31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa. Letak SD Negeri
01 Blotongan berada di wilayah Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
4.1.1 Pelaksanaan Siklus I
A. Tahap Perencanaan
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, langkah-langkah yang
dilakukan adalah berdiskusi dengan guru kelas 4 yaitu menetapkan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), menetapkan materi pembelajaran,
menentukan waktu pelaksanaan tindakan, penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tentang “Penjumlahan Pecahan”, menyiapkan media
pembelajaran berupa galeri, lembar kerja siswa (LKS), lembar soal postes siklus I,
lembar observasi pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dalam
RPP untuk guru dan siswa, membuat 5 kelompok yang terdiri dari 5 siswa satu deret
tempat duduk, menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai RPP (lampiran).
Praktek pembelajaran pada siklus I direncanakan untuk tiga kali pertemuan dengan
rincian pertemuan I (28 Maret 2013), pertemuan II (30 Maret 2013), dan pertemuan
III (01 April 2013). Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
B. Tahap Pelaksanaan
Pertemuan I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Maret 2013 pukul
07.00 WIB sampai 08.10 WIB. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih
dahulu dipersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi yang akan dipelajari, alat peraga/media
galeri, lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi untuk guru dan siswa yang diisi
oleh observer, menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau dokumentasi selama
proses belajar mengajar. Pada kegiatan pendahuluan guru memberikan salam dan
doa, dilanjutkan absensi siswa dan menyiapkan materi yang akan dipelajari. Setelah
32
siswa menyiapkan alat-alat untuk belajar, guru membrikan pertanyaan kepada siswa
seputar penjumlahan pecahan. Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah
menjumlahkan pecahan dengan penyebut sama dan tidak sama.
Kemudian guru memberikan pertanyaan yang ditulis di depan kelas, siswa
mencoba untuk mengerjakan, setelah siswa selesai mengerjakan, guru menjelaskan di
depan mengenai jawaban yang benar. Kemudian siswa membentuk kelompok. Satu
kelompok terdiri dari 5 orang yang duduk satu deret dari depan ke belakang. Guru
menunjuk salah satu dari anggota kelompok untuk menjadi ketua kelompok. Guru
memanggil ketua kelompok untuk menerima tugas dari guru. Ketua kelompok
membagikan tugas kepada kelompoknya. Setelah itu, guru menjelaskan kepada siswa
aturan mengerjakan tugas (LKS). Kemudian siswa mengerjakan menginvestigasi soal
pada LKS secara berkelompok. Setelah itu guru membagikan galeri atau materi yang
akan digunakan siswa dalam mengerjakan LKS. Siswa bekerja kelompok
mengerjakan LKS dengan berbantuan galeri. Setelah selesai mengerjakan,
perwakilan kelompok maju ke depan untuk menjelaskan dari yang telah dibahas.
Guru memberi kesempatan dari kelompok lain untuk memberi tanggapan. Semua
kelompok satu per satu bergantian untuk maju ke depan. Proses pembelajaran belum
sesuai dengan yang diharapkan. Saat perwakilan kelompok maju ke depan masih ada
yang bercanda, berbicara dengan teman di dekatnya.
Dilanjutkan meluruskan jawaban siswa yang belum benar, yang masih belum
paham bisa bertanya kepada guru. Siswa mengumpulkan LKS. Pada kegiatan
penutup, siswa kurang terlibat dan masih bingung membuat simpulan dan refleksi
pembelajaran bersama guru. Siswa memperhatikan rencana pembelajaran di
pertemuan berikutnya dari guru.
Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2013 pukul 07.00
WIB sampai 08.10 WIB. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu
dipersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi yang akan dipelajari, alat peraga/media
galeri, lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi untuk guru dan siswa yang diisi
33
oleh observer, menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau dokumentasi selama
proses belajar mengajar. Pada kegiatan pendahuluan guru memberikan salam dan
doa, dilanjutkan absensi siswa dan menyiapkan materi yang akan dipelajari. Setelah
siswa menyiapkan alat-alat untuk belajar, guru membrikan pertanyaan kepada siswa
seputar penjumlahan pecahan. Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah
menjumlahkan pecahan campuran dan soal cerita yang berhubungan dengan
penjumlahan pecahan.
Kemudian siswa berkumpul dengan kelompok sebelumnya yang telah dibuat.
