Download docx - BAB III Lapsus Mata (1)

Transcript
Page 1: BAB III Lapsus Mata (1)

BAB III

LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. AAO

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 44 tahun

Alamat : Br.Pas Dalem, Gianyar

Pekerjaan : Pedagang

No. RM : 52. 45. 68

Tgl. Pemeriksaan : 23 Juli 2015

3.2 Anamnesis

1. Keluhan Utama : Pandangan kabur

2. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke Poliklinik mata RSUD Sanjiwani Gianyar dengan

keluhan utama pandangan kabur sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan tersebut

dirasakan pada kedua matanya. Keluhan dirasakan muncul perlahan dan terus

menerus. Keluhan pandangan kabur terutama saat pasien membaca dekat.

Apabila saat melihat jauh pasien mengaku masih bisa. Selain itu pasien juga

merasakan nyeri kepala apabila berusaha memaksakan membaca dekat dan

terlalu lama. Dan pasien merasa cepat lelah jika membaca terlalu lama. Pasien

6

Page 2: BAB III Lapsus Mata (1)

mengaku sudah memberi obat tetes mata namun tidak mempan. Keluhan mata

merah, mata berair, mata silau, dan melihat ganda disangkal.

3. Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah mengalami hal serupa. Riwayat alergi, trauma,

penggunaan kaca mata, disangkal oleh penderita. Pasien tidak memiliki

riwayat darah tinggi.

4. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa. Namun ibu memiliki

riwayat darah tinggi namun tidak terdapat riwayat riwayat kencing manis.

3.3 Status oftalmologi

Okuli Dextra Pemeriksaan Okuli Sinistra

6/6 VISUS 6/6

- KOREKSI -

Edema superior (-)

Hiperemis (-)

Blefarospasme (-)

Lagoftalmus (-)

Ekropion (-)

Entopion (-)

PALPEBRA

Edema superior (-)

Hiperemis (-)

Blefarospasme (-)

Lagoftalmus (-)

Ekropion (-)

Entopion (-)

Gerak mata normal BULBUS OKULI Gerak mata normal

7

Page 3: BAB III Lapsus Mata (1)

Enoftalmus (-)

Eksoftalmus (-)

Strabismus (-)

Enoftalmus (-)

Eksoftalmus (-)

Strabismus (-)

Hiperemis (-)

Injeksi silier (-)

Injeksi konjungtiva (-)

Bangunan patologis (-)

Secret (-)

KONJUNGTIVA

Hiperemis (-)

Injeksi silier (-)

Injeksi konjungtiva (-)

Bangunan patologis (-)

Secret (-)

Tidak ada kelainan SCLERA Tidak ada kelainan

Arcus senilis (-)

Permukaan licin (+)

Edema (-)

KORNEA

Arcus senilis (-)

Permukaan licin (+)

Edema (-)

Kedalaman cukup COA Kedalaman cukup

Iris normal, pupil sentral,

diameter 3mm, refleks

cahaya direk/indirek

(+/+)

IRIS & PUPIL

Iris normal, pupil sentral,

diameter 3mm, refleks

cahaya direk/indirek

(+/+)

Jernih LENSA Jernih

Tidak dilakukanFUNDUS

MEDIATidak dilakukan

Tidak dilakukan PAPIL Tidak dilakukan

Tidak dilakukanMAKULA &

RETINATidak dilakukan

N TIO N

4 Diagnosis kerja

ODS Presbiopi

8

Page 4: BAB III Lapsus Mata (1)

5 Penatalaksanaan

Kacamata sesuai lensa adisi S+ 1.00 D.

6 Prognosis

Quo Okuli Dextra Okuli Sinistra

Ad Vitam ad bonam ad bonam

Ad Cosmetican ad bonam ad bonam

Ad Fungsionam ad bonam ad bonam

Ad Visam ad bonam ad bonam

7 Saran

Kontrol pemeriksaan visus setiap 5 tahun.

8. Edukasi

Menjelaskan tentang keadaan presbiopi yang diderita pasien bisa perbaiki

dengan memakai kacamata.

Menjelaskan tidak boleh membaca sambil tiduran, tidak boleh membaca

ditempat remang-remang/cahaya kurang.

Kecocokan dengan kacamata yang diresepkan sekarang bisa berubah

sewaktu-waktu karena pertambahan usia.

9

Page 5: BAB III Lapsus Mata (1)

Menjelaskan tentang pentingnya memakai kacamata koreksi dan

menjelaskan tentang komplikasi yang akan terjadi bila tidak memakai

kacamata.

10

Page 6: BAB III Lapsus Mata (1)

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien ini didiagnosis sebagai presbiopi berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan penunjang. Ny.AAO datang dengan keluhan pandangan kedua bola

mata yang kabur, yang muncul apabila ia melihat tulisan ata membaca yang dekat.

Keluhan ini muncul secara perlahan dan makin lama semakin kabur, disertai dengan

keluhan mata cepat lelah dan nyeri kepala ketika membaca terlalu lama. Tidak ada

keluhan mata merah, nyeri pada mata, mata silau, dan mata berair sebelumnya dan

pasien berusia diatas 40 tahun. Hal tersebut merupakan gejala-gejala yang

didapatkan pada penderita presbiopia.

Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan:

- Visus VOD = 6/6

VOS = 6/6

- ODS : Kornea jernih

COA kedalaman cukup

Lensa jernih

Dalam kasus ini, penderita diberikan terapi berupa kacamata sesuai dengan

koreksinya.Penderita presbiopia dapat dikoreksi kelainannya dengan bantuan lensa

spheris conveks ( + ) yang terkecil/terlemah agar dapat menghasilkan tajam

penglihatan terbaik. Karena dengan koreksi lensa spheris conveks (+) terkecil orang

presbiopiapia akan dapat membiaskan sinar sejajar tepat di retina tanpa akomodasi.

11

Page 7: BAB III Lapsus Mata (1)

Koreksi presbiopia dengan menggunakan lensa konveks atau lensa positif,

perlu diingat bahwa cahaya yang melalui lensa konvek difokuskan. Karena itu, bila

permukaan refraksi mata mempunyai daya bias terlalu kecil, seperti pada presbiopia,

kekurangan daya bias ini dapat dinetralisasi dengan meletakkan lensa sferis konveks

di depan mata.

Pasien juga di sarankan untuk kontrol setiap 5 tahun, karena kemungkinan

adanya perubahan struktur maupun kemampuan akomodasi mata. Memberikan

edukasi agar penderita tidak membaca sambil tiduran ataupun ditempat dengan

pencahayaan yang kurang.

Prognosis pada pasien ini baik, karena dengan menggunakan kacamata sesuai

dengan penambahan lensa adisinya akan mencegah terjadinya pandangan semakin

kabur, mata lelah, serta komplikasi-komplikasi lainnya seperti yang sudah disebutkan

di atas.

12