34
BAB III
PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH 2
BENDA SIRAMPOG BREBES
A. Sejarah Berdiri, Perkembangan dan Letak geografis Pondok
Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes.
1. Sejarah Pondok pesantren al- Hikmah 2 Benda Brebes
Bermula dari sepinya Desa Benda dan sekitarnya dari pendidikan
agama khususnya, KH. Kholil Bin Mahalli mulai merintis pendidikan
agama. Meskipun metode yang digunakanya masih begitu sangat
sederhana, yaitu sistem door to door atau dari pintu ke pintu.K.H. Khlil
bin Mahalli sendirilah yang mendatangi rumah penduduk untuk
mengajarkan ilmu agama. Hingga pada tahun 1911 M-1914 M jumlah
santri beliau masih berkisar belasan dan, itupun masih santri kalong.
Pengajian berlangsung setelah Shubuh dan setelah Maghrib. Bertepatan
dengan tahun 1922 M KH. Suhaemi putra kakak KH. Kholil pulang dari
Saudi Arabia, Beliau memperdalam Al Qur’an.
Dan karena jumlah santri yang terus bertambah pada tahun 1924 M
pondok ini menambah jumlah asrama dan membangun masjid di PTQ.
Sistem pendidikanpun bertambah menjadi pendidikan kitab kuning dan Al
Qur’an. Hingga pada tahun 1929 M pendidikan agama disini dirubah
menjadi sistem sekolah. Dan pada tahun 1931 M pondok berhasil
mendapat izin operasional dari pemerintah Belanda pada MIT ( Madrasah
Ibtidaiyah Thamrinussibyan).
Pada tahun 1942 M dibantu KH. Ahmad Fauzan Husein pondok ini
menjadi semakin pesat. Namun ditengah-tengah kepesatan terjadi revolusi
fisik melawan pemerintah Belanda membantu kemerdekaan RI dengan
mengadakan Amiri dan Hisbullah.
35
Akhirnya pada tahun 1947/1948 M Belanda menganggap bahwa
pondok ini merupakan musuh yang cukup kuat dan menjadi markas
Hisbullah. Belandapun membumi hanguskan bangunan pondok ini hingga
hancur. Dalam peristiwa ini banyak santri, Ustad dan Kyai yang jadi
korban sebagai syuhada. Karena peristiwa ini KH. Suhaemi hijrah ke
Kawunganten.
Tinggallah K.Kholil dan menantunya kembali membangun
pondok. Namun pada tahun 1952 –1954 M terjadi peristiwa DI/ TII dan
tentara yang menyebar Ke Kaliloka, Nagog, Karang Nangka dan
Sirampog. Di Bumiayu sendiri dibentuk komandan kompi diketuai Pak
Slamet. Dan pada tahun 1955.M Kyai Kholil Wafat. Akhirnya pada sekitar
tahun 1955-1960 M K. Suhaemi pulang dari pengungsian hingga akhirnya
pondok pesantren ini diasuh oleh K. Suhaemi dibantu K. Aly Asy’ari
menantu K. Kholil dan K. Mas’ud menantu K. Suhaemi. Dan pada tahun
1965 M K. Suhaemi wafat berpulang kerahmatullah. Praktislah Pondok
Pesantren Al-Hikmah 2 vacum of power/ tanpa pengasuh, pondokpun
dibina pengurus pondok, Kemudian pengajian dibuat Madin setingkat
wustha. Saat itu jumlah santri putra dibawah 50.
Kemudian pada akhir tahun 1965 menjelang tahun 1966 KH.
Masruri dan KH. shodiq meneruskan pesantren dan mengembangkan
melalui sistem sekolah dibuatlah kurikulum Mu’allimin Mu’allimat, yang
hingga sekarang masih terus dikembangkan. Begitu banyak perkembangan
dalam sistem pendidikan namun Al qur’an tetap diutamakan. selain
dengan membagi santri berdasarkan kelompok kemampuan didalam
pengajian Al qur’an juga didukung banyaknya Khufadz di desa Benda.
Begitulah Al-Hikmah 2 yang selalu berusaha mengembangkan potensinya,
sesuai dengan namanya. Nama Al-Hikmah 2 sendiri muncul sejak K.
Mas’ud terjun di Al-Hikmah 2, Namun hingga tahun 50-an Pondok Al-
Hikmah 2 Masih dikenal dengan sebutan Pondok Benda. Setelah KH.
36
Masruri menangani pondok dibentuklah lambang Al-Hikmah 2 dengan
tetap berpijak pada mottonya:
Artinya :
Allah menganugrahkan Al-Hikmah 2 (kepahaman dalam Al Qur’an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi Al hikmah itu maka ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. (QS. Al Baqarah .269)31
Al-Hikmah 2 yang mengalami banyak perubahan dalam sistem
pendidikannya, selalu mencoba merenovasi hal-hal yang perlu dan juga
menambal sana-sini untuk semakin menyempurnakan diri.
2. Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren al- Hikmah 2 Benda Brebes.
Setelah adanya sistem sekolah dengan dibuat kurikulum
Muallimin-Muallimat yang terus dikembangkan hingga kini, Al-Hikmah 2
2 pun mulai dilengkapi dengan adanya berbagai sekolah umum yaitu
dengan mendirikan SMP. SMP sendiri berdiri karena pada saat itu , dari
pihak orang Kristen akan mendirikan sekolah umum (SMP) dilingkungan
al-hikmah. Desa Benda yang pada saat itu belum sepadat sekarang akan
berdiri sekolah milik orang Kristen. Tentu saja hal ini akan menimbulkan
pengaruh buruk. Dan untuk menggagalkan rencana tersebut KH. Masruri
A. Mughni selaku pengasuh sekaligus pengembang pendidikan di Al-
Hikmah 2, dibangunlah SMP Al-Hikmah 2. Semula, banyak yang tidak
setuju dengan berdirinya SMP Al-Hikmah 2 ini. Mereka yang tidak suka
beranggapan bahwa SMP dipondok Pesantren itu kurang tepat. Seharusnya
pondok pesantren diisi sekolah agama untuk mengembangkan ilmu agama.
Namun akhirnya, setelah sekian tahun berjalan masyarakatpun sepenuhnya
mau menerima karena mereka juga dapat memahami apa yang sebenarnya
31 Departemen Agama RI, Al Qur'an Dan Terjemahnya , (Bandung: Gema Risalah Press, 2005), hal. 67
37
terjadi. Dari sinilah Al-Hikmah 2 mulai dikenal sebagai pondok salaf
sekaligus modern.
Dari waktu kewaktu seiring dengan bertambah banyaknya jumlah
santri dan kebutuhan sekolah, berdirilah sekolah-sekolah yang lain. MTs,
MA, dan SMApun terwujud. Hingga di Al Hikmah 2 terdapatlah MMA,
MTs, SMP, MA dan SMA yang masing-masing mempunyai jurusan dan
kelebihan tersendiri dalam pengembangan pendidikan. SMA dan SMP
dengan ilmu Umumnya, MA dan MTs perpaduan antara ilmu agama,
karena pelajaran di MA dan MTs 70% Umum dan 30% pelajaran agama.
Dan MMA (6 tahun, 1-3 tingkat SLTP, 4-6 Tingkat SLTA) dengan tujuan
awal memahami dan memperdalam ilmu agama dalam kitab kuning juga
ilmu nahwu dan sharafnya, MMA baik tingkat SLTAnya telah disamakan
sehingga selain pelajaran Agama, diajarkan juga Ilmu Umum(Ipa,
Matematika, Bahasa Inggris, b. Indonesia) Siswa Mu’allimin-Mu’allimat
diwajibkan untuk hafal Nadham Imrityi dan Alfiyah, karena setiap
tahunnya diadakan khataman Imrity bagi kelas II dan hataman Alfiyah
bagi kelas V. Acara ini dilaksankaan dengan mengadakan panggung, bagi
khatimin khatimat membacakan nadlam dengan sistem hafalan, setelah itu
juga merekapun diuji tentang kandungan dari kitab Imrity atau Alfiyah.
