8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
1/17
SKENARIO C BLOK 19
Syahbudin, laki-laki, 12 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa duduk dan sudah
mengoceh, tapi belum bisa memanggil mama dan papa, bila merangkak. Syahbudin bisa
tengkurap pada usia 10 bulan, tapi belum bisa berbalik sendiri. Sampai saat ini belum bisa
makan nasi, sehingga masih diberi bubur saring dan susu. Syahbudin juga belum bisa makan
biskuit sendiri. Bila menginginkan sesuatu dia selalu menangis.
Syahbudin adalah anak pertama dari ibu usia 18 tahun. Lahir spontan dengan bidan
pada kehamilan 36 minggu. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dan periksa kehamilan ke
bidan 3 kali. Segera setelah lahir tidak langsung menangis, skor APGAR 1 menit 2, menit
kelima 5. Berat badan waktu lahir 2000 gram. Hingga saat ini tidak ada riwayat kejang.
Pemeriksaan fisik:
Berat badan 7,2 kg, panjang badan 72 cm, lingkaran kepala 41 cm. Tidak ada gambaran dismorfik. Anak sadar, kontak mata baik, mau melihat dan
tersenyum kepada pemeriksa. Menoleh ketika dipanggil namanya dengan keras.
Terdapat gerakan yang tidak terkontrol.
Pada posisi tengkurap dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa detik. RefleksMoro dan refleks menggenggam masih ditemukan. Kekuatan kedua lengan dan
tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk, refleks tendon
meningkat. Pada waktu diangkat ke posisi vertikal kedua tungkai saling menyilang.
Tidak ada kelainan anatomi pada kedua tungkai dan kaki.
Hasil tes bera: respon suara telinga kanan dan kiri 30 dB.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Syahbudin, laki-laki, 12 bulan, belum bisa duduk dan merangkak.2. bisa tengkurap pada usia 10 bulan, tapi belum bisa berbalik sendiri.3. belum bisa makan nasi, masih diberi bubur saring dan susu, serta belum bisa makan
biskuit sendiri.
4. bisa mengoceh, belum bisa memanggil mama papa, bila menginginkan sesuatu diaselalu menangis.
5. anak pertama, usia ibu 18 tahun, lahir spontan pada kehamilan 36 minggu, periksakehamilan ke bidan 3 kali, lahir tidak langsung menangis, skor APGAR 1 menit 2,
menit kelima 5, berat badan lahir 2000 gram.
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
2/17
6. Berat badan 7,2 kg, panjang badan 72 cm, lingkaran kepala 41 cm.7. Menoleh ketika dipanggil namanya dengan keras. Terdapat gerakan yang tidak
terkontrol.
8. Pada posisi tengkurap dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa detik. RefleksMoro dan refleks menggenggam masih ditemukan. Kekuatan kedua lengan dan
tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk, refleks tendon
meningkat. Pada waktu diangkat ke posisi vertical kedua tungkai saling menyilang.
9. hasil tes bera: respon suara telinga kanan dan kiri 30 dB.
PRIORITAS MASALAH
No.1 Syahbudin, laki-laki, 12 bulan, belum bisa duduk dan merangkak.
Karena belum bisa duduk dan merangkak pada usia 12 bulan menandakan adanya gangguan
pada perkembangan anak yaitu pada motorik kasarnya sehingga berpengaruh terhadap
tumbangnya.
ANALISIS MASALAH
1. a. Bagaimana perkembangan anak usia 12 bulan?Umur 9-12 bulan
Mengangkat badannya ke posisi berdiri Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi Dapat berjalan dengan dituntun Mengulurkan lengan/ badan untuk meraih mainan yang diinginkan Mengenggam erat pensil Memasukan benda ke mulut Mengulang menirukan bunyi yang didengar Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan Senang diajak bermain CILUK-BA Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
Umur 12-18 bulan
Berdiri sendiri tanpa berpegangan Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
3/17
Berjalan mundur 5 langkah Memanggil ayah dengan kata papa, memanggil ibu dengan kata mama Menumpuk 2 kubus Memasukkan kubus di kotak Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/ merengek, anak bisa
mengeluarkan suara yang menyenangkan / menarik tanggan ibu
Memperhatikan rasa cemburu/ bersaing
b. Bagaimana cara menilai perkembangan anak ?
