25
BAB IV
ANALISIS DATA
Bab IV (empat) memuat analisis data penelitian tentang Karungut yang terbagi
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu analisis lirik dan analisis struktural dari komposisi
karungut. Analisis lirik merupakan analisis tentang pesan yang terkandung sebagai
akibat komunikasi yang terjadi serta merefleksikan hubungan naskah (yang berupa
lirik karungut) dengan lingkungan sekitarnya dan para pendengar Karungut,
sedangkan analisis struktural dari komposisi Karungut meliputi penulisan melodi
Karungut dalam notasi balok, bentuk, pola ritme, dan harmonisasi akor.
Tahap pengumpulan data yang meliputi observasi lapangan, pengumpulan buku-
buku, dokumen-dokumen, serta rekaman audio-visual penunjang tentang Karungut,
telah terkumpulah sekitar 52 tembang Karungut. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh Berthy S. Toreh tentang Karungut sebagai karya sastra, juga setelah
melewati proses pengolahan data yaitu tahap inventaris dan pemetaan data-data yang
sudah didapatkan, dapat disimpulkan bahwa Karungut dapat dibagi menjadi 6 (enam)
tema berdasarkan liriknya, yaitu:
a. Karungut tentang cinta.
b. Karungut tentang pembangunan budaya.
c. Karungut tentang nasihat atau himbauan.
d. Karungut tentang menidurkan anak.
e. Karungut tentang dongeng atau pemujaan terhadap suatu benda, tokoh maupun
tempat.
f. Karungut tentang penyambutan dan ungkapan syukur.
Analisis struktural dari komposisi Karungut dilakukan dengan memilih 6 (enam)
Karungut sebagai contoh untuk mewakili tiap tema di atas.
26
A. Karungut Cinta
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan cinta. Berikut ini
merupakan salah satu contoh dari Karungut cinta.
Tabel 4.1 Lirik dan Terjemahan Karungut Cinta
LIRIK TERJEMAHAN
Sahindai aku mambuka suara
tabe manyapai je tundah kula
Mangesah panyaku tuntang panyupa
Pangalaman belum melai dunia
Metuh aku handak bakesah
Akan jarahan kakare itah
Mengesah cinta je nyama-nyamah
Haranan pangarang puji nampayah
Ampi nyelu due ribu ije
Pikiran bingung atei kapehe
Cinta dumah bara kanih kate
Uluh bawi manaksir hatue
Amun cinta je jadi dinu
Nanjung hayak sambil marayu
Maja akan ka huma ngguang bapa indu
Mikeh tau maimbit je alem minggu
Amun uluh bakas jadi i nenga
Maimbit andi blua bara huma
Harun manyewut cinta membara
Ela sampai uluh beken je tau umba
Metuh mananjung je benteng jalan
Lembut kahanyi dengan pasangan
Bundaran KB atawa taman
Huang hete eka pacaran
Sebelum aku membuka suara
Salam sujud sanak saudara
Bercerita tentang
Pengalaman hidup dalam dunia
Di sini aku hendak bercerita
Untuk kita semua
Mengisahkan tentang cinta
Yang pengarang pernah lihat
Pada tahun 2001
Pikiran bingung hati sakit
Cinta datang dari sana-sini
Perempuan menyukai laki-laki
Kalau cinta menghampiri
Jalan-jalan sambil merayu
Bertamu ke rumah bertemu bapak dan
ibu
Siapa tahu dapat ijin mengajak bermalam
minggu
Kalau orangtua sudah memberi ijin
Membawa adik keluar dari rumah
Itu baru disebut cinta membara
Jangan sampai orang lain ikut
Pada saat di pertengahan jalan
Timbul keberanian dengan pasangan
Di bundaran KB atau di taman
Di situlah tempat pacaran
27
Sampai hete munduk badue
Hatapaya bau hayak imbing lenge
Heka kanih je heka hete
Tatekat bubuhit ngaria pehe
Jetuh karungut je asi-asi
Mangesah cinta je kawan bawi
Haranan cinta ber-ganti-ganti
Are uluh hatue sampai kalahi
Haranan bawi cinta mandue
Mananjung hagandeng je himbing lenge
Dia paduli kalunen are
Sama kilau tiket dia pamate
Mahi nampayah hatue bakena
Sampai babular tapayah mata
Dia katawan je kana mama
Taluh je bahalap manjadi papa
Mahalau lagu aku manyupa
Akan jarahan generasi muda
Hati2 dengan ramu harta
Awi uluh bawi racun dunia
Haranan cinta je paham nyangit
Sungei danau nyewutku bukit
Atei baduruh angat bara langit
Hatue hancur je lepah duit
Amun cinta je jadi lengket
Sama kilau je parmen karet
Ibarat nyamuk te je mamepet
Nyamuk kamangat tege marapet
Due ribu iji cinta bahaya
Bara je bujang sampai ka janda
Dia paduli je kana mama
Asal duit lancar i nenga
Aku mameteh akan tundah pahari
Sampai di situ duduk berdua
Berpandang-pandangan sambil
berpegangan tangan
Capek sini capek sana
Sampai lelah duduk di taman
Karungut ini kasihan sekali
Mengisahkan tentang cinta para wanita
Tentang cinta yang datang dan pergi
Banyak laki-laki sampai berkelahi
Tentang cinta wanita yang mendua
Jalan sambil bergandengan tangan
Tidak peduli dengan orang banyak
Sama seperti amplop dan perangko
Jika melihat lelaki rupawan
Sampai-sampai mata berbinar
Sampai tidak tahu kalau itu pria berumur
Hal yang baik menjadi buruk
Melalui lagu aku menyapa
Untuk kaum generasi muda
Hati-hatilah dengan harta
Karena perempuan adalah racun dunia
Karena cinta yang terlalu mendalam
Sungai danau dikira bukit