Dan Ujian Munaqashah yang diperuntukkan bagi Kelas Enam Muallimin
Muallimat dari kitab Fatkhal Muin dan tentu saja beserta ilmu nahwu,
sharaf dan lainya. Praktek lapanganpun diberlakukan bagi siswi kelas VI
ini dengan praktek mengajar disegenap sekolah dasar sebagai persyaratan
mengikuti ujian akhir kelulusan dan untuk VI Muallimin ditambah dengan
2x Khutbah pada masjid-masjid di daerah asal masing-masing siswa.
Bagi sekolah-sekolah yang lainpun terus mengembangkan sistem
pendidikan dengan berbagai hal untuk mengembangkan anak didik. Di
SMA diperdalam ilmu umum, sehingga untuk IPA di SMA menonjol dan
menghasilkan nilai yang bagus setiap tahunnya. SMA juga melengkapi diri
dengan membuka berbagai spesifikasi atau program unggulan siswanya.
38
program unggulan itu adalah Spesifikasi komputer, B. Inggris,
Pendalaman MAFIKIBI (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) dan yang
sekarang sedang dikembangkan adalah Pengembangan Sistem Pertanian.
Selain itu, SMA juga megadakan spesifikasi agama yang diantara
mata pelajaran unggulannya adalah Ilmu Falak. bahkan sekitar akhir bulan
Sya’ban, SMA, khususnya spesifikasi agama mengadakan ru’yah (Melihat
Hilal) untuk menentukan awal bulan Ramadhan tahun 2002, di Desa Tulis
Kec. Ujung Negara Kab. Batang. Selain mengadakan program unggulan
demi keberhasilan dalam mencetak anak didik yang berkwalitas, SMA
juga baru-baru ini telah mengadakan study banding dengan tiga SMAN
yang ada diantaranya yaitu SMA III Purwokerto dan menyatakan bahwa
SMA Al-Hikmah 2 adalah satu-satunya SMA swasta yang telah siap untuk
diterapkannya KBK (Kurikulum berbasis Kompetensi).
Untuk MA sendiri mengalokasikan dirinya dengan hebat hingga
tampak maju. Dengan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. MA telah
mengadakan berbagai spesifikasi bagi anak didiknya. spesifikasi tersebut
antara lain: Kitab Kuning , Bahasa Inggris, Tata Busana, Perikanan,
Komputer Pengelasan. Setiap siswa wajib memilih salah satu dari
spesifikasi menurut bakat dan kemampuan. dan setiap spesifikasi dikepalai
oleh seorang yang ahli dalam bidangnya. Bahkan Tidak Sedikit Dari
mereka adalah alumni dari perguruan tinggi terkemuka, sehingga dalam
pengelolaannya dapat mencapai hasil yang maksimal.
Bagi SMP dan MTs yang mewakili tingkat SLTP yang ada di al-
hikmah. MTs juga membuka program unggulan seperti Matematika dan
Bahasa Inggris yang tenaga pengelolanyapun tak kalah mutunya. Dan
SMP kini tengah mengadakan berbagai renovasi, mulai bangkit dan
meningkatkan mutu sistem pengajarannya.
Selain sekolah tingkat SLTA dan SLTP, Al-Hikmah 2 juga
melengkapi dirinya dengan pendidikan tinggi yang bernama Ma’had ‘Aly.
39
Sekolah tinggi ini membuka program D3 nya dengan jangka waktu 2
tahun.
Seperti perguruan tinggi lainnya, Ma’had ‘Aly. pun mengakhiri masa
akademinya dengan kuliah kerja nyata (KKN) ke berbagai Desa IDT. Dan
bagi tamatan Ma’had ‘Aly yang hendak melanjutkan study nya untuk
memperoleh gelar strata 1 (S1) dapat mengikuti kuliah transfer ke
STAIBN (Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara) yang berpusat di
Tegal dan membuka cabang di Al- hikmah.
Baru-baru ini Al-Hikmah 2 pun telah membuka pendidikan
keperawatan (AKPER).
Sementara itu, untuk kegiatan pesantren sendiri, Al Hikmah 2 juga
memformat diri dengan berbagai kegiatan yang bersifat menambah
pengetahuan santrinya dalam bidang agama terutama praktek ubudiyah.
Kegiatan pesantren ini ( pengajian )dimulai sejak pukul 05.00
dengan shalat subuh bersama pengasuh di masjid berlantai dua milik Al
Hikmah 2. kegiatan selanjutnya adalah mengaji Al quran yang di bimbing
langsung oleh para asatidz yang tidak diragukan lagi kemampuannya.
Ternyata kegiatan pagi itu masih berlanjut yaitu dengan pengkajian kitab
fiqih yang juga diampuh oleh segenap asatidz alumni dari berbagai
pesantrensalaf terkemuka dan berbagai daerah. dan pada pukul 06.45 santri
barulah melaksanakan kegiatan di sekolah masing-masing hingga pukul
13.00 bagi mereka yang bersekolah pagi.dan bagi santri yang bersekolah
siang,juga diadakan pengajian fiqih tambahan.
Setelah hampir setengah hari mengikuti kegiatan sekolah,santri akan
kembali mengikuti kegiatan pesantrennya pada pukul 18.00 dengan shalat
maghrib berjama’ahdan mengikuti madrasah diniyyahbagi siswa SMP dan
SMU.sedangkan bagi siswa MA,MTS dan MMA dengan mengikuti
pengajian ilmu alat.tak lepas sebagai seorang siswa, santri Al-Hikmah 2
pun mengadakan kegiatan belajar secara berkelompok (takroruddurus)
40
hingga pukul 20.30. merupakan kegiatan akhir adalah jama’ah shalat isya
yang dilanjutkan dengan pengajian sentral bersama pengasuh hingga pukul
22.00.
Segala kegiatan yang terencana, baik dari pondok atau dari sekolah,
tiada lain tujuannya adalah untuk pencapaian hasil yang maksimal, yaitu
membentuk santri yang mutadayyun dan mutafaqqih fiddin. sasaran dari
mutadayyun adalah bagi santri yang bersekolah berbasis umum seperti
MTS,SMP,SMU dan MA. yang dengan harapan, selain mereka memahami
ilmu agama dan umum, mereka pun mempunyai rasa antusias yang tinggi
terhadap peningkatan kegiatan ritual dan untuk program mutafaqqih fiddin
itu mempunyai sasaran bagi mereka yang bersekplah di MMA dan MAK.
mereka di anggap mampu dan terus berusaha untuk dibina dengan
mengembangkan berbagai program yang ada di lingkungan pondok
Dengan adanya usaha semacam ini, al- hikmah dapat mengentaskan
santri-santri yang benar-benar mempunyai ilmu manfaat, mutadayyun
ataupun mutafaqqih fiddin, soleh sesuai dengan harapan umat sehingga
misi Al-Hikmah 2 yang diambil dari AL qur’an yaitu surat al Baqoroh ayat
dapat terwujud menjadi nyata.amin yarabbal ‘alamin.32
3. Letak Geografis pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes.
Secara georafis pondok pesantren al- Hikmah 2 terletak di sebelah
selatan kota Brebes, tepatnya di desa Benda Kecamatan Sirampog
Kabupaten Brebes. Kira- kira berjarak 7 km dari kota Bumiayu ke arah
utara. Desa Benda Luasnya kira- kira 358.5 Ha. Dan letaknya berbatasan
dengan desa- desa berikut:
a. Sebelah barat berbatasan dengan desa Kaligadung
b. Sebelah selatan berbatasan dengan kota Bumu ayu
32 Lee Waha, Media Interaktif Santri Al-Hikmah 2 2, No. 01/ Tahun I/2001,hal.10
41
c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Sirampog
d. Sebelah utara berbatasan dengan desa tonjong
Menurut data terakhir desa Benda merupakan wilayah pedesaaan
yang jumlah penduduknya sebesar 7000 jiwa. Penduduknya mayoritas
beragama Islam, mata pencaharian penduduk Benda adalah mayoritas
sebagai petani dan sebagian kecil pedagang.
Pondok pesantren Al- Hikmah 2 Benda berada ditengah
pemukiman penduduk ,secara geografis pondok ini menempati areal tanah
seluas 10 Ha. Dan berada pada 200 m dari permukaan laut.
