7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.New Media Sebagai Penyampaian Informasi Baru
Saat ini ada berbagai macam cara media dalam menyampaikan dan menyebarkan
informasi, terlebih lagi dengan adanya media-media baru seiring dengan perkembangan
teknologi. Media baru yang cukup populer dan menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia
saat ini adalah ponsel atau smartphone, televisi digital dan e-books. Konsep media baru secara
sederhana sering dapat diartikan sebagai media yang menggunakan perangkat dasar
komputer. Croteau mengungkapkan bahwa media baru muncul dengan adanya perkembangan
teknologi dalam bidang media seperti munculnya TV kabel, satelites, teknologi internet dan
komputer. Dengan kemajuan teknologi seperti ini, pengguna dapat lebih mudah memperoleh
informasi yang mereka butuhkan karena adanya media yang lebih beragam jenisnya.1
Menurut Denis McQuail dalam bukuya Teori Komunikasi Massa, ciri-ciri utama media
baru adalah adanya hubungan akses terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun
pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka dan
sifatnya yang ada dimana-mana.2
Sedangkan menurut McLuhan dalam tulisan Okwor Nicholass yang berjudul New
Media and Marshal McLuhan, menjelaskan definisi media baru memiliki kesamaan dengan
definisi penulis lain. Yaitu menjelaskan beberapa menggambarkan media baru sebagai
1 Novi Kornia, Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru: Implikasi terhadap Teori
Komunikasi, diakses di https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1197/751
pada 1 April 2018 pukul 14.37. 2 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Penerbit: Salemba Humanika, 2011) h.43.
8
kemampuan untuk menggabungkan teks, audio, video digital, virtual reality, web, email,
chatting, media interaktif, ponsel, aplikasi komputer, dan setiap sumber informasi diakses oleh
komputer pribadi.3
Kemunculan media baru saat ini membuat perubahan pada pola komunikasi
masyarakat. Media baru internet yang saat ini cukup mempengaruhi individu dengan cara
berkomunikasi dengan individu yang lainnya. Mengakses internet saat ini pun sudah menjadi
kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tidak hanya menggunakan laptop atau komputer saja,
namun melalui ponsel atau samtphone kini internet juga dapat diakses oleh masyarakat,
sehingga media baru saat ini dapat membuat kemudahan bagi para penggunanya.4
1.2. YouTube Sebagai New Media dalam Penyampaian Informasi
Pavlik menjelaskan, melihat kehadiran media baru dapat dihubungkan dengan fungsi
teknisnya yang mencakup beberapa hal. Pertama, yaitu produksi yang merujuk pada
pengumpulan dan pemrosesan informasi yang meliputi komputer, fotografi, elektronik,
scanners optikal, remotes yang tak lagi mengumpulkan dan memproses informasi melainkan
juga menyelesaikan masalah secara lebih cepat dan efisien. Kedua, distribusi yang merujuk
pada pengiriman atau pemindahan informasi elektronik. Ketiga, display, merujuk beragam
elektronik untuk menampilkan informasi pada penggunaan terakhir, audiens yang menjadi
konsumen informasi. Keempat, storage, merujuk pada media yang menggunakan
3 Okwor Nicholaas, New Media and Marshaal McLuhan, (London: TheMit Press, 2007), h. 5. 4 Irfan Nizam Adee Putra, Pengaruh New Media dalam Kehidupan, diakses di
https://www.kompasiana.com/cui.komunikasi/pengaruh-new-media-dalam-
kehidupan_552c0e656ea834153b8b4570 pada 1 April 2018 pukul 15.15.
9
penyimpanan informasi dalam format elektronik.5 Merujuk pada penjelasan tersebut, salah
satu media baru yang keberadaannya sangat populer di masyarakat adala media YouTube.
YouTube merupakan situs web sharing (berbagi video) populer yang didirikan sejak
februari 2005 oleh tiga orang mantan pegawai PayPal: Chad Hurley, Steven Chen, dan Jawed
karim. Menurut perusahaan internet Hitwise, pada Mei 2006 YoutTube memiliki pangsa pasar
sebesar 43%. Para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.
Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video
buatan para penggunanya sendiri. Format yang digunakan video-video di YouTube adalah
.flv yang dapat diputar dipenjalah web yang mempunyai plugin FlashPlayer.6
Budiargo mendefinisikan YouTube sebagai video online dan yang utama dari kegunaan
situs ini ialah sebagai media untuk mencari, melihat dan berbagi video ke seluruh penjuru
dunia melalu situs web.7 Dalam kaitannya dengan media massa, YouTube dapat dikatakan
sebagai media baru di zaman yang modern ini dalam penyampaian pesan, selain karena
kehadirannya terbilang baru, YouTube juga mampu membuat penggunaan media-media
seperti televisi dan radio berkurang.8
Dengan adanya YouTube kini masyarakat lebih bebas memilih tontonan yang mereka
inginkan, tidak seperti di telivisi yang acaranya terpaku oleh jadwal-jadwal tertentu. Bahkan
5 Jhon V. Pavlik, New Media Technology: Cultural and Commercial Perpectives, (Boston: Allyn
and Bacon, 1998), h. 2-4. 6 Op.cit,. https://sciencebooth.com/2013/06/26/fenomena-youtube-sebagai-media-massa-di-
zaman-modern/ 7 Dian Budiargo, Berkomunikasi Ala Net Generation, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2015), h.47. 8 Aria Indhi, Fenomena YouTube Sebagai Media Penyiaran di Zaman Modern, diakses di
https://www.kompasiana.com/ariaindhi/fenomena-youtube-sebagai-media-penyiaran-di-zaman-
modern_597000eded967e0aed056e1 pada 1 April 2018 pukul 13.49.