Hati sakit seperti jatuh dari langit
Para lelaki hancur kehabisan duit
Jika cinta telah lengket
Sama dengan permen karet
Ibarat nyamuk menghisap darah
Nyamuk enak badan gatal
Tahun 2001, cinta yang berbahaya
Dari yang bujang sampai ke janda
Tidak peduli dengan usia
Asal uang lancar diberi
Aku berpesan kepada saudara saudari
28
Akan jalahan je awang bawi
Ela ngatumba ampin ka rami
Tau pahawen je kula biti
Pahari je sakula tundah jalahan
Ela ngatumba parubahan jaman
Kahaban kapehe keleh i nahan
Mangat ketun lulus ujian
Karungut sampai te katuh helu
Akan jalahan je ngawa ngaju
Sarita pandang je genteng gentu
Ihat mahibur je bujang balu
Sampai hetuh tandas sarita
Ngesah cinta anak tabela
Aku mangarang je mahi umba
Manyalur bakat kawan tabela
Untuk para kaum wanita
Jangan ikut yang ramai
Bisa membuat malu diri sendiri
Untuk saudara-saudari yang bersekolah
Jangan ikut perubahan jaman
Rasa sakit bisa ditahan
Supaya kalian bisa lulus ujian
Karungut ini sampai disini dulu
Untuk saudara-saudari dari mana saja
Cerita panjang kesana-kesini
Cuma untuk menghibur para bujangan
Sampai disini dulu cerita kita
Yang mengisahkan kisah cinta anak
muda
Aku mengarang hanya untuk ikut
Menyalurkan bakat para orang muda
Karungut Cinta mengisahkan tentang kisah cinta yang dialami langsung oleh
pengarungut atau pelagu karungut pada tahun 2001. Percintaan antara muda-mudi dan
kesenangan-kesenangan duniawi pada masa muda yang banyak menimbulkan konflik
dan sakit hati. Sarat akan pesan-pesan moral dan amanat dari orangtua bagi para
muda-mudi terutama generasi sekarang untuk pintar-pintar menjaga diri, hindari cinta
yang buta, serta himbauan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan agar tidak
terjatuh dalam jerat harta dan kesenangan-kesenangan masa muda yang sia-sia.
Dalam karungut ini para pemuda-pemudi juga dihimbau untuk mengutamakan
pendidikan dibandingkan cinta masa muda. Jangan sampai lalai untuk menyelesaikan
pendidikan yang sedang ditempuh.
Karungut Cinta terdiri dari 18 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap
baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama dan kedua merupakan pendahuluan yang
merupakan pengantar bagi para pendengar Karungut. Bait ketiga sampai keenam
29
belas merupakan isi dari Karungut yang memuat himbauan-himbauan dan pesan-
pesan moral. Dua bait terakhir yaitu bait ketujuh belas dan delapan belas merupakan
bagian penutup dari Karungut Cinta. Pada bagian penutup pengarungut pamit mohon
undur diri dan memohon maaf kepada para pendengar apabila ada kata-kata yang
tidak berkenan. Secara lirik dapat disimpulkan bahwa Karungut Cinta dapat
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Pendahuluan
Memuat garis besar dari isi karungut cinta.
b. Isi
Merupakan pengembangan dan penjabaran lebih mendetail dari bagian
pendahuluan.
c. Penutup
Merupakan pengulangan secara garis besar dari sebagian pendahuluan dan isi
untuk memperjelas tujuan dari sang pengarungut sekaligus memuat kata-kata
penutup dari sang pengarungut.
Pelantunan Karungut Cinta diiringi oleh dua kacapi sebagai instrumen primer
(pokok) dan electric bass dalam melantunkan Karungut. Progresi akor yang
digunakan dalam lagu Karungut Cinta adalah i-v-i.
Notasi 4.1 Pola Ritme Kacapi Karungut Cinta
Notasi 4.2 Pola Ritme Bass Karungut Cinta
30
Secara struktural kebentukan lagu (song form) dari Karungut Cinta berbentuk
strophic1, menggunakan tanda sukat 4/4 dan dapat dibagi menjadi empat bagian
berdasarkan baris per baitnya, yaitu: bagian a, a, b, c yang memuat pengenalan
melodi Karungut Cinta.
Notasi 4.3 Empat Bagian Karungut Cinta
Didahului dengan intro dari instrumen pengiring Karungut Cinta yaitu dua
kacapi dan electric bass sebanyak satu birama dan interlude tiap sebelum memasuki
dua bait berikutnya.
Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Cinta menggunakan teknik
ornamentasi yaitu acciaccatura yang terletak pada pertengahan kata.
1 Strophic: Bentuk musik sama namun lirik berbeda di setiap baitnya. Leon Stein. Structure &
Style ‘The Study and Analysis of Musical Form. (New Jersey: Summy-Birchard Music, 1979), 177.
31
Notasi 4.4 Teknik acciaccatura Pada Karungut Cinta
Tiap bait Karungut Cinta memiliki dua frase. Tiap frase memiliki pola ritme
yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi
bagian a dan a, sedangkan frase kedua meliputi bagian b dan c. Pengembangan pola
ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Cinta disesuaikan dengan
jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
Notasi 4.5 Frase 1 Karungut Cinta
Notasi 4.6 Frase 2 Karungut Cinta
32
B. Karungut Pembangunan Budaya
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan pembangunan budaya.
Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Mahaga Pembangunan
Budaya Itah.