DDST (Denver development screnning test)
KPSP (Kuesioner Pra Skrining PerkembanganFormulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
c. Apa penyebab belum bisa duduk dan merangkak?
Keterlambatan motorik kasar
a. Kerusakan pada SSP, ec:
Cerebral palsy Perdarahan otak Trauma kepala yg berat Kelainan sumsum tulang belakang (spina bifida) Penyakit sst Poliomielitis Distrofia mskulorum
Penyakit ototb. Kurangnya stimulasi
c. Gangguan struktural
d. Kelainan genetik ex: sindrom down
d. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari belum bisa duduk dan merangkak?
Syahbudin 12 bulan belum bisa duduk dan merangkak
Normalnya usia 6-9 bulan sudah bisa duduk dan merangkak, sedangkan usia 12 bulan
sudah dapat berjalan.
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
4/17
Interpretasi: keterlambatan perkembangan motorik kasar
Mekanisme:
Faktor kehamilan ibu bayi premature dan bblr maturasi paru belum sempurna
asfiksia neonatorum suplai oksigen ke organ
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
5/17
3. a. Apa penyebab belum bisa makan nasi dan biskuit sendiri? Hilang nafsu makan
Gangguan proses makan di muluto Gerakan motorik kasar di sekitar mulut susunan saraf pusat :
Penderita alergi Gangguan neurologis Penderita autism, ADHD, ADD Gangguan perilaku lainnya.
o Kelainan kongenital : Kelainan mulut, tenggorok, dan esophagus serta hidung: sumbing,
lidah besar, tenggorok terbelah, fistula trakeoesofagus, atresia
esofagus, Laringomalasia, trakeomalasia, kista laring, tumor, tidak
ada lubang hidung
Serebral palsi Kelainan paru, Jantung, Ginjal dan organ lainnya sejak lahir atau
sejak dalam kandungan.
o Gangguan fungsi otak : Serebral palsi Infeksi Miastenia gravis Poliomyelitis
Pengaruh psikologis.
b. Bagaimana interpetasi dan mekanisme dari belum bisa makan nasi dan biskuit pada
kasus ini?
12 bulan belum bisa makan nasiNormalnya :Usia 6-9 bulan: disajikan sebagai bubur saring.
Usia 9-12 bulan: dalam bentuk bubur biasa.
Usia 1 tahun ke atas: bisa disajikan dalam bentuk nasi lembek.
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
6/17
Interpretasi : Usia 12 bulan belum bisa makan nasi menandakan adanya
gangguan dalam feeding problem yang menandakan adanya Usia gangguan
pada oro motor
Belum bisa memasukan biskuit ke mulutnyaNormalnya, bayi usia 9-12 bulan sudah bisa memegang dan memasukan
biskuit ke mulutnya
Interpretasi: Usia 12 bulan belum bisa makan biskuit sendiri menandakan
adanya gangguan dalam motorik halus dan oro motor .
Mekanisme:
Faktor kehamilan ibu bayi premature dan bblr maturasi paru belum sempurna
asfiksia neonatorum suplai oksigen ke organ
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
7/17
Lahir spontan 36 mingguNormalnya kelahiran 37- 42 minggu
Interpretasi : kelahiran < 37 minggu merupakan kelahiran preterm, faktorrisiko terjadinya cerebral palsy. Pada bayi preterm mempunyai pernafasan
yang abnormal yang bisa mengarah ke apneu. Apneu ini bisa menyebabkan
asfiksia yang bisa berujung ke palsi serebralis.
BB lahir 2000grmerupakan berat badan lahir rendah, namun menurut kurva Lubchenco berat badan
ini masih sesuai dengan masa kehamilan (SMK/AGA). Namun, BBL ini kurang
dari 2500 gr yang merupakan faktor risiko terjadinya Cerebral Palsys
ANC 3x dan tidak ada keluhan mengindikasikan bahwa tidak ada penyulit kehamilan yang terjadi pada ibu selama
mengandung, atau kalaupun ada, penyulit tersebut dapat dikontrol dengan baik
sehingga tidak menimbulkan gangguan pada janin yang dikandung.