Guru memanggil ketua kelompok untuk menerima tugas dari guru. Ketua kelompok
membagikan tugas kepada kelompoknya. Setelah itu, guru menjelaskan kepada siswa
aturan mengerjakan tugas (LKS). Kemudian siswa mengerjakan menginvestigasi soal
pada LKS secara berkelompok. Setelah itu guru membagikan galeri atau materi yang
akan digunakan siswa dalam mengerjakan LKS. Siswa bekerja kelompok
mengerjakan LKS dengan berbantuan galeri. Setelah selesai mengerjakan,
perwakilan kelompok maju ke depan untuk menjelaskan dari yang telah dibahas.
Guru memberi kesempatan dari kelompok lain untuk mmberi tanggapan. Semua
kelompok satu per satu bergantian untuk maju ke depan. Proses pembelajaran belum
sesuai dengan yang diharapkan. Saat perwakilan kelompok mau ke depan masih ada
yang bercanda, berbicara dengan teman di dekatnya.
Pada kegiatan penutup, siswa kurang terlibat dan masih bingung membuat
simpulan dan refleksi pembelajaran bersama guru. Siswa memperhatikan rencana
pembelajaran di pertemuan berikutnya dari guru.
Pertemuan III
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin, 1 April 2013 pukul 07.00
WIB sampai 08.10 WIB. Pada pertemuan ketiga, siswa akan mengerjakan soal postes
Siklus I. Sebelum evaluasi belajar dimulai, guru terlebih dahulu menyiapkan lembar
soal postes siklus I, lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan diisi oleh
observer, dan menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau dokumentasi selama
proses belajar mengajar.
34
Pada kegiatan pendahuluan guru memberikan salam, dilanjutkan absensi, dan
penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru membagikan lembar soal
postes kepada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal postes siklus I secara mandiri.
Siswa mengerjakan dengan tertib. Siswa diberikan waktu 60 menit untuk
mengerjakan. Pada kegiatan penutup, siswa memperhatikan rencana pembelajaran di
pertemuan berikutnya dari guru.
C. Hasil Tindakan
1. Hasil Observasi
Hasil tindakan pada siklus I dilihat dari lembar observasi guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai RPP melalui pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri terdiri dari aspek melakukan kegiatan
pendahuluan/awal, aspek melakukan kegiatan pembelajaran/kegiatan inti sesuai
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri, dan aspek melakukan
kegiatan penutup/akhir. Hasil lembar observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
melalui pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri terdiri dari aspek
melakukan kegiatan pendahuluan/awal, aspek melakukan kegiatan
pembelajaran/kegiatan inti sesuai pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan
galeri, dan aspek melakukan kegiatan penutup/akhir. Adapun hasil observasi
kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar melalui pembelajaran
Group Investigation (GI) berbantuan galeri dijelaskan sebagai berikut.
Pertemuan I
Hasil lembar observasi guru sudah sesuai RPP, guru sudah melaksanakan
kegiatan sesuai dengan indikator, namun ada catatan dari observer yaitu, yaitu guru
tidak memberi penguatan terhadap hasil diskusi siswa, guru tidak melakukan tanya
jawab di akhir pelajaran, guru belum membimbing siswa membuat kesimpulan,
belum melakukan refleksi karena waktunya tidak cukup, guru sudah menyampaikan
tujuan pembelajaran tetapi masih belum jelas.
Pada lembar observasi siswa, siswa sudah melakukan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan indikator di lembar observasi siswa, namun masih ada beberapa
kekurangan yaitu ada beberapa siswa yang belum berani menjawab pertanyaan dari
guru karena masih malu-malu, belum berani bertanya kepada guru apabila belum
35
jelas, tidak berkonsentrasi, ada siswa yang belum siap mengikuti pelajaran
matematika, siswa kurang tepat dalam membuat simpulan, serta siswa belum
sepenuhnya terlibat dalam refleksi.
Jadi kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri yang diterapkan oleh guru belum berjalan
dengan maksimal. Masih ada kekurangan-kekurangan. Untuk pertemuan berikutnya
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri akan dilaksanakan lagi agar
supaya pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri menjadi terbiasa
digunakan dalam belajar mengajar.
Pertemuan II
Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua masih sama dengan
pertemuan pertama. Hasil lembar observasi guru pada pertemuan II sudah terjadi
peningkatan seperti guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas,
guru sudah mengadakan tanya jawab di akhir pelajaran membimbing siswa membuat
kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi. Namun masih ada yang belum
dilakukan oleh guru yaitu guru belum memberi penguatan pada hasil diskusi, jadi
jawaban siswa dalam diskusi sudah dianggap benar tanpa guru menjelaskan atau
menguatkan lagi.
Pada lembar observasi siswa masih ada kekurangan yaitu sebagian besar
siswa sudah berkonsentrasi, teapi masih ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru.
Kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran Group Investigation
(GI) berbantuan galeri pada Siklus I pertemuan II yang diterapkan guru dan siswa
sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya, karena sudah memperbaiki dari Siklus
I pertemuan I.
Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga pada Siklus I yang dilaksanakan pada hari senin,
tanggal 01 April 2013 dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB. Sebelum
evaluasi belajar dimulai, guru terlebih dahulu menyiapkan lembar soal postes siklus
I, lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan diisi oleh observer, dan
36
menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau dokumentasi selama proses belajar
mengajar.
Pada kegiatan pendahuluan guru memberikan salam, dilanjutkan absensi, dan
penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru membagikan lembar soal
postes kepada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal postes siklus I secara mandiri.
Pada kegiatan penutup, siswa memperhatikan rencana pembelajaran di pertemuan
berikutnya dari guru.
2. Hasil Belajar
Pada Pertemuan I, II dan III Siklus I melalui pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri, siswa mengerjakan postes pada pertemuan III.
Hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan dibanding pada Pra
Siklus. Hasil belajar Siklus I siswa pada mata pelajaran Matematika melalui
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri disajikan pada tabel 7.
Tabel 7
Hasil Belajar Matematika pada Siklus I
No. Interval Frekuensi %
1 80 – 90 5 20
2 72 – 79 1 4
3 64 – 71 6 24
4 56 – 63 2 8
5 48 – 55 8 32
6 40 – 47 3 12
Jumlah 25 100
Rata-Rata Nilai Matematika 62,60
Nilai Tertinggi Matematika 85
Nilai Terendah Matematika 40
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa dengan menerapkan pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri untuk nilai antara 80 – 90 diperoleh sebanyak 5
siswa (20%) ; nilai antara 72 – 79 sebanyak 1 siswa (4%) ; nilai antara 64 – 71
sebanyak 6 siswa (24%) ; nilai 56 – 63 sebanyak 2 siswa (8%) ; nilai 48 – 55
sebanyak 8 siswa (32%) ; dan nilai 40 – 47 sebanyak 3 siswa (12%). Nilai rata-rata
62,60 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 40.
37
D. Hasil Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, akan diketahui
beberapa hal yaitu pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I belum berhasil. Hal
tersebut diketahui berdasarkan data yang dihimpun dalam penelitian ini. Berikut hasil
pengamatan observasi pada saat penelitian.
a) Guru
Pada pengamatan observasi terhadap guru pada pertemuan pertama guru sudah
melakukan kegiatan yang ada di lembar observasi, namun masih ada catatan dari
observer yang mencatat ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan tetapi belum
maksimal. Ada juga kegiatan yang belum dilaksanakan. Masukan dari observer akan
berguna untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya.
b) Siswa
Pada pengamatan observasi terhadap siswa pada pertemuan pertama, siswa
sudah melaksanakan semua tahapan kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir,
namun masih ada catatan dari observer yang mencatat ada beberapa kegiatan yang
sudah dilaksanakan tetapi belum maksimal. Ada juga kegiatan yang belum
dilaksanakan. Masukan dari observer akan berguna untuk pertemuan-pertemuan
selanjutnya.
c) Hasil tes
Pada akhir siklus I setelah siswa terlibat dalam pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri, masih ada beberapa yang mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran mengerjakan soal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
pemahaman siswa terhadap soal, kurangnya latihan, terbatasnya buku pelajaran
penunjang, atau kondisi siswa pada saat mengikuti pelajaran kurang menujukkan
adanya rasa keseriusan atau motivasi serta belum berjalannya kerjasama siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok (LKS).
Hasil tersebut belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Nilai matematika
yang diperoleh pada siklus I tertinggi 85 dan nilai terendah 40 dan nilai rata-rata
62,60, siswa yang sudah memenuhi nilai di atas KKM=60 sebanyak 14 siswa (56%),
dan yang belum memenuhi KKM, atau nilainya di bawah 60 sebanyak 11 siswa
38
(44%). Hal tersebut berarti belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan.
Namun hasil pada Siklus I sudah terjadi peningkatan dari hasil pada Pra Siklus.
Berdasarkan pengamatan dari observer secara keseluruhan hasil refleksi yang
diperoleh pada proses pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri
Siklus I adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan
a. Rancangan pembelajaran sudah terprogram.
b. Siswa menjadi tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan
Pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri.
c. Kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan cukup baik.
d. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran.
e. Siswa yang masih kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal dapat
terbantu oleh teman dalam kelompoknya.