Tabel 4.2 Lirik dan Terjemahan Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
LIRIK TERJEMAHAN
Are ampun ba-rata rata
Dengan ka kare i tundah kula
Kalutuh auh helu sarita
Pembangunan budaya itah mahaga
Hetuh aku handak bakesah
Akan jalahan je kula tundah
Keleh mambangun je bujur buah
Mapalampang utus je ayun itah
Ayu itah kawang tabela
Itah mambangun je ela laya
Kalute kea seni budaya
Manggatang utus sribu sarita
Keleh mahaga budaya itah
Budaya Dayak Kalimantan Tengah
Mahalau lagu kesenian daerah
Mapalapang sewut je kula kondah
Mudahan belum ruhui rahayu
Tolong hadohop jete i nggawu
Keleh hapakat mambangun lewu
Mangat itah bajeleng dinu
Amun belum ela hakapehe
Bakas tabela bawi hatue
Are suku bangsa bara hete2
Sampai tepun petak mananas are
Mohon maaf sebesar-besarnya
Kepada semua sanak saudara
Beginilah dulu ceritanya
Pembangunan budaya kita jaga
Disini aku hendak bercerita
Untuk saudara-saudara sekalian
Marilah kita membangun dengan benar
Budaya yang kita punya
Mari kita anak-anak muda
Jangan lalai untuk membangun
Begitu juga dengan seni budaya
Yang mengangkat seribu cerita
Mari kita menjaga budaya kita
Budaya Dayak Kalimantan Tengah
Melalui lagu kesenian daerah
Kita memperkenalkan saudara-saudara
kita
Semoga hidup adil dan makmur
Yang dicari hidup bergotong royong
Marilah bersama-sama membangun desa
Supaya kita cepat mendapatkannya
Kalau hidup janganlah saling menyakiti
Tua muda perempuan laki-laki
Banyak suku bangsa datang dari mana-
mana
Sampai memiliki banyak tanah
33
Itah belum baatei bulat
Mambangun lewu huwang kapakat
Ela uluh luar ma keme kamangat
Je tepun kajang je bisa kuat
Mahaga lewu keleh buah buah
Mangat nihau ampin kasusah
Are uluh dumah satar batambah
Panatau panuhan i nduan lepah
Manggatang utus ela lah nduen
Ela balihi bara uluh beken
Mangat pambelum dia mahamen
Mapahinje utus keleh badehen
Mangat belum je ela kalah
Ela baya je tege kesah
Awang je sanang mandohop je susah
Tundah jalahan saling nampayah
Hajambang karungut baku manyupa
Akan jalahan je mina mama
Keleh mahaga seni budaya
Bara kota sampai ka desa
Sampai hetuh saritai in sanan
Akan ku pahari tundah jalahan
Palampang sewut budaya te huran
Akan pangingat andau harian
Kalau kita hidup dengan hati yang baik
Membangun desa dengan bersepakat
Jangan orang luar yang merasa nikmat
Yang mempunyai semangat yang bisa
kuat
Jagalah desa kita sebaik mungkin
Supaya hilang kesusahan kita
Karena pendatang makin bertambah
Harta kekayaan alam kita sampai habis
Budaya jangan sampai diambil
Jangan tertinggal dari orang lain
Supaya kehidupan kita tidak memalukan
Menyatukan satu dengan yang lain
Supaya hidup tidak ketinggalan
Jangan hanya bercerita
Jika hidupmu senang bantulah yang
susah
Sanak saudara saling memperhatikan
Inilah karungut untuk menyapa
Untuk bibi dan paman
Marilah memelihara seni budaya
Dari kota sampai ke desa
Sampai disini cerita yang dapat saya
berikan
Untuk sanak saudara sekalian
Tentang budaya kita dahulu
Sebagai pengingat di kemudian hari
Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah merupakan Karungut yang sarat
akan pesan-pesan dan amanat-amanat untuk menjaga dan membangun budaya. Secara
spesifik ditujukan kepada masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sebagai himbauan
agar dapat membangun dan memperhatikan satu sama lain, dan budaya yang sudah
34
ada dalam lingkup masyarakat Dayak Kalimantan Tengah tetaplah dilakukan.
Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah juga merupakan himbauan untuk
melestarikan budaya gotong-royong, saling menolong dari desa sampai kota, yang tua
maupun yang muda, agar ruhuy rahayu, hidup adil dan makmur dapat tercapai
walaupun para pendatang dari suku-suku lain ikut tinggal di daerah mereka.
Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah terdiri dari 12 bait dan memiliki
rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama dan kedua merupakan
bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Mahaga
Pembangunan Budaya Itah. Bait ketiga sampai kesebelas merupakan isi dan inti
pesan-pesan dalam Karungut ini, sedangkan bait keduabelas sebagai bagian penutup.
Pengarungut mohon undur diri dari para pendengar Karungut dengan mengulangi
garis besar dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah untuk menegaskan dan
mengingatkan kembali maksud dan tujuan dari Karungut Mahaga Pembangunan
Budaya Itah.
Pelantunan Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah diiringi oleh kacapi
sebagai instrumen primer (pokok) dan electric bass dalam melantunkan Karungut.
Progresi akor yang digunakan dalam lagu Karungut Mahaga Pembangunan Budaya
Itah adalah i-v-i.
Notasi 4.7 Pola Ritme Kacapi Mahaga Pembangunan
Notasi 4.8 Pola Ritme Bass Mahaga Pembangunan
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) karungut Mahaga
Pembangunan Budaya Itah berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan
35
dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang
memuat pengenalan melodi karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah.
Notasi 4.9 Empat Bagian Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
Didahului dengan intro dari instrumen pengiring yaitu kacapi dan electric bass
sebanyak enam birama dan interlude sebelum memasuki dua bait berikutnya.
Jika ditulis dalam penotasian barat, Mahaga Pembangunan Budaya Itah
menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura dan teknik slide yang terletak
pada pertengahan kata.
Notasi 4.10 Teknik acciaccatura karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
36
Notasi 4.11 Teknik slide karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
Tiap bait Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah memiliki dua frase.
Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang dan dilantunkan dengan
melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua
meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait
berikutnya dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah disesuaikan dengan
jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
Notasi 4.12 Frase 1 Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
Notasi 4.13 Frase 2 Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
37
C. Karungut Himbauan atau Nasehat
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan himbauan atau nasehat.
Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Marawei Sakula.
