BAB III
PENDAYAGUNAAN HARTA WAKAF BKM KABUPATEN DEMAK
A. Latar Belakang Harta wakaf BKM Kabupaten Demak
1. Pengetian BKM
Menurut Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia nomer
505 tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kesejahteraan Masjid, BKM adalah badan kesejahteraan masjid dibawah
pembinaan Dep. Agama. BKM beraqidah Islam dan berazaskan Pancasila.
BKM mempunyai susunan organisasi secara vertikal di Propinsi, di
Kabupaten/Kota, di Kecamatan dan di Kelurahan /Desa se Indonesia dan
berkedudukan di ibukota masing-masing.
Dalam KMA pasal 5 disebutkan bahwa tujuan BKM adalah:
a. Menjaga martabat, kesucian, kehormatan dan kesejahteraan masjid
serta tempat ibadah umat islam atas dasar taqwa;
b. Meningkatkan idarah, imarah dan riayah mesjid dan tempat ibadah
umat islam lainnya, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat ibadah,
pusat pendidikan agama Islam non formal dan pemberdayaan
ekonomi umat serta media kesehatan umat.
Untuk mencapai tujuan tersebut dalam pasal 6 disebutkan beberapa
usaha BKM yaitu:
a. Membantu pembentukan dan penyempurnaan pengurus masjid
b. Memberikan bantuan yang diperlukan baik fisik, maupun non-fisik
untuk pembangunan/rehabilitasi dan pemeliharaan masjid;
c. Membantu pembinaan perpustakaan dan balai kesehatan masjid;
d. Membantu pembinaan organisasi dan administrasi pemberdayaan
masjid;
e. Memberikan bimbingan peningkatan mutu khutbah Jum’at, idul
fitri dan idul adha dengan mengadakan orientasi, penerbitan buku-
buku pedoman dan bimbingan pemberdayaan masjid;
f. Membantu penyelenggaraan pendidikan keagamaan bagi jamaah
masjid dan remaja masjid, TPA/TPQ dan Majlis Ta’lim yang
berada di masjid;
g. Mengusahakan agra terselenggarakanya radio siaran sebagai media
dakwah;
h. Kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan
BKM.
Dalam KMA pasal 20 disebutkan bahwa Kekayaan BKM berasal dari
sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain
itu kekayaan BKM dapat diperoleh dari :
a. Sumbangan atu bantuan yang tidak mengikat;
b. Wakaf;
c. Hibah;
d. Hibah wasiat;dan
e. Perolehan lain yang tidak bertentangan denan Anggaran Dasar
BKM dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam setiap hal yang berkaitan dengan kebijakan yang akan di ambil
yaitu tentang laporan perkembangan, laporan kegiatan dan
pertanggungjawaban keuangan BKM Kab. Demak harus diketahui oleh Mentri
Agama RI, Kanwil Depag Prop Jateng, Ketua BKM Prop Jateng.
Dalam pasal 10 KMA no. 505 tahun 2003, Pengurus BKM
Kabupaten/Kota terdiri dari :
a. Pegawai Kantor Departemen Agam Kabupaten/Kota dan satuan kerja
lainnya yang terkait serta unsur Majlis Ulama Indonesia (MUI),
Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan tokoh masyarakat sebagai
anggota;
b. Kepala seksi pemberdayaan masjid/Kepala Seksi Pendidikan Al-
Qur’an dan pemberdayaan Masjid/Kepala Seksi Penamas pada
Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota karena jabatannya
diangkat menjadi Ketua BKM Kabupaten/Kota dan salah satu
pegawai seksi Pemberdayaan Masjid/Seksi Pendidikan Al Qur’an dan
Pemberdayaan Masjid/Seksi Penamas menjadi sekretaris BKM
Kabupaten/kota;
c. Pengurus BKM Kabupaten/Kota minimal 9 (sembilan ) orang terdiri
Ketua, Sekretaris,, Bendahara dan Bidang Idarah, Imarah dan Riayah
serta anggota sesuai dengan kebutuhan.
Struktur Oraganisasi BKM Kab. Demak berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah No.