10
dengan adanya YouTube, masyarakat juga bisa ikut membuat tontonan untuk ditonton oleh
orang lain, seperti yang dilakukan oleh YouTubers. YouTube memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk berbagi video yang mereka ciptakan sendiri. Hal ini membuat banyak orang
yang kemudian menjadikan YouTube sebagai sarana meraih keuntungan, mengingat
YouTube juga memberikan reward bagi penggunanya yang mengunggah video dan mendapat
banyak penonton atau viewers.
1.3. Film
Filmxmerupakan pitaxseluloid transparan berisi gambar dan jalur suara yang
disorotkan kexlayar pada ruangan yang digelapkanxdenganxbantuan alat yaituxproyektor.
Film pertama kalixmuncul pada abadxparuh 19, dibuat denganxbahan dasar seluloidxyang
sangat mudahxterbakar, bahkanxoleh percikanxabu rokokxsekalipun. Dalamxmemproduksi
film pita seluloid akan semakin lebar, maka semakin baik pula gambar yang diperolehxtetapi
juga akan semakinxlangka pula alat perekamxdan proyeksi yang tersedia. Lebarxpita film
menentukanxjenisxkamera, alat editing, dan alat proyeksi yang dipakai.9
Film dalam media massa bukan hanya sebagai karya seni, tetapi sebagai komunikasi
massa yang akan beroprasi di tengah masyarakat. Film mempunyai makna sebagai
penyampaian pesan yang dan mempunyai fungsi serta efek dari proses komunikasi
yangxmenyebabkan adanya perubahan tingkatxpengetahuan, psikologis, perubahan sikap,
perilaku dan perubahan sosial.
Film menyajikanxcerita dengan gambar bergerak, penontonxdapat melihat dan
menikmati ceritaxdari film yang ditayangkan seperti kejadian nyata. Setiap film mengandung
9 Heru Effendy, Mari Membuat Film, Edisi kedua (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 10.
11
unsur akting dan dialog di setiap scene, yang dapat membuat khalayak dapat merasakan atau
mengalami apa yang terjadi cerita dari film yang ditayangkan. Berbeda dengan media cetak
seperti buku atau majalah yang memerlukan daya pikir yang aktif untuk memahami isinya.
Dalam pembuatan film terdapat bermacam-macam cerita untuk membangkitkan emosi para
penoton. Yang diperoleh dari proses pemikiran berupa ide, konsep, cerita, dan proses yang
berupa keterampilan artistik untuk mewujudkannya. Perkembangan film untuk khalayak muda
masih tetap berlangsung sampai saat ini diselingi dengan penemuan-penemuan video pada
tahun 1980-an yang industrinya pada saat sekarang seolah-olah memindahkan kebiasaan
menonton film di bioskop ke rumah-rumah.10
1.3.1. Jenis-jenis Film
Menurut Effendyxterdapat beberapa jenis-jenisxfilm antara lain yaitu:
1. FilmxDokumenter
Yaitu film yang mnyajikan cerita berupa realita dengan berbagai macam bentuk dan
tujuan. Film dokumenter tidak pernah lepasxdari tujuan penyebaran informasi,
pendidikan, propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Film jenisxini berpijak
senyata mungkin.
2. FilmxPendek (Short Films)
Jenis film ini banyak diprosukdi oleh mahasiswa-mahasiswa jurusan perfilman, atau
orang hobi dan suka dengan perfilman. Durasi dari fim pendek biasanya dibawah 60
menit.
3. Film Panjang (Featured-Leght Films)\
10 Winarni. Komunikasi Massa. (Malang: UMM Press, 2003), h.38
12
Film yang berdurasi 90-100 menit biasanya diputar dibiosko. Banyak film yang
berdurasi lebihxdari 120 menit. Bahkan filmxproduksi Indiaxberdurasi lebihxdari 180
menit.
4. Film-filmxJenis Lain (Corporate Profile)
Film jenis ini diproduksi untuk kepentingan institusi tertentu yang berkaitan dengan
kegiatan yangakan merekaxlakukan. Film ini juga berfungsi sebagai alatxbantu
prestasi.
5. IklanxTelevisi (TV Comercial)
Film jenis ini diproduksi untuk keperluan penyebaran informasi baik produkxmaupun
sebagaixiklan layanan masyarakat.
6. ProgramxTelevisi (TV Programme)
Program ini diproduksixuntuk konsumsixpenonton televisi secaraxumum. Program ini
dibagixmenjadi dua yaitu, cerita danxnon cerita. Ceritaxdibagixmenjadixdua kelompok
yaitu fiksi (film serial, FTV) dan nonxfiksi (aneka program pendidikan, profil tokoh
dari daerah tertentu) dan non cerita (TV quiz, Talkshow, berita).
7. VidioxKlip (Music Video)
Vidio klip merupakan produk yang diproduseri oleh produser musik untuk memasakan
produknya lewat mediumXTV, yang dipopulerkan pertama kali oleh saluran MTV
pada tahun 1981 di Indonesia.11
1.3.2. Genre Film
Dalam bukunya Pratista istilah genre berasal dari bahas Prancis bermakna “bentuk”
atau “tipe”. Dalam film, genre dapat didefinisikan sebagai jenis dari sekelompok film yang
11 Heru Effendy, op.cit.,h. 3-6
13
memiliki karakter atau pola yang sama. Fungsinya untuk memudahkan klasifikasi sebuah
film dan sebagai antisipasi penonton terhadap film dan antisipasi terhadap film yang akan
ditonton12.