B. Sikap Pengasuh Pesantren Al-Hikmah 02 Terhadap Transformasi
Sistem Pendidikan Pesantren
Melihat fenomena kemajuan yang terjadi pada saat ini transformasi
sistem pendidikan di pesantren merupakan sesuatu yang bisa dikatakan
sebagai sebuah keharusan agar pesantren tidak ketinggalan jaman,
pesantren Al-Hikmah 02 Benda Brebes mengambil jalan adaptif-selektif
terhadap kemajuan-kemajuan yang ada pada saat ini dan kemajuan-
kemajuan yang ada perlu disikapi dengan baik pula karena dunia pesantren
sendiri telah mengenal kaidah lama yang selama ini dipegangi oleh
pesantren : Al-muhafadzatu ‘ala alqadimi alshalihi wa al akhdu bi al
jadidi al ashlahi. Dimana kaidah itu merupakan legalitas yang kuat yang
bisa digunakan sebagai acuan atau dasar untuk berbagai pembaharuan
yang terjadi di pesantren, selama pembaharuan itu tidak terlepas dari
bingkai al ashlah (lebih baik) karena pembaharuan itu merupakan
konsekuensi dari kemajuan dunia modern. Maka aspek al ashlah menjadi
kata kunci yang harus dipegang.
Pesantren modern berarti pesantren yang selalu tanggap terhadap
perubahan dan tuntutan zaman, berwawasan masa depan, selalu
mengutamakan prinsip efektifitas dan efisiensi. Pesantren Al-Hikmah 02
dalam merespon kemajuan zaman yang terjadi yaitu dengan menerima
42
pembaharuan itu dengan cara yang sebaik-baiknya dan tentunya juga tidak
hanya menerima tetapi juga diikuti dengan pembenahan diri dalam
mengikuti pembaharuan itu baik dengan pembaharuan manajemen, metode
pembelajaran, maupun tujuan. Dengan cara pembentukan program
pembelajaran klasikal formal, dan adanya program-program
keterampilan.33
Menurut pengasuh Ponpes Al-Hikmah 2 02 Benda Brebes,
transformasi merupakan suatu keniscayaan yang harus direspon oleh pihak
pesantren dengan baik dan beliau menambahkan bahwa transformasi
sistem pendidikan di pesantren juga merupakan sunnatun thabi’iyyatun
likulli hayaatin (semua benda yang hidup itu mengalami pembaharuan).
Kenapa pesantren merespon pembaharuan itu dengan cara menerima dan
berbenah diri. Karena tujuan orang tua menyekolahkan anaknya di
pesantren itu tidak hanya untuk mencari ilmu tetapi juga ingin
mendapatkan keterampilan dan ijazah.
Adanya sekolah-sekolah umum yang dibuka di pondok pesantren Al-
Hikmah 2 Benda Brebes merupakan bentuk dari adanya transformasi
sistem pendidikan. Tetapi tidak meninggalkan sistem pendidikan yang
lama atau tradisional yang masih sesuai dengan kondisi sekarang ini
(bandongan dan sorogan).
C. Latar Belakang Sejarah Transformasi Sistem Pendidikan di Pesantren
Al-Hikmah 2 02 Benda, Brebes
Transformasi yang terjadi di pesantren tidak terlepas dari beberapa
hal yang menyebabkan adanya transformasi sistem pendidikan itu. Pertama,
yaitu berangkat dari kemampuan seorang kyai, dimana pada zaman dahulu
pesantren selalu dipimpin oleh kyai-kyai kharismatik yang mempunyai
kadar keilmuan yang tinggi serta ahli dalam berbagai bidang seperti
33 Hasil wawancara dengan K.H Masruri Abdul Mughni, pengasuh Ponpes Al-Hikmah 2 02 Benda, Brebes pada tanggal 31 Mei 2006
43
dicontohkan yaitu KH. Hasyim Asy’ari Jombang dimana beliau dianggap
oleh masyarakat sebagai kyai kharismatik yang mempunyai keramat atau
kemampuan spiritual yang tinggi. Sedangkan pada zaman sekarang ini
banyak kyai yang belum – kalau tidak boleh dikatakan tidak – mempunyai
kualifikasi seperti ulama-ulama terdahulu seperti tinggkat
kekharismatikannya dan kekeramatannya. Dan kyai seperti yang
digambarkan diatas sekarang ini sudah sulit untuk ditemukan karena ketika
melihat kualifikasi yang terjadi pada masa lampau yaitu keramat, menurut
pengasuh pondok pesantren Al-Hikmah 2 02 Brebes nilai keramat pada
seorang kyai dikalahkan oleh kerumat.34 Karena jumlah santri yang belajar
di pondok pesantren pada jaman dahulu tidak seperti sekarang ini sehingga
nilai kerumat lebih efektif dibandingkan nilai keramat.
Kedua, adalah tujuan dari orang-orang yang memasukkan anaknya
ke pesantren dimana pada zaman dahulu orang belajar di pesantren hanya
fokus untuk pinter ngaji (pandai mengaji) sedangkan sekarang ini tujuan
mereka tidak cukup hanya fokus ngaji saja, tetapi disamping itu juga ingin
mendapatkan ilmu serta keterampilan (ijazah). Karena dunia sekarang ini
menuntut untuk itu semua. Dimana pesantren harus tanggap dalam
merespon itu semua, karena pesantren sebagai pelayan masyarakat, yang
difungsikan untuk membangun masyarakat. Ketiga, santri pada zaman
dahulu rata-rata adalah anaknya petani, dimana mereka hanya ingin
menjadikan anaknya sebagai seorang kyai. Sedangkan pada saat ini orang-
orang yang masuk pesantren tidak hanya anaknya petani sehingga tujuan
mereka memasukkan anaknya ke pesantren pun berbeda-beda karena latar
belakang dari orang tua masing-masing.
No Pelaku Tahun Situasi dan Kondisi Motif 1 KH. Kholil
Bin Mahalli 1911-1966 Santri masih sedikit dan
tuntutan masyarakat belum begitu komplek, rata-rata santri berasal dari keluarga petani
Tujuan utamanya hanya terfokus untuk pandai mengaji dan memahami ilmu agama khususnya
34 Hasil wawancara dengan K.H. Masruri Abdul Mughni, pengasuh Ponpes pada tanggal 03 Juni 2006
44
(menengah ke bawah) dan hanya difokuskan untuk mengaji
kitab kuning.
2 KH. Masruri Abdul Mughni
1966-2006 • Mengalami transformasi sistem pendidikan karena tuntutan masyarakat.
• Santri yang belajar tidak hanya keluarga petani melainkan semakin komplek. Santri yang menuntut ilmu saat ini m,eliputi anak pedagang, pengusaha dan lain-lain.
Santri yang belajar tidak hanya fokus untuk mengaji tetapi juga ingin mendapatkan ketrampilan dan ijasah (mutafaqqih, mutadayyin)
Dinamika sistem pendidikan di lingkungan PP Al-Hikmah 2 Benda Brebes
PP
SALAF KLASIKAL
SALAF PP. PUTRI
SALAF MAD/KLASIKAL MADRASAH SEKOLAH
UMUM 1911 1966 MMA 1950 1966
Muallimin 1966
Muallimat 1986 MTs
1980 MAK
1987 SMP
1990 SMA
PERGURUAN
TINGGI KETERAM
PILAN 1997 1997
Berangkat dari motif di atas maka terjadilah transformasi sistem pendidikan pesantren baik dari segi kurikulum, metode, manajemen dan tujuan
45
D. Struktur Organisasi Kepengurusan
Lembaga pondok pesantren dan lembaga madrasah yang ada di
Benda kesemuanya dibawah naungan yayasan Pondok Pesantren al-Hikmah
Benda Brebes, yang diketahui oleh KH. Masruri Abdul Mughni.
Adapun pembagiannya adalah kegiatan yayasan dibidang pendidikan
ditangani oleh pengurus harian dan bertanggung jawab kepada yayasan.
Pengurus harian inilah yang disebut pula dengan “dewan pengasuh”.