Setelah lahir tidak menangis, APGAR score 1menit:2, menit kelima 5Tidak langsung menangis ketika lahir dan skor APGAR menit pertama 2, menit
kelima 5 menandakan adanya asfiksia berat pada awal kehidupan, yang tentunya
sangat berpengaruh pada pertumbuhan organ-organ tubuh , terutama pertumbuhan
otaknya.
6. a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari BB dan PB, LK?
a. Berat Badan
BB 7,2 kg
Berada di bawah percentile 3
BB seharusnya untuk anak laki-laki usia 12 bulan adalah 9,2 kg
No Deskripsi Kasus Normal Interpretasi
1 Berat badan (kg) 7,2 8,6-12,4 Rendah
2 Panjang badan (cm) 72 70-80,5 Rendah
3 Lingkar kepala (cm) 41 44,2-48,5 Mikrosefali
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
8/17
b. Panjang badan 72 cm
Berada pada percentile 10
PB seharusnya anak laki-laki usia 12 bulan adalah 76 cm
c. Lingkaran Kepala
Lingkaran kepala 41 cm
Berada dibawah2 SD (mikrosefali)
b. Bagaimana status gizinya?
BB skrg x 100 % = 7,2 x 100 % = 78 % (malnutrisi sedang)
BB normal 9,2
7. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari menoleh jika dipangil dengan keras danterdapat gerakan yang tidak terkontrol?
Menoleh ketika dipanggil namanya dengan keras adanya gangguan padapendengaran
Mekanisme:
Kerusakan jaringan otak lobus temporalis Area auditorik primer B41,42
gangguan pendengaran
Ada gerakan yang tidak terkontrol adanya dyskinetic CPMekanisme :
Kerusakan jaringan otak traktus piramidalis hilangnya inhibisi kegiatan otot
gerakan yang tidak terkontrol (diskinetik)
8. Bagaimana interpretasi dan mekanisme Pada posisi tengkurap dapat mengangkat danmenahan kepala beberapa detik. Refleks Moro dan refleks menggenggam masih
ditemukan. Kekuatan kedua lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah
untuk ditekuk, refleks tendon meningkat. Pada waktu diangkat ke posisi vertical kedua
tungkai saling menyilang?
Pada posisi tengkurap dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa detik normalnya bayi mulai bisa mengangkat kepala dan menahannya (merupakan
gerakan motorik kasar bayi pada usia 3 bulan) beberapa detik pada usia 3 bulan, dan
hal ini menyingkirkan adanya muscular dystrophy (lumpuh otot generalisata)
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
9/17
Refleks moro dan refleks menggenggam masih ditemukan menandakan bahwarefleks primitif belum hilang, yang normalnya refleks primitif akan hilang pada usia
6 bulan. Hal ini menanandakan bahwa syahbudin mengalami motor delayed yang
disebabkan oleh CP.
Refleks Moro
Refleks ini ada pada bayi mulai sejak lahir dan menghilang pada umur 6 bulan.
Refleks akan menetap pada bayi yang mengalami serebral palsy.
Cara pemeriksaan:
Bayi dibaringkan telentang, kemudian diposisikan setengah duduk dan disanggah
dengan kedua telapak tangan pemeriksa, secara tiba-tiba tapi hati-hati kepala
dijatuhkan 300-450 .
Tes positif : apabila keempat ektrimitas mengalami abduksi-ekstensi dan
pengembangan jari kecuali falangs distal jari telunjuk dan ibu jari dalam keadaan
fleksi. Gerakan itu segera diikuti adduksi-fleksi keempat ekstrimitas.
Refleks menggenggam
Refleks ini ada pada bayi mulai sejak lahir dan menghilang pada umur 6 bulan.
Refleks akan menetap pada bayi yang mengalami serebral palsy.
Cara pemeriksaan: Bayi dibaringkan pada posisi supinasi, kepala menghadap
kedepan dan tangan dalam keadaan setengah fleksi, dengan memakai jari telunjuk
pemeriksa menyentuh bagian luar telapak tangan bayi menuju ketengah telapak
tangan secara cepat dan hati-hati.