Film yang dinyatakan sukses dan berkembang dapat ditetapkan sebagai genre film,
dan banyak juga film yang mengandungxbeberapa genre sekaligus. Genre dibagixmenjadi
tiga uakni genre induk primer, genre induk sekunder, dan genre khusus. Genre induk
primer merupakan genre yang telah populer sejak perkembangan sinema era 1900-an
hingga 1930-an.
Drama komedi Malang Melintang termasuk dalam genre induk primer yaitu genre
yang berhubungan dengan drama ringan yang melebih-lebihkan aksi, situasi, bahasa,
hingga, karakternya dan selalu berakhir dengan penyelesaian cerita yang memuaskan
penontonnya (happy ending). Berikut ini yang termasuk genre induk primer yang masih
populer hingga kini, yaitu:
1. Aksi, yaitu berhubunganxdengan adegan-adengan aksi fiksi seru, menenangkan,
berbahaya, nonstop dengan tempo cerita yang cepat. Genre aksi adalah salah satu genre
yang adaptif dan bisa berkombinasi dengan genre lainnya. Genre aksi merupakan salah
satu genre yang paling adaptif dibandingkan dengan genre lainnya, hal ini terlihat
bahwa genre tersebut mampu berkombinasi dengan semua genre induk, seperti:
petualangan, thiller, kriminal, fiksi-ilmiah, drama, komedi, perang, fantasi, dan
bencana.
12 Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 10.
14
2. Drama, film drama merupakan film yang paling banyak diproduksi karena jangkauan
ceritanya yang sangat luas. Film drama berhubungan dengan tema, cerita setting,
karakter, serta suasana yang memotret kehidupan nyata. Seperti halnya aksi genre
drama juga mampu berkombinasi dengan genre apapun.13
3. Epik sejarah, genre ini umumnya mengambil tema sejarah dengan latarbelakang
sebuah kerajaan, peritiwa/kisah legenda. Film epik sejarah juga banyak menyajikan
aksi pertempuran dengan skala besar yang berlangsung lama. Tokoh utama biasanya
merupakan heroik yang gagah berani dan disegani oleh semua lawannya. Genre
biografi merupakan pengembangan dari genre epik sejarah. Namun tidak seperti
biografi, tingkat keakuratan cerita dalam film epik sejarah sering dikorbankan.14
4. Horor, memiliki tujuan untuk memberikan rasa takut, kejutan serta teror bagi para
penontonnya dan juga berwujud menyeramkan. Biasanya film horor dikombinasikan
dengan beberapa genre film, seperti genre supranatural yaitu genre film yang di mana
di dalamnya melibatkan mahkluk gaib (hantu, vampire, atau manusia serigala). Pada
umumnya, suasan setting film horor lebih cenderung pada ruangan atau tempat yang
gelap yang didukung juga dengan adanya ilustrasi musik yang mencekam dengan
kalangan remaja dan dewasa.15
5. Komedi, sejak dahulu genre komedi merupakan genre yang paling populer di antara
semua genre film lainnya, karena komedi merupakan jenis film yang merupakan jenis
film yang memancing tawa penontonnya, sehingga dapat memberikan hiburan
tersendiri bagi penonton. Pada umumnya, film komedi berisikan drama ringan dengan
13 Ibid., h.13-14. 14 Ibid., h.15 15 Ibid., h.16-17
15
berisikan aksi, situasi, bahasa, maupun karakter yang dilebih-lebihkan. Selain itu, film
komedi juga selalu memiliki akhir cerita yang memuaskan penonton atau cerita yang
membahagiakan (happy ending).
6. Kriminal dan Gangster, beruhubungan dengan aksi-aksi kriminal, sering mengambil
kisah nyata dari tokoh kriminal besar. Pada umumnya film kriminal dan gangster ini
berkaitan dengan beberapa aksi atau tindakan kriminal seperti halnya perampokan
bank, pencurian, pemerasan, perjudian, pembunuhan, persaingan antar kelompok, serta
aksi kelompok bawah tanah yang bekerja di luar sistem hukum. Film ini sebagian besar
diinspirasikan dari kisah nyata kehidupan tokoh kriminal dan gangster ini seringkali
lebih menekankan pada adegan tindakan kekerasan yang tidak manusiawi atau sadis.
Di mana film kriminal dan gangster berbeda dengan film genre aksi.
7. Musikal, berkombinasi dengan unsur musik, lagu, tari, koreografi. Lagu dan tariannya
menyatu dengan cerita dan mendukung jalannay cerita. Dalam penggunaan musik
disertai lirik yang menyatu dengan lagu mendukung alur cerita yang dihadirkan dalam
film tersebut. Film dengan genre musikal biasanya lebih mengangkat cerita ringan yang
umumnya seperti halnya pencitraan, kesuksesan, dan popularitas yang ada pada
kehisupan sehari-hari dan dialami oleh banyak orang. Film musikal ini memiliki
sasaran penonton keluarga, remaja, dan anak-anak.