Kw.11.6/5/BA.01.1/328/2004, tentang Pengangkatan Pengurus Badan
Kesejahteraan Masjid ( BKM ) Kabupaten Demak Periode 2004-2007, yang
ditetapkan tanggal 17 Juni 2004 adalah sebagai berikut:
No Nama Jabatan
Dalam BKM
Jabatan Dalam Dinas
1. Drs. H. A. Taisir Muchasan Pengawas Kepala Kandepag Kab.
Demak
2. Drs. H. Bambang Sugito TH Ketua Kasi Penamas
3. Ali Sugiyanto, SHI Sekretris Staf Dayamas Seksi Penamas
4. H. Matroekan, SpdI Bendahara Staf Pendikaqur Seksi
Penamas
5. Drs KH. Masruchin Ahmad Anggota Ketua Umum MUI Kab.
Demak
6. H. Abdul Fatah, SH Anggota Ketua Ta’mir Masjid Agung
Demak
7. Drs. H. Dachirin Said, SH Anggota Tokoh Masyarakat
8. H. Abdul Wachid, SAg. Anggota Kasi Urusan Agama Islam
9. Drs. H. Abdullah Zaini Anggota Penyelenggara Zakat dan
Wakaf
Surat Keputusan tersebut dibuat oleh Kepala Kanwil Departemen
Agama Propinsi Jawa Tengah, dengan tembusan Menteri Agama RI,
Jakarta. Dirjen Kelembagaan Agama Islam Dep. Agama RI, Jakarta.
Inspektur Jenderal Dep. Agama RI, Jakarta. Ketua BKM Pusat, Jakarta.
Bupati Demak. Kepala Kantor Dep.Agama Kab. Demak.
2. Sumber Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak
Harta wakaf BKM Kabupaten Demak pada awalnya berasal dari
peninggalan Sultan Fatah yang merupakan pendiri kerajaan Islam pertama di
Jawa.1
Demak sebagai ibukota kerajaan Islam menjadikan tonggak perjuangan
untuk menyebarkan agama islam pada dasawarsa-dasawarsa pertama abad ke-
16.2
Setelah kesultanan Demak berakhir, semua yang bersangkutan dengan
kesultanan Demak di bawa ke Pajang, dan tak meninggalkan sedikitpun sisa-
sisa kerajaan, kecuali hanya tanah kerajaan yang merupakan sisa peninggalan
kesultanan Demak. Sehingga tanah tersebut sekarang disebut dengan tanah
peninggalan sultan R. Fatah.
Tanah-tanah peninggalan yang masih tersisa tadi terbengkelai, tidak ada
yang mengurusi, dan tanah tadi dikuasai oleh orang perorang. Kemudian
Departemen Agama Kab. Demak menyelamatkan tanah peninggalan Sultan
1 Abdul Azis Dahlan,et al., Ensiklopedi Islam, Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve,Cet.ke-1,
1993, hlm. 297 2 Ibid., hlm. 298
Fatah tersebut menjadi tanah wakaf, dan menunjuk BKM Kab. Demak sebagai
Nadzir.3
Untuk menyelamatkan harta peningalan Sultan Fatah, BKM Kab. Demak
menelusuri keberadaan identitas tanah tersebut, dengan mencari data-data dan
melakukan penelitian sampai negeri Belanda, untuk mencari data yang mana
pemerintah Indonesia tidak mempunyai data yang kuat atas keterangan tanah-
tanah peninggalan Sultan Fatah tersebut. Setelah sudah jelas kemudian BKM
Kab. Demak sebagai lembaga semi resmi berbadan hukum dari pusat sampai
daerah (selaku nadzir) berusaha untuk mensertifikatkan tanah tersebut dan
berhasil dengan baik sampai sekarang. Setelah sudah berjalan sesuai dengan
rencana terhadap pengelolaan tanah wakaf tadi kemudian BKM Kab. Demak
berusaha untuk mengembangkan harta wakaf tadi hingga bertambah sampai
sekarang ini. Tambahan tadi berasal dari pembelian sawah baru dimana biaya
pembelian diperoleh hasil lelang sewa tanah wakaf yang dilakukan tiap
tahunnya. Para anggota lelang sewa tanah tadi merupakan masyarakat yang
tinggal dimana terdapat tanah wakaf tadi, dengan syarat merupakkan warga
negara Indonesia yang diutamakan yang beragama Islam. Masa untuk
penyewaan tanah wakaf tadi adalah satu tahun.4
B. Macam- macam Harta wakaf BKM Kabupaten Demak
Harta wakaf BKM Kab. Demak peninggalan Sultan R. Fatah terdiri:
3 Hasil wawancara dengan Sekretaris BKM Kab. Demak, di Kantor Depag. Kab. Demak,
Hari Senin 21 Juni 2005. 4 Hasil Waawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, Hari Kamis 23 Juni 2005 di kantor
Penamas Dep. Agama Kab. Demak.
a. Sawah
b. Tanah atau pekarangan
c. Makam.