2. Kekurangan
a. Masih ada siswa yang bercanda dengan teman sebelahnya.
b. Pada kegiatan diskusi hanya bebrapa siswa dalam 1 kelompok yang aktif
dalam berdiskusi.
c. Pemanfaatan waktu dari guru dalam pertemuan I belum maksimal alhasil
kekurangan waktu/waktu telah habis.
d. Masih ada siswa yang malu bertanya dan menjawab pertanyaan guru karena
takut salah dalam menjawab.
e. Masih ada siswa yang belum berani memberi tanggapan kepada teman
lainnya.
3. Penyelesaian
a. Guru lebih tegas dalam menegur siswanya.
b. Pembagian kelompok jika terlalu banyak bisa dikurangi, misalnya 1
kelompok 2 orang.
c. Guru hendaknya bias memanfaatkan waktu secara efisien.
d. Guru memotivasi siswa agar berani bertanya dan menjawab.
e. Guru memotivasi siswa agar berani memberi tanggapan.
39
4.1.2 Pelaksanaan Siklus II
A. Tahap Perencanaan
Seperti halnya pada Siklus I, langkah-langkah yang dilakukan di Siklus II
adalah berdiskusi dengan guru menetapkan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), menetapkan materi pembelajaran, menentukan waktu
pelaksanaan tindakan, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tentang “Pengurangan Pecahan”, menyiapkan media pembelajaran berupa galeri,
lembar kerja siswa (LKS), lembar soal postes siklus II, lembar observasi
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dalam RPP untuk guru dan
siswa, membuat 5 kelompok yang terdiri dari 5 siswa satu deret tempat duduk,
menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai RPP (lampiran). Praktek
pembelajaran pada siklus I direncanakan untuk tiga kali pertemuan dengan rincian
pertemuan I (04 April 2013), pertemuan II (05 April 2013), dan pertemuan III (06
April 2013). Setiap pertemuan dilaksanakan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
B. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan I
Pada pertemuan pertama pada Siklus II yang dilaksanakan tanggal 04 April
2013 dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB, sebelum proses belajar
mengajar dimulai, terlebih dahulu dipersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam
pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi yang
akan dipelajari, alat peraga/media galeri, lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi
untuk guru dan siswa yang diisi oleh observer, menyiapkan kamera untuk mengambil
foto atau dokumentasi selama proses belajar mengajar. Pada kegiatan pendahuluan
guru memberikan salam dan doa, dilanjutkan absensi siswa dan menyiapkan materi
yang akan dipelajari. Setelah siswa menyiapkan alat-alat untuk belajar, guru
membrikan pertanyaan kepada siswa seputar penjumlahan pecahan. Setelah itu, guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai langkah-langkah mengurangkan pecahan dengan penyebut
sama dan tidak sama.
Kemudian guru memberikan pertanyaan yang ditulis di depan kelas, siswa
mencoba untuk mengerjakan, setelah siswa selesai mengerjakan, guru menjelaskan di
depan mengenai jawaban yang benar. Kemudian siswa membentuk kelompok. Satu
40
kelompok terdiri dari 5 orang yang duduk satu deret dari depan ke belakang atau bias
diperkecil lagi menjadi 2-3 siswa per kelompok. Guru menunjuk salah satu dari
anggota kelompok untuk menjadi ketua kelompok. Guru memanggil ketua kelompok
untuk menerima tugas dari guru. Ketua kelompok membagikan tugas kepada
kelompoknya. Setelah itu, guru menjelaskan kepada siswa aturan mengerjakan tugas
(LKS). Kemudian siswa mengerjakan menginvestigasi soal pada LKS secara
berkelompok. Setelah itu guru membagikan galeri atau materi yang akan digunakan
siswa dalam mengerjakan LKS. Siswa bekerja kelompok mengerjakan LKS dengan
berbantuan galeri. Setelah selesai mengerjakan, perwakilan kelompok maju ke depan
untuk menjelaskan dari yang telah dibahas. Guru memberi kesempatan dari
kelompok lain untuk mmberi tanggapan. Semua kelompok satu per satu bergantian
untuk maju ke depan. Proses pembelajaran belum sesuai dengan yang diharapkan.
Saat perwakilan kelompok mau ke depan masih ada yang bercanda, berbicara dengan
teman di dekatnya.
Dilanjutkan meluruskan jawaban siswa yang belum benar, yang masih belum
paham bisa bertanya kepada guru. Siswa mengumpulkan LKS. Pada kegiatan
penutup, siswa kurang terlibat dan masih bingung membuat simpulan dan refleksi
pembelajaran bersama guru. Siswa memperhatikan rencana pembelajaran di
pertemuan berikutnya dari guru.
