BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Rekayasa Industri disebut juga dengan REKIND, berdasarkan peraturan
pemerintahan Republik Indonesia pada 12 Agustus tahun 1981 untuk
mengembangkan kemampuan nasional jasa PT Rekayasa Industri ke tingkat dunia
didalam bidang rancang bangun, pengadaan dan konstruksi untuk pabrik industri
besar. Dalam 5 tahun pertama operasinya, bisnis inti utamanya adalah industri kimia
dan petrokimia, lebih jauh lagi, dengan mempertimbangkan segmen pasar saat ini
dan pemintaan, PT Rekayasa Industri berevolusi dan mengembangkan kompetensi
dan keahlian menuju perusahaan kelas dunia dalam bidangnya. Untuk memenuhi
kebutuhan pasar dan meningkatkan cara yang mengambil langkah berani dengan
mengubah struktur manajemen dan establising (membangun sistem) unit bisnis
strategis berfokus pada industri dan segmen energi, yaitu:
1. Kilang minyak dan Protechemical.
2. Mineral, Lingkungan, dan Insfratruktur.
3. Minyak dan Gas Onshore (gas kearah pantai).
4. Geothermal dan Listrik.
5. Offshore Oil dan Gas.
Setiap Businness Satuan Strategis Bekerja sebagai mitra klien, memberikan
one stop solution. Mulai dari konsepsi proyek sampai operasi dan pemeliharaan
layanan. Semua pekerjaan dilakukan diselesaikan dalam standar internasional
tertinggi, didukung oleh tim operasional yang kuat dan teknologi modern. Untuk
menyajikan hasil terbaik, Rekind utilezed muka dan teknologi informasi modern,
seperti PDS (Pembangunan Desain Sistem) E-Procurement dan ERP SAP. Pada
tahun 2007 Rekind kembali menekankan komitmennya untuk menjadi perusahaan
dengan visi centric global dan customer melalui implementation (pelaksanaan) dari
sistem cluster (kelompok) selama pelaksanaan proyek.
Sistem cluster (kelompok), yang terdiri dari sipil, mekanik, instrumen listrik,
proses dan pipa, masing-masing displin teknis akan bertanggung jawab untuk
pelaksanaan proyek dari tahap awal engineering (teknik mesin) hingga
commissioning (pengawasan). PT. Rekayasa Industri, sudah mempunyai pengalaman
selama 37 tahun, saat ini merupakan salah satu konstruksi dan commissioning
(EPCC) perusahaan di Indonesia dan luar negeri. PT Rekayasa Industri memperluas
pasar internasional melalui pembangunan proyek di Malaysia yakni Pabrik Pupuk
Asean Bintulu dan Pabrik Pengolahan Minyak Pelumas.
Di dalam negeri PT Rekayasa Industri juga turut berpartisipasi dalam
pekerjaaan rancang-bangun pipanisasi, listrik, dan peralatan teknik proyek Pabrik
Kertas MUSI. Selain itu PT. Rekayasa Industri juga mengerjakan berbagai macam
proyek optimalisasi dan perampingan Pabrik LNG atau gas alam di Kalimantan
Timur. Usaha diversifikasi tersebut dapat dilakukan PT Rekayasa Industri berkat
pengalamannya di berbagai pabrik ammonia dan urea. Adapun visi dan misi di PT.
Rekayasa Industri yaitu:
Visi Perusahaan:
Menjadikan perusahaan kelas dunia dibidang rancang bangun dan perekayasaan
industri yang terintegrasi dan serta investasi yang kompetitif (kompetitif dalam
pemenangan tender paket rancang bangun paket investasi, memperoleh profit yang
menguntungkan untuk pertumbuhan perusahaan dari paket rancang bangun).
Misi Perusahaan:
1. Memberikan jasa rancang bangun dan perekayasaan yang lengkap dan
kompetitif baik didalam maupun diluar dengan mengandalkan keuntungan
mutu dan inovasi teknologi.
2. Meningkatkan kompetensi dan mengembangkan organisasi yang responsive
(mau mendengarkan) dan tangkas.
3. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.
4. Meningkatkan nilai perusahaan jangka panjang melalui investasi.
5. Memberikan nilai tambah lebih bagi pelanggan pemegang saham, karyawan
dan masyarakat dengan mempertimbangkan pertumbuhan perusahaan.
Tata Nilai:
1. Integrity
yaitu keikhlasan, kelurusan hati, kejujuran, satunya kata dan perbuatan, dan
kesediaan untuk mengorbankan kepentingan pribadi, yang diterapkan secara
konsisten; serta penerapan nilai-nilai kepatutan dan kepatuhan secara
sungguh-sungguh, bertanggungjawab dan akuntabel dalam situasi dan kondisi
bagaimanapun juga.