Adapun luas tanah wakaf BKM Kab. Demak sekarang ini sudah hampir
mencapai ± 550 ha.
Adapun data yang diperoleh oleh penulis, luas tanah wakaf BKM Kab
Demak peninggalan Sultan R. Fatah pada bulan Juli, tahun 2003 sebagai
berikut :
1. Untuk luas kekayaan benda tidak bergerak berupa tanah wakaf ±
3.469.678 m².
2. Untuk luas kekayaan hasil pengembangan atau pembelian tanah
wakaf ± 229.571 m².
Daftar Harta wakaf peninggalan Sultan R. Fatah Demak yaitu:
a. Pekarangan di kel. Bintoro luas 12.592 m², untuk masjid Agung
Demak
b. Sawah di Singorejo Kec. Demak luas 7 bau
c. Sawah di Kedondong Kec. Demak luas 7 bau
d. Sawah di Kalicilik Kec. Demak luas 32,5 bau
e. Sawah di Betahwalang Kec. Demak luas 50 bau
f. Sawah di Serangan Kec. Demak luas 100 bau
g. Sawah di Sumberejo Kec. Bonang luas 33 bau
h. Sawah di Poncoharjo Kec. Bonang luas 177 bau
i. Sawah di Jogoloyo Kec. Wonosalam luas 70 bau
Harta peninggalan Sultan R. Fatah di atas merupakan tanah yang sudah
berhasil disertifikatkan, walaupun ada yang mungkin masih ada yang belum
tersertifikasi, sehingga diambil oleh Pemda Demak. Kemudian dengan tujuan
untuk menyelamatkan keberadaan tanah wakaf tersebut agar tidak hilang
fungsi, maupun bentuk aslinya, BKM kab. Demak mencoba untuk
mendayagunakannya. Tujuannya agar dapat berkembang dan dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya, juga dapat bermanfaat bagi masyarakat
umum, dan bukan untuk dimanfaatkan oleh badan atau yayasan tertentu untuk
kepentingan pribadi. 5
C. Pendayagunaan Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak
1. Bentuk-bentuk pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten Demak
Adapun bentuk-bentuk dari pendayagunaan harta wakaf BKM Kab.
Demak adalah sebagai berikut:
a. Persewaan tanah atau sawah peninggalan Sultan R. Fatah
b. Persewaan gedung untuk usaha simpan pinjam (BMT), swalayan,
Galery Fashion, pertokoan.
c. Pendirian gedung untuk penginapan dan sarang walet.
Hasil dari pendayagunaan atas pengembangan harta wakaf BKM Kab.
Demak Peninggaaalan Sultan R. Fatah Demak digunakan untuk:
a. Sawah yang dikelola oleh BKM Kab. Demak
b. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Bonang
5 Hasil Wawancara dengan Sekretaris BKM Kab. Demak, di kantor Penamas Depag. Kab.
Demak, Hari Senin 21 juni 2005.
c. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Karanganyar
d. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Karangawen
e. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Guntur
f. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Sayung
g. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Karangtengeh
h. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Wedung
i. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Gajah
j. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Mijen
k. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Wonosalam
l. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Mranggen
m. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Dempet
n. Sawah yang dikelola oleh BKM Kec. Kebonagung
o. Pekarangan untuk TPQ Kec. Bonang
p. Pekarangan untuk KUA Kec. Bonang
q. Pekarangan untuk KUA Kec. Sayung
r. Pekarangan untuk Masjid besar Karangtengah
s. Pekarangan untuk MI Sultan Fatah Demak
t. Pekarangan untuk Wisma BKM Kab. Demak
u. Pekarangan untuk Pusat Pembelanjaan BKM Kab. Demak
v. Pekarangan untuk Kantor Departemen Agama Kab. Demak
w. Pekarangan untuk KUA Kec. Wedung
x. Pekarangan untuk Masjid & KUA Kec. Wonosalam
y. Pekarangan untuk Masjid Mojo Demak Kec. Wonosalam
Daftar hasil pengembangan kekayaan benda tidak bergerak berupa
tanah wakaf BKM Kab. Demak peninggalan Sultan R. Fatah Demak
digunakan untuk:
a. Sawah untuk RSI NU Demak, yang telah ditukar dengan tanah di
Kel. Kalicilik.