Tabel 4.3 Lirik dan Terjemahan Karungut Marawei Sakula
LIRIK TERJEMAHAN
Tabe salamat je tundah kula
Mina mama bakas tabela
Kalutuh auh kabar sarita
Riwut marawei tu anak sakula
Ayo sakula tu mangat harati
Anak tabela tuh hatue bawi
Ela ketun sampai balihi
Wayah jetuh hung sakula rami
Ketun balajar je tutu tutu
Narai bewei ai ajar guru
Amun ketun je uras tau
Cakap mandai hung satiap nyelu
Awang ji sampai sakula tamat
Awang batitel awang bapangkat
Manggau nah gawi saraba mangat
Balajar belum bapikir kabuat
Amun lah jatun ku mandinun gawi
Pambelum mangat tapi tau harati
Narai kahandak uras menjadi
Bara kareh kawal dia balihi
Maka jete je tundah kula
Ela laya anak tu sakula
Itah hinje bakas malan manana
Anak jarian jadi sarjana
Salam sujud dengan sanak keluarga
Bibi paman tua muda
Begini yang saya beritakan
Angin menghimbau supaya anak
sekolah
Ayo sekolah supaya pintar
Anak muda laki perempuan
Jangan sampai ada yang ketinggalan
Karena saat ramai bersekolah
Belajarlah kalian dengan benar
Apa saja yang diajarkan oleh guru
Kalau kalian mengetahui segala sesuatu
Setiap tahun akan naik kelas
Bagi yang sekolah sampai tamat
Bagi yang memiliki gelar & berpangkat
Mencari kerja sangatlah mudah
Belajar tentang kehidupan, berpikir
mandiri
Kalaupun tidak mendapatkan pekerjaan
Kehidupan jadi mudah karena pintar
Apa yang kita inginkan dapat tercapai
Tidak akan ketinggalan dari kawan -
kawan
Karena itu saudara-saudara
Jangan lalai menyekolahkan anak
Kita yang tua bekerja berladang
Anak-anak menjadi sarjana
38
Ketun anak aken tabela
Ela sampai dia atun sakula
Pasi ketun amun dia
Susah pambelum nyangkelang kula
Beken kea amun harati
Naharep uluh sama i bahanyi
Dia bapilih je ampin gawi
Bara je isut tau manjadi
Amun bahanyi dia sakula
Dia katawan buah dengan sala
Malanggar hukum mahi narima
Ampin jaria tame panjara
Narai ketun metuh tabela
Tutu-tutu amun intu sakula
Ela laya je ngaju ngawa
Manyasal rahian dia baguna
Metuh tabela sakula cangkal
Huang huma rajin balajar
Ela balihi je bara kawal
Rahian andau dia manyasal
Awi sakula jete awi mambatang
Pahayak dengan katekang huang
Angat balajar je dia kurang
Rahian andau lampang hagatang
Aluh tuh bewei taluh nyarita
Akan ketun anak tabela
Tutu-tutu amun sakula
Ela bahanyi nukep narkoba
Jadi kalian anak-anak muda
Jangan sampai tidak sekolah
Kasihan kalau tidak sekolah
Miskin kehidupan di antara kawan-
kawan
Lain halnya jika kita pintar
Menghadapi orang pasti berani
Tidak pilih-pilih apapun jenis pekerjaan
Dari yang kecil bisa jadi besar
Kalau berani tidak sekolah
Tidak mengerti benar dan salah
Kalau melanggar hukum diterima saja
Akhirnya masuk penjara
Pada saat kalian masih muda
Benar-benarlah kalau di sekolah
Jangan lalai pergi kesana kemari
Menyesal kemuian tidak berguna
Pada saat muda giatlah sekolah
Kalau di rumah rajin belajar
Jangan ketinggalan dari kawan-kawan
Supaya kemudian hari tidak menyesal
Pendidikan itu yang paling utama
Bersama dengan semangat yang keras
Kalau kita belajar sungguh-sungguh
Kehidupan kemudian hari akan
terangkat
Ini saja yang saya ceritakan
Untuk kalian anak-anak muda
Benar-benarlah kalau sekolah
Jangan berani mendekati narkoba
Karungut Marawei Sakula merupakan karungut himbauan untuk sekolah.
Karungut ini menghimbau agar setiap anak sekolah dan mengecap pendidikan yang
39
layak sebagai bekal hidup, jangan lalai untuk belajar bersungguh-sungguh dan
menyelesaikan pendidikan agar tidak ada penyesalan di kehidupan masa mendatang.
Generasi muda diharapkan kelak dapat hidup mandiri, membangun daerah, dan ikut
memajukan pendidikan untuk generasi muda selanjutnya.
Karungut Marawei Sakula terdiri dari 13 bait dan memiliki rima yang sama pada
tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang
berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Marawei Sakula. Bait kedua
sampai keduabelas merupakan isi dan inti dari himbauan-himbauan karungut ini. Bait
ketigabelas merupakan bagian penutup yang berisi permohonan pamit dari
pengarungut dengan mengulangi garis besar dari tujuan Karungut Marawei Sakula.
Dalam bagian penutup pengarungut menekankan kembali kepada generasi muda agar
benar-benar menjalani jenjang pendidikan dengan baik dan menjauhi hal-hal yang
dapa merusak diri seperti narkoba.
Pelantunan Karungut Marawei Sakula diiringi oleh kacapi sebagai instrumen
primer (pokok), rabab, katambung, dan electric bass sebagai instrumen tambahan
dalam melantunkan karungut. Progresi akor yang digunakan dalam Karungut
Marawei Sakula bertahan di akor i.
Notasi 4.14 Pola Ritme Kacapi Marawei Sakula
Notasi 4.15 Pola Ritme Rabab Marawei Sakula
Notasi 4.16 Pola Ritme Katambung Marawei Sakula
40
Notasi 4.17 Pola Ritme Bass Marawei Sakula
Progresi akor yang digunakan dalam Karungut Marawei Sakula i-v-i.
Secara struktural kebentukan lagu (song form) dari Karungut Marawei Sakula
berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4 dan dapat dibagi menjadi empat
bagian berdasarkan baris per baitnya yaitu a, b, a, b dan diawali dengan intro
sebanyak sepuluh birama.
Notasi 4.18 Empat Bagian Karungut Marawei Sakula
Instrumen pengiring pokok yaitu dua kacapi mendahului dalam tiga birama
pertama, kemudian disusul oleh rabab, katambung dan electric bass sebanyak tujuh
birama. Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki dua bait
berikutnya.
