27
EDISI EPIDEMIOLOGI Konsep Faktor Perancu (Confounding Factors) PART 2 Mantel-Haenszel NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY Website: www.metopidfkmunsri.blogspot.com Email : [email protected] Facebook: Najmah Usman

Bab iv faktor perancu (part 2)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab iv faktor perancu (part 2)

EDISI EPIDEMIOLOGI

Konsep Faktor Perancu (Confounding Factors) PART 2‘Mantel-Haenszel ‘

NAJMAH, SKM, MPH | FACULTY OF PUBLIC HEALTH | SRIWIJAYA UNIVERSITY

Website:www.metopidfkmunsri.blogspot.com

Email : [email protected]

Facebook: Najmah Usman

Page 2: Bab iv faktor perancu (part 2)

Kompetensi Dasar

Menjelaskan penilaian dan kuantifikasi faktor

perancu serta bagaimana strategi pengendalian faktor

perancu.

Mahasiswa mampu menjelaskan

beberapa poin penting dalam definisi faktro

perancu

Menjelaskan kriteria faktor

perancu

Mahasiswa mampu memahami konsep faktor perancu dalam bidang

epidemiologi.

Page 3: Bab iv faktor perancu (part 2)

Do you know which one confounders factor ?

Aktivitas fisik

Penyakit Jantung

Asupan Energi

Page 4: Bab iv faktor perancu (part 2)

ANOTHER WAYS TO EXPLORE CONFOUNDERS ‘Mantel-Haenszel ‘

▪ Perhitungan rasio Mantel-Haenszel menyediakan rasio odds yang telah terkontrol sebagai estimasi resiko relatif yang didapat dari kumpulan data yang telah dikelompokkan dan dipasangkan.

▪ Perhitungan statistiknya dengan mempertimbangkan angka rata-rata dari rasio odds individu yang berasal dari stratifikasi sampel ke dalam beberapa level yang secara internal sama (homogen) dengan mempertimbangkan faktor perancu[2].

▪ Jika perbedaan mencapai minimal 10 %, maka dapat disimpulkan variabel tersebut merancu asosiasi yang ada. Namun jika tidak ada perbedaan kedua nilai rasio, maka variabel tersebut bukan faktor perancu atau faktor konfounding

Page 5: Bab iv faktor perancu (part 2)

Berikut strategi dalam mengidentifikasi faktor perancu dengan perhitungan rasio Mantel-Haenszel

▪ Hitunglah rasio kasar ▪ Stratifikasi dan hitunglah rasio masing-masing

level/strata▪ Hitunglah rasio yang telah dikontrol ▪ Jika rasio kasar dan rasio yang telah dikontrol

nilainya sama, dapat disimpulkan tidak ada faktor perancu, namun jika nilai rasio kasar dan rasio yang telah dikontrol nilainya berbeda, kemungkinan faktor perancu ada

Page 6: Bab iv faktor perancu (part 2)
Page 7: Bab iv faktor perancu (part 2)

Analysis Strategy : Confounding

Hitunglah Angka parameter Kasar (OR, RR, atau PR)

Stratifikasi dan Hitunglah Parameter per strata

Hitunglah angka parameter yang sudah dikontrol faktor perancu

Angka parameter kasar = angka parameter dikontrol

Angka parameter kasar tidak sama denganangka parameter dikontrol‘Ada faktor perancu utama’ 

Page 8: Bab iv faktor perancu (part 2)

Analysis Strategy : Confounding

Hitunglah Angka parameter Kasar (OR, RR, atau PR)

Ada efek modifikasi Gunakan RR per strata

Hitunglah angka parameter yang sudah dikontrol faktor perancu

Angka parameter kasar = angka parameter dikontrol

Angka parameter kasar tidak sama denganangka parameter dikontrol‘Ada faktor perancu utama’ 

Hitunglah angka parameter yang sudah dikontrol faktor perancu

Hitunglah Angka parameter Kasar (OR, RR, atau PR)