b. Sawah untuk SDN Jogoloyo
c. Sawah untuk MTs. NU Jogoloyo
d. Sawah untuk IPHI & Pasca Tahfidz
e. Sawah untuk Islamic Centre
f. Sawah untuk MAN Demak, yang telah ditukar dengan sawah di
Tridonorejo.6
2. Pengalokasian hasil pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten
Demak
Sawah yang tiap tahunnya disewakan dilakukan pelelangan, kemudian
hasil dari lelang digunakan untuk:
a. Memberi bantuan tempat ibadah, masjid, musholla, pendidikan Islam
(Ponpes, Madin, TPQ, Madrasah), Majlis Ta’lim, dan kegiatan sosial
keagamaan lainnya.
b. Memberi bantuan operasional, pembangunan, perawatan Masjid
Agung Demak.
c. Usaha pengembangan dalam artian untuk membeli sawah baru.
d. Dana operasional atau untuk kegiatan keagamaan dan bantuan sosial.
6 Hasil Wawancara dengan Sekretaris BKM Kab. Demak, Hari Rabu 22 Juni 2005 di kantor
Penamas Depag. Kab. Demak, data terlampir.
e. Pembiayaan memperingati khol Sultan R. Fatah setiap tahunnya.7
Adapun persentase dana yang dikeluarkan tiap tahunnya yaitu:
1) Dana 8,4% dari hasil lelang sawah tiap tahunnya, untuk kegiatan
rutin berupa pelaksanaan lelang, pembiayaan inventaris, belanja
inventaris, biaya kebutuhan BKM Kab. Demak, perjalanan dinas.
2) Dana 29,59% dari hasil lelang sewa sawah tiap tahunnya
Pembangunan atau pemeliharaan & operasional Masjid Agung
Demak.
3) Dana 36,43% dari hasil lelang sewa sawah tiap tahunnya, untuk
pembangunan lain-lain, seperti pembangunan gedung ruko &
penginapan, perbaikan irigasi sawah, pembelian sawah baru.
4) Dana 25,58% dari hasil sewa sawah wakaf tiap tahunnya, untuk
bantuan ketempat-tempat dibidang pendidikan & sosial keagamaan.8
3. Rencana Perubahan terhadap harta wakaf BKM Kabupaten Demak
Tidak ada perubahan terhadap harta wakaf karena secara Syar’i tidak
boleh, dalam hal ini apalagi sudah diberdayakan dan sudah berjalan lancar.
Pernah terjadi penggantian tanah wakaf yang berupa sawah digunakan untuk
jalan lingkar kota Demak seluas ± 4 ha, kemudian mendapat ganti tanah
seluas ± 8 ha. Hal ini disetujui oleh BKM karena untuk kepentingan umum
atau negara dan mendapat ganti setidaknya sama atau bahkan lebih.9
7 Hasil Wawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, Bpk. Bambang Sugito TH, di Kantor
Penamas Depag. Kab. Demak, Hari Kamis 23 juni 2005 8 Hasil Wawancara dengan sekretaris BKM Kab. Demak di Kantor Penamas Depag. Kab.
demak, Hari Senin 5 September 2005. 9 Menurut Drs. Mulyani yang merupakan Presidium LSM GOL Demak salah satu LSM yang
sering mengkritisi terhadap pendayagunan harta wakaf yang dikelola oleh BKM, menyebutkan
4. Tujuan dalam Pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten Demak
Tujuan utama BKM Kab. Demak yaitu untuk menyelamatkan harta
wakaf dan menggunakan hasilnya sesuai dengan rencana yang sudah
dirapatkan oleh pengurus BKM. Dimana tiap tahun dirapatkan semua
rencana, kemudian hasil keputusan rapat dilaksanakan.
