BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Tinjauan tentang PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Prudential Life Assurance Indonesia didirikan pada tahun 1955,
Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari
Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka dari Inggris
yang melayani lebih dari 21 juta nasabah di seluruh dunia.1
Prudential Indonesia sebagai perusahaan dibidang jasa keuangan telah
terdaftar dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK). Lembaga ini dibentuk
dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan didalam sektor jasa
keuangan terselenggara secara teratur, adil, dan transparan, serta mampu
mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil dan
mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.2
Dengan menggabungkan pengalaman International Prudential dibidang
assuransi kesehatan dengan pengetahuan tata cara bisnis local, Prudential Life
Assurance Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di
Indonesia. Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi
(unitlink) pertamanya ditahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin
pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Disampin itu, Prudential Indonesia juga
1 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 Pukul 10.582 Pru fast start, PT. Prudential Life Assurance, hlm. 12
menyediakan berbagai produk yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi
setiap kebutuhan para nasabahnya di Indonesia.3
2. Motto Perusahaan
“hanya dengan mendengarkan, kami dapat memahami apa yang
dibutuhkan masyarakat, dan hanya dengan memahami apa yang dibutuhkan
masyarakat, kami dapat memberikan produk dan pelayanan sesuai dengan yang
diharapkan.”4
3. Visi Perusahaan
“menjadi Perusahaan Jasa Keuangan terbaik di Indonesia, melampaui
harapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan
memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran
professional yang berkomitmen tinggi serta dapat menghasilkan pendapatan
investasi yang sangat menguntungkan.”5
Meskipun Motto dan Misi sudah menjelaskan arah dan tujuan perusahaan,
untuk memperkuatnya PT. Prudential Life Assurance mengadopsi prinsip-prinsip
dasar yang dikembangkan oleh Prudential Corporation Asia (PCA) yaitu sebagai
paduan kepada setiap orang di perusahaan dalam bekerja yaitu : 6
3 Mahendra Puji Hastuti, Pelaksanaan perjanjian asuransi jiwa pada pt. prudential life assurancepru link syariah assurance cabang pekanbaru ditinjau dari perspektif hukum islam, UniversitasIslam riau, 2016, hlm. 694 www.prudential.co.id, diakses tanggal 24 september 2017 Pukul 19.345 www.prudential.co.id, diakses tanggal 24 september 2017 Pukul 19.496 www.prudential.co.id, diakses tanggal 24 september 2017 Pukul 20.25
a. Menghormati dan menghargai orang lain, kebudayaan, perbedaan dan peran
serta.
b. Menciptakan lingkungan yang terbuka, jujur dan memberikan penghargaan.
c. Mendukung perusahaan, rekan kerja, nasabah, dan masyarakat.
d. Mempraktekkan apa saja yang diajarkan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar.
e. Mencintai pekerjaan.
f. Mendengar dengn sepenuh hati kepada rekan kerja dan nasabah.
g. Saling mempercayai dan menghargai kepercayaan orang lain.
4. Konsep asuransi Jiwa pada PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru
Melihat pertumbuhan asuransi jiwa yang sangat pesat, penting bagi para
pemasar asuransi jiwa untuk mempelajari dan memahami konsep dasar asuransi
dan bagaimana cara kerja asuransi. Namun sebelu memahami kedua hal tersebut,
terlebih dahulu harus memahami konsep resiko dan mengetahui jenis resiko
seperti apakah yang dapat diasuransikan.
Pada dasarnya perusahaan asuransi dalam kegiatannya, secara terbuka
mengadakan penawaran berupa suatu perlindungan atau proteksi serta harapan
pada masa yang akan datang kepada individu atau kelompok-kelompok dalam
masyarakat atau institusi-institusi lain, atas kemungkinan menderita kerugian
lebih lanjut karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak tertentu atau belum
pasti.7
7 Wawancara penulis dengan Bapak Hartono selaku Agency Manager, PT. Prudential LifeAssurance Cabang pekanbaru, pada tanggal 08 Oktober 2017
Pada hakikatnya, semua asuransi bertujuan untuk menciptakan suatu
kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai resiko yang mengancam kehidupan
manusia, terutama resiko terhadap kehilangan atau kerugian yang membuat orang
secara sungguh-sungguh memikirkan cara–cara yang paling aman untuk
mengatasinya.8
Adapun manfaat asuransi antara lain adanya jaminan manfaat kematian
(guaranteed death benefit), adanya manfaat cacat total dan teta (total and
permanent disability), dapat menambah nilai uang pertangggungan setiap saat,
dapat melakukan penambahan premi setiap saat, dpat menentukan sendiri
besarnya komposis dari nilai proteksi dan investasi , dapa melakukan pengalihan
dana, dan adanya pilihan manfaat asuransi tambahan, serta dapat meringankan
beban nasabah dalam mengahadapi setiap resiko yang mungki akan terjadi dan
belum pasti.9
Dalam menjalani fase kehidupan pastinya setiap manusia mempunyai
tujuan keuangan masing-masing dimana fase tersebut dapat saja terjadi resiko
meninggal maupun ketidakmampuan yang biasa menghambat tujuan
keuangannya.