Pertemuan II
Pada pertemuan kedua pada Siklus II yang dilaksanakan pada hari jumat, tanggal
05 April 2013 dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB, sebelum proses
belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dipersiapkan peralatan yang dibutuhkan
dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi
yang akan dipelajari, alat peraga/media galeri, lembar kerja siswa (LKS), lembar
observasi untuk guru dan siswa yang diisi oleh observer, menyiapkan kamera untuk
mengambil foto atau dokumentasi selama proses belajar mengajar. Pada kegiatan
pendahuluan guru memberikan salam dan doa, dilanjutkan absensi siswa dan
menyiapkan materi yang akan dipelajari. Setelah siswa menyiapkan alat-alat untuk
belajar, guru membrikan pertanyaan kepada siswa seputar penjumlahan pecahan.
Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa
41
memperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah mengurangkan pecahan
campuran dan soal cerita yang berhubungan dengan pengurangan pecahan.
Kemudian siswa berkumpul dengan kelompok sebelumnya yang telah dibuat.
Guru memanggil ketua kelompok untuk menerima tugas dari guru. Ketua kelompok
membagikan tugas kepada kelompoknya. Setelah itu, guru menjelaskan kepada siswa
aturan mengerjakan tugas (LKS). Kemudian siswa mengerjakan menginvestigasi soal
pada LKS secara berkelompok. Setelah itu guru membagikan galeri atau materi yang
akan digunakan siswa dalam mengerjakan LKS. Siswa bekerja kelompok
mengerjakan LKS dengan berbantuan galeri. Setelah selesai mengerjakan,
perwakilan kelompok maju ke depan untuk menjelaskan dari yang telah dibahas.
Guru memberi kesempatan dari kelompok lain untuk mmberi tanggapan. Semua
kelompok satu per satu bergantian untuk maju ke depan. Proses pembelajaran belum
sesuai dengan yang diharapkan. Saat perwakilan kelompok mau ke depan masih ada
yang bercanda, berbicara dengan teman di dekatnya.
Pada kegiatan penutup, siswa kurang terlibat dan masih bingung membuat
simpulan dan refleksi pembelajaran bersama guru. Siswa memperhatikan rencana
pembelajaran di pertemuan berikutnya dari guru.
Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga pada Siklus II yang dilaksanakan pada hari sabtu,
tanggal 06 April 2013 dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB Sebelum
evaluasi belajar dimulai, guru terlebih dahulu menyiapkan lembar soal postes siklus
II, lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan diisi oleh observer, dan
menyiapkan kamera untuk mengambil foto atau dokumentasi selama proses belajar
mengajar.
Pada kegiatan pendahuluan guru memberikan salam, dilanjutkan absensi, dan
penyampaian tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru membagikan lembar soal
postes kepada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal postes siklus II secara mandiri.
Pada kegiatan penutup, siswa memperhatikan rencana pembelajaran di pertemuan
berikutnya dari guru.
42
C. Hasil Tindakan
1. Hasil Observasi
Hasil observasi/pengamatan terhadap implementasi RPP sesuai pembelajaran
Group Investigation (GI) berbantuan galeri dan kegiatan siswa pada siklus II melalui
lembar observasi yang telah disediakan. Item pernyataan pada lembar observasi
kegiatan guru dalam implementasi RPP sesuai pembelajaran Group Investigation
(GI) berbantuan galeri terdiri dari aspek melakukan kegiatan pendahuluan, aspek
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran Group Investigation
(GI) berbantuan galeri, dan aspek melakukan kegiatan penutup. Item pernyataan
pada lembar pengamatan kegiatan siswa terdiri aspek melakukan kegiatan
pendahuluan, aspek melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran
Group Investigation (GI) berbantuan galeri, dan aspek melakukan kegiatan penutup.
Adapun hasil observasi kegiatan guru dalam implementasi RPP dan kegiatan siswa
dapat dilihat pada penjelasan berikut :
Pertemuan I
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dalam implementasi RPP, guru
sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan guru sudah melakukan
kegiatan sesuai indikator pada observasi kegiatan guru.
Hasil dari lembar observasi kegiatan siswa, siswa sudah melakukan kegiatan
sesuai dengan indikator pada observasi kegiatan siswa.
Pertemuan II
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dalam implementasi RPP, guru
sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan guru sudah melakukan
kegiatan sesuai dengan indikator pada observasi kegiatan siswa sehingga
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri telah diterapkan guru
dengan baik.