Rencana & Tujuan BKM kedepan adalah:
- Mengembangkan aset BKM Kab. Demak dengan cara menjalin
kerja sama dengan para investor untuk profit oriented yang dapat
menguntungkan BKM.
- Menata sistem pelelangan harta wakaf yang dapat menguntungkan
BKM sekaligus masyarakat petani para penggarap.9
5. Tehnik Pendayagunaan Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak
Cara pendayagunaan yang dilakukan adalah:
1. Melakukan Pelelangan Sewa Sawah.
Pelelangan ditujukan kepada petani penggarap yang tinggal dimana
sawah tadi berada. Disini pengurus BKM akan membuat tata tertib lelang
yang berisi tentang peserta lelang, syarat-syarat peserta lelang, tata cara
lelang, ketentuan pemenang lelang, sanksi-sanksi, dan lain-lain, dan
dilampiri dengan pengumuman pelaksanaan lelang. Setelah acara
pelelangan sewa sawah wakaf selesai, kemudian Tim Lelang tadi dengan
bahwa dalam setiap kebijakan BKM selalu dibayang-bayangi oleh pemda, jadi dalam hal ini BKM sebagai lembaga yang berbasis islam tidak independen dalam mengambil kebijakan. Dan tentunya jika dalam pengambilan kebijaksanaan pemda ikut campur, maka tentunya juga meminta honorarium yang tidak sedikit.
9 Hasil wawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, di kantor Penamas Depag. Kab. Demak, Hari Kamis 23 Juni 2005, data terlampir.
berdasarkan Surat Keputusan Kantor Departemen Agama Kabupaten
Demak membuat Berita Acara, yang berisi tentang:
a. Pelaksanaan lelang ( Hari, Tanggal, Waktu, Tempat, Peserta,
Agenda rapat )
b. Keputusan dan ketetapan hasil lelang sewa sawah wakaf BKM
Kabupaten Demak
c. Peserta lelang
d. Sawah wakaf yang di sewa dengan cara lelang
e. Pemenang lelang dan harga lelang
f. Rekapitulasi pemenang dan harga lelang
Tata Tertib Lelang Sewa Sawah Wakaf BKM Kabupaten Demak masa
tanam 2005/2006
a. Peserta Lelang
1) Peserta lelang sewa sawah wakaf adalah penduduk Desa dimana
tanah tersebut berada dengan menunjukkkan bukti diri (KTP) yang
masih berlaku.
2) Apabila peserta lelang dan penduduk desa setempat tidak ada
maka dapat diikuti peserta lelang dari penduduk desa lain dalam
satu wilayah kecamatan.
3) Apabila peserta lelang sewa tanah wakaf sebagai mana tersebut
dalam angka 2 (dua) itu juga tidak ada, maka dapat diikuti dari
penduduk desa Kecamatan lain yang berbatasan dalam daerah
Kabupaten Demak.
4) Apabila peserta lelang sebagai mana tersebut dalam angka 3 (tiga)
itu juga tidak ada, maka peserta lelang dapat dari penduduk desa
Kecamatan lain dalam daerah Kabupaten Demak.
b. Syarat-Syarat Peserta Lelang
1) Warga Negara Indonesia beragama Islam yang berumur sekurang-
kurangnya/minimal 21 tahunatau yang sudah menikah dengan
dilampiri bukti diri (KTP) yang masih berlaku.
2) Memenuhi persyarata-persyaratan sebagai peserta lelang.
3) Hadir pada waktu pelaksanaaan lelang yang telah ditentukan oleh
tim lelang sewa sawah wakaf BKM Kabupaten Demak dengan
mengisi daftar hadir yang disediakan oleh tim.
4) Pendaftaran peserta lelang ditutup, setelah pelaksanaan lelang
dimulai.