8. Petualang, perjalanan, eksplorasi, atau ekspedisi kewilayah asing yang belum pernah
tersentuh. Dalam film yang bergenre petualangan mengahdirkan panorama alam yang
eksotis seperti hutan rimba, pegunungan, savanna, gurun pasir, lautan, serta pulau
terpencil.16
16 Ibid., h.18.
16
1.3.3. Konsep Pesan dalam Film
Pesan adalah sebuah komponen komunikasi yang harus dipenuhi, selain
komunikator dan komunikan jika salah satu dari komponen ini tidak ada, maka proses
komunikasipun tidak ada. Proses penyampaian pesan cara atau teknik penyampaian pesan
merupakan salah satu indikator bagi keberhasilan aktivitas komunikan.
Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang akan disampaikan. Pesan
komunikasi teridiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan bisa satu namun lambang yang
digunakan bisa bermacam-macam. Lambang dapat digunakan untuk menyampaikan isi
komunikasi. Isi komunikasi yang berupa gambar, bahasa, warna, dan gesture. Lambang
yang paling sering dilakukan dalam komunikasi adalah bahasa, karena hanya bahasalah
yang dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, fakta dan opini hal yang konkrit dan
abstrak.17
Secara umum pesan dalam komunikasi massa dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu informative, educative, persuasive.18 Sebagai suatu bentuk komunikasi massa film
dikelola menjadi suatu komoditi. Di dalam memang kompleks dari prosedur, pemain
hingga seperangkat kesenian yang sangat mendukung seperti musik, serni rupa, teater dan
seni suara. Semua unsur tersebut terkumpul mejadi komunikator dan bertindak sebagai
agen transformasi (perubahan) budaya.19 Hal ini menunjukkan bahwa kepentingan
komersial justru menjadi imperatif atau komando bagi isi media massa (film) agar
memperhitungkan khalayaknya sehingga dapat diterima secara luas.
17 Onong Uchjana, Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung : Remaja
Rosdakarya Offset, 1998), h.37-38. 18 Winarni, op.cit., h.3 19 Baksin, Askurifai. Membuat Film Indie Itu Gampang. (Bandung : Katarsis, 2003), h.2
17
Audrey Fisher dalam bukunya teori-teori komunikasi menguraikan pesan dalam
berbagai pengertian sebagai berikut20 :
1. Pesan sebagai Isyarat yang disampaikan
Mekanisme komunikasi manusia dari Shanon dan Weaver akan membawa orang
kepada konseptualisasi pesan sebagai fenomena yang berjalan pada rute perputarannya
pada suatu saluran yang menghubungkan pada dua unsur penerimaan atau lebih.
2. Pesan sebagai Bentuk Struktural
Bentuk struktural suatu pesan adalah bentuk untuk membedakan komposisinya ke
dalam tiga buah faktor yang principal “stimuli verbal (yang mencakup kata-kata atau
lambang-lambang linguistik), “stimuli fisik” (yang mecakup isyarat atau gerakan,
ekspresi mukadan sebagainya), dalam suatu interaksi tatap muka dan stimuli vokal
(yang mencakup pertunjukan lingualistik berupa kecepatan berbicara). Kerasnya suara,
infleksi, perekaman, aksen berbicara dan dalam interaksi tatap muka.
3. Pesan sebagai Pengaruh Sosial
Komunikasi sebenarnya secara mutlak inheren mempunyai pengaruh sosial tidak meti
bersifat manipulatif atau disengaja, namun bersifat berpengaruh.
4. Pesan sebagai Bentuk Refleksi Diri
Konsisten dengan perspektif psikologis komunikasi, manusia adalah adanya aksioma
yang sebernarnya bahwa pesan mencerminkan keadaan internal individu yakni :
berprilaku dalam bentuk tertentu, sikap, keyakinan, nilai, citra, emosi, dan sebagainya.
5. Pesan sebagai Kebersamaan
20 Aubrey B Fisher. Teori-teori Komunikasi: Perspektif Mekanistis, Psikologi, Interaksional, dan
Paragmitis. Penerjemah: Soejono Trimo. (Bandung: Remaja Karja,1986)
18
Pesan mengandung arti adanya fokus penelitian pada hubungan antara orang-orang
dalam tindakan komunikatif yakni pada cara tindakan komunikasi itu mengikat dua
orang atau lebih bersama-sama, pesan dikomunikasikan sebagai suatu sistem
pemasangan (coupling system) yang menghubungkan sumber ke penerimanya.21
Film merupakan media komunikasi yang terbentuk dari kombinasi antara
penyampaian pesan melalui gambar bergerak yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi
kamera, pencahayaan, warna dan suara. Unsur tersebut dibuat atas latar belakang. Alur cerita
yang mengandung pesan yang akan disampaikan sutradara dapat menyampaikan pesan melalui
rangkaian efek gambar, dialog, efek suara, warna dan sudut pengambilan gambar dan musik
dalam sebuah adegan.
1.4. Pesan Moral
Winarni mendefinisikan pesan-pesan dalam komunikasi massa secara umum dapat
dikelompokkan dalam pesan-pesan yang edukatif dan persuasive.22 Sedangkan menurut
Mulyana pesan merupakan simbol verbal/non-verbalxyangxmewakili perasaan, nilai,
gagasan. Pesan mempunyai tiga komponen yaitu makna, simbol yang digunakan dalam
menyampaikan makna, bentuk, dan organisasi pesan.23
Pesan merupakanxunsur yang sangatxpenting dalam komunikasi. Pesan yang
disampaikan atau yangxtersampaikanxmerupakan indikator keberhasilanxkomunikasi. Pesan
21 Budi Irrawanto. Film, Ideologi, dan Militer : Hegemoni Militer Dalam Sinema Indonesia.
(Yogyakarta: Media Pressindo, 1999), h.27 22 Winarni, op.cit., h.16 23 Deddy Mulyana, Op.cit., h.63.