Sedangkan pembagian tugas dari dewan pengasuh terbagi menjadi
dua:
1. Dewan pengasuh yang membidangi pondok pesantren
2. Dewan pengasuh yang membidangi madrasah
Bagian yang membidangi madrasah kemudian dilembagakan
menjadi “pengurus madrasah Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda
Brebes”. Pengurus madrasah inilah yang mengkoordinir semua madrasah
yang ada dilingkungan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes, yang
masing-masing mempunyai kepala sekolah.
Khusus mengenai madrasah yang ada, wewenang yayasan
terhadapnya adalah dalam rangka kerja sama dengan Depag dalam
pengelolaan madrasah tersebut sesuai agar sesuai dengan sekolah- sekolah
yang berada di bawah naungan Depag.
Dewan pengasuh membawahi acara langsung pondok putra, dan
membawahi pondok putri dengan hak otonom bagi mereka. Pondok putri
mempunyai pengasuh sendiri yang masing-masing bertanggung jawab
kepada dewan pengasuh dalam pengelolaan rumah tangganya masing-
masing. Sedangkan urusan keluar kesemuanya menjadi wewenang dan
tanggung jawab yayasan.
Setiap unit pondok mempunyai pengurus pelaksana yang lazim
disebut dewan harian. Pengurus ini bertugas melaksanakan kebijaksanaan
yang digariskan oleh pengasuhnya masing-masing tentang pengelolaan
pondok, baik masalah pendidikan maupun masalah rumah tangganya.
46
Personalia pengurus dipilih melalui rapat tahunan oleh wakil-wakil
santri untuk kemudian diminta persetujuan dan pengesahan dari pengasuh,.
Pengurus tersebut terdiri dari: ketua, sekretaris dan seksi-seksi. Wilayah
pondok dibagi kepada komplek yang setiap kompleknya dipimpin oleh Rais
khas. Kemudian sebagai wadah kerja sama antara pimpinan Pondok
Pesantren dengan wali murid, terdapat suatu organisasi wali murid yang
disebut kordinator wali murid. Lihat Lampiran berikut :
STRUKUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN AL HKMAH 2
MASA KHIDMAT 2004-2006
Pengasuh : KH. Masruri Abdul Mughni
Pembina : H. Muhlas Hasyim, MA
H. Solahudin Masruri, S PdI
Drs. Sulkhi Aziz
Drs. Mustolikh Hambali
Drs. Mutammam
Drs. Mustain
Drs. Nur Rohman
Drs. Mas’ud HN
Hj. Eri Arofah
Hj. Indana zulfa
Hj. Zubdatun Niswah
Hj. Wiwi Muzdalifah
Ustadzah. Mu’minah S.Pd I
47
Ketua Umum : Siti Khomisah-Luwuk Sulteng
Ketua I : Al Abarokah-Bungo Tebo Jambi
Ketua II : Atiyatul fitriyah-Tegal
Ketua III : Qumillaela- Kebayoran Lama-Jaksel
Sekretaris Umum : Nurul Afidah Yahman
Sekretaris : Titis Zidti Imaroh Maktub
Sekretaris : Ita Atmawati Abdur Rozak
Bendahara : Eva Trisnawati Nurudin
Bendahara I : Nurul Misykah Munasir
Bendahara II : Wiwi Eka Puji Lestari
BIDANG-BIDANG
Dep. Pendidikan : Munawaroh Asymali
Kasubid. Pengajian : Nurul Halimatus Sa’diyah Ade Karwan
Kasubid. Takror : Endah Puspita Sari Saridjo
Kasubid. Bahasa : Dina Mariana Hilman
Kasubid Jamaah : Himmatul Alawiyah Abd. Rosyid
Dep. Kamtib : Thobiroh Dirjo
Kasubid. Perizinan& Piket : Irma Tadzkiroh Ach. Shobirin
Kasubid. Penggerak kegiatan: Siti Asiyah Asmawi
Kasubid Pos Surat : Neli Sa’adah Thoyyib Syam
Dep. Litbang : Lali Zaidah Muhtar
Kasubid diktram : Nur Azizah Muqoffa
Kasubid JQH : Muftiatul khoiroh Raizin
Kasubid Orseni : Umi Farizzatul Insiyati Sopandi
Kasubid Tabligh & Diskusi : Mafaza Salsabila Junaedi
48
Dep. Rumah Tangga : Nur Hikmah Sudarno
Kasubid Humas &Informasi : Siti Maisaroh Turmudzi
Kasubid Perlengkapan : Siti Masykuroh Sanuri
Kasubid Kesehatan : Salimah Hasan Azhuri
Kasubid Kebersihan : Rikhatul Unim Sofyan Khakim
Dep. Penerangan : Irma Swastika Mukhson Solim M
Kabid Mading : Rokhmania Ariantini Masruri
E. Sistem pendidikan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes
Adapun sistem yang diguanakan untuk mendalami kitab-kitab
kuning adalah dengan menggunakn sistem sorogan dan wetonan.
Sebagaimana pondok pesantren pada umumnya, maka peserta yang
mengikuti pengajian dengan metode sorogan lebih sedikit dibanding sistem
weton. Hal tersebut disebabkan karena santri yang mengikuti sistem srogon
harus lebih siap dan telah mendalami ilmu Nahwu dan Sharaf. Mereka harus
sudah terampil dalam bidang Nahwu dan Sharaf.
Kalau dilihat sebenarnya sistem sorogan ini merupakan wadah
kaderisasi yang paling tepat untuk mencetak para qari (pembaca) yang bisa
di andalkan untuk mengajar sistem weton. Oleh sebab itu santri yang
mengikuti sistem tersebut kebanyakan santri senior atau mereka yang
sekolah di Madrasah Muallimin Atas (MMA) al- Hikmah 2 Sedangkan
pengajarnya terdiri dari para pengasuh (Kyai) Pondok Pesantren al-Hikmah
2 Benda Brebes.
Materi kitab atau kurikukum yang dikaji meliputi Ilmu Nahwu,
Sharaf, Fiqh, Tauhid, Tafsir, Tashawwuf dan Hadits. Namun materi-materi
tersebut tidak selalu diikuti oleh para santri, sedangkan materi yang biasa
diikuti oleh para santri adalah materi Nahwu,Sharaf, dan Fiqh, Tasawwuf.
Pelaksanaan sistem weton adalah sama dengan sistem kuliyah yaitu
pengajian yang kitabnya langung dibacakan oleh kyai atau guru senior
sedangkan para santri hanya memberikan arti/ ngesahi (bahasa jawa).
49
Pengasuh atau pengajar sistem weton adalah pengasuh (kyai) dan guru
senior. Berbeda dengan sistem sorogan pengajarnya adalah kyai (pengasuh
pondok).
Demikian pula para peserta (santri) yang mengikuti pengajian sistem
weton adalah para santri yang ingin memahami (menguasai) gramatika Arab.
Pesertanya jauh lebih banyak dibanding dengan sistem sorogan. Materi yang
diajarkan meliputi materi Nahwu,Sharaf, Fiqh, tauhid Ahlak, Tafsir, dan
Hadits.
Sedangkan kitab yang dikaji di Pon Pes al-Hikmah 2 dengan
menggunakan metode bandongan atau wetonan adalah seperti : Kitab
Mawahib al-Shomad, Tafsir jalalain, Fathul Mu’in, Ibnu Aqil, Ihya
‘Ulumuddin, Shahih Muslim, Bulugh al Marom, Shahih Buhari dan masih
banyak kitab-kiab yang lain35.
Sedangkan kitab yang dikaji dengan menggunakan metode sorogan
diantaranya adalah : Al Qur’an, Fathul Qarib, Mabadi al Fiqh, Fathul Mu’in,
sarah al Jurumiyah, Imriti, dan kitab-kitab yang dikaji dengan metode
hafalan adalah Nadhom Imrithi, Alfiah, Al Qur’an, Aqidatul Awam,
Hidayatus Sibyan.
Untuk kitab-kitab yang dikaji dengan metode musyawarah
diantaranya adalah : Fathul Mu’in, Fathul Qarib, Ibnu Aqil, Fathul Wahab.