5) - Menyerahkan uang jaminan sebagai berikut :
a) Singorejo Kecamatan Demak Luas 7 bau…...Rp. 2.000.000,-
b) Kedondong Kecamatan Demak Luas 7 bau…Rp. 3.500.000,-
c) Kalicilik Kecamatan Demak Luas 32,5 bau…Rp. 6.000.000,-
d) Betahwalang Kecamatan Demak Luas 50 bauRp. 5.500.000,-
e) Serangan Kecamatan Bonang Luas 100 bau..Rp. 6.000.000,-
f) Sumberejo Kecamatan BonangLuas 33 bau...Rp. 3.000.000,-
g) Poncoharjo Kecamatan Bonang Luas 177 bau.Rp. 16.000.000,-
h) Jogoloyo Kecamatan Wonosalam Luas 70 bau..Rp. 6.000.000,-
- Uang jaminan dapat diambil kembali oleh peserta lelang yang
kalah sejumlah yang diserahkan. Bagi peserta lelang yang
dinyatakan menang, uang jaminan tersebut diperhitungkan
sebagai bagian dari pembayaran harga lelang.
6) Pembayaran secara tunai sejumlah harga lelang yang ditentukan
oleh pemenang lelang dihadapan tim lelang pada saat itu kepada
Bank yang ditunjuk.
7) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2005/2006 dibebankan
pada pemenang lelangdan dibayar pada saat itu pada petugas
penerima PBB Kecamatan setempat.
c.Ketentuan Pemenang Lelang
a) Penawaran dibuka dihadapan rapat lelang.
b) Pemenang lelang adalah peserta yang paling tinggi
penawarannya dan memenuhi target minimal.
c) Apabila terjadi penawaran yang sama atau tidak memenuhi target
minimal akan diadakan lelang ulang pada saat itu, dan apabila
pada saat itu juga tidak mencapai target minimal, akan ditetukan
oleh tim.
d) Apabila dalam pembukaan pertama target minimal sudah sesuai
dengan ketentuan tim lelang sewa sawah wakaf BKM Kabupaten
Demak maka lelang dinyatakan sah.
d. Sanksi-sanksi
a) Apabila ketentuan sebagai mana angka II.6 (tidak dapat
membayar tunai) dan setelah diberikan batas waktu yang
ditetapkan oleh tim lelang,maka pemenang dianggap batal.
b) Apabila pemenang pertama dinyatakan batal, maka tim dapat
melelang kembali atau ditawarkan kepada pemenang lelang
kedua dengan harga pemenang pertama dan pemenang pertama
tidak dapat mengganggu gugat.
c) Apbila pemenang lelang pertama tidak dapat memenuhi
kewajiban sesuai dengan penawarannya, maka uang jaminan
akan dikembalikan pada hari itu kemudian dipotong 10% masuk
pada kas BKM Kabupaten Demak.
e. Lain-lain
a) Pelaksanaan lelang sewa sawah wakaf BKM Kabupaten Demak
masa tanam 2005/2006 pada hari senin legi tanggal 18 Juli 2005
bertempat diaula kantor Departemen Agama Kabupaten Demak.
b) Masa sewa tanah wakaf BKM Kabupaten Demak berlaku dari
tanggal 1 oktober 2005 sampai dengan 30 september 2006.
c) Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan ditentukan
kemudian oleh tim berdasarkan musyawarah.
Adapun Sawah wakaf yang di lelang untuk disewakan adalah:
1) Desa Singorejo Kecamatan Demak luas 7 bau
2) Desa Kedondong Kecamatan Demak luas 7 bau
3) Desa Kalicilik Kecamatan Demak luas 32,5 bau
4) Desa Sumberejo Kecamatan Bonang luas 33 bau
5) Desa Serangan Kecamatan Bonang luas 100 bau
6) Desa Poncoharjo Kecamatan Bonang luas 177 bau
7) Desa Betahwalang Kecamatan Bonang luas 50 bau
8) Desa Jogoloyo Kecamatan Wonosalam luas 70 bau
Jumlah luas sawah yang di sewakan diatas adalah seluas 476,5 bau.
Dimana kondisi tanahnya berbeda di masing-masing desa.
2. Menyewakan Gedung dan Pekarangan
Dalam hal persewaan gedung atau bangunan yang didirikan oleh
BKM Kab. Demak, merupakan bentuk usaha lain dari usaha sewa sawah
selama ini, dan usaha persewaan gedung disini, yaitu segala hal-hal yang
terkait dengan sewa menyewa disepakati oleh kedua belah pihak, dengan
jangka waktu sesuai keinginan si penyewa dan persetujuan BKM Kab.