19
dapat diartikan sebagai perintah, nasehat atau permintaan yang akan disampaikan ke orang
lain. Pesanxadalah isi darixkomunikasi, ketika pesan tidak disampikan maka komunikasi
tidak akan berlangsung.
Burhanudin mendefinisikan kata moral berasal dari bahasa latin Mores. Mores berasala
dari kata dari kata mos yang berarti kesusilaan, tabiat, atauxkelakukan. Moral bisa diartikan
sebagai ajaranaxkesusilaan. Moral juga berarti tentang ajaran baik buruknya perbuatan dan
kelakuan seorang manusia. Moral mempunyai arti yang sama denganxkesusilaan, yang
memuat ajaran baik buruknya perbuatan (kebiasaan manusia). sementara ituxetika berasal dari
kataxlatin Ethic yangxberarti kebiasaan, habit, custom. Etikaxbisa diartikanxsebagaixilmu
yang membicarakanxmasalah perbuatan atauxtingkah laku manusia, yang mana mendapatkan
nilai baik dan mana yang mendapatkan nilai jahat. Etika sering digunakan dalam kata moral,
asusila, budi pekerti, dan akhlak.24
Etika merupakan usahaxuntuk mengerti bagaimana tata aturan sosial yang menentukan
dan membatasi tingkah lakuxkita, khususnya tata aturanxyang pokokxseperti kita yang harus
menghormatixorang tua dan menghormati hak-hak orang lain yang kita sebutxsebagai moral,
jadi moral menjadi pusat etika, tetapi persoalan pokok dalam etika.25
Etika dan moral pengertiannya masih tumpang tindih, di mana moral berbicara tentang
perilaku baik buruknya, etika pun sama halnya. Bagian dari filsafat etikaXmerupakan,
sedangkan moral merupakan bagian dari etika. Karena etika merupakan ilmu yang membahas
24 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007), h.242. 25 Robert C. Solomon, Etika Suatu Pengantar, Terj. R Andre Karo-karo (Jakarta: Erlangga,
2002), h.6.
20
moralitas. Menurut Setiardja dalam filsafat etika atau moral dapat dibedakan dalam dua
perbuatan atau perilaku orangxpada umumnya, yaitu:
a. Perbuatan insani ialah perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang sadar, dan tahu betul
apa yang diperbuatnya dengan penuhxkesadaran. Perbuatan ini merupakan formal objek
filsafat moral atau etika.
b. Perbuatan manusia ialah perbuatanxyang dilakukan tidak dengan penuh kesadaran atau
kesengajaan. Perbuatanxini dilakukan di luar kontrol manusiaxsebagai subjek pelaku.
Jadi pesan moral dapat diartikan sebagai pesan atau isi yang berhubungan dengan
perbuatan tingkah lakuxsetiap individu dalamxsegi kebiasaan baik atau buruknya dalam
kehidupanxdi masyarakat.26
1.4.1. Pesan Moral dalam Film
Sebuah film tentunya memiliki kandungan pesan yang ingin disampaikan oleh
pembuatnya. Untuk itu, sebuah film haruslah memiliki segmentasi yang jelas. Karena
pesan-pesan tersebut tentu memiliki efek tersendiri yang akan mempengaruhi
penontonnya. Salah satu pesan yang seringkali terkandung dalam sebuah film adalah pesan
moral. Pesan moral dalam film biasanya dapat terlihat dari dialog antar pemain, kemudian
adegan-adegan di dalam film tersebut, dan lain sebagainya.
1.5. Analisis Isi
Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk menentukan inferensi-inferensi yang
dapat ditiru (replicabel) dan sahih data dengan memperhatikan konsepnya. Barelson
mendefinisikannya sebagai teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif,
26 Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral, (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 1990), h.91.
21
sistematik dan kuantiatif isi komunikasi yang tampak (manifest).27 Sedangkan menurut
Eriyanto analisis isi merupakan metode ilmiah untuk mempelajari dan menarik kesimpulan
atas suatu fenomena dengan memanfaatkan dokumen (teks). Penggunaan analisis isi terdapat
dalam tiga aspek. Pertama, analisis isi ditempatkan sebagai metode utama. Kedua, analisis isi
dipakai sebagai salah satu metode saja dalam penelitian. Penelitian menggunakan banyak
metode (survei, eksperimen) dan analisis isi menjadi salah metode. Ketiga, analisis isi dipakai
sebagai bahan perbandingan untuk menguji kesahihan dari kesimpulan yang telah didapatkan
dari metode lain.28
Menurut Budd dalam buku Kriyantono dengan judul Teknis Praktis Riset komunikasi,
analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengelolah pesan
atau alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku yang terbuka dari komunikator
yang dipilih29. Penggunaan Analisis isi mempunyai beberapa manfaat atau tujuan. Menurut
McQuail dalam buku Kriyantono yang berjudul Teknis Praktis Riset Komunikasi ada beberapa
manfaat yang dapat dilakukan dalam analisis isi30, yaitu:
a. Mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media
b. Membuat perbandingan antara isi media dengan realitas sosial maupun budayaxserta
sistem kepercayaan masyarakat.
c. Mengetahui efek media dan fungsi media.
d. Mengevaluasixmediaxperformance.