Jika ditulis dalam penotasian barat, Marawei Sakula menggunakan teknik
ornamentasi yaitu acciaccatura yang terletak pada pertengahan kata. Terdapat juga
triul besar dalam penulisan melodi Karungut Marawei Sakula.
41
Notasi 4.19 Teknik acciaccatura dalam Karungut Marawei Sakula
Notasi 4.20 Contoh Penggunaan Triul Besar dalam Karungut Marawei Sakula
Tiap bait karungut Marawei Sakula memiliki dua frase. Frase pertama dan frase
kedua memiliki pola ritme yang berbeda namun dilantunkan dengan melodi yang
sama. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian
a dan b. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari
karungut Marawei Sakula disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap
baitnya.
Notasi 4.21 Frase 1 Karungut Marawei Sakula
Notasi 4.22 Frase 2 karungut Marawei Sakula
42
D. Karungut Menidurkan Anak
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan menidurkan anak. Berikut
ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Patiruh Anak.
Tabel 4.4 Lirik dan Terjemahan Karungut Patiruh Anak
LIRIK TERJEMAHAN
Lampang isut tandak kandayu
Mulih pahayak riwut balemu
Manyampai jalan je tukep keiu
Patiruh anak je busu tempu
Batiruh anak garing tarantang
Panyambung tiang bandera panjang
Gulung hai garing tarantang
Akan menyanang je atei huang
Batiruh anak jagau harati
Bitim barigas bajeleng hai
Indum bapam sanupi nupi
Mahaga anak tarantang biti
Batiruh anak je bawi busu
Bara halemei sampai hanjewu
Hajat niat dia bagetu
Tuh a rajakim malajur dinu
Batiruh anak tajalan atei
Bara hanjewu sampai halemei
Manunggu bapam buli namuei
Manggau akam penyang karuhei
Suni harati je busu tandang
Batiruh malis je melai tuyang
Capat hai je pating kambang
Indum bapam baatei sanang
Iyoh anak je bwi mantuh
Muncul satu nyanyian karungut
Mengalir bersama angin seppo-sepoi
Membawa kisah ini
Menidurkan anak bungsu tersayang
Tidurlah anak tumpuan harapan
Menjadi generasi penerus
Cepatlah dewasa hai tumpuan harapan
Untuk membahagiakan hati dan rasa
Tidurlah anak jagoan pintar
Tubuh sehat tumbuh pesat
Ibu ayah serasa bermimpi
Mengasuh anak belahan jiwa
Tidurlah anak si Putri bungsu
Dari petang hingga pagi
Tidur tidak putus-putus
Itu namanya rejeki pasti dapat
Tidurlah anak tambatan hati
Dari pagi hingga petang
Menanti ayahmu pulang dari rantau
Mencari bagimu bekal hidup
Tenang diam si Bungsu
Tidurlah nyenyak dalam ayunan
Cepatlah besar si Kuntum Bunga
Ibu dan ayah bersuka hati
Wahai anak si Putri anggun
43
Ela manangis gulung batiruh
Ajarku akam belum sanunuh
Dia balihi je bara uluh
Tarantang biti kaleka huang
Tarung saritam tau hakunbang
Pendeng hada je bauntunggang
Nampayah kulam je rami bangang
Sukup kasinta angatku denagm
Tajalan atei je indum bapam
Asin hatalla harajur akam
Belum batuah nyangkelang kulam
Sinta, katau tuntung kahandak
Kalu te kaharap dengan anak
Kahai miar tau hakuntak
Jajalan sampai angat kahandak
Anak harati je eka sinta
Ma rajaki melai dunia
Kahanjaku kilau indu bapa
Harajur lampang sewut sarita
Tikas tuh helu sarita lampang
Patiruh anak ka leka huang
Taruna tumang ba umur panjang
Bereng salamat je belum sanang
Jangan menangis cepatlah tidur
Doaku bagimu belum tercapai
Tidak tertinggal dari orang lain
Belahan jiwa, tambatan hati
Reputasimu tersohor kemana mana
Dirikan pengaman di pintu rumah
Menyaksikan teman-teman bermain
Terpenuhi rasa kasih sayangku padamu
Tumpuan hati ibu ayahmu
Kasih Tuhan selalu melimpah untukmu
Hidup sukses di antara sesamamu
Cinta, kasih dan sukacita
Demikian harapanku padamu, anak
Seiring bertumbuh pandai berkata
Demikian tercapai harapan hati
Anak pintar, tumpuan kasih
Hidup sukses dalam dunia
Kebahagian kami sebagai orang tua
Selalu tersohor kehormatanmu
Sampai di sini cerita dilantunkan
Menidurkan anak tambatan hati
Muda cakap berumur panjang
Badan selamat, hidup sejahtera
Karungut Patiruh Anak merupakan nyanyian dari seorang ibu yang sedang
menidurkan anaknya ketika suaminya pergi merantau untuk bekerja. Dalam lantunan
Karungutnya sang ibu membisikkan harapannya untuk anaknya di masa mendatang
serta berdoa agar semua harapannya untuk sang anak dapat tercapai pada waktunya.
44
Karungut Patiruh Anak terdiri dari 12 bait dan memiliki rima yang sama pada
tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang
berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Patiruh Anak. Bait kedua sampai
kesebelas merupakan isi dari Karungut ini. Bait keduabelas merupakan bagian
penutup Karungut Patiruh Anak.
Pelantunan Karungut Patiruh Anak diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer
(pokok), rabab dan electric bass sebagai instrument tambahan dalam melantunkan
karungut. Progresi akor yang digunakan dalam Karungut Patiruh Anak bertahan di
akor i.
Diawali dengan permainan ad libitum dari instrument suling dayak, dilanjutkan
dengan intro sebanyak sembilan birama yang didahului oleh instrumen kacapi dalam
empat birama pertama, dan disusul oleh electric bass sebanyak lima birama sebelum
pengarungut masuk. Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum
memasuki bait berikutnya.