Tes Positif apabila: seluruh jari fleksi ( memegang tangan pemeriksa)
Kekuatan kedua lengan dan tungkai 3 normalnya 5; syahbudin mengalamiquadriplegi yang disebabkan oleh CP.
Kekuatan otot :
0 = tidak terdeteksi adanya gerakan
1 = pergerakan lemah dan singkat atau tidak ada gerakan.
2 = pergerakan sendi mungkin bila eliminasi gravitasi
3 = bisa kontraksi otot melawan gravitasi tapi tanpa resistansi
Lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk adanya rigiditas padasyahbudin yang merupakan tanda dari CP tipe spastic
Refleks tendon meningkatmenandakan refleks primitifnya masih ada
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
10/17
Pada waktu diangkat ke posisi vertikal kedua tungkai saling menyilang adanyarigiditas pada syahbudin yang merupakan tanda dari CP tipe spastic
Mekanisme:
Kerusakan jaringan otak traktus piramidalishilangnya inhibisi kegiatan otot
spastik ( kontraksi terus) refleks tendon meningkat, lengan dan tungkai sulit ditekuk,
tungkai menyilang
Kerusakan jaringan otak otak tidak berkebang dengan baik refleks primitif (+) (
refleks moro dan mengenggam)
9. Bagaimana interpretasi dari test bera?Tes Bera: respon suara telinga kanan dan kiri 30 dB.
Hasil tes BERA (Brainstem evoke response audiometry ): respon suara telinga
kanan & kiri 30 dB ada gangguan pendengaran. Merupakan tanda adanya
dyskinetic CP, athetoid CP yang merupakan tipe-tipe dari cerebral palsy menurut
Illingworth
Derajat ketulian menurut ISO:
0-25 dB Normal
26-40 dB Tuli ringanpada kasus (30 dB)
41-60 dB Tuli sedang
10. Bagaimana penegakan diagnosis?Anamesis:
- Gangguan pertumbuhan- Gangguan perkebangan- Gangguan motorik kasar- Gangguan motorik halus- Feeding problem- Gangguan bahasa/ biacara- Gangguan pendengaran- Riwayat kelahiran : prematur, BBLR, asfiksia
Pemeriksaan fisik
- Compos mentis- Kontak mata baik
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
11/17
- Gerakan tidak terkontrol- Hanya dapat menahan kepala beberapa detik- Refleks moro (+)- Refleks mengenggam (+)- Kekuatan otot menurun- Lengan dan tungkai kaku- Refleks tendon meningkat- Kedua tungkai menmenyilang saat diangkat ke posisi vertikalPemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis CPditegakkan.
2. Pungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan suatu proses3. Foto kepala (X-ray)dan CTScan.4. MRI untuk melihat infark yang terjadi di otak5. Penilaian psikologik perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pendidikan yang
diperlukan.
6. Pemeriksaan metabolik untuk menyingkirkan penyebab lain retardasi mental.7. Pungsi lumbal untuk menyingkirkan penyebab suatu proses degenerative dan
meningitis (pada CP : CSS normal)
8. MRI kepala menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan9. CT scan untuk identifikasi adanya perdarahan, kelainan struktur, maupun kelainan
bawaan
10.EEG berguna untuk mengevaluasi severe hypoxic-ischemic injury. EEG merupakanalat penting pada diagnosis seizure disorder. Jika CP tidak disertai kejang (epilepsy
atau epileptic syndrome), EEG tidak diindikasikan.