Hasil dari lembar observasi kegiatan siswa, siswa sudah melakukan kegiatan
sesuai indikator pada observasi kegiatan siswa dengan baik, siswa sudah terlihat aktif
dalam berdiskusi kelompok dan siswa sudah berani bertanya jawab dan memberi
tanggapan.
43
Pertemuan III
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dalam implementasi RPP, guru
sudah melakukan kegiatan sesuai indikator observasi kegiatan guru antara lain guru
sudah memberikan postes, mengontrol siswa mengerjakan postes secara mandiri dan
memberikan penghargaan kepada kelompok siswa sesuai skor atau nilai yang
diperoleh dalam mengerjakan LKS.
Hasil dari lembar observasi kegiatan siswa, sudah terjadi peningkatan
kegiatan siswa dalam pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dan
siswa sudah melakukan kegiatan sesuai indikator pada observasi kegiatan siswa
antara lain siswa sudah mengerjakan postes siklus II secara mandiri.
Sehingga berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer terhadap
aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran diperoleh bahwa guru sudah menerapkan
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri sesuai yang tercantum
dalam RPP sebesar 100%. Hasil observasi kegiatan pada siswa, sudah dilakukan
siswa sebesar 100%. Sehingga berdasarkan hasil observasi, guru dan siswa sudah
menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri dengan
maksimal.
2. Hasil Belajar
Pada pertemuan I, II, III guru menerapkan pembelajaran Group Investigation
(GI) berbantuan galeri. Siswa mengerjakan evaluasi pada pertemuan III (terakhir).
Hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan, dari hasil belajar siswa
sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan pada siklus II. Hasil belajar
kognitif siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran
Group Investigation (GI) berbantuan galeri disajikan pada tabel 8.
44
Tabel 8
Hasil Belajar Matematika pada Siklus II
No. Interval Frekuensi %
1 90 – 100 7 28
2 82 – 89 6 24
3 74 – 81 8 32
4 66 – 73 1 4
5 58 – 65 1 4
6 50 – 57 2 8
Jumlah 25 100
Rata-Rata Nilai Matematika 82,40
Nilai Tertinggi Matematika 100
Nilai Terendah Matematika 50
Berdasarkan tabel 8 dapat diuraikan dari 25 siswa yang mendapat nilai antara
90 – 100 sebanyak 7 siswa (28%), nilai antara 82 – 89 sebanyak 6 siswa (24%), nilai
antara 74 – 81 sebanyak 8 siswa (32%), nilai antara 66 – 73 sebanyak 1 siswa (4%),
nilai antara 58 – 65 sebanyak 1 siswa (4%) dan nilai antara 50 – 57 sebanyak 2 siswa
(8%). Dengan nilai rata-rata 82,40, sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai
terendah adalah 50. Setelah dilaksanakan penguatan dalam tindakan siklus II maka
diperoleh hasil belajar siswa pada siklus II. Dari hasil postes siklus II diperoleh
adanya peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus
I. Sehingga dengan menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan
galeri dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
D. Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I,
II, dan III selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses
pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, postes yang dilaksanakan
pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi
yang dilakukan observer bersama peneliti pada siklus II maka penjelasan sebagai
berikut:
1) Guru
Analisis data hasil observasi guru dengan menerapkan pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri secara keseluruhan rata-rata hasil observasi guru
45
dalam menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri yang
diterapkan oleh kolaborator yaitu pada siklus II guru matematika kelas 4 sudah
menerapkan kegiatan sesuai indikator sehingga guru sudah melaksanakan kegiatan
dengan maksimal. Guru sudah menyampaikan materi, terbiasa menugaskan siswa
mengerjakan tugas secara individu dalam kerja kelompok, meningkatkan kerjasama
siswa dalam mengerjakan LKS, presentasi antar kelompok, meluruskan hasil
presentasi, dan memberikan tes individu.
2) Siswa
Berdasarkan hasil lembar observasi siswa rata-rata kegiatan siswa pada siklus
II sudah dilaksanakan sesuai indikator dengan maksimal. Pada siklus II adanya
peningkatan kesiapan siswa mengikuti pelajaran matematika, mengerjakan tugas
dengan kemampuannya sendiri, dan kerjasama siswa dalam mengerjakan LKS, aktif
dalam presentasi, meluruskan LKS, sudah aktif bertanya dan menjawab dan mampu
membuat simpulan dan refleksi pembelajaran dengan bimbingan guru.