27 Klaus Krippendorff, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metedologi, (Jakarta: Rajawali Pers,
1991), h.15. 28 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metedologi Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial
Lainnya. (Jakarta: Prenada Media, 2011), h.10-11. 29 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2006, 232-233. 30 Ibid., h.234.
22
e. Mengetahuixapakahxada bias antaraxmedia.
Adapunxtujuanxdari metode analisis isi yangxdisampaikan Wimer dan Dominick
dalam buku Kriyantono yang berjudul Teknis Praktis Riset Komunikasi31, adalah:
1. Menggambarkanxisi komunisi.
2. Mengujixhipotesisxtentangxkarakteristikxpesan.
3. Membandingkanxisixmediaxdenganxduniaxnyata.
4. Memperkirakanxgambranaxmediaxterhadapxkelompokxtertentuxdixmasyarakat.
5. Mendukungxstudixefekxmediaxmassa.
1.6. Definisi Konseptual
1.6.1. Pesan Moral
Pesan moral menggambarkan perilaku tentang baik buruknya seorang manusia,
mengenai apa yang patut dan tidak patut untuk dilakukan yang berhubungan dengan tujuan
hidup manusia yang terakhir.32
Moral juga mempunyai arti sama dengan kataxakhlak, sehingga orang yang
bermoral adalah orang yang memilikixakhlak. Moral adalah segalaxperbuatan dan
kebiasaan manusiaxyang dianggap baik dalamxsuatu kelompok masyarakat. Moral inilah
yang akan membedakan manusia dengan mahkluk yang lainnya. Moral dalam penelitian
ini adalah segala perbuatan yang muncul pada setiap episode dan setiap scene pada
tayangan drama komedi.
31 Ibid. 32 Gunawan Setiardja, op.cit., h.90.
23
Seperti yang kita ketahui, saat ini banyak film, acara tv, maupun serial drama yang
bergenre komedi dengan adegan adegan yang kocak utuk memunculkan tawa penonton.
Namun, dalam sebuah karya seperti film atau drama komedi, moral diterapkan dalam sikap
dan tingkah laku para tokoh cerita. Sehingga dalam film atau drama komedi penonton tidak
hanya menikmati humor yang ditayangkan dalam drama komedia tetapi, dapat mengambil
hikmah dari pesan moral yang terkandung cerita tersebut. Pesan moral yang disampaikan
merupakan bentuk komunikasi yang ditunjukkan kepada masyarakat agar dapat
mengontrol diri dalam menjalani hidup ditengah masyarakat.
1.6.2. Pesan Moral Agama
Pesan moral agama adalah pesan atau ajaran tentang perbuatan yang memiliki nilai
positif atau bermoral yang didasari oleh keyakinan atau kepercayaan seseorang yang
dipegang dengan teguh. Seseorangan memiliki pegangan terhadap hati dan akalnya untuk
meyakini dan kesediannya untuk melaksanakan kewajiban-kewaiban sebagai orang yang
ber-Agama, sebab ia memiliki kesadaran dan tanggung jawab moral untuk menjalankan
perintah Tuhaninya.33
Perbuatan baik yang memiliki nilai moral yang termasuk dalam kategori pesan
moral agama dalam penelitian ini adalah menjalankan kewajiban sebagai umat ber-
Agama (beribadah), menasehati untuk berbuat baik, bersykur.
1.6.3. Pesan Moral Sosial
33 Franz Magniz, Suseno. Etika Dasar Masalah-masalah pokok Filsafat Moral. (Yogyakarta:
Kanisius, 1987), h.50-51.
24
Pesan moral sosial adalah pesan atau ajaran tentang perbuatan yang memiliki nilai
positif atau bermoral seseorang yang dilakukan di lingkungan sosial. Lingkungan sosial
yang dimaksud adalah lingkungan yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-
macam interaksi sosial antara berbagai kelompok masyarakat, serta terkait dengan
lingkungan alam disekitarnya. Kelompok masyarakat yang dimaksud adalah keluarga,
sekolah, tempat kerja, dan masyarakat.34
Perbuatan baik yang memiliki nilai moral yang termasuk dalam kategori pesan
moral sosial dalam penelitian ini adalah kepedulian, kebersamaan, saling menghargai, dan
musyawarah. Perbuatan baik atau bermoral seseorang dinilai atau ditentukan melalui
perbuatan yang dilakukan dan motivasi yang mendasari seseorang melakukan perbuatan
tersebut.35
1.6.4. Pesan Moral Psikologis
Pesan moral psikologis adalah pesan atau ajaran tentang perbuatan yang memiliki
nilai positif atau bermoral seseorang yang dilakukannya berdasarkan psikologinya atau
pesan moral spontannya (superego) untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik atau
perbuatan yang memiliki nilai positif atau bermoral.36
Perbuatan baik yang memiliki nilai moral yang termasuk kategori pesan moral
psikologi dalam penelitian ini adalah berusaha menjadi yang terbaik, sabar, percaya diri,
memiliki sifat pemimpin, bertanggung jawab.