2. Focus on Customer
yaitu memiliki komitmen kuat untuk memberikan pelayanan yang melampaui
harapan setiap pelanggan dengan memberikan jasa dan produk yang
berkualitas, handal dengan tepat waktu melalui hubungan yang harmonis agar
tercapai kepuasan bersama.
3. Professional
yaitu senantiasa memiliki dan mengembangkan pengetahuan dan keahlian
sesuai dengan fungsi serta bertanggungjawab atas pencapaian kinerja yang
optimal dengan menjunjung tinggi standar profesi dan etika.
4. Team Work
yaitu kesadaran dan kesediaan untuk bersinergi antar individu, unit kerja,
klien dan mitra kerja dengan mengerahkan segenap kemampuan yang
dimiliki secara ikhlas dan cerdas dalam mencapai tujuan perusahaan.
5. Innovation
yaitu memiliki semangat tinggi untuk terus berkreasi mencari dan
memanfaatkan peluang melalui penerapan informasi, pengetahuan dan
teknologi dalam rangka memberikan keunggulan mutu, meningkatkan daya
saing, dan nilai tambah perusahaan.
6. Concern for People
yaitu membangun dan mengembangkan sumber daya manusia sebagai aset
utama Perusahaan dengan memperlakukannya secara transparan, wajar,
obyektif, dan proporsional, sehingga dapat secara sadar berkontribusi aktif,
dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta peningkatan
nilai Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan Stakeholder.
3.1.2 Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Struktur organisasi merupakan perangkat pembagian pelaksanaan
manajemen, struktur secara sederhana diartikan sebagai susunan lapisan atau bagian
yang sistematis.
Organisasi dan struktur sifatnya dinamis, sehingga jika terjadi perubahan
lingkungan, baik lingkungan di dalam organisasi atau lingkungan di luar organisasi,
sebaiknya struktur perlu diadakan perubahan.
Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi. Struktur organisasi adalah
bagan yang menunjukan suatu tugas pekerjaan dari setiap bagian masing-masing
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi yang berhubungan antara wewenang dan
tanggung jawab tiap-tiap tugas pekerjaan. Berikut struktur kerja organisasi PT.
Rekayasa Industri Jakarta di bagian Knowledge Management sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PT.
REKAYASA INDUSTRI JAKARTA
Sumber: PT Rekayasa Industri Jakarta
Gambar III.1.
Struktur Organisasi Unit Knowledge Management
Berikut penjelasan tentang tugas dan wewenang masing – masing departemen
yang terdapat dalam struktur organisasi PT Rekayasa Industri Jakarta:
1. Avp Knowledge Management
a. Menyusun kebutuhan training seluruh karyawan dan mengatur biayanya
serta membuat analisa mengenai Return Of Training Investment (ROTI).
AVP KNOWLEDGE MANAGEMENT
GEDE PUTU YUDASMA
KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA
M. REYNANTA
KNOWLEDGE MANAGEMENT INNOVATION
M. REYNANTA
LEARNING CENTER
SENDI FITRA WIDYARTI
& MARCEL HALUMUAN HARAHAP
KNOWLEDGE SHARING & COLLABORATION
M.REYNANTA
COORPORATE
AHMAD FIKRI
INTERNSHIP
AHMAD FIKRI
KEARSIPAN
AHMAD FIKRI
& HENGKI AGUS
b. Menyusun program pengembangan kompetensi strategis dengan
mengidentifikasi, mengembangkan kompetensi karyawan, mengatur
seluruh kegiatan training baik in house maupun out house/publik dan
menyesuaikan dengan biaya yang tersedia serta menganalisa hasil training
untuk melihat seberapa besar keuntungan yang bisa didapat dari program
training tersebut.
c. Merancang atau mengontrol program pelaksanaan, sertifikasi, beasiswa,
membership serta program pensiun sesuai dengan aturan pelaksanaan
untuk menunjang kemajuan perusahaan.
d. Mengelola aliran pengetahuan perusahaan melalui program – program
berbagi pengetahuan (offline dan online)
2. Knowledge Management multimedia
Mengelola dan mengembangkan tools terkait Knowledge Management (soft
ware dan hard ware, termasuk kegiatan untuk media dokumen).
3. Knowledge management innovation
Membuat program implemantasi hasil dari program rekinovation
4. Learning Center
a. Mengelola program pembelajaran dan pengembangan karyawan
(pelatihan, e-learning, beasiswa, sertifikasi profesional dan program
pengembangan kepemimpinan).
b. Mengidentifikasi dan mengelola modal intelektual (pengetahuan tacit dan
explicit) perusahaan, termasuk membuat dan memutakhirkan pemetaan
pengetahuan perusahaan dan pengelolaan keahlian (expertise) perusahaan.
