Lukman Afrianto, 2015 PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KECAMATAN INDRAMAYU KABUPATEN INDRAMAYU SAMPAI TAHUN 2035 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Tika, M. P
(2005) penelitian deskriptif diartikan penelitian yang mengarah pada
pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan
mengungkapkan fakta-fakta yang ada walau kadang-kadang diberikan interpretasi
atau analisis yaitu tentang sumber dan kebutuhan air bersih di Kecamatan
Indramayu Kabupaten Indramayu. Metode analisis data yang digunakan yaitu
kuantitatif, peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam menganalisis data
karena setelah data di lapangan diperoleh, peneliti mentabulasi serta menghitung
atau menganalisis terlebih dahulu data-data tersebut kemudian
mendeskripsikannya dengan kalimat sehingga data tersebut mudah dipahami oleh
pembaca lain.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Indramayu tepatnya di Kecamatan
Indramayu. Kecamatan Indramayu terdiri dari 18 Desa/Kelurahan yaitu: Desa
Tambak, Desa Telukagung, Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan jaya,
Desa Pekandangan, Desa Singaraja, Desa singajaya, Desa Pabean Udik, Desa
Karangsong, Kelurahan Kepandean, Kelurahan Bojongsari, Kelurahan
Lemahmekar, Kelurahan Lemahabang, Kelurahan Margadadi Kelurahan
Karangmalang, Kelurahan Karangannyar dan Kelurahan Paoman.
1. Berdasarkan data dari Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013 lokasi absolut
terletak pada : 6 30β 45,57ββLS - 6 40β 30,45ββ LS dan 108 29β 40,00ββ LS -
108 36 20,00 BT
2. Berdasarkan Peta RBI lembar indramayu dan Jatibarang, lokasi relatif yaitu
Sebelah Utara : Kecamatan Pasekan
Sebelah Selatan : Kecamatan Jatibarang
Sebelah Barat : Kecamatan Sindang dan Kecamatan Lohbener
Sebelah Timur : Kecamatan Balongan dan Laut Jawa
22
23
Gambar 3.1
Peta Administrasi
24
C. Populasi
Menurut Sugiyono (2013: 117), βbahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.β Populasi tersebut tidak hanya orang melainkan juga objek
dan benda alam yang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang dimaksud populasi dalam
penelitian ini adalah:
1. Populasi wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah wilayah administratif
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu yang terdiri dari 18
Desa/Kelurahan.
Tabel 3.1
Jumlah penduduk, luas desa dan kepadatannya di Kecamatan Indramayu
Sumber: Kecamatan dalam angka tahun 2013
No Nama
Desa/Kelurahan
Jumlah
Penduduk
Luas
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
1 Lemahmekar 9.067 0,926 9,792
2 Lemahabang 4.441 0,514 8,640
3 Bojongsari 5.105 0,992 5,146
4 Margadadi 10.695 2.206 4,848
5 Karangannyar 4.310 0,906 4,757
6 Paoman 8.256 2.048 4,031
7 Karang Malang 3.857 1.024 3,767
8 Kepandean 3.220 1.097 2,935
9 Dukuh 3.557 1.258 2,828
10 Karangsong 5.622 2.431 2,313
11 Pabean Udik 11.881 5.459 2,176
12 Pekandangan 7.930 3.667 2,163
13 Tambak 1.852 0,921 2,011
14 Telukagung 5.055 2.690 1,879
15 Singajaya 8.295 6.817 1,217
16 Pekandangan Jaya 4.770 3.935 1,212
17 Plumbon 5.290 5.139 1,029
18 Singaraja 6.049 6.176 0,979
Jumlah 109.252 48.206 2,266
25
2. Populasi penduduk
Populasi penduduk dalam penelitian ini mencakup seluruh penduduk di
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 yaitu sebesar
109.252 jiwa.
