5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sederhana sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia,
mesin, alat dan prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk
maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan aspek-aspek dasar sistem komputerisasi
adalah secara prinsip harus ada apabila satu usaha sudah memasuki langkah maju
dengan menggunakan peralatan komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan.
Adapun aspek-aspek dasar tersebut antara lain:
1. Tenaga pelaksana ( Brainware )
Adalah tenaga pelaksana yang menjalankan serta mengawasi pengoperasian
sistem unit komputer didalam pengolahan data untuk mengahsilkan suatu
informasi yang tepat dan akurat.
2. Perangkat keras ( Hardware )
Adalah seperangkat unsur yang terdiri dari beberapa perangkat keras komputer
yang digunakan untuk membantu proses kerja brainware.
3. Perangkat lunak ( Software )
Adalah seperangkat unsur yang terdiri dari beberapa perangkat lunak program
komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja brainware.
2.1.1. Pengertian Sistem
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan
atau elemen atau sub sistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan
6
cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu
fungsi guna mencapai suatu tujuan.
Menurut (Jogiyanto, 2014:1) menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu
jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”
Menurut Rusdiana (2014:32) menjelaskan bahwa “ sistem adalah hubungan antara
unit yang satu dengan unit yang lainnya, yang saling berhubungan satu dengan
lainnya yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.”
2.1.2. Karakteristik Sistem
Setiap sistem pasti memiliki karakteristik, dimana karakteristik sistem ini
berguna untuk membedakan antara sistem satu dengan sistem yang lainnya.
Karakteristik sistem menurut (Jogiyanto, 2014:4) yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari suatu jumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau dari bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan
sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Jika dipandang
industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
7
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem
akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini dapat dipandang sebagai
satu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Segala sesuatu diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang
bersifat menguntungkan atau merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, apabila tidak
terkendali akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu sistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa
masukan perawatan (maintenance input) agar sistem tersebut dapat beroperasi
dan masukan sinyal (signal input) yang diproses untuk mengahasilkam keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang telah diproses dan dapat
diklasifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan, output
yang bisa dijadikan input untuk subsistem yang lain atau kepada sistem serta
8
output yang bagi sistem tidak digunakan lagi (sisa pembuangan), tapi bagi sistem
yang lain sangat berguna.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan untuk masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai
sasaran atau tujuannya.
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu input, proses
dan output. Hal ini merupakan konsep sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah
sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, “ sebuah sistem
memiliki karakteristik tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan
sebagai suatu sistem ” (Sutabri, 2012).
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Selain karakteristik yang telah dijelaskan diatas, sistem dapat diklarifikasikan
dari beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
nampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem berupa pemikiran-
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi.
9
2. Sistem Alamiah (Nature System) dan Sistem Buatan (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terbuat melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang atau sengaja
dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi manusia
dengan mesin atau disebut “human machine system”. Contohnya adalah sistem
informasi, karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan
manusia.
3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probabilistic
System)
Sistem tertentu adalah yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
diprediksi. Misalnya sistem komputer. Sistem tak tertentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi atau diperkirakan karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya.
2.1.4. Pengertian Informasi
Informasi sangat penting dalam sebuah sistem. Informasi bagaikan darah
yang mengalir pada setiap lapisan sel tubuh manusia. Darah terbentuk setelah ada
proses pencernaan makanan. Makanan yang dikonsumsi tidak akan berarti apabila
tidak dicerna terlebih dahulu. Sama halnya dengan informasi, informasi merupakan
hasil dari pengelolaan input (data). Dalam sebuah sistem, data akan berguna apabila
sudah diproses terlebih dahulu. Sistem akan dapat berjalan dengan lancar apabila
informasi mengalir dengan baik.
10
Menurut (Jogiyanto, 2014:8) “Informasi ialah data yang sudah diproses
menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata
bagi pembuat keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.”
Menurut Wawan dan Munir dalam (Rusdiana & Irafan, 2014:74)
mengatakan bahwa “ Informasi merupakan hasil dari pengelolaan data dalam suatu
bentuk yang menggambarkan kejadian nyata dengan lebih berguna dan lebih berarti.
Beberapa parameter yang mencerminkan kualitas informasi menurut
(Jogiyanto, 2014:10), yaitu :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan,
dalam hal ini bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat Waktu
Informasi harus tepat diberikan pada waktunya atau pada saat dibutuhkan dan
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai
karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
3. Relevan
Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Informasi untuk tiap-tiap
orang satu dengan yang lainnya berbeda. Informasi dapat diperoleh dari sistem
informasi.
11
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan dari unsur-unsur yang saling berinteraksi,
berintegrasi dan bekerjasama dalam melaksanakan fungsi masing-masing yang
bertujuan untuk mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
(informasi) bagi yang menerimanya.