5. Knowledge Sharing & Collaboration
Mengelola dan mendokumentasikan kegiatan lesson learned proyek serta me-
utilisasi hasil leason learned menjadi pembelajaran bersama atau proyek lain.
6. Organitation Capital
Merencanakan, mengembangkan dan menginternalisasikan budaya
perusahaan kepada seluruh karyawan.
7. Customer & stakeholder Capital
a. Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk prospek
intership.
b. Mengelola dan mengembangkan e-library.
3.1.3 Kegiatan Usaha Perusahaan
PT Rekayasa Industri Jakarta sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 3 anggaran
dasar tentang kegiatan usaha secara luas sebagai salah satu perushaan jasa yang
berkembang diberbagai sektor industri meliputi:
1. Rancang bangun, dan perekayasaan. Memberikan dan melakukan jasa
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan pada tahap inisiasi proyek,
implementasi, proyek dan operasi proyek, antara lain dari perekayasaan dasar
sampai dengan perekayasaan rinci, pengadaan barang, pabrikasi struktur baja,
pipa dan peralatan industri, pembuatan komponen peralatan industri, produksi
barang – barang industri, konstruksi termasuk kontraktor konstruksi,
operasian, perbaikan dan perawatan serta pendayagunaan, peralatan dibidang
industri dan infrastruktur dalam arti seluas – luasnya didalam maupun diluar
negeri.
2. Menyediakan jasa – jasa konsultasi (kecuali jasa konsultasi dalam bidang
hukum) dan melaksanakan manajemen dalam pengelolaan proyek,
pengelolaan perusahaan, antara lain konsultasi penyusunan studi kelayakan,
jasa konsultansi studi penelitian dan pengembangan, jasa penyediaan risensi
proses dan teknologi, jasa pendanaan proyek dan keuangan, manajemen
konstruksi, manajemen proyek, jasa konsultansi manajemen fungsional, jasa
konsultasi manajemen korporat, serta penyediaan jasa pengelolaan
perusahaan.
3. Melakukan kegiatan perdagangan dan industri antara lain jual beli ekspor –
impor serta distribusi barang – barang termasuk bahan penolong/ pembantu,
barang jadi, suku cadang, peralatan industri, produk sampingan, komuditi
serta produk – produk lain baik yang dihasilkan sendiri maupun yang dibuat
oleh pihak lain.
4. Melakukan kegiatan dibidang eksplorasi, produksi dan jasa industri
pertambangan, minyak, gas bumi, energi terbarukan, dan dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk pendidikan,
prasarana telekomunikasi, perkebunan, jasa penyewaan, pengusahaan sarana
dan prasarana yang dimiliki atau dikuasai perusahaan.
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Populasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap
prestasi kerja karyawan di PT Rekayasa Industri Jakarta, maka peneliti
menentukan populasi dalam penelitian ini adalah di Knowledge Management
yang berjumlah 40 karyawan.
2. Sampel
Sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh
yang merupakan salah satu metode nonprobability sampling. Nonprobability
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Peneliti menggunakan sampling jenuh karena jumlah
populasi dalam penelitian ini relatif kecil dan peneliti ingin melakukan
penelitian secara general dengan kesalahan yang sangat kecil. Sampling jenuh
dilakukan dengan cara menentukan seluruh anggota populasi untuk dijadikan
sampel. Sehingga dari 40 anggota populasi yaitu di Knowledge Management,
peneliti menentukan seluruh pegawai yang berjumlah 40 dijadikan sebagai
sampel di dalam penelitian ini.
3.2.2 Karakteristik Responden
Responden yang terlibat dalam penelitian ini diambil sesuai dengan
perhitungan sampel sebanyak 40 orang karyawan di Knowledge Management.
Karakterisrik responden dianalisis lebih lanjut secara deskriptif dengan cara
mengelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa
kerja.
1. Jenis Kelamin
Tabel III. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. Laki – laki 16 40%
2. Perempuan 24 60%
JUMLAH 40 100% Sumber: Data yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel III.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden perempuan
mempunyai persentase sebesar 60% lebih besar dibandingkan dengan
persentase jumlah responden laki – laki yaitu 40%.
2. Usia
Tabel III. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. <25 tahun 5 12,5%
2. 25 – 35 tahun 12 30%
3. 36 – 50 tahun 21 52,5%
4. >50 tahun 2 5%
JUMLAH 40 100% Sumber: Data yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel III. 2 dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak
adalah responden yang berusia 36 tahun sampai 50 tahun dengan persentase
sebesar 52,5%, responden dengan usia 25 tahun sampai 35 tahun memiliki
persentase 30%, responden dengan usia dibawah 25 tahun memiliki
persentase 12,5%. Sedangkan responden terkecil adalah responden yang
berusia diatas 50 tahun dengan persentase sebesar 5%.
