EDISI EPIDEMIOLOGI
Konsep Faktor Perancu (Confounding Factors) PART 2‘Mantel-Haenszel ‘
NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY
Website:www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email : [email protected]
Facebook: Najmah Usman
Kompetensi Dasar
Menjelaskan penilaian dan kuantifikasi faktor
perancu serta bagaimana strategi pengendalian faktor
perancu.
Mahasiswa mampu menjelaskan
beberapa poin penting dalam definisi faktro
perancu
Menjelaskan kriteria faktor
perancu
Mahasiswa mampu memahami konsep faktor perancu dalam bidang
epidemiologi.
Do you know which one confounders factor ?
Aktivitas fisik
Penyakit Jantung
Asupan Energi
ANOTHER WAYS TO EXPLORE CONFOUNDERS ‘Mantel-Haenszel ‘
▪ Perhitungan rasio Mantel-Haenszel menyediakan rasio odds yang telah terkontrol sebagai estimasi resiko relatif yang didapat dari kumpulan data yang telah dikelompokkan dan dipasangkan.
▪ Perhitungan statistiknya dengan mempertimbangkan angka rata-rata dari rasio odds individu yang berasal dari stratifikasi sampel ke dalam beberapa level yang secara internal sama (homogen) dengan mempertimbangkan faktor perancu[2].
▪ Jika perbedaan mencapai minimal 10 %, maka dapat disimpulkan variabel tersebut merancu asosiasi yang ada. Namun jika tidak ada perbedaan kedua nilai rasio, maka variabel tersebut bukan faktor perancu atau faktor konfounding
Berikut strategi dalam mengidentifikasi faktor perancu dengan perhitungan rasio Mantel-Haenszel
▪ Hitunglah rasio kasar ▪ Stratifikasi dan hitunglah rasio masing-masing
level/strata▪ Hitunglah rasio yang telah dikontrol ▪ Jika rasio kasar dan rasio yang telah dikontrol
nilainya sama, dapat disimpulkan tidak ada faktor perancu, namun jika nilai rasio kasar dan rasio yang telah dikontrol nilainya berbeda, kemungkinan faktor perancu ada
Analysis Strategy : Confounding
Hitunglah Angka parameter Kasar (OR, RR, atau PR)
Stratifikasi dan Hitunglah Parameter per strata
Hitunglah angka parameter yang sudah dikontrol faktor perancu
Angka parameter kasar = angka parameter dikontrol
Angka parameter kasar tidak sama denganangka parameter dikontrol‘Ada faktor perancu utama’
Analysis Strategy : Confounding
Hitunglah Angka parameter Kasar (OR, RR, atau PR)
Ada efek modifikasi Gunakan RR per strata
Hitunglah angka parameter yang sudah dikontrol faktor perancu
Angka parameter kasar = angka parameter dikontrol
Angka parameter kasar tidak sama denganangka parameter dikontrol‘Ada faktor perancu utama’
Hitunglah angka parameter yang sudah dikontrol faktor perancu
Hitunglah Angka parameter Kasar (OR, RR, atau PR)
FORMULA Mantel-Haenszel
STUDI KASUSAsosiasi Antara Asupan Energi Dan Penyakit
Jantung : Kasus Kontrol
Asupan Energi
Penyakit JantungTotalYa Tidak
Tinggi 730 600 1330Rendah 700 540 1240
Total 1430 1140 2570Langkah Pertama Hitunglah Rasio Kasar
*Odd kejadian penyakit jantung pada kelompok asupan energi tinggi=730/600=1.22**Odd penyakit jantung pada kelompok asupan energi rendah= 700/540=1.30*** Nilai Rasio Odds kasar (Crude Odds Ratio) =1.22/1.30= 0.94
Mantel Haenszel: Asosiasi antara asupan energi dan penyakit jantung distratifikasi
dengan variabel aktifitas fisik
Asupan Energi
Aktifitas Fisik Aktif Aktifitas Fisik Rendah
Penyakit Jantung Penyakit Jantung
Ya Tidak Ya Tidak
Tinggi 520 510 210 90Rendah 100 150 600 390
Hubungan antara asupan energy dan penyakit jantung
untuk memastikan apakah ada hubungan antara paparan dengan faktor perancu:
Dalam desain studi kasus kontrol : periksa asosiasi/ hubungan denan kontrol
Pada disain kohort : gunakan semua sample kohort.