Demak. Contoh gedung dan pekarangan yang disewakan yaitu untuk
pusat perbelanjaan, diantaranya ada swalayan dan pertokoan, dan BMT
(Baitul Mal wa Tamwil) yang ada di pusat kota Demak, wisma BKM
Kabupaten Demak.
Disamping menyewakan gedung, Pekarangan dari harta wakaf
tersebut juga dipergunakan untuk mendirikan masjid, Rumah Sakit,
gedung sekolah, makam dan perkantoran. Akan tetapi dari penggunaan
pekarangan dari harta wakaf BKM Kab. Demak ini kesemuanya tidak
dipungut biaya, karena itu untuk kepentingan umum.
3. Pembangunan gedung untuk sarang walet
Pembangunan gedung ini terletak menjadi satu dengan gedung pusat
perbelanjaan dipusat kota Demak.
6. Pelaksanaan Lelang Sewa Sawah
Pelaksanaan lelang sewa sawah wakaf BKM Kab. Demak masa tanam
2005/2006
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 18 Juli 2005
c. Waktu : Jam 09.00 WIB
d. Tempat : Aula Kandepag Kabupaten Demak
e. Peserta : 1. Tim Lelang: 23 Orang
2. Undangan : 20 Orang
3. Masyarakat Umum : 215 Orang
f. Agenda rapat: 1. Pembukaan ( Al-Fatihah)
2. Tahlil dipimpin oleh KH. Masruchin Ahmad
3. Sambutan Ka Kandepag Kabupaten Demak
sekaligus membuka lelang secara resmi dengan
bacaan surat Al-Fatihah bersama
4. Pelaksanaan lelang
5. Penutup bacaan hamdalah
Langkah-langkah pelaksanaan lelang:
(1) Lelang dilaksanakan secara terbuka untuk umum.9
9 Menurut Drs. Mulyani, presidium LSM GOL Demak, dalam acara lelang yang diadakan oleh BKM selama ini tertutup, karena dalam hal ini peserta lelang hanya diikuti oleh orang-orang yang biasa ikut pada tahun lalu. Sehingga dalam hal ini ada suatu komuflase dalam pelaksanaan lelang sewa wakaf.
(2) Peserta lelang yang mau menyewa mendaftarkan diri sebagai
peserta lelang dari desa yang ditempati.
(3) Para peserta lelang menyerahkan uang jaminan kepada Tim
Lelang, dimana disini uang jaminan diberikan kepada Bank yang
ditunjuk BKM Kab. Demak, yaitu BMT MADE. Dimana uang
jaminan ini dibayar tunai dan bisa diambil lagi oleh peserta
lelang yang kalah dalam lelang nantinya.
(4) Peserta tadi mengambil kertas yang yang harus di tulis nama,
desa/sawah yang dilelang, penawaran harga lelang.
(5) Setelah sudah di isi, kemudian kertas tersebut dimasukkan
amplop, dan dikumpulkan kedepan, dimeja yang ditunggui oleh
Tim pemeriksa yang salah satunya adalah Hakim Pengadilan
Negeri Demak.
(6) Setelah kertas terkumpul, kemudian dibuka oleh Tim Pemeriksa,
dan akan diumumkan hasilnya dalam sebuah papan tulis supaya
diketahui oleh masyarakat umum.
(7) Pengambilan kertas ini bisa saja dilakukan beberapa kali, jika
belum ada harga lelang yang disepakati oleh kedua belah pihak.
(8) Setelah sudah sesuai dengan harga minimal yang ditetapkan oleh
BKM Kab. Demak, maka akan diumumkan siapa yang berhak
menyewa sawah wakaf tadi. Dimana pemenangnya adalah
penyewa yang berani menawar dengan harga yang paling tinggi
diantara temannya yang lain.
(9) Pemenang sewa sawah wakaf tadi dipersilakan kedepan untuk
diambil fotonya dengan salah satu anggota Tim Lelang.
(10) Pemenang lelang dipersilakan untuk membayar tunai harga
lelang yang telah dimenangkan dengan dikurangi uang jaminan
yang sudah diberikan disaat pendaftaran tadi.