Menurut Robert A.Leitch dan K.Rosce Davis dalam (Jogiyanto, 2014:11)
menyatakan bahwa “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, yang bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
Komponen-komponen sistem informasi menurut John Bruch dan Gary
Gurdnitski dalam (Jogiyanto, 2014:12), yaitu :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem degan menggunakan metode-
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumuen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem.
12
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) yang digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, mengahasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : teknisi (humanware
atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, yang tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan
dimanipulasi oleh perangkat lunak. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database
Management System).
6. Blok Kendali
Blok kendali merupakan pengendalian yang dirancang dan diterapkan untuk
menghindari hal-hal yang dapat merusak sistem, sehingga dapat dicegah ataupun
bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi berbasis computer dikenal istilah Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem
informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. SIA
juga dapat berarti suatu komponen organisasi untuk mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi keungan dan pengambilan
keputusan bagi pihak perusahaan maupun pihak luar perusahaan. Fungsi penting
yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain:
13
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem, yaitu:
1. Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses bisnis harian.
2. Sistem buku besar atau pelaporan keuangan. Menghasilkan laporan keuangan,
seperti laporan laba/rugi, neraca,arus kas,pengambilan pajak.
3. Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
2.1.7. Pengertian Akuntasi Dasar
Dalam buku “Pengantar Akuntansi” menurut (W. Sujarweni, 2016:1)
menyatakan bahwa: “Akuntansi berasal dari bahasa inggris yaitu “to account”
yang artinya menghitung atau mempertanggungjawabkan sesuatu yang ada
kaitannya dengan pengelolaan bidang keuangan dari suatu perusahaan kepada
pemiliknya atas kepercayaan yang telah diberikan kepada pengelola tersebut
untuk menjalankan kegiatan perusahaan.”
2.1.8. Siklus Akuntansi
Menurut (W. Sujarweni, 2016:15) mengungkapkan bahwa: “Siklus akuntansi
adalah rangkaian kegiatan dalam akuntansi berupa kegiatan yang dimulai dari
mencatat sampai dengan menghasilkan laporan keuangan, dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
14
a. Menyiapkan transaksi
b. Mencatat transaksi dalam jurnal
c. Memposting kedalam buku besar
d. Penyusunan neraca saldo
e. Jika ada transaksi yang harus disesuaikan, perlu membuat jurnal penyesuaian.
f. Menyusun neraca lajur atau kertas kerja
g. Menyusun laporan keuangan (laporan rugi laba, perubahan modal dan neraca)
h. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup
i. Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal pembalik)
Sumber : Desmahary & Kuswara (2016)
Gambar II.1.
Contoh Siklus Akuntansi
2.1.9. Jurnal
Jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi
dengan sumbernya harus di catat. Fungsi jurnal yaitu menganalisis transaksi untuk
menentukan akun yang harus di debet maupun yang di kredit. Menurut (Sujarweni,
2016) menyebutkan bahwa “Jurnal adalah buku harian untuk mencatat semua
15
transaksi secara kronologis yang memuat nama bersama besarannya kerekening
(rekening debet maupun kredit)”. Sedangkan menurut (Bahri, 2016) “Jurnal adalah
pencatatan yang sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada
suatu perusahaan”.
Menurut (Sujarweni, 2016) “Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk
membantu pencatatan jurnal umum, dimana transaksi yang akan diproses tersebut di
tuntun untuk menyajikan informasi lebih komplit dan transaksi tersebut sering terjadi
atau berulang-ulang, sehingga perlu menggunakan jurnal khusus”.
Jurnal penjualan tunai:
Kas xxxx
Penjualan xxxx
Berdasarkan yang di dapat bisa diambil kesimpulan bahwa jurnal merupakan
media atau formulir untuk mencatat segala transaksi yang terjadi secara kronologis
disertai dengan pendebitan dan pengkreditan perkiraan berdasarkan jumlah tertentu.
2.1.10. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
SDLC (System Development Life Cycle) atau siklus hidup pengembangan
sistem adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak
yang dipakai oleh orang untuk mengembangkan sistem tersebut berdasarkan
pengalaman cara yang sudah pasti terjamin sangat baik. Konsep ini umumnya
merujuk pada sistem komputer atau informasi.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:28) “Model SDLC air terjun
(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequensial linier) atau alur
hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup
16
perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung.
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018;29)
Gambar II.2 .
Waterfall
SDLC juga memiliki tahapan-tahapan yaitu rencana (planning), analisis
(analysis), desain (design), implementasi (Implementation), uji coba (testing) dan
pengelolaan (maintenance).
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain
pembuatan program perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis
kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program
pada tahap selanjutnya.Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini
juga perlu didokumentasikan.