Tabel 3.2
Jumlah penduduk Kecamatan Indramayu tahun 2007-2012
Sumber: BPS Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2013
D. Sampel
1. Sampel wilayah
Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sampel wilayah
dengan teknik sampling cluster sampling (area sampling). Menurut Sugiyono
(2013: 121) menytakan bahwa βteknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.β
Maka sampel yang akan diteliti yaitu sembilan Desa/Kelurahan dari total seluruh
18 Desa/Kelurahan di Kecamatan Indramayu. Untuk menentukan desa mana saja
yang akan diambil sampelnya, maka wilayah populasi harus terlebih dahulu
ditetapkan secara random. Karena populasi mempunyai unsur yang tidak
homogen maka teknik pengambilan sampel masing-masing daerah tersebut
menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan
menggunakan proporsi jumlah pelanggan dan rumah tangga. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menentukan range dari rumah tangga. Untuk menentukan range
menggunakan persamaan sebagai berikut:
π ππππ =Jumlah rumah tangga tertinggi β Jumlah rumah tangga terendah
3
π ππππ = 3220 β 567
3
π ππππ =2653
3
Kecamatan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Indramayu 102.214 103.227 103.980 106.672 107.160 109.252
26
Range = 884,3
Setelah range telah diketahui maka langkah selanjutnya menentukan klasifikasi
range desa kecil, desa sedang, dan desa besar dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
Desa kecil 884 + 567 = 1451
Range desa kecil adalah 567 sampai 1451
Desa sedang 884 + 1451 = 2335
Range desa sedang adalah 1451 sampai 2335
Desa besar 884 + 2335 = 3220
Range desa besar adalah 2335 sampai 3220
Untuk lebih jelas nya lihat tabel 3.3 dan 3.4
Tabel 3.3
Penentuan Predikat Range Rumah tangga
Sumber: Hasil analisis 2015
No Nama Desa SL K
U
Jumlah
Pelangga
n
Rumah
Tangga
Predikat
Range
1 Teluk Agung 534 - 534 1.510 Sedang
2 Plumbon 433 11 444 1.530 Sedang
3 Dukuh 189 - 189 1.037 Kecil
4 Pekandangan
Jaya
458 3 461 1.200 Kecil
5 Pekandangan 1.682 - 1.682 2.282 Sedang
6 Singaraja 558 - 558 1.682 Sedang
7 Singajaya 1.013 - 1.013 2.396 Besar
8 Bojongsari 195 - 195 1.347 Kecil
9 Kepandean 1.201 1 1.202 3.220 Besar
10 Karangmalang 452 2 454 1.060 Kecil
11 Karanganyar 896 - 896 1.229 Kecil
12 Lemahmekar 1.743 - 1.743 2.573 Besar
13 Lemahabang 725 - 725 1.409 Kecil
14 Margadadi 2.862 - 2.862 2.981 Besar
15 Paoman 1.145 - 1.145 2.270 Sedang
16 Karangsong 1.311 - 1.311 1.437 Kecil
17 Pabean Udik 2.457 1 2.458 3.095 Besar
18 Tambak 60 - 60 567 Kecil
Jumlah 18.025 19 18.044 32.825
27
Tabel 3.4
Klasifikasi Desa Berdasarkan Range
Sumber: Hasil analisis 2015
Setelah diketahui klasifikasi desa berdasarkan range selanjutnya
menentukan jumlah sampel dari tiap-tiap range. Sampel desa yang diambil dari
masing-masing range karena proporsi nya tidak seimbang maka digunakan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Jumlah sampel tiap range = π½π’πππβ π πππππ πππππ π ππ‘π’ πππππ
ππππ¦ππππ¦π πππππ
Jumlah range Desa kecil = 8
3
= 2,6 dibulatkan menjadi 3
Jumlah range Desa sedang = 5
3
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jumlah range Desa besar = 5
3
= 1,66 dibulatkan menjadi 2
Jadi sampel Desa dalam penelitian ini adalah 7 sampel. Kemudian untuk
memproporsionalkan sampel Desa dari tiap-tiap range dengan melihat proporsi
jumlah pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM. Dua desa tersebut diambil
dengan melihat desa yang paling banyak berlangganan PDAM dan desa yang
No Range
Desa Kecil Desa Sedang Desa Besar
1 Tambak Teluk Agung Singajaya
2 Dukuh Plumbon Lemahmekar
3 Karangmalang Singaraja Margadadi
4 Pekandangan Jaya Paoman Pabean Udik
5 Karangannyar Pekandangan Kapandean
6 Bojongsari
7 Lemahabang
8 Karangsong
28
paling sedikit berlangganan PDAM. Lihat gambar 3.2.
