Nama Praktikan/11215XXXX 4
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kriteria Penggalian
Kemampuan untuk menaksir kemampugalian suatu massa batuan sangatlah
penting, apalagi bila akan mengunakan alat gali mekanis kontinu. Tujuan
memelajari kriteria penggalian adalah untuk menentukan metode penggalian pada
suatu batuan apakah harus dengan pemboran dan peledakan atau tidak.
3.2 Alat Bor dan Kompresor
a. Pemboran merupakan tahapan dari kegiatan peledakan yang pertama karena
untuk penyediaan lubang ledak agar hasil dari kegiatan peledakan sesuai
dengan keinginan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeboran yaitu :
1) Sifat batuan :
Kekerasan batuan
Kekuatan batuan
Elastisitas batuan
Plastisitas batuan
2) Drillability Indeks
3) Geometri Pemboran
4) Umur mata bor dan alat
5) Kemampuan operator
c. Berdasarkan penggeraknya alat bor dibagi menjadi dua yaitu :
1) Rotary Drill (berputar)
2) Perkusive Drill (tumbukan)
d. Dasar pemakaian alat bor adalah dasar pemakain alat bor diawalai dengan
kompresor, di hubungkan dengan mesin bor yang terdiri dari batang bor dan
mata bor.
Nama Praktikan/11215XXXX 5
e. Kompresor merupakan alat yang berfungsi menghasilkan udara bertekanan
tinggi yang merupakan sumber tenaga bagi alat bor. Energi yang dihasilkan
oleh mesin bor merupakan energi potensial (udara bertekanan) yang
kemudian oleh mesin bor akan diubah menjadi energi mekanik.
f. Udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor berguna untuk :
1) Sebagai tenaga/energi mekanik untuk memutar mata bor melalui batang
bor.
2) Sebagai pendingin mata bor.
3) Untuk membersihkan lubang bor atau flushing
3.3 Bahan Peledak dan Kesetimbangan Oksigen
a. Bahan peledak adalah kumpulan unsur padat, cair, dan gas berkondisi stabil
yang apabila dikenai suatu aksi, seperrti panas, gesekan, benturan, dapat
bereaksi dengan kecepatan tinggi, menghasilkan gas dan menimbulkan efek
panas dan tekanan yang sangat tinggi
b. Sifat bahan peledak yang harus diperhatikan :
Kekuatan
Kerapatan, berta jenis
Kecepatan detonasi
Kepekaan
Ketahan terhadap air
Gas beracun
c. Zero Oxygen Balance (ZOB) artinya jumlah oksigen yang terdapat dalam
bahan peledak apabila bereaksi hanya cukup membentuk smoke, gas tidak
beracun dan berwarna putih.
d. Negative Oxygen Balance (NOB) artinya apabila dalam bahan peledak pada
proses peledakannya kekurangan oksigen, sehingga menghasilkan gas CO
beracun.
e. Positive Oxygen Balance (POB) artinya apabila dalam bahan peledak pada
proses peledakannya kelebihan oksigen, sehingga menghasilkan gas NO,
NO2.
Nama Praktikan/11215XXXX 6
3.4 Peledakan Dengan Sumbu Api
a. Sumbu api adalah sumbu yang berfungsi untuk merambatkan api gu
meledakkan suatu bahan peledak.
b. Inti atau isian dari sumbu api berupa bahan peledak low explosive yang di
bungkus menggunakan pembungkus berbahan plastik dan bagian luar berupa
tekstil yang berfungsi untuk melindungi isian dari gesekan dan air.
c. Igniter Cord (IC) yaitu berupa sumbu plastik untuk menyalakan sejumlah
sumbu api secara bersamaan untuk memperoleh interval waktu penyalaan
tertentu,sehingga akan terjadi ledakan yang berurutan.
d. Igniter Conecting Cord (ICC) yaitu selongsong logam berisi komponen yang
mudah terbakar, untuk memakai IC diperlukan ICC.
3.5 Peledakan Dengan Sumbu Ledak
a. Sumbu ledak adalah sumbu yang digunakan untuk menghantarkan gelombang
detonasi menuju isian bahan peledak.
b. Peledakan sumbu ledak termasuk dalam peledakan high explosive yang
penyalaan awalnya dengan adanya ledakan awal.