Notasi 4.23 Pola Ritme Kacapi Patiruh Anak
Notasi 4.24 Pola Ritme Bass Patiruh Anak
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Patiruh Anak
berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan dapat dibagi menjadi empat
bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang memuat pengenalan melodi
Karungut Patiruh Anak.
45
Notasi 4.25 Empat Bagian Karungut Patiruh Anak
Dalam penulisan melodi Patiruh Anak terdapat teknik sekuen. Bagian ketiga (c)
pada karungut Patiruh Anak merupakan sekuen dari bagian pertama (a).
Notasi 4.26 Bagian a karungut Patiruh Anak
Notasi 4.27 Bagian c karungut Patiruh Anak
Jika ditulis dalam penotasian barat, karungut Patiruh Anak menggunakan teknik
ornamentasi yaitu acciaccatura dan mordent, serta teknik slide yang terletak pada
pertengahan kata.
46
Notasi 4.28 Teknik acciaccatura dalam Karungut Patiruh Anak
Notasi 4.29 Teknik mordent dalam Karungut Patiruh Anak
Notasi 4.30 Teknik slide dalam Karungut Patiruh Anak
Tiap bait Karungut Patiruh Anak memiliki dua frase. Frase pertama dan frase
kedua memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang
berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi
bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari
Karungut Patiruh Anak disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap
baitnya.
Notasi 4.31 Frase 1 Karungut Patiruh Anak
Notasi 4.32 Frase 2 Karungut Patiruh Anak
47
E. Karungut Dongeng dan Pemujaan
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan dongeng maupun
pemujaan. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Kayau
Pulang Guntu Manyang.
Tabel 4.5 Lirik dan Terjemahan Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
LIRIK TERJEMAHAN
Tege kesah hung jaman huran
Asal bara sungei Katingan
Ie melai danau payawan
Pahayak karungut aku mansanan
Kayau pulang due pahari
Hatue bakena hayak harati
Bereng barigas rajin bagawi
Tasewut menteng je hayak sakti
Ewendue belum dengan indu
Sanang pangkeme ewen batelu
Aluh dia bajawet ramu
Tapi ruhui rahayu dengan uluh lewu
Bakesah indu akan pulang ewendue kaka
Bahwa tege bawi hung desa
Ie inguwu awi indu bapa
Guntu Manyang inyewut ara
Pire-pire pemuda je jadi helu
Dia ulih mambuka lawang kuwu
Hai syarat ewen balaku
Uka tau mandinun Manyang Guntu
Lepah huang ewen barima
Paksa palua sluruh kesaktian
Uka lawang kuwu tau imbuka
Ije garakan ewen sampai sapau huma
Duhung nangking melai kahang
Mekeh tege taluh je manyarang
Tangkas sigap garak Kayau Pulang
Dahulu kala ada cerita
Berasal dari sungai Katingan
Dia tinggal di Danau Panyawan
Saya akan bercerita melalui karungut
Dua bersaudara, Kayau Pulang
Pria yang tampan dan pintar
Badan sehat, suka bekerja
Gagah dan juga sangat sakti
Mereka berdua tinggal dengan sang ibu
Hidup bertiga dengan senang
Walaupun tidak berlimpah harta
Tapi hidup rukun damai dengan warga
Berceritalah ibu pada Pulang dan kakaknya
Bahwa di desa ada gadis
Yang dipingit oleh ibu dan ayahnya
Guntu Manyang nama mereka
Beberapa pria sudah lebih dahulu
Tidak dapat membuka Lawang Kuwu
Syarat yang diminta sangatlah tinggi
Agar bisa mendapatkan Manyang Guntu
Oleh rasa penasaran mereka
Terpaksa mengeluarkan seluruh kesaktian
Supaya Lawang Kuwu bisa dibuka
Satu gerakan mereka sampai ke atap
Senjata Duhung di pinggang dikeluarkan
Takut ada yang mau menyerang
Begitu tangkas gerakan Kayau Pulang
48
Tarewen dahan guntu manyang
Hatue misek syarat narai je nyadia
Uka tau bawi narima
Guntu Manyang palus nyarita
Kandi undang sarak ems due te kua
Huang kueh eka manggau
Kayau Pulang harus mandinu
Raja Habehet Kilat Hapanau Liu
jete aran je uluh tempu
Tantangan halangan dia paduli
Tikat bulat ewndue handi
Aluh are jematei jadi
Haranan pahimat paham hai
Tende helu eka Nyai Tamanang
Uka manamba kasaktian Kayau Pulang
Indu badoa akan anak tarantang
Mangat salamat sampai tujuan huang
Guntu Manyang mandohop kea
Mantehau sahabat ayun bapa
Mangat umba malindung jalana
Manduan panatau je ayun raja
Ije bulan nahalau jadi
Ewen duwe hindai buli
Raja Habehet Kilat katawan jadi
Pandumah pamuda badue biti
Salenga kaput saluruh kerajaan
Karen pangawal uras dia gitan
Panik raja dia karuan
Hantun pangawal bagalimpangan
Raja Habehat Kilat dia malawan
Ie manyarah palakun kamala intan
Kandi undang sarak amas palus induan
Kayau Pulang sanang pikiran
Sapandumah Kayau Pulang
Inyambut awi ambi tamanang
Uluh lewu hanjak rantang
Membuat kaget Guntu Manyang
Mereka bertanya syarat yang harus diikuti
Supaya dapat diterima oleh para gadis
Guntu Manyang lalu bercerita
Katanya, Kendi Udang dan Sisir Emas
Dimana tempat mencarinya?