Sedangkan untuk kitab yang dikaji dengan menggunakan metode
pasaran adalah : Tijan Durar, Duratun Nasihin, Tadhib, Minhaj At Tholibin,
Tafsir Jalalain, Diwan Imam Syafi’i, Adabul Alim Wal Muta’alim.36
35 Hasil observasi penulis selama penelitian Tanggal 25 mei- 15 Juni 2006 36 Hasil wawancara dengan santri al-Hikmah 02
50
Adapaun kitab-kitab yang dikaji secara lengkap yaitu:
DAFTAR KITAB YANG DIKAJI Di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda Brebes
No Ilmu yang di kaji Mata pelajaran 1. Fiqih/ Ushul Fiqih 1. Minhajul Qowim
2. Al-Taqrib 3. Salamul Taufiq 4. Uqudul Lujai 5. Bahjatul Wasail 6. Al-Tahzib Wa Targhib 7. Fatkhul Wahab 8. Fatkhul Mu’in 9. Nihayatul Zain 10. Kifayatul Akhyar 11. Fatkhul Qorib 12. Al-Halaqatul Rabi’ah 13. Salamul Munajat 14. Al-Fiqhul Wahib 15. Al-Mabadiul
Fiqhiyyah
2. Tafsir/ Ilmu Tafsir 1. Tafsir Yasin 2. Tafsir Juz Amma 3. Tafsir Jalalain 4. Tafsir Munir 5. Safwatul Tafasir
3. Hadits/Ilmu Hadits 1. Shahih Bukhari 2. Shahih Muslim 3. Al-Tajridul Sarih 4. Bulughul Marom 5. Al-Jami’ul Shagir 6. Riyadhul Shalihin 7. Arba’in Nawawiyah 8. Jawahirul Bukhari 9. Al Riyadul Badi’ah
4. Nahwu/Sharaf 1. Syarkhul Ajurmiyah 2. Nazmul Maqshud 3. Nazm Milhatul Irab 4. Ibnu Akil 5. Mutammimah 6. Al-Imrithi 7. Al-Kharidul
51
Kalamiyah 8. Al Nahwu Wadhih 9. Al-Jurumiyah 10. Al-Fiyah Ibn Malik
5. Balaghah 1. Al-Mukhtasharul Syafi’I 2. Imil Arudl
6. Aqidah dan Tauhid 1. Al-Dasshuqi ala Ummil Barahin
2. Fatkhul Majid 3. Fatkhul Jawad 4. Nurul Dhalam
7. Al-Akhlaq 1. Minhajul Abidin 2. Irsyadul Ibad 3. Ta’limul Muta’alim 4. al-Adzkar 5. Idzatul Nasihin 6. Al-Tahliyatu wa
Targhibu fil Tarbiyati 7. Fatwa lil Nawawi 8. Umdatul Salik wa
Idzatul Nasik
7. Manthik 1. Al-Ushfuriyah 2. Khulasatul Tahqiq 3. Ikhya Ulumud Din 4. Nasaikhul Ibad 5. Mirqatul Syu’udil
Tasdiq 6. Al Hayatul Ijtima’iyah 7. Al Majalitul Samiyah
F. Sistem Madrasah Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes
Madrasah yang ada di ligkungan Pondok Pesantren al-Hikmah 2
Benda Brebes meliputi:
1. Madrasah Tsanawiyah al Hikmah 2 (MTs 2).
2. Madrasah Aliyah al Hikmah 2 (MA 2).
3. Madrasah Mu’allimat (MMA).
52
Berikut ini secara berurutan akan dibahas satu demi satu sebagai
berikut:
1. Madrasah Tsanawiyah al Hikmah 2
Tatkala penanganan Madrasah berada dibawah pimpinan Drs.
Musta’in Zaeni, maka perkembangan madrasah bertambah pesat.
Perkembangan zaman menuntut adanya pribadi yang berpendidikan
tinggi serta untuk mencetak lader-kader yang sesuai dengan aspirasi
pondok pesantren dan mengajarkan kitab-kitab salaf seperti: Fath al-
Wahab, Fath al-Mu’in, Tafsir al-Jalalain, al-Asbah wa al-Nadhair, Al-
Fiyah Ibnu Aqil, dan sebagainya.
Pada tahun 1966 M, KH. Masruri Abdul Mughni mendirikan
sekolah lanjutan diberi nama Madrasah Muallimin denganlama belajar 4
tahun. Dua tahun kemudian disempurnakan dengan bedirinya Madrasah
Muallimat.
Madrasah Muallimin Muallimat 4 tahun dirasa masih belum
memadai, oleh sebab itu atas kesepakatan bersama antar KH. Masruri
Abdul Mughni dengan pengurus lainnya, tahun ajaran yang semula 4
tahun ditambah 2 tahun masa ajaran, sehingga Muallimin Muallimat
menjadi 6 tahun. Sebagai alumni pertamanya adalah Hj. Indana Zulfah
yaitu sekarang menjadi pembina/ penasehat Pondok Pesantren al-
Hikmah 2 Benda Brebes Periode Tahun 1990 sampai sekarang.37
Adapun susunan kelasnya diatur sebagai berikut:
1. Untuk kelas I (satu) sampai kela III (tiga) MMA setara dengan
MTs (Madrasah Tsanatwiyah ) dengan Kepala sekolah H. A. Najib
Affandi, MA
2. Untuk kelas IV (empat) sampai dengan kelas VI MMA setara MA
(Madrasah Aliyah), dengan Kepala Sekolah H. A. Najib Affandi,
MA.
37 Hasil wawancara dengan Pengurus bagian Sekretaris Umum PP. Al-Hikmah 2 2 tgl 29 Mei 2006
53
3. Pada tahun 1999 M, Prsiden RI KH. Abdurrahman Wahid
meninjau Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes dengan
memberikan bantuan gedung Alma’hadul ‘Ali.
2. Kurikululum Pendidikan Madrasah Tsanawiyah 2.
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah 2 al-Hikmah adalah kurikulum
Departemen Agama Republik Indonesia. Tahun 2004.
Unsur guru dan murid dalam suatu lembaga pendidikan adalah
memegang peranan yang penting disamping perlu adanya sarana yang
cukup memadai. Sebagaimana di madrasah-madrasah lain yang berda di
lingkungan pondok pesantren , istilah guru ataupun panggilan guru
hampir tidak pernah dijumpai, karena dikalangan pondok lebih dikenal
dengan ustadz.
Seorang guru di madrasah ini disebut ustadz dan kyai. Sebutan
ustadz bagi santri senior yang menjadi guru dan juga bagi guru-guru lain
dari Departemen Agama yang mengajar di MTs. Sedangkan sebutan
kyai, memang beliau sudah berpredikat kyai atau putra kyai (yang biasa
dipanggil Gus) yang sudah pantas disebut kyai karena ilmunya.
Dari 65 guru yang mengajar di madrasah Tsanawiayah 2 Benda
ada 17 orang yang berstatus kyai. Adapun pendidikan mereka yang
berpendidikan perguruan tinggi yakni 46 sarjana dan 9 orang sarjana
muda, sedangkan selebihnya adalah lulusan SLTA Pondok pesantren,
antara lain ada 10 orang yang berpredikat kyai.
Murid Madrasah Tsanawiyah Negeri sebagian besar bertempat di
Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes ada juga yang bertempat
di luar pondok pesantren terutama yang berasal dari sekitar desa Benda.
Murid (siswa) MTs al-Hikmah 2 Benda sebagian besar adalah
putri, misalnya murid kelas I, II, III yang berjumlah 496 terdiri dari 413
putri atau 83,3 % dan 83 putra atau 16,3%. Bila dilihat dari
perkembangan siswa Mts sejak tahun 2000 sampai tahun 2005 yang
berjumlah 5373, terdiri dari 3226 putri atau 60% dan 2147 putra atau
54
40%. Dengan demikian, maka siswi senantiasa mendominasi di MTs al-
Hikmah 2 Benda dari tahun ke tahun.
3. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah 2
Sejak tahun 1986, Pondok Pesantren al-Hikmah 2 beserta
Madrasahnya semakin bertambah maju. Dalam penyempurnaan dan
perkembangan Pondok-Pesantren al-Hikmah 2 semakin meluas itu,
pimpinan dituntut oleh kondisi untuk memajukan madrash salafiahnya
menjadi madrasah salafiah yang modern. Pendidikan yang ada di
Madrasah tadinya hanya khusus untuk pelajaran agama , mulai
menyesuaikan diri dengan ditambahkannya program umum. Mulai pada
tahun 1986 madrasah ini tidak menggunakan sistem yang dulu lagi yaitu
dialihkan menjadi madrasah yang mengikuti kurikulum yang
dikeluarkan oleh Departemen Agama. Madrasah inilah yang dikenal
dengan Madrasah Tsanawiyah al – Hikmah 2 Benda Brebes dan jenjang
pendidikannya adalah kelas satu sampai dengan kelas tiga.
Guru Madrasah Tsanawiyah al-Hikmah 2 terdiri dari Guru laki-laki
dan guru perempuan karena siswanya adalah putra putri. Tetapi untuk
murid putra baru dibuka pada tahun 2005. Sehingga murid putri
mendominasi MTs al-Hikmah 2 Benda. Guru-guru yang ada dimadrasah
ini rata-rata berijazah S1. Dan mereka semua adalah menjadi guru tetap
Yayasan.
Kurikulum yang digunakan di Madrasah Tsanawiyah ini adalah
kurikulum Depag 2004 yang disesuaikan dengan KBK.
4. Madrasah Aliyah al-Hikmah 2 Benda Brebes.
Kurikulum Madrasah Aliyah al- Hikmah 2 Benda adalah
kurikulum Madrasah Aliyah Departemen Agama Republik Indonesia
tahun 2004. Kurikulum yang ada di Madrasah Aliyah 2 Benda tersusun
atas program-program sebagai berikut:
a. Program Umum
55
Siswa yang mengikuti program umum biasanya mendapat
bimbingan membaca kitab kuning dari ustadnya masing-masing.
Sedangkan jurusan untuk profram umum adalah IPA dan IPS serta
spesifikasi ketrampilan sesuai yang diinginkan siswa masing-masing
yang meliputi : Tata Busana, Perikanan, Pengelasan, Komputer, B.
Inggris, dan kitab Turats. Sedangkan untuk ijazah untuk
keterampilan komputer setara dengan D1, status terakreditasi B
(pratama)
b. Program Keagamaan
Untuk madrasah Aliyah program keagamaan masa studinya
adalah empat tahun karena sebelum masuk ke sekolah ini ada kelas
persiapan (KP) untuk masuk MAK. Motode yang digunakan dalam
pembelajarannya menggunakan bahasa pengantar Arab Inggris yang
mengacu pada empat skill yaitu : Listening atau Fahmil Masmu’,
Speeking atau Syafahi , Redding atau Fahmil Makru’ dan Wrting
atau Tahbir Fahriri. Kurikulum yang dipakai disini adalah kurikulum
hasil modifikasi. Untuk siswa yang masuk kelas KP materi yang
ditekankan adalah penguasaan Ilmu Alat, B. Arab, Inggris, Nahwu,
Sharaf dan lain-lain. Dan untuk membiasakan siswa yang ada
diMAK ini dalam berbahasa Arab dan Inggris, maka komunikasi
yang digunakan antar siswa menggunakan dua bahas (B. Arab dan
Inggris) baik dalam sekolah atau dalam komplek masing-masing.
Karena untuk kelas satu dan tiga disatu lokasikan sehingga sangan
mendukung komunikasi praktis B. Arab dan Inggris. Sehingga siswa
yang mempunyai ijazh dari MAK ini bisa langsung masuk ke
STAIN atau IAIN tanpa tes.
c. Program Ketrampilan
Tujuan dari adanya program keterampilan ini adalah membekali
pengetahuan dan keterampilan bagi tamatan Madrasah Aliyah sesuai
dengan bidangnya masing-masing.
56
Sebagaimana di MTs al- Hikmah 2, maka istilah yang populer
untuk panggilan guru di Madrasah Aliyah adalah ustadz.
Dari 67 Ustadz yang mengajar di MA al-Hikmah 2 Benda ada 22
orang Ustadz yang berstatus Kyai, dan selebihnya yaitu 45 orang
adalah berstatus ustadz. Dan ada dua orang guru tamu yang dikirim
dari Mesir dengan kontrak mengajar selama tiga tahun beliau yaitu :
Syekh Husain dan Syakh Sa’ban.
Sedangkan karyawan yang ada di Madrasah Aliyah ada 16
orang.. Pendidikan mereka sebagian besar berpendidikan Perguruan
Tinggi yaitu ada 5 orang sarjana dan 2 orang sarjana muda,
sedangkan selebihnya yakni 9 orang berpendidikan SLTA dan
sejenisnya
Sebagaimana murid-murid MTs al- Hikmah 2, maka murid MA
juga didominasi oleh murid putri. Sebagai misal keadaan siswa pada
tahun ajaran 2004-2006, jumlah murid keseluruhannya 850 terdiri
592 murid putri atau dan 258 murid putra. Demikian juga
perkembangan dari tahun ke tahun murid putri lebih banyak daripada
murid putra.38
Sebagian besar mereka bertempat di dalam Pondok Pesantren al-
Hikmah 2 Benda Brebes yaitu mencapai 90%, dan selebihnya
bertempat di sekitar Benda, karena mereka (10%) memang berasal
dari daerah sekitarnya.
4. Sekolah Persiapan Madrasah Aliyah Keagamaan (SPMAK)
Pada tahun 1968, Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes
membuka Sekolah Eksperimen yang bertujuan untuk menyaring para
siswa yang pengetahuan agamanya dinilai masih kurang, di antaranya
yaitu para siswa lulusan Sekolah Umum yang berniat masuk ke
Madrasah Aliyah Keagamaan.
38 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MA pada tanggal 05 Juni 2006
57
Dengan mengikuti sekolah persiapan tersebut, diharapkan dapat
mengikuti pelajaran di MAK. Dengan adanya pertimbangan tersebut
diatas maka timbullah inisiatif dari para pengasuh dan pengurus untuk
mendirikan sekolah persiapan tersebut.
Dengan adanya sekolah persiapan tersebut, ternyata murid yang
datang dari lulusan Sekolah Umum dan Madrasah Ibtidaiyyah di luar
lingkungan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes semakin
banyak yang ingin memasuki MAK al- Hikmah 2.
Oleh sebab itu, pengasuh/ pengurus memandang perlu untuk
meningkatkan kualitas “Sekolah Persiapan MAK” dengan masa belajar
1 tahun.
Adapun kurikulum untuk Sekolah Persiapan MAK ditentukan sendiri
oleh pengasuh dan pengurus Pondok Pesantren al-Hikmah Benda
Brebes.
Guru yang mengajar di SPMAK dapat dikatakan sedikit, karena yang
tangani (diajar) juga tidak sebanyak ditingkatkan MMA atau MTs dan
MA.
Jumlah mereka hanya 17 (tujuh belas) orang. Metode yang
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran di SPMAK
sebagaimana yang dipakai di Madrasah Aliyah.
5. Madrasah Mu’alimin Mu’allimat al-Hikmah 2 Benda Brebes.
Madrasah Muallimat adalah salah satu unit pendidikan formal yang
berada dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda
Brebes, yang mempunyai ciri khusus dalam pengembangan ilmu-ilmu
keagamaan Islam.
Madrasah Muallimat didirikan pada tahun 1966, dimana antara
Muallimin dan Muallimat masih terpisah. Karena Madrasah mu’allimin
berada di bawah naungan yayasan al- Hikmah 1. Namun sejak tahun
1999, muallimin Muallimat dijadikan satu dibawah bimbingan satu
Kepala Madrasah yaitu H. A. Najib Effendi, MA. Penyatuan tersebut
58
didorong oleh beberapa dukungan sikap budaya yang memberi tempat
bagi pengembangan iklim pendidikan yang komunikatif.