Ada beberapa cara pengelolaan resiko yang digunakan untuk
mnegendalikan tingkat resiko financial yang dihadapi, yaitu : 10
1. Menghindari resiko (Avoiding Risk)
8 Mehr &Cammack-A. Hasyimi, Dasar-dasar Asuransi, Balai Aksara, Jakarta, 2001, hlm. 217-2189 Wawancara penulis dengan manager agency PT. Prudential Assurance Life Pekanbaru padatanggal 10 oktober 201710 Pru fast start, op.cit., hlm. 10
Menghindari resiko dapat dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan
atau kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan resiko. Contoh : seorang pria
khawatir dengan kanker paru-paru akibat kebiasaan merokok dapat
menghindarinya dengan menghentikan kebiasaan itu.
2. Mengendalikan Resiko (Controlling Risk)
Metode ‘mengendalikan resiko’ dapat dilakukan dengan cara mengurangi
frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin akan timbul. Contoh : seorang
pengendara motor harus menggunakan helm dan merawat motornya secara
berkala, untuk mengendalikan kerugian yang mungkin akan timbul.
3. Menerima Resiko (Accepting Risk)
Menerima resiko dengan mempertahankan resiko yang ada. Contoh :
seorang mandor di pabrik kimia mungkin tidak perlu merasa untuk membeli
asuransi kesehatan atau jiwa karena berpikir dapar menanggung kerugian yang
muncul apabila kecelakaan terjadi.
4. Mengalihkan Resiko (Transferring Risk) 11
Mengalihkan resiko dapat dilakukan dengan cara mentransferkan resiko
dari seorang individu ke perusahaan asuransi. Contoh : khawatir apabila ia
kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan karena meninggal dunia
11 Ibid., hlm.11
atau kecelakaan, seorang kepala keluarga akan mengasuransikan jiwanya
(melakukan transfer resiko ke perusahaan asuransi kesehatan).
5. Jenis – Jenis Produk PT. Prudential Life Assurance
Dengan memahami berbagai macam kebutuhan para nasabah, Prudential
Indonesia selalu menciptakan inovasi baru dan menawarkan produk –produk
asuransi dan investasi yang lengkap yang berguna untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhan para nasabah.12
Adapun produk-produk pada PT. Prudential Life Assurance adalah sebagai
berikut :13
a. PRUlife
PRUlife adalah program yang memberikan perlindungan seumur hidup
yang dirancang khusus utuk memberikan yasa aman dan sekaigus
esejahteraan bagi para nasabah dan keluarganya.
b. PRUlink fixed pay
Produk unit link terbaru yang dirancang untuk memberikan fleksibelitas
yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan disetiap tahapan kehidupan
nasabah, dengan manfaat kematian yang dijamin dan pilihan periode
pembayaran premi yang pasti.
c. PRUaccident plus
12 Mahendra Puji Hastuti, op.cit., hlm. 3613 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.30
PRUaccident plus merupan produk yang menawarkan kemudahan bagi
para nasabahnya yang menginginkan perlindungan dari asuransi
kecelakaan. Jika pada umumnya pihak nasabah diharuskan untuk ikut serta
dalam suatu program asuransi jiwa asuransi terlebih dahulu namun kini
dengan adanya PRUaccident plus pihak nasabah bebas untuk hanya
memiliki asuransi kecelakaan saja.
d. PRUmajor medical
PRUmajor medical adalah salah satu produk yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas terhadap sebuah
produk asuransi kesehatan terpadu yang belum terpenuhi dengan baik oleh
berbagai produk kesehatan yang banyak berkembang pada saat ini.
Dengan perlindungan kesehatan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu,
dan 365 hari setahun diseluruh dunia.
e. PRUlife for juveniles 14
PRUlife for juveniles adalah program asuransi jiwa dengan manfaat ganda
yang khusus dirancang bagi para nasabah yang menguntungkan.
f. PRUprotector plan
PRUprotector plan adalah alah satu produk yang dirancang untuk
memastikan setiap nasabah terlindungi baik secara financial dari berbagai
peristiwa yang tidak diinginkan yang mungkin akan terjadi dikehidupan
para nasabah. Tidak hanya itu, sebagai program yang memberikan
perlindungan asuransi jiwa sekaligus memiliki unsur tabungan.