Page 9: Bab iv faktor perancu (part 2)

FORMULA Mantel-Haenszel

Page 10: Bab iv faktor perancu (part 2)

STUDI KASUSAsosiasi Antara Asupan Energi Dan Penyakit

Jantung : Kasus Kontrol

Asupan Energi

Penyakit JantungTotalYa Tidak

Tinggi 730 600 1330Rendah 700 540 1240

Total 1430 1140 2570Langkah Pertama Hitunglah Rasio Kasar

*Odd kejadian penyakit jantung pada kelompok asupan energi tinggi=730/600=1.22**Odd penyakit jantung pada kelompok asupan energi rendah= 700/540=1.30*** Nilai Rasio Odds kasar (Crude Odds Ratio) =1.22/1.30= 0.94

Page 11: Bab iv faktor perancu (part 2)

Mantel Haenszel: Asosiasi antara asupan energi dan penyakit jantung distratifikasi

dengan variabel aktifitas fisik

Asupan Energi

Aktifitas Fisik Aktif Aktifitas Fisik Rendah

Penyakit Jantung Penyakit Jantung

Ya Tidak Ya Tidak

Tinggi 520 510 210 90Rendah 100 150 600 390

Page 12: Bab iv faktor perancu (part 2)

Hubungan antara asupan energy dan penyakit jantung

untuk memastikan apakah ada hubungan antara paparan dengan faktor perancu:

Dalam desain studi kasus kontrol : periksa asosiasi/ hubungan denan kontrol

Pada disain kohort : gunakan semua sample kohort.

Page 13: Bab iv faktor perancu (part 2)

Asupan Energi

Aktifitas Fisik Aktif Aktifitas Fisik Rendah

Penyakit Jantung Penyakit Jantung

Ya Tidak Ya Tidak

Tinggi 520 (d1) 510(h1) 210(d1)

90(h1)

Rendah 100(d0) 150(h0) 600(do)

390(h0)

Untuk aktifitas fisik tinggiOR= 1,53 Weight= w = (d0 x h1) / n = (100 x 510)/ 1280 =39,8

Untuk aktifitas fisik rendahOR= 1,52 Weight= w = (d0 x h1) / n = (600x90)/ 1290 =41,9

Asosiasi antara asupan energi dan penyakit jantung distratifikasi dengan variabel aktifitas fisik

Page 14: Bab iv faktor perancu (part 2)

Hitung OR Mantel Haenszal atau pooled ratio

Untuk aktifitas fisik tinggiOR= 1,53 Weight= w = (d0 x h1) / n = (100 x 510)/ 1280 =39,8

Untuk aktifitas fisik rendahOR= 1,52 Weight= w = (d0 x h1) / n = (600x90)/ 1290 =41,9

A POOLED OR Mantel Haenszal= ∑ (wi x ORi)

∑ wi

Page 15: Bab iv faktor perancu (part 2)

Hitung OR Mantel Haenszal atau pooled ratio

Untuk aktifitas fisik tinggiOR= 1,53 Weight= w = (d0 x h1) / n = (100 x 510)/ 1280 =39,8

Untuk aktifitas fisik rendahOR= 1,52 Weight= w = (d0 x h1) / n = (600x90)/ 1290 =41,9

A POOLED OR Mantel Haenszal= ∑ (wi x ORi)∑ wi

Ingat perhitungan Ratio kasar / Crude OR (OR 0.94, 95 % CI 0,80-1.10)

Page 16: Bab iv faktor perancu (part 2)
Page 17: Bab iv faktor perancu (part 2)

* Odds ratio**Rate ratio *** Risk ratio **** Rate different ***** Risk different

Rumus untuk variance sangat rumit kita hanya dapat melakukannya dengan menggunakan stata.