3. Pendidikan Terakhir
Tabel III. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. SMA / SMK 1 2,5%
2. Diploma 3 / D3 10 25%
3. Strata 1 / S1 23 57,5%
4. Strata 2 / S2 6 15%
JUMLAH 40 100% Sumber: Data yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel III. 3 dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak
adalah responden yang memiliki pendidikan terakhir Strata 1 / S1 dengan
persentase sebesar 57,5%, Diploma 3 / D3 dengan persentase sebesar 25%,
Strata 2 / S2 dengan persentase sebesar 15%. Sedangkan responden terkecil
adalah responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA / SMK dengan
persentase sebesar 2,5%.
4. Masa Kerja
Tabel III. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. <1 tahun 9 22,5%
2. 1 – 5 tahun 7 17,5%
3. 6 – 10 tahun 17 42,5%
4. >10 tahun 7 17,5%
JUMLAH 40 100% Sumber: Data yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel III. 4 dapat dilihat komposisi responden terbanyak adalah
responden dengan masa kerja 6 tahun sampai 10 tahun memiliki persentase
sebesar 42,5%, responden dengan masa kerja kurang dari 1 tahun memiliki
persentase sebesar 22,5%, responden dengan persentase sama besar yaitu
17,5% dengan massa kerja 1 tahun sampai 5 tahun dan diatas 10 tahun.
3.2.3 Uji Instrumen Penelitian
1. Validitas Instrumen
Validitas dilakukan dengan kriteria r tabel pada tingkat signifikasi 0,05%
dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan r dihitung ≥ tabel, maka item dapat dinyatakan
valid. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing –
masing pernyataan di setiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan
output hasil validitas sebagai berikut:
Tabel III. 5
Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X)
No. Item Kuesioner R Hitung R Tabel Keterangan
1. X1 0,764 0,320 Valid
2. X2 0,722 0,320 Valid
3. X3 0,471 0,320 Valid
4. X4 0,793 0,320 Valid
5. X5 0,674 0,320 Valid
6. X6 0,606 0,320 Valid
7. X7 0,638 0,320 Valid
8. X8 0,488 0,320 Valid
9. X9 0,693 0,320 Valid
10. X10 0,630 0,320 Valid Sumber : Data SPSS yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel r uji 2 (dua) arah dengan N = 40/df = 38 taraf kesalahan 5%
diperoleh 0,320. Karena r hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5%,
maka dapat disimpulkan indikator kepemimpinan tersebut valid dan dapat
dipergunakan untuk penelitian.
Hasil uji validitas variabel Prestasi Kerja (Y), dengan responden sebanyak 40,
dapat dilihat pada tabel III. 6, sebagai berikut:
Tabel III. 6
Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja (Y)
No. Item Kuesioner R Hitung R Tabel Keterangan
1. Y1 0,602 0,320 Valid
2. Y2 0,826 0,320 Valid
3. Y3 0,600 0,320 Valid
4. Y4 0,687 0,320 Valid
5. Y5 0,566 0,320 Valid
6. Y6 0,637 0,320 Valid
7. Y7 0,707 0,320 Valid
8. Y8 0,628 0,320 Valid
9. Y9 0,526 0,320 Valid
10. Y10 0,596 0,320 Valid Sumber : Data SPSS yang diolah, 2019.
Berdasarkan tabel r uji 2 (dua) arah dengan N = 40/df = 38 taraf kesalahan 5%
diperoleh 0,320. Karena r hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5%,
maka dapat disimpulkan indikator kepemimpinan tersebut valid dan dapat
dipergunakan untuk penelitian.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu indikator atau kuesioner merupakan hasil perhitungan
menggunakan SPSS dan dapat dilihat dari nilai alpha cronbach’s, hasil reliabilitas
output SPSS sebagai berikut:
Tabel III. 7
Reliability Variabel Kepemimpinan (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.844 10
Sumber : Data SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel II. 3 nilai alpha cronbach’s 0,81 s.d 1,00 berarti sangat reliable.
Dari hasil yang didapat pada variabel X adalah 0,844 maka hasilnya sangat reliabel
artinya penelitian dapat dilanjutkan.
Tabel III. 8
Reliability Variabel Prestasi Kerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.837 10
Sumber : Data SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel II. 3 nilai alpha cronbach’s 0,81 s.d 1,00 berarti sangat reliable.
Dari hasil yang didapat pada variabel X adalah 0,844 maka hasilnya sangat reliabel
artinya penelitian dapat dilanjutkan.
