BAB III
PEMBAHASAN
1.1. Tinjauan Umum Organisasi
1.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi
1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi Dinas Sosial Kota Bekasi
Sejarah awal berdirinya Dinas Sosial Kota Bekasi adalah Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bekasi, yang dipimpin oleh H. Dadang Hidayat, SE, M.M.
Pada awal sejarahnya merupakan Bagian Lingkungan Hidup yang berada di
lingkungan Sekretariat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi. Organisasi
lingkungan hidup tersebut berubah menjadi Sub Bidang Lingkungan Hidup yang
berada dibawah Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Bekasi. Seiring dengan
perkembangan pembangunan kota, status Kota Administratif Bekasi berubah menjadi
Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun
1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi.
Perubahan status kota tersebut diikuti dengan perubahan organisasi lingkungan
hidup pada tahun 2003, ketika Sub Bidang Lingkungan Hidup yang berada di bawah
Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Bekasi menjadi Dinas tersendiri yaitu Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Bekasi Nomor 30 Tahun 2003. Dinas yang berlokasi di Jalan Jenderal A.Yani No.1.
Pengangkatan personalia untuk mengisi formasi jabatan dan staf pelaksana di
lingkungan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi berdasarkan
Keputusan Walikota Nomor 821.23/15-BKD/VI/2004 tanggal 30 Juni 2004.
Perubahan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi Dinas Sosial Kota
Bekasi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Dinas Daerah Kota Bekasi, dengan ditetapkan pembentukan Dinas Kota Bekasi yang
ditindak lanjuti kedudukan, tugas dan fungsi serta susunan organisasi dinas. Pada
tahun 2008 Dinas Sosial Kota Bekasi terbagi menjadi 3 Bidang Sosial dan membawahi
seksi-seksi. Dalam perkembangannya pada tahun 2019 ini Dinas Sosial Kota Bekasi
terbagi menjadi 4 Bidang Sosial yang mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-
masing dan membawahi seksi-seksi. Dinas Sosial Kota Bekasi sekarang terletak di Jl.
Ir. H. Juanda No.157B., Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota
Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Era Otonomi Daerah telah berjalan sejalan dengan terbitnya Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Upaya untuk berpartisipasi dalam
mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi hal yang
penting. Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah dituntut untuk lebih berperan aktif
dan memiliki pemikiran yang berkembang tanggap terhadap perubahan yang demikian
cepat, sekaligus mampu beradaptasi dalam berbagai aktivitasnya. Dengan adanya
otonomi daerah, Pemerintah Kota Bekasi memiliki wewenang lebih luas di dalam
merencanakan dan melaksanakan setiap kebijakan di tingkat daerah kecuali urusan
yang ditetapkan menjadi kewenangan pusat dan propinsi. Dengan demikian Dinas
Sosial Kota Bekasi akan berperan aktif dalam kegiatan pembangunan untuk
mewujudkan visi dan misi Kota Bekasi untuk menjadi Bekasi Yang Maju Sejahtera
dan Ihsan.
2. Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Bekasi
Visi
“Terdepan dalam Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial”
Penjelasan Visi:
a. Terdepan dalam Pelayanan
Mengandung arti melalui perpaduan antara perkembangan pengetahuan, pengalaman,
prasarana/sarana dan proses kreatif dibangun sistem kerja, metode pelayanan, sistem
pendanaan, dan jejaring kerja, sehingga pelayanan kepada penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Bekasi lebih efektif dan efisien dibanding dengan
Kota-Kota lain di Jawa Barat.
b. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Perorangan, Keluarga dan Kelompok Masyarakat yang sedang mengalami hambatan
sosial, moral, baik yang berasal dari dalam maupun diluar dirinya.
Misi
1. Meningkatkan upaya Pemberdayaan, Rehabilitasi, Jaminan dan Perlindungan
Sosial bagi PMKS.
2. Meningkatnya prakarsa dan peran aktif potensi sumber kesejahteraan sosial dalam
pembangunan kesejahteraan sosial.
3. Meningkatkan penerapan nilai-nilai luhur kehidupan sosial masyarakat
4. Meningkatkan penanganan Bencana Alam dan Bencana Sosial
1.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
1. Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bekasi
Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari dengan baik dan lancar,
setiap organisasi harus memiliki struktur organisasi. Karena dengan adanya struktur
organisasi, masing-masing fungsi, peran dan tanggung jawab individu-individu,
kelompok, unit kerja yang ada dalam organisasi dapat menjalankan tugasnya dengan
baik.
Sumber: Dinas Sosial Kota Bekasi
Gambar III.1
Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bekasi
2. Tata Kerja pada Dinas Sosial Kota Bekasi
Dinas Sosial Kota Bekasi dipimpin oleh Kepala Dinas Sosial yang membawahi
langsung Administrasi Bisnis Dinas, Jabatan Fungsional, Bidang Perlindungan dan
Jaminan Sosial, Bidang Rehabilitas Sosial, Bidang Pemberdayaan Sosial dan Bidang
Penanganan Masyarakat Miskin.
Selanjutnya setiap bidang membawahi seksi-seksi. Berikut beberapa tugas dan
fungsi Seksi Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin pada
Dinas Sosial Kota Bekasi:
a. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas sesuai
lingkup bidangnya
b. Menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan visi misi bidang untuk
dirumuskan menjadi konsep visi misi Dinas Sosial
c. Menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan rencana strategis sesuai lingkup
bidang tugasnya
d. Menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan dan/atau petunjuk
teknis pada lingkup bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan
pimpinan
e. Menyiapkan bahan penyusunan dan perumusan pedoman kerja di lingkup
bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan
f. Menyelenggarakan pengelolaan dan analisa urusan pengelolaan data dan
penguatan kapasitas masyarakat miskin
g. Menghimpun bahan penyusunan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanganan data masyarakat miskin
h. Menyelenggarakan pemeliharaan database masyarakat miskin Kota Bekasi
i. Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan secara teknis operasional dan fungsional pada lingkup
tugasnya
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan
wewenang bidang tugasnya.
1.1.3. Kegiatan Organisasi
Dinas Sosial Kota Bekasi dibawah pengawasan dari Pemerintah Daerah Kota
Bekasi. Kegiatan-kegiatan organisasi pada Dinas Sosial Kota Bekasi diantaranya
yaitu:
1. Perumusan kebijakan operasional bidang kesejahteraan sosial
2. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang kesejahteraan sosial
3. Pembinaan dan fasilitas pelaksanaan tugas-tugas bidang kesejahteraan sosial
meliputi program, pemberdayaan partisipasi sosial masyarakat, pengembangan
sosial, pemulihan sosial, bantuan dan perlindungan sosial serta UPTD
4. Penyelenggaraan ketatausahaan Dinas Sosial.
1.2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini didapat berdasarkan hasil observasi secara langsung pada
Dinas Sosial Kota Bekasi dan tempat pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT) pada E-warong kelurahan Jati Rahayu, membaca dan mengolah refrensi
utama yaitu Pedoman Pedoman Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun 2018 dan
hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. selaku
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin
Dinas Sosial Kota Bekasi, ibu Samiah selaku Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Kelurahan Jati Rahayu dan bapak Endang Sobari selaku tokoh masyarakat di Kota
Bekasi.
Penulis melakukan wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. selaku
Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin
Dinas Sosial Kota Bekasi berupa pertanyaan yang mengenai manajemen pengelolaan
penyaluran bantuan sosial Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada Dinas
Sosial Kota Bekasi beserta data-data yang diperlukan dengan periode bulan Januari
sampai dengan bulan Mei 2019. Sementara penulis melakukan wawancara dengan ibu
Samiah selaku Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kelurahan Jati Rahayu dan bapak
Endang Sobari selaku tokoh masyarakat di Kota Bekasi yaitu berupa pertanyaan yang
mengenai keefektifan pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di
Kota Bekasi.
1.2.1. Manajemen Pengelolaan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Pada Dinas Sosial Kota Bekasi
Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah dalam pemberian hibah
dan bantuan sosial yang bersumber APBD merupakan persyaratan yang utama dalam
memulai penyaluran bantuan sosial. Daerah Kota Bekasi telah dibuat Peraturan Wali
Kota sebagimana diamanatkan oleh Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang
sebagian diubah dengan Permendargri Nomor 39 Tahun 2012. Peraturan ini menjadi
landasan bagi Pemerintah Daerah Kota Bekasi dalam melaksanakan pengelolaan
bantuan sosial, yakni Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tata
Cara Panganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan
Pelaporan dan Monitoring serta Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Peraturan Wali Kota ini sudah diubah sebanyak 6 (enam) kali sampai tahun 2018
dan diatur dalam Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Perubahan Keenam atas Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Tata Cara Panganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan
Pelaporan dan Monitorng serta Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Selain Peraturan Wali Kota di atas, Pemerintah Daerah Kota Bekasi juga
membuat Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 99 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penyelenggaraan dan Penanganan Kesejateraan Sosial Bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi Dinas Sosial
selaku satuan kerja Pemeritahan Daerah dalam melaksanakan penanganan
kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kota Bekasi.
Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 99 Tahun 2017 pada Pasal 8 ayat 1 dalam
penyelenggaraan kesejateraan sosial, Pemerintah Daerah Kota Bekasi melalui Dinas
Sosial bertanggung jawab memberikan bantuan sosial sebagai stimulan kepada
masyarakat yang menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Salah satu bantuan sosial
yang diselenggarakan di Daerah Kota Bekasi adalah program Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT). Program-program mengenai pengentasan kemiskinan, dimulai oleh
Pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2010, tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. maka dibentuklah Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) ditingkat pusat, yang
keaggotaannya terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku
kepentingan lainnya. Selanjutnya, di tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota, dibentuk
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Program BPNT diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam rangka untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi, ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial
serta mendorong keuangan inklusif. Untuk mendukung pelaksanaan program BPNT,
maka Presiden Republik Indonesia telah menetapkan Perpres RI Nomor 63 Tahun
2017, tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. Pada awalnya, program
BPNT merupakan program pengganti dari program Beras Sejahtera (Rastra).
Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi mulai
dilaksanakan pada tahun 2017. Kota Bekasi termaksuk pilot rider atau salah satu dari
44 kota yang terpilih memiliki akses dan fasilitas yang memadai sebagai kota pertama
kali menyelenggaraan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Indonesia.
FLOWCHART PENYALURAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)
KEMENSOSDINAS SOSIALKOTA BEKASI
KELURAHAN KPMBANK
PENYALURE-WARONG
Ph
ase
FORMULIR DATA DAFTAR CALON
KPM
REGISTRASI CALON KPM
DATA DAFTAR CALON KPM
DATA DAFTAR CALON KPM
VALIDASI DATA CALON
KPM
DATA DAFTAR KPM
TERVALIDASI
DATA DAFTAR CALON KPM YANG
TIDAK DATANG
PENGECEKAN KPM
SURAT KETERANGAN
DATA DAFTAR KPM PENGGANTI
MUSYAWARAH KELURAHAN
(MUSKEL)
DATA DAFTAR KPM
PERUBAHAN
DATA DAFTAR KPM
PERUBAHAN
DATA DAFTAR KPM
PERUBAHAN
PROSES PENGESAHAN
DATA DAFTAR KPM PERUBAHAN YANG SUDAH DISAHKAN
VALIDASI DATA DAFTAR KPM
PERUBAHAN YANG SUDAH DISAHKAN
PEMBUKAAN REKENING
BANK
KARTU KOMBO
KARTU KOMBO
PROSES TRANSAKSI
PENYALURAN
SELESAI
MULAI
FORMULIR DATA DAFTAR CALON
KPM
FORMULIR DATA DAFTAR CALON
KPM
DATA DAFTAR KPM
TERVALIDASI
DATA DAFTAR KPM
TERVALIDASI
FORMULIR DATA DAFTAR CALON
KPM
DATA DAFTAR KPM
TERVALIDASI
A
A
A
YA
YA TIDAK
TIDAK
YA TIDAK
Sumber: Dinas Sosial Kota Bekasi
Gambar III. 2
Alur (flowchart) Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Keterangan Gambar Alur (flowchart) Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT):
1. Mulai
2. Kementerian Sosial akan membuat dan mengirimkan format formulir
pemberitahuan Calon KPM dalam bentuk sofcopy dengan lampiran daftar KPM per
kelurahan.
3. Kementerian Sosial mengirimkan format formulir pemberitahuan Calon KPM
dalam bentuk sofcopy kepada Wali Kota Bekasi dengan lampiran daftar KPM per
kelurahan yang diteruskan kepada Dinas Sosial Kota Bekasi
4. Dinas Sosial Kota Bekasi mengirimkan formulir pemberitahuan Calon KPM dalam
bentuk sofcopy dengan lampiran daftar KPM kepada kelurahan-kelurahan yang ada
di Kota Bekasi
5. Kelurahan mengirimkan formulir kepada masing-masing calon KPM sesuai dengan
data yang dikirimkan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi
6. Bagi calon KPM yang sudah menerima formulir akan diberitahukan tanggal dan
tempat untuk melakukan registrasi sekaligus mecocokkan data oleh masing-masing
kelurahannya.
7. Bagi calon KPM yang datang registrasi, masing-masing kelurahan akan
mengirimkan data calon KPM tersebut kepada Dinas Sosial Kota Bekasi melalui
aplikasi SIKS-NG
8. Data calon KPM diterima oleh Dinas Sosial Kota Bekasi melaluli aplikasi SIKS-
NG
9. Dinas Sosial Kota Bekasi melakukan validasi data sesuai dengan KTP/KK atau data
pendukung lainnya. Bagi calon KPM yang datanya tervalidasi maka KPM tersebut
masuk dalam daftar KPM tervalidasi yang akan dikirim ke Kementerian Sosial.
10. Bagi calon KPM yang datanya tidak tervalidasi akan di lakukan pengecekkan yang
oleh kelurahan dan dibantu Dinas Sosial Kota Bekasi. Apabila data sudah sesuai
maka kelurahan akan mengeluarkan surat keterangan yang menyatakan bahwa
KPM adalah benar orang tersebut dan data akan divalidasi kembali lalu dimasukkan
kedalam data daftar KPM tervalidasi
11. Kementerian Sosial meneruma data daftar KPM yang tervalidasi oleh Dinas Sosial
Kota Bekasi. Data ini akan dikirimkan kepada Bank Penyalur
12. Bagi calon KPM yang tidak datang registrasi, masing-masing kelurahan akan
mengirimkan data calon KPM tersebut kepada Dinas Sosial Kota Bekasi melalui
aplikasi SIKS-NG
13. Bagi calon KPM yang tidak datang registrasi maka kelurahan dibantu oleh Dinas
Sosial Kota Bekasi akan melakukan pengecekan ke tempat tinggal KPM sesuai
dengan alamat KPM tersebut. Apabila data sudah sesuai maka kelurahan akan
mengeluarkan surat keterangan yang menyatakan bahwa KPM adalah benar orang
tersebut dan data akan divalidasi kembali dimasukkan kedalam data daftar KPM
tervalidasi
14. Bagi calon KPM yang setelah dilakukan pengecekkan datanya tidak sesuai maka
akan dibuatkan data daftar KPM pengganti oleh kelurahan
15. Data daftar KPM pengganti akan disepakati melalui Musyawarah Kelurahan
(Muskel)
16. Data daftar KPM pengganti sudah disepakati dan menjadi data daftar KPM
perubahan yang akan dikirim ke Dinas Sosial Kota Bekasi melalui aplikasi SIKS-
NG
17. Dinas Sosial Kota Bekasi menerima data daftar KPM perubahan melaui aplikasi
SIKS-NG dan dikirim kepada Kemenenterian Sosial untuk disahkan
18. Kementerian Sosial menerima data daftar KPM perubahan dan melakukan proses
pengesahan data daftar KPM perubahan
19. Data daftar KPM perunahan yang sudah disahkan akan dikirim kembali kepada
Dinas Sosial Kota Bekasi dan akan divalidasi oleh Dinas Sosial Kota Bekasi
20. Data daftar KPM yang sudah divalidasi akan dimasukan kedalam data daftar KPM
tervalidasi dan akan dikirim ke Bank Penyalur
21. Data daftar KPM tervalidasi yang dikirim Dinas Sosial Kota Bekasi diterima oleh
Bank Penyalur dan akan membukakan rening bank sesuai data yang dikirimkan
Dinas Sosial Kota Bekasi
22. Bank Penyalur mencetak kartu kombo sesuai data rekening bank yang telah
dibukakan
23. Kartu kombo diberikan kepada KPM sebagai alat transaksi penyaluran bantuan
24. Proses transaksi penyaluran dilaksanakan pada saat penyaluran berlangsung yaitu
di E-warong masing-masing kelurahan
25. Selesai
1. Penyaluran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota
Bekasi, Bantuan Pangan Non Tunai atau disingkat BPNT adalah bantuan sosial Pangan
yang disalurkan dalam bentuk non tunai dari pemerintah kepada KPM (Keluarga
Penerima Manfaat) setiap bulannya melalui mekanisme uang elektronik yang
digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan atau E-
warong yang bekerja sama dengan Bank Penyalur.
Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dilaksankan melalui jariangan
sistem pembayaran elektronik interoperabilitas dan interkoneksi yang dapat
melibatkan Bank Penyalur, Prisipal, dan Perusahaan Switching. KPM dapat
menukarkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mereka dengan bahan Pangan
melalui E-warong, yaitu usaha mikro, kecil, koperasi, pasar tradisonal, warung, toko
kelontong, E-warong KUBE, warung desa, Rumah Pangan Kita (RPK), Agen Laku
Pandai, Agen Layanan Keuangan Digital (LKD) yang menjual bahan Pangan atau
usaha eceran lainnya. Penetapan E-warong sepenuhnya merupakan wewenang Bank
Penyalur.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, MM Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota
Bekasi, Bank Himbara atau bank penyalur di Kota Bekasi adalah Bank BNI, Bank BRI
dan Bank Mandiri. Sedangkan julmlah E-warong di Kota Bekasi yaitu sebanyak 175
E-warong yang terdiri dari 100 agen dan 75 warung.
Penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah keluarga, yang
selanjutnya disebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT), dengan kondisi sosial ekonomi 25% terendah di daerah pelaksanaan yang
terdiri dari peserta PKH (Program Keluarga Harapan) dan non PKH (Program
Keluarga Harapan).
Sumber data KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah Data Terpadu
Program Penanganan Fakir Miskin disebut DT-PPFM yang merupakan Pemutakhiran
Data Terpadu dua tahun sebelumnya. DT-PPFM dikelola oleh Kelompok Kerja
Pengelolaan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin yang disebut Pokja Data
yang dibentuk melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Sosial. Pokja Data terdiri dari
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK),
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian
Sosial, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Sekretariat Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Pagu Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten/Kota merupakan
jumlah KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disetiap Kabupaten/Kota. Pagu
Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten/Kota ditetapkan oleh
Mentei Sosial pada waktu penetapan Pagu Provinsi. Pemerintah Kabupaten/Kota dapat
menganggarkan pada APBD belanja bantuan sosail untuk menambah Pagu Penerima
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi keluarga yang dianggap miskin dan tidak
termaksuk dalam daftar KPM, sesuai kemampuan daerah, setelah memprioritaskan
pemenuhan belanja urusan Pemerintahan wajib dan pilihan, kecuali ditentukan lain
dalam ketentuan peraturan perundangan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, MM Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota
Bekasi jumlah Keluaga Penerima Manfaat (KPM) Kota Bekasi pada bulan Mei 2019
sebanyak 56.383 Kepala Kelurga (KK) yang terdiri dari 38.004 peserta PKH dan
18.379 non PKH dengan rincian jumlah KPM masing-masing kelurahan terdapat di
Bab 3.2.
Daftar KPM diserahkan kepada Bank Penyalur dan Pemerintah Daerah oleh
Kementerian Sosial. Penyerahan data by name by addres selambat-lambatnya
diserahkan ke bank dua minggu setelah Keputusan Menteri Sosial tentang penetapan
kuota program per Provinsi dan Kabupaten/Kota. Data tersebut menjadi acuan Bank
Penyalur membukakan rekening tabungan untuk setiap KPM secara kolektif dan
penyiapan agen penyalur bantuan sesuai dengan rasio pelayanan yang memadai.
Pembukaan rekening akan diikuti pembukaan sub akun Uang Elektonik Bantuan
Pangan setelah proses registrasi peserta selesai. Nama calon pemilik rekening
diutamakan atas nama perempuan dalam keluarga, baik sebagai Kepala Keluarga
ataupun pasangan kepala keluarga. Dalam hal tidak ada perempuan dalam keluarga
penerima, diperlukan Surat Keterangan Lurah/Kepala Desa untuk menginformasikan
penggantinya saat registrasi.
Berkaitan dengan kepemilikan Kartu Kelurga Sejahtera (KKS), terdapat
penerima KKS dari program terdahulu. Begitu juga dengan kepesertaan dalam
Penerima Bantuan Iuran (PBI), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Indonesia
Pintar (KIP) apabila data yang bersangkutan tidak terdapat dalam daftar KPM dan
merasa berhak memperoleh Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) maka dapat melapor
mengikuti proses MPM/SLRT/sistem pengaduan resmi lainnya.
Instrumen pembayaran yang digunakan sebagai media penyaluran program
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada KPM adalah Kartu Kombo sebagaimana
desain di bawah ini:
Sumber: Pedoman Umum BPNT 2018
Gambar III.3
Contoh Desain Kartu Kombo
Kartu Kombo sebagai identitas KPM dan berfungsi sebagai uang elektronik dan
tabungan, sehingga pada saat pengambilan bantuan sosial perlu dibawa oleh KPM.
Kartu Kombo menyimpan nilai besaran manfaat bantuan pangan yang diberikan, jika
tidak digunakan atau dicairkan pada bulan berjalan, dana dan bantuan tidak akan
hilang, dana tersebut akan terakumulasi. Pada Kartu Kombo tertera nama penerima,
nomor peserta, nama Bank Penyalur dan nomor pengaduan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, MM Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota
Bekasi, setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kota Bekasi mendapatkan
bantuan sosial sebesar Rp 110.000,00 (Seratus Ribu) yang setiap bulannya akan
ditransfer ke rekening bank masing-masing KPM.
Kelembagaan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terdiri dari Tim
Pengendali yang di ketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan dan Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan. Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melaksanakan fungsi koordinasi,
sinkronisasi dan pengendalian dalam perumusan kebijakan Program Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT) dengan membentuk Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan, yang
teridiri dari Tim Kooridinasi Bansos Pangan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan.
Adapun prinsip, tujuan dan manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai
berikut:
a. Prinsip Utama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
1) Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM
2) Memberikan pilihan dan kendali kepada KPM tentang kapan, berapa, jenis,
kualitas, dan harga bahan pangan (beras dan/atau telur) serta tempat membeli
sesuai dengan preferensi (tidak diarahkan pada E-warong tertentu dan bahan
pangan tidak dipaketkan)
3) Mendorong usaha eceran rakyat untuk memperoleh pelanggan dan
peningkatan penghasilan dengan melayani KPM
4) Memberikan akses jasa keuangan kepada usaha eceran rakyat dan kepada
KPM
5) E-warong dapat membeli pasokan bahan Pangan dari berbagai sumber
sehingga terdapat ruang alternatif pasokan yang lebih optimal
6) Bank Penyalur bertugas menyalurkan dana bantuan ke rekening KPM dan
tidak bertugas menyalurkan bahan Pangan kepada KPM, termaksuk tidak
melakukan pemesanan bahan Pangan.
b. Tujuan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
1) Mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuan
Pangan
2) Memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM
3) Meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu penerima bantuan Pangan bagi
KPM
4) Memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan
Pangan
5) Mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Bekelanjutan (Sustainable
Development Goals)
c. Manfaat Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
1) Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat KPM sekaligus sebagai
mekasime perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
2) Meningkatnya efisensi penyaluran bantuan sosial
3) Meningkatnya transaksi Non tunai dalam agenda Gerakan Nasional Non
Tunai (GNNT)
4) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah terutama usaha, mikro dan
kecil di bidang perdagangan.
2. Peran Dinas Sosial Kota Bekasi dalam Manajemen Pengelolaan Penyaluran
Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Bekasi (BPNT)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin, Dinas Sosial Kota
Bekasi sebagai anggota Tim Koordinasi Bansos Pangan Kota Bekasi berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Wali Kota yang mempunyai tugas melakukan
koordinasi perencanaan anggaran, pemutakhiran data KPM, sosialisasi, pelaksanaan
penyaluran, pemantauan dan evaluasi, penanganan pengaduan serta melaporkan
hasilnya kepada Tim Koordinasi Bansos Pangan Provinsi dan Tim Koordinasi Bansos
Pangan Pusat. Tim Koordinasi Bansos Pangan Kota Bekasi dibantu juga oleh
Koordinator Kabupaten/Kota Program Keluarga Harapan (PKH) dan Koordinator
Kabupaten/Kota Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) dalam pendampingan Program
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pada tahun 2019 Tim Koordinasi Bansos Pangan Kota Bekasi menyepakati jenis
manfaat yang diterima oleh KPM adalah beras saja. Kesepakatan ini dituliskan
didalam Juknis (Petunjuk Teknis) Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun
2019 yang dibuat oleh Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi. Hasil kesepakatan ini adalah
sebuah pertimbangan atas evaluasi pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) tahun 2018.
Fungsi Dinas Sosial Kota Bekasi dalam manajemen pengelolaan penyaluran
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi untuk melaksanakan tugas
tersebut sebagai berikut:
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, MM Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin, perencanaan Dinas
Sosial Kota Bekasi dalam penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
yaitu koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah) untuk mendukung pelaksanaan program Bantuan Pangan Non
Tunai dengan aparatur setempat.
Tahapan-tahapan proses perancanaan anggaran Hibah dan Bantuan Sosial
Daerah Kota Bekasi yang salah satunya adalah program Bantuan Sosial Non Tunai
(BPNT) sebagai berikut:
1) Tahap Pertama: Dinas Sosial Kota Bekasi menyampaikan usulan
permohonan Bantuan Sosial secara tertulis berupa proposal kepada Wali Kota
Bekasi.
2) Tahap Kedua: Wali Kota menunjuk SKPD terkait (melalui disposisi) untuk
melakukan evaluasi terhadap proposal tersebut dengan tujuan untuk
megetahui keberadaan pemohon apakah sudah sesuai dengan proposal yang
diajukan (tidak fiktif). SKPD terkait tersebut adalah:
a) Sekretariat Daerah yaitu Kabag (Kepala Bagian) pemerintahan melukakan
evaluasi usulan hibah dari Pemerintah, Pemerintah Daerah lainnya,
Perusahaan Daerah
b) Sekretariat Daerah yaitu Kabag Kesejahteraan Rakyat melukakan evaluasi
usulan hibah dari masyarakat dibidang perekonomian, kesehatan,
keagamaan olah raga Non profesional, kesenian, adat istiadat dan
organisasi kemasyarakatan serta bantuan sosial dari anggota/kelompok
masyarakat.
c) Dinas Pendidikan melakukan evaluasi usulan hibah dari masyarakat
bidang pendidikan dan organisasi kemasyarakatan bidang pendidikan.
d) Badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat melakukan
evaluasi usulan hibah dari KPU Kota, Panwaslukada dan Pengamanan
Pemilu Kepada Daerah.