3.6 Peledakan dengan Elektrik
a. Peledakan dengan elektrik merupakan metode peledakan menggunakan
tenaga listrik untuk menyalakan isisan/bahan peledak, arus yang digunakan
berupa arus searah (DC) ataupun arus bolak-balik (AC).
b. Untuk peledakan yang sempurna arus listrik untuk rangkaian seri 1,5A dan
untuk rangkaian paralel 0,5A.
c. Rankaian Paralel dapat memperkecil hambatan di bandingkan dengan
rangkaian seri, tetapi kuat arus yang digunakan semakin besar.
d. Dari jeni perlengkapan yang sama, besar daya yang digunakan pada
rangkaian seri lebih kecil dari rangkaian parallel.
3.7 Peledakan dengan Non Listrik
a. Peledakan non listrik merupakan peledakan menggunakan gelombang kejut
yang dihasilkan oleh blasting machine khusus.
Nama Praktikan/11215XXXX 7
b. Non elektrik adalah tube plastic, berdiameter 3 mm, didalamnya berisi bahan
reaktif yang dapat menjalankan gelombang kejut dengan kecepatan kira-kira
2000 m/s.
c. Peralatan dan perlengkapan nonel :
Pipa plastik nonel
Detonator nonel
Connector
d. Beberapa keuntungan peledakan non elektrik :
Penggunaanya mudah
Pengisian dan penyambungan dapat dilakukan dengan cepat
Lebih aman dibandingkan dengan rangkaian listrik
Sumbu terlapisi plastik, sehingga terlindungi dari air
3.8 Peledakan Elektronik
Komponen elektronik diperkenalkan di dunia inisiasi listrik di akhir 1960-an.
Meningkatkan kemampuan detonator listrik untuk dapat bersaing dengan yang
baru diperkenalkan detonator non-listrik.
Pada tahun 1990, miniaturisasi peningkatan komponen elektronik melahirkan ide
baru yaitu dengan menggunakan electronic delay circuit untuk menggantikan
pyrotechnic delay element yang menciptakan ketidaktelitian untuk detonator
listrik.
Detonator elektronik masih didasarkan pada kabel listrik untuk melakukan sumber
energi sinyal inisiasi. ORICA Mining Services, penemu detonator elektronik
nirkabel diresmikan pada awal tahun 2011 untuk mengakhiri dengan kelemahan
operasional (potensi kebocoran, kondisi panas, cut-off, senssitivitas
elektromagnetik) dan akibatnya meningkatkan keselamatan dan profitabilitas
tambang. Perusahaan ORICA membuat detonator dengan merk I-kon TM Digital
Energy System.
3.9 Tie-In Underground Blasting
a. Tahapan-tahapan peledakan bawah tanah/ siklus penerowongan :
Pemboran
Nama Praktikan/11215XXXX 8
Pemuatan
Peledakan
Pembersihan asap (ventilasi)
Scalling grouting (pembersihan sisa batuan yang masih menempel pada
dinding terowongan hasil peledakan)
Penyanggaan
Pemuatan dan pengangkutan
Persiapan pemboran selanjutnya
b. Faktor-faktor dalam perencanaan peledakan terowongan :
Tipe ledakan
Diameter lubang ledak
Urutan peledakan
Jumlah isian perlubang ledank
Ciri dan ketidakseragaman batuan
3.10 Efek Peledakan
a. Efek peledakan adalah pengaruh dari adanya kegiatan peledakan terhadap
lingkungan sekitar terhadap keamanan dan keselamatannya.
b. Efek peledakan dibagi menjadi 3, yaitu :
Ground Vibration (getaran tanah)
Airblast (suara ledakan)
Fly rock (batu terbang)
c. Area bebas (clear area) untuk aktivitas peledakan :
Jarak minimal 500 m dari pusat peledakan.
Penempatan shelter tidak di depan bidang bebas.
Jarak aman alat di tentukan oleh kepala teknik
3.11 Bench Blasting
a. Bench blasting adalah peledakan yang dilakukan pada jenjang tambang
terbuka, menggunakan lubang bor vertikal atau hamper vertical yang diatur
dalam satu atu beberapa deretan sejajar kearah bidang bebas (free face).
Nama Praktikan/11215XXXX 9
b. Faktor yang dapat di control dalam bench blasting :
Geometri pemboran
Geometri peledakan
Bahan peledak
Sistem penyalaan
Urutan peledakan
c. Pedoman perhitungan dalam peledakan bench blasting terdapat dua cara,
yaitu : menurut CJ Konya dan RL Ash