3.2.4 Data Hasil Kuesioner Kepemimpinan
Dibawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah
dihitung dan dipersentase oleh peneliti sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat
dalam kuesioner tentang kepemimpinan. Berikut uraian atas jawaban responden,
yaitu:
1. Cara berkomunikasi
Pada dimensi cara berkomunikasi peneliti membuat 3 (tiga) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan kejelasan informasi, penerangan, dan kegiatan organisasi.
Tabel III. 9
Hasil Jawaban Responden Terhadap Cara Berkomunikasi
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
1. Pimpinan
menjelaskan
informasi dengan
jelas
(%)
2. Pimpinan
menerangkan tugas
secara detail
(%)
Sangat Setuju 22 55% 13 32,5%
Setuju 18 45% 24 60%
Ragu – ragu 0 0% 3 7,5%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 40 100% 40 100%
Kuesioner
Alternatif
Jawaban 3. Pimpinan berusaha bekerja sama dengan orang lain (%)
Sangat Setuju 7 17,5%
Setuju 32 80%
Ragu – ragu 1 2,5%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 1 sebanyak
55% responden menjawab sangat setuju, 45% menjawab setuju, 0% menjawab ragu
– ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Pada
pernyataan no 2 sebanyak 32,5% responden menjawab sangat setuju, 60% menjawab
setuju, 7,5% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat
tidak setuju. Pada pernyataan no 3 sebanyak 17,5% responden menjawab sangat
setuju, 80% menjawab setuju, 2,5% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak
setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
2. Pemberian Motivasi
Pada dimensi pemberian motivasi peneliti membuat 3 (tiga) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan dorongan, perhatian, dan penghargaan.
Tabel III. 10
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pemberian Motivasi
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
4. Pimpinan mampu
memberikan
semangat /
dorongan untuk
bekerja.
(%)
5. Pimpinan mampu
meluangkan waktu
untuk
mendengarkan
permasalahan
bawahan.
(%)
Sangat Setuju 12 30% 7 17,5%
Setuju 27 67,5% 30 75%
Ragu – ragu 0 0% 3 7,5%
Tidak Setuju 1 2,5% 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 40 100% 40 100%
Kuesioner
Alternatif
Jawaban
6. Pimpinan memberikan penghargaan/pengakuan atas
hasil kerja bawahannya. (%)
Sangat Setuju 10 25%
Setuju 24 60%
Ragu – ragu 6 15%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 4 sebanyak
30% responden menjawab sangat setuju, 67,5% menjawab setuju, 0% menjawab
ragu – ragu, 2,5% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Pada
pernyataan no 5 sebanyak 17,5% responden menjawab sangat setuju, 75% menjawab
setuju, 7,5% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat
tidak setuju. Pada pernyataan no 6 sebanyak 25% responden menjawab sangat setuju,
60% menjawab setuju, 15% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0%
menjawab sangat tidak setuju.
3. Kemampuan Memimpin
Pada dimensi kemampuan memimpin peneliti membuat 1 (satu) pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan pengarahan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
Tabel III. 11
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kemampuan Memimpin
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
7. Pimpinan memberikan bimbingan dalam
melaksanakan ttugas yang menjadi tanggung jawab
masing – masing.
(%)
Sangat Setuju 11 27,5%
Setuju 25 62,5%
Ragu – ragu 3 7,5%
Tidak Setuju 1 2,5%
Sangat Tidak
Setuju 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 7 sebanyak
27,5% responden menjawab sangat setuju, 62,5% menjawab setuju, 7,5% menjawab
ragu – ragu, 2,5% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
4. Pengambilan Keputusan
Pada dimensi pengambilan keputusan peneliti membuat 2 (dua) pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan konsultasi dan pertimbangan saran.
Tabel III. 12
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pengambilan Keputusan
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
8. Pimpinan
berkonsultasi
kepada orang –
orang yang
dipimpinnya
berupa feedback.
(%)
9. Pimpinan bersedia
menerima saran
bawahan.
(%)
Sangat Setuju 11 27% 10 25%
Setuju 26 65% 26 65%
Ragu – ragu 3 7,5% 4 10%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 40 100% 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 8 sebanyak
27% responden menjawab sangat setuju, 65% menjawab setuju, 7,5% menjawab
ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Pada
pernyataan no 9 sebanyak 25% responden menjawab sangat setuju, 65% menjawab
setuju, 10% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat
tidak setuju.
5. Kekuasaan yang Positif
Pada dimensi kekuasaan yang positif peneliti membuat 1 (satu) pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan mengerjakan tugas tanpa paksaan.