Gambar 3.2
Bagan Penentuan sampel desa penelitian
Untuk range Desa kecil karena sampelnya berjumlah 3 maka satu sampel
ditentukan dengan melihat median dari jumlah pelanggan yang banyak dengan
jumlah pelanggan yang sedikit dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Me = Median
n = jumlah data
x = nilai data
1
2(π₯(8
2) + π₯( +1)2
8 ) = 1
2π₯4 + π₯5
Me = 1
2 ( 454 + 461) = 457,5
Kecil
Sedang
Besar
A
B
E
C
D
F
Pelanggan PDAM
Sedikit Banyak
G
Sedang
29
Tabel 3.5
Penentuan sampel Desa kecil
No Desa Kecil Jumlah Pelanggan
PDAM
X/nilai
data
1 Tambak 60 X1
2 Dukuh 189 X2
3 Bojongsari 195 X3
4 Karangmalang 454 X4
5 Pekandangan
Jaya
461 X5
6 Lemahabang 725 X6
7 Karangannyar 896 X7
8 Karangsong 1.311 X8 Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.6
Penentuan sampel Desa sedang
No Desa Sedang Jumlah Pelanggan
PDAM
1 Plumbon 444
2 Teluk Agung 534
3 Singaraja 558
4 Paoman 1.145
5 Pekandangan 1.682 Sumber: Hasil Analisis 2015
Tabel 3.7
Penentuan sampel Desa Besar
No Desa Sedang Jumlah Pelanggan
PDAM
1 Singajaya 1013
2 Kapandean 1202
3 Lemahmekar 1743
4 Pabean Udik 2458
5 Margadadi 2862 Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah peneliti memperhatikan dan menganalisis jumlah rumah tangga dan
jumlah pelanggan yang ada di Kecamatan Indramayu maka sampel wilayah dalam
penelitian ini adalah Kelurahan Bojongsari, Desa Pekandangan Jaya, Kelurahan
Karangsong, Desa Plumbon, Desa Pekandangan, Kelurahan Singajaya dan
Kelurahan Margadadi. Lihat tabel 3.5.
30
Tabel 3.8
Sampel Wilayah Penelitian
No Nama
Desa/Kelurahan
Predikat
Range
Jumlah
Penduduk
Rumah
Tangga/KK
Pelanggan
PDAM
Non
Pelanggan
1 Bojongsari Kecil 5.105 1.347 195 1.152
2 Pekandangan
Jaya Kecil 4.770 1.200 461 739
3 Karangsong Kecil 5.622 1.437 1.311 126
4 Plumbon Sedang 5.290 1.530 444 1.086
5 Pekandangan Sedang 7.930 2.282 1.682 600
6 Singajaya Besar 8.295 2.396 1.013 1.383
7 Margadadi Besar 10.695 2.981 2.862 119
Jumlah 47.707 13.173 7.968 5.205 Sumber: Hasil analisis 2015
2. Sampel Penduduk
Menurut Tika, M. P (2005. hlm 24), βsampel adalah sebagian dari objek
atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.β Kespesifikasian masalah
penelitian dan jenis data yang akan dijaring akan banyak ditentukan oleh struktur
penyampelan. Untuk mendapatkan sampel yang representatif maka jumlah sampel
yang diambil secara proporsional tergantung banyaknya populasi. Sampel bisa
disebut juga sebagai atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti.
Setelah diperoleh sampel wilayah, selanjutnya adalah menentukan sampel
penduduk. Dalam menentukan besaran sampel yang akan diambil maka peneliti
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin.