Kayau Pulang harus mendapatkannya
Raja Habehet Kilat Hapanau Liu
Itulah nama pemiliknya
Tantangan halangan tidak dipedulikan
Tekad bulat berdua sang adik
Walaupun banyak yang sudah meninggal
Keinginan mereka sangatlah besar
Singga dulu ke tempat Nyai Tamanang
Untuk menambah kesaktian Kayau Pulang
Ibu berdoa untuk anak-anaknya
Semoga selamat tiba di tempat tujuan
Guntung Manyang turut membantu
Memanggil teman dari ayah mereka
Supaya ikut melindungi perjalanan mereka
Mengambil kejayaan milik raja
Satu bulan sudah berlalu
Mereka berdua belum juga pulang
Raja Habehet Kilat sudah mengetahui
Kedatangan kedua pemuda
Tiba-tiba seluruh kerajaan menjadi gelap
Semua pengawal tidak kelihatan
Raja menjadi sangatlah panik
Mayat pengawal bergelimpangan
Raja Habehet Kilat tidak melawan
Menyerahkan yang diminta kamala intan
Lalu diambilah Kendi Udang, Sisir Emas
Senang pikiran Kayau Pulang
Setibanya Kayau Pulang
Disambut oleh nenek Tamanang
Orang desa bersukacita
49
Sanang pangkeme bawi Guntu Manyang
Pentas inampa puna rame tutu
Mangawin due biti bawi kuwu
Kayau Pulang kumi-kumi bau
Pesta inampa sampai andau kauju
Senang dirasakan gadis Guntu Manyang
Pentas yang dibuat sangatlah ramai
Menikahkan dua orang gadis pingitan
Kayau Pulang senyum-senyum wajahnya
Pesta dibuat sampai tujuh hari
Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang merupakan karungut legenda yang
mengisahkan tentang dua saudara laki-laki yaitu Kayau dan Pulang, serta dua saudara
perempuan yaitu Guntu dan Manyang yang diambil dari legenda turun-temurun yang
ada di lingkup masyarakat Kalimantan Tengah. Karungut ini mengisahkan tentang
dua bersaudara sakti yaitu Kayau dan Pulang yang ingin meminang Guntu dan
Manyang. Persyaratan yang diberikan tidaklah mudah. Persyaratan yang pertama
mereka harus bisa membuka lawang kuwu, sedangkan persyaratan yang kedua
mereka harus mengambil kendi udang dan sisir emas dari raja Habehet Kilat Hapanau
Liu yang memiliki prajurit-prajurit yang tangkas. Legenda ini berakhir bahagia.
Kayau dan Pulang, dengan kesaktian dan keinginan kuat yang mereja miliki, berhasil
memenuhi semua persyaratan yang diberikan Guntu dan Manyang. Pesta pernikahan
dua pasang muda-mudi ini digelar hingga tujuh hari lamanya.
Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang terdiri dari 17 bait dan memiliki rima
yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian
pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar atau perkenalan dari Karungut
Kayau Pulang Guntu Manyang. Bait kedua sampai ketujuh belas merupakan isi yang
memuat alur cerita dari legenda Kayau Pulang Guntu Manyang.
Pelantunan Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang diiringi oleh kacapi sebagai
instrumen primer (pokok) dalam melantunkan karungut, keyboard dan triangle
sebagai instrumen tambahan.
Diawali dengan permainan ad libitum dari instrument kacapi dan dilanjutkan
dengan intro sebanyak enam birama oleh seluruh instrumen pengiring. Interlude
dilantunkan sebanyak tiga birama sebelum memasuki bait berikutnya.
50
Notasi 4.33 Pola Ritme Kacapi Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.34 Pola Ritme Keyboard Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.35 Pola Ritme Triangle Kayau Pulang Guntu Manyang
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Kayau Pulang
Guntu Manyang berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan dapat dibagi
menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang memuat
pengenalan melodi Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang.
Notasi 4.36 Empat Bagian Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
51
Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura, appoggiatura dan mordent
yang terletak pada pertengahan kata. Penggunaan triul besar juga ditemukan dalam
Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang.
Notasi 4.37 Teknik acciaccatura dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.38 Teknik appogiatura dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.39 Teknik mordent dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.40 Contoh Triul Besar dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Tiap bait Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang memiliki dua frase. Frase
pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan
melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua
meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait
berikutnya dari Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang disesuaikan dengan jumlah
suku kata per bagian di tiap baitnya.
52
Notasi 4.41 Frase 1 Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.42 Frase 2 Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
53
F. Karungut Penyambutan dan Ungkapan Syukur
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan penyambutan dan
ungkapan syukur. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Pesta
Kahanjak.
Tabel 4.6 Karungut Pesta Kahanjak
LIRIK TERJEMAHAN
Wayah karungut lampang sarita
Tabe salamat je tundah kula
Jalanan tarandang je tulak maja
Manalih pesta je tame huma
Kilau tingang nusa je hadurut
Kalute jalanang ku bara pahandut
Manulak lewun je Tjilik Riwut
Sampet nganjuri bahi karungut
Mangguang tewah kambang jalanan
Lewu Nyai Balau katika huran
Tuh bapa Sri rawei manduan
Tumbang lambaing eka nyandehan
Sana sampai je lewu Tewah
Hasundan dengan je kula tundah
Angat kaharu puna karinah
Tahi nyelu bulan dia hatampayah
Te tagal hanjak je buli huma
Pahari rupit nampa acara
Ulih mangumpul je tundah kula
Bawi hatue bakas tabela
Pesta kahanjak ayun bapa Sri
Pantis Kahayan yang di segani
Tambiku Raya jebara miri
Saat karungut di susun
Salam sejahtera semua kerabat
Dalam perjalan pergi bertandang