Tabel III. 13
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kekuasaan yang Positif
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
10. Pimpinan memberikan tugas kebawahannya tanpa
memaksakan kehendak bawahannya tersebut. (%)
Sangat Setuju 15 37,5%
Setuju 21 52,5%
Ragu – ragu 4 10%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 10 sebanyak
37,5% responden menjawab sangat setuju, 52,5% menjawab setuju, 10% menjawab
ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan dari kuesioner yang sudah peneliti sebar ke 40 responden
terkumpul hasil kuesioner tersebut untuk dijadikan sebagai tolak ukur dalam
perhitungan korelasi product moment. Untuk mengetahui hasil rekapitulasi jawaban
responden, maka dapat dijelaskan pada tabel III. 14 berikut:
Tabel III. 14
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan (X)
No.
Res
Jawaban Responden Atas Pernyataan Variabel X Total
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 41
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 46
7 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 41
8 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 36
9 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 36
10 4 4 3 4 4 5 5 3 4 3 39
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 42
14 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 43
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 33
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
18 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 37
19 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34
20 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 44
21 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 44
22 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 42
23 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 46
24 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 43
25 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 43
26 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 44
27 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
28 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
29 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43
30 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 43
31 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 47
32 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 47
33 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47
34 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 47
35 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48
36 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 46
37 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47
38 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 46
39 4 4 5 4 4 5 3 5 4 5 43
40 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 43
Total 183 172 169 174 169 169 173 176 175 181 1686 Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
3.2.5 Data Hasil Kuesioner Prestasi Kerja
Dibawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah
dihitung dan dipersentase oleh peneliti sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat
dalam kuesioner tentang prestasi kerja. Berikut uraian atas jawaban responden, yaitu:
1. Hasil Kerja
Pada dimensi hasil kerja peneliti membuat 2 (dua) pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
kuantitas dan kualitas.
Tabel III. 15
Hasil Jawaban Responden Terhadap Hasil Kerja
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
1. Saya terampil
dalam
mengoperasikan
komputer dan
menggunakan
salah satu bahasa
asing dengan baik
dalam
menyelesaikan
tugas.
(%)
2. Saya selalu
mengerjakan tugas
tambahan dengan
tepat dan benar
sesuai perintah
atasan.
(%)
Sangat Setuju 19 47,5% 12 30%
Setuju 19 47,5% 23 57,5%
Ragu – ragu 2 5% 5 12,5%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 40 100% 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 1 sebanyak
47,5% responden menjawab sangat setuju dan menjawab setuju, 5% menjawab ragu
– ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Pada
pernyataan no 2 sebanyak 30% responden menjawab sangat setuju, 57,5% menjawab
setuju, 12,5% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab
sangat tidak setuju.
2. Pengetahuan Pekerjaan
Pada dimensi pengetahuan pekerjaan peneliti membuat 1 (satu) pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan tingkat pengetahuan tugas pekerjaan.
Tabel III. 16
Hasil Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Pekerjaan
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
3. Saya mampu mengerjakan tugas – tugas yang
diberikan oleh atasan. (%)
Sangat Setuju 12 30%
Setuju 28 70%
Ragu – ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 3 sebanyak
30% responden menjawab sangat setuju, 70% menjawab setuju, 0% menjawab ragu
– ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
3. Inisiatif
Pada dimensi inisiatif peneliti membuat 2 (dua) pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
tingkat inisiatif melaksanakan tugas dan cara menangani masalah – masalah
yang timbul.
Tabel III. 17
Hasil Jawaban Responden Terhadap Inisiatif
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
4. Saya berinisiatif
mengerjakan tugas
yang tergolong
bukan pekerjaan
saya.
(%)
5. Saya mampu
menangani
masalah – masalah
pekerjaan saya
sendiri.
(%)
Sangat Setuju 12 30% 8 20%
Setuju 22 55% 29 72,5%
Ragu – ragu 6 15% 3 7,5%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 40 100% 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 4 sebanyak
30% responden menjawab sangat setuju, 55% menjawab setuju, 15% menjawab ragu
– ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Pada
pernyataan no 5 sebanyak 20% responden menjawab sangat setuju, 72,5% menjawab
setuju, 7,5% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat
tidak setuju.
4. Kecelakaan Mental
Pada dimensi kecelakaan mental peneliti membuat 2 (dua) pernyataan untuk
dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan kemampuan dan kecepatan, dan menyelesaikan pekerjaan dengan
situasi kerja yang ada.
Tabel III. 18
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kecelakaan Mental
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
6. Saya mampu
mengerjakan tugas
dengan waktu yang
diberikan secara
tepat.
(%)
7. Saya mampu
menyelesaikan
tugas dengan
situasi apapun.