1.6.5. Sasaran Pesan Moral Tayangan Drama Komedi Malang Melintang
34 Ibid, h.49-50. 35 Ibid. Hlm 58. 36 Ibid. Hlm.50.
25
Sasaran pesan moral dalam tayangan drama komedi Malang Melintang adalah
masyarakat umum. Menurut Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto yang berjudul
Sosiologi Suatu Pengantar, masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai
suatu kesatuan sosial. Sedangkan menurut Selo Sumardjan dalam Soerjono Soekanto
yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar masyarakat merupakan sekelompok orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan di wilayah yang sama. Sehingga,
identitas, kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan diikat oleh kesamaan.37
Meskipun drama komedi Malang Melintang ini menceritakan mengenai
pegawai toko Malang Strudel yang berlatarbelakang masyarakat Malang, namun
pesan yang disampaikan cukup universal. Sehingga drama komedi ini ditujukan bagi
semua golongan masyarakat.
1.7. Struktur Kategorisasi
Kategori adalah pemisah suatu objek tertentu untuk memudahkan pengidentifikasian.
Kategori pesan moral yang digunakan dalam penelitian ini adalah pesan moral yang terdapat
dalam dialog atau adegan yang terkandung dalam drama komedi Malang Melintang.
Penelitianxini menggunakan analisisxisi, di mana analisisxisi sangat bergantung padaxhasil
kategori-kategorinya.
1.7.1. Pesan Moral
Pesan merupakan isi dari media yang akan disampikan kepada khalayak.
Sedangkan moral adalah perilaku baik buruknya manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
37 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.22.
26
Jadi pesan moral merupaka pesan yang kandungannya berisi baik buruknya tingkah laku
atau perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang akan disampaikan kepada
khalayak dan disajikan dalam bentuk film agar dapat dengan mudah diterima oleh
khalayak.
1.7.2. Pesan Moral Agama
Pesan moral agama adalah pesan atau ajaran tentang perbuatan yang memiliki nilai
positif atau bermoral yang didasari oleh keyakinan atau kepercayaan seseorang yang
dipegang dengan teguh. Seseorangan memiliki pegangan terhadap hati dan akalnya untuk
meyakini dan kesediannya untuk melaksanakan kewajiban-kewaiban sebagai orang yang
ber-Agama, sebab ia memiliki kesadaran dan tanggung jawab moral untuk menjalankan
perintah Tuhan-nya.38
Perbuatan baik yang memiliki nilai moral yang termasuk dalam kategori pesan
moral agama dalam penelitian ini adalah menjalankan kewajiban sebagai umat ber-
Agama (beribadah), menasehati untuk berbuat baik, bersykur.
1.7.3. Pesan Moral Sosial
Pesan moral sosial adalah pesan atau ajaran tentang perbuatan yang memiliki nilai
positif atau bermoral seseorang yang dilakukan di lingkungan sosial. Lingkungan sosial
yang dimaksud adalah lingkungan yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-
macam interaksi sosial antara berbagai kelompok masyarakat, serta terkait dengan
lingkungan alam disekitarnya. Kelompok masyarakat yang dimaksud adalah keluarga,
sekolah, tempat kerja, dan masyarakat.39
38 Franz Magniz, Suseno. Etika Dasar Masalah-masalah pokok Filsafat Moral. (Yogyakarta:
Kanisius, 1987), h.50-51. 39 Ibid, h.49-50.
27
Perbuatan baik yang memiliki nilai moral yang termasuk dalam kategori pesan
moral sosial dalam penelitian ini adalah kepedulian, kebersamaan, saling menghargai, dan
musyawarah. Perbuatan baik atau bermoral seseorang dinilai atau ditentukan melalui
perbuatan yang dilakukan dan motivasi yang mendasari seseorang melakukan perbuatan
tersebut.40
1.7.4. Pesan Moral Psikologis
Pesan moral psikologis adalah pesan atau ajaran tentang perbuatan yang memiliki
nilai positif atau bermoral seseorang yang dilakukannya berdasarkan psikologinya atau
pesan moral spontannya (superego) untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik atau
perbuatan yang memiliki nilai positif atau bermoral.41
Perbuatan baik yang memiliki nilai moral yang termasuk kategori pesan moral
psikologi dalam penelitian ini adalah berusaha menjadi yang terbaik, sabar, percaya diri,
memiliki sifat pemimpin, bertanggung jawab.
1.7.5. Sasaran Pesan Moral Tayangan Drama Komedi Malang Melintang
Sasaran pesan moral dalam tayangan drama komedi Malang Melintang adalah
masyarakat umum. Menurut Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto yang berjudul
Sosiologi Suatu Pengantar, masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai
suatu kesatuan sosial. Sedangkan menurut Selo Sumardjan dalam Soerjono Soekanto
yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar masyarakat merupakan sekelompok orang
40 Ibid. Hlm 58. 41 Ibid. Hlm.50.
28
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan di wilayah yang sama. Sehingga,
identitas, kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan diikat oleh kesamaan.42
Meskipun drama komedi Malang Melintang ini menceritakan mengenai
pegawai toko Malang Strudel yang berlatarbelakang masyarakat Malang, namun
pesan yang disampaikan cukup universal. Sehingga drama komedi ini ditujukan bagi
semua golongan masyarakat.
1.7.6. Indikator Kategorisasi Pesan Moral dan Sasaran Pesan Moral
1. Kategori Pesan Moral Agama dengan indikator : Beribadah, Menasehati
untuk berbuat baik, dan bersyukur :
A1 : Beribadah
Struktur kategorisasi beribadah dalam tayangan ini, yaitu menggambarkanbahwa
sesibuk apapun seorang manusia dengan urusan duniawi, namun tak pernah lupa
untuk selalu beribadah dengan melaksanakan perintah-Nya.