Nilai Mantel-Haenszel bisa dihitung menggunakan :

Page 18: Bab iv faktor perancu (part 2)

Kelebihan dan Kekurangan Metode Stratifikasi

kelebihan

• Dapat melihat pola data lebih jelas

• Membantu menghindari kesalahan

• Simple/sederhana

Kekurangan

• Hanya berlaku untuk beberapa perancu (Strata jadi terlalu kecil )

• Tidak dapat melihat model hubungan pajanan dengan penyakit.

Page 19: Bab iv faktor perancu (part 2)

Batasan Utama Faktor Perancu (confounding)

Faktor perancu dapat terjadi dalam kegiatan apa pun, dan

hampir semua laporan

•Faktor perancu yang tidak diketahui: kecuali kita membahas tentang uji coba secara acak (randomized trial),

Jika analisis telah 'disesuaikan karena ada

faktor perancu' masih ada kemungkinan terdapat sisa

faktor perancu

Mengontrol faktor perancu

Page 20: Bab iv faktor perancu (part 2)

Stratifikasi, seperti yang kita lakukan dengan menggunakan metode Mantel Haenszal

Restriksi ataupun matching

Analisa Regresi Logistik/Regresi Berganda, dengan analisa lanjut dan memasukkan semua faktor perancu ke dalam analisa data antara asosiasi utama.

Mengontrol faktor perancu

Page 21: Bab iv faktor perancu (part 2)

LATIHAN▪ Tentukan Rasion Kasar/Crude OR dari Kanker Paru-

paru dan Rasio yang diharapkan/Adjusted OR dari kanker Paru-paru

▪ Tuliskan Langkah-langkah untuk menentukan faktor Perancu

▪ Hitung OR untuk alkohol dan kanker paru-paru secara terpisah untuk (i) perokok dan (ii) bukan perokok.

▪ Buat Kesimpulan

Page 22: Bab iv faktor perancu (part 2)

MEROKOK SEBAGAI FAKTOR PERANCU

VARIABEL

PENGGANGGU

(Merokok)

PAPARAN

(Minum alkohol)

PENYAKIT

(kanker paru)

Page 23: Bab iv faktor perancu (part 2)

Table 1. Studi Kasus kontrol Mengenai Hubungan Antara Alkohol Dan Kanker Paru-Paru

Kasus KontrolPeminum alkohol

10 5

Bukan Peminum

10 15

Page 24: Bab iv faktor perancu (part 2)

Kasus kontrolPerokok Peminum

Alkohol9 3

Bukan peminum

3 1

Bukan Perokok

Peminum Alkohol

1 2

Bukan Peminum

7 14

Table 2. Studi Kasus kontrol Mengenai Hubungan Antara Alkohol Dan Kanker Paru-Paru distratifikasi berdasarkan

status Merokok

Page 25: Bab iv faktor perancu (part 2)

DAFTAR PUSTAKA 1. Najmah, Nuralam Fajar, and RIco Januar Sitorus, The Effect of Needle and

Syringe Program on Injecting Drug Users’ Use of Non-Sterile Syringe and Needle Behaviour in Palembang, South Sumatera Province, Indonesia International Journal of Public Health Research. 2011. (Spesial Issue): p. 193-199.

2. Last, J.M., A Dictionary of Epidemiology, ed. F. Edition. 2001, New York: Oxford University Press. p.37

3. Rothman, K.J., Epidemiology, An Introduction. 2002, New York: Oxford University Press. p.1-7 and 144-157

4. Webb, P., C. Bain, and S. Pirozzo, Essential Epidemiology, An Introduction for Students and Health Professionals. 2005, New York: Cambridge University Press. p. 181-201

5. Kirkwood, B.R. and J.A.C. Sterne, Medical Statistics. Second ed. 2003, Victoria: Blackwell Science. p.177-185

 

Page 26: Bab iv faktor perancu (part 2)
Page 27: Bab iv faktor perancu (part 2)

THANK YOU!FOR YOUR ATTENTION

Website:www.metopidfkmunsri.blogspot.com

Email : [email protected]

Facebook: Najmah Usman

SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS

Design by Harun Al Rasyid