemukakan berbagai refrensi/tinjauan
pustaka yang mendukung kajian atau analisis yang penulis
sampaikan dan metodologi penelitian yang digunakan.
3. Bab III Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini penulis membahas mengenai analisis data yang
diharapkan akan memuat unsur analisis diskripsi dan berisi
pembahasan mengenai analisis yang didapat.
4. Bab IV Penutup
Dalam bab ini merangkum hal yang menjadi pokok bahasa dalam
tugas akhir dan meberikan saran atas kendala yang terjadi sesuai
yang telah dilakukan.
SISTEM DAN PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA KENDARAANTAHUN 2012 MENURUTPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 50/PMK.06/2014 DI PUSDIKLAT MIGAS CEPU JAWATENGAHHERI SUBIANTOROUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/