11. Bagaimana Diagnosis banding?CP tipe
spastic
Sindrom
down
CP tipe
diskinetic
CP tipe
ataxic
DMD(duscen
t muscle
distropy
Jenis kelamin Laki-laki
58,3%>
perempuan
Laki-
laki/wanita
Laki-laki
58,3%>pere
mpuan
Laki-laki
53,8%>pere
mpuan
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
12/17
Motorik kasar
(duduk dan
merangkak)
Terlembat
dan statis
Terlambat/
normal
Terlambat
dan statis
Terlambatda
n statis
Normal/sediki
t terlambat
padaawal
umur,
selanjutnya
mengalamikemunduran
progresif
Motorik kasar
(duduk dan
merangkak)
Terlembat
dan statis
Terlambat/
normal
Terlambat
dan statis
Terlambatda
n statis
Normal/sediki
t terlambat
padaawal
umur,
selanjutnya
mengalami
kemunduran
progresif
Usia
kehamilan75%aterm/preter
m
Aterm 75%aterm/preter
m
75%aterm/preter
m
aterm
Motorik kasar
(duduk dan
merangkak)
Terlembat
dan statis
Terlambat/
normal
Terlambat
dan statis
Terlambatda
n statis
Normal/sediki
t terlambat
padaawal
umur,
selanjutnya
mengalami
kemunduran
progresif
APGAR Asfiksia
berat
-/+ Asfiksia
berat
Asfiksia
berat
-/+
Motorik
halus(belum
bisa makan
nasi)
terlambat Normal/+
klo ada
kelainan
kongengital
lain
Terlambat terlambat Normal/sediki
t terlambat
padaawal
umur,
selanjutnya
mengalami
kemunduran
progresif
Bicara bahasa Resiko
bertambah
pada
quadriplegi
terganggu Bisaa terjadi
karena otot
orofaring
terkena
normal Terganggu
pertumbuhan Terganggu
karna
gangguan
otot
pencernaan(otot
-/+ Terganggu
karena
gangguan
otot
pencernaan(otot orofaring)
normal -/+
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
13/17
orofaring),su
sah menelan
Gambaran
dismorfik
- + - - -
Gerakan yang
tidak
terkontrol
(choreoathetosi
s
_ -/+ + _ _
Refleks
primitif
(moro,
menggenggam,tendon
meningkat)
+ -/+ + + -/+
Kekuatan
kedua lengan
dan tungkai
menurun Normal/me
nurun
Menurun menurun Menurun
Lengan dan
tungkai kaku
dan susah
untuk ditekuk
+ rigiditas
+ rigiditas
-/+
-/+
_
_
_
_
-/+
-/+
Kedua tungkaisaling
menyilang
pada posisi
vertical
rigiditas _ _ _ _
12. Bagaimana Diagnosis kerja?- Cerebral Palsy quadriplegi campuran (spastik diskinetik)- Gizi kurang- Mikrocepali- Tuli ringan
13. Bagaimana penatalaksanaan?Untuk dokter umum: beri terapi pendahuluan berupa terapi dahulu masalah GIZI
KURANG dengan:
Nasehat diet
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
14/17
Untuk rentang usia 1-3 tahun, Kebutuhan energi 100 kkal/kgBB/hari, kebutuhan
protein 2 gr/hari.
Selanjutnya rujuk ke Sp.A
- Terapi dengan obat-obatan
Sesuai kebutuhan anak (tergantung gejala), seperti obat-obatan untuk relaksasi
otot (untuk spastisitas bisa diberikan baclofen dan diazepam; bila gejala berupa
rigiditas bisa diberikan levodopa; Botolinum toxin (Botox) intramuskuler bisa
mengurangi spastisitas untuk 3-6 bulan. Hal ini akan meningkatkan luas gerak
sendi (ROM), menurunkan deformitas, meningkatkan respon terhadap fisioterapi
dan okupasional terapi dan mengurangi tindakan operasi untuk spastisitas.), anti
kejang, athetosis, ataksia, psikotropik, dan lain-lain.
Skeletal muscle relaxant
Baclofen merupakan analog GABA yang menginhibisi influks Ca ke terminalpresinaptik dan mensupresi neurotransmitter eksitasi
10-15 mg/hari PO dinaikkan 5 mg/hari. Tidak > 60 mg/hari Dantrolene 0,5 mg/kg PO , dimulai dari 25 mg/hari, dapat dinaikkan sampai
40 mg/hari
Benzodiazepine untuk memicu relaksasi otot, tidak direkomendasikanuntuk > 6 bln, diazepam 0,8-0,12 mg/kg PO
Dosis 12 U/kg, max 400U, masing-masing otot kecil menerima 1-2 U/kg danotot besar 4-6 U/kg, injeksi, Usia > 12 tahun: 1,25-2,5 ml (0,05-0,1 ml tiap 3-4
bulan)Apabila belum berhasil dosis berikutnya dinaikkan 2 x/tidak lebih 25 ml
perkali atau 200 ml perbulan
- Terapi rehabilitasi
i. Teknik tradisional : latihan luas gerak sendi, stretching, latihan penguatan
dan peningkatan daya tahan otot, latihan duduk, latihan berdiri, latihan pindah,
latihan jalan. Contohnya adalah teknik dari Deaver.
ii. Motor function training dengan menggunakan system khusus, yang
umumnya dikelompokkan sebagai neuromuscular facilitation exercise.