17
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
2.2.1. Unified Modelling Language (UML)
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “UML (Unified Modeling
Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.
18
1. Use Case Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:155) menyebutkan bahwa “use case atau
use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat”. Use case menekankan sebuah interaksi antara satu
atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Ada dua hal utama
pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case, antara lain
(Sukamto dan Shalahuddin, 2018:155):
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Berikut contoh use case diagram:
Sumber: https://www.uml-diagrams.org/design-pattern-abstract-factory-uml-class-diagram-
example.html
Gambar II.3.
Use Case Diagram
19
2. Activity Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:161) menjelaskan “Diagram aktivitas
atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Berikut contoh activity diagram:
Sumber: https://www.uml-diagrams.org/online-shopping-uml-activity-diagram-
example.html?context=activity-examples
Gambar II.4.
Activity Diagram
3. Class Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:141) menjelaskan bahwa “Diagram
kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang
disebut atribut dan metode atau operasi”. Berikut contoh class diagram:
20
Sumber: https://www.uml-diagrams.org/design-pattern-abstract-factory-uml-class-diagram-
example.html
Gambar II.5.
Class Diagram
4. Sequence Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:165) menjelaskan bahwa “diagram
sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeTugas
Akhirkan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar
objek”. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui
objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang
dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Berikut contoh sequence
diagram:
21
Sumber : https://www.uml-diagrams.org/online-shopping-uml-sequence-diagram-
example.html?context=seq-examples
Gambar II.6.
Sequence Diagram
5. Deployment Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:154) “Diagram deployment atau
deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi
aplikasi”.
22
Sumber : https://www.uml-diagrams.org/web-application-uml-deployment-diagram-
example.html?context=depl-examples
Gambar II.7.
Contoh Deployment Diagram
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Yanto, 2016:32) menyatakan bahwa “ERD adalah suatu diagram
untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data
relasional”. Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:50) menyatakan bahwa “ERD
digunakan untuk permodelan basis data relasional”. Menurut Al-Bahra dalam
(Rahmayu, 2016:34) menerangkan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD)
adalah diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam
sistem bisnis”.
Dapat disimpulkan bahwa ERD merupakan diagram yang dibuat untuk
menggambarkan relasi antar entitas guna permodelan basis data. Berikut conton dari
Entity Relationship Diagram (ERD):
23
pengarang
judul
jenis
penerbit
tahun
id
pustaka
dipinjam
id
nama
alamat
teleponanggota
melakukan
peminjaman
tgl_pinjam tgl_kembali
no_petugas
nama
password
username
hak_akses
petugas
NN
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018:58)
Gambar II.8.
Entity Relationship Diagram (ERD)
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Tabrani dalam (Kuryanti, 2016:87) “Logical Record Structure
(LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Menurut Simarmata dan Paryudi
dalam (Fridayanthie & Mahdiati, 2016:132) “Logical Record Structured (LRS)
adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari
hasil relasi antar himpunan entitas”. Berikut contoh LRS:
24
Sumber: (Kuryanti, 2016:9)
Gambar II.9.
Contoh Logical Record Structure (LRS)
2.2.4. Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang disimpan secara sistematis di
dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
untuk menghasilkan informasi. Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:43) “Basis
data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan
cepat. Tujuan dari basis data adalah memelihara data yang sudah diolah atau
informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.
Berdasarkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa basis data adalah
kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
25
2.2.5. MySQL (My Structure Query Language)
Aplikasi pengolah basis data yang sering digunakan yaitu MySQL. MySQL
ini kompatible dengan berbagai sistem operasi. Sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL sesuai dengan pendapat (Setiawan & Haqi, 2019:8)
“MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(database manajement system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia”. Penulis menyimpulkan bahwa MySQL
merupakan aplikasi untuk mengelola basis data yang menggunakan bahasa SQL
yang meliputi proses pengaturan struktur data.
2.2.6. Java
Java adalah bahasa pemograman yang dirancang tidak tergantung kepada
program yang ditulis di bahasa pemograman java idealnya harus bisa dijalankan di
semua sistem operasi. Sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan
perangkat lunak pada komputer merupakan pengertian java sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh (Setiawan & Haqi, 2019:1) Mengemukakan bahwa “java adalah
nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak
pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan”.
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diambil bahwa java adalah sebuah bahasa
pemograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada platform yang berbeda,
baik di windows, linux, serta sistem operasi lainnya.
2.2.7. Blackbox Testing
Blackbox testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang
digunakan untuk menguji perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal kode
26
atau program. Dalam penguji menyadari apa yang harus dilakukan oleh program
tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana melakukannya.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:275) yaitu menguji perangkat lunak
dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.Pengujian kotak hitam
dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan
memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus
uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kaus
benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuar
adalah:
1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
benar
2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau
keduanya salah.