3) Tahap Ketiga: Kepala SKPD terkait menyampaikan hasil evaluasi berupa
rekomendasi kepada Wali Kota melalui TAPD.
4) Tahap Keempat: TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi tersebut
sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan daerah.
5) Tahap Kelima: Rekomendasi kepala SKPD dan pertimbangan TAPD menjadi
dasar pencantuman alokasi anggaran hibah dalam rancangan KUA dan PPAS
yang akan dibahas bersama DPRD.
6) Tahap Keenam: Setelah dibahas bersama TAPD dan Banggar DPRD, maka
dicantumkanlah semua nama-nama calon penerima yang jelas (by name by
address) dalam rencana kegiatan anggaran (RKA) yang selanjutnya
dimasukkan dalam RAPBD.
7) Tahap Ketujuh: RAPBD kemudian dibahas kembali bersama DPRD untuk
disepakati menjadi Perda (Peraturan Daerah) dan dijabarkan dalam Peraturan
Kepada Daerah tentang APBD untuk dijalankan pada 1 Januari tahun
berikutnya.
Setelah disetujui oleh DPRD, Perda dan Perkada dievaluasi oleh Menteri
Dalam Negeri.
8) Tahap Kedelapan: Setelah dievaluasi oleh Mendagri, maka nama-nama yang
tercantum dalam calon penerima hibah dan bantuan sosial yang tertera dalam
APBD berhak untuk menerima dana tersebut.
Tabel III.1
Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2018
No. Jabatan Organik Kedudukan dalam Tim
1. Wali Kota Penanggungjawab
2. Wakil Wali Kota Wakil Penanggungjawab
3.
Adminitrasi Bisnis Daerah Pemerintah
Kota
Ketua
4.
Asisten Adminitrasi Bisnis Daerah
Pemerintah Kota
Koordinator
5. Kepala Dinas PPKAD Wakil Ketua I
6. Kepala BAPPEDA Wakil Ketua II
7. Adminitrasi Bisnis Dinas PPKAD Adminitrasi Bisnis I
8. Adminitrasi Bisnis BAPPEDA Adminitrasi Bisnis II
9. Para Kepala Bidang pada Dinas PPKAD Anggota
10. Para Kepala Bidang pada BAPPEDA Anggota
11. Para Kepala Seksi pada Dinas PPKAD Anggota
12. Para Kepala Seksi pada BAPPEDA Anggota
13. Staf Dinas PPKAD dan Staf BAPPEDA Sekretariat TAPD
Sumber : BPKAD Kota Bekasi 2018
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M, Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota
Bekasi, Pemerintah Daerah Kota Bekasi belum dapat merealisasikan anggaran
belanja Hibah dan Bantuan Sosial pada tahun anggaran 2019 ini, dikarenakan saat
ini kemampuan daerah Kota Bekasi yang tidak memadai setelah memprioritaskan
pemenuhan belanja urusan Pemerintahan wajib.
Walaupun demikian, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tetap akan
terlaksana sesuai dengan jumlah KPM yang datanya sudah tervalidasi. Perencanaan
anggaran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini akan tetap dilakukan
Dinas Sosial Kota Bekasi setiap tahunnya.
b. Pengorganisasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota
Bekasi, pengorganisasian pada Dinas Sosial Kota Bekasi dalam penyaluran
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yaitu adanya SK (Surat Keputusan). SK dibuat
oleh Kementerian Sosial, Wali Kota Bekasi dan Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi.
SK digunakan untuk mengorganisirkan tugas dari masing-masing bagian dalam
melaksankan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi. SK
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi akan dibuat setiap tahunnya. SK yang terkait
Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah:
1) SK Direktur Penanganan Fakir Miskin Perdesaan Kementerian Sosial nomor
515/PFM. PFMPD/KPTS/12/2017 tentang Penetapan Pendamping Sosial
Penyaluran Bantuan Sosial Beras Sejatera dan Bantuan Pangan Non Tunai
Wilayah I dari Unsur Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial.
2) SK Wali Kota Bekasi nomor 460/Kep.131-Dinsos/II/2018 tentang Penetapan
Tim Koordinasi Pelaksana Bantuan Pangan Non Tunai Tingkat Tahun 2018
3) SK Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi nomor 027/Kep.05-Dinsos/2019 tentang
Penetapan Supervisor dan Pendamping Sosial Bantuan Pangan Non Tunai
Kota Bekasi Tahun 2019. SK terdapat pada Lampiran.
SK Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi menetapkan bahwa supervisor dan
Pendamping BPNT adalah Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang
ada di Kota Bekasi. Jumlah TKSK yang ada di Kota Bekasi sebanyak 12, yang
bertugas dan berfungsi sebagai berikut:
1) Melaksanakan sosialisasi, pengendalian, pemantauan dan evaluasi pada
pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kota Bekasi
serta mendokumentasikan kegiatan selama kegiatan berlangsung
2) Melakukan validasi dan pemutakhiran data Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) dengan Bank
3) Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan sebagaimana kegiatan di atas,
serta melaporkannya kepada Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi
c. Pengimplementasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota
Bekasi, pengimplementasian atau pelaksanaan Dinas Sosial Kota Bekasi dalam
penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yaitu:
1) Pelaksanaan validasi dan pemutakhiran data KPM (Keluarga Penerima
Manfaat) serta mengkordinasikan dengan Bank Penyalur dan Tim Koordinasi
Bansos Pangan Pusat
Sumber: Pedoman BPNT Tahun 2018
Gambar III.4
Bagan Pelaksanaan Registrasi
Kementerian Sosial akan membuat dan mengirimkan format
pemberitahuan Calon KPM dalam bentuk sofcopy kepada Wali Kota Bekasi
yang akan diteruskan kepada Dinas Sosial Kota Bekasi dengan lampiran
daftar KPM per kelurahan.
Kemudian Dinas Sosial Kota Bekasi akan mencetak dan mengirimkan
format pemberitahuan kepada Kepala Lurah dan ditembuskan kepada
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK) dan Program Keluarga
Harapan (PKH) dan selanjutnya format pemberitahuan yang sudah dicetak
tersebut diberikan kepada calon KPM oleh Kepala Kelurahan masing-masing
wilayah. Berikut contoh format pemberitahuan melalui surat:
Sumber: Pedoman BPNT Tahun 2018
Gambar III.5
Contoh Surat Pemberitahuan Kepada Calon KPM
Surat Pemberitahuan kepada calon KPM terkait status kepesertaannya
setidaknya berisi informasi sebagai berikut:
a) Informasi idenstitas KPM:
(1) Nama pasangan kepala keluarga (calon pemilik rekening)
(2) Nama Kepala Keluarga
(3) Nama anggota keluarga lainnya
(4) Alamat tinggal keluarga
(5) Nomor Induk Kependudukan (NIK)
(6) Kode unik keluarga dalam DT-PPFM
(7) Nama gadis ibu kandung
(8) Nomor peserta PKH
b) Pemberitahuan bahwa keluarga tersebut termaksuk dalam daftar calon
KPM
c) Informasi bahwa calon KPM yang namanya tertera di dalam format
pemberitahuan harus mengikuti proses registrasi KPM yang waktu dan
tempatnya akan diumumkan kemudian oleh perangkat desa/kelurahannya
d) Dokumen-dokumen pendukung yang perlu dibawa oleh KPM untuk
mengikuti proses registrasi yaitu surat pemberitahuan dan dokumen
identitas seperti KTP, KK atau dokumen lain yang dapat menunjukkan
identitas sebenarnya dari calon KPM
e) Formulir pembukaan rekening yang diperoleh dari Kantor Cabang (KC)
Bank Penyalur dapat disampaikan bersama format pemberitahuan untuk
dilengkapi dengan dokumen yang menjadi syarat pembukaan rekening
oleh KPM
Dinas Sosial Kota Bekasi dan Bank Penyalur menetapkan jadwal dan
lokasi registrasi calon KPM per kelurahan. Registrasi calon KPM dilakukan
per kelurahan di kantor kelurahan atau tempat lain yang disepakati bersama
kelurahan dengan Bank Penyalur. Sebelum melaksanakan validasi dan
pemutakhiran data KPM, Dinas Sosial Kota Bekasi menugaskan perangkat
kelurahan dan Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ditiap
kelurahan untuk mencocokan data dalam daftar KPM dengan identitas KPM
menggunakan aplikasi SIKS-NG.