(%)
Sangat Setuju 13 32,5% 12 30%
Setuju 24 60% 25 62,5%
Ragu – ragu 2 5% 3 7,5%
Tidak Setuju 1 2,5% 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 40 100% 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 6 sebanyak
32,5% responden menjawab sangat setuju, 60% menjawab setuju, 5% menjawab
ragu – ragu, 2,5% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Pada
pernyataan no 7 sebanyak 30% responden menjawab sangat setuju, 62,5% menjawab
setuju, 7,5% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat
tidak setuju.
5. Sikap
Pada dimensi sikap peneliti membuat 1 (satu) pernyataan untuk dijadikan
sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
semangat kerja.
Tabel III. 19
Hasil Jawaban Responden Terhadap Sikap
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
8. Saya selalu semangat kerja untuk melaksanakan tugas. (%)
Sangat Setuju 20 50%
Setuju 18 45%
Ragu – ragu 2 5%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 8 sebanyak
50% responden menjawab sangat setuju, 45% menjawab setuju, 5% menjawab ragu
– ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
6. Disiplin Waktu dan Absensi
Pada dimensi disiplin waktu dan absensi peneliti membuat 2 (dua) pernyataan
untuk dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh responden.
Pernyataan ketepatan waktu bekerja dan kehadiran.
Tabel III. 20
Hasil Jawaban Responden Terhadap Disiplin Waktu dan Absensi
Alternatif
Jawaban
Kuesioner
9. Saya mampu
menyelesaikan
tugas tepat waktu.
(%)
10. Saya hadir tepat
waktu dan tidak
terlambat.
(%)
Sangat Setuju 11 27,5% 14 35%
Setuju 24 60% 19 47,5%
Ragu – ragu 5 12,5% 7 17,5%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak
Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 40 100% 40 100% Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan no 9 sebanyak
27,5% responden menjawab sangat setuju, 60% menjawab setuju, 12,5% menjawab
ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Pada
pernyataan no 10 sebanyak 35% responden menjawab sangat setuju, 47,5%
menjawab setuju, 17,5% menjawab ragu – ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0%
menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan kuesioner yang peneliti sebar ke 40 responden terkumpul hasil
kuesioner tersebut untuk dijadikan tolak ukur dalam perhitungan korelasi product
moment. Untuk mengetahui hasil rekapitulasi jawaban responden, maka dapat
dijelaskan pada tabel III. 21 sebagai berikut:
Tabel III. 21
Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Prestasi Kerja (Y)
No.
Res
Jawaban Responden Atas Pernyataan Variabel Y Total
Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 3 41
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
6 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 39
7 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 36
8 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 36
9 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 36
10 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 40
14 4 4 5 3 3 5 4 5 5 4 42
15 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 35
16 4 3 4 4 4 2 4 3 4 5 37
17 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42
18 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 42
19 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 38
20 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 45
21 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 45
22 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45
23 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 43
24 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47
25 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
26 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 46
27 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42
28 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42
29 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 44
30 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 47
31 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 46
32 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 47
33 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 48
34 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 47
35 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 47
36 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 47
37 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
38 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 47
39 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 47
40 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 46
Total 177 167 172 166 165 169 168 178 167 168 1697
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019.
3.2.6 Tabel Penolong
Berikut ini adalah tabel penolong yang merupakan penjabaran total skor hasil
jawaban responden masing – masing dimensi dari dua variabel atau kuesioner yang
telah diisi. Tabel penolong inilah yang nantinya digunakan peneliti untuk
menghitung koefisien korelasi, determinasi dan persamaan regresi.
Tabel III. 22
Tabel Penolong
Nomor
Responden X X2 Y Y2 XY
1 40 1600 38 1444 1520
2 40 1600 41 1681 1640
3 40 1600 40 1600 1600
4 41 1681 41 1681 1681
5 40 1600 39 1521 1560
6 46 2116 39 1521 1794
7 41 1681 36 1296 1476
8 36 1296 36 1296 1296
9 36 1296 36 1296 1296
10 39 1521 40 1600 1560
11 40 1600 40 1600 1600
12 40 1600 40 1600 1600
13 42 1764 40 1600 1680
14 43 1849 42 1764 1806
15 40 1600 35 1225 1400
16 33 1089 37 1369 1221
17 39 1521 42 1764 1638
18 37 1369 42 1764 1554
19 34 1156 38 1444 1292
20 44 1936 45 2025 1980
21 44 1936 45 2025 1980
22 42 1764 45 2025 1890
23 46 2116 43 1849 1978
24 43 1849 47 2209 2021
25 43 1849 41 1681 1763
26 44 1936 46 2116 2024
27 42 1764 42 1764 1764
28 44 1936 42 1764 1848
29 43 1849 44 1936 1892
30 43 1849 47 2209 2021
31 47 2209 46 2116 2162
32 47 2209 47 2209 2209
33 47 2209 48 2304 2256
34 47 2209 47 2209 2209
35 48 2304 47 2209 2256
36 46 2116 47 2209 2162
37 47 2209 46 2116 2162
38 46 2116 47 2209 2162
39 43 1849 47 2209 2021
40 43 1849 46 2116 1978
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019.