π = π
1 + ππ2
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Kepala keluarga
e = Gelagat pendugaan 10 %
= 32.825
1 +32.825(0,1)2
= 32.825
329,25
= 99,69 dibulatkan menjadi 100 KK
Dengan demikian, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100
31
kepala keluarga (KK). Untuk menentukan 100 sampel yang berhubungan dengan
kebutuhan air di lapangan dengan memperhatikan strata sosial dan pelanggan
PDAM di lapangan. Selanjutnya setelah ditentukan sampel wilayah dan sampel
penduduk berdasarkan jumlah kepala keluarga yang telah ditetapkan sebelumnya
maka tahap selanjutnya yaitu menentukan besarnya sampel pelanggan dan sampel
non pelanggan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
np = π
π π₯ π
Keterangan:
np = Jumlah sampel pelanggan
a = Jumlah pelanggan PDAM keseluruhan
b = Jumlah rumah tangga keseluruhan
N = Jumlah sampel keseluruhan
np = 18.044
32.825 π₯ 100
np = 54,97 dibulatkan menjadi 55
Untuk menentukan sampel non pelanggan maka 100 β 55 = 45
Setelah diketahui jumlah sampel pelanggan dan non pelanggan maka
selanjutnya adalah menentukan sampel dari tiap-tiap kelompok range yang telah
ditentukan sebelumnya. Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range pelanggan
secara proporsional, dengan rumus:
Dp = ππ
βππ π₯ ππ
Dp = Banyaknya sampel pelanggan yang diambil dari range desa
ni = banyaknya pelanggan dari masing-masing desa
βni = jumlah pelanggan dari masing-masing desa
No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya
32
Tabel 3.9
Penentuan Sampel Pelanggan
No Nama
Desa/Kelurahan
Predikat
range
Jumlah
Pelanggan Formula 1 Formula 2
1 Bojongsari Kecil 195
Dk =1.967
7.968 π₯ 55 = 13,57
dibulatkan menjadi 13
Bojongsari = 195
1.967 π₯ 13 = 1,28
Dibulatkan menjadi 1
2 Pekandangan Jaya Kecil 461
Pekandangan Jaya 461
1.967 π₯ 13 = 3,04
Dibulatkan menjadi 3
3 Karangsong Kecil 1.311
Karangsong = 1.311
1.967 π₯ 13 = 8,66
Dibulatkan menjadi 9
Jumlah Kecil 1.967 13 13
4 Plumbon Sedang 444 Ds =
2.126
7.968 π₯ 55 = 14,67
dibulatkan menjadi 15
Plumbon = 444
2.126 π₯ 15
= 3,13
Dibulatkan menjadi 3
5 Pekandangan Sedang 1.682
Pekandangan = 1.682
2.126 π₯ 15 = 11,82
Dibulatkan menjadi 12
Jumlah Sedang 2.126 15 15
6 Singajaya Besar 1.013 Db = 3.875
7.968 π₯ 55 =
26,74 dibulatkan menjadi 27
Singajaya = 1.013
3.875 π₯ 27
= 7,05
Dibulatkan Menjadi 7
7 Margadadi Besar 2.862
Margadadi = 2.862
3.875 π₯ 27 = 19,94
Dibulatkan menjadi 20
Jumlah Besar 3.875 27 27
Jumlah 7.968 55 55
Sumber: Hasil Analisis 2015
Setelah diketahui besaran sampel pelanggan secara proporsional dari tiap-
tiap desa maka selanjutnya adalah menentukan besaran sampel non pelanggan.