Dalam kedudukanya sebagai lembaga pendidikan yang menangani
pendidikan dalam bidang ilmu-ilmu keagamaan sesuai dengan tuntutan
zaman, maka madrasah Muallimin Mallimat bertujuan meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan memahami al-Qur’an dan al-Hadits yang
mempunyai implementasi dengan kehidupan sosial masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dirumuskan bahwa Madrasah Muallimin
Muallimat bertujuan untuk :
a. Membentuk manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap
memahami pesan al-Quran dan al-Hadits (Mutafaqih Fi al Din),
percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan negara,
beramal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang diridlai
Allah SWT (mutadayyin)
b. Memajukan Iklim pengetahuan agama Islam untuk pembangunan
masyarakat dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Dalam rangka mencapai tujuan dan harapan yang dimaksud,
madrasah Muallimin Muallimat mempunyai upaya-upaya yang
menyangkut peningkatan kualitas lulusan dan pengembangan
kelembagaan sebagaimana layaknya pendidikan formal.
Untuk itu dilakukan hal-hal sebagai berikut
1. Dengan didirikanya madrasah Muallimin Muallimat memang sangat
menarik minat masyarakat, hal ini dapat dilihat dengan
bertambahnya siswa setiap tahun. Akhirnya. Setelah melewati masa-
masa yang kritis dalam bidang fasilitas belajar, maka mulai tahun
1986/1987 madrasah Muallimin Muallimat telah mampu
membangun gedung berlantai tiga.
2. Madrasah Muallimin Muallimat al- Hikmah 2, dalm rangka
meningkatkan kualitas lulusan, telah melaksanakan pembinaan dan
pengendalian proses belajar mengajar melalui beberapa evaluasi
59
untuk mencapai ukuran yang telah dituangkan dalam kurikulum
madrasah.
Adapun langkah-langkah yang diambil Madrasah Muallimin
Muallimat untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan mengadakan
seleksi terhadap calon siswa yang ingin masuk di madrasah tersebut.
Penerimaan siswa baru yang dilakukan berdasarkan kemampuan
siswa dalam mata pelajaran Bahasa Arab dengan segala cabangnya,
kemampuan membaca kitab kuning dan kemampuan membaca al-
Qur’an. Untuk siswa-siswi yang berasal dari MI yang sudah dinyatakan
lulus ujian akhir berhak untuk masuk kelas I Madrasah Muallimin dan
Muallimat dengan melalui tes khusus. Tes khusus untuk lulusan MI
tersebut bukan berarti tidak menghargai hasil ujian MI, namun hal
tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa,
yang hasilnya akan dijadikan standar pola operasional kurikulum MMA
oleh para pembina. Dalam rangka menggairahkan belajar, maka bagi
lulusan MI, yang mendapat rangking I atau II sekolahnya masing-masing
dan memiliki ijazah negeri serendah-rendahnya tingkat SLTP dapat
langsung mengikuti tes kelas II secara penuh.
Untuk menjamin kemantapan siswa belajar di MMA, dan juga
karena menghargai tuntutan zaman yang serba memerlukan ijazah, maka
untuk siswa kelas III MMA dapat mengikuti ujian Tsanawiyah Negeri
dan untuk kelas VI MMA dapat mengikuti ujian Madrasah Aliyah
Negeri.
Puncak dari kegaiatan belajar di MMA adalah ujian akhir MMA
terdiri dari 3 komponen ujian : a). Ujian Tulis, b). Ujian praktek
mengajar, dan c). Ujian membaca kitab (munaqosah).
Para penguji membaca kitab ( munaqosah ) diambilkan dari luar
Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes semata-mata bertujuan
untuk menunjukkan bahwa pondok Pesantren al- Hikmah 2 masih
mempertahankan sistem pengajaran salaf yang di padukan dengan sistem
60
pendidikan kontemporer. Disamping itu, MMA ingin mendapatkan input
dari luar tentang pelaksanaan pendidikan di MMA.
Dari hasil pengamatan kami, para penguji kitab salaf melaporkan
bahwa rata-rata siswa MMA menguasai bidang Nahwu, Sharaf dan
memberikan makna. Akan tetapi kebanyakan siswa MMA dalam
pemahaman kitab suci apliaktif masih lemah.
Untuk membekali masa depan yang penuh kendala, maka
diperlakukan perencanaan yang tidak saja berkaitan dengan program
masa depan, tetapi juga menyangkut peran apa yang akan dimainkan
MMA. Dalam hal ini MMA harus memperhatikan perubahan sosial yang
ada. Sebagaimana telah banyak terjadi, perkembangan dan perubahan
sosial di Indonesia, terutama diakibatkan oleh derasnya arus informasi
dan perkembangan tehnologi yang canggih.
Kenyataan semakin cepatnya arus informasi dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tehnologi dengan segala macam konsekuensinya,
mendorong MMA untuk memikirkan bagaimana menyesuaikan
kurikulum mata pelajaran agama agar dapat menanggapi tuntutan-
tuntutan yang beragam dengan intensitas yang semakin meningkat.
Disamping itu, MMA juga harus memikirkan perubahan metode
dalam melakukan pengkajian ilmu-ilmu agama yang mempunyai
implikasi yang dominan dalam perubahan sosial maka MMA al-Hikmah
2 Benda Brebes membuka Spesifikasi B. Arab dan Komputer.
Menghadapi kenyataan tersebut, MMA melakukan keterlibatan
pelaksanaan belajar-mengajar, peningkatan mutu staf pengajar,
kepemimpinan yang handal, profesionalisme, evaluasi diri, perencanaan
yang mantap, dan teknologi kerja yang imbang. Dengan demikian,
MMA diharapkan terus dapat berkembang dan berubah melalui
kepemimpinan intelektual plus keagamaan dengan menjadikan MMA
sebagai lembaga kajian Islam yang komprehensif.
Dalam bidang pengajaran perlu diupayakan:
1. Pengembangan semagat ilmu dan kemampuan analisis siswa.
61
2. Pengembangan etika yang berwujud penanaman sikap keilmuan
yang diwarnai oleh moral Agama Islam.
3. Pengembangan kehalusan perilaku dan keindahan budi.
4. Penguasaan Teknologi Modern
Apabila keempat komponen dapat dipadukan secara harmonis, maka
sisitem pendidikan MMA akan dapat dianggap mampu mencerminkan
aspek normatif-idealistik dan aspek pragmatik pendidikan pesantren.
MMA memberikan peluang sepenuhnya kepada siswa untuk
mengembangkan kemampuan profesitas, intelektualitas dan humanitas
melalui OSIS , ORDA (BSK) , KPM dan juga diharapkan sering
mengikuti forum-forum diskusi, seminar, penelitian ilmiah.
Adapun kurikulum dari madrasah Muallimin Muallimat berdasarkan
hasil modifikasi dari para pengasuh yang bobot bandingannya tentu lebih
banyak agamanya dibanding umumnya. Tetapi mata pelajaran umumnya
juga sudah disesuaikan dengan MA untuk kelas IV sampai VI, dan
disesuaikan dengan Mts bagi kelas I sampai kelas III. Karena bila siswa
telah menyelesaikan di MMA atau pada tingkat terakhir maka
diperbolehkan mengikuti ujian MA. Bertitik tolak dari hal tersebut, di
MMA juga diajarkan sesuai dengan pelajaran MA, sehingga bila siswa
MMA mengikuti UANAS maka tidak canggung-canggung lagi dalam
arti mereka tidak akan menghadapi kesulitan.
G. Sistem Sekolah Umum Pondok Pesantren al Hikmah 2
Sekolah umum yang ada di Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda
Brebes meliputi:
SMP dan SMA
Secara berurutan, akan dibahas satu demi satu sebagai berikut:
1. SMP al- Hikmah 2 Benda Brebes
Latar belakang berdirinya SMP al- Hikmah 2 adalah karena
perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat dalam hal ini wali-wali
murid untuk membuka lembaga pendidikan umum sehingga
62
lengkaplah sistem pendidikan yang ada di Pondok Pesantren al-
Hikmah 2 Benda Brebes mulai dari TK sampai kejenjang perguruan
tinggi yaitu STAIBN (Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara)
dengan status disamakan.
