BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan dan Peralatan
3.1.1 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Maltosa (C12H22O11)
Fungsi : Sebagai sampel yang akan ditentukan kelarutannya.
A. Sifat-Sifat Fisika
Bentuk molekul : padatan butiran kristal
Berat molekul : 342,30 g/mol
Densitas : 1,587 g/cm3
Titik lebur : 186 oC
Warna : putih
B. Sifat-Sifat Kimia
Sangat mudah larut dalam air
Bersifat stabil
Reaktif terhadap asam sulfat
Tidak dapat mengalami polimerisasi
Sedikit berbahaya bila kontak dengan kulit
(ScienceLab, 2013a)
2. Air (H2O)
Fungsi : Sebagai pelarut untuk sampel.
A. Sifat-Sifat Fisika
1. Bentuk : Cairan
2. Berat molekul : 18,02 gr / mol
3. Densitas : 1 g/cm3
4. Titik Didih :100 oC
5. pH : 7
B. Sifat-Sifat Kimia
1. Bersifat stabil
2. Tidak akan mengalami polimerisasi
3. Dapat diserap oleh kulit
4. Tidak merusak kulit
5. Tidak beracun
(ScienceLab, 2013b)
3.1.2 Peralatan
Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut :
1. Termometer
Fungsi : Untuk mengukur suhu saat larutan mulai jernih dan mulai
keruh
2. Gelas Ukur
Fungsi : Untuk mengukur larutan yang akan digunakan
3. Erlenmeyer
Fungsi : Sebagai wadah untuk memanaskan larutan
4. Beaker Glass
Fungsi : Sebagai wadah akuadest sebelum dituang
5. Penjepit Tabung
Fungsi : Untuk menjepit erlenmeyer ketika dilakukan pemanasan
6. Neraca digital
Fungsi : Untuk menimbang sampel yang digunakan
7. Spatula
Fungsi : Untuk mengambil sampel yang akan ditimbang
9. Batang pengaduk
Fungsi : Untuk mengaduk suatu zat dalam larutan
10. Pipet tetes
Fungsi : untuk mengambil larutan yang akan digunakan dengan jumlah yang sedikit
11. Gabus
Fungsi : untuk menutup erlenmeyer
12. Kasa
Fungsi : untuk alas beaker glass ketika dipanaskan
13. Kaki Tiga
Fungsi : sebagai tungku ketika beaker glass dipanaskan
14. Bunsen
Fungsi : Sebagaii sumber panas (api)
3.2 Prosedur percobaan Kurva Kelarutan
1. Sampel ditimbang sebanyak 2,55 gram.
2. Sampel dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian ditambahkan dengan 20
ml aquadest.
3. Labu Erlenmeyer ditutup dengan gabus yang dilengkapi dengan termometer
lalu diberi lem glukol disekitarnya.
4. Selanjutnya labu Erlenmeyer tersebut dipanaskan dalam penangas air sampai
larutan jernih. Suhu pada saat itu dicatat.
5. Labu diangkat dan dibiarkan dingin, dan suhu pada saat larutan mulai keruh
dicatat.
6. Kedalam labu Erlenmeyer ditambahkan aquadest sebanyak 1 ml dan point 3,
5, 7 diulangi beberapa kali sampai temperatur pada suhu kamar tidak terjadi
kristal.
7. Prosedur diulangi untuk sampel dengan massa 2,65 dan 2,95 gram.
3.3 Rangkaian Peralatan
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Percobaan
3.4 Flowchart Percobaan Kurva Kelarutan
Termometer
Gabus
Penangas airErlenmeyer
Penjepit tabung
Mulai
Sampel ditimbang 2,55 gram
Erlenmeyer diangkat dan dibiarkan dingin. Suhu saat larutan mulai keruh dicatat
Ke dalam erlenmeyer
dimasukkan 20 ml aquadest
B
A
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 20
ml aquadest
Erlenmeyer ditutup dengan gabus yang dilengkapi dengan termometer dan oleskan
lem dlukol di sekitar erlenmeyer
Erlenmeyer dipanaskan dan ketika larutan jernih suhu dicatat
A
B
Apakah pada suhu kamar
terjadi kristalisasi?
Ya
Tidak
Gambar 3.2 Flowchart percobaan Kurva Kelarutan
Selesai
Apakah ada pelarut lain?
Tidak
Ya