Bagi kelurahan yang tidak memiliki akses internet atau mengalami
gangguan untuk mengakses aplikasi SIKS-NG Dinas Sosial Kota Bekasi
mencetak daftar KPM di setiap kelurahan tersebut untuk dilakukan
pengecekan secara manual dan melampirkan Surat Pertanyaan orang yang
sama. Aplikasi SIKS-NG adalah kepanjangan dari Sistem Informasi
Kesejateraan Sosial-Next Generation, yaitu sebuah sistem informasi yang
menjadi sarana menghimpun, mengolah, dan menyajikan data dan informasi
terkait penyelenggaraan program-program kesejahteraan sosial. Aplikasi
SIKS-NG sudah terpasang disetiap kelurahan di Kota Bekasi.
Dinas Sosial Kota Bekasi dalam melaksanakan proses validasi dan
pemutakhiran data akan mencocakan kembali daftar data Calon KPM. Ada
dua kemungkinan hasil pencocokan data yaitu:
a) Data sesusai
Bagi calon KPM yang datanya sudah tervalidasi dapat melanjutkan
pembukaan rekening dan mendapatkan kit kartu kombo di Bank Penyalur
wilayah masing-masing.
b) Data tidak sesuai
Apabila terdapat kesalahan kecil dalam penulisan seperti kesalahan
penulisan nama, NIK, dan alamat. Maka Dinas Sosial berkoordinasi
dengan perangkat kelurahan untuk mencocokkan data administrasi
kependudukan diwilayahnya. Apabila KPM terbukti adalah benar yang
bersangkutan, maka pihak kelurahan dapat memberikan surat keterangan
yang menyatakan KPM adalah orang yang dimaksud dalam daftar KPM
dengan pembetulan
Namun, apabila informasi dalam dokumen kependudukan sama sekali
berbeda dengan kondisi:
(1) Data pada daftar KPM tidak sesuai dengan dokumen pendukung
KPM, misalnya nama yang tertulis dalam daftar KPM sama sekali
berbeda dengan nama yang tertulis dalam dokumen identitas. Contoh
dibeberapa tempat ada kebiasaan menggunakan nama panggilan
dalam dokumen kependudukan. Dalam daftar KPM tertulis nama
“AMA GAZA” sementara di KTP tertulis “ALI SODIKIN”, maka
KPM harus mendapatkan Surat Keterangan dari kelurahan.
(2) Data daftar KPM tidak sesuai dengan dokumen pendukung KPM
disebabkan perubahan struktur keluarga, seperti berpisahnya Kepala
Keluarga dengan Pasangan Kepala Keluarga atau meninggalnya
Kepala Keluarga, NIK sama sekali berbeda, maka KPM harus
melapor ke Pendamping BPNT atau perangkat kelurahan untuk
selanjutnya diproses ke dalam penggantian kepemilikan rekening
sesuai proses penggantian KPM.
(3) Apabila KPM tidak memiliki KTP maka KPM harus mengurus
dokumen tersebut pada perangkat kelurahan (berupa Surat
Keterangan/Pengganti KTP)
Dalam proses memvalidasi dan pemutakhiran daftar data KPM oleh
Dinas Sosial Kota Bekasi terjadi adanya data KPM yang belum dapat
divalidasi karena calon KPM tidak hadir saat registrasi calon KPM di
kelurahan tempat tinggalnya. Dinas Sosial Kota bekasi yang berkoordinasi
dengan Pendamping BPNT, petugas Bank Penyalur dan Kementrian Sosial
akan memastikan dengan mengecek calon KPM dan mendatangi rumah calon
KPM. Bagi calon KPM yang berkebutuhan khusus (lansia, penyandang
disabilitas, KPM dengan Kepala Keluarga sakit keras dan lainnya) akan
dilalukan pengecekan dengan mendatangi rumah calon KPM.
Kepesertaan calon KPM akan dibatalkan atau tidak dapat dialihkan
dalam hal ini bila calon KPM:
a) Meninggal dan berasal dari calon KPM beranggaota tunggal
b) Berasal dari calon KPM yang seluruh anggotanya pindah ke
Kabupaten/Kota lain
c) Berasal dari calon KPM yang menolak/mengundurkan diri sebagai KPM
Bagi KPM yang tidak ditemukan, dibatalkan atau tidak dapat dialihkan
kepesertaannya akan dilakukan penggantian KPM oleh perangkat kelurahan
melalui Musyawarah Kelurahan (Muskel) dengan melibatkan RT/RW
setempat dan Penamping BPNT serta terbuka untuk umum. Mekanisme
penggantian calon KPM sebagai berikut:
a) Calon KPM pengganti harus diambil dari DT-PPFM yang dianggap layak
yang dimiliki oleh OPD urusan sosial yang diakses memalui aplikasi
SIKS-NG.
Dalam hal tidak ada lagi KPM pengganti di kelurahan yang dapat diambil
dari DT-PPFM maka kuota kosong yang tersisa di kelurahan tersebut dapat
dialihkan ke kelurahan lain melalui Musyawarah Kecamatan (Muscam).
Pelaksanaan Muscam harus dilengkapi Berita Acara (BA) Muscam serta
dilaporkan oleh Tim Koordinasi Bansos Pangan Kecamatan kepada OPD
urusan sosial untuk dilakukan penetapan kuota kelurahan yang baru serta
untuk dilakukan perubahan Daftar KPM melalui aplikasi SIKS-NG
b) Jika Muskel mengindetifikasi adanya keluarga yang berhak menerima
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) namun belum terdaftar di DT-PPFM,
maka keluarga tersebut dapat melakukan pendaftaran mandiri untuk
diproses ke dalam DT-PPFM melalui Sistem Layanan dan Rujukan
Terpadu (SLRT), Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) yang
terhubung dengan aplikasi SIKS-NG untuk diproses lebih lanjut.
Pendaftaran melalui SLRT bersifat aktif dan pasif dimana KPM dapat
KPM mendatangi Pusat Kesejateraan Sosial (Puskesos) di kelurahan atau
Sekretariat SLRT Kota atau dikunjungi fasilitator SLRT dirumahnya.
c) Perangkat kelurahan mencatat informasi perubahan data. Informasi
tersebut dapat dicatat dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) untuk
di masukkan ke dalam aplikasi SIKS-NG dan dilengkapi dengan Berita
Acara yang ditanda tangani oleh Wali Kota Bekasi
d) Perangkat kelurahan, petugas Bank Penyalur, pendamping BPNT yang
berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Bekasi mengundang KPM
pengganti untuk melakukan registrasi peserta susulan dengan proses yang
sama yang telah terjadi pada KPM dalam Daftar KPM.
e) Kepala Kalurahan menyampaikan daftar akhir KPM termaksuk
perubahannya selanjutnya disebut Daftar KPM Perubahan kepada Tim
Koordiansi Bansos Pangan Kecamatan yang akan diteruskan kepada Dinas
Sosial Kota Bekasi.
f) Wali Kota melalui Dinas Sosial Kota Bekasi mengesahkan Berita Acara
Daftar KPM Perubahan dan mengirimkan salinan elektroniknya kepada
Direktorat Jendaral PFM Kementerian Sosial dengan tembusan kepada
Gubernur selambat-lambatnya diterima setiap tanggal 15 oleh Direktorat
Jendaral PFM Kementerian Sosial.
g) Daftar KPM Perubahan kemudaian disahkan oleh Direktorat Jendaral
PFM Kementerian Sosial pada tanggal 20 setiap bulannya. Selanjutnya
Daftar KPM Perubahan yang telah disahkan dikirimkan oleh Kementerian
Sosial kepada Bank Penyalur dan Dinas Sosial Kota Bekasi
Sedangkan penggantian KPM dapat dilakukan bila calon KPM
meninggal, bekerja di luar kota atau TKI, cerai atau meninggalkan rumah
tanpa keterangan, namun masih terdapat anggota keluarga lainnya yang masih
dalam satu KK maka dapat digantikan oleh ahli waris dengan prioritas
penentuan pengganti kepemilikan (rekening) sebagai berikut:
a) Anggota keluarga perempuan dikeluarganya yang berumur diatas 17 tahun
dan memiliki dokumen identitas kependudukan.
b) Jika calon KPM tidak memiliki anggota keluarga perempuan yang
berumur diatas 17 tahun, maka yang dicetakkan rekening adalah tetap
Kepala Keluarga
c) Jika Kepala Keluarga tidak ada, maka dapat diajukan anggota keluarga
laki-laki yang berumur diatas 17 tahun dan memiliki dokumen identitas
kependudukan
d) Jika tidak ada keluarga lain yang berumur diatas 17 tahun dan memiliki
dokumen identitas kependudukan, maka dapat perwalian yang disahkan
oleh pihak kelurahan.
Dinas Sosial Kota Bekasi setiap sebulan sekali melakukan validasi dan
pemutakhiran data untuk dikoordinasikan dengan Bank Penyalur dan Tim
Koordinasi Bansos Pangan Pusat. Sementara, untuk penggantian KPM
dilakukan dalam 6 bulan sekali.