Untuk menentukan tiap-tiap kelompok range non pelanggan secara proporsional,
dengan rumus:
Dnp = ππ
βππ π₯ ππ
Dnp = Banyaknya sampel non pelanggan yang diambil dari range desa
ni = banyaknya non pelanggan dari masing-masing desa
βni = jumlah non pelanggan dari masing-masing desa
No = sampel pelanggan yang telah diketahui sebelumnya
33
Tabel 3.10
Penentuan Sampel non Pelanggan
No Nama
Desa/Kelurahan
Predikat
Range
Jumlah
Non
Pelanggan
Formula 1 Formula 2
1 Bojongsari Kecil 1.152
Dk =2.017
5.205 π₯ 45 = 17,43
dibulatkan menjadi 17
Bojongsari = 1.152
2.017 π₯ 17 = 9.70
Dibulatkan menjadi 10
2 Pekandangan Jaya Kecil 739 Pekandangan Jaya
739
2.017 π₯ 17 = 6,22
Dibulatkan menjadi 6
3 Karangsong Kecil 126 Karangsong =
126
2.017 π₯ 17 = 1,06
Dibulatkan menjadi 1
Jumlah Kecil 2.017 17 17
4 Plumbon Sedang 1.086 Ds = 1.686
5.205 π₯ 45 = 14,57
dibulatkan menjadi 15
Plumbon = 1.086
1.686 π₯ 15 = 9.66
Dibulatkan menjadi 10
5 Pekandangan Sedang 600 Pekandangan =
600
1.686 π₯ 15 = 5.33
Dibulatkan menjadi 5
Jumlah Sedang 1.686 15 15
6 Singajaya Besar 1.383 Db = 1.502
5.205 π₯ 45 = 12,98
dibulatkan menjadi 13
Singajaya = 1.383
1.502 π₯ 13 = 11,97
Dibulatkan Menjadi 12
7 Margadadi Besar 119 Margadadi =
119
1.502 π₯ 13 = 1.02
Dibulatkan menjadi 1
Jumlah Besar 1.502 13 13
Jumlah 5.205 45 45
Sumber: Hasil analisis 2015
Berdasarkan hasil analisi pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM
maka sampel terakhir yang di dapat untuk kategori pelanggan PDAM sebanyak 55
sampel, sedangkan untuk non pelanggan PDAM sebanyak 45 sampel. Jumlah
tersebut diantaranya untuk Kelurahan Bojongsari berjumlah 11 sampel, terdiri dari
1 sampel pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan Jaya
berjumlah 9 sampel, terdiri dari 3 sampel pelanggan dan 6 sampel non pelanggan
Desa Karangsong berjumlah 10 sampel, terdiri dari 9 sampel pelanggan dan 1
sampel non pelanggan. Desa Plumbon berjumlah 13 sampel, terdiri dari 3 sampel
pelanggan dan 10 sampel non pelanggan. Desa Pekandangan berjumlah 17
sampel, terdiri dari 12 sampel pelanggan dan 5 sampel non pelanggan. Kelurahan
Singajaya berjumlah 19 sampel, terdiri dari 7 sampel pelanggan dan 12 sampel
non pelanggan. Kelurahan Margadadi berjumlah 21 sampel. Untuk melihat
persebaran sampel yang telah ditentukan dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah
ini.
34
Gambar 3.3
Peta Lokasi Penelitian
35
E. Definisi operasional
1. Kebutuhan air bersih
Menurut Kodoatie-J, R dan Sjarief, R (2008: 174), βmengemukakan bahwa
Kebutuhan air bersih terdiri dari kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non
domestikβ. Kebutuhan air domestik sangat ditentukan oleh jumlah penduduk dan
konsumsi perkapita. Kebutuhan air non domestik meliputi: pemanfaatan
komersial, kebutuhan institusi dan kebutuhan industri.
2. Pertumbuhan penduduk
Lembaga Demografi FE UI (1981: 5), menyatakan bahwa:
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh
jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara
bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian pula yang terjadi pada
semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan: βimigranβ
(pendatang) akan menambah dan βemigranβ akan mengurangi jumlah
penduduk. Jadi dapat disimpulkan bagwa pertumbuhan penduduk diakibatkan
oleh empat komponen, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-
migration (migrasi masuk dan out-migration (migrasi keluar). Selisih antara
kelahiran dan kematian disebut reproductive change (perubahan reproduktif)
atau natural increase (pertumbuhan alamiah). Selisih antara in-migration dan
out-migration disebut net migration atau migrasi neto. Jadi pertumbuhan
penduduk hanya dipengaruhi oleh dua cara yaitu melalui perubahan
reproduksi dan migrasi neto.
3. Proyeksi Penduduk
Menurut Multilingual demographic dictionary dalam Lembaga Demografi
FE UI (1981: 249)
Proyeksi penduduk adalah perhitungan kalkulasi yang menunjukan keadaan
fertilitas, mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi
penduduk menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk
yang akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada
tingkat tertentu.
4. Kualitas Air
Asdak (2010: 498), mengemukakan bahwa:
Pemanfaatan sumberdaya air, baik untuk keperluan industri, pertanian
(termasuk peternakan) maupun untuk keperluan manusia perlu terlebuh
dahulu ditentukan status kualitas airnya (baku mutu air). Sebagai contoh, di
Jawa Barat, nilai baku mutu air ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur
No, 31 Tahun 1991. Menurut SK No. 31 tersebut, baku mutu air pertanian
36
adalah tidak sama dengan baku mutu air untuk konsumsi manusia (air
minum).