Kurikulum yang dipakai SMP al- Hikmah 2 Benda, Brebes
mengikuti kurikulum DIKNAS tahun 2004.
Untuk pelajaran agama sesuai dengan kurikulum adalah 2 jam
pelajaran. Namun ditambah dengan mata pelajaran yang lain yang
merupakan ciri khas dari SMP al- Hikmah yaitu pelajaran Bahasa
Arab dan Tafsir.
Jadi disamping pelajaran agama yang sesuai dengan kurikulum
DIKNAS 2004 juga ditambah dengan ciri khas SMP al-Hikmah 2,
sehingga jumlahmya 6 jam pelajaran agama.
Guru yang mengajar di SMP al- Hikmah 2 dari guru laki-laki dan
wanita, karena siswanya juga terdiri dari putra dan putri. Jumlah guru
yang mengajar di SMP al- Hikmah 2 ada 21 orang, baik yang mengajar
umum dan agama, dari 21 orang tersebut ada 7 orang yang berstatus
ustadz dan satu orang berstatus Kyai dan 9 orang guru tetap yayasan
serta 4 orang guru tidak tetap.
Pendidikan mereka hampir seluruhnya berpendidikan perguruan
tinggi, yaitu 16 orang sarjana, 3 orang sarjana muda, 1 orang lulusan
D1 dan 1 orang SLTA. Mereka adalah sebagian besar alumni IKIP
yakni 12 orang guru selebihnya alumni IAIN, STAIN.
Murid SMP al- Hikmah 2 hampir sama dengan murid SMA yaitu
bertempat di Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes, karena
mereka sebagian besar dari luar Benda.
2. SMA al- Hikmah Benda Brebes
Keberhasilan SMP dan SMA yang ada di lingkungan Pondok
Pesantren al-Hikmah Benda Brebes pada mulanya adalah atas inisiatif
putra KH. Masruri Abdul Mughni yang bernama K.H. Sholahuddin.
63
Inisiatif tersebut bermula dari para wali murid MI, MTs, MA dan
MMA yang mengusulkan adanya lembaga pendidikan umum (unit-unit
sekolah umum) di lingkungan Pondok Pesantren al-Hikmah Benda
Brebes. Karena banyak pula dianatara putra-putrinya yang
menginginkan sekolah umum, namun mengikuti pula pengajian di
Pondok Pesantren.
Setelah diadakan rapat yayasan, maka para pengurus yayasan
bersepakat untuk mendirikan unit-unit umum yaitu SMP dan SMA
dibawah naungan DIKNAS. SMP pada tahun 1978 dan SMA didirikan
tepat pada tahun 1987. adapun kepala sekolah SMP adalah Drs.
Musthalih Hambali,M.Pd, dan kepala sekolah SMA adalah Drs.
Mabruri. Dan pada saat ini kepala sekolah SMP tetap dipegang oleh
Drs. Musthalih Hambali,M.Pd dan SMA-nya tetap dipegang oleh Drs.
Mabruri.39
Kurikulum SMA al- Hikmah 2 mengikuti kurikulum DIKNAS
2004 . untuk pelajaran agama sesuai dengan kurikulum adalah 2 jam
pelajaran, namun ditambah dengan mata pelajaran yang lain yang
merupakan ciri khas dari SMA Benda yaitu Bahasa Arab dan Tafsir.
Jadi disamping pelajaran agama yang sesuai dengan kurikulum
2004 juga ditambah denga ciri khas SMA al- Hikmah 2, sehingga
jumlah tersebut menjadi 6 mata pelajaran agama.
Guru yang mengajar di SMA al- Hikmah 2 sama dengan guru yang
mengajar di SMP al- Hikmah 2 yakni terdiri dari guru laki-laki dan
guru wanita. Hal tersebut disebabkan karena siswa dari SMA al-
Hikmah adalah terdiri dari putra-putri. Adapun guru yang mengajar di
SMA al- Hikmah adalah mempunyai bidang tersendiri sesuai dengan
keahlian dan disiplin ilmu masing-masing.
Jumlah guru yang mengajar di SMA al- Hikmah 2 ada 32 orang,
baik yang mengajar pelajaran umum maupun agama. Dari sejumlah
39 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP al-Hikmah (Drs. Musthalih Hambali, M.Pd.I), pada tanggal 29 Mei 2006
64
guru yang ada yang tetap ada 5 orang dan guru tetap yayasan 7 orang
sedangkan selebihnya adalah guru tidak tetap.
Siswa yang belajar di SMA al- Hikmah 2 sebagian besar bertempat
di Pondok Pesantren dan sebagian bertempat di luar Pondok. Siswa
siswi yang dari luar Benda bertempat di Pondok Pesantren al-Hikmah
2 Benda Brebes.
3. Pondok Putri Al-Hikmah 2 Benda Brebes
Siswa atau santri Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes
sejak berdirinya tahun 1911 sampai dengan tahun 1940 hanya terdiri
dari santri/ siswa putra. Sejak tahun 1941, mulailah menerima santri
putri, pada waktu itu diasuh oleh KH. Kholil bin Mahali beliau adalah
kakek dari KH. Masruri Abdul Mughni.
Adapun perkembangan santri putri pada mulanya hanya terdiri dari
daerah sekitar Benda. Baru pada tahun 1950 perkembangan santri putri
cukup menggembirakan karena santri tidak hanya dari daerah sekitar
namun mulai mengalir dari daerah lainnya. Disamping sistem
pengajian, para santri putri juga mengikuti pelajaran di madrasah
dengan kelas yang berpisah dan juga waktu sekolah yang berbeda
dengan santri putra.
Seiring dengan perkembangan pondok putri Al- Hikmah 2, maka
tepatnya pada tahun 1955, KH. Masruri Abdul Mughni yang
didampingi oleh istrinya juga didatangi para santri putri yang pada
mulanya hanya sekedar bertempat tinggal.
Namun lama-kelamaan pondok putri ini mengalami kemajuan,
dan di kemudian hari pondok putri ini diberi nama dengan pondok Al
Hikmah nisbat kepada ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 269 :
.
Artinya :
65
Allah menganugrahkan Al-Hikmah 2 (kepahaman dalam Al Qur’an dan As Sunah) kepada siapa yang dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi Al hikmah itu maka ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. (QS. Al Baqarah .269)40
Pondok putri tersebut sampai saat ini tetap bertahan dengan
menampung para santri yang datang dari berbagai penjuru tanah air.
Karena bertambah tahun bukan bertambah surut namun sebaliknya.
Seiring dengan kemajuan zaman pondok pesantren putra juga
diimbangi pondok putri yang semakin hari semakin banyak
peminatnya.
Untuk lebih jelasnya tentang jumlah bangunan, jumlah santri putra
dan jumlah santri yang menetap pada masing-masing asrama putra-
putri dapat dilihat pada kumpulan kurikulum, struktur organisasi,
perkembangan santri/ siswa Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda
Brebes.
Aktivitas lain dari Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes:
a. Jam’iyah Qura’ Wal Huffadz
b. Khatmi al-Qur’an (diadakan setahun sekali pada BHBI)
c. Kursus manajemen, kepemimpinan dan keorganisasian
d. Munadharah (diskusi masalah hukum fiqh)
e. Pengajian sentral yang diikuti semua santri (Dilaksanakan di
masjid)
f. Kursus keterampilan, keputrian dan kesenian
g. Takrarud Durus (Studi Club)
h. Khitobah
i. Forum kajian Islam
j. Kesehatan dan olah raga
k. Lomba pada acara Al Haflatul Kubra
l. Corps da’wah
m. Mengadakan acara Halal Bi Halal setiap tahun di masyarakat luas.
n. Perikanan , Pertanian, B. Inggris 40 Alqur’an dan terjemahnya, Ibid
66
Disamping itu, juga ada aktivitas dari organissi Daerah (ORDA) di
Pondok Pesantren Al-Hikmah meliputi :
a. Bidang bhakti sosial.
b. Mengisi acara serba-serbi pondok pesantren al- Hikmah.
c. Kunjungan muhibbah/ studi komparatif ke berbagai lembaga sosial
di daerah-daerah.