Tabel III.2
Daftar KPM Bulan Mei 2019
NO KECAMATAN KELURAHAN KPM
1
BANTAR GEBANG
Bantar Gebang 593
Ciketing Udik 485
Cikiwul 802
Sumur Batu 806
JUMLAH 2.686
2
BEKASI BARAT
Bintara 1.972
Jaka Sampurna 1.957
Kota Baru 909
Kranji 1.060
JUMLAH 5.898
3
BEKASI UTARA
Harapan Baru 4.476
Harapan Jaya 1.671
Kaliabang Tengah 1.840
Marga Mulya 797
Perwira 862
Teluk Pucung 1.147
JUMLAH 6.764
4
BEKASI TIMUR
Aren Jaya 1.196
Bekasi Jaya 1.614
Duren Jaya 1.395
Margahayu 1.866
JUMLAH 6.071
5
BEKASI SELATAN
Jaka Mulya 788
Jaka Setia 662
Kayuringin Jaya 914
Marga Jaya 412
Pekayon Jaya 732
JUMLAH 3.508
6
MEDAN SATRIA
Harapan Mulya 760
Kali Baru 1.023
Medan Satria 698
Pejuang 1.140
JUMLAH 3.621
7
MUSTIKA JAYA
Mustika Jaya 2.044
Mustika Sari 1.137
Cimuning 952
Pedurenan 1.679
JUMLAH 5.812
8 Bojong Menteng 1.277
Bojong Rawa Lumbu 1.040
Pengasinan 956
Sepanjang Jaya 932
JUMLAH 4.205
9
JATI ASIH
Jati Asih 974
Jati Kramat 1.566
Jati Luhur 795
Jati Mekar 1.321
Jati Rasa 884
Jati Sari 855
JUMLAH 6.395
10
JATI SAMPURNA
Jati Sampurna 559
Jati Karya 192
Jati Raden 758
Jati Rangga 650
Jati Ranggon 888
JUMLAH 3.407
PONDOK MELATI
Jati Melati 485
Jati Murni 652
Jati Rahayu 1.565
Jati Warna 771
JUMLAH 3473
Jati Waringin 897
Jati Cempaka 1.199
Jati Makmur 1.502
Jati Bening 810
Jati Bening Baru 480
JUMLAH 4.888
JUMLAH KESELURUHAN 56.383
Sumber: Dinas Sosial Kota Bekasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M.
Kasi Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas
Sosial Kota Bekasi, Kota Bekasi terdiri dari 12 kecamatan dan 55 kelurahan.
Penerima manfaat Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang
datanya tervalidasi oleh Dinas Sosial Kota Bekasi pada bulan Mei tahun 2019
sebanyak 56.368 KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Jumlah ini dapat
berubah setiap bulannya karena adanya KPM yang tidak tervalidasi oleh
Dinas Sosial Kota Bekasi.
Jumlah KPM Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota
Bekasi yang datanya tidak tervalidasi pada bulan Mei tahun 2019 adalah
sebanyak 8.425 KPM dengan indikasi data ganda. Jumlah KPM yang akan
melakukan penggantian kepemilikkan rekening sebanyak 152 KPM dan
jumlah KPM untuk usulan baru sebanyak 1.996 KPM. Bagi KPM yang
datanya tidak tervalidasi akan dilakukan pengecekkan KPM dan selanjutnya
bila KPM kepesertaannya tidak dapat dialihkan maka akan dilakukan
penggantian KPM dan calon KPM tersebut melakukan registrasi susulan
dengan mekanisme yang sudah dijelaskan di atas.
2) Melakukakan edukasi dan sosialisasi program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) kepada jajaran Pemerintah Daerah tingkat Kota Bekasi, pendamping
BPNT, Camat dan Lurah.
Berikut adalah alur edukasi dan sosialisasi program Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT):
Sumber: Pedoman BPNT Tahun 2018
Gambar III.6
Alur Edukasi dan Sosialisasi
Dinas Sosial Kota Bekasi sebagai salah satu anggota dari Tim
Koordinasi Bansos Pangan Kabupaten/Kota melakukan edukasi dan sosialisai
program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sesuai dengan tugas, fungsi dan
wewenangnya:
a) Tujuan pelaksanaan edukasi dan sosialisasi program Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) adalah:
(1) Memberikan pemahaman kepada para pemangku kepentingan
mengenai kebijakan dan program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT)
(2) Memberikan pemahaman kepada KPM tentang tujuan dan
mekanisme pemafaatan program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT)
(3) Memberikan informasi tentang mekanisme pengaduan program
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
b) Sasaran edukasi dan sosialisasi Program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) yang dilakasanakan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi adalah:
(1) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat Kecamatan
(2) Perangkat Kelurahan
(3) Pendamping Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),
antara lain: Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS),
Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan (TKSK), Koordinator
dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan
pendamping sosial lainnya serta perangkat kelurahan atau desa
(4) Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
(5) Pemilik atau Pengelola E-warong
(6) Bank Penyalur
c) Materi edukasi dan sosialisasi program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi:
(1) Kebijakan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
(2) Prinsip-prinsip umum program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT)
(3) Tujuan dan mekanisme pemanfaatan program Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT)
(4) Proses registrasi
(5) Produk dan tata cara pengunaan/penarikan rekening bantuan
sosial
(6) Penggunaan manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
(7) Tata cara pengaduan
d) Bentuk media edukasi dan sosialisasi Program Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT) yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota bekasi:
(1) Pertemuan atau rapat koordinasi dan diskusi
(2) Komunikasi tatap muka/kelompok
(3) Media cetak (Surat Pemberitahuan)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M.
Kasi Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas
Sosial Kota Bekasi, Dinas Sosial Kota Bekasi dalam melaksanakan edukasi
dan sosialisasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Tim
Koordinasi Bansos Pangan Kecamatan dan Perangkat Kelurahan terakhir
dilakukan pada tahun 2018. Edukasi dan sosialisasi ini juga berisikan
pendampingan khusus.
Tahun 2019 Dinas Sosial Kota Bekasi belum melaksanakan edukasi
dan sosialisasi kepada Tim Koordinasi Bansos Pangan Kecamatan dan
Perangkat Kelurahan.
Dalam menyelenggarakan Rakor (Rapat Koordinasi), Dinas Sosial
Kota Bekasi melaksanakan edukasi dan sosialisasi dengan materi Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai Tahun 2019 dan Evaluasi
Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai Tahun 2018, yang diselenggarakan
pada:
Hari, tanggal : Selasa, 29 Januari 2019
Waktu : 13.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Ruang Rapat Dinas Sosial Kota Bekasi
Peserta : 1. Kepala Polres Metro
2. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial
3. Kepala Cabang Bank BNI 46 Kota Bekasi
4. Koordinator TKS Kota Bekasi
5. TKSK Kota Bekasi
6. Koordinator PKH Kota Bekasi
7. Korcam PKH Kota Bekasi
Sedangkan, edukasi dan sosialisasi kepada Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) dan Pemilik/Pengelola E-warong dilaksanakan pada saat Pemantauan
pelaksanaan penyaluran dan evaluasi yang dilakukan setiap 1 (bulan) sekali
di E-warong wilayah masing-masing.
3) Menyediakan pendamping untuk membantu kelancaran proses sosialisasi,
verifikasi Penerima Bantuan Sosial dan pelaksanaan penyaluran Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M.
Kasi Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas
Sosial Kota Bekasi, tugas Pendamping BPNT Kota Bekasi, dalam membantu
kelancaran proses sosialisasi, verifikasi penerimaan KPM dan pelaksanaan
penyaluran sudah diatur dalam Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi. SK Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi
nomor 027/Kep.05-Dinsos/2019 tentang Penetapan Supervisor dan
Pendamping Sosial Bantuan Pangan Non Tunai Kota Bekasi Tahun 2019.
Didalam SK tersebut Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi menyediakan atau
menetapkan Supervisor dan Pendamping BPNT dengan tugas dan fungsinya
secara jelas untuk membantu Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pendamping BPNT Kota Bekasi dalam membantu kelancaran proses
sosialisasi, verifikasi penerimaan KPM dan pelaksanaan penyaluran Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) pada bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2019
sudah dilaksanakan pada setiap saat pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT) baik sesudah maupun sebelum penyaluran. Dinas Sosial
Kota Bekasi pada bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2019 belum
melaksanakan pembinaan dengan Tim Koordinasi Bansos Pangan Kecamatan
dan Tim Koordinasi Bansos Pangan Kelurahan.
Dalam membantu kelancaran proses pelaksanaan penyaluran Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) periode bulan Januari sampai dengan bulan Mei
tahun 2019 dilaksanakan pada saat pelaksanaan penyaluran di masing-masing
wilayah atau E-warong, yaitu pada:
a) Pada bulan Januari 2019 pelaksanaan penyaluran mengalami
keterlambatan karena adanya penundaan pencairan bantuan dengan alasan
proses pendataan perbankan oleh Bank Penyalur. Pencairan dilakukan 2
bulan sekaligus dengan bulan Februari. Begitu juga pelaksanaan
penyaluran digabungkan dengan bulan Februari yaitu pada tanggal 17
Februari 2019.
b) Pelaksanaan penyaluran bantuan pada bulan Maret-Mei 2019 dilaksanakan
pada tanggal 10 sertiap bulannya.
c) Pelaksanaan penyaluran bantuan disetiap kelurahan berbeda-beda. Ada
yang selama 2 hari selesai dan ada juga yang 3 hari selesai.