Artinya, air untuk keperluan irigasi yang memiliki baku mutu D tidak dapat
begitu saja digunakan untuk air minum dengan baku mutu B. Lebih lanjut, adanya
perubahan karakteristik fisik, biologi dan kimia suatu perairan, dalam hal ini
dikenal sebagai perubahan kualitas air, akibat adanya perubahan pemanfaatan
lahan DAS misalnya, dapat menjadikan air yang sebelumnya dapat dikonsumsi
manusia menjadi sumberdaya air yang tidak lagi dapat dimanfaatkan oleh manusia
tetapi masih dapat dipakai untuk keperluan lain seperti perikanan dan peternakan
(baku mutu C) atau pemanfaatan air untuk keperluan industri (baku mutu D).
A. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:60) βVariabel penelitian adalah suatu antribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa macam variabel, yaitu:
Gambar 3.4
Variabel Penelitian
Variabel X merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kebutuhan air
yaitu variabel Y. Variabel X terdiri dari jumlah penduduk ( X1) dan perseberan
Proyeksi Penduduk
- Pendidikan
- Anggota Keluarga
- Pendapatan
Persebaran Penduduk
- Lokasi
- Jarak
Kebutuhan Air
Bersih
X1
Y
X2
37
penduduk (X2), karena jumlah penduduk dan persebaran penduduk berkaitan
dengan perkembangan penduduk di suatu wilayah. Indikator dari X1 terdiri dari
pendidikan, anggota keluarga, dan pendapatan, sedangkan indikator dari X2
terdiri dari lokasi dan jarak. Variabel X tersebut akan mempengaruhi variabel Y
karena variabel Y merupakan variabel terikat sedangkan variabel X adalah
variabel bebas. Variabel Y terdiri dari sumber air, kebutuhan air, pemenuhan air,
kualitas air, dan laju pertumbuhan kebutuhan.
Tabel 3.11
Variabel Penelitian
Sumber: Hasil pemikiran
B. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan yang dimiliki oleh instansi yang
terkait mengenai penduduk dan kebutuhan air bersih. Dalam penelitian ini penulis
mengambil data jumlah penduduk di peroleh dari BPS Kabupaten Indramayu,
debit air Ci Manuk di peroleh dari PSDA Propinsi Jawa Barat, peta administrasi
dari beberapa dinas terkait di Kabupaten Indramayu.
2. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang
fenomena-fenomena yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan
observasi langsung ke lapangan untuk melihat langsung kondisi fisik daerah
penelitian seperti melihat sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh
penduduk sekitar dan bagaimana kualitas air yang di gunakannya.
Variabel X Variabel Y
Indikator X1 (Proyeksi
Penduduk)
Indikator X2
(Persebaran
Penduduk)
Y (Pemenuhan Kebutuhan
Air)
Pendidikan Lokasi Sumber air
Anggota Keluarga Jarak Kualitas air
Pendapatan Kebutuhan air
Pemenuhan air
Laju pertumbuhan kebutuhan
38
3. Studi Literatur
Studi literatur merupakan kajian yang digunakan penulis dan hukum-hukum
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan buku-buku literatur seperti jurnal, peneliti mengambil
data tentang standar kebutuhan rata-rata orang/hari. Karya tulis ilmiah, peneliti
mengambil data tentang berbagai macam sumber air bersih yang di gunakan oleh
penduduk.
4. Wawancara
Dilakukan untuk menapatkan informasi dengan cara bertanya langsung
kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara/daftar pertanyaan
yang diberikan kepada responden. Responden yang telah di tentukan peneliti yaitu
berjumlah 76 responden. Peneliti memperoleh responden di lapangan dengan cara
melihat status sosial masyarakat miskin, sedang dan kaya. Hal tersebut karena
status sosial di masyarakat sangat mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan
air bersih.
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Peta rupa bumi skala 1 : 25.000 lembar Indramayu 1309-423 tahun 1999 dan
lembar Jatibarang 1309-421 tahun 1999. Dugunakan untuk memplot daerah
penelitian dan membuat peta lokasi penelitian
2. Peta hidrogeologi lembar Indramayu 13.09.11 tahun 2011. Digunakan untuk
mengetahui salinitas air tanah.