3) Hasil Belajar Matematika
Hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar meningkat, terbukti dari
perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri. Siswa yang sudah mencapai nilai di atas KKM
sebanyak 23 siswa (92%), dan yang belum mencapai KKM atau nilainya masih di
bawah KKM sebanyak 2 siswa (8%), dengan nilai rata-rata 82,40 dan nilai tertinggi
100 sedangkan nilai terendahnya adalah 50. Hasil belajar matematika sudah
mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti.
Berdasarkan informasi dari observer secara keseluruhan hasil refleksi yang
diperoleh pada proses pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan
a. Rancangan pembelajaran sudah terprogram.
b. Siswa menjadi tertarik dalam belajar dengan pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri.
c. Kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan cukup baik.
d. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran.
46
e. Siswa yang masih kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal dapat
terbantu oleh teman dalam kelompoknya.
f. Siswa sudah berani dalam mengemukakan pendapat dan memberi tanggapan.
g. Guru dan siswa sudah mulai terbiasa menerapkan kegiatan pembelajaran
dengan pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri.
2. Kekurangan
Guru masih kesulitan dalam mengatur strategi pembelajaran.
3. Penyelesaian
Dalam mengatur mengatur strategi pembelajaran, guru harus secara matang
dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa.
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Data Siklus I
Hasil analisis data penelitian melalui pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan galeri pada Siklus I terdiri dari 3 Pertemuan, diperoleh hasil belajar pada
akhir Siklus I pada Pertemuan ke III.
Berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 60) yang telah
ditetapkan sekolah, hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika disajikan
dalam tabel 9.
Tabel 9
Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Siklus I
Kategori Jumlah Siswa %
Tidak Tuntas 11 44
Tuntas 14 56
Jumlah 25 100
Adapun data tabel 9 menunjukkan bahwa siswa dinyatakan tidak tuntas
dalam belajar jika nilai yang dimiliki siswa kurang dari 60, sedangkan siswa yang
nilainya di atas 60 dinyatakan tuntas dalam belajar. Siswa yang tidak tuntas dalam
belajar sebanyak 11 siswa (44%), sedangkan siswa yang tuntas dalam belajar
sebanyak 14 siswa (56%). Berdasarkan tabel 9 dapat ditampilkan dalam diagram
pada gambar 2.
47
Gambar 2 Hasil Belajar Matematika pada Siklus I
Berdasarkan gambar 2, bahwa melalui pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan galeri didapat 11 siswa (44%) tidak tuntas dalam belajar, sedangkan
siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 14 siswa (56%). Ketuntasan hasil belajar
siswa pada Siklus I mengalami peningkatan dari hasil belajar Pra Siklus.
4.2.2 Data Siklus II
Berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 60) yang telah
ditetapkan sekolah, data hasil belajar matematika disajikan dalam tabel 10.
Tabel 10
Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Siklus II
Kategori Jumlah Siswa %
Tidak Tuntas 2 8
Tuntas 23 92
Jumlah 25 100
Berdasarkan pada data tabel 10, siswa dinyatakan tidak tuntas dalam belajar
jika nilai siswa masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM = 60),
sedangkan siswa dinyatakan tuntas dalam belajar jika nilai siswa lebih dari nilai
KKM. Dari 25 siswa, yang belum tuntas dalam belajar ada 2 siswa (8%), sedangkan
yang tuntas sebanyak 23 siswa (92%). Berdasarkan pada tabel 10 dapat dilihat dalam
gambar 3.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Tidak Tuntas Tuntas
48
Gambar 3 Hasil Belajar Matematika pada Siklus II
Berdasarkan gambar 3 melalui Pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan galeri, siswa yang tidak tuntas dalam belajar ada 2 siswa (8%),
sedangkan yang tuntas sebanyak 23 siswa (92%).
4.2.3 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II
Berikut ini dapat dilihat tabel rekapitulasi nilai Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II dalam tabel 11.
Tabel 11
Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
No. Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1 Tidak
Tuntas
16 64 11 44 2 8
2 Tuntas 9 36 14 56 23 92
Jumlah 25 100 25 100 25 100
Berdasarkan tabel 11 hasil belajar matematika dapat dilihat adanya penurunan
jumlah siswa yang tidak tuntas dan peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam
mata pelajaran matematika, terbukti untuk kategori tidak tuntas, pada Pra Siklus
sebanyak 16 siswa (64%), Siklus I sebanyak 11 siswa (44%), dan Siklus II sebanyak
0
5
10
15
20
25
Tidak Tuntas Tuntas
49
2 siswa (8%). Sedangkan untuk kategori tuntas, pada Pra Siklus sebanyak 9 siswa
(36%), Siklus I sebanyak 14 siswa (56%), dan Siklus II sebanyak 23 siswa (92%).
Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Pada tabel 11 dan gambar 4 dapat dilihat peningkatan nilai Siklus I dari Pra
Siklus sebesar 20%, peningkatan hasil belajar pada Siklus II sebesar 36% dari Siklus
I. Sehingga peningkatan hasil belajar pada Siklus II sebesar 56% dari Pra Siklus.
Artinya jumlah siswa yang tuntas semakin meningkat dari Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran Group Investigation (GI)
berbantuan galeri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4.3 Pembahasan
Diperoleh hasil observasi sebelum tindakan dalam penelitian bahwa tingkat
hasil belajar matematika masih rendah, hal ini disebabkan pemahaman siswa pada
mata pelajaran matematika masih kurang, karena guru kurang dapat memilih
pembelajaran yang tepat sehingga siswa menjadi cepat bosan dan sulit untuk
memahami. Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan
pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media galeri.
Pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri ini menempatkan
siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Group Investigation (GI)
0
5
10
15
20
25
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tidak Tuntas
Tuntas
50
berbantuan galeri mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap
suatu topik atau objek khusus. Dengan dibantu oleh media galeri, siswa dapat
menginvestigasi suatu masalah (soal) dengan kelompok masing-masing dengan
mencari materi dalam galeri. Penulis akan membahas hasil belajar siswa mulai dari
Pra Siklus, Siklus I sampai Siklus II.
Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan atau rata-rata hasil
pretes siswa adalah 50,40. Siswa yang mencapai nilai ≥ 60 hanya 9 siswa atau 36%,
sedangkan siswa yang nilainya < 60 sebanyak 16 siswa atau 64%. Nilai tertinggi
yang berhasil didapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 75 sedangkan nilai
terendahnya adalah 25.
Sedangkan pada siklus I, nilai rata-rata yang didapatkan siswa adalah 62,60.
Siswa yang mencapai nilai ≥ 60 meningkat menjadi 14 siswa atau 56%, sedangkan
siswa yang nilainya < 60 sebanyak 11 siswa atau 44%. Nilai tertinggi yang berhasil
didapatkan oleh siswa pada Siklus I adalah 85 sedangkan nilai terendahnya adalah
40.
Pada siklus II, nilai rata-rata yang didapatkan siswa adalah 82,40. Siswa yang
mencapai nilai ≥ 60 meningkat menjadi 23 siswa atau 92%, sedangkan siswa yang
nilainya < 60 sebanyak 2 siswa atau 8%. Nilai tertinggi yang berhasil didapatkan
oleh siswa pada Siklus II adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 50.
Pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan galeri menekankan siswa
untuk menyelesaikan masalah secara kelompok dengan menginvestigasi atau
mengamati masalah dengan mencari informasi menggunakan galeri. Di dalam galeri
terdapat berbagai materi dan soal yang dapat digunakan siswa untuk dipelajari
bersama kelompok. Siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan masalah dapat
terbantu dengan media galeri. Bersama kelompok, mereka mengamati soal serta
mencari cara untuk menyelesaikannya. Galeri mencantumkan materi yang dapat
dipakai sebagai referensi atau jawaban, seperti contoh pengerjaannya atau cara-cara
pengerjaaannya. Para siswa selanjutnya mengevaluasi hasil investigasi masing-
masing dalam kelompok dengan mempresentasikannya di depan kelas. Tiap
kelompok berkesempatan untuk memberi tanggapan untuk kelompok yang sedang
presentasi. Tanggapan siswa bertujuan untuk menanyakan bagaimana pengerjaannya,
51
apakah jawaban sudah tepat, dengan begitu, hasil dari presentasi berbagai kelompok
yang sudah benar cara penyelesainnya dan jawabannya bisa dicatat oleh siswa dalam
kelompok lain yang nantinya dapat dipelajari kembali. Dengan demikian
pembelajaran ini dapat berdampak pada hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
Peningkatan hasil belajar matematika melalui pembelajaran Group
Investigation (GI) berbantuan galeri dapat dilakukan dengan beberapa tahap.
Terlebih dahulu guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen,
kemudian guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus
dikerjakan, selanjutnya guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil
materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya atau guru langsung bisa
membagikan tugas ke kelompok masing-masing. Masing-masing kelompok
membahas materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya, setelah selesai,
masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya
menyampaikan hasil pembahasannya (presentasi). Kelompok lain dapat memberikan
tanggapan terhadap hasil pembahasannya, kemudian guru memberikan penjelasan
singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan,
terakhir guru memberikan tidak lanjut berupa soal postes.