14 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.45
g. PRUmed
PRUmed adalah salah satu produk asuransi tambahan yang khusus
digunakan dan ditunjukan untuk memberikan santunan harian rawat inap,
intensive care unit (ICU), dan pembedahan. Manfaat ganda harian akan
diberikan jika nasabah dirawat di ICU. Jika nasabah harus mengalami
pembedahan minor, intermediet, major atau cpmlex, sejumlah pembayaran
tunai akan diberikan. Apabila nasabah dirawat inap diluar negeri karena
mengalami kecelakan pada saat melakukan perjalanan ke luar negeri,
nasabah akan menerima manfaat ganda harian.
h. PRUlink investor account
PRUlink investor account adalah produk unit linked dengan pembayaran
resmi sekaligus yang menawarkan berbagai pilihan dan investasi. Dimana
nasabah juga mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk ini juga
akan memberikan perlindungan yang komrehensif terhadap resiko
kematian taua resiko menderita cacat total dan tetap.
i. PRUlink assurance account plus15
PRUlink assurance account plus adalah produk unit linked premi berkala
yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi.
j. PRUlink syariah assurance account
PRUlink syariah assurance account adalah salah satu produk unik linked
syariah dengan pembayaran kontribsi sekaligus yang menawarkan
berbagai pilihan dan mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk
15 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.48
ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap
resiko kematian atau resiko menderita cacat total atau tetap.
k. PRUsave
PRUsave adalah program asuransi jiwa dengan manfaat ganda yang
khusus dirancang bagi para nasabah yang menguntungkan. Selain
memeberikan perlindungan kepada para nasabah.
l. PRUhospital care
PRUhospital care adalah produk asuransi kesehatan yang memberikan
manfaat harian jika tertanggung dirawat inap di Rumah Sakit, menjalani
perawatan Gawat Darurat (Intensive Care Unit), manfaat operasi
pembedahan dan manfaat perawatan Rumah Sakit akibat kecelakaan pada
saat melakukan perjalanan ke luar negeri.
m. PRUlife protection plus16
Suatu gabungan program asuransi jiwa yang memberikan perlindungan
seumur hidup dengan program asuransi jiwa berjangka menurun tidak
tetap yang membantu menjaga keuangna para nasabah agar tetap stabil
khususnya jika para nasabah memiliki pinjaman uang.
n. PRUsave for juveniles
PRUsave for juveniles adalah suatu program yang secara sistematis
mengakumilasi sejumlah dana yang dapat dinikmati manfaatnya oleh anak
nasabah saat polis jatuh tempo. Dimana nasabah dapat mengoptimalkan
manfaat program ini dengan menambahkan riders.
16 www.prudential.co.id, diakses tanggal 20 september 2017 jam 09.50
6. Tugas dan Wewenang Perusahaan
Untuk lebih lengkapnya maka di urikan gambaran umum dari bagian-
bagian kerja pada PT. Prudential Life Assurance Pekanbaru dan tugas-tugasnya
adalah seperti berikut : 17
a. Unit Manager
1. Berusaha untuk mencari nasabah-nasabah dan menjual polis.
2. Bertugas untuk merekrut agen-agen baru dan menerangkan produk
dari asuransi yang ada serta menjelaskannya.
3. Memberikan seminar-seminar yang dianggap perlu untuk para agen.
b. Under writing
1. Bertugas untuk mengawasi pembuatan polis dan pengeluaran dari
polis asuransi yang telah diterima preminya.
2. Bertugas untuk memberikan beberapa ilustrasi produk yang mungkin
diperlukan oleh agen.
c. Residence Manager
1. Bertanggungjawab terhadap branch manager dan memberikan
laporan bulanan penjualan polis dan komisi serta premi.
2. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan dan pelayanan terhadap
nasabah.
d. Bagian Ilustrasi Produk
1. Bagian ini bertugas untuk membuat ilustrasi produk sesuai dengan
yang terdapat dalam formulir permohonan nasabah.
17 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 jam 11.32
2. Bertugas untuk membuat ilustrasi produk yang diperlukan oleh para
agen.
e. Bagian Pemulihan Polis18
1. Bertugas untuk menghitung bunga yang dikenakan kepada nasabah
karena tunggakan premi.
2. Bertugas untuk memulihkan kembali polis yang sementara
dibekukan.
f. Bagian Perubahan Polis
1. Bertugas untuk membantu nasabah yang hendak melakukan
perubahan terhadap polis yang dimilikinya.
g. Bagian Klaim
1. Bertugas untuk membantu nasabah dalam mengklaim bonus, nilai
tunai.
2. Bertugas untuk mempehatikan surat-surat yang diperlukan dalam
tersebut.
h. Bagian Kasir
1. Bertugas untuk menerima uang yang di setor oleh nasabah maupun
yang di transfer langsung ke rekening perusahaan.