(11) Langkah-langkah diatas akan dilakukan beberapa putaran, dan
bergantian untuk delapan desa. Diamana dengan luas sawah,
harga, dan luas tanah yang berbeda-beda.
(12) Diakhir acara dilakukan pengumuman hasil pemenang lelang
dari masing-masing desa, dan juga harga sewa sawah yang
berhasil dilelang.
(13) Setelah melakukan pembayaran tunai pemenang lelang
menandatangani surat kontrak yang telah disediakan.
7. Nasib tanah setelah disewa oleh pemenang lelang
Tanah yang berhasil dilelang oleh pemenang lelang biasanya di
sewakan kembali kepada masyarakat umum. Mengenai harga & kontrak
kepemilikan di sesuaikan dengan harga lelang tiap tahunnya. Masa sewa
hanya setahun, bisa diperpanjang bila pemilik sawah merupakan pemenang
lelang seperti tahun kemarin.10
Sawah yang berhasil disewa juga bisa untuk dimiliki sendiri oleh
pemenang lelang, jika tidak ada petani penggarap dari masyarakat sekitar
yang mau menyewanya lagi. Karena dalam hal ini dari kedua belah pihak
10 Hasil Wawancara dengan Peserta Pemenang Lelang, Bpk A. Hamid, di Aula Depag. Kab.
Demak, Hari Senin 18 Agustus 2005.
tidak ada kecocokan, biasanya mengenai harganya. Dalam acara pelelangan
sewa sawah wakaf tadi, Tim lelang sewa sawah tadi memberikan peringatan
bahwa sawah yang akan di lelang adalah sawah wakaf peninggalan Sultan
R. Fatah Demak. Dimana dalam penggunaanya haruslah untuk tujuan
ibadah kepada Allah SWT. Oleh karenanya, maka penyewa harus menjaga
dengan baik amanah yang diberikan terhadap mereka.11
8. Situasi dan Kondisi Pendayagunaan harta wakaf BKM Kabupaten Demak
Kondisi kesemuanya dalam keadaan lancar, dan berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Adapun kendala yang dihadapi tidak ada yang berarti,
semua berjalan dengan lancar karena segala sesuatu di rapatkan oleh
pengurus BKM terlebih dahulu, sehingga hasil kebijaksanaan hasil rapatpun
dilaksanakan sesuai dengan rencana.7
9. Laporan Hasil Pendayagunaan Harta Wakaf BKM Kabupaten Demak
Dalam setiap hal yang terjadi dengan tanah wakaf selalu dilaporkan
termasuk hasil pemberdayaannya. Dan laporan tadi disampaikan ke pusat
dalam hal ini kepada Menteri Agama RI, Kanwil Depag Prop Jateng, Ketua
BKM Prop Jateng.12
11 Hasil Wawancara dengan Peserta Pemenang Lelang, Bpk. Ulil Albab, di aula Depag.
Kab. Demak, Hari Senin 18 Agustus 2005. 7 menurut Drs. Mulyani, dalam kepengelolaan harta wakaf oleh BKM terjadi banyak
komuflase, sebenarnya banyak masalah yang belum terselesaikan diantaranya tukar- menukar tanah yang ada di Jogoloyo an. H. Halim dengan tanah di desa Gandok kec. Wonosalam, dimana tanah itu sekarang digunakan untuk usaha pemecah batu, dan tanah yang berada tepat dibelakang pom bensin jalan lingkar Demak yang atas perintah Bupati akan ditukar dengan sawah di kec. Bonang, tanah tersebut sudah diberi pondasi dan sudah diuruk sama tanah akan tetapi karena banyak yang menentang hal tersebut maka akhirnya tanah tadi terbengkelai. Dari kondisi tanah wakaf tadi ditukar dengan tanah yang kurang produktif. Dengan alasan akan ditukar lebih luas, sehingga BKM tidak memperhatikan prospek kedepan nilai profit tanah wakaf, tetapi mengikuti keinginan permintaan Bupati untuk memenuhi kepentingan pribadinya.
12 Hasil Wawancara dengan Ketua BKM Kab. Demak, Bpk. Bambang Sugito TH., di kantor Penamas Depag.Kab. Demak, Hari Kamis 23 Juni 2005.