3. GPS digunakan untuk menentukan lokasi dan ketinggian.
4. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan objek hasil kegiatan di
lapangan.
5. Botol plastik, digunakan untuk mengambil sampel air dari sumber air yang
telah diketahui.
6. Laptop/Komputer digunakan untuk analisis data.
39
D. Teknik Analisis Data
1. Untuk mengetahui sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk di
daerah penelitian, digunakan teknik suvei kemudian hasil survei tersebut di
identifikasikan sumber air bersih apa saja yang di gunakan oleh penduduk di
daerah penelitian.
2. Untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih bagi penduduk, menggunakan
model perhitungan dari Ditjen Cipta Karya.
Tabel 3.12
Kebutuhan Rata-rata Air Per Orang Per Hari
No Kategori Kota Jumlah Penduduk
Standar
kebutuhan
air/orang/hari/liter
1 Metropolitan >1000.000 >150
2 Kota besar 500.000 β 1000.000 120-150
3 Kota sedang 100.000 β 500.000 90-120
4 Kota kecil 20.000 β 100.000 80-120
5 Kota urban <20.000 60-80 Sumber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya dinas PU, 1996.(dalam Komalia, K
dan Idrawan, I. (2012).
3. Untuk menentukan kualitas sampel air dari berbagai sumber air maka
diperlukan uji laboratorium.
4. Menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. yaitu menggunakan rumus
pertumbuhan penduduk
a. exponensial.
Pertumbuhan penduduk secara eksponensial
Adalah pertumbuhan penduduk secara terus menerus (continous) setiap hari
dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan.
Rumus: Pn = Poem
atau Pt = Poert
Untuk mencari r maka:
LogPt
Po rt log e
r = log(Pt
Po)
t log e
40
Di mana:
Pn atau Pt = Jumlah penduduk pada tahun n atau t
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal
r = Angka pertumbuhan penduduk
n atau t = Waktu dalam tahun
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural
yang besarnya sama dengan 2,7182818
b. Geometrik
Dik : Pn = Po (1+r)n
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Jangka waktu dalam tahun
Pn = 109.252 (1+0,0112)n
5. Analisis data wawancara
Analisis data merupakan kegiatan interpretasi data hasil penelitian yang
dilakukan secara sistematis yang kemudian akan menghasilkan suatu kesimpulan.
Setelah data terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan analisis dan
pengolahan data statistik melalui bantuan Software Microsoft Office Excel 2007
dan Software SPSS 16.
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan mendeskripsikan
gejala yang nampak di lokasi penelitian serta kondisi dari keadaan masalah yang
diteliti mulai dari mengolah, menginterpretasikan data, dan informasi lain dengan
data yang dianalisis yang berasal dari literatur dan hasil observasi di lapangan.
Menurut Tika, P. H (2005, hlm. 116) menyatakan bahwa βanalisis data
secara deskriptif penting untuk menjelaskan data yang bersifat kualitatif, baik
dalam geografi sosial maupun geografi fisikβ. Dalam menganalisis kajian geografi
analisis deskriptif sangat penting karena data dalam ilmu kajian geografi harus
bisa dijelaskan dengan menggunakan kata-kata, agar data tersebut lebih bermakna.
2) Analisis Persentase
Analisis persentase digunakan untuk menghitung besarnya proporsi dalam
41
setiap alternatif jawaban, sehingga kecenderungan jawaban responden dan
fenomena lapangan dapat diketahui. Rumus analisis persentase adalah:
p =f
n x 100%
Keterangan :
p = Presentase
f = Frekuensi setiap kategori jawaban
n = Jumlah seluruh responden
100% = Bilangan konstanta
Kriteria persentase yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.13
Kriteria Penilaian Persentase
Sumber : Arikunto, S. hml 47 1998
Persentase (%) Keterangan
0 Tidak Ada
1 - 24 Sebagian Kecil
25 - 49 Kurang dari setengahnya
50 Setengahnya
51 - 74 Lebih dari setengahnya
75 - 99 Sebagian besar
100 Seluruhnya