Dimana digunakan pengetahuan neurofisiologi dan neuropatologi dari refleks
didalam latihan, untuk mencapai suatu postur dan gerak yang dikehendaki.
Secara umum konsep latihan ini berdasarkan prinsip bahwa dengan beberapa
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
15/17
bentuk stimulasi akan ditimbulkan reaksi otot yang dikehendaki, yang
kemudian bila ini dilakukan berulang-ulang akan berintegrasi ke dalam pola
gerak motorik yang bersangkutan.
- okupasional terapi
terutama untuk latihan melakukan aktivitas sehari-hari, evaluasi penggunaan alat-
alat bantu, latihan keterampilan tangan dan aktivitas bimanual. Latihan
bimanual ini dimaksudkan agar menghasilkan pola dominan pada salah satu sisi
hemisfer otak.
- Ortotik
Dengan penggunaan bracing, bertujuan untuk mengurangi beban aksial, stabilisasi
serta untuk pencegahan dan koreksi deformitas.
- Terapi wicara
Gangguan bicara disini dapat berupa disfonia, disritmia, disartria, disfasia, dan bentuk
campuran. Bertujuan untuk mengembangkan anak dapat berbahasa secara pasif dan aktif.
14. Bagaimana komplikasi?Pulmonalaspirasi, disfungsi oromotor, bronchopulmonary dysplasia
GIrefluks, disfagia
Retardasi Mental, Skoliosis dan Kifosis, Dislokasi sendi panggul, Osteoporosis, dll
15. Bagaimana prognosis?Quo at vitam: Dubia
Quo at fungsionam: Dubia
16. Bagaimana preventif dan promotif?1) Hindari pernikahan pada usia < 20 tahun atau > 35 tahun yang merupaka faktor
resiko bayi prematur dan hipoksia.
2) Sebelum mengandung, ibu harus menjaga kondisi tubuh dan mengelola gangguan
kesehatan dengan baik .
3) Saat ibu mengandung, ibu melakukan kontrol rutin dan melakukan perawatan
kesehatan dengan baik sesuai dengan anjuran dokter kandungan.
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
16/17
4) Mengontrol diabetes, anemia, hypertension, seizures, and nutritional deficiencies
selama mengandung dapat mencegah beberapa kelahiran prematur yang dalam
beberapa kasus dapat mengakibatkan CP.
5) Setelah bayi dilahirkan, orang tua mengurangi resiko untuk kerusakan otak sepertitidak menggoncang-goncangkan bayi dan menjaga keamanan bayi saat dalam
kendaraan.
6) Selalu peduli/waspada dengan keadaan di rumah.
7) Memberikan imunisasi tepat waktu untuk melawan infeksi yang serius.
17. Bagaimana KDU?3a
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis anak yang relevan
18. Bagaimana Pandangan Islam?
HIPOTESIS
Syahbudin 12 bulan menderita keterlambatan perkembangan motorik, bicara, pendengaran
dan kemandirian ecausa Cerebral Palsy quadriplegia tipe campuran (spastik dan diskinetik) +
KEP tipe 2 + Mikrocepali + Tuli ringan.
8/13/2019 Bahan Osoca Sec c
17/17
KERANGKA KONSEP
Riwayat kehamilan
Ibu usia 18 thn
P1A0
Usia kehamilan 36
minggu, ANC 3x
Belum matang alat
reproduksi
Resiko prematuritas
Gangguan pada saat persalinan (lahirspontan, tidak langsung menangis, BBL
2000 r
Gangguan perkembangan motorik, bahasa
dan auditorik
Cerebral palsy
Belum bisa duduk, merangkak
dan memanggil papa mama
Hasil pemeriksaan fisik