Ketempat syukuran masuk rumah baru
Seperti enggang nusa yang beringan
Demikian perjalananku dari desa pahandut
Meninggalkan kampung halaman Tjilik
Riwut
Mencuri waktu menyusun karungut
Ke desa tewah tujuan utama
Desa Nyai Balau di zaman dulu
Memenuhi undangan bapa Sri
Tumbang lambaing tempat menginap
Setibanya di Desa Tewah
Bertemu dengan sanak saudara
Rasa rindu tidak terkira
Bertahun tahun tidak berjumpa
Wujud suka cita mamasuki rumah baru
Saudara bersaudara membuat acara
Mempertemukan seluruh kerabat
Wanita pria, tua muda
Pesta syukuran keluarga Bapak Sri
Tokoh Kahayan yang di segani
54
Kanuah jagau manuk baputi
Kalute kahain kuasaan Tuhan
Pahinje miri dengan Kahayan
Hanjak hasundau kula jalahan
Kilau kanuah je amas intan
Hajamban pesta ayun bapa Sri
Rata hasundau pahari biti
Nasai manari barami rami
Marung karungut baganti-ganti
Mina indu ika mendeng mansana
Dia balihi mina indu raya
Bapa penyang je tege umba
Dia nalingau seni budaya
Bapa Ucang je tau marung
Pahari enggeng tinai manyambung
Tau manimang bahalap balengkung
Ulih manyanang je atei itung
Pahari ihin je bara eka
Taharu tutu angatku dengae
Pahari saladin je bapa pika
Karas pangureh hayak ka jenta
Dia manyangka dia mangira
Dengan bapa Pritis aku hasupa
Guruku huran metuh sakula
Angat kataharu dia langena
Pahari ganis kea atun gitan
Kawalku sakula katika huran
Kalute ampin kambang jalanan
Are hasundau ungkup babuhan
Bapa uming nyusun acara
Nenek ku Raya dari Tumbang Miri
Seolah bertemu pusaka “ayam jago putih”
Begitu besar kuasa Tuhan
Mempertemukan keluarga Miri dengan
Kahayan
Suka ria bertemu sanak saudara
Serasa mendapat emas intan
Melalui acara syukuran keluarga bapak Sri
Bertemu seluruh sanak saudara
Menari manasai beramai-ramai
Melantunkan karungut silih berganti
Bibi dan ibu Ika mendendangkan mansana
Tidak ketinggalan bibi dan ibu Raya
Bapak Penyang juga tampil
Tidak melupakan seni budaya
Bapa Ucang yang mahir mengarungut
Saudara Enggeng ikut melanjutkan
Pandai meningkahi dan indah suaranya
Sanggup untuk menghibur hati
Saudara Ihin yang di panggil bapak Eka
Saya rindu sekali padanya
Saudara Saladin yang di panggil bapak Pika
Suka bercanda dan juga ramah
Tidak menyangka tidak mengira
Dengan bapak Pritis aku bertemu
Guruku dulu semasa sekolah
Rasa rindu tak terkatakan
Saudara Ganis juga datang
Kawanku semasa sekolah dulu
Demikian lika liku perjalanan
Banyak bertemu dengan kerabat
Bapak Uming yang menyusun acara
55
Pahari ipul gitan babala
Nasai manari ngantiring kula
Ngaliling bentuk labehun huma
Are bawei je tundah kula
Dia ulih ku nyewut je sampai lepah
Amun tege rajaki tuah
Ngalambang tinai hung beken kesan
Sana jadi kakare gawi
Halalian ekaa tunda pahari
Jalanangku tinai je mules buli
Palangkaraya sandehan hati
Auh kesah je dia panjang
Tikas te bewei sarita lampang
Tabe salamat je kula nduang
Bereng barigas baatei sanang
Saudara Ipul tampak hadir
Menari manasai mengajak semua orang
Mengeliling ruang tengah rumah
Sungguh banyak sanak keraba
Tidak mampu ku sebut seluruhnya
Jika ada rezeki tuah
Bertemu lagi di lain kesempatan
Setelah selesai semua acara
Kerabat kembali ke tempat masing-masing
Aku kembali pulang
Palangkaraya tempat tinggal yang tetap
Demikian kisah singkat
Sampai disini cerita di susun
Salam sejahtera, semua saudara
Badan sehat hati gembira
Karungut Pesta Kahanjak merupakan Karungut ungkapan perasaan bahagia yang
diciptakan oleh pengarungut dalam perjalanan ke acara syukuran rumah baru
kerabatnya. Mulai dari perjalanan menuju ke tempat acara, waktu pelaksanaan acara,
hingga waktu perpisahan ketika tiap orang harus kembali ke rumahnya masing-
masing. Rasa syukur dapat berkumpul bersama keluarga bersama keluarga dan
kerabat sambil melepas rindu karena sudah lama berpisah tergambar jelas dalam lirik
Karungut Pesta Kahanjak.
Karungut Pesta Kahanjak terdiri dari 17 bait dan memiliki rima yang sama pada
tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang
berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Pesta Kahanjak. Bait kedua sampai
keenambelas merupakan isi dan inti pesan-pesan dalam Karungut ini, sedangkan bait
ketujuhbelas sebagai bagian penutup. Pengarungut mohon undur diri dari para
pendengar karungut.
56
Pelantunan Karungut Pesta Kahanjak diiringi oleh kacapi sebagai instrumen
primer (pokok) dalam melantunkan Karungut, katambung dan bass electric sebagai
instrumen tambahan.
Diawali dengan intro sebanyak enam birama oleh seluruh instrumen pengiring.
Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki bait berikutnya.
Notasi 4.43 Pola Ritme Kacapi Pesta Kahanjak
Notasi 4.44 Pola Ritme Bass Pesta Kahanjak
Notasi 4.45 Pola Ritme Katambung Pesta Kahanjak
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Pesta Kahanjak
berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan dapat dibagi menjadi empat
bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a,b,c,d yang memuat pengenalan melodi
Karungut Pesta Kahanjak.
57
Notasi 4.46 Empat Bagian Karungut Pesta Kahanjak
Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Pesta Kahanjak menggunakan
teknik ornamentasi yaitu acciaccatura dan mordent yang terletak pada pertengahan
kata.
Notasi 4.47 Teknik acciaccatura dalam Melodi Karungut Pesta Kahanjak
Notasi 4.48 Teknik mordent dalam Melodi Karungut Pesta Kahanjak
Tiap bait Karungut Pesta Kahanjak memiliki dua frase. Frase pertama dan frase
kedua memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang
berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi
bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari
58
Karungut Pesta Kahanjak disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap
baitnya.
Notasi 4.49 Frase 1 Karungut Pesta Kahanjak
Notasi 4.50 Frase 2 Karungut Pesta Kahanjak