3.3 Analisis Variabel Kepemimpinan dan Prestasi Kerja
3.3.1 Uji Koefisien Korelasi
Uji signifikan korelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh
antara kepemimpinan dengan prestasi kerja pada PT Rekayasa Industri Jakarta di
Unit Knowledge Management. Langkah – langkah pengujian adalah menentukan
hipotesis, sebagai berikut:
a. Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Kepemimpinan dengan Prestasi
Kerja.
b. Terdapat pengaruh signifikan antara Kepemimpinan dengan Prestasi Kerja.
Kriteria pengujian:
Jika signifikan >0,5 maka H0 diterima.
Jika signifikan <0,05 maka H0ditolak.
Perhitungan koefisien korelasi menggunakan SPSS 22, sebagai berikut:
Tabel III. 23
Uji Koefisien Korelasi
Correlations
Kepemimpina
n Prestasi_Kerja
Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .759**
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
Prestasi_Kerja Pearson Correlation .759**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2019.
Berdasarkan tabel III. 23. Koefisien korelasi dapat diketahui bahwa nilai R
sebesar 0,759 dapat diartikan bahwa hubungan kepemimpinan dan prestasi kerja
memiliki pengaruh yang kuat dan searah karena bernilai positif.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kepemimpinan terhadap
prestasi kerja pada PT Rekayasa Industri Jakarta di Unit Knowledge Management,
maka digunakan rumus koefisien korelasi, sebagai berikut :
∑ = 1686 ∑ = 71602 ∑ = 71952
∑ = 1697 ∑ = 72575
(∑ ) (∑ )(∑ )
√( ∑ ( ) )( ∑ ( ) )
( ) ( )( )
√( ( ) )( ( ) )
√( )( )
√( )( )
√
Berdasarkan Tabel II. 5 pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap
koefisien korelasi maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,758 atau 75,8%
termasuk pada kategori kuat. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara pengaruh
kepemimpinan terhadap prestasi kerja pada PT Rekayasa Industri Jakarta di Unit
Knowledge Management.
3.3.2 Uji Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja pada PT
Rekayasa Industri Jakarta di Unit Knowledge Management, maka digunakan uji
koefisien determinasi.
Perhitungan koefisien determinasi menggunakan SPSS 22, sebagai berikut :
Tabel III. 24
Uji Model Summary
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2019.
Berdasarkan tabel III. 24. Model Summary dapat diketahui bahwa nilai R
Square sebesar 0,576 atau 57,6% artinya prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh
kepemimpinan, sisanya 42,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
Perhitungan koefisien determinasi dengan menggunakan rumus, sebagai
berikut :
KD = r2
x 100%
= (0,759)2x 100%
= 0,576081 x 100%
= 57,6081% dibulatkan menjadi 57,6%
Berdasarkan dari hasil perhitungan manual yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja pada PT Rekayasa Industri
Jakarta di Unit Knowledge Management sebesar 57,6% dan sisanya 42,4%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimat
e
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square Change
F Chang
e df1 df2 Sig. F
Change
1 .759a
.576 .565 2.544 .576 51.585 1 38 .000 1.327
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Prestasi_Kerja
3.3.3 Uji Persamaan Regresi
Untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai prestasi kerja apabila nilai
kepemimpinan diubah, maka digunakan uji persamaan regresi.
Perhitungan uji persamaan regresi menggunakan SPSS 22, sebagai berikut :
Tabel III. 25
Uji Persamaan Regresi
eCoefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.194 4.644 1.980 .055
Kepemimpinan .788 .110 .759 7.182 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2019.
Berdasarkan tabel III. 25. Uji persamaan regresi tingkat signifikan sebesar
0,000 < 0,05 maka H1 diterima, kesimpulannya adalah persamaan regresi signifikan
sehingga persamaan regresi, sebagai berikut:
Y = 9,194 + 0,788 X
Dimana :
Y = Prestasi Kerja
X = Kepemimpinan
Artinya setiap kenaikan Kepemimpinan sebesar 1 unit maka Prestasi Kerja
akan naik sebesar 0,788.
Perhitungan persamaan regresi linear sederhana, sebagai berikut:
Y = a + bX
(∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
( )( ) ( )( )
( )
4
∑ (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
( )( )
( )
Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif atau searah antara
Kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja pada PT Rekayasa Industri Jakarta di Unit
Knowledge Management.