A2 : Menasehati untuk berbuat baik
Struktur kategorisasi Menasehati Untuk Berbuat baik dalam tayangan ini, yaitu
menggambarkan bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan untuk
itu kita harus saling mengingatkan satu sama lain dengan cara menasehati.
A3 : Bersyukur
Struktur kategorisasi Bersyukur dalam tayangan ini, yaitu menjelaskan bahwa
sikap berterimakasih yang ditujukan kepada Tuhan atas nikmat, karunia, dan
rezeki yang diberikan-Nya. Rasa syukur dapat digambarkan dengan mengucapkan
42 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.22.
29
“Alhamdulillah” maupun ungkapan-ungkapan lain yang mengandung unsur
terimakasih.
2. Kategori Pesan Moral Sosial dengan indikator : Kepedulian, Kebersamaan,
Saling Menghargai, Musyawarah :
B1 : Kepedulian
Struktur kategorisasi Kepedulian dalam tayangan ini, yaitu menjelaskan cara
untuk memlihara hubungan dengan orang lain. Kepedulian dapat ditunjukkan
dengan memperhatikan lingkungan sekitar, bersimpati dan berempati terhadap
apa yang terjadi pada sesama. Selain itu, untuk menunjukkan kepedulian kita
dapat memberikan saran maupun nasehat kepada orang yang membutuhkan.
B2 : Kebersamaan
Struktur kategorisasi Kebersamaan dalam tayangan ini, yaitu menjelaskan
aktivitas yang dilakukan bersama dan melandaskan azas kekeluargaan dan rasa
saling memiliki. Contoh aktivitas yang dimaksud dapat berupa makan bersama
dan berkumpul untuk merayakan momen tertentu.
B3 : Saling menghargai
Struktur kategorisasi Saling Menghargai dalam tayangan ini, yaitu menjelaskan
atau menggambarkan menghargai dengan mengucapkan terimakasih saat diberi
bantuan, menghormati orang yang lebih tua maupun yang lebih tinggi jabatannya,
meminta maaf setelah melekan kesalahan dan mendengarkan saat orng lain
berbicara, dan lain sebagainya.
B4 : Musyawarah
30
Struktur kategorisasi Musyawarah dalam tayangan ini, yaitu menggambarkan para
pegawai toko dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai kesepakatan
bersama.
3. Kategori Pesan Moral Psikologi dengan indikator : Berusaha Menjadi yang
Terbaik, Sabar, Percaya Diri, Memiliki Sifat Pemimpin, Bertanggung Jawab:
C1 : Berusaha Menjadi Yang Terbaik
Struktur kategorisasi Berusaha Menjadi Yang Terbaik dalam tayangan ini, yaitu
menggambarkan seorang manusia yang selalu ingin menjadi lebih baik dari waktu
ke waktu, salah satunya adalah berusaha memperbaiki diri dan melakukan segala
sesuatu dengan cara yang terbaik, seperti dengna mengingatkan kinerja di kantor
maupun aktivitas lainnya.
C2 : Sabar
Struktur kategorisasi Sabar pada tayangan ini, menggambarkan bagaimana
seharusnya manusia bersikap saat menerima segala cobaan dan masalah yang
sedang dihadapi. Selain itu, sabar dapat diartika sebagai sikap menahan dan
mengontrol diri dari amarah dan godaaan yang dapat menimbulkan masalah yang
lebih besar.
C3 : Percaya Diri
Struktur kategorisasi Percaya Diri pada tayangan ini, menggambarkan rasa
percaya yang dimiliki seseorang terhadap diri sendiri, bahwa ia mampu
melakukan segala sesuatu yang ia butuhkan. Rasa percaya diri erat kaitannya
dengan rasa optimis seseorang atas apa yang ia lakukan.
C4 : Memiliki sifat pemimpin
31
Struktur kategorisasi Sifat pemimpin pada tayangan ini, menggambarkan bahwa
setiap manusia harus memiliki sifat pemimpin, minimal dalam hal memimpin diri
sendiri. Jadi, bukan hanya seorang pemimpin yang harus memiliki sifat ini,
melainkan semua manusia.
C5 : Bertanggung jawab
Struktur kategorisasi Bertanggung Jawab pada tayangan ini, menggambarkan
sikap menanggung segala akibat dari perbuatan yang telah dilakukan yang dapat
merugikan diri sendiri atau orang lain. Bertanggung jawab tidak hanya harus
dilakukan oleh seorang pemimpin, namun oleh semua orang yang merasa
melakukan kesalahan.
4. Kategori Sasaran Pesan Moral dengan indikator : Orang Dewasa dan Anak-
anak.
A1 : Orang Dewasa
Sasaran pesan moral pada tayangan ini ditujukan bagi semua kalangan, namun
peneliti memfokuskan sasarannya pada segi umur yang ditujukan pada orang
dewasa.
A2 : Anak-anak
Selain sasaran pesan moral yang ditujukan pada orang dewasa, peneliti juga
memfokuskan sasaran pesan moral dalam tayangan ini bagi anak-anak yang
berusia 10 sampai 17 tahun. Alasannya, karena di dalam drama komedi tersebut
mengajarkan moralitas yang tidak hanya dikonsumsi oleh orang dewasa saja,
sehingga anak-anak pun dapat menontonnya dengan mendapatkan nilai-nilai yang
positif yang ada di dalam tayangan tersebut.