4) Penanganan Pengaduan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota
Bekasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M.
Kasi Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin Dinas
Sosial Kota Bekasi, tugas Pendamping BPNT Kota Bekasi, pengaduan
Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat berupa apresiasi,
permintaan informasi dan keluahan. Pengaduan terkait keluhan dapat berupa
pelaksanaan program, kepersertaan, transfer Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) kepada KPM, kelancaran transaksi elektronik dan layanan
perbankan, ketersedian, harga, dan mutu bahan pangan, akses pada E-warong,
sosialisai dan edukasi, dan penyalahgunaan bantuan.
Pengaduan dapat dilaporkan kepada pelaksana di lapangan. Pengaduan
juga dapat dilakuakan melalui Sistem Pengelolaan Pengaduan (SPP) Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) menggunakan aplikasi LAPOR! (Layanan
Aspirasi dan Pengaduan Online Masyarakat). Masyarakat juga dapat
menyampaikan pengaduan melalui saluran SMS dan Web. Pengaduan
melalui SMS dikirim ke nomor 1708 dengan format:
NT(spasi)#Provinsi#Kab/Kota#Kecamatan#Kelurahan/Desa#Aduan.
Sedangkan pengaduan melalui Web dapat melalui situs
www.lapor.go.id. Bagi masyarakat yang merupakan KPM Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT) perlu perlu mencantumkan nomor KKS pada isi aduan
yang disampaikan, baik melalui saluran SMS, Web dan tatap muka.
Pencantuman lokasi sampai ke tingkat Desa/Kelurahan dan pencantuman
nomor KKS (bagi KPM BPNT) pada setiap pengaduan diperlukan agar
pengaduan tersebut dapat ditindaklanjuti secara tuntas oleh pengelola bantuan
BPNT.
Pengaduan yang berasal dari tatap muka atau kunjungan masyarakat ke
Tim Koordinasi Bansos Pangan Kabupaten/Kota ditindaklanjuti dan
dimasukkan ke dalam sistem aplikasi LAPOR! oleh administrator pada Tim
Koordinasi Bansos Pangan Kabupaten/Kota.
Dinas Sosial Kota Bekasi belum menerima pengaduan yang berasal dari
aplikasi LAPOR! pada bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2019 baik
aduan yang berisi apresiasi, informasi maupun berisi keluhan. Namun,
pengaduan yang berasal dari tatap muka atau bersifatnya lisan sudah banyak
yang diterima pelaksana di lapangan. Pengaduan tatap muka ini lebih banyak
berisi tentang keluhan dan informasi.
Pengaduan keluhan dan informasi disampaikan kepada Pendamping BPNT
yang berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Bekasi yang sedang berada
pada saat penyaluran BPNT dilaksanakan di E-warong masing-masing
wilayah .
Pengaduan yang berisi keluhan disampaikan oleh KPM,
pemilik/pengelola E-warong, maupun masyarakat. Pegaduan tersebut adalah
keluhan saldo rekening KPM yang masih kosong atau belum ditransfernya
besaran manfaat oleh Bank Penyalur, waktu pelaksanaan penyaluran yang
berubah-ubah, mesin transaksi kartu kombo yang lambat dalam merespon dan
kepesertaan KPM yang tidak tervalidasi
Sedangkan pengaduan yang berisi permintaan informasi disampaikan
oleh KPM, pemilik/pengelola E-warong, maupun masyarakat adalah waktu
pelaksanaan penyaluran untuk bulan selanjutnya, cara mendaftar sebagai
peserta KPM dan prosedur penggantian kartu kombo yang rusak atau hilang.
Untuk pengaduan yang berisi permintaan informasi ini langsung dijawab
pada saat informasi diminta.
Kekurangan dari Dinas Sosial Kota Bekasi dalam penanganan
pengaduan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini adalah tidak
adanya petugas khusus Dinas Sosial Kota Bekasi yang mencatat pengaduan
yang disampaikan KPM, pemilik/pengelola E-warong, maupun masyarakat.
Tidak adanya data atau pembukuan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota
Bekasi dalam penanganan pengaduan.
Pengaduan-pengaduan yang sudah diterima masing-masing pelaksana
di lapangan hanya disampaikan dan dibahas pada saat Rapat Koordinasi
(rakor) saja. Pengaduan-pengaduan tersebut tetap akan dibahas dan
ditindaklanjuti oleh Tim Koordinasi Bansos Pangan Kabupaten/Kota dan
diteruskan kepada dan Tim Koordinasi Bansos Pangan Provinsi Tim
Koordinasi Bansos Pangan Pusat
d. Pengendalian dan Pengawasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin, dalam rangka
membantu efektivitas program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Dinas Sosial
Kota Bekasi sebagai anggota dari Tim Koordinasi Bansos Pangan Kabupaten/Kota
melakukan pengendalian yang mencakup koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan. Kegiatan pengendalian dan pengawasan Dinas Sosial Kota Bekasi
bersama dengan Tim Koordinasi Bansos Pangan Pusat dan Tim Pengendali adalah
sebagai berikut:
1) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan progam Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) yang dilakukan Dinas Sosial Kota Bekasi secara berkala terhadap:
a) Proses registrasi atau pembukaan rekening KPM
b) Proses penggantian KPM jika diperlukan
c) Realisasi penyaluran dana dari Bank Penyalur ke rekening penerima
manfaat
d) Sebaran dan keterjangkauan E-warong untuk KPM
e) Ketersedian dan harga pangan di E-warong dan dibandingkan dengan
harga yang berlaku dipasar secara umum
f) Kepatuhan E-warong dalam menjual beras kepada KPM di wilayahnya
g) Kepatuhan KPM dalam membeli beras menggunakan kartu kombo di E-
warong
h) Kinerja infrastruktur terkonologi perbankan dan E-warong, seperti mesin,
kekuatan sinyal, ketersediaan jaringan dan alat penunjang lainnya
i) Kemampuan E-warong dalam mengoperasikan dan menyelesaikan
permasalahan yang muncul saat melakukan transaksi Non tunai
j) Keberhasialan transaksi antara E-warong dan KPM
k) Biaya tambahan yang dikenakan kepada KPM
l) Pemenuhan kriteria-kriteria E-warong untuk menjadi basis kelanjutan
kerja sama E-warong dengan Bank Penyalur
m) Efektivitas pengelolaan dan pengananan pengaduan
n) Efektifitas penyampaian informasi, sosialisasi dan edukasi
o) Dana bantuan pangan bagi KPM yang tidak melakukan transaksi lebih dari
satu bulan setelah BPNT disalurkan ke dalam rekening KPM.
Waktu pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi program Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT) dilakukan secara periodik atau sesuai dengan
kebutuhan/tematik. Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi dilakukan berjenjang
sampai ke KPM. Hasil Pemantauan dan Evaluasi dianalisis dan dilaporkan
kepada Tim Pengendali dan Tim Koordinasi Bansos Pangan Pusat.
Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) menggunakan formulir pemantauan.
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan progam Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) yang dilakukan Dinas Sosial Kota Bekasi pada bulan Januari sampai
bulan Mei tahun 2019 dilakukakan setiap bulannya.
2) Pelaporan hasil Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan Program Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) dilaporkan kepada Tim Koordinasi Bansos
Pangan Provinsi dan Tim Koordinasi Bansos Pangan Pusat.
Instrumen dalam pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi program
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa formulir yang di isi oleh
perangkat kelurahan, E-warong dan KPM. Formulir terdapat pada Lampiran.
Hasil pengisian formulir tersebut akan didapat hasil evaluasi berupa:
d) Hasil pemantauan secara berkala keberadaan dan keberlangsungan E-
warong di setiap wilayah kelurahan
e) Hasil pemantauan secara berkala waktu pelayanan dari setiap E-warong
f) Hasil pemantauan secara berkala kondisi alat transaksi penyaluran di
seriap E-warong di setiap wilayah kelurahan
g) Hasil pemantauan secara berkala stok dan kualitas beras setiap E-warong
h) Hasil pemantauan ada atau tidaknya hambatan E-warong dalam pengadaan
beras
i) Hasil pemantauan kendala yang dihadapai E-warong dalam bertransaksi
j) Hasil pemantauan penyaluran di tingkat KPM
k) Hasil pemantauan harga pembelian beras oleh KPM
l) Hasil pemantauan ada atau tidaknya pungutan/potongan nilai bantuan
Pangan ditingkat KPM
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M.