2. Membuat laporan kas kepada kantor pusat.
i. Bagian kwitansi
18 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 jam 11.58
1. Bertugas untuk mendistribusikan kwitansi kepada masing-masing
agen sesuai dengan nomor agen tersebut dan juga menyerahkan
kepada penagih, kwitansi yang nomor agennya telah tidak bekerja.
j. Bagian Penagihan 19
1. Bertugas untuk menagih kepada para nasabah yang premi telah jatuh
tempo.
2. Bertugas untuk melaporkan kepada bagian kwitansi secara mingguan
yang belum tertagih.
Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan
perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila
risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti
rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung.
Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh
dengan risiko. Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk
mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah
tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang
akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko
cacat atau meninggal dunia.20
Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan
program asuransi baik bagi masyarakat maupun bagi perusahaan.
19 www.prudential.co.id, diakses tanggal 23 september 2017 jam 12.2620 Wawancara penulis dengan Bapak Hartono selaku Agency Manager PT. Prudential assurancelife Pekanbaru pada tanggal 10 september maret 2017
ada prinsipnya, asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan dari
risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan resiko kepada pihak lain.
Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :
1. Menurut pasal 246 KUHD.21
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana
sesorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin
terjadi karena suatu peristiwa tak tentu.
2. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 2 Thn. 1992 tentang Usaha Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.22
3. Menurut Paham Ekonomi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi
dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam
21 Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 24622 Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi
atas kerugian keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang
tidak diduga sebelumnya (fortuitious event)
Prinsip Asuransi yaitu : 23
1. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)
Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan
suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum
antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Syarat yang perlu
dipenuhi agar memenuhi kriteria insurable interest:
a. Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Risiko yang bisa diasuransikan berkaitan
dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat
diperkirakan terjadinya.
b. Kewajaran. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau
harta yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung maupun bagi
penanggung.
c. Catastrophic. Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan
suaatu kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar
pertanggungan kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang
bersamaan.
23 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 13.30
d. Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang
akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa
atau sejenis.
2. Utmost Good Faith (itikad baik)24
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik.
Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling mengungkapkan
keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta
disebut duty of disclosure.
3. Indemnity
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko
yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini tidak dapat
mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak atau cacat
karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial.
4. Proximate Cause
Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu persitiwa
secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan
bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent.
5. Subrogation
24 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 13.38
Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.
6. Contribution25
Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain yang
memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada
seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu
sama besar.
Setiap perjanjian yang sah harus dibuatkan suatu akta atau dokumen
dimana dalam perjanjian tersebut telah terjadi kesepakatan antara kedua belah
pihak. Dalam pasal 255 KUHD menegaskan bahwa pertanggungan/asuransi harus
dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang disebut polis. “Polis sebagai suatu
akta yang formalitasnya diatur dalam undang-undang mempunyai arti yang sangat
penting pada perjanjian asuransi, baik pada tahap awal selama perjanjian berlaku
dan dalam masa pelaksanaan perjanjian.”26
Menurut pasal 1866 KUHPerdata merumuskan bahwa alat bukti meliputi:
Bukti tertulis, Bukti saksi, Persangkaan, Pengakuan, Sumpah. Pembuktian dengan
tulisan dilakukan dengan tulisan otentik atau dengan tulisan dibawah tangan.
Dalam perjanjian asuransi akta otentik disebut dengan polis, dimana dapat
25 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 13.4626 Sri Rejeki Hartono, op.cit., hlm. 123
diketahui bahwa polis merupakan alat bukti tertulis yang menyatakan bahwa telah
terjadi perjanjian asuransi antara penanggung dengan tertanggung. 27
Bapak hartono selaku Sekteratis Manager Agency Prudential Life
Assurance cabang Pekanbaru mengatakan, Apabila polis hilang atau terbakar
tertanggung menggunakan kwitansi pembayaran premi terakhir sebagai bukti
pengajuan klaim dapat diperbolehkan. Karena kwitansi pembayaran premi dapat
dijadikan sebagai bukti bahwa telah terjadi perjanjian asuransi dari tertanggung
kepada penanggung, dimana tertanggung telah membayar premi sebagai
kewajibannya dalam perjanjian asuransi, sepanjang polis dalam masa berlaku (in
force). 28
Akibat hukum jika tidak mampu melanjutkan pembayaran premi berakhir
maka polis dianggap batal, akan tetapi jika polis telah mempunyai nilai tunai
maka alternatif yang umum dilakukan adalah dengan memberikan nilai tunai
sesuai polis. Dan polis asuransi bukan merupakan syarat mutlak dalam penuntutan
klaim asuransi jiwa apabila terjadi resiko meninggalnya tertanggung. Kwitansi
pembayaran premi terakhir yang sah merupakan alat bukti tertulis untuk
membuktikan bahwa perjanjian asuransi telah terjadi.29
Kegiatan perusahaan asuransi pada asuransi Prudential Life Assurance
dalam mengadakan penawaran kepada individu atau kelompok atas produk
perusahaan asuransi tidak lain merupakan peran dari tenaga pemasarnya yang
27 R. Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang hukum Perdata, Pradya Paramita,Jakarta, 2004, hlm. 47528 Wawancara penulis dengan Bapak Hartono selaku Agency Manager PT. Prudential assurancelife Pekanbaru pada tanggal 10 september maret 201729 www.prudential.co.id, diakses tanggal 03 september 2017 jam 10.37
biasa disebut dengan Agen Asuransi Selain memiliki tugas untuk memasarkan
produk asuransi dari suatu Perusahaan Asuransi, Agen Asuransi juga menjadi
penghubung antara nasabah dengan Perusahaan Asuransi, atau dengan kata lain,
Agen Asuransi juga menjadi perantara dari Perusahaan Asuransi untuk
berhubungan langsung dengan nasabah atau peserta atau pemegang polis.