Asupan Energi
Aktifitas Fisik Aktif Aktifitas Fisik Rendah
Penyakit Jantung Penyakit Jantung
Ya Tidak Ya Tidak
Tinggi 520 (d1) 510(h1) 210(d1)
90(h1)
Rendah 100(d0) 150(h0) 600(do)
390(h0)
Untuk aktifitas fisik tinggiOR= 1,53 Weight= w = (d0 x h1) / n = (100 x 510)/ 1280 =39,8
Untuk aktifitas fisik rendahOR= 1,52 Weight= w = (d0 x h1) / n = (600x90)/ 1290 =41,9
Asosiasi antara asupan energi dan penyakit jantung distratifikasi dengan variabel aktifitas fisik
Hitung OR Mantel Haenszal atau pooled ratio
Untuk aktifitas fisik tinggiOR= 1,53 Weight= w = (d0 x h1) / n = (100 x 510)/ 1280 =39,8
Untuk aktifitas fisik rendahOR= 1,52 Weight= w = (d0 x h1) / n = (600x90)/ 1290 =41,9
A POOLED OR Mantel Haenszal= ∑ (wi x ORi)
∑ wi
Hitung OR Mantel Haenszal atau pooled ratio
Untuk aktifitas fisik tinggiOR= 1,53 Weight= w = (d0 x h1) / n = (100 x 510)/ 1280 =39,8
Untuk aktifitas fisik rendahOR= 1,52 Weight= w = (d0 x h1) / n = (600x90)/ 1290 =41,9
A POOLED OR Mantel Haenszal= ∑ (wi x ORi)∑ wi
Ingat perhitungan Ratio kasar / Crude OR (OR 0.94, 95 % CI 0,80-1.10)
* Odds ratio**Rate ratio *** Risk ratio **** Rate different ***** Risk different
Rumus untuk variance sangat rumit kita hanya dapat melakukannya dengan menggunakan stata.
Nilai Mantel-Haenszel bisa dihitung menggunakan :
Kelebihan dan Kekurangan Metode Stratifikasi
kelebihan
• Dapat melihat pola data lebih jelas
• Membantu menghindari kesalahan
• Simple/sederhana
Kekurangan
• Hanya berlaku untuk beberapa perancu (Strata jadi terlalu kecil )
• Tidak dapat melihat model hubungan pajanan dengan penyakit.
Batasan Utama Faktor Perancu (confounding)
Faktor perancu dapat terjadi dalam kegiatan apa pun, dan
hampir semua laporan
•Faktor perancu yang tidak diketahui: kecuali kita membahas tentang uji coba secara acak (randomized trial),
Jika analisis telah 'disesuaikan karena ada
faktor perancu' masih ada kemungkinan terdapat sisa
faktor perancu
Mengontrol faktor perancu
Stratifikasi, seperti yang kita lakukan dengan menggunakan metode Mantel Haenszal
Restriksi ataupun matching
Analisa Regresi Logistik/Regresi Berganda, dengan analisa lanjut dan memasukkan semua faktor perancu ke dalam analisa data antara asosiasi utama.
Mengontrol faktor perancu
LATIHAN▪ Tentukan Rasion Kasar/Crude OR dari Kanker Paru-
paru dan Rasio yang diharapkan/Adjusted OR dari kanker Paru-paru
▪ Tuliskan Langkah-langkah untuk menentukan faktor Perancu
▪ Hitung OR untuk alkohol dan kanker paru-paru secara terpisah untuk (i) perokok dan (ii) bukan perokok.
▪ Buat Kesimpulan
MEROKOK SEBAGAI FAKTOR PERANCU
VARIABEL
PENGGANGGU
(Merokok)
PAPARAN
(Minum alkohol)
PENYAKIT
(kanker paru)
Table 1. Studi Kasus kontrol Mengenai Hubungan Antara Alkohol Dan Kanker Paru-Paru
Kasus KontrolPeminum alkohol
10 5
Bukan Peminum
10 15
Kasus kontrolPerokok Peminum
Alkohol9 3
Bukan peminum
3 1
Bukan Perokok
Peminum Alkohol
1 2
Bukan Peminum
7 14
Table 2. Studi Kasus kontrol Mengenai Hubungan Antara Alkohol Dan Kanker Paru-Paru distratifikasi berdasarkan
status Merokok
DAFTAR PUSTAKA 1. Najmah, Nuralam Fajar, and RIco Januar Sitorus, The Effect of Needle and
Syringe Program on Injecting Drug Users’ Use of Non-Sterile Syringe and Needle Behaviour in Palembang, South Sumatera Province, Indonesia International Journal of Public Health Research. 2011. (Spesial Issue): p. 193-199.
2. Last, J.M., A Dictionary of Epidemiology, ed. F. Edition. 2001, New York: Oxford University Press. p.37
3. Rothman, K.J., Epidemiology, An Introduction. 2002, New York: Oxford University Press. p.1-7 and 144-157
4. Webb, P., C. Bain, and S. Pirozzo, Essential Epidemiology, An Introduction for Students and Health Professionals. 2005, New York: Cambridge University Press. p. 181-201
5. Kirkwood, B.R. and J.A.C. Sterne, Medical Statistics. Second ed. 2003, Victoria: Blackwell Science. p.177-185
THANK YOU!FOR YOUR ATTENTION
Website:www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email : [email protected]
Facebook: Najmah Usman
SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS
Design by Harun Al Rasyid