Kasi Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin, hasil
pemantuan dan evaluasi yang dilaksanakan Dinas Sosial Kota Bekasi pada
bulan Mei 2019 sebagai berikut:
a) Berjalannya transaksi semua E-warong
b) Semua E-warong di wilayah Kota Bekasi melakukan pelayanan
pelaksanaan transaksi sesuai dengan waktu dan tanggal yang ditentukan
c) Berfungsinya mesin EDC disetiap E-warong dan hanya terdapat 2 (dua) E-
warong yang mengalami gangguan dengan mesin EDC yaitu di wilayah
Kelurahan Teluk Pucung dan Aren Jaya yang sudah ditindak lanjuti oleh
pihak Bank
d) Adanya persediaan beras disemua E-warong
e) Jenis beras yang paling banyak dijual E-warong adalah jenis beras IR 64
f) Harga beras yang dijual E-warong rata-rata mulai dari Rp 10.000.00/liter
g) Hambatan yang dialami E-warong dalam transaksi adalah gangguan sinyal
pada mesin EDC yang membuat pelayanan E-warong tehambat dan akan
ditangani oleh teknisi dari pihak Bank Penyalur
h) Pada bulan Mei 2019 semua KPM telah mendapat batuan Pangan Non
Tunai (BPNT) yang ditransferkan melalui rekening masing-masing KPM
i) Nilai yang diterima semua KPM Rp 110.000,00
j) Tidak adanya potongan terhadap nilai bantuan yang diberikan
1.2.2. Keefektifan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Pada Kota
Bekasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin, keefektifan Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) yang dilaksanakan pada periode bulan Januari sampai
dengan bulan Mei tahun 2019 dapat dilihat dari hasil pemantauan dan evaluasi yang
telah dilaksanakan setiap bulannya oleh Dinas Sosial Kota Bekasi.
Formulir-formulir yang sudah di isi oleh Perangkat Kelurahan, E-warong
maupun KPM juga dapat menjadi bahan acuan dalam menilai keefektifan penyaluran
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi. Jika dilihat dari hasil laporan
pemantauan dan evaluasi pada periode bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2019
penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi sudah efektif.
Manajemen yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi dalam
menyelenggarakan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi
salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan penyaluran tersebut. Fungsi Dinas
Sosial dalam menjalankan tugasnya dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman
dan Juknis yang sudah ada. Semua pihak yang terlibat dalam manajemen penyaluran
yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Bekasi menjalankan tugasnya masing-masing
dengan rasa tanggungjawab.
Dinas Sosial Kota Bekasi dalam mengukur ketepatan (6T) dengan melihat
respon KPM terhadap efektivitas pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) di Kota Bekasi adalah sebagai berikut:
1. Ketepatan Sasaran
Sasaran penerima manfaat program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
menggunakan Basis Data Terpadu (BDT) yang datanya diambil dari DT-PPFM.
Data tersebut akan dilakukan validasi dan pemutakhiran, sehingga data penerima
manfaat dinilai lebih valid dan tepat sasaran
2. Ketepatan Jumlah
Jumlah bantuan yang diterima KPM sesuai dengan ketentuan yaitu Rp
110.000,00/KPM/bulan yang dikonversikan dalam bentuk beras dinilai lebih
efektif, karena manfaat yang diterima adalah termaksuk kebutuhan utama dari KPM
3. Ketepatan Waktu
Waktu penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi dilakukan
rutin setiap bulannya di E-warong masing-masing wilayah. Namun tidak adanya
penetapan tanggal penyalurannya. Penyaluran dilakukan berdasarkan pada minggu
petama atau minggu kedua. Untuk pencairan bantuan Non tunai yang akan di
transfer Bank Penyalur juga tidak ada penetapan tanggalnya. Pada bulan Januari
terjadi keterlambatan dalam pencairan bantuan Non tunai kepada KPM di Kota
Bekasi.
4. Ketepatan Harga
Pada Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) harga beras di E-warong
masing-masing wilayah menjual dengan harga yang hampir tidak ada perbedaan.
Perbedaan harga yang adapun karena adanya perbedaan kualitas beras yang lebih
atau banyaknya beras yang didapat KPM
5. Ketepatan Kualitas
Adanya standard kualitas beras yang boleh dijual oleh E-warong diwajibkan adalah
jenis beras premium.
6. Ketepatan Administrasi
Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam pengadministrasiannya
membutuhkan infrastruktur seperti kartu elektronik (kartu kombo), E-warong, sinyal
GPRS, mesin EDC dan bahan pasokan (beras) yang dinilai saat ini sudah siap dan
tersedia di Kota Bekasi.
Harapan Dinas Sosial Kota Bekasi yang disampaikan oleh Ibu Dra. Kurnia
Maesaroh, M.M. sebagai Kasi Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat
Miskin adalah aspek kelembagaan dalam biaya operasional bisa dijalankan oleh setiap
kecamatan dan kelurahan sesuai dengan arahan bimbingan teknis dalam Rapat
Koordinasi (Rakor), para pendamping BPNT untuk lebih meningkatkan kinerja dalam
hal verifikasi dan validasi dan para stakeholder yang terlibat lebih sinergi dan intens.
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Samiah dari Kelurahan
Jati Rahayu nomor ID Pengurus 32750120041000758 sebagai Keluarga Penerima
Manfaat (KPM), keefektifan pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) di Kota Bekasi khususnya diwilayah tempat tinggalnya mempunyai pendapat
sebagai berikut:
1. Jumlah manfaat yang diterima sudah sesuai dengan ketentuan yaitu Rp 110.000,00
yang setiap bulannya disalurkan melalui transfer ke rekening bank miliknya
2. Ibu Samiah merasa layak dan terbantu dengan adanya program Bantuan Pangan
Non Tunai (BPNT)
3. Waktu penyaluran dilakukan rutin setiap bualannya sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah
4. Kualaitas beras dan harga yang di belanjakan sesuai
5. Mekanisme administrasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang
ditentukan oleh Pemerintah berjalan tanpa adanya kesulitan
Harapan Ibu Samiah pada Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) adalah bertambanya nilai bantuan yang diterima.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Endang Sobari sebagai tokoh
masyarakat di Kelurahan Jati Asih, keefektifan pelaksanaan penyaluran Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Bekasi khususnya diwilayah tempat tinggalnya
mempunyai pendapat sebagai berikut:
1. Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) telah berjalan dengan baik dari
segi pemerataan masyarakat yang menerima bantuan
2. Sistem mekanisme administrasi penyaluran dari Pemerintah ke penerima telah
terlaksana dengan baik
3. Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah terlihat berjalan baik sehingga
meningkatkan kegiatan ekonomi mikro di wilayahnya
Harapan Bapak Endang Sobari pada Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
adalah bertambahnya jumlah masyarakat yang menerima dan jenis bahan pangan yang
diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Sosial Kota Bekasi selaku
penyelenggara penyaluran bantuan di Kota Bekasi, Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) selaku penerima manfaat penyaluran dan tokoh masyaraat selaku pengamat
penyaluran. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota
Bekasi sudah berjalan efektif sesuai dengan ketentuan atau tujuan yang ditetapkan
Pemerintah baik Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah.
1.2.3. Kendala-Kendala dalam Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Di Kota Bekasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dra. Kurnia Maesaroh, M.M. Kasi
Pengelolaan Data dan Penguatan Kapasitas Masyarakat Miskin, kendala-kendala yang
dialami Dinas Sosial Kota Bekasi dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) di Kota Bekasi adalah:
1. Data calon KPM yang tidak sesuai dengan KTP/KK
2. Banyaknya jumlah data KPM yang terindikasi ganda
3. Keberadaan E-warong yang berpindah lokasi
4. Tidak adanya aspek kelembagaan dalam biaya operasional
5. Tidak adanya petugas khusus Dinas Sosial Kota Bekasi mecatat dan mendata
pengaduan yang diterima
Cara Dinas Sosial Kota Bekasi dalam mengatasi kendala-kendala selama
penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yaitu:
1. Apabila ada data calon KPM yang tidak sesuai dengan KTP/KK, Dinas Sosial Kota
Bekasi berkoordinasi dengan perangkat kelurahan untuk mencocokkan data
administrasi kependudukan diwilayahnya atau ditempat tinggalnya. Apabila KPM
terbukti adalah benar yang bersangkutan, maka pihak kelurahan dapat memberikan
surat keterangan yang menyatakan KPM adalah orang yang dimaksud dalam daftar
KPM dengan pembetulan.
Namun apabila data sama sekali tidak cocok dengan KT/KK maka akan diproses
ke dalam penggantian kepemilikan rekening sesuai proses penggantian KPM.
2. Data KPM yang terindikasi ganda terjadi pada saat kelurahan menginput data ke
aplikasi SIKS-NG, dalam hal ini Dinas Sosial Bekasi memberi himbauan kepada
kelurahan-kelurahan agar lebih teliti lagi dalam proses penginputan ke aplikasi
SIKS-NG
3. Edukasi dan sosialisasi dengan E-warong lebih ditingkatkan lagi agar E-warong
lebih terbuka bila ada hal-hal yang berkaitan dengan agen/warungnya.
4. Dalam menghadapi tidak adanya aspek kelembagaan dalam biaya operasional,
Dinas Sosial Kota Bekasi menggunakan dana pribadi dengan membuat LPJ GU
(Ganti Uang) melampirkan bukti biaya operasional yang nanti akan diganti saat
usulan RKA pada keuangan SKPD cair.
5. Setiap petugas Dinas Sosial Kota Bekasi yang menerima pengaduan mencatat
aduan tersebut sendiri-sendiri dan disampaikan pada saat Rapat Koordinasi (Rakor)