Sehingga, perusahaan asuransi tidak akan bisa lepas dari peran Agennya dalam
menjangkau nasabah.30
Menurut pasal 1 angka 28 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014, Agen
Asuransi adalah orang yang bekerja sendiri atau bekerja pada badan usaha, yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan asuransi atau Perusahaan Asuransi
Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili Perusahaan Asuransi atau
Perusahaan Asuransi Syariah memasarkan produk asuransi atau produk asuransi
syariah.31
Sebagai perantara dari perusahaan asuransi, Agen Asuransi tentu memiliki
peran dan tanggung jawab yang penting dalam menjalankan kegiatannya dalam
memasarkan produk-produk asuransi dari perusahaan asuransi yang terikat
olehnya dan sebagai penghubung atau perantara antara Perusahaan Asuransi
dengan nasabah atau pemegang polis.32
Peran dan Tanggung jawab dari Agen Asuransi tersebut, telah diatur di
dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014. Akan tetapi terkadang masih ada
30 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html31 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 pasal 1 angka 2832 http://prudential56151.blogspot.co.id/2014/05/makalah-asuransi-jiwa_2884.html diakses pada20 september 2017 Pukul 14.34
Agen Asuransi yang mengabaikan peran dan tanggung jawabnya sebagai
perantara perusahaan asuransi yang telah diatur dalam Undang-Undang tersebut.
Penjelasan yang terbatas dari Agen Asuransi mengenai ilustrasi produk asuransi
yang sedang ditawarkan kepada calon nasabah atau pemegang polis merupakan
salah satu masalah dalam usaha perasuransian. Masih ada beberapa Agen
Asuransi yang orientasinya hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri agar
calon nasabah mengambil produk asuransinya. “Pasal dibalik Pasal” biasanya
terdapat didalam polis asuransi yang diletakkan di bab yang terpisah sehingga
sulit disadari oleh nasabah dan baru diketahui ketika mereka tidak dapat
mengajukan klaim. Ini yang menjadi faktor mengapa banyak nasabah atau
pemegang polis yang merasa terjebak dalam produk asuransi yang diikutinya. 33
Dengan adanya perjanjian pertanggungan ini orang dapat sedikit lega
terhadap risiko yang mungkin terjadi atas jiwa, kesehatan, barang/hartanya.
Peralihan resiko ini tidak terjadi begitu saja tanpa adanya kewajiban apa-apa dari
pihak yang mengalihkan. Hal ini harus diperjanjikan terlebih dahulu. Sebagai
imbalan dari peralihan risiko ini maka di dalam perjanjian pertanggungan,
pembayaran premi adalah menjadi suatu keharusan. Premi itu adalah menjadi
kewajiban bagi tertanggung dan menjadi hak dari penanggung.34
Pada umumnya dilihat dari sudut asuransi, setiap peristiwa yang tidak
sengaja, yang dapat membawa kerugian pada kekayaan kita, adalah bahaya atau
33http://rpallianzinsurance.blogspot.com/, diakses pada tanggal 11 september 2017 pukul 21.30WIB34 Djoko Prakoso, dan I. Ketut Murtika, Hukum Asuransi Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1989,hlm. 18
risiko. Risiko, seperti biasa dalam bahasa sehari-hari, adalah kemungkinan akan
rugi. Bahaya atau risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa adalah
kemungkinan yang dihadapinya untuk membayar (kemungkinan kerugian).
Kemungkinan kerugian ini adalah obyek dari perjanjian yang merugikan dan tidak
tentu, suatu keadaan terancam oleh peristiwa yang demikian. Pada overdracht,
maka dengan bahaya atau resiko ditunjukan peristiwa itu sendiri. Penanggung
menanggung akibat finansial dari terjadinya peristiwa yang tidak tentu.35
Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia. Seperti
telah dimaklumi, bahwa dalam perjalanan hidup setiap orang, manusia selalu
dihadapkan kepada sesuatu yang tidak pasti, yang mungki menguntungkan, tetapi
mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan keamanan atas harta benda
mereka, mengharapkan kesehatan dan kesejahteraan yang tidak kurang suatu
apapun. Maka setiap manusia selalu menhadapi berbagai resiko yang menunjukan
ketidakberdayaan dan kemungkinan menderita kerugian yang disebut dengan
resiko.36
Resiko adalah suatu kondisi yang mengandung kemungkinan terjadiya
penyimpangan yang lebih buruk dari hasil yang diharapkan. Istilah resiko
memiliki berbagai pengertian dalam kehidupan sehari-hari dan pada tingkatan
yang paling umum, istilah resiko dipergunakan untuk menggambarkan setiap
keadaan dimana terdapat ketidakpastian tentang hasil apa yang akan timbul.37
35 H. Mashudi dan Moch. Chidir (Alm), Hukum Asuransi, Mandar Maju, Bandung, 1998, hlm. 14636 A. Junaedy Ganie,Hukum Asuransi Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 137 Ibid, hlm. 2
Timbulnya suatu resiko menjadi kenyataan bahwa sesuatu yang belum
pasti, sementara kemungkinan bagi seseorang dapat mengalami kerugian atau
kehilangan yang dihadapi oleh setiap manusia merupakan hal suatu yang tidak
diinginkan. Oleh karena itu, kemungkinan timbulnya suatu resiko menjadi
kenyataan, adalah suatu hal yang diusahakan untuk tidak terjadi. 38
Perusahaan asuransi merupakan industri jasa yang sangat membutuhkan
faktor kepercayaan. Keberadaannya tidak hanya sebagai bentuk dari sebuah
industry bisnis semata, akan tetapi merupakan salah satu kebutuhan financial
kesejahteraan dan ketenraman terutama bagi para nasabahnya.39
Perusahaan asuransi merupakan pihak pertama yang bertindak sebagai
menanggung, dimana perusahaan dengan sadar menyediakan diri untuk menerima
dan mengambil alih resiko pihak tertanggung. Kesanggupan diri dan janji-janji
pertanggungan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung membeikan
arti yang sangat besar bagi para nasabahnya, dimana mereka mempuyai harapan
akan kepasian dan stabilitas ekonomi jika pada suatu saat nanti terjadi hal-hal
yang tidak diharapkan. Pidak kedua disebut dengan pihak tertanggung, sifatnya
biasa perorangan, kelompok, lembaga, badan hukum, perusahaan atau siapapun
yang mempunyai peluang dalam hal ini, dimana mereka mempunyai kekhawatiran
akan menderita kerugian.40
38 Ibid , hlm.339 Desmadi Saharudin, Pembayaran Ganti Rugi Pada Asuransi Syariah, Kencana, Jakarta, 2015,hlm.140 Ibid hlm. 2
Pada dasarnya siapapun yang tidak memiliki harta benda dalam bentuk apa
saja tidak terlindungi dari berbagai musibah atau kerugian yang mungkin akan
terjadi disebabkan oleh resiko yang tidak pasti. Sungguh demikian, perjanjian
pertanggungan yang diadakan oleh perusahaan asuransi selalu dikaitkan dengan
peristiwa atau suatu musibah yang tidak pasti. 41
B. Tinjauan tentang Perjanjian Asuransi Kesehatan pada PT. Prudential
Life Assurance Pekanbaru
Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam
perudang-undangan dan Perasuransian.42 Menurut pasal 1313 KUHperdata,
perjanjian didefinisikan sebagai suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih.43 Dan menurut pasal
1233 KUHperdata, dikatakan bahwa perjanjian adalah salah satu sumber
perikatan, selain perikatan yang dilahirkan dengan undang-undang.44
Perjanjian melahikan perikatan, yang menciptakan kewajiban pada
salah satu atau lebih dalam pihak perjanjian. Kewajiban yang dibebankan pada
debitur dalam perjanjian memberikan hak pada kreditur dalam perjanjian untuk
menuntut pelaksanaan prestasi dalam perikatan yang lahir dalam perjanjian
tersebut. Pelaksanaan prestasi dalam perjanjian yang telah disepakati oleh para
pihak dalam perjanjian adalah pelaksanaan dari perikatan yang terbit dari
perjanjian tersebut. Dalam hal debitur tidak melaksanakan perjanjian yang telah
41 Ibid, hlm. 342 Abdulkadir Muhammmad, op.cit., hlm.543 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio., op.cit., hlm. 33844 Ibid., hlm.323
disepakati tersebut, maka kreditur berhak untuk menuntut pelaksanaan kembali
perjanjian yang belum tidak sepenuhnya atau tidak sama sekali dilaksanakan atau
yang telah dilaksanakan secara bertentangan atau tidak sesuai dengan yang di
perjanjikan dengan atau tidak disertai dengan penggantian berupa bunga,
kerugian, dan biaya yang telah dikeluarkan oleh kreditur.45
Menurut hukum perdata, syarat sahnya perjanjian (pasal 1320
KUHperdata) adalah :46
a. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya
Dalam prakteknya, syarat ini lebih sering disebut dengan kesepakatan
(toesteming). Kesepakatan merupakan persesuaian kehendak dari para pihak
mengenai pokok-pokok perjanjian yang dibuatnya itu, pokok perjanjian itu berupa
objek perjanjian dan syarat-syarat perjanjian, apa yang dikehendaki oleh pihak
yang satu dikehendaki oleh pihak yang lain. Dengan demikian, kesepakatan ini
sifatnya sudah bagus, tidak lagi dalam perudingan.
b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
Mengenai syarat kecakapan ini, harus dituangkan secara jelas oleh pihak
dalam membuat suatu perikatan. Pasal 1330 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata memberikan Batasan orang-orang mana saja yang dianggap tidak cakap
untuk bertindak membuat perjanjian adalah :
45 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2003, hlm. 9146 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio., op.cit.,hlm. 339
1. Orang-orang yang belum dewasa;
2. Mereka yang dibawah pengampuan;
3. Orang-orang perempuan, dalam hal yang ditetapkan oleh undang-undang dan
pada umumnya seua orang kepada siapa undang-undang sudah melarang
membuat perjanjian tertentu. Mereka ini apabila melakukan perbuatan hokum
harus diwakili oleh wali mereka, dan bagi istri harus mendapatkan izin dari
suaminya
c. Suatu pokok persoalan tertentu
Menurut Subekti, suatu perjanjian harus mengenai suatu hal tertentu, artinya
apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban para pihak jika timbul perselisihan.
Suatu hal tertentu merupakan pokok perjanjian yang membuat prestasi tersebut
harus tertentu atau sekurang-kurangnya dapat ditentukan.
d. Suatu sebab yang halal.
Kata sebab adalah terjemahan dari bahasa latin causa. Sebab adalah suatu
yang menyebabkan orang membuat perjanjian. Menurut pasal 1320 Kiab Undang-
Undang Hukum Perdata, yang dimaksudkan dengan causa itu bukanlah sebab
dalam arti yang menyebabkan atau yang mendorong orang membuat perjanjian,
melainkan sebab dalam arti “isi perjanjian itu sendiri”, yang menggambaran
tujuan yang akan dicapai oleh pihak-pihak.47
Apabila tidak terpenuhinya salah satu unsur dari keempat unsure tersebut
menyebabkan cacat dalam perjanjian, dan perjanjian tersebut diancam dengan
47 AbdulKadir Muhammmad,op.,cit., hlm. 94
kebatalan. Dengan demikian pengertian mengenai perikatan yang lahir dari
perjanjian tersebut tidak dapat dipaksa pelaksanaannya.48
Untuk pertimbangan underwaritting (penanggungan), diperlukan berbagai
informasi terhadap calon nasabah. Informasi itu berhubungan dengan hal-hal
sebagai berikut :
1. Riwatat keluarga
2. Pekerjaan
3. Riwayat kesehatan
4. Kebiasaan
5. Moral
6. Jenis asuransi
7. Hubungan tinggi dan berat
8. Tempat tinggal
9. Kemungkinan adanya resiko substandar49
Asuransi kesehatan bertujuan untuk menanggung jiwa seseorang yang
diasuransikan terhadap kerugian financial tak terduga yang disebabkan karena
meninggal nya seseorang atau hidupnya seseorang yang terlalu lama atau
mengalami cacat badan tetap yang disebabkan oleh kecelakaan atau suatu
penyakit yang diderita oleh seseorang tersebut.50
48 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, op.cit., hlm. 9449 Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta, 2006, hlm. 9950 Agus Parwoto, 2001, Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan Asuransi Berdasarkan RiskBase Capital, Cet. I, BPFE, Yogyakarta, hlm. 69
Dalam perjanjian asuransi jiwa pembayaran premi biasanya dapat dilakukan
secara sekaligus atau dibayar secara tunai, tetapi dapat juga secara periodik yaitu
tahunan, setengah tahun, triwulan, dan bulanan. Premi harus dibayar tepat waktu
dan jumlahnya biasanya ditentukan oleh pihak penanggung. Apabila dalam
perjanjian asuransi pihak tertanggung tidak dapat melaksanakan kewajibannya
membayar premi lanjutannya tepat waktu atau pembayaran preminya terhenti
sebelum masa pertanggungannya berakhir, maka pihak penanggung dapat
membatalkan perjanjian asuransi. Adapun tanggung jawab pihak penanggung
dalam hal terhentinya pembayaran premi, sebagaimana telat diatur dalam syarat-
syarat umum polis perjanjian asuransi tersebut.51 Sedangkan penyelesaian
pembayaran klaim dalam hal terhentinya pembayaran premi diatur dalam Pasal 11
Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.52
Prinsip – prinsip yang berlaku pada perjanjian asurasi antara lain :
1. Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (insurable interest)
2. Prinsip itikad baik (utmost good faith)
3. Prinsip keseimbangan (indemnity)
4. Prinsip sebab akibat (proximate cause)
5. Prinsip kontribusi (contribution)
51 Wawancara penulis dengan manager agency PT. Prudential assurance life Pekanbaru padatanggal 11 September maret 201752 Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 11 Tentang Usaha Perasuransian
6. Prinsip subrogasi (subrogation)53
perjanjian asuransi mengharuskan diterapkannya prinsip-prinsip perjanjian
asuransi sebagai berikut :
a. Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (Insurable Interest)
b. Prinsip iktikad baik (Utmost Goodfaith)
c. Prinsip kesimbangan (Idemniteit Priciple)
d. Prinsip subrogasi (Subrogation Principle)
e. Prinsip sebab akibat (Causaliteit Principle)
f. Prinsip kontribusi (Contribution Principle)
g. Prinsip kausa proksimal (cause Priciple)
h. Prinsip follow of fortune dalam reasuransi54
Dalam asuransi tidak terlepas dari kata polis. Pengertain Polis Menurut
pasal 255 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang mengatakan bahwa polis atau
pertanggungan adalah perjanjian yang harus dibuat secara tertulis dalam suatu
akta yang dinamakan polis.55
53 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat,Jakarta, 2006, hlm. 18054 Tuti Rastuti, Aspek Hukum Perjanjian Asuransi, Pustaka Yutisia, Yogyakarta,2011, hlm. 255 Pasal 255 Kitab Undang-Undang Hukum dagang
Menurut pasal 304 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dikatakan bahwa polis
asuransi jiwa itu harus memuat :56
1. Hari Diadakan Asuransi
Dalam Polis harus dicantumkan Hari dan tanggal diadakan asuransi. Hal ini
penting untuk mengetahui kapan asuransi itu mulai berjalan dan dapat diketahui
pula sejak hari dan tanggal itu resiko menjadi beban penanggung
2. Nama Tertanggung
Dalam polis harus dicantumkan nama tertanggung sebagai pihak yang wajib
membayar premi dan berhak menerima polis. Apabila tejadi evenement atau
apabila jangka waktu berlaku nya asuransi berakhir. Tertanggung berhak
menerima sejumlah uang santunan atau pengembalian dari penaggung. Selain
tertanggung dalam praktek asuransi jiwa dikenal pula penikmat (beneficiary),
yaitu orang berhak menerima sejumlah uang tertentu dari penanggung karena
ditunjuk oleh tertanggung atu Karen ahli warisnya dan tercatum dalam polis
penikmat berkedudukan sebagai pihak ketiga yang berkepentingan.
3. Nama Orang Yang Jiwanya Diasuransikan
Objek asuransi jiwa adalah jiwa dan badan manusia sebagai satu kesatuan jiwa
tanpa badan tidak ada. Jiwa seseorang merupakan objek asuransi yang tidak
berwujud, yang hanya dapat dikenal melalui wujud badannya. Orang yang
memiliki badan tersebut mempunyai nama yang jiwanya diasuransikan, baik
56 AbdulKadir Muhammad, op.,cit, hlm. 196
sebagai pihak tertanggung ataupun sebagai pihak ketiga yang berkepentingan,
nama nya itu harus dicantumkan dalam polis. Dalam hal ini, tertanggung dan
orang yang jiwanya diasuransikan itu berlainan.
4. Saat Mulai dan Berakhirnya Evenemen57
Saat mulai dan berakhirnya evenemen merupakan jangka waktu berlaku
asuransi, artinya dalam jangka waktu itu resiko menjadi beban
penanggung,apabila dalam jangka waktu itu terjadi evenemen, maka penanggung
berkewajiban membayar santunan kepada tertanggung atau orang yang ditunjuk
sebagai penikmat (beneficiary).
5. Jumlah Asuransi
Jumlah asuransi adalah sejumlah uang tetentu yang diperjanjiakn pada saat
diadakan asuransi sebagai jumlah santunan yang wajib dibayar oleh penanggung
kepada peikmat dalam hal tejadinya evenemen, atau pengembalian kepada
tertanggung sendiri dal hal berakhirnya jangka waktu asuransi tanpa terjadi
evenemen. Menurut ketetuan pasal 305 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
“pekiraan jumlah dan syarat-syarat asuransi sama sekali ditentukan oleh perjanjian
bebas antara tertanggung dan penanggung dalam adanya perjanjian bebas tersebut,
asas kepentingan dan asas keseimbangan dalam asuransi jiwa dikesampingkan.”
58
6. Premi Asuransi
57Ibid., hlm